Keywords: Railway, Jenggala, Operational Performance, Cross Capacity, IPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keywords: Railway, Jenggala, Operational Performance, Cross Capacity, IPA"

Transkripsi

1 KAJIAN KINERJA OPERASIONAL KERETA API JENGGALA JURUSAN MOJOKERTO SIDOARJO (A Study On Operational Perforance of Jenggala Train, Mojokerto Sidoarjo Route) Irfan Nurdiansyah, Achad Wicaksono, Hendi Bowoputro Jurusan.Teknik.Sipil,.Fakultas Teknik,.Universitas Brawijaya Jalan.MT..Haryono.167,.Malang.65145,.Jawa Tiur,.Indonesia Eail : irfannurdiansyaaah@gail.co ABSTRACT On Noveber 24, 2014 PT.KAI (Persero) inaugurated Jenggala train with Mojokerto - Sidoarjo route in order to eet the obility needs of the areas. To find out the perforance of the Jenggala train, it needs to be reviewed in ters of travel tie, stop tie, tie delay, load factor, and cross capacity. It is also necessary to review the service facility for passengers to find out the level of satisfaction on Jenggala train. In this study using survey as a ethod to get priely data related to operational perforance in the for of field survey, and to know custoer satisfaction using quisoner with Iportance Perforance Analysis (IPA) ethod. The analysis used for the travel tie, stop tie, and delay tie is the 1 tail t-test, load factor using Vukan R Vuchic capacity calculation, route capacity by using scott forula, and custoer satisfaction using Iportance Perforance Analysis (IPA) ethod. The result of the analysis showed that the average travel tie fro Mojokerto is 48 inutes at Jenggala 294 and fro sidoarjo is 54 inutes at Jenggala 289, the average stop tie fro Mojokerto is 3 inutes at Jenggala 288 and fro Sidoarjo is 10 inutes at Jenggala 289, the average of tie delay on departure and arrival fro Mojokerto is 6 inutes and 5 inutes, while fro Sidoarjo is 3 inutes and 3 inutes. The highest fro Mojokerto is 63.95% and fro Sidoarjo is 63,57%. Cross capacity on Mojokerto Tarik stastion is 56 trains / day and cross capacity at Sidoarjo Tulangan is 79 train / day, with the result of user satisfaction level is 89.34%. Keywords: Railway, Jenggala, Operational Perforance, Cross Capacity, IPA PENDAHULUAN Kota Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo dua wilayah penting di Jawa Tiur yang eeiliki hubungan erat satu saa lain. Sehingga terdapat kebutuhan pergerakan yang besar pada kedua wilayah tersebut. Kereta api Jenggala yang diresikan pada Noveber 24, 2014 diharapkan dapat ebantu eenuhi kebutuhan pergerakan pada kedua wilayah tersebut. Kereta api Jenggala digunakan untuk perjalanan kerja, berdagang, aupun berlibur. Dengan harga tiket Rp. 4000,- Kereta api Jenggala erupakan pilihan bagi asyarakat Mojokerto dan Sidoarjo. Kendala-kendala yang ada pada kereta api Jenggala pada saat beroperasi adalah waktu henti yang laa pada stasiun-stasiun tarik dan tulangan pada no.kereta tertentu yang berpotensi enyebabkan keterlabatan pada kereta api Jenggala. Kurangnya bentuk inforasi kepada penupang apabila terjadi kendala dan keterlabatan juga enjadi perasalahan yang cukup dirasakan oleh penupnag. Sehingga perlunya dilakukan kajian terhadap kinerja operasional dan kepuasan penupang pada kereta api Jenggala. Pada analisis kinerja operasional berpedoan pada SK Dirjen Perhubungan Darat No.687 Tahun 2002 dala engkaji waktu tepuh, waktu henti, waktu tunda, load factor, dan kapasitas lintas. Untuk enganalisis kepuasan pelanggan enggunakan etode Iportance Perforance Analysis (IPA) berdasarkan PM No.48 Tahun 2015 sebagai tolak ukur kesesuaian pelayanan pada kereta api Jenggala. TINJAUAN PUSTAKA Kereta api Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri aupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terakit dengan perjalanan kereta api.

2 Kapasitas Lintas Kapasitas lintas (N) adalah julah angkutan anggapan yang elewati suatu lintas dala jangka tertentu. N = Frekuensi KA (Julah KA/hari) T = Waktu tepuh rata-rata KA (enit) C1 = Waktu pelayanan blok (enit) = 3,5 enit untuk blok telegraph = 3 enit untuk blok token = 2 enit untuk blok anual = 0,25enit untuk blok otoatis METODE KAJIAN Diagra Alir Kajian Mulai C2 = Waktu pelayanan perangkat sinyal (enit) = 2,5 enit untuk perangkat sinyal ekanik = 0,25 enit untuk perangkat sinyal elektrik ɳ = Faktor efisiensi (0,5-0,75) Iportance Perforance Analysis (IPA) Iportance Perfoance Analysis erupakan etode yang digunakan untuk enyelesaikan peruusan asalah engenai tingkat kepuasan pelanggan / penupang kereta api Jenggala. Perusahaan/jasa/organisasi yang engutaakan kepentingan pelanggan dan kinerja perusahaan akan endapatkan nilai ukur tingkat kepuasan yang sesuai. Studi Pustaka Survei Pelaksanaan Survei dan Pengupulan Data Data Prier: -Waktu tunda aktual -Waktu henti aktual -Waktu tepuh aktual -Julah penupang dala gerbong -Diensi gerbong kereta 1. Data kuisoner IPA Data Sekunder: -Volue Penupang -Jadwal KA Jenggala -Kapasitas KA Jenggala -Karakteristik sarana dan prasarana KA Jenggala -Tonase kereta yang elintasi stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik Analisis Waktu Henti Analisis Kinerja Operasional Analisis Waktu Tunda Analisis Waktu Tunda Analisis Load Factor Analisis Metode IPA Analisis Kapasitas Lintas Harian Pada Jalur Rel Mojokerto Sidoarjo Kesipulan dan Saran Selesai Gabar 1. Diagra Alir

3 Lokasi dan Waktu Kajian Pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo pada bulan Mei Metode Pengupulan Data Data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data prier dan data sekunder. Untuk pengupulan data dilakukan dengan etode observasi, survei, dan wawancara. Data Prier Data prier pada kajian ini didapatkan dengan etode observasi, survei, dan wawancara engenai kienrja operasional kereta api Jenggala. Pengukuran langsung dilakukan di lapangan pada kereta api Jenggala waktu beroperasi. Data prier yang didapatkan adalah: Waktu tepuh aktual Waktu henti aktual Waktu tunda aktual Julah penupang Diensi gerbong Data kuisoner IPA Data Sekunder Data sekunder didapatkan dari PT. KAI berupa: Volue penupang Jadwal KA Jenggala Kapasitas KA Jenggala Karakteristik Srana dan Prasarana KA Jenggala Tonase kereta yang elintas pada stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik Metode Analisis Data Analisis Kinerja Operasional Pada analisis ini enganalisis waktu tepuh, waktu henti, waktu tunda, load factor dan kapasitas lintas kereta api Jenggala. Waktu Tepuh Waktu tepuh adalah waktu yang dibutuhkan oleh kereta api dala eneupuh satu kali siklus diuji hipotesis dengan 1 tail t-test untuk enguji waktu tepuh aktual terhadap waktu tepuh terjadwal. test untuk enguji waktu henti aktual terhadap waktu henti terjadwal. Waktu Tunda Waktu tunda erupakan selisih dari waktu kedatangan dan keberangkatan aktual dengan terjadwal. Keudian di uji hipotesis enggunakan 1 tail t-test untuk eguji apakah keterlabatan kereta api Jenggala asih pada batas peneriaan. Perbandingan antara julah penupang yang berada pada kereta api Jenggala dengan kapasitas yang tersedia pada kereta api Jenggala. Apabila elebihi 10 aka dibutuhkan penabahan julah gerbong pada kereta api Jenggala. Kapasitas Lintas Kapasitas lintas (N) adalah julah angkutan anggapan yang elewati suatu lintas dala jangka tertentu. Dengan elihat apakah julah kereta api yang elalui ruas stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik sudah elebihi kapasitas lintas yang tersedia. Analisis Iportance Perforance Analysis (IPA) Metode IPA digunakan untuk endapatkan hasil engenai kesesuaian antara tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan, reseponden diinta untuk enilai kepentingan dan kinerja kereta api Jenggala, keudian data tersebut akan disajkan elalu diagra kartesius Iportance Perforance Analyis. Metode IPA digunakan pada penelitian ini dikarenakan dapat engidentifikasikan kekuatan dan keleahan pada fasilitas (atribut) yang tersedia enggunakan dua kriteria yaitu kepentingan relatif atribut dan kepuasan konsuen. Dengan julah sapel didapatkan dengan ruus slovin: n n Dengan atribut pelayanan pada kereta api Jenggala sebagai berikut. Waktu Henti Waktu henti erupakan selisih dari waktu kedatangan dengan keberangkatan aktual dari setiap stasiun peberhentian terhadap waktu terjadwal. Keudian diuji hipotesis dengan enggunakan 1 tail t-

4 Tabel 1. Atribut Pelayanan KA Jenggala No Atribut Pelayanan Keselaatan 1 Ketersediaan peralatan penyelaatan darurat 2 Ketersediaan peralatan P3K 3 Ketersediaan CCTV Keaanan 4 Petugas keaanan yang bersiaga 5 Infroasi gangguan keaanan 6 Kehandalan Keteapatan waktu keberangkatan dan kedatangan KA Kenyaanan 7 Kecukupan tepat duduk ruang tunggu stasiun 8 Kecukupan tepat duduk ruang boarding stasiun 9 Ketersediaan tepat duduk pada KA Jenggala 10 Kenyaanan tepat duduk pada KA Jenggala 11 Lapu penerangan 12 Fasilitas sirkulasi udara 13 Keteserdiaan pegangan untuk berdiri 14 Kondisi pegangan untuk berdiri 15 Fasilitasi rak bagasi 16 Kebersihan kereta api Keudahan 17 Ketersediaan inforasi berbentuk visual dan audio 18 Peberitahuan info engenai keterlabatan 19 Meperoleh inforasi jika terjadi kendala Kesetaraan 20 Fasilitas bagi penupang disable HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kinerja Operasional Penelitian dilakukan selaa 5 hari untuk endapatkan waktu tepuh, waktu henti, waktu tunda, dan julah penupang pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo, yakni pada tanggal 10 Mei 2017, 12 Mei 2017, 17 Mei 2017, 18 Mei 2017, dan 19 Mei Waktu Tepuh Analisis waktu tepuh pada kereta api Jenggala bertujuan untuk elihat keterlabatan waktu tepuh aktual kereta api Jenggala dengan waktu tepuh terjadwal yang telah dijadwalkan oleh pihak PT. KAI (Persero). Dengan waktu tepuh rata-rata terlaa pada KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo sebesar 48 enit dan 24 detik pada no.kereta 294 dan waktu tepuh rata-rata terlaa pada KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto sebesar 54 enit dan 24 detik. Seluruh nilai waktu tepuh rata-rata pada KA Jenggala baik dari arah Mojokerto aupun Sidoarjo dilakukan uji hipotesis 1 tail t-test. Dengan nilai yang dihipotesiskan (µ o ) adalah waktu tepuh terjadwal KA Jenggala. Dari hasi uji hipotesis didapatkan seluruh waktu tepuh aktual KA Jenggala arah Mojokerto dan Sidoarjo tidak engalai keterlabatan dikarenakan waktu tepuh aktual yang terjadi asih dala batas peneriaan. Waktu Henti Analisis waktu henti pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo dilakukan untuk engetahui laa henti kereta api Jenggala pada tiaptiap stasiun yang dilalui oleh kereta api Jenggala. Pada trayek Mojokerto Sidoarjo kereta api Jenggala berhenti pada stasiun Tarik keudian berhenti pada stasiun Tulangan sebelu sapai ke stasiun Sidoarjo, sedangkan dari arah Sidoarjo Mojokerto kereta api Jenggala berhenti pada stasiun Tulangan keudian stasiun Tarik sebelu sapai ke stasiun Mojokerto. Rata-rata waktu henti aktual KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo terlaa adalah 2 enit pada stasiun Tarik dan 3 enit dan 12 detik, sedangkan untuk KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto terlaa adalah 2 enit dan 36 detik pada stasiun Tulangan dan 10 enit dan 48 detik pada stasiun Tarik. Keudian dilakukan uji hipotesis pada seluruh noor kereta pada seluruh perjalanan dengan enggunakan uji hipotesis 1 tail t-test. Didapatkan hasil pada KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo tidak engalai keterlabatan. Sedangkan pada KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto terdapat 2 noor kereta yang engalai keterlabatan yaitu no.kereta 287 pada stasiun Tulangan dan no.kereta 289 pada stasiun Tarik. Sehingga pada kedua noor kereta tersebut perlunya dilakukan perubahan jadwal agar tidak terjadi keterlabatan. Waktu Tunda Analisis waktu tunda kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo dilakukan untuk endapatkan ketepatan waktu kereta api Jenggala. Waktu tunda adalah selisih dari waktu kedatangan dan keberangkatan terjadwal dengan aktual yang terjadi di lapangan. Rata-rata waktu tunda kedatangan KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo adalah 6 enit dan 24 detik dengan waktu tunda keberangkatan 3 enit dan 36 detik sedangkan rata-rata waktu tunda kedatangan

5 KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto adalah 3 enit dan 12 detik dan waktu tunda keberangkatan sebesar 3 enit dan 24 detik. Keudian waktu tunda kedatangan dan keberangkatan aktual pada seluruh perjalanan KA Jenggala diuji hipotesis dengan uji hipotesis 1 tail t-test. Didapatkan waktu tunda kedatangan dan keberangkatan aktual asih ada dala batas peneriaan dengan batas keterlabatan kereta sebesar dari jadwal kedatangan dan keberangkatan KA Jenggala. Faktor Muat () Analisis faktor uat () dilakukan dengan elihat perbandingan dari julah penupang yang terangkut dengan kapasitas angkut yang tersedia pada kereta api Jenggala. Pada penelitian ini faktor uat () yang diperhitungkan berdasarkan data survei di lapangan pada tanggal 10 Mei 2017, 12 Mei 2017, 17 Mei 2017, 18 Mei 2017, dan 19 Mei Untuk enghitung kapasitas angkut yang tersedia pada kereta api Jenggala perlunya dilakukan analisis terhadap gerbong-gerbong kereta api Jenggala baik julah tepat duduk yang tersedia aupun julah penupang yang dapat di tapung dala gerbong tersebut. Gerbong I Pada gerbong I ini terdapat 62 tepat duduk (). Menggunakan kenyaanan tepat duduk (σ) sebesar 0,167 0,25 2 /space. Pada analisis ini kenyaanan berdiri (σ) yang dipakai adalah 0,25 2 /space. b σ ( ) ( ) ( ) ( ) enupang Kapasitas gerbong I kereta api Jenggala = =135 Penupang Gerbong II dan III (Kapasitas tepat duduk) = 68 Penupang Dengan kenyaanan berdiri (σ) sebesar 2 /space. b σ ( ) ( ) ( ) ( ) enupang Kapasitas gerbong II dan II kereta api Jenggala = + enupang Gerbong IV (Kapasitas tepat duduk) = 60 Penupang Dengan kenyaanan berdiri (σ) sebesar 2 /space. b σ ( ) ( ) ( ( )) ( ) enupang Kapasitas gerbong IV kereta api Jenggala = 146 Penupang Kapasitas tepat duduk total = 258 Penupang Kapasitas aksiu = 595 penupang Berdasarkan Tepat Duduk Analisis berdasarkan kapasitas tepat duduk dengan ebandingkan julah penupang KA Jenggala dengan kapasitas tepat duduk. Per Ruas Stasiun KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo % 47.29% 36.43% 24.81% 25.58% MJK-TRK TRK-TLG TLG-SDR Gabar 2. Grafik Per Ruas Stasiun KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo 63.95% 26.74% 26.74% 45.74% 38.37% 32.95% 61.63% % 24.42% Per Ruas Stasiun KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto % % 41.09% 37.98% 38.37% 40.31% 32.56% 29.07% 34.11% 30.62% 26.74% 25.58% SDR-TLG TLG-TRK TRK-MJK Gabar 3. Grafik Per Ruas Stasiun KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto

6 Tabel 2. Mojokerto - Sidoarjo Kode Kereta Vol ratarata/hari Kapasitas LF % % % % % KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo % % % % Gabar 4. Grafik KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo Tabel 3. Sidoarjo - Mojokerto % Kode Kereta Vol ratarata/hari Kapasitas LF % % % % % KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto % % % % % Gabar 5. Grafik KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto 3 25% 15% 1 5% Kereta Api Jenggala Jurusan Mojokerto - Sidoarjo % 27.73% 19.83% 10.76% 11.09% % 16.64% MJK-TRK TRK-TLG TLG-SDR Gabar 6. Grafik per Ruas Stasiun KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo Gabar 7. Grafik per Ruas Stasiun KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto. Tabel 4. Mojokerto - Sidoarjo 14.29% 13.61% 10.76% 10.59% Kereta Api Jenggala Jurusan Sidoarjo - Mojokerto % 27.56% % 17.82% % 17.48% 16.64% 14.79% 14.12% 13.28% 12.61% % SDR-TLG TLG-TRK TRK-SDR Kode Kereta Vol ratarata/hari Kapasitas 595 LF % % % % % Didapatkan pada KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo LF tertinggi sebesar 63,178 % pada no.kereta 290 dan KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto LF tertinggi sebesar 51,938%. Berdasarkan Kapasitas Maksiu Analisis berdasarkan kapasitas tepat duduk dengan ebandingkan julah penupang KA Jenggala dengan kapasitas aksiu yang dapat ditapung KA Jenggala.

7 Grafik KA Jenggala Mojokerto - Sidoarjo % % % % % perbedaan julah kereta api yang elalui kedua sesi stasiun tersebut. Analisis Kapasitas Lintas Mojokerto Tarik Dilakukan analisis terhadap tonase ekivalen dan beban lintas pada stasiun Mojokerto Tarik untuk engetahui pengaruh kereta api Jenggala terhadap beban lintas yang terjadi p (Kb b) (K l) on ari Gabar 8. Grafik KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo. Tabel 5. Sidoarjo - Mojokerto Kode Kereta Vol ratarata/hari Kapasitas 595 LF % % % % % 25% 15% 1 5% Grafik KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto % % % % % Gabar 9. Grafik KA Jenggala Sidoarjo - Mojokerto Didapatkan pada KA Jenggala Mojokerto Sidoarjo LF tertinggi sebesar 27,395 % pada no.kereta 290 dan KA Jenggala Sidoarjo Mojokerto LF tertinggi sebesar 22,521 %. Sehingga dari hasil analisis tidak ada LF yang elebihi dari 100 % sehingga tidak perlu penabahan gerbong pada kereta api Jenggala. Didapatkan tonase ekivalen (TE) pada Mojokerto Tarik sebesar 20547,4 Ton/hari. Sehingga beban lintas didapatkan sebesar. on ta un Dengan analisis yang saa TE jenggala sebesar 2156 Ton/hari, pengaruh KA Jenggala terhadap beban lintas sebesar 10,493 %. Analisis kapasitas lintas pada Mojokerto Tarik penupang barang Jarak antar stasiun enit Kecepatan aksiu K enupang penupang penupang enit enit Jarak antar stasiun enit Kecepatan aksiu K enupang barang barang enit enit (Jula K enupang penupang) (Jula K arang barang) (Jula otal K ) ( ) ( ) Menit n K ari Menit Analisis Kapasitas Lintas Pada analisis kapasitas lintas dibagi enjadi 2 sesi yaitu Mojokerto Tarik dengan Sidoarjo Tarik, pebagian enjadi 2 sesi tersebut dikarenakan K ari K ari K ari

8 Sehingga kapasitas lintas harian pada stasiun Mojokerto Tarik sebesar 56 KA/hari dengan julah kereta yang elalui sebanyak 52 KA/hari dengan rincian 50 KA penupang dan 2 KA barang. Analisis Kapasitas Lintas Sidoarjo - Tarik Stasiun Sidoarjo Tarik hanya dilalui oleh kereta Jenggala saja sehingga tidak perlu dilakukan analisis pengaruh KA Jenggala terhadap beban lintas yang ada. Dengan analisis yang saa dengan kapasitas lintas pada Mojokerto Tarik didapatkan. TE = 1848 Ton/hari T = Ton/tahun Dengan kapasitas lintas yang tersedia pada Sidoarjo Tarik sebesar 79 KA/hari. Analisis Metode Iportance Perforance Analysis (IPA) Analisis Iportance Perforance Analysis (IPA) bertujuan untuk engetahui presepis tingkat kepetntingan dan kepuasan penupang kereta api Jenggala Jurusan Mojokerto Sidoarjo. Analisis tingkat kepentingan dan kepuasan ini dilakukan untuk engukur pendapat responden engenai fasilitasfasilitas yang terdapat pada kereta api Jenggala dengan penupang enjawab pertanyaan yg berisikan variable-variabel pelayanan yang ada. Hasil dari analisis ini dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan penupang dengan harapan ereka. Tingkat kepuasan dari pelayanan dapat dinilai dengan cara ebandingkan total rata-rata kinerja ( ) dengan kepentingan ( ). Atribut-atribut penilaian pada kuisoner etode Iportance Perforance Analysis (IPA) yang akan dinilai tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan oleh penupang kereta api Jenggala terdapat pada tabel 1. Setelah endapatkan seluruh data dari kuisoner etode IPA keudian akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada data kuisoner tersebut. Keudian apabila data dinyatakan valid dan reliabel aka akan dilakukan analisis untuk elihat tingkat kesesuaian kepentingan dan kinerja pada setiap atribut kuisoner sebagai berikut.

9 Tingkat Kesesuaian Tingkat Kesesuaian Kepentingan dan Kinerja Keterangan : Gabar 10. Grafik Tingkat Kesesuaian dan Kinerja Warna Biru : Tingkat kesesuaian >9 Warna Kuning : Tingkat kesesuaian < 9 Warna Merah : Tingkat kesesuaian terendah Tingkat kesesuaian antara kepentingan dan kinerja dari asing-asing atribut asih dibawah 10. Tingkat kesesuaian tertinggi diperoleh pada angkat > 9 terdapat 13 atribut. Dengan elihat tingkat kesesuaian yang ada dengan rata-rata sebesar 89,339 % aka dapat dinilai bahwa kepuasan pengguna kereta api Jenggala sangat puas. Diagra Kartesius Metode IPA KUADRAN I KUADRAN II KUADRAN III KUADRAN IV Gabar 11. Diagra Kartesius Metode IPA Atribut yang asuk dala kuadran I (Prioritas Utaa) dala diagra kartesius IPA adalah Ketersediaan perlatan kesehatan, ketepatan waktu keberangkata dan kedatangan KA, peberitahuan inforasi engenai keterlabatan, eperoleh inforasi jika terjadi kendala.

10 Upaya Perbaikan dan Peningkatan Fasilitas Pada Kereta Api Jenggala Ketersediaan Peralatan Kesehatan Peralatan kesehatan erupakan hal yang sangat penting dala suatu pelayanan, kurangnya fasilitas ketersediaan peralatan kesehatan dapat enyebabkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Sehingga pada kereta api Jenggala ketersediaan peralatan kesehatan yang tersedia butuh ditingkatan lagi dengan cara enabahkan unit kotak P3K pada setiap gerbong juga enabah julah obat-obatan yang disediakan untuk penupang, juga untuk enabah kepercayaan dari penupang kereta api Jenggala salah satu petugas keaanan harus selalu ebawa kotak P3K saat berjaga pada kereta api Jenggala. Ketepatan Waktu Kedatangan dan Keberangkatan KA Jenggala Upaya yang dapat dilakukan untuk eningkatkan ketepatan waktu kedatangan dan keberangkatan KA Jenggala dengan enabahkan jalur double track pada stasiun Tarik-Mojokerto dikarenakan pada stasiun tersebut terdapat banyak kereta api yang elalui kedua stasiun berikut enyebabkan kereta api Jenggala harus enunggu pada staasiun Tarik sebelu dapat elanjutkan perjalanan enuju stasiun Mojokerto. Peberitahuan Info Mengenai Keterlabatan Upaya Peningkatan Peberitahuan Info Mengenai Keterlabatan Peberitahuan info engenai terlabatnya KA Jenggala pada stasiun peberhentian elalui pesan audio dapat ebantu enginfoarasikan penupang apabila kereta api Jenggala engalai keterlabatan. Meperoleh Inforasi Jika Terjadi Kendala Peberitahuan inforasi jika terjadi kendala pada saat perjalanan dapat diberitahukan elalu pesan audio yang tersedia pada stasiun aupun di dala kereta api Jenggala agar penupang selalu engetahui inforasi teraktual engenai perjalanan KA Jenggala. KESIMPULAN Kesipulan yang dapat diperoleh dari penelitian yang dilakukan dari analisis data yang telah diuraikan sebelunya, adalah sebagai berikut: 1. Waktu tepuh, waktu henti, dan waktu tunda kereta api Jenggala. Waktu tepuh aktual pada kereta api Jenggala dengan rata-rata terlaa pada jurusan Mojokerto - Sidoarjo 48 enit dan 24 detik dan untuk Sidoarjo Mojokerto 54 enit dan 24 detik, dengan hasil uji hipotesis 1 tail t-test tidak ada yang terlabat. Waktu henti aktual pada kereta api Jenggala pada jurusan Mojokerto Sidoarjo terlaa dengan rata-rata 2 pada stasiun Tarik dan 3 enit dan 12 detik pada stasiun Tulangan, sedangkan arah Sidoarjo Mojokerto 2 enit dan 36 detik pada stasiun Tulangan dan 10 enit dan 54 detik pada stasiun Tarik. Terdapat 2 noor kereta yang terlabat setelah diuji dengan uji hipotesis 1 tail t-test, yaitu no.kereta 287 dan 289, perlunya perubahan jadwal pada kedua no.kereta tersebut. Waktu tunda aktual kedatangan dan keberangkatan pada kereta api Jenggala pada jurusan Mojoketo Sidoarjo adalah 6 enit dan 24 detik, dan 3 enit 36 detik. Sidoarjo Mojokerto 3 enit 12 detik, dan 3 enit 24 detik. Hasil uji hipotesis 1 tail t-test tidak ada yang terlabat. 2. Faktor uat () kereta api Jenggala pada saat beroperasi adalah sebagai berikut: berdasarkan kapasitas tepat duduk pada kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo terbesar 63,178 % pada no.kereta 290 untuk Sidoarjo Mojokerto 51,938 % pada no.kereta 287. berdasarkan kapasitas aksiu pada kereta api Jenggala arah Mojokerto Sidoarjo 27,395% pada no.kereta 290, dan Sidoarjo Mojokerto 22,521 % pada no.kereta 287. Dari hasl analisis tidak terdapat load factor yang elebihi 100 % sehingga tidak diperlukannya penabahan gerbong. 3. Kapasitas lintas harian pada stasiun Mojokerto Tarik dan Sidoarjo Tarik adalah sebagai berikut: Beban lintas pada stasiun Mojokerto Tarik sebesar Ton/tahun dengan pengaruh kereta api Jenggala sebesar 10,43 % dari total kapasitas lintas stasiun Mojokerto Tarik. Sedangkan untuk beban lintas Sidoarjo Tarik beban lintas sebesar Ton/tahun dan pada stasiun Sidoarjo Tarik hanya dilewati oleh kereta api Jenggala. Kapasitas lintas pada stasiun Mojokerto Tarik didapatkan sebesar 56 KA/hari sedangkan kereta api yang elalui stasiun Mojokerto Tarik sebanyak 52 kereta api, sehingga julah kereta api yang elalui stasiun Mojokerto Tarik asih dala kapasitsa lintas stasiun Mojokerto Tarik. Untuk stasiun Sidoarjo Tarik didapatkan kapasitas lintas sebesar 79 KA/hari sedangkan kereta api yang elalui stasiun Sidoarjo Tarik berjulah 12 kereta api

11 penupang sehingga julah kereta api yang elalui stasiun Sidoarjo Tarik asih belu elebihi kapasitas yang tersedia. 4. Berdasarkan etode iportance perforance analysis (IPA) diperoleh rata-rata nilai tingkat kepuasan dan kepentingan dari keseluruhan atribut pelayanan kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo sebesar 3,906 dan 4,375. Dengan nilai kesesuaian sebesar 89,93 % sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan pengguna kereta api Jenggala jurusan Mojokerto Sidoarjo kurang puas terhadap pelayanan kereta api Jenggala. SARAN Saran yang diberikan berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pertanyaan yang diberikan kepada reseponden dala kuisoner sebaiknya dibuat dengan sejelas ungkin agar eperudah responden dala engisi 2. Pada saat pengabilan data kuisoner lebih baik enggunakan cara wawancara disbanding hanya dengan enyebarkan kusioner, karena akan endapat data yang lebih baik. 3. Hasil pada penelitian ini dapat digunakan oleh PT. KAI (Persero) untuk eningkatkan kualitas dari kereta api Jenggala agar lebih banyak orang yang akan enggunakan kereta api Jenggala sebagai oda transportasi untuk berpindah dari Mojokerto Sidoarjo dan sebaliknya. DAFTAR PUSTAKA Ario dan Julia Evaluasi Kinerja Operasional Angkutan Kereta Api Kaandaka Jurusan Searang Purwokerto. Jurnal Karya Teknik Sipil, Volue 5. No 1: Afif dan Bietrix Kajian Kinerja Pelayanan dan Tarif Kereta Api Eksekutif Jurusan Malang Jakarta (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bia). Jurnal Teknik Sipil UB. Vol 1. No.2. Bayu dan Wahju Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Sriwedari Ekspress Jurusan Solo Yogya. Jurnal Teknik Poits Vol. 3, No.1. Direktorat Jendral Perhubungan Darat, Surat Keterangan Direktorat Jendral Perhubungan Darat Tentang Pedoan Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penupang Uu di Wilayah Perkotaan Dala Trayek Tetap dan Teratur. Jakarta. Darawan Teknologi Jalan Rel, Bandung J. Supranto Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Bineka Cipta: Jakarta. J. Supranto Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Bineka Cipta: Jakarta. Keenterian Perhubungan Republik Indonesia Peraturan Menteri Perhubungan No. 45 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Miniu Angkutan Orang dengan Kereta Api. Jakarta. Martilia dan Jaes Iportance-Perforance Analysis, Aerika. M, Setiawan, Dian Pebatasan Kecepatan Maksiu dan Kaitannya Terhadap Kapasitas Lintas Jalur Kereta Api Muara Eni Lahat Suatera Selatan. Prosding Seinar Nasional Teknik Sipil Nasution, H.M.N Manajeen Transportasi. Ghalia Indonesia, Jakarta. Prihantanto, Rusan Evaluasi Kinerja Operasional Jalur Ganda Kereta Api Antara Bojonegoro-Surabaya Pasarturi. Rekayasa Sipil Halaan Riduwan Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugioyono Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Ua Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Saleba Epat. Warpani, Suwardjoko P Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung:ITB. Warpani, Suwardjoko P Merencanakan Siste Pengangkutan. Bandung:ITB. Wibowo, Ari Evaluasi Kinerja Waktu Tepuh Kereta Api Segen Bojonegoro Kandangan. Rekayasa Sipil Halaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-1 Analisis Kinerja Operasional Kereta Api Sriwedari Ekspress Jurusan Solo - Yogya Bayu Rosida Sumantri dan Wahju Herijanto

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-7 1 ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA Bayu Rosida Sumantri dan Ir. Wahju Herijanto, MT Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI JURUSAN SOLO-YOGYA BAYU ROSIDA SUMANTRI 3111.106.005 Latar Belakang Yogyakarta dan kota Solo merupakan dua daerah penting di Jawa Tengah. Letaknya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KERETA API KAMANDAKA JURUSAN SEMARANG PURWOKERTO

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KERETA API KAMANDAKA JURUSAN SEMARANG PURWOKERTO 25 36 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 25 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KERETA API KAMANDAKA JURUSAN SEMARANG

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG Aditya Bhaswara, Daniel Julio, Prof. Ir. Harnen Sulistio M.Sc, Ph.D, MT. dan Ir. A. Wicaksono, M. Eng, Ph.D Mahasiswa S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni

Lebih terperinci

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen Rendy Prasetya Rachman dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA

KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA Fakhrul Hartasantoso, Rina Puspita Wahyuningaji Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan M.T. Haryono 167, Malang 65145

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain. III. LANDASAN TEORI 3.1. Kriteria Kinerja Menurut Hendarto (2001), untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem transportasi, maka diperlukan beberapa indikator yang dapat dilihat. Indikator

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA Dewi Rosyani Fakultas Teknik Universitas Kristen Maranatha Jalan Suria Sumantri 65 Bandung, Indonesia, 40164 Fax: +62-22-2017622 Phone:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) 1 KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima) Ahmad Afif Afiyat, Bietrix Rosalina, M. Zainul Arifin, Achmad Wicaksono Jurusan

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 49 Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo (Analysis of Passenger Service in Prambanan

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS Ika Setiyaningsih 1, Renaningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, OLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG Eko Nugroho Julianto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Searang (UNNES) Gedung E4, Kapus

Lebih terperinci

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di: JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 1, Tahun 2017, Halaan 246-262 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 1, Tahun 2017, Halaan 246-262 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERBANDINGAN

Lebih terperinci

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber

Lebih terperinci

ANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016

ANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016 Analisis Kecepatan Lari..(Dian Saputri) ANALISIS KECEPATAN LARI METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN THE ANALYSIS OF METERS RUN SPEED WOMEN ATHLETES IN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peran penting bagi kehidupan masyarakat baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan sosial politik, sehingga transportasi menjadi urat nadi

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL JALUR GANDA KERETA API ANTARA BOJONEGORO SURABAYA PASARTURI

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL JALUR GANDA KERETA API ANTARA BOJONEGORO SURABAYA PASARTURI EVALUASI KINERJA OPERASIONAL JALUR GANDA KERETA API ANTARA BOJONEGORO SURABAYA PASARTURI Rusman Prihatanto 1, Achmad Wicaksono 2, Ludfi Djakfar 2 1 Mahasiswa / Program Magister/Teknik Sipil/ Fakultas Teknik/

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh

Lebih terperinci

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1,. 1, (014) 1-4 1 EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA Maulya W Sulistiyani, Ir.Hera Widyastuti, M.T.Ph.D Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3

ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3 ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN ARBAIYAH 1 Pada Luba 2, Khairul Fahi 3 e-ail : arbaiyah90@yail.co ABSTRAK Berdasarkan survey penelitian dahulu pada tikungan Padangluhong yang

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1571, 2014 KEMENHUB. Kereta Api. Angkutan Umum. Standar Pelayanan Minimum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 47 TAHUN 2014 TENTANG2

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG

ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 3, Tahun 2017, Halaan 45-55 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA Ahmad Sahara, Eny Setyaningsih, M. Zainul Arifin, Rahayu Kusumaningrum Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK Volume 8, Nomor 1, Pebruari 010 Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo Ibnu Sholichin Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil FTSP UPN Veteran Jatim

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang Krishna Varian K, Hera Widyastuti, Ir., M.T.,PhD Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG)

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) Yusri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk engetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uu Parkir didefinisikan sebagi tepat khusus bagi kendaraan untuk berhenti dei keselaatan. Parkir epunyai tujuan yang baik, akses yang udah dan jika seseorang tidak dapat earkir

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. PERSERO Kereta Api merupakan sebuah perusahaan stasiun kereta api yang menjadi sarana transportasi favorit bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Namun, adapun masalah yang terjadi pada KA

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA ABSTRACT Tryas Purnaa 1, Retna Hidayah 2 1,2 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT-UNY retna.hidayah@uny.ac.id This study is

Lebih terperinci

PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Mega Gusti Heka Student, Civil Engineering Departent, University of Sriwijaya, Palebang 30227,

Lebih terperinci

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI SISTEM RESI GUDANG SOLUSI AGI PETANI Noviarina Purnai Putri Siste Resi Gudang ulai di kenal di Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Sebelu uncul Undang- Undang no 9 Tahun 2006 Tentang Siste Resi Gudang banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya

Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya Dosen Pembimbing Ir. Hera Widyastuti, MT., Ph.D Maulya W. Sulistiyani 31.11.106.037 PROGRAM SARJANA LINTAS ( S-1 ) LINTAS JALUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHAAP AREA PELAYANAN I KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT Ridwan Alasyah 1, Sulwan Perana, Ida Farida Jurnal Air Baku Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syasu No. 1

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN WAKTU AERASI MENGGUNAKAN BUBBLE AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DESA KEBARONGAN KEMRANJEN BANYUMAS TAHUN 2016

KEEFEKTIFAN WAKTU AERASI MENGGUNAKAN BUBBLE AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DESA KEBARONGAN KEMRANJEN BANYUMAS TAHUN 2016 KEEFEKTIFAN WAKTU AERASI MENGGUNAKAN BUBBLE AERATOR DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) AIR SUMUR DESA KEBARONGAN KEMRANJEN BANYUMAS TAHUN 2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai sa satu syarat enyelesaikan

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Seinar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 Noveber 207 APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Febryna Chaniago, Rikip Ginanjar 2, Rosalina

Lebih terperinci

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 0 1 5 (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM 25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat. Banyak perangkatperangkat yang dibuat maupun dikembangkan sesuai bidangnya masing-masing. Perangkat tersebut digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkutan Umum Angkutan pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang menjangkau

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN

EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN 1 EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN Dr. Ir. Sunaryo M.Sc, I Nyoan Adriansyah 0906 516 75 Eail : adreetea03@gail.co Departeen Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang tinggi, terutama di Pulau Jawa karena ibukota negara terletak di pulau ini. Jumlah penduduk Pulau Jawa pada

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA TESIS PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA WAWAN RIYANTA No. Mhs. 125101818 / PS/MTS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015 Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) DISUSUN OLEH: NAMA : ELDA IRAYANI NPM : 12213853 JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING : ARI W B RAHARJO, Ir. MM U N I V E

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI Helga Yermadona Dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian mengenai evaluasi

Lebih terperinci

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan i ii Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Transportasi Angkutan Umum Untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam serta guna mendapatkan alternatif pemecahan masalah transportasi perkotaan yang baik, maka

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO),

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO), SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ACCOUNT OFFICER BRIGUNA PRODUKTIF DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PESERO), Tbk KANTOR CABANG SEMARANG PATIMURA Dhia Prathaa Adikusua Siste

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api adalah salah satu moda transportasi darat disamping angkutan umum pada jalan raya yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan melancarkan distribusi

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

KINERJA WAKTU TEMPUH KERETA API SEGMEN BOJONEGORO-KANDANGAN

KINERJA WAKTU TEMPUH KERETA API SEGMEN BOJONEGORO-KANDANGAN KINERJA WAKTU TEMPUH KERETA API SEGMEN BOJONEGORO-KANDANGAN Ari Wibowo Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jln. MT Haryono 167 Malang 65145 ari_wibowo0903@dephub.go.id Achmad Wicaksono

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong

Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-37 Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hita di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsu Dwi Anggraini, Haryono, Diaz

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Abstract

PENDAHULUAN. Abstract Nur Lathifah Dwi Fitrianti,et al.perbandingan Efisiensi Kerja Alat Diesel dengan Hydraulic pada Pekerjaan Pondasi Dari Segi Waktu Dan Biaya (Studi Kasus : Proyek Pebangunan Jeber Sport Center) PERBANDINGAN

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA Hendi Bowoputro, Rahayu K., Ahmad Syahirul A. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Kereta api yang beroperasi pada track Klaten-Maguwo Jumlah kereta api yang beroperasi berdasarkan GAPEKA 2015 pada track Klaten-Srowot sebesar 93 KA/hari,

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat

Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No. 1 Vol. 4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2018 Analisis Pola Operasi Mempawah-Sanggau Kalimantan Barat MUHAMMAD FAISHAL, SOFYAN TRIANA Jurusan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School) Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Transportasi Menurut Morlok (1991), pengertian transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. LokasiPengamatan Lokasi pengamatan berada pada terminal Arjosari Kota Malang dan terminal Blitar. Sedangkan survei statis dilakukan di dalam bus sepanjang rute Malang-Blitar.

Lebih terperinci

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)

Estimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) JUISI, Vol. 03, No. 02, Agustus 2017 1 Estiasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algorita Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) Musayyanah 1, Yosefine Triwidyastuti 2, Heri Pratikno 3

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA Ahmad syahirul Alim, Achmad Wicaksono, Hendi Bowoputro Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan

Lebih terperinci