Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3. Teori-teori Pembangunan dan. Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi. Pengantar Ekonomi Pembangunan 10/25/16

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3. Teori-teori Pembangunan dan. Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi. Pengantar Ekonomi Pembangunan 10/25/16"

Transkripsi

1 Pengantar Ekonomi Pembangunan Teori-teori Pembangunan dan Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Putri Irene Kanny 1 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-3 Teori pembangunan ekonomi Teori pertumbuhan ekonomi Mazhab Historismus (Frederich List, d) Mazhab Anaitis (Kasik, Neo-kasik, Keynesian) Teori Schumpeter Teori Rostow Teori Frederich List Teori Hiderbrand Teori Kar Bucher Teori Lewis Teori Ranis dan Fei Teori Ketergantungan Teori Pertumbuhan ainnya 2 Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Pemarsaahan Pembangunan Ekonomi di NSB Proses Pembangunan Ekonomi Daam Perekonomian yang Menghadapi Keebihan Tenaga Kerja Anaisa perubahan struktur ekonomi daam proses pembangunan berdasarkan pada poa dari perubahan yang terjadi pada Pembangunan di negara-negara maju. Persoaan-persoaan pembangunan di NSB, berbagai anaisa dapat memberikan gambaran tentang proses perubahan struktur ekonomi apabia terjadi pembangunan daam suatu masyarakat Persoaan-persoaan NSB pada dewasa ini memiiki perbedaan dengan negara maju pada waktu mereka berada pada taraf permuaan dari pembangunan mereka Maka, anaisa mengenai corak perubahan struktur ekonomi daam proses pembangunan peru pua memperhatikan impikasi dari perbedaan tersebut terhadap corak proses perubahan struktur ekonomi yang akan diaami oeh banyak negara-negara berkembang dimasa yang akan datang 3 Kemampuan menciptakan Pembangunaan dan kesempatan kerja Pengangguran musiman Luas tanah & SDA Jumah Penduduk Pengangguran terbuka dan tersembunyi PT : pekerjaan- yang memiiki produktivitas yang sangat rendah sekai, yang disebabkan oeh adanya kekurangan permintaan (effective demand) daam masyarakat. 4 Chapter 3 Teori-teo ri Pemban gu nan dan Tahap -Tah ap P er tu m buhan Ekonom i 1

2 Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan mempersuit tercapainya tujuan-tujuan dari segaa usaha NSB. terutama tujuan untuk mempertinggi taraf kesejahteraan ekonomi dan sosia masyarakat mengurangi kemampuan negara tersebut untuk memperbesar tabungan menyebabkan negara tersebut harus mengaihkan ebih banyak dana pembangunan untuk menciptakan fasiitasfasiitas yang akan mempertinggi kesejahteraan sosia - yaitu penyediaan perumahan, pendidikan, kesehatan rakyat, sehingga mengurangi dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang ebih produktif; dan mendorong negara tersebut untuk menciptakan ebih banyak pekerjaan dari masa ke masa, untuk menjaga agar masaah pengangguran tidak menjadi bertambah buruk keadaannya 5 Adanya sifat perkembangan penduduk dan masaah pengangguran seperti yang baru dinyatakan. Sehingga mendorong beberapa ahi ekonomi untuk membuat teori mengenai corak pembangunan dan perubahan struktur ekonomi daam suatu masyarakat di mana : 1.penduduknya sebahagian besar masih menjaankan kegiatan di sektor pertanian yang tradisioni, dan 2.sektor tersebut mempunyai keebihan daam jumah tenaga kerja sehingga menghadapi masaah pengangguran terbuka dan tersembunyi yang serius. Anaisa yang demikian dipeopori oeh Lewis, yang kemudian diperdaam oeh Ranis dan Fei, dan beberapa ahi ekonomi ainnya 6 Chapter 3 Teori-teo ri Pembangunan dan Tahap-Tah ap Pertumbuhan Ekonomi Chapter 3 Teori-teo ri Pembangunan dan Tahap-Tah ap Pertumbuhan Ekonomi Mazhab Historismus Poa pendekatan pembangunan ekonomi yg berpangka pada perspektif sejarah. Bersifat induktif empiris. Fenomena ekonomi : Perkembangan Menyeuruh & tahap tertentu daam sejarah. Dimuai di Jerman abad XIX s/d awa abad XX sebagai reaksi terhadap Sistem persaingan bebas (aissez faire) yang ahir dan berkembang di Inggris. Sistem/ paham ini dapat menjamin aokasi Sumbar daya yang optima. Dengan kata ain perkembangan ekonomi hanya terjadi apabia daam masyarakat terdapat kebebasan daam organisasi poitik dan kebebasan perorangan. Tetapi Friedrich ist menghendaki adanya proteksi pemerintah bagi industri yang masih emah (membandingkan sektor industri Jerman dengan Inggris). 7 Teori Frederich List ( ) Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomisuatu bangsa dapat dibagi menjadi empattahap sebagai berikut: Masa berburu dan pengembaraan Masa beternak dan bertani Masa bertani dan kerajinan Masa Pertanian dan Industri Rumah tangga/kerajinan Masa Pertanian, industri manufactur dan perdagangan (menuju fase III : pertanian maju, insustri skaa besar dan perdagangan) 8 2

3 Teori Bruno Hiderbrand (1864) Bruno Hidebrand mengkritik Friedrich List bahwa perkembangan masyarakat/ekonomi bukan karena sifat produksi/konsumsi, tetapi karena perubahan-perubahan daam metoda distribusi yang digunakan. Pemikiran Bruno seau menekankan evousi daam perekonomian masyarakat. Menurut Bruno perkembangan ekonomi didasarkan pada cara distribusi, oeh karena itu ia mengemukakan 3 sistem distribusi / evousi aat tukar, yaitu: 1) Perekonomian barter ( natura ) 2) Perekonomian uang (aat tukar, aat penyimpan niai, satuan hitung & ukuran pembayaran masa depan/utang piutang) 3) Perekonomian kredit (apabia antara penyerahan barang/jasa dengan pembayaran terdapat perbedaan waktu yg cukup berarti) 9 Teori Kar Bucher (1893) Mensintesa Pendapat Frederich List dan Bruno bahwa Perkembangan Ekonomi meaui 3 tahap (Produksi dan Distribusi): 1.Produksi untuk kebutuhan Sendiri /RT 2.Perekonomian Kota dimana perdagangan sudah meuas 3.Perekonomian Nasiona,orientasinya ke pasar (market oriented) yaitu barnag diproduksi untuk dijua ke pasar dimana peran pedagang menjadi semakin penting. 10 Kar Marx ( ) Teori Marx merupakan reaksi terhadap proses pertumbuhan ekonomi kasik berdasarkan kapitaisme yang dikemukakan sebeum Adam Smith ( ) dan dikembangkan oeh David Ricardo ) Penerapan ekonomi kasik di Eropa Barat (Inggris) menimbukan kesenjangan ekonomi antara kaum kapitais semakin kaya dan kaum buruh yang semakin miskin. Kaum kapitais (pemiik moda) memaksimumkan penggunaan moda meaui sistem operasi perusahaan dan memaksimumkan aba dengan cara menekan biaya produksi yang saah satu komponen upah buruh 11 Kar Marx ( ) ajutan Mark menawarkan teori Aternatif, dimana pokoknya adaah membea kepentingan pekerja dan meramakan runtuhnya sistem kapitais. (Teori Sosiais) Secara historis Kar Marx menafsirkan bahwa pertumbuhan ekonomi meaui ima tahapan: 1. Sosiais (Komunia Primitif) poa kehidupan bersama à individu 2. Perbudakan. Majikan (semakin kaya) dan Budak (upah sekedar) 3. Masy Feoda. Kaum bangsawan menguasai tanah. Terajdinya kemajuan teknoogi di sektor pertanian dan perdagangan 4. Masyarakat Kapitais. Perubahan struktur pertanian à Industri 5. Sosiais (Komuna Modern).faktor-faktor produksi miik bersama dan teknoogi sudah maju, semua manusia memiiki peuang yg sama untuk maju pada bidang ekonomi dan kehidupan. 12 3

4 Coin Cark (1957) Cark merupakan ahi ekonomi Inggris modern, mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat meaui tiga tahap: 1. Masyarakat tradisiona. Sektor pertanian merupakan tempat bekerja dan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat 2. Sektor industri. Sudah semakin berkembang shingga menjadi ebih dominan dari pada sektor pertanian 3. Tahap ketiga, yaitu masyarakat sudah berkembang ebih jauh, maka aju pertumbuhan sektor jasa adaah yang paing tinggi. 13 Teori W. W Rostow Rostow mengajukan ima tahap pertumbuhan ekonomi, yaitu 1) Masyarakat tradisiona Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisiona adaah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisiona. Produktivitas kerja manusia ebih rendah bia dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oeh struktur hirarkis sehingga mobiitas sosia dan vertika rendah. 2) Pra-kondisi tingga andas Seama tahapan ini, tingkat investasi menjadi ebih tinggi dan ha itu memuai sebuah pembangunan yang dinamis. Mode perkembangan ini merupakan hasi revousi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tingga andas adaah 14 revousi industri yang berangsung daam satu abad terakhir. Teori Rostow anjutan 3) Tingga andas (Periode Take-off) Tahapan ini dicirikan dengan pertumbuhanekonomi yang dinamis. Karakteristik utama dari pertumbuhan ekonomi ini adaahpertumbuhan dari daam yang berkeanjutan yang tidakmembutuhkan dorongan dari uar. Seperti, industri teksti di Inggris, beberapaindustri dapat mendukung pembangunan. Secara umum tingga andas terjadi daam dua atautiga dekade terakhir. Misanya, di Inggristeah berangsung sejakpertengahan abad ke-17. 4) Menuju kedewasaan (Drive to Maturity) Kedewasaan pembangunan ditandai oeh investasi yang terusmenerus antara 40 hingga 60 persen. Daam tahap ini muai bermuncuan industri dengan teknoogi baru, misanya industri kimia atau industri istrik. Ini merupakan konsekuensi dari kemakmuran ekonomi dan sosia. Pada umumnya, tahapan ini dimuai sekitar 60 tahun seteah tingga andas. Di Eropa, tahapan 15 ini berangsung sejak tahun Teori Rostow anjutan 5) Era konsumsi tinggi dan Besar-besaran merupakan tahapan terakhir dari ima tahap mode pembangunan Rostow. Pada tahap ini, sebagian besar masyarakat hidup makmur. Orang-orang yang hidup di masyarakat itu mendapat kemakmuran dan keserbaragaman sekaigus. Menurut Rostow, saat ini masyarakat yang sedang berada daam tahapanini adaah masyarakat Barat atau Utara. 16 4

5 Mazhab Anaitis Teori-teori pembangunan ekonomi yang termasuk daam mazhab ini berusaha mengungkapkan proses pertumbuhan ekonomi secara ogis dan taat asas (konsisten). Namun, kurang menekankan kepada aspek historisnya/ teori-teori pertumbuhan modern. 17 Teori Ekonomi Kasik Tokoh : Adam Smith, David Ricardo dan Afred marsha Dua aspek utama pertumbuhan ekonomi menurut smith: Pertumbuhan output tota. Menurut Smith ada tiga unsur pokok dari sistem produksi : SDA, SDM dan barang moda yang ada. Pertumbuhan penduduk. Jumah penduduk akan meningkatkan tingkat upah yang beraku ebih tinggi dari tingkat upah subsistem yang pas-pasan untuk hidup. Teori David Ricardo fokus kepada keunggan komparatif. Menurut Ricardo perpacuan antara aju pertumbuhan penduduk dan aju pertumbuhan output. Jumah faktor produksi (SDA,Tanah) tidak bisa bertambah, sehingga akhirnya menjadi faktor pembatas daam proses pertumbuhan suatu masyarakat Proses tarik menarik antara kedua kekuatan dinamis yaitu the aw of diminishing return dan kemajuan teknoogi, yang dimenangkan oeh the aw of diminishing return 18 Teori Neo Kasik Tokoh Robert Soow dan Trevor Swan Teori ini menjeaskan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertambahan penyedia faktor-faktor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumuasi moda) dan tingkat kemajuan teknoogi Rasio moda-output bisa berubah. Dengan kata ain, suatu perekonomian mempunyai kebebasan yang tidak terbatas daam menentukan kombinasi moda dan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menghasikan tingkat output tertentu. TEORI KEYNESIAN Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oeh dua ekonom sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan R. F. Harrod. Domar mengemukakan teorinya tersebut pertama kai pada tahun 1947 daam jurna American Economic Review, sedangkan Harrod teah mengemukakannya pada tahun 1939 daam Economic Journa Teori ini sebenarnya dikembangkan oeh kedua ekonom secara send iri-sendiri, tetapi karena inti teori tersebut sama, maka sekarang ini dikena sebagai teori Harrod-Domar Chapter 3 Teori-teo ri Pemban gu nan dan Tahap -Tah ap P er tu m buhan Ekonom i 5

6 TEORI KEYNESIAN anjutan Teori Harrod-Domar itu merupakan peruasan dari anaisis Keynes mengenai kegiatan ekonomi secara nasiona dan masaah tenaga kerja Teori Keynesian dianggap kurang engkap karena tidak membicarakan masaah-masaah ekonomi jangka panjang. Sedangkan Teori Harrod-Domar ebih hoistik Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionanya jika hanya untuk mengganti barang-barang moda (gedung-gedung, peraatan, materia) yang rusak. Namun demikian, untuk menumbuhkan perekonomian tersebut, diperukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok moda. Chapter 3 Teori-teo ri Pemban gu nan dan Tahap -Tah ap P er tu m buhan Ekonom i 21 TEORI KEYNESIAN anjutan Teori Harrod-Domar ini mempunyai beberapa asumsi yaitu: 1. Perekonomian daamkeadaan pengerjaan penuh (fu empoyment) danbarang- barang moda yang terdiri daam masyarakat digunakan secara penuh. 2. Terdiri dari 2 sektor yaitu sektor rumah tanggadansektor perusahaan, berarti pemerintahdanperdaganganuar negeri tidak ada. 3. Besarnya tabungan masyarakat adaah proporsiona dengan besarnya pendapatannasiona, berarti fungsi tabungandimuai dari titik no. 4. Kecenderungan untuk menabung (margina propensity to save = MPS) besarnya tetap, demikian juga ratio antaramodaoutput (capita-output ratio = COR) dan rasio pertambahan moda-output (incrementa capita-output ratio = ICOR). COR 22 dan ICOR Chapter 3 Teori-teo ri Pemban gu nan dan Tahap -Tah ap P er tu m buhan Ekonom i Teori Schumpeter Joseph Aois Schumpeter pertama kai mengemukakan teori pertumbuhan ekonominya daam buku Theory of Economic Deveopment yang terbit di Jerman 1911 (edisi Inggris muncu 1934), yang kemudian diuraikan dan direvisi daam Business Cyces (1939) dan Capitaism Sociaism, and Democrazy (1942) tanpa mengaami perubahan penting. 23 Teori Schumpeter Lanjutan Makna Pembangunan Ekonomi Schumpeter mengasumsikan bahwa adanya nominan persaingan sempurna yang berada daam keseimbangan mantap. Didaam keseimbangan mantap adanya persaingan yang sempurna : tidak ada aba, tidak ada suku bunga, tidak ada tabungan, tidak ada investasi dan tidak ada pengangguran terpaksa. Ha ini disebut arus sirkuer Arus sirkuer adaah suatu airan yang hidup dari sumber tenaga buruh dan ahan pertanian yang mengair secara terus-menerus, dan airan tersebut mengair pada setiap periode ekonomi ke daam waduk yang kita sebut pendapatan, untuk diaihkan ke daam pemuasan keinginan. Menurut Schumpeter, pembangunan adaah perubahan yang spontan dan terputus-putus pada sauran-sauran arus sirkuer tersebut, gangguan terhadap keseimbangan yang seau mengubah dan mengganti keadaan keseimbangan yang ada sebeumnya. Unsur utama pembangunan teretak pada usaha meakukan kombinasi yang baru, yang ada daam keadaan mantap. Kombinasi baru ini muncu 24 daam bentuk Inovasi. 6

7 Teori Schumpeter Lanjutan Inovasi Terdiri atas 5 unsur : 1) Pengenaanbarangbaru 2) Pengenaan metode produksi baru 3) Pembukaan pasar baru 4) Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur, dan 5) Pembentukan organisasi baru pada setiap industri seperti penciptaan monopoi. Menurut schumpeter, pengenaan produk baru dan perbaikan terus menerus pada produk iniah yang membawa kepada pembangunan. 25 Teori Schumpeter Lanjutan Peranan Inovator Schumpeter berpendapatbahwa peranan inovator tidak kepada kapitais tetapi kepada pengusaha. karena pengusaha tidak menyediakan dana tetapi mengatur pemakaiannya. Pengusaha didorong oeh 3 unsur : 1) Keinginan untuk mendirikan kerjaan bisnis swasta 2) Keinginan untuk menguasai dan membuktikan superioritasnya 3) Kesenangan membuat dan mendapatkan sesuatu, atau sekedar menyaurkan kepintaran dantenaga seseorang. 26 Teori Schumpeter Lanjutan Teori Schumpeter Lanjutan Sifatnya tergantung pada ingkungan sosia budayanya. Untuk menjaankan fungsi ekonominya pengusaha memerukan 2 ha : 1) Adanya pengetahuan teknoogi (untuk memproduksi barang-barang baru). 2) Kemampuan mengatur faktor-faktor produksi daam bentuk moda pinjaman. Menurut Schumpeter, ada segudang pengetahuan teknoogi yang beum dimanfaatkan, tetapi pengusaha sudah menggunakannya. Karena itu, moda pinjaman penting untuk memuai pembangunan. 27 Pemutusan Arus Sirkuer Mode Schumpeter berawa dengan pemutusan arus sirkuer meaui inovasi daamwujud produkbaru oeh seorang pengusaha guna memperoeh aba. Daam rangka mewujudkannya, pengusaha yg meakukan inovasi dibiayai oeh peruasan kredit, tetapi investasi di bidang inovasi ini sangat beresiko, apabia inovasi berhasi maka pengusaha yang terkait dibidangyang sama akan mengikutinya. Penyebaran inovasi ini dapat ditunjukan pada Gambar. (1) pada gambar ini presentase perusahaan yang meakukan inovasi tertentu ditunjukkan dengan sumbu vertika, sedang unsur waktu digambarkan dengan sumbu horisonta. 28 7

8 Teori Ketergantungan Teori Ketergantungan anjutan Seteah ada teori modernisasi yang menjeaskan bagaimana pembangunan seharusnya diaksanakan, kemudian muncuah teori ketergantungan sebagai teori yang muncu sebagai kritikan dari teori modernisasi. Pada teori modernisasi mendefiniskan bahwa pembangunan itu seharusnya berkibat dan mencontoh negara negara barat yang terebih dahuu maju, dan penyebab tidak berkembangnya sebuah negara dikarena faktor faktor daam negara tersebut yang menghambat gerak pembangunan. Negara dunia ketiga (wiayah Amerika Latin) yang mengikuti ha tersebut ternyata menghadapi masaah daam perekonomian, mereka terikat pada tingginya angka hutang piutang dan angka infansi yang tinggi. 29 Akhirnya timbu krisis kepercayaan kepada teori modernisasi terhadap bagaimana pembangunan itu seharusnya diakukan. Hingga, muncuah teori ketergantungan yang menjeaskan kegagaan dari teori modernisasi tersebut. Teori ini berawa dari pemikiran kar marx yang sering disebut sebagai marxist. Menurut airan marxisme, terdapat dua istiah yaitu kaum borjuis dan kaum proetar, dimana kaum borjuis mengambi keuntungan dari kaum proetar. Dari dua istiah ini, daam pembagunan dapat dianaogikan sebagai negara maju dan negara tertingga. Daam hubungan negara maju dan negara tertingga terjadi hubungan yang tidak seimbang. Ketimpangan hubungan yang tidak sejajar ini menyebabkan negara tertingga tidak 30 dapat berkembang kearah maju. Teori Ketergantungan anjutan Mode pembangunan menurut teori ketergantungan adaah memaksimakan faktor faktor interna yang disebut daam teori modernisasi sebagai penghambat gerakpembangunan. Menurut teori ketergantungan bahwa penyebab masaah pembangunan di beberapa negara dunia ketiga adaah faktor eksterna, yakni hubungan yang tidak sejajar diantara negara maju dan negara tertingga ataupunintervensi dari negaramaju terhadapnegara tertingga. Negara-negara yang memiiki perekonomian yang kuat akan mempengaruhi dan mendominasi Negara-negara yang tertingga sehingga terjadi sebuah kondisi ketergantungan. Konsep modernisasiadaah saah satu iusi daam pembangunan yang hanya semata mata berkibat pada negara maju tanpa meihat kekhasan faktor interna sebuah negeri sebagai 31 pemacu pembangunan. Teori Pertumbuhan ainnya Teori pertumbuhan baru (NTG) Teori pertumbuhan baru pada dasarnya merupakan teori pertumbuhan endogen. Karena menganggap pertumbuhan GNP ebih ditentukan oeh sistem proses produksi dan bukan berasa dari uar sistem Teori Geografi Ekonomi Baru (NEG) Teori ini menekankan pada pentingnya hasi yang meningkat, skaa ekonomis dan persaingan yang tidak sempurna Teori Perdagangan Baru (NTT) NTT menyatakan bahwa sifat dasar dan karakter transaksi internasiona teah sangat berubah dewasa ini di mana airan barang, jasa dan asset yang menembus wiayah antar negara tidak begitu dipahami oeh teori-teori perdagangan tradisiona 32 8

9 Teori Lewis Lewis menyatakan tujuan dari teori mengenai proses pembangunan yang khusus diperuntukkan bagi negara yang menghadapi masaah keebihan tenaga kerja. Ia menyatakan ketidakpuasannya terhadap teori yang berkembang sesudah masa ahi-ahi ekonomi Kasik (ahi ahi ekonomi yang membuat anaisis di antara bagian kedua abad ke-18 hingga bagian kedua abad ke-19), yaitu teori Neo-Kasik dan genera teory-nya Keynes, karena kedua teori tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang ada di negara berkembang. 33 Teori Lewis anjutan Anaisis Neo-Kasik bertoak dari pandangan bahwa penawaran tenaga kerja daam masyarakat tidak berebihan. Sedangkan anaisis Keynes bertoak dari anggapan bahwa bukan saja terdapat penawaran tenaga kerja yang berebih, tetapi juga tanah yang tersedia dan kapasitas memproduksi jumahnya tidak terbatas. Keadaan ini bertentangan dengan keadaan yang tedapat di negara berkembang. Lewis menganggap di banyak negara berkembang terdapat tenaga kerja yang berebih, akan tetapi sebaiknya menghadapi masaah kekurangan moda, dan 34 keusan tanah yang beum digunakan sangat terbatas. Teori Lewis anjutan Masaah Keebihan Tenaga Kerja merupakan pengangguran terseubung yang dapat diaihkan dan digunakan sektor ain tanpa mengurangi produksi di sektor di mana pada muanya para penganggur tersebut barada. Seain itu masih terdapat beberapa sumber ain untuk tambahan tenaga kerja yang diperukan oeh sektor yng berkembang, yaitu: kaum wanita yang bekerja daam keuarga atau rumah tangganya sendiri, pertambahan penduduk dari masa ke masa, dan pengangguran baru yang diciptakan oeh pertambahan efisiensi. Sumber-sumber tenaga kerja ini memungkinkan negara yang menghadapi masaah keebihan penduduk mengembangkan industi-industri baru dan kegiatan-kegi atan ekonomi baru ainnya tanpa mengaami kekurangan tenaga kerja yang tidak terdidik. Akhirnya penawaran tenaga kerja tidak terbatas. Pada muanya akan dihadapi masaah kekurangan tenaga kerja terampi dan terdidik, tetapi daam jangka panjang ha ini dapat diatasi dengan memperuas pendidikan. Dengan demikian hambatan pembangunan yang terutama adaah 35 kekurangan moda dan kekayaan aam yamg terbatas. Teori Ranis dan Fei Teori pertumbuhan ekonomi Ranis-Fei Di kembangkan oeh dua orang ahi ekonomi, yaitu Gustav Ranis jan John Fei. Teori tersebut pertama kai di kemukakan daam tuisan mereka yang berjudu A Theory of Economic Growth, yang diterbitkan daam American Economic Review; dan seanjutnya disempurnakan dan diengkapi agi daam buku mereka, Deveopment of the abour Surpus Economy. 36 9

10 Teori Ranis dan Fei anjutan.. Teori Ranis dan Fei di maksudkan : pertumbuhan untuk Negara yang menghadapi masaah keebihan penduduk sehingga menghadapi masaah penggangur an serius, dan kekayaan aam yang tersedia dapat dikembangkan sangat terbatas. Seain itu anaisis Ranis dan Fei ebih banyak di berikan kepada perubahan perubahan yang terjadi di sector pertanian. Mode pertumbuhan ekonomi Ranis dan Fei menunjukan pengaruh dari perubahan produktivitas tenaga kerja di sector kapitais/sector modern kepada corak proses pembangunan, menunjukan akibat kemajuan tingkat produktivitas kegiatan kegiatan di sector pertanian terhadap pembangunan ekonomi yang akan tercipta. Anaisis Ranis Fei juga menunjukan pengaruh dari pertambahan penduduk terhadap proses pertumbuhan ekonomi, pengaruh system pasar terhadap interaksi di antara sector pertanian dan industry dan jangka masa Chapter 3 Teori-teo ri Pemban gu nan dan Tahap -Tah ap Pertumbuhan Ekonomi 39 Chapter 3 Teori-teo ri Pemban gu nan dan Tahap -Tah ap Pertumbuhan Ekonomi 10

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN TEORI UTAMA PEMBANGUNAN MENURUT TODARO (1991;1994) Teori pertumbuhan linear. Teori perubahan struktural. Teori Dependensia. Teori neo-klasik. Teori-teori baru. Teori pertumbuhan linear Dasar pemikiran

Lebih terperinci

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif 1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi

Lebih terperinci

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG SNIPTEK 2016 ISBN: 978-602-72850-3-3 RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG Indah Puspitorini AMIK BSI Bekasi J. Raya

Lebih terperinci

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, FOURIER Oktober 2014, Vo. 3, No. 2, 98 116 PENYELESAIAN MATCHING GRAF DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN DAN PENERAPANNYA PADA PENEMPATAN KARYAWAN DI SUATU PERUSAHAAN Auia Rahman 1, Muchammad Abrori 2,

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : EKONOMI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPS Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pengertian pembangunan ekonomi adalah... a. Suatu proses yang terus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya dan Studi empiris yang dibahas

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. Teknik Peneitian Peneitian dengan metode perbandingan eksperimenta berisikan kegiatan yang direncanakan dan diaksanakan oeh peneiti, maka dapat diperoeh bukti-bukti yang

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja

Manajemen Kinerja Pertemuan ke-lima. Pokok Bahasan: Penilaian Kinerja Manajemen Kinerja Pertemuan ke-ima Pokok Bahasan: Peniaian Kinerja Manajemen Kinerja, 2 sks CHAPTER 5 PENILAIAN KINERJA 1 Pokok Bahasan: Pengertian peniaian kinerja Proses peniaian kinerja Faktor-faktor

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

guru dan berperan aktif memotivasi

guru dan berperan aktif memotivasi Jurnq miah Guru "COPE", No. 0/Tahun V/Pebruari 2004 PERANAN PERSATUAN GURU REPUBLK NDONESA (PGR) DALAM UPAYA PENNGKATAN PROFESONALSME GURU oeh: Tri Murwaningsih *) Abstrak Masaah tenaga pendidikan di ndonesia

Lebih terperinci

ekonomi Tujuan Pembelajaran

ekonomi Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Semester 1 Kelas XI SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2 1. Teori yang dikemukakan oleh David Ricardo adalah Pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Lebih terperinci

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming Mode Optimasi Penjadwaan Proses Sitting Materia Ro dengan Muti Objective Programming Dina Nataia Prayogo Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jaan Raya Kairungkut, Surabaya, 60293 Te: (031) 2981392,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan

Lebih terperinci

Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya

Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic Growth), diantaranya BAB IV LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 4.1. Landasan Teori 4.1.1. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Para ekonom membedakan antara pembangunan ekonomi (Economic Development) dengan pertumbuhan ekonomi (Economic

Lebih terperinci

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian

Lebih terperinci

Sebuah catatan proses Participatory Rural Appraisal (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat Juni 2003

Sebuah catatan proses Participatory Rural Appraisal (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat Juni 2003 Sebuah catatan proses Participatory Rura Appraisa (PRA) di Dusun Cisarua, Desa Cipeuteuy, Sukabumi, Jawa Barat 14 23 Juni 2003 diterbitkan oeh: Yayasan Pedui Konservasi Aam Indonesia, 2005 Pengantar Cataan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah 16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Dana Perimbangan 2.1.1. Pengertian dan Pembagian Dana Perimbangan 2.1.1.1. Pengertian Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari

Lebih terperinci

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Adhe Afriani 1*, Hasriati 2, Musraini 2 1 Mahasiswa Program S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi BAB I KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Bila di dalam suatu masyarakat tersedia sejumlah pekerjaan yang cukup, sehingga orang-orang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneitian Peneitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh service exceence terhadap kepuasan konsumen. Adapun yang

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anaisis aktor Menurut Hair, et a. (995) anaisis faktor adaah sebuah nama umum yang diberikan kepada sebuah keas dari metode statistika mutivariat yang tujuan utamanya adaah menentukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya

Lebih terperinci

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8 Jurna Akademis dan Gagasan tetika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Haan 1 hingga 8 PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA POWERPOINT DAN BAGAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA Prayekti, Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Probem Based Instruction sebagai aternatif Mode Pembeajaran Fisika di SMA Prayekti FKIP-Universitas Terbuka, emai: prayekti@mai.ut.ac.id

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pengertian pertumbuhan ekonomi sudah banyak dirumuskan dengan sudut pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak ANALISIS FOURIER Kusnanto Mukti W./ M0209031 Jurusan Fisika Fakutas MIPA Universitas Sebeas Maret Abstrak Anaisis fourier adaah cara matematis untuk menentukan frekuensi dan ampitudo harmonik. Percobaan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK. Andri Wijanarko,SE,ME TEORI PEMBANGUNAN KLASIK Andri Wijanarko,SE,ME EKONOMI PEMBANGUNAN Suatu cabang ilmu ekonomi yang bertujuan menganalisis masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang dan mendapatkan cara mengatasi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN

MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN MENINGKATKAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI TINGKAT PERUSAHAAN BUKU PEGANGAN BAGI PELATIH 1 Hak Cipta Kantor Perburuhan Internasiona 2002 Pertama terbit tahun 2002 Pubikasi Kantor Perburuhan Internasiona diindungi

Lebih terperinci

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD Konferensi Nasiona Imu osia & Teknoogi (KNiT) Maret 016, pp. 56~6 ANIMAI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK IWA D 56 Desy Yekti A 1, Nani Purwati 1 AMIK BI Yogyakarta e-mai: mbesesek@gmai.com,

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PDATO GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PENGHANTARAN NOTA KEUANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 207 PADA RAPAT PARPURNA DEWAN PERWAKLAN

Lebih terperinci

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan. 36 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS Stepanus Sahaa S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan Abstract The aim of this research is the define rigid inert moment with

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Gross Domestik Product tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 26 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING Diana Puspita Sari, Arfan Backtiar, Heny Puspasri Industria Engineering Department, Diponegoro University Emai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini disajikan berbagai teori yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Tinjauan teoritis ini meliputi pertumbuhan ekonomi, teori penciptaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi memiliki arti penting sebagai proses peningkatan taraf hidup manusia serrta pengembangan kegiatan perekonomian untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Musih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmai.com Pustek Bahan Industri Nukir

Lebih terperinci

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR

Nomor : 361/UN.3.1.4/PPd/ Maret 2015 Lampiran : 1 (satu) eksemplar : Penyebaran Informasi Beasiswa S2 STAR UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 61/UN..1.4/PPd/2015

Lebih terperinci

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Oleh BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang

Lebih terperinci

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TABEL MORTALITAS Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro TUJUAN Mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami tabe mortaitas 2. Menjeaskan hubungan antara ajur-ajur tabe mortaitas

Lebih terperinci

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah HANDOUT PERKULIAHAN Nama Mata Kuiah : Orientasi dan Mobiitas Kode Mata Kuiah : LB 461 Jumah SKS : 2 Semester : Genap (6) Keompok Mata Kuiah : MKPS Status Mata Kuiah : Wajib bagi spesiaisasi A Prasyarat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Kampus B Jaan Airangga 4 Surabaya 60286 Tep. 01-50642, 506584 Fax. 01-5026288 Website: http://www.fe.unair.ac.id E-mai: fe@unair.ac.id, info@fe.unair.ac.id Nomor : 125/UN.4/PPd/Dept/Ak/201

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular) Zainab Aminatul Ummah Sunarti Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. yang negative atau mengancam (Towsent alih bahasa,daulima,1998). tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito,1995).

BAB II TINJAUAN TEORI. yang negative atau mengancam (Towsent alih bahasa,daulima,1998). tidak dapat membuat hubungan tersebut (Carpenito,1995). 1 6 BAB II TINJAUAN TEORI A Pengertian Isoasi sosia merupakan kondisi kesendirian yang diaami oeh individu dan diterima sebagai ketentuan orang ain sebagai suatu keadaan yang negative atau mengancam (Towsent

Lebih terperinci

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT JIMT Vo. 12 No. 1 Juni 2015 (Ha. 92 103) Jurna Imiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. ilmu tersendiri yang mempunyai manfaat yang besar dan berarti dalam proses BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Pembangunan Pertanian Dalam memacu pertumbuhan ekonomi sektor pertanian disebutkan sebagai prasyarat bagi pengembangan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Ekonomi

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Ekonomi Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Ekonomi EBTANAS-SMA-94-01 Kebutuhan primer, sekunder, dan mewah adalah pembagian kebutuhan menurut A. intensitas B. waktu C. sifat D. wujud E. subyek EBTANAS-SMA-94-02

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara BAB II Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Teori Klasik mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara Mazhab Klasik Pelopornya : Adam Smith (An( Inquiry into

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ANALISIS PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANALISIS PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 005-010 JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Van Indra Wiguna 061013085 JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI DINAMIKA INFORMATIKA Vo.6 No. 1, Maret 2014 ISSN 2085-3343 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI Teguh Khristianto, Bayu Surarso,

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-7 z Pandangan Pokok Analisis Mikroekonomi

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia SEBARAN POTENSI AIR TANAH DI KECAMATAN CEMPAKA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI SCHLUMBERG DISTRIBUTION OF GROUND WATER POTENTIALS IN CEMPAKA SUBDISTRICT USING GEOLISTRIC METHOD

Lebih terperinci

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter

Lebih terperinci

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad Jurna Teematika, vo. 9 no. 2, Institut Teknoogi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betaaktam Departemen Instaasi Produksi Lafiad Devi Puspitarini

Lebih terperinci

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir...

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir... P uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena dengan perkenannya booket Penangguangan Masaah Kesehatan akibat Bencana Banjir bagi pengeoa tingkat Kabupaten/Kota ini dapat seesai pada waktunya.

Lebih terperinci

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L Seanjutnya rancangan perkuiahan setiap pertemuan adaah sebagai berikut: Pert. Ke Aktivitas Perkuiahan Softski yang Diharapkan 1 Learning Contract - - - - - - - - - - - - Ketekunan Kedisipinan 1 Dosen membagikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak, serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, hal ini membuat Indonesia pantas disebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara

BAB II LANDASAN TEORI. ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Menurut Prof. Simon Kuznets, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin

Lebih terperinci

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a* Frekuensi Aami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksia Ruy Irawan 1,a* 1 Program Studi Teknik Sipi,Fakutas Teknik, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa a nawari007@yahoo.com Abstrak Artike ini menyajikan

Lebih terperinci

PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA

PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA PROSES PEMBANGUNAN EKONOMI DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI KELEBIHAN TENAGA KERJA SEBAB Rasio luas tanah dengan jumlah pendapatan kecil dan pertambahan penduduk cepat TEORI LEWIS

Lebih terperinci

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN TEORI-TEORI PEMBANGUNAN PENGELOMPOKAN TEORI Untuk mengelompokkan teori-teori pertumbuhan dan pembangunan ekonomi secara tepat dan sederhana bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat menggunakan dan mengelola sumber-sumber daya yang ada dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat menggunakan dan mengelola sumber-sumber daya yang ada dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yaitu pemerintah bersama masyarakat menggunakan dan mengelola sumber-sumber daya yang ada dan

Lebih terperinci

melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan

melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan BAB IV LANDASAN TEORI 4.1 Arti Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah suatu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan

Lebih terperinci

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog: Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi pemahaman yang sama dengan pertumbuhan ekonomi (Jhingan, 1988:4-5). Pertumbuhan ekonomi adalah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Dualisme Pembangunan

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Dualisme Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Masalah Dualisme Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id 1 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-9 z Konsep Dualisme z Macam-macam Dualisme z Dualisme Sosial

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Pembangunan PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Pengantar Ekonomi Pembangunan PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI Pengantar Ekonomi Pembangunan PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-5 z Pengertian, Unsur, dan Fungsi Perencanaan z Perlunya

Lebih terperinci

Sosiologi Pembangunan

Sosiologi Pembangunan Slamet Widodo Pembangunan Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terencana Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

Lebih terperinci

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN Dalam menerangkan mengenai sewa ekonomi dan pendapatan pindahan ada beberapa

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR Nama : Saepudin ABSTRAK Saah satu masaah yang sering dihadapi perusahaan yaitu disipin kerja seperti banyak

Lebih terperinci