Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan"

Transkripsi

1 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan i

2 ii Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 1 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 4 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L1 21 Peeriksaan Blok I: Keterangan Tepat 5 22 Peeriksaan Blok II: Ringkasan 5 23 Peeriksaan Blok III: PendaftaranUsaha/RuahTangga Pojok Kanan Atas Halaan dari halaan Periksa isian per kolo harus urut Konsistensi Isian Antar Kolo pada Blok III 6 24 Peeriksaan Blok V : Catatan 8 25 Peeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas 8 III METODOLOGI SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL Triwulanan Kerangka Sapel 9 32 Stratifikasi Blok Sensus 9 33 Proses Stratifikasi Evaluasi Prosedur Penarikan Sapel Julah Sapel Alokasi Sapel Usaha IMK Per Kabupaten/Kota disuatu Provinsi Alokasi Sapel Usaha IMK Per Blok Sensus disuatu Kabupaten/Kota Pengabilan Sapel Industri Kecil di setiap Blok Sensus Pengabilan Sapel Industri Mikro di setiap Blok Sensus Pengisian Daftar VIMK14-DS Contoh Penarikan Sapel 27 IV PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14 41 Peeriksaan Secara Uu Peeriksaan Daftar VIMK14-DS1 30 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan iii

4 43 Peeriksaan Daftar VIMK14-S Peeriksaan Blok I1 : Keterangan Tepat Peeriksaan Blok I2: Keterangan Perusahaan/Usaha Peeriksaan Blok II : Keterangan Uu Peeriksaan Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa Peeriksaan Blok IV: Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha Peeriksaan Blok V : Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Peeriksaan Blok VI : Catatan Peeriksaan Blok VII : Keterangan Responden Dan Keterangan Petugas 36 LAMPIRAN 1 VIMK14 RB VIMK14 DS Contoh Rekap sapel Berdasarkan Kabupaten VIMK Triwulanan 41 4 Contoh DSBS TRW VIMK14Triwulanan 42 iv Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

5 BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran serta seluruh jajaran petugas yang ada dala struktur organisasi survei dari tingkat pusat sapai dengan tingkat daerah Agar pencacahan perusahaan/usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) enghasilkan data yang akurat perlu dilakukan pengawasan atas jalannya pencacahan dan peeriksaan Daftar Isian Survei Industri Mikro dan Kecil 2014 (VIMK14) Triwulanan Hal ini dilakukan selain untuk enghindari kesalahan dala penentuan sapel usaha terpilih, pengisian Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1 juga peberian kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar pelaksanaan VIMK14 Triwulanan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan buku pedoan untuk peeriksaan isian Daftar tersebut di atas Buku pedoan ini enjelaskan secara rinci tentang konsistensi isian Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1 baik konsistensi isian dala blok aupun konsistensi isian antar blok, juga enjelaskan tata cara penarikan sapel Diharapkan dengan adanya pedoan ini dapat diperoleh hasil yang aksial sesuai dengan yang diharapkan 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa Pengawasan dan peeriksaan epunyai fungsi yang strategis dala upaya enghasilkan data yang berkualitas Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan pelaksanaan lapangan dan peeriksaan hasil Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 1

6 pencacahan oleh pengawas harus dilaksanakan secara optial Kegiatan tersebut perlu dilakukan engingat pengawas erupakan saringan terdepan dari organisasi pengupulan data Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, aka kesalahan atau isian yang eragukan dapat diketahui secara lebih dini Pengawas epunyai peran ganda, yaitu petugas yang berperan tidak hanya berkaitan dengan aspek lapangan tetapi juga berkaitan dengan aspek kualitas data Aspek lapangan, eberikan arti bahwa pengawas epunyai tanggung jawab dala hal ketepatan waktu dan sasaran serta kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas pencacah di lapangan Aspek kualitas, lebih ditekankan kepada bagaiana seorang pengawas dapat elakukan peeriksaan kualitas isian sesuai dengan rabu-rabu yang telah ditetapkan dari instruen yang digunakan, sehingga dapat enghasilkan data yang berkualitas 13 Pengawasan Pengawas atau PMS bertugas ebibing Petugas/Enuerator (PCS) yang dibawahinya Pada hari pertaa dilakukan pencacahan VIMK14 Triwulanan, PMS endapingi PCS elakukan pencacahan di wilayah tugas PCS bersangkutan Keudian PMS eeriksa secara langsung isian Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1 dan VIMK14-S1 hasil pencacahan, PMS eberitahu apabila ada kekeliruan/kesalahan dan eberi petunjuk cara engatasinya Selain itu, PMS juga eberikan saran-saran dan pengarahan kepada PCS tentang cara berwawancara atau eberikan penjelasan kepada responden 2 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

7 Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut: a Periksa apakah lokasi dan batas-batas blok sensus yang dikerjakan PCS sudah sesuai dengan beban tugasnya b Yakinkan bahwa tidak satupun sapel perusahaan/usaha terlewat cacah atau dobel cacah yang dilakukan PCS satu dengan PCS lainnya c Ikut terjun ke lapangan pada tahap awal pencacahan untuk engawasi dan elakukan peeriksaan isian Daftar VIMK14-L1 dan VIMK14-DS1 Hal ini dilakukan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan, dapat diketahui lebih dini dan dapat segera diberitahukan kepada PCS, untuk enghindari kesalahan yang saa pada pencacahan berikutnya d Lakukan pengecekan di lapangan untuk elihat apakah PCS benarbenar elaksanakan tugasnya dengan baik e Melakukan perteuan dengan pencacah yang enjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk engidentifikasi berbagai asalah yang ungkin dijupai di lapangan dan encari jalan keluar untuk engatasi perasalahan tersebut f Ingatkan PCS agar elakukan pencacahan dengan Daftar VIMK14-L1 sesuai dengan blok sensus terpilih dan VIMK14-S1 sesuai dengan Daftar Sapel VIMK14-DS1 g Ingatkan PCS agar enepati jadual pencacahan yang telah ditetapkan, karena keterlabatan pencacahan akan engganggu jadual kegiatan selanjutnya Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 3

8 14 Peeriksaan Lain halnya dengan pengawasan, peeriksaan lebih enitikberatkan pada aspek kualitas data atau isiannya Oleh sebab itu, PMS harus elakukan peeriksaan terhadap isian Daftar VIMK14-L1 dan VIMK14-S1 hasil pencacahan PCS secara seksaa Peeriksaan ini dilakukan untuk setiap rincian aupun keterkaitannya dengan rincian lain yang saling berhubungan Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian disesuaikan dengan jenis kegiatannya, terutaa yang berupa nilai Pada tahap peeriksaan harus eperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Dala elakukan peeriksaan terhadap Daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1 harus berpedoan kepada Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa Jika dijupai ketidaklengkapan isian, kesalahan ataupun isian eragukan, beritahukan kesalahan tersebut kepada PCS dan beritahu pula bagaiana seharusnya Bila perlu, untuk perbaikan tersebut dilakukan dengan kunjungan ulang bersaa-saa PCS ke lapangan b Usahakan peeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya peeriksaan dilakukan sesegera ungkin setelah sejulah Daftar VIMK14-L1 atau VIMK14-S1 diteria dari PCS, tanpa harus enunggu seluruh dokuen diteria c Tepati jadual pengirian daftar VIMK14-L1, VIMK14-DS1, dan VIMK14-S1 serta dokuen-dokuen lainnya ke BPS Kabupaten/Kota 4 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

9 BAB II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L1 21 Peeriksaan Blok I: Keterangan Tepat Periksa apakah penulisan dan isian pada kotak Rincian 1 sd 6 sudah sesuai dengan daftar blok sensus yang terdapat dala Daftar VIMK14- DSBS TRW Apabila asih salah/tidak sesuai agar diperbaiki 22 Peeriksaan Blok II: Ringkasan Salin seua rincian berdasarkan petunjuk yang ada pada Daftar Isian VIMK14-L1, setelah elakukan peeriksaan untuk Blok III Pendaftaran Usaha/Ruah Tangga 23 Peeriksaan Blok III: PendaftaranUsaha/RuahTangga 231 Pojok Kanan Atas Halaan dari halaan Sebelu elakukan peeriksaan terhadap konsistensi isian antar kolo yang saling berkaitan [Kolo (1) sd (42)], periksa apakah seluruh lebar atau halaan dari satu set Daftar VIMK14-L1 tersebut julahnya sudah lengkap Perhatikan juga apakah penulisannya sudah engikuti aturan seperti yang tertuang pada Buku Pedoan Pencacah (Buku 2) Untuk elihat kelengkapan halaan/lebar dari satu set Daftar VIMK14-L1, agar dilihat apakah yang tertulis pada Halaan dari halaan khususnya angka di bagian depan dari lebar pertaa sapai dengan lebar terakhir sudah berurutan dari noor 1 sd noor terakhir, dan pada lebar terakhir angka di bagian depan harus saa dengan angka di bagian belakang Contoh: lebar pertaa tertulis Halaan 1 dari 8 halaan, dan lebar terakhir tertulis Halaan 8 dari 8 halaan Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 5

10 Jika terjadi hal-hal berikut: i Angka di bagian depan dari lebar pertaa hingga lebar terakhir tidak berurutan ii Angka di bagian depan tidak saa dengan angka di bagian belakang pada halaan terakhir aka pengawas enanyakan kepada pencacah apakah terjadi kesalahan dala penulisan atau ada lebar yang tercecer/hilang Apabila ternyata ada lebar yang tercecer/hilang, aka pencacah diinta untuk elakukan pencacahan ulang terhadap usaha dari lebar yang tercecer/hilang tersebut 232 Periksa isian per kolo harus urut 1 Periksa noor urut pada Kolo (2), Kolo (3), Kolo (6) dan Kolo (12) apakah sudah urut dari noor 1 sapai dengan noor terakhir dala1 (satu) blok sensus 2 Periksa isian Kolo (7), Kolo (9), Kolo (13), Kolo (14), dan Kolo (15), apakah sudah tertulis dengan jelas, lengkap dan benar Jika tulisan pada kolo-kolo tersebut kurang jelas dan kurang lengkap, aka tanyakan ke pencacah dan harus dilengkapi, karena apabila tidak jelas dan kurang lengkap aka akan enyulitkan tahapan kegiatan selanjutnya 233 Konsistensi Isian Antar Kolo pada Blok III 1 Periksa, jika Kolo (12) terisi noor urut aka salah satu isian Kolo (17) atau (18) harus ada tanda cek ( ) 2 Periksa isian Kolo (16) harus engacu deskripsi Kolo (15) Perbaiki jika belu sesuai 6 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

11 3 Periksa salah satu isian Kolo (19) sd (42) harus ada tanda cek ( ) dan sudah sesuai dengan isian Kolo (16) 4 Periksa penjulahan kode 1 pada Kolo (8) dan (11), serta penjulahan tanda cek ( ) untuk Kolo (19) sd (42) pada Rincian a, b dan c, apakah sudah benar Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan 5 Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 1 aka Kolo (12) harus terisi 6 Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 0 aka Kolo (6) kosong dan Kolo (7) harus tertulis penggunaan bangunan 7 Periksa jika Kolo (4) kode 1 atau 3 aka Kolo (6) sd (8) dan Kolo (11) harus terisi 8 Periksa jika Kolo (8) kode 1 aka Kolo (9) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) atau (18) berisi tanda cek ( ) 9 Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 1, aka Kolo (12) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) atau (18) berisi tanda cek ( ) 10 Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 0, aka Kolo (12) dst kosong 11 Periksa jika Kolo (10) kode 1, aka Kolo (4) berkode 3 12 Periksa jika Kolo (4) kode 1, aka Kolo (10) berkode selain 1 atau kosong 13 Periksa jika Kolo (17) berisi tanda cek ( ), aka salah satu Kolo (19) sd (42) berisi tanda cek ( ) dan Kolo (16) Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 7

12 berisi kode yang sesuai dengan isian Kolo (19) sd (42) 14 Periksa jika Kolo (18) berisi tanda cek ( ), aka salah satu Kolo (19) sd (42) berisi tanda cek ( ) dan Kolo (16) berisi kode yang sesuai dengan isian Kolo (19) sd (42) 24 Peeriksaan Blok V : Catatan Apabila ada hal-hal yang eerlukan keterangan, dapat dituliskan pada blok ini Selain inforasi dari responden, pencacah dan pengawas dapat enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK14-L1 25 Peeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas Periksa apakah pencacah dan pengawas telah enuliskan naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan telah ebubuhkan tanda tangannya Kalau belu, pencacah dan pengawas harus enuliskannya, sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 8 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

13 BAB III METODOLOGI SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK) Kerangka Sapel Kerangka sapel yang digunakan ada 2 jenis, yaitu kerangka sapel untuk peilihan blok sensus dan kerangka sapel untuk peilihan usaha Kerangka sapel blok sensus yang digunakan adalah daftar blok sensus yang dilengkapi dengan inforasi julah usaha industri ikro dan kecil (IMK) hasil pencacahan Sensus Ekonoi 2006 (SE06) Kerangka sapel usaha adalah daftar usaha hasil pendaftaran Survei IMK 2014 Kerangka sapel usaha ini dibedakan enurut usaha industri kecil dan usaha industri ikro 32 Stratifikasi Blok Sensus Stratifikasi blok sensus yang digunakan pada Survei IMK 2014 saa dengan stratifikasi yang dibentuk berdasarkan hasil SE 2006 Pada bagian ini diuraikan kebali proses stratifikasi blok sensus tersebut Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk engelopokkan blok sensus enjadi kelopok-kelopok berdasarkan julah relatif usaha Industri Mikro dan Kecil (IMK) enurut jenis Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) golongan pokok (2 digit) Untuk setiap jenis KBLI, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis usaha adalah sekelopok blok sensus dengan koposisi jenis usaha yang doinan (enonjol) Stratifikasi blok sensus dilakukan pada level provinsi Notasi Dasar Untuk eudahkan peahaan terhadap proses stratifikasi blok sensus yang akan dilakukan, berikut ini disajikan notasi-notasi yang digunakan: h : enyatakan blok sensus (h = 1, 2,, k) i : enyatakan jenis usaha sesuai KBLI (i = 1, 2, 3,,24) Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 9

14 1 : Industri Makanan, 2 : Industri Minuan, 3 : Industri Pengolahan Tebakau, 4 : Industri Tekstil, 5 : Industri Pakaian Jadi, 6 : Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki, 7 : Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak terasuk furnitur), dan Barang-Barang Anyaan dari Rotan, Babu, dan Sejenisnya, 8 : Industri Kertas, Barang dari Kertas, 9 : Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaan, 10 : Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bui, 11 : Industri Bahan Kiia dan Barang-Barang dari Bahan Kiia, 12 : Industri Farasi, Produk Obat Kiia, dan Obat Tradisional, 13 : Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik, 14 : Industri Barang Galian Bukan Loga, 15 : Industri Loga Dasar, 16 : Industri Barang dari Loga, bukan Mesin dan Peralatannya, 17 : Industri Koputer, Barang Elektronik dan Optik, 18 : Industri Peralatan Listrik, 19 : Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL, 20 : Industri Kendaraan Berotor, Trailer dan Sei Trailer, 21 : Industri Alat Angkutan lainnya, 22 : Industri Furnitur, 23 : Industri Pengolahan Lainnya, 24 : Jasa Reparasi dan Peasangan Mesin dan Peralatannya N hi : banyaknya usaha IMK dengan KBLI i dala blok sensus h A i : julah blok sensus yang paling sedikit euat satu usaha IMK dengan KBLI i N i : julah usaha IMK dengan KBLI i 10 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

15 33 Proses Stratifikasi Proses stratifikasi blok sensus dilakukan dengan tahapan seperti berikut: 1) Jika N hi = 0 untuk seua i, aka blok sensus tersebut langsung digolongkan sebagai strata non usaha 2) Hitung rata-rata banyaknya usaha IMK pada blok sensus usaha dengan ruus: N i B i Ai 3) Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus dan jenis usaha IMK dengan ruus: N hi I hi Bi 4) Mebuat peringkat dari I hi diantara seluruh I hi (i = 1, 2,,24) untuk seluruh blok sensus seperti berikut: R hi = 1 untuk nilai I hi terbesar pertaa R hi = 2 untuk nilai I hi terbesar kedua dst R hi = 0 untuk seluruh i dengan N hi = 0 5) Definisikan R 1h = i (peringkat pertaa blok sensus h) bersesuaian dengan jenis usaha IMK dengan KBLI h untuk R hi = 1 dala blok sensus h, dan R 1h = 0 jika N h = 0 6) Definisikan R 2h = i (peringkat kedua blok sensus h) bersesuaian dengan jenis usaha IMK dengan KBLI untuk R hi = 2 dala blok sensus h, dan R 2h = 0 jika N h = 0 7) Definisikan strata/substrata berdasarkan kobinasi dari R 1h dan R 2h Untuk lebih jelasnya, proses pebentukan blok sensus konsentrasi enurut jenis IMK sesuai KBLI secara skeatis dapat dilihat pada Gabar 1 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 11

16 Gabar 1 Skea Pebentukan Blok Sensus Konsentrasi BS 1 2 h Julah Usaha (i=1,2,,24) Indeks Konsentrasi (I hi) R 1h R 2h 1 i 24 1 i 24 N h 1 N hi N h24 I h1 I hi I h24 K N i N 1 N i N 24 A i A 1 A i A 24 B i B 1 B i B 24 Strata Contoh : R 1h = 1 dan R 2h = 0, adalah kelopok blok sensus yang hanya engandung jenis usaha Industri Makanan R 1h = 1 dan R 2h = 2, adalah kelopok blok sensus yang peringkat pertaa dari pada indeks konsentrasi terdapat pada jenis usaha Industri Makanan, sedangkan peringkat keduanya terdapat pada jenis usaha Industri Minuan 34 Evaluasi Proses stratifikasi yang telah dilakukan dengan prosedur yang tercantu pada butir (2b) akan enghasilkan stratifikasi blok sensus awal yang harus dievaluasi sehingga enghasilkan kelopok-kelopok blok sensus yang lebih asuk akal Prosedur evaluasi terhadap hasil stratifikasi awal adalah sebagai berikut: 1) Untuk siplifikasi notasi dala evaluasi terhadap hasil awal stratifikasi aka dilakukan perubahan notasi 12 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

17 k : blok sensus j : peringkat pertaa indeks konsentrasi usaha dengan KBLI j (j = 1, 2,,24) j : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan KBLI j (j = 0, 1, 2,,24) Untuk j = 0 berarti blok sensus tersebut hanya euat jenis IMK dengan KBLI j j N : julah IMK dengan KBLI j dala substrata (j,j ) k( j, j' ) j N j : rata-rata banyaknya IMK dengan KBLI j dala strata j 2) Prosedur Evaluasi Untuk j = 0 j j Bila N k( j, j' ) N j, aka j = 25, artinya blok sensus k digolongkan dala strata non konsentrasi usaha Untuk j 0 j j j' j' Bila N k( j, j' ) N j dan N k ( j, j') N, aka j = j j' Bila j N k( j, j' ) < N dan j j j' N k ( j, j') N, aka j = j j' j' Bila j N k( j, j' ) < N dan j j j' N < N, aka j = 25 j' k( j, j') j' 3) Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dala salah satu kelas, yaitu: a) Industri Makanan b) Industri Minuan c) Industri Pengolahan Tebakau d) Industri Tekstil e) Industri Pakaian Jadi f) Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki g) Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak terasuk furnitur), dan Barang-Barang Anyaan dari Rotan, Babu, dan Sejenisnya h) Industri Kertas, Barang dari Kertas i) Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaan j) Industri Produk dari Batu Bara dan Pengilangan Minyak Bui Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 13

18 k) Industri Bahan Kiia dan Barang-Barang dari Bahan Kiia l) Industri Farasi, Produk Obat Kiia, dan Obat Tradisional ) Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik n) Industri Barang Galian Bukan Loga o) Industri Loga Dasar p) Industri Barang dari Loga, bukan Mesin dan Peralatannya q) Industri Koputer, Barang Elektronik dan Optik r) Industri Peralatan Listrik s) Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL t) Industri Kendaraan Berotor, Trailer dan Sei Trailer u) Industri Alat Angkutan lainnya v) Industri Furnitur w) Industri Pengolahan Lainnya x) Jasa Reparasi dan Peasangan Mesin dan Peralatannya y) Blok Sensus Non Konsentrasi Usaha 35 Prosedur Penarikan Sapel Rancangan penarikan sapel yang digunakan adalah penarikan sapel dua tahap terstratifikasi (stratified two-stage sapling) Tahap pertaa, dari kerangka sapel blok sensus dipilih 4000 blok sensus secara probability proportional to size (PPS) dengan size banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran SE06 Penarikan sapel blok sensus antar strata dilakukan secara independent Tahap kedua, adalah engabil seluruh industri kecil sebagai sapel Bila julah industri kecil dala suatu provinsi elebihi target sapel usaha IMK, aka harus dilakukan peilihan sapel untuk indutri kecil Sedangkan untuk industri ikro, pengabilan sapel dilakukan secar sisteatik linear dari hasil pendaftran IMK 14 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

19 Skea Sapling dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tahap I II Diana : Unit sapling BS industri Populasi Sapel Metode Peluang N h n h M hi hi PPS, M hi dengan M size M hi h0 Sisteatik M hi hi Fraksi= sapel x peluang n M hi h M h0 M hi hi N h n h M hi M h0 hi : Julah Blok Sensus pada strata ke-h : Julah Blok Sensus yang terpilih sapel pada Strata ke-h : Julah usaha IMK pada blok sensus i strata ke-h : Julah seluruh usaha IMK pada strata ke-h : julah usaha/industri yang terpilih sapel pada blok sensus i strata ke-h hi akan saa dengan IMK provinsi M hi apabila tidak elebihi target sapel 36 Julah Sapel Julah sapel Survei IMK 2014 dirancang untuk estiasi tingkat provinsi pada triwulan tertentu di saat dilakukan pendaftaran usaha Julah sapel untuk tiap triwulan adalah 4000 blok sensus Sapel tersebut akan terus diikuti sepanjang tahun (panel) 37 Alokasi Sapel Usaha IMK Per Kabupaten/Kota disuatu Provinsi Khusus untuk industri kecil, seluruh usaha dala tiap blok sensus terpilih dilakukan pendaftaran IMK (take all) kecuali jika julahnya elebihi target sapel usaha IMK atau industrinya hoogen aka harus dilakukan peilihan sapel Untuk industri ikro, pencacahan dilakukan hanya pada usaha terpilih Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 15

20 Alokasi sapel usaha industri ikro dan kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Provinsi berdasarkan rekapitulasi julah IMK hasil listing per kabupaten/kota Alokasi sapel industri ikro per kabupaten/kota dilakukan setelah terlebih dahulu engabil populasi industri kecil sebagai sapel Dengan deikian, target sapel industri ikro di provinsi tersebut adalah target sapel IMK provinsi dikurangi dengan julah industri kecil untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut k P P, P dengan: = Target sapel industri ikro pada suatu provinsi, P P k P = Target sapel IMK pada suatu provinsi, = Julah sapel industri kecil pada suatu provinsi, ( sapel industri kecil saa dengan populasinya (take all)) k P M k P bila Alokasi sapel industri ikro per kabupaten dilakukan secara proporsional terhadap akar julah industri ikro di asing-asing kabupaten/kota dengan ruus: K K n 1 M K M K P, dengan: : target sapel usaha industri ikro di kabupaten/kota K, K P K : target sapel usaha industri ikro di provinsi P, M : populasi usaha industri ikro di kabupaten/kota K Hasil alokasi sapel industri ikro per kabupaten/kota dikiri kebali ke setiap kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan alokasi sapel usaha industri ikro enurut KBLI 16 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

21 Contoh : Tahap 1: Rekapitulasi julah usaha IMK hasil listing blok sensus per kabupaten/kota dala satu provinsi Tabel Rekapitulasi Julah Usaha IM dan IK Hasil Pendaftaran per Kabupaten dan Target Sapel IMK Provinsi : [xx] XXX Kabupaten/Kota Julah IK Julah IM ( 1) ( 2 ) ( 3 ) Populasi Target Sapel IMK Propinsi = 655 Usaha Target Sapel IM Propinsi = = 623 Usaha Tahap 2 : Menghitung Square Root dari populasi usaha IM Julah Sapel IK dan Populasi IM per Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Sapel IK Akar Julah IM Sapel IM (1) (2) (3) (4) Julah Julah Sapel Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 17

22 Square root untuk IM di Kabupaten 03 = square(340) = 1844 Alokasi sapel Kabupaten 03 = (1844/10877)*623= Alokasi Sapel Usaha IMK Per Blok Sensus disuatu Kabupaten/Kota Alokasi sapel industri ikro enurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih dilakukan dengan eperhatikan julah IMK hasil listing Alokasi sapel industri ikro enurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota dengan tahapan seperti berikut: 1 Rekapitulasi julah industri ikro dan julah industri kecil enurut KBLI Berdasarkan hasil listing IMK dari seluruh blok sensus sapel dengan enggunakan VIMK14-L1, BPS Kabupaten/Kota ebuat rekapitulasi julah industri ikro dan julah industri kecil enurut KBLI dengan enggunakan Daftar VIMK14-RB1 sehingga eenuhi ruus sebagai berikut: dengan: k M M M, M k h 1 i 1 M = Julah populasi IMK pada suatu kabupaten/kota, k M = Julah industri kecil pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro pada suatu kabupaten/kota, M i = Julah industri ikro dengan KBLI i (i =1, 2, 3,,24) pada suatu kabupaten/kota, M h = Julah industri ikro pada blok sensus ke-h pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro dengan KBLI i, pada blok sensus ke-h hi (h = 1,2,3, k) 24 M hi, 18 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

23 Kode Kec Tabel 1 Rekapitulasi Julah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI per Blok Sensus di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK Provinsi : Kabupaten /Kota : Kode Desa Blok Sensus Julah Industri Kecil Julah Industri Mikro (M ) enurut KBLI Julah IMK I 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (28) (29) h k M k 1 M k 2 M k 3 M k h M k k M 1 1 M 2 1 M 3 1 M k 1 M 12 M 22 M 32 M 2k M 1 3 M 2 3 M 3 3 M 3 k M 1i M 2i M 3i M hi M ki M 24 1 M 24 2 M 24 3 M k2 Julah M k M 1 M 2 M 3 M i M 24 M Catatan : k M = julah industri kecil dala satu kabupaten/kota M i = julah industri ikro KBLI i (i=1, 2, 3,24) dala satu kabupaten/kota M = julah industri ikro dan kecil pada blok sensus ke-h h 2 Menentukan target sapel industri ikro per KBLI di suatu kabupaten/kota 4 M 1 M 2 M 3 M h M k Target sapel industri ikro dala satu kabupaten/kota ( ) dialokasikan ke setiap KBLI ( i) secara proporsional akar julah industri ikro pada suatu KBLI i terhadap total akar julah industri ikro dari seluruh KBLI, dengan ruus: i M i M i, Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 19

24 dengan: i = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota, M i = Julah industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota, = Target sapel industri ikro pada suatu kabupaten/kota, = Target sapel IMK pada suatu kabupaten/kota, k = Julah sapel industri kecil pada suatu kabupaten/kota, k k ( = M bila sapel industri kecil saa dengan populasinya (take all)) Julah sapel industri ikro pada suatu KBLI ( i) aksiu saa dengan populasinya ( M i ) Apabila ternyata alokasi i elebihi kelebihannya dialokasikan ke industri ikro KBLI lain M i, aka Tabel 2 Rekapitulasi Julah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK Provinsi : Kabupaten/Kota : Julah Julah populasi dan sapel Industri Mikro enurut KBLI Industri Julah Kecil i 24 (1) (2) (3) (4) (5) (26) (27) Populasi Sapel M k M k M 1 1 M 2 2 M 3 3 M i i M M 3 Menentukan target sapel industri ikro enurut KBLI per blok sensus Alokasi sapel industri ikro per blok sensus ( hi) untuk setiap KBLI dilakukan dengan secara proporsional akar julah industri ikro hasil pendaftaran IMK (listing) pada suatu blok sensus h dengan KBLI i terhadap total akar julah industri ikro dari seluruh blok sensus dengan KBLI i, dengan ruus: 20 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

25 dengan: hi hi k h 1 M hi M hi i = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus ke h, M hi = Julah industri ikro dengan KBLI h pada blok sensus ke h, i = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota Tabel 3 Alokasi Sapel Industri Mikro per Blok Sensus Menurut KBLI di Suatu Kabupaten/Kota Provinsi : Kabupaten/Kota : Julah populasi dan sapel Industri Mikro Kode Kode Blok enurut KBLI Kec Desa Sensus i 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (27) Julah h k h 1 k h 2 k h 3 k 3 3, 1 i 2 i 3 i hi ki i h 24 k Contoh alokasi sapel industri ikro enurut KBLI suatu Kabupaten/Kota dan alokasi sapel industri ikro enurut KBLI enurut Blok Sensus asebagai berikut: Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 21

26 22 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

27 39 Pengabilan Sapel Industri Kecil di setiap Blok Sensus Dari hasil pendaftaran IMK (listing) dengan Daftar VIMK14-L1, abil seluruh industri kecil yang eiliki julah tenaga kerja antara 5-19 orang, dengan langkah sebagai berikut : a Berikan tanda lingkaran pada tanda cek ( ) di Blok III Kolo (18) b Berikan pula lingkaran pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus dan noor perusahaan/usaha di Blok III Kolo (1),(2), (3), dan (12) 310 Pengabilan Sapel Industri Mikro di setiap Blok Sensus Peilihan sapel industri ikro dilakukan berdasarkan hasil pendaftaran IMK industri ikro (Daftar VIMK14-L1) di setiap blok sensus terpilih Tahap peilihan sapel industri ikro adalah sebagai berikut: a Berikan noor urut pada sebelah kanan tanda cek ( ) pada Daftar VIMK14- L1 Blok III untuk asing-asing Kolo (19) sd (42) Penooran diulai dari angka 1 pada Kolo (19) halaan pertaa sapai dengan baris terakhir Kolo (19) halaan terakhir, keudian penooran diulai dari angka 1 kebali pada Kolo (20) halaan pertaa sapai dengan halaan terakhir, begitu seterusnya untuk Kolo (21) sd Kolo (42) Contoh : Untuk Kolo (19) halaan pertaa hingga halaan terakhir, peberian noor diulai dari : 1, 2, 3, 11 Keudian lanjutkan peberian noor pada Kolo (20) halaan pertaa hingga halaan terakhir diulai dengan noor 1, 2, 3, 7 Keudian lanjutkan untuk Kolo (21) halaan pertaa hingga halaan terakhir dengan noor 1, 2, 3, 4, 27 Selanjutnya peberian noor diulai dengan angka 1 untuk setiap Kolo (22), (23) sapai dengan Kolo (42) Contoh peberian noor urut Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolo (19) sd (42) halaan 1 sd terakhir: Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 23

28 Halaan 1 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) Halaan 2 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

29 Halaan 5 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (33) (24) (25) (26) (42) b Periksa terlebih dahulu, apakah peberian noor urut di Blok III untuk tiap Kolo (19) sd (42) sudah benar atau ada yang terlewat Perbaiki kesalahannya lebih dahulu sebelu elakukan peilihan sapel Jika sudah benar, cek julah industri ikro di setiap KBLI pada Blok III dengan rekapnya pada Blok II, yaitu dengan cara ebandingkan antara noor urut terakhir di tiap Kolo (19) sd (42) dengan banyaknya industri ikro enurut KBLI pada Daftar VIMK14 L1 Blok II Rincian 2a Jika diteukan perbedaan, periksa kebali penooran pada Blok III Kolo (19) sd (42) c Hitung interval (I) untuk tiap asing-asing industri ikro dengan cara: hi hi M I hi, diana: I hi = Interval untuk pengabilan sapel industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus ke-h, M hi = Julah industri ikro dengan KBLI i hasil pendaftaran IMK, pada blok sensus ke-h, Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 25

30 hi = Target sapel industri ikro dengan KBLI i, pada blok sensus ke h d Menentukan unit sapel industri ikro pertaa yang terpilih (R 1hi) untuk tiap jenis KBLI Angka rando peilihan sapel telah ditentukan dengan paket progra berdasarkan distribusi Unifor yang bernilai antara 0 dan 1 Untuk enentukan sapel terpilih pertaa (R 1hi), dilakukan dengan ruus: hi AR I hi R 1 e Tentukan angka rando berikutnya R 2hi, R 3hi, R hi dilakukan dengan ruus sebagai berikut: R 2hi = R 1hi + R 3hi = R 2hi + R 4hi = R 3hi + I hi I hi I hi R hi = R (-1)hi + I hi, dengan hi Angka rando terakhir yang terpilih harus kurang dari julah industri ikro dengan KBLI i di blok sensus terpilih (R hi M hi ) f Berikan lingkaran pada noor urut tanda cek ( ) di Kolo (19) atau (20) sd (42) sesuai dengan KBLI pada Blok III Daftar VIMK14-L1 yang saa dengan angka rando terpilih (R hi) g Berikan pula tanda lingkaran pada Kolo (17), yang noor urut tanda cek ( )-nya pada Kolo (19) atau (20) sd (42) diberi lingkaran h Berikan pula tanda lingkaran pada noor segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus serta noor perusahaan/usaha pada Blok III Daftar VIMK14-L1 Kolo (1), (2), dan (3) serta Kolo (12) yang noor urut tanda cek ( ) nya pada Kolo (19) atau (20) sd (42) diberi lingkaran 26 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

31 311 Pengisian Daftar VIMK14-DS1 Pengisian Daftar VIMK14-DS1 dilakukan setelah seluruh tahapan peilihan sapel industri ikro selesai, serta peberian tanda lingkaran pada industri ikro terpilih dan seluruh industri kecil Tahapan peindahan inforasi industri ikro dan kecil dari Daftar VIMK14-L1 ke Daftar VIMK14-DS1 dilakukan dengan cara sebagai berikut: a Salin noor urut segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus yang diberi lingkaran pada Daftar VIMK14-L1 Blok III Kol (1), (2), dan (3) ke Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (2), (3), dan (4) ulai dari noor urut bangunan fisik terkecil b Salin pula naa perusahaan/usaha atau pengusaha/peilik pada Blok III Daftar VIMK14-L1 Kolo (13) ke dala Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kol (6), yang noor urut bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran c Salin pula alaat lengkap dan KBLI pada VIMK14-L1 Blok III Kol(19) sd Kol (42) yang noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran, ke Daftar VIMK14-DS1 Blok V kol (7) dan kol (8) 312 Contoh Penarikan Sapel a Hasil listing (VIMK14-L1) blok sensus 003B Desa Pringgodani Kecaatan Bantur Kabupaten Malang Provinsi Jawa Tiur, sebagai berikut: Julah indutri kecil sebanyak 3 usaha (julah kode 1 pada Daftar VIMK14-L1 Blok III Kolo (18) halaan terakhir = 3) Julah industri ikro sebanyak 72 usaha (penjulahan noor urut terakhir pada Daftar VIMK14-L Blok III Kolo (19) sd (42) = 72) Julah industri ikro kode KBLI 19 (industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki) sebanyak 26 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 27

32 Angka rando peilihan sapel yang tercantu dala DSBS TRW adalah 0,53 b Hasil penghitungan alokasi sapel, dan interval sebagai berikut: Target sapel industri ikro pada blok sensus 003B ini sebanyak 17 Target sapel industri ikro KBLI 19 berjulah 10 industri Interval untuk industri ikro KBLI 19 adalah 26/10 = 2,6 c Penentuan R 1, serta penghitungan R 2 R n R1 = AR I = 0,53 2,6 = 1,38 1 Setelah didapat R 1 selanjutnya enghitung R 2 hingga R 10 dengan cara: R2 = R1 + I = 1,38 + 2,6 = 3,98 4 R3 = R2 + I = 3,98 + 2,6 = 6,58 7 R4 = R3 + I = 6,58 + 2,6 = 9,18 9 R5 = R4 + I = 9,18 + 2,6 = 11,78 12 R6 = R5 + I = 11,78 + 2,6 = 14,38 14 R7 = R6 + I = 14,38 + 2,6 = 16,98 17 R8 = R7 + I = 16,98 + 2,6 = 19,58 20 R9 = R8 + I = 19,58 + 2,6 = 22,78 23 R10 = R9 + I = 22,78 + 2,6 = 24,78 25 d Peilihan Sapel Industri Mikro Berikan lingkaran di kolo KBLI 19, yaitu Kolo (28) pada noornoor tanda cek yang sesuai dengan angka rando terpilih Keudian lingkari pula pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut perusahaan/usaha Kolo (12), serta Kolo (17) yang bersesuaian dengan tanda cek yang dilingkari Dengan cara yang saa, lakukan penghitungan interval dan elingkari noor urut tanda cek untuk KBLI yang lain 28 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

33 BAB IV PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14 TRIWULANAN 41 Peeriksaan Secara Uu a Periksa banyaknya dokuen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang enjadi tanggung jawab asing-asing pencacah b Periksa seua dokuen, dan kode klasifikasi usaha harus sudah dituliskan pada kotak yang tersedia di pojok kanan atas c Seua penulisan harus sudah enggunakan huruf KAPITAL, jika belu harus dikoreksi d Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang saling terkait e Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah enggunakan satuan standar Apabila asih enggunakan satuan setepat agar diusahakan untuk eberikan catatan konversi dari satuan setepat yang digunakan ke satuan standar f Periksa seua nilai harus dala satuan rupiah g Periksa isian pada kotak yang tersedia harus sesuai dengan keterangan/jawaban yang dilingkari h Seua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban Lainnya (tuliskan: ) harus ada isian Apabila asih kosong agar dikonfirasikan kepada petugas untuk dicek ke lapangan i Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang eragukan, kurang jelas, dan sebagainya lihat Blok VI: Catatan Apabila asih belu jelas, konfirasikan kepada petugas pencacah agar dapat dilakukan perbaikan Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 29

34 j Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian dala kotak aka ganti isian kotak sesuai dengan kode yang dilingkari 42 Peeriksaan Daftar VIMK14-DS1 Triwulan I Rincian 1 Julah target pencacahan Periksa apakah isian Kolo (2) sudah sesuai dengan target usaha Industri Mikro, isian Kolo (3) sudah sesuai dengan target usaha Industri Kecil, dan Kolo (4) adalah isian Kolo (2) + Kolo (3) Triwulan II sd Triwulan IV a Rincian 1 Julah target pencacahan Periksa apakah isian Kolo (2) sudah sesuai dengan isian Rincian 2 Kolo (2) + Rincian 3 Kolo (2), isian Kolo (3) sudah sesuai dengan isian Rincian 2 Kolo (3) + Rincian 3 Kolo (3), dan isian Kolo (4) sudah sesuai dengan isian Kolo (2) + Kolo (3) b Rincian 2 Julah realisasi pencacahan Isian Kolo (2) diabil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (9) yang berkode 1 dan Kolo (10) berkode 1 Isian Kolo (3) diabil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (9) yang berkode 2 dan Kolo (10) berkode 1 Isian Kolo (4) adalah isian Kolo (2) + Kolo (3) c Rincian 3 Tidak berhasil dicacah Periksa apakah isian Kolo (2) sudah sesuai dengan penjulahan isian Rincian 3a Kolo (2) sd Rincian 3e Kolo (2), isian Kolo (3) sudah sesuai dengan enjulahan isian Rincian 3a Kolo (3) sd Rincian 3e Kolo (3), dan isian Kolo (4) sudah sesuai dengan isian Kolo (2) + Kolo (3) Rincian 3a Bukan industri dengan KBLI terpilih Isian julah industri ikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan bukan industri ikro dan kecil dengan KBLI terpilih Keterangan ini diabil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (10) berkode 2 dan Kolo (11) 30 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

35 berkode 1 Rincian 3b Pindah ke luar Blok Sensus Isian julah industri ikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan pindah ke luar blok sensus Keterangan ini diabil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (10) berkode 2 dan Kolo (11) berkode 2 Rincian 3c Tidak diteukan Isian julah industri ikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tidak diteukan Keterangan ini diabil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (10) berkode 2 dan Kolo (11) berkode 3 Rincian 3d Seentara Tidak Berproduksi Isian julah industri ikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tidak dapat diwawancarai sapai dengan batas waktu pencacahan Keterangan ini diabil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (10) berkode 2 dan Kolo (11) berkode 4 Rincian 3e Tutup Isian julah industri ikro dan kecil yang tidak dapat dicacah karena alasan tidak dapat diwawancarai sapai dengan batas waktu pencacahan Keterangan ini diabil dari Daftar VIMK14-DS1 Blok V Kolo (10) berkode 2 dan Kolo (11) berkode 5 43 Peeriksaan Daftar VIMK14-S1 431 Peeriksaan Blok I1 : Keterangan Tepat a Rincian 1 : Periksa isian identitas Blok I1 harus sesuai dengan identitas VIMK14-DS1 b Rincian 2: Kabupaten/Kota harus sudah dicoret yang tidak diperlukan (Kabupaten/Kota atau Kabupaten/ Kota) Hal yang saa juga untuk Rincian 4 Desa/Kelurahan, harus sudah dicoret yang tidak sesuai c Rincian 7 (noor urut sapel) dan Rincian 8 (noor urut Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 31

36 perusahaan/usaha terpilih) harus saa dengan noor urut pada Daftar VIMK14-DS1, Blok V, Kolo (1) dan (5) 432 Peeriksaan Blok I2: Keterangan Perusahaan/Usaha a Rincian 1: Periksa isian kode klasifikasi industri, harus sesuai dengan isian pada Blok V Kolo 9 Daftar VIMK14-DS1 b Rincian 2: Periksa isian 2 digit KBLI harus saa dengan VIMK14-DS1 Blok V kolo (8) c Rincian 3 (Naa Perusahaan/Usaha) dan Rincian 4 (Alaat Perusahaan/ Usaha) harus saa dengan naa dan alaat perusahaan/usaha pada Daftar VIMK14-DS1 Blok V, Kolo (6) dan (7) d Rincian 7: Tuliskan kegiatan utaa perusahaan/usaha sejelas-jelasnya Pada isian KBLI apakah sudah sesuai dengan isian kegiatan utaa perusahaan/usaha Jika ragu, konfirasikan kebali ke pencacah untuk eastikan jenis produksi utaanya e Rincian 8: Periksa isian pada kotak yang tersedia, apakah sudah sesuai dengan jawaban yang dilingkari 433 Peeriksaan Blok II : Keterangan Uu a Rincian 1: Harus ada isian Seandainya kosong konfirasikan kepada pencacah untuk dilengkapi b Rincian 3: Perhatikan kewajaran isian Sekalipun belu ada batasan tingkat kewajaran uur seorang pengusaha, sebaiknya tetap diperhatikan berapa kewajaran uur seorang pengusaha, isian aksiu Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

37 434 Peeriksaan Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa Rincian 1 Banyaknya pekerja, hari kerja dan rata-rata ja kerja per hari Perhatikan isian banyaknya pekerja untuk setiap triwulan kegiatan, inial satu bulan ada isian Isian banyaknya pekerja iniu 1 orang Perhatikan pula isian banyaknya hari kerja pada Rincian 1b untuk setiap triwulan kegiatan, inial satu bulan ada isian Isian hari kerja iniu 1 hari Perhatikan apakah Rincian 1c sudah diisi dengan benar dan wajar Lakukan pengecekan kewajaran isian rata-rata ja kerja per hari perusahaan/usaha Isian rata-rata ja kerja yang benar adalah 1 sapai 24 ja Rincian 2 Banyaknya pekerja (terasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar enurut jenis pekerja Lakukan tahapan peeriksaan sebagai berikut : Rincian 2 harus ada isian dan pastikan keterangan pengusaha pada Blok II terasuk dala rincian ini Rincian 2c Kolo (4) harus ada isian inial 1 Kolo (4) yaitu Julah dari Kolo (2) sd (3) untuk asing-asing jenis pekerjaan Isian Rincian 2a Kolo (4) = Penjulahan Rincian 2a Kolo (2) sd 2a Kolo (3) Isian Rincian 2b Kolo (4) = Penjulahan Rincian 2b Kolo (2) sd 2b Kolo (3) Isian Rincian 2c Kolo (4) = Penjulahan Rincian 2c Kolo (2) sd 2c Kolo (3) Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 33

38 Isian Rincian 2c Kolo (2) = Rincian 2a Kolo (2) + Rincian 2b Kolo (2) Isian Rincian 2c Kolo (3) = Rincian 2a Kolo (3) + Rincian 2b Kolo (3) Isian Rincian 2c Kolo (4) = Rincian 2a Kolo (4) + Rincian 2b Kolo (4) Jika Blok III Rincian 3 terisi, aka Rincian 2c Kolo 2 harus terisi, kecuali industri usian triwulan I Peeriksaan Blok IV: Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha a Rincian 1 Nilai produksi bukan akloon Rincian 1a Kolo (1) jenis barang yang dihasilkan harus sesuai dengan KBLI dari produksi utaa yang dihasilkan perusahaan/ usaha Blok I2 Rincian 7 Kolo (3) Periksa penulisan jenis barang yang dihasilkan, banyaknya, dan nilai pada Rincian 1a sd Rincian 1c Kolo (1) telah dituliskan secara berurutan dan diulai dari nilai produksi terbesar ke nilai produksi yang terkecil Bila salah lakukan perbaikan Periksa seua nilai produksi enurut jenis barang yang dihasilkan apakah harga per jenis barang yang dihasilkan per satuan standar sesuai dengan harga pasar yang berlaku Jika terdapat keraguan, konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang Lihat kewajaran nilai produksi di Blok IV Rincian 1 dengan biaya/pengeluaran bahan-bahan yang digunakan (Blok V Rincian 1) 34 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

39 Rincian 1e: Merupakan penjulahan rincian 1a sd rincian 1d baris nilai b Rincian 2 Pendapatan dari jasa industri (Makloon) Jika pendapatan dari akloon, aka banyaknya dan nilai produksi harus terisi Rincian 2c (Julah Rincian 2a + 2b) baris nilai c Rincian 3 Pendapatan lainnya Periksa kewajaran pendapatan lainnya dibandingkan dengan nilai rincian 1e dan 2c d Rincian 4 Julah (Rincian 1e + Rincian 2c + Rincian 3) Periksa penjulahan nilai pada Rincian 4 Kolo (5) dan Kolo (6) harus erupakan penjulahan dari Rincian 1e + Rincian 2c + Rincian 3 baris nilai Kolo (5) dan Kolo (6) 436 Peeriksaan Blok V : Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Periksa apakah seua biaya/pengeluaran yang ada pada Rincian 1 sd Rincian 4 Kolo (4) sudah benar dala satuan rupiah Jika terdapat keraguan konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang a Rincian 1a sd Rincian 1d terdapat isian aka Kolo (2) satuan standar harus terisi, Kolo (3) banyaknya bahan baku dan bahan penolong yang digunakan harus ada isian dan lihat kewajarannya dengan isian Kolo (4) nilai (rupiah), dengan patokan harga pasar bahan baku dan penolong yang berlaku enurut satuan standar Rincian 1e (lainnya), periksa kewajaran nilainya di Kolo (4) Untuk jasa industri (akloon) kolo (4) boleh kosong Rincian 1 periksa rincian 1 kolo (4) apakah sudah sesuai dengan penjulahan Rincian 1a sd Rincian 1e Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 35

40 b Jika Rincian 1a sd Rincian 1d Kolo (3) ada isian aka, Kolo (4) tidak boleh kosong (kecuali untuk jasa industri (akloon) ) c Rincian 2: Periksa kewajaran isian rincian 2, dengan blok IV dan V d Rincian 3 Pengeluaran lainnya Periksa kewajaran pengeluaran lainnya dibandingkan dengan nilai pengeluaran rincian 1e dan 2 e Rincian 4: periksa kolo (4) apakah sudah sesuai dengan penjulahan Rincian 1 sd Rincian Peeriksaan Blok VI : Catatan Apabila ada hal-hal yang eerlukan keterangan, bisa dituliskan pada Blok ini Selain inforasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK14-S1 438 Peeriksaan Blok VII : Keterangan Responden Dan Keterangan Petugas a Periksa naa peberi jawaban (responden) dikolo(2), tanggal, tanda tangan noor telepon/hp dan pengesahan, apakah sudah diisi secara lengkap b Periksa apakah pencacah telah enuliskan di Kolo (3) naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangannya Apabila Kolo (3) asih kosong, pencacah harus engisi sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugas c Setelah selesai elakukan peeriksaan terhadap seluruh isian dan telah elakukan perbaikan/pebetulan jika diperlukan, pengawas enulis di Kolo (4) naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangannya, sebagai bukti daftar isian telah diperiksa 36 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

41 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 37

42 Lapiran 1 38 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

43 Lapiran 2 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 39

44 BLOK V KETERANGAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TERPILIH UTAMA/PENGGANTI *) No Urut Kode NUS Sensus Segen Bangunan Fisik NUP Naa Perusahaan/Usaha atau Pengusaha/Peilik Alaat Lengkap (Jalan, No, RT/RW) KBLI 2 digit IM -1 IK -2 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) *) Julah sapel utaa/pengganti pada Triwulan I harus terpenuhi = 100% IM = Julah IK = 40 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

45 Lapiran 3 Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan 41

46 Lapiran 4 42 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan tiap triwulan pada tahun 2014 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 0 1 5 (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP BUKU 1 KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 5 (VIMK5-TAHUNAN) BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN

Lebih terperinci

BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH

BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 1 5 (VIMK15-TAHUNAN) BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 13/02/21/Th. VII, 1 Februari 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 31/05/21/Th.VIII, 1 Mei 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 54/08/21/Th. VIII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-DS1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014 PROVINSI RIAU No. 9/02/14/Th. XVI, 2 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2014 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 33/05/21/Th. IX, 2 Mei 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 28/05/32/Th.XVII, 04 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW I TH 2015

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015 No. 63/11/32/Th.XVII, 02 November 2015 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW III TH 2015 NAIK 2,77 PERSEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 10/02/32/Th.XVII, 02 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW IV

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI RIAU No. 23/05/14/Th. XVII, 2 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan I

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN III TAHUN 2015 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN III TAHUN 2015 PROVINSI RIAU No. 57/11/14/Th. XVI, 2 November 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN III TAHUN 2015 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 8,83 PERSEN DAN IMK NAIK 8,93 PERSEN PADA TRIWULAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30/05/52/Th.III, 2 Mei 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 24/05/32/Th.XVIII, 2 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW I TH 2016

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2015 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 28/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2015 Pertumbuhan produksi Industri

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 61/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW III

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 10/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2016 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

No. 05/08/81/Th.VII, 1 Agustus 2017

No. 05/08/81/Th.VII, 1 Agustus 2017 No. 05/08/81/Th.VII, 1 Agustus 2017 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2017 tumbuh negatif 8,83 persen, pertumbuhan kumulatif selama

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Jawa Barat No. 61/11/32/Th. XIX, 1 November BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Jawa Barat Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 10/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN

Lebih terperinci

No. 05/05/81/Th.VI, 4 Mei 2015

No. 05/05/81/Th.VI, 4 Mei 2015 No. 05/05/81/Th.VI, 4 Mei 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2015 sebesar -1,40 persen, pertumbuhan kumulatif sampai dengan Triwulan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 07/02/52/Th.VI, 2 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014 1. Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No.51./11/31/Th. XVII, 02 November 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 11,30 PERSEN DAN IMK NAIK 13,20 PERSEN PADA

Lebih terperinci

No. 05/02/81/Th.VII, 1 Pebruari 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2015 sebesar 6,85 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT BADAN PUSAT STATISTIK No. 43/08/32/Th.XVIII, 1 Agustus 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRW II TH

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 29/05/16 Th.XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 51/08/52/Th.VII, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017 Pertumbuhan produksi IBS dan IMK Triwulan III Tahun 2017

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II 2017 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RIAU No.58/08/21/Th. XII, 1 Agustus PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro Kecil II secara total naik

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 26/05/34/Th.XV, 2 Mei 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2014 Pertumbuhan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 70/11/52/Th.IV, 1 Nov 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2013 1. Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

No. 05/11/81/Th.VII, 1 November 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Skala Mikro dan Kecil Triwulan III kuartalan (q-toq) di Maluku Tahun 2016 sebesar 6,33 persen, pertumbuhan kumulatif selama

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2016 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Pertumbuhan Produksi IBS dan IMK Triwulan III 2017 Nomor : 64/11/34/Th. XIX, 1 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU No. 09/02/14/Th. XVII, 1 Februari 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 62/11/34/Th.XVIII, 1 November 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2016 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

No. 05/02/81/Th.VI, 2 Pebruari 2015

No. 05/02/81/Th.VI, 2 Pebruari 2015 No. 05/02/81/Th.VI, 2 Pebruari 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2014 sebesar 10,98 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 33/05/52/Th.VI, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015 1. Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

No. 05/05/81/Th.VII, 2 Mei 2016

No. 05/05/81/Th.VII, 2 Mei 2016 No. 05/05/81/Th.VII, 2 Mei 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan I kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2016 sebesar 4,95 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun 2016

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2014 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 10/02/34/Th.XVII, 2 Februari 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2014 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 45/08/34/Th.XVII, 3 Agustus 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2017 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 45/08/34/Th.XIX, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG(IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG(IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2014 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG(IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2014 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2015 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 09/02/34/Th.XVIII, 1 Februari 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2015 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2016 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2016 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2017 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 25/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2017 Pertumbuhan produksi Industri

Lebih terperinci

https://ambonkota.bps.go.id

https://ambonkota.bps.go.id No. 06/11/81/Th.VI, 2 November 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan III kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2015 sebesar 3,68 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 26/05/16 Th.XVIII, 2 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 63/11/34/Th.XVI, 3 November 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2017 PROVINSI BENGKULU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2017 PROVINSI BENGKULU No. 48 /08/17/VIII, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2017 PROVINSI BENGKULU Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Provinsi Bengkulu (q-to-q)

Lebih terperinci

https://ambonkota.bps.go.id

https://ambonkota.bps.go.id No. 06/08/81/Th.VI, 3 Agustus 2015 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2015 sebesar 9,83 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun 2015

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR JAWA TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2012

BPS PROVINSI JAWA TIMUR PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR JAWA TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 12/02/35/Th. XI, 1 Februari 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR JAWA TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2012 Secara umum, produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 NO. 32/05/33 TH. X, 2 MEI 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2016 Provinsi

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 30 /05/52/Th.VII, 02 Mei 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016 1. Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017 NO. 32/05/33 TH. XI, 2 MEI 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 Provinsi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 45/08/16 Th.XVII, 3 Agustus 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2015

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN IV TAHUN 2011 NO. 11/02/33 TH. VI, 1 FEBRUARI 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN IV TAHUN 2011 PERTUMBUHAN PRODUKSI MIKRO DAN KECIL TRW-IV TH 2011 NAIK 5,65 PERSEN DARI TRW-III TH

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 45/08/16 Th.XVIII, 1 Agustus 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 10/02/16 Th.XIX, 1 Februari 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2015 BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 64/11/34/Th.XVII, 2 November 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN III TAHUN 2015 Pertumbuhan produksi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.25/05/16/Th.XIX, 2 Mei 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017 PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Tahunan

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Tahunan Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Tahunan Laporan ditulis pada: January 6, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016 NO. 11/02/33 TH. XI, 1 FEBRUARI 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2014 NO. 28/05/33 TH. VIII, 2 MEI 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, ULAN I TAHUN 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL ULAN I TH 2014 TURUN 1,70 PERSEN DARI

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2011 No. 08/02/34/Th.XIV, 1 Februari 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2011 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2012

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2012 NO. 27/05/33 TH. VI, 1 MEI 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI MIKRO DAN KECIL TRW-I TH 2012 TURUN -2,21 PERSEN DARI TRW-IV TH 2011

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2012

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2012 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 31/08/31/Th XIV, 1 Agustus PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS TRIWULAN II TAHUN MENGALAMI KENAIKAN SEBESAR 8,60 PERSEN DIBANDING

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2016 PROVINSI BENGKULU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2016 PROVINSI BENGKULU No. 64/11/17/VII 1 November 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III TAHUN 2016 PROVINSI BENGKULU Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Bengkulu (q-to-q)

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016 NO. 76/11/33 TH. X, 1 NOVEMBER 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan III tahun

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016 NO. 55/08/33 TH. X, 1 AGUSTUS 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II TAHUN 2016 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2016

Lebih terperinci

I. PERTUMBUHAN (q to q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015 DI JAWA TENGAH

I. PERTUMBUHAN (q to q) PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015 DI JAWA TENGAH NO. 12/02/33 TH. X, 1 FEBRUARI 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV tahun 2015

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PROVINSI BENGKULU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PROVINSI BENGKULU No. 28/05/17/VI 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PROVINSI BENGKULU Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Provinsi Bengkulu (q-to-q) Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017 NO. 55/08/33 TH. XI, 1 AGUSTUS 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017 Pertumbuhan (q to q) produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2017

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2015 NO. 34/05/33 TH. IX, 4 MEI 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TH 2015 NAIK 2,04 PERSEN

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN III TAHUN 2012

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN III TAHUN 2012 NO. 62/11/33 TH. VI, 1 NOVEMBER 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN III TAHUN 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI MIKRO DAN KECIL -III TH 2012 6,11 PERSEN DARI -II TH 2012 Pertumbuhan

Lebih terperinci

Industri Manufaktur Besar dan Sedang

Industri Manufaktur Besar dan Sedang No. 08/02/14/Th. XVIII, 1 Februari 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN IV PROVINSI RIAU UNTUK INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) MENGALAMI KENAIKAN 5,35% (q-to-q) DAN 11,40% (y-on-y), SEDANGKAN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN IV TAHUN 2014 NO. 11/02/33 TH. IX, 2 FEBRUARI 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, ULAN IV TAHUN 2014 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL ULAN IV TH 2014 NAIK 2,15 PERSEN

Lebih terperinci

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 44/08/16 Th.XIX, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017 PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV Tahun

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV Tahun . 9/02/14/Th. XIV, 1 Februari 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2012 PROVINSI RIAU. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN II TAHUN 2015 NO. 55/08/33 TH. IX, 3 AGUSTUS 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, ULAN II TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL ULAN II TH 2015 NAIK 4,02 PERSEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, TRIWULAN III TAHUN 2015 NO. 77/11/33 TH. IX, 2 NOVEMBER 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL, ULAN III TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL ULAN III TH 2015 TURUN 0,89 PERSEN

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II 2017 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RIAU No.57/08/21/Th. XII, 1 Agustus PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG TRIWULAN II Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang di Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II 2017 PROVINSI RIAU :

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II 2017 PROVINSI RIAU : No. 36/08/14/Th. XVIII, 1 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II 2017 PROVINSI RIAU : a. Industri Manufaktur Besar Dan Sedang (IBS) mengalami penurunan produksi sebesar -0,88

Lebih terperinci