Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran"

Transkripsi

1

2 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala. Salah satu cara untuk ebuat suasana belajar enarik dan enibulkan inat belajar siswa yaitu dengan eanfaatkan edia pebelajaran. Perkebangan teknologi inforasi dan kounikasi ebawa dapak yang sangat signifikan pada bentuk dan jenis edia pebelajaran 3. Dapat dikatakan bahwa edia pebelajaran erupakan unsur penting dala proses belajar engajar. ertolak dari asalah di atas Penelitian ini berusaha engkongkritkan ateri fisika yang abstrak, ada banyak cara engkonkritkan ateri yang abstrak tersebut salah satunya dengan eanfaatkan edia aniasi. Media aniasi fisika sebenarnya sudah tidak asing lagi karena ada beberapa ahasiswa FSM Pendidikan Fisika UKSW yang telah ebuat edia aniasi dan dianfaatkan dala pebelajaran di kelas. Penelitian ini elengkapi yang sudah ada. Topik induksi elektroagnetik dipilih karena erupakan ateri yang abstrak bagi peserta didik dan guru juga erasa kesulitan dala engajarkan konsep fisikanya. Hubungan antara arus induksi dengan edan agnet pada percobaan Faraday dan huku Lenz tidak dapat dilihat langsung oleh ata, jadi dengan edia aniasi guru dapat enjelaskan pergerakan elektron, edan agnet dan arah arus induksi yang dihasilkan 6. erdasarkan latar belakang tersebut di atas, ruusan asalah penelitian ini bagaiana desain pebelajaran enggunakan edia aniasi fisika tentang induksi elektroagnetik untuk ebantu guru dala enjelaskan proses terjadinya induksi elektroagnetik?. Tujuan penelitian ini adalah ebuat aniasi fisika untuk topik induksi elektroagnetik enggunakan progra Macroedia Flash, endesain pebelajaran enggunakan edia aniasi yang telah dibuat dan engujicobakan desain pebelajaran yang dibuat tersebut pada pebelajaran di kelas. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini bagi pebaca khususnya para guru adalah ebantu dala penyapaian ateri induksi elektroagnetik dan sebagai referensi odel pebelajaran yang baru. agi siswa sendiri ebantu dala elihat, engaati dan eahai peristiwa fisika yang tidak dapat dilihat langsung oleh ata, dapat eningkatkan inat belajar dan hasil belajar.

3 3 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Media Pebelajaran Media pebelajaran yaitu seua benda yang boleh dianfaatkan untuk ebantu dala proses pebelajaran. Media pebelajaran diklarifikasi oleh Edgar Dale dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak, yaitu; pengalaan langsung, observasi, partisipasi, deonstrasi, wisata, tv, fil, radio, visual, sibol visual, dan verbal. Media itu sendiri enurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association) adalah segala bentuk kounikasi baik tercetak aupun audiovisual serta peralatannya. Media pebelajaran, selain ebantu proses pebelajaran juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau inforasi belajar. Proses kounikasi dala pebelajaran diperlihatkan dala skea di bawah 3 : Gabar 1. Skea proses kounikasi dala pebelajaran 2.2 Pengertian Aniasi Aniasi adalah proses ereka dan eainkan kebali serangkaian gabar statis untuk endapatkan sebuah ilusi pergerakan. Salah satu progra koputer yang berfungsi dala ebuat aniasi adalah Macroedia. Macroedia Flash ada beraca-aca ada Flash MX 2004, Flash MX Professional 2004, Flash 8. Tetapi tujuannya saa saja. Aniasi dengan progra Macroedia Flash dapat dibuat dala beberapa cara isalnya frae to frae, tweening, dan action script 4.

4 2.3 Induksi elektroagnetik Induksi elektroagnetik adalah peristiwa perubahan edan agnet yang dapat enibulkan arus listrik. Arus listrik yang ditibulkan oleh edan agnet dibuktikan oleh Michael Faraday dan Yoseph Hendry. Dari percobaan Faraday diperoleh bahwa jaru galvanoeter enyipang ketika agnet bergerak terhadap koil. Hanya gerakan relatifnya yang enentukan ada atau tidaknya penyipangan. Menyipangnya jaru galvanoeter enunjukkan bahwa ada arus yang elewati galvanoeter1. Arus yang terjadi disebut juga arus listrik induksi. Perpindahan uatan listrik dapat terjadi jika ada beda potensial. eda potensial yang deikian dinaakan gaya gerak listrik induksi. Huku induksi Faraday enyatakan bahwa gaya gerak listrik induksi ( ) di dala sebuah rangkaian adalah saa (kecuali tanda negatifnya) dengan kecepatan perubahan fluks yang elalui rangkaian tersebut. Di dala bentuk persaaan besarnya ditulis seperti persaaan (1). ε = -N (1) Diana adalah gaya gerak listrik induksi, N adalah banyaknya lilitan koil, dan adalah kecepatan perubahan fluks agnet. Fluks agnet berhubungan dengan julah garis gaya yang enebus suatu luasan. Garis gaya agnet adalah cara elukiskan edan agnet dengan ketentuan bahwa vektor edan agnet di suatu titik pada garis edan, berarah enurut garis singgung pada garis edan di titik tersebut. Jika garis gaya agnet dilukiskan sedeikian rupa sehingga julahnya yang enebus satuan luasan secara tegak lurus adalah saa dengan nilai edan agnet setepat. Untuk enentukan arah gaya gerak listrik induksi dapat enggunakan prinsip kekekalan tenaga yang diabil dari huku Lenz, yang direduksi oleh Heinrich Friedrich Lenz ( ) yang engatakan bahwa arus listrik induksi akan uncul dengan arah sedeikan rupa sehingga enghasilkan edan agnet induksi yang elawan perubahan garis gaya yang enghasilkannya1. Tanda inus pada persaaan 1 enunjukkan bahwa arus listrik induksi elawan perubahan yang enghasilkan arus listrik induksi tersebut. 4

5 5 3. Rancangan penelitian Penelitian ini enggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diana guru bertindak sebagai peneliti dengan jenis pebelajarannya etode discovery, diana peneliti ebuat aniasi deocard dan ebuat Rencana Pelaksanaan Pebelajaran (RPP) dan siswa kelas XII IPA SMA Theresiana Salatiga sebagai sapel. Penelitian ini engabil ateri SMA kelas XII dengan topik induksi elektroagnetik. Alat pengupul data yang digunakan adalah: Rencana Pelaksanaan Pebelajaran, edia pebelajaran berupa soft file aniasi deocard, lebar observasi, lebar post test dan lebar kuisioner. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis. Pada tahap persiapan hal-hal yang dilakukan adalah enentukan aniasi yang akan dibuat keudian ebuat aniasi fisika ateri induksi elektroagnetik enggunakan software acroedia flash, selanjutnya ebuat rencana pelaksanaan pebelajaran, lebar observasi, lebar kuisioner, dan lebar post test. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pebelajaran dilaksanakan berdasarkan rencana pelaksanaan pebelajaran yang telah dibuat. Pada saat kegiatan pebelajaran berlangsung, lebar observasi diisi oleh observer tujuannya untuk engetahui reaksi siswa terhadap pebelajaran enggunakan edia aniasi saat engikuti KM (Kegiatan elajar Mengajar). Setelah KM selesai, siswa diberi lebar post test dan lebar kuisioner. Lebar post test bertujuan untuk engetahui sejauh ana siswa eahai ateri yang sudah disapaikan sedangkan lebar kuisioner untuk engetahui tanggapan siswa engenai pebelajaran enggunakan edia aniasi fisika. Tahap yang terakhir adalah tahap analisis. Pada tahap ini, seua data yang didapat dari lebar kuisioner, lebar observasi dan lebar post test direkap dan dianalisis. Lebar observasi dan kuisioner dianalisis secara kualitatif sedangkan lebar post test dianalisa secara kuantitatif. Pebelajaran dengan enggunakan aniasi fisika dikatakan berhasil apabila inial 80 % siswa endapatkan nilai inial Hasil dan analisa data 4.1 Proses pebelajaran KM diawali dengan otivasi. Guru bercerita; setelah Oersted eneukan bahwa listrik dapat enghasilkan agnet para ahli listrik berusaha encari agar agnet bisa enghasilkan arus listrik, keudian Hendry dan Faraday ebuktikan bahwa

6 edan agnet dapat enghasilkan arus listrik. Faraday ebuktikannya elalui percobaan seperti aniasi pada gabar 2: Gabar 2. Aniasi percobaan Faraday Keudian guru bertanya kepada siswa: ketika agnet dia bagaiana jaru galvanoeternya dan ketika agnet bergerak bagaiana jaru galvanoeternya?. Sebagian besar siswa enjawab jaru galvanoeter dia ketika agnet dia dan enyipang ketika agnet bergerak. Keudian guru bertanya lagi apa artinya ketika jaru galvanoeter enyipang? sebagian siswa enjawab jaru galvanoeter enyipang berarti ada arus listrik yang engalir. Selanjutnya guru enginforasikan bahwa enyipangnya jaru galvanoeter karena ada beda potensial di kedua ujung kuparan akibat perubahan garis gaya agnet (Ф ) pada kuparan, beda potensial yang deikian dinaakan gaya gerak listrik induksi (GGL induksi). Arus listrik yang terjadi juga disebut arus listrik induksi. Pada kegiatan inti, kegiatan pertaa yang dilakukan adalah enentukan faktorfaktor yang epengaruhi besar arus listrik induksi. Guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 3. Pengaruh banyak lilitan terhadap besar arus listrik induksi. 6

7 7 Gabar 3. Pengaruh banyak lilitan terhadap besar arus listrik induksi Keudian guru bertanya kepada siswa: jika lilitan A < lilitan untuk gerakan agnet yang saa bagaiana sipangan jaru galvanoeter A dan, saa atau berbeda?. Sebagian besar siswa enjawab sipangannya berbeda, jaru galvanoeter enyipang lebih jauh dari jaru galvanoeter A. Keudian guru bertanya engenai pengaruh banyak lilitan terhadap besar arus listrik induksi, hingga sebagian besar siswa dapat enyipulkan bahwa seakin banyak lilitan arus yang dihasilkan juga seakin besar. Keudian guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 4. Pengaruh kecepatan agnet endekati dan enjauhi kuparan terhadap besar arus listrik induksi.

8 8 Gabar 4. Pengaruh kecepatan agnet terhadap arus listrik induksi Keudian guru bertanya kepada siswa: jika agnet A lebih cepat dari agnet untuk lilitan yang saa bagaiana sipangan jaru galvanoeternya, saa atau berbeda?. Sebagian besar siswa enjawab sipangannya berbeda, jaru galvanoeter A enyipang lebih jauh dari jaru galvanoeter. Keudian guru bertanya engenai pengaruh kecepatan agnet enjauhi dan endekati kuparan terhadap besar arus listrik induksi, hingga sebagian besar siswa dapat enyipulkan bahwa seakin besar kecepatan agnet endekati dan enjauhi kuparan arus yang dihasilkan seakin besar. Keudian guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 5. Pengaruh kuat agnet yang digunakan terhadap besar arus listrik induksi.

9 9 Gabar 5. Pengaruh kuat agnet terhadap besar arus listrik induksi Keudian guru bertanya kepada siswa: jika agnet A lebih kuat dari agnet untuk lilitan dan kecepatan yang saa bagaiana sipangan jaru galvanoeternya, saa atau berbeda?. Sebagian besar siswa enjawab sipangannya berbeda, jaru galvanoeter A enyipang lebih jauh dari jaru galvanoeter. keudian guru bertanya engenai pengaruh kuat agnet yang digunakan terhadap besar arus listrik induksi, sebagian besar siswa dapat enyipulkan bahwa seakin kuat agnet yang digunakan arus listrik yang dihasilkan seakin besar. Kegiatan terakhir ialah enentukan hubungan antara edan agnet di sekitar kawat berarus listrik ( ) dengan edan agnet ( ) tujuannya untuk eahai i pengertiah dari huku Lenz yang berbunyi: arus listrik induksi akan uncul dengan arah sedeikian rupa sehingga enghasilkan edan agnet ( ) yang enentang i perubahan garis gaya ( ) yang enghasilkannya. Pada awal kegiatan guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 6.

10 Gabar 6. Arah arus listrik induksi ( Ii ), i dan Keudian guru bertanya kepada siswa: bagaiana i terhadap?. untuk ebantu siswa enjawabnya guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 7. Kutub utara agnet digerakkan endekati kuparan. Gabar 7. Kutub utara agnet endekati kuparan 10

11 11 Setelah siswa engaati, guru ebantu siswa enggabarkan jaru galvanoeter seperti gabar 8., i, I i, dan arah Gabar 8. Kutub utara agnet endekati kuparan Keudian guru bertanya kepada siswa arah arus listrik induksi pada sisi depan kuparan, arah dan arah i. Pada awalnya siswa kebingungan enentukan arah arus listrik induksinya tetapi setelah guru enjelaskan bahwa arah arus litrik induksi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan siswa enjawab bahwa arah arus listrik induksinya turun, sedangkan arah ke kiri dan arah i ke kanan. Keudian guru eberikan pertanyaan enggiring bahwa ketika kutub utara agnet endekati kuparan bertabah, karena arah dan i berlawanan aka i engurangi. Keudian guru bertanya hingga sebagian besar siswa dapat enyipulkan bahwa i engurangi bertabahnnya atau i elawan perubahan. Selanjutnya guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 9. Kutub utara agnet enjauhi kuparan.

12 12 Gabar 9. Kutub utara agnet enjauhi kuparan Setelah siswa engaati, guru ebantu siswa enggabarkan jaru galvanoeter seperti gabar 10., i, I i, dan arah Gabar 10. Kutub utara agnet enjauhi kuparan Keudian guru bertanya kepada siswa arah arus listrik induksi pada sisi depan kuparan, arah dan arah i. Keudian siswa enjawab bahwa arah arus listrik induksinya naik, arah ke kiri dan arah i ke kiri. Keudian guru eberikan pertanyaan enggiring bahwa ketika kutub utara agnet enjauhi kuparan

13 13 berkurang, karena arah dan i searah aka i enabahi. Keudian guru bertanya hingga sebagian besar siswa dapat enyipulkan bahwa i enabahi berkurangnya atau i elawan perubahan. Selanjutnya guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 11. Kutub selatan agnet endekati kuparan. Gabar 11. Kutub selatan agnet endekati kuparan Setelah siswa engaati, guru ebantu siswa enggabarkan jaru galvanoeter seperti gabar 12., i, I i, dan arah Gabar 12. Kutub selatan agnet endekati kuparan

14 14 Keudian guru bertanya kepada siswa arah arus listrik induksi pada sisi depan kuparan, arah dan arah i. Keudian siswa enjawab bahwa arah arus listrik induksinya naik, arah ke kanan dan arah i ke kiri. Keudian guru eberikan pertanyaan enggiring bahwa ketika kutub selatan agnet endekati kuparan bertabah, karena arah dan i berlawanan aka i engurangi guru bertanya hingga sebagian besar siswa dapat enyipulkan bahwa bertabahnnya. Keudian i engurangi atau i elawan perubahan. Selanjutnya guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 13. Kutub selatan agnet enjauhi kuparan. Gabar 13. Kutub selatan agnet enjauhi kuparan Setelah siswa engaati, guru ebantu siswa enggabarkan arah jaru galvanoeter seperti gabar 14., i, I i, dan

15 15 Gabar 14. Kutub selatan agnet enjauhi kuparan Keudian guru bertanya kepada siswa arah arus listrik induksi pada sisi depan kuparan, arah induksinya turun, arah dan arah i. Keudian siswa enjawab bahwa arah arus listrik ke kanan dan arah i ke kanan. Keudian guru eberikan pertanyaan enggiring bahwa ketika kutub selatan agnet enjauhi kuparan berkurang, karena arah dan i searah aka i enabahi. Keudian guru bertanya hingga sebagian besar siswa dapat enyipulkan bahwa enabahi berkurangnya atau i elawan perubahan. i 4.2 Reaksi siswa saat KM Reaksi siswa saat engikuti kegiatan pebelajaran enggunakan edia aniasi fisika topik induksi elektoagnetik dirangku dala tabel 1. Tabel 1. Reaksi siswa saat engikuti kegiatan pebelajaran No Kegiatan Reaksi siswa 1 Motivasi: Respon siswa saat guru eberikan pertanyaan prediksi pertanyaan prediksi 2 Peruusan asalah: Respon siswa saat guru eberikan peruusan asalah Siswa tapak berdiskusi saat guru eberikan Sebagian besar siswa eberikan pendapatnya dengan enjawab pertanyaan

16 16 3 Kegiatan inti: a. Kegiatan 1 Aniasi 1 : enyelidiki apakah pengaruh banyak lilitan epengaruhi besarnya arus induksi. Guru engklik tobol play pada aniasi. Setelah aniasi berjalan guru eberikan pertanyaan enggiring engaati Dari hasil pengaatan, guru eberikan pertanyaan enggiring enarik kesipulan hingga siswa dapat enarik kesipulan 4 Aniasi 2 : enyelidiki apakah kecepatan asuk dan keluar agnet dari kuparan epengaruhi besarnya arus induksi. Guru engklik tobol play keudian enberikan pertanyaan enggiring engaati. Sebagian besar siswa aktif enjawab pertanyaan, siswa engaati aniasi dengan serius Siswa tapak berdiskusi dan engajukan jawaban enjawab pertanyaan enggiring enarik kesipulan Sebagian besar siswa serius engaati aniasi dan berdiskusi untuk enjawab pertanyaan enggiring engaati Dari hasil pengaatan guru eberikan pertanyaan enggiring enarik kesipulan Siswa tapak aktif berdiskusi dan apu enarik kesipulan 5 Aniasi 3 : enyelidiki apakah kuat egnet yang digunakan epengaruhi besar arus listrik induksi. Guru engklik tobol play. Keudian eberikan pertanyaan enggiring engaati Dari hasil pengaatan guru eberikan pertanyaan enggiring enarik kesipulan 6 b. kegiatan 2 guru enjalankan aniasi seperti gabar 6. Arah Ii, dan i. Guru enjelaskan aniasi Siswa tapak aktif engaati dan berloba enjawab pertanyaan enggiring engaati Sebagian siswa aktif enjawab pertanyaan dan apu enarik kesipulan dengan benar Sebagian siswa serius engaati aniasi dan eperhatikan dengan baik saat guru enjelaskan setelah siswa eahai aniasi guru enanyakan hubungan arah i terhadap Siswa aktif berdiskusi dan berloba enjawab pertanyaan yang diberikan

17 17 7 Guru ejalankan aniasi kutub utara enjauhi dan endekati kuparan seperti abar 7 dan 9 guru enugaskan siswa enggabarkan arah Ii, i, dan kutub (+ dan -) pada galvanoeter seperti gabar 8 dan 10 guru eberikan pertanyaan enggiring enarik kesipulan 8 Guru enjalankan aniasi kutub selatan agnet endekati dan ejauhi kuparan seperti gabar 11 dan 13 guru enugaskan siswa enggabarkan arah Ii, i, dan kutub (+ dan-) pada galvanoeter seperti gabar 12 dan 14 Siswa yang ditugaskan apu enggabarkan arah Ii, i, dan kutub (+ dan -) pada galvanoeter Sebagian besar siswa aktif berdiskusi dan apu enjawab pertanyaan enggiring enarik kesipulan dengan benar Siswa yang ditugaskan apu enggabarkan arah Ii, i, dan kutub (+ dan -) pada galvanoeter dengan benar guru eberikan pertanyaan engiring enarik kesipulan Sebagian besar siswa aktif berdiskusi dan apu enjawab pertanyaan enggiring enarik kesipulan Dari KM dan reaksi siswa. Siswa seula kesulitan enentukan arah arus listrik induksi (Ii) karena ereka berpikir bahwa Ii engalir dari kutub positif ke kutub negatif. Dengan elihat aniasi yang diperlihatkan guru, siswa lebih eahai arah Ii bergerak ke arah tertentu karena pengaruh perubahan edan agnet () disekitar kuparan. Dengan aniasi siswa dapat elihat langsung arah gerak Ii berbeda dengan pebelajaran elalui praktiku ataupun ceraah yang arahnya cua bisa dihayalkan saja. egitu juga untuk arah edan agnet () dan edan agnet disekitar kawat berarus (i) siswa kesulitan enentukan arahnya. Mereka enganggap bahwa huku Lenz itu, jika bergerak ke kanan aka i bergerak ke kiri dan jika bergerak ke kiri aka i bergerak ke kanan. Pada saat guru eperlihatkan aniasi seperti gabar 7, 9, 11 dan 13 dan dengan bantuan pertanyaan enggiring engaati dan enarik kesipulan siswa dapat enarik kesipulan bahwa i engurangi bertabahnya pada saat agnet endekati kuparan dan i enabahi berkurangnya pada saat agnet enjauhi kuparan.

18 18 Dari pernyataan diatas, pebelajaran dengan enggunakan edia aniasi dapat engkongkritkan sesuatu yang abstrak. 4.3 Peahaan siswa Setelah proses pebelajaran selesai, siswa diberi soal evaluasi. Julah soal yang diberikan sebanyak tiga soal dengan tingkat kesulitan berbeda. Lebar jawaban siswa dikoreksi dan direkap seperti pada tabel 2. Tabel 2. Rekap nilai siswa No Siswa Nilai 1 A C 75 4 D 80 5 E 75 6 F 75 7 G 65 8 H 85 9 I J 70 erdasarkan tabel 2, terlihat bahwa ada 8 siswa berhasil eperoleh nilai di atas standar kelulusan 70. Dengan deikian presentase keberhasilan pebelajaran tersebut adalah X 100 % = 80 % erdasarkan presentasi yang di peroleh, dapat dikatakan bahwa pebelajaran enggunakan edia aniasi fisika berhasil ebantu siswa eahai ateri induksi elektroagnetik. 4.4 Tanggapan siswa Tabel 3. Tanggapan siswa terhadap pebelajaran enggunakan edia aniasi fisika No Pertanyaan Tanggapan Presentase (%) agaiana pendapat anda tentang Menarik odel pebelajaran dengan edia aniasi yang telah anda ikuti? Tidak enarik 0

19 Apakah odel pebelajaran dengan edia aniasi yang telah anda ikuti dapat ebantu eperudah anda eahai arah arus induksi dan huku Lenz Apakah kegiatan belajar-engajar dengan enggunakan edia aniasi erupakan hal yang baru bagi anda? Apakah dengan enggunakan edia aniasi dala pebelajaran, anda seakin terotivasi untuk belajar fisika? Meperudah 90 Tidak 10 eperudah Hal yang baru 40 ukan hal yang 60 baru Terotivasi 90 Tidak terotivasi 10 erdasarkan tabel 3, ada 100 % dari siswa enanggapi bahwa odel pebelajaran enggunakan edia aniasi adalah hal yang enarik dengan alasan pebelajaran lebih udah diengerti dan tidak ebosankan. Sebanyak 90 % dari siswa enanggapi bahwa odel pebelajaran dengan edia aniasi fisika ebantu eperudah eahai arah arus listrik induksi dan huku Lenz dengan alasan dengan enggunakan edia aniasi lebih udah eahai arah arus listrik induksi dan pengertian dari huku Lenz. Sebanyak 60 % dari siswa enanggapi bahwa kegiatan pebelajaran enggunakan edia aniasi bukan hal baru dengan alasan guru yang engajar bidang studi lain sering enggunakan aniasi sebagai edia pebelajaran. Sisanya berpendapat bahwa kegiatan pebelajaran enggunakan aniasi fisika adalah hal baru, dengan alasan guru fisika ereka belu pernah enggunakan aniasi sebagai edia pebelajaran. Sebanyak 90 % siswa enanggapi bahwa ereka terotivasi untuk belajar fisika setelah engikuti pebelajaran enggunakan aniasi fisika untuk ateri induksi elektroagnetik.

20 20 5. Kesipulan Rencana pelaksanaan pebelajaran dengan enggunakan edia aniasi fisika tentang induksi elektroagnetik dapat ebantu siswa dala eahai ateri induksi elektroagnetik yang abstrak dan eningkatkan inat belajar siswa dala epelajari fisika. 6. Saran penelitian Penelitian ini ebantu guru dala enjelaskan ateri induksi elektroagnetik, pebaca dapat engebangkan pebuatan aniasi lain guna ebantu enjelaskan ateri fisika lain yang abstrak. 7. Referensi 1. Halliday, David dan Robert Resnick. Fisika Jilid 2. Erlangga. Jakarta : P asar, Khairul Mengkaji Kebali Pengajaran Fisika di Sekolah Menengah (SMP dan SMA) di Indonesia. Inovasi Online -Vol.2/XVI/Noveber Legowo, udi Keterapilan Mengajar Dala Multiedia. 4. Kristiyanto, Wahyu H Mebuat Aniasi Fisika Dengan Macroedia Flash. 5. Sadian, S. Arief, Rahardjo R, Haryono, Anung, Rahardjito. Media pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta:1984. P Kristiyanto, Wahyu H Penanaan Konsep Huku Lenz erbasis Labolatoriu Melalui Metode Sunsang.

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB. INDUKSI EEKTROMAGNETIK.... Huku Faraday dan enz.... Generator istrik...6.3 Transforator...7.4 Indukstansi...9.5 Energi dala Medan Magnet....6 Rangkaian istrik AC...4.7 Osilator....8

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 21 L A M P I R A N Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Fisika Topik : Induksi Elektromagnetik Kelas : XII IPA Hari, Tanggal : Selasa, 13 Desember 2011 Waktu : 07.30-09.00 wib Tempat : SMA

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015 Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana

Lebih terperinci

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK Bentuk tegangan dan arus bolak balik Bentuk tegangan dan arus bolak balik Ruus dan Keterangannya ; v v : tegangan sesaat (volt) : tegangan

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN 43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing

Lebih terperinci

PENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta PENENTUAN e/ Kusnanto Mukti W/ M009031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperien dala enentukan besar uatan elektron pertaa kali dilakukan oleh J.J.Thoson. Dala percobaanya,

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID Dwi Rizki Purnaasari Mahasiswa Progra Studi Teknik Inforatika STMIK Budidara Medan Jl. Sisingaangaraja No. 338 Sipang Liun

Lebih terperinci

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL 1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa

Lebih terperinci

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan Surya Dara, M.Sc Departeen Fisika Universitas Indonesia Pendahuluan Potensial listrik yang uncul sebagai dapak dari perubahan edan agnet dala area tertentu disebut ggl induksi. Arus yang terjadi pada kawat

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK

BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK II.1 Pengertian Televisi Menurut Soerjokanto (2003, h.24) televisi erupakan siste elektronik yang engirikan gabar dia dan gabar hidup bersaa suara

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Michael Faraday Jaes Clerk Maxwell Medan lektroagnetik Pergerakan uatan listrik enghasilkan edan agnet Perubahan edan agnet dapat enibulkan pergerakan uatan listrik Koil/kuparanjikadialirilistrikakanenghasilkanedanagnet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU Meidahrianti 1, Zulheran 2, Taufiq 2 1 Aluni Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01 Lapiran 3 LKS Siulasi Tertutup 01 A. Standar Kopetensi Menerapkan konsep kelistrikan dala berbagai penyelesaian asalah dan berbagai produk teknologi. B. Kopetensi Dasar Meforulasikan besaran-besaran listrik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap

Lebih terperinci

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

Relativitas khusus (Einstein) 1 TEORI RELATIVITAS KHUSUS.

Relativitas khusus (Einstein) 1 TEORI RELATIVITAS KHUSUS. elatiitas khusus (Einstein) TEOI ELATIITAS KHUSUS. Teori gelobang Huygens telah ebuat asalah yang harus eperoleh penyelesaian, yakni tentang ediu yang erabatkan ahaya. Lazi disebut eter. Pada tahun 887

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB III ANALISA TEORETIK BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

Bab 3. Instrumen Penunjuk Arus Searah

Bab 3. Instrumen Penunjuk Arus Searah Bab 3 nstruen Penunjuk Arus Searah A. PENDAHULUAN Pokok Bahasan : Galvanoeter suspensi Torsi dan defleksi di galvanoeter Sentitivitas galvanoeter Mekanise kuparan aknik peranen Apereeter arus searah olteter

Lebih terperinci

Diketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK

Diketik ulang oleh : Copyright  Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK Copyright http://serbiserbi.co/ Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, 1 2 SOAL PILIHAN GANDA 1. Tahukah kalian, salah satu keunikan dari laba-laba pelopat adalah keistiewaan penglihatannya.

Lebih terperinci

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu

Lebih terperinci

p ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah

p ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah AB V B ASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN H.1 4 n Penelitia asil H 1 Negeri SMK laksan (PTK) kelas Penelitian, 28 julah X AK 3 kelas khususnya Liboto aki l - 1 Serta, 18 perepuan 10 laki 2 laksan Penelitian itra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 2016, 134-144 Pengebangan Tes Kreativitas pada Pebelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

Dicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KK/MMP MATEMATIKA Pebelajaran SMA Untuk SMA Penulis: Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed. Penilai: Drs. M. Danuri, M.Pd. Editor: Sri Wulandari Danoebroto, M.Pd. Desain: Cahyo Sasongko,

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..

Lebih terperinci

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PETA KONSEP SISWA TENTANG MOMENTUM DAN TUMBUKAN TUGAS AKHIR. Oleh Agnes Ariyani

DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PETA KONSEP SISWA TENTANG MOMENTUM DAN TUMBUKAN TUGAS AKHIR. Oleh Agnes Ariyani DESIN PEMELJRN ERDSRKN PET KONSEP SISW TENTNG MOMENTUM DN TUMUKN Oleh gnes riyani 192004019 TUGS KHIR Diajukan kepada Progra Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Mateatika Guna eenuhi sebagian dari

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Siste Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Aswandi,Mursyidah 2, Chairul Azdaan 3 2,3 Jurusan Tekniknologi Inforasi dan Koputer Politeknik Negeri Lhokseuawe Jln. B.Aceh Medan

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah

Lebih terperinci

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real. 0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )

Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph ) 1 Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antiagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antiagic Total Labeling of Crown String Graph ) Enin Lutfi Sundari, Dafik, Slain Pendidikan Mateatika, Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Oleh: Sudaryatno Sudirham

Oleh: Sudaryatno Sudirham Mesin Sinkrn Oleh: Sudaryatn Sudirha Kita telah elihat bahwa pada transfratr terjadi alih energi dari sisi prier ke sisi sekunder. Energi di ke-dua sisi transfratr tersebut saa bentuknya (yaitu energi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,

Lebih terperinci

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan Gerak Haronik Sederhana Pada Ayunan Setiap gerak yang terjadi secara berulang dala selang waktu yang saa disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur aka disebut juga sebagai gerak haronik/haronis.

Lebih terperinci

User-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi

User-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi User-Based Collaborative Filtering Dengan Meanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dala Siste Rekoendasi Arvid Theodorus 1, Djoko Budiyanto Setyohadi 2, Ernawati 3 Magister Teknologi

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMER ELJR PENUNJNG PLPG 06 MT PELJRN/PKET KEHLIN FISIK VIII MOMENTUM DN IMPULS Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIN PENDIDIKN DN KEUDYN DIREKTORT JENDERL GURU DN TENG KEPENDIDIKN 06 .8 Materi Pokok: Moentu

Lebih terperinci

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil

Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa

Lebih terperinci

BAB 4 KAJI PARAMETRIK

BAB 4 KAJI PARAMETRIK Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI DALAM ELEKTROSTATIKA

USAHA DAN ENERGI DALAM ELEKTROSTATIKA USAHA DAN ENERGI DALAM ELEKTROSTATIKA Usaha untuk Meindahkan Muatan Usaha adalah kerja yang dilakukan oleh gaya F untuk eindahkan uatan dari satu tepat ke tepat lainnya. = (1) Jika kita hendak eindahkan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY (Studi Kasus SMK Muhaadiyah Kutowinangun) Rendy Eka S, Satyo Nuryadi 2 Progra Studi Teknik Inforatika,

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI Sekretariat: SMAN 72, Jl.Prihatin Kodaar Kelapa Gading Barat Jakarta Utara Telp 021 4502584 Fax: 021-45850134

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

Kecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo

Kecepatan atom gas dengan distribusi Maxwell-Boltzmann (1) Oleh: Purwadi Raharjo Kecepatan ato gas dengan distribusi Mawell-Boltzann () Oleh: Purwadi Raharjo Dala proses odifikasi perukaan bahan, kita ungkin sering endengar teknologi pelapisan tipis (thin fil). Selain pelapisan tipis,

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM 25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358

Lebih terperinci

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.460-919) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana

Lebih terperinci

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran PENEVGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN RPP BERBASIS KTSP OLEH GURU SEJARAH YANG TELAH DISERTIFIKASI DI SMANEGERI 5 PEKANBARU Dra. Bedriati Ibrahi MS.i Universitas Riau ABSTRAK Kata kunci : RPP

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT GAMBARAN MATERI DAN KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) YANG TERDAPAT PADA TUJUAN PEMBELAJARAN (RRP) DI SMAN SEKOTA PAINAN Nova Susanti Zafri Liza Husnita Progra Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Suatera Barat

Lebih terperinci

Bab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation

Bab IV. Pemodelan, Pengujian dan Analisa. Sistem Steel Ball Magnetic Levitation Bab IV Peodelan, Pengujian dan Analisa Siste Steel Ball Magnetic Levitation Pada bab IV ini akan dijelaskan engenai peodelan, pengujian dari siste yang tela dibuat dan penganalisaan asil pengujian tersebut.

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Perancangan Online Berbasis Web Pada PT ANH PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Akhsani Taqwiy ), Novan Wijaya 2) Koputerisasi Akuntansi, STMIK GI MDP eail: akhsani.taqwiy@dp.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS

Lebih terperinci