Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Analisis Regresi 2. Mendeteksi pencilan dan penanganannya

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi 1. Model-model Regresi yang Lebih Lanjut. Pokok Bahasan : Itasia & Y Angraini Dep. STK FMIPA-IPB

Model Regresi Berganda

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2)

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Design) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Departemen Statistika-FMIPA IPB 2007

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Asumsi sisaan dan penanganannya

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB IV TRIP GENERATION

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Node. Edge. Gambar 1 Directed Acyclic Graph

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN INTERGRADIEN. Rita Rahmawati Program Studi Statistika FMIPA UNDIP

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

Regresi. Bahan Kuliah IF4058 Topik Khusus Informatika I. Oleh; Rinaldi Munir(IF-STEI ITB)

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI METODE PENELUSURAN KERAGAMAN DALAM BLOK DENGAN ANALISIS INTERBLOK

MODEL PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI DENGAN METODE LEAST TRIMMED SQUARED

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Deret Taylor & Diferensial Numerik. Matematika Industri II

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB IV APLIKASI. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana contoh mengestimasi. parameter model yang diasumsikan memiliki karateristik spasial lag

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

METODE RANK NONPARAMETRIK PADA MODEL REGRESI LINEAR

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

Prediksi Kelainan Refraksi Berdasarkan Panjang Sumbu Bola Mata Pada Pasien Myopia Axial Melalui Regresi Bootstrap

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN MODEL REGRESI LINEAR ROBUST DENGAN ESTIMASI M PADA DATA NILAI KALKULUS II MAHASISWA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

UKURAN-UKURAN DESKRIPTIF DATA

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

Transkripsi:

Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan nla harapannya E [Y x] E [Y x ] y b0 b Ssaan untuk suatu amatan ke-: Ssaan baku Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB r Kurang tepat sebab ragam (e ) = s (-h ) y s yˆ e y yˆ s r e y x y Bsa dgunakan untuk memerksa kebenaran menyebar N(0,) x e x x, n h ( h ) x s k

Informas-nformas yang Ddapat Melalu Ssaan Bsa melhat pola sebaran peubah acak Y Melalu ssaan, kta dapat mengetahu apakah asums-asums yang dsyaratkan pada pendugaan dengan MKT dpenuh atau tdak Melalu ssaan, kta juga dapat menguj parameter regres, sehngga kta perlu mengetahu sebaran ssaan Melalu ssaan, kta juga bsa melhat apakah model yang kta plh pas atau tdak Melalu ssaan, kta juga bsa melhat apakah sebuah pengamatan merupakan penclan atau bukan Melalu ssaan, kta juga bsa melhat apakah sebuah pengamatan merupakan pengamatan berpengaruh atau bukan Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Contoh: menghtung ssaan Berkut adalah set (5 pengamatan) data berpasangan x dan y yang ddapat dar sebuah percobaan. Dar data n ngn dketahu model matematka hubungan antara x dan Y. 3 4 5 6 7 8 9 0 3 Y 0.98.3.5 8.4 9.7 8.73 6.36 8.5 7.8 9.4 8.4.9.88 X 0 0 3 0 3 0 0 4 5 6 7 8 9 0 3 4 5 Y 9.57 0.94 9.58 0 8. 6.83 8.88 7.7 8.47 8.86 0.4.08 X 9 3 0 3 0 0 0 Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Contoh: menghtung ssaan (lanjutan) 3 Scatterplot of Y vs X Dar tebaran x terhadap Y dgunakan persamaan gars regres lner sederhana ordo satu : Y β0 β x ε Y 0 9 8 Dengan Mntab ddapatkan dugaan persamaannya : = 3.56 + 0.90 X Ŷ 7 6 0 4 6 X 8 0 4 Untuk setap amatan dhtung nla dugaannya, kemudan htung ssaannya Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Contoh: menghtung ssaan (lanjutan) Y duga = 3.56 + 0.90 X ssaan ke = amatan ke- dugaan pd ttk x ke- 3 4 5 6 7 8 9 0 3 y 0.98.3.5 8.40 9.7 8.73 6.36 8.50 7.8 9.4 8.4.9.88 y_duga 9.35 9.35 0. 9.35 9.64 9.93 6.75 0. 9.64 9.35 9.35 9.64 9.64 ssaan.63.78.9-0.95-0.37 -.0-0.39 -.7 -.8-0. -..55.4 4 5 6 7 8 9 0 3 4 5 y 9.57 0.94 9.58 0.09 8. 6.83 8.88 7.68 8.47 8.86 0.36.08 y_duga 9.06 0. 9.35 9.93 9.93 6.75 0. 9.35 9.64 9.35 9.35 9.93 ssaan 0.5 0.7 0.3 0.6 -.8 0.08 -.34 -.67 -.7-0.49.0.5 Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Plot Ssaan untuk: Melhat Ketdakpasan Model Plot SISAAN vs Y duga ssaan 40 30 0 0 0-0 Plot ssaan vs y_duga Plot ssaan terhadap y_duga mash berpola (kuadratk) Ssaan mash mengandung komponen kuadratk -0-30 -40 0 50 00 y_duga 50 00 Model belum pas model harus dtambah dg komponen kuadratk Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Plot Ssaan untuk : Pemerksaan Asums MKT Plot SISAAN vs Y duga ssaan 3 0 - - 7.0 7.5 Plot Ssaan vs y_duga 8.0 8.5 9.0 y_duga 9.5 0.0 0.5 Pada tebaran ssaan terhadap nla dugaan Y dapat dlhat : - Ssaan d sektar nla nol / tdak nla harapan - Lebar pta ssaan sama atau tdak untuk semua nla dugaan kehomogenan ragam - Tebaran berpola atau tdak ketdakpasan model ssaan bebas atau tdak Konds Gauss-Markov Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB.. 3. E[ ] 0 E[ ] E[ ] 0, j terpenuh tdak terpenuh j terpenuh

Pola Tebaran Ssaan terhadap Ŷ Pola tebaran ssaan yang tdak memenuh asums MKT: Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Pola tebaran ssaan memenuh asums MKT: berpusat d NOL, lebar pta sama, tdak berpola Ragam tdak homogen (perlu analss kuadrat terkecl terbobot; atau transformas thdp Y) Penympangan terhadap persamaan regres bersfat sstemats; atau karena tdk dsertakannya kedalam model 0 Model tdak pas (perlu suku-suku lan dalam model atau transformas thdp Y)

Transformas untuk : Menghomogenkan Ragam Transformas terhadap peubah respon Y Anggap : jka b a b 4 Y* Y b 3 Y* Y b Y* ln Y b Y* Y Setelah respon Y dtransformas, lakukan analss regres sepert basa, ssaan harus dperksa lag, jka mash belum memenuh asums, model dubah, kemungknan ada suku nonlner yg belum masuk model, atau lakukan pendugaan dg MKT terbobot. Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Contoh Transformas untuk Menghomogenkan Ragam Plot Ssaan vs Y duga data asl Plot Ssaan vs Ŷ data transformas Y*= Y Resduals Versus the Ftted Values (response s Y) Resduals Versus the Ftted Values (response s akar Y) 0,0 5 0,5 Resdual 0 Resdual 0,0-0,5-5 -,0-0 5 0 5 Ftted Value 0 5 -,5,5 3,0 3,5 4,0 Ftted Value 4,5 5,0 Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Plot Ssaan untuk: Pemerksaan Bentuk Sebaran 4 H s t o g r a m S s a a n N o r m a l Tebaran ssaan dan hstogram d sampng untuk melhat : BENTUK SEBARAN SISAAN, smetr atau tdak 3 Frekuens 0-3 - - 0 S s a a n 3 HASIL DIAGNOSA : Sebaran ssaan agak menjulur ke kanan Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Plot Ssaan untuk: Pemerksaan Sebaran Normal Peluang normal 99 95 90 80 70 60 50 40 30 0 0 5-4 -3 Probablty Plot of Ssaan Normal - 95% CI - - 0 Ssaan 3 4 5 Plot ssaan terhadap peluang Normal untuk : Mencocokkan apakah sebaran ssaan merupakan sebaran Normal atau tdak. Ya jka pola tebaran membentuk gars lurus Hasl Dagnosa : Ttk mash d dalam selang 95% bsa danggap lurus menyebar Normal Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Plot Ssaan untuk: Pemerksaan Kebebasan Ssaan Scatterplot of RESI vs urutan Plot ssaan terhadap urutan untuk : RESI 0 Memerksa apakah ssaan bebas satu dengan lannya atau tdak. Bebas jka tdk membentuk pola. - - 0 4 6 urutan 8 0 Hasl Dagnosa : Tebaran tdak membentuk pola Ssaan salng bebas Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Pola Tebaran Ssaan terhadap Urutan Waktu Pengaruh waktu jangka panjang tdak mempengaruh data. Pola tebaran ssaan yang mengnformaskan bahwa pengaruh waktu belum dperhtungkan Ragam tdak homogen (perlu analss kuadrat terkecl terbobot) Suatu suku lner dalam waktu harus dtambahkan ke dalam model Suku lner dan kuadratk dalam waktu perlu dtambahkan ke dalam model Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Plot Ssaan untuk: Pemerksaan Pengaruh Waktu Scatterplot of RESI vs urutan Plot ssaan terhadap urutan waktu yg jaraknya sama. RESI 0 Perhatkan : lebar pta sama/tdak berpola/tdak - - 0 4 6 urutan 8 0 Hasl Dagnosa : Lebar pta sama homogen Tebaran tdak membentuk pola tdak perlu dtambahkan pengaruh waktu ke dalam model Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Ssaan Terstandardkan (Ssaan Baku) SISAAN BAKU : r y s yˆ e y yˆ s Bsa dgunakan untuk memerksa kebenaran menyebar N(0,) Ssaan akan memlk ragam yg relatf besar jka x d sektar x Pd sebaran Normal Baku peluang nla r terletak antara -,96 s.d,96 adalah 95%. r > patut dcurga ragam(e )= s, kurang tepat ragam(e ) = s (- h ) r e x x, n h ( h ) x x s k e = ssaan amatan ke- n = banyaknya pengamatan s = dugaan bag ragam Y KT ssaan h = unsur dagonal ke- matrks H = X(X X) - X Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Ssaan Terstandarkan (Ssaan Baku) (lanjutan) Plot Ssaan e vs Dugaan Y Plot Ssaan Baku r vs Dugaan Y Resduals Versus the Ftted Values (response s ln(y)) Scatterplot of SRES vs FITS,0 0,5 0 Resdual 0,0 SRES - -0,5 - -,0-3,0,,4,6,8,0 Ftted Value,,4,6,8-4,0,,4,6,8 FITS,0,,4,6,8 Pola tebaran plot ssaan e dan r tdak berbeda. pemerksaan ssaan dg pola tebaran, keduanya dapat dgunakan NILAINYA BERBEDA, untuk uj statstk gunakan r Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Nla PRESS PRESS = Predcton Sum of Squares, adalah prosedur yang merupakan kombnas dar: semua kemungknan regres, analss ssaan, dan teknk valdas. PRESS y yˆ, y yˆ e,-, : nla respon pada x=x (data lengkap) : nla ramalan y pd x=x yg dramal melalu dugaan persamaan regres dar data tanpa amatan ke- Model bak jka memlk PRESS yg kecl = n e h PRESS R PRED y y R pred adalah statstk uj lannya yg berhub dg PRESS. Model vald jka R pred besar. Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

PROSEDUR PRESS Nla PRESS (lanjutan) Ms. p adalah banyaknya parameter dalam suatu pers regres, n adalah banyaknya amatan Langkah-langkahnya:. Sshkan amatan ke-, amatan ke- tdak dgunakan, data tnggal n-.. Dugalah semua kemungknan model regres thdp n- data tersebut. (jka p= banyaknya kemungknan model hanya ) 3. Ramal y dengan model yang ddapat pd no.. (lakukan untuk semua kemungknan model hanya jka p=) 4. Htung perbedaan y yg dsshkan tad dengan hasl no.3. 5. Ulang langkah -4 dengan menyshkan amatan ke-, ke-3,..., ke-n. Ddapat y yˆ p y yˆ, 3 3 p,..., yn 6. Untuk setap model regres yang mungkn htung : PRESS yˆ np y yˆ p n y yˆ p 7. Plh model yang relatf memlk nla PRESS terkecl, dan melbatkan peubah penjelas sedkt. Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Nla PRESS (lanjutan) Y X Dugaan Gars Regres Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Contoh Proses PRESS, untuk n= dan p= ramalan Y tnp amatan ke- e,- e,- kuadrat 7,46 0 Y tnp = 3,0 + 0,505 X tnp 8,06-0,6 0,36 6,77 8 Y tnp = 3,05 + 0,497 X tnp 7,06-0,56 0,06553,74 3 Y tnp 3 = 4,0 + 0,345 X tnp 3 8,495 4,45 8,0003 7, 9 Y tnp 4 = 3,04 + 0,500 X tnp 4 7,54-0,43 0,8490 7,8 Y tnp 5 =,95 + 0,54 X tnp 5 8,604-0,794 0,63043 8,84 4 Y tnp 6 =,46 + 0,577 X tnp 6 0,538 -,698,8830 6,08 6 Y tnp 7 =,97 + 0,50 X tnp 7 5,98 0,098 0,00960 5,39 4 Y tnp 8 =,7 + 0,56 X tnp 8 4,84 0,566 0,3035 8,5 Y tnp 9 =,84 + 0,58 X tnp 9 9,76 -,06,0567 6,4 7 Y tnp 0 = 3,03 + 0,498 X tnp0 6,56-0,096 0,009 5,73 5 Y tnp =,88 + 0,5 X tnp 5,435 0,95 0,08703 Total = PRESS = 3,69

Nla PRESS (lanjutan) Output Mntab untuk data contoh tsb The regresson equaton s Y = 3,00 + 0,500 X Predctor Coef SE Coef T P Constant 3,00,4,67 0,06 X 0,4997 0,79 4,4 0,00 S =,363 R-Sq = 66,6% R-Sq(adj) = 6,9% PRESS = 3,60 R-Sq(pred) = 4,70% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson 7,470 7,470 7,97 0,00 Resdual Error 9 3,756,58 Total 0 4,6 Hasl PRESS melalu proses = hasl Mntab Untuk p= hanya ada model Amatan ke-3 memberkan smpangan ramalan terbesar Amatan ke-3 dapat dpandang sebaga amatan berpengaruh Dugaan parameter regres tanpa amatan ke-3 sangat berbeda dg lannya dugaan yg n relatf yg benar/bak Keluarkan amatan ke-3 dar analss. Cek nla PRESS-nya. Cek nla R nya Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Nla PRESS (lanjutan) Output Mntab data lengkap The regresson equaton s Y = 3,00 + 0,500 X Predctor Coef SE Coef T P Constant 3,00,4,67 0,06 X 0,4997 0,79 4,4 0,00 S =,363 R-Sq = 66,6% PRESS = 3,60 R-Sq(pred) = 4,70% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson 7,470 7,470 7,97 0,00 Resdual Error 9 3,756,58 Total 0 4,6 Output Mntab data tanpa amatan ke-3 The regresson equaton s Y tnp 3 = 4,0 + 0,345 X tnp 3 Predctor Coef SE Coef T P Constant 4,0069 0,00 8,78 0,000 X tnp 3 0,345334 0,00037 454,74 0,000 S = 0,00308655 R-Sq = 00,0 PRESS = 0,00074853 R-Sq(pred) = 00,00% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson 0,6 0,6 664,34 0,000 Resdual Error 5 0,000 0,000 Total 6 0,6 Menyshkan amatan ke-3 mempengaruh dugaan parameter, menurunkan nla PRESS Dar ss model, persamaan tanpa amatan ke-3 yg terbak. R-Sq(pred)=00,00% model sangat vald kesalahan mempredks=0 Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB

Nla PRESS (lanjutan) Dugaan gars regres dg data lengkap PRESS = 3,60 R-Sq(pred) = 4,70% Dugaan gars regres tanpa amatan ke-3 PRESS = 0,00074853 R-Sq(pred) = 00,0% Ftted Lne Plot Y = 3,00 + 0,4997 X Ftted Lne Plot Y tnp 3 = 4,006 + 0,3453 X tnp 3 3 9 0 8 Y 9 8 Y tnp 3 7 7 6 6 5 4 5,0 7,5 X 0,0,5 5,0 5 5,0 7,5 0,0 X tnp 3,5 5,0 Semakn kecl nla PRESS-nya model semakn vald semakn bak untuk meramal Setap model regres thdp set data memlk nla PRESS Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB