PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA
|
|
- Hamdani Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN MPR) TINGKAT SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS TAHUN 218 A. LATAR BELAKANG Cerdas Cerat Epat Pilar MPR sebagai salah satu etode kegiatan sosialisasi yang. dilakukan oleh MPR sebagai ipleentasi tugas MPR yang terdapat dala ketentuan Undang-Undang Noor 42 Tahun 214 khususnya Pasal 5 huruf a dan b, yang enyebutkan bahwa MPR eiliki tugas untuk easyarakatkan Ketetapan MPR, Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal lka. Cerdas Cerat Epat Pilar MPR erupakan kegiatan yang engedepankan peahaan ateri sosialisasi MPR elalui kopetisi yang dipadukan dengan rnateriateri ketatanegaraan. Kegiatan ini endapat resf?on dan tanggapan yang positif dari peserta dan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Kegiatan ini telah ebuka ruang peahaan peserta terhadap nilai-nilai luhur bangsa yang keudian teripleentasikan dala kehidupan sehari-hari disekolah. B. TUJUAN Penyelenggaraan erdas erat dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: a. Mebangun seangat nasionalise dala diri generasi bangsa sejak dini; b. Menubuhkebangkan budaya perbedaan pendapat seara konstruktif dala eahai ipleentasi ketatanegaraan dan kehidupan berbangsa dan bernegara.. Measyarakatkan Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal lka, dan Ketetapan MPR. d. Mebangun dan ebina persahabatan antargenerasi uda yang dapat eperkukuh persatuan bangsa. e. Meahai pentingnya kebhinekaan dala progra budaya dan hidup berbangsa di kalangan siswa SL TA. C. MATERI LOMBA 1. Panasila; 2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Bhinneka Tunggal lka; 5. Ketetapan MPR RI; 6. Undang-Undang yang erupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, khususnya yang berkaitan dengan Lebaga Negara yang tugas dan kewenangannya diatur dala Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang bidang politik (Peilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD; Peilu Presiden; Partai Politik; UU tentang 1
2 MPR, DP.R, DPD, dan DPRD), undang-undang tentang Peerintahan Daerah, undang-undang tentang warga negara, dan undang-undang yang engatur tentang lebaga negara. 7. Wawasan tentang budaya nasional, antara lain eliputi pengetahuan tentang naa pahlawan nasional dan asal daerah, lagu kebangsaan dan peniptanya, lagu daerah dan asa daerahnya, dan lain sebagainya. D. PESERTA 1. Peserta Seleksi Tingkat Kab/kota terdiri dari 3 SMA dan 3 SMK. 2. Sekolah-sekolah yang telah engikuti putaran Final f di Jakarta pada' tahun 217, tidak diperkenankan lagi untuk engikuti penyisihan tingkat provinsi. 3. Tiap sekolah terdiri dari sepuluh siswa yang teratat sebagai siswa sekolah yang bersangkutan. 4. Penentuan Sekolah peserta seleksi sepenuhnya diserahkan kepada pihak UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Kab/Kota, berkoordinasi dengan MKKS SMA dan SMK. 5. Pakaian yang digunakan pada saat perlobaan adalah pakaian ser a sekolah asing-asing. E. KETENTUAN PERLOMBAAN 1. Perlobaan akan di!akukan dengan satu putaran SMA dan satu putaran SMK. 2. Peringkat 1 SMA dan peringkat 1 SMK akan enjadi wakil seleksi ke Tingkat Provinsi. 3. Penentuan peringkat nilai tertinggi adalah sebagai berikut: a. Sekolah yang eperoleh nilai tertinggi dari loba yang sudah dilaksanakan; b. Apabila terdapat lebih dari satu sekolah yang eperoleh nilai saa, aka akan dihitung elalui pebobotan nilai berdasarkan kelopok soal, nilai Babak Topik Kasus diberikan bobot nilai 4%, nilai Babak Benar Salah diberikan bobot nilai 25%, dan nilai Babak Satu Lawan Satu diberikan bobot nilai 35%;. Apabila setelah dilakukan pebobotan asih terdapat lebih dari satu sekolah yang erriiliki nilai saa aka penentuan peringkat yang berhak engikuti babak berikutnya akan dilakukan dengan ara undian; d. Contoh perhitungan pebobotan nilai berdasarkan kelopok soal sebagaiana diaksud pada huruf b, adalah sebagai berikut: Contoh Perhitungan dengan pebobotan nilai: PESERTA SEKOLAH A z :::> z z ::... <( V') a: <( <( ""::C- <( z a, s 'at'-... 'at'- s l!) :: "" ""s z <( :::>"' s o z a, a: :::> a, a, :E w ::::; a: ::.. 15 so = 46,5 2 SEKOLAH B h+28+1 =
3 F. SEGMEN LOMBA Masing-asing Regu terlebih dahulu diberikan nilai awal 5 sebelu easuki babak dei babak. I 1. Yel Sekolah a. Setiap sekolah enapilkan yel-yel sekolah dala waktu aksial 6 (ena puluh) detik. l b. Muatan yel-yel hendaknya engandung unsur-unsur nilai yang terdapat pada Panasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal lka.. Yel akan dinilai oleh dewan juri dan diuukan pada akhir perlobaan d. Nilai yel tidak dihitung dala penentuan peringkat loba e. Sekolah yang eperoleh nilai tertinggi akan endapatkan hadiah 2. Babak Topik Kasus, a. Masing-asing Regu akan diberikan 1 (satu) buah topik kasus seara berurutan dengan ara eilih aplop. b. Regu yang eilih aplop akan eberikan arguentasi sesuai dengan topik kasus yang diintakan dala soal.. Waktu enyapaikan arguentasi untuk asing-asing regu adalah 18 detik. d. Seluruh anggota Regu berhak enyapaikan arguen atau enabahkan dala batas waktu yang tersedia. e. Unsur yang dinilai adalah peahaan terhadap topik, ara ebangun arguentasi, ara penyapaian, kesesuaian ateri, dan ketepatan penggunaan waktu. f. Nilai yang diberikan kepada Regu adalah antara O sapai dengan 25 (peberian nilai erupakan kelipatan 5). g. Topik kasus hanya dibaakan satu kali untuk setiap regu. 3. Babak Pilihan Benar Salah. a. Pada babak penyisihan, seua Regu akan diberikan 1 (sepuluh) buah soal yang saa dala bentuk pernyataan BENAR atau SALAH. b. Setiap peserta eberikan jawabar. benar atau salah dengan ara enentukan pilihan dengan peralatan yang telah disediakan.. Jawaban harus disapaikan selabat-labatnya lia detik setelah soal selesai dibaakan. d. Jika dala batas waktu yang disediakan peserta tidak eberikan jawaban, aka [awaban dianggap salah. Jawaban salah diberikan nilai. e. Peserta dilarang eberitahukan jawaban kepada anggota Regunya dengan ara apapun (berbisik, isyarat, dan lain-lain). Apabila ada peserta yang diketahui eberitahukan jawabannya, aka Regu yang bersangkutan tidak endapat nilai pada soal tersebut. f. Nilai yang diberikan adalah O sapai dengan Babak Satu Lawan Satu a. Soal pada babak Satu Lawan Satu adalah sebanyak 1 (sepuluh) soal. b. Setiap regu engirikan utusannya seara bergantian untuk enjswab soal yang akan dibaakan. 3
4 . Wakil regu yang berhak enjawab adalah yang lebih dahulu,venekan bel. d. Pebawa aara enentukan wakil regu ana yang berhak eberikan jawaban. e. Jika terjadi kekeliruan pebawa aara dala enentukan wakil regu yang berhak enjawab aka penentuan wakil regu yang berhak enjawab ditetapkan oleh dewan juri. f. Jawaban harus sudah disapaikan paling labat lia detik setelah dipersilahkan oleh pebawa aara. g. Jika jawaban tidak disapaikan dala batas waktu yang telah ditetapkan atau jawaban yang disapaikan dinilai salah aka Regu yang bersangkutan dikurangi S dan pertanyaan akan dibaakan kebali hanya untuk satu kali kesepatan untuk diperebutkan oleh wakil regu lainnya. h. Penilaian akan langsung diberikan oleh dewan juri. i. Unsur yang dinilai adalah ketepatan dala eberikan jar,,aban. j. Nilai diberikan dengan ketentuan jawaban benar adalah 1 dan untuk jawaban salah atau tidak enjawab setelah enekan bel adlah (-5). 1 G. MEKANISME PROTES Segala bentuk prates disapaikan dengan tetap enjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas perlobaan dan etika sopan santun. H. JURI Dala setrap perlobaan, Sekretariat Jenderal MPR akan enentukan juri yang ditunjuk untuk eberikan penilaian dan sekaligus enentukan peenang pada setiap perlobaan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Juri dala setiap loba adalah tiga orang; b. Juri berasal dari ti yang ditunjuk;. Peenang setiap babak loba akan diurnurnkan oleh Dewan Juri. 4
5 r-, !-,i.v '"7 1..,:,,- :p --;... ) ,,..,r "",, , -- ; t%..-:.-f.. (<.. ' (/. t i r+«v.., r,j '.l'.:1.1 : u.l_ '(/ '"r-i',, - v uu,j. 1 \ _i :I :::'!'l'.j "..1.r ; -,.., i... :..._)! '- )> '- "C (t)... II.I r+... n "' '' l :\.i.1;,.,. J -\!i).r. "- Jo'!:'.' u.._. f ; ;;.:. :.!:.-._.u : -f..,,,.,j'; vt.. i,....,.., 1,:.,,.) -t " C) - )> 2 r- -f z G) ex, " l>.)> n ")> :: :::i 2 l> N v, n... z " s ; s "'tj r- l> "'tj :::i
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciMAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ------------ LAPORAN KEGIATAN DENGAR PENDAPAT DENGAN MASYARAKAT TENTANG PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN
Lebih terperinciFORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA
FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA CEPAT TEPAT BUDDHIS STAB DHARMA WIDYA Nama Sekolah/Vihara/Cetiya :........................................ Alamat :........................................... Tingkat lomba yang
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor
Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan
Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan 1. Ketentuan Umum a. Kegiatan lomba dilaksanakan hari selasa, 17 Maret 2015. b. Peserta adalah tim
Lebih terperinciBAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan
Lebih terperinciStandard Operating Procedure Pelaksanaan Postest
Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest Elektronika Universitas Brawijaya Malang 2017 Hal. i DAFTAR ISI LEMBAR IDENTIFIKASI -----------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciMAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI 4 PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA. Hj. Desy Ratnasari, M.Si, M.
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI 4 PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA Hj. Desy Ratnasari, M.Si, M.Psi Anggota MPR / DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional A - 472
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciTerm of References (ToR) Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi
Lampiran III: Term of References (ToR) Lomba Cerdas Cermat (LCC) Hukum dan Konstitusi Tingkat SMA/Sederajat Se-Sumatera Barat, Riau dan Jambi A. Bahan yang diujikan. Bahan yang diujikan dalam Lomba Cerdas
Lebih terperinciJUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
JUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UMMI
Lebih terperinciKESEPAKATAN BERSAMA ANTARA
' '' FinnjfT ' i ^ v - 'V KESEPKTN BERSM NTR MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONES KEPL KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI, DN JKS GUNG REPUBLIK INDONESI Noor : 11 /M EN LH/07/2011 Noor : B /2 0
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA PADUAN SUARA ANTAR SLTA DI DKI JAKARTA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA PADUAN SUARA ANTAR SLTA DI DKI JAKARTA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 PENDAHULUAN Sesuai amanat Undang-Undang No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciTema : Perobosan pemuda Indonesia terhadap kebjakan birokasi publik di era persaingan global.
Mosi Debat Ganesa IV 2015 Babak Penyisihan Tema : Perobosan pemuda Indonesia terhadap kebjakan birokasi publik di era persaingan global. 1. Hukuman mati bagi koruptor diberlakukan di Indonesia. 2. Larangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan negara yang lebih demokratis, berjalannya mekanisme cheks and
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi konstitusi telah membawa perubahan mendasar terhadap sistem ketatanegaraan maupun kemasyarakatan melalui penegasan penyelenggaraan pemerintahan negara
Lebih terperinciMAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ----------- PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA KARYA TULIS EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciTATA TERTIB MATHEMATICS EVENT XVIII
TATA TERTIB MATHEMATICS EVENT XVIII Aturan Umum 1. Peserta tidak diperkenankan berdiskusi atau menerima bantuan dalam bentuk apapun 2. Peserta tidak diperkenankan menggunakan alat bantu hitung dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciPERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM
PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM 1. Lomba Debat Pangan 3 adalah acara kompetisi debat tingkat SMA/Sederajat yang diselenggarakan oleh BEM FTP UGM. 2.
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Lebih terperinciKOMPETISI DEBAT HUKUM
KOMPETISI DEBAT HUKUM PEKAN KAJIAN HUKUM (PKH 2017) PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI Kompetisi Debat Hukum merupakan salah satu bagian dari
Lebih terperinciKetentuan LCC di Poster. Peserta : SMA/MA sederajat se-jabodetabek Biaya Pendaftaran : Rp ,00 Waktu Pelaksanaan Lomba : 5 Oktober 2013
Ketentuan LCC di Poster Peserta : SMA/MA sederajat se-jabodetabek Biaya Pendaftaran : Rp.50.000,00 Waktu Pelaksanaan Lomba : 5 Oktober 2013 Ketentuan LCC di web KETENTUAN UMUM LOMBA CERDAS CERMAT (LCC)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK http://www.rumahpemilu.com/ Saat ini, administrasi atas bantuan keuangan kepada partai politik (parpol) belum tertib. Banyak parpol
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TATA UPACARA BENDERA (TUB) DAN BARIS-BERBARIS (BB) PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH
PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TATA UPACARA BENDERA (TUB) DAN BARIS-BERBARIS (BB) PEMUDA (SISWA SMA/SMK/MA) TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH I. LATAR BELAKANG 1. Pembangunan Pemuda harus menumbuhkan jiwa patriotik,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA (Kuliah ke 13) suranto@uny.ac.id 1 A. UUD adalah Hukum Dasar Tertulis Hukum dasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (a) Hukum dasar tertulis yaitu UUD, dan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN
Panitia Pelaksana Pekan Syariah Nusantara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Syariah & Hukum UIN Alauddin Makassar Periode 2014-2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN KOMPETISI DEBAT SYARIAH NUSANTARA ANTAR
Lebih terperinciMAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ------------ Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia 2015 LAPORAN KEGIATAN RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN MASYARAKAT TENTANG PANCASILA, UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XVI/2018 Masa Jabatan Pimpinan MPR dan Kewajiban Badan Anggaran DPR Untuk Mengonsultasikan dan Melaporkan Hasil Pembahasan Rancangan UU APBN Kepada Pimpinan DPR
Lebih terperinciANALISIS KECEPATAN LARI 400 METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN 2016
Analisis Kecepatan Lari..(Dian Saputri) ANALISIS KECEPATAN LARI METER PUTRI FINAL PADA KEJUARAAN NASIONAL ATLETIK JAWA TIMUR TERBUKA DI SURABAYA TAHUN THE ANALYSIS OF METERS RUN SPEED WOMEN ATHLETES IN
Lebih terperinciKompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University
PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT NASIONAL MARKETING MANAGEMENT OLYMPIAD (MMO) TINGKAT SMA/SEDERAJAT TELKOM UNIVERSITY KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Kompetisi Debat Mahasiswa
Lebih terperinciSMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC)
SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) Jalan Kiai Haji Agus Salim 181,Telepon 8802538,Faximile 8803854,Bekasi Timur 17112 Website : sman1bekasi.sch.id, E-mail : sman1bekasi@yahoo.com PETUNJUK
Lebih terperincid. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.
Kedaulatan Rakyat dan Sistem Untuk Kelas VII Kompetensi Kompetensi Dasar : Kemampuan menganalisis kedaulatan rakyat dan sistem politik Indikator : a. Menjelaskan makna kedaulatan rakyat b. Menguraikan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS LOMBA EKSBISI PRAJA TRISMA III PMR SMAN 3 DENPASAR 2016
PETUNJUK TEKNIS LOMBA EKSBISI PRAJA TRISMA III PMR SMAN 3 DENPASAR 2016 A. NAMA KEGIATAN : Eksbisi Praja Trisma (EPT) III 2016 B. TUJUAN KEGIATAN Tujuan diadakannya kegiatan Eksbisi Praja Trisma (EPT)
Lebih terperinciTATA TERTIB KOMET 2018
TATA TERTIB KOMET 2018 1. Peserta KOMET merupakan pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat. 2. Peserta Komet wajib hadir ditempat 30 menit sebelum pelaksanaan berlangsung. 3. Peserta yang terlambat diperkenankan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciTATA TERTIB. Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika HMP MATRIKS STKIP PGRI SUMENEP PANITIA PELAKSANA OKARA
TATA TERTIB Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika HMP MATRIKS STKIP PGRI SUMENEP 2018 1 DAFTAR ISI TATA TERTIB DAN PERATURAN A. Babak Penyisihan... 3 B. Babak Semifinal... 4 C. Babak Final...
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BOGOR KETENTUAN PELAKSANAAN SELEKSI TERTULIS CALON PESERTA LOMBA CERDAS CERMAT KEPEMILUAN DAN DEMOKRASI TINGKAT PELAJAR SLTA SE-KOTA BOGOR TAHUN 2015 A. UMUM 1. Seleksi tertulis
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) JEMBER FAKULTAS SYARIAH
Nomor Hal Lampiran : B. 694 /In.20/4/PP.00.9/2017 : Undangan Lomba Debat : 8 (delapan) lembar Kepada Yth : Bapak Kepala Sekolah/Madrasah di Tempat, Assalamu alaikum Wr.Wb. Sehubungan dengan akan dilaksanakannya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2014 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS LOMBA VOKAL GRUP BAGI MAHASISWA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
PANDUAN TEKNIS LOMBA VOKAL GRUP BAGI MAHASISWA TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN Jalan Pemuda 134 Semarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH
SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938
Lebih terperinciWaktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun
DRAF PANDUAN LOMBA DEBAT BAHASA SE-JABODETABEK DALAM RANGKA BULAN BAHASA TAHUN 2017 I. Daftar Topik Debat 1. Dewan ini akan memprioritaskan pengenalan bahasa Indonesia ke luar negeri daripada pengembangan
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 54/PUU-X/2012 Tentang Parliamentary Threshold dan Electoral Threshold I. PEMOHON Partai Nasional Indonesia (PNI) KUASA HUKUM Bambang Suroso, S.H.,
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 56/PUU-XI/2013 Parlementary Threshold, Presidential Threshold, Hak dan Kewenangan Partai Politik, serta Keberadaan Lembaga Fraksi di DPR I. PEMOHON Saurip Kadi II. III.
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci2017, No b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 124, Pasal 128, dan Pasal 132 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Ba
No.1892, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Bawaslu Provinsi. Bawaslu Kab/Kota. Panwaslu Kecamatan. Panwaslu Kelurahan/Desa. Panwaslu LN. Pengawas TPS. Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK
PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK KETENTUAN UMUM 1. ITechno Cup adalah acara tahunan yang berisi rangkaian kegiatan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN TATA TERTIB LOMBA SEMARAK LUSTRUM I SMP UNGGULAN AISYIYAH BANTUL. Bismillahirrahmanirrahim
PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN TATA TERTIB LOMBA SEMARAK LUSTRUM I SMP UNGGULAN AISYIYAH BANTUL Bismillahirrahmanirrahim A. KETENTUAN UMUM 1. OFFICIAL; a. Setiap kafilah (sekolah) didampingi oleh satu atau
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI
SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC) Jalan Kiai Haji Agus Salim 181,Telepon 8802538,Faximile 8803854,Bekasi Timur 17112 Website : sman1bekasi.sch.id, E-mail : sman1bekasi@yahoo.com PETUNJUK
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN KEPULAUAN NUSA TENGGARA DENGAN
Lebih terperincimatematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s
i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG
KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DIREKSI
Lebih terperinciMATRIKS RENSTRA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
Visi : Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, profesional, dan berbudaya MATRIKS RENSTRA DINAS PRVINSI JAWA TIMUR - 2014 Misi Tujuan : 1. Mewujudkan peerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan pada
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM
PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Olimpiade Ilmiah Mahasiswa
Lebih terperinci5. Dewan Juri: Para pakar dan praktisi pantun di Provinsi Kepulauan Riau.
PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA BERBALAS PANTUN ANTARMAHASISWA SEPROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM RANGKA SELEKSI PEKAN BAHASA DAN SASTRA PROVINSI KEPULAUAN RIAU I. Gambaran Kegiatan 1. Nama kegiatan: Lomba Berbalas
Lebih terperinciMAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ------------ Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia 2015 LAPORAN KEGIATAN RAPAT DENGAR PENDAPAT DENGAN MASYARAKAT TENTANG PANCASILA, UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciISLAMIC ECONOMIC OLYMPIAD (SEO) IQTISHODUNA 2016 HIMPUNAN MAHASISWA EKONOMI ISLAM UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA
PEREMPAT FINAL SEO 2016 A. Teknis Babak Perempat Final 1. Babak Perempat Final ini diikuti oleh 50 Tim dengan perolehan nilai tertinggi dari Babak Penyisihan. 2. Babak Perempat Final terdiri dari 3 tahap
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA KERJA DAN PEMBENTUKAN PPLN dan KPPSLN
RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG TATA KERJA DAN PEMBENTUKAN PPLN dan KPPSLN ISU STRATEGIS DAN KETENTUAN DALAM PERATURAN KPU 1. Kedudukan PPLN Pasal 6 (1) PPLN dibentuk untuk menyelenggarakan
Lebih terperinci3. SASARAN PESERTA Mahasiswa pada umumnya dan anggota FoSSEI pada khususnya.
PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN OLIMPIADE EKONOMI ISLAM TEMILNAS XIII 2014 MALANG 1. TEMA Tahun ini Olimpiade Ekonomi Islam mengangkat tema Peranan Olimpiade Ekonomi Islam Dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciPenggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus
Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS APOTEMA 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS APOTEMA 2017 A. Tahap Kegiatan 1. Babak Penyisihan Banyak Soal : - Dalam babak ini terdiri dari 30 soal pilihan ganda untuk jenjang SD, SMP dan SMA. Alokasi Waktu: - 90
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS BABAK SEMIFINAL DAN FINAL APOTEMA 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS BABAK SEMIFINAL DAN FINAL APOTEMA 2017 A. Babak Semifinal 1) Naskah Soal Dalam babak ini terdiri dari 20 soal isian singkat dan 5 soal uraian untuk jenjang SD, SMP dan SMA.
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinci-3- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM
-2- e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan
Lebih terperinciAplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model
Aplikasi Inforation Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vetor Spae Model Hendra Bunyain, Chathalea Puspa Negara Jurusan Teknik Inforatika Fakultas Teknologi Inforasi, Universitas Kristen Maranatha.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciPANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN LOMBA AKUNTANSI XX DAN SEMINAR AKUNTANSI 2017
PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN LOMBA AKUNTANSI XX DAN SEMINAR AKUNTANSI 2017 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Akuntansi adalah salah satu bidang ilmu yang sangat dibutuhkan saat ini, baik oleh perusahaan kecil,
Lebih terperinciRANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN
RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS JENDERAL MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT RI DAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI ---------------------------------------------------
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis rapat Hari/tanggal P u k u l T e m p a t A c a r a Ketua Rapat Sekretaris Hadir LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009
PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 57 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 57 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS ANGGOTA DPRD PROVINSI DAN DPRD KABUPATEN/KOTA
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGAJUAN, PENYERAHAN DAN LAPORAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI
Lebih terperinciBAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945
BAB XIII AMANDEMEN UNDANG UNDANG DASAR 1945 A. SEJARAH PELAKSANAAN DAN AMANDEMEN UUD 1945 MPR hasil Pemilu 1999, mengakhiri masa tugasnya dengan mempersembahkan UUD 1945 Amandemen IV. Terhadap produk terakhir
Lebih terperinciIII HASIL DAN PEMBAHASAN
7 III HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Metode Dala penelitian ini akan digunakan etode hootopi untuk enyelesaikan persaaan Whitha-Broer-Koup (WBK), yaitu persaaan gerak bagi perabatan gelobang pada perairan
Lebih terperinciAlternatif jawaban soal uraian
Lapiran Alternatif jawaan soal uraian. Lukislah garis ang elalui pangkal koordinat O(0,0) dan epunai gradien erikut ini! a. -. ) Noor poin a a) Alternatif pertaa langkah pengerjaan pertaa Persaaan garis
Lebih terperinciKEMENTERIAN PERTAHANAN RI DESK PENGENDALI PUSAT KANTOR PERTAHANAN. Kemhan RI melalui kegiatan Parade Cinta Tanah Air TA. 2015,
KEMENTERIAN PERTAHANAN RI DESK PENGENDALI PUSAT KANTOR PERTAHANAN Kemhan RI melalui kegiatan Parade Cinta Tanah Air TA. 2015, melaksanakan lomba menulis Artikel dan Diskusi, dengan tujuan menanamkan dan
Lebih terperinciNARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK
NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK Oleh: Dr. Ria Luintuarso, M.Si. NIP. 19621026 198812 1 001 Hotel Patra Jasa Searang Jawa Tengah 26-27 Noveber 2014 Fakultas
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017 Presidential Threshold 20% I. PEMOHON 1. Mas Soeroso, SE. (selanjutnya disebut sebagai Pemohon I); 2. Wahyu Naga Pratala, SE. (selanjutnya disebut sebagai
Lebih terperinciTERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017
TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017 A. KETENTUAN UMUM 1. Setiap peserta wajib berpakaian rapi dan sopan selama mengikuti seluruh rangkaian acara Lomba Debat Kefarmasian Nasional
Lebih terperinciSyarat dan Ketentuan Lomba SMA Bunkasai JAF Unitomo 2017
1. CERDAS CERMAT A. SYARAT WAJIB PESERTA 1. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 75.000,-/per tim (3 orang). 2. Setiap sekolah diperbolehkan mengirim paling banyak 2 tim. 3. Kuota maksimal untuk lomba
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 70/PUU-XV/2017 Ambang Batas Pencalonan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Presidential Threshold) I. PEMOHON Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc dan Ir.
Lebih terperinciBUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN Menimbang BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciTATA TERTIB ASTRAMATIKA XXIV
TATA TERTIB ASTRAMATIKA XXIV 1 DAFTAR ISI TATA TERTIB DAN PERATURAN Babak Penyisihan... 3 Babak Semifinal... 5 Babak Final... 7 Lain-lain... 9 SUSUNAN ACARA Technical Meeting... 10 Pembukaan... 10 Penyisihan...
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 5 TAHUN 2009 dan PERATURAN PEMERINTAH NO. 83 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciNO. PERIHAL PASAL KETENTUAN 1 BPP DPR Pasal 1 Poin 27.
PASAL PASAL PENTING DALAM UU NO. 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILU 34 Pasal Vital Yang Perlu Dipahami & Dimengerti Bagi Caleg pada Pemilu 2009 Disusun oleh : Indra Jaya Rajagukguk, SH 1 BPP DPR Pasal 1 Poin
Lebih terperinciPEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik
Lebih terperinci