UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS"

Transkripsi

1 UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS Bagus Tri Handoko Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI BANGKALAN ABSTRAK Peran pengajar sangat sentral dala proses pebelajaran. Naun sayang peran sentral ini belu dioptialkan dengan aksial. Banyak teknik pengajaran yang selaa ini tidak dipergunakan untuk elatih keterapilan ebaca. Kenyataan yang terjadi di saping keapuan dan keterapilan yang kurang pada siswa, pengajaran ebaca selalu engacu pada teknik yang ada pada buku tersebut. Dengan deikian para siswa beranggapan pengajaran ebaca tujuannya seata-ata enjawab pertanyaan, encari kata istilah yang sulit dan lain-lain. Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti diteukan data jika kecepatan efektif ebaca siswa rendah. Hal ini dikarenakan teknik pebelajaran ebaca yang selaa ini tidak diarahkan untuk elatih keterapilan ebaca, elainkan odel pebelajaran yang diterapkan hanya engacu pada buku yang ada, sehingga para siswa beranggapan pengajaran ebaca tujuannya seata-ata enjawab pertanyaan. Hal ini dihadapi siswa dengan proses yang aat laban. Metode klos dipakai untuk engukur tingkat keterbacaan sebuah wacana yaitu dapat dipakai untuk enguji tingkat kesukaran dan tingkat keudahan suatu wacana, serta dapat engklasifikasi pebaca enjadi kelopok yakni, independen (tingkat bebas), instruksional (tingkat pengajaran), dan frustasi (gagal). Di saping itu etode klos juga bisa digunakan untuk engetahui kelayakan wacana sesuai dengan keapuan siswa, dan dapat pula dipakai untuk elatih keterapilan dan keapuan baca. Hasil analisis data enunjukkan bahwa dengan enggunakan etode klos dapat eningkatkan Kecepatan Efektif Mebaca (KEM) siswa. Seentara untuk engatasi kendala pada tingkat pengetahuan bahasa peecahan asalah tersebut yakni dengan jalan sering ebaca kaus bahasa Indonesia dan teori kebahasaan sedangkan kendala pada pengetahuan kognitif peecahannya dengan jalan eningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk engerti dan eahai isi/pesan yang terkandung dala suatu bacaan yang seefisien ungkin. Pada kendala pengalaan ebaca peecahan asalahnya yakni dengan cara siswa harus sering ebaca. Kata Kunci: KEM, Metode Klos

2 Jurnal Pendidikan Volue, Noer, Deseber, hl - Pendahuluan. Latar Belakang Sebagaiana dijelaskan dala pandangan konstruktivise, bahwa belajar erupakan suatu proses engkonstruksi pengetahuan elalui keterlibatan fisik dan ental siswa secara aktif. Selain itu, belajar juga erupakan suatu proses engasiilasikan dan enghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengalaanpengalaan yang diiliki seseorang sheingga pengetahuannya tentang objek tertentu enjadi lebih kuat. Pentingnya engkaji etode pebelajaran bahasa erupakan suatu yang urgen untuk dilakukan. Hal ini enyangkut tujuan akhir bahwa berhasil tidaknya pebelajaran bahasa yang diterapkan akan berdapak pada keseluruhan pebelajaran ilu lainnya. Berdasarkan peaparan di depan upaya untuk eningkatkan keapuan kecepatan efektif ebaca pada siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil dengan enggunakan etode klos penting untuk dikaji guna endapat deskripsi hasil engenai etode yang tepat untuk eningkatkan keapuan ebaca efektif siswa khususnya di SMKS Ibnu Cholil Bangkalan. Peneliti eilih etode klos untuk eningkatkan kecepatan efektif ebaca karena etode klos dapat dipakai untuk engukur tingkat keterbacaan sebuah wacana dan untuk elatih keterapilan dan keapuan ebaca.. Ruusan Masalah ) Bagaianakah keapuan kecepatan efektif ebaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan? ) Bagaianakah hasil penerapan etode klos terhadap kecepatan efektif ebaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan?. Tujuan Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk: () Mendeskripsikan keapuan kecepatan efektif ebaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan; () Mendeskripsikan hasil penerapan etode klos terhadap kecepatan efektif ebaca siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan.. Urgensi Penelitian Penelitian ini eiliki urgensi sebagaiana pandangan konstruktivise, bahwa belajar erupakan suatu proses engkonstruksi pengetahuan elalui keterlibatan fisik dan ental siswa secara aktif. Selain itu, belajar juga erupakan suatu proses engasiilasikan dan enghubungkan bahan yang dipelajari dengan pengalaan-pengalaan yang diiliki seseorang sehingga pengetahuannya tentang objek tertentu enjadi lebih kuat. Pentingnya engkaji etode pebelajaran bahasa erupakan suatu yang urgen untuk dilakukan. Hal ini enyangkut tujuan akhir bahwa berhasil tidaknya pebelajaran bahasa yang diterapkan akan berdapak pada keseluruhan pebelajaran ilu lainnya. Oleh karena itu, perlu dikaji terlebih dahulu hakikat dan fungsi dari etode pebelajaran bahasa itu sendiri. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan eberikan gabaran tentang etode yang tepat untuk eningkatkan keapuan kecepatan efektif ebaca siswa. II. KAJIAN TEORI. Kecepatan Efektif Mebaca Keterapilan ebaca erupakan salah satu aspek dari epat aspek keterapilan berbahasa. Setiap keterapilan yang diiliki oleh siswa

3 Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Mebaca Siswa, Bagus Tri Handoko itu erat sekali hubungannya dengan keterapilan lainnya. Dala eperoleh keterapilan berbahasa, biasanya elalui suatu hubungan urutan yang teratur, ulai lingkungan keluarga sebelu asuk sekolah anak belajar enyiak dan berbicara, setelah sekolah baru belajar ebaca dan enulis. Mebaca erupakan suatu keterapilan yang peilikan keterapilannya eerlukan suatu latihan yang intensif, dan berkesinabungan (Harjasujana, :). Aktivitas dan tugas ebaca erupakan hal yang sangat penting dala dunia pendidikan karena kegiatan ini akan enentukan kualitas dan keberhasilan seorang siswa sebagai peserta didik dala studinya. Seorang guru di sekolah hendaknya dapat eberi otivasi siswa dala dua segi, yakni keapuan ebaca. Hal ini seorang guru bahasa Indonesia perlu eilih suatu etode yang tepat untuk encapai tujuan seperti yang tercantu dala kurikulu SMA. Ahli di bidang pendidikan dan pengajaran ebaca enyaakan istilah kecepatan efektif ebaca dengan speed reading (ebaca cepat). Keapuan ebaca cepat atau kecepatan ebaca itu ditunjukkan oleh keapuan ebaca sejulah kata yang dibaca dala satuan enit (kata per enit), yakni rata-rata tepo baca untuk sejulah kata tertentu dala waktu tepuh baca tertentu. Kecepatan efektif ebaca sebuah istilah untuk encerinkan keapuan ebaca yang sesungguhnya yang dicapai oleh pebaca. Dua unsur penyokong kegiatan/proses ebaca, yakni unsur visual (keapuan gerak otoris ata dala elihat dan engidentifikasi labang-labang grafis) dan unsur kognisi (keapuan otak dala encerna dan eahai labang-labang grafis) sudah terliput dala ruus kecepatan efektif ebaca. Oleh karena itu kecepatan efektif ebaca dapat ditentukan dengan jalan eperkalikan kecepatan rata-rata baca dengan prosentase peahaan isi bacaan (Harjasujana, :).. Metode Klos.. Definisi Metode Klos Konsep etode klos ini enjelaskan tentang kecenderungan orang untuk enyepurnakan suatu pola yang tidak lengkap enjadi suatu kesatuan yang utuh (Kaidjan, :). Berdasarkan pendapat tersebut, dala teknik klos pebaca diinta untuk eahai wacana yang tidak lengkap, karena bagian tertentu telah dihilangkan akan tetapi peahaan pebaca tetap sepurna. Bagianbagian kata yang dihilangkan itu biasanya disebut kata ke an. Kata ke an itu diganti dengan tanda garis endatar atau tanda titik-titik, karena kata ke an bisa berupa kata benda, kata kerja, kata penghubung, dan kata lain yang dianggap penting. Tugas pebaca ialah engisi bagian-bagian yang kosong itu saa dengan wacana aslinya. Secara teknis etode klos diterapkan secara berpasangan. Siswa berdiskusi tentang etode klos. Selanjutnya, guru enyipulkan tentang wacana yang rupang dan cara penyepurnaan kerupangannya... Manfaat Metode Klos Metode Klos enurut Heilan, Hittlean, dan Bartuth (dala Sujana,:) enyatakan bahwa, teknik klos ini bukan sekedar beranfaat untuk engukur tingkat keterbacaan wacana, elainkan juga engukur tingkat keterpahaan pebacanya. Melalui teknik ini kita akan engetahui perkebangan konsep, peahaan, peahaan, dan pengetahuan linguistik siswa. Hal ini sangat

4 Jurnal Pendidikan Volue, Noer, Deseber, hl - berguna untuk enentukan tingkat instruksional yang tepat urid-uridnya... Kriteria Pebuatan Klos Sujana (:) enjelaskan kriteria pebuatan klos seperti dala tabel berikut : Tabel. Tabel Kriteria Pebuatan Klos Karakteristik.Panjang Wacana. Delisi (lesapan). Evaluasi. Tindak lanjut Sebagai Alat Ukur Antara - perkataan dari wacana terpilih Setiap kata ke-an hingga berjulah lebih kurang buah Jawaban berupa kata, persis sesuai dengan kunci/teks aslinya. Sebagai Alat Ajar Wacana yang terdiri atas aksi al perkataa n Delisi secara selektif bergant ung pada kebutuh an siswa dan pertib angan guru Jawaba n boleh berupa sinoni atau kata yang secara struktur dan akna dapat engga ntikan kedudu kan kata yang dihilang kan Lakuka nlah diskusi untuk eba has jawaban - jawaban siswa. III. METODE PENELITIAN. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dala penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena penelitian ini dilaksanakan berangkat dari perasalahan pebelajaran di kelas, keudian ditindak lanjuti dengan penerapan suatu tindakan pebelajaran keudian direfleksi, dianalisis dan dilakukan penerapan kebali. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan, yaitu peneliti berusaha untuk enerapkan suatu tindakan sebagai upaya perbaikan untuk engatasi asalah yang diteukan.. Subjek Penelitian Subjek penelitian dala penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan. Estiasi waktu pengaatan sekitar bulan.. Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMKS Ibnu Cholil di Jalan Hali

5 Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Mebaca Siswa, Bagus Tri Handoko Perdana Kusua Noor (Ring Road) Bangkalan. Pengupulan data dilakukan selaa dua bulan ulai bulan Noveber hingga Deseber.. Data dan Suber Data Penelitian Data yang dikupulkan dala penelitian ini berupa silabus, rencana pelaksanaan pebelajaran (RPP), hasil kecepatan efektif ebaca siswa, dan hasil observasi terhadap kegiatan pebelajaran. Suber data dala penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil Bangkalan Tahun Pelajaran /, guru, serta pengaat selaa berlangsungnya penelitian.. Teknik Pengupulan data Penelitian diawali dengan pra tindakan yaitu engadakan identifikasi etode klos dan kecepatan efektif ebaca keudian pelaksanaan tindakan... Persiapan Tindakan. Menyusun rencana pelaksanaan pebelajaran yang engacu pada silabus pebahasan yang telah dibuat oleh guru.. Menyiapkan bahan ajar. Penentuan jadwal tindakan kelas... Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas secara uu sebagai berikut :. Siswa berdiskusi tentang etode klos.. Bersaa guru, siswa enyipulkan tentang wacana rupang dan cara penyepurnaan kerupangannya.. Selanjutnya, sesuai petunjuk guru siswa ebentuk kelopok sesuai dengan noor absen. Noor absen ganjil bertugas sebagai kelopok responden, seentara noor absen genap sebagai kelopok pencatat waktu dan enghitung kecepatan efektif ebaca responden. Dengan deikian setiap noor absen ganjil berpasangan dengan noor absen genap.. Siswa dengan noor absen ganjil ebaca wacana yang sudah disediakan dan siswa noor absen genap sebagai pencatat waktu dan enghitung kecepatan efektif ebaca responden.. Siswa yang bertugas sebagai pengaat secara individu engukur tingkat keterbacaan responden (pasangan). Berikutnya kelopok yang seula sebagai responden berganti sebagai kelopok pengaat. Kelopok pengaat bertugas encatat waktu dan enghitung kecepatan efektif ebaca responden.. Siswa bersaa guru enyipulkan hasil bacaan dengan enggunakan etode klos sebagai acuan refleksi... Observasi dan evaluasi. Tingkat Keterbacaan dan Peahaan Metode Klos a. Panjang wacana sebagai alat ajar b. Delisi (lesapan) disesuaikan kebutuhan sis-

6 Jurnal Pendidikan Volue, Noer, Deseber, hl - wa dan pertibangan guru yaitu ketrapilan penguasaan unsur tata bahasa dan ketrapilan kosakata serta aknanya c. Evaluasi sebagai alat ajar artinya boleh sinoni atau akna yang dapat engganti kedudukan kata yang dilepas.. Lebar Pengaatan Masalah yang Dihadapi untuk Meningkatkan Kecepatan Efektif Mebaca Instruen ini terdiri dari: a. Tingkat pengetahuan bahasa b. Keapuan kognitif c. Pengalaan ebaca. Lebar Observasi Aktivitas Guru/Peneliti Pada tahap akhir diberikan lebar angket untuk siswa tentang bagaiana pelaksanaan pebelajaran kecepatan efektif ebaca dengan enggunakan etode Klos.. Refleksi Di akhir perteuan guru elakukan refleksi untuk engetahui sejauh ana tingkat keterbacaan dan peahaan siswa. Penting untuk guru engadakan diskusi dengan siswa dala proses asu-kan-asukan aupun tanggapan dan koentar dari siswa sehingga refleksi sesuai dengan perkebangan keajuan ebaca siswa.. Teknik Analisis Data Penelitian tindakan kelas ini enggunakan dua teknik analisis data dengan eperhatikan jenis data yang dikupulkan, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif terhadap data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengaatan siswa dan guru selaa berlangsungnya pebelajaran di kelas. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan terhadap hasil tes kecepatan efektif ebaca siswa dengan enggunakan etode klos. Ruus yang dipakai untuk engetahui kecepatan efektif ebaca adalah sebagai berikut : K K B XI = W W SI K Wd : K W XI B = SI B () XI = SI Keterangan : K = Julah kata yang dibaca W = Waktu tepuh baca dala satuan enit Wd = Waktu tepuh dala satuan detik B = Skor bobot perolehan tes yang dijawab dengan benar SI = Skor ideal atau skor aksial = Kata per enit Siswa dikatakan berhasil ebaca (tuntas) jika kecepatan ebaca inial kp dan keapuan eahai bacaan inial %, itu berarti siswa dikatakan

7 Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Mebaca Siswa, Bagus Tri Handoko berhasil ebaca (tuntas) atau sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minial) yaitu jika kecepatan efektif ebaca inial kp. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil Penelitian Perteuan I Dapat dijabarkan hasil uji keapuan isian rupang yaitu () Tingkat Independen siswa = %, () Tingkat Instruksional siswa = %, () Tingkat Frustasi siswa = %. Kecepatan Efektif Mebaca (KEM) siswa yang tuntas atau sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minial yaitu kata per enit ke atas adalah siswa. Siswa yang tidak tuntas atau kurang dari kata per enit ke atas adalah siswa. Siswa yang KEM-nya tertinggi kp, KEM terendah = kp. Pada diskusi kelopok telah tereka asalah yang dihadapi siswa pada saat ebaca cepat, yaitu asalah tingkat pengetahuan bahasa % atau siswa, asalah keapuan kognitif % atau siswa, dan asalah pengalaan ebaca % atau siswa. N o. Tabel. Hasil Kecepatan Efektif Mebaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil (Perteuan ) No. Induk Naa Siswa / / FATHUR ROSI ABDUL SALAM ANISA RAHMAWAT K E M / I ANTON HIDAYATUL / LAH / / / / / / / / / / / BADRI FAIZAL MUSLIM FITRIYATUN NISAK HAIROH HALIMATUS SA'DIYAH HALIMATUS SAKDIYAH HUSNUL HOTIMAH HUZAIMAH IMAM SYAFII ISMATUL HAWE KHOIRUDIN

8 Jurnal Pendidikan Volue, Noer, Deseber, hl - / / / / / / / / / / / KHOIRUS SYAMSIYAH KURROTUL AINI MARYATUN KIBTIYAH MOH. FAISAL MUKARROM AH MUSTAMAR MUSTOFA ALI MUSYAROF AH NAJMUN NAHID NUR FITRIYA NUR JANNAH NURMA INDAH / NYIMAS AMINATUR / R / / / / RIDOI SUPRIADI SYAMSIYAH HALIFI Perteuan II Hasil uji keapuan isian rupang pada tingkat independen sebanyak orang atau %, pada tingkat instrusional sebanyak orang atau % dan pada tingkat frustasi/gagal sebanyak orang atau %. Hal ini banyak engalai peningkatan apabila dibandingkan dengan perteuan I. Kecepatan Efektif Mebaca (KEM) siswa pada penelitian ini tereka sebagai berikut. () KEM siswa yang tuntas sesuai dengan kriteria ketuntasan inial (KEM= kp ke atas) adalah siswa atau %, yang tidak tuntas siswa atau %. Hal ini pun engalai kenaikan apabila dibandingkan dengan perteuan I. Pada perteuan II ini KEM tertinggi kp, terendah kp. Pada diskusi kelopok tereka perasalahan ulai terpecahkan. Perasalahan yang dikelopokkan enjadi klasifikasi yaitu tingkat pengetahuan bahasa, tingkat keapuan

9 Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Mebaca Siswa, Bagus Tri Handoko kognitif, dan klasifikasi pengalaan ebaca ulai enurun dengan jalan keluar yang sudah diterapkan. Pada tingkat pengetahuan bahasa siswa yang engalai kendala di bidang itu hanya siswa atau %, dan di bidang keapuan kognitif siswa atau %, dan pada pengalaan ebaca orang atau %. Tabel. Hasil Kecepatan Efektif Mebaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil (Perteuan ) N o. No. Induk / / / / / / / / / / / / / Naa Siswa FATHUR ROSI ABDUL SALAM ANISA RAHMAWATI ANTON HIDAYATULLA H BADRI FAIZAL MUSLIM FITRIYATUN NISAK HAIROH HALIMATUS SA'DIYAH HALIMATUS SAKDIYAH HUSNUL HOTIMAH HUZAIMAH IMAM SYAFII KE M / / / / / / / / / / / / / / / / / / / ISMATUL HAWE KHOIRUDIN KHOIRUS SYAMSIYAH KURROTUL AINI MARYATUN KIBTIYAH MOH. FAISAL MUKARROMAH MUSTAMAR MUSTOFA ALI MUSYAROFAH NAJMUN NAHID NUR FITRIYA NUR JANNAH NURMA INDAH NYIMAS AMINATUR R RIDOI SUPRIADI SYAMSIYAH HALIFI

10 Jurnal Pendidikan Volue, Noer, Deseber, hl - Perteuan III Pada perteuan III kendalakendala KEM telah terpecahkan baik kendala pengetahuan bahasa, keapuan kognitif, aupun kendala pengalaan ebaca. Dari hasil observasi siswa tean sebaya, aupun dari pengaat (guru ata pelajaran sejenis) bahwa hasil uji keapuan isian rupang yaitu : () tingkat independen = siswa atau %, () tingkat instruksional = siswa atau %, dan () tingkat frustasi/gagal = siswa atau %. Hasil observasi juga tereka Kecepatan Efektif Mebaca (KEM) siswa yang tuntas atau kp ke atas sebanyak orang atau %, KEM tertinggi kp, KEM terendah kp. N o. Tabel. Hasil Kecepatan Efektif Mebaca Siswa Kelas XI SMKS Ibnu Cholil (Perteuan ) No. Induk / / / / / / / / / Naa Siswa FATHUR ROSI ABDUL SALAM ANISA RAHMAWATI ANTON HIDAYATULLA H BADRI FAIZAL MUSLIM FITRIYATUN NISAK HAIROH HALIMATUS SA'DIYAH KE M / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / HALIMATUS SAKDIYAH HUSNUL HOTIMAH HUZAIMAH IMAM SYAFII ISMATUL HAWE KHOIRUDIN KHOIRUS SYAMSIYAH KURROTUL AINI MARYATUN KIBTIYAH MOH. FAISAL MUKARROMAH MUSTAMAR MUSTOFA ALI MUSYAROFAH NAJMUN NAHID NUR FITRIYA NUR JANNAH NURMA INDAH NYIMAS AMINATUR R RIDOI SUPRIADI

11 Upaya Peningkatan Kecepatan Efektif Mebaca Siswa, Bagus Tri Handoko / / SYAMSIYAH HALIFI. Pebahasan Berdasar hasil penelitian dala kegiatan awal pebelajaran pada pra tindakan terlihat seua siswa tertarik penjelasan guru tentang odel/teknik klos dan penjelasan KEM (Kecepatan Efektif Mebaca) seseorang. Hal itu juga terlihat saat berdiskusi tentang etode klos, siswa sangat antusias bertanya dan eberikan koentar aupun pendapat. Hal ini sangat relevan apabila etode klos digunakan untuk eningkatkan KEM, karena siswa ada kepedulian. Seentara itu dala pelaksanaan refleksi dengan jalan diksusi kelopok aupun diskusi kelas telah teruji bahwa kendala-kendala KEM harus segera diatasi agar KEM siswa eningkat. Kendala-kendala KEM eliputi, leahnya pengetahuan bahasa, kurangnya keapuan kognitif, dan pengalaan ebaca yang eprihatinkan. Masalah pengetahuan bahasa jalan keluarnya siswa diharapkan sering ebaca kaus bahasa Indonesia, dan untuk keapuan kognitif, siswa diharapkaan eningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk eperudah eahai isi/ pesan yang terkandung dan yang terakhir yaitu pada kendala pengalaan ebaca diharapkan siswa sering ebaca. Dala ateri ebaca cepat sendiri tidak sedikit Kecepatan Efektif Mebaca (KEM) siswa kelas XI SMKS Ibnu Cholil asih di bawah Kriteria Ketuntasan Minial yakni kp. Akan tetapi dengan enggunakan etode klos, KEM siswa eningkat secara signifikan. Dari hasil penelitian yang dilakukan hingga siklus/perteuan ke III seluruh siswa berhasil encapai KEM di atas kp. V KESIMPULAN Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti diteukan data jika kecepatan efektif ebaca siswa rendah. Hal ini dikarenakan teknik pebelajaran ebaca yang selaa ini tidak diarahkan untuk elatih keterapilan ebaca, elainkan odel pebelajaran yang diterapkan hanya engacu pada buku yang ada, sehingga para siswa beranggapan pengajaran ebaca tujuannya seata-ata enjawab pertanyaan. Hal ini dihadapi siswa dengan proses yang aat laban. Metode klos dipakai untuk engukur tingkat keterbacaan sebuah wacana yaitu dapat dipakai untuk enguji tingkat kesukaran dan tingkat keudahan suatu wacana, serta dapat engklasifikasi pebaca enjadi kelopok yakni, independen (tingkat bebas), instruksional (tingkat pengajaran), dan frustasi (gagal). Di saping itu etode klos juga bisa digunakan untuk engetahui kelayakan wacana sesuai dengan keapuan siswa, dan dapat pula dipakai untuk elatih keterapilan dan keapuan baca. Hasil analisis data enunjukkan bahwa dengan enggunakan etode klos dapat eningkatkan Kecepatan Efektif Mebaca (KEM) siswa. Seentara untuk engatasi kendala pada tingkat pengetahuan bahasa peecahan asalah tersebut yakni dengan jalan sering ebaca kaus bahasa Indonesia dan teori kebahasaan sedangkan kendala pada pengetahuan kognitif peecahannya dengan jalan eningkatkan daya nalar dan kepekaan untuk engerti dan

12 Jurnal Pendidikan Volue, Noer, Deseber, hl - eahai isi/pesan yang terkandung dala suatu bacaan yang seefisien ungkin. Pada kendala pengalaan ebaca peecahan asalahnya yakni dengan cara siswa harus sering ebaca. DAFTAR PUSTAKA Eriyanto.. Analisis Wacana. Yogyakarta : LKIS Harjosujono, Akhad Slaet,. Mebaca. Jakarta : Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Menengah Uu. Bagian Proyek Penataran Baru SLTP Setara D.III Kasidjan, Drs.. Teori Mebaca. Surabaya : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Poerwodarinto, WJS.,, Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang. Yogya : UP. Indonesia Soedarso,, Speed Reading Siste Mebaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT Graedia Pustaka Utaa. Suranto, Basowi, Sukidin.. Manajeen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KLOS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KLOS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KLOS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014 Oleh: Nurul Aprilia Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Niu_aprilyzone@yahoo.com

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015 Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE KLOS SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 29 MEDAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE KLOS SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 29 MEDAN UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN PENERAPAN METODE KLOS SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 29 MEDAN LELIWATI SIREGAR Guru SMP Negeri 29 kota Medan Tarigan_unimed@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi

Lebih terperinci

BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK

BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK II.1 Pengertian Televisi Menurut Soerjokanto (2003, h.24) televisi erupakan siste elektronik yang engirikan gabar dia dan gabar hidup bersaa suara

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 2016, 134-144 Pengebangan Tes Kreativitas pada Pebelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY (Studi Kasus SMK Muhaadiyah Kutowinangun) Rendy Eka S, Satyo Nuryadi 2 Progra Studi Teknik Inforatika,

Lebih terperinci

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 0 1 5 (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

p ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah

p ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah AB V B ASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN H.1 4 n Penelitia asil H 1 Negeri SMK laksan (PTK) kelas Penelitian, 28 julah X AK 3 kelas khususnya Liboto aki l - 1 Serta, 18 perepuan 10 laki 2 laksan Penelitian itra.

Lebih terperinci

ANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016

ANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016 Analisis Kecepatan Lari..(Dian Saputri) ANALISIS KECEPATAN LARI METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN THE ANALYSIS OF METERS RUN SPEED WOMEN ATHLETES IN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pengebangan suber daya anusia (huan resources) telah enjadi fokus perhatian utaa dan upaya terpenting dari langkahlangkah pebangunan di negara kita yang sekarang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang

Lebih terperinci

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil Prosiding SI MaNIs (Seinar Nasional Integrasi Mateatika dan Nilai Islai) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-5 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaan 1 Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang

Lebih terperinci

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI SISTEM RESI GUDANG SOLUSI AGI PETANI Noviarina Purnai Putri Siste Resi Gudang ulai di kenal di Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Sebelu uncul Undang- Undang no 9 Tahun 2006 Tentang Siste Resi Gudang banyak

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT GAMBARAN MATERI DAN KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) YANG TERDAPAT PADA TUJUAN PEMBELAJARAN (RRP) DI SMAN SEKOTA PAINAN Nova Susanti Zafri Liza Husnita Progra Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Suatera Barat

Lebih terperinci

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK Oleh: Dr. Ria Luintuarso, M.Si. NIP. 19621026 198812 1 001 Hotel Patra Jasa Searang Jawa Tengah 26-27 Noveber 2014 Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh

Lebih terperinci

Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KK/MMP MATEMATIKA Pebelajaran SMA Untuk SMA Penulis: Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed. Penilai: Drs. M. Danuri, M.Pd. Editor: Sri Wulandari Danoebroto, M.Pd. Desain: Cahyo Sasongko,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, OLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG Eko Nugroho Julianto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Searang (UNNES) Gedung E4, Kapus

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES

KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Deseber 2017 Page 3906 KUANTIFIKASI JENIS KAYU BERDASARKAN SIFAT ELEKTRIK QUANTIFICATION THE TYPES OF WOOD BASED ELECTRICAL PROPERTIES Zeny Firdha

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran PENEVGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN RPP BERBASIS KTSP OLEH GURU SEJARAH YANG TELAH DISERTIFIKASI DI SMANEGERI 5 PEKANBARU Dra. Bedriati Ibrahi MS.i Universitas Riau ABSTRAK Kata kunci : RPP

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL 1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap

Lebih terperinci

Studi Eksperimen Pengaruh Alur Permukaan Sirip pada Sistem Pendingin Mesin Kendaraan Bermotor

Studi Eksperimen Pengaruh Alur Permukaan Sirip pada Sistem Pendingin Mesin Kendaraan Bermotor Jurnal Kopetensi Teknik Vol. 1, No. 1, Noveber 009 1 Studi Eksperien Pengaruh Alur Perukaan Sirip pada Siste Pendingin Mesin Kendaraan Berotor Sasudin Anis 1 dan Aris Budiyono 1, Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing

Lebih terperinci

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-37 Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hita di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsu Dwi Anggraini, Haryono, Diaz

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan i ii Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENGINTEGRASIAN SOFT SKILLS MELALUI MATA PELAJARAN PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 SEWON SKRIPSI

IDENTIFIKASI PENGINTEGRASIAN SOFT SKILLS MELALUI MATA PELAJARAN PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 SEWON SKRIPSI IDENTIFIKASI PENGINTEGRASIAN SOFT SKILLS MELALUI MATA PELAJARAN PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 SEWON SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Meenuhi

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG)

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) Yusri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk engetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Guna eperoleh data-data yang dibutuhkan dala penelitian ini, penulis elakukan penelitian serta pengabilan data-data pada lokasi penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan

Lebih terperinci

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph ) 1 Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antiagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antiagic Total Labeling of Crown String Graph ) Enin Lutfi Sundari, Dafik, Slain Pendidikan Mateatika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uu Parkir didefinisikan sebagi tepat khusus bagi kendaraan untuk berhenti dei keselaatan. Parkir epunyai tujuan yang baik, akses yang udah dan jika seseorang tidak dapat earkir

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN NAMA PRAKTIKAN : Raadhan Bestari T. Barlian GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (08.00-11.00) KELOMPOK : 2 HARI/TGL. PRAKTIKUM : Kais, 17

Lebih terperinci

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real. 0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa

Lebih terperinci

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.460-919) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana

Lebih terperinci

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online

Jurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unied.ac.id/2012/index.php/einstein Aplikasi Citra Landsat 8 Oli Untuk Menganalisa Kerapatan Vegetasi Bill Cklinton Sianjuntak dan Rita Juliani* Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesipulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelunya dapat disipulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan peahaan antara Kontraktor, Regulator

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHAAP AREA PELAYANAN I KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT Ridwan Alasyah 1, Sulwan Perana, Ida Farida Jurnal Air Baku Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syasu No. 1

Lebih terperinci

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..

Lebih terperinci

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi

Lebih terperinci

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU Meidahrianti 1, Zulheran 2, Taufiq 2 1 Aluni Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Keywords: Railway, Jenggala, Operational Performance, Cross Capacity, IPA

Keywords: Railway, Jenggala, Operational Performance, Cross Capacity, IPA KAJIAN KINERJA OPERASIONAL KERETA API JENGGALA JURUSAN MOJOKERTO SIDOARJO (A Study On Operational Perforance of Jenggala Train, Mojokerto Sidoarjo Route) Irfan Nurdiansyah, Achad Wicaksono, Hendi Bowoputro

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tepat Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2007 sapai dengan April 2008. Lokasi penelitian adalah Kabupatenn Solok Selatan Provinsi Suatera Barat dan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB III ANALISA TEORETIK BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian

Lebih terperinci

PSIKOLOGI PERKEMBAN GAN

PSIKOLOGI PERKEMBAN GAN PSIKOLOGI PERKEMBAN GAN 1 Definisi psikologi perkebangan Psikologi berasal dari bahasa yunani yaitu kata psikose yg berarti jiwa dan logos yg berarti ilu. Berarti psikologi adalah ilu yg ebahas tentang

Lebih terperinci

PENDEKATAN ANALISIS FUZZY CLUSTERING

PENDEKATAN ANALISIS FUZZY CLUSTERING PENDEKATAN ANALISIS FUZZY CLUSTERING PADA PENGELOMPOKKAN STASIUN POS HUJAN UNTUK MEMBUAT ZONA PRAKIRAAN IKLIM (ZPI) (Studi Kasus Pengelopokkan Zona Prakiraan Ikli (ZPI) dengan Data Curah Hujan di Kabupaten

Lebih terperinci

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN 43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA

Lebih terperinci

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di: JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 3, Noor 3, Tahun 204, Halaan 586 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 3, Noor 3, Tahun 204, Halaan 586 596 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi

Lebih terperinci

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Perancangan Online Berbasis Web Pada PT ANH PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Akhsani Taqwiy ), Novan Wijaya 2) Koputerisasi Akuntansi, STMIK GI MDP eail: akhsani.taqwiy@dp.ac.id

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI

Lebih terperinci