UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT

Transkripsi

1 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT Sutarma 1), Jon Sabari ) 1) Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta sutarma_7@yaoo.com Kaprodi Pascasarjana, Universitas PGRI Yogyakarta Abstract Tis study aims to ) increase te motivation to learn troug te Cooperative Model Script in Class V Wirun Elementary Scool Academic Year 01/016, )) improve learning acievement troug Cooperative Model Script in Class V SD Negeri Wirun academic year 01/016. Tis study was conducted in SD Negeri Wirun. Tis researc is a class act. Subjects in tis study were students of class V Elementary Scool Wirun totaling students. Data collection tecniques in tis study using a questionnaire, observation and tests. Data were analyzed using quantitative descriptive percentages. Te results sowed tat 1) te application of te model of cooperative script on IPS learning can increase learning motivation fift grade students of SD Negeri Wirun academic year 01/016, sown from students wo ave learning motivation ig by 6 students (1:4%)% in te pre-cycle, increasing to 1 students (.7%) te end of te first cycle, and students (.14%) at te end of te second cycle. ) te application of te model of cooperative script can improve student acievement class V SD Negeri Wirun academic year 01/016, sown by an increase in average learning acievement in social studies on pre cycles wit te average value of 70. or 1 students (46,4% ), wic reaced te KKM > 7, te first cycle to 7.10 or 19 students (67.6%) reaced te KKM, and te second cycle wit an average value of 76.6 or 4 students (.71% reacing te KKM Keywords: motivation, academic acievement, cooperative script 1. PENDAHULUAN Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan rangkaian upaya untuk mewujudkan manusia seutunya dan masyarakat Indonesia selurunya, yaitu mencakup pembangunan manusia, baik sebagai insan sebagai sumber daya pembangunan. Manusia membutukan pendidikan dalam keidupannya. Pendidikan merupakan usaa sadar agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui ole masyarakat. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adala terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Prestasi belajar merupakan asil belajar yang dicapai setela melalui proses kegiatan belajar rmengajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan ole seorang guru dari jumla bidang studi yang tela dipelajari ole peserta didik Metode mengajar merupakan sala satu cara yang dipergunakan guru. Dalam mengadakan ubungan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Metodepembelajaranyangtepatdan dapatmemberikanmotivasibelajar yang tinggi, dimana sangat berpengaru pada pembentukan jiwa anak. Sala satu alternatif yang dapat dilakukan ole seorang guru guna lebi mengaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Script. Model ini dapat diterapkanpada pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang suda ditetapkan dan diketaui siswa dengan membagikan baan ajar yang lengkap. Berdasarkan atas uraian latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS melalui Model Cooperative Scrit pada Siswa Kelas V SD Negeri Wirun Taun Pelajaran 01/016. Tujuan dalam penelitian ini adala untuk meningkatkan motivasi belajar IPS melalui model cooperative script pada siswa kelas V SD Negeri Wirun taun pelajaran 01/016 dan meningkatkan prestasi belajar IPS melalui model cooperative script pada siswa kelas V SD Negeri Wirun taun pelajaran 01/016 ISBN Universitas PGRI Yogyakarta

2 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01. KAJIAN LITERATUR DAN PEGEMBANGAN HIPOTESIS Menurut Syaiful Sagala (00: 17) model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Menurut Arends dalam Trianto (010: 1) model pembelajaran adala suatu perencanaan atau suatu pola yangdigunakan sebagai pedoman dalam merencanakan di kelas ataupembelajaran dalam tutorial. Menurut Joyce dan Weeil dalam Syaiful Sagala (00: 176) mengajar adala suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus, desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku pelajaran, buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar lainnya. Jadi dapat disimpulkan bawa model pembelajaran adala suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas dengan memperatikan kebutuan siswa dan lingkungan disekitarnya. Pembelajaran Cooperative Script didasarkan atas teori konstruktivistik. Menurut Agus Suprijono (01: 9) mengimplikasikan pentingnya keaktifan peserta didik dalam belajar. Teori konstruktivistik menekankan pada keaktifan individu dalam melakukan tindakan teradap objek. Konstruktivistik beraksentuasi belajar sebagai proses operatif, bukan figuratif. Belajar operatif adala belajar memperole dan menemukan struktur pemikiran yang lebi umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Konstruktivistik lebi menekankan pada belajar autentik yaitu proses interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan yang menekankan pada pembelajaran bersama. Pendekatan ini digunakan dalam pelajaran IPS, karena meniru jenis kegiatan koperasi yang mempunyai karakter mengenai keidupan sosial ekonomi, dan politik. Menurut Syaiful Bari Djamara (011: 14) motivasi merupakan suatu pendorong yang menguba energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai suatu tujuan yang dinginkan. Dimyati dan Mudjiono (006: 0) berpendapat bawa motivasi merupakan kekuatan mental yang berupa keinginan, peratian,kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong renda atau tinggi. Kekuatan mental juga yang mendorong terjadinya belajar sebagai motivasi belajar. Kata prestasi berasal dari baasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam baasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti asil usaa atau prestasi belajar (acievement) berbeda dengan asil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetauan, sedangkan asil belajar meliputi aspek watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olaraga, pendidikan dan kususnya olaraga (Zainal Arifin, 01: 1). Menurut Saidiardjo (004: ), pendidikan IPS untuk tingkat pendidikan dasar dan menenga merupakan bentuk penyederanaan, penyesuaian, seleksi, dan modifikasi dari disiplin akademis ilmu-ilmu sosial yang diorganisir dan disajikan secara ilmia dan paedagogis/ psikologis untuk mewujudkan tujuan pendidikan tingkat dasar dan menenga, dan untuk mendukung terwujudnya tujuan nasional pendidikan di Indonesia, yang berdasarkan Pancasila.. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekola Negeri Wirun. Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu maksimal bulan yaitu bulan Juli- September Taun Pelajaran 01/016. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adala siswa kelas V SD Negeri Wirun yang berjumla siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini tindakan kelas yang dilakukan adala menerapkan model pembelajaran cooperative script pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Wirun.Penelitian tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini, menggunakan model Spiral dari Kammis dan Taggart. Metode pengumpulan data adala cara yang dilakukan ole tim peneliti untuk mengumpulkan data. Data dalam penelitian ini dikumpulkan ole tim peneliti melalui angket, observasi dan tes prestasi belajar. Data penelitian ini bersumber dari interaksi tim peneliti dan siswa, dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri Wirun dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar berupa data tindak belajar atau perilaku belajar yang diasilkan dari tindak mengajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model cooperative script. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data yaitu angket dan observasi nonpartisipan serta tes prestasi belajar IPS. Dalam penelitian teknik yang digunakan untuk menganalisis dataadala teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Teknik deskriptifdengan persentase adala suatu teknik ISBN Universitas PGRI Yogyakarta

3 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 untuk datakuantatif secara apa adanya, dengan cara mengitung presentase dari masingmasingkategori data, untuk didapatkan suatu kesimpulan-kesimpulan daridata tersebut. Dalam penelitian tindakan kelas, peningkatan prestasi belajar siswa sebagai asil tindakan merupakan aspek paling diarapkan berkaitan erat dengan analisis tentang prestasi belajar siswa seperti: analisis daya serap, ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: 1. Daya Serap Individu. Ketuntasan belajar secara klasikal Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila memperole persentase daya secara klasikal 7%. Dalam penelitian ini model pembelajaran cooperative script dikatakan dapat meningkatkan motivasi danprestasi belajar IPS apabila: 1. 0% siswa mencapai nilai KKM (7). 0% siswa mencapai motivasi belajar siswa yang tinggi, adapun pengkategorian motivasi belajar sebagai berikut: Tinggi > M + 1 SD Sedang (M + 1 SD) (M 1 SD) Renda < M 1 SD Sumber: Anas Sudijono (00: 176) 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil a. Gambaran pelaksanaan pembelajaran IPS pada siswa kelas V (lima) dilakukan dengan melakukan pengamatan teradap pembelajaran yang dilakukan guru. Pengamatan dilakukan selama dua kali pembelajaran dengan kompetensi dasar mendeskripsikan, mengenal makna peninggalan sejara yang berskala nasional dari masa Hindu Buda dan Islam di Indonesia. Adapun asil motivasi belajar siswa pada pra siklus adala : Tabel 1. Angket motivasi belajar prasiklus No. Rentang skor Jumla Persenta se katego ri siswa 1. >4 6 1,4% tinggi ,4% sedang. <4 7,14% renda Jumla Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bawa pada pra siklus siswa masi kurang antusias dalam belajar, seingga perlu adanya perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya. Prestasi belajar IPS pra siklus diliat dari nilai ulangan yang dilakukan setela guru menyelesaikan materi pelajaran tersebut. Prestasi belajar IPS pra tindakan dapat dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel. Prestasi belajar IPS pra siklus Nilai Jumla siswa Persentase Rata-rata kelas <7 1,7% ,4% 70, Jumla 100,0 Nilai rata-rata kelas mata pelajaran IPS pada taap pra tindakan adala sebesar 70.. Adapun ketuntasan klasikal pada pra tindakan adala sebesar 46,4%. Berdasarkan al tersebut, maka pada taap pra siklus belum memenui kriteria ketuntasan tindakan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu secara klasikal sebesar 0% siswa mencapai nilai KKM. b. 1 Hasil refleksi dari observasi pada taap pra siklus, menjadi acuan dalam melaksanakan pembelajaran dengan model cooperative script untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. 1. Motivasi belajar siswa Motivasi belajar siswa secara umum suda cukup baik, tetapi belum optimal. Hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I dapat diliat pada tabel berikut : Tabel. Angket Motivasi Belajar I N Rentang Jml. Persen Kateg o Skor siswa -tase ori.7 1 > 4 1 % Tinggi 46.4 Sedan < 6 0 Jumla % g 0 Renda Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bawa motivasi belajar siswa mengalami kenaikan, al tersebut diliat dan dibuktikan pada siklus I, motivasi belajar siswa tinggi pada persentase.7% dan yang berkategori sedang 46.4%. Dengan demikian masi perlunya peningkatan motivasi belajar ISBN Universitas PGRI Yogyakarta

4 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 siswa, agar siswa mempunyai dorongan untuk belajar yang lebi kuat.. Prestasi Belajar IPS Siswa Untuk prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPSditunjukkan dari asil tes prestasi belajar yang diadakan diakir siklus I. Tes prestasi belajar ini dibuat dalam bentuk pilian ganda dan uraian. Nilai prestasi belajar siswadidapatkan nilai terenda sebesar 6, nilai tertinggi sebesar 6, rata-rata sebesar 74,.Berdasarkan ketuntasan belajar dan nilai rata-rata, maka dapat dideskripsikan Prestasi belajar mata pelajaran IPSsebagai berikut : Tabel 4.Prestasi Belajar I Nilai Jumla Siswa Persentase < 7 9,14% ,6% Jumla 100,0 Ratarata Kelas 74, Berdasarkan tabel tersebut, dapat dijelaskan bawa terdapat 9 (.14%) siswa yang belum mencapai nilai KKM, dan 19 siswa (67,6%) suda mencapai nilai KKM. Berdasarkan al tersebut, maka pada taap ini belum memenui kriteria ketuntasan tindakan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu secara klasikal sebesar 0% siswa mencapai nilai KKM. c. II Hasil diskusi disepakati bawa pembelajaran pada siklus II akan dilakukan kali pertemuan dengan standar kompetensi menceritakan tokotoko sejara pada masa Hindu Buda dan Islam di Indonesia. 1. Motivasi Belajar Siswa Hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus II dapat diliat pada tabel berikut : Tabel. Angket Motivasi Belajar II Jml. Persen N Rentan Sisw -tase Kategori o gskor a.14 1 > % Tinggi 17.6 % Sedang < Renda Jumla Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bawa motivasi belajar siswa mengalami kenaikan, al tersebut diliat dari dibuktikan pada siklus II, motivasi belajar siswa tinggi pada persentase.14% dan yang berkategori sedang 17.6%.. Prestasi Belajar IPS Siswa Berdasarkan ketuntasan belajar, maka dapat dideskripsikan Prestasibelajar mata pelajaran IPSsebagai berikut : Tabel 6.Prestasi Belajar II Nilai Jumla Siswa Persentase < ,9% 7 4,71% Jumla 100,0 Ratarata Kelas 76,6 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dijelaskan bawa terdapat 4 (14.9%) siswa yang belum mencapai nilai KKM, dan 4 siswa (,71%) suda mencapai nilai KKM. Berdasarkan al tersebut, maka pada taap ini belum memenui kriteria ketuntasan tindakan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu secara klasikal sebesar 0% siswa mencapai nilai KKM. Pembaasan 1. Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Cooperative Script pada siswa kelas V SD Negeri Wirun Taun Pelajaran 01/ 016 Hasil penelitian menunjukkan bawa model cooperative scriptpada pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Wirun Taun Pelajaran 01/ 016, ditunjukkan dari siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebesar 6 siswa (1.4%)% pada pra siklus, meningkat menjadi 1 siswa (.7%) akir siklus I, dan siswa (.14%) pada akir siklus II. Adapun peningkatan motivasi belajar dapat diliat pada tabel berikut: Tabel 7.Persentase Peningkatan Motivasi Belajar Siswa, I, II Kateg ori I II N % N % N % Tinggi Sedan g Renda Jumla ISBN Universitas PGRI Yogyakarta

5 Jumla Siswa Jumla Siswa Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 Berdasarkan tabel tersebut, dapat digambarkan pada istogram berikut: Gambar I II Tinggi Sedang Renda Histogram Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Secara umum guru mampu menguasai pembelajaran cooperative scriptdan dapat mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran kususnya mata pelajaran IPS. Melalui metode pembelajaran ini siswa mampu bertukar pikiran antara satu dengan yang lainnya. Siswa yang mempunyai kurang pintar dapat bertanya kepada teman yang lain, dan dengan meringkas materi yang dipelajari saat itu secara tidak langsung anak suda merekam apa yang dibacanya, dan dengan menjadi pembicara artinya anak mengulang apa yang dipelajari dan disampaikan kepada pendengar, dengan begitu siswa akan lebi cepat memaami materi yang dipelajari. Dengan siswa sendiri yang meringkas, maka dalam diri siswa akan timbul dorongan untuk belajar lebi giat, agar siswa dapat menjadi seorang pembicara yang baik dan mampu memberikan ulasan-ulasan yang jelas kepada pendengar. Dorongan inila yang dapat menjadi motivasi belajar siswa untuk lebi baik lagi.. Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Model Cooperative Script pada siswa kelas V SD Negeri Wirun Taun Pelajaran 01/ 016 Hasil penelitian menunjukkan bawa model cooperative scriptdapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Wirun Taun Pelajaran 01/ 016, ditunjukkan dari peningkatan rata-rata prestasi belajarmata pelajaran IPSpada pra siklus dengan nilai rata-rata 70.atau 1 siswa (46,4%) yang mencapai nilai KKM 7, pada siklus I menjadi 7.10atau 19 siswa (67.6%) mencapai nilai KKM, dan pada siklus II dengan nilai rata-rata 76.6atau 4 siswa (.71% mencapai nilai KKM). Tabel. Persentase Peningkatan Prestasi Belajar berdasarnilai KKM, I dan IIdan nilai rata-rata Nilai I II N % N % N % < 7 1, 7 9, , ,4 1 67,,7 Jumla Ratarata , 7,10 76, Berdasarkan tabel tersebut, persentase peningkatan prestasi belajar siswa berdasarkan ketuntasan nilai KKM dapat digambarkan pada istogram berikut: I II Gambar. Persentase Peningkatan Siswa yang mencapai nilai KKM Berdasarkan tabel dan istogram tersebut, dapat dijelaskan terjadi peningkatan prestasi belajar siswa kususnya siswa kelas V SD Negeri Wirun. Seperti dijelaskan sebelumnya dengan model script dapat menumbukan motivasi belajar siswa, dengan motivasi belajar siswa yang semakin meningkat maka secara tidak langsung dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa meningkat, karena siswa mampu mengerjakan tes yang diberikan ole guru pada akir setiap tindakan. Tes yang diberikan berupa pilian ganda dan uraian. Siswa dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik, mengingat siswa mampu memaami materi dengan pembelajaran script karena pembelajaran script siswa dapat mengulang materi karena siswa diminta untuk meringkas materi, dan menyampaikan kepada pendengar, dan setela itu pendengar akan memberikan masukan mengenai materi yang dipelajari, dengan metode ini siswa akan mengulangngulang materi pelajaran dengan senang ati 4 4 < 7 7 ISBN Universitas PGRI Yogyakarta

6 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 01 dan dapat saling bertukar pikiran dan pendapat antar pasangannya. Hal inila yang dapat meningkatkan prestasi belajar IPS kususnya pada siswa kelas V di SD Negeri Wirun. 4. KESIMPULAN a. Dengan penerapan model cooperative scriptpada pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Wirun Taun Pelajaran 01/ 016.Hal ini ditunjukkan ole siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi sebanyak6 siswa (1,4%)% pada pra siklus, meningkat menjadi 1 siswa (,7%) akir siklus I, dan siswa (,14%) pada akir siklus II. b. Dengan penerapan model cooperative scriptdapat meningkatkan prestasi belajar IPS kelas V SD Negeri Wirun Taun Pelajaran 01/ 016. Hal ini ditunjukkan ole peningkatan rata-rata prestasi belajar mata pelajaran IPS pada pra siklus dengan nilai rata-rata 70, atau 1 siswa (46,4%) yang mencapai nilai KKM 7, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 7,10 atau 19 siswa (67,6%) mencapai nilai KKM, dan pada siklus II dengan nilai rata-rata meningkat menjadi 76,6atau 4 siswa (,71%) mencapai nilai KKM.. REFERENSI Agus Suprijono. 01. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jakarta: Pustaka Pelajar Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Saidiardjo Pengembangan Kurikulum IPS. Yogyakarta : UNY. Syaiful Bari Djamara Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Syaiful Sagala. 00. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Zainal Arifin. (01). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik dan Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya. ISBN Universitas PGRI Yogyakarta