PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DAN KEMAMPUAN TEKNIK OPERATOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI

Transkripsi

1 Jurnal Ilmia Maasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol. 1, No. 1, (2016) Halaman PENGARUH DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK DAN KEMAMPUAN TEKNIK OPERATOR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI (Studi pada Lembaga Keuangan Mikro di Kota Banda Ace) Muammar Iksan* 1 dan Bustamam 2 1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syia Kuala * 1 muammar.isan@gmail.com Abstract Tis study aimed to examine te effect of top management support and te operator tecnical ability accounting information system on te quailty of information system at micro finnance institutions in Banda Ace. Te sampling metod using census metod. In tis study te data needed all population sampled 51 people. Te collection of data and information needed in te study conducted by te researc field. Te data used is primary data obtained directly from te subject of researc in te form of a questionnaire. Assessment of te effect of independent variables on te dependent variable is done by using a multiple regression model using SPSS 20. Te results sowed tat eiter partially or simultaneously, top management support and te operator tecnical ability affects te quailty of information system at micro finnance institutions in Banda Ace. Keywords top management support, te operator tecnical ability, accounting information system, quality of information system and micro finnance institution. 1. Pendauluan Persaingan yang ketat menuntut suatu perusaaan untuk mampu bersaing dan mempertaankan kelangsungan idup perusaaan, terutama dalam era globalisasi ini. Dalam al ini teknologi informasi berpengaru penting untuk membantu kinerja perusaaan dengan perkembangan teknologi yang semakin lama semakin pesat, menuntut para manajer untuk mengedepankan perkembangan teknologi dalam perusaaan. Pemrosesan informasi yang terkomputerisasi sangat membantu kinerja perusaaan, apalagi pada saat ini suda banyak tersedia software yang digunakan untuk mengola data yang sangat mempermuda para karyawan untuk mengasilkan informasi akuntansi. Untuk mewujudkan perusaaan mampu bersaing dan mempertaankan kelangsungan idup, perusaaan arus mengambil keputusan yang tepat dari informasi yang diasilkan, dikarenakan sala satu alat 36 pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat adala informasi akuntansi. Informasi akuntansi tidak anya diperlukan ole piak internal perusaaan, informasi akuntansi juga diperlukan ole piak eksternal perusaaan, seperti investor dan pemerinta yang berwenang untuk membuat keputusan tentang perusaaan. Hal ini menuntut perusaaan untuk mengasilkan informasi yang berkualitas. Informasi akuntansi yang baik adala informasi yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan diinterpretasikan dalam bentuk laporan keuangan dengan mengikuti standar akuntansi yang berlaku. Menurut (Bo dnar, 2003:1) kualitas informasi merupakan tingkat sebua data yang tela diproses ole sistem informasi menjadi memiliki arti bagi penggunanya, yang bisa berupa fakta dan suatu nilai yang bermanfaat serta penyajiannya tepat waktu. Kualitas informasi adala tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu, yang

2 memberikannya nilai buat para pemakai akir tertentu (O Briens, 2005:703). Suatu sistem dinilai berjalan secara efektif apabila mampu memenui kebutuan dan keinginan informasi yang berkualitas kepada pengguna yang ada dalam perusaaan baik secara individual maupun secara kelompok. Informasi tersebut berkualitas apabila akurat, tepat waktu, lengkap dan ringkas (Hall, 2007:27). Bodnar (2003:29) menyatakan bawa suatu keberasilan sistem dalam mengasilkan informasi akuntansi sangat ditentukan pada penguasaan teknik. Faktor perilaku yang mempengarui kualitas sistem informasi akuntansi meliputi: penggunaan teknologi informasi, kealian pemakai, keterlibatan pemakai, pelatian, dukungan manajer puncak dan konflik pemakai. Namun peneliti anya meneliti 2 faktor dari faktor-faktor yang tela disebutkan, yaitu: dukungan manajemen puncak dan kealian pemakai yang di penelitian ini disebutkan dengan kemampuan teknik operator SIA. Sala satu bentuk dukungan manajemen adala menyediakan fasilitas. Fasilitas tersebut dapat berupa pelatian dan memberikan bantuan kepada pemakai sistem ketika mengadapi permasalaanpermasalaan yang terkait dengan sistem (Jogiyan to, 2007:242). Dengan adanya fasilitas yang membantu pemakai sistem, akan meningkatkan kemampuan dan memudakan pemakai sistem untuk mengasilkan informasi yang berkualitas. Kemampuan teknik personal pemakai sistem informasi berperan penting dalam pengembangan sistem informasi untuk dapat mengasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Ole karena itu, setiap karyawan arus dapat mengoperasikan penggunaan sistem agar dapat memproses transaksi dengan cepat dan dapat mengurangi kesalaan dalam pencatatan, seingga mengasilkan laporan yang akurat dan tepat waktu dan dapat dijadikan sebagai alat pengambil keputusan. Robbins (2005:45) menyatakan kemampuan adala kapasitas seorang individu dalam melakukan berbagai tugas dalam sebua pekerjaan. Dalam al ini menurutnya kemampuan pemakai sistem informasi dapat diliat melalui tiga al, yakni: pengetauan (knowledge), kemampuan (abilities) dan kealian (skill). Sistem pada LKM (Lembaga Keuangan Mikro) dalam operasinya sebagian besar kini menggunakan SIA, seingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada LKM di Banda Ace. LKM adala lembaga keuangan yang kusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaa dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaa skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaa yang tidak semata-mata mencari keuntungan. LKM ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat, membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat, membantu peningkatan pendapatan dan kesejateraan masyarakat terutama masyarakat miskin atau berpengasilan renda ( OJK menyatakan masi banyak para pelaku LKM di Indonesia yang kurang memaami masala pembukuan dalam laporan keuangannya, kebanyakan pembukuan yang dilakukan ole piak LKM belum memenui standar akuntansi keuangan yang berlaku (Praditya, 2014). Kondisi ini menyatakan bawa informasi akuntansi LKM belum semuanya berkualitas, dengan adanya aturan dari OJK nantinya akan mampu membantu meningkatkan daya saing dan kualitas lembaga keuangan non bank yang mana saat ini merupakan bagian pengawasan dari OJK. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian teradap masala tersebut dengan judul Pengaru Dukungan Manajemen Puncak dan Kemampuan Teknik Operator Sistem Informasi Akuntansi teradap Kualitas Informasi Akuntansi pada Lembaga Keuangan Mikro di Banda Ace. 2. Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Sistem Informasi Akuntansi Ada beberapa pendapat para ali mengenai SIA, diantaranya adala SIA merupakan sistem yang memproses data dan transaksi guna mengasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis (Krismiaji, 2010:4). Bodnar (2000:1) mengartikan SIA sebagai kumpulan sumberdaya, seperti manusia 37

3 dan peralatan, yang diatur untuk menguba data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. SIA juga merupakan sistem yang paling penting di organisasi dan meruba cara menangkap, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi (Mujilan, 2012:3). Raflis (2013) mengartikan SIA sebagai suatu sistem yang melaksanakan berbagai operasi dalam rangka mengasilkan informasi yang relevan, di antaranya mencatat data ekonomi, memproses dan menganalisa data serta menyajikan informasi kuantitatif dalam bentuk laporan keuangan. Baridwan (2009:4) menyatakan bawa SIA adala suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengola, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan. SIA dapat didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berubungan satu sama lain dan bekerja sama secara armonis untuk mengola data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan ole pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan (Susanto, 2004:124). Menurut Jogiyanto (2000:49), SIA merupakan gabungan dari manusia dan sumber daya lainnya yang bertanggung jawab dalam menyediakan informasi keuangan serta informasi yang diperole melalui pengumpulan dan pengolaan data transaksi dalam suatu organisasi. Menurut Romney (2004), SIA terdiri dari lima komponen, yaitu: 1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. 2) Prosedur-prosedur, baik manual dan yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. 3) Data tentang proses-proses bisnis organisasi. 4) Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Kualitas Informasi Akuntansi Kualitas adala taraf/ukuran baik atau buruknya sesuatu al (Alwi, 2007:508). Definisi informasi 38 menurut Mardi (2011:13), informasi adala data yang diola menjadi bentuk yang lebi berguna dan lebi berarti bagi yang menerimanya. Menurut Kusrini (2007:7) informasi adala data yang suda diola menjadi sebua bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Mujilan (2012:1) mendefinisikan informasi sebagai data yang berguna yang tela diola seingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Informasi sebagai data yang dimiliki ole perusaaan kemudian diola seingga menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai baan pertimbangan untuk pengambilan keputusan (Bodnar, 2003:4). Informasi yang berkualitas merupakan informasi yang menggambarkan kejadian dan fakta dalam perusaaan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Setiap sistem informasi memang dirancang untuk mengasilkan informasi yang berkualitas yang selanjutnya diola menjadi keputusan ole pengguna informasi. Adapun syarat informasi yang berkualitas menurut Widjajanto (2001:24) yaitu: 1) Kecermatan (accuracy) Perbandingan antara informasi yang benar teradap total informasi yang diasilkan dalam suatu periode. 2) Penyajian yang tepat waktu (timeliness) Kegiatan penyajian informasi pada saat transaksi terjadi atau pada saat informasi tersebut dibutukan, yang mampu menutup peluan bagi pesaing untuk mengambil keputusan yang baik dengan lebi cepat. 3) Kelengkapan (completeness) Adanya relevansi antara informasi dan penggunanya. 4) Ringkas (conciseness) Informasi yang disajikan tela diiktisarkan sesuai kebutuan pengguna dan bidang-bidang yang menjadi fokus utama. Dukungan Manajemen Puncak Setiap oganisasi dalam usaa mencapai tujuan dan mengukurnya sampai sejau mana keberasilan yang dapat dicapai, dan itu memerlukan dukungan manajemen puncak. Manajemen puncak adala manajer yang bertanggung jawab untuk manajemen

4 keseluruan dari organisasi dan menetapkan kebijakan operasi serta mengarakan interaksi organisasi dengan lingkungannya (Widjaja, 2000:35 dalam Ramalia, 2010). Dukungan manajemen puncak adala kegiatan yang berdampak, mengarakan dan menjaga perilaku manusia yang ditunjukkan ole direktur, presiden, kepala divisi dan sebagainya dalam organisasi (Dewi, 2013). Langka yang paling menentukan keberasilan perencanaan sistem adala langka pertama, yaitu mendapatkan dukungan penu dari manajemen puncak/atasan (Wilkinson, 2009:250). Tugas utama dari pengembangan sistem adala mengkomunikasikan dengan manajemen puncak mengenai rencana strategis perusaaan, faktor-faktor penentu kesuksesan dan tujuan keseluruan. Kemampuan Teknik Operator SIA Kemampuan teknik personal adala tingkat pengetauan pemakai dalam mengaplikasikan sistem informasi yang diterapkan ole perusaaan (Fitri, 2012). Kemampuan ini dipengarui ole latar belakang pendidikan pemakai. Kinerja dari pemakai yang memiliki pengetauan dalam mengoperasikan komputer akan lebi baik dibandingkan dengan kinerja pemakai yang tidak memiliki pengetauan dalam mengoperasikan komputer, semakin tinggi tingkat pengetauan pemakai akan meningkatkan penggunaan sistem informasi yang dapat meningkatkan kinerja pemakai sistem informasi akuntansi. Robbins (2005:45) menyatak an kemampuan adala kapasitas seorang individu dalam melakukan berbagai tugas sebua pekerjaan. Dalam al ini menurutnya kemampuan pemakai sistem informasi dapat diliat melalui tiga al, yakni: a) Pengetauan (knowledge) Pengetauan sebagai pemakai sistem informasi dapat diliat melalui: 1) Memiliki pengetauan mengenai sistem informasi akuntansi. 2) Memaami pengetauan tugas dari pekerjaannya sebagai pemakai sistem informasi. b) Kemampuan (abilities) Kemampuan sebagai pemakai sistem informasi dapat diliat dari: 1) Kemampuan menjalankan sistem informasi yang ada. 2) Kemampuan untuk mengekspresikan kebutuan informasi. 3) Kemampuan untuk mengekspresikan bagaimana sistem searusnya. 4) Kemampuan mengerjakan tugas dari pekerjaan. 5) Kemampuan menyelaraskan pekerjaan dengan tugas. c) Kealian (skills) Kealian sebagai pemakai sistem informasi dapat diliat dari: 1) Kealian dalam pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. 2) Kealian dalam mengekspresikan kebutuankebutuannya dalam pekerjaan. Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan tinjauan kepustakaan, maka ipotesis yang diajukan adala sebagai berikut: 1) Dukungan manajemen puncak dan Kemampuan teknik operator SIA berpengaru secara bersamasama teradap kualitas informasi akuntansi. 2) Dukungan manajemen puncak berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi. 3) Kemampuan teknik operator SIA berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi. Dukungan Manajemen Puncak Kemampuan Teknik Operator SIA Kualitas Informasi Akuntansi Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 3. Metode Penelitian Desain Penelitian Desain penelitian atau rancang bangun penelitian adala rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa seingga peneliti akan dapat 39

5 memperola jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian. Rencana itu merupakan suatu skema menyeluru yang mencakup program penelitian (Kerlinger, 2000). Sifat studi yang dilakukan dalam penelitian ini adala pengujian ipotesis. Studi yang termasuk dalam pengujian ipotesis biasanya bersifat menjelaskan ubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antara kelompok atau kebebasan dua atau lebi faktor dalam suatu situasi (Sekaran, 2006:162). Penelitian yang dilakukan adala penelitian yang bersifat asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetaui ubungan antara dua variabel atau lebi. Jadi pada penelitian ini ada variabel dependen (yang dipengarui) dan variabel independen (yang mempengarui). Penelitian ini dilakukan untuk mengetaui dan membuktikan antara ubungan dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik operator SIA sebagai variabel independen, dan kualitas informasi akuntansi sebagai variabel dependen. Tingkat intervensi dalam penelitian ini adala intervensi minimal. Peneliti tidak memiliki kemampuan untuk ikut mempengarui kondisi di dalam perusaaan dalam al kualitas informasi akuntansi, sedangkan situasi penelitian dilakukan dalam situasi yang tidak diatur. Unit penelitian ini adala individu, yaitu karyawan pengguna SIA di LKM yang ada di Banda Ace. Kesatuan data yang dikumpulkan dalam penelitian adala data primer yang diperole dari kuesioner yang diberikan kepada karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi di LKM yang ada di Banda Ace. Horizon waktu yang digunakan dalam penelitian ini adala cross-sectional. Cross-sectional adala penelitian yang mengumpulkan semua data menjadi satu dalam periode ari, minggu, bulan, atau taun untuk menjawab pertanyaan (Sekaran, 2009:119). Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adala wilaya generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan ole peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Kumpulan populasi merupakan semua elemen dalam populasi dimana sampel diambil (Sekaran, 2006:122). Metode sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenu atau biasanya disebut dengan sensus. Menurut (Sugiyono, 2011:85) bawa sampling jenu adala teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Metode sampling jenu digunakan karena anggota populasinya relatif kecil dan muda dijangkau. Sampel yang peneliti ambil dalam penelitian ini adala seluru karyawan BPR/BPRS yang dalam aktivitas bekerjanya menggunakan SIA. Adapun jumla populasi dalam penelitian ini sebanyak 51 karyawan yang menggunakan sistem informasi di BPR/BPRS. Dalam al ini penelitian bersifat sensus, karena seluru populasi dijadikan responden. Untuk lebi jelasnya masala BPR/BPRS yang peneliti teliti dalam penelitian ini, dapat diliat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Nama LKM Populasi Responden 1 BPRS Hikma Wakila 2 BPR Arta Ace Sejatera BPR Berlian Global Ace Jumla Sumber: Data diola (2016) Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data dalam penelitian ini adala data primer. Data primer merupakan data yang di perole langsung dari responden dengan membagikan kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini perna digunakan sebelumnya dan tela disesuaikan dengan kondisi objek penelitian. Kuesioner disusun dengan menggunakan skala interval. Pengumpulan data juga dilakukan ole peneliti melalui studi pustaka dengan mempelajari literatur, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adala penelitian lapangan ( field researc), yaitu melakukan riset langsung teradap objek penelitian. 40

6 Operasionaliasi Variabel Variabel adala apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda (Sekaran, 2006:115). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adala kualitas informasi akuntansi, sedangkan variabel bebasnya adala dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik operator SIA. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Indikator Skala Kualitas Informasi Akuntansi (Y) Dukungan Manajemen Puncak (X2) Kemampua n Teknik Operator SIA Tingkat relevansi laporan Tingkat keandalan laporan Tingkat dapat dibandingkan Laporan Tingkat dapat dipaami laporan Sumber: Data diola (2016) Pimpinan/manajer mair Harapan tinggi Keterlibatan Peratian tinggi Rating pemakaian Kealian Kesesuaian tugas Kemampuan Pelatian Interval Interval Interval Analisis Regresi Linear Berganda Untuk menguji pengaru dukungan manajemen puncak (X ₁) dan kemampuan teknik operator SIA (X₂) teradap kualitas informasi akuntansi (Y) pada LKM di Banda Ace dilakukan menggunakan multiple regression analysis model (model analisis regresi berganda). Penulis memili model ini karena anya untuk menguji pengaru dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik operator SIA teradap kualitas informasi akuntansi, baik secara parsial maupun secara simultan. Pengolaan data dilakukan 41 dengan menggunakan program SPSS ( Statistical Package for Social Science) 20. Model persamaannya adala sebagai berikut: Keterangan: Y α e Y = α e 4. Hasil Dan Pembaasan = Kualitas informasi akuntansi = Konstanta = Koefisien Regresi = Dukungan manajemen puncak = Kemampuan teknik operator SIA = Error Karakteristik Responden Tabel 4.1 Karakteristik Responden No. Uraian Frekuensi Persentase 1. Jenis Kelamin Laki-laki 20 39,2 Wanita 31 60,8 Jumla Umur 30 taun 23 45, taun 19 37, taun 6 11,8 40 taun 3 5,9 Jumla Jenjang Pendidikan SMA 5 9,8 Diploma III 21 41,2 Strata I 23 45,1 Strata II 2 3,9 Strata III 0 0 Jumla Sumber: Data Primer, 2016 (diola) Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diperatikan bawa asil penyebaran kuesioner kepada 51 responden, responden laki-laki sejumla 20 orang (39,2%) dan wanita sejumla 31 orang (60,8%). Usia responden dibawa 30 taun sejumla 23 orang (45,1%), usia taun adala sejumla 19 orang (37,3%), usia taun adala sejumla 6 orang (11,8%) dan yang

7 berusia diatas 40 taun adala sejumla 3 orang (5,9%). Responden yang berjenjang pendidikan SMA sejumla 5 orang (9,8%), diploma III sejumla 21 orang (41,2%), strata I sejumla 23 orang (45,1%), strata II adala sejumla 2 (3,9%), dan untuk jenjang pendidikan strata III adala sejumla 0 orang (0%). Pengujian itas dan Reabilitas itas Tabel 4.2 Hasil Pengujian itas Item Pertan yaan Y1 Variabel Koefisien Korelasi Nilai Kritis r (N=51) Kesimpulan 0,593 Y2 Y3 Y4 Y5 Kualitas Informasi Akuntansi (Y) 0,530 0,652 0,590 0,665 Y6 0,707 X1.1 0,483 X X1.3 0,401 X1.4 0,738 X1.5 0,453 Dukungan X1.6 Manajeme 0,414 X1.7 X1.8 n Puncak (X1) 0,717 0,614 X1.9 0,712 X1.10 0,312 X1.11 0,676 X2.1 0,534 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Kemamp uan Teknik Operator SIA (X2) 0,516 0,668 0,604 0,554 0,584 X2.7 0,766 Sumber: Data Primer, 2016 (diola) Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dinyatakan seluru pertanyaan adala valid karena mempunyai nilai korelasi di atas nilai kritis (N=51) yang menunjukkan angka sebesar 0,271 (liat tabel nilai kritis korelasi r (product-moment) atau mempunyai nilai signifikan untuk semua item pertanyaan di bawa 5%. Dengan demikian, pernyataan yang digunakan pada instrumen adala signifikan dan memiliki validitas konstrak atau terdapat konsistensi internal ( internal consistence) yang berarti bawa data yang diperole adala valid dan dapat digunakan untuk penelitian. Reliabilitas Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Nilai Jumla Cronba Kritis Item c s Cronba Pernyat Alpa c s aan Alpa Ket Kualitas Informasi Akuntansi 6 0,678 0,60 Reliabel (Y) Dukungan Manajeme n Puncak 11 0,800 0,60 Reliabel (X 1 ) Kemampu an Teknik Operator SIA (X 2 ) 7 0,720 0,60 Reliabel Sumber: Data Primer, 2016 (diola) Pengukuran reliabilitas ini menunjukkan bawa asil pengukuran memenui kredibilitas cronbac alpa dimana nilainya lebi besar dari alpa 0,60. Maka dapat diambil kesimpulan, bawa item pernyataan dari kuesioner yang tela dibuat mengasilkan asil yang konsisten dari responden walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. 42

8 Model Persamaan Regresi Linear Berganda Tabel 4.4 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t- Sig. B Std. Error Beta itung (Constant),548,252 2,173,035 Dukungan Manajemen,347,122,375 2,842,007 Puncak 1 Kemampua n Teknik Operator SIA,515,124,546 4,144,000 a. Dependent Variable: Kualitas Informasi Akuntansi Sumber: Data Primer, 2016 (diola) Hasil output SPSS ( coefficients), dapat diperole persamaan regresi berganda ( multiple regression) sebagai berikut: Y = 0, ,347X 1 + 0,515X 2 + e Dari persamaan regresi dapat diketaui asil penelitian dari masing-masing koefisien yaitu untuk konstanta (a=0, 548) artinya jika faktor-faktor dukungan manajemen puncak (X 1 ) dan kemampuan teknik operator SIA (X 2 ) dianggap konstan, maka besarnya kualitas informasi akuntansi pada BPR/BPRS di Kota Banda Ace adala sebesar 0,548 atau sebesar 54,8%. Koefisien regresi dukungan manajemen puncak (X 1 ) sebesar 0,347. Artinya setiap ada peningkatan sebesar satu pada variabel dukungan manajemen puncak, maka secara relatif akan meningkatkan kualitas informasi akuntansi pada BPR/BPRS di Kota Banda Ace sebesar 34,7%. Dengan demikian semakin baik dukungan dari manajemen pada sistem yang digunakan maka secara relatif akan meningkatkan kualitas informasi akuntansi pada BPR/BPRS di Kota Banda Ace. Koefisien regresi kemampuan teknik operator SIA (X 2 ) sebesar 0,515. Artinya setiap ada peningkatan sebesar satu pada variabel kemampuan teknik operator SIA, maka secara relatif akan meningkatkan kualitas informasi akuntansi pada BPR/BPRS di Kota Banda Ace sebesar 51,5%. Dengan demikian semakin baik kemampuan teknik operator SIA maka secara relatif akan meningkatkan kualitas informasi akuntansi pada BPR/BPRS di Kota Banda Ace. Pengujian Hipotesis Untuk mengetaui variabel independen (X) secara parsial berpengaru teradap variabel dependen (Y) adala sebagai berikut: 1) Hipotesis I Ha 1 :0,347 0; maka, dapat diterima (H 0 ditolak). Jadi dapat disimpulkan bawa dari asil regresi linear berganda bawa H a untuk variabel dukungan manajemen puncak, karena nilai koefisien variabel (0,347 0). Artinya dukungan manajemen puncak berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi. 2) Hipotesis II Ha 2 :0,515 0; maka, dapat diterima (H 0 ditolak). Jadi dapat disimpulkan dari asil regresi linear berganda bawa H a untuk variabel kemampuan teknik operator SIA, karena nilai koefisien variabel (0,515 0). Artinya kemampuan teknik operator SIA berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi. Selanjutnya, untuk menguji ipotesis ketiga ( ) secara bersama-sama variabel independen ( ) berpengaru teradap (Y) adala sebagai berikut: 3) Hipotesis III Ha: 0 (i = 0,347 dan 0, 515); maka, Ha 3 dapat diterima (H 0 ditolak). Artinya, variabel dukungan manajemen puncak (X 1 ) dan kemampuan teknik operator SIA (X 2 ) berpengaru secara bersama-sama teradap kualitas informasi akuntansi (Y). Koefisien Determinasi Dari asil output SPSS 20 dapat diketaui ubungan antara variabel independen (dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik operator SIA) dengan variabel dependen (kualitas informasi akuntansi), sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut: 43

9 Model R Tabel 4.5 Model Summary R Square Adjusted R Squre Std. Error of te Estimate 1 0,891 a 0,795 0,786 0,21342 a. Predictors: (Constant ), Dukungan Manajemen Pucak, Kemampuan Teknik Operator SIA. b. Dependent Variabel: Kualitas informasi akuntansi Sumber: Data Primer, 2016 (diola) Koefisien korelasi (R) sebesar 0,891 menunjukkan bawa derajat ubungan (korelasi) antar variabel independen dengan variabel dependen sebesar 89,1%. Artinya, kualitas informasi akuntansi pada perbankan di Banda Ace sangat erat ubungannya dengan faktor-faktor dukungan manajemen puncak (X 1 ) dan kemampuan teknik operator SIA (X 2 ). Selanjutnya, koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,795, yang artinya bawa sebesar 79,5% Kualitas Informasi Akuntansi dipengarui ole variabel dukungan manajemen puncak (X 1 ) dan kemampuan teknik operator SIA (X 2 ). Sedangkan sisanya dipengarui ole variabel-variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Pengaru Dukungan Manajemen Pucak teradap Kualitas Informasi Akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace Berdasarkan asil regresi berganda, nilai koefisien regresi menunjukkan bawa variabel dukungan manajemen puncak berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace. Hasil ini sesuai dengan ipotesis yang tela dibuat, yaitu dukungan manajemen pucak berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace. Dukungan manajemen puncak mencerminkan bawa pimpinan/manajer mempunyai keterlibatan dalam pengoperasian sistem yang dilakukan ole karyawan, yang artinya semakin bagus dukungan dari manajemen puncak maka akan semakin tinggi kualitas informasi akuntansi yang diasilkan. 44 Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan ole Farizia Coirunisa (2008) yang menyatakan bawa variabel dukungan pimpinan merupakan faktor-faktor yang mempengarui kualitas informasi laporan keuangan yang diasilkan Sistem Akuntansi Instasi. Pengaru Kemampuan Teknik Operator SIA teradap Kualitas Informasi Akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace Berdasarkan asil regresi berganda, nilai koefisien regresi menunjukkan bawa kemampuan teknik operator SIA berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace. Hal ini sesuai dengan ipotesis yang tela dibuat, yakni kemampuan teknik operator SIA berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan ole Mardia Rami (2006) yang menyatakan bawa kealian pemakai berpengaru signinifikan teradap kualitas informasi. Pengaru Dukungan Manajemen Pucak dan Kemampuan Teknik Operator SIA teradap Kualitas Informasi Akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace Berdasarkan asil pengujian ipotesis secara simultan bawa dukungan manajemen pucak dan kemampuan teknik operator SIA berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace. Hal ini sesuai dengan ipotesis yang yang tela dibuat sebelumnya, yakni dukungan manajemen pucak dan kemampuan teknik operator SIA berpengaru secara bersama-sama teradap kualitas informasi akuntansi. Kedua variabel tersebut dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi. Dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik operator SIA dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace. 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari asil pengujian ipotesis dan pembaasan yang tela diuraikan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Dukungan manajemen puncak berpengaru teradap kualitas informasi akuntansi pada LKM

10 di Kota Banda Ace. Hal ini berarti untuk meningkatkan asil dari kualitas informasi akuntansi perlu adanya kontribusi dari manajemen puncak, karyawan akan lebi menguasai dalam mengerjakan tugasnya yang berubungan dengan sistem informasi. Hal ini akan memudakan piak manajemen untuk mengambil keputusan dari informasi akuntansi. 2) Kemampuan teknik operator SIA berpengaru teradap kualitas informasi akuntasi pada LKM di Kota Banda Ace. Hal ini berarti dalam bekerja, setiap karyawan arus mempunyai kemampuan yang baik agar segala tugas dapat terselesaikan. Perusaaan juga arus memberikan dukungan untuk karyawan berupa pelatian dan intensif yang dapat menunjang kinerja karyawannya. Karyawan arus mampu menggunakan SIA seingga kegiatan perusaaan dapat berjalan efektif dan efisien. 3) Dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik personal SIA berpengaru secara simultan teradap kualitas informasi akuntansi pada LKM di Kota Banda Ace. Hal ini berarti kualitas informasi akuntansi akan berkualitas apabila dalam mengoperasikan sistem informasi adanya dukungan manajemen puncak dan kemampuan teknik operator SIA. Saran 1) Agar penelitian dapat dikatakan lebi representatif, maka diarapkan penelitian selanjutnya dapat memperbesar jumla responden, dengan memasukkan LKM yang berbentuk non perbankan (berbentuk koperasi) kedalam penelitian. Hal ini dapat memperluas wilaya dan memperbesar ruang lingkup penelitian agar penelitian kedepan memiliki cakupan yang lebi luas dan mengasilkan asil penelitian yang lebi baik. 2) Penelitian selanjutnya disarankan agar menamba beberapa variabel independen lain yang dapat mempengarui kualitas informasi akuntansi, seingga dapat diketaui bawa kualitas informasi akuntansi juga dipengarui ole variabel-variabel lain selain yang tela diuraikan dalam penelitian ini. 3) Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi data penelitian, jika memungkinkan penelitian selanjutnya dapat melakukan wawancara langsung dengan para pemakai sistem agar kualitas data yang diasilkan menjadi lebi baik. Daftar Pustaka Alwi, Hasan Kamus Besar Baasa Indonesia. edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Baridwan, Zaki Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keenam. Yogjakarta: BPFE-UGM Bodnar, George H. dan William S. Hopwood Penerjema Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Penerjema Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Sistem Informasi Akuntansi. Tambunan. Jakarta: Salemba Empat. Dewi, Sang Ayu Nyoman Trisna dan AANB Dwirandra Pengaru Dukungan Manajemen Puncak, Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Pengguna Aktual, dan Kepuasan Pengguna Teradap Implementasi Sistem Informasi Keuangan Daera di Kota Denpasar. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hal: Melalui <download.portalgaruda.org> [04/06/2015]. Fitri, Nuril Faktor-faktor yang mempengarui kinerja sistem informasi akuntansi pada perusaaan farmasi di Medan. Tesis. Melalui <repository.usu.ac.id> [22/10/2015]. Hall, James A Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Terjemaan Amir Abadi Yusuf. Jakarta:Salemba Empat. Jogiyanto Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Kerlinger, Fred N Asas-asas Penelitian Beavioral. Yogyakarta: Gaja Mada University Press. Krismiaji Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 3. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusaaan YKPN. Kusrini dan Andri Koniyo Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: CV. Andi Offset. 45

11 Mardi Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Galia Indonesia Mujilan, Agustinus Sistem Informasi Akuntansi: Teori dan Wawasan di Dunian Elektronis, Edisi 1. Madiun: Penerbitan Universitas Widya Mandala Madiun. O'Brien, James A., Marakas, George M. (2005). Introduction to Information System. 12t Edition. New York: McGraw Hill. OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Lembaga Keuangan Mikro. Melalui < ojk.go.id> [29/06/2015] Praditya, Ilyas Istianur Mayoritas Keuangan Mikro Belum Melek Laporan Keuangan. Melalui <bisnis.liputan6.com> [15/10/2015]. Raflis, Riri Yulianty Pengaru Pelatian dan Dukungan Manajemen Puncak Teradap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (Studi Empiris pada Perusaaan BUMN di Kota Padang). Artikel Ilmia Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Melalui <ejournal.unp.ac.id> [01/05/2015]. Ramalia, Sri Rika Pengaru Keterlibatan Pengguna, Ukuran Organisasi dan Dukungan Manajemen Puncak Teradap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusaaan jasa di Banda Ace. Skripsi tidak dipublikasikan. Banda Ace: Fakultas Ekonomi Universitas Syia Kuala. Rami, Mardia Pengaru Penggunaan Teknologi Informasi dan Kealian Pemakai teradap Kualitas Informasi Akuntansi (Studi Empiris Pada Perusaaan BUMN di Kota Padang). Artikel Ilmia Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Melalui <ejournal.unp.ac.id> [01/05/2015]. Robbins, Stepen P. Organization Beavior. Nint Edition. New Jersey. Prentice Hall, Inc Romney, Marsall B. & Paul B. Steinbart Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma & Roger Bougie Researc Metods for Business. 5t Edition. New York: Jon Wiley & Sons, Ltd. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Susanto, Azar Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Bandung: Lingga Jaya. Widjajanto, Nugroo Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Wilkinson Sistem Informasi dan Informasi. Edisi ke 2 ali baasa Marianus Sinaga. Jakarta: Erlangga. 46