BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)"

Transkripsi

1 BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan Hindia Belanda Pada asa Hindia Belanda, Kantor Statistik pertaa didirikan oleh direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Van Landbouw Nijeveheid en Handle), pada bulan Februari 1920 dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk engelola dan epublikasikan data statistik. Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu koisi untuk statistik yang anggotanya erupakan wakil tiap-tiap departeen. Koisi tersebut diberi tugas erencanakan tindakan yang sejauh ungkin untuk encapai kesatuan dala kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Pada tanggal 24 Septeber 1924, naa lebaga tersebut diganti dengan naa Center Cantoor de Statistik (CKS) dan kantor statistik dipindahkan ke Jakarta.

2 Bersaa dengan itu pula pekerjaan ekanise statistik perdagangan yang seula dilakukan oleh Kantor Invour Uitvout en Acijinsen (IUA) yang sekarang disebut Kantor Bea dan Cukai. 2. Masa Peerintahan Jepang Pada bulan Juni 1924, Peerintahan Jepang baru engaktifkan kebali kegiatan statistik yang utaanya diarahkan untuk eenuhi kebutuhan perang atau iliter. Pada asa ini juga CKS diganti naanya enjadi Shoubu Chosasotu Gunseikanbu. 3. Masa Peerintahan Indonesia Setelah Proklaasi Keerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik diganti oleh lebaga atau instansi baru yang sesuai dengan suasana keerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidik Perangkaan Uu Republik Indonesia). Berdasarkan edaran Keentrian Keakuran, tanggal 12 Juni 1950 Noor 219/2.C, KAPPURI dan CKS dilebur enjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keakuran. Dengan surat Menteri Perekoian tanggal 1 Maret 1952 Noor P/44, lebaga KPS di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perekonoian. Selanjutnya Keputusan Menteri Perekonoian. Tanggal 24 Septeber 1953 Noor /M KPS dibagi enjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan Bagian Penyelenggaraan Tata Usaha yang disebut Afdeling B.

3 Dengan keputusan Presiden RI Noor 131 tahun 1957, Keentrian Perekonoian dipecah enjadi perdagangan dan Keentrian Perindustrian. Untuk selanjutnya Keputusan Presiden RI Noor 172 tahun 1957, terhitung ulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah enjadi Badan Pusat Statistik dan Urusan Statistik yang seula enjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri. 4. Masa Orde Baru Sapai Sekarang Pada Peerintahan Orde Baru, khususnya untuk eenuhi kebutuhan dala perencanaan dan evaluasi pebangunan, aka untuk endapat Statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya ulai diadakan perbenahan organisasi Badan Pusat Statistik. Dala asa Orde Baru ini Badan Pusat Statistik telah engalai epat kali perubahan struktur organisasi : 1. Peraturan Peerintah Noor 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS. 2. Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS. 3. Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 tentang Organisasi BPS dan Keputusan Presiden Noor 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS. 4. Undang-undang Noor 16 tahun 1997 tentang Statistik. 5. Keputusan Presiden RI Noor 86 tahun 1998 tentang BPS. 6. Keputusan Kepala BPS Noor 100 tahun1998 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS.

4 7. Peraturan Peerintah Noor 51 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Statistik. Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Peerintah Noor 18 tahun 1968 yaitu yang engatur organisasi dan tata kerja di Pusat dan di Daerah. Tahun 1980, Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan Peerintah Noor 16 tahun 1968, berdasarkan Peraturan Peerintah Noor 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan naa kantor Statistik Propinsi dan di Kabupaten atau Kotaadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan naa Kantor Statistik Kabupaten atau Kotaadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 enetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU Noor 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan Keputusan Presiden RI Noor 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pudat Statistik sekaligus engatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru. 3.2 Progra Pengebangan Statistik Untuk ewujudkan pengebangan statistik, BPS ebagi kedala 4 progra yaitu : a. Progra Penyepurnaan dan Pengebagan Statistik. b. Progra Penyepurnaan Siste Inforasi. c. Progra Pendidikan dan Aparatur Negara. d. Progra Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara. Adapun visi dari BPS adalah enjadi inforasi statistik sebagai tulang punggung inforasi pebangunan nasional dan regional, didukung SDM yang

5 berkualitas, Ilu Pengetahuan dan Teknologi Inforasi yang uktahir. Sedangkan isi BPS adalah untuk enjunjung pebangunan nasional BPS engebangkan isi engarahkan pebangunan statistik pada penyediaan data yang berutu dan handal, efektif, efisien, peningkatan kesadaran asyarakat akan arti, dan kegunaan statistik dan pengebangan ilu pengetahuan statistik. 3.3 Kegiatan Badan Pusat Statistik Adapun kegiatan BPS eliputi : 1.Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bada Pusat Statistik Badan Pusat Statistik sebagai Lebaga Peerintah non Departeen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (Kepres Noor 86 tahun 1998), dala elaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan : 1. UU Noor 16 tentang Statistik. 2. Kepres Noor 86 tahun 1998 tantang Badan Pusat Statistik. 3. Peraturan Peerintah Noor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik. Berdasarkan Kepres Noor 86 tahun 1998, dala penyelenggaraan statistik dasar elaksanakan koordinasi dan kerja saa, serta engebangkan dan ebina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik : 1. Peruusan kebijakan Nasional dibidang statistik. 2. Menyusun rencana dan progra nasional dibidang statistik.

6 3. Penyelenggaraan statistik dasar. 4. Koordinasi dan kerja saa statistik dengan instansi Peerintah, Lebaga, Organisasi, Perorangan, dan Unsur Masyarakat lainnya. 5. Penyusunan dan pengebangan pebakuan konsep defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran serta pengebangan ilu pengetahuan dan teknologi yang endukung penyelenggaraan statistik. 6. Pelayanan data dan inforasi serta hasil statistik kepada Peerintah dan asyarakat secara berkala dan sewaktu-waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri aupun hasil kopilasi produk adinistrasi. 7. Penyebarluasan statistik elalui berbagai cara, baik langsung aupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi asyarakat. 8. Pebinaan penyelenggaraan statistik, responden, dan penggunaan statistik. 9. Pebinaan suber daya anusia di lingkungan BPS, pebinaan pengendalian dan pengawasan adinistrasi di lingkungan BPS. 2. Tata Kerja Badan Pusat Statistik Para deputi wajib elaksanakan koordinasi dan kerja saa teknis statistik di dala dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas asing-asing dan harus elaporkan kepada kepala BPS dala elaksanakan tugasnya wajib enerapkan prinsip koordinasi, baik dala lingkungan asing-asing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS aupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang tugas asing-asing.

7 3. Alasan Peakaian Koputer di BPS Mengingat seakin eningkatnya julah data yang akan diolah, sehingga perlu dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu koputer. Badan Pusat Statistik adalah suatu Instansi Peerintah Indonesia yang enggunakan koputer sebagai alat Bantu. Dengan seakin beraganya jenis statistik yang diperlukan BPS secara berlanjut harus ereajakan pengolahan data, baik perangkat lunak aupun pengolahan data, salah satu peran koputer dilihat dari perangkat lunaknya adalah sebagai berikut : 1. Pereka Data yang diolah hendaknya tertulis di dala suatu forulir untuk dijadikan dasar dala pengolahan selanjutnya. 2. Klasifikasi Peberian suatu identifikasi kedala dat yang diolah, apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk satu kelopok pada data yang bersangkutan perlu diberikan. 3. Penyiratan Setelah data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti tersebut ungkin perlu diatur sedeikian rupa epunyai urutan enurut kode klasifikasi. 4. Perhitungan Manipulasi data seperti perhitungan. 5. Penyusunan Untuk elakukan anipulasi, aka perlu dilakukan penyipanan atau pebuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan kegiatan peakai foral.

8 6. Penyipanan Data yang telah disusun, disipan di dala suatu file sebagai referensi yang akan digunakan untuk keperluan yang akan datang. 7. Perincian Perlengkapan yang diperlukan untuk pencarian data yang disipan. 8. Pengadaan Kerap data yang ada kita pilih, logis diperbanyak sesuai dengan keinginan. 9. Pebagian Didala kegiatan sehari-hari kerap kali diteui bahwa inforasi yang dihasilkan berasal dari data yang dilaksanakan penyesuaiannya oleh beberapa orang, ungkin di dala suatu bagian dala organisasi perusahaan atau industri. Strutur Organisasi Badan Pusat Statistik Sebagaiana diuat didala lapiran Struktur Organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Suatera Utara dipipin oleh seorang Kepala dibantu oleh Bagian Tata Usaha, yang terdiri dari : 1. Sub Bagian Urusan Dala. 2. Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan. 3. Sub Bagian Keuangan. Uraian Tugas Bagian Tata Usaha : 1. Menyusun progra kerja tahunan. 2. Mengatur dan elaksanakan perhipunan dan penyusunan progra kerja tahunan, baik rutin aupun proyek Kantor BPS dan penyipanannya.

9 3. Mengatur dan elaksanakan urusan dala yang eliputi surat enyurat, pengadaan atau percetakan ke arsip, ruah tangga, peeliharaan gedung, keaanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dala dan luar negeri. 4. Mengatur dan elaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang eliputi penyusunan rencana kebutuhan. Penyaluran dan pengeasan penyipanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta peeliharaan peralatan dan perlengkapan. 5. Mengatur dan elaksanakan urusan keuangan yang eliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, dan pebukuan Sedangkan Bidang Penunjang BPS ada 3 bagian yaitu : 1. Bidang Statistik Produksi. Mepunyai tugas elaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri, serta BPS konstruksi pertabangan dan energi. Uraian tugas Bidang Statistik Produksi : a. Menyusun progra kerja tahunan bidang. b. Yang terasuk ruang lingkup BPS Produksi adalah eliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertabangan, energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan. c. Mengatur keikutsertaan progra latihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi. d. Mebantu Kepala Kantor BPS atau Pipinan Proyek atau Pipinan Bagian Proyek untuk enyiapkan progra petugas bagian lapangan. e. Mengatur dan engkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta engatur penjatahan pelatihan.

10 f. Mengatur dan elaksanakan penjatahan dokuen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

11 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Pengolahan Data Sebelu engolah tingkat kesepatan kerja terlebih dahulu penulis elakukan pengolahan julah yang bekerja dan julah angkatan kerja di Kabupaten Deli Serdang. Karena tingkat kesepatan kerja erupakan perbandingan antara julah yang bekerja dengan julah angkatan kerja dikali 100 % Julah Yang Bekerja Di Kabupaten Deli Serdang Tebel 4.1 Banyaknya julah yang bekerja pertahun di Kabupaten Deli Serdang tahun Tahun Julah Yang Bekerja Suber : BPS Kabupaten Deli Serdang

12 4.1.2 Julah Angkatan Kerja Di Kabupaten Deli Serdang Pebahasan engenai keberadaan tenaga kerja di Daerah Kabupaten Deli Serdang, dala hal ini penduduk yang berusia di atas 10 tahun enurut jenis kegiatan. Data tersebut bersuber dari BPS Kabupaten Deli Serdang yang erupakan hasil Survei Sosial Ekonoi Nasional. Tabel 4.2 Julah Angkatan Kerja di Kabupaten Deli Serdang Tahun Tahun Julah Angkatan Kerja Suber : BPS Kabupaten Deli Serdang 4.2 Proyeksi Proyeksi Julah Yang Bekerja di Kabupaten Deli Serdang Dari tabel 4.1 diatas dapat dilakukan proyeksi julah yang bekerja tahun Adapun proyeksi julah yang sudah bekerja tersebut adalah sebagai berikut :

13 Tahun (1) Julah Yang Bekerja Tabel 4.3. Proyeksi Julah Yang Bekerja dengan enggunakan Ratarata Bergerak Linier 4 Tahunan Tahu (2) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (1) (3) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (2) (4) Nilai a (5) Nilai b (6) Nilai a+b() bila , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , * ,2 2008* , * , * , * ,52 Keterangan : * adalah hasil peraalan Julah Yang Bekerja Adapun perhitungan yang dilakukan pada tabel 4.3 adalah perhatikan raalan untuk tahun 2003 yang dibuat pada tahun 2002 dengan enggunakan Metode Rata-rata Bergerak Linier yaitu sebagai berikut : F t+ F a + b (1) F , ,5 (1) ,75

14 Diana a t 2 S' t - S" t a S' S" x , , ,25 b t b (S' t - S" t ) N 1 2 ( , ,75) (64341,75) ,5 S' t S' 2002 X t + X t X t X t N N X + X X X ,5 Dan S" t S" 2002 S ' ' ' t + S t S t N 1 ' + S t N ' ' ' S S S S 4 ' , , , , ,75 Deikian pula, raalan untuk tahun 2004 ( 1) adalah

15 F t+ F a + b (!) F , ,73(1) ,31 Raalan untuk tahun 2005 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) F , ,71(1) ,23 Raalan untuk tahun 2006 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) F , (1) ,25 Seentara itu untuk periode 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011, raalannya enggunakan nilai terakhir dari a dan b ( tahun 2006) sebagai berikut : Raalan untuk tahun 2007 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) F , ,92(1) ,21 Raalan untuk tahun 2008 (2) adalah

16 F t+ F a b 2006 (2) F ,12 + ( ,92) (2) ,28 Raalan untuk tahun 2009 (3) adalah F t+ F a + b (3) F ,12 + ( ,92) (3) ,36 Raalan untuk tahun 2010 (4) adalah F t+ F a b 2006 (4) F ,12 + ( ,92) (4) ,44 Raalan untuk tahun 2011 (5) adalah F t+ F a + b (5) F ,12 + ( ,92) (5) , Proyeksi Angkatn Kerja Di Kabupaten Deli Serdang Dari tabel 4.2 diatas dapat dilakukan proyeksi angkatan kerja tahun Adapun proyeksi angkatan kerja tersebut adalah sebagai berikut :

17 33 Tabel 4.4. Proyeksi Julah Angkatan Kerja dengan Menggunakan Rata-rata Bergerak Linier 4 Tahunan Tahun Tahun (1) Julah Angkatan Kerja (2) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (1) (3) Rata-rata Bergerak 4 tahunan Dari (2) (4) Nilai a (5) Nilai b (6) Nilai a+b() bila , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , * ,7 2008* , * , * , * ,02 Keterangan : * adalah hasil peraalan Julah Angkatan Kerja Adapun perhitungan yang dilakukan pada tabel 4.3 adalah perhatikan raalan untuk tahun 2003 yang dibuat pada tahun 2002 dengan enggunakan Metode Rata-rata Bergerak Linier yaitu sebagai berikut : Diana F t+ F a + b (1) F , ,08 (1) ,7 a t 2 S' t - S" t

18 34 a S' S" x , ,62 b t b (S' t - S" t ) N 1 2 ( ,38) ( ,38) ,08 S' t S' 2002 X t + X t X t X t N N X + X X X Dan S" t S" 2002 S ' ' ' t + S t S t N 1 ' + S t N ' ' ' S S S S 4 ' , , , ,37 Deikian pula, raalan untuk tahun 2004 ( 1) adalah F t+ F a + b (!)

19 F ,37 + -(14.426,09)(1) ,28 Raalan untuk tahun 2005 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) F ,12 + ( ,42)(1) ,7 Raalan untuk tahun 2006 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) F ,75 + ( )(1) ,75 Seentara itu untuk periode 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011, raalannya enggunakan nilai terakhir dari a dan b ( tahun 2006) sebagai berikut : Raalan untuk tahun 2007 ( 1) adalah F t+ F a + b (1) F ,62 + (-61861,92)(1) ,7 Raalan untuk tahun 2008 (2) adalah F t+ F a b 2006 (2)

20 F ,62 + ( ,92) (2) ,78 Raalan untuk tahun 2009 (3) adalah F t+ F a + b (3) F ,62+ ( ,92) (3) ,86 Raalan untuk tahun 2010 (4) adalah F t+ F a b 2006 (4) F ,62+ ( ,92) (4) ,94 Raalan untuk tahun 2011 (5) adalah F t+ F a + b (5) F ,62+ ( ,92) (5) , Proyeksi Kesepatan Kerja Tingkat pengangguran yang terus eningkat, engisyaratkan bahwa julah angkatan kerja seakin tinggi seentara peneriaan tenaga kerja diberbagai sektor usaha kecil.

21 Dari tabel 4.3 dan 4.4 dapat dilihat kesepatan kerja atau peluang kerja dari seluruh angkatan kerja. Tabel 4.5 Kesepatan Kerja Dari Seluruh Angkatan Kerja Di Kabupaten Deli Serdang Tahun Tahun Yang Bekerja Julah Angkatan Kerja Kesepatan Kerja(%) , ,7 94, , ,28 95, , ,7 88, , ,75 79, * , ,7 72, * , ,78 65, * , ,86 56, * , ,94 44, * , ,02 27,08 Keterangan : * adalah hasil peraalan Kesepatan Kerja Peluang kerja atau peluang kerja tahun 2003 adalah sebesar 94,73% artinya dari 100 oarang angkatan kerja ada sekitar 95 orang yang bekerja. Berdasarkan hasil proyeksi di tahun 2011 nanti akan diketahui kesepatan kerja sebesar 27,08% yang diperoleh dari : Kesepatan kerja YangBeker ja JulahAngka tan ker ja x 100% , ,02 x 100% 27,08 % Dengan kata lain 27 orang yang bekerja diantara 100 orang angkatan kerja.

22 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pegertian Ipleentasi Siste Ipleentasi siste adalah prosedur yang digunakan untuk enyelesaikan desain siste yang ada dala desain siste yang telah disetujui, enginstal dan eulai siste baru/siste yang diperbaiki. Tujuan dari ipleentasi siste adalah sebagai berikut : 1. Menyelesaikan desain siste yang ada dala dokuen siste yang disetujui. 2. Menulis, enguji dan endokuentasikan progra-progra dan prosedurprosedur yang diperlukan oleh dokuen desain siste yang disetujui. 3. Meastikan bahwa prosedur dapat engoperasikan siste baru. 4. Meperhitungkan bahwa siste eenuhi perintaan peakai. 5. Meastikan bahwa konversi ke siste baru berjalan dengan benar. 5.2 Tahap Ipleentasi Tahapan ipleentasi erupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis ke dala prograing. Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedala bahasa prograing tertentu untuk enghasilkan sebuah siste inforasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan ipleentasi harus dapat enentukan basis apa

23 39 yang akan diterapkan dala enuangkan hasil desain tertulis sehingga desain yang dibentuk eiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Ipleentasi yang sudah selesai harus diuji coba kehandalannya sehingga dapat diketahui kehandalannya dari siste yang ada dan telah sesuai dengan apa yang diinginkan. Dala pengolahan data pada karya tulis ini penulis enggunakan suatu perangkat lunak sebagai ipleentasi siste yaitu progra excel dala asalah eperoleh hasil perhitungan. 5.3 Pengenalan Excel Microsoft Excel adalah aplikasi pengolahan angka (spread sheet) yang sangat populer dan canggih saat ini yang dapat digunakan untuk engatur, enyediakan aupun enganalisa data dan epresentasikan dala bentuk tabel, grafik atau diagra Mengaktifkan Microsoft Excel Cara I Klik tobol Start Pilih dan klik Progra, Microsoft Office, Microsoft Excel Cara II Klik tobol Start Pilih dan klik Run Ketik pada bagian Open ; Excel, klik OK Cara III Klik kanan pada tobol Start Pilih dan klik Open, klik ganda pada Progra File, Microsoft Office, Office, Excel.exe (Biasanya folder Progra File berada di direktory C:\)

24 Gabar 5.1 Tapilan Cara Pengaktifan Excel Gabar 5.2 Tapilan Jendela Microsoft Excel

25 Gabar 5.3 Tapilan Peasukkan Data Gaabar 5.4 Tapilan Penyipanan Data

26 5.3.2 Operasi File a. Menyipan Worksheet 1. Klik enu File, Save atau tekan Control + S 2. Pada pilihan enu Save In, atau pilih klik drive dan folder tepat sipan file 3. Pada bagian File Nae, klik naa file yang diinginkan 4. Klik tobol Save b. Mebuka Worksheet 1. Klik enu File, Open atau tekan Crtl + O atau tekan tobol Crtl + F12 2. Pada bagian Look In, pilih dan klik drive dan folder file yang akan dibuka 3. Pada daftar file, pilih naa file yang ingin di buka 4. Klik tobol Open c. Menyipan Worksheet ke Naa Lain 1. Klik enu File, Save As atau tekan tobol F12 2. Pada pilihan Save in, pilihan klik atau drive dan folder tepat sipan file 3. Pada bagian File Nae, ketik naa file yang diinginkan 4. Klik tobol Save d. Keluar dari MS. EXCEL Klik enu File, Exit atau tekan Alt + F4 pada keyboard, pilih Yes atau No e. Mebuka lebar kerja baru Klik enu File, New atau tekan tobol Ctrl + N

27 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesipulan 1. Pada setiap tahunnya terjadi penabahan julah angkatan kerja yang sudah bekerja. Hal ini wajar karena berbagai sektor usaha selalu ebutuhkan tenaga kerja. 2. Terjadi peningkatan julah penduduk, selalu diikuti dengan eningkatnya julah angkatan kerja. 3. Meskipun kesepatan kerja atau peluang kerja, persentasenya enunjukkan angka yang stabil, naun pada setiap periode (1 tahun) terjadi peningkatan angka julah angkatan kerja yang belu endapatkan pekerjaan. 4. Metode peraalan yang dipilih untuk eraalkan julah yang bekerja dan julah angkatan kerja di Kabupaten Deli Serdang untuk tahun 2007 sapai dengan 2011 adalah Metode Double Moving Average dengan raalan 4 tahunan. 5. Pada tahun 2007 diproyeksi kesepatan kerja pada angkatan kerja sebesar 72,38% pada tahun 2008 sebesar 65,51%, pada tahun ,57%, pada tahun ,45%, proyeksi keseapatan kerja terus enerus engalai penurunan hingga akhir tahun 2011 sebesar 27,08%.

28 6.2 Saran Peerintah dan Pengusaha 1. Perlu adanya pusat inforasi pasar kerja atau suatu lebaga yang enangani asalah ketenagakerjaan secara sentral dan terkoordinasi dengan lebih serius yang didukung data engenai lowongan pekerjaan dan julah aupun kualitas angkatan kerja yang tersedia dan encari kesepatan kerja khususnya di Kabupaten Deli Serdang. 2. Agar lebih cepat engatisipasi engenai julah angkatan kerja yang belu eperoleh pekerjaan. 3. Mengupayakan lapangan usaha baru yang apu enyerap tenaga kerja lebih besar Angkatan Kerja 1. Berusaha untuk ebuka lapangan usaha sendiri tanpa sepenuhnya bergantung pada orang lain. 2. Berusaha eningkatkan kualitas pendidikan dan keterapilan dengan cara engikuti pelatihan-pelatihan baik itu foral aupun inforal agar kesepatan endapatkan pekerjaan cenderung lebih udah.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS BAB III SEJARAH DA STRUKTUR BPS 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga egara on Departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Didirikan tahun 1920 dengan tugas mengumpulkan data statistik Bea & Cukai dan bernaung di bawah department Landbouw Nijverheid en Handel. Pada tanggal

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa

Lebih terperinci

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI SISTEM RESI GUDANG SOLUSI AGI PETANI Noviarina Purnai Putri Siste Resi Gudang ulai di kenal di Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Sebelu uncul Undang- Undang no 9 Tahun 2006 Tentang Siste Resi Gudang banyak

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Agustus 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Agustus 2016 o. 03/11/81/Th. XVII, 7 oveber 2016 Keadaan Ketenagakerjaan Mu Agustus 2016 Julah angkatan kerja di Provinsi Mu pada Agustus 2016 encapai 743.149 orang, bertabah sebanyak 15.890 orang dibanding angkatan

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Siste Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Aswandi,Mursyidah 2, Chairul Azdaan 3 2,3 Jurusan Tekniknologi Inforasi dan Koputer Politeknik Negeri Lhokseuawe Jln. B.Aceh Medan

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN KEPULAUAN NUSA TENGGARA DENGAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID Dwi Rizki Purnaasari Mahasiswa Progra Studi Teknik Inforatika STMIK Budidara Medan Jl. Sisingaangaraja No. 338 Sipang Liun

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DIREKSI

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negar Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara

Lebih terperinci

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 20 BAB 3 BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Seiring dengan adanya perkembangan jaman, khususnya pada pemerintahan Orde Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pengebangan suber daya anusia (huan resources) telah enjadi fokus perhatian utaa dan upaya terpenting dari langkahlangkah pebangunan di negara kita yang sekarang

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB Aey Indah Pratiwi Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Desy Verina Sari 0.2.480 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali) Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Inforatika (JANAPATI) Volue 2, Noor 3, Deseber 2013 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali) I Wayan Krisna

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model Aplikasi Inforation Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vetor Spae Model Hendra Bunyain, Chathalea Puspa Negara Jurusan Teknik Inforatika Fakultas Teknologi Inforasi, Universitas Kristen Maranatha.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik Sphaira Mobile Electronic Medical Record (-EMR) Mobile Application untuk pelayanan edis yang lebih baik Para narasuber di peluncuran aplikasi Sphaira Mobile pada tablet Windows 8 (ki-ka) Rudy Surjanto

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest Elektronika Universitas Brawijaya Malang 2017 Hal. i DAFTAR ISI LEMBAR IDENTIFIKASI -----------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan tiap triwulan pada tahun 2014 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : SI4015 Mata Kuliah : Rekayasa Siste Inforasi Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 6 Dosen

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Seinar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 Noveber 207 APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Febryna Chaniago, Rikip Ginanjar 2, Rosalina

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB

SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB Nopian Sidiq Rudi Tazil Roadini Jurusan Siste Inforasi STMIK PalCoTech Palebang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS

Lebih terperinci

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODE ANALISIS BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB Gloria Manulangga, Sara Gulto2 Abstrak : Dengan seakin berkebangnya Teknologi Inforasi, peakaian koputer sebagai pengolah dan peroses

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY (Studi Kasus SMK Muhaadiyah Kutowinangun) Rendy Eka S, Satyo Nuryadi 2 Progra Studi Teknik Inforatika,

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA SNIPTEK 206 ISBN: 978-602-72850-3-3 SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA NICODIAS PALASARA STMIK Nusa Mandiri Jakarta nico.dias@nusaandiri.ac.id DIAN

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT ^f^ f LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT rr * ^ u^"-' i ^ ^, ^ BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPAC : KABUPATEN GROBOGAN ' ""$ '^p" - " " \ BABl PENDAULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan Publik pada dasaya enyangkut

Lebih terperinci

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Perancangan Online Berbasis Web Pada PT ANH PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Akhsani Taqwiy ), Novan Wijaya 2) Koputerisasi Akuntansi, STMIK GI MDP eail: akhsani.taqwiy@dp.ac.id

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan yang ditugaskan

Lebih terperinci

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung ISSN: 026-3284 077 Model Siste Inforasi Pencatatan Pengebangan Bangunan Gedung Rakhat Fajri, Rintana Arnie STMIK Banjarbaru Jalan Ahad Yani K. 33,5 Banjarbaru riefaz@gail.co, rintana.bj@gail.co Abstrak

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi

Lebih terperinci

PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG AKAN DI UPLOAD DALAM HALAMAN WEBSITE

PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG AKAN DI UPLOAD DALAM HALAMAN WEBSITE PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG AKAN DI UPLOAD DALAM HALAMAN WEBSITE www.anggaraikab.go.id No. Uraian Kegiatan Keterangan. Profil Kecaatan Struktur Organisasi Peraturan Daerah CAMAT RUTENG Kabupaten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP BUKU 1 KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 0 1 5 (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938

Lebih terperinci

Tahun - 4. n 2010 terget Rp terget Rp terget Rp target Rp target Rp target Rp orang.

Tahun - 4. n 2010 terget Rp terget Rp terget Rp target Rp target Rp target Rp orang. TABEL 51 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (BPMD) KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN Indikator Kinerja Tujuan

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) Masa Pemerintahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian,

Lebih terperinci

EVALUASI PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANTARAN DAS DAYANAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT

EVALUASI PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANTARAN DAS DAYANAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT EVALUASI PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANTARAN DAS DAYANAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT Nining G Paputungan 1 Fella Warouw, ST, M.Eng, Ph.D 2, Rayond Ch. Taroreh, ST, MT 3 1 Masiswa S1

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA ' '' FinnjfT ' i ^ v - 'V KESEPKTN BERSM NTR MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONES KEPL KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI, DN JKS GUNG REPUBLIK INDONESI Noor : 11 /M EN LH/07/2011 Noor : B /2 0

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing

Lebih terperinci

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan 2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda

Lebih terperinci

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II PENYEARAH DAYA BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI

KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Laila Istiani R. Heri Soelistyo Utoo 2, 2 Progra Studi Mateatika Jurusan Mateatika FMIPA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Puji syukur kai panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahat yang dilipahkan kepada kita seua. Penyusunan Dokuen Rencana Pengebangan Desa Pesisir (RPDP) ini sudah terselesaikan dengan

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015 Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA

REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA PRIORITAS 1 TEMA PRIORITAS PENANGGUNGJAWAB BEKERJASAMA REFORMASI BIROKRASI DAN TATA KELOLA Peantapan tata kelola peerintahan yang lebih baik elalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel,

Lebih terperinci

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 5 (VIMK5-TAHUNAN) BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci