ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

Transkripsi

1 ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-0 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH Ladrian Rohmi Abdi Syahdanni 1), Ir. Suhariyanto, MT ),Ir. Mahirul Mursid, MSc ) Jurusan D Teni Mesin, Faultas Tenologi Industri Institut Tenologi Sepuluh Nopember Surabaya gapraper@yahoo.com ABSTRAK Pada umumnya untu menentuan minya pelumas sudah watunya diganti atau belum, masih berpedoman pada jara tempuh (m) untu endaraan bermotor. Salah satu cara untu menentuan minya pelumas sudah watunya diganti atau belum dapat diuur dengan menguur visositasnya agar elayaan-paai minya pelumas dapat dietahui. Syarat elayaan-paai minya pelumas yaitu visositas berurang tida lebih dari 50% dari visositas minya pelumas baru. Dalam tugas ahir ini dilauan analisis elayaan-paai minya pelumas SAE 10W 0 pada sepeda motor Honda ity Sport 1 berdasaran visositasnya. Pada tugas ahir ini aan dilauan pengujian visositas minya pelumas menggunaan metode visometer bola jatuh. Variasi jara tempuh adalah 000 m,50 m,50 m, 500 m, 750 m, 900 m, 000 m,050 m, dan 100 m dengan temperatur pengujian pada 40 0 dan Pengujian dengan cara suatu bola yang berupa elereng dilepasan dari atas tabung ara vertial yang berisi minya pelumas yang dicari visositasnya. Kemudian dicari watu (t) yang diperluan oleh suatu bola jatuh dari atas tabung dengan panjang lintasan yang telah ditentuan. Selanjutnya berdasaran data tersebut nilai visositasnya dapat dihitung. Hasil pengujian menunjuan bahwa Semain lama minya pelumas dipaai ( yang dibutian dengan jara tempuh ) maa nilai visositasnya aan semain turun. Pada jara tempuh 0 m, nilai visositas sebesar 77. cp pada suhu 40º dan pada jara tempuh 100 m, nilai visositas turun menjadi 6.07 cp pada suhu 40º dan elayaan paai minya pelumas SAE 10W 0 pada sepeda motor Honda ity Sport 1 adalah 050m. Kata Kunci : Kelayaan-Paai pelumas, Visositas, Visometer bola jatuh PENDAHULUAN Suatu problem yang besar yang dihadapi dalam perencanaan elemen mesin adalah bagaimana menjaga atau menghindari ehilangan daya atau energi selama terjadinya gesean antara elemen-elemen mesin yang saling bergera. Pelumasan sangat diperluan untu menjaga atau memperecil eausan, memperecil timbulnya panas dan pemuaian, sebagai media pendinginan dan untu menjaga ebersihan dari geram aibat adanya gesean antar logam, arena logam yang bergesean aan menimbulan geram. Salah satu hal yang perlu diperhatian tentang pelumas adalah visositasnya (eentalan), sifat ini dimilii oleh setiap zat cair. Visositas dari pelumas bervariasi dengan adanya perubahan temperatur, dalam enyataannya suatu fluida umumnya aan mengalami penurunan nilai visositas dengan adanya enaian temperatur. Setelah temperatur embali seperti semula atau dingin, Visositas tida embali nai seperti semula, tetapi turun sediit demi sediit, sehingga pada ahirnya Visositasnya tida memenuhi syarat lagi. Pada zat cair, visositas disebaban arena adanya gaya ohesi (gaya tari menari antara moleul). Dalam aitannya dengan perubahan nilai visositas arena pengaruh suhu atau temperatur pada minya pelumas, dienal dengan istilah index visositas yaitu untu mengetahui apaah minya pelumas tersebut mudah atau tida dipengaruhi oleh temperatur. Selama ini untu menentuan minya pelumas sudah watunya diganti atau belum masih berpedoman pada jara tempuh (m) untu endaraan bermotor. Pedoman tersebut belum pernah dilauan pengecean, apa benar jara tempuh misalnya, 000 m, 500

2 m, 000 m, dan sebagainya minya pelumas harus diganti?. Salah satu cara untu menentuan minya pelumas sudah watunya diganti atau belum dapat diuur dengan menguur visositasnya. Dalam tugas ahir ini digunaan metode visometer bola jatuh untu pengujian visositas pelumas tersebut. Visometer Bola Jatuh METODOLOGI Diagram Alir Gambar. Alat Visometer Bola Jatuh ara erja Setelah minya pelumas di panasan pada tempratur 40 0 dan 100 0,maa pelumas tersebut di masuan e dalam pipa pada alat visometer bola jatuh tersebut. Kemudian dijatuhan bola dari punca minya pelumas pada pipa tersebut dan di uur watu yang diperluan bola jatuh dari punca hingga dasar pipa. Kemudian dapat dihitung nilai visositas pelumas tersebut. Gambar 1. Diagram Alir HASIL DAN PEMBAHASAN perhitungan dalam mengetahui visositas minya pelumas baru sampai visositas minya pelunas tersebut tida laya untu di paai.

3 Menghitung f (correction factor) d d d 1,104,09 0,9 D D D 1,104 0,7,09 0,7 0,9 0, 7 1 0, , ,00648 = 0,1 5 Perhitungan Visositas Minya Pelumas pada jara tempuh ( 0 m ) Menghitung nilai Koefisien Visositas pada temperatur 40º Sebelum menghitung visositas, didapat t.(rata-rata) dari penguuran visositas pada tabel. (bab III) : t ,.. r. g. bola fluida f. t 9. x gr. 0, ,98 0,8.0,1 s.1, gr.0, ,15.0,1.1, 9.70 gr 1, ,15 60 dyne. 0,770 0,770 poise 5.0,1.1,. Menghitung visositas inemati digunaan persamaan Stoes Sehingga dapat dihitung : dyne. 0,770 gr 0,8 0,9stoes 9centistoes 0,9 Menghitung nilai Koefisien Visositas pada temperatur 100º Sebelum menghitung visositas didapat t.(rata-rata) dari penguuran visositas pada tabel. (bab III) : t ,50. r. g. bola fluida f. t x gr. 0, ,98 0,80.0,1 s.0, gr.0, , gr 1, ,18 60 dyne., ,46 poise Menghitung visositas inemati Stoes = Stoes.0,1.0,50.0,1.0,50.

4 dyne. 0,46 0,4057 gr 0,80 0,4057stoes 40,57centistoes Untu data perhitungan visositas absolut dan visositas inemati yang lainnya dapat dilihat pada tabel dan grafi beriut ini : Tabel 1. Tabel hasil perhitungan visositas absolut dan visositas inemati terhadap jara tempuh (m) pada temperatur 40º dan 100º. Jara tem puh (m) abso lut (Poi se), 40º Hasil perhitungan Pembahasan Pengaruh Suhu terhadap Visositas Minya Pelumas Pengujian minya pelumas dilauan pada tempratur 40 0 dan Pada ine mati (cs), 40º absol ut (Pois e), 100º ine mati (cs), 100º umumnya pengaruh suhu terhadap perubahan nilai visositas sangatlah besar, diarenaan melemahnya iatan-iatan moleul pada minya pelumas itu sendiri, etia suhunya nai, iatan-iatan moleul melemah sehingga visositasnya turun. visositas suatu fluida terjadi arena adanya gaya ohesi (gaya tari menari antara moleul) Pengaruh suhu juga terjadi didalam mesin sepeda motor etia dijalanan arena adanya gesean yang besar pada onstrusi mesinnya yang beraibat menimbulan panas yang tinggi dan berpengaruh terhadap perubahan visositas minya pelumas yang dipaai. Sehingga visositas minya pelumas turun. Pengaruh Jara Tempuh Terhadap Visositas minya Pelumas Dengan beerjanya mesin sepeda motor menyebaban terjadinya gesean ara terus menerus di dalam mesin. Hal ini mengaibatan moleul minya pelumas menjadi terisis. Sehingga dengan bertambahnya jara tempu teriisnya moleul pelumas semain banya dan membuat moleul pelumas tida lagi dalam eadaan bai yang mengaibatan melemahnya gaya ohesi pada minya pelumas, sehingga visositas aan semain menurun dengan bertambahnya jara tempuh. Dengan tercampurnya bahan baar e dalam ba oli juga mengaibatan visositas minya pelumas menurun. Kelayaan Umur Paai Minya Pelumas Untu menentuan umur paai minya pelumas ada beberapa fator, salah satu fatornya adalah ditentuan oleh nilai visositas. Bila nilai visositasnya sudah turun lebih dari 50 % dari visositas semula, maa sebainya minya pelumas tersebut harus sudah diganti (Menurut S.T.L.E. (Society of Tribologists and Lubrication Engineers), referensi Tribology Data Handboo.hal 99/Lampiran 8). Dari hasil pengujian menenjuan bahwa umur paai minya pelumas AHM SPX 1 SAE 10W 0 pada mesin sepeda motor 4 Ta (Honda ity Sport 1), adalah pada 050 m, arena nilai visositasnya sudah turun melebihi 50 % dari nilai visositas awal.

5 Kesimpulan Dari hasil analisa pengujian dan perhitungan visositas minya pelumas pada jara tempuh 0 m,000 m,50 m, 500 m,750 m,900 m, 000 m, dan 050 m, dan 100m yang diujian pada sepeda motor Honda ity Sport 1 (4Ta) dapat disimpulan sebagai beriut : 1. Semain lama minya pelumas dipaai ( yang dibutian dengan jara tempuh ) maa nilai visositasnya aan semain turun. Pada jara tempuh 0 m, nilai visositas sebesar 77. cp pada suhu 40º dan pada jara tempuh 100 m, nilai visositas turun menjadi 6.07cP pada suhu 40º.. Kelayaan paai minya pelumas AHM SPX 1 SAE 10W 0 pada sepeda motor Honda ity Sport 1 (4ta) adalah pada jara tempuh 050 m, arena nilai visositasnya sudah turun dibawah 50 % dari nilai visositas awal.. Stachowia, Gwidon W Engineering Tribology, Third Edition, Elsevier Inc, USA 4. Richard E. Sontag, 00. Fundamentals Of Thermodinamic, 5th Edition, Willey, English. 5. Sularso, Kiyoatsu Suga, 00. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Mesin, cetaan e-10, PT Pradnya Paramita, Jaarta. 6. Aron Deutschment, Machine Design Theory, ollier Maillan International Editor, London. 7. Fox, Robert W ; Mc Donald, Alan T Introduction To Fluid Mechanics, 8 th edition. New Yor : Jhon Wiley and Sons,inch Saran Untu saran yang dapat diberian pada permasalahan : 1. Sebainya dalam pengujian visositas minya pelumas dengan metode visometer bola jatuh diharapan suatu saat pengujian penguurannya tida ara manual melainan menggunaan alat penguuran watu ara otomatis, diarenaan eterbatasan alat indera manusia.. Alat uur visometer bola jatuh, dapat dijadian sebagai alat peraga penguuran visositas pada mata uliah fisia dan elemen mesin.. Sebainya menggunaan bola elereng yang berwarna cerah, supaya lebih mudah elihatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Wartawan, Anton L Minya Pelumas, Pengetahuan Dasar dan ara Penggunaan, Jaarta. Browser, E.R., 1997, Tribology Data Handboo : Automotive Engine Oil ondition Monitoring, Ameria.