: Lintang Selatan dan Bujur Timur. KOTA MADIUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ": Lintang Selatan dan Bujur Timur. KOTA MADIUN"

Transkripsi

1 produk hasil peranian sera daerah sekiar garis panai yang membujur dari arah uara ke selaan yang merupakan daerah penghasil berbagai bioa lau. Baas wilayah : sebelah uara adalah Kabupaen Siubondo, sebelah imur adalah Sela Bali, sebelah selaan adalah Samudera Indonesia dan sebelah bara berbaasan dengan Kabupaen Jember dan Bondowoso. Baas koordina : Linang Selaan dan Bujur Timur. KOTA MADIUN Bagian bara dan uara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selaan sebagian besar merupakan daaran rendah. Tingka kemiringan raaraa pada wilayah bagian bara dan uara 40, dengan raaraa curah hujan lebih inggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daraan yang daar sebagian besar mempunyai ingka kemiringan kurang dari 15, dengan raaraa curah hujan cukup memadai sehingga bisa menambah ingka kesuburan anah. Daaran rendah yang erbenang luas dari selaan hingga uara dimana di dalamnya erdapa banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang ahun. Di Kabupaen Banyuwangi ercaa 35 DAS, sehingga disamping dapa mengairi hamparan sawah yang sanga luas juga berpengaruh posiif Koa Madiun luas wilayah 33,23 Km² erbagi menjadi erhadap ingka memiliki kesuburan anah. 3 wilayah kecamaan, yaiu Disamping poensi di bidang peranian, Kabupaen Banyuwangi merupakan daerah produksi anaman perkebunan : 10,04 Km²unuk dikembangkan sebagai daerah penghasil ernak yang merupakan sumber dan Kecamaan kehuanan, Manguharjo sera memiliki poensi Kecamaan Taman : 12,46 Km² perumbuhan baru perekonomian rakya. Dengan benangan panai yang cukup panjang, dalam perspekif ke depan, Kecamaan Karoharjo 10,73 Km² pengembangan sumberdaya: kelauan dapa dilakukan dengan berbagai upaya inensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan panai dan wilayah perairan lau. Sedangkan baas wilayah Koa Madiun adalah sebagai beriku : I. KONDISI UMUM A. Luas dan Baas Wilayah 1. Sebelah Selaan : Kecamaan Geger, Kabupaen Madiun 2. Sebelah Timur : Kecamaan Wungu, Kabupaen Madiun 3. Sebelah Uara : Kecamaan Madiun, Kabupaen Keinggian anah di Kabupaen Banyuwangi mencapaimadiun meer dari permukaan lau dan berdasarkan klasifi4. Sebelah Bara : Kecamaan Jiwan, Kabupaen Madiundibedakan aas : kasi Wilayah Tanah Usaha (WTU) keinggian ersebu C. Topografi Keinggian 0 25 meer di aas permukaan lau melipui luas wilayah Ha. (12,04%) dari luas anah. Keinggian ini didapakan pada Kecamaan Banyuwangi, Bangorejo, Giri, Kalipuro, Kaba, Muncar, Pesanggaran, Purwoharjo, Rogojampi, Srono, Tegaldlimo dan Wongsorejo. Keinggian meer di aas permukaan lau melipui luas wilayah Ha. (45,65%) dari luas daerah. Keinggian ini didapa pada hampir semua kecamaan kecuali Kecamaan Banyuwangi, Muncar, Purwoharjo yang ingginya di bawah 100 meer di aas permukaan lau. Keinggian meer di aas permukaan lau melipui luas wilayah Ha. (10,49%) dari luas daerah. Keinggian ini melipui Kecamaan Geneng, Sempu, Giri, Kalipuro, Glagah, Glenmore, Kaba, Songgon dan Wongsorejo. Keinggian lebih dari meer di aas permukaan lau melipui Kecamaan Giri, Kalipuro, Glagah, Glenmore, Kaba, Songgon dan Wongsorejo. Daerah Kecamaan panai melipui Kecamaan Wongsorejo, Giri, Kalipuro, Banyuwangi, Kaba, Rogojampi, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo dan Pesanggaran. D. Geologi Jenis Tanah di Kabupaen Banyuwangi berdasarkan srukur geologi erdapa berbagai susunan/srukur geologi seperi pada abel beriku ini. Luas Tanah Berdasarkan Srukur Geologi Luas Srukur Geologi Ha % Alivium ,00 23,27 Hasil G Api Kwarer Muda ,50 29,43 Hasil G Api Kwarer Tua ,00 10,26 Poensi Poensidan danproduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur 01

2 B. Leak dan Kondisi Geografis F. Klimaologi Koa Madiun merupakan salah sau bagian dari wilayah Propinsi Jawa Timur, erleak dibagian bara propinsi ini dan merupakan bekas ibukoa Karisidenan Madiun Secara geografis erleak dianara 111º 112º Bujur Timur dan 7º 8º Linang Selaan. Koa Madiun beriklim ropis dengan emperaur harian berkisar 20ºC35ºC dan mempunyai curah hujan raaraa 2000 mm3 perahun. Pada umumnya dalam seahun erjadi 4 5 kering dan 2 3 bulan lembab sera 5 6 bulan basah. Arah maa angin di Koa Madiun dari arah selaan ke uara raaraa 78 % C. Topografi Topografi Koa Madiun berupa daraan dengan suau daerah berbenuk cekungan berada pada keinggian di sebelah uara 64 m diaas permukaan lau, sebelah selaan 67 meer diaas permukaan lau dan engah 63 meer diaas permukaan lau. Perbedaaan keinggian anara bagian wilayah yang sau dengan wilayah yang lainnya sanga kecil dengan kemiringan raaraa 0 2 % aau dapa dikaakan relaif daar D. Geologi Srukur geologi Koa Madiun, sebagian besar erdiri dari anah Alluvial dengan kadar mineral dan organisme yang cukup. Tanah alluvial berwarna hiam kelabu dan memiliki daya penahan air yang cukup baik. Srukur anah cukup baik, sehingga mampu menyerap dan menahan air hujan cukup besar maka poensi air anah cukup besar. E. Hidrologi Diinjau dari aspek Hidrologi, sumber air anah dangkal yang ada di koa Madiun memiliki kedalaman 8 m, sedangkan unuk sumber air anah dalam aau air erekan (aresis) erdapa pada kedalaman lebih dari 90 m. Di sebelah bara Koa Madiun erdapa sungai besar yaiu Kali Madiun yang membelah wilayah Koa Madiun menjadi dua bagian wilayah. Secara hidrogeologis Koa Madiun memiliki sumber daya air yang cukup guna memenuhi kebuuhan air masyaraka. 02 Pola penggunaan lahan pada dasarnya dibagi menjadi dua kelompok yaiu kawasan erbangun dan kawasan idak erbangun. Koa Madiun merupakan daerah urban sehingga didominasi dengan kegiaan perkoaan seperi perdagangan dan jasa, pendidikan, perkanoran, dan permukiman. Wilayah Koa Madiun memiliki luas 3323 Ha, dimana penggunaan lahannya didominasi oleh permukiman dan peranian sawah. Lahan peranian di Koa Madiun erdiri dari sawah dan egalan yang erdapa di daerah pinggiran koa epanya di bagian uara, bara, sera sebagian kecil di bagian selaan dengan luas Ha aau sekiar 33% dari luas oal Koa Madiun. Lahan sawah hampir seluruhnya merupakan sawah irigasi eknis yang produkif, oleh karenanya perubahan fungsi lahan peranian unuk kawasan erbangun di wilayah koa perlu memperimbangkan aspek keseimbangan lingkungan sesuai dengan ALunAlun Madiun G. Penggunaan Lahan Poensi P Po oe oe ens nsi da ddan an P Pr Produk roodduk uk U Unggulan nngggguullaan Jawa Jaw Ja waa TTimur iim mur ur

3 sura edaran Mendagri No. 590/11108/5 anggal 24/10/1984. Meskipun perkembangan koa umumnya menunu keersediaan kebuuhan lahan unuk kawasan erbangun yang diperoleh dari lahan peranian yang ada, akan eapi perlu diperahankan lahan peranian pada wilayahwilayah erenu yaiu: Di sebelah selaan koa: sawah Demangan, sawah Josenan, dan sawah Kuncen Di sebelah bara koa: sawah Kejuron dan sawah Pangongangan Penggunaan lahan unuk sawah sebesar Ha, sedangkan penggunaan unuk perkebunan sebesar 184 Ha dan penggunaan unuk kolam sebesar 2 Ha. Luas kawasan erbangun pada Tahun 2008 mencapai 1553 Ha aau sebesar 47% dari luas oal Koa Madiun dan kawasan ak erbangun berupa sawah, egalan, ladang, dan kolam ikan sebesar 1604 Ha aau sekiar 48% dari luas oal Koa Madiun, sera unuk sungai dan infrasrukur sebesar 166 Ha aau sebesar 5% dari luas oal wilayah di Koa Madiun. Pola penggunaan lahan di Koa Madiun dapa diliha pada abel di bawah ini. Tabel Pola Penggunaan Lahan di Koa Madiun Jenis Penggunaan Kecamaan Manguharjo Kecamaan Taman Kecamaan Keroharjo Toal Kawasan Terbangun Kawasan Tak erbangun Infrasrukur dan Sungai Sumber : Koa Madiun dalam Angka Tahun 2009 dalam Maeri Teknis RTRW Koa Madiun II. POTENSI PENGEMBANGAN WILAYAH 1. Kawasan Sraegis Perumbuhan Ekonomi A. POTENSI 1. Berkembangnya pusapusa perdagangan dan jasa yang memberikan pelayanan skala regional di Jalan Soekarno HaaJalan Pahlawan dan Jalan S. Parman. 2. Terdapa pusa kegiaan indusri di sekiar Jalan Basuki Rahmad melipui Pabrik Gula Redjo Agung, PT Inka sera indusri pengolahan lainnya yang ersebar di Koa Madiun. B. PROSPEK PENGEMBANGAN Pengembangan kegiaan perdagangan jasa baru di luar wilayah Pusa Koa Madiun. Masjid Kuncen 1. Pengembangan poensi wisaa Koa (wisaa belanja), wisaa pendidikan (Indusri Kerea Api, Indusri Gula maupun indusri pengolahan), sera wisaa budaya (sebagai senra wisaa budaya Jawa Timur). 2. Kawasan Sraegis Sosial Budaya A. POTENSI 1. Terdapa bangunanbangunan peninggalan Belanda yang memiliki nilai arsiekur inggi. 2. Terdapa empaempa sakral yang dihormai oleh masyaraka Koa Madiun seperi Makam Kuncen yang merupakan makam pendiri Koa Madiun. 3. Terdapa monumen, sumber air maupun bangunan kuno lainnya yang memiliki nilai sejarah di Koa Madiun sebagai ase budaya. B. PROSPEK PENGEMBANGAN Konservasi dan preservasi bangunanbangunan kuno. Menjadikan ase budaya ersebu sebagai poensi pariwisaa budaya. 3. Kawasan Sraegis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup A. POTENSI Kawasan sekiar Kali Madiun sebagai bagian dari wilayah sungai Bengawan Solo, memiliki fungsi vial bagi keberlangsungan hidup masyaraka. Terdapa beberapa maa air di Koa Madiun yang dimanfaakan sebagai sumber uama Poensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 03

4 air bersih maupun air minum di Koa Madiun. Terdapa poensi Ruang Terbuka Hijau melipui makam, lapangan, dan aman sera huan koa. B. PROSPEK PENGEMBANGAN Rencana pengembangan Huan Koa di 11 iik di Koa Madiun. Pengembangan RTH sungai yang difungsikan sebagai aman akif maupun non akiv sebagai kawasan sempadan sungai. Pembangunan embung di daerah Pilangbango yang digunakan unuk menampung air hujan unuk mencegah banjir. III. WILAYAH RAWAN BENCANA Bencana yang erjadi merupakan bencana banjir dan kebakaran. Kawasan banjir biasa erjadi di Kelurahan Kelun dan Kelurahan Rejomulyo Kecamaan Karoharjo. Ini erjadi apabila hujan deras aau urun sediki lama dikawasan hulu sungai di Gunung Wilis. Sedangkan bencana kebakaran jusru sering erjadi menimpa fasiliasfasilias yang ergolong besar, misalnya Pasar Besar Madiun yang mengalami kebakaran pada bulan Okober 2008, sera kebakaran yang menimpa oko meubel erkenal di Koa Madiun yaiu Toko Megah Jai di Jl. Agus Salim pada bulan Pebruari Banjir pernah erjadi di Kecamaan Karoharjo di wilayah kelurahan Rejomulyo dan Kelurahan Kelun. Daerah Rejomulyo sejajar dengan sungai Terae Timur dan Sono sehingga keika erjadi hujan dan air sungai meluap maka erjadilah banjir karena air masih ergenang di daraan dan idak mengalir ke Sungai. Unuk daerah di Kelurahan Kelun banjir erjadi di perumahan Karoharjo Indah karena erleak di daerah peremuan anara anak sungai kali Sono dan kali erae imur sera kali erae Bara. Leak perumahan Karoharjo indah erleak di daerah yang daar dengan krieria opografi 02 %, sehingga keika volume air yang erampung disungai ersebu idak sesuai dengan kapasiasnya, maka air sungai akan meluap ke daraan seperi yang erjadi di Perumahan Karoharjo Indah. Selain bencana banjir, kurang maksimalnya fungsi dari drainase koa juga menimbulkan masalah lain, yaiu adanya genangangenangan air bila hujan urun. Hampir diseluruh wilayah Koa Madiun erdapa genangan air bila hujan, namun ada beberapa iik lokasi genangan ersebu yang inggi. Daerah yang rawan genangan air umumnya berada di pusa koa, yaiu anara lain Aloonaloon koa dan Jl. Pahlawan. Pada umumnya genangan yang erjadi di Koa Madiun selain disebabkan oleh curah hujan yang cukup inggi juga disebabkan elevasi muka air Kali Madiun umumnya lebih inggi dari elevasi muka anah di sekiar sungai. Lokasi genangan dapa diliha pada abel dibawah ini. Tabel Daerah Genangan di Koa Madiun Tahun 2009 Lokasi Genangan Luas (Ha) Lama Genangan (Jam) Kedalaman (Cm) Nambangan Kidul Nambangan Lor Karoharjo Madiun Lor Paihan Manguharjo Winongo Tawangrejo Orooro Ombo Sogaen Sumber : Maeri Teknis RTRW Koa Madiun Tahun Poensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

5 IV. DEMOGRAFI Jumlah penduduk Koa Madiun yang ercaa di Dinas kependudukan dan caaan Sipil pada akhir bulan Desember 2012 sebesar jiwa, erdiri dari lakilaki dan perempuan. Jumlah ersebu ersebar di 3 Kecamaan dengan sebaran sebagai beriku : Kecamaan Karoharjo : jiwa Kecamaan Manguharjo: jiwa Kecamaan Taman : jiwa IV POTENSI UNGGULAN Koa Madiun idak mempunyai Sumber daya alam yang dapa dimanfaakan sebagai poensi daerah. Dengan demikian poensi yang layak diandalkan dalam pengembangan koa adalah faka Hisoris dan leak geografi s yang menempakan Koa Madiun pada posisi sraegis sebagai pusa wilayah pengembangan di Jawa Timur bagian bara. Hal ini didukung dengan kebijakan Pemerinah Provinsi Jawa Timur yang menempakan Koa Madiun sebagai Pusa Wilayah Pengembangan (WP) Madiun dan sekiarnya sebagaimana eruang dalam kebijakan RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun dengan Fungsi pusa pengembangan adalah : pusa pemerinahan, perdagangan, jasa, indusri, pendidikan, dan kesehaan. Perkembangan ekonomi Koa Madiun erus mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini diandai dengan meningkanya oal PDRB seiap ahunnya baik Aas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Aas Dasar Harga Konsan (ADHK). Tiga sekor uama pemberi konsribusi erbesar pada PDRB Koa Madiun ahun 2011 adalah Sekor perdagangan,hoel dan resoran dengan konsribusi 43,25 %. Sekor indusri pengolahan dengan konsribusi 15,75 % dan Sekor jasajasa dengan konsribusi 14,60 %. Dengan ini dapa diliha bahwa perdagangan dan jasa merupakan sekor uama perkembangan ekonomi di Koa Madiun. Sekor inilah yang juga menyimpan poensi yang besar unuk di kembangkan di Koa Madiun. Koa Madiun mempunyai ikon Koa GADIS (Perdagangan, Pendidikan dan Indusri). Beriku ini Poensi yang bisa di kembangkan di Koa Madiun : Poensi dan Produk Unggulan Jawa Timur Salah sau pusa perbelanjaan di Koa Madin 1. PERDAGANGAN DAN JASA Kegiaan perdagangan dan jasa merupakan sekor penyumbang erbesar pada perkembangan ekonomi di Koa Madiun. Peranan sekor perdagangan sesuai dengan ikon Koa Madiun sebagai Koa GADIS (Perdagangan, Pendidikan dan Indusri). Sub sekor yang memberikan konsribusi erbesar adalah sub sekor perdagangan besar dan eceran, hal ini idak erlepas dari semakin maraknya pusapusa perbelanjaan di Koa Madiun seperi Mall, Plaza, Carrefour, Hypermar dan empaempa perbelanjaan lain. Pada kegiaan perdagangan peluang yang bisa dikembangkan ialah perdagangan bahan makanan pokok, barang elekronik, compuer, konveksi, garmen, eksil, peralaan oomoif dan peralaan ala ulis. Dukungan yang elah ersedia anara lain sarana dan prasarana cukup memadai, ersedia pusa perdagangan dan grosir, kebijakan aa ruang dan kegiaan perdagangan. Peluang kegiaan jasa yang bisa dikembangkan anara lain jasa perbankan, jasa elekomunikasi dan sisem informasi (IT), pariwisaa sera jasa kargo yang menjadi pusa erminal angku pengiriman barangbarang. Dukungan yang ersedia unuk pengembangan jasa anara lain infrasrukur memadai dan perunukan kawasan. 2. PENDIDIKAN Koa Madiun sebagai pusa WP (Wilayah Pengembangan) JawaTimur bagian bara mempunyai poensi unuk mengembangkan fasilias pendidikan yang mampu melayani daerah disekelilingnya 05

6 (hinerland). Terdapa 2 (dua) Perguruan Tinggi Negeri di Koa Madiun yaiu : Akademi Perkereaapian Indonesia (API) merupakan sekolah kedinasan sausaunya di Indonesia milik Kemenerian perhubungan yang khusus mempelajari enang sisem Perkereaapian. Sekarang masih dalam ahap pembangunan fi sik erleak di Kecamaan Manguharjo Koa Madiun Polieknik Negeri Madiun (PNM) merupakan salah sau Polieknik Negeri di Indonesia yang berlokasi di Koa Madiun. Polieknik ini resmi bergani saus menjadi Polieknik Negeri pada bulan Okober Dengan bidang keahlian sesuai dengan kebuuhan pasar kerja yang ada. Sarana dan prasarana pendidikan secara lengkap dapa diliha pada abel beriku ini : No Jenis Sekolah Jumlah Keerangan 1 TK/RA/BA 103 uni 2 SD/MI 84 uni 3 SMP/MTs 23 uni 4 SMA/ SMK/MA 5 Perguruan Tinggi/ Akademi 44 uni 13 uni 1 uni TK bersaus negeri, 102 TK/RA/BA bersaus swasa dan yang diminai masyaraka adalah yang mempunyai spesifikasi dengan basis keagamaan. Jumlah murid TK jumlah guru 587 rasio murid guru 8,47, jumlah murid RA 264 jumlah guru 33 rasio murid guru 8 Jumlah SD 71 sekolah erdiri 58 SD Negeri dan 13 SD Swasa, jumlah murid SD , jumlah guru rasio murid guru 17,31 Jumlah MI 13 jumlah murid jumlah guru 240 rasio murid guru 16,19 Jumlah SMP 20 sekolah erdiri dari 14 SMP Negeri, 6 SMP swasa jumlah murid jumlah guru748 rasio murid guru 12,99 Jumlah Ms 3 erdiri dari 1 Ms negeri, 2 MTs Swasa jumlah murid jumlah guru 77 rasio murid guru 13,67 SMA 13 sekolah, erdiri dari 6 SMA negeri, 7 SMA swasa jumlah murid jumlah guru 483 rasio murid guru 10,61 MA 4 sekolah erdiri dari 2 MA negeri 2 MA swasa jumlah murid jumlah guru 137 rasio murid guru 10,19 SMK 27 sekolah erdiri dari 5 SMK negeri 22 SMK swasa jumlah murid jumlah guru rasio murid guru 10,49 Terdiri dari 4 Universias, 3 Akademi, 6 Sekolah Tinggi di ahun 2012 Sedang dalam proses pembangunan Akademi Perkereaapian Indonesia (API), dan Polieknik Negeri Madiun perusahaan. Indusri kayu dan barang dari kayu (idak ermasuk furniure) dan barang anyaman, Indusri makanan dan minuman; sera Indusri penerbian, perceakan dan reproduksi media rekaman merupakan 3 besar jenis indusri yang dominan di Koa Madiun. Angkanya mencapai 75,47 % dari seluruh indusri. Selain 3 jenis perusahaan indusri diaas, jumlahnya masingmasing kurang dari 10 % melipui jenis perusahaan indusri kimia dan indusri logam dasar. Sedangkan unuk indusri besar erliha pada indusri kerea api PT INKA merupakan salah sau indusri sraegis dan sausaunya produsen kerea api di Indonesia yang elah memiliki kualias inernasional, Pabrik Gula Rejo Agung dan Pabrik Gula Kanigoro merupakan indusri yang berperan dalam hal penyediaan gula di Jawa Timur maupun nasional. 6 Pendidikan non formal/ PAUD 7 Lembaga Pendidikan Kursus keahlian dan Profesi Jumlah pesera didik PAUD sebesar dengan rincian kelompok bermain 866, Taman Peniipan Anak 78, Pos PAUD Selain PAUD erdapa pesera didikkesearaan sejumlah 314 yang erdiri dari pake B sejumlah 118 dan pake C sebesar 196 Terdapa pula lembagalembaga kursus keahlian dan profesi yang banyak ersebar di Koa Madiun (Wearness, Madcoms, dll) 3. INDUSTRI Kegiaan indusri yang berkembang di Koa Madiun erdiri dari indusri besar, indusri kecil dan indusri rumah angga. Jumlah perusahaan indusri di Koa Madiun ahun 2011 sebanyak 106 Pabrik Gula Rejoagung dan Kerea Api hasil produksi PT INKA Madiun Kegiaan indusri kecil dan rumah angga erdiri dari beberapa senra yang er 06 Poensi dan Produk Unggulan Jawa Timur

7 Indusri pembuan krupok lempeng Indusri kecil pembuaan madu mongso dapa di Koa Madiun anara lain senra pengolahan kayu jai yang menghasilkan produk mebel dan peralaan rumah angga. Berkembang juga senra indusri pengolahan bahan makanan yang menjadi makanan khas radisional Koa Madiun seperi sambel pecel, krupuk lempeng dan madu mongso. Juga berkembang indusri kecil seperi senra kain baik, makanan (ahu,empe), dan lainlain. 4. PARIWISATA Sebagai daerah perkoaan Koa Madiun memiliki sejumlah objek wisaa buaan dan berbagai even yang mendukung kegiaan pariwisaa. Jenis pariwisaa yang ada di Koa Madiun anara lain Wisaa Budaya dan Sejarah, Tempa Hiburan, Rekreasi dan objek wisaa buaan, Wisaa Kuliner, dan Wisaa Belanja dan even pendukung pariwisaa. A. WISATA BUDAYA DAN SEJARAH Menengok sejarahnya di Koa Madiun banyak erdapa bangunanbangunan bersejarah peninggalan masa lalu. Bangunan peninggalan pada masa penjajahan Belanda anara lain : Eks Kanor Residen (sekarang digunakan sebagai kanor Bakorwil Madiun), Balaikoa Madiun (sekarang digunakan sebagai kanor Pemerinah Koa Madiun), Sasiun KA, PG Rejo Agung, Bousbow. Kesemua bangunanbangunan ini mencerminkan peninggalan arsiekur Belanda yang megah. Selain bangunanbangunan peningggalan Belanda erdapa pula bangunanbangunan kuno yang mencerminkan budaya dan arsiekur jawa kuno dianaranya : Masjid & Makam Kuno Kuncen, Masjid & Makam Kuno Taman, Masjid besar Koa Madiun. Makam Kuno Kuncen dan Taman ramai pada wakuwaku erenu sebagai ujuan ziarah. Kesemua bangunanbangunan sejarah ini merupakan saksi bisu perjalanan sejarah lahir dan berkembangnya Koa Madiun dari masakemasa. B. TEMPAT HIBURAN, REKREASI DAN OBJEK WISATA BUATAN Sebagai wilayah perkoaan Koa Madiun memiliki banyak empa hiburan, rekreasi dan objek wisaa buaan dianaranya :. Alunalun /Madiun Square Dumilah park (Taman Bermain dan Waer Boom) Taman Banaran Selain diaas masih erdapa empaempa hiburan seperi empa bermain anak yang ada di pusapusa perbelanjaan, empa karaoke keluarga, ruang erbuka publik dan empa hiburan lain yang ersebar di Koa Madiun. C. WISATA KULINER Nasi Pecel dan Madu Mongso adalah makanan khas Koa Madiun yang elah mendapa pengakuan MURI (Museum Unuk Rekor Indonesia) karena memecahkan rekor sebagai nasi pecel erbanyak dan madu mongso erpanjang. Warungwarung nasi pecel banyak ersebar di Koa Madiun, nasi pecel Madiun memiliki rasa yang khas jika dibanding nasi pecel dari daerah lain. Madu Mongso merupakan jajanan khas radisional Koa Madiun erbua dari ape kean rasanya yang legi dan manis. Makanan ini adalah oleholeh khas dari Koa Madiun. Poensi dan Produk Unggulan Jawa Timur 07

8 Koa Madiun merupakan pusa kuliner regional dimana erdapa resoran dan empa makan franchise inernasional dan nasional, sera senra makanan Pedagang Kaki Lima. Senrasenra kuliner ini bisa diemui di sepanjang jalan Diponegoro dan jalan HA Salim sera di pusapusa perbelanjaan di jalan Pahlawan D. WISATA BELANJA Kegiaan memecahkan rekor makan nasi pecel 4 Indusri kecil pembuaan sambel pecel Terdapa pusa perbelanjaan yang berskala regional di Koa Madiun seperi mall, pasar besar dan oko besar yang dijadikan sebagai pusa grosir. Mall (pusa perbelanjaan modern) yang ada anara lain : Maahari, Hypermar, Carrefour dan Sri Rau Plaza. Pasar radisional yang ada anara lain : Pasar Besar, Pasar Sleko, Pasar Sepur, dan pasar radisional lain yang ersebar di Koa Madiun. Selain iu erdapa pasarpasar yang menjual barang erenu seperi pasar Hasil indusri madu mongso hewan di Koci, pasar burung dan hewan peliharaan di Pasar Sri Jaya, pasar loak dan logam di Pasar Joyo. Senra penjualan handphone, gadge, kompuer dan barang elekronik bisa di emui di Jalan Dr.Soeomo, Jalan Pahlawan, sera beberapa empa yang ersebar di Koa Madiun. E. EVEN PENDUKUNG PARIWISATA Sebagai pusa Koa erdapa eveneven yang selalu ramai dan menjadi pusa perhaian masyaraka seperi pawai budaya, karnaval, penas seni budaya (wayang kuli, wayang orang, keoprak), penas musik modern. Eveneven ini diselenggarakan dalam rangka memperingai HUT Republik Indonesia, HUT Koa Madiun, Maulid Nabi dan harihari besar lainnya 08 Poensidan danproduk ProdukUnggulan UnggulanJawa JawaTimur Timur Poensi

I. KONDISI UMUM DAERAH A. Luas dan Batas Wilayah

I. KONDISI UMUM DAERAH A. Luas dan Batas Wilayah Kabupaen Banyuwangi I. KONDISI UMUM DAERAH A. Luas dan Baas Wilayah Kabupaen Banyuwangi erleak di ujung paling imur pulau jawa dengan julukan Sunrise Of Java Baas wilayah Kabupaen Banyuwangi sebelah uara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju

Lebih terperinci

I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah. berkedudukan di Jalan Kabupaten 107 Kelurahan Bugih Kecamatan Pamekasan.

I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah. berkedudukan di Jalan Kabupaten 107 Kelurahan Bugih Kecamatan Pamekasan. KABUPATEN PAMEKASAN I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Baas Wilayah Pemerinah Kabupaen Pamekasan berkedudukan di Jalan Kabupaen 107 Kelurahan Bugih Kecamaan Pamekasan. Luas wilayah Kabupaen Pamekasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,

Lebih terperinci

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang

Gambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber

Lebih terperinci

I. KONDISI UMUM DAERAH a.luas dan batas wilayah

I. KONDISI UMUM DAERAH a.luas dan batas wilayah Kabupaen Lumajang Taman alun-alun Lumajang dengan banyak perkanoran pemerinahan I. KONDISI UMUM DAERAH a.luas dan baas wilayah Luas wilayah Kabupaen Lumajang ±1.790,90 Km2 (±179.090,01 Ha.) aau 3,74% dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini

METODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada

BAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya

Lebih terperinci

KONDISI UMUM a. Luas dan batas wilayah.

KONDISI UMUM a. Luas dan batas wilayah. KABUPATEN SIDOARJO KONDISI UMUM a. Luas dan baas wilayah. Pemerinahan Kabupaen Sidoarjo berkedudukan daerah sekiar alun alun Sidoarjo dan Masjid Agung Sidoarjo. Luas kabupaen Sidoarjo 71.424,25 Ha erbagi

Lebih terperinci

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi

Lebih terperinci

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan, Manfaat dan Sasaran 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4. Sistematika Penulisan

1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud, Tujuan, Manfaat dan Sasaran 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4. Sistematika Penulisan .. Laar Belakang.2. Maksud, Tujuan, Manfaa dan Sasaran.3. Ruang Lingkup Kegiaan.4. Sisemaika Penulisan Penyusunan Incremenal Capial Oupu Raio Kabupaen Sinang 2008-203 PENDAHULUAN.. Laar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo

Lebih terperinci

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ANALISIS SEKTOR EKONOMI UNGGULAN KABUPATEN BENGKALIS DENGAN PENDEKATAN SEKTOR PEMBENTUKAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ANALYSIS OF LEADING ECONOMIC SECTOR BY SECTOR APPROACH BENGKALIS DISTRICTS FORMING

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan 40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan

Lebih terperinci

I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur. 326,36 Km2. Luas Wilayah

I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Batas Wilayah. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur. 326,36 Km2. Luas Wilayah Koa Surabaya I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Baas Wilayah Luas Wilayah 326,36 Km2 Jml Kecamaan 31 kecamaan Jml Kelurahan 163 Kelurahan Jml Desa - Desa Uara Sela Madura Timur Sela Madura Bara Kabupaen

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG RENCANA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LUMAJANG Jl. LANGSEP NO. 15 Telp./Fax. (0334) 888358 e-mail : lingkungan@lumajang.go.id websie : blhlumajang.ppejawa.com 1 KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa

Lebih terperinci

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

Faradina GERAK LURUS BERATURAN GERAK LURUS BERATURAN Dalam kehidupan sehari-hari, sering kia jumpai perisiwa yang berkaian dengan gerak lurus berauran, misalnya orang yang berjalan kaki dengan langkah yang relaif konsan, mobil yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2013-2018 Jalan Unung Surapai Nomor 2 Semarapura Telp. (0366) 21382, Fax (0366) 24100 e-mail

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang

Lebih terperinci

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah 37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan

Lebih terperinci

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Aplikasi Meode Seismik 4D unuk Memanau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg Prillia Aufa Adriani, Gusriyansyah Mishar, Supriyano Absrak Lapangan minyak Erfolg elah dieksploiasi sejak ahun 1990 dan sekarang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Capial Expendiure (Belanja Modal) Capial Expendiure aau juga dikenal dengan nama belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan perusahaan unuk mendapakan aau memperbarui ase

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi

Lebih terperinci

I. KONDISI UMUM A. Luas dan Batas Wilayah

I. KONDISI UMUM A. Luas dan Batas Wilayah KABUPATEN SUMENEP Pulau Kangean I. KONDISI UMUM A. Luas dan Baas Wilayah Kabupaen Sumenep merupakan salah sau dari 4 (empa) Kabupaen yang ada di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur yang erleak dianara 1130

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LADANG GAS MARGINAL UNTUK SUPLAI SEKTOR TRANSPORTASI DI WILAYAH PANTURA

PEMANFAATAN LADANG GAS MARGINAL UNTUK SUPLAI SEKTOR TRANSPORTASI DI WILAYAH PANTURA J.Tek.Ling Edisi. Khusus Hal. 79-85 Jakara, Juli. 2006 ISSN 1441 318x PEMANFAATAN LADANG GAS MARGINAL UNTUK SUPLAI SEKTOR TRANSPORTASI DI WILAYAH PANTURA Irawan Rahardjo Penelii pada Pusa Teknologi Konversi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,

Lebih terperinci

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014

JIIA, VOLUME 2, No. 1, JANUARI 2014 ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KOPI LUWAK DI KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT (The Financial Feasibiliy Analysis of Luwak Coffee Agroindusry a Balik Buki Disric of Wes Lampung Regency)

Lebih terperinci

I. KONDISI UMUM A. Luas dan Batas Wilayah

I. KONDISI UMUM A. Luas dan Batas Wilayah KABUPATEN SAMPANG I. KONDISI UMUM A. Luas dan Baas Wilayah Secara keseluruhan Kabupaen Sampang mempunyai luas wilayah sebanyak 1.233,30 Km2. Proporsi luasan 14 kecamaan erdiri dari 6 kelurahan dan 180

Lebih terperinci

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang Kelayakan Finansial Budidaya Jamur Tiram di Desa Sugihan, Kecamaan Tengaran, Kabupaen Semarang Nugraheni Renaningsih Fakulas Peranian Universias Veeran Bangun Nusanara Sukoharjo, Jl. Lejen S. Humardani

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani. III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET Latar Belakang Terbentuknya Kabupaten Simalungun. dengan Bupati yang pertama yaitu Madja Purba.

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET Latar Belakang Terbentuknya Kabupaten Simalungun. dengan Bupati yang pertama yaitu Madja Purba. BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singka Kabupaen Simalungun 3.1.1 Laar Belakang Terbenuknya Kabupaen Simalungun Pada ahun 1999, Pemerinah Republik Indonesia meneapkan Undang-undang No.70

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK LURUS

KINEMATIKA GERAK LURUS Kinemaika Gerak Lurus 45 B A B B A B 3 KINEMATIKA GERAK LURUS Sumber : penerbi cv adi perkasa Maeri fisika sanga kenal sekali dengan gerak benda. Pada pokok bahasan enang gerak dapa imbul dua peranyaan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH, S.Si NIP. 198308202011011005 SMA NEGERI 9 BATANGHARI 2013 I. JUDUL MATERI : GERAK LURUS II. INDIKATOR : 1. Menganalisis besaran-besaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),

Lebih terperinci

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr. Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden 17 BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kanor Saisik perama kali didirikan oleh Direkur Peranian, Kerajinan dan Perdagangan (Direcure Vand Landbow

Lebih terperinci

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131 BAB X GERAK LURUS. Apa perbedaan anara jarak dan perpindahan? 2. Apa perbedaan anara laju dan kecepaan? 3. Apa yang dimaksud dengan percepaan? 4. Apa perbedaan anara gerak lurus berauran dan gerak lurus

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR A. KALOR (PANAS) Tanpa disadari, konsep kalor sering kia alami dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kia mencampur yang erlalu panas dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo) PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW

Lebih terperinci

Description Indicators Verification Asssesstment P

Description Indicators Verification Asssesstment P Logical Framework Qualiy Enhancemen Research Iniiaive (QERI) Descripion Indicaors Verificaion Asssessmen P 1a. Meningkakan 2.a Kemampuan mahasiswa hubungan u kualias peneliian sudi inernasional dalam melakukan

Lebih terperinci

PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL

PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL Akhlis Fiano Husandani,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR ANTENA

BAB II TEORI DASAR ANTENA BAB II TEORI DASAR ANTENA.1. endahuluan Anena didefinisikan oleh kamus Webser sebagai ala yang biasanya erbua dari meal (sebagai iang aau kabel) unuk meradiasikan aau menerima gelombang radio. Definisi

Lebih terperinci

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode 20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena

Lebih terperinci

Elastisitas Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Sektor Perekonomian Di Kabupaten Muaro Jambi

Elastisitas Penyerapan Tenaga Kerja Pada Sektor Sektor Perekonomian Di Kabupaten Muaro Jambi ELASTISITAS PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR SEKTOR PEREKONOMIAN DI KABUPATEN MUARO JAMBI Azizah 1 Absrac Regional economic developmen has he main purpose of ha is o increase and expand job opporuniies

Lebih terperinci

Bab 2 Landasan Teori

Bab 2 Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperti yang terdapat pada BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan pada umumnya adalah perubahan secara erus menerus yang merupakan kemajuan kearah yang dicapai. Seperi yang erdapa pada rumusan GBHN, yaiu mewujudkan

Lebih terperinci

INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN DI KOTA MADIUN TAHUN

INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN DI KOTA MADIUN TAHUN INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN DI KOTA MADIUN TAHUN 2010-2030 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR : TAHUN 2011 TANGGAL : WAKTU PELAKSANAAN NO PROGRAM UTAMA LOKASI BESARAN I SUMBER INSTANSI PELAKSANA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.

Lebih terperinci

Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 1 Tidak Ada. i Pajak Hotel-LO (dalam jutaan)

Tgl Keterangan Debit Kredit Tgl Keterangan Debit Kredit 1 Tidak Ada. i Pajak Hotel-LO (dalam jutaan) Nama : Agung Dwi Afriansyah NIM : 20130420470 Kelas : AKPD B 1. PENDAPATAN: Pemerinah Kabupaen QWE pada anggal 1 Januari mengeluarkan Sura Keeapan Pajak (SKP) hoel Rp 12.000.000.000. Pada anggal Februari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang

Lebih terperinci

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI

ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.

Lebih terperinci

t I I I I I t I I t I I Benarkah Bantuan Luar Negeri Berdampak Negatif terhadap Pertumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo

t I I I I I t I I t I I Benarkah Bantuan Luar Negeri Berdampak Negatif terhadap Pertumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo l: l,' Benarkah Banuan Luar Negeri Berdampak Negaif erhadap Perumbuhan? Oleh : Bambang Prijambodo Hubungan anara huang luar negeri pemerinah dengan perumbuhan ekonomi dapa negaif aau posiif. Bagaimana

Lebih terperinci

PORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

PORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA PORTOFOLIO DIREKTORAT PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA Tugas pokok dan fungsi : Direkora Prasarana dan Sarana Budidaya mempunyai ugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

Lebih terperinci

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR Konferensi Nasional Teknik Sipil 10 Universias Ama Jaya Yogyakara, 26-27 Okober 2016 KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR Puu Ali Suhanaya 1, Dyah Ayu Lesari 1, 1 Jurusan

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran. Pendapaan Asli Daerah (PAD) yang merupakan salah sau sumber penerimaan daerah merupakan indikaor dalam penghiungan Dana Perimbangan khususnya Dana Alokasi

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki

Lebih terperinci

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69) Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa

Lebih terperinci

KINETIKA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. Silvia Reni Yenti,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

KINETIKA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. Silvia Reni Yenti,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH KINETIKA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. Silvia Reni Yeni,MSi Nip : 195924081987022001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universias Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, anggal 20 desember

Lebih terperinci

KABUPATEN PASURUAN I. KONDISI UMUM WILAYAH. A. Luas dan Batas Wilayah. Secara umum luas wilayah Kabupaten Pasuruan

KABUPATEN PASURUAN I. KONDISI UMUM WILAYAH. A. Luas dan Batas Wilayah. Secara umum luas wilayah Kabupaten Pasuruan KABUPATEN PASURUAN I. KONDISI UMUM WILAYAH A. Luas dan Baas Wilayah Secara umum luas wilayah Kabupaen Pasuruan sebesar 1.474,02 Km 2 aau 147401,50 Ha (3,13 persen luas Provinsi Jawa Timur). Wilayah Kabupaen

Lebih terperinci

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK

KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA. Asrida Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Almuslim ABSTRAK KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI PABRIK KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH UTARA Asrida Dosen Program Sudi Ekonomi Pembangunan Universias Almuslim ABSTRAK Kelapa sawi merupakan salah sau primadona anaman perkebunan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,

Lebih terperinci