Ambarwati, et al, Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi di Kelurahan...
|
|
- Siska Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi Di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten jember) (Te Verification of Open Defecation Free (ODF) Village in Post-triggering Period) (A Study in Banjar Sengon Village of Patrang Sub-district and Wringin Telu Village of Puger Sub-district, Jember) Ela Ambarwati, Anita Dewi Moelyaningrum, Koiron Bagian Keseatan Lingkungan dan Keseatan dan Keselamatan Kerja Fakultas Keseatan Masyarakat Universitas Jember Jalan Kalimantan 37, Jember korespondensi: Abstract Based on te result of previous study, it is known tat te villages wic are cosen as ODF villages are Banjar Sengon and Wringin Telu village. Tose villages are proven tat tere still live te societies wo open defecation altoug te villages are given a triggering or CLTS (Community Lead Total Sanitation). Wereas, according to Ministry Of Healt (213) te parameter of ODF village is te wole society defecate only in ealty closet. Terefore, it needs to do verification of ODF villages to know information validity of ODF villages data in Banjar Sengon village, Patrang sub-district, and Wringin Telu, Puger subdistrict, Jember, by observing te actual activity and seeing te factors tat affect it. Objective of tis study was purposed to descrip te verification result of ODF villages in te post-triggering period in Banjar Sengon and Wringin Telu village by using descriptive metod. Te respondents of tis study are 14 ouseusbands or wives. Based on te criteria of ODF villages, Banjar Sengon village did not fulfill te ODF villages' criteria. Wereas, Wringin Telu village fulfilled only 1 criteria wile 4 criteria were inappropriate. Tus, it was concluded tat Banjar Sengon and Wringin Telu village did not include to ODF village. Keywords: CLTS, ODF Villages, Verification, Post-triggering period Abstrak Berdasarkan asil studi pendauluan, diketaui bawa desa yang ditetapkan sebagai ODF yakni Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu masi terdapat masyarakat yang BAB sembarangan meskipun desa tersebut suda dilakukan pemicuan. Padaal, menurut Kemenkes (213) parameter desa ODF adala semua masyarakat BAB anya dijamban yang seat. Ole karena itu perlu dilakukan verifikasi desa ODF untuk mengetaui kebenaran informasi data desa ODF di keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan di desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember dengan kejadian dilapangan dan meliat faktor apa saja yang mempengaruinya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan asil verifikasi desa ODF pasca pemicuan di Keluraan Banjar Sengon dan desa Wringin Telu dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Responden dalam penelitian ini adala Bapak atau Ibu Ruma Tangga yang berjumla 14 orang. Berdasarkan kriteria syarat desa ODF, keluraan Banjar Sengon seluru kriteria tidak memenui syarat. Sedangkan, Desa Wringin Telu terdapat 4 kriteria yang tidak memenui syarat dan 1 kriteria yang tela memenui syarat. Seingga dapat disimpulkan bawa Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu tidak termasuk desa atau keluraan ODF Kata kunci: STBM, Desa ODF, Verifikasi, Pasca Pemicuan Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215
2 Pendauluan Indonesia tela menerapkan STBM pada pertengaan 25. Jawa Timur merupakan provinsi dengan pelaksanaan program STBM terbanyak yakni desa atau keluraan sejak pada taun 213 [1]. Sala satu kabupaten di Jawa Timur yang menerapkan program STBM adala Kabupaten Jember dengan kemajuan akses menuju ODF masi sebesar 67,71% belum mencapai 1%. Berdasarkan asil studi pendauluan yang dilakukan, diketaui bawa desa atau keluraan di Kabupaten yang suda ditetapkan sebagai ODF masi terdapat masyarakat yang BAB sembarangan meskipun desa atau keluraan tersebut suda dilakukan pemicuan. Padaal, parameter desa atau keluraan ODF adala semua masyarakat BAB anya dijamban yang seat dan buang tinja atau kotoran bayi anya ke jamban yang seat [2]. Ole karena itu perlu dilakukan verifikasi desa ODF untuk mengetaui kebenaran informasi data desa ODF di keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan di desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember dengan kejadian dilapangan dan meliat faktor apa saja yang mempengaruinya. ODF (Open Defecation Free) atau Stop BAB sembarangan adala kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarang yang berpotensi menyebarkan penyakit [3]. Verfikasi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetaui kebenaraninformasi atas laporan yang disampaikan serta memberikan pernyataan atas keabsaan dari laporan tersebut [4]. Verifikasi tidak dilakukan ole masyarakat pada komunitas yang mendeklarasikan ODF tersebut, tetapi sebaiknya dilakukan ole komunitas lain untuk melakukan dan atau piak lain dari luar komunitas tersebut [5]. Monitoring pasca pemicuan merupakan al yang sangat penting untuk meliat kemajuan suatu program kegiatan. Bila al ini tidak dilakukan ole fasilitaor ataupun petugas lain yang terkait dengan program akan dapat menimbulkan masala, karena masyarakat akan menurun kembali semangatnya dalam pelaksanaan rencana kegiatan. Pelaksanaan monitoring di tingkat masyarakat atau desa akan bertumpu kepada indikator monitoring yang muda diliat dan dirasakan secara langsung ole masyarakat sendiri. Berdasarkan pendekatan teori Lawrence Green yang dikutip, terdapat beberapa faktor yang mempengarui masyarakat untuk BAB dijamban dalam pencapaian ODF adala faktor predisposis yang meliputi pengetauan dan sikap. Pengetauan merupakan asil dari tau, dan ini terjadi setela orang melakukan pengindraan teradap suatu objek tertentu [6]. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masi tertutup dari seseorang teradap suatu stimulus atau objek [6]. Faktor pemungkin meliputi kepemilikan jamban, jarak ruma ke tempat BAB selain jamban, pendanaan masyarakat dan material masyarakat. Fasilitas utama dalam Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215 STBM adala kepemilikan jamban dan sebagai indikator keberasilan STBM. Berdasarkan asil penelitian Qudsiya menyatakan bawa faktor yang memiliki ubungan paling erat dengan tinggi angka OD (Open Defecation) [7]. Pendanaan masyarakat diperlukan dalam rencana tindak lanjut STBM yang dibutukan untuk kegiatan tersebut. Akan tetapi perencanaan anggaran arus realistis untuk kegiatan yang benar-benar membutukan dana, artinya tidak mengada-ada. Harus memperatikan dan mempertimbangkan kegiatan yang memerlukan dana tetapi dapat digabung pelaksanaannya dengan kegiatan lain yang dananya tela tersedia. Rencana anggaran adala uraian tentang biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari awal sampai selesai [8]. Sumber daya alam merupakan sala satu potensi masyarakat. Masingmasing daera atau tempat memiliki sumber daya alam yang berbeda, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan [6]. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diartikan bawa material masyarakat yang berasal dari sumber daya alam yang dimiliki memiliki pengaru dalam pembangunan fasilitas keseatan seingga masyarakat dapat meningkatkan derajat keseatannya. Faktor penguat merupakan faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor penguat tersebut meliputi dukungan keluarga, toko masyarakat dan petugas keseatan. Menurut Bailon dan Maglya keluarga adala dua atau lebi dari dua individu yang tergabung karena ubungan dara, ubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka idup dalam suatu ruma tangga, berinteraksi satu sama lain, dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertaankan kebudayaan. Masyarakat Indonesia masi paternalistik atau masi berpola (menganut) kepada seseorang atau sosok tertentu di masyarakat yakni toko masyarakat. Apapun yang dilakukan pemimpin masyarakat akan diikuti ataua dianut ole masyarakat. Sebagai petugas keseatan arus memanfaatkan para toko masyarakat sebagai potensi yang arus dikembangkan pemberdayaan masyarakat [6]. Faktor pendorong yang mempengarui terjadinya perubaan perilaku BAB di jamban pasca pemicuan STBM yaitu dorongan keluarga dan petugas keseatan [9]. Petugas keseatan adala fasilitator yang pada saat STBM fasilitator tidak memberikan solusi. Tujuan dari penelitian ini adala untuk menggambarkan asil verifikasi desa ODF pasca pemicuan di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan desa Wringin Telu serta menggambarkan faktor yang mempengaruinya yang meliputi faktor predisposisi, faktor pemungkin dan faktor penguat.
3 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adala penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Juni ingga September 215 di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Populasi pada penelitian ini adala seluru Kepala Keluarga yang ada di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu sebesar jiwa sedangkan sampel pada penelitian ini adala Kepala Keluarga sebanyak 14 jiwa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi, observasi dan wawancara. Studi dokumentasi digunakan data jumla populasi Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger serta data masyarakat yang menggunakan jamban. Studi observasi digunakan untuk meliat ketersediaaan jamban yang ada di setiap keluarga serta adanya perilaku masyarakat yang kemungkinan masi BAB sembarangan. Wawancara digunakan memperole data dai responden terkait faktor predisposisi, faktor pemungkin, faktor penguat. Hasil Penelitian Gambaran Faktor Predisposisi Berdasarkan Pengetauan dan Sikap di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan PugerKabupaten Jember Tabel 1. Gambaran Faktor Predisposisi di Keluraan Banjar sengon dan Desa Wringin Telu Faktor Predisposisi Pengetauan renda Pengetauan sedang Pengetauan tinggi Banja r Sengon Presentas e 2,94 47,6 5, Wringi n Telu Presentas e, 4, 6, Sikap Sikap negatif sikap positif ,76% 38,24% ,28% 75,72% Berdasarkan Tabel 1 menyatakan bawa asil penelitian menunjukkan bawa sebagian besar pengetauan di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu berpengetauan tinggi yakni sebesar 17 Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215 responden dan 42 responden. Gambaran Faktor Pemungkin Berdasarkan Kepemilikan Jamban, Jarak Ruma dengan Tempat BAB Selain Jamban, Pendanaan Masyarakat dan Material Masyarakat di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember Tabel 2. Gambaran Faktor pemungkin di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu Faktor Pemungkin Kepemilikan Jamban Ya Tidak Banja r Sengon Presenta se 67,65 32,35 Wring in Telu Presenta se 82,86 17, Jarak Ruma dengan Tempat BAB selain Jamban Dekat Sedang Jau ,24 58,82 2, ,57 4, 21, Pendanaan Masyarakat Dana BOK Koperasi Dana CSR Arisan Dana Pribadi Lain-lain ,82 41, ,86 17, Material Masyarakat Air Pasir Batu Kayu Semen Lain-lain 34 1, 7 1, Berdasarkan Tabel 2 menyatakan bawa asil
4 penelitian menunjukkan bawa sebagian besar responden di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin tela memiliki jamban yakni sebesar 23 responden dan 58 responden. Jarak ruma dengan tempat BAB selain jamban menujukkan asil baawa sebagian besar responden di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin memiliki jarak sedang yakni sebesar 2 responden dan 28 responden. Pendanaan masyarakat menujukkan asil bawa sebagian responden memiliki pendanaan pribadi di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin tela yakni sebesar 2 responden dan 58 responden. Sedangkan material masyarakat menujukkan asil bawa secara keseluruan semua responden menggunakan material berupa air saja. Gambaran Faktor Penguat Berdasarkan Dukungan Keluarga, Dukungan Toko Masyarakat dan Dukungan Petugas Keseatan di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember Tabel 3. Gambaran Faktor penguat di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu Faktor Penguat Dukungan Keluarga Renda Cukup Baik Banjar Sengon Presentas e 17,65 23,53 58,82 Wring in Telu Presentas e 31,43 12,86 55, Dukungan Toko Masyarakat Renda Cukup Baik ,53 17,65 8, ,29 5,71, Dukungan Petugas Keseatan Renda Cukup Baik ,18 5,88 2, ,29 15,71, Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bawa asil penlelitian menunjukkan bawa sebagian besar dukungan keluarga baik di Keluraan Banjar Sengon maupun Desa Wringin Telu yakni sebesar 2 responden dan 39 responden. Dukungan toko masyarakat menunjukkan Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215 sebagian besar adala renda di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu yakni sebesar 25 responden dan 66 responden. Sedangkan, dukungan petugas keseatan sebagian besar adala renda di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu yakni sebesar 31 responden dan 59 responden. Gambaran Hasil Verifikasi Desa ODF Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten Jember Penentuan asil verifikasi berdasarkan skor lembar pengamatan jamban pada setiap ruma tangga yang selanjutnya dilakukan rekapitulasi berdasarkan kriteria ODF dan diberi tanda centang. Berdasarkan asil verifikasi keluraan Banjar Sengon seluru kriteria tidak terpenui sebagai desa ODF. Hal ini dibuktikan dengan adanya masyarakat yang masi BAB disungai pada saat observasi tanggal 2 Agustus 215 dan ditemukan adanya tinja disungai pada saat observasi tanggal 2 Agustus 215. Selain itu, berdasarkan wawancara ke responden penerapan sangsi, peraturan untuk tidak BAB disungai dan mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat masi belum ada. Berdasarkan Tabel 4 dan 5 menyatakan bawa asil verifikasi desa Wringin Telu terdapat 4 kriteria yang tidak memenui syarat dan 1 kriteria yang tela memenui syarat. Hal ini dibuktikan dengan adanya masyarakat yang masi BAB disungai pada saat observasi tanggal 28 Agustus 215. Selain itu, berdasarkan wawancara ke responden penerapan sangsi, peraturan untuk tidak BAB disungai dan mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat belum ada. Berikut adala asil verifikasi desa ODF di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu. Tabel 4. Format Rekapitulasi asil verifikasi desa ODF Keluraan Banjar Sengon Kriteria ODF 1.Semua masyarakat tela BAB anya di jamban yang seat dan membuang kotoran bayi anya ke jamban 2. Tidak terliat tinja atau kotoran manusia di lingkungan sekitar. 3. Ada penerapan sangsi, peraturan upaya lain ole masyarakat untuk mencega Beri Tanda Catatan tambaan - Terdapat masyarakat yang BAB sembarnga n penerapan sangsi dan
5 kejadiaan BAB di sembarang tempat 4. Ada mekasnisme monitoring umum yang dibuat ole masyarakat untuk mencapai 1% KK mempunyai jamban seat 5. Ada upaya strategi yang jelas untuk mencapai Sanitasi Total peraturan mekanisme monitoring upaya strategi Tabel 5. Format Rekapitulasi asil verifikasi desa ODF Desa Wringin Telu Kriteria ODF 1.Semua masyarakat tela BAB anya di jamban yang seat dan membuang kotoran bayi anya ke jamban 2. Tidak terliat tinja atau kotoran manusia di lingkungan sekitar. 3. Ada penerapan sangsi, peraturan upaya lain ole masyarakat untuk mencega kejadiaan BAB di sembarang tempat 4. Ada mekasnisme monitoring umum yang dibuat ole masyarakat untuk mencapai 1% KK mempunyai jamban seat 5. Ada upaya strategi yang jelas untuk mencapai Sanitasi Total Pembaasan Beri Tanda Catatan tambaan - Terdapat masyarakat yang BAB sembarngan - Terdapat tinja dilingkungan sekitar penerapan sangsi dan peraturan mekanisme monitoring upaya strategi Hasil penelitian menunjukkan bawa sebagian besar pengetauan responden adala tinggi sedangkan sikap sebagian besar adala negatif di Keluraan Banjar Sengon dan sebagian besar positif di Desa Wringin Telu. Hal ini sesuai dengan penelitian Nielsen menyatakan bawa sebagian besar masyarakat memiliki pengetauan dan sikap yang tinggi dalam menjaga keseatan dan kebersian. Tetapi pengetauan yang tinggi tersebut percuma jika penerapan pengetauan yang tinggi akan pentingnya menjaga keseatan dan kebersian lingkungan tidak Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215 diterapkan secara maksimal, maka akan wajar bila kondisi sanitasi di beberapa wilaya masi juga belum berjalan baik [1]. Kesesuaian teori dan asil dikarenakan adanya sebagian besar pengetauan responden tinggi dan terdapat sikap positif tetapi dalam kenyataan dilapangan masi terdapat kebiasaan masyarakat untuk BAB sembarangan. Penyediaan dan pemeliaraan sarana jamban keluarga merupakan kebutuan dasar setiap ruma tangga dan setiap kepala ruma tangga atau anggota keluarga memiliki tanggung jawab dalam pemenuannya. Tingkat pengetauan dan sikap dari kepala keluarga dapat mempengarui perilaku buang air besar seluru anggota keluarga. Tingkat pengetauan masyarakat tentang keseatan lingkungan yang cukup baik akan tidak optimal jika tidak dibuktikan dengan tindakan yang nyata dimana masyarakat searusnya BAB di jamban bukan di sembarangan tempat. Hasil penelitian menunjukkan bawa sebagian besar responden di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu tela memiliki jamban. Penelitian Fatmawati juga menyatakan bawa dari 95 responden yang memiliki jamban sebanyak 8 responden (84,2%), sedangkan yang tidak memiliki jamban sebanyak 15 responden (15,78%) [16]. Hal ini sesuai dengan penelitian ini dimana sebagian besar masyarakat tela memiliki jamban. Pada penelitian ini masi ditemukan praktek BAB sembarangan ole masyarakat. Meskipun terdapat bantuan sarana tempat BAB atau WC umum tetapi tidak mengentikan kebiasaan masyarakat untuk BAB sembarangan. Pernyataan tersebut juga didukung ole Waspola yang menyatakan bawa masyarakat sebagai penerima manfaat sarana yang dibangun merasa bawa pembangunan bukanla miliknya. Pendekatan semacam ini terbukti kurang berasil mempertaankan keberlanjutan fasilitas yang tela dibangun, fasilitas banyak yang tidak terpeliara bakan rusak [11]. Berdasarkan al tersebut perlu adanya pendekatan lain selain pemberian jamban yakni dengan pendekatan pada perubaan perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bawa sebagian besar responden memiliki jarak sedang antara ruma ke tempat BAB selain jamban. Penelitian Qudsiya menyatakan bawa faktor yang memiliki ubungan paling erat dengan tinggi angka OD (Open Defecation) adala jarak ruma ke tempat BAB [7]. Hal tersebut sesuai dengan asil penelitian ini, dimana jarak sedang merupakan jarak yang masi dapat ditempu dengan waktu yang tidak terlalu lama menuju tempat BAB selain jamban. Hasil penelitian Suerman yang menyatakan bawa ketidakmauan menggunakan jamban keluarga bukan karena ada atau tidaknya fasilitas jamban keluarga, melainkan belum memaami manfaat dari buang air besar di
6 jamban serta belum dirasakannya kenyamanan membuang air di jamban keluarga [12]. Hasil peneilitian menunjukkan bawa sebagian besar responden baik di Keluraan Banjar Sengon maupun di Desa Wringin Telu menggunakan pendanaan untuk pembuatan secara pribadi. Simbolan menyatakan bawa sikap ibu teradap penggunaan jamban adala setuju jika diiringi dengan faktor ekonomi dan laan yang tersedia [17]. Kegiatan penciptaan lingkungan yang mendukung adala kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penciptaan dan penguatan lingkungan pendukung, sala satunya adala dengan adanya pendanaan [8]. Hasil penelitian tersebut selaras dengan penelitian ini dimana masyarakat menggunakan dana pribadi untuk membuat jamban. Pada waktu wawancara dengan toko masyarakat menyatakan bawa masyarakat sebagian besar sebenarnya mampu untuk membuat jamban jika mau menyicil sedikit demi sedikit dananya tetapi masyarakat lebi memili mementingkan kebutuan yang lain terlebi daulu daripada jamban yang searusnya menjadi kebutuan pokok ruma tangga. Sumber daya alam merupakan sala satu potensi masyarakat. Masing-masing daera atau tempat memiliki sumber daya alam yang berbeda, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan [6]. Sumber daya alam yang dimiliki dapat berupa semen, pasir, batu, air, kayu dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bawa keseluruan responden anya menggunakan material masyarakat berupa air saja. Tersedianya air bersi sangatla penting guna keberasilan program jamban keluarga. Pemanfaatan jamban keluarga tergantung dari ketersediaan air bersi untuk membersikan kotoran. Penelitian yang mendukung juga dinyatakan ole Pramudy bawa terdapat penurunan angka kejadian diare pada balita setela pembangunan sarana air bersi dan sanitasi lingkungan di desa penelitiannya. Varibel yang paling dominan yang berubungan dengan kejadiaan diare yaitu sarana membuang air besar dan mencuci tangan setela membersikan balita dari buang air besar [13]. Hasil penelitian menunjukkan bawa responden di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringi Telu sebagian besar memiliki dukungan keluarga yang baik, dukungan toko masyarakat dan petugas keseatan renda. Meskipun dukungan keluarga baik tetapi masi ditemukan pada keluarga yang tidak memiliki jamban. Hal ini sesuai dengan penelitian Nielsen yang mengatakan bawa belum maksimalnya kondisi sanitasi dikarenakan masi banyak masyarakat yang beranggapan bawa jamban bukanla satu sarana penting yang arus dimiliki tiap keluarga. Bakan, bila ada tambaan pengasilan, jamban juga belum dinilai sebagai kebutuan utama. Hal ini menunjukkan bawa dukungan keluarga yang renda akan mempengarui kondisi sanitasi di tiap keluarga. Sedangkan dukungan toko masyarakat dan petugas keseatan masi renda [8]. Hal ini selaras dengan peenlitian Mukreje pada penelitian kualitatif bawa sala satu faktor yang berubungan dengan keberasilan desa ODF setela dilakukan pemicuan Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215 STBM di Jawa Timur adala karena adanya kegiatan sosial kemasyarakatan yang baik yakni pemimpin yang terpercaya, adanya gotong royong dan kebersamaan [14]. Sesuai dengan teori L Green yang menyatakan bawa keterlibatan toko masyarakat merupakan faktor pendorong untuk terjadinya perubaan perilaku keseatan. Toko masyarakat merupakan panutan bagi masyarakat di sekitarnya, seingga peran mereka sangat diarapkan dalam upaya meningkatkan derajat keseatan. Pada penelitian ini masi terdapat masyarakat yang melakukan BAB sembarangan sala satu faktornya adala karena kurangnya dukungan dari petugas keseatan. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan Mukrejee bawa tidak adanya sangsi sosial di masyarakat menjadi sala satu faktor kegagalan suatu daera untuk menjadi daera bebas BAB sembarangan serta didukung kurangnya monitoring pasca pemicuan CLTS [14]. Berdasarkan wawancara dengan petugas keseatan yang menyatakan bawa mereka melakukan monitoring pada saat setela pemicuan tetapi anya beberapa kali tidak secara terus menerus seingga perubaan perilaku masyarakat yang suda baik atau BAB dijamban kembali lagi untuk BAB sembarangan karena tidak adanya monitoring yang berkelanjutan. Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang ditetapkan sebagai desa ODF pada tanggal 25 Februari 215, sedangkan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger pada tanggal 26 Februari 215. Verifikasi perlu dilakukan sebelum dan sesuda ditetapkan 1% bebas BAB ke seluru desa atau dusun, seingga terdapat kepastian apaka masyarakat masi berperilaku BAB di jamban atau tidak. Keberadaan jamban di masing-masing ruma tidak menjamin masyarakat suda berperilaku BAB di jamban. Seringkali jamban suda terbangun, tetapi kebiasaan BAB yang lama kembali di lakukan [15]. Hasil verifikasi selanjutnya dikategorikan menjadi ODF dan tidak ODF. Penentuan asil verifikasi berdasarkan skor lembar pengamatan jamban pada setiap ruma tangga yang selanjutnya dilakukan rekapitulasi berdasarkan 5 kriteria ODF. Hasil verifikasi di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin Telu dinyatakan sebagai desa atau keluraan tidak ODF. Berdasarkan Sekretariat STBM dinyatakan bawa syarat untuk desa ODF adala memenui 5 syarat [5]. Hal ini tidak sejalan dengan asil verifikasi pada penelitian ini dimana desa tersebut tidak memenui persyaratan yang tela ditetapkan ole sekretariat STBM dimana terdapat kriteria syarat desa ODF yang tidak terpenui. Keriteria tersebut diantaranya yakni kriteria pertama di keluraan Banjar Sengon dan desa Wringin Telu tidak memenui syarat karena masi terdapat beberapa masyarakat yang BAB di sembarang tempat atau sungai serta kotoran bayi masi terdapat yang
7 dibuang dialaman ruma, tempat sampa dan sungai. Kriteria kedua di keluraan Banjar Sengon tidak memenui syarat karena terdapat bukti asil observasi ditemukan kotoran atau tinja di sungai dekat ruma warga, sedangkan di desa Wringin Telu tela memenui syarat karena tidak ditemukan asil observasi kotoran atau tinja di lingkungan sekitar. Kriteria ketiga di keluraan Banjar Sengon dan desa Wringin Telu tidak memenui syarat karena tidak terdapat penerapan sangsi, peraturan upaya lain ole masyarakat untuk mencega kejadiaan BAB di sembarang tempat seingga masyarakat bisa bebas untuk BAB sembarangan. Sangsi atau peraturan perlu diterapkan agar memberikan dampak untuk tidak mengulangi kebiasaan BAB sembarangan kembali. Kriteria ke empat di keluraan Banjar Sengon dan desa Wringin Telu tidak memenui syarat karena tidak terdapat mekanisme monitoring umum yang dibuat ole masyarakat untuk mencapai 1% KK mempunyai jamban seat seingga tidak ada upaya dari masyarakat untuk mempunyai jamban seat.kriteria ke lima di keluraan Banjar Sengon dan desa Wringin Telu tidak memenui syarat karena upaya strategi yang jelas untuk mencapai Sanitasi Total. Simpulan dan Saran Tingkat pengetauan responden di Keluraan Banjar Sengon dan Desa Wringin adala sebagian besar tinggi, sedangkan sikap responden di Keluraan Banjar Sengon sebagian besar radala negatif dan di Desa Wringin Telu sebagian besar adala positif. Responden sebagia besar tela memiliki jamban. Jarak ruma ke tempat BAB selain jamban sebagian besar memiliki jarak ruma ke tempat BAB selain jamban berjarak sedang. Pendanaan yang dimiliki masyarakat untuk membangun jamban sebagian besar adala dana secara pribadi. Material yang dimiliki masyarakat juga sangat dibutukan dalam pembangunan jamban secara keseluruan anya memiliki air dalam membantu pembangunan jamban. Dukungan keluarga sebgaian besar adala baik, sedangkan dukungan toko masyarakat dan petugas keseatan sebagian besar adala renda. Dinas keseatan kabupaten jember diarapkan segera melakukan pemantauan dan monitoring ke desa ODF secara rutin serta pembentukkan tim kusus untuk melakukan verifikasi ulang di desa yang tela di tetapkan sebagai ODF lainnya. Perlu dilakukan juga pengulangan pelatian dan pendampingan bagi fasilitator guna mengembalikan daya ingat serta semangat dalam mendukung dan membantu dalam keberlangsungan program STBM untuk mencapai desa ODF di Kabupaten Jember. Bagi puskesmas Patrang dan Kasyan untuk lebi aktif melakukan pemicuan diseluru dusun yang ada di desa atau keluraan wilaya kerja puskesmas dalam mendukung capaian desa ODF di Kabupaten Jember. Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215 Daftar Pustaka [1] Indonesia. Peran pendekatan dan Strategi STBM Mendukung PAMSIMAS. Jakarta: Kemenkes RI; 214. [2] Indonesia. Road Map Percepatan Program STBM Jakarta: Kemenkes RI; 213. [3] Indonesia. Kurikulum dan Modul pelatian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Bagi Dosen Jurusan Keseatan Lingkungan Politeknik Keseatan di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 213. [4] Indonesia. Peraturan Meteri Keseatan Nomor 3 Taun 214 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat; 213. [5] Indonesia. Direktorat Jenderal PP dan PL tentang Panduan Pelaksanaan Verifikasi. Jakarta: Sekretariat STBM; Tanpa Taun. [6] Notoatmodjo S. Promosi Keseatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 27. [7] Qudsiya A W. Faktor-Fakor yang Berubungan dengan Tingginya Angka Open Defecation (OD) di Kabupaten Jember (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Kalisat). Skripsi. Jember: Fakultas Keseatan Masyarakat Universitas Jember; 214. [8] Indonesia. Kurikulum dan Modul Pelatian Fasilitator. Jakarta: Kemenkes RI; 214. [9] Tustanti A A. Faktor-faktor yang Mempengarui Perubaan Perilaku BAB dijamban Pasca Pemicuan CLTS.[Tidak Dipublikasikan] Skripsi. Jember: Fakultas Keseatan Masyarakat Universitas Jember; 211. [1] Nielsen. Mengembangkan Kampanye Strategi Komunikasi dengan Memaami Perilaku Sanitasi Masyarakat. Indonesia: WSP-World Bank; 214. ttp://stbmindonesia.org/dkconten.pp?id=835 [11] Waspola. Stop Buang Air Besar Sembarangan. Jakarta: Waspola Faacility; 211. [12] Suerman F. Faktor-Faktor yang Berubungan dengan Ketidakmaua Menggunakan Jamban Keluarga pada Lingkungan Perumaan Penduduk di Kecamatan Walantaka Kabupaten Serang Taun 21.Tesis. Depok: Fakultas Keseatan Masyarakat Universitas Indonesia; 22. [13] Pramudy R. Hubungan Pembangunan Sarana Air Bersi dan Sanitasi Lingkungan Teradap Peningkatan Derajat Keseatan (Studi Kasus di Desa Jambearjodan Desa Klampok Kabupaten Malang). Tesis. Depok: Universitas; 26. [14] IMukerjee N. Factors Associated wit Acieving and Sustaining Open Defecation Free Communities: Learning from East Java. Water and Sanitation Program; 21. (ww.wsp.org) [15] Pamsimas. Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis
8 Masyrakat dalam Program Pamsimas. Jakarta: Sekretariat Pamsimas; Tanpa Taun ( [16] Ramwati A T. Hubungan Kepemilikan Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoarjo. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Keseatan Universitas Muamaadya Surakarta; 212. [17] Simbolon A.C. Perilaku Buang Air Besar Pada Ibu Ruma Tangga yang Tidak Memiliki Jamban Keluarga Di Kecamtan Sukaresmi Kabupaten Garut taun 29. Skripsi. Depok: FakultasKeseatan Masyarakat Universitas Indonesia; 29. Artikel Ilmia Hasil Penelitian Maasiswa 215
Abstrak. : kepatuhan ibu, imunisasi bayi. Kata kunci
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA BANDENGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUKUH KOTA PEKALONGAN Hilda Prajayanti Ana Setyowati
Lebih terperinciImtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...
Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar
26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla
Lebih terperinciRiefka Aulia,Analisis Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat terhadap Kualitas Fisik...
Riefka Aulia,Analisis Pengetauan dan Masyarakat teradap Kualitas Fisik... 1 Analisis Pengetauan dan Masyarakat teradap Kualitas Fisik (Kekeruan, Bau, Rasa) dan Bakteriologis (coliform) Air Sumur Gali Analysis
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
64 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejara Singkat Berdirinya Madrasa Tsanawiya Negeri I Candi Laras Utara Madrasa Tsanawiya pada awal didirikan pada taun 1983, ini
Lebih terperinciImplementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram
Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatulla Mataram Ainun Mardia, Saiful Prayogi, Samsun Hidayat Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO
HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO Ferry Yulianti* Winarsi Nur Ambarwati** Abstract Perception is processing organization,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V/A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD PT. BINTARA TANI NUSANTARA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V/A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD PT. BINTARA TANI NUSANTARA Abdul Hamid 1, Pebriyenni 1, Niniwati 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd
JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE
Lebih terperinciProfil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan
Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Iin Indawati, Tjandrakirana, Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan
Lebih terperinciVERIFIKASI ODF Di Komunitas
Monitoring & Evaluasi VERIFIKASI ODF Di Komunitas STBM/TSSM The World Bank Group Hubungi: Bagian yang menangani sanitasi perdesaan di setiap kantor Dinkes kabupaten setempat atau Kantor Dinkes Propinsi
Lebih terperinciUniversitas Bung Hatta. Universitas Negeri Padang
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII.3 SMPN 1 GUNUNG TALANG TAHUN 2012-2013
Lebih terperinciAUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG
AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG NAMA KELOMPOK : KHUSNUL KHOTIMAH (108 694 003) INDAH NOVITASARI (108 694 012) LAILATUR ROHMAH (108 694 028) MOCH. BAGUS ALIM MS (108 694
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri
BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN Cici Violita Dewi Cintya Departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR Siti Halima 1, Jon Sabari 2 1 Maasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta (2015) 2 Dosen Pengampu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari
Lebih terperinciJurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR (STUDI KASUS PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011-2014) THE FINANCIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Pendidikan merupakan sala satu kebutuan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam keidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 5 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF
Lebih terperinciSTATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP
STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam
Lebih terperinciSUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati
Lebih terperinciPENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN
PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Lu Sri Kumbadewi, I Wayan Suwendra 1, Gede Putu Agus Jana Susila 2 Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2012 Pendahuluan Rencana Strategis yang yang
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG
PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG Sudirman & Supiani* Abstrak Masala dalam penelitian ini adala masi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT
Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT Sutarma 1), Jon Sabari ) 1) Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN
KERANGKA ACUAN KEGIATAN DEKLARASI OPEN DEFICATION FREE (ODF) PILAR-1 : STOP BABS SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DESA SUNGAI MELAYU BARU KEC. SUNGAI MELAYU BARU A. LATAR BELAKANG A.1. Dasar Hukum
Lebih terperinciProgram Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. XYZ Selvia Dayanti 1, Ari
Lebih terperinciBetty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG Betty Raayu (bettyraayu.se@gmail.com) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum ABSTRAK Tujuan dalam penelitian
Lebih terperinciDwijayanti, et al, Gambaran Absenteisme Makan Pagi dan Status Gizi pada Mahasiswa...
Gambaran Absenteisme Makan Pagi dan Status pada Maasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember Description of Breakfast Absenteisme and Nutritional Status of Student in te Faculty
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup
Lebih terperinciTurunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi
8 Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi ; Model Matematika dari Masala yang Berkaitan dengan ; Ekstrim Fungsi Model Matematika dari Masala
Lebih terperinci19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b
PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan berpotensial untuk mempengaruhi kesehatan (WHO, 1948)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan menyatakan bahwa kesehatan lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan
Lebih terperinciMatematika dan Statistika
ISSN 4-6669 Volume 2, Juni 22 MAJALAH ILMIAH Matematika dan Statistika DITERBITKAN OLEH: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIVERSITAS JEMBER Majala Ilmia Matematika dan Statistika Volume 2, Juni 22 PROFIL PENDERITA
Lebih terperinciLina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN Bumi Harapan Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE STRATIFIED RANDOM SAMPLING
BAB III METODE STRATIFIED RADOM SAMPIG 3.1 Pengertian Stratified Random Sampling Dalam bukunya Elementary Sampling Teory, Taro Yamane menuliskan Te process of breaking down te population into rata, selecting
Lebih terperinciBAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING
BAB III STRATIFIED CUSTER SAMPING 3.1 Pengertian Stratified Cluster Sampling Proses memprediksi asil quick count sangat dipengarui ole pemilian sampel yang dilakukan dengan metode sampling tertentu. Sampel
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER.
:/. ttp:/ ttp:/. ttp:/ ttp:/. ttp:/ ttp:/. MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA EKSPRESIF PUISI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS 3 SDN JUBUNG 01 KEC. SUKORAMBI KAB. JEMBER e TA ( elektronik
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650 KEBIJAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI SUB PART SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINUOUS
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PERILAKU STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS): STUDI PADA PROGRAM STBM DI DESA SUMBERSARI METRO SELATAN 2016
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PERILAKU STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS): STUDI PADA PROGRAM STBM DI DESA SUMBERSARI METRO SELATAN 2016 Windy Febriani 1, Samino 2, Nurhalina Sari 2 ABSTRAK Desa
Lebih terperinciLampiran 1. Kata Kunci : Evaluasi, Program, STBM, Kepemilikan Jamban, Pemanfaatan jamban.
79 Lampiran 1 EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA BUNGIN KECAMATAN TINANGKUNG KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Leni Setyawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN` Menurut World Health Organization (WHO,2006); sanitasi merupakan upaya
BAB I PENDAHULUAN` 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO,2006); sanitasi merupakan upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang akan menimbulkan hal-hal yang merugikan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. badan air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB V ALINYEMEN VERTIKAL
BB V INYEMEN VERTIK linyemen vertikal adala perpotongan bidang vertikal dengan bidang permukaan perkerasan jalan melalui sumbu jalan untuk jalan lajur ara atau melalui tepi dalam masing masing perkerasan
Lebih terperinciANALISIS RASIO KETEBALAN GERAM PADA PROSES PEMBUBUTAN
ANALISIS RASIO KETEBALAN GERAM PADA PROSES PEMBUBUTAN Samuel Lepar 1), Rudy Poeng 2), I Nyoman Gede 3) Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adala untuk mendapatkan
Lebih terperinciBUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
BUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI 2013 Tangga
Lebih terperinciHUBUNGAN KOMPONEN RUMAH, SANITASI TEMPAT TINGGAL, DAN PERILAKU PENGHUNI DENGAN JUMLAH TEMUAN TIKUS DALAM RUMAH (Studi pengendalian Yersinia pestis di Kecamatan Sukowono dan Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten
Lebih terperinciRINGKASAN PRASTATI THALIB NIM :
RINGKASAN PENGARUH PENERAPAN METODE COMMUNITY LED TOTAL SANITATION (CLTS) PASCA PEMICUAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) PRASTATI THALIB NIM : 811 409051 Program Studi Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN JUMLAH KREDIT TERHADAP VOLUME PENJUALAN PEDAGANG KECIL DI LKMM MAWAR KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 SKRIPSI Ole NENI PUSPA PRATIWI NIM. 080210391008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting agar masyarakat tahu dan mau serta mampu menerapkan pola perilaku hidup
1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga adalah suatu pemahaman yang penting agar masyarakat tahu dan mau serta mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih
Lebih terperinciKETERSEDIAAN PRASARA SARANA DALAM MENDUKUNG KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN
KETERSEDIAAN PRASARA SARANA DALAM MENDUKUNG KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN Liwe Brian Lamia¹, Micael M Rengkung, ST, MSi² & Esli D Takumansang, ST, MT³ Maasiswa S Program Studi Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya (Sistem Kesehatan Nasional, 2009). Salah satu upaya. program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup
Lebih terperinciKAJIAN FEMINISME EKSISTENSIALIS NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
KAJIAN FEMINISME EKSISTENSIALIS NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI ole Nurani Martania NIM 080110201050 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER 2013 KAJIAN
Lebih terperinciTEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Nomor : /PRT/M/05 Tanggal : 4 MEI 05 TENTANG PENGELOLAAN ASET IRIGASI TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI. Pendauluan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V POKOK
:/.u ttp:/ ttp:/.u ttp:/ ttp:/.u ttp:/ ttp:/.u :/ :/ :/ :/ :/ PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V POKOK BAHASAN JASA DAN PERANAN TOKOH PERJUANGAN DALAM
Lebih terperinciMODEL KOLABORASI PERAWAT SANITARIAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIARE BALITA DI KOMUNITAS
MODEL KOLABORASI PERAWAT SANITARIAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIARE BALITA DI KOMUNITAS Muryoto 1, AtikBadi a 2 1 Dosen Politeknik Keseatan Kemenkes Yogyakarta Jurusan Keseatan Lingkungan 2 Dosen
Lebih terperinciPENGUJIAN POMPA SPIRAL DENGAN KINCIR AIR PADA ALIRAN IRIGASI
PENGUJIAN POMPA SPIRAL DENGAN KINCIR AIR PADA ALIRAN IRIGASI Marwanto 1,Asral 2, Laboratorium Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang
Lebih terperinciPENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR
PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR Muammad Efrizal Lubis 1 (Dosen FT USI / Dinas PU Pengairan Kab. Simalungun) Novdin M Sianturi 2 (Dosen FT USI)
Lebih terperinciBUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,
BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 27 A TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi. Oleh:
PENGARUH TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM, KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN LIKUIDITAS PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN MELAKUKAN STOCK SPLIT ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenui Sala Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, serta dapat. menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan Nasional diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
Lebih terperinciStrategi Refarming Frekuensi 1800 MHz Untuk Implementasi LTE di Indonesia
Jurnal Telematika, vol.8 no.2, Institut Teknologi arapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Strategi Refarming Frekuensi 1800 Mz Untuk Implementasi LTE di Indonesia Ratna Septania #1, T. Arief Nugroo #2,
Lebih terperinciPERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DAN TAMAN KANAK-KANAK (TK)
VOL : XX, NO : 1, MARET 013 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) Kasidi FPIPS IKIP Veteran Semarang e-mail : kasidi.david4@gmail.cm ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciSKRIPSI AKIBAT HUKUM PUTUSNYA PERKAWINAN TERHADAP HARTA BERSAMA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN
:/.u ttp:/ ttp:/.u ttp:/ ttp:/.u ttp:/ ttp:/.u SKRIPSI AKIBAT HUKUM PUTUSNYA PERKAWINAN TERHADAP HARTA BERSAMA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN LEGAL CONSEQUENCES OF MARRIAGE
Lebih terperinciKeyword: Motivasi belajar, minat berkomunikasi, bahasa arab, mahasiswa, berkorelasi.
KORELASI MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB DENGAN MINAT BERKOMUNIKASI DALAM BAHASA ARAB PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997 USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI KAWAT TEMBAGA UNTUK MEMINIMASI STOCK OUT DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS REVIEW
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG
PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 22010 TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa tantangan
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KONDISI KERJA DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) (Studi pada Operator Komputer Warung Internet di Keluraan Sumbersari Kabupaten Jember) SKRIPSI Ole Robby Perdana
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS DI RUANGAN IV & IV RSU DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. Eli Kurniasih, S.Pd. S.Kep. Ners.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS DI RUANGAN IV & IV RSU DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Eli Kurniasi, S.Pd. S.Kep. Ners. MKM Program Studi D-III Keperawatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmlaya
Lebih terperinciSeri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR
Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR Ole : Tony Hartono Bagio 00 KALKULUS DASAR Tony Hartono Bagio KATA PENGANTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods).
31 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adala metode penelitian kombinasi (Mixed Metods). Metode penelitian kombinasi adala suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adala penelitian kuantitati, penelitian ini berlandaskan pada ilsaat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
Lebih terperinciProfil Keakuratan Komunikasi Matematis Mahasiswa Calon Guru Ditinjau dari Perbedaan Jender
Jurnal Didaktik Matematika ISSN: 355-4185 Profil Keakuratan Komunikasi Matematis Maasiswa Calon Guru Ditinjau dari Perbedaan Jender Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan Email: dewi_lubis6@yaoo.co.id
Lebih terperinciPenggunaan Media Kelereng dan Gelas Plastik
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KELERENG DAN GELAS PLASTIK SISWA KELAS III SDN JATIBANJAR I JOMBANG Awaludin Arif Hidayat PGSD FIP Universitas
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG
BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Vinosini Vignesvaran Tempat/Tanggal Lair : Kuala Lumpur, Malaysia / 11 Oktober 1993 Agama Alamat : Hindu : Resident K,Jl.Kamboja No.7&9, Setia Budi, Medan Riwayat Pendidikan
Lebih terperinciDZIKKI KHOIRUL MUBAROK B
PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TH 2010 2014 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan derajat kesehatan dapat terwujud
Lebih terperinciKata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT
PERANCANGAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI CHEMICAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK CONTINOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINOUS REVIEW (s,q) UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DI PT XYZ Dimas
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 852/MENKES/SK/IX/2008 TENTANG STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciLimit Fungsi. Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Menghitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri
7 Limit Fungsi Limit Fungsi di Suatu Titik dan di Tak Hingga ; Sifat Limit Fungsi untuk Mengitung Bentuk Tak Tentu ; Fungsi Aljabar dan Trigonometri Cobala kamu mengambil kembang gula-kembang gula dalam
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR PERTUMBUHAN POPULASI TERHADAP EPIDEMI DEMAM BERDARAH DENGUE
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Uniersitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PENGARUH FAKTOR PERTUMBUHAN POPULASI TERHADAP EPIDEMI DEMAM BERDARAH DENGUE
Lebih terperinciA. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan
A. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan. Turunan Fungsi Aljabar a. Mengitung Limit Fungsi yang Mengara ke Konsep Turunan Dari grafik di bawa ini, diketaui fungsi y f() pada interval k < < k +, seingga
Lebih terperinciSANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
MODUL: KEBIJAKAN DIKLAT KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT I. DESKRIPSI SINGKAT P ada saat ini sekitar 70 juta penduduk Indonesia belum memiliki akses terhadap layanan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dituangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh antara penerapan metode Community Led Total Sanitation
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 1. Terdapat pengaruh antara penerapan metode Community Led Total Sanitation (CLTS) pasca pemicuan terhadap perubahan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) dengan hasil
Lebih terperinciISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450 PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN CRITICAL SPARE PART DI DIPO BANDUNG PT. KERETA API INDONESIA DENGAN PENDEKATAN METODE CONTINUOUS
Lebih terperinciPENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DAN KEMAMPUAN TEKNIK OPERATOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
Jurnal Ilmia Maasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 1, No. 1, (2016) Halaman 36-46 PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DAN KEMAMPUAN TEKNIK OPERATOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR
PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN ACEH TIMUR ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciTabel Deskripsi Program / Kegiatan
Lampiran E. Deskripsi Program & Kegiatan Tabel Deskripsi Program / Kegiatan Komponen Air Limbah Program Penyusunan Masterplan Air Limbah Latar Belakang Dokumen masterplan merupakan suatu tahap awal dari
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH BAGI SISWA KELAS IX J DI SMPN 3 CIMAHI
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Uniersitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciREPRESENTASI DAN TEORI APOS UNTUK MENGEKSPLORASI PEMAHAMAN MATEMATIKA MAHASISWA PADA KONSEP LIMIT
1 REPRESENTASI DAN TEORI APOS UNTUK MENGEKSPLORASI PEMAHAMAN MATEMATIKA MAHASISWA PADA KONSEP LIMIT Disusun ole: Ela Nurlaela Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA A. Pendauluan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Pembangunan kesehatan pada dasarnya dilaksanakan oleh semua komponen bangsa indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
Lebih terperinciLONCATAN AIR PADA SALURAN MIRING TERBUKA DENGAN VARIASI PANJANG KOLAM OLAKAN
LONCATAN AIR PADA SALURAN MIRING TERBUKA DENGAN VARIASI PANJANG KOLAM OLAKAN Ign. Sutyas Aji ) Maraden S ) ) Jurusan Teknik Spil Fakultas Teknik UKRIM Yogyakarta ) Jurusan Teknik Spil Fakultas Teknik UKRIM
Lebih terperinciBAB III INTEGRASI NUMERIK
Bab BAB III INTEGRASI NUMERIK Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masala sains dan teknik. Hal ini menginat di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral matematis yang
Lebih terperinciMETODE MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN POISSON DUA DIMENSI DENGAN METODE BEDA HINGGA ABSTRACT
METODE MULTIGRID UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN POISSON DUA DIMENSI DENGAN METODE BEDA HINGGA M. Taufik 1, Samsudua 2, Zulkarnain 2 1 Maasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas
Lebih terperinciGambar 3.1 Upheaval Buckling Pada Pipa Penyalur Minyak di Riau ± 21 km
BAB III STUDI KASUS APANGAN 3.1. Umum Pada bab ini akan dilakukan studi kasus pada pipa penyalur minyak yang dipendam di bawa tana (onsore pipeline). Namun karena dibutukan untuk inspeksi keadaan pipa,
Lebih terperinci