Pengantar Ekonomi Pembangunan. Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan
|
|
- Doddy Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pengantar Ekonomi Pembangunan Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan Putri Irene Kanny
2 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-7 z Pandangan Pokok Analisis Mikroekonomi dan Makroekonomi z Proses Multiplier di Negara Berkembang z Kebijakan Moneter dan Fiskal Negara Berkembang z Mekanisme Pasar di Negara Berkembang Chapter 7 Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan
3 Mikro/Makro Ekonomi Sebagai Landasan Kebijaksanaan Pembangunan ASAS-ASAS ANALISA MIKROEKONOMI Teori mikroekonomi terutama menganalisa : Unsur- unsur yang paling kecil dalam kegiatan sesuatu perekonomian, seperti kegiatan para pembeli dan para penjual dalam sesuatu pasar Dimana seseorang pengusaha menentukan tingkat produksinya, proses penentuan tingkat upah dalam sesuatu pasar tenaga kerja dan sebagainya. Teori mikroekonomi dapat dibedakan dalam tiga bagian: Teori Harga Teori Produksi Teori Distribusi
4 Teori harga menjelaskanà Corak Permintaan dan Penawaran yang pada umumnya terdapat dalam sesuatu pasar dan interaksi di antara kedua-duanya dalam menentukan tingkat harga dan jumlah barang yang diperdagangkan. Teori Produksi menjelaskan à Analisis bentuk-bentuk pasar yang terdapat dalam masyarakat, analisa mengenai ongkos produksi dan analisa mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat produksi yang paling menguntungkan kepada sesuatu perusahaan Teori Distribusi menjelaskan à Pendapatan masingmasing antara faktor produksi ditentukan dalam setiap perekonomian dengan distribusi pendapatan. Ketiga analisis ini beranggapan bahwa setiap pelaku perekonomian harus bertindak Rasionil dan Ekonomis.
5 Analisa tersebut menganggap bahwa: 1. Sebagai pembeli, masyarakat akan berusaha membeli sebanyak-banyaknya barang dengan sejumlah uang tertentu. 2. Sebagai pemilik faktor-faktor produksi mereka akan berusaha untuk memperoleh pendapatan yang paling maksimal dari tenaga dan keahlian yang ditawarkan mereka. Menurut ekonom yang menciptakan dasar-dasar ekonomi bahwa pada MikroEkonomi : apabila tidak ada campur tangan pemerintah à Tingkat kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai, didasarkan kepada keyakinan bahwa pengangguran akan selalu dapat dihilangkan oleh penyesuaian-penyesuaian dalam tingkat upah. MAKROEKONIMO : Campur tangan Pemerintah diperlukan karena untuk menjamin agar tingkat kesempatan kerja penuh dan kestabilan ekonomi dapat selalu tercipta. Terutama dapat melaksanakan kebijaksanaan fiskal dan moneter;; dan dengan tujuan agar keadaan ekonomi yang stabil dan tingkat pengangguran yang rendah Sunday, December dapat 4, 2016diciptakan.
6 Asas-asas Analisa Makroekonomi Pandangan pokok analisa Makroekonomi: 1. Penentu Kegiatan Ekonomi: Pembelanjaan Agregat Tingkat kegiatan ekonomi dalam sesuatu waktu tertentu tergantung kepada pengeluaran berbagai golongan masyarakat pada waktu tersebut. Fungsi dari para pengusaha hanyalah untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan oleh masyarakat. Oleh sebab itu tingkat produksi mereka ditentukan oleh tingkat pengeluaran seluruh masyarakat. Apabila permintaan dalam perekonomian bertambah, para pengusaha akan menambah produksi mereka. Sebaliknya, apabila permintaan berkurang, maka para pengusaha akan mengurangi kegiatan mereka. Reaksi para pengusuha dalam menghadapi perubahan dalam permintaan masyarakat tersebut akan menentukan tingkat pendapatan nasional dan perubahannya dari masa ke masa
7 Berdasarkan kepada sifat-sifatnya, pengeluaran seluruh masyarakat dibedakan dalam lima golongan: 1) Pengeluaran seluruh rumahtangga 2) Penanaman modal oleh para pengusaha 3) Pengeluaran pemerintah 4) Eksport ke luar negeri dan 5) İmport dari luar negeri. Tingkat pengeluaran rumahtangga terutama tergantung kepada pendapatan mereka. Oleh sebab itu pengeluaran rumahtangga bukanlah merupakan faktor yang terutama yang menyebabkan perubahan dalam pendapatan nasional dari masa ke masa. Juga import sesuatu masyarakat ditentukan oleh pendapatan mereka;; oleh sebab itu juga ia bukan merupakan penentu yang terutama dari perubahan-perubahan dalam pendapatan nasional.
8 2. Perubahan Perbelanjaan Agregat dan Multiplier Perubahan dalam ketiga jenis pengeluaran diatas akan menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam pendapatan nasional Ini disebabkaan karena perubahan dalam salah satu atau gabungan dari ketiga jenis pengeluaran tersebut akan menciptakan suatu proses yang akan menimbulkan suatu rangkaian tambahan pendapatan dan pengeluaran yang baru yang di sebut dengan Proses Multiplier. Besarnya pengeluaran baru yang akan dilakukan tergantung kepada besarnya kecondongan konsumsi marjinal (marginal propensity to consume), yaitu proporsi dari setiap tambahan pendapatan yang akan digunakan untuk konsumsi
9 3. Bentuk Kebijakan Pemerintah Dua alat kebijakan dapat digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan: Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter. Dengan kedua kebijakan tersebut pemerintah haruslah berusaha untuk: Menyesuaikan tingkat pengeluarannya sehingga keseluruhan pengeluaran dalam perekonomian akan mencapai atau mendekati tingkat pendapatan nasional pada tingkat kesempatan kerja penuh;; dan Mempengaruhi tingkat pengeluaran masyarakat agar sesuai atau pada tingkat yang menjamin terciptanya tingkat kesempatan kerja penuh.
10 Proses Multiplier Di Negara-Negara Berkembang 1. Yang Diramalkan dalam Proses Multiplier. Suatu perekonomian menghadapi masalah pengangguran, maka haruslah dilakukan pertambahan dalam pengeluaran masyarakat. Besarnya pertambahan pengeluaran yang perlu dilakukan agar tingkat kesempatan kerja penuh dapat dicapai tergantung kepada dua factor: Besarnya kecondongan konsumsi marginal dan Besarnya jurang diantara pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh dan pendapatan nasional yang sekarang tercapai. Makin tinggi kecondongan konsumsi marjinal, makin besar multiplier yang akan diciptakan oleh sejumlah pertambahan dalam pengeluaran, makin tinggi kecondongan konsumsi marginal, makin sedikit pula pertambahan pengeluaran yang diperlukan untuk menciptakan sejumlah pertambahan dalam pendapatan nasional dan untuk mencapai kesempatan kerja penuh
11 2. Syarat Agar Proses Multiplier Berjalan DenganBaik. Dalam masyarakat terdapat banyak pengangguran dan para penganggur ini bukan saja terdiri dari tenaga kerja yang biasa, tetapi juga tenaga terdidik, tenaga usahawan, dan tenaga kerja yang berpengalaman dibidang industry. Berbagai jenis industry, terutama industry barang-barang konsumsi, masih mempunyai kelebihan kapasitas dan dapat dengan mudah memperbesar tingkat produksinya. Bahan-bahan mentah yang diperlukan oleh industryindustry tersebut dapat diperoleh dengan mudah, sehingga tidak akan menjadi hambatan dalam usaha menaikkan produksinya. Barang-barang yang diproduksikan di dalam negeri mempunyai kualitas yang sama baiknya dengan barangbarang yang diimpor dari luar negeri.
12 Kelemahan-Kelemahan Lain Analisis Makroekonomi Analisisnya Merupakan Analisis Jangka Pendek : Contoh, Kapasitas alat-alat produksi tetap, jenis tenaga kerja tidak berubah, dan tidak terdapat perbaikan dalam tingkat teknologi yang digunakan) Tidak Menganilis Faktor Non Ekonomi : Tidak terdapatnya analisis mengenai pengaruh keadaan sosial,struktur sosial,suasana politik,nilainilai hidup,corak pandangan masyarakat dan corak kebudayaan masyarakat terhadap kegiatan ekonomi merupakan kelemahan lain dari analisis makroekonomi. Kurang Memperhatikan Sektor Luar Negri : Dalam analisis makroekonomi penanaman modal oleh para pengusaha dipandang sebagai factor penting yang menentukan tingkt kegiatan ekonomi;; sedangkansectorluarnegeri dipandang tidakmemegang peranan sepenting seperti penanaman modal.
13 Kebijakan Moneter Di Negara Berkembang Kelemahan Institusi Keuangan di Negara Berkembang Di dalam perekonomian tingkat pengeluaran masyarakat dapat diatur dengan mempengaruhi penawaran uang dalam masyarakat atau dengan mempengaruhi suku bunga. Di Negara berkembang kebijakan moneteryang demikian mempunyai kemampuan yang terbatasdalam mempengaruhiperubahan penawaran uang dan pengeluaran masyarakat. Ada factor yang dapat menimbulkan keadaan ini, yaitu: 1. Bank-bank komersil pada umumnya memiliki cadangan yang berlebihan. 2. Kelebihan dalam cadangan menyebabkan bank-bank komersil jarang sekali meminjam dari Bank Sentral. 3. Pasar uang dan pasar modal masih belum sempurna keadaannya dinegara berkembang. 4. System bank belum mencapai tingkat perkembangan yang tinggi
14 PerananKebijakan Moneter di Negara Berkembang Kebijakan moneter masih tetap besar peranannya dalam menciptakan kestabilan ekonomi Tugas kebijakan moneter untuk Menyediakan pertambahan penawaran uang yang cukup sehingga usaha-usaha pembangunan dapat berjalan dengan lancar. Bank sentral di negara berkembang harus secara lebih teliti dan berhati-hati mengawasi perkembangan penerimaan valuta asing dan mengawasi kegiatan dalam sektor luar negeri (ekspor dan impor)
15 Kebijakan Fiskal di Negara Berkembang Bentuk Kebijakan Fiskal dan Kesesuaiannya di Negara Berkembang Tugas Kebijakan Fiskal di NSB Bentuk Kebijakan Fiskal dan Kesesuaiannya di Negara Berkembang Mengurangi pengeluaran pemerintah sendiri, sehingga dapat menciptakan kelebihan dalam anggaran belanjanya (pendapatan pemerintah lebih besar daripada pengeluarannya)
16 Peranan kebijakan fiskal di Negara berkembang Dengan menjalankan kebijakan fiskal yang lebih berhati-hati (koncervatif) daripada di negara maju. Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mempengaruhi corak penggunaan sumber daya.
17 Mekanisme Pasar Di Negara Berkembang Mekanisme Pasar dan Efisiensi Kegiatan Ekonomi di Negara Berkembang Menurut Boeke penduduk di Negara berkembang memiliki sifat sifat seperti di bawah ini : 1Penduduk mempunyai permintaan yang terbatas. 2Usaha dan kegiatan mereka lebih di tekankan untuk memenuhi keperluan social dan bukan untuk memenihi keperluan ekonomi. 3Masyarakat di Negara berkembang kurang kurang mempunyai disiplin di dalam pekerjaan.
18 Relevansi Teori Mikroekonomi dan Sistem Pasar Bebas Mynit membedakan beberapa kritik mengenai relevansi mekanisme pasar di Negara berkembang dalam empat golongan: 1 Kritik yang pertama menekankan bahwa terdapat perbedaan di antara tingkat kesempurnaan mekanisme pasar di Negara maju dan Negara berkembang. 2 Kritik yang kedua didasarkan kepada pandangan bahwa masalah paling penting yang dihadapi negara berkembang adalah kelebihan tenaga kerja dan kekurangan sumber daya lain, terutama modal dan kekayaan alam.
19 3Kritik yang ketiga adalah didasarkan kepada pendangan bahwa Negara berkembang terperagkap dalam suatu keadaan seimbang yang sangat stabil pada tingkat pendapatan yang rendah. 4Kritik yang terakhir didasarkan kepada pandangan bahwa kekuatan kekuatan dalam pasar bebas mempunyai kecenderungan untuk mengekalkan atau memperburuk keadaan ketidakseimbangan yang sekarang terdapat dalam pasar.
20 Chapter 7 Unsur-unsur Pokok dalam Kebijakan Pembangunan
UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Mikro/Makro Ekonomi Sebagai Landasan Kebijaksanaan Pembangunan Masalah-masalah ekonomi yang dihadapi oleh negara-negara berkembang sangat berbeda coraknya dengan
Lebih terperinciArus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian
Arus Lingkar Pendapatan dalam Perekonomian Putri Irene Kanny Thursday, April 28, 2016 Pokok bahasan pertemuan ke-4 Arus lingkar pendapatan dalam perekonomian tertutup dua sektor Arus lingkar pendapatan
Lebih terperinciKESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian )
KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) PREPARED BY : S. K.TOMASOA, SE.,M.Si. Keseimbangan Ekonomi
Lebih terperinciProf. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:
Pokok Bahasan 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Email: asyahza@yahoo.co.id; syahza.almasdi@gmail.com Guru Besar Universitas Riau Pandangan Klasik, Keynes
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Pembangunan PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pengantar Ekonomi Pembangunan PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-5 z Pengertian, Unsur, dan Fungsi Perencanaan z Perlunya
Lebih terperinciPENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH
BAB 10 PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH KELOMPOK 9 DICKY 21216349 EZHA 21216363 NAUFAL 21216351 PENGANGGURAN PENGERTIAN PENGANGGURAN Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang dihadapi
Lebih terperinciPokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
Pokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Dosen Pengasuh: Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP Guru Besar FKIP Universitas Riau RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO Teori Ekonomi Makro adalah salah satu cabang
Lebih terperinciXpedia Ekonomi. Makroekonomi
Xpedia Ekonomi Makroekonomi Doc. Name: XPEKO0399 Doc. Version : 2012-08 halaman 1 01. Pengangguran friksional / frictional unemployment ialah... (A) diasosiasikan dengan penurunan umum di dalam ekonomi
Lebih terperinciBAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).
BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN 2.1. Telaah Teoritis Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009). Istilah ini mengacu pada kondisi yang berkonotasi
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Pengertian Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciPengantar. Makroekonomi. TEE 314 Bisnis Kelistrikan
Pengantar Makroekonomi TEE 314 Bisnis Kelistrikan Pendahuluan Ilmu Ekonomi : Ilmu yang mempelajari upayaupaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas (Lipsey,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Makroekonomi Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi, setelah mikroekonomi. Teori mikroekonomi menganalisis mengenai kegiatan di dalam perekonomian dengan
Lebih terperinciOleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.
Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Dua Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Empat Sektor Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. Arus Lingkar Kegiatan Ekonomi Arus lingkar
Lebih terperinciPengantar Teori Ekonomi dan Moneter
Pengantar Teori Ekonomi dan Moneter Pengantarn Teori Ekonomi Kebutuhan manusia tidak terbatas Sumber daya terbatas Teori Ekonomi Alokasi sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
Lebih terperinciVariabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi
Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi Putri Irene Kanny Pokok bahasan pertemuan ke-2 Variabel ekonomi Masalah dasar ekonomi Tujuan dan kebijakan Ekonomi Bentuk-bentuk kebijakan makroekonomi Sifat-sifat
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Materi Perkuliahan: 1. Ruang Lingkup Analisis Makroekonomi (Konsep dasar ekonomi makro) 2. Aliran kegiatan perekonomian (aliran sirkular atau circular
Lebih terperinciPANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK
PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan Hal tersebut berdasarkan pandangan Jean Baptise Say (1767-1832)
Lebih terperinciS2-Ek.Per Unlam BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI. 1. Lingkup dan Metode dari Ilmu Ekonomi. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan
BAGIAN 1 PENGANTAR EKONOMI 1. 2. Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan 3. Permintaan, Penawaran, dan Ekuilibrium Pasar 4. Penerapan dari Permintaan dan Penawaran 5. Elastisitas BAGIAN 1 Pengantar Ekonomi
Lebih terperinciPEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI
PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL (NPI) = Neraca pembayaran luar negeri, adalah pecatatan
Lebih terperinci3/26/2010 Created by Navik istikomah, SE, MSi
Yang dimaksud dengan perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan Hubungan antara konsumsi dan pendapatan Pada saat pendapatan rendah, rumah tangga mengorek
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Tidak ada gading yang tak retak, kepada para pembaca kami mohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini kedepan.
i KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan buku Pengantar Teori Ekonomi. Buku ini bukanlah karya tulis asli dari penulis tetapi kumpulan materi kuliah
Lebih terperinciSEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA Adalah perekonomian yang berinteraksi secara terbuka dengan perekonomian-perekonomian lainnya di seluruh dunia. Variabel yang terkait dalam perekonomian:
Lebih terperinciPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka Perekonomian Terbuka Perekonomian empat sektor (perekonomian terbuka) adalah suatu perekonomian yang didalamnya sudah terdapat perdagangan luar negeri (ekpor-impor). Pengeluaran agregat
Lebih terperinciVII. SIMPULAN DAN SARAN
VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum dalam perekonomian Indonesia terdapat ketidakseimbangan internal berupa gap yang negatif (defisit) di sektor swasta dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masa yang akan datang (Tandelilin, 2000). Kegiatan investasi adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang
Lebih terperinciTEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik a. Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan tersebut melalui serangkaian
Lebih terperinciMAKALAH NERACA PEMBAYARAN. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si.
MAKALAH NERACA PEMBAYARAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si Disusun oleh : Rahdi Noor Hayat 201110160311331 Firda Silviatul H 201110160311333
Lebih terperinciJenis Sistem Ekonomi
Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang
Lebih terperinciPOLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Pengantar Ekonomi Makro Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penger:an Ilmu Ekonomi Adalah studi mengenai cara- cara yang ditempuh oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi komoditas
Lebih terperinciKEBIJAKAN SELAMA PERIODE
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA KEBIJAKAN SELAMA PERIODE 1966-1969 Pembersihan proses-proses kebijakan orde lama yang tidak
Lebih terperinciMASALAH POKOK ILMU EKONOMI
MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan
Lebih terperinciTEORI KLASIK DAN KANEYSIAN.
TEORI KLASIK DAN KANEYSIAN www.aeunike.ub.ac.id TEORI KLASIK 2 Mashab Klasik (dan Neo Klasik) Pelopor : Adam Smith Fenomena ekonomi sbg fenomena alam & selalu bersifat eksak dengan ketentuan hukum alam
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) MATA KULIAH EKONOMI UMUM (EKO 160) Pengajar : TIM DOSEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 GARIS-GARIS BESAR
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI
PENGANTAR ILMU EKONOMI MAKRO BAB 1 RUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI Teori Ekonomi Isu isu utama 1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya Mikro Ekonomi 2. Mencapai kepuasan yang maksimum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel
BAB II TINJAUAN TEORI Bab ini membahas mengenai studi empiris dari penelitian sebelumnya dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel dalam kebijakan moneter dan
Lebih terperinciTeori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan
Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan suku bunga. Makin tinggi tingkat bunga maka makin tinggi
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Pembangunan. Perubahan Struktural dalam Proses Pembangunan
Pengantar Ekonomi Pembangunan Perubahan Struktural dalam Proses Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Tuesday, November 15, 16 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-6 l l l l l Perubahan
Lebih terperinciAnalisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,
MAKRO EKONOMI Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar Analisis
Lebih terperinciModul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.
Modul ke: Pendahuluan Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS Cecep W Program Studi S-1 Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi 1 Kontrak Perkuliahan Tujuan Ruang Lingkup Mengapa orang perlu mempelajari Ilmu Ekonomi?
Lebih terperinciMAKRO EKONOMI. Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa
MAKRO EKONOMI Agung Mustofa Sri Retno Wahyuni Vicha Ratih D. Yoga Purohmana Jasa Penentuan Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Teori Pandangan Klasik Pandangan Keynes Pendekatan Masa Kini Pandangan Ahli Ekonomi
Lebih terperinciVI. DAMPAK GUNCANGAN EKSTERNAL TERHADAP MAKROEKONOMI INDONESIA
69 VI. DAMPAK GUNCANGAN EKSTERNAL TERHADAP MAKROEKONOMI INDONESIA 6.1 Dinamika Respon Business Cycle Indonesia terhadap Guncangan Eksternal Impulse Response Function (IRF) digunakan untuk menganalisis
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Dualisme Pembangunan
Pengantar Ekonomi Pembangunan Masalah Dualisme Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id 1 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-9 z Konsep Dualisme z Macam-macam Dualisme z Dualisme Sosial
Lebih terperinciVII. DAMPAK GUNCANGAN DOMESTIK TERHADAP MAKROEKONOMI INDONESIA
87 VII. DAMPAK GUNCANGAN DOMESTIK TERHADAP MAKROEKONOMI INDONESIA 7.1 Dinamika Respon Business Cycle Indonesia terhadap Guncangan Domestik 7.1.1 Guncangan Penawaran (Output) Guncangan penawaran dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi telah meningkatkan permintaan energi. Pada mulanya. manusia memenuhi kebutuhan energi mereka dengan daya otot,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarah, pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi telah meningkatkan permintaan energi. Pada mulanya manusia memenuhi kebutuhan energi mereka dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sektor riil dalam pembahasan mengenai ekonomi makro menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Oleh karena
Lebih terperinciKEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal
KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau mengarahkan perekonomian ke kondisi yang diinginkan dengan cara mengubah-ubah
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan
KEBIJAKAN PEMERINTAH Kebijakan pemerintah yg berkaitan dengan APBN untuk mempengaruhi jalannya perekonomian guna mencapai sasaran atau tujuan tertentu Misal: 1. menaikkan/menurunkan budget 2. menaikkan
Lebih terperinciKEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER. Oleh : Muhlisin
KEBIJAKAN FISKAL DAN KEBIJAKAN MONETER Oleh : Muhlisin TEORI MAKROEKONOMI MELIPUTI JUGA ANALISIS DALAM BERBAGAI ASPEK BERIKUT : 1. Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur perekonomian bercorak agraris yang rentan terhadap goncangan kestabilan kegiatan perekonomian.
Lebih terperinciKESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY
KESEIMBANGAN AGREGAT DEMAND AGREGAT SUPPLY L Suparto LM,.M.Si AGREGAT DEMAND-AGREGAT SUPPLY Dengan memperkenalkan peranan uang dalam perekonomian, dan menerangkan teori Keynes yang menyatakan bahwa tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak sekedar memenuhi kebutuhan hayati saja, namun juga menyangkut kebutuhan lainnya seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu Negara, pemerintah mempunyai berbagai kekuasaan untuk mengatur masuk dan keluarnya perusahaan dari sebuah indutri, standar mutu produk, menetapkan
Lebih terperinciIlmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter
Ilmu Ekonomi Bank Sentral dan Kebijakan moneter 1 Bank Sentral (BI di Indonesia) Bank Indonesia (BI) - Sebagai Bank Sentral berdasarkan pasal 4 ayat 1 Undangundang RI No. 23 tahun 1999 Lembaga Negara yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia. Pada satu sisi Indonesia terlalu cepat melakukan
Lebih terperinciModel Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor
4. Model Keseimbangan Pengeluaran Dua Sektor Mengapa Anda Perlu Tahu Ketika seseorang bekerja pada perusahaan atau pemerintah maka dia akan mendapatkan gaji. Tentu, gaji yang didapatkan perlu dipotong
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro
PENGANTAR EKONOMI MAKRO Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Pengertian Ekonomi Makro ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi
Lebih terperinciFUNGSI PEMERINTAH Peran pemerintah dibutuhkan karena perekonomian tidak dapat secara efisien menghasilkan barang/jasa yang mengoptimalkan kepuasan masyarakat. Kegagalan pasar merupakan muara dari tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan antara lain melalui pendekatan jumlah uang yang beredar dan
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat berbagai kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Sentral di seluruh dunia saat ini menunjukkan kecenderungan dan arah yang sama yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh. masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu Indonesia harus giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Tujuan utama pembangunan adalah tercapainya
Lebih terperinciPERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT L Suparto LM,. M.Si Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya bergantung pada suplai
Lebih terperinciEKONOMI INTERNASIONAL
URAIAN MATERI ampir H EKONOMI INTERNASIONAL tidak ada satu negara pun di dunia yang tidak melakukan hubungan perdagangan internasional. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,
Lebih terperinciPandangan Tentang Sistem Pasar Bebas
Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Terbitnya buku karangan Adam Smith (1776) An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations Berisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat diperlukan terutama untuk negara-negara yang memiliki bentuk perekonomian terbuka.
Lebih terperinciTUJUAN KEBIJAKAN MONETER
KEBIJAKAN MONETER merupakan kebijakan yang dibuat Bank Indonesia selaku otoritas moneter untuk menjaga stabilitas ekonomi makro. Stabilitas makro tercermin dari : a. Laju inflasi yang rendah. b. Pertumbuhan
Lebih terperinciOleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.
Pengertian Inflasi Sumber dan Dampak Inflasi Jenis Jenis Inflasi Kebijakan Pemerintah Mengatasi Inflasi Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si. 1 Inflasi Inflasi Dapat Didefinisikan Sebagai Suatu Kondisi Dimana
Lebih terperinciVI. SIMPULAN DAN SARAN
VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fokus utama dari kebijakan moneter adalah mencapai dan memelihara laju inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, tujuan Bank Indonesia
Lebih terperinciKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA 1. Pengertian Perekonomian Empat Sektor/Perekonomian Terbuka, yaitu Perekonomian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya terjadi pada suatu negara, yaitu memperhitungkan
Lebih terperinciAliran Fizikal Aliran dalam bentuk wang tunai seperti pendapatan faktor pengeluaran (SUFK) perbelanjaan penggunaan(c), tabungan (S)
BAB 1 PENGENALAN Aliran Wang Aliran dalam bentuk benda seperti faktor pengeluaran (TBMU) dan barang & perkhidmatan. Aliran Fizikal Aliran dalam bentuk wang tunai seperti pendapatan faktor pengeluaran (SUFK)
Lebih terperinciekonomi KTSP & K-13 PERDAGANGAN INTERNASIONAL K e l a s A. Konsep Dasar Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PERDAGANGAN INTERNASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang teori perdagangan
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Makro Ekonomi Disusun oleh: Nama : Nida Usanah Prodi : Pendidikan Akuntansi B NIM : 7101413170 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciJenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;
INFLASI Pengertian Inflasi Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang. Inflasi secara umum terjadi
Lebih terperinciKewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur
Kewirausahaan Modul ke: Persaingan Dalam Pasar Bebas Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasa Bebas Perdagangan bebas adalah
Lebih terperinciPENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI
PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI MASALAH EKONOMI Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari. pendapatannya yang di belanjakan. Apabila pengeluaran pengeluaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makroekonomi. Pengeluaran konsumsi seseorang adalah bagian dari pendapatannya yang di belanjakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selama hidupnya selalu melakukan kegiatan dalam memenuhi kebutuhannya, baik berupa kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat perlindungan, hiburan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan perekonomian
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS YANG DISUSUN OLEH NAMA KELAS : MUHAMMAD AGUS NUROHMAN : D3 MI 2B NIM : 10.02.7768 LINGKUNGAN BISNIS Keberhasilan suatu perusahaan sebagian tergantung pada lingkungannya.
Lebih terperinciGDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor
1. Pengertian GDP: Ujian Ekonomika Makro GDP (Gross Domestic Product) atau Produk Domestik Bruto dalam Bhs Ind, adalah salah satu dari beberapa indikator yang mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi. GDP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2001, maka setiap daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu daerah antara lain adalah Pendapatan daerah, tingkat kesempatan kerja dan tingkat
Lebih terperinciPengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output
Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output 1. Model Arus Lingkar Pendapatan (The Circular Flow of Income model) 2. Pengeluaran Agregate yang direncanakan (Agregate Expenditure, AE)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tidaknya pembangunan ekonomi adalah dengan menentukan besarnya Produk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Impor dan Pembangunan Ekonomi Selain ekspor, impor juga berperan penting dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 7FEB. Review Bab 1-6. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen
Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Review Bab 1-6 Fakultas 7FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Masalah Ekonomi dan Kebutuhan Membuat Pilihan Kelangkaan (scarcity)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia dalam konstitusi negara adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Cita-cita mulia tersebut dapat diwujudkan melalui pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 2 Ilmu Ekonomi Makro
BAB 2 Ilmu Ekonomi Makro Satuan Acara Perkuliahan 2 Tujuan kegiatan belajar ini adalah untuk membahas : Akar Ilmu Ekonomi Makro Definisi Ekonomi Makro Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutang luar negeri Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutang luar negeri Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang. Selama 30 tahun dimulai dari pemerintahan orde lama, Selama masa orde baru saja jumlah hutang luar
Lebih terperinciKONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
KONSUMSI DAN INVESTASI Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Penentuan Kegiatan Ekonomi: 1. Pandangan Klasik a. Di dalam perekonomian terjadi keadaan di mana jumlah keseluruhan penawaran barang- barang (penawaran
Lebih terperinciUANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG Pendahuluan Pada jaman dahulu, perdagangan dilakukan oleh masyarakat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan
Lebih terperinciANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA
ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA Abstract Inflasi dan pengangguran adalah masalah pelik yang selalu dihadapi oleh Negara Indonesia terkait belum berkualitasnya
Lebih terperinciekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,
Lebih terperinciPengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Pengantar Ekonomi Mikro SISTEM PASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Pandangan Tentang Sistem Pasar Bebas Terbitnya buku karangan Adam Smith (1776) An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan
Lebih terperinci