BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden
|
|
- Leony Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 17 BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 1920, Kanor Saisik perama kali didirikan oleh Direkur Peranian, Kerajinan dan Perdagangan (Direcure Vand Landbow Nijeverheiden Handend) dan berkedudukan di Bogor. Kanor ini diserahi ugas unuk mengolah dan mempublikasikan daa saisik. Pada bulan Mare 1923, dibenuk suau komisi unuk saisik yang anggoanya merupakan wakil dari iap-iap deparemen. Komisi ersebu diberi ugas unuk merencanakan indakan-indakan yang mengarah sejauh mungkin unuk mencapai kesauan dalam kegiaan di bidang saiik di Indonesia. Pada anggal 24 Sepember 1924, nama lembaga ersebu digani dengan nama Cenral Kanor Voor de Saisik (CKS) aau kanor pusa saisik dan dipindahkan ke Jakara. Bersamaan dengan iu beralih pula pekerjaan mekanisme saisik perdagangan yang semula dilakukan oleh kanor Invoer Vivoer en Accijensen (IUA) yang sekarang diisebu kanor Bea dan Cukai. 3.2 Masa Pemerinahan Jepang Pada bulan Juni 1942, pemerinah Jepang baru mengakifkan kembali kegiaan Saisik yang uamanya diarahkan unuk memenuhi kebuuhan perang aau milier. Pada masa ini Cenral Kanor Voor de Saisik digani namanya menjadi Shomubu Chasasisu Gunseikanbu. 3.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia Universias Sumaera Uara
2 18 Seelah Proklamasi kemerdekaan RI anggal 17 Agusus 1945, kegiaan Saisik diangani oleh lembaga aau insansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaiu KAPPURI (Kanor Pusa Perangka Umum Republik Indonesia) dipindahkan ke Yogyakara sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjai. Semenara iu pemerinah Belanda (NICA) di Jakara mengakifkan kembali Cenral Kanor Voor de Saisik. Berdasarkan sura edaran kemenerian kemakmuran anggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C,KAPURRI (Kanor Pusa Perangka Umum Republik Indonesia) dan Cenral Voor de Saisik dilebur menjadi Kanor Pusa Saisik (KPS) dan berada di bawah dan beranggung jawab kepada Meneri Kemakmuran. Dengan sura Meneri Perekonomian anggal 1 Mare 1952 Nomor p/44, Lembaga Kanor Pusa Saisik berada dibawah dan beranggung jawab kepada Meneri Perekonomian. Selanjunya kepuusan Meneri Perekonomian anggal 24 Desember 1953 Nomor:18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaiu bagian Research yang disebu Afdeling A dan bagian penyelenggaraan aa usaha yang disebu Afdeling B. Dengan kepuusan Presiden RI Nomor 131 ahun 1957, kemerdekaan Perekonomian dipecah menjadi kemenerian Perdagangan dan kemenerian Perindusrian. Unuk selanjunya kepuusan Presiden RI Nomor 172,erhiung anggal 1 Juni 1957 Kanor Pusa Saisik diubah menjadi Biro Pusa Saisik yang semula menjadi anggung jawab dan wewenang berada di bawah Perdana Meneri. 3.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang Perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka unuk mendapakan saisik yang handal, lengkap, epa, akura, dan erpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusa Saisik. Universias Sumaera Uara
3 19 Dalam masa orde baru Badan Pusa Saisik elah mengalami empa kali perubahan srukur organisasi: 1. Perauran Pemerinah Nomor 16 ahun 1969 enang organisasi Badan Pusa Saisik. 2. Perauran Pemerinah Nomor 6 ahun 1980 enang organisasi Badan Pusa Saisik. 3. Perauran Pemerinah Nomor 2 ahun 1992 enang organisasi Badan Pusa Saisik dan Kepuusan Presiden Nomor 6 ahun 1992 enang kedudukan, ugas, fungsi, reorganisasi, susunan dan aa Kerja Biro Pusa Saisik. 4. Undang-undang Nomor 16 ahun 1917 enang Saisik. 5. Kepuusan Presiden RI Nomor 86 ahun1998 enang Badan Pusa Saisik. 6. Kepuusan Pemerinah Nomor 51 ahun 1999 enang penyelenggaraan Saisik. Tahun 1968, dieapkan perauran Pemerinah Nomor 16 ahun 1968 yaiu yang mengaur organisasi dan aa kerja di pusa dan di daerah. Tahun 1980 perauran pemerinah nomor 6 ahun 1980 enang organisasi sebagai penggani perauran pemerinah Nomor 16 ahun Berdasarkan perauran Pemerinah Nomor 6 ahun 1980 di iap propinsi erdapa perwakilan BPS (Badan Pusa Saisik). Pada anggal 17 Juni 1998 dengan kepuusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 ahun1998 dieapkan Badan Pusa Saisik, sekaligus mengaur aa kerja dan srukur organisasi BPS (Badan Pusa Saisik) yang baru. Universias Sumaera Uara
4 Logo Badan Pusa Saisik Gambar 2.1 Logo BPS Logo BPS erdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna. Adapun makna yang dimaksud adalah : 1. Biru Memiliki makna enang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS seiap 10 ahun sekali (ahun berakhiran angka 0) yang mencakup index pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehaan, keahanan sosial, konsumsi dan pagelaran, pendidikan, perumahan, sosial budaya, enaga kerja. 2. Hijau Memiliki makna enang Sensus Peranian yang dilakukan seiap 10 ahun sekali (ahun berakhiran angka 3) yang mencakup index anaman pangan, horikulura, kehuanan, perkebunan, perikanan dan peernakan. 3. Orange Memiki makna enang Sensus Ekonomi yang dilakukan seiap 10 ahun sekali (ahun berakhiran angka 6) yang mencakup index kegiaan ekspor-impor, indusri, inflasi, harga produsen, harga perdagangan, keuangan, komunikasi, konsruksi, neraca arus dana, nilai ukar peani, pariwisaa, produk domesik bruo, produk domesik regional bruo, ransporasi, upah buruh, dan usaha mikro kecil. Universias Sumaera Uara
5 Visi dan Misi Badan Pusa Saisik Visi Badan Pusa Saisik mempunyai visi menjadikan informasi saisik sebagai ulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung Sumber Daya Manusia yang berkualias, ilmu pengeahuan dan eknologi informasi yang muakhir. Misi Dalam menunjuk pembangunan nasional Badan Pusa Saisik mengemban misi mengarahkan pembangunan saisik pada penyediaan daa saisik yang bermuu, handal, efekif, dan efisien, peningkaan kesadaran masyaraka akan ari dan kegunaan saisik sera pengembanan ilmu pengeahuan saisik. 3.7 Srukur Organisasi Badan Pusa Saisik Seiap perusahaan baik perusahaan pemerinah maupun swasa mempunyai srukur organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Organisasi adalah suau sisem dari akivias kerjasama yang erorganisir, yang dilaksanakan oleh sejumlah orang unuk mencapai ujuan bersama. Dalam srukur organisasi dieapkan ugas-ugas, wewenang dan anggung jawab seiap orang dalam mencapai ujuan yang elah dieapkan sera bagaimana hubungannya yang sau dengan yang lain. Dengan adanya srukur organisasi perusahaan yang baik, maka dapa dikeahui pembagian ugas anara para pegawai dalam rangka pencapaian ujuan. Adapun srukur organisasi yang dipakai oleh Badan Pusa Saisik Propinsi Sumaera Uara adalah srukur organisasi berbenuk Lini dan saff. 1. Bagian Taa Usaha. 2. Bidang Saisik Produksi. Universias Sumaera Uara
6 22 3. Bidang Saisik Disribusi. 4. Bidang Saisik Kependudukan. 5. Bidang Pengolahan, Penyajian, dan Pelayanan Saisik. 6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Saisik. STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI Universias Sumaera Uara
7 23 BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Daa Pengambilan daa di lakukan di Kanor Badan Pusa Saisik Sumaera Uara, daa yang diambil adalah daa jumlah wisaawan mancanegara yang berkunjung ke koa Medan melalui pinu masuk Bandar Udara Polonia Medan dan Pelabuhan Lau Belawan ahun Tabel 4.1 Daa Jumlah wisaawan mancanegara yang Berkunjung ke koa Medan Tahun 2004 sampai 2015 Tahun Pinu Masuk Wisaawan Jumlah Bandara Polonia Medan Pelabuhan Lau Belawan Sumber : Badan Pusa Saisik Sumaera Uara 4.2 Pengolahan Daa Unuk menganalisis daa di aas, unuk memperoleh nilai n periode kedepan sebagai perbandingan erhadap daa ahun berikunya. Dalam hal ini digunakan daa jumlah wisaawan mancanegara yang di peroleh dari BPS Sumaera Uara. Adapun daa yang diambil adalah jumlah wisaawan mancanegara yang masuk melalui Bandar udara Polonia Medan dan pelabuhan lau Belawan dari ahun 2004 sampai Universias Sumaera Uara
8 24 Pengolahan ini berujuan unuk mendapakan nilai peramalan 3 periode kedepan dari periode erakhir daa yang diperoleh, sehingga daa ersebu dapa diabulasikan ke benuk grafik 3.1 beriku: Penyajian Daa Dalam Benuk Grafik Jumlah Wisaawan Jumlah Wisaawan Mancanegara Ke Koa Medan Tahun Periode Jumlah Wisaawan Gambar 4.1 Grafik Jumlah Wisaawan Mancanegara yang Berkunjung Ke Koa Medan Meode Smoohing Eksponensial Linier Sau Parameer dari Brown Adapun peramalan jumlah penduduk ersebu adalah sebagai beriku: Tahun ke-1 (2004): a. S = dienukan jumlah wisaawan mancanegara ahun perama (2004), yaiu sebesar b. S = dienukan jumlah penduduk ahun perama(2004), yaiu , karena unuk daa -1, belum diperoleh c. a, d. b = belum dienukan = belum dienukan Universias Sumaera Uara
9 25 e. F m = peramalan ahun kedua (F2) dienukan sebesar produksi ahun perama yaiu sebesar Tahun ke 2(2005) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ) = 0,1( )+(0,9)( ) = ,1 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,1)+(0,9)( ) = ,81 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,1)-( ,81) = ,39 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,81) = 88,59 e. Forecas ahun ke 3 dengan m=1 F m = a b (m) = + = ,39+ 88,59 = ,98 Universias Sumaera Uara
10 26 Tahun ke 3 (2006) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,1) = 0,1( )+(0,9)( ,1) = ,59 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,59)+(0,9)( ,81) = ,288 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,59)-( ,288) = ,892 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,288) = 241,478 e. Forecas ahun ke 4 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , ,478 = ,37 Tahun ke 4 (2007) = Universias Sumaera Uara
11 27 a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,59) = 0,1( )+(0,9)( ,59) = ,131 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,131)+(0,9)( ,288) = ,9723 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,131)-( ,9723) = ,2897 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,9723) = 735,3686 e. Forecas ahun ke 5 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , = ,6583 Tahun ke 5 (2008) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,131) Universias Sumaera Uara
12 28 = 0,1( )+(0,9)( ,131) = ,9179 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,9179)+(0,9)( ,9723) = ,567 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,9179)-( ,567) = ,269 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,567) = 552,5945 e. Forecas ahun ke 6 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , ,5945 = ,8636 Tahun ke 6 (2009) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,9179) = 0,1( )+(0,9)( ,9179) = ,5262 Universias Sumaera Uara
13 29 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,5262)+(0,9)( ,567) = ,76292 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,5262)-( ,76292) = ,28948 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,76292) = 894,19592 e. Forecas ahun ke 7 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , ,19592 = ,4854 Tahun ke 7 (2010) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,5262) = 0,1( )+(0,9)( ,5262) = ,27358 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,27358)+(0,9)( ,76292) Universias Sumaera Uara
14 30 = ,61436 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,27358)-( ,61436) = ,9328 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,61436) = 1.407,851 e. Forecas ahun ke 8 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , ,851 = ,7838 Tahun ke 8 (2011) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,27358) = 0,1( )+(0,9)( ,27358) = ,0463 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,0463)+(0,9)( ,61436) = ,56 c. a = S ( S S ) 2 S S Universias Sumaera Uara
15 31 = 2( ,0463)-( ,56) = ,5326 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,56) = 2.249,94293 e. Forecas ahun ke 9 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , ,94293 = ,476 Tahun ke 9 (2012) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,0463) = 0,1( )+(0,9)( ,0463) = ,3 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,3)+(0,9)( ,56) = ,534 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,3)-( ,534) = Universias Sumaera Uara
16 32 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,534) = 2.886,9740 e. Forecas ahun ke 10 dengan m=1 F m = a b (m) = + = ,9740 = ,974 Tahun ke 10 (2013) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,3) = 0,1( )+(0,9)( ,3) = ,97 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,97)+(0,9)( ,534) = c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,97)-( ) = ,94 d. b = ( S S ) 1 Universias Sumaera Uara
17 33 = ( , ) = 3.891,553 e. Forecas ahun ke 11 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , ,553 = ,193 Tahun ke 11 (2014) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,97) = 0,1( )+(0,9)( ,97) = ,973 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,973)+(0,9)( ) = ,4273 c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,273)-( ,4273) = ,1187 d. b = ( S S ) 1 = ( , ,4273) = 4.557,42730 Universias Sumaera Uara
18 34 e. Forecas ahun ke 12 dengan m=1 F m = a b (m) = + = , ,42730 = ,546 Tahun ke 12 (2015) = a. S = + = 0,1( )+(1-0,1)( ,273) = 0,1( )+(0,9)( ,273) = ,3457 b. S = S (1 ) S 1 = 0,1( ,3457)+(0,9)( ,4273) = c. a = S ( S S ) 2 S S = 2( ,3457)-( ) = ,6914 d. b = ( S S ) 1 = ( , ) = 4.643,59397 Perhiungan forecas unuk pemulusan eksponensial ganda α=0,1 dibua dalam benuk abel dibawah Universias Sumaera Uara
19 35 Tabel 4.2 forecas Unuk Pemulusan Eksponensial Ganda (α=0,1) Tahun Periode Jumlah S' S'' a b F+m , , ,39 99, , , ,69 271, , , , ,91 413, , , , ,43 622, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , forecas unuk pemulusan eksponensial ganda = 0,1 Jumlah Wisaawan F+m Jumlah Periode Tahun Gambar 4.2 Grafik Forecas unuk pemulusan eksponensian ganda α=0,1 Dari abel diaas dapa dicari nilai kesalahan ramalan dengan menggunakan MSE dengan formula sebagai beriku: Tahun MSE N i 1 e N 2 Dimana unuk mendapakan nilai harus erlebih dahulu memperoleh nilai, ini diperoleh dengan rumus sebagai beriku: Universias Sumaera Uara
20 36 = e unuk periode ke-3(ahun 2006) = = ,58 = e unuk periode ke-4(ahun 2007) = = ,76 = e unuk periode ke 5 (ahun 2008) = = ,62 = e unuk periode ke 6 (ahun 2009) = = ,47 = e unuk periode ke 7 (ahun 2010) = = ,55 = e unuk periode ke 8 (ahun 2011) = = ,63 = Universias Sumaera Uara
21 37 e unuk periode ke 9 (ahun 2012) = = ,32 = e unuk periode ke 10 (ahun 2013) = = ,85 = e unuk periode ke 11 (ahun 2014) = = ,66 = e unuk periode ke 12 (ahun 2015) = = ,36 = Hasil forecas dan mean square error dengan α=0,1 dibua dalam benuk abel di bawah Universias Sumaera Uara
22 38 Tabel 4.3 forecas dan Mean Square Error dengan (α=0,1) Tahun Periode Jumlah F+m e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,266 Jumlah , ,9 Universias Sumaera Uara
23 39 Forecas dan Mean square error dengan 0, jumlah Millions e2 e F+m Jumlah Tahun Tahun Gambar 4.3 Grafik forecas dan mean square error dengan α=0,1 Dengan menggunakan perhiungan yang sama maka dapa dienukan nilai smoohing eksponensial Tunggal, Ganda dan ramalan yang akan daang unuk α= 0,2 sampai dengan α=0,9 Nilai perhiungannya dapa diliha pada abel 4.4 sampai dengan 4.12 di halaman berikunya. Universias Sumaera Uara
24 Pengolahan Daa Dalam Benuk Tabel Tabel 4.4 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,1 Tahun Periode Jumlah S' S'' a b F+m e e , , ,39 99, , , ,69 271, , , , , , ,91 413, , , , , , ,43 622, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,266 Jumlah Unuk = 0,1; N=12, maka: Universias Sumaera Uara
25 48 Tabel 4.5 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,2 Tahun Periode Jumlah S' S" a b F+m e e , , ,16 355, , , ,22 895, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah , Unuk α = 0,2 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
26 49 Tabel 4.6 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,3 Tahun Periode Jumlah S' S'' a b F+m e e , , ,3 799, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah Unuk α = 0,3 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
27 50 Tabel 4.7 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,4 Tahun Periode Jumlah S' S'' a b F+m e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah , Unuk α = 0,4 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
28 Tabel 4.8 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,5 Tahun Periode Jumlah S' S" a b F+m e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Unuk α = 0,5 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
29 Tabel 4.9 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,6 Tahun Periode Jumlah S' S" a b F+m e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah , Unuk α = 0,6 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
30 Tabel 4.10 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,7 Tahun Periode Jumlah S' S'' a b F+m e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah Unuk α = 0,7 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
31 54 Tabel 4.11 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,8 Tahun Periode Jumlah S' S" a b F+m e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah , Unuk α = 0,8 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
32 55 Tabel 4.12 Peramalan Jumlah Wisaawan mancanegara dengan Pemulusan Eksponensial Ganda Linier dari Brown dengan,9 Tahun Periode Jumlah S' S" a b F+m e e , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah , Unuk α = 0,9 ; N = 12, maka: Universias Sumaera Uara
33 56 1. Kolom 4 merupakan raa-raa 2 ahun erakhir dari daa X pada kolom 3, kemudian dimasukkan pada kolom 4 pada ahun erakhir, dihiung dengan menggunakan rumus: S = (3-1) 2. Kolom 5 adalah raa-raa 2 ahun erakhir dalam kolom 4, kemudian dimasukkan pada kolom ke 5 pada ahun erakhir. Dihiung dengan menggunakan rumus: S (3-2) = 3. Kolom 6 adalah a (konsana) unuk persamaan yang akan dibua. Daa dihiung dengan rumus: a = S ( S S ) 2 S S Tiap perganian ahun peramalan, nilai a selalu berubah (3-3) 4. Kolom 7 adalah b (slope) unuk persamaan peramalan. Dapa dihiung dengan rumus: b = S S (3-4) v = jangka waku moving average 5. Kolom 8 adalah ramalan yang dihiung dengan rumus: F m a = b (m) (3-5) m = jangka waku peramalan kedepan Kemudian dari nilai nilai MSE yang elah diperoleh dapa diliha nilai α yang memberikan nilai MSE yang paling kecil. Perbandingan ukuran keepaan meode Universias Sumaera Uara
34 57 peramalan jumlah pengunjung wisaawan mancanegara ke koa Medan dengan meliha MSE adalah sebagai beriku: Table 4.13 Perbandingan Ukuran Keepaan Meode Peramalan α MSE 0, , , , , , , , , Dengan perkaaan lain meode peramalan yang baik adalah meode yang menghasilkan penyimpangan anara hasil ramalan dan nilai kenyaaan sekecil mungkin. Dari able 3.11 di aas, dapa diliha bahwa MSE yang paling kecil erdapa pada α = 0,9, yaiu dengan MSE = Penenuan Benuk Persamaan Peramalan Melalui cara rial and error dengan 0 < α < 1, elah diperoleh Hasil Perhiungan peramalan pemulusan eksponensial linier sau parameer dari Brown dengan α = 0,9, sehingga dapa dienukan benuk persamaan peramalan unuk periodeperiode berikunya. Berdasarkan Hasil Perhiungan pada α = 0,9, dapa diperoleh persamaan peramalan unuk periode berikunya yaiu: Universias Sumaera Uara
35 ,5 + ( ,1) (m) 4.6 Peramalan Jumlah Penduuduk unuk Tahun 2016, 2017 dan Seelah diperoleh persamaan peramalan nilai jumlah pengunjung wisaawan asing ke koa Medan, maka dapa dihiung nilai jumlah pendudk unuk dua periode berikunya, yaiu unuk ahun 2016, 2017 dan 2018 Perhiungannya adalah: a. Ramalan unuk ahun 2016 dari ahun 2015 dengan α= 0,9 F +m = ,5 + ( ,1) (m) F = ,5 + ( ,1) (1) F 2016 = ,4 b. Ramalan unuk ahun 2017 dari ahun 2015 dengan α= 0,9 F +m = ,5 + ( ,1) (m) F = ,5 + ( ,1) (2) F 2017 = ,3 c. Ramalan unuk ahun 2018 dari ahun 2015 dengan α= 0,9 F +m = ,5 + ( ,1) (m) F = ,5 + ( ,1) (3) F 2018 = ,2 Universias Sumaera Uara
36 59 Tabel 4.14 Peramalan Jumlah Wisaawan Mancanegara yang berkunjung ke koa Medan Unuk Tahun 2016, 2017 dan 2018 Tahun Periode peramalan , , ,2 Dari hasil peramalan dapa diliha grafik Jumlah Wisaawan Mancanegara yang berkunjung ke koa Medan dari ahun sebagai beriku: Jumlah Jumlah Wisaawan Mancanegara yang berkunjung ke koa Medan Tahun Jumlah Periode Tahun Gambar 4.4 Grafik Peramalan Jumlah Wisaawan Mancanegara yang Berkunjung Ke Koa Medan ahun Universias Sumaera Uara
37 60 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTIM 5.1 Pengerian Implemenasi Sisim Implemenasi sisim adalah prosedur yang dilakukan unuk menyelesaikan desain sisem yang ada dalam desain yang diseujui, menginsal, dan memulai sisem baru aau sisem yang akan diperbaiki. Tahapan implemenasi merupakan ahapan penerapan hasil desain erulis ke dalam progamming (coding). dalam pengolahan daa pada karya ulis ini penulis menggunakan sau perangka lunak sebagai implemenasi sisem yaiu Microsof Excel dalam menyelesaikan masalah unuk memperoleh hasil perhiungan. Dalam hal pengolahan daa, kompuer mempunyai kelebihan dari manusia yaiu kecepaan, keepaan, dan keandalan dalam memproses daa. Dengan adanya perangka lunak kompuer ersebu kia sanga erbanu karena memang ada kalanya daa yang sanga rumi dan banyak idak dapa dikerjakan secara manual aau dengan menggunakan enaga manusia yang enunya membuuhkan waku dan enaga yang sanga banyak unuk mengolah daa ersebu, disamping iu fakor kesalahan yang dilakukan manusia relaif besar. Selain iu, dengan adanya perangka lunak kompuer, diharapkan pekerjaan ersebu dapa dilakukan dengan cepa dan epa, dan dengan ingka kesalahan yang relaif kecil. Universias Sumaera Uara
38 Microsof Office Excel Microsof Office Excel merupakan program aplikasi lembar kerja elekronik (spread shee) dari program pake Microsof Office. Excel merupakan salah sau sofware pengolahan angka yang cukup banyak digunakan di dunia. Excel merupakan produk unggulan dari Microsof Corporaion yang banyak berperan dalam pengolahan informasi khususnya daa yang berbenuk angka, dihiung, diproyeksikan, dianalisis, dan dipresenasikan daa pada lembar kerja. Microsof elah mengeluarkan Excel dalam berbagai dari versi 4, versi 5, versi 97, versi 200, versi 2002, versi 2003, versi 2007,versi 2010 dan Shee (Lembar Kerja) Excel erdiri dari 256 kolom dan baris. Seiap kolom di beri nama dengan huruf mulai dari A, B, C,..., Z kemudian dilanjukan AA, AB, AC,..., sampai kolom IV. Sedangkan kolom baris diandai dengan angka mulai dari 1, 2, 3,..., Langkah Langkah Memulai Pengolahan Daa dengan Microsof Office Excel 2010 Tahap perama yang dilakukan adalah mengakifkan windows dan pasikan microsof Excel berada dalam jaringan Microsof Windows, kemudian ikui langkah- langkah sebagai beriku : 1. Dari Windows, klik sar pada askbar, lalu klik program maka iem menu program aplikasi yang elah diinsalasi akan ampil. 2. Klik Microsof Excel. Universias Sumaera Uara
39 62 Gambar 5.1 Cara membuka Microsof Office Excel 5.4 Lembar Kerja Microsof Excel Seelah pengakifan akan ampil lembar kerja Excel yang sudah siap unuk dipergunakan, lembar kerja Excel ersebu dapa diliha pada gambar dibawah ini : Gambar 5.2 Tampilan Microsof Office Excel Universias Sumaera Uara
40 63 Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom beruruan dari aas kebawah sedangkan baris beruruan dari kiri ke kanan yang erdiri aas 256 kolom dan baris pada seiap lembar kerja. Pada seiap kolom dan baris erdapa sel dan ini diidenifikasikan dengan alama yang merupakan kombinasi anara abjad unuk kolom dan angka unuk baris, disamping iu lembar kerja Excel erdapa banyak elemen yang memiliki fungsi ersendiri. 5.5 Pengisian Daa Pengisian daa kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan aau pengeikan daa kedalamnya. Ada dua alernaif pengisian daa, yakni menggunakan keyboard compuer aau melalui submenu yang erdapa pada menu Excel. Dalam pengisian daa kedalam lembar kerja dengan keyboard, diperlukan langkah-langkah sebagai beriku : 1. Leakkan poiner pada sel yang ingin diisi daa 2. Keik daa yang diinginkan 3. Tekan ener aau klik ombol kiri mouse pada sel lain unuk konfirmasi aau mengakhirinya, sedangkan alernaif kedua dalam mengisi daa adalah menggunakan submenu pada menu edi di Excel. Dengan alernaif ini, akan memiliki banyak pilihan yaiu : down,up,righ,lef, dan series (auofill). Universias Sumaera Uara
41 Pembuaan grafik Grafik pada Excel dapa dibua menjadi sau dengan daa aau erpisah pada lembar grafik ersendiri, namun masih berada pada file yang sama. Unuk membua grafik pada Excel, bias menggunakan icon char wizard yang erdapa pada oolbar. Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah : 1. Soro sel aau range sel yang ingin dibua grafik. 2. Klik inser, lalu pilih aau kilk char, maka akan ampil koak dialog char ipe. Gambar 5.3 Tampilan Koak Dialog Char Tipe. 3. Klik ipe grafik yang diinginkan, dan klik nex maka koak dialog char source daa akan ampil. Universias Sumaera Uara
42 65 4. Pada ampilan akan erliha range daa yang elah disoro dan klik radio buuon rows aau kolom yang diinginkan, klik nex maka akan ampil koak dialog char opions. 5. Pada char opion, keik judul grafik. Seelah iu klik nex, maka koak dialog char akan ampil. 6. Anda dapa memilih empa unuk meleekkan grafik ini, kemudian klik finish. Maka grafik analisis daa akan diempakan dilembar kerja yang dipilih. Gambar 5.4 Tampilan Grafik Analisis Daa. Universias Sumaera Uara
43 66 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil peneliian dan pembahasan di aas dapa diperoleh kesimpulan sebagai beriku: Dari hasil peramalan jumlah wisaawan mancanegara yang berkunjung ke koa Medan ahun 2018 sebesar , dapa diliha bahwa erjadi penurunan pengunjung wisaawan mancanegara yang berkunjung ke koa Medan dari ahun 2015 hingga ahun SARAN Meliha poensi pariwisaa di koa Medan sanga besar dan jumlah wisaawan mancanegara yang iap ahun semakin menurun, maka pemerinah koa Medan seidaknya memberikan perhaian yang khusus pada muu pelayanan erhadap wisaawan mancanegara dan pelesarian alam sebagai objek parawisaa. Unuk iu pula diperlukan daa saisik yang lebih lengkap, akura dan lebih bermuu agar dapa mengikui dan mengeahui perkembangan jumlah wisaawan mancanegara ersebu. Memperbaharui infrasrukur jalan yang ada di kawasan daerah erpencil yang memiliki poensi parawisaa yang lumayan menambah pendapaan daerah ersebu. Sebagian wilayah Indonesia yang memiliki poensi parawisaa masih membuuhkan campur angan pemerinah, mulai dari infrasrukur jalan, ransporasi, dan pengembagan fasilias yg mendukung dalam kengiaan berwisaa. Universias Sumaera Uara
BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda
BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUAT TATITIK 3.. ejarah ingka BP (Badan Pusa aisik) A. Masa Pemerinahan Hindia Belanda Pada bulan Februari 920, Kanor aisik perama kali didirikan oleh Direkur peranian, Kerajinan
Lebih terperinciBAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET Latar Belakang Terbentuknya Kabupaten Simalungun. dengan Bupati yang pertama yaitu Madja Purba.
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singka Kabupaen Simalungun 3.1.1 Laar Belakang Terbenuknya Kabupaen Simalungun Pada ahun 1999, Pemerinah Republik Indonesia meneapkan Undang-undang No.70
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan pusat perkebunan kelapa sawit di Sumatera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Kabupaen Labuhan Bau merupakan pusa perkebunan kelapa sawi di Sumaera Uara, baik yang dikelola oleh perusahaan negara / swasa maupun perkebunan rakya. Kabupaen Labuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
23 BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusa Saisik (BPS) 3.1.1 Masa Pemerinahan Hindia Belanda 1. Pada bulan Februari 1920 di kanor Saisik unuk perama kalinya didirikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang erjadi pada waku yang akan daang sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan pada waku yang
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Tahapan Pemecahan Masalah Tahapan pemecahan masalah berfungsi unuk memudahkan dalam mencari jawaban dalam proses peneliian yang dilakukan agar sesuai dengan arah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Pengangguran Pengangguran aau una karya merupakan isilah unuk orang yang idak mau bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciAPLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND
APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND Noeryani 1, Ely Okafiani 2, Fera Andriyani 3 1,2,3) Jurusan maemaika, Fakulas Sains Terapan, Insiu Sains & Teknologi
Lebih terperinciPERAMALAN PENDAPATAN KECAMATAN BERASTAGI DARI SEKTOR PAJAK HOTEL UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR RILPI BISMA GINTING SUKA
PERAMALAN PENDAPATAN KECAMATAN BERASTAGI DARI SEKTOR PAJAK HOTEL UNTUK TAHUN 2009 TUGAS AKHIR RILPI BISMA GINTING SUKA 062407095 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciPROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR ENDANG SUSANTI PURBA
PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI KETERSEDIAAN JAGUNG PROPINSI SUMATERA UTARA TUGAS AKHIR Diajukan Unuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syara Mencapai Gelar Ahli Madya ENDANG SUSANTI PURBA 062407040 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI
7 BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. Sedangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.
PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL MOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUAHAAN MEBEL INAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK. ii Rukayah*), Achmad yaichu**) ABTRAK Peneliian ini berujuan unuk
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia telah menjadi semakin saling tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Masalah Perekonomian dunia elah menjadi semakin saling erganung pada dua dasawarsa erakhir. Perdagangan inernasional merupakan bagian uama dari perekonomian dunia dewasa
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian yang dilakukan mengenai analisis perencanaan pengadaan una berdasarkan ramalan ime series volume ekspor una loin beku di PT Tridaya Eramina
Lebih terperinciPERAMALAN TINGKAT KEBUTUHAN BERAS PADA TAHUN 2008 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMIRA SIREGAR
PERAMALAN TINGKAT KEBUTUHAN BERAS PADA TAHUN 2008 DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN SAMIRA SIREGAR 052407082 PROGRAM STUDI D-3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Meode Peneliian Pada bab sebelumnya elah dibahas bahwa cadangan adalah sejumlah uang yang harus disediakan oleh pihak perusahaan asuransi dalam waku peranggungan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING
Jurnal Informaika Polinema ISSN: 2407-070X SISTEM INFORMASI PERAMALAN STOK BARANG DI CV. ANNORA ASIA MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING Mansyur, Erfan Rohadi Program Sudi Teknik Informaika,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciAPLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 APLIKASI METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BROWN DAN HOLT UNTUK MERAMALKAN TOTAL PENDAPATAN BEA DAN CUKAI
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anibioik 2.1.1 Defenisi Anibioik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sineik, yang mempunyai efek menekan aau menghenikan suau proses biokimia di dalam organisme, khususnya
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN
Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperincix 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.
Pekan #1: Kinemaika Sau Dimensi 1 Posisi, perpindahan, jarak Tinjau suau benda yang bergerak lurus pada suau arah erenu. Misalnya, ada sebuah mobil yang dapa bergerak maju aau mundur pada suau jalan lurus.
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama evrie9@gmail.com
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI
Seminar Nasional Informaika 24 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE BOBOT UNTUK MENILAI KENAIKAN GOLONGAN PEGAWAI Evri Ekadiansyah Program Sudi D3 Manajemen Informaika, STMIK Poensi Uama
Lebih terperinciPerancangan Sistem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Metode Triple Exponential Smoothing
Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informaika ASIA (JITIKA) Vol.10, No.2, Agusus 2016 ISSN: 0852-730X Perancangan Sisem Peramalan Penjualan Barang Pada UD Achmad Jaya Dengan Meode Triple Exponenial Smoohing Tria
Lebih terperinciPerbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X
JURAL SAIS DA SEI ITS Vol. 6, o.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Prin) A 1 Perbandingan Meode Winer Eksponensial Smoohing dan Meode Even Based unuk Menenukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X Elisa
Lebih terperinciBAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF
BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF Pada bab ini akan dibahas mengenai sifa-sifa dari model runun waku musiman muliplikaif dan pemakaian model ersebu menggunakan meode Box- Jenkins beberapa ahap
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBab 2 Landasan Teori
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Keseimbangan Lini 2.1.1 Definisi Keseimbangan Lini Penjadwalan dari pekerjaan lini produksi yang menyeimbangkan kerja yang dilakukan pada seiap sasiun kerja. Keseimbangan lini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI. 3.1 Pengertian dan Kegunaan Peramalan (Forecasting)
BAB 3 LANDAAN TEORI 3.1 Pengerian dan Kegunaan Peramalan (Forecasing) Dalam melakukan analisis dibidang ekonomi, sosial dan sebagainya, kia memerlukan suau perkiraan apa yang akan erjadi aau gambaran enang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciRANK DARI MATRIKS ATAS RING
Dela-Pi: Jurnal Maemaika dan Pendidikan Maemaika ISSN 089-855X ANK DAI MATIKS ATAS ING Ida Kurnia Waliyani Program Sudi Pendidikan Maemaika Jurusan Pendidikan Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam FKIP Universias
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Ramalan adalah sesuau kegiaan siuasi aau kondisi yang diperkirakan akan erjadi
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciGambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang
METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Disini tujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuatan suatu aplikasi
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Disini ujuan akhir yang ingin dicapai penulis adalah pembuaan suau aplikasi program yang digunakan unuk membanu perusahaan dalam menenukan jumlah produksi demand. Disini ada
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Deskripsi Teori 3.1.1. Pengerian Peramalan Unuk membanu ercapainya suau kepuusan yang efisien unuk penjualan produknya, perusahaan memerlukan suau cara yang epa, sisemais dan
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*
PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON* BERLIAN SETIAWATY DAN HIRASAWA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan Alam Insiu Peranian Bogor
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciProyeksi Penduduk Provinsi Riau Menggunakan Metode Campuran
Saisika, Vol. 10 No. 2, 129 138 Nopember 2010 Proyeksi Penduduk Provinsi Riau 2010-2015 Menggunakan Meode Campuran Ari Budi Uomo, Yaya Karyana, Tei Sofia Yani Program Sudi Saisika, Universias Islam Bandung
Lebih terperinciBAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel
BAB III ANALISIS INTERVENSI 3.1. Pendahuluan Analisis inervensi dimaksudkan unuk penenuan jenis respons variabel ak bebas yang akan muncul akiba perubahan pada variabel bebas. Box dan Tiao (1975) elah
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(64-69)
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika Peramalan Penjualan Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) Roi Sania Dengan Menggunakan Program POM QM Henny Yulius 1, Yadi Prawinaa
Lebih terperinciBAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan
BAB 2 KINEMATIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan perbedaan jarak dengan perpindahan, dan kelajuan dengan kecepaan 2. Menyelidiki hubungan posisi, kecepaan, dan percepaan erhadap waku pada gerak lurus
Lebih terperinciSISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING. Oleh: Salman Alfarisi
S. Alfarisi / Journal of Applied Business and Economics Vol. 4 No. 1 (Sep 2017) 80-95 SISTEM PREDIKSI PENJUALAN GAMIS TOKO QITAZ MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING Oleh: Salman Alfarisi Program
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Persediaan Persediaan dapa diarikan sebagai barang-barang yang disimpan unuk digunakan aau dijual pada masa aau periode yang akan daang. Persediaan erdiri dari bahan
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinci