BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi. Berdasarkan jenisnya, uang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan segera digunakan untuk melakukan transaksi. Berdasarkan jenisnya, uang"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN USTAKA.. engerian Jenis dan Fngsi Uang ankiw 006 endefinisikan ang sebagai persediaan ase yang dapa dengan segera dignakan nk elakkan ransaksi. Berdasarkan jenisnya ang dapa dibedakan enjadi ang karal ang giral dan ang kasi. Uang karal adalah ang yang dijadikan sebagai ala ransaksi sah dan wajib dieria selrh asyaraka pada perekonoian. Uang karal nya berbenk ang keras dan ang loga yang diba oleh bank senral yang diberi hak nggal eneak ang / hak okroi. Uang giral adalah sa agihan pada bank yang dapa dipergnakan sebagai ala pebayaran dan ransaksi yang sah dan asyaraka idak wajib eneria pebayarannya. Uang giral dapa dibilang dah aan dan prakis karena dala elakkan ransaksi di ana seseorang idak perl enghing dan ebawa banyak ang konan. Uang kasi adalah sra-sra berharga yang dapa dijadikan sebagai ala pebayaran. Uang kasi ini erdiri aas deposio berjangka dan abngan sera rekening vala asing ilik swasa. Berdasarkan penghingan jlah perinaan ang di asyaraka ang dapa dibedakan dengan 0 dan 3. 0 erpakan definisi perinaan ang yang paling sepi karena 0 hanya erdiri dari ang karal yai ang keras dan loga yang dipegang asyaraka sehari-hari. yai 0 diabah dengan deand deposi. Deand deposi adalah abngan yang diiliki asyaraka yang ada 0 Universias Saera Uara

2 di bank yang dapa diairkan sewak-wak apabila dibhkan. ini erpakan perhingan jlah ang beredar yang sanga likid. yai diabah dengan ie deposi. Tie deposi adalah abngan deposio dan sejenisnya yang eiliki wak jah epo aa idak dapa diairkan sewak-wak apabila dibhkan. 3 yai diabah dengan deposio jangka panjang elipi dana-dana insisional yang ada dipasar ang. Uang eiliki iga fngsi yai sebagai penyipan nilai ni hing dan edia perkaran ankiw : 006. Sebagai penyipan nilai sore of vale ang adalah ara engbah daya beli dari asa kini ke asa depan. Jika seseorang bekerja hari ini dan endapakan $ 00 aka dia dapa enyipan ang erseb dan ebelanjakannya besok ingg depan aa blan depan. Ten saja ang adalah penyipan nilai yang idak seprna jika harga eningka jlah yang bisa dibeli dengan jlah ang eren akan rn. Nan begi orang eegang ang karena ereka bisa ebelanjakannya nk endapakan barang dan jasa pada sa saa di asa depan. Sebagai ni hing ni of aon ang eberikan kran diana harga dieapkan dan ang diaa. Unk enenkan harga sejenis barang diperlkan ang sebagai saan hing. Dengan adanya saan hing kia dapa engadakan perbandingan harga sa barang dengan barang lain. Sebagai edia perkaran edi of exhange ang adalah apa yang kia gnakan nk ebeli barang dan jasa. Kedahan nk engbah ang enjadi sesa yang lain isalnya barang dan jasa diseb jga dengan likidias ang. Universias Saera Uara

3 .. Teori erinaan Uang Klasik Teori perinaan ang klasik berla dari eori enang jlah ang yang beredar dala asyaraka eori kanias ang. Teori ini idak diaksdkan nk enjelaskan engapa seseorang aa asyaraka enyipan ang kas eapi lebih pada peranan ang dala perekonoian. Dengan sederhana Fisher dala Walyo 004 erskan eori kanias ang sebagai berik : diana : V T. V T = Jlah ang beredar = erparan ang dari sa angan ke angan lain dala sa periode = Harga barang = Vole barang yang diperdagangkan ersaaan diaas ennjkkan bahwa nilai barang yang diperdagangkan saa besarnya dengan jlah ang beredar dikalikan keepaan perparannya. eskipn persaaan diaas idak enerinkan perinaan ang nan bisa dibah benknya enjadi persaaan perinaan ang. eraa dengan enggani vole barang yang diperdagangkan T dengan op riil Q forlasi eori kanias enjadi : V Q Y. diana : Y = Q = GN Noinal Universias Saera Uara

4 V = Tingka perparan pendapaan inoe veloiy of oney Dala sa periode wak eren isalnya sa ahn kanias barang yang diperdagangkan jlahnya eren. Dengan deikian kia bisa enganggap bahwa besarnya nilai Q idak berbah. Dala keseibangan fll eployen nilai Q ini idak jga berbah. Nilai V relaif eap karena V enerinkan aa ara sa asyaraka epergnakan ang. Dengan sendirinya V hanya berbah kala erjadi perbahan kelebagaan seperi isalnya kebiasaan elakkan pebayaran sera perbahan eknologi konikasi. Konsekensi dari keda anggapan ini aka hanyalah epengarhi dan pengarhnya proporsional. Arinya kala naik da kali aka jga akan naik dengan da kali. Keda versi yang dikekakan oleh A. arshall dari Cabridge Universiy. Dengan noasi yang saa forlasi arshall erliha sebagai berik : = k Q.3 = k Y diana k = /V Seara aeais forlasi arshal ini saa dengan forlasi Irving Fisher nan iplikasinya berbeda. arshall eandang bahwa individ aa asyaraka selal enginginkan sebagian proporsi eren dari pendapaannya Y dala benk ang kas dinyaakan dengan k. sehingga k Y erpakan keinginan individ aa asyaraka akan ang kas d. Seara aeais dapa diforlasikan sebagai berik : d kq ky.4 Universias Saera Uara

5 diana : d = perinaan ang kas Dari forlasi ini kia endapakan perilak perinaan ang enr eori arshall yang erpakan awal dari eori perinaan akan ang..3. Teori erinaan Uang Keynes Keynes enerangkan engapa seseorang eegang ang kas berdasarkan kegnaan ang. Seperi kia keahi ang dapa berfngsi sebagai ala kar ransaksi dan penyipan kekayaan. Dala eorinya enang perinaan akan ang kas Keynes ebedakan anara oif ransaksi dan berjaga-jaga sera speklasi. Seseorang eerlkan ang karena dia akan elakkan ransaksi dan nk brejaga-jaga kala saki sibah dan sebagainya yang pada akhirnya erpakan kegiaan ransaksi. Selain i orang a eegang ang karena oif speklasi. Dala hal ini seseorang bersaha spaya hasil dari ang yang dipegang aksi dengan ara engkobinasikan ang yang dipegang dala benk kekayaan lainnya..3.. erinaan Uang Transaksi Individ aa persahaan eerlkan ang kas nk ebiayai ransaksi. Transaksi ini sering erjadi idak bersaaan waknya dengan peneriaan ang. engelaran ini seringkali idak bisa diperkirakan erlebih dahl sehingga sanga diperlkan adanya ang kas di angan. eskipn seandainya pengelaran dan peneriaan i dapa diperkirakan dengan epa nan ang kas di angan eap Universias Saera Uara

6 diperlkan. Sebab peneriaan yang diharapkan ngkin idak jadi dieria aa pengelaran nk ransaksi yang sanga pening perl dilakkan sebel peneriaan daang aa ngkin sa ransaksi yang eberikan kenngan besar sanga enarik nk dilakkan sebel peneriaan daang dan sebagainya. Keynes engaakan bahwa perinaan ang kas nk jan ransaksi ini erganng dari pendapaan. akin inggi ingka pendapaan seseorang akin besar keinginan akan ang kas nk ransaksi. Seseorang aa asyaraka yang ingka pendapaannya inggi biasanya elakkan ransaksi lebih banyak dibanding seseorang aa asyaraka yang pendapaannya lebih rendah. Keerganngan perinaan ang nk ransaksi erhadap pendapaan dinjkkan pada Gabar.. L 0 Y/ Gabar. erinaan Uang Unk Transaksi erinaan ang nk ransaksai riil dinjkkan dengan L. Terliha seakin inggi pendapaan aka seakin banyak ang yang dipegang nk Universias Saera Uara

7 keperlan ransaksi. hbngan anara perinaan ang nk ransaksi dengan pendapaan riil Y/ idak selal linier. Berbeda dengan ka klasik Keynes lebih enekankan analisisnya pada oif speklasi yai peranan ingka bnga dala enekan perinaan ang nk speklasi..3.. erinaan Uang Speklasi Keynes jga enyadari bahwa asyaraka enghendaki jlah ang kas yang lebih dari kebhannya nk keperlan ransaksi. Nan deikian Keynes efokskan analisisnya pada perinaan ang nk speklasi. enr Keynes orang bersedia eegang ang elebihi kebhan nk ransaksi. Hal ini karena ang erpakan salah sa benk kekayaan. Uang kas yang disipan ini eenhi fngsi ang sebagai ala penibn kekayaan sore of vale. Dala isilah yang lebih odern sering diseb perinaan ang nk penibn kekayaan asse deand for oney. Besarnya perinaan ang nk jan speklasi ini dienkan oleh perbandingan hasil dari benk kekayaan yang lain. isalnya ada da benk kekayaan Uang oney dan Obligasi Bond B apabila eegang ang aka hasil yang diperoleh idak ada nan eperoleh kedahan nk elakkan ransaksi. Dengan eegang obligasi seseorang akan eperoleh bnga. Dengan deikian seakin inggi ingka bnga seakin rendah keinginan asyaraka eegang ang kas. Alasanya peraa apabila ingka bnga naik berari ongkos eegang ang kas oporniy os of holding oney akin besar aa inggi Universias Saera Uara

8 orang lebih baik eegang obligasi. Keinginan asyaraka akan ang kas akan akin keil sebaliknya akin rendah ingka bnga akin besar keinginan asyaraka nk eegang kas. Keda hipoesis Keynes bahwa asyaraka enganggap akan adanya ingka bnga noral berdasarkan pengalaan eraa pengalaan ingka bnga yang bar-bar erjadi. Tingka bnga noral arinya sa ingka bnga yang enyebabkan asing-asing orang bersikap indifferen idak ah apakah ia akan eegang ang aa obligasi. Selain i seiap erjadi perbahan aa penyipangan ingka bnga diharapkan akan kebali ke ingka bnga noral ini. Jadi apabila ingka bnga kenyaaanya berada diaas ingka noral aka asyaraka engharapkan ingka bnga idak akan naik lagi bahkan diperkirakan akan rn aa kebali ke ingka bnga noral. Apabila sa saa ingka bnga berada diaas ingka bnga noral aka selrh ang yang dialokasikan nk speklasi akan diwjdkan dala benk obligasi dan pada ingka ang berada dibawah ingka bnga noral ia akan eegang ang kas selrhnya. Hbngan anara ingka bnga noral dengan jlah ang yang dipegang dinjkkan pada Gabar.. Universias Saera Uara

9 r r* A 0 s sp Gabar. erinaan Uang Dengan Tingka Bnga Noral isalnya ingka bnga noral adalah r*. pada ingka bnga yang erjadi lebih inggi dari r* ang yang dipegang akan berpa obligasi sehingga s jlah ang nk speklasi nol sedangkan pada ingka bnga di bawah r* selrh ang nk speklasi dipegang dala benk kas s banyak. ada ingka bnga saa dengan r* aka ia idak ah apakah eegang kas aa obligasi dala grafik dierinkan oleh segi epa Or*A s. erinaan ang nk speklasi oleh seseorang individ berbenk paah seperi pada Gabar.. Hal ini karena harapan engenai sk bnga yang akan erjadi sdah pasi. ada sk bnga di aas r* harapan nk eperoleh kenngan gain dari obligasi posiif sehingga orang engalokasikan angnya dala benk obigasi sea. ada Gabar. nk r > r* banyaknya sp = 0. ada Universias Saera Uara

10 saa sk bnga dibawah aa lebih rendah dari r* harapan eperoleh kenngan dari obligasi negaif sehingga orang lebih senang eegang ang daripada eegang obligasi. ada r < r* banyaknya ang yang dipegang nk speklasi saa dengan oal kekayaan. ada saa r = r* harapan eperoleh kenngan dari obligasi saa dengan nol sehingga orang bersikap ah ak ah apakah eegang kas aa obligasi. Obligasi adalah sra berharga yang eberikan hasil rern r yang eap jlahnya. Nilai sekarang presen disoned vale DV dari r selaa eegang obligasi ini erpakan harga sekarang dari obligasi. Nilai sekarang dari sa peneriaan yang akan dieria di asa endaang besarnya berbanding erbalik dengan ingka bnga. Seakin inggi ingka bnga aka akan seakin rendah DV dari r aka seakin rendah harga sebah obligasi. Dengan deikian apabila ingka bnga berada diaas ingka bnga noral orang berharap ingka bnga akan rn harga obligasi naik orang lebih baik eegang obligasi. Deikian sebaliknya apabila ingka bnga kenyaaanya dibawah noral asyaraka akan eperkirakan ingka bnga akan naik kebali pada ingka bnga noral erseb. Harga sra berharga diperkirakan akan rn sebab ingka bnga naik sehingga ereka akan enjal sra berharga dan dengan deikian keinginan eegang ang kas naik. Keerganngan perinaan ang kas nk speklasi erhadap ingka bnga dinjkkan pada Gabar.3 yang ennjkkan adanya hbngan negaif anara ingka bnga r dengan perinaan ang nk speklasi L. Universias Saera Uara

11 r L 0 sp Gabar.3 erinaan Uang Unk Speklasi Unk sa perekonoian dianggap bahwa erdapa sa renang range sk bnga noral. Tiap orang eiliki harapan berbeda engenai seberapa besar laj perbahan sk bnga enj noral. Dengan kaa lain iap orang eiliki harapan eperoleh kenngan dari obligasi dengan ingka yang berbeda-beda. ada nya seakin rendah sk bnga seakin besar orang berharap sk bnga akan naik. Dengan kaa lain seakin banyak orang ingin eegang ang enjal obligasi. Deikian sebaliknya pada ingka bnga yang inggi. erinaan ang nk speklasi akan berpa krva dengan slope negaif seperi pada Gabar.3. Universias Saera Uara

12 r rl 0 sp Gabar.4 Liidiy Trap Gabar.4 ennjkkan adanya apa yang oleh Keynes diseb liidiy rap bagian horizonal dari perinaan ang kas pada ingka bnga r L. Liidiy rap enggabarkan bahwa pada ingka bnga yang begi rendah enr kran pengalaan-penalaan asa lal elasisias perinaan ang kas enjadi ak erhingga besarnya. asyaraka idak akan eegang sra berharga pada ingka bnga ini r L karena asyaraka eperkirakan bahwa dikedian hari ingka bnga akan naik sebab ingka bnga r L sdah begi rendah idak ngkin rn lagi. Dengan kaa lain seiap orang akan engharapkan harga sra berharga akan rn di asa daang sehingga idak ada seorangpn yang a ebeli sra berharga sekarang seanya enghendaki ang kas. Seara aeais perinaan ang oal ini dapa dirskan sebagai berik : / d ky l r W.5 Universias Saera Uara

13 diana = k Y nk jan ransaksi besarnya erganng pendapaan dan s = r W = perinaan ang speklasi. erinaan ang oal erpakan perinaan ang riil. Karena analisa Keynes adalah analisa jangka pendek aka W dianggap eap idak berbah sehingga dapa diliskan sebagai berik : / d = k Y + r. Dengan deikian Keynes elah easkkan ingka bnga sebagai fakor yang epengarhi perinaan ang. Kenyaaanya sapai saa ini ari peningnya ingka bnga dala epengarhi perinaan ang asih dieria oleh banyak ahli bahkan dala perkebangan selanjnya ingka bnga jga epengarhi perinaan ang nk jan ransaksi. r L rl L d L + L 0 L d Gabar.5 erinaan Uang Unk Tjan Transaksi Dan Speklasi Universias Saera Uara

14 .4. Teori erinaan Uang Friedan Teori perinaan ang Friedan ini dikenal dengan "resaeen" of he aniy heory penegasan kebali enang eori kanias. Friedan enyaakan bahwa ang pada prinsipnya erpakan salah sa benk kekayaan. erinaan ang irip dengan perinaan akan sa barang erganng pada iga hal yai: a oal kekayaan yang diiliki dala segala aa benk kekayaan ini erpakan kendala anggaran bdge onsrain dala perilak konsen; b harga dan kenngan rern dari asing-asing benk kekayaan; dan selera dan preferensi peilik kekayaan. Analisis Friedan beriik-olak pada kenngan arginal dari proses sbsisi anar benk kekayaan seperi ang obligasi saha sra berharga dan benk kekayaan yang lain baik ansiawi apn non ansiawi. Dala definisinya yang paling las kekayaan seseorang adalah selrh sber "pendapaan" aa jasa yang dapa dikonssi. Salah sa benk kekayaan ini adalah kapasias prodkif dari ansia. Dengan deikian benk kekayaan yang peraa yang dapa diiliki seseorang adalah kapasias prodksi ansia sber daya ansia. Kapasias ansia berhbngan era dengan besarnya harapan eperoleh penghasilan di asa depan. Dengan deikian seakin kaya seseorang harapan pendapaan di asa depan seakin besar. Apabila kekayaan adalah W pendapaan adalah y dan sk bnga adalah r; aka W = y / r ennjkkan nilai sekarang dari pendapaan di asa depan. Bila W aka Y akibanya jlah ang yang dipegang jga akan naik. Universias Saera Uara

15 Kenngan dala eegang ang berpa kedahan dala elakkan ransaksi. Seara riil besarnya kenngan eegang ang ini dipengarhi oleh vole barang yang diransaksikan. Unk per ni ang yang dipegang vole barang yang dapa diransaksikan dienkan oleh harga barang. Dengan deikian kenngan eegang ang erganng ingka harga. Obligasi Bond B isalnya obligasi berperiode idak erbaas perpeal erpakan sra hak eperoleh pendapaan sejlah noinal eren seiap periode dala jangka wak yang idak erbaas. Kenngan eiliki obligasi dapa berbenk da aa yai: peneriaan per periode yang nilai noinalnya eap dan perbahan harga obligasi bisa kenaikan apn penrnan. Dengan deikian besarnya kenngan eegang senilai sa rpiah obligasi dapa dilis sebagai r b - l/r b.dr b /d. Seperi Obligasi Saha Eiy E dianggap sebagai hak eperoleh aliran pendapaan dala jangka wak yang idak erbaas. Kenngan eiliki saha dapa berbenk iga aa yai: sejlah ang noinal konsan eren seiap ahn apabila idak erdapa perbahan ingka harga besarnya erganng deviden yang diberikan oleh persahaan kenaikan aa penrnan nilai noinal akiba perbahan harga dan perbahan harga saha dapa erjadi akiba perbahan ingka bnga apn ingka harga. Seara ringkas kenngan eegang seiap sa rpiah saha dapa dilis enjadi r e + l/d/ d- l/r e.dr e /d. Benk kekayaan fisik eberikan aliran kenngan yang idak berpa ang noinal nan berpa aliran barang aa jasa konssi. Seara noinal aliran Universias Saera Uara

16 barang dan jasa konssi ini dapa dinilai sesai dengan perkebangan harga. Dengan deikian kenngan eegang seiap rpiah benk kekayaan fisik adalah perbahan harga l/d/d. Selanjnya benk kekayaan yang lain adalah kekayaan yang bersifa ansiawi han wealh. Di dala perekonoian odern anpa adanya perbdakan enilai kekayaan ansiawi idak dah. Tidak dah enenkan harga pasar dari perkaran anara kekayaan ansiawi dengan non ansiawi. Salah sa ara nk enenkan nilai kekayaan ansiawi ini adalah dengan engandaikan adanya konrak penyerahan sejlah aliran jasa dari enaga kerja pada periode eren dengan ibalan pendapaan ang. Selanjnya nilai pasar kekayaan ansiawi bkan sebesar aliran ang ini nan sebesar invesasi yang hars dilakkan spaya seseorang ap enghasilkan aliran pendapaan erseb. Dengan kaa lain nilai kekayaan ansiawi ini dinilai sebesar kekayaan nonansiawi yang hars diinvesasikan dialihkan enjadi kekayaan ansiawi. Dala benknya yang deikian kekayaan ansiawi idak dapa dinilai dala arian harga pasar. Unk seiap wak eren koposisi kekayaan seseorang selal erdiri aas kekayaan ansiawi dan non-ansiawi. Koposisi ini ngkin saja berbah-bah nan pada sa iik wak dianggap konsan. Dengan deikian apabila w erpakan rasio anara kekayaan non-ansiawi dengan kekayaan ansiawi aa rasio anara aliran pendapaan dari kekayaan non-ansiawi dengan aliran pendapaan dari kekayaan ansiawi w ini enerinkan rasio anara kekayaan wealh dengan pendapaan inoe. Besar keilnya nilai w erpakan Universias Saera Uara

17 erinan besar keilnya kekayaan ansiawi yang perl diperhingkan di dala analisis perinaan ang. referensi seseorang dala eegang berbagai benk kekayaan saa pengeriannya dengan preferensi seseorang dala eilih engkonssi sa barang. Dengan deikian ini bisa langsng dieria sebagai salah sa variabel penen besar keilnya jah ang yang diina. Dari raian di aas fngsi perinaan ang dapa diliskan sebagai berik: drb d d Y f rb re ; w;.6 rbd d red r f r w y diana = jlah ang noinal yang diina r π w y = sk bnga = laj inflasi = rasio kekayaan ansia dan non-ansia = pendapaan = selera/preferensi.5. Teori Baol dan Tobin Baol enggnakan pendekaan eori penenan persediaan barang yang biasa dipakai dala dnia saha. Baol enganalisa ingkah lak individ rah angga apn persahaan dan enganggap pendapaan ereka dieria sekali isalnya iap blan nan individ erseb hars ebelanjakannya sepanjang wak sa blan. Unk enyederhanakan analisanya Baol enganggap bahwa Universias Saera Uara

18 penghasilan adi dibelanjakan eraa seiap saa selaa periode pendapaannya. asalahnya adalah penenan berapa besarnya ang kas yang hars dipegang seiap saa yang ana ongkosnya paling rendah. Hal ini enginga bahwa kekayaan individ i selain berpa ang kas dapa berpa sra berharga yang enghasilkan bnga sera adanya ongkos nk enkarkan sra berharga erseb dengan ang kas Nopirin : 000. enenan jlah ang kas opi yang eiliki ongkos paling rendah dapa dijelaskan sebagai berik isalkan T = nilai riil pendapaan selaa sa periode jga besarnya nilai rill ransaksi selaa sa periode r = ingka bnga eap seiap periode b = ongkos peranara yang besarnya eap idak erganng pada besarnya ransaksi dan = nilai riil sra berharga yang dikarkan dengan ang kas seiap kali aa besarnya ang kas yang diabil dari abngan seiap kali seandainya sea pendapaan diabng. Jadi besarnya ransaksi selaa sa blan apakah i enjal sra berharga aa engabil abngan di bank adalah T/C yakni jlah pendapaan dibagi dengan besarnya ang kas yang seiap saa akan dipegang. Ongkos aa biaya peranara adalah sebesar bt/c. Karena individ erseb eegang ang kas sebesar C seiap periode dan dibelanjakan seara eraa selaa sa periode dan enjal sra berharga aa engabil abngan lagi anakala ang kasnya C habis aka raa-raa jlah ang kas yang dipegang seiap saa sebesar C/. Dengan deikian biaya oal eegang ang kas adalah : Universias Saera Uara

19 bt rc TC.7 C Jlah ang kas C yang opial diana biaya oalnya paling rendah ini dapa diperoleh dengan enari rnan peraa persaaan diaas erhadap C dan hasil rnan ini disaakan dengan nol : bt C r 0 aa C bt.8 r Hasil inilah yang sering diseb rs akar sare roo forla dari Baol yakni besarnya ang kas yang diinginkan oleh individ proporsional erhadap akar dari nilai ransaksi dan berbanding erbalik dengan akar ingka bnga. Apabila kia assikan bawha raa-raa ang kas yang diahan seiap saa sebesar C/ aka persaaan perinaan akan ang kas riil d/ yang dapa diperoleh dari analisa Baol adalah : d C bt r.9 Baol elah ennjkkan bahwa ingka perinaan ang kas nk jan ransaksi i erganng pada ingka bnga. Dengan ara yang lain Jaes Tobin enganalisa keerganngan ini. enr Tobin keidakbersaaan anara pengelaran dan peneriaan penghasilan eaksa individ nk enyediakan ala pebayar gna ebiayai ransaksinya. Nan idak berari bahwa ala pebayar ini hars berpa ang kas dapa berpa sebagian sra berharga yang eberikan bnga. Teapi kergiannya individ erseb hars engelarkan biaya nk Universias Saera Uara

20 ransaksi enkarkan sra berharga anakala ala pebayar yang berpa ang kas habis. Besarnya ala pebayar yang diwjdkan ang kas erganng dari besarnya ingka bnga sra berharga sera biaya ransaksi nk enkarkan sra berharga erseb. Apabila ingka bnga inggi dibanding dengan biaya ransaksi aka individ erseb akan engrangi ala pebayaran berpa ang kas dan eperbanyak sra berharga. Sebaliknya apabila ingka bnga rendah dibanding dengan biaya ransaksi aka individ erseb akan eperbanyak ang kas..6. Fakor enen erinaan Uang a. odel Dasar erinaan Uang odel perinaan ang berjan nk engebangkan pengerian enang fakor-fakor penen perinaan ang fngsi ang sebagai ala kar dan opialisasi jlah perinaan ang. Karakerisik perinaan ang enjelaskan hbngan perinaan ang dengan jlah ransaksi dan biaya eegang ang. espons perinaan ang erhadap renana ransaksi biaya eegang ang aa ingka bnga dan inflasi erpakan psa perhaian dari analisis perinaan ang. odel dasar perinaan ang riil eperhaikan jan individ nk eegang ang yai jan ransaksi berjaga-jaga dan speklasi. odel dasar perinaan ang diforlasikan sebagai berik: L y.6. diana: = periode wak Universias Saera Uara

21 = perinaan ang noinal = ingka harga L = likidias y = pendapaan riil dan = ingka bnga noinal. Dari odel dasar ini dikeahi bahwa L y > 0 dan L < 0 arinya perinaan ang naik jika pendapaan riil naik dan perinaan ang rn jika ingka bnga noinal naik. Individ aa rah angga ingin eaksialkan ilias eegang ang sapai wak ak erhingga sehingga fngsi ilias eegang ang adalah l l l diana: = konssi barang aa jasa l = leisre dan < = fakor diskono. eningkaan konssi dan leha-leha akan eningkakan ilias [ l > 0] dan ilias arginal dari konssi dan leha-leha seakin keil [ dan ll < 0]. ahangga dapa einja aa eberi pinjaan sebesar obligasi B dengan ingka bnga noinal []. Jika B > 0 aka rahangga eberi pinjaan dan jika B < 0 aka rahangga einja. Oleh sebab i kendala anggaran rahangga pada periode [] adalah y B B.6.3 Universias Saera Uara

22 Koponen sebelah kiri persaaan erpakan jlah sber dana yai pendapaan noinal periode [] saldo kas noinal periode [ - ] dan obligasi periode [ - ] dan koponen sebelah kanan persaaan erpakan jlah penggnaan dana yai konssi noinal periode [] saldo kas noinal periode [] dan obligasi periode []. engaran kendala anggaran rahangga pada perriode [ + ] adalah B B y B y B.6.4 Eliinasi obligasi [B ] dari kendala anggaran rahangga karena jan ebahas asalah perinaan ang bkan perinaan obligasi dengan enggnakan proses ieraif sebagai berik: B B y ] [ y B ] [ y ] [ y ersaaan.6.5 diseb kendala anggaran inereporal aa inereporal bdge onsrain yai kendala anggaran seiap periode sapai periode akberhingga. ersaaan erseb enjelaskan bahwa peningkaan harga akan eningkakan perinaan ang noinal nk engibangi jlah konssi aa ransaksi riil. Arinya leha-leha [l] berhbngan negaip dengan konssi riil [ ] dan Universias Saera Uara

23 berhbngan posiip dengan perinaan ang riil [ ]. erinaan leha-leha dirskan sebagai berik: l.6.6 Tjan dari rahangga pada periode [] adalah enenkan [ ] dan [ ] dengan aksiisasi fngsi ilias: Fngsi lagrange dari opialisasi ilias rahangga persaaan.6.7 dan kendala persaaan.6.5 adalah... L ] [ { y B...} ] [ y.6.8 Firs-order ondiion [FOC] dari.6.8 erhadap dan akan enghasilkan persaaan konssi riil dan perinaan sok ang noinal yai: 0 ] [ ] [ L.6.9A 0 ] [ L.6.9B Eliinasi [ ] dari persaaan.6.9a dan.6.9b ini akan enghasilkan persaaan sebagai berik: Universias Saera Uara

24 ] [ ] [ ] ] [.6.0A ] [ ]{ [ ] ] [ } ] [.6.0B diana perinaan ang riil adalah L. isalkan hbngan perinaan ang riil dibenk dala fngsi eksplisi sehingga fngsi l dan asing-asing adalah l l.6.a.6.b Derivasi parsial persaaan.6.a dan.6.b erhadap [ l dan ] akan enghasilkan persaaan-persaaan berik: l l.6.a.6.b l.6.c.6.d Sbsisi persaaan.6.a dan.6.d ke.6.0a dan.6.0b akan enghasilkan perinaan ang riil sebagai berik: Universias Saera Uara

25 ]{ [ } ] [ ] [.6.3 ersaaan.6.3 enjelaskan bahwa respons perinaan sok ang riil erhadap konssi riil adalah posiip sebaliknya respons erhadap biaya eegang ang aa ingka bnga noinal adalah negaip dengan syara nilai [ - ]. erbahan konssi epnyai efek langsng dan lebih ka pada ilias dibandingkan dengan efek idak langsng dari leha-leha. Arinya peningkaan ilias rahangga akan lebih inggi akiba peningkaan konssi dibandingkan dengan peningkaan leha-leha. Sbsisi.6.3 ke hasil derivasi parsial.6.0a dan.6.0b akan enghasilkan persaaan: Universias Saera Uara

26 l l.6.4a l.6.4b Koponen peraa kiri persaaan.6.4a enjelaskan ilias yang ersedia nk abahan sa ni konssi dan koponen keda enjelaskan ilias yang ersedia nk abahan sa ni leha-leha. Koponen kanan persaaan enjelaskan ilias arginal neo dari konssi yai ilias yang diperoleh seara langsng akiba peningkaan sa ni konssi dikrang biaya dari leha-leha. Koponen kiri persaaan.6.4b enjelaskan ilias arginal dari sa ni leha-leha dikali ni leha-leha dari eegang ang riil. Koponen kanan enjelaskan ilias arginal neo dari sa ni ang aa ilias arginal sa ni lesire dari eegang ang saa dengan ilias arginal dari sa ni ang dikali pendapaan bnga per ni ang. b. engebangan odel erinaan Uang Unsr keidakpasian enyebabkan individ enenkan kepsan nk eegang sok ang kas dan akiva keangan lainnya yai obligasi saha deposi dan pinjaan sise perbankan pada periode eren. Individ ebagi endowen noinal [y] dala benk kas [ ] dan akiva keangan lainnya [B ]. eriode [ + ] dan [ + ] engandng nsr keidakpasian dala konssi sehingga expekasi ilias aksi adalah : E [ ] [ ].6.5 Universias Saera Uara

27 diana: = probabilias engkonssi periode [ + ] dan - = probabilias engkonssi periode [ + ]. Konssi periode [ + ] adalah / + konssi periode [ + ] adalah [ + B + ] / + dan ingka bnga noinal []. ersaaan.6.5 dapa dilis kebali dala benk persaaan: B E.6.6 Berdasarkan lower or ash in advane onsrain [Y = + B ] fngsi lagrange dari ekspekasi ilias dan FOC asing-asing adalah ] [ B B Y B L 0 C C 0 C Y - - B = 0 C C C C r C ] [ Y.6.7 Universias Saera Uara

28 Individ aa rahangga diassikan onsan relaive risk aversion [CA] sehingga fngsi ilias individ: C C U.6.8 Koefisien CA adalah ' / " C U C C U sehingga persaaan.6.7 dapa dilis dala benk: Y / / Y / / Y / / Y / / Y / / Y / / Y Universias Saera Uara

29 Y / / [ ] Y / /.6.9A B Y / / / /.6.9B ersaaan.6.9a dan.6.9b asing-asing enjelaskan perinaan ang nk jan ransaksi berjaga-jaga dan speklasi obligasi dan akiva keangan lainnya. Nilai probabilias adalah 0 dan individ aa rah angga enggan risiko [ ] sehingga respons perinaan ang nk berjaga-jaga dan ransaksi erhadap inflasi [] dan ingka bnga noinal [] adalah negaip. espons perinaan ang nk speklasi obligasi aa akiva keangan lainnya erhadap ingka bnga noinal [] adalah negaip dan respons erhadap inflasi [] adalah posiip. espons posiip dari perinaan ang nk speklasi obligasi aa akiva keangan lainnya erhadap inflasi diseb Tobin s effe. Oleh sebab i nsr keidakpasian dan preferensi engkonssi individ aa rahangga akan enenkan perinaan ang nk ransaksi berjaga-jaga dan speklasi. enr persaaan.6.9a dan.6.9b elasisias perinaan ang nk ransaksi berjaga-jaga dan speklasi erhadap op agrega [Y] bersifa nier jika =. Universias Saera Uara

30 Dari raian diaas diperoleh hasil bahwa perinaan ang noinal dienkan oleh ingka pendapaan DB sk bnga SBI dan ingka harga INFLASI. Dengan deikian penelii enyajikan odel sebagai berik : 0 DB SBI 3 INFLASI.6.0. odel erinaan Uang Seara Epiris Fngsi perinaan ang seara epiris idak hanya dienkan oleh perinaan ang seiap periode akan eapi jga dienkan oleh nsr keidakpasian erhadap ingka bnga dan ingka harga. Adanya nsr keidakpasian engakibakan penyesaian erhadap perinaan ang yai: e ln ln [ln ln ].6. Nilai = diseb penyesaian penh dan pada nya 0 diana erpakan kran dari keepaan penyesaian aa speed of adjsen. erbedaan perinaan ang dari periode [ + ] dan [ - ] engakibakan odel perinaan ang riil seara epiris dari persaaan.6.3 adalah ln 0 ln y ln 3 ln.6. Sbsisi.6. ke.6. dengan assi bahwa ekspekasi perinaan ang riil [ e ] saa dengan.6. yai odel perinaan ang riil seara epiris erpakan odel aoregression: ln ln [ 0 ln y ln 3 ln ln ] ln 0 ln y ln 3 ln Universias Saera Uara

31 log.6.3 ersaaan.6.3 dapa diaksir dengan OLS aa dengan berbagai eknik ekonoerika lainnya. Jika erjadi penyesaian penh aka nilai = dan odel perinaan ang riil saa dengan.6. sebaliknya jika individ aa rahangga idak dapa elakkan penyesaian penh aka odel perinaan ang riil.6. berbeda dengan.6.3 aa perinaan ang idak pasi. = [ y ] Gabar.6 Fakor-fakor enen erinaan Uang odel epiris perinaan ang noinal aas ennjkkan iga fakor pening penen perinaan ang riil yai ingka pendapaan riil ingka konssi riil dan ingka harga. eningkaan pendapaan riil konssi riil rah angga dan ingka harga akan eningkakan skedl perinaan ang. Sebaliknya penrnan pendapaan riil konssi riil dan harga akan enrnkan skedl perinaan ang seperi dinjkkan pada Gabar.6. Universias Saera Uara

32 .7. erbahan-erbahan Nilai Uang erbahan-perbahan nilai ang berhbngan era dengan perbahanperbahan perinaan erhadapnya. Apabila perinaan erhadap ang sedeikian eningkanya aka nilai ang i naik sebabnya jika perinaan erhadap ang sediki aka nilai ang ipn akan eroso. Naik rnnya perinaan erhadap ang dapa kia liha dari keepaan perparan ang. Seakin epa perparan ang berari seakin sediki perinaan erhadap ang arinya ang lari kepada barang. Sebaliknya seakin laba perparan ang seakin besar perinaan erhadap ang dengan kaa lain seakin ingin orang enyipan sebagian kekayaannya dala benk ang. Dala keadan perparan ang yang sanga epa yang berari rnnya perinaan erhadap ang nilai ang rn. Selanjnya dala keadaan perparan ang yang sanga laba yang berari naiknya perinaan erhadap ang nilai ang naik. Telah dikeahi bahwa nilai ang i dienkan oleh jlah ang yang beredar dala asyaraka yai oleh penawaran aan perinaan erhadap ang i sendiri dan jga oleh jlah barang yang diperdagangkan. Fakor penawaran dapa diliha dari jlah ang yang beredar dala asyaraka dan fakor perinaan erliha dari keinginan orang nk enyipan sebahagian dari kekayaannya dala beberapa ang. erbahan-perbahan nilai ang epengarhi akivias-akivias ansia di lapangan ekonoi dan dala kehidpan kia sehari-hari. Jika nilai ang naik aka akivias ansia idak akan saa dala keadaan diana nilai ang rn. Dengan Universias Saera Uara

33 naiknya nilai ang di dala perinaan erhadap ang enderng naik aa diana orang bersaha nk enyipan ang yang diilikinya dan idak ebelanjakannya aka kegiaan di lapangan ekonoi ennjkkan anda-anda kendran. Ini disebabkan karena dala keadaan seperi ini ingka bnga naik naiknya ingka bnga akan engrangi invesasi. engrangan invesasi berari berkrangnya kegiaan-kegiaan di lapangan ekonoi. Di negara-negara diana nilai angnya ers eners engalai kendran aa penrnan aka di negara-negara erseb adalah lebih baik engadakan invesasi. Invesasi dala keadaan ini harslah dijkan kepada saha nk sebanyak ngkin enaikkan jlah barang yang diperdagangkan. Kenaikan jlah barang yang diperdagangkan enderng enaikkan nilai ang sebab kenaikan jlah barang yang diperdagangkan berari eperkeil keepaan beredarnya ang aa enaikkan perinaan erhadap ang. Tiap saha nk enaikkan perinaan erhadap ang berari akan enaikkan nilai ang. Naiknya perinaan erhadap ang yang napak dala keadaan seakin eningkanya keinginan orang nk enyipan ang nai akan enderng enaikkan nilai ang dan enrnkan rilai kar barang-barang. Sebaliknya rnnya perinaan erhadap ang yang napak dala keadaan keenderngan orang nk ers ebelanjakan seiap ang yang sapai di angannya akan enrnkan nilai ang dan enaikkan nilai kar barang-barang. erbahanperbahan nilai ang elah epengarhi akivias dilapangan ekonoi. ada Universias Saera Uara

34 naikknya nilai ang akivias ekonoi seakin berkrang sebaliknya pada rnnya nilai ang seara laba lan akivias ekonoi seakin eningka..8. SBI Inflasi dan DB SBI enr Noprin 000 sk bnga adalah biaya yang hars di bayar oleh peinja aas pinjaan yang dieria dan erpakan ibalan bagi peberi pinjaan aas invesasinya. Sk bnga epengarhi kepsan individ erhadap pilihan ebelanjakan ang lebih banyak aa enyipan angnya dala benk abngan. Sk bnga jga erpakan sebah harga yang enghbngkan asa kini dengan asa depan sebagaiana harga lainnya aka ingka sk bnga dienkan oleh ineraksi anara perinaan dan penawaran Shedi: 000. Inflasi adalah keenderngan dari harga-harga nk naik seara dan ers eners Sadono Skirno 00. Akan eapi bila kenaikan harga hanya dari sa aa da barang saja idak diseb inflasi keali bila kenaikan erseb elas aa enyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain. Boediono : 000. Kenaikan harga-harga barang i idaklah hars dengan persenase yang saa. Inflasi erpakan kenaikan harga seara ers eners dan kenaikan harga yang erajadi pada selrh kelopok barang dan jasa ohan 008:58. rodk Doesik Bro aa DB adalah hasil op prodksi dala sa perekonoian dengan idak eperhingkan peilik fakor prodksi dan hanya enghing oal prodksi dala sa perekonoian saja Skirno : 00 yang diforlasikan sebagai berik : Universias Saera Uara

35 DB = C + G + I + X -.7 diana DB C G I X- = prodk doesik bro = pengelaran rah angga = pengelaran peerinah = pengelaran invesasi = ekspor - ipor.9. eneliian Terdahl Aghevli 976 enoba eliha hbngan anara ang dan ingka harga dengan enggnakan ala analisis odel ekonoerik dari sekor oneer. eneliian yang dilakkan dijkan nk enyediakan esiasi besarnya ekspansi oneer yang sesai agar konsisen dengan arge perbhan pendapaaan riil dan ingka harga. enr Aghevli perinaan real balane /* adalah fngsi keseibangan dari pendapaan riil Y dan ingka inflasi yang engkr biaya oppornias eegang ang relaif erhadap barang. Boediono 985 enoba nk engidenifikasikan fakor-fakor penen dari perinaan ang di Indonesia selaa periode Kajian yang dilakkan enakp ang karal rreny narrow oney dan broad oney. Kerangka kerja yang dignakan engadopsi pada pendekaan yang selaa ini berkebang diana fakor yang epengarhi perinaan ang asyaraka adalah gross doesi prod GD sk bnga dala negeri nya dignakan sk bnga deposio dan inflasi doesik sera dengan eperhingkan karakerisik dari perekonoian Universias Saera Uara

36 Indonesia seperi keerbkaan pada sekor perdagangan dan finansialnya erhadap kondisi perekonoian inernasional. Variabel GD erpakan erkai dengan oif perinaan ang nk ransaksi. Tingka bnga enggabarkan biaya eegang ang dala hbngannya dengan abngan dala benk jlah ang yang idak dapa diperoleh bila eap eegang ang dala benk nai sebesar bnga yang dibayarkan. Inflasi ennjkan biaya dala hbngannya dengan barang dala benk enrnnya nilai ang erhadap barang keika inflasi erjadi. Dari peneliian ini enghasilkan indikasi bahwa beberapa variabel konvensional seperi ingka bnga dan inflasi doesik erbki epengarhi perinaan ang. Sion dan Inskindro 994 enoba nk enganalisa koponen perinaan ang dala ari sepi oney sok dengan enggnakan eknik ekonoerik odern. Dala peneliian ini diekan bahwa ang karal eiliki elasisias pendapaan dibawah sa sedangkan deand deposi elasisias pendapaannya bernilai diaas sa. Diekan pla bahwa perinaan ang erseb jga dipengarhi oleh ingka bnga baik doesik aapn pengarh fakor ingka bnga lar negeri. Sgiyano 994 enganalisis perinaan ang dan ang kasi dengan enggnakan eode A dan EC. Daa yang dignakan dala sdi ini anara ahn Dengan enggnakan variabel-variabel ang ang ang kasi konssi agrega sk bnga deposio blan indeks harga konsen ingka inflasi dan krs US dollar erhadap rpiah. Dala esiasi perinaan ang diperoleh hasil bahwa koefisien regresi ECT- beranda Universias Saera Uara

37 negaif dan signifikan seara saisik dan ini sesai dengan harapan eori. Sedangkan nk variabel-variabel dependen konssi agrega inflasi dan indeks harga konsen signifikan seara saisi dan nk sk bnga deposio blan seara saisik idak signifikan. Inskindro 998 dengan jdl endekaan Sok enyangga erinaan: Tinjaan Teori dan Sebah Sdi Epirik di Indonesia. Daa yang dignakan dala sdi ini adalah daa karalan ahn 987: 997:4. Variabel shok adalah jlah ang beredar yang idak dianisipasi selaras dengan konsep Carr-Darby 98 dan diesiasi dengan enggnakan pendekaan A dan deviasi rend kadra. Dala esiasi perinaan ang enggnakan ji koinegrasi dan koreksi kesalahan odel I-EC diperoleh hasil bahwa koefisien regresi pendapaan beranda posiif dan sk bnga beranda negaif sesai harapan eori dan saisik CDW oinegraing regression Drbin-Wason dan DF Dikey Fller nk ji koinegrasi eberi indikasi bahwa variabel perinaan ang karal pendapaan dan sk bnga berkoinegrasi aa epnyai hbngan keseibangan jangka panjang. Dengan deikian resid regresi koinegrasi aa kesalahan keidakseibangan sasioner aa I0. Hasil sdi epirik eperoleh hasil koefisien regresi ECT- beranda negaif dan signifikan seara saisik berari sesai dengan harapan eori. Sedangkan nk pendapaan koefisien regresi beranda posif dan sk bnga beranda negaif dan ini sea sea dengan harapan eori. Sedangkan hasil esiasi koefisien regresi variabel shok ernyaa hanya signifikan nk jangka Universias Saera Uara

38 pendek dan ini sekaligs endkng harapan sdi bahwa pendekaan sok penyangga elandasi perinaan ang karal di Indonesia. Doriyano 999 enoba engeahi apakah perinaan ang riil di Indonesia selaa periode sebel krisis sebel Agss 997 dan saa krisis eap sabil. Sdi yang dilakkan epergnakan observasi blanan seasonally nadjsed selaa periode 988:0-999:03 nk perinaan ang CUENCY yang dideflasikan erhadap Indeks Harga Konsen IHK dengan ahn dasar 996. rodk Doesik Bro iil DBEAL dipergnakan sebagai variabel nk enaksir ransaksi perinaan ang yang erjadi. Daa kwaralan yang akan dipergnakan elah dilakkan spline nk enjadi daa blanan. Tingka inflasi INFBUL dan sk bnga yang dipergnakan adalah sk bnga deposio blan DE sebagai penaksir opporniy os enyipan rreny. Nilai kar E jga berpengarh erhadap perinaan ang eraa seelah peberlakan sise nilai kar berbah enjadi free floaing. Selanjnya dibkikan bahwa perinaan ang riil di Indonesia eap sabil sebel dan selaa krisis. Analisis koinegrasi enggnakan eknik Johansen ennjkkan hbngan koinegrasi yang ka anara rreny riil dan DB riil. odel dinais perinaan ang riil dengan enggnakan Error Correion odel EC ennjkkan konsisensi paraeer yang diaksir bahkan selaa krisis erjadi. Disiplkan pla bahwa perbahan yang signifikan pada perinaan ang riil karena adanya krisis dapa dijelaskan dengan perbahan pada variabelvariabel yang seara hisoris eang epengarhi perinaan ang di Indonesia Universias Saera Uara

39 .0. Kerangka eikiran Dala jangka pendek fakor-fakor yang epengarhi perinaan ang sanga dipengarhi oleh pendapaan riil inflasi dan ingka sk bnga. Dala jangka panjang perl dilakkan peneliian apakah fakor-fakor saling epengarhi sa dengan yang lainnya aa dengan kaa lain sa fakor berkonribsi erhadap perbahan fakor yang lain. Unk eliha hbngan silanias erseb aka kerangka peikiran dala peneliian ini disajikan sebagai berik: endapaan iil Tingka Sk Bnga erinaan Uang Inflasi Gabar.7 Kerangka eikiran.. Hipoesis eneliian enr Hsein Uar 00 : "Hipoesis diarikan sa pernyaaan yang keddkannya bel seka proposisi aa dalil". Unk engarahkan pebahasan ini penlis eba hipoesis sebagai berik :. endapaan riil ingka sk bnga inflasi berkonribsi erhadap perbahan perinaan ang di Indonesia. Universias Saera Uara

40 . endapaan riil ingka sk bnga perinaan ang berkonribsi erhadap perbahan inflasi di Indonesia. 3. endapaan riil inflasi perinaan ang berkonribsi erhadap perbahan ingka sk bnga di Indonesia. 4. Inflasi perinaan ang ingka sk bnga berkonribsi erhadap perbahan pendapaan riil di Indonesia. Universias Saera Uara

KAJIAN DAERAH STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER. Tri Handhika dan Murni

KAJIAN DAERAH STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER. Tri Handhika dan Murni KAJIAN DAERAH STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER Tri Handhika dan Mrni Program Magiser Maemaika, Deparemen Maemaika, Universias Indonesia, Depok ri.handhika@i.ac.id ; mrni@i.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II PENGENDALI DIGITAL

BAB II PENGENDALI DIGITAL BAB II ENGENDALI DIGIAL ada bab ini akan dibahas enang dasar-dasar pengendali ID. Selanjnya dibahas enang penrnan persamaan diskri pengendali ID yang menjadi dasar perancangan pengendali digial. ada bagian

Lebih terperinci

PREMI UNTUK ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA KASUS MULTISTATE

PREMI UNTUK ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA KASUS MULTISTATE REMI UNUK ASURANSI JIWA BERJANGKA ADA KASUS MULISAE S Aminah 1*, Hasriai 2, Johannes Kho 2 1 Mahasiswa rogram S1 Maemaika 2 Dosen Jrsan Maemaika Faklas Maemaika dan Ilm engeahan Alam Universias Ria Kamps

Lebih terperinci

KAJIAN STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER

KAJIAN STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER Mahemaical Science KAJIAN STABILITAS MODEL TINGKAT BUNGA RENDLEMAN-BARTTER Tri Handhika dan Mrni Program Magiser Maemaika, Deparemen Maemaika, Universias Indonesia, Depok ri.handhika@i.ac.id ; mrni@i.ac.id

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ρw z. Gambar 1 Elemen luas fluida dalam dua dimensi.

TINJAUAN PUSTAKA. ρw z. Gambar 1 Elemen luas fluida dalam dua dimensi. 3 II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini akan dibahas penrnan persamaan dasar flida ideal yang disarikan dari psaka (Doglas 2001) dan konsep dere Forier disarikan dari psaka (Ross 1984) 2.1 Persamaan Dasar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Investasi

BAB II DASAR TEORI  2.1 Investasi A II DASAR EORI Sebelm melangkah lebih jah pada penenan porfolio opimal maka erlebih dahl dibahas mengenai pengerian invesasi pengerian porfolio lemma Io persamaan diferensial sokasik gerak rown bak proses

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida 4 II LANDASAN TEORI Dala bab ini akan diberikan eori-eori yang berkaian dengan peneliian ini. Teori-eori ersebu elipui persaaan dasar fluida yang akan disarikan dari Billingha dan King [7], dan Wiha [8].

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROSES PEMESINAN BENDA UJI TARIK ABSTRAK

PERHITUNGAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROSES PEMESINAN BENDA UJI TARIK ABSTRAK PERHITUNGAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROSES PEMESINAN BENDA UJI TARIK hrisian Aidy Mosey 1), Rdy Poeng 2)., Johan. Neyland 3). Jrsan Teknik Mesin-FT. UNSRAT, Manado-95115. ABSTRAK Sa esin perkakas din dapa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AWAL DATA GRAVITASI

PENGOLAHAN AWAL DATA GRAVITASI Modl 4 ENGOLAHAN AWAL DATA GRAVITASI Unk dapa melakkan inerpreasi, maka daa hasil pengkran lapangan perl diolah. engolahan daa graviasi adalah nk mencari perbedaan harga graviasi dari sa iik ke iik yang

Lebih terperinci

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi

BAB II MATERI PENUNJANG. 2.1 Keuangan Opsi Bab II Maeri Penunjang BAB II MATERI PENUNJANG.1 Keuangan.1.1 Opsi Sebuah opsi keuangan memberikan hak (bukan kewajiban) unuk membeli aau menjual sebuah asse di waku yang akan daang dengan harga yang disepakai.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT

PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING SATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING DUA PARAMETER HOLT aisika, Vol. 4, No. 1, Tahun 2016 PERBANDINGAN PERAMALAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL MOOTHING ATU PARAMETER BROWN DAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL MOOTHING DUA PARAMETER HOLT Julnia Bidangan 1, Ika Purnaasari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULI UBI KAYU (Mannihot esculenta)

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULI UBI KAYU (Mannihot esculenta) PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULI UBI KAYU (Manniho esclena) Tri Krnia Dewi, Arif Nrrahan, Edwin Perana Jrsan Teknik Kiia Faklas Teknik Universias Sriwijaya Absrac Soe research proved ha acivaed carbon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Analisa Haronik Elevasi pasang suru adalah penulahan dari beberapa konsana pasang suru dan fakor eeorologis yang diasusikan konsan, seperi diunukkan pada persaaan beriku:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak

KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES. Abstrak KOINTEGRASI DAN ESTIMASI ECM PADA DATA TIME SERIES Universias Muhammadiyah Purwokero malim.muhammad@gmail.com Absrak Pada persamaan regresi linier sederhana dimana variabel dependen dan variabel independen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB XV DIFERENSIAL (Turunan)

BAB XV DIFERENSIAL (Turunan) BAB XV DIFERENSIAL (Trnan) 7. y co y ' - cosec. y sec y ' sec an 9. y cosec y ' - cosec coan Jika y f(), maka rnan peramanya dinoasikan dy dengan y f ' () d dy Lim f ( + h) f ( ) dengan d h 0 h Penggnaan

Lebih terperinci

Pengaruh kecepatan udara dan massa gabah terhadap kecepatan pengeringan gabah menggunakan pengering terfluidisasi

Pengaruh kecepatan udara dan massa gabah terhadap kecepatan pengeringan gabah menggunakan pengering terfluidisasi Dinaika Teknik Mesin, Vol. 7, No. 1, Jni 2017 Syahrl e al.: Pengarh kecepaan dara dan assa gabah erhadap kecepaan pengeringan gabah enggnakan Dinaika Teknik Mesin 7 (2017) 54-59 Pengarh kecepaan dara dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN perpusakaan.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Indonesia dengan periode ahun 984 sampai dengan ahun 0. Peneliian ini memfokuskan pada fakor-fakor

Lebih terperinci

Pengaruh kecepatan udara dan massa gabah terhadap kecepatan pengeringan gabah menggunakan pengering terfluidisasi

Pengaruh kecepatan udara dan massa gabah terhadap kecepatan pengeringan gabah menggunakan pengering terfluidisasi Dinaika Teknik Mesin, Vol. 7, No. 1, Jni 2017 Syahrl e al.: Pengarh kecepaan dara dan assa gabah erhadap kecepaan pengeringan gabah enggnakan Dinaika Teknik Mesin 7 (2017) 54-59 Pengarh kecepaan dara dan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

II LANDASAN TEORI. menyatakan koordinat horizontal, koordinat vertikal, dan waktu. dan hukum kekekalan momentum memberikan persamaan Euler berikut

II LANDASAN TEORI. menyatakan koordinat horizontal, koordinat vertikal, dan waktu. dan hukum kekekalan momentum memberikan persamaan Euler berikut II LANDASAN EORI Paa bagian ini akan iraikan beberapa konsep ang menasari peneliian ini. Konsep inamika flia akan isajikan ari psaka [5] an [] seangkan eori sisem amilonian irangkm ari psaka [7] an [8]..

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

XII. BALOK ELASTIS KHUSUS

XII. BALOK ELASTIS KHUSUS [Balok Elasis Khss] X. BALOK ELASTS KHUSUS.. Balok Berpenampang Simeris Jika beban ransversal ang menghasilkan lengkngan (bending) dikenakan pada balok ang penampangna simeris maka idak menghasilkan orsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem assembly line. PLC digunakan di berbagai industri dan mesin pengemasan dan

BAB I PENDAHULUAN. sistem assembly line. PLC digunakan di berbagai industri dan mesin pengemasan dan BAB I PENDAHULUAN.. Laar Belakang Masalah Prgrammable Lgic Cnrller () merpakan sa kmper digial yang dignakan nk masi dari prses-prses elekrmagneik. Seperi pengnrlan mes pada sisem assembly le. dignakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

MODUL X FISIKA MODERN KONSEKUENSI TRANSFORMASI LORENTZ

MODUL X FISIKA MODERN KONSEKUENSI TRANSFORMASI LORENTZ MODUL X FISIKA MODERN KONSEKUENSI TRANSFORMASI LORENTZ Tjan Insrksional Umm : Agar mahasiswa dapa memahami mengenai Konsekensi Transformasi Lorenz Tjan Insrksional Khss : Dapa menjelaskan enang pemaian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN

PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Seminar Nasional Saisika IX Insiu Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PEMODELAN PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN Brodjol Suijo Jurusan Saisika ITS Surabaya ABSTRAK Pada umumnya daa ekonomi bersifa ime

Lebih terperinci

Model Sistem dan Metode Estimasi Parameter Rekursif

Model Sistem dan Metode Estimasi Parameter Rekursif Bab Model Sise dan Meode Esiasi Paraeer Rekrsif jan Pengajaran jan pengajaran pada bab ini adalah nk eahai cara eodelkan sise nk sise kendali swa-ala dengan eode kadra erkecil, exended leas-sqares, dan

Lebih terperinci

Pada gambar 5.1 trayek

Pada gambar 5.1 trayek Mingg ke V DEFINISI JALUR, LINTASAN, DAN SIRKUIT GRAF. Sa raek ang sema sisina berbeda diseb jalr (rail). Sedangkan sa jalr ang sema simplna berbeda diseb linasan (pah). Sa raek, jalr, aa linasan diseb

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t TKE 305 ISYARAT DAN SISTEM B a b I s y a r a Indah Susilawai, S.T., M.Eng. Program Sudi Teknik Elekro Fakulas Teknik dan Ilmu Kompuer Universias Mercu Buana Yogyakara 009 BAB I I S Y A R A T Tujuan Insruksional.

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL LEE-CARTER

BAB 3 MODEL LEE-CARTER BAB 3 MODEL LEE-CARTER 3. Pendahuluan Model Goperz yang elah dibahas di Bab 2 banyak diodifikasi oleh para Saisikawan. Pada waku iu (sekiar ahun 980-990), Saisikawan eliha odel ini cukup bagus unuk erepresenasikan

Lebih terperinci

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X

USULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri

Lebih terperinci

Catatan Fisika Einstein cs 1

Catatan Fisika Einstein cs 1 Caaan Fisika Einsein cs 1 1 SATUAN DAN DIMENSI SATUAN Pengkran adalah sa proses pembandingan sesa dengan sesa yang lain yang dianggap sebagai paokan (sandar) yang diseb saan. Saan yang sanga mendasar diseb

Lebih terperinci

SYARAT BATAS SERAP PADA GELOMBANG AKUSTIK DUA DIMENSI

SYARAT BATAS SERAP PADA GELOMBANG AKUSTIK DUA DIMENSI Jrnal Maemaika Mrni dan Terapan Vol. 5 No. Desember 0: 3-39 SYARAT BATAS SERAP PADA GELOMBANG AUSTI DUA DIMENSI Mohammad Mahfzh Shiddiq ABSTRACT Aosi wave eqaion wih Dirihle and Nemann bondar ondiions

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI PENGGUNAAN ONSEP FUNGSI CONVEX UNU MENENUAN SENSIIVIAS HARGA OBLIGASI 1 Zelmi Widyanuara, 2 Ei urniai, Dra., M.Si., 3 Icih Sukarsih, S.Si., M.Si. Maemaika, Universias Islam Bandung, Jl. amansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia SUPLEMEN 3 Resume Hasil Peneliian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredi Bank di Sumaera Selaan erhadap Kebijakan Moneer Bank Indonesia Salah sau program kerja Bank Indonesia Palembang dalam ahun 2007 adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan pada umumnya adalah perubahan secara erus menerus yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperi yang erdapa pada rumusan GBHN, yaiu mewujudkan

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

MODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun 43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang memutuskan untuk menempuh kebijakan hutang BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Suau negara yang memuuskan unuk menempuh kebijakan huang luar negeri biasanya didasari oleh alasan-alasan yang dianggap rasional dan pening. Huang luar negeri

Lebih terperinci

Pengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia

Pengaruh variabel makroekonomi..., 24 Serbio Harerio, Universitas FE UI, 2009Indonesia BAB 3 DATA DAN METODOLOGI 3.1 Variabel-Variabel Peneliian 3.1.1 Variabel dependen Variabel dependen yang digunakan adalah reurn Indeks Harga Saham Gabungan yang dihiung dari perubahan logarima naural IHSG

Lebih terperinci

BAB VI SUHU DAN KALOR

BAB VI SUHU DAN KALOR BAB VI SUHU DAN KALOR STANDAR KOMPETENSI : 5. Meneapkan konsep dan prinsip kalor, konservasi energi dan suber energi dengan berbagai perubahannya dala esin kalor. Kopeensi Dasar : 5.1 Melakukan percobaan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM LINEAR SINGULAR PADA RANGKAIAN RLC SEDERHANA

ANALISIS SISTEM LINEAR SINGULAR PADA RANGKAIAN RLC SEDERHANA Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode SSN: 979-9X Yogyakara, 3 November ANASS SSTEM NEA SNGUA PADA ANGKAAN SEDEHANA Kris Sryowai Jrsan Maemaika, Faklas Sains Terapan, ST

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias

Lebih terperinci

Muhammad Firdaus, Ph.D

Muhammad Firdaus, Ph.D Muhammad Firdaus, Ph.D DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FEM-IPB 010 PENGERTIAN GARIS REGRESI Garis regresi adalah garis yang memplokan hubungan variabel dependen (respon, idak bebas, yang dipengaruhi) dengan variabel

Lebih terperinci

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional. JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

=====O0O===== c) Tumbukan tidak lenting, e = 0 A. MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku.

=====O0O===== c) Tumbukan tidak lenting, e = 0 A. MOMENTUM DAN TUMBUKAN. Hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku. A. MOMENTUM DAN TUMUKAN Teori Singka :. Perkalian anara assa dan keceaan disebu oenu P P. Hasil kali anara gaya F dan selang waku enghasilkan erubahan oenu P disebu ula Iuls I I P F d c Tubukan idak lening,

Lebih terperinci

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap

Lebih terperinci

BAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi

BAB II Metode Pembentukan Fungsi Distribusi Saisika Maemaika II b Dian Kniai BAB II Meode Pembenkan Fngsi Disibsi Pada bab akan dibahas bebeapa meode alenaive nk menenkan fngsi disibsi dai pebah acak ba ang ebenk dai pebah acak ang lama. Dengan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KEYNESIAN BALANCE OF PAYMENT THEORY DAN MONETARY APPROACH BALANCE OF PAYMENT MENDETEKSI KESEIMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA

KEMAMPUAN KEYNESIAN BALANCE OF PAYMENT THEORY DAN MONETARY APPROACH BALANCE OF PAYMENT MENDETEKSI KESEIMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA KEMAMPUAN KEYNESIAN BALANCE OF PAYMENT THEORY DAN MONETARY APPROACH BALANCE OF PAYMENT MENDETEKSI KESEIMBANGAN NERACA PERDAGANGAN INDONESIA Rusiadi Dosen Fakulas Ekonomi dan Bisnis Universias Pembangunan

Lebih terperinci

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan

Lebih terperinci

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliian ini ialah berujuan (1) unuk menerapkan model Arbirage Pricing Theory (APT) guna memprediksi bea (sensiivias reurn saham) dan risk premium fakor kurs, harga minyak,

Lebih terperinci

t I I I I I t I I t I I Benarkah Bantuan Luar Negeri Berdampak Negatif terhadap Pertumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo

t I I I I I t I I t I I Benarkah Bantuan Luar Negeri Berdampak Negatif terhadap Pertumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo l: l,' Benarkah Banuan Luar Negeri Berdampak Negaif erhadap Perumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo Hubungan anara huang luar negeri pemerinah dengan perumbuhan ekonomi dapa negaif aau posiif. Bagaimana

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Oleh : Danny Kurnianto; Risa Farrid Christianti Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto Oleh : Danny Kurniano; Risa Farrid Chrisiani Sekolah Tinggi Teknologi Telemaika Telkom Purwokero Pendahuluan Seelah kia mempelajari anggapan alamiah dari suau rangkaian RL aau RC, yaiu anggapan saa sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekaan Peneliian Jenis peneliian yang digunakan dalam peneliian ini adalah peneliian evaluasi dan pendekaannya menggunakan pendekaan kualiaif non inerakif (non

Lebih terperinci

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai

BAB III. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan perhitungan untuk menilai BAB III PENILAIAN HARGA WAJAR SAHAM PAA SEKTOR INUSTRI BATUBARA ENGAN MENGGUNAKAN TRINOMIAL IVIEN ISCOUNT MOEL 3.. Pendahuluan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai ahapan perhiungan unuk menilai harga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah sau ujuan didirikannya perusahaan adalah dalam rangka memaksimalkan firm of value. Salah sau cara unuk mengukur seberapa besar perusahaan mencipakan

Lebih terperinci

FISHER EFFECT HUBUNGAN ANTARA TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA (PENDEKATAN AUTOREGRESIVE MODEL DISTRIBUTED -LAG)

FISHER EFFECT HUBUNGAN ANTARA TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA (PENDEKATAN AUTOREGRESIVE MODEL DISTRIBUTED -LAG) Forum Ekonomi Vol. XV No. 2 Juli 2012 FISHER EFFECT HUBUNGAN ANTARA TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA (PENDEKATAN AUTOREGRESIVE MODEL DISTRIBUTED -LAG) Michael Fakulas Ekonomi Universias

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,

Lebih terperinci

Bab IV Pengembangan Model

Bab IV Pengembangan Model Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

EKSISTENSI DAN KESTABILAN SOLUSI GELOMBANG JALAN MODEL KUASILINER DISSIPATIF DUA KANAL

EKSISTENSI DAN KESTABILAN SOLUSI GELOMBANG JALAN MODEL KUASILINER DISSIPATIF DUA KANAL EKSISTENSI DAN KESTABILAN SOLSI GELOMBANG JALAN MODEL KASILINER DISSIATIF DA KANAL SMARDI Jrsan Maemaika niersias Gadjah Mada mas_mardi@yahoo.com SOEARNA DARMAWIJAYA Jrsan Maemaika niersias Gadjah Mada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci