Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015"

Transkripsi

1 Volue 17, Noor 2, Hal Juli Deseber 2015 ISSN: EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana Jon Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilu Pendidikan (STKIP) Muhaadiyah Wilayah Jabi di Sungai Penuh ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk konsep pelajaran biologi pada siswa kelas VII SMP N 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015. Prestasi belajar yang diteliti adalah prestasi belajar pada aspek kognitif, Media yang digunakan adalah Mind Map, Materi yang diberikan adalah pada pokok organisasi kehidupan. Ruusan asalah dala penelitian ini adalah Apakah terdapat efektivitas penggunaan Media Mind Map terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015?. Penelitian ini bertujuan Untuk engetahui efektivitas penggunaan Media Mind Map terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015. Sesuai dengan perasalahan yang hendak diteliti, aka penelitian ini dikategorikan penelitian tindakan kelas (PTK). Populasi dala penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjulah 23 orang. Sapel penelitian diabil dari seua data populasi yang sudah ada. Berdasarkan analisis data dan rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015, aka penulis enarik kesipulan bahwa terdapat efektifitas terhadap hasil belajar atau prestasi belajar siswa dala pebelajaran biologi dengan enggunakan edia ind ap pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015 pada tingkat kepercayaan 95%. Dari hasil analisis uji hipotesis dengan enggunakan uji t diproleh t hitung > t tabel, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diteria. Kata Kunci: Prestasi, efektivitas, analisis. PENDAHULUAN Biologi adalah salah satu ilu untuk dikuasai karena biologi banyak digunakan dala kehidupan sehari-hari. biologi erupakan suatu pengetahuan yang sangat penting dala enunjang pengetahuan lain. Hal ini dapat dilihat bagaiana pentingnya penggunaan biologi dala bidang Ilu Ala serta ilu pengetahuan lainnya. Indonesia erupakan Negara yang epunyai keunikan juga dapat kita lihat dari kondisi yang ada, di rasakan, dan telah enjadi ciri khas bangsa ini. Seharusnya kondisi social budaya dan kekayaan ala yang elipah, rakyat Indonesia dapat erasakan kehidupan yang akur dan sejahtera dari waktu ke waktu. Kenyataan yang di alai oleh bangsa ini enunjukan kondisi yang berbeda dengan loghika kekayaan social, budaya dan ala. Kondisi yang di alai enunjukan bahwa kekayaan ala tereksploitasi besar-besaran, pebagu nan industri terjadi terus-enerus (walaupun kondisinya turun naik dari waktu ke waktu), dan pergantian peerintahan terus berlangsung. Untuk elaksanakan proses pebela jaran sesuatu ateri pebelajaran perlu dipikirkan etode pebelajaran yang tepat. Metode pebelajaran ini di saping disesuaikan dengan ateri 111

2 Jurnal Penelitian Universitas Jabi Seri Huaniora dan tujuan pebelajaran, juga ditetapkan dengan elihat kegiatan yang akan dilakukan. Metode pebelajaran sangat beranekaraga. Dengan eperti bangkan apakah etode pebelajaran cocok untuk engajarkan ateri pebelajaran tertentu, tidak adakah etode pebelajaran lain yang lebih sesuai, guru dapat eilih etode pebelajaran yang efektif untuk engantarkan siswa encapai tujuan, Suiati dan Asra (2008 : 12). Maka oleh sebab itu, seorang guru diharapkan dapat eberikan hal terbaru dala dunia pendidika, agar peserta didik berkebang enjadi lebih kreatif. Perkebangan ilu pengetahuan dan teknologi eungkinkan seua pihak dapat eperoleh inforasi dengan tepat, cepat dan udah dari berbagai suber dan tepat di dunia. Dengan deikian siswa perlu eiliki keapuan eperoleh, eilih dan engelola inforasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kopetitif. Abu Ahadi dan Widodo supriyono (2004 : 104) engeukakan bahwa dala proses belajar engajar, guru epunyai tugas untuk endorong, ebibing dan eberikan fasilitas belajar bagi urid-urid untuk encapai tujuan. Guru epunyai tanggung jawab untuk elihat segala sesuatu yang terjadi dala kelas untuk ebantu proses perkebangan anak. Penyapaian ateri pelajaran hanyalah erupakan salah satu dari berbagai kegiatan dala belajar sebagai suatu proses yang dinais dala segala fase dan proses perkebangan anak. Berdasarkan observasi dan hasil pengaatan di SMP N 2 Kerinci terlihat bahwa pebelajaran asih terpusat pada guru, kegiatan belajar engajar asih dala bentuk transfer ilu pengetahuan dari guru ke urid. Pebelajaran diawali dengan enjelaskan ateri di depan kelas lalu dilanjutkan dengan peberian contoh soal, seentara urid diinta encatat dan engerjakan latihan yang ada dala buku pelajaran. Pebelajaran seperti ini ebuat siswa cenderung pasif dan kurang berpartisipasi dala proses pebelajaran dan potensi urid untuk berpikir kritis, bertanya, engeluarkan ide atau pendapat tidak berkebang dengan baik, sehingga enyebabkan urid tidak berinisiatif untuk epelajari sendiri ateri yang akan dipelajari dan dala enyelesaikan soal-soal urid engalai kesulitan. Hal ini engakibatkan lebih dari 50% siswa yang hasil ketuntasan belajarnya dibawah standar. Ini terbukti dengan hasil perolehan nilai ujian seester pada seester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 di kelas VII SMP. Tujuan pebelajaran Biologi siswa belu tercapai, diana asih ada nilai siswa di bawah nilai KKM (Kriteria KetuntasanMinial). Tujuan pebelajaran dapat dikatakan tercapai apabila nilai siswa yang encapai KKM di atas 65. Hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil atau tidak, hal ini tidak terlepas dari kegiatan pebelajaran yang dilakukan oleh guru. Untuk engatasi asalah tersebut, guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan pengajaran harus bisa elakukan pebaharuan. Guru bisa eningkatkan aktivitas siswa dengan enggunakan strategi yang tepat dala pebelajaran, salah satunya dengan enggunakan Media Mind Map dala proses pebelajaran di sekolah. Mind Map erupakan suatu teknis grafis yang eungkinkan peserta didik untuk engeksplorasi seluruh keapuan ereka untuk keperluan berfikir dan belajar dengan enggunakan otak kiri dan otak kanan secara aktif dan sinergis. METODE PENELITIAN Sesuai dengan perasalahan yang hendak diteliti, aka penelitian ini dikategorikan penelitian tindakan kelas 120

3 Efriana Jon: Efektifitas Penggunaan Media Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015 (PTK). Menurut Ekawarna (2009:4) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan kelas ( action research) yang dilaksanakan oleh guru di dala kelas. Pada dasarnya PTK dapat diartikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan elakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat eperbaiki atau eningkatkan praktik-praktik pebelaja ran di kelas secara profesional. Jenis data dala penelitian ini terbagi atas dua yaitu : 1. Data Prier yaitu data yang diabil langsung dari siswa. Dala penelitian ini sebagai data prier adalah hasil tes sesudah elakukan penelitian. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak sekolah. Dala penelitian ini data sekunder enyangkut data tentang julah siswa dan keadaan nilai siswa. Suber Data Suber data dala penelitian ini adalah : 1. Seluruh sisa kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci yang terpilih sebagai sapel untuk eperoleh data prier. 2. Guru kelas VII untuk eperoleh data siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2014/2015. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variable bebas Efektifitas pebelajaran biologi dengan enggunakan edia Mind Map terhadap prestasi belajar. 2. Variabel terikat Hasil belajar biologi siswa setelah proses pebelajaran dengan enggunakan edia Mind Map terhadap prestasi belajar.. Prosedur Penelitian Penelitian ini engikuti prosedur penelitian tindakan kelas: 1. Menyusun rencana tindakan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (action) 3. Pengaatan (observing) 4. Refleksi (reflecting) Untuk itu dala penelitian ini penulis ebagi kegiatan penelitian enjadi siklus pratindakan,siklus I, siklus II, dan siklus III. Pada siklus pratindakan proses pebelajaran asih enggunakan etode ceraah. Sedangkan pada siklus I, siklus II, dan siklus III enggunakan edia Mind ap terhadap prestasi belajar. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada siklus I, siklus II dan siklus III untuk endapat data penelitian adalah sebagai berikut : Instruen Penelitian Instruen erupakan alat ukur yang digunakan untuk eperoleh data berupa lebaran tes prestasi belajar. Instruen dala penelitian ini berupa tes objektif. Tes dilakukan setelah berhasilnya rangkaian pebelajaran pada pokok bahasan pengukuran waktu dan jarak. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk engukur keterapilan, pengetahuan, intelegensi, keapuan atau bakat yang diiliki oleh individu atau kelopok, Arikunto (1993 : 123). Agar tes yang digunakan berkualitas, soal tes diuji coba terlebih dahulu dengan tujuan untuk engetahui validitas, realiabilitas, daya pebeda dan indeks kesukaran dari soal tersebut. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang enunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instruent. Sebuah instruen dikatakan valid apabila apu engukur apa yang 119

4 Jurnal Penelitian Universitas Jabi Seri Huaniora diinginkan, Sebuah tes dikatakan eiliki validitas isi, apabila engukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan ateri atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena ateri yang diajarakan tertera dala kurikulu aka validitas isi ini sering juga disebut validitas kurikuler. Ruus yang digunakan korelasi product oent, yaitu: 120 rxy N i 2 X i 1 i 1 X iy i i i i1 i1 i1 N XY 2 2 Xi N Yi i1 i 2 Yi Keterangan : X i skor butir soal Y i skor total butir soal r xy koefisien validitas soal N banyaknya julah peserta tes banyak data Kriteria pengukuran validitas data adalah : 0,80 r xy 1,00 : validitas sangat tinggi 0,60 r xy 0,80 : validitas tinggi 0,40 r xy 0,60 : validitas sedang 0,20 r xy 0,40 : validitas rendah 0,00 r 0,20 xy rxy negatif tidak valid 1 :validitas sangat rendah Reabilitas Reabilitas soal tes berhubungan dengan kepercayaan. Suatu soal tes dapat dikatakan epunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika soal tes tersebut dapat eberikan hasil yang tetap. Untuk enentukan reabilitas soal tes pada penelitian ini, aka peneliti enggunakan ruus K-R.20, Arikunto (2006 : 100) : Keterangan : r11 n Vt pq n 1 Vt r11 Reabilitas tes secara keseluruhan n Banyaknya ite p Proporsi subjek yang enjawab ite dengan benar q Proporsi subjek yang enjawab ite dengan salah (q 1-p) pq Standar deviasi dari tes Tes pilihan ganda dikatakan reabilitas jika koefisiennya lebih dari rtabel harga kritik Product Moent criteria adalah : 0,00 r11 < 0,20 Reabilitas sangat rendah 0,20 r11 < 0,40 Reabilitas rendah 0,40 r11 < 0,60 Reabilitas sedang 0,60 r11 1,00 Reabilitas sangat tinggi. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu udah dan tidak terlalu sukar. Dala evaluasi, indeks kesukaran diberi sybol P. Untuk encari indeks kesukaran soal tes dapat enggunakan ruus yang dikeukakan oleh Arikunto (2006 : 208) sebagai berikut: P Keterangan : P Indeks kesukaran B Banyaknya siswa yang enjawab soal itu dengan betul Js Julah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal : 1,00 P < 0,30 Soal Sukar 0,30 P < 0,70 Soal Sedang 0,70 P < 1,00 Soal Mudah Soal yang digunakan dala penelitian ini adalh soal yang epunyai indeks kesukaran 0,30-0,70. Daya Pebeda (DP) Menurut Arikunto (2006 : 2013) Daya beda soal adalah keapuan suatu soal untuk dapat ebedakan antara siswa yang pandai atau keapuan tinggi dengan siswa yang berkeapuan rendah. Untuk encari daya beda soal tes dapat enggunakan ruus : D BA JA B Js BB JB PA PB

5 Efriana Jon: Efektifitas Penggunaan Media Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015 Keterangan : D : Daya beda soal JA : Banyaknya peserta kelopok atas JB : Banyaknya peserta kelopok bawah BA : Banyaknya peserta kelopok atas yang enjawab soal itu dengan benar BB : Banyaknya peserta kelopok bawah yang enjawab soal itu dengan benar PA : Proporsi peserta kelopok atas yang enjawab benar PB : Proporsi peserta kelopok bawah yang enjawab benar Klasifikasi daya pebeda soal adalah sebagai berikut : 0,70 D < 1,00 Baik sekali 0,40 D < 0,70 Baik 0,20 D < 0,40 Cukup 0,00 D < 0,20 Jelek Soal yang dipakai dala penelitian ini adalah soal dengan kriteria cukup, baik dan sangat baik. Teknik Analisa Data Pada penelitian ini diperoleh data yang berasal dari instruent penelitian yaitu data tes hasil belajar. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan enggunakan uji-t terlebih dahulu dilakukan uji noralitas dan uji hoogenitas. Uji Noralitas Uji noralitas ini bertujuan untuk elihat noral atau tidaknya kelas sebelu dan sesudah penggunaan Media Mind Map. Uji noralitas yang digunakan yaitu uji Liliefors enurut Sudjana (2005 : 466) dengan langkahlangkah sebagai berikut : 1.Menyusun skor hasil belajar, engurutkan dari rendah ke tinggi. 2. Pengaatan X1, X2, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,, Zn dengan enggunakan ruus : ( X dan S asing-asing erupakan rata-rata dan sipangan baku sapel). 3. Untuk setiap bilangan baku ini dan enggunakan daftar distribusi noral baku, keudian dihitung peluang F( Zi ) P( Z Zi ) 4. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,, Zn yang lebih kecil atau saa dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi), aka : S ( Zi ) banyaknya Z1, Z2,, Zn Zi n 5. Hitung selisih F( Zi ) S( Zi ) keudian tentukan harga utlaknya. 6. Abil harga yang paling besar di antara harga-harga utlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini L0. Xi X Zi S 7. Kriteria pengujiannya adalah : tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi noral jika L0 yang diperoleh dari data pengaatan elebihi L dari daftar. Dala hal lainnya hipotesis nol diteria. Uji Hoogenitas Varians Uji hoogenitas varians bertujuan untuk engetahui varians hoogen atau tidak, hoogenitas antara hasil belajar siswa sebelu dengan sesudah enggunakan Media Mind Map, hipotesa yang akan diuji adalah : Menurut Sudjana (2005 : 250) untuk engetahui hoogenitas dilakukan uji F sebagai berikut : F Varians terbesar Varians terkecil 119

6 Jurnal Penelitian Universitas Jabi Seri Huaniora Kriteria pengujian adalah tolak H0 hanya jika F F ½ α ( v1, v2 ) dengan F ½ α ( v1, v2 ) didapat daftar distribusi F dengan peluang ½ α, sedangkan derajat kebebasan v1 dan v2 asing- asing sesuai dengan dk pebilang dan penyebut dengan α taraf nyata. Uji Hipotesis Uji hipotesis bertujuan untuk engetahui tingkat keberhasilan urid sebelu dan sesudah rnggunakan Media Mind Map dengan enganalisis hasil belajar urid, yang erupakan gabungan data sesudah digunakan Media Mind Map dengan ruus : Uji ini bertujuan untuk ada atau tidaknya peningkatan yang nyata secara statistik antara hasil belajar sebelu dan sesudah tindakan. Untuk uji hipotesis digunakan uji-t Sudjana (2005:239) dengan ruus: t dengan S Kriteria pengujian adalah: teria jika, diana di dapat dari daftar distribusi t dengan dk ( dan peluang (1- a). dala hal lain di tolak. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pengaatan penulis pada pebelajaran siklus pratindakan diteukan beberapa kendala, yaitu: 1) siswa asih canggung dala enyesuaikan diri dengan proses pebelajaran yang disapaikan. 2) siswa engalai kesulitan dala enyelesaikan soal-soal. 3) siswa belu terotivasi untuk engikuti pebelajaran. Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi siklus pratindakan enunjukkan bahwa siswa belu encapai keberhasilan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus pratindakan yaitu dengan rata-rata kelas adalah 54,35. Rendahnya hasil belajara biologi disebabkan guru hanya berceraah saja tanpa enggunakan etode dan edia pebelajaran yang bervariasi. Berdasarkan hasil pangaatan dan hasil balajar urid pada siklus pratindakan tersebut, aka perlu dilakukan perbaikan yaitu dengan enggunakan edia ind ap dala proses pebelajaran. Pelaksanaan Siklus I Dari pengaatan penelitian pada pebelajaran siklus I, peneliti asih eneukan beberapa kendala yang terjadi pada proses pebelajaran, yaitu: 1) Beberapa siswa asih erasa kaku dala belajar dengan enggunakan edia ind ap. 2) Sebagian urid asih enapakkan ketidak aktifan dala proses pebelajaran di kelas. 3) Sebagian siswa asih belu paha engenai edia yang digunakan dala proses pebelajaran. Refleksi Berdasarkan evaluasi siklus I terlihat sedikit peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa diana, nilai rata-rata kelasnya adalah 59,13. Tetapi dari catatan lapangan asih dapat kendalakendala seperti yang dikeukakan di atas. Oleh sebab itu, untuk engatasi kendala - kendala yang terjadi pada siklus I diperlukan perbaikan dari revisi pada siklus II yaitu dengan eberikan otivasi dan bibingan kepada siswa yang engalai kesulitan dala pebelajaran. Terutaa dala peahaan dan enjelaskan kebali tentang edia ind ap. 120

7 Efriana Jon: Efektifitas Penggunaan Media Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015 Pelaksanaan Siklus II Pada siklus II kegiatan pebelajaran dilaksanakan sebanyak 2 kali perteuan, Dala pebelajaran pada siklus II ini peneliti asih enerapkan edia ind ap. Hasil Pengaatan Adapun hasil dari pengaatan penelitian pada pebelajaran siklus II, yaitu: 1) siswa enunjukkan keseriusan dan seangatnya dala engikuti pebelajaran. 2) siswa sudah ulai berani eberikan koentar atau pertanyaan kepada guru terhadap eteri yang sedang dipelajari atau yang tidak dipahainya. 3) Nilai latihan yang diberikan kepada siswa sudah enapakkan peningkatan dari siklus I. Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi siklus II adanya peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa yaitu, dengan nilai ratarata kelasnya adalah 72,17. Tetapi dala kegiatan pebelajaran pada siklus II juga asih dapat sedikit kendala seperti yang dikeukakan di atas. Oleh sebab itu, asih perlu untuk epertahankan dan eningkatkan hasil belajar yang telah diperoleh dari pelaksanaan siklus II juga untuk eperbaiki dan engatasi kendala yang uncul, aka perlu diadakan perbaikan dan revisi pada siklus III, yaitu: 1) Menjelaskan kebali tentang kopetensi yang harus dicapai dengan enggunakan edia ind ap. 2) Dengan eberikan otivasi dan bibingan secara terus enerus kapada urid yang engalai kesulitan dala enyelesaikan soalsoal yang diberikan oleh guru. 3) Dengan eberikan tentangan terhadap ateri yang disajikan isalnya dengan einta siswa enjawab soal yang diberikan di depan kelas. Pelaksanaan Siklus III Pada siklus III kegiatan pebelajaran dilaksanakan sebanyak 2 kali perteuan. Dala pebelajaran pada siklus III ini penulis asih enerapkan edia ind ap. Dari pengaatan peneliti pada pebelajaran siklus III, peneliti encatat teuan sebagai berikut: 1) Setiap siswa sudah bisa engerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan penuh seangat. 2) Suasana belajar sudah aktif dan enyenangkan. 3) Seua siswa sudah berani dan dapat enjawab serta ebahas pertanyaan yang diberikan oleh guru. Refleksi Berdasarkan hasil pengaatan aktifitas dan hasil belajar urid, peneliti erefleksikan bahwa secara keseluruhan koponen aktifitas siswa enunjukan proses pebelajaran sudah berjalan dengan baik dan hasil belajar urid eningkat dari siklus II, dengan perolehan nilai rata-rata kelas adalah 76,96 serta adapun kendala-kendala yang diteui sudah bisa diatasi. Dengan deikian, pada siklus III kegiatan dipandang sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya artinya nilai yang diperoleh urid sudah aksial, aka tindakan dihentikan.. Analisis Data Setelah pelaksanaan pebelajaran pada perteuan pertaa untuk tiap-tiap siklus, selanjutnya perteuan kedua diberikan tes sehingga diperoleh nilai hasil belajar untuk siklus pratindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III adalah sebagai berikut: 119

8 Jurnal Penelitian Universitas Jabi Seri Huaniora Uji Noralitas Uji noralitas bertujuan untuk engetahui apakah hasil belajar eteatika siklus berdistribusi noral atau tidak. harga terbesar dari F (Zi) S(Zi) : 0,1770 harga terbesar dari F (Zi) S(Zi) : 0,0136 pada nilai kritis untuk α 0,05 dan n23 adalah 1,7980 Interpolasi: 1,90 1,73 1,90 3 1,90 0,102 1,7980 Dari hasil perhitungan aka < sehingga dapat disipulkan bahwa siklus pratindakan dan siklus III berdistribusi noral pada tingkat kepercayaan 95%. Uji Hoogenitas Veriansi Untuk elihat apakah kedua data siklus yang di dapat dari hasil belajar ateatika siswa kelas sapel, pada siklus pratindakan dan siklus III Hoogen atau tidak, digunakan ruus F yaitu: F F 1,24 Selanjutnya akan di hitung dengan taraf nyata 0,10 diproleh harga dari daftar distribusi F. -1, -1) -1,23 1) (22;22) Interpolasi 2,07 2,03 2,07 2 2,07 0,02 2,05 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung 1,24 dan nilai Ftabel 2,05 sehingga Fhitung < Ftabel, aka dapat disipulkan bahwa data dari kedua kelas sapel epunyai variansi hoogenitas pada tingkat kepercayaan 90%. Uji Hipotesis Setelah diketahui kedua data hasil belajar ateatika siswa pada tiap akhir siklus hoogen, aka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan enggunakan analisis uji t. penguji ini dilakukan untuk ebuktikan apakah hipotesis kerja yang diajukan diteria atau tidak. Terlebih dahulu dicari sipangan baku gabungan sebagai berikut: 120,53 10,98 Setelah harga S diketahui, aka selanjutnya dilakukan uji t 10,30 Keudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t tabel. Dari daftar distribusi dengan (dk + untuk taraf nyata 0,05 diperoleh : t tabel 120

9 Efriana Jon: Efektifitas Penggunaan Media Mind Map Terhadap Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci Tahun Pelajaran 2014/2015 Interpolasi: 1,68 1,67 1,68 4 1,68 0,002 1,678 Dengan ebandingkan t hitung 10,30 t tabel 1,678 ternyata t hitung > t tabel atau 10,30 > 1,678, hal ini berarti H 0 ditolak dan hipotesis H 1 diteria. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual aupun kelopok. Belajar bukan hanya engingat, akan tapi lebih luas dari itu, yakni engalai. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan elainkan pengubahan kelakuan. Mind Map atau Peta pikiran adalah teknik peafaatan keseluruhan otak dengan enggunakan citra visual dan prasarana gratis lainnya untuk ebentuk kesan. Sesuai dengan perasalahan yang hendak diteliti, aka penelitian ini dikategorikan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Kerinci. Populasi dala penelitian ini adalah siswa kelas VII B yang berjulah 23 orang. Pada siklus I, peneliti enyapaikan ateri pelajaran di depan kelas, selanjutnya guru berikan instruksi dan langkah-langkah enggunakan edia ind ap. Keudian guru einta siswa elaksanakan pebelajaran sesuai dengan prosedur yang sudah dijelaskan. Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi dengan eberikan urid tes berbentuk esay yang terdiri dari 5 soal, hasilnya engalai peningkatan dari siklus pratindakan dengan nilai rata-rata kelas yang diproleh adalah 59,13. Naun, dala pelaksanaan pebelajaran di siklus I diteui kendala-kendala sehingga perlu dibenahi dan direvisi. Dala proses pebelajaran pada siklus II peneliti penyapaian ateri pebelajaran di depan kelas, selanjutnya pebelajaran dilanjutkan dengan enggunakan edia ind ap dan peneliti ebibing urid yang engalai kesulitan dala belajar. Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi dengan eberikan siswa tes berbentuk esay yang terdiri dari 5 soal, hasilnya engalai peningkatan dari siklus I dengan nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 72,17. Naun, dala pelaksanaan pebelajaran asih diteui sedikit kendala sehingga perlu direvisi pada siklus berikutnya. Hasil analisis data terakhir pada siklus III, Peneliti enyapaikan ateri pelajaran di depan kelas, selanjutnya pebelajaran dilanjutkan dengan enggunakan edia ind ap selanjutnya peneliti juga ebibing urid yang engalai kesulitan serta eantau keaktifan urid dala belajar. Setelah dilaksanakan pengujian hipotesis enggunakan uji t, diperoleh nilai t hitung 10,30 dan t tabel 1,678, aka t hitung > t tabel berarti H 0 ditolah H 1 diteria. Sehingga dapat disipulkan terdapat efektifitas hasil belajar ateatika dengan enggunakan edia ind ap. Penggunaan edia ind ap sangat efektif digunakan karena dapat eningkatkan hasil belajar siswa atau eningkatkan prestasi belajar siswa dala proses belajar engajar biologi di kelas VII B. KESIMPULAN DAN SARAN Kesipulan Berdasarkan analisis data dan ratarata hasil belajar yang diperoleh pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kerinci, aka penulis enarik kesipulan bahwa terdapat efektifitas terhadap hasil belajar atau prestasi belajar siswa dala pebelajaran biologi dengan enggunakan edia ind ap pada tingkat kepercayaan 95%. 119

10 Jurnal Penelitian Universitas Jabi Seri Huaniora Saran Dari hasil penelitian, penulis engajukan saran sebagai bahan pertibangan bagi guru dala proses belajar engajar biologi aupun ata pelajaran lainnya: 1. Diharapkan guru ata pelajaran biologi agar dapat enggunakan edia ind ap sebagai salah satu alternatif variasi dala proses pebelajaran di kelas guna eningkatkan prestasi belajar siswa 2. Guru sebaiknya tidak hanya eperhatikan hasil akhir belajar siswa tetapi juga eperhatikan proses pebelajaran itu sendiri. DAFTAR PUSTAKA Abu A dan Widodo S Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Agung I Statistika (Penerapan Metode Analisis Untuk Tabulasi Sepurna dan Tak Sepurna). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Ahadi A, dkk Strategi Belajar Mengajar (SBM). Bandung : CV Pustaka Setia Alex S Psikologi Uu. Bandung : CV. Pustaka Setia. Arikunto Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rieneka Cipta Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta Arikunto Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bui aksara Buzan dan Tony Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta : PT. Graedia DePorter, Bobbi dan Hernacki, Mike Quantu Learning Mebiasakan Belajar Nyaan dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa Djaarah, Syaiful B Prestasi belajar dan Kopetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional Muh Nur El Ibrahi S Kurikulu Pebelajaran. Jakarta : Trans Mandiri Abadi Riduwan Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Peula Sardian Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sudjana Metoda Statistika. Bandung : PT. Tarsito Suharsii dan Arikunto Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Suherli dan Kusana Model Pebelajaran Siswa Aktif. Jakarta : Sketsa Aksara Lalitya Suiati dan Asra Metode Pebelajaran. Bandung : CV Wacana Pri Suryabrata dan Suardi Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Versada 120

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Peran metode penelitian sangat diperlukan untuk menghimpun data dalam penelitian. Dengan kata lain, metode penelitian akan memberikan petunjuk tentang bagaimana penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU Meidahrianti 1, Zulheran 2, Taufiq 2 1 Aluni Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Sedangkan penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian pendidikan dapat di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan eksperimen bentuk quasi eksperimental design, kelompok kontrol tidak dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. faktor yang akan diteliti pada penelitian ini sebagai berikut.

III. METODE PENELITIAN. faktor yang akan diteliti pada penelitian ini sebagai berikut. III. METODE PENELITIAN A. Faktor Yang Diteliti Untuk dapat memecahkan masalah yang telah dirumuskan diatas, ada beberapa faktor yang akan diteliti pada penelitian ini sebagai berikut. 1. Aktivitas siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang padasarnya mengunakan pendekatan

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS

UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS Bagus Tri Handoko Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI BANGKALAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan

Lebih terperinci

p ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah

p ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah AB V B ASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN H.1 4 n Penelitia asil H 1 Negeri SMK laksan (PTK) kelas Penelitian, 28 julah X AK 3 kelas khususnya Liboto aki l - 1 Serta, 18 perepuan 10 laki 2 laksan Penelitian itra.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di 40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 di SMP Negeri 2 Pringsewu mulai bulan November sampai Desember

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN

MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN 43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam model ini sebelum dimulai

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Mind Map Mind map dalam penelitian ini merupakan teknik mencatat yang dikembangkan oleh Tony Buzan yang merupakan pendekatan keseluruhan otak yang mampu membuat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat. III. METODE PENELITIAN A. Metode yang digunakan Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Syaiful Aswan (2006:95) metode eksperimen adalah cara penyajian

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat

III.METODE PENELITIAN. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat 35 III.METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian dalam makna yang lebih luas bisa berarti rancangan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 36. Jenis penelitian ini merupakan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan BAB III METODE PENELITIAAN 3.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Penelitian ini merupakan kegiatan untuk meneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pendekatan penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA p-issn: 337-5973 e-issn: 44-4838 HUUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEAYA DENGAN PRESTASI ELAJAR FISIKA Effendi Program Studi Pendidikan Fisika STKIP Nurul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III MI Darun Najah Ngemplak Kidul Pati. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang termasuk dalam jenis penelitian pra-eksperimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan membagi siswa ke dalam beberapa kelompok,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Design dengan bentuk One-Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) dimana dalam design penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 18 Oktober s.d. 0 November 010.. Tempat penelitian Penelitian ini berlokasi di MTs

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun 2013, pada tanggal 17 September 2013 sampai dengan 1 Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN:

Jurnal Lensa Kependidikan Fisika Vol. 1 Nomor 1, Juni 2013 ISSN: MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 01/013 Ifan Sofian Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai metode

III. METODE PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai metode III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Alternatif untuk pemecahan masalahnya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) sebagai metode pembelajaran pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas IX.3 di SMP Negeri 1 Way Bungur mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yaitu dengan sengaja menimbulkan variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode ini dipilih karena harus dijalankan dengan menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real. 0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa

Lebih terperinci

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s

matematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi

Lebih terperinci

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN: UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MIA 7 SMAN 1 MUARO JAMBI Dwinda Nur Khodijah 1), Menza Hendri 2), Darmaji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang akan dilakukan metode eksperimen dengan desain Posttest-Only Control Design. Adapun pola desain

Lebih terperinci

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 2016, 134-144 Pengebangan Tes Kreativitas pada Pebelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen kuasi untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe Jigsaw terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental design dan jenis

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa

III. METODE PENELITIAN. ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pendekatan penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII.F di SMP Negeri 1 Katibung mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Tempat penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Cianjur (SMK-PP N Cianjur) mulai Januari-Februari 2013. Penetapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi 4 3. METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experiment, yang merupakan suatu bentuk eksperimen dengan ciri utamanya adalah tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua, yakni penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan istilah penggabungan dua metode yang termasuk ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design (eksperimen semu) dimana metode penelitian eksperimen semu diartikan sebagai penelitian

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran

ABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran PENEVGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN RPP BERBASIS KTSP OLEH GURU SEJARAH YANG TELAH DISERTIFIKASI DI SMANEGERI 5 PEKANBARU Dra. Bedriati Ibrahi MS.i Universitas Riau ABSTRAK Kata kunci : RPP

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI 12 BINJAI ISSN 5-73X PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG DI KELAS VIII SMP NEGERI BINJAI Benni Aziz Jurusan Pendidikan Fisika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam Malik No. 12 Medan. Penelitian ini pelaksanaannya pada Tahun Pelajaran 2013/2014,

Lebih terperinci