P U T U S A N NOMOR: 229/Pdt.G/2011/PTA/Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.

Transkripsi

1 SALINAN P U T U S A N NOMOR: 229/Pdt.G/2011/PTA/Bdg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara pihak-pihak sebagai berikut: Pembanding, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Bandung, semula Termohon/Penggugat Rekonvensi, sekarang Pembanding. m e l a w a n : Terbanding, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Subang, dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 Mei 2011 diwakili oleh kuasa hukumnya: ARIYANA S. AJISAKHA, S.Ag., S.H., dan BUDI SUTIAWARMAN, S.Ag., S.H., para Advokat berkantor di Jalan Lebakwangi, Cijaringao No. 09 Banjaran Kabupaten Bandung, semula Pemohon/Tergugat Rekonvensi, sekarang Terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini. TENTANG DUDUK PERKARA Memperhatikan dan menerima keadaan-keadaan mengenai duduk perkara seperti tertera dalam Putusan Pengadilan Agama Cimahi Nomor: 1876/Pdt.G/2011/PA.Cmi. tanggal 6 Oktober 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Dzulqa dah 1432 Hijriyah yang amarnya sebagai berikut: Hal 1 dari 7 hal Put. No. 229/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

2 DALAM KONVENSI: 1. Mengabulkan permohonan Pemohon. 2. Menyatakan sah pernikahan Pemohon dengan Termohon yang dilaksanakan di wilayah KUA Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung pada bulan April Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Cimahi. 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Cimahi untuk mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama yang wilayahnya meliputi tempat kediaman Pemohon dan Termohon serta tempat perkawinan dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu. DALAM REKONVENSI: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian. 2. Memerintahkan kepada Tergugat untuk memberikan kepada Penggugat sebagai berikut: 1). Mut ah berupa uang sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah). 2). Nafkah iddah berupa uang sebesar Rp ,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah). 3. Menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak hadhanah terhadap seorang anak Penggugat dan Tergugat yang bernama (anak) (umur 7 tahun) sampai anak tersebut dewasa. 4. Memerintahkan kepada Tergugat untuk memberikan nafkah ketiga anak-anak Penggugat dan Tergugat melalui Penggugat sebesar Rp ,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan sampai ketiga anak tersebut dewasa. 5. Menolak selain dan selebihnya. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI: Membebankan biaya perkara kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi sebesar Rp ,00 (seratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Menimbang, bahwa sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Banding yang dibuat oleh Wakil Panitera Pengadilan Agama Cimahi pada tanggal 17 Oktober 2011, Pembanding mengajukan permohonan banding Hal 2 dari 7 hal Put. No. 229/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

3 terhadap Putusan Pengadilan Agama Cimahi Nomor 1876/Pdt.G/2011/PA.Cmi. tanggal 6 Oktober 2011, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 26 Oktober Menimbang, bahwa Pembanding mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Cimahi pada tanggal 15 Nopember 2011 dan telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 15 Juli Menimbang, bahwa Terbanding sebagaimana Surat Keterangan Nomor 1876/Pdt.G/2011/PA.Cmi. tanggal 28 November 2011 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Cimahi, tidak menyerahkan kontra memori banding melalui Kepaniteraan Pengadilan Agama Cimahi. Menimbang, bahwa Pembanding telah memeriksa berkas banding pada tanggal 1 Nopember 2011, sedangkan Terbanding meskipun kepadanya telah diberitahukan untuk memeriksa berkas perkara banding, akan tetapi tidak menggunakan kesempatan untuk memeriksa berkas perkara banding. TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding masih dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan undang-undang. Karena itu permohonan banding tersebut dapat diterima. Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bandung setelah membaca, meneliti, dan mempelajari dengan seksama berkas permohonan banding yang terdiri dari: salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Cimahi Nomor: 1876/Pdt.G/2011/PA.Cmi. tanggal 6 Oktober 2011, berita acara persidangan, surat-surat bukti, memori banding, dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini akan memberikan pertimbanganpertimbangan sebagaimana terurai di bawah ini. DALAM KONVENSI: Menimbang, bahwa Majelis dapat menyetujui pertimbanganpertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama karena telah tepat dan benar serta tidak adanya keberatan dari kedua belah pihak. Karena itu diambil alih menjadi pertimbangan-pertimbangan dan pendapatnya sendiri dalam mengadili dan memutus perkara ini. Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan pertimbangan tersebut di atas putusan Pengadilan Agama Cimahi a quo dapat dipertahankan dan dikuatkan. Hal 3 dari 7 hal Put. No. 229/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

4 DALAM REKONVENSI: Menimbang, bahwa yang menjadi keberatan Penggugat Rekonvensi/ Pembanding dalam memori bandingnya terhadap putusan Majelis Hakim tingkat pertama adalah mengenai tidak dikabulkannya tuntutan Penggugat Rekonvensi/Pembanding secara penuh sesuai dengan tuntutannya, yaitu: 1. Mut ah berupa sebuah rumah tinggal yang layak, yang dikabulkan hanyalah uang seberar Rp ,00 (tiga juta rupiah). 2. Nafkah iddah sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah), dikabulkan sebesar Rp ,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah). 3. Nafkah 3 (tiga) orang anak setiap bulan di luar biaya pendidikan dan kesehatan sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah), dikabulkan sebesar Rp ,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah) setiap bulan. Bahwa oleh karena Tergugat Rekonvensi telah mendhalimi Penggugat Rekonvensi/Pembanding dan anak-anaknya, yaitu menikah lagi dengan perempuan lain di Subang tahun 2009 dengan memakai data palsu mengaku duda, selain itu penghasilan Tergugat Rekonvensi/Terbanding yang di tahun 2009 sebesar Rp ,00 (tiga juta delapan ratus dua puluh dua ribu rupiah) dan sekarang tahun 2011 sebesar Rp ,00, (lima juta rupiah) maka Penggugat Rekonvensi/Pembanding mohon agar Majelis Hakim tingkat banding memutuskan sebagai berikut: 1. Mut ah sebesar Rp ,00 (dua puluh juta rupiah) karena Tergugat Rekonvensi/ Terbanding tidak sanggup memberikan sebuah rumah yang layak. 2. Nafkah iddah sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah). 3. Nafkah 3 (tiga) orang anak sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah). Menimbang, bahwa terhadap keberatan Penggugat Rekonvensi/ Pembanding tersebut Majelis memberikan pertimbangan sebagai berikut: Bahwa hukum Islam mewajibkan bekas suami untuk memberi mut ah kepada bekas isteri sebagaimana tersebut dalam Al-Qur an Surat Al-Baqarah ayat 241 dimaksudkan sebagai penghibur. Sedangkan besarnya mut ah disesuaikan dengan kepatutan dan kemampuan bekas suami (vide: pasal 160 Kompilasi Hukum Islam). Karena mut ah yang dituntut oleh Penggugat Rekonvensi/Pembanding berupa sebuah rumah tinggal yang layak atau jika tidak mampu dapat diganti uang sebesar Rp ,00 (dua puluh juta rupiah). Akan tetapi, berdasarkan bukti T.5 penghasilan Tergugat Rekonvensi/Terbanding sebesar Rp ,00 (lima juta rupiah). Atas dasar Hal 4 dari 7 hal Put. No. 229/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

5 itu, menurut Majelis Hakim Tingkat Banding telah cukup layak dan sesuai dengan kemampuannya jika Tergugat Rekonvensi/ Terbanding dibebani kewajiban untuk memberi mut ah kepada Penggugat Rekonvensi/Pembanding sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah). Bahwa mengenai nafkah iddah ukurannya adalah pemenuhan minimal keperluan hidup sehari-hari, dan sesuai perkembangan kebutuhan hidup di Bandung dewasa ini, menurut Majelis Hakim Tingkat Banding, layak dan sesuai kemampuan Tergugat Rekonvensi/Terbanding jika nafkah iddah ditetapkan sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah). Bahwa masalah nafkah tiga orang anak, sama halnya dengan nafkah iddah ukuran minimalnya kebutuhan minimal paling primer, yaitu makan minum sehari-hari. Karena ketiga orang anak tersebut faktanya ikut Penggugat Rekonvensi/Pembanding, maka menurut Majelis Hakim Tingkat Banding, nafkah yang layak sesuai kemampuan Tergugat Rekonvensi/Terbanding dan perkembangan kebutuhan dewasa ini adalah untuk masing-masing anak sebesar Rp ,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan. Kewajiban tersebut berlangsung terus sampai anak-anak tersebut kawin atau dapat berdiri sendiri (vide: Pasal 45 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974). Karena ketiga orang anak tersebut umurnya berbeda, maka masa berakhirnya kewaajiban pemberian nafkah kepada ketiga anak tersebut sesuai dengan keadaan masing-masing anak. Oleh karena itu besarnya nafkah anak sebagaimana tersebut dalam putusan Majelis Hakim tingkat pertama harus diperbaiki menjadi sebesar Rp ,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan untuk masing-masing anak sampai anak-anak tersebut kawin atau mampu berdiri sendiri. Menimbang, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Agama Cimahi a quo harus diperbaiki menjadi seperti tersebut dalam amar putusan. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI: Menimbang, bahwa mengenai biaya perkara sesuai pasal 89 ayat 1 Undang-undang Nomor: 7 Tahun 1989 yang telah dirubah, pertama dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan Hal 5 dari 7 hal Put. No. 229/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

6 kepada Pemohon dan pada tingkat banding dibebankan kepada Penggugat/Pembanding; Memperhatikan pasal 7 Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947 serta ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang bersangkutan; MENGADILI Menyatakan permohonan banding dari Pembanding dapat diterima. Dalam Konvensi: Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Cimahi Nomor: 1876/Pdt.G/2011/PA.Cmi. tanggal 6 Oktober 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Dzulqa dah 1432 Hijriyah. Dalam Rekonvensi: Memperbaiki Putusan Pengadilan Agama Cimahi Nomor 1876/Pdt.G/2011/PA.Cmi tanggal 6 Oktober 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Dzulqa dah 1432 Hijriyah sehingga amarnya sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi sebagian. 2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Penggugat Rekonvensi: 2.1 Mut ah sebesar Rp ,00 (sepuluh juta rupiah). 2.2 Nafkah iddah sebesar Rp ,00 (tiga juta rupiah). 3. Menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak hadhanah terhadap seorang anak Penggugat Rekonvensi dan Tergugat Rekonvensi yang bernama Deliana Puteri Humardany sampai anak tersebut dewasa. 4. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar nafkah 3 (tiga) orang anak yang bernama: Derry Humardany, Ditha Damayanti, dan Deliana Puteri Humardany kepada Penggugat Rekonvensi masing-masing sebesar Rp ,00 (tujuh ratus limapuluh ribu rupiah) setiap bulan sampai anakanak tersebut kawin atau mampu beridiri sendiri. Dalam Konvensi dan Rekonvensi: Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,00 (seratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Hal 6 dari 7 hal Put. No. 229/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.

7 Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama di Bandung pada hari Kamis 5 Januari 2012 Masehi bertepatan dengan tanggal 11 Shafar 1433 Hijriyah, oleh kami Drs. H. Hasan Bisri, S.H., M.Hum., sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Hasanadi Badni, S.H., M.Hum., dan Drs. H. Muhtadin, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, dan dibantu oleh R. Jaya Rahmat, S.H., M.Hum. sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak yang berperkara. KETUA MAJELIS, Drs. H. Hasan Bisri, S.H., M.Hum. HAKIM ANGGOTA Drs. H. Hasanadi Badni, S.H., M.Hum. HAKIM ANGGOTA Drs. H. Muhtadin, S.H., Perincian biaya perkara: PANITERA PENGGANTI, R. Jaya Rahmat, S.H., M.Hum. 1. ATK, Pemberkasan dll Rp ,00 2. Redaksi Rp 5.000,00 3. Meterai Rp 6.000,00 J u m l a h Rp ,00 Untuk salinan yang sama bunyinya oleh PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG PANITERA H. TRI HARYONO, S.H. Hal 7 dari 7 hal Put. No. 229/Pdt.G/2011/PTA.Bdg.