P U T U S A N Nomor 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat antara: PEMBANDING, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan pedagang harian, tempat tinggal di KOTA PADANG, sebagai Tergugat/Pembanding; melawan TERBANDING, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir Strata 1, pekerjaan PNS, tempat tinggal di KABUPATEN SOLOK, sebagai Penggugat/Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama Padang tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah memeriksa dan memperhatikan bukti-bukti dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara ini; DUDUK PERKARA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0370/Pdt.G/2015/PA.Kbr tanggal 14 Januari 2016 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 04 Rabiul Akhir 1437 Hijriyah yang amar selengkapnya sebagai berikut : Dalam Konvensi: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; Hal 1 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

2 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Koto Baru untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, dan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Dalam Rekonvensi: 1. Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi; 2. Menetapkan Tergugat Rekonvensi (TERBANDING) sebagai pemegang hak dan tanggung jawab hadhanah terhadap 3 (tiga) orang anak, yaitu: 2.1. ANAK I PEMBANDING DAN TERBANDING perempuan, umur 9 tahun; 2.2. ANAK II PEMBANDING DAN TERBANDING, laki-laki, umur 7 tahun; 2.3. ANAK III PEMBANDING DAN TERBANDING, laki-laki, umur 4 tahun; Dalam Konvensi dan Rekonvensi: - Membebankan kepada Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp ,00 (tiga ratus dua puluh satu ribu rupiah); Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Koto Baru yang menyatakan bahwa pada hari Selasa tanggal 26 Januari 2016 pihak Tergugat telah mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan Agama tersebut di atas, permohonan banding tersebut telah pula diberitahukan kepada pihak lawan pada tanggal 01 Februari 2016 ;Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding tanggal 26 Januari 2016 dan Kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding tanggal 10 Februari 2016, baik memori banding maupun kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya masing-masing; Hal 2 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

3 Bahwa berdasarkan Surat Pernyataan Nomor : W3-A11/318/ HK.05/II/2016 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Koto Baru menyatakan bahwa hingga berkas perkara dikirim Pembanding dan Terbanding belum datang menghadap ke Pengadilan Agama Koto Baru untuk memeriksa berkas ; Bahwa permohonan banding Pembanding yang menyatu dengan berkas perkara telah terdaftar di Kepaniteraan perkara Pengadilan Tinggi Agama Padang Register Nomor 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg, tanggal 03 Maret 2016, untuk selanjutnya Majelis Hakim yang ditunjuk akan memeriksa ulang dan mengadili perkara ini sebagaimana diuraikan di bawah ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding Pembanding dalam perkara ini telah diajukan dalam tenggat waktu banding dan menurut cara-cara yang dtentukan oleh peraturan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut secara formal harus dinyatakan dapat diterima ; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Padang setelah mempelajari dan meneliti dengan seksama berkas perkara yang dimintakan banding serta putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0370/Pdt.G/2015/PA. KBr, tanggal 14 Januari 2016 M, bertepatan dengan tanggal 4 Rabiul Akhir 1437 H. Selanjutnya mempelajari juga memori banding dan kontra memori banding yang disampaikan oleh para pihak, maka Pengadilan Tinggi Agama Padang memberikan pertimbangan dan pendapatnya sebagai berikut : Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Agama Koto Baru pada putusannya dalam perkara a quo, sudah tepat dan benar, oleh karenanya Pengadilan Tinggi Agama Padang dapat menyetujuinya dan menjadikannya sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi Agama Padang dalam memutus perkara ini, namun Pengadilan Tinggi Agama Padang memandang perlu untuk menambah dan melengkapi pertimbangan tersebut sebagai berikut : DALAM KONVENSI Hal 3 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

4 Menimbang, bahwa Majelis Hakim tiap kali persidangan telah berusaha mendamaikan Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, akan tetapi tidak berhasil. Kemudian Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding telah pula mengikuti proses mediasi untuk usaha damai, namun tidak juga berhasil. Demikian juga laporan hasil sidang Tim Pertimbangan Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian (TP4) Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Solok tanggal 6 Oktober 2015 M telah mengeluarkan Pemberian Izin Perceraian karena alasan-alasan dan bukti-bukti yang dikemukakan Penggugat/Terbanding untuk melakukan perceraian dapat diterima oleh akal sehat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, serta usaha dari para saksi keluarga untuk merukunkan Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding juga tidak berhasil ; Menimbang, bahwa memori banding Pembanding halaman 10 mengenai tempat mengajukan gugatan sesuai pasal 22 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, harus di ajukan di Pengadilan di tempat kediaman Tergugat, mengenai keberatan Pembanding dalam hal ini, harus dikesampingkan, karena Tergugat/Pembanding tidak mengajukan pada kesempatan pertama pada waktu mengajukan jawaban ; Menimbang, bahwa Penggugat/Terbanding dalam kontra memori bandingnya menyatakan bahwa jangankan rasa kasih sayang, rasa cinta dan ikatan bathin antara Terbanding dengan Pembanding yang ada, untuk bertemu saja Terbanding dengan Pembanding, Terbanding sangat ketakutan luar biasa dan sangat trauma dengan kekerasan yang dilakukan oleh Pembanding kepada Terbanding. ; Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding dalam jawabannya pada dasarnya mengakui adanya perselisihan dan pertengkaran serta rasa cemburu, pengakuan itu diperkuat oleh Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya yang mengatakan bahwa telah terjadi prahara dalam rumah tangga Pembanding dan Terbanding terhadap persengketaan yang tajam, perselisihan kuat. Dengan demikian Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa pengakuan tersebut telah memenuhi ketentuan pasal 311 R.Bg yang Hal 4 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

5 menyebutkan bahwa Pengakuan, yang diucapkan dihadapan hakim adalah memberikan bukti yang sempurna memberatkan orang yang mengucapkannya, baik sendiri, maupun dengan bantuan orang lain, yang dikuasakan untuk itu. Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti dan Pengadilan telah yakin rumah tangga Penggugat/ Terbanding dan Tergugat/Pembanding sudah pecah, maka dipandang tidak perlu lagi dipertimbangkan tentang apa dan bagaimana serta siapa yang salah yang menjadi penyebab pemicu timbulnya perpecahan rumah tangga tersebut, karena perceraian itu semata-mata ditujukan kepada perkawinan itu sendiri dan mencari kesalahan salah satu pihak yang dalam kenyataan kerukunan tidak mungkin lagi diharapkan, hanya akan menimbulkan pengaruh tidak baik bagi kedua belah pihak dan anak keturunan, dan hal ini sesuai dengan pendapat Mahkamah Agung RI dalam putusan Nomor 379.K/Ag/1995, tanggal 26 Maret 1997 ; Menimbang, bahwa dengan telah terungkapnya fakta rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sudah pecah (breakdown merriage) karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, pernah pisah rumah selama 9 bulan sewaktu di Alahan Panjang dan terakhir telah pisah rumah lagi dan tidak pernah bersatu lagi sejak Idul Fitri 2015, maka Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa Tergugat/Pembanding telah gagal dalam membina rumah tangga, sebagaimana diatur dalam pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, jo Pasal 80 Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan Pengadilan Agama Koto Baru dan ditambah dengan pertimbanganpertimbangan sebagaimana dijelaskan di atas, maka Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa apa yang telah diputus oleh Pengadilan Agama Koto Baru dalam konvensi adalah tepat dan benar, oleh karenanya Putusan tersebut patut untuk dikuatkan ; DALAM REKONVENSI Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Agama Koto Baru tentang Permohonan Tergugat/Pembanding agar hak asuh anak diserahkan kepada Tergugat/Pembanding pada prinsipnya Pengadilan Hal 5 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

6 Tinggi Agama Padang dapat menyetujuinya, namun demikian Pengadilan Tinggi Agama Padang menganggap perlu untuk menambahkan pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 105 huruf a dan pasal 156 huruf a Kompilasi Hukum Islam Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Kemudian tidak ternyata dan tidak terbukti bahwa Penggugat/Terbanding adalah seorang ibu yang berprilaku dan perangai yang buruk dan gagal menjadi seorang ibu yang baik, sehingga dikhawatirkan jika hak asuh anak diberikan kepada Penggugat/Terbanding akan memberi dampak negatif bagi perkembangan dan pertumbuhan anak-anak sebagaimana yang dikhawatirkan oleh Tergugat/Pembanding ; Menimbang, bahwa sebagaimana terungkap dipersidangan dan telah menjadi fakta bahwa dalam posisi Penggugat/ Terbanding adalah seorang guru dan mempunyai mata pencaharian tetap sebagai Pegawai Negeri Sipil, akan lebih menguntungkan dan lebih maslahat bagi ke 3 (tiga) orang anak ANAK I PEMBANDING DAN TERBANDING, umur 9 tahun ;ANAK II PEMBANDING DAN TERBANDING umur 7 tahun dan ANAK III PEMBANDING DAN TERBANDING umur 4 tahun, dibanding jika ketiga anak tersebut ikut Tergugat/Pembanding yang tidak mempunyai penghasilan tetap dan hanya tinggal dengan saudara sepupu dirumah. Dengan demikian Pengadilan Agama Koto Baru yang menetapkan Penggugat sebagai pemegang hak hadhonah sudah tepat dan benar ; Menimbang, bahwa walaupun hak Hadhonah ditetapkan kepada Penggugat/Terbanding, namun Tergugat/Pembanding sebagai ayah kandung dari ketiga anak tersebut tidak bisa melepaskan diri dari tanggung jawab untuk memberi biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu (Vide pasal 41 huruf b Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, jo pasal 105 huruf c Kompilasi Hukum Islam). Sehubungan dengan hal itu maka Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat redaksi petitum amar putusan Pengadilan Agama Koto Baru Dalam Rekonvensi angka 2 kata tanggung jawab harus dihilangkan sehingga berbunyi 2 Menetapkan Tergugat Rekonvensi ( TERBANDING) sebagai pemegang hak hadhanah terhadap 3 Hal 6 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

7 (tiga) orang anak, yaitu : 2.1. ANAK I PEMBANDING DAN TERBANDING, perempuan, umur 9 tahun., 2.2. ANAK II PEMBANDING DAN TERBANDING, laki-laki, umur 7 tahun ANAK III PEMBANDING DAN TERBANDING, lakilaki, umur 4 tahun ; Menimbang, bahwa mengenai gugatan rekonvensi Tergugat/Pembanding tentang Pembagian Harta Bersama yang dimuat dalam Duplik, yaitu : - 1(satu) unit rumah yang saat ini ditempati oleh orang tua Tergugat di Pekanbaru, atas nama TERBANDING ; - 2(dua) unit sepeda motor, 1 unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2005, BM 2024 TY atas nama TERBANDING dan 1 unit Yamaha Mio Sporty Tahun 2010 BA 4861 AI. Oleh karena gugatan rekonvensi tersebut disampaikan pada persidangan pembuktian, sedangkan pada persidangan sebelumnya dalam jawaban dan dalam duplik secara lisan, Tergugat/Pembanding hanya mengajukan rekonvensi mengenai hak asuh anak, maka gugatan rekonvensi mengenai harta bersama yang disampaikan dalam duplik tertulis pada sidang proses pembuktian (tidak diajukan bersama-sama dengan jawaban), harus dinyatakan tidak dapat diterima (Vide pasal 158 R.Bg angka 1) ; Menimbang, bahwa sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan Pengadilan Agama Koto Baru dan ditambah dengan pertimbanganpertimbangan sebagaimana dijelaskan diatas, maka Pengadilan Tinggi Agama Padang berpendapat bahwa Putusan Pengadilan Agama Koto Baru dalam rekonvensi dapat dikuatkan dengan perbaikan amar putusan ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Tergugat/Pembanding ; Hal 7 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

8 Mengingat segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI - Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima; DALAM KONVENSI - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0370/Pdt.G/2015/PA.KBr, tanggal 14 Januari 2016 M, bertepatan dengan tanggal 4 Rabiul Akhir 1437 H ; DALAM REKONVENSI - Memperbaiki putusan Pengadilan Agama Koto Baru Nomor 0370/Pdt.G/2015/PA.KBr, tanggal 14 Januari 2016 M, bertepatan dengan tanggal 4 Rabiul Akhir 1437 H, sehingga amar putusan berbunyi sebagai berikut : - Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi sepanjang mengenai hak asuh anak ; - Menetapkan Tergugat Rekonvensi (TERBANDING) sebagai Pemegang Hak Hadhanah terhadap 3 (tiga) orang anak yaitu : 1. ANAK I PEMBANDING DAN TERBANDING, perempuan, umur 9 tahun ; 2. ANAK II PEMBANDING DAN TERBANDING, laki-laki, umur 7 tahun ; 3. ANAK III PEMBANDING DAN TERBANDING, laki-laki, umur 4 tahun; - Tidak menerima gugatan Penggugat Rekonvensi sepanjang mengenai pembagian harta bersama ; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI - Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara yang timbul pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ; s Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Padang pada hari Kamis tanggal 7 April 2016 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Akhir 1437 Hijriyah, oleh Hal 8 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

9 kami Drs. Ashfar Munir, S.H., M.HI sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Thamrin Habib, SH., MHI. dan Drs. H. Damsyi. MH sebagai Hakim- Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 13 April 2016 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1437 Hijriyah oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan Muhammad Rafki, SH sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis, Hakim Anggota Drs. Ashfar Munir, S.H., M.HI Drs. H. Thamrin Habib, SH., MHI. Hakim Anggota Drs. H. Damsyi. MH Panitera Pengganti Muhammad Rafki, SH Perincian Biaya : 1. Biaya Proses Rp ,- 2. Biaya Redaksi Rp 5.000,- 3. Biaya Meterai Rp 6.000,- Jumlah Rp ,- Hal 9 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.

10 Untuk Salinan PANITERA Drs. H. SYAIFUL ANWAR, MH Hal 10 dari 9 Hal, Putusan Nomor : 0014/Pdt.G/2016/PTA.Pdg.