ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA"

Transkripsi

1 ANALISIS REGRESI 1 Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

2 Deskrps Model

3 Macam-macam Model Regres Model Regres 1 peubah penjelas > 1 peubah penjelas Sederhana Berganda Lner Non Lner Lner Non Lner Polnom Multplkatf Recprocal Log Eksponensal

4 Contoh : Macam-macam Model Regres Sederhana Lner Hubungannya lner Y β β1x 0 ε Non Lner Polnom Y β β x 0 1 ε Multplkatf Y β 0 x β 1 ε Eksponensal Y β 0 e β 1 x.ε Y β 0 e β 1 x ε Recprocal β 1 β x 0 1 ε

5 Model Regres Lner Sederhana (yang hubungannya lner ordo x=1 ) Lner dalam parameter Sederhana = banyaknya peubah bebas/penjelas hanya satu Hubungan antara X dan Y dnyatakan dalam fungs lner/ordo 1 Perubahan Y dasumskan karena adanya perubahan X Model populas regres lner sederhana yang hubungannya lner (selanjutnya cukup sebut regres lner sederhana ) : Dengan : 0 dan 1 adalah parameter regres adalah galat/eror (peubah acak) Y adalah peubah tak bebas (peubah acak) X adalah peubah bebas yang nlanya dketahu dan pressnya sangat tngg (bukan peubah acak) Y β β x ε 0 1

6 Dugaan dan Interpretas Parameter Model

7 Asums Model Regres Lner Bentuk hubungannya lnear (Y merupakan fungs lner dar X, plus galat yang acak) Galat ε adalah peubah acak yang bebas thdp nla x Galat merupakan peubah acak yang menyebar Normal dengan rataan 0 dan memlk ragam konstan, σ (sfat ragam yang konstan/homogen n dsebut homoscedastcty) E[ε ] 0 dan E[ε ] σ untuk ( 1,,n) Galat ε, tdak berkorelas satu dengan yang lannya, sehngga E[ε ε ] 0, j atau cov[ε,ε ] 0, j j j

8 Interpretas Parameter Model Regres Lner Sederhana Model Regres Lner Sederhana (populas) : Peubah tak bebas/ Peubah respon Intersep Y populas Koefsen kemrngan populas Peubah bebas/ Peubah penjelas Galat/eror Y β β X 0 1 ε Komponen lner (fx) Komponen acak Y : peubah tak bebas/respon merupakan peubah acak dengan pusat/ nla harapan d β X dan ragam β0 1

9 Interpretas Parameter Model Regres Lner Sederhana (lanjutan) Nla pengamatan Y untuk X Y y Y β β X ε 0 1 Nla E[ Y x ] harapan/rataan Y untuk x Intersep = β 0 x ε y E[Y x Ssaan/galat untuk x β0 β1x ] β 0 β 1 x ε Slope = β 1 y E[ Y ] x X

10 Dugaan Persamaan Gars Regres Lner Sederhana Dugaan persamaan gars regres lner sederhana Nla dugaan y pada pengamatan ke - ŷ Dugaan bag ntersep β 0 b 0 b Dugaan bag kemrngan gars regres β 1 1 x Nla x pada pengamatan ke - Ssaan e mempunya rataan sebesar nol e ( y ˆ - y) y -(b0 b1x )

11 Interpretas koefsen kemrngan dan ntersep b 0 adalah nla dugaan rataan y ketka x bernla nol (jka x = 0 dalam selang pengamatan) b 1 adalah nla dugaan perubahan rataan y (nla harapan Y) jka x berubah satu satuan

12 Pendugaan Parameter Regres

13 Menduga Persamaan Regres Menduga persamaan regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software statstk, sepert Mntab, SAS, SPSS, dll. banyak dgunakan

14 Menduga Persamaan Regres (lanjutan) Metode Kuadrat Terkecl b 0 dan b 1 adalah dugaan bag parameter regres β 0 dan β 1 yang ddapat salah satunya dengan cara memnmumkan jumlah kuadrat galat (JKG). Galat/ssaan = selsh antara y dan Metode Kuadrat Terkecl (MKT) : mn JKG mn mn mn (y [y ŷ Teknk kalkulus dgunakan untuk mendapatkan nla b o dan b 1 sedemkan hngga memnmumkan JKG e ) (b ŷ 0 b 1 x )]

15 Menduga Persamaan Regres Penduga bag koefsen kemrngan gars β 1 alah: b 1 n 1 (x n 1 Penduga bag ntersep β 0 alah: Metode Kuadrat Terkecl x)(y (x Gars regres selalu melalu ttk x, y S XY x) y) S XX S S b0 y b1x XY XX r xy s s Y X Koefsen Korelas Pearson (lanjutan)

16 Menduga Persamaan Regres (lanjutan) Asums Metode Kuadrat Terkecl (MKT) Konds Gauss - Markov Agar penduga bag parameter regres yang ddapatkan dengan menggunakan MKT merupakan penduga yang bak maka ssaan/galat harus memenuh konds Gauss-Markov berkut n : E[ ] 0 E[ ] E[ ] 0, j j nla - harapan/rataan ssaan nol ragam ssaan homogen untuk setap nla ( homoscedastcty ) dan salng bebas j x

17 Contoh Regres Lner Sederhana Sebuah agen real-estate ngn mengetahu hubungan antara harga jual sebuah rumah dengan luas lantanya (dukur dalam m) 10 buah rumah dambl secara acak sebaga contoh Peubah tak bebas (Y) = harga rumah (juta rupah) Peubah bebas (X) = luas lanta (m)

18 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lanta (m) (X)

19 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Tebaran Harga Rumah vs Luas Lanta Scatterplot of Harga Rumah vs Luas Lanta Model Regres-nya Y 0 1 x Harga Rumah Persamaan Gars Regres-nya Y x Luas Lanta Dduga dengan : Yˆ b0 b1 x

20 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lanta (m) (X) FILM : MEMBUAT TEBARAN HARGA RUMAH vs LUAS LANTAI MENGGUNAKAN MINITAB Klk d sn

21 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) MENDUGA PARAMETER REGRESI : OUTPUT MINITAB Regresson Analyss: Harga Rumah versus Luas Lanta The regresson equaton s Harga Rumah = 98, + 0,110 Luas Lanta b Predctor 0 Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 Dugaan Persamaan Gars Regresnya b 1 S = 41,3303 R-Sq = 58,1% R-Sq(adj) = 5,8%

22 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lanta (m) (X) FILM : MENDUGA GARIS REGRESI MENGGUNAKAN MINITAB Klk d sn

23 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Tamplan Grafk Model Harga Rumah: scatter plot dan gars regres Intersep = Harga Jual Rumah (Rp.juta) Kemrngan = Luas Lanta (m) harga rumah (luas lanta)

24 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lanta (m) (X) FILM : MEMBUAT TEBARAN ANTARA HARGA RUMAH dengan LUAS LANTAI & GARIS REGRESI-nya MENGGUNAKAN MINITAB Klk d sn

25 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Interpretas Intersep b 0 harga rumah (luas lanta) b 0 adalah nla dugaan bag nla rataan Y ketka X bernla nol (jka X = 0 d dalam selang pengamatan) Dalam hal n tdak ada rumah yang memlk luas lanta=0, jad b 0 = hanya mengndkaskan bahwa : untuk luas lanta yang berada dalam selang pengamatan, Rp ,- adalah bagan harga rumah yang tdak dterangkan oleh luas lanta

26 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) Interpretas koefsen kemrngan, b 1 harga rumah (luas lanta) b 1 mengukur dugaan perubahan rataan nla Y jka X berubah satu satuan Dalam hal n b 1 = menggambarkan bahwa setap penambahan satu m luas lanta rataan harga rumah akan nak sebesar 0,10977 juta rupah

27 Apakah b 0 dan b 1 yang ddapat merupakan penduga yang bak? Pertanyaan d atas = pertanyaan bahwa: apakah ssaan yang dhaslkan oleh dugaan persamaan gars regres nya menghaslkan ssaan yang memenuh konds Gauss-Markov? Untuk sementara n kta yakn saja dulu bahwa ssaan yang dhaslkan memenuh konds tersebut Penjelasan bagamana cara memerksanya akan djelaskan pada pokok bahasan Dagnosa model melalu pemerksaan ssaan

28 PENGURAIAN KERAGAMAN TOTAL JK Reg JK ssa

29 Sumber Keragaman Regres Nla pengamatan y yang dhaslkan beragam. Keragaman n dsebabkan oleh?

30 y Y _ y y Sumber Keragaman Regres Nla pengamatan y yang dhaslkan beragam. Keragaman n dsebabkan oleh? _ JKT = (y - y) JKG = (y - y ) _ JKR = (y y ) y _ y x X

31 Sumber Keragaman Regres Untuk suatu nla x keragaman nla pengamatan y dsebabkan oleh : Menympangnya nla amatan y terhadap dugaan nla harapannya [Y x ] E[Y x ] y b b x y y e E 0 1 karena eror/galat /ssaan b0 dan b 1 beragam menghaslkan dugaan gars regres yang beragam memlk rataan Menympangnya suatu dugaan gars regres terhadap rataannya menyebabkan beragamnya data. ˆ ˆ ˆ y b0 b1 x y,y y y Y karena (lanjutan) model regres

32 Mengukur Keragaman Total Keragaman dsebabkan oleh dua bagan n : JKT JKR JKG Jumlah Kuadrat Total Jumlah Kuadrat Regres = + Jumlah Kuadrat Galat/Ssaan JKT (y y JKR (ŷ y JKG (y ) ) ŷ) dengan: y y = nla rata-rata peubah tak bebas Y = nla pengamatan ke- peubah tak bebas Y ŷ = nla dugaan y untuk suatu nla x

33 Ukuran Keragaman (lanjutan) JKT = Jumlah Kuadrat Total Mengukur keragaman nla y d sektar nla rataannya y JKR = Jumlah Kuadrat Regres Menjelaskan keragaman karena adanya hubungan lner antara x dan y JKS = jumlah Kuadrat Ssa Menjelaskan keragaman yang dsebabkan oleh faktor-faktor selan faktor hubungan lner x dan y

34 Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Ukuran keragaman adalah ragam Ragam Jumlah Kuadrat (JK) derajat bebas (db) Derajat bebas bag JK Ssaan n - Derajat bebas bag JKRegres b0 1

35 Tabel Sdk Ragam Sumber Keragaman Derajat Bebas (db) Regres 1 Ssaan n- Total (terkoreks) n-1 Jumlah Kuadrat (JK) n yˆ y 1 n y yˆ 1 n y y 1 Kuadrat Tengah (KT) JK Regres 1 JK ssaan n S, jka model nya pas Pada analss regres n tentunya dharapkan JK regres lebh besar dar JK ssaan sehngga dapat dkatakan bahwa keragaman nla y dsebabkan oleh perubahan nla x.

36 Tabel Sdk Ragam OUTPUT MINITAB (lanjutan) Regresson Analyss: Harga Rumah versus Luas Lanta The regresson equaton s Harga Rumah = 98, + 0,110 Luas Lanta Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 S = 41,3303 R-Sq = 58,1% R-Sq(adj) = 5,8% db JK KT Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson ,08 0,010 Resdual Error Total TABEL SIDIK RAGAM

37 Penduga bag Ragam Ssaan/galat Penduga bag ragam eror/ssaan dar model populas adalah : Dengan asums bahwa modelnya pas/cocok σˆ s e KT ssaan JKS n Dbag dengan n bukan dengan n 1 karena model regres lner sederhana menggunakan penduga parameter yatu, b 0 dan b 1, bukan satu. n 1 n e se s e adalah penduga smpangan baku

38 s e Penduga bag Ragam Ssaan/galat Regresson Analyss: Harga Rumah versus Luas Lanta The regresson equaton s Harga Rumah = 98, + 0,110 Luas Lanta Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 S = 41,3303 R-Sq = 58,1% R-Sq(adj) = 5,8% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson ,08 0,010 Resdual Error Total OUTPUT MINITAB Dugaan Ragam Ssaan = s (JIKA MODELNYA PAS) (lanjutan)

39 Perbandngan Smpangan Baku s e mengukur keragaman penympangan nla pengamatan y terhadap gars regres Y Y kecl s e X besar s e X

40 0 1 0 Pengujan Hpotess Terhadap Slope dan Intersep Dperlukan asums bahwa ε menyebar Normal ε ~ N ( 0,σ )

41 Ragam Koefsen Kemrngan Gars Regres (b 1 ) Ragam dar koefsen kemrngan gars regres (b 1 ) dduga sbb : dengan: s b1 s x s e s b1 se (x x) se (n 1)s = dugaan smpangan baku kemrngan gars regres = dugaan ragam x JKssa n = akar KTG = akar Kuadrat Tengah Galat = dugaan x smpangan baku ssaan

42 Membandngkan Smpangan Baku Koefsen Kemrngan Gars Regres (b 1 ) S b1 mengukur keragaman koefsen kemrngan gars regres dar berbaga contoh (set data) yang mungkn. Y Y Sb 1 kecl X besar S b1 X

43 Contoh Regres Lner Sederhana (lanjutan) SIMPANGAN BAKU b1 : OUTPUT MINITAB Regresson Analyss: Harga Rumah versus Luas Lanta The regresson equaton s Harga Rumah = 98, + 0,110 Luas Lanta Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 S = 41,3303 R-Sq = 58,1% R-Sq(adj) = 5,8% Smpangan Baku b 1 = s b 1

44 Inferensa Koefsen Kemrngan Gars Regres (b 1 ): Uj t Pada model regres lner sederhana : Uj t untuk koefsen kemrngan gars regres populas (β 1 ) Apakah ada hubungan lner antara X dan Y? Hpotess Nol dan hpotess tandngan H 0 : β 1 = 0 (tdak ada hubungan lner antara X dan Y) H 1 : β 1 0 (ada hubungan lner antara X dan Y) Uj Statstk t b1 β s b 1 1 d.b. n dengan: b 1 = koefsen kemrngan regres β 1 = kemrngan yg dhpotesskan s b1 = smpangan baku kemrngan

45 Contoh Inferensa Koefsen Kemrngan Gars (b 1 ): Uj t Harga Rumah (Rp.juta) (y) Luas Lanta (m) (x) Dugaan persamaan gars regres: harga rumah (luas lanta) Koefsen kemrngan gars pada model n adalah Meskpun demkan, apakah luas lanta mempengaruh harga jual?

46 Contoh Inferensa Koefsen Kemrngan Gars (b 1 ): uj t H 0 : β 1 = 0 H 1 : β 1 0 OUTPUT MINITAB b 1 s b1 (lanjutan) Apakah luas lanta mempengaruh harga jual (secara lner)? Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 t b β s b

47 H 0 : β 1 = 0 H 1 : β 1 0 d.b. = 10- = 8 t 8,.05 =.3060 Contoh Inferensa Koefsen Kemrngan Gars (b 1 ): uj t Statstk Uj-nya : t = 3.39 output MINITAB : b 1 s b1 (lanjutan) Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 t a/=.05 Tolak H 0 a/=.05 Tolak H 0 t n-,α/ Terma H 0 -t n-,α/ Keputusan : Tolak H 0 Kesmpulan : Cukup bukt untuk mengatakan bahwa luas lanta mempengaruh harga jual secara lner

48 Contoh Inferensa Koefsen Kemrngan Gars (b 1 ): uj t Nla peluang P = (lanjutan) H 0 : β 1 = 0 H 1 : β 1 0 t ht = 3.39 output MINITAB : Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 In adalah uj dua arah, jad p-valuenya adalah P(t > 3.39)+P(t < -3.39) = (db. 8) Keputusan: Kesmpulan: P-value < α jad Tolak H 0 Cukup bukt untuk mengatakan bahwa luas lanta mempengaruh harga rumah

49 Ragam Intersep Gars Regres (b 0 ) Ragam dar ntersep gars regres (b 0 ) dduga sbb : b s 0 Keterangan: s b0 s x e n (x x) = dugaan smpangan baku ntersep gars regres s e SSE n = akar KTG = akar Kuadrat Tengah Galat = dugaan smpangan baku ssaan

50 Inferensa Intersep Gars Regres (b 0 ): uj t Pada model regres lner sederhana : Uj t untuk ntersep gars regres populas (β 0 ) Apakah ada nla Y yang tdak dapat djelaskan oleh x? Hpotess Nol dan hpotess tandngan H 0 : β 0 = 0 (semua nla Y dapat djelaskan oleh x) H 1 : β 0 0 (ada nla Y yg tdak dapat djelaskan oleh x) Statstk uj t b0 β s b 0 0 d.b. 1 dengan: b 0 β 0 = ntersep gars regres = ntersep yg dhpotesskan s b0 = dugaan smp. baku ntersep

51 Contoh Inferensa Intersep Gars Regres (b 0 ): uj t Harga Rumah (Rp. Juta) (y) Luas Lanta (m) (x) Dugaan persamaan gars regres: harga rumah (luas lanta) Intersep gars pada model n adalah 98.5 Apakah ada bagan harga rumah yang tdak dapat djelaskan oleh luas lanta? Apakah ada bagan harga rumah yang tdak dpengaruh oleh luas lanta?

52 Contoh Inferensa Intersep Gars Regres (b 0 ): uj-t H 0 : β 0 = 0 H 1 : β 0 0 Apakah ada harga rumah yg tdk dpt djelaskan (tdk dpengaruh) oleh luas lanta output MINITAB : t b β s b 0 b s b0 (lanjutan) Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,

53 d.b. = 1 t 1,.05 = 1,706 a/=.05 Tolak H 0 Contoh Inferensa Intersep Gars Regres (b 0 ): uj-t H 0 : β 0 = 0 H 1 : β 0 0 -t 1,α/ Terma H 0 Statstk uj: t ht = output MINITAB : a/=.05 Tolak H Keputusan: Kesmpulan : b 0 s b0 (lanjutan) Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 t 1,α/ Terma H0 Tdak cukup bukt untuk mengatakan bahwa : ada harga rumah yang tdak dapat djelaskan oleh luas lanta t

54 Uj F bag parameter regres : Tabel Sdk Ragam Sumber Keragaman Regres (b 1 b 0 ) Derajat Bebas (db) 1 Ssaan n- Total (terkoreks) n-1 Jumlah Kuadrat (JK) n yˆ y 1 n y yˆ 1 n y y 1 Kuadrat Tengah (KT) JK Regres 1 JK ssaan n H H Statstk uj-nya : F ht 0 1 Ragam : = Ragam 1 : 1 KT KT Reg Ssaan 0 0 Regres Ssaan S, jka modelnya pas Statstk uj F tersebut memlk derajat bebas db1=1 dan db=n- Jka F ht <1 KT Regres < KT Ssaan Ragam Regres < Ragam Ssaan pengaruh regres tdk nyata pengaruh x tdk nyata b1 = 0 (tdk perlu tabel)

55 Contoh Uj F bag parameter regres : Tabel Sdk Ragam OUTPUT MINITAB Regresson Analyss: Harga Rumah versus Luas Lanta The regresson equaton s Harga Rumah = 98, + 0,110 Luas Lanta (lanjutan) Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 S = 41,3303 R-Sq = 58,1% R-Sq(adj) = 5,8% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson ,08 0,010 Resdual Error Total F ht KT KT reg ssaan P-value untuk uj F db: 1,8

56 Y 0 1 a =.05 db 1 = 1 db = 8 Contoh Uj F bag parameter regres : Tabel Sdk Ragam x Nla krts: F a = 5.3 H0: β1 = 0 H1: β1 0 Statstk Uj: KTregres F KT ssaan Keputusan: (lanjutan) Tolak H 0 dg a = terma H 0 a =.05 F.05 = 5.3 Tolak H 0 F Kesmpulan: Cukup bukt bahwa luas lanta mempengaruh harga rumah

57 Uj F bag parameter regres : Tabel Sdk Ragam (lanjutan) Jka model yang kta plh d awal ternyata tdak pas 1. Bolehkah kta menggunakan KT ssaan sebaga penduga bag ragam ssaan?. Mash relevankah kta melakukan uj F? Agar uj F pada tabel Sdk Ragam dapat dgunakan, maka model yang dplh harus pas. uj lack of ft atau perksa pola ssaannya akan dbahas pada sub pokok bahasan Kualtas Ftted Model Untuk sementara anggaplah model yang kta plh pas.

58 Perbandngan Tabel Sdk Ragam Terkoreks dan Tdak Terkoreks Sumber Keragaman Regres (b 1 b 0 ) Derajat Bebas (db) Ssaan n - Total (terkoreks) 1 n - 1 Regres (b 0,b 1 ) Ssaan n - Total n Jumlah Kuadrat (JK) b n yˆ y 1 n y yˆ 1 n y y 1 xy b0 1 y n y yˆ 1 y Kuadrat Tengah (KT) JK Regres 1 JK ssaan n s H H H H : 1 : Sudah dkurang dg faktor koreks ny : : mn ada satu j 0, j 0,1 Tdak bsa memberkan jawaban apkh x berpengaruh/tdak

59 Kualtas Ftted Model Apakah model regres sudah cukup pas mewakl data? Apakah model regres cukup bak untuk model predks?

60 Tebaran ttk amatan / scatter plot y Mana d antara gambar gambar n yang modelnya cukup pas/sesua? a. b. y y x c. d. x Perlu duj apakah modelnya sudah pas atau belum uj lack of ft atau secara eksploratf plot ssaan y x x

61 y Tebaran ttk amatan / scatter plot a. b. y x Mana d antara gambar gambar n yang modelnya cukup bak untuk predks? x c. Perlu suatu be- d. saran yang dapat mengukur jauh /dekatnya ttk pengamatan thdp gars regres y y x x

62 Koefsen Determnas, R Koefsen determnas mengukur propors keragaman atau varas total d sektar nla tengah (Y) yang dapat djelaskan oleh gars regres secara grafs mengukur jauh/dekatnya ttk pengamatan thdp gars regres Koefsen determnas juga dsebut R-kuadrat dan dnotaskan sebaga R R JKReg ( yˆ y) JK ( y y) Tot atau R 1 JK JK Ssa Total CATATAN: 0 R 1

63 Koefsen Determnas, R (lanjutan) Regresson Analyss: Harga Rumah versus Luas Lanta The regresson equaton s Harga Rumah = 98, + 0,110 Luas Lanta Predctor Coef SE Coef T P Constant 98,5 58,03 1,69 0,19 Luas Lanta 0, ,0397 3,33 0,010 S = 41,3303 R-Sq = 58,1% R-Sq(adj) = 5,8% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson ,08 0,010 Resdual Error Total OUTPUT MINITAB R , % keragaman harga rumah djelaskan oleh keragaman luas lanta

64 Analss Korelas Analss korelas dgunakan untuk mengukur kekuatan hubungan (hubungan lner) antara dua peubah Korelas hanya khusus untuk kekuatan hubungan Mengukur arah hubungan Tdak berdampak pada sebab akbat

65 Analss Korelas (lanjutan) Koefsen korelas populas dnotaskan dengan ρ (huruf Greek rho) Koefsen korelas contoh adalah : ˆ r XY s s x xy s y s xy (x x)(y n 1 y) Koefsen korelas Pearson Pada Model Regres Lner Sederhana yg hub.nya lner : R = r r XY = (tanda b 1 ) R Pada sembarang regres lner berlaku: r YŶ R

66 Uj Hpotess untuk Korelas Untuk melakukan tes bahwa tdak ada hubungan lner, Hpotess nol nya : (lanjutan) H 0 :ρ 0 Statstk ujnya mengkut sebaran t Student dengan derajad bebas (n ) t r (n (1 r ) )

67 Uj Hpotess untuk Korelas (lanjutan) Kadah Keputusan H 0 : ρ 0 H 1 : ρ < 0 H 0 : ρ 0 H 1 : ρ > 0 H 0 : ρ = 0 H 1 : ρ 0 a a a/ a/ -t a t a -t a/ t a/ tolak H 0 jka t < -t n-, a Tolak H 0 jka t > t n-, a Tolak H 0 jka t < -t n-, a/ atau t > t n-, a/ r (n ) dengan t, d.b n - (1 r )

68 Uj Hpotess untuk Korelas OUTPUT MINITAB (lanjutan) Correlatons: Harga Rumah; Luas Lanta Pearson correlaton of Harga Rumah and Luas Lanta = 0,76 P-Value = 0,010 P-value < 0,05 Tolak H 0 ρ 0

69 APLIKASI DENGAN MINITAB Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lanta (m) (X) DUGAAN BAGI KOEFISIEN KORELASI Correlatons: Harga Rumah; Luas Lanta Pearson correlaton of Harga Rumah and Luas Lanta = 0,76 P-Value = 0,010 r XY FILM : MENDUGA KOEFISIEN KORELASI PEARSON dengan MENGGUNAKAN MINITAB Klk d sn OUTPUT MINITAB

70 Interpretas beberapa nla r Y r = 1 dapat dnterpretaskan sbb. : Y r = 1 X Adanya hubungan lner yang tepat antara X dan Y: 100% keragaman Y djelaskan oleh keragaman X r = 1 X

71 Interpretas beberapa nla r Y 0 < r < 1 dapat dnterpretaskan sbb. : X Adanya hubungan lner yang lemah antara X dan Y: Y Sebagan (tdak semuanya) keragaman Y djelaskan oleh keragaman X X

72 Interpretas beberapa nla r Y r = 0 dapat dnterpretaskan sbb. : Tdak ada hubungan lner antara X dan Y: r = 0 X Nla Y tdak bergantung pada nla X. (Tdak ada keragaman Y yang dapat dterangkan oleh keragaman X)

73 Korelas dan Koefsen Determnas R Koefsen determnas, R, untuk regres lner sederhana yang hubungannya lner (ordo X = 1) sama dengan koefsen korelas kuadrat R rxy r R (tanda b )(R 1/ xy 1 ) Korelas antara amatan Y dengan nla dugaannya untuk sembarang regres lner dengan berapapun banyaknya peubah bebas r R Y ^Y ^ Y

74 Berbaga Konds yg Menggambarkan Perbedaan antara R dan r XY Scatterplot of Y1 vs C1 Scatterplot Ftted Lne of Y Plot vs C Y R = 1 r = 1 Y R = 1 r = b 1 = 3 b 1 = C C1 X 5 10 r XY R Correlatons: X1; Y1 Pearson correlaton of X1 and Y1 = 1,000 P-Value = * The regresson equaton s Y1 =,00 + 3,00 X1 S = 0 R-Sq = 100,0% R-Sq(adj) = 100,0% Correlatons: X; Y Pearson correlaton of X and Y = 0,000 P-Value = 1,000 The regresson equaton s Y = 4, ,00 X + 1,000 X** S = 0 R-Sq = 100,0% R-Sq(adj) = 100,0%

75 Berbaga Konds yg Menggambarkan Perbedaan antara R dan r XY (lanjutan) Scatterplot of Y3 vs X1 Scatterplot of Y4 vs X R = 97,7% r = 0, R = 88,7% r = 0,94 Y3 15 Y b 1 = 3,1 b 1 = 3, X X Correlatons: Y3; X1 Pearson correlaton of Y3 and X1 = 0,988 The regresson equaton s Y3 = 1,7 + 3,10 X1 S = 1,53396 R-Sq = 97,7% R-Sq(adj) = 97,4% Correlatons: Y4; X1 Pearson correlaton of Y4 and X1 = 0,94 The regresson equaton s Y4 =,07 + 3,01 X1 S = 3,44414 R-Sq = 88,7% R-Sq(adj) = 87,3%

76 Berbaga Konds yg Menggambarkan Perbedaan antara b 1 dan r XY Scatterplot of C7 vs X1 Scatterplot of Y6 vs X R = 76,0% r = -0, R = 64,8% r = 0,805 6 C7 0 Y b 1 = -3,38 4 X X1 6 b 1 = 0, Correlatons: C7; X1 Pearson correlaton of C7 and X1 = -0,87 The regresson equaton s C7 = 37,7-3,38 X1 S = 6,09048 R-Sq = 76,0% R-Sq(adj) = 73,0% Correlatons: Y6; X1 Pearson correlaton of Y6 and X1 = 0,805 The regresson equaton s Y6 = 3,50 + 0,116 X1 S = 0,75434 R-Sq = 64,8% R-Sq(adj) = 60,4%

77 Berbaga Konds yg Menggambarkan Perbedaan antara b 1 dan r XY (lanjutan) Scatterplot of Y1 vs X1 Scatterplot of Y vs X R = 93,5% r = 0,967 17,5 15,0 1,5 R = 53,3% r = 0,730 Y1 Y 10,0 4 7,5 b 1 = 0, ,0 b 1 = 4, X X Pearson correlaton of X1 and Y1 = 0,967 The regresson equaton s Y1 = 3,99 + 0,00914 X1 S = 0, R-Sq = 93,5% R-Sq(adj) = 9,7% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson 1 0, , ,1 0,000 Resd Error 8 0, ,00005 Total 9 0, Pearson correlaton of X and Y = 0,730 The regresson equaton s Y = 1,06 + 4,67 X S =,06491 R-Sq = 53,3% R-Sq(adj) = 5,1% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson 1 184,94 184,94 43,37 0,000 Resdual Error 38 16,03 4,6 Total ,97

78 Uj Ketdakpasan Model Harus ada ulangan pengamatan y pada nla x yang sama. Ms. : x x1 x x3 x4 y y11 y1 y1 y y3 y4 y31 y3 y33 y41 y4 Untuk data contoh d sampng dapat dnotaskan : m = 4, n 1 =, n =4, n 3 =3, n 4 = m n j1 n j

79 Uj ketdakpasan model : Tabel Sdk Ragam Sumber Keragaman Regres (b 1 b 0 ) Derajat Bebas (db) 1 Ssaan n- Ketdakpasan model (KM) Galat murn (GM) Total (terkoreks) m j1 n j n - 1 m Jumlah Kuadrat (JK) n yˆ y 1 n y yˆ 1 m j1 u1 n y y 1 n j ( y ju y j ) Kuadrat Tengah (KT) JK Regres 1 JK ssaan n JKKM db ssa -db GM JK ssa JK GM KTKM dbkm KT GM JK db GM GM H 0 : model pas H 1 : model tdk pas Statstk ujnya : F ht KT KT F tabel : db1=db KM db=db GM KM GM

80 Contoh : Uj ketdakpasan model Tabel Sdk Ragam X Y X Y 1 5, , , , , ,919 14, ,804 0, ,0-1, , , , , , , , , , , , , ,48 5-5, , , , , ,504 Untuk data contoh d sampng dapat dnotaskan : m = 10, n 1 = n =..= n 10 = 3 n = 30 db ssaan = n = 8 db galat murn = = = 0 db ketdakpasan model = 8 0 = 8 m j1 n j m

81 OUTPUT MINITAB Contoh : Uj ketdakpasan model Tabel Sdk Ragam The regresson equaton s y = - 37,3 + 19,5 x Predctor Coef SE Coef T P Constant -37,31 11,70-3,19 0,003 x 19,483 1,885 10,33 0,000 (lanjutan) S = 9,6616 R-Sq = 79,% R-Sq(adj) = 78,5% Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson ,78 0,000 Resdual Error Lack of Ft ,08 0,005 Pure Error Total H 0 : model pas H 1 : model tdk pas P ht < 0,05 KEPUTUSAN : Tolak H 0 KESIMPULAN: Model tdak pas

82 Pada contoh tersebut meskpun P-value untuk pengaruh lner x dan regres sangat kecl (0,000 ) namun kta tdak memperhatkan hal n terlebh dahulu. Kta perhatkan uj ketdakpasan modelnya dulu, dsmpulkan bahwa model tdak pas. Selanjutnya kta perksa pola tebaran datanya. y Scatterplot of y vs x Pada tebaran data-nya terlhat adanya pola kuadratk model yang dgunakan dubah menjad : Y β0 β1x β11x ε 0 4 x

83 Contoh : Uj ketdakpasan model (lanjutan) Tabel Sdk Ragam Scatterplot Ftted Lne of Plot y vs x OUTPUT MINITAB The regresson equaton s y = 8,3-13,33 x +,983 x** y 100 S = 19,7555 R-Sq = 91,1% R-Sq(adj) = 90,5% x Analyss of Varance Source DF SS MS F P Regresson ,3 138,4 0,00 Error ,3 Total Dengan mengubah model regres dar lner ke kuadratk, R menngkat dar 79,% menjad 91,1% Dar tabel Sdk Ragam ddapat bhw pengaruh X kuadrat nyata dg = 0,05 a Sequental Analyss of Varance Source DF SS F P Lnear ,5 106,78 0,000 Quadratc , 36,1 0,000 MODEL YG DIGUNAKAN : Y duga = 8,3-13,33 x +,983 x**

84 Contoh : Uj ketdakpasan model Tabel Sdk Ragam X Y X Y 1 5, , , , , ,919 14, ,804 0, ,0-1, , , , , , , , , , , , , ,48 5-5, , , , , ,504 FILM : MENGUJI KETIDAKPASAN MODEL dengan MENGGUNAKAN MINITAB Klk d sn

85 Langkah-langkah Pemlhan Model yang Pas 1.Tentukan model, dapatkan dugaan persamaan gars regresnya, susun tabel Sdk Ragam, jangan dulu melakukan uj F untuk regres keseluruhan.lakukan uj ketdakpasan model. Jka tdak ada ulangan, cek secara eksploratf : plot ssaan-nya (akan djelaskan pada pokok bahasan: Dagnosa Model). Jka nyata : lanjut ke langkah 3 Jka tdak nyata : gunakan KT ssaan s sebaga dugaan bag Rag(Y) = σ, lakukan uj F secara keseluruhan, htung R, perksa asums untuk MKT melalu plot ssaan (Dagnosa Model) 3.Hentkan analss, perbak modelnya (lhat pola plot ssaannya).

86 Selang Kepercayaan bag koefsen kemrngan b 1 Selang kepercayaan bag koefsen kemrngan adalah : b t s β 1 n,α/ b 1 1 n,α/s b 1 b 1 t Output Excel untuk contoh kasus harga rumah: d.b. = n - Coeffcents Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Intercept Luas Lanta Pada tngkat kepercayaan 95%, selang kepercayaan bag koefsen kemrngan gars adalah (0.0337, )

87 Selang Kepercayaan bag koefsen kemrngan b 1 (lanjutan) Coeffcents Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Intercept Luas Lanta Selama satuan peubah tak bebas (harga rumah) dalam juta rupah, kta percaya 95% bahwa rata-rata pengaruh penambahan harga rumah berada antara Rp. 0,03374 juta sampa dengan Rp.0,18580 juta setap penambahan satu m luas lanta Selang kepercayaan 95% n tdak memuat angka 0. Kesmpulan : Ada hubungan lner yang nyata antara harga rumah dengan luas lanta dengan tngkat nyata sebesar 95%

88 Peramalan Dugaan persamaan gars regres dapat dgunakan untuk mempredks/meramal nla Y jka x dketahu (hat-hat hanya untuk x yang berada dalam selang pengamatan) Untuk suatu nla, x n+1, nla predks bag Y adalah yˆ n1 b 0 b 1 x n1

89 Mempredks dengan menggunakan persamaan gars regres Berapa kra-kra harga rumah yang luas lantanya 000 m! (000 bukan ttk pengamatan, namun mash dalam selang pengamatan). nterpolas harga rumah (luas lanta) (000) Predks harga rumah dengan luas lanta 000 m adalah Rp 317,85 juta

90 Selang data yang relevan Ketka menggunakan gars regres sebaga alat untuk mempredks, x yang boleh dgunakan adalah x yang nlanya dalam selang pengamatan Selang yang relevan Harga Rumah (juta Rp) Sangat rskan untuk melakukan ekstrapolas X d luar selang pengamatan Luas Lanta (m)

91 Selang kepercayaan rataan respon dan dugaan ndvdu Selang kepercayaan bag rataan Y, untuk x Y y y = b 0 + b 1 x Selang kepercayaan bag nla pengamatan y, untuk x x X

92 Selang Kepercayaan bag nla harapan Y, untuk suatu X Selang kepercayaan bag dugaan nla harapan/rataan y jka dketahu x n+1 Selang kepercayaan bag ŷ n1 t n,α/ s e 1 n E(Y n1 (x X n 1 (x n1 ) : x) x) Perhatkan bahwa rumus tersebut mengandung (x x Jad beragamnya lebar selang bergantung pada jarak antara x n+1 terhadap nla rataan, x n 1 )

93 Selang Kepercayaan bag ndvdu Y, untuk suatu nla x Selang kepercayaan ndvdu y untuk suatu nla x n+1 Selang ŷ kepercayaan bag n1 t n,α/ s e 1 ŷ n1 1 n : (x n 1 (x x) x)

94 Dugaan bag Nla Tengah/Rataan: Contoh harga rumah Selang kepercayaan bag E(Y n+1 X n+1 ) Dapatkan selang kepercayaan 95% bag rataan harga rumah dengan luas lanta.000 m harga rumah y = 317,85 (Rp. juta) 1 (xn 1 x) ŷn 1 t n-,α/se n (x x) Selang kepercayaan 95% bag rataan harga rumah adalah dar Rp ,- sampa Rp ,-

95 OUTPUT MINITAB Dugaan bag Nla Tengah/Rataan: Contoh harga rumah Predcted Values for New Observatons Dugaan Nla Tengah untuk x = 000 New Obs Ft SE Ft 95% CI 95% PI 1 317,8 16,1 (80,7; 354,9) (15,5; 40,1) (lanjutan) Values of Predctors for New Observatons New Luas Obs Lanta Selang Kepercayaan 95% bag dugaan nla tengah/rataan untuk suatu nla x tertentu yg tdak ada pada pengamatan, namun mash dalam selang pengamatan x = 000

96 Dugaan bag ndvdu/respon: contoh harga rumah Selang kepercayaan bag ndvdu y n+1 Dapatkan selang kepercayaan 95% bag respon ndvdu harga rumah untuk rumah dengan luas lanta.000 m y = 317,85 (Rp. juta) 1 (Xn 1 X) ŷn 1 t n-1,α/se 1 n (X X) Selang kepercayaan 95% bag harga rumah dengan luas lanta 000m alah dar Rp ,- sampa Rp ,-.

97 OUTPUT MINITAB Dugaan bag ndvdu/respon: contoh harga rumah (lanjutan) Predcted Values for New Observatons New Obs Ft SE Ft 95% CI 95% PI 1 317,8 16,1 (80,7; 354,9) (15,5; 40,1) Values of Predctors for New Observatons New Luas Obs Lanta Selang Kepercayaan 95% bag dugaan ndvdu/respon untuk suatu nla x tertentu yg tdak ada pada pengamatan, namun mash dalam selang pengamatan x = 000

98 Data contoh Harga Rumah Harga Rumah (Rp.juta) (Y) Luas Lanta (m) (X) FILM : MENGHITUNG SELANG KEPERCAYAAN BAGI RAMALAN NILAI TENGAH & RAMALAN NILAI INDIVIDU dengan MENGGUNAKAN MINITAB Klk d sn

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB

Pendugaan Parameter Regresi. Itasia & Y Angraini, Dep Statistika FMIPA - IPB Pendugaan Parameter Regres Menduga gars regres Menduga gars regres lner sederhana = menduga parameter-parameter regres β 0 dan β 1 : Penduga parameter yang dhaslkan harus merupakan penduga yang bak Software

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan : Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Itasa & Y Angran Dep. Statstka FMIPA-IPB Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA

ANALISIS REGRESI 1. Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA ANALISIS REGRESI Pokok Bahasan : REGRESI LINIER SEDERHANA Deskripsi Model Macam-macam Model Regresi Model Regresi peubah penjelas > peubah penjelas Sederhana Berganda Linier Non Linier Linier Non Linier

Lebih terperinci

Kualitas Fitted Model

Kualitas Fitted Model Kualitas Fitted Model Apakah model regresi sudah cukup pas mewakili data? Apakah model regresi cukup baik untuk model peramalan? Tebaran titik amatan / scatter plot y Mana di antara gambar gambar ini yang

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh Analss Regres 1 Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan nla harapannya E[Y x] E[Y x] y b

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh Analss Regres Pokok Bahasan : Dagnosa Model Melalu Pemerksaan Ssaan dan Identfkas Pengamatan Berpengaruh Ssaan Ssaan adalah menympangnya nla amatan y terhadap dugaan nla harapannya ) E [Y x ] E [Y x] =

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Mendeteksi pencilan dan penanganannya

Analisis Regresi 2. Mendeteksi pencilan dan penanganannya Analss Regres Pokok Bahasan : Mendeteks penclan dan penanganannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mahasswa dapat mendeteks adanya penclan pada regres lner berganda Penclan Penclan adalah pengamatan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK

ANALISIS REGRESI REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR REGRESI KUADRATIK REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUBIK REGRESI NON LINIER ANALISIS REGRESI REGRESI LINEAR REGRESI NONLINEAR REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR BERGANDA REGRESI KUADRATIK REGRESI KUBIK Membentuk gars lurus Membentuk Gars Lengkung Regres

Lebih terperinci

Model Regresi Berganda

Model Regresi Berganda Model Regres Berganda Huungan lnear (dlm parameter) antara peuah tak eas & atau leh peuah eas Intersep-Y Populas Slope Populas Random Error Y 0 p p Ŷ 0 p p e Peuah tak eas (Respons) utk sampel Peuah eas

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mal : statstkasta@yahoo.com Blog : Analss Regres SederhanaMenggunakan MS Excel 2007 Lsens Dokumen: Copyrght 2010 sssta.wordpress.com Seluruh dokumen d sssta.wordpress.com dapat dgunakan dan dsebarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani /

KORELASI DAN REGRESI LINIER. Debrina Puspita Andriani    / KORELASI DAN REGRESI LINIER 9 Debrna Puspta Andran www. E-mal : debrna.ub@gmal.com / debrna@ub.ac.d 2 Outlne 3 Perbedaan mendasar antara korelas dan regres? KORELASI Korelas hanya menunjukkan sekedar hubungan.

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI)

REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) REGRESI LINIER SEDERHANA (MASALAH ESTIMASI) PowerPont Sldes byyana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 9 Bandung, Telp. 0 013163-53 Hal-hal

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis Regresi Linear Sederhana Analss Regres Lnear Sederhana Al Muhson Pendahuluan Menggunakan metode statstk berdasarkan data yang lalu untuk mempredks konds yang akan datang Menggunakan pengalaman, pernyataan ahl dan surve untuk mempredks

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 8 ANOVA (2) STK5 Analss Statstka Pertemuan 8 ANOVA () 8. ANOVA () Dagnoss Model Hpotess Klasfkas satu arah : Y atau Y j j j j Klasfkas dua arah : Yj j j??? Pengaruh perlakuan: H 0 : = 0 H : palng sedkt ada satu dmana

Lebih terperinci

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA

A. Soal 1 yg dikerjakan seharian tadi ttg regresi tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA 009 T u g a s a p l k a s S t a t s t k P a g e 1 A. Soal 1 yg dkerjakan seharan tad ttg regres tunggal MENGHITUNG REGRESI LINEAR SEDERHANA Persamaan umum regres lnear sederhana adalah : Ŷ = a + bx Contoh

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB LANDASAN TEORI Unverstas Sumatera Utara . Pengertan Regres Istlah regres pertama kal dperkenalkan oleh Francs Galtom. Menurut Galtom, analss regres erkenaan dengan stud ketergantungan dar satu varael

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Design) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Departemen Statistika-FMIPA IPB 2007

RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Design) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Departemen Statistika-FMIPA IPB 2007 RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP (Incomplete Block Desgn) Dr.Ir. I Made Sumertajaya, M.S Departemen Statstka-FMIPA IPB 007 Revew Rancangan Acak Kelompok Kta ngn membandngkan t perlakuan Pengelompokan

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TNR 1 space 1.15 LABORATORIUM STATISTIK DAN OPTIMASI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL IV TNR 1 Space.0 ANALISIS

Lebih terperinci

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi

Independent Var. Dependent Var. Test. Nominal Interval Independent t-test, ANOVA. Nominal Nominal Cross Tabs, Chi Square, dan Koefisien Kontingensi Independent Var. Dependent Var. Test Nomnal Interval Independent t-test, ANOVA Nomnal Nomnal Cross Tabs, Ch Square, dan Koefsen Kontngens Nomnal Ordnal Mann Whtney, Kolmogorov- Smrnow, Kruskall Walls Ordnal

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan Pendahuluan 0 Data-data ang bersfat dskrt dapat dbuat contnuum melalu proses curve-fttng. 0 Curve-fttng merupakan proses data-smoothng, akn proses pendekatan terhadap kecenderungan data-data dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belakang Dalam kehdupan sehar-har, serngkal dumpa hubungan antara suatu varabel dengan satu atau lebh varabel lan. D dalam bdang pertanan sebaga contoh, doss dan ens pupuk yang dberkan

Lebih terperinci

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian SIFAT-SIFAT ANALISIS REGRESI PowerPont Sldes by Yana Rohmana Educaton Unversty of Indonesan 2007 Laboratorum Ekonom & Koperas Publshng Jl. Dr. Setabud 229 Bandung, Telp. 022 2013163-2523 Hal-hal yang akan

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode statistika yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan metode statstka ang dgunakan untuk meramalkan sebuah varabel respon Y dar satu atau lebh varabel bebas X, selan tu juga dgunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Analisis Regresi Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Tuuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menelaskan regresi linier sederhana dan berganda dan asumsi-asumsi yang mendasarinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN

PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. PENGUJIAN PENGUKURAN KECEPATAN PUTAR BERBASIS REAL TIME LINUX Dalam membuktkan kelayakan dan kehandalan pengukuran kecepatan putar berbass RTLnux n, dlakukan pengujan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i

BAB 1 PENDAHULUAN. dependen (y) untuk n pengamatan berpasangan i i i. x : variabel prediktor; f x ) ). Bentuk kurva regresi f( x i BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan analss statstk yang dgunakan untuk memodelkan hubungan antara varabel ndependen (x) dengan varabel ( x, y ) n dependen (y) untuk n pengamatan

Lebih terperinci

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR

METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR METODE REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI KASUS MULTIKOLINEAR Margaretha Ohyver Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, Bnus Unversty Jl. Kh.Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta 480 ethaohyver@bnus.ac.d,

Lebih terperinci

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II

SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penjelas Analisis Regresi Pokok Bahasan : Regresi Linier dengan Dua Peubah Penelas Penulisan model regresi linier berganda dengan notasi matriks Model Regresi Linier dengan peubah penelas Model Regresi Linier Berganda

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c 6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI

V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI Solmun Program Stud Statstka FMIPA UB 31 V ANALISIS VARIABEL MODERASI DAN MEDIASI A. Pengertan Varabel Moderas Varabel Moderas adalah varabel yang bersfat memperkuat atau memperlemah pengaruh varabel penjelas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB IV TRIP GENERATION

BAB IV TRIP GENERATION BAB IV TRIP GENERATION 4.1 PENDAHULUAN Trp Generaton td : 1. Trp Producton 2. Trp Attracton j Generator Attractor - Setap tempat mempunya fktor untuk membangktkan dan menark pergerakan - Bangktan, Tarkan

Lebih terperinci

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model

BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk

Lebih terperinci

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT)

MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN. (Nuryanto, ST., MT) MATERI KULIAH STATISTIKA I UKURAN (Nuryanto, ST., MT) Ukuran Statstk Ukuran Statstk : 1. Ukuran Pemusatan Bagamana, d mana data berpusat? Rata-Rata Htung = Arthmetc Mean Medan Modus Kuartl, Desl, Persentl.

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda

Analisis Regresi 1. Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda Analisis Regresi Pokok Bahasan Pengujian pada Regresi Ganda Model Regresi Linier Berganda Model Regresi Linier Berganda, dengan k peubah penjelas : Y β β X β X β X k k Parameter regresi sebanyak k+ diduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI

PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI TEKNIK SAMPLING PENDUGAAN RASIO, BEDA DAN REGRESI PENDAHULUAN Pendugaan parameter dar peubah Y seharusnya dlakukan dengan menggunakan nformas dar nla-nla peubah Y Bla nla-nla peubah Y sult ddapat, maka

Lebih terperinci

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK

SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES 1 ABSTRAK SELANG KEPERCAYAAN UNTUK KOEFISIEN GARIS REGRESI LINEAR DENGAN METODE LEAST MEDIAN SQUARES Harm Sugart Jurusan Statstka FMIPA Unverstas Terbuka emal: harm@ut.ac.d ABSTRAK Adanya penympangan terhadap asums

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI). Data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Sumber data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder bersumber dar Badan Pusat Statstk (BPS) dan Bank Indonesa (BI). Data yang dgunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam BAB LANDASAN TEORI Pengertan Regres Istlah regres dperkenalkan oleh seorang yang ernama Francs Gulton dalam makalah erjudul Regresson Towerd Medacraty n Heredtary Stature Menurut hasl peneltan elau, meskpun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline.

METODE NUMERIK. INTERPOLASI Interpolasi Beda Terbagi Newton Interpolasi Lagrange Interpolasi Spline. METODE NUMERIK INTERPOLASI Interpolas Beda Terbag Newton Interpolas Lagrange Interpolas Splne http://maulana.lecture.ub.ac.d Interpolas n-derajat polnom Tujuan Interpolas berguna untuk menaksr hargaharga

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan . Pendahuluan ANGKAIAN SEI Dua elemen dkatakan terhubung ser jka : a. Kedua elemen hanya mempunya satu termnal bersama. b. Ttk bersama antara elemen tdak terhubung ke elemen yang lan. Pada Gambar resstor

Lebih terperinci

Korelasi & Regresi. Oleh: Kukuh Winarso

Korelasi & Regresi. Oleh: Kukuh Winarso Korelas & Regres Oleh: Kukuh Wnarso Klasfkas Pemodelan Regres SKALA PENGUKURAN DATA PADA VARIABEL RESPON REGRESI NOMINAL, ORDINAL INTERVAL, RASIO REGRESI LOGISTIK REGRESI LINIER SEDERHANA REGRESI ORDINAL/

Lebih terperinci

2. ANALISIS DATA LONGITUDINAL

2. ANALISIS DATA LONGITUDINAL . ANALISIS DATA LONGITUDINAL Data longtudnal merupakan salah satu bentuk data berkorelas. Pada data longtudnal, peubah respon dukur pada beberapa ttk waktu untuk setap subyek. Dalam stud longtudnal dmungknkan

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #13 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Mater #13 Genap 016/017 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n 6 6 3 - T a u f q u r R a c h m a n Mater #13 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Prnsp Dasar ANCOVA merupakan teknk analss yang berguna untuk menngkatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB LANDASAN TEORI.1 Regres Lner Analss regres dgunakan untuk mengetahu hubungan antara varabel terkat (Y) dengan satu atau lebh varabel bebas (X). Menurut Har et al (009) regres lnear sederhana dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas: ANALISIS REGRESI Pedahulua Aalss regres berkata dega stud megea ketergatuga satu peubah (peubah terkat) terhadap satu atau lebh peubah laya (peubah pejelas). Jka Y dumpamaka sebaga peubah terkat da X1,X,...,X

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB TIJAUA KEPUSTAKAA.1. Gambaran Umum Obyek Peneltan Gambar.1 Lokas Daerah Stud Gambar. Detal Lokas Daerah Stud (Sumber : Peta Dgtal Jabotabek ver.0) 7 8 Kawasan perumahan yang dplh sebaga daerah stud

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

PENGUJIAN KETEPATAN MODEL EKONOMETRIKA DALAM HUBUNGAN GEOMETRI

PENGUJIAN KETEPATAN MODEL EKONOMETRIKA DALAM HUBUNGAN GEOMETRI PENGUJIAN KETEPATAN MODEL EKONOMETRIKA DALAM HUBUNGAN GEOMETRI Drs. R. Johannes P. Matanar Jurusan Matematka Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam Unverstas Sumatera Utara Pendahuluan A. Latar Belakang

Lebih terperinci

Analisis Regresi 1. Model-model Regresi yang Lebih Lanjut. Pokok Bahasan : Itasia & Y Angraini Dep. STK FMIPA-IPB

Analisis Regresi 1. Model-model Regresi yang Lebih Lanjut. Pokok Bahasan : Itasia & Y Angraini Dep. STK FMIPA-IPB Analisis Regresi Pokok Bahasan : Model-model Regresi yang Lebih Lanjut Itasia & Angraini Dep. STK FMIPA-IPB Macam-macam Model Regresi Model Regresi peubah penjelas > peubah penjelas Sederhana Berganda

Lebih terperinci

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya Pencilan Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya Bisa jadi terletak pada tiga atau empat simpangan baku atau lebih jauh lagi dari rata-rata

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci