SALINAN PUTUSAN Nomor 49/Pdt.G/2010/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 SALINAN PUTUSAN Nomor 49/Pdt.G/2010/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam permusyawaratan majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh : PEMBANDING, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di KOTA TANGERANG SELATAN, selanjutnya disebut Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi / Pembanding; m e l a w a n TERBANDING, umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di JAKARTA TIMUR, dalam hal ini berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 6 Oktober 2009, telah memberikan kuasa kepada Yosman Munir, S.H. dan Dasrul Munir, S.H. Advokat dan Konsultan Hukum, pada Kantor Hukum Yos Munir & Partner s, yang beralamat di Jalan Percetakan Negara No..49 B. RT. 006 RW. 01, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, selanjutnya disebut Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip semua uraian yang termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 18 Maret 2010 M. bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Akhir 1431 H. Nomor 1200/Pdt.G/2009/ PA Tgrs. yang amarnya berbunyi sebagai berikut: DALAM KONVENSI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon (PEMBANDING);

2 3. Menghukum Pemohon untuk memberikan mut ah berupa uang sebanyak Rp ,- (sepuluh juta rupiah) kepada Termohon; 4. Menghukum Pemohon untuk memberikan nafkah selama masa iddah beserta kiswahnya sebanyak Rp ,- (lima belas juta rupiah) kepada Termohon; DALAM REKONVENSI - Menyatakan gugatan Termohon tidak dapat diterima; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI - Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebanyak Rp ,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 1200/Pdt.G/2009/PA.Tgrs. yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 25 Maret 2010, Termohon telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tersebut, dan permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya secara seksama pada tanggal 16 Juni 2010 oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Jakarta Pusat; Bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding tertanggal 20 April 2010 yang diterima oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 21 April 2010 dan setelah diberitahukan kepada Terbanding tanggal 16 Juni 2010, juga Terbanding telah mengajukan kontra memori banding yang diterima oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 17 Juni 2010; Bahwa dari surat pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara banding, ternyata Pembanding dan Terbanding telah tidak melakukannya sebagaimana dari catatan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tertanggal 6 September 2010; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat sebagaimana ditentukan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, karenanya permohonan banding tersebut dapat diterima; Dalam Konvensi Menimbang, bahwa majelis hakim Pengadilan Agama Tigaraksa dengan putusannya atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam menjatuhkan putusan adalah dipandang sudah tepat, karenanya akan diambil alih menjadi pertimbangan dan putusan sendiri oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten, dengan penambahan serta perbaikan pada pertimbangan dan amarnya;

3 Menimbang, bahwa oleh karena majelis hakim Pengadilan Agama Tigaraksa dalam pertimbangan hukum ke empatnya tentang proses mediasi tidak menyebutkan nama mediatornya, maka untuk terpenuhinya ketentuan Pasal 2 Ayat (4) Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten akan tetap menggunakan pertimbangan hukum tersebut dan menyempurnakannya dengan menambahkan Drs. Musifin, M.H. sebagai mediatornya; Menimbang, bahwa sekalipun talak di dalam Islam dilarang, akan tetapi sebagai jalan keluar bagi kehidupan suami istri yang karena dinamika kehidupan terkadang dapat menjurus pada hal-hal yang bertentangan dengan tujuan luhur dari perkawinan, sebagaimana dikehendaki Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam, seperti yang dialami oleh Pemohon dan Termohon, maka talak menjadi perbuatan yang diperbolehkan; Menimbang, bahwa disaat kehidupan perkawinan mengalami keretakan dimana nasehat dan usaha mendamaikan dari pihak keluarga sudah tidak berguna lagi, maka mempertahankan perkawinan yang demikian samalah artinya dengan menghukum keduanya, dan itu berarti kezaliman yang justru tidak sesuai dengan jiwa keadilan. Oleh karena itu, untuk menolak timbulnya mudharat yang lebih besar, maka perceraian dalam kasus ini adalah sebagai jalan terbaik guna tujuan mashlahat, sehingga pemberian izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak adalah sudah tepat; Menimbang, bahwa untuk pembebanan mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) adalah sudah tepat, demikian pula untuk nafkah selama iddah dan kiswah bagi Termohon, namun untuk pertimbangan tentang nafkah selama iddah dan kiswah yang disebutkan majelis hakim Pengadilan Agama Tigaraksa sebesar Rp ,- (dua juta rupiah) perbulan, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten tidak sependapat dan hal itu diyakini sebagai suatu kekeliruan saja sebagaimana pada pertimbangan hukum terakhirnya, karenanya pertimbangan hukum mengenai nominal nafkah iddah dan kiswah tersebut akan diperbaiki, yakni menjadi sebesar Rp ,- (lima juta rupiah) perbulan, sehingga seluruhnya sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah); Menimbang, bahwa guna memenuhi ketentuan Pasal 84 Ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan putusan atas perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang bersangkutan sebagaimana dimaksud oleh ketentuan tersebut;

4 Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka putusan Pengadilan Agama Tigaraksa a quo akan dikuatkan dengan perbaikan, yang amar selengkapnya sebagaimana akan disebutkan di bawah nanti; Dalam Rekonvensi Menimbang, bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten sependapat dengan putusan majelis hakim Pengadilan Agama Tigaraksa, yang menyatakan gugatan Penggugat tidak diterima, akan tetapi untuk pertimbangan hukumnya dipandang kurang tepat, oleh karenanya perlu diperbaiki; Menimbang, bahwa pertimbangan majelis hakim tentang pengajuan gugatan rekonvensi telah tidak diterima karena diajukan Penggugat pada tahap kesimpulan adalah kurang tepat, karena jika dihubungkan dengan tahap kesimpulan, maka akan berarti pengajuan gugatan tersebut dibatasi pada tahap pembuktian, padahal menurut ketentuan Pasal 132 b Ayat (1) HIR telah menyebutkan bersama-sama dengan jawabannya, dan kata jawaban disini dapat diartikan pula sebagai duplik atau sebelum tahap pembuktian; Menimbang, bahwa karena duplik juga tidak hanya berfungsi untuk mempertahankan jawaban, tetapi juga untuk mencabut keterangan / tuntutan (dalam jawaban), dan fungsi inilah yang menjadikan gugatan balik dapat diajukan hingga tahap duplik; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka putusan Pengadilan Agama Tigaraksa a quo akan dikuatkan; Dalam Konvensi dan Rekonvensi Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan terakhir dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon Konvensi / Tergugat Rekonvensi, sedangkan pada tingkat banding dibebankan kepada Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi / Pembanding; Mengingat pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan Kompilasi Hukum Islam serta dalil syar i yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I - Menerima permohonan banding Pembanding; DALAM KONVENSI - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 1200/Pdt.G/2009/PA.Tgrs. tanggal 18 Maret 2010 M bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Akhir 1431 H. dengan perbaikan amar, sehingga berbunyi sebagai berikut:

5 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon (TERBANDING) untuk menjatuhkan talak satu raj i terhadap Termohon (PEMBANDING); 3. Menghukum Pemohon untuk memberikan mut ah berupa uang sebesar Rp ,- (sepuluh juta rupiah) kepada Termohon; 4. Menghukum Pemohon untuk memberikan nafkah selama masa iddah beserta kiswah sebesar Rp ,- (lima belas juta rupiah) kepada Termohon; 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan penetapan perkara ini kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal Pemohon dan Termohon serta yang mewilayahi tempat perkawinan Pemohon dan Termohon dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; DALAM REKONVENSI - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 1200/Pdt.G/2009/PA.Tgrs. tanggal 18 Maret 2010 M bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Akhir 1431 H; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI - Membebankan kepada Pemohon Konvensi / Tergugat Rekovensi untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp ,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); - Membebankan kepada Termohon Konvensi / Penggugat Rekonvensi / Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Senin tanggal 11 Oktober 2010 M. bertepatan dengan tanggal 3 Dzulqa dah 1431 H yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H.M. Luqmanul Hakim Bastary, SH.,M.H. Ketua Majelis, Drs. H. Endang Ali Ma sum, SH.,M.H. dan Drs. H. Helmy Thohir, masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk memeriksa perkara ini dengan Penetapan Nomor 49/Pdt.G/2010/PTA. Btn tanggal 17 September 2010 serta didampingi oleh Hidayat, SH. Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding; Ketua majelis, Drs.H.M.Luqmanul Hakim Bastary, S.H.,M.H.

6 Hakim Anggota, Drs.H.Endang Ali Ma sum,s.h., M.H. Hakim Anggota, Drs. H. Helmy Thohir Panitera Pengganti Hidayat, S.H. Rincian biaya perkara 1. Biaya Proses... Rp ,- 2. Biaya Redaksi... Rp ,- 3. Biaya Materai... Rp ,- Jumlah... Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh : Panitera, Dra. Hj. Siti Maryam