DZIKKI KHOIRUL MUBAROK B

Transkripsi

1 PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenui Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperole Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muammadiya Surakarta Ole: DZIKKI KHOIRUL MUBAROK B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

2

3

4

5 PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TH ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk meliat pengaru antara antara retrun on asset, dividen payout ratio dan earning per sare teradap arga saam baik secara parsial maupu simultan pada perusaaan perusaaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adala retrun on asset, dividen payout ratio dan earning per sare. Variabel dependen dalam penelitian ini adala arga saam. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adala semua perusaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada taun dimana jumla populasi yang digunakan adala sebanyak 17 perusaaan dengan jula data 85. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adala teknik purposive sampling dimana jumla amatan yang diperole dalam penelitian ini adala 17 sampel. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adala uji asumsi klasik (norm alitas, eteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas) dan uji ipotesis (uji t, uji F dan uji determinasi). Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai R2 adala sebesar Dengan demikian besarnya pengaru yang diberikan ole variabel retrun on asset, dividen payout ratio dan earning per sare teradap arga saam adala sebesar 15,2 %. Sedangkan sisanya sebesar 84.8 % adala dipengarui ole faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan asil uji parsial diperole bawa variabel retrun on asset, earning per sare berpengaru positif dan signifikan teradap arga saam sedangkan variable dividen payout ratio tidak berpengaru teradap arga saam. Berdasarkan asil uji simultan diperole kesimpulan bawa variabel retrun on asset, dividen payout ratio dan earning per sare berpengaru teradap arga saam. Kata Kunci: Retrun on asset,dividen payout ratio, Earning per sare dan Harga Saam. ABSTRACTION Tis study aims to look at te influence of te retrun on assets, te dividend payout ratio and earnings per sare to te stock price eiter partially maupu simultaneously on te company's manufacturing companies listed on te 1

6 Stock Excange. Independent variables used in tis study is te retrun on assets, te dividend payout ratio and earnings per sare. Te dependent variable in tis study is te stock price. Te population used in tis study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Excange in were te total population is used as many as 17 companies wit te data jula 85. Te sampling tecnique used was purposive sampling tecnique in wic te number of observations obtained in tis study is 17 samples. Te test used in tis study is to test te classical assumption (normality, eteroscedasticity, autocorrelation and multicolinearity) and ypotesis test (t test, F test and test of determination). Te test results demonstrate te value of te coefficient of determination R2 is equal to Tus te magnitude of te influence exerted by te variable retrun on assets, te dividend payout ratio and earnings per sare to te stock price is 15.2%. Wile te remaining 84.8% is influenced by oter factors not examined in tis study. Based on te partial test results sowed tat te variables retrun on assets, earnings per sare positive and significant impact on stock prices, wile te dividend payout ratio variable as no effect on stock prices. Based on test results obtained by te simultaneous conclusion tat te variable retrun on assets, te dividend payout ratio and earnings per sare effect on stock prices. Keywords: Retrun on assets, Dividend payout ratio, Earning per sare and stock price. 1. PENDAHULUAN Perkembangan yang pesat pada pasar modal saat ini sangat menarik peratian para calon investor dan pemilik modal untuk berinvestasi di pasar modal. Mereka perlu memperole sejumla informasi yang berkaitan dengan dinamika arga saam agar bisa mengambil keputusan tentang saam perusaaan yang layak dimiliki. Informasi yang terpercaya tentang kinerja keuangan perusaaan, manajemen perusaaan, kondisi ekonomi makro, dan informasi relevan lainnya diperlukan untuk menilai saam secara akurat. Informasi tersebut dapat membantu calon investor menilai kemampuan saam dalam memberi keuntungan yang diinginkannya. Penilaian saam secara akurat bisa meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar mengingat investasi saam merupakan jenis investasi yang beresiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan relatif besar. Ini berarti investasi dalam bentuk saam menjanjikan keuntungan 2

7 yang besar sekaligus beresiko. Ole karena itu perusaaan berusaa berkembang dan menunjukkan kinerja yang lebi baik dimata investor. Wujud kinerja manajemen perusaaan yang diarapkan investor adala return yang dapat dinikmati. Return saam ada dua, yaitu capital gain dan dividen. Capital gain akan diperole setela terjadi transaksi dimana arga jual saam lebi tinggi dari arga belinya, sedangkan dividen merupakan bagian keuntungan yang diberikan kepada investor berdasarkan return saam yang diperole perusaaan.kebijakan dividen inila yang akan menetapkan berapa besar bagian dari laba bersi yang menjadi laba yang ditaan. Pembagian dividen sebagian besar dipengarui ole perilaku sebagian investoryang lebi memili dividen yang tinggi meskipun mengakibatkan retained earning menjadi renda. Investor beranggapan bawa dividen yang diterima saat ini lebi berarga dibandingkan capital gain yang diperole kemudian ari 1.1 Harga Saam Saam adala surat berarga yang menunjukkan kepemilikan atas perusaaan seingga pemegang saam memiliki ak klaim atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusaaan kepada pemegang saamnya, termasuk ak klaim atas aset perusaaan, dengan prioritas setela ak klaim pemegang surat berarga lain dipenui jika terjadi likuiditas. Husnan (2002:303), menyebutkan bawa sekuritas (saam) merupakan secarik kertas yang menunjukkan ak pemodal (yaitu piak yang memiliki kertas tersebut) untuk memperole bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut dan berbagai kondisi yang memungkinkan pemodal tersebut menjalankan aknya. Jadi, saam adala surat berarga yang diperdagangkan di pasar modal yang dikeluarkan ole sebua perusaaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), dimana saam tersebut menyatakan bawa pemilik saam tersebut adala juga pemilik sebagian dari perusaaan tersebut. 1.2 Retrun On Asset 3

8 Return On Asset (ROA) merupakan sala satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusaaan dalam mengasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusaaan. Return On Asset (ROA) yang positif menunjukkan bawa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusaaan mampu memberikan laba bagi perusaaan. ROA dapat di rumus sebagai berikut : = 100% 1.3 Dividend Payout Ratio. DPR digunakan untuk mengukur berapa rupia yang diberikan kepada pemegang saam dari keuntungan yang diperole perusaaan setela dikurangi pajak. Dividen yang mengalami peningkatan dan penurunan secara drastis akan berpengaru langsung teradap DPR yang diasilkan, seingga investor atau pemegang saam dapat meliat bawasanya perusaaan sukar untuk diprediksi. Kebijakan dividen menyangkut keputusan utnuk membagikan laba atau menaannya guna diinvestasikan kembali dalam perusaaan. Apabila dividen yang dibayarkan secara tunai semakin meningkat, maka semakin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi. Hal ini menyebabkan tingkat pertumbuan masa mendatang renda dan akan menekan arga saam. DPR dirumuskan sebagai berikut: = 100%. 1.4 Earning Per Sare Earning per sare atau laba per lembar saam adala suatu analisis yang penting di dalam laporan keuangan perusaaan. Earning per sare memberikan 4

9 informasi kepada para piak luar (ekstern) seberapa jau kemampuan perusaaam mengasilkan laba untuk tiap lembar yang beredar.sebagai indikator keberasilan di masa yang lalu dan arapan di masa yang akan datang, earning per sare memberikan gambaran yang penting dari keberasilan itu. Namun demikian earning per sare bukan satu-satunya alat penilai keberasilan perusaaan. Alat ini masi arus dikombinasikan dengan alat yang lain dan diinterpretasikan lebi jau = 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adala pada perusaaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (tidak secara langsung karena data diperole dari internet) Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adala: Variabel dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adala Harga Saam merupakan sala satu bentuk efek atau surat berarga yang diperdagangkan dipasar modal (bursa) Variabel independen penelitian ini ada 3 (tiga) variabel independen yang digunakan, yaitu : Return On Asset (ROA) adala rasio digunakan untuk mengukur kemampuan perusaaan dalam mengasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi (Mardiyanto, 2009). Yang dirumusk sebagai berikut : = 100% Dividen Payout Ratio (DPR), adala perbandingan antara dividen per sare dengan earning per sare. DPR digunakan untuk mengukur berapa rupia 5

10 yang diberikan kepada pemegang saam dari keuntungan yang diperole perusaaan setela dikurangi pajak.. Yang di rumuskan sebagai berikut : = 100% Earning per Sare (EPS) adala rasio pasar yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saam.. Rasio ini secara sistematis dapat di formulasikan sebagai berikut): = 2.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelit ian ini adala sebagian perusaaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada taun Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan ole peneliti adala sebagai berikut: 1. Perusaaan tersebut terdaftar di BEI selama periode Perusaaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan lengkap selama periode Perusaaan tersebut mengasilkan laba (earning) selama periode Perusaaan tersebut tela membayarkan dividen kas selama periode Perusaaan tidak perna ter-delisting selama periode Data dan Sumber Data Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini. Data sekunder merupakan data primer yang tela diola lebi lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya seingga lebi informatif jika digunakan ole piak lain. Penulis mengumpulkan data penelitian melalui situs Bursa Efek Indonesia, yaitu Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan data dari 6

11 2.5. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis statistik dan menggunakan software SPSS 16.0 dengan uji asumsi klasik Uji Normalitas Menurut Gozali (2011 : 110), Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apaka dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal. Seperti diketaui bawa uji t dan F mengasumsikan bawa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumla sampel kecil. Ada dua carauntuk mendeteksi apaka residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analsis grafik dan uji statistik Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apaka dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jadi nilai tolerance yang renda sama dengan nilai VIF tinggi ( karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adala nilai tolerance <0.10 atau sama dengan nilai VIF> Uji Heteroskedastisitas Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apaka dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang lain Uji Auokorelasi Uji ini bertujuan untuk meliat apaka dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalaan pengganggu pada periode t dengan kesalaan pada periode t-1 (sebelumnya Uji Hipotesis Model persamaan analisis regresi dalam penelitian iniadala sebagai berikut: Y = a + b x + b x + b x e 7

12 Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji koefisien determinasi, uji F dan uji t Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apaka semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaru secara bersama-sama teradap variabel dependen (Gozali 2011:80) Uji T Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jau pengaru satu variabel independen teradap variabel dependen Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinan (R²) dimaksudkan untuk mengetaui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana al yang ditunjukkan ole besarnya koefisiensi determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi (R²) nol variable independent sama sekali tidak berpengaru teradap variable dependen 3. PEMBAHASAN 3.1. Pengaru ROA teadap arga saam Dapat diliat dari uji t menunjukkan bawa variabel ROA yang signifikan secara parsial mempengarui variabel arga saam. Diliat dari nilai probabilitas signifikansi ROA sebesar yang lebi kecil dari Kemudian di liat uji f secara silmutan varibel ROA juga berpengaru teradap arga saam karena F itung sebesar dengan tingkat singnifikasi < 0.05.Sementara dari analisis regresi variabel ROA berpengaru positif teradap arga saam yang nilai regresi sebesar artinya setiap kenaikan 1 % pada ROA makan arga sam perusaaan akan mengalami kenaikan sebesar 0.029% bawa kenaikan rasio ROA akan meningkatkan arga saam perusaaan. Jadi Return on assets (ROA) yang positif menunjukkan bawa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusaaan mampu memberikan laba bagi perusaaanpengaru 3.2 DPR terdap arga saam 8

13 Dapat diliat dari uji t menunjukkan bawa anya variabel DPR yang signifikan secara parsial tidak mempengarui variabel arga saam. Diliat dari nilai probabilitas signifikansi DPR sebesar yang lebi besar dari Kemudian di liat uji f secara silmutan varibel DPR juga berpengaru teradap arga saam karena F itung sebesar dengan tingkat singnifikasi 0.004< sementara dari analisis regresi variabel berpengaru negatif teradap arga saam yang nilai regresi sebesar artinya setiap kenaikan 1 % pada DPR maka arga sam perusaaan akan mengalami penurunan sebesar 0.002% bawa kenaikan rasio DPR akan menurukan arga saam perusaaan. 3.3 Pengaru EPS teradap arga saam Dapat diliat dari uji t menunjukkan bawa variabel EPS yang signifikan secara parsial mempengarui variabel arga saam. Diliat dari nilai probabilitas signifikansi EPS sebesar yang lebi kecil dari Kemudian di liat uji f secara silmutan varibel EPS juga berpengaru teradap arga saam karena F itung sebesar dengan tingkat singnifikasi < sementara dari analisis regresi variabel berpengaru negatif teradap arga saam yang nilai regresi sebesar artinya setiap kenaikan 1 % pada EPS maka arga sam perusaaan akan mengalami penurunan sebesar 0.204% bawa kenaikan rasio EPS akan menurukan arga saam perusaaan. 4. PENUTUP Penelitian bertujuan untuk mengetaui dan menganalisis pengaru rasio keuangan yang terdiri dari ROA, DPR dan EPS teradap arga saam pada perusaaan manufaktur yang konsisten terdaftar di BEI periode :. ROA secara parsial memiliki pengaru yang positif dan signifikan teradap arga saam pada perusaaan manufaktur yang terdaftar di BEI, DPR secara parsial tidak berpengaru secara signifikan teradap arga saam pada perusaaan manufaktur yang terdaftar di BEI, EPS secara parsial memiliki pengaru yang positif dan signifikan teradap arga saam pada perusaaan manufaktur yang terdaftar di BEI 9

14 ROA,DPR dan EPS secara simultan mampu mempengarui Harga Saam pada perusaaan manufaktur yang terdaftar di BEI Beberapa saran untuk Perusaaan disarankan untuk fockus teradap DPR karena profit yang tinggi memberikan indikasi prospek perusaaan yang baik seingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saam. Permintaan saam yang menaik menyebabkan nilai perusaaan meningkat. profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusaaan yangbaik, seingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusaaan akan meningkat Bagi peneliti selanjutnya, juga sebaiknya menamba variabel independen lain, karena banyak faktor yang mempengarui arga saam. Karena pada penelitian ini variabel ROA,DPR dan EPS kurang dari 50% dalam menentukan arga saam. Seingga perlu penelitian yang lebi luas dalam penentuan variabel independennya. DAFTAR PUSTAKA Fami, Iram dan Hadi, Yovi Lavianti Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Alfabeta. Bandung. Gozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan ke V. Universitas Diponegoro. Semarang. Tandelilin Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Gelora Aksara Pratama. Surabaya. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta Hanafi, Mamdu M dan Halim, Abdul Analisis Laporan Keuangan. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Hartono, Jogiyanto Teori Portopolio dan Analisis Investasi Edisi Keenam. BPFE. Yogyakarta