PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG"

Transkripsi

1 PENGARUH KEGIATAN POS PELAYANAN TERPADU TERHADAP KESEHATAN ANAK USIA 0-4 TAHUN DI DESA INGIN JAYA KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG Sudirman & Supiani* Abstrak Masala dalam penelitian ini adala masi banyaknya Anak yang kurang seat serta masi kurangnya masyarakat yang mengikuti Kegiatan POSYANDU di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetaui Pengaru Kegiatan POSYANDU Teradap Keseatan Anak Usia 0-4Taun. Teori yang digunakan dalam Kegiatan POSYANDU yang dikembangkan ole (Depkes RI: 2006): yaitu suatu kegiatan pelayanan keseatan di lapangan yang diselenggarakan ole masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan teknis Puskesmas, Departemen Agama, Departemen Pertanian, dan BKKBN. Posyandu melaksankan lima program keseatan dasar yakni: KB, keseatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, dan penaggulangan diare. Sedangkan tentang Keseatan Anak yang dikembangkan ole (Sumadi Suryabrata: 2011) yaitu: ciri-ciri anak seat dapat diliat dari berbagai segi antara Iain; segi fisik, segi psikis dan segi sosialisasi yang terliat wajar dan baik. Jenis penelitian yang digambarkan dalam penelitian ini adala deskriptif kuantitatif dengan populasi 51 orang dan sampel 51 Orang. Alat pengumpul data yang digunakan adala angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus regresi linear sederana, sedangkan untuk menguji ipotesis menggunakan rumus uji t. Hasil penelitian menunjukkan bawa terdapat pengaru kegiatan pos pelayanan terpadu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Taming, al ini diketaui dari asil pengujian diperole nilai koeisien regresi sebesar Y = 33,11 + 0,498 berarti keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang mempunyai ubungan positif atau seara dengan kegiatan pos pelayanan terpadu, karena koefisien regresi bernilai positif. Dari asil peritungan diperole Dari asil peritungan diperole titung = 13,58, untuk jumla responden sebanyak 51-1 = 50 orang diperole ttabel = 1,676. Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan ipotesis, maka ipotesis yang diajukan diterima pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaru antara kegiatan kegiatan posyandu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Kata kunci : Pelayanan terpadu, keseatan, anak. PENDAHULUAN Indonesia merupakan sala satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bakan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam al kepadatan penduduk, akibat dari kepadatan penduduk yang tinggi, pemerinta mempunyai peran penting dalam membangun, memeliara dan meningkatkan keseatan bagi masyarakatnya. *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 71

2 Pembangunan keseatan diarakan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan idup seat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat keseatan yang optimal, sebagaimana tercantum pada pasal 3 Undang- Undang No. 23 taun 1992 tentang keseatan dan Dalam Permenkes RI No. 741/menkes/per/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang keseatan di Kabupaten/Kota pada Bab 2 pasal 2 ayat 2a dijelaskan bawa cakupan kunjungan ibu amil 95% pada taun 2015, cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% pada taun 2015, cakupan pertolongan persalinan ole tenaga keseatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% pada taun 2015, cakupan pelayanan nifas 90% pada taun 2010, cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada taun 2010, cakupan kunjungan bayi pada taun 2010, cakupan desa/ keluraan universal cild immunization 100% pada taun 2010, cakupan pelayanan anak balita 90% pada taun 2010, cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 24 bulan 100% pada taun 2010, cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada taun 2010, cakupan peserta KB aktif 70% pada taun Selain itu, upaya pelayanan keseatan mencakup ketersediaan infrastruktur dan kapasitas lembaga keseatan di pedesaan dengan memprioritaskan pada keterjangkauan atas fungsi dan faktor-faktor utama kualitas keseatan yaitu; Dokter puskesmas dan Bidan Desa, kualitas keseatan, ketersediaan air bersi, sanitasi, dan pemberian asupan gizi yang seimbang bagi ibu amil, ibu menyusui, bayi dan balita. Keseatan merupakan faktor yang sangat penting bagi masyarakat kususnya bagi para balita, karena keseatan merupakan aset atau kekayaan yang paling berarga bagi masyarakat di seluru dunia dan keseatan juga merupakan anugra yang paling besar dari Alla SWT. Keseatan Bayi bawa lima taun (Balita) merupakan usia emas dalam pertumbuan anak. Pada usia ini, seorang anak sangat muda menyerap segala informasi yang diterimanya. Ole karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengoptimalkan masa golden age ini. Sala satunya adala dengan menjaga keseatan balita. Persentase balita yang mengalami keluan keseatan selama setaun terakir di Indonesia sebesar 41,13%. Menurut tipe daera, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase balita yang mengalami keluan keseatan di perkotaan dan di pedesaan. Persentase balita yang mengalami keluan keseatan selama setaun terakir di perkotaan sebesar 42,28% dan di pedesaan sebesar 40,01%. Keluan yang dialami ole anak balita yaitu; panas, batuk, pilek, sakit gigi, asma, diare, sakit kepala berulang, gizi buruk, dan yang lainnya. (Susenas, 2013). Jumla anak balita yang mengalami status gizi buruk di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan, di mana pada taun 2005 ditemukan 1,8 juta balita dengan status gizi buruk dan pada taun 2006 menjadi 2,3 juta balita menderita gizi buruk, sementara *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 72

3 pada taun 2013 naik sebesar 19,6% (Depkes RI, 2013 ). Anak balita mengalami pertumbuan badan yang cukup pesat seingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilo gram berat badannya. Anak balita justru merupakan kelompok umur yang paling rawan dalam masala keseatan. Sebagian besar masala yang keseatan yang sering dialami anak pada usia ini yaitu masala gizi buruk. Penyakit gizi buruk dan kurang nutrisi sebenarnya tidak anya dimonopoli ole keluarga dengan tingkat ekonomi renda. Keluarga dengan tingkat ekonomi yang mapan, juga bisa terjangkiti penyakit gizi buruk, akibat ketidak tauan masyarakat teradap gizi. "Gizi buruk bukan anya masala ketidak mampuan tetapi juga karena ketidak tauan masyarakat, misalnya dalam menyusun menu makanan yang variatif dan bernutrisi cukup (Edit Sumedi, 2007). Di Ace, tingkat keseatan anak semakin menurun. Ini dapat diliat dari persentase yang mengalami keluan keseatan selama setaun ini, yaitu; panas, batuk dan pilek, napas sesak/ asma, diare, sakit kepala berulang, sakit gigi dan lainnya; 77,84%, 63,88%, 62,41%, 1,35%, 7,50%, 2,50%, 0,84%, 9,15%. Dan dalam tiga taun ini anak balita yang mengalami gizi buruk yaitu; pada taun 2011, jumla anak balita gizi buruk sebanyak 402 anak, taun 2012 menjadi 759 anak dan pada 2013 menjadi 813 anak (Depkes Ace, 2013). Demikian alnya di Desa Ingin Jaya, dari 159 anak balita, ada enam orang anak yang mengalami kekurangan gizi dan masi banyaknya anak-anak yang mengalami berbagai macam sakit seperti; diare, sakit gigi, panas, batuk, dan pilek, cacar, sakit gigi dan yang lainnya. Prilaku idup bersi dan seat seperti menjaga sanitasi yang baik bagi setiap ruma tangga, tersedianya air bersi dan tersedianya makanan yang memberikan asupan gizi yang seimbang untuk anak sangat perlu diperatikan ole para orang tua, yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi penerus yang seat, cerdas, dan berkualitas. Kurangnya pengetauan dan kesadaran para ibu dalam menjaga dan memperatikan keseatan serta gizi anak mereka di Desa Ingin Jaya membuat masi banyaknya anak balita yang kurang seat dan kurang terurus, seingga mengambat perkembangan dan pertumbuan anak balita mereka. Dengan meliat permasalaan yang ada, tentu al ini akan membutukan suatu upayaupaya yang strategis yang arus segera dilakukan secepatnya. Dan sala satunya adala pemberdayaan masyarakat melalui Upaya Keseatan bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, ole, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan keseatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudaan kepada masyarakat dalam memperole pelayanan keseatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi yakni pos pelayanan terpadu (POSYANDU). Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat seingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 73

4 serta aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, seingga dapat meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutukan partisipasi aktif ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke posyandu seingga mereka dapat memantau tumbu kembang balita melalui berat badannya setiap bulan. Posyandu merupakan jenis upaya keseatan berdaya masyarakat yang paling memasyarakat. Posyandu memiliki program prioritas yaitu : KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan diare serta terbukti memepunyai daya ungkit besar teradap penurunan angka kematian bayi. Sebagai sala satu tempat pelayanan keseatan yang langsung bersentuan dengan masyarakat di level bawa, sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti masa orde baru karena terbukti ampu mendeteksi permasalaan gizi dan keseatan diberbagai daera. Permasalaan gizi buruk anak balita, busung lapar, kekurangan gizi dan masala keseatan lainnya menyangkut keseatan ibu dan anak akan muda diindari jika posyandu di programkan secara menyeluru. Kegiatan posyandu mencakup sasaran, yaitu: bayi, anak balita, ibu amil, ibu menyusui, dan wanita PUS (Pasangan Usia Subur). Sasaran ini diperole pelayanan sesuai dengan kondisinya masingmasing, misalnya bayi dan anak balita ditimbang berat badannya dan diisikan ke KMS, mendapatkan imunisasi, diberi oralit bila menderita diare dan mendapatkan pelayanan keseatan dari petugas bila menderita sakit Dengan adanya para ibu yang memeriksakan keamilan dan memeriksakan anak di posyandu tentunya balita terindar dari penyakit gizi buruk, karena di posyandu itu para balita ditimbang setiap bulannya. Selain itu, di posyandu akan memberikan pemaaman kepada para ibu yang datang teradap persoalan-persoalan keseatan masyarakat. Jadi keberadaan posyandu tersebut sangat besar sekali fungsi dalam mengungkit persoalan keseatan masyarakat. Kabupaten Ace Tamiang pada Taun 2013 mempunyai 14 bua puskesmas. Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori ole kader posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas keseatan. Jumla minimal kader untuk setiap posyandu sebanyak lima orang sesuai dengan jumla kegiatan utama yang di laksanakan ole posyandu dengan sistem layanan lima meja atau lima langka kegiatan, yaitu: (1) Pendaftaran; (2) Penimbangan; (3) Pencatatan/ pengisian Kartu Menuju Seat (KMS); (4) Penyuluan dan (5) Pelayanan keseatan sesuai kewenangannya (Dinkes Ace Tamiang, 2006). Partisipasi masyarakat Kabupaten Ace Tamiang dalam kegiatan posyandu masi renda, dapat diliat dari profil Dinas Keseatan Kabupaten Ace Tamiang Taun 2009 di mana dari balita yang ada sedangkan balita yang datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan anya berjumla (48,56%), sedangkan target pencapaian diarapkan sebesar 90%. Begitu juga alnya yang terjadi di Desa Ingin Jaya, dari 159 (68%) Balita *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 74

5 yang ada, aya sebanyak 51 (32% ) Balita yang datang ke Posyandu. Kunjungan ibu amil yang datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan pemeriksaan adala sekitar 50, 34%, sementara pencapaian target yang diarapkan adala sebesar 95% (Dinkes Ace Tamiang, 2013). Kurangnya sosialisasi mengenai kegiatan posyandu kepada masyarakat Desa Ingin Jaya, menjadikan masyarakat kurang peduli atau kurang sadar dengan pentingnya kegiatan posyandu bagi keseatan anak balita mereka. Selain dari pentingnya sosialisasi yang diberikan kepada masyarakat, penting juga untuk meningkatkan kualitas pelayanan dari posyandu tersebut. Peningkatan kualitas pelayanan posyandu dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti; peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan kegiatan pelaksanaan posyandu. Pelayanan posyandu yang berkualitas arus diikuti ole tugas dan fungsi institusi pembina posyandu secara keseluruan yaitu kelangsungan posyandu sebagai unit pelayanan keseatan dasar masyarakat, kususnya dari kelompok paling rentan ibu dan anak. Meskipun posyandu merupakan unit pelayanan keseatan dasar berbasis masyarakat yang berada di desa/keluraan, namun karena peran posyandu sangat menentukan teradap gambaran kondisi ibu dan anak secara nasional, maka disetiap daera perlu dilakukan pemantauan kegiatan melalui Revitalisasi Posyandu. Keberasilan pelaksanaan pembangunan keseatan masyarakat di Desa Ingin Jaya tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan ole seluru masyarakat, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaru Kegiatan POSYANDU Teradap Keseatan Anak Usia 0-4 Taun di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. METODE Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional dan sifat penelitian berupa asosiatif kausal (terdapat ubungan sebab akibat antara kedua variabel). Penulis memili jenis penelitian ini, karena dianggap tepat untuk mengetaui pengaru variabel satu dengan variabel lainnya yaitu; Pengaru Kegiatan POSYANDU teradap Keseatan Anak Usia 1-4 Taun di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Penelitian ini direncanakan selama 2 bulan mulai bulan Januari-Maret Populasi dan Sampel Populasi ini adala Para Ibu yang membawa Anak Usia 1-4 taun ke POSYANDU Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang sebanyak 51 Orang. Data diperole dari buku registrasi ibu yang membawa anak datang ke posyandu pada taun 2013 Sesuai dengan pernyataan Arikunto (2006:134) Apabila *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 75

6 subjek kurang dari 100 orang, lebi baik diambil semua, seingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumla subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebi, tergantung dari : a. Kemampuan peneliti dari waktu dan tenaga b. Sampel luas wilaya pengamatan dari subyek karena al ini menyangkut banyak atau sedikitnya data c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Berdasarkan al tersebut, maka yang menjadi sampel dari penelitian ini adala seluru Ibu yang membawa Anak Usia 1-4 taun ke POSYANDU Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang sebanyak 51 Orang. Teknik Analisis Data Teknik analisis data adala cara untuk memudakan atau menyederanakan data ke dalam bentuk yang lebi muda dibaca dan dimengerti untuk menguasai dan menganalisis data agar dapat dipertanggung jawabkan secara ilmia, maka data tersebut perlu diuji dan dianalisis secara sistematis. Data yang digunakan adala dalam bentuk kuantitatif (angka). Regresi Linear Sederana Uji linier dilakukan untuk mengetaui apaka terdapat pengaru antara variabel bebas (x) dan variabel terikat (y) bersifat linier. Uji linieritas dilakukan melalui persamaan sebagai berikut: Y = a + bx (Sugiyono,2010) dimana: a n b 2 y x x xy 2 n x x 2 xy x y 2 n x x 2 Pengujian Hipotesis Selanjutnya untuk pengujian ipotesis dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: r n 2 t 2 1 r Keterangan: t = Hipotesis penelitian r = Koefisien korelasi n = Jumla responden Dengan kriteria jika t itung > t tabel pada taraf signifikan 95% atau Alpa 0,05, maka ipotesis diterima dan derajat kebebasan dk=(n-2). Uji Determinasi Untuk mengetaui seberapa besar kontribusi dari variabel X teradap variabel Y, maka dilakukan peritungan uji determinasi dengan rumus sebagai berikut: D = r 2 x 100% Dimana : r = koefisien xy HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan Posyandu di Desa Ingin Jaya Posyandu desa Ingin Jaya dibentuk pada taun 1982 dengan tenaga sukarelawan kader berjumla 11 orang dan jumla balita sekitar 159 orang. Pada taun 1996 dikembangkan kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) yang di prakarsai ole BKKBN dengan jumla kader *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 76

7 BKB sebanyak 1 kader inti dan 10 kader bantu. Jumla peserta sebanyak 51 ibu balita. Taun 2008 sampai dengan sekarang Posyandu Desa Ingin Jaya tela mengembangkan beberapa kegiatan lain diantaranya adala, Posyandu Lansia, PAUD, Dasawisma, Keseatan Lingkungan, Budidaya ikan, dan Kebun Sayuran. Awal terbentuknya posyandu, pertama Pak RW rapat di keluraan setela rapat lalu di adakan rapat RW yang di adiri ole seluru ketua RT dan sekertaris, setela rapat selesai para RT rapat di RTnya masingmasing untuk menunjuk satu orang yang akan aktif di posyandu, setela di pili ole pak RT lalu nama tersebut di bawa ke RW, sesuda terkumpul semua data-datanya di pilila ketua posyandu, sekertaris, bendaara dan anggotaanggotanya. Saat ini ada 2 posyandu di desa Ingin Jaya, yakni: Seumaram 1 dan Seumaram 2. Posyandu desa Ingin Jaya mempunyai visi dan misi, yakni: a. Visi Dari pemberdayaan dan pemfokusan sumber daya manusia dan kualitas system menajemen, akan bertumbu menjadi institusi layanan keseatan dengan jaringan posyandu dengan seluru Indonesia. b. Misi Meningkatkan kualitas idup manusia sebagai ibada kepada Alla Swt, melalui penyediaan keseatan paripurna. Posyandu di desa Ingin Jaya adala kegiatan keseatan dasar yang diselenggarakan ole pos keseatan desa atau (poskesdes), yang digawangi ole bidan desa. Pelaksanaan posyandu di desa ini terbilang baik dan maksimal, maka dengan rutinitas ini diarapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terutama ibu dalam memantau perkembangan keseatan anak. Setiap minggu ke 2, para kader menyiapkan alat-alat yang diperlukan seperti, meja, kursi, taplak, timbangan, buku pendaftaran, kartu, piring, gelas, dan lain-lain. Masing-masin kader suda tau tugasnya masing-masing, seperti: 1. Ketua posyandu tugasnya mencatat tamu. 2. Sekretaris tugasnya mengumpulkan uang dari pendaftaran. 3. Bendaara tugasnya memberi uang untuk RT yang membuat bubur kacang ijau. 4. Anggota kadernya tidak anya diam saja, tetapi ia juga mempunyai tugasnya sendiri-sendiri yaitu: a. Mencatat dari mulai usia 0 sampai 1 taun atau 12 bulan, berapa kenaikan perbulannya seperti ½ kg, ada juga yang 2ons. b. Mencatat dari mulai usia 13 bulan sampai 36 bulan, umumnya kenaikan berat badan balita yang suda 13 bulan sampai 36 bulan, naiknya anya 5ons dan 1kg c. Mencatat dari mulai usia 37 bulan sampai 60 bulan, naiknya juga sama ada yang 2ons, 3ons, dan 1kg. *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 77

8 d. Kader yang berikutnya mencatat tinggi badan balita. e. Kader yang lainnya ada yang mencatat grafis kartu KMS f. Menyiapkan bubur kacang ijau untuk balita. g. Membantu bidan untuk memegangkan bayi, kalau saja ibunya tidak tega meliat bayinya di suntik imunisasi.. Bertugas untuk penimbangan balita i. Membantu untuk pendaftaran balita. Setiap 6 bulan sekali balita di beri vitamin A, yang jatu pada setiap bulan Februari dan Agustus, kalau balitanya tidak datang ke posyandu maka kadernya akan mendatangi keruma-ruma balita tersebut sesuai RTnya masingmasing. Posyandu desa Ingin Jaya meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare, terbukti mempunyai daya ungkit besar teradap penurunan angka kematian bayi dan balita. Permasalaan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar, dan masala keseatan lainnya menyangkut keseatan ibu dan anak akan muda diindari melalui kegiatan posyandu, seingga posyandu sebagai layanan keseatan yang sangat dekat pada masyarakat sangat berperan penting dalam deteksi dini masala gizi. Deteksi dini balita gizi buruk adala kegiatan penentuan status gizi balita melalui KMS (yaitu dari berat badan menurut umur) dan tanda-tanda klinis pada balita yang dilakukan ole orang tua. Kegiatan yang dilaksanakan di desa Ingin Jaya pada dasarnya untuk mencega penyakitpenyakit seperti: a. Polio b. Hepatitis B c. Campak d. Cacar e. Bcg f. Pneumokokus [pvs] g. Influenza. Mmr i. Tifoid j. Hepatitis A k. Varisela l. Dpt m. Hib Posyandu Desa Ingin Jaya tela membuat jadwal imunisasi sebagaimana tertera pada tabel berikut ini: Tabel 1 Jadwal Imunisasi DIWAJIB KAN JENIS VAKSIN UMUR PEMBERIAN 1. BCG Sebelum 2 Bulan 2. HEPATITIS B 1. Waktu lair 2. 1 Bulan/lebi Bulan/lebi 3. POLIO 1. Waktu lair 2. 2 Bulan/lebi 3. 4 Bulan/lebi 4. 6 Bulan/lebi 5. 1 Taun/lebi 6. 5 Bulan/lebi 4. DPT 1. 2 Bulan/lebi 2. 4 Bulan/lebi 3. 6 Bulan/lebi 5. 1 Taun 6 bulan/lebi *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 78

9 DIANJUR KAN 1. CAMPAK Taun 2. 6 Bulan/lebi Bulan/lebi 2. HIB 1. 2 Bulan 3. PNEUMOK OKUS (PVC) 2. 4 Bulan/lebi 3. 6 Bulan lebi 4. 1 Taun 3 bulan/lebi Bulan/lebi Bulan/lebi Bulan/lebi Taun/lebi 4. INFLUENZA Diberikan setaun sekali 5. MMR Taun/lebi Taun/lebi 6. TIFOID Mulai 2 taun 7. HEPATITIS A Mulai 2 taun 8. VARISELA 5 taun/lebi Berdasarkan asil sebaran angket dapat diketaui 3 responden (5,88%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori sangat baik, 24 responden (47,06%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori baik, 16 responden (31,37%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori kurang baik dan 8 responden (15,69%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori tidak baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bawa selama ini program posyandu di Ingin Jaya dilaksanakan secara rutin dan atau bakan tela menjadi tradisi masyarakat teradap program posyandu, baik masyarakat, toko masyarakat, maupun para tenaga ali keseatan persepsinya adala positif. Masyarakat yang paling berpartisipasi adala mereka yang memiliki balita. Sedangkan partisipasi petugas puskesmas adala memberikan pelayanan teradap perkembangan balita. Sementara toko masyarakat dan perangkat desa terbatas pada memberikan imbauan dan fasilitas desa untuk kegiatan posyandu. Keadiran kader mutlak dibutukan dalam Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di desa Ingin Jaya yang merupakan sala satu bentuk upaya keseatan bersumber daya masyarakat (UKBM), yaitu suatu upaya yang dilandasi peranserta masyarakat, adala suatu strategi untuk memeliara kelangsungan idup di samping untuk membina tumbu kembang anak secara sempurna baik fisik maupun mental. Keaktifan serta kreatifitas kader sebagai wujud kinerja kader teradap pelaksanaan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya selama ini diwujudkan melalui pemberian informasi yang cukup dan pelatian yang bersangkutan dengan Pemberian Makanan Tambaan (PMT) ataupun yang *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 79

10 lainnya yang berubungan dengan kegiatan posyandu. Keseatan Anak Usia 0-4 Taun di desa Ingin Jaya Tingkat Keseatan anak di Desa Ingin Jaya dapat dikatakan baik, al ini dapat terliat dari pada saat awal mula di dirikannya posyandu pada taun 1980an, masi bayak anak balita yang masi kurang seat atau bergizi buruk. Hal ini di sebabkan ole kurangnya pengetauan ibu tentang masala keseatan, pentingnya menjaga keseatan serta minimnya informasi tentang masala keseatan. Setela kegiatan posyandu di galakkan dengan maksimal, maka keseatan anak mulai mengalami kemajuan, sedikit demi sedikit, karena para ibu tela menyadari pentingnya keseatan serta tela mendapatkan informasi yang baik dan tela rutin mengikuti penyuluan serta mengikuti kegiatan posyandu yang diadakan setiap bulannya.berdasarkan asil observasi di di Posyandu desa Ingin Jaya diketaui bawa responden yang aktif berkunjung ke posyandu dengan status gizi balitanya baik sebanyak 51 orang. Perilaku ibu yang membawa balitanya setiap bulan juga berubungan dengan pengetauan keluarga, dimana keluarga yang memiliki pengetauan tentang keseatan, tanda, dan gejala seubungan dengan pertumbuan anggota keluarganya, maka keluarga tersebut akan segera melakukan tindakan untuk meminimalkan dampak yang lebi buruk lagi teradap kondisi anggota keluarganya. Semakin terdidik keluarga maka semakin baik pengetauan keluarga tentang keseatan. Pemantauan keseatan anak, juga dapat dipantau melalui kartu menuju seat (KMS). KMS berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuan, bukan anya menilai status gizi. Sala satu kegiatan posyandu yaitu menimbang balita kemudian diikuti dengan pengisian KMS berdasarkan berat badan dengan umur seingga dapat diketaui dengan segera bila terdapat kelainan atau ketidaksesuaian dengan grafik pertumbuan pada KMS. Berdasarkan data yang diperole dari lapangan diketaui anak yang berusia 0-4 taun sebanyak 159 orang, sementara itu, sebanyak 51 orang yang datang ke posyandu, pada saat anak dibawa ke posyandu ada 10 orang anak yang dalam keadaan baik, sedangkan 41 orang dalam kategori kurang baik. Namun setela orang tua aktif membawa anak ke posyandu, terjadi peningkatan teradap keseatan anak usia 0-4 taun, terbukti dari asil sebaran angket dapat diketaui 8 responden (15,68%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori sangat baik, 27 responden (52,94%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori baik, 11 responden (21,57%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori kurang baik dan 5 responden (9,81%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori tidak baik. Hal ini membuktikan bawa dengan melakukan penimbangan setiap bulan pada posyandu maka status gizi dan jalur pertumbuan anak usia 0-4 taun dapat selalu terpantau, seingga bila ditemukan *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 80

11 kelainan dalam grafik pertumbuan akan segera terdetesi dan akan muda untuk melakukan perbaikan status gizi anak. Pengaru Kegiatan Posyandu Teradap Keseatan Anak Usia 0-4 Taun Data yang dideskripsikan pada penelitian ini meliputi data tentang kegiatan pos pelayanan terpadu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiangdimana sampel dalam penelitian ini adala seluru ibu yang membawa anak usia 0-4 taun ke Posyandu Desa Ingin Jaya yang berjumla 51 orang. Dalam al ini, angket yang digunakan terdiri dari 40 butir soal dengan menggunakan skala likert yang dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu: Sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju. Untuk lebi jelasnya jawaban responden tentang kegiatan pos pelayanan terpadu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jayadapat diliat pada tabel berikut: Tabel 2 Tabulasi Hasil Penelitian Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu dan Keseatan Anak Usia 0-4 Taun NO X Y *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 81

12 Setela data ditabulasi maka langka selanjutnya adala menganalisis data tersebut menggunakan analisis korelasi, analisis koefisien determinasi dan persamaan regresi. Untuk lebi jelasnya akan diuraikan sebagai berikut: Analisis Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (ubungan) liniear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan ubungan fungsional atau dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Tabel 3 Korelasi Kegiatan Pos Pelayanan Terpadu dan Keseatan Anak Usia 0-4 Taun NO X Y X 2 Y 2 XY *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 82

13 r xy N xy ( x)( y) ( N x 2 ) ( x) 2 N y 2 ) ( y ) r xy 51x98561 (1896)(2633) (51x71842) x136703) ( r xy r xy Juml a Selanjutnya dicari korelasi antara kegiatan pos pelayanan terpadu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang dengan rumus sebagai berikut: r xy ,66 Nilai koefisien korelasi diperole sebesar 0,66. Hal ini berarti adanya ubungan positif antara kegiatan pos pelayanan terpadu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Analisis koefisien determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur sebesar besar pengaru kegiatan pos pelayanan terpadu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang dengan rumus sebagai berikut: D = r 2 x 100 = 0,66 x 100 = 66% Nilai koefisien determinasi sebesar 66%. Hal ini menunjukkan kegiatan pos pelayanan terpadu dalam mempengarui keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang sebesar 66%. *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 83

14 Sedangkan sisanya sebesar 34% dipengarui ole faktor lain. Pengujian Hipotesis Pengujian ipotesis dilakukan dengan peritungan uji t sebagai berikut: r ( n 2) t 2 (1 r ) 0,66 (51 2) t = 13,58 (1 0,66) Dari asil peritungan diperole t itung = 13,58,untuk jumla responden sebanyak 51 1 = 50 orang diperole t tabel = 1,676. Sesuai dengan kriteria penerimaan dan penolakan ipotesis, maka ipotesis yang diajukan diterima pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dinyatakan terdapat pengaru antara kegiatan kegiatan posyandu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Persamaan Regresi Tujuan utama materi ini adala bagaimana mengitung suatu perkiraan atau persamaan regresi yang akan menjelaskan kegiatan pos pelayanan terpadu dalam mempengarui keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Untuk mengitung persamaan regresi maka digunakan metode kuadrat terkecil, seingga bentuk persamaan regresi adala sebagai berikut: Y = a + bx n b n xy x y x x b b b b 0,498 y b. x a n , a ,2 a ,8 a 51 a 33,11 Persamaan regresinya Y = 33,11 + 0,498 Nilai konstanta (a) sebesar = 33,11, menunjukkan besarnya variabel keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang yang tidak dipengarui ole kegiatan pos pelayanan terpadu sebesar 44,08. Koefisien regresi sebesar 0,27 berarti kegiatan pos pelayanan terpadu di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang mempunyai ubungan positif atau seara dengan keseatan anak usia 0-4 taun, karena koefisien regresi bernilai positif. Setiap peningkatan kegiatan pos pelayanan terpadu maka akan berpengaru pada keseatan anak usia 0-4 taun. Begitu juga *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 84

15 sebaliknya setiap penurunan kegiatan pos pelayanan terpadu akan berpengaru teradap penurunan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang. Kegiatan posyandu yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang merupakan kegiatan keseatan dasar yang diselenggarakan ole pos keseatan desa atau (poskesdes), yang digawangi ole bidan desa. Pelaksanaan posyandu di desa ini terbilang baik dan maksimal, yang diadakan setiap bulan pada minggu ke 2. maka dengan rutinitas ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terutama ibu dalam memantau perkembangan keseatan anak. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan ole (Suyono Yaya,1987): Posyandu merupakan sala satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan, kususnya keseatan, dengan menciptakan kemampuan untuk idup seat bagi setiap penduduk dalam mewujudkan derajat keseatan masyarakat yang optimal. Juga sejalan dengan pendapat (Nasrul Effendy, 1998) Posyandu dapat memberikan pelayanan keseatan kususnya dalam upaya pencegaan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB. Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan ole masyarakat, seingga menimbulkan rasa memiliki masyarakat teradap upaya dalam bidang keseatan dan keluarga berencana. Keseatan Anak usia 0-4 taun yang ada di Desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang dapat dikatakan baik, al ini dapat terliat dari pada saat awal mula di dirikannya posyandu pada taun 1980an, masi bayak anak balita yang masi kurang seat atau bergizi buruk. Hal ini di sebabkan ole kurangnya pengetauan ibu tentang masala keseatan, pentingnya menjaga keseatan serta minimnya informasi tentang masala keseatan. Setela kegiatan posyandu di galakkan dengan maksimal, maka keseatan anak mulai mengalami kemajuan, sedikit demi sedikit, karena para ibu tela menyadari pentingnya keseatan serta tela mendapatkan informasi yang baik dan tela rutin mengikuti penyuluan serta mengikuti kegiatan posyandu yang di adakan setiap bulannya. Hal ini juga sejalan dengan yang dikatakan ole (Dep Kes, 2000): Upaya Pemerinta dalam meningkatkan keadaan gizi masyarakat sala satunya memberikan kegiatan penyu-luan gizi melalui posyandu dengan memberikan masukan pesan-pesan gizi sederana, pe-layanan gizi, pemanfaatan laan pekarangan yang secara kese-luruan kegiatan tersebut dila-kukan ole masyarakat dan sasa-ran program perbaikan gizi melalui posyandu terutama ditujukan pada golongan rawan gizi termasuk diantaranya anak usia dibawa lima taun (balita), bagi anak kecil periode sejak mulai disapi sampai umur lima taun merupakan masa-masa rawan dalam siklus idupnya. Dari uraian di atas jelas bawa potensi anak sangat dipengarui ole faktor gizi yang baik. Gizi yang baik akan meningkatkan potensi anak, untuk itu peran ibu sangat penting sebagai manajer ruma tangga tanpa memperatikan emansipasi wanita dan tanpa mengiraukan unsur utama dalam ruma tangga, akan *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 85

16 berperan sebagai ibu ruma tangga yang berak dan berkewajiban serta mempunyai fungsi dan tugas sebatas kemampuan masing-masing individu dan kondisi keluarga. Untuk menamba wawasan tentang keseatan diarapkan partisipasi ibu untuk datang ke posyandu, disana ibu akan berperan aktif dalam kegiatan posyandu yang dibentuk dari beberapa pos antara lain; pos penimbangan balita, pos imu-nisasi, pos keluarga berencana, pos keseatan, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan pendapat (Isbandi, 2007): mengemukakan bawa partisipasi ibu balita adala keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masala yang ada dimasyarakat, serta berperan aktif dalam memili dan membantu mengambil keputusan dalam mencari solusi alternatif untuk mena-ngani. Bentuk perilaku keseatan yang dapat dilakukan dalam program gizi adala partisipasi ibu balita dalam kegiatan di Posyandu, yang diwujudkan dengan membawa anaknya untuk ditimbang berat badan ke Posyandu secara teratur setiap bulan mulai balita berusia 1 bulan ingga 5 taun. Dikatakan partisipasi aktif apabila minimal empat kali anak balita ditimbang ke Posyandu secara berturut-turut selama enam bulan. (Komsan,2007) menganjurkan masyarakat untuk melakukan kunjungan balita secara rutin ke Posyandu, sebab posyandu merupakan alat bantu untuk memonitor berat badan balita yang dilakukan melalui penimbangan yang dilakukan setiap bulannya, seingga akan diperole trend berat badan dari bulan ke bulan. Apabila terjadi penurunan trend atau berat badan balita di bawa dibawa garis mera, maka Posyandu diarapkan dapat memberikan nasiat gizi atau memberikan makanan tambaan (PMT), seingga trend berat badan yang menurun dapat dicega atau apabila tidak dapat diatasi maka dilakukan rujuk untuk ditindak lanjuti ole petugas keseatan di puskesmas setempat. Beberapa faktor yang mempengarui partisipasi ibu balita ke Posyandu diantaranya adala umur ibu balita, pendidikan ibu, status bekerja ibu, pendapatan keluarga, jarak tempu dari ruma ke Posyandu dan kebutuan yang dirasakan ibu teradap pelayanan di Posyandu. Berdasarkan kesimpulan (Kartini dan Asdany, 2012) bawa, semakin tinggi angka partisipasi ibu balita dalam membawa balitanya ke posyandu maka semakin baik pula status gizi anak balitanya. Teori lain menyatakan kunjungan balita merupakan kemantapan pengertian dan motivasi orang tua balita untuk menimbangkan anaknya secara teratur setiap bulan, serta perwujudan partisipasi ibu balita yang baik agar dapat mencapai pertumbuan balita yang baik (Rumpiati, 2011). Terdapat pengaru kegiatan pos pelayanan terpadu teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Taming, al ini diketaui dari asil pengujian diperole nilai koefisien regresi sebesar Y = 33,11 + 0,498, berarti keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang mempunyai ubungan positif atau seara dengan kegiatan pos pelayanan terpadu, karena koefisien regresi bernilai positif. *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 86

17 SIMPULAN DAN SARAN Dari asil penelitian dapat disimpulkan bawa: 1. Kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dapat dikategorikan baik, al ini dapat diketaui dari asil sebaran angket, 3 responden (5,88%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori sangat baik, 24 responden (47,06%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori dalam kategori baik, 16 responden (31,37%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori kurang baik dan 8 responden (15,69%) menyatakan kegiatan posyandu di desa Ingin Jaya dalam kategori tidak baik. 2. Keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam katagoti baik, al ini terbukti dari asil sebaran angket diketaui 8 responden (15,68%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori sangat baik, 27 responden (52,94%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori baik, 11 responden (21,57%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori kurang baik dan 5 responden (9,81%) menyatakan keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya dalam kategori tidak baik. 3. Kegiatan pos pelayanan terpadu berpengaru positif teradap keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Taming, al ini diketaui dari asil pengujian diperole nilai koefisien regresi sebesar Y = 33,11 + 0,498, berarti keseatan anak usia 0-4 taun di desa Ingin Jaya Kecamatan Rantau Kabupaten Ace Tamiang mempunyai ubungan positif atau seara dengan kegiatan pos pelayanan terpadu, karena koefisien regresi bernilai positif. Berdasarkan asil pembaasan penelitian dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Disarankan kepada ibu ruma tangga agar lebi aktif mengunjungi kegiatan Posyandu yang selama ini dilaksanakan karena kegiatan Posyandu merupakan bagian terpenting di masyarakat dalam meningkatkan status keseatan anak usia 0-4 taun, 2. Disarankan kepada kader Posyandu memberikan sumbangsi penting dalam menumbukan motivasi masyarakat untuk berperilaku idup seat, bersi dan seimbang. 3. Disarankan kepada kader Posyandu dalam pelaksanaan kegiatan arus terencana dan terstruktur seingga masyarakat akan merasakan manfaatnya. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku: Arikunto, Suarsimi Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Acmad Djaeni Sediatoetama Keseatan Anak. Bandung: Alfabeta. Depkes. 2000, XIII. Buku Kader (Usaa Perbaikan Gizi Keluarga). Jakarta: Rineka Cipta. Ditjen Pembinaan Keseatan Masyarakat Kurang *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 87

18 Energi Protein (KEP).Jakarta: Depkes RI. Ditjen Pembinaan Keseatan Masyarakat Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta: Depkes RI. Ettin Papulangan Manoppo dan Muantoyo, Pengolaan Penyajian Makanan dan Minuman Debdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menenga. Jakarta: Rineka Cipta. Karyadi, Darwin. Dan Muilal Kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Jakarta: Gramedia. Nasution Keseatan dan Gizi Anak. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Keseatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Nuryoto, Sartini Aspek Psikologis Kesulitan Makan pada Anak. Makala. Yogyakarta: Pertemuan Ilmia Priodik II IDAI Cabang Yogyakarta. Sukarni Mariati Keseatan Keluarga dan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius. Sumadi Suryabrata Keseatan Keluarga dan Lingkungan.Yogyakarta: Rajawali. Syafrudin, dkk Ilmu Keseatan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Sumber Internet : Fira Fitria Keseatan Anak. Dalam:ttp://www. Milisseat.Web.Id. Serin Keseatan Anak. Dalam:ttp:// /topic/ keseatan_anak.com/. Tania Utari Kegiatan Posyandu. Dalam:ttp://www. academia. edu/ / pos_pelayanan_terpadu. com. Vera Yulia Pos Pelayanan Terpadu. Dalam: ttp:// ku.com. Rizqie Auliana Gizi dan Pengolaan Pangan. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa. Sciortino Keseatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Soliin Pujiati Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jakarta: Jambatan. Sri Sudarni Pengetauan Gizi. Bandung: Tarsito. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. *Dosen Jurusan PLS FIP Unimed & Maasiswa Jurusan PLS Fip Unimed 88

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

Abstrak. : kepatuhan ibu, imunisasi bayi. Kata kunci

Abstrak. : kepatuhan ibu, imunisasi bayi. Kata kunci HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA BANDENGAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUKUH KOTA PEKALONGAN Hilda Prajayanti Ana Setyowati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 64 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejara Singkat Berdirinya Madrasa Tsanawiya Negeri I Candi Laras Utara Madrasa Tsanawiya pada awal didirikan pada taun 1983, ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN ALAM SEKITAR Siti Halima 1, Jon Sabari 2 1 Maasiswa Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta (2015) 2 Dosen Pengampu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adala penelitian kuantitati, penelitian ini berlandaskan pada ilsaat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

Lebih terperinci

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan POSYANDU 1. Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (www.bkkbn.com) Posyandu adalah pusat pelayanan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO Ferry Yulianti* Winarsi Nur Ambarwati** Abstract Perception is processing organization,

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR DI SMP NEGERI 5 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Bukti empiris menunjukkan, hal ini sangat ditentukan oleh status

Lebih terperinci

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan...

Imtiyaz, et al, Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan... Analisis Nomor P-IRT pada Label Pangan Produksi IRTP di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember (Analysis of P-IRT Number on Te Food Label IRTP Production in Kaliwates District Jember Regency) Andi Hilman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 5 TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu merupakan salah satu bentuk kegiatan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD), dimana masyarakat antara lain melalui kader-kader yang terlatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto,

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh bangsa tersebut. SDM yang baik adalah SDM yang memiliki mental

Lebih terperinci

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui 5 MEJA POSYANDU Langkah ke Posyandu Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adalah salah satu industri BAB IV HASIL PENELITIAN PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Jakarta adala sala satu industri pembuatan obat obatan terkemuka di Indonesia dibawa naungan BUMN. Dalam proses produksinya PT Kimia Farma (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masala Pendidikan merupakan sala satu kebutuan manusia yang penting untuk mengembangkan diri dalam keidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan terbagi atas pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak faktor. Salah satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering disebut dengan Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2.1.1 Definisi Buku KIA Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai dari hamil, bersalin, nifas, dan catatan kesehatan anak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (Mixed Methods). 31 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adala metode penelitian kombinasi (Mixed Metods). Metode penelitian kombinasi adala suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan di masa mendatang (Depkes RI, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Kekurangan gizi belum dapat diselesaikan, prevalensi masalah gizi lebih dan obesitas

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI Sri Mukhodim Faridah Hanum Universitas Muhammadiyah Sidoarjo srimukhodimfaridahhanum@umsida.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kader merupakan tenaga non kesehatan yang menjadi. penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu. Kader merupakan titik sentral dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat secara optimal oleh masyarakat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu pendekatan

Lebih terperinci

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

Lina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing

Lina Sri Rahayu, Achmad Ramadhan, dan Najamuddin Laganing Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasi Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SDN Bumi Harapan Kecamatan

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR (STUDI KASUS PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2011-2014) THE FINANCIAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu merupakan garda depan kesehatan balita dimana pelayanan yang diberikan posyandu sangat dibutuhkan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan informal merupakan kegiatan pembelajaran di luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde

Lebih terperinci

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING BAB III STRATIFIED CUSTER SAMPING 3.1 Pengertian Stratified Cluster Sampling Proses memprediksi asil quick count sangat dipengarui ole pemilian sampel yang dilakukan dengan metode sampling tertentu. Sampel

Lebih terperinci

Betty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang

Betty Rahayu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Jombang FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA DOSEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARUL ULUM JOMBANG Betty Raayu (bettyraayu.se@gmail.com) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala MATERI 4 MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Vinosini Vignesvaran Tempat/Tanggal Lair : Kuala Lumpur, Malaysia / 11 Oktober 1993 Agama Alamat : Hindu : Resident K,Jl.Kamboja No.7&9, Setia Budi, Medan Riwayat Pendidikan

Lebih terperinci

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG

AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG AUDITING 2 PENGUJIAN SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG DAGANG NAMA KELOMPOK : KHUSNUL KHOTIMAH (108 694 003) INDAH NOVITASARI (108 694 012) LAILATUR ROHMAH (108 694 028) MOCH. BAGUS ALIM MS (108 694

Lebih terperinci

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan

Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Profil LKS IPA SMP Berorientasi Active Learning dengan Strategi Belajar Mengajukan Pertanyaan Iin Indawati, Tjandrakirana, Rinie Pratiwi Puspitawati Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu 1. BKR (Bina Keluarga Remaja) Dalam upaya meningkatkan peran keluarga dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja baik fisik, intelektual dan kesehatan reproduksi mental emosional sosial dan moral spiritual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja dewasa sampai usia lanjut, memerlukan kesehatan dan gizi

Lebih terperinci

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan yang dipadukan khususnya

Lebih terperinci

Ambarwati, et al, Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi di Kelurahan...

Ambarwati, et al, Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi di Kelurahan... Verifikasi Desa ODF (Open Defecation Free) Pasca Pemicuan (Studi Di Keluraan Banjar Sengon Kecamatan Patrang dan Desa Wringin Telu Kecamatan Puger Kabupaten jember) (Te Verification of Open Defecation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 1. Pelayanan kesehatan bayi muda - Transport sweeping imunisasi bayi 2. Pelayanan kesehatan balita - Posyandu - Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani, dkk : 2008) adalah peningkatan kualitas sumber daya mantusia (SDM) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 009 SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI Suciati

Lebih terperinci

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA 1 SAMBUTAN Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan SDM seutuhnya dimana untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa periode

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DI DESA BULUMARGI KECAMATAN BABAT LAMONGAN Dian Nurafifah Dosen D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program kesehatan di Indonesia periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN JUMLAH KREDIT TERHADAP VOLUME PENJUALAN PEDAGANG KECIL DI LKMM MAWAR KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 SKRIPSI Ole NENI PUSPA PRATIWI NIM. 080210391008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan dukungan teknis

Lebih terperinci

Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung

Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung Roida Sihombing 1, Anni Sinaga 1 & Sari Sarce A. 1* 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung Abstrak

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT

ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT 60 ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT Vera Susanti 1, Sri Subekti 2, dan Ai Nurhayati 3 Program penyuluhan gizi di desa Pasirlangu, Cisarua, Bandung Barat diberikan

Lebih terperinci

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT VOLUME 3 Nomor 03 November 2012 Tinjauan Pustaka PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU MONITORING THE GROWTH OF INFANTS IN POSYANDU Fatmalina Febry Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU OLEH IBU BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukkan angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 kematian per 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 228

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai derajad kesehatan yang optimal sebagai

Lebih terperinci

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b PENDAHULUAN. Sistem Bilangan Real Untuk mempelajari kalkulus perlu memaami baasan tentang system bilangan real karena kalkulus didasarkan pada system bilangan real dan sifatsifatnya. Sistem bilangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu sangat mendambakan kesehatan karena hal itu merupakan modal utama dalam kehidupan, setiap orang pasti membutuhkan badan yang sehat, baik jasmani maupun

Lebih terperinci

Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram

Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatullah Mataram Implementasi Metode Pembelajaran inquiry Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII Mts. Hidayatulla Mataram Ainun Mardia, Saiful Prayogi, Samsun Hidayat Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI

TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Nomor : /PRT/M/05 Tanggal : 4 MEI 05 TENTANG PENGELOLAAN ASET IRIGASI TEKNIS PERENCANAAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI. Pendauluan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kesehatan ditingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006). kesehatan ditingkat desa. Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (POSYANDU) merupakan suatu bentuk upaya kesehatan masyarakat bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk

Lebih terperinci

PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR

PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR PENETAPAN MODEL BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI KOTA PEMATANGSIANTAR Muammad Efrizal Lubis 1 (Dosen FT USI / Dinas PU Pengairan Kab. Simalungun) Novdin M Sianturi 2 (Dosen FT USI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 272 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PENGARUH UMUR, PENGALAMAN KERJA, UPAH, TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN Lu Sri Kumbadewi, I Wayan Suwendra 1, Gede Putu Agus Jana Susila 2 Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak balita merupakan salah satu golongan penduduk yang rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan

Lebih terperinci

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan

Lebih terperinci

Penggunaan Media Kelereng dan Gelas Plastik

Penggunaan Media Kelereng dan Gelas Plastik MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KELERENG DAN GELAS PLASTIK SISWA KELAS III SDN JATIBANJAR I JOMBANG Awaludin Arif Hidayat PGSD FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kader Kesehatan 1. Pengertian Kader Kader kesehatan adalah tenaga yang berasal dari masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.05,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. Pedoman Umum, pelaksanaan, program, penyediaan, makanan tambahan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pos Pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran 1. Pengertian Peran (role) diartikan sebagai aspek yang dinamis dari suatu kedudukan. Dimana apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Balita Menurut Marimbi (2010) balita adalah anak di bawah usia 5 tahun. Masa ini merupakan periode kehidupan yang ditandai dengan perkembangan motorik, kognitif dan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016 FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI IBU BALITA KE POSYANDU DI DESA NGAMPEL KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2016 Sun Aidah, S.ST STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK Salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DAN TAMAN KANAK-KANAK (TK)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) VOL : XX, NO : 1, MARET 013 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN USIA DINI (PAUD) DAN TAMAN KANAK-KANAK (TK) Kasidi FPIPS IKIP Veteran Semarang e-mail : kasidi.david4@gmail.cm ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan. Skenario Kepala Puskesmas Melati adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Partisipasi Kader Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok (Widiastuti A, 2007). Kader kesehatan adalah promotor kesehatan desa (Promkes) yaitu

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul :Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara Nama peneliti : Noerma Syahputri Nim

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI POSYANDU KESEHATAN IBU DAN ANAK. Nabila Sholihah 1*, Sri Kusumadewi 1. Jl. Kaliurang km 14.5 Sleman, Yogyakarta 55584

SISTEM INFORMASI POSYANDU KESEHATAN IBU DAN ANAK. Nabila Sholihah 1*, Sri Kusumadewi 1. Jl. Kaliurang km 14.5 Sleman, Yogyakarta 55584 SISTEM INFORMASI POSYANDU KESEHATAN IBU DAN ANAK Nabila Sholihah 1*, Sri Kusumadewi 1 1 Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km 14.5 Sleman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Hasil Survey

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Hasil Survey BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 menyebutkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN Jalan Simpang L.A. Sucipto No. 45 Telp. (0341) 406878 M A L A N G KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG NOMOR : 188.47/ 95 / 35.73.306/ 2015 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci