ekonomi Tujuan Pembelajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ekonomi Tujuan Pembelajaran"

Transkripsi

1 KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI Semester 1 Kelas XI SMA/MA KTSP & K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami pengertian pembangunan ekonomi, faktor-faktor pembangunan ekonomi, indikator keberhasilan pembangunan ekonomi, masalah pembangunan ekonomi, kebijakan dan strategi pembangunan, pertumbuhan ekonomi, dan teori pertumbuhan ekonomi. A. PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI Kamu pasti sering melihat gedung-gedung bertingkat yang berdiri megah ketika berkunjung ke suatu kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Surabaya. Kemegahan gedung tersebut mengindikasikan adanya kegiatan manusia yang di dalamnya mencakup aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi. Selain gedung megah, keberadaan rumah mewah dan kendaraan roda dua dan empat yang memenuhi jalan raya menggambarkan berhasilnya sebagian manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Namun tidak sedikit juga di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang kekurangan gizi, tidak mendapatkan pendidikan yang layak, hingga kurangnya distribusi pelayanan kesehatan dan buruknya infrastruktur di daerah-daerah tertinggal. Ketimpangan yang terjadi antara daerah satu dengan daerah lainnya menjadi tanggung jawab bersama, khususnya pemerintah sebagai pihak pelaksana dan penentu kebijakan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat. Seluruh kegiatan yang diupayakan tersebut merupakan bagian dari kegiatan yang disebut dengan pembangunan ekonomi. 1

2 Pembangunan ekonomi menjadi hal yang sangat penting diperhatikan oleh setiap bangsa. Krisis ekonomi pada 1998 yang diawali dari krisis moneter diduga berasal dari penanganan pembangunan ekonomi yang terganggu dalam beberapa dekade sebelumnya. Pembangunan ekonomi berkaitan erat dengan kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah pada suatu negara. Instrumen dan unsur yang diperlukan dalam kebijakan ekonomi juga digunakan dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang bertujuan menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara atau daerah dalam jangka panjang. Kenaikan PDB tersebut lebih besar daripada tingkat pertumbuhan penduduk. Jadi, pembangunan ekonomi dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang bertujuan menaikkan PDB suatu negara atau daerah agar melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Di dalam pembangunan ekonomi, kenaikan pendapatan masyarakat diikuti pula oleh perubahan dalam struktur sosial dan sikap masyarakat. Pembangunan ekonomi juga mengacu pada proses perubahan dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Apabila beberapa daerah terpencil mengalami pembangunan, tidak berarti suatu negara sedang mengalami perubahan karena pembangunan ekonomi hanya mencakup perubahan di tingkat aktivitas ekonomi yang lebih tinggi. Artinya, pembangunan ekonomi merupakan suatu proses transformasi ekonomi yang sifatnya menyeluruh, misalnya terjadinya perubahan struktur ekonomi suatu negara dari agraris menjadi industri. Menurut Michael P. Todaro, pembangunan ekonomi terjadi apabila terdapat perubahanperubahan dalam struktur sosial, perubahan percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan (bagaimana kekayaan dinikmati oleh seluruh masyarakat), dan adanya pemberantasan kemiskinan. Menurut Prof. Denis Goulet, ada tiga inti pembangunan yang membuat hidup lebih baik. Ketiga hal ini merupakan tujuan bersama yang dicari oleh semua individu dan masyarakat, yaitu sebagai berikut. a. Rezeki kehidupan, berupa makanan, tempat tinggal, kesehatan, perlindungan pendidikan, dan pakaian. Apabila pemenuhan kebutuhan dasar tersebut tidak memadai, berakibat pada terjadinya keterbelakangan pada kehidupan sosial masyarakat. b. Harga diri, yaitu perasaan berharga dan kemandirian. Tidak ada negara yang mengalami pembangunan apabila negara itu digunakan sebagai alat oleh negara lain untuk mengejar kepentingan masing-masing. 2

3 c. Bebas dari perbudakan. Artinya dalam konteks saat ini adalah bebas dari dari kejahatan dan kebodohan. Hal ini juga berarti masyarakat mampu memilih berbagai komponen kebebasan politik, kesetaraan kesempatan, dan aturan hukum dalam kehidupan bermasyarakat. Profesor Dudley Seers menegaskan keberhasilan pembangunan ekonomi ditentukan oleh jawaban atas tiga pertanyaan berikut. a. Apakah pembangunan tersebut telah mengurangi kemiskinan? b. Apakah pembangunan tersebut dapat mengurangi pengangguran? c. Apakah pembangunan tersebut telah mampu mengurangi kesenjangan? Dengan demikian, menurut Prof. Dudley Seers, suatu pembangunan ekonomi dikatakan berhasil apabila pendapatan per kapita masyarakat meningkat (kemiskinan berkurang), tingkat pengangguran berkurang, dan kesenjangan antara kaya dan miskin mengecil yang dapat diukur menggunakan indikator kurva lorenz. Kurva lorenz adalah kurva yang menggambarkan tingkat distribusi pemerataan pendapatan yang dinyatakan dalam bentuk rasio gini atau indeks gini. Apabila indeks gini makin mendekati 0, pemerataan dikatakan makin merata. Sebaliknya, apabila indeks gini makin mendekati 1, pemerataan dikatakan makin tidak merata atau timpang. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan ciri-ciri pembanguan ekonomi adalah sebagai berikut. 1. Kenaikan PDB jangka panjang. 2. Kenaikan PDB melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. 3. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara umum. 4. Terciptanya perubahan secara menyeluruh karena adanya pembangunan ekonomi sehingga berdampak pada berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan berbagai bidang lainnya. B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI Pelaksanaan pembangunan antara negara satu dengan negara lainnya tentu akan berbeda. Satu negara dapat melaksanakan pembangunan lebih cepat dari negara yang lainnya. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Pertanyaan ini tidaklah mudah untuk dijawab sebab keberhasilan pelaksanaan pembangunan ekonomi di suatu negara akan sangat bergantung pada faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi. Para 3

4 ahli menyimpulkan beberapa hal yang memengaruhi pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut. a. Sistem sosial dan sikap masyarakat. Hal ini memegang peranan yang penting dalam menciptakan pembangunan ekonomi. Hasil identifikasi di negaranegara berkembang menunjukkan sistem sosial dan sikap masyarakat menjadi penghambat dalam pembangunan ekonomi. Adat istiadat yang sangat kental pada masyarakat tradisional berupa upacara untuk berbagai kegiatan dan acara dianggap memperlambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu, sikap atau pola hidup masyarakat yang tidak mau bekerja keras, bekerja dengan jam kerja yang pendek, malas menabung, dan sikap negatif lainnya juga dapat menghambat pembangunan ekonomi. b. Kepemilikan barang modal. Pada masyarakat yang kurang maju, kepemilikan modal seperti cangkul, bajak, dan parang akan sangat berperan penting untuk kegiatan berburu dan bertani. Pada masyarakat modern, peranan modal juga sangat menentukan keberhasilan peningkatan produktivitas. c. Kuantitas dan kualitas penduduk serta tenaga kerja. Pertambahan penduduk dari waktu ke waktu dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi. Namun hal ini juga dapat menjadi bumerang apabila pertambahan penduduk tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama dari sisi pendidikan dan keterampilan. Di satu sisi, tingginya jumlah penduduk dapat meningkatkan permintaan barang yang akan diikuti dengan perluasan pasar. Namun di sisi yang lain, hal ini dapat memicu terjadinya pengangguran yang besar apabila sektor industri tidak mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Oleh sebab itu, perlu adanya pengendalian dalam laju pertumbuhan penduduk, seperti program Keluarga Berencana (KB) yang disertai dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. d. Penguasaan teknologi. Makin majunya peradaban manusia diiringi dengan majunya tingkat penggunaan teknologi. Hal ini dapat dianggap sebagai keberhasilan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun, kemajuan teknologi juga dapat memberikan dampak negatif. Salah satunya adalah pengangguran akibat teknologi, misalnya mekanisasi atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin. C. INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN EKONOMI Secara konseptual, pembangunan ekonomi memiliki makna yang luas dan inklusif. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi tentu perlu indikator-indikator tertentu. Ada tiga indikator utama pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut. 4

5 a. Indikator Moneter Indikator moneter terdiri atas pendapatan per kapita dan indikator kesejahteraan ekonomi bersih atau Net Economic Welfare (NEC). 1. Pendapatan per kapita merupakan indikator moneter atas setiap kegiatan ekonomi penduduk suatu negara. Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk. Indikator pendapatan per kapita mempunyai beberapa kelemahan, seperti ketidakmampuan untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara utuh. 2. Kesejahteraan Ekonomi Bersih atau Net Economic Welfare adalah indikator pembangunan yang menyempurnakan metode perhitungan GNP dengan koreksi positif dan negatif. Koreksi positif mengharuskan adanya perhatian terhadap waktu senggang (leisure) dan perkembangan sektor informal. Sementara itu koreksi negatif berkaitan dengan masalah kerusakan lingkungan hidup. b. Indikator Non-Moneter Indikator non-moneter diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, di antaranya indikator sosial dan indeks kualitas hidup. 1. Indeks sosial mencakup indikator tingkat harapan hidup dan pendidikan dasar, konsumsi protein hewani per kapita, persentase anak-anak yang belajar di sekolah dasar dan menengah serta kejuruan, jumlah surat kabar, telepon dan radio, dan konsumsi energi per kapita. 2. Indeks Kualitas Hidup (IKH) disebut juga Physical Quality of Life Index (PQLI). Indeks ini diperkenalkan oleh Morris D. Morris. IKH mencakup indikator tingkat harapan hidup, angka kematian bayi, dan tingkat melek huruf. c. Indikator Campuran Indikator campuran mencakup Indikator Susenas Inti dan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). 1. Indikator Susenas Inti merupakan indikator kesejahteraan yang dikembangkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) pada Indikator ini mencakup aspek pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan kerja, keluarga berencana dan fertilitas, ekonomi, kriminalitas, perjalanan wisata, dan akses ke media massa. 2. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) diukur berdasarkan indikator tingkat harapan hidup dan melek huruf, dan pendapatan riil per kapita yang diukur berdasarkan paritas daya beli (Purchasing Power Parity) atau keseimbangan kemampuan berbelanja yang diukur dengan kemampuan masyarakat memperoleh barang dengan tingkat harga tertentu yang berlaku di suatu daerah. 5

6 D. MASALAH-MASALAH PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG Pada negara berkembang dan maju memiliki perbedaan dalam masalah pembangunan ekonomi. Di negara berkembang, terutama yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tinggi, kelebihan penawaran tenaga kerja merupakan persoalan yang rumit. Negara-negara tersebut mengalami masalah pengangguran akut. Sementara negara maju mengalami kurangnya permintaan sehingga menghambat pertumbuhan output. Masalah-masalah pembangunan ekonomi di negara berkembang terkait dengan karakteristik yang ditemui pada negara berkembang yang bersangkutan. Adapun karakteristik masalah tersebut adalah sebagai berikut. a. Ketergantungan pada Sektor Pertanian Primer Perekonomian seperti ini disebut sebagai perekonomian monokultur, yaitu perekonomian yang sangat bergantung pada hasil satu komoditas pertanian saja. b. Rendahnya Tingkat Produktivitas Hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kehidupan dan terbatasnya kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi yang berpendidikan rendah. c. Ketergantungan yang Besar dan Kerentanan dalam Hubungan Internasional Kondisi domestik perekonomian negara berkembang sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian negara-negara maju. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan domestik yang disebabkan oleh lemahnya permintaan agregat yang membuat perekonomian sangat mengandalkan pasar ekspor. d. Tingginya Tingkat Pengangguran Angka pengangguran akan makin besar apabila diukur dengan angka under-employment. Penyebab tingginya tingkat pengangguran adalah laju pertumbuhan angkatan kerja yang lebih tinggi di satu pihak dan rendahnya pertumbuhan kesempatan kerja di pihak lain. e. Tingginya Pertumbuhan Penduduk Tingkat pertumbuhan penduduk di negara berkembang dua sampai empat kali lipat dari pertambahan penduduk di negara-negara maju. Tidak heran jika 75% penduduk dunia merupakan penduduk negara berkembang. Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di negara berkembang telah menimbulkan masalah-masalah besar terutama berkaitan dengan penyediaan pangan, kesempatan kerja, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. 6

7 E. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN Upaya yang dilakukan negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat disebut juga sebagai upaya pembangunan ekonomi. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan tersebut, diperlukan kebijakan dan strategi yang secara mengesankan dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan. Visi Pembangunan Nasional adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Sementara misi pembangunan nasional adalah sebagai berikut. a. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. b. Mewujudkan masyarakat yang berdaya saing. c. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum. d. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu. e. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan. f. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari. g. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. h. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional. Strategi untuk melaksanakan visi dan misi tersebut dijabarkan secara bertahap dalam periode lima tahunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan skala prioritas dan strategi pembangunan yang merupakan kesinambungan dari skala prioritas dan strategi pembangunan pada periode-periode sebelumnya. Tahapan skala prioritas utama dan strategi RPJM secara ringkas adalah sebagai berikut. a. RPJM ke-1 ( ) diarahkan untuk menata kembali dan membangun Indonesia di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan Indonesia yang aman dan damai, adil dan demokratis, dan yang tingkat kesejahteraan masyarakatnya meningkat. b. RPJM ke-2 ( ) diarahkan untuk lebih memantapkan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan IPTEK serta penguatan daya saing perekonomian. c. RPJM ke-3 ( ) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing 7

8 kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat. d. RPJM ke-4 ( ) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. F. PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi adalah suatu kondisi di mana terjadi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dari suatu negara atau daerah, meningkatnya pendapatan per kapita, dan meningkatnya penyediaan infrastruktur serta fasilitas masyarakat dalam suatu negara. Pertumbuhan ekonomi dikatakan meningkat apabila persentase kenaikan PDB pada suatu periode lebih besar dari periode sebelumnya. Jadi, pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan PDB suatu negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk. Untuk mengukur seberapa besar kenaikan pertumbuhan ekonomi dari satu periode ke periode lainnya digunakan perhitungan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), yaitu mengukur kenaikan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. LPE dapat dihitung dengan rumus: GNP LPE= GNPn % Contoh: Apabila PDB riil 2015 dari negara X sebesar Rp1.450 triliun, sedang PDB riil 2014 adalah Rp1.250 triliun. Berapa besar pertumbuhan ekonomi pada 2015 atas dasar 2014? LPE = PDBt PDBt 1 100% PDBt LPE 2015 = 100%=16% Jadi, pertumbuhan ekonomi pada 2015 atas dasar 2014 adalah 16%. 8

9 Apabila diperhatikan, perbedaan pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut. a. Pertumbuhan ekonomi diindikasikan dengan naiknya pendapatan per kapita, sementara pembangunan ekonomi diindikasikan dengan naiknya pendapatan per kapita disertai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. b. Pertumbuhan ekonomi tidak disertai dengan perubahan struktur perekonomian, sementara pembangunan ekonomi disertai dengan perubahan struktur perekonomian. c. Pertumbuhan ekonomi diindikasikan dengan naiknya produksi barang dan jasa (PDB) suatu negara secara kuantitas, sementara pembangunan ekonomi diindikasikan dengan peningkatan produksi barang dan jasa yang disertai dengan peningkatan kualitas barang dan jasa tersebut. G. TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI Pertumbuhan ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian di mana negara mengalami kondisi terjadinya kenaikan produksi barang dan jasa dari tahun ke tahun atau mengalami kenaikan GNP. Keadaan ini dapat dicapai oleh berbagai macam faktor sehingga melahirkan beberapa teori pertumbuhan ekonomi. Berikut beberapa teori terkait dengan pertumbuhan ekonomi. a. Aliran Klasik 1. Adam Smith Menurut teori Adam Smith, suatu negara mengalami pertumbuhan ditandai dengan dua faktor utama, yaitu pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan output (GNP). Jumlah penduduk dalam suatu negara dianggap sebagai faktor yang pasif sehingga pertumbuhan suatu negara lebih bergantung pada pertumbuhan outputnya. Pertumbuhan output sangat bergantung pada jumlah modal yang ditanam. Asumsi klasik menyatakan faktor alam bersifat konstan sehingga pada suatu saat tingkat produksi akan mencapai tingkat full employment. Artinya, pendayagunaan alam, tenaga kerja, dan modal akan mencapai kondisi optimum sehingga pada suatu saat output tidak dapat ditingkatkan lagi karena sudah optimum. 2. David Ricardo Pada dasarnya teori yang dikemukakan David Ricardo sama dengan yang dikemukakan Adam Smith. Dengan asumsi faktor alam dianggap tetap, sedangkan jumlah penduduk bertambah pesat sehingga pada suatu saat tingkat perkembangan ekonomi akan sangat rendah dan tidak berkembang (stationary state). 9

10 b. Aliran Neo Klasik 1. Robert Sollow-Trevor Swan Tokoh ini menyatakan anggapannya bahwa: tenaga kerja tumbuh dengan laju tertentu, ada kecenderungan menabung pada masyarakat, dan seluruh tabungan diinvestasikan. Sollow-Swan berkesimpulan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, dan kemajuan teknologi. 2. Harrod-Domar Tokoh ini menyatakan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi karena pengeluaran investasi akan memengaruhi permintaan dan penawaran akan barang dan jasa. c. Teori Historis 1. Friedrich List Tokoh ini membagi teori historis menjadi beberapa tingkatan yaitu masa berburu dan mengembara; masa beternak dan bertani; masa kerajinan dan industi; dan masa industri dan perniagaan. Super "Solusi Quipper" Teori Historis menurut Friedrich List : Buru Nak, Ani Rajin Dagang Listrik. 2. Karl Bucher Karl Bucher membagi teori historis menjadi empat tingkatan yaitu rumah tangga tertutup, rumah tangga kota, rumah tangga bangsa, dan rumah tangga dunia. Super "Solusi Quipper" Teori Historis menurut Karl Bucher TeKo BaU 10

11 3. W.W. Rostow WW. Rostow membagi teori historis menjadi lima tingkatan, yaitu sebagai berikut. Masyarakat tradisional yang masih mementingkan diri sendiri. Prasyarat lepas landas. Lepas landas (take off). Tingkat kematangan (maturity). Masa konsumsi tinggi (high consumption). d. Teori Schumpeter Teori ini mengatakan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh inovasi yang dilakukan oleh pengusaha (enterpreneurship). Peranan pengusaha atau wirausahawan sangat penting dalam memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal inilah merupakan salah satu hal yang ditekankan Schumpeter dalam teorinya. Pengusaha akan terus-menerus melakukan inovasi untuk mendapatkan hal-hal baru yang berguna bagi usahanya dan dapat meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Adapun bentuk inovasi-inovasi yang dilakukan oleh pengusaha antara lain mencari lokasi pasar yang baru, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi, dan mencari sumber bahan mentah. Untuk menjalankan inovasi yang telah ditemukan tentu membutuhkan modal. Pengusaha akan meminjam modal tersebut untuk keperluan investasi usahanya. Akibat dari investasi tersebut adalah kenaikan pendapatan nasional yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu, konsumsi meningkat dapat berarti kapasitas produksi pengusaha pun ikut meningkat sehingga berdampak pada timbulnya investasi baru oleh pengusaha. 11

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

LEMBARAN SOAL. 4. Berikut ini adalah indikator pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : EKONOMI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPS Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Pengertian pembangunan ekonomi adalah... a. Suatu proses yang terus

Lebih terperinci

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani Teori pertumbuhan ekonomi adalah teori yang membahas pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara ditinjau dari dua sudut. Pertama, membahas pertumbuhan ekonomi berdasarkan tahap-tahap tertentu (secara

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi

BAB I. KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI. Uji Kompetensi BAB I KONDISI KETENAGAKERJAAN dan DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Bila di dalam suatu masyarakat tersedia sejumlah pekerjaan yang cukup, sehingga orang-orang

Lebih terperinci

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2 SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2 1. Teori yang dikemukakan oleh David Ricardo adalah Pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah 16 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Ekonomi Pembangunan Pembangunan secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

Negara Maju??? Negara Berkembang..?? Geografi Negara Maju??? Negara Berkembang..?? Indikator kategorisasi negara maju dan berkembang: Pendapatan per kapita nasional / Gross National Product (GNP) Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja

Lebih terperinci

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan Indikator Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Perlunya Indikator Pembangunan Indikator Moneter Indikator Sosial Kelemahan Indikator pendapatan per kapita Indikator

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat

Lebih terperinci

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA Abstrak yang berkualitas adalah pertumbuhan yang menciptakan pemerataan pendapatan,pengentasan kemiskinan dan membuka kesempatan kerja yang luas. Di

Lebih terperinci

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh

MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Oleh MAKALAH PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA Oleh BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini disajikan berbagai teori yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti. Tinjauan teoritis ini meliputi pertumbuhan ekonomi, teori penciptaan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN DAN TANTANGANNYA Rabu, 06 Mei 2009

RENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN DAN TANTANGANNYA Rabu, 06 Mei 2009 RENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN DAN TANTANGANNYA Rabu, 06 Mei 2009 Gambaran yang lebih jelas tentang arah yang dituju dalam pembangunan Indonesia dapat dibaca dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

Ada 5 (lima) macam ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembangunan yaitu:

Ada 5 (lima) macam ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembangunan yaitu: Ada 5 (lima) macam ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembangunan yaitu: 1. Kekayaan rata-rata 2. Pemerataan pendapatan 3. Kualitas kehidupan 4. Kerusakan lingkungan 5. Keadilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukyang disertai dengan perubahan

Lebih terperinci

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh: Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Dibuat oleh: Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu

Lebih terperinci

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor.

VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. produktivitas tenaga kerja di semua sektor. VIII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan 1. Dalam jangka pendek peningkatan pendidikan efektif dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja pertanian dibanding dengan sektor industri

Lebih terperinci

KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA

KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA KONDISI EKONOMI KOTA TASIKMALAYA KONDISI EKONOMI a. Potensi Unggulan Daerah Sebagian besar pusat bisnis, pusat perdagangan dan jasa, dan pusat industri di Priangan Timur berada di Kota Tasikmalaya. Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, terus melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan kestabilan. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan indeks pembangunan manusia juga telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu : BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pertumbuhan ekonomi dan disparitas pendapatan antar wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu : Penelitian

Lebih terperinci

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar BAB II STUDI KEPUSTAKAAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya yang merupakan studi penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Indeks Pembangunan Manusia Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI PERTEMUAN 5 dan 6 PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI Pendahuluan Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan utama untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN BAB I 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sangat terkait erat dengan pembangunan sosial masyarakatnya. Pada awalnya pembangunan ekonomi lebih diprioritaskan pada pertumbuhannya saja, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka pangjang, dan pertumbuhan ekonomi merupakan fenomena penting yang dialami dunia belakangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah dibutuhkannya investasi. Investasi merupakan salah satu pendorong untuk mendapatkan pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk. membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan dengan berpedoman

Lebih terperinci

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Teori Pertumbuhan Ekonomi ROSTOW NSB menjadikan teori ini sebagai pedoman dalam menilai keberhasilan suatu pembangunan di negaranya,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BAB IV KONDISI SOSIAL EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita dan Struktur Ekonomi Tingkat pertumbuhan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam lima tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Dana Perimbangan 2.1.1. Pengertian dan Pembagian Dana Perimbangan 2.1.1.1. Pengertian Dana Perimbangan Dana Perimbangan merupakan sumber pendapatan daerah yang berasal dari

Lebih terperinci

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN

RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN RINGKASAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2005-2025 VISI : Kabupaten Pasuruan yang Agamis, Berdaya Saing, Mandiri, dan Sejahtera MISI : 1. Penerapan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah utama dalam distribusi pendapatan adalah terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat perbedaan produktivitas yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Jakarta, 18 Februari 2011 PERTUMBUHAN EKONOMI 2 Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabungan memiliki peranan penting dalam membentuk dan mendorong pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Tabungan merupakan indikator penting

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi pemahaman yang sama dengan pertumbuhan ekonomi (Jhingan, 1988:4-5). Pertumbuhan ekonomi adalah

Lebih terperinci

INDIKATOR PEMBANGUNAN DAERAH. Ekonomika Terapan

INDIKATOR PEMBANGUNAN DAERAH. Ekonomika Terapan INDIKATOR PEMBANGUNAN DAERAH Ekonomika Terapan PENDAHULUAN Deskripsi singkat Pokok bahasan ini membahas tentang indicator yang digunakan untuk menilai keberhasilan pembangunan maupun sebagai dasar pijakan

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan ekonomi, hal ini disebabkan karena terjadinya keterbelakangan ekonomi. Pembangunan di bidang ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan lebih mendalam tentang teori-teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Selain itu akan dikemukakan hasil penelitian terdahulu

Lebih terperinci

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Teori Pembangunan Ekonomi Macam-Macam Teori Pembangunan Ekonomi Teori Pembangunan Ekonomi (Keynesian) Teori Pembangunan Ekonomi (Rostow) Tahapan - Tahapan Pembangunan Ekonomi Oleh: Hendry Wijaya, SE.,

Lebih terperinci

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan Distribusi Pendapatan Berdasarkan data BPS, 40% penduduk berpendapatan terendah, telah menerima 21,74% pada tahun 2002, sehingga apabila dibandingkan dengan target yang ditetapkan RENSTRA sebesar 20,17%

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembahasan mengenai kesejahteraan merupakan suatu pembahasan yang mempunyai cakupan atau ruang lingkup yang luas. Pembahasan mengenai kesejahteraan berkaitan erat

Lebih terperinci

alah satu dinamika pembangunan suatu wilayah diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Oleh karena

alah satu dinamika pembangunan suatu wilayah diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang S alah satu dinamika pembangunan suatu wilayah diindikasikan dengan laju pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Oleh karena itu semua wilayah mencanangkan laju pertumbuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan

I. PENDAHULUAN. jangka panjang (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi juga didefinisikan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu wilayah meningkat dalam jangka panjang (Sukirno,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kesejahteraan Manusia hidup dengan beragam pilihan dalam kehidupannya. Mau berusaha atau bermalas-malasan. Mau menjadi orang sukses atau orang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kuznet dalam todaro (2003:99) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. baik selama periode tertentu. Menurut Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara yang berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumber daya yang ada dan membentuk pola

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI

PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI Teori Ekonomi Isu isu utama 1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya Mikro Ekonomi 2. Mencapai kepuasan yang maksimum

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pembangunan ekonomi di definisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan masyarakat meningkat dalam periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru. namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru. namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang. Perekonomian yang tumbuh dengan baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pekerjaan membangun, sedangkan ekonomi adalah suatu ilmu yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hasil pekerjaan membangun, sedangkan ekonomi adalah suatu ilmu yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi terdiri dari dua kata yaitu pembangunan dan ekonomi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pembangunan adalah hasil pekerjaan membangun,

Lebih terperinci

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori Pertumbuhan Ekonomi Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik, Schumpeter,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Penelitian Terdahulu Reselawati (2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perkembangan UKM seperti (tenaga kerja UKM, ekspor

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI

PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI, DAN KRISIS EKONOMI Pertambahan jumlah penduduk setiap tahun akan menimbulkan konsekwensi kebutuhan konsumsi juga bertambah dan dengan sendirinya dibutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 1985-2007 SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S-1 pada Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan manusia, kreativitas dan keterampilan serta kemampuan orang-orang dalam masyarakat. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kesenjangan Ekonomi Antar Wilayah Sjafrizal (2008) menyatakan kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan aspek yang umum terjadi dalam kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara untuk memperkuat proses perekonomian menuju perubahan yang diupayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disuatu negara yang diukur dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari

BAB I PENDAHULUAN. disuatu negara yang diukur dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator penting dalam menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu negara adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembangunan Ekonomi Pembangunan adalah suatu proses yang mengalami perkembangan secara cepat dan terus-merenus demi tercapainya kesejahteraan masyarakat sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak, serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, hal ini membuat Indonesia pantas disebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup

I. PENDAHULUAN. perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya yang sudah direncanakan dalam melakukan suatu perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR DAERAH Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau pencapaian visi dan misi bupati dan wakil bupati pada akhir periode masa jabatan, maka ditetapkanlah beberapa indikator kinerja

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perubahan yang cukup berfluktuatif. Pada

Lebih terperinci

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran K-13 ekonomi K e l a s XI PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep pendapatan nasional, metode penghitungan

Lebih terperinci

Kuliah 3. Batasan dan Mengukur Pembangunan

Kuliah 3. Batasan dan Mengukur Pembangunan Kuliah 3 Batasan dan Mengukur Pembangunan 1 Definisi Pembangunan Inovasi Perubahan Penataan Perencanaan Pengelolaan Distribusi SDM Pengendalian Pengembangan Peningkatan Pengorganisasian Berkesinambungan

Lebih terperinci

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA 86 5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA Profil kinerja fiskal, perekonomian, dan kemiskinan sektoral daerah pada bagian ini dianalisis secara deskriptif berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RPJPN) tercantum delapan misi pembangunan nasional Indonesia mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. RPJPN) tercantum delapan misi pembangunan nasional Indonesia mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional 2005-2025 (UU No. 17 Tahun 2007 tentang RPJPN) tercantum delapan misi pembangunan nasional Indonesia mewujudkan masyarakat berahlak mulia,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertumbuhan Ekonomi Pengertian pertumbuhan ekonomi sudah banyak dirumuskan dengan sudut pandang yang berbeda oleh para ekonom. Boediono (1999) mengemukakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi yang pernah dilakukan di Indonesia. tenaga kerja dengan variabel pertumbuhan ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati, studi empiris dari penelitian sebelumnya dan Studi empiris yang dibahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tujuan dari pembangunan ekonomi nasional yang dapat dicapai melalui pembenahan taraf hidup masyarakat, perluasan lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kuncoro (2010: 4) menyebutkan bahwa pembangunan di Negara Sedang Berkembang (NSB) pada awalnya identik dengan strategi pertumbuhan ekonomi, yaitu usaha untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertumbuhan Ekonomi 2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi

PENDAHULUAN. Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara di dunia ini sudah lama menjadikan pertumbuhan ekonomi sebagai target ekonomi. Pertumbuhan ekonomi selalu menjadi faktor yang paling penting

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA. keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan 13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep dan definisi Pembangunan Ekonomi Pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu: (1) pertumbuhan, (2) penanggulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan sumberdaya ekonomi melimpah. Kekayaan sumberdaya ekonomi ini telah dimanfaatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan, yang dilakukan setiap negara ataupun wilayah-wilayah administrasi dibawahnya, sejatinya membutuhkan pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau pencapaian visi dan misi walikota dan wakil walikota pada akhir periode masa jabatan, maka ditetapkanlah beberapa indikator

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atau struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan ekonomi di negara berkembang adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pencapaian kesejahteraan tersebut dapat diukur dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah masalah yang penting dalam perekonomian suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori yang menjadi dasar dari pokok permasalahan yang diamati. Teori yang dibahas dalam bab ini terdiri dari pengertian pembangunan ekonomi,

Lebih terperinci