MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU AJAR MATAKULIAH GEOMETRI TRANSFORMASI TINJAUAN MATAKULIAH

Sumber gambar:

MAKALAH OLEH KELOMPOK II

ISOMETRI DAN HASIL KALI TRANSFORMASI

GESERAN (TRANSLASI) S = M M. Dalam Bab ini akan dibahas. hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.

HASIL KALI TRANSFORMASI

GEOMETRI DALAM RUANG DIMENSI TIGA

( ) terdapat sedemikian sehingga

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI TENTANG GESERAN (TRANSLASI)

Transformasi Balikan

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI MEMBAHAS TENTANG GESERAN (TRANSLASI) Kelompok VI (Enam)

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI

OSN 2014 Matematika SMA/MA

3.1 TEOREMA DASAR ARITMATIKA

FORMULA PIPA RESAPAN AIR HUJAN PADA TANAH BERPASIR (MEMPERCEPAT DAYA RESAP TANAH DENGAN TEKANAN KOLOM AIR)

Vektor-vektor Yang Tegak Lurus dan Vektor-vektor Yang Paralel

MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 2 [KODE/SKS : KD / 2 SKS] Ruang Vektor

B. A . A . P GEOMETRI RUANG 1 11/14/2015. A. Kedudukan Titik, Garis dan bidang dalam Ruang. A. Kedudukan Titik, Garis dan Bidang dalam Ruang

19, 2. didefinisikan sebagai bilangan yang dapat ditulis dengan b

BAB II LANDASAN TEORI

- Persoalan nilai perbatasan (PNP/PNB)

B. A . A . P GEOMETRI RUANG 1 7/3/2015. A. Kedudukan Titik, Garis dan. bidang dalam Ruang. A. Kedudukan Titik, Garis dan. Bidang dalam Ruang

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN

Membangun Kode Golay (24, 12, 8) dengan Matriks Generator dan Menggunakan Aturan Kontruksi. Ikhsan Rizki K 1 dan Bambang Irawanto 2

Deret Pangkat. Ayundyah Kesumawati. June 23, Prodi Statistika FMIPA-UII

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

B. Hubungan Dua Lingkaran

BAB 6 RANGKAIAN KUTUB EMPAT

MATERI : RUAS GARIS BERARAH (KELOMPOK V / VI.D) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP PGRI LUBUKLINGGAU

REMBESAN AIR DALAM TANAH. Bagian 2 Dosen Pengampu: RUNI ASMARANTO, ST., MT

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB 5 RUANG VEKTOR UMUM. Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.

PENAKSIR YANG EFISIEN DARI KOMBINASI PENAKSIR RASIO-PRODUK UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK BERSTRATA. Mahasiswa Program S1 Matematika

BAB III DIMENSI PARTISI GRAF KIPAS DAN GRAF KINCIR

RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN

MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFFERENSIAL BILANGAN BULAT DAN BILANGAN RASIONAL

Variasi Kuat Medan Gravitasi

BEBERAPA SIFAT QUASI-IDEAL MINIMAL PADA RING TRANSFORMASI LINEAR 1

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

mungkin muncul adalah GA, GG, AG atau AA dengan peluang masing-masing

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E)

h maks = tinggi maksimum X maks = Jauh maksimum

PENAKSIR RASIO-PRODUK EKSPONENSIAL YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK BERSTRATA

SUATU KLAS BILANGAN BULAT DAN PERANNYA DALAM MENGKONSTRUKSI BILANGAN PRIMA

BAB III ANALISIS DISKRIMINAN. analisis multivariat dengan metode dependensi (dimana hubungan antar variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

TRANSFORMASI. 1) T(A) = A 2) Apabila P A, maka T(P) = Q dengan Q titik tengah garis. Selidiki apakah

ISOMETRI & HASIL KALI TRANSFORMASI

MAKALAH OLEH KELOMPOK I NAMA : 1. SHINTA JULIANTY 2. SITI HERLIZA 3. FATMALIZA 4. SUPRA ANTONI 5. JUNIANTY

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 16 April Pekan Ke-4, 2005 Nomor Soal:

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

( A) RUAS GARIS BERARAH

4.1 Konsep Turunan. lim. m PQ Turunan di satu titik. Pendahuluan ( dua masalah dalam satu tema )

PELABELAN FUZZY PADA GRAF. Siti Rahmah Nurshiami, Suroto, dan Fajar Hoeruddin Universitas Jenderal Soedirman.

ROTASI (PUTARAN) Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah GEOMETRI TRANSFORMASI yang diampuh oleh Ekasatya Aldila A., M.Sc.

Turunan Fungsi. Penggunaan Konsep dan Aturan Turunan ; Penggunaan Turunan untuk Menentukan Karakteristik Suatu Fungsi

untuk i = 0, 1, 2,..., n

2.1 Bilangan prima dan faktorisasi prima

KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG

BAB 3 PRINSIP SANGKAR BURUNG MERPATI

FISIKA. Kelas X GETARAN HARMONIS K-13. A. Getaran Harmonis Sederhana

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KENNETH CHRISTIAN NATHANAEL

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

BAB 3 RUANG BERNORM-2

TRANSFORMASI. Suatu transfornmasi pada bidang V adalah suatu fungsi yang bijektif dengan daerah asalnya V dan daerah nilainya V juga.

( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

MODUL 1.03 DINAMIKA PROSES. Oleh : Ir. Tatang Kusmara, M.Eng

BAB III TAKSIRAN PROPORSI POPULASI JIKA TERJADI NONRESPON. Dalam bab ini akan dibahas penaksiran proporsi populasi jika terjadi

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

Penyelesaian Model Matematika Masalah yang Berkaitan dengan Ekstrim Fungsi dan Penafsirannya

SUATU CONTOH INVERSE PROBLEMS YANG BERKAITAN DENGAN HUKUM TORRICELLI

Seri : Modul Diskusi Fakultas Ilmu Komputer. FAKULTAS ILMU KOMPUTER Sistem Komputer & Sistem Informasi HANDOUT : KALKULUS DASAR

BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

tidak mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilakukan dengan memberikan kompensator terdesentralisasi. Fixed mode terdesentralisasi pertama

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Jurusan Teknik Informatika ( ) 2) Dosen Jurusan Teknik Komputer 3)

LEMBAR KERJA SISWA 1. : Menggunakan Konsep Limit Fungsi Dan Turunan Dalam Pemecahan Masalah

Beberapa Permasalahan pada Teori Gelombang Linier. Syawaluddin Hutahean 1) Hang Tuah 2) Widiadnyana Merati 2) Leo Wiryanto 2)

PERTEMUAN IX PERSAMAAN BERNOULLI

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN

1. Persamaan Energi Total

SOLUSI BAGIAN PERTAMA

Materi. Menggambar Garis. Menggambar Garis 9/26/2008. Menggambar garis Algoritma DDA Algoritma Bressenham

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

PELABELAN SUPER SISI AJAIB PADA GRAF MULTI STAR

MENENTUKAN TURUNAN DAN SIFAT-SIFAT TURUNAN DARI FUNGSI 1/f(x) DAN h(x)/f(x) ABSTRACT

BAB IV Solusi Numerik

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

TRANSFORMASI DAN PENCERMINAN

Koko Martono FMIPA - ITB

Transkripsi:

KLH GEOETRI TRNFORI TERI ETENGH UTRN IUUN OLEH : Nama : Listiana aputri Rini uji stuti Ridu Novriansya ewi usiana uprayitno rsi roram tudi : end atematia osen enampu : Fadli, i,d EKOLH TINGGI KEGURUN N ILU ENIIKN ERTUN GURU REULIK INONEI (TKI-GRI) LUUKLINGGU THUN JRN 2009/200

ETENGH UTRN ( ) Gambar efinisi : ebua setena putaran pada sruatu titi adala suatu padanan didefinisian untu setiap titi pada bidan sebaai beriut : yan pabila 2 ( ) maa ( ), seina titi tena ruas aris Teorema 7 : ndaian sebua titi dan dua aris tea lurus yan berpotonan di aa uti : Ole arena, maa ita dapat membuat sebua system sumbu ortoonal denan sebaai sumbu X dan sebaai sumbu Y dipaai sebaai titi asal ( ambar 2) Y ( x, y ) ( x, X 2

Harus dibutian bawa setiap berlau ndaian " ( x, dan andaian pula bawa ( x, Ole arena titi tena ( + y ) " maa x + x y + (0,0), 2 2 y y 0 atau x x dan y y Jadi ( x, eratian searan omposisi pencerminan [ ] [( x, ] ( x, ) ( ) y, seina ( + x ) x 0 dan Jadi alau Jia maa maa ( ) edanan berlau : Ini berarti : ( ) jadi jua ( ) ( ) seina untu setiap pada bidan ( ) Teorema 72 : Jia dan dua aris yan tea lurus maa uti : alau ( liat ambar 2 ) maa ( ) ( ) Jua ( ) ( ), seina ( ) ( ) Untu, maa elanjutnya (( x, ) ( x, Jadi, eina diperole atatan : ini berarti bawa omposisi pencerminan teradap dua aris yan tea lurus adala omutatif Teorema 73 : Jia setena putaran, maa uti : ndaian dan dua aris yan tea lurus maa denan titi poton antara dan Jadi ( ) 3

Ole arena dan maa enurut teorema 72, ole arena Jadi Teorema 74 : Jia ( a, b) dan ( x, maa (2a LNJUTN ETENGH UTRN alam ab III tela ita bicaraan transformasi yan ita sebut reflesi pada sebua aris alau reflesi ini ita namaan ( ), aa seperti anda inat definisinya adala : 2, yan bersifat bawa adala sumbu ruas aris Kalau ita liat untu semua titi titi tetap ( invarian ) reflesi pada umumnya berimpit denan petanya Titi demiian dinamaan efinisi : dinamaan titi tetap (invarian) transformasi T apabila berlau T ( ) Jadi sebua reflesi pada aris memilii ta ina banyanya titi-titi tetap, yaitu semua titi pada sumbu reflesi ada sebua setena putaran di, maa satu-satunya titi invarian adala sebab dan x ( X ) X denan X dan titi tena ruas aris XX Tela ita etaui bawa apabila adala setena putaran denan sebaai pusat aa dapat disajian sebaai asil ali dua reflesi ada dan denan tit poton dan, jadi Ole arena setiap reflesi suatu isometri, maa jua suatu isometri nda jua masi inat bawa ole suatu isometri etiap aris dipetaan menjadi suatu aris pula efinisi : ebua trasformasi T yan bersifat bawa sebua aris petanya jua aris dinamaan olineasi Ole arena reflesi adala olineasi maa setena putaran jua suatu olineasi Ini tida sebab setiap isometri adala olineasi efinisi : uatu olineasi dinamaan suatu dilatasi apabila untu setiap aris berlau sifat () // ala satu conto adala setena putaran 4

Teorema 75 : ndaian () // uti : suatu setena putaran dan sebua aris pabila Q, maa ( ) ( Q) Q ndaian ndaian maa titi tena ruas Q maa titi tena ruas denan QQ denan Q ( Q) aa Q Q, seina Q Q sebua jajaran enjan ini berarti Q // Q jadi // () Teorema 76 : Hasil ali dua setena putaran denan pusat-pusat yan berbeda tida memilii titi tetap uti : ndaian dan pusat-pusat setena putaran tersebut ndaian dan andaian dan aris-aris tea lurus pada di dan aa berturut-turut ita perole : ( )( ) [( ) ] [ ( )] I ( I) Gambar 5

ndaian X titi invarian jadi ( X ) X seina ( )( X ) X Jadi pula (( ) X ) ( X ), atau [( ) ( X )] ( X ) ndaian ( X ) X Ι ( X ) ( X ) seina ( X ) ( X ) ndaian X X alam al ini dan adala sumbu dari ruas aris ole arena ruas aris memilii anya satu sumbu maa, ndaian X X maa ( X ) X dan ( X ) X Jadi X dan X yan berarti bawa dan berpotonan di X ini tida munin ada sebua titi X seina ( X ) ( X ) atau ( X ) X Jadi asil ali tida memilii titi tetap Teorema 77 : Jia memetaan pada uti : ndaian ada 2 setena putaran Jadi ( ) ( ) adala dua titi maan anya ada satu setena putaran yan dan E maa [ ( ) ] [ E ( ) ] E seina arena E ( ) dan E ( ), maa [ ()] E Jadi apabila dan E berbeda, maa ini berarti bawa adala titi tetap dari asil ali E Ini ta munin Jadi ta munin ada lebi dari satu setena putaran yan memetaan pada atu-satunya setena putaran adala T ( ) denan T titi tena ruas aris Teorema 78 : uatu setena putaran adala suatu dilatasi yan bersifat involutori uti : ndaian pusat setena putaran Kalau sebua aris, maa () // 2 Ι, denan I transformasi identitas Harus dibutian 2 al : ( ) 6

)Jelas bawa ( ) suatu aris ndaian, dan, edanan ( ) ( ) eina jadi ( ) ini berarti // (), jadi sebua dilatasi 2)Ole arena Jadi ( ) ( ), titi maa ( ) I( ) I ini berarti bersifat involutori Teorema 79 : pabila T suatu transformasi H impunan titi-titi dan sebua titi aa T ( H ) T uti : ( ) H ndaian T (H ) jadi ada X H seina T (X ) maa T ( ) T ( T ( X )) ( T T )( X ) I( X ) X, jadi T ( ) H 2 ndaian T ( ) H Ini berarti bawa T ( T ( )) T ( H ) atau T (H ) onto : ibawa ini diemuaan sebua conto 2 2 transformasi balian ietaui impunan [( x, x + 4y 5] (3,) jia adala sumbu y selidii apaa (E)? enyelesaian : baaimana ita dapat menunaan E ndaian (4,-3) dan Kita etaui bawa ( ) pabila (x, maa ( x, sedanan (2x3 x2x ( E x2 jadi ( ) ( ) (2, ) Ole arena titi ( 2, ) < E maa ( ) ( ) E Ini berarti bawa < ( )( E) < enan cara yan serupa Kita dapat menentuan persamaan peta suatu impunan itu, tela dietaui dalam conto diatas ita tau Teorema 79 bawa < ( )( E) jia dan anya jia ( y < E alau ( x, oal Latian pabila (2,3), tentuanla : a () pabila (2,3) c ( E) pabila E ( 4, ) b () pabila ( 2,7) d () pabila ( x, 7

enyelesaian : a (2,3) dan (2,3) c (2,3) dan E ( 4, ) ( ) (2a ( ) (E) [(22) 2,(23) 3] (4 2,6 3) E (2a [(22) 4,(23) ( ) ] (4 4,6 + ) ( ) (2,3) ( E) (0,7) b (2,3) dan ( 2,7) d (2,3) dan ( x, ( ) (2a (2a [(22) ( 2),(23) 7] (4 + 2,6 7) [(22) x,(23) y] (4 x,6 ( x 4, y 6) ( ) (6, ) ( 4, 6) 8