Kesiapsiagaan Bencana di Puskesmas Suboh Kabupaten Situbondo (The Disaster Preparedness at Suboh Public Health Center in Situbondo Regency)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kesiapsiagaan Bencana di Puskesmas Suboh Kabupaten Situbondo (The Disaster Preparedness at Suboh Public Health Center in Situbondo Regency)"

Transkripsi

1 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh Kabupaten Situbondo (The Disaster Preparedness at Suboh Public Health Center in Situbondo Regency) Zahrotul Istiqomah, Pudjo Wahjudi, Irma Prasetyowati Bagian Epidemiologi dan Biostatistia Kependuduan Faultas Kesehatan Masyaraat Universitas Jember Jalan Kalimantan 37, Jember 682 e-ml orespondensi: Abstract Suboh sub-district is one area in Situbondo regency especially prone to landslides and floods. The impacts if the disaster occured, among others, the destruction of infrastructure, injuries, certn infectious diseases and deaths. For disaster relief effort required, among others, through the efforts of many parties, especially the preparedness of health centers in the hope of disaster losses can be minimized. Public Health Center is the first level of health care facilities and is spearheading responsible public health services in the area of wor and needed in disaster ris management in the health sector. By assessing how the state of emergency preparedness public health center then action can be taen to mntn or improve the preparedness, as long as this has not been done public health center assessment of disaster preparedness, especially in disaster prone areas. This study ms to asses the disaster preparedness at Suboh Public Health Center conducted in March- April 25 descriptive research with quantitative approach. Based on the survey results revealed the preparedness in general was 34 % (less category), preparedness in health services was 63 % (enough category), preparedness of surveillance was % (both categories), preparedness of health environmental sanitation was 35 % (less category) and preparedness logistics was 72% ( enough category). Keywords: Disaster preparedness, public health center Abstra Kecamatan Suboh merupaan salah satu daerah di Kabupaten Situbondo yang rawan bencana terutama longsor dan banjir. Dampa yang ditimbulan jia bencana tersebut terjadi antara ln rusanya sarana dan prasarana, orban lua, penyait menular tertentu, dan bahan orban jiwa. Diperluan upaya penanggulangan bencana untu meminimalisir dampa tersebut antara ln melalui upaya esiapsiagaan dari banya piha terutama pusesmas. Pusesmas merupaan sarana pelayanan esehatan tingat pertama dan merupaan ujung tomba pelayanan esehatan masyaraat yang bertanggungjawab di wilayah erjanya, dan dibutuhan dalam pengendalian resio bencana dibidang esehatan. Dengan menil bagmana eadaan esiapsiagaan bencana pusesmas maa dapat diambil tindaan dengan mempertahanan atau meningatan esiapsiagaan tersebut, sementara selama ini belum dilauan penilan esiapsiagaan bencana pusesmas terutama di daerah rawan bencana. Penelitian ini bertujuan untu menil esiapsiagaan bencana di Pusesmas Suboh, yang dilauan pada bulan Maret - April 25 jenis penelitian adalah desriptif dengan pendeatan uantitatif. Berdasaran hasil penelitian dietahui bahwa esiapsiagaan secara umum urang sebesar 34% (ategori urang), esiapsiagaan bidang pelayanan esehatan sebesar 63% (ategori cuup), esiapsiagaan bidang surveilans sebesar % (ategori b), esiapsiagaan bidang penyehatan lingungan sebesar 35% (ategori urang) dan esiapsiagaan bidang logisti sebesar 72% (ategori cuup). Kata Kunci: Kesiapsiagaan bencana, pusesmas Pendahuluan Selama 5 tahun terahir telah terjadi bencana alam sebanya asus meliputi bencana gunung berapi, banjir, tanah longsor, eeringan, angin puting beliung, gempa bumi, ebaaran hutan, ebaan pemuiman, dan bencana alam lnnya, diantara bencana alam yang terjadi di Indonesia Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25

2 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh paling banya adalah banjir dan tanah longsor []. Kabupaten Situbondo merupaan daerah di Jawa Timur yang sering mengalami bencana. Terleta di pant utara bagian timur dengan luas.638,5 Km 2 hampir eseluruhan terleta di pesisir dengan panjang pant seitar 4 Km. Secara umum eadaan alam Kabupaten Situbondo terbagi atas dua bagian besar. Pertama, daerah di bagian utara yang berupa dataran rendah dan pant. Bagian terendah dari awasan ini adalah dataran Panaruan. Kedua, daerah di bagian selatan yang berupa lereng pegunungan. Daerah tertinggi di awasan ini terleta di Kecamatan Arjasa yang merupaan lereng utara gunung Raung. Daerah Situbondo secara geografis berupa dataran rendah dan pant dengan temperatur udara yang cuup panas antara 24,7-27,9 C [2]. Berdasaran tinjauan geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, wilayah Kabupaten Situbondo memilii arateristi sebag awasan rawan terhadap terjadinya bencana alam. Salah satu daerah yang rawan terjadi bencana bencana adalah Desa Mojodungol yang berada di Kecamatan Suboh. Kejadian bencana tanah longsor pernah terjadi pada tanggal 6 Desember 24 dan menyebaban 298 rumah warga rusa dan harus direloasi e tempat yang lebih aman. Hingga saat ini status di desa Mojodungol masih ditetapan siaga oleh BPBD [2]. Banya dampa yang aan ditimbulan apabila bencana tersebut terjadi antara ln rusanya sarana dan prasarana fisi (perumahan pendudu, bangunan perantoran, seolah, tempat ibadah, sarana jalan, jembatan dan ln-ln) hanyalah sebagian ecil dari dampa terjadinya bencana disamping masalah esehatan seperti orban lua, penyait menular tertentu, menurunnya status gizi masyaraat, stress pasca trauma dan masalah psiososial, bahan orban jiwa. Upaya penanggulangan bencana diperluan untu meminimalan risio atau bahan terhindar dari dampa bencana antara ln melalui upaya esiapsiagaan dari banya piha terutama pusesmas yang merupaan sarana pelayanan esehatan tingat pertama dan merupaan ujung tomba pelayanan esehatan masyaraat yang bertanggungjawab di wilayah erjanya. Pusesmas dibutuhan dalam pengendalian resio bencana dibidang esehatan [3]. Kesiapsiagaan merupaan serangan egiatan yang dilauan untu mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langah yang tepat guna dan berdaya guna. Kegiatan ini merupaan hal yang penting agar masyaraat yang berada pada awasan berpotensi bencana terdampa dapat meminimalan risio atau bahan terhindar dari dampa bencana. Kesiapsiagaan merupaan merupaan tanggungjawab bersama para staeholder, mul dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyaraat Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25 serta dunia usaha [4]. Pusesmas adalah bagian dari pemerintah daerah wajib melasanaan fungsinya dalam esiapsiagaan bencana. Pusesma sebag lini terdepan yang berperan pada pertolongan pertama pada orban, mempersiapan masyaraat dalam upaya pencegahan terjadinya asus gawat darurat maupun memberian etrampilan dalam memberian pertolongan sesu dengan emampuan) [3]. Kesiapsiagaan bencana pusesmas meliputi beberapa aspe ytu esiapsiagaan umum yang terdiri dari organisasi dan tata lasana, adanya peta daerah rawan bencana dan rencana ontijensi, esiapsiagan bidang pelayanan esehatan, esiapsiagaan bidang surveilans, esiapsiagaan bidang penyehatan lingungan dan esiapsiagaan bidang logisti. Penelitian ini bertujuan untu mengidentifiasi esiapsiagaan bencana pada Pusesmas Suboh, Kabupaten Situbondo. Metode Penelitian Penelitian ini merupaan jenis penelitian desriptif dengan pendeatan uantitatif. Obje penelitian ini adalah Pusesmas Suboh Kabupaten Situbondo. Teni pengumpulan data melalui wawancara dan obeservasi menggunaan instrument esiapsiagaan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Teni analisis data dilauan dengan menglasifiasian data sesu dengan aspe esiapsiagaan bencana emudian menghitung dan mempresentasean indiator yang terpenuhi, hasil persentase tersebut diategorian menurut standar yang telah dibuat ytu: b dengan persentase 76%- %, cuup dengan persentase 56%-75%, dan urang dengan persentase 4%-55% [5]. Hasil Penelitian Beriut ini adalah tabel yang mendesripsian hasil penilan esiapsiagaan umum Pusesmas Suboh tahun 24. Tabel Hasil Penilan Kesiapsiagaan Umum Pusesmas Suboh Tahun 24. Indiator Kesiapsiagaan /Tid Umum a a. Organisasi dan Tata Lasana b. Peta Daerah Rawan Bencana c. Rencana Kontingensi Jumlah Persentase % /3x%=33% Kategori Kurang 2

3 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh Berdasaran tabel dietahui bahwa Pusesmas Suboh telah memilii organisasi dan tata lasana, sementara indiator yang belum terpenuhi ytu peta daerah rawan bencana, dan rencana ontingensi. Secara eseluruhan Pusesmas Suboh telah memenuhi dari 3 indiator pada aspe esiapsiagaan bidang umum. Penilan dari indiator tersebut menjadi /3x%=33% (termasu ategori urang). Beriut ini adalah tabel yang mendesripsian hasil penilan esiapsiagaan bencana di bidang pelayanan esehatan tahun 24. Tabel 2 Hasil Penilan Kesiapsiagaan Bidang Pelayanan Kesehatan Pusesmas Suboh Tahun 24. Indiator Kesiapsiagaan Bidang Pelayanan Kesehatan a. Sarana dan Prasarana. Pusesmas mempuny UGD 2. UGD siap 24 jam dengan tenaga stand by 3. UGD siap 24 jam dengan tenaga on call 4. UGD siap tida hanya saat jam erja 5. Ambulan dilengapi peralatan 6. Ambulan dilengapi obat 7. Tersedia alat omuniasi cepat 8. Tersedia tenda 9. Tersedia seragam. Tersedia spandu. Tersedia bendera 2. Perlengapan UGD sesu standar a. SDM. nya doter di Pusesmas 2. Doter telah dilatih PPGD 3. nya perawat 4. Perawat telah dilatih PPGD 5. Sopir telah dilatih PPGD 6. Tenaga ln telah dilatih PPGD 7. nya tenaga yang dilatih radiomedi 8. nya TGC a. Manajemen. Pusesmas mempuny penanggulangan egawat daruratan 2. Pusesmas mempuny sistem jejaring lintas setor tert 3. Pusesmas mempuny early warning system sesu spesifiasi erawanan 4. Pusesmas mempuny peta / Tida Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25 Indiator Kesiapsiagaan Bidang Pelayanan Kesehatan daerah rawan bencana 5. Pusesmas mempuny dana penanggulangan bencana / Tida 3 a. Aspe Luar. Pusesmas sosialisasi epada masyaraat tentang emunginan terjadi bencana 2. Pusesmas melasanaan manajemen bencana (pra, saat dan setalah bencana) Jumlah 7 Persentase (%) 7/27x%=63 % Kategori Cuu p Berdasaran tabel 2 dietahui bahwa Pusesmas Suboh telah memenuhi aspe sarana dan prasarana ytu memilii UGD yang siap 24 jam dengan tenaga standby, on call dan perlengapan sesu standar, memilii ambulans yang lengap dengan peralatan dan obat dan alat omuniasi cepat, tetapi dalam aspe sarana dan prasarana ini yang belum terpenuhi ytu identitas tim esiapsiagaan seperti seragam, spandu dan bendera. Berdasaran aspe SDM telah memilii doter tetapi belum dilatih PPGD, 3 orang perawat yang telah dilatih PPGD dan terdapat TGC. Berdasaran aspe manajemen telah memilii panduan penanggulangan egawatdaruratan, sistem jejaring dengan lintas setor, tetapi dalam aspe manajemen ini belum memilii early warning system sesu dengan spesifiasi erawanan setempat dan dana husus penanggulangan bencana. Berdasaran aspe luar telah melauan sosialisasi epada masyaraat terhadap emunginan terjadinya bencana dan melasanaan manajemen penanggulangan bencana (pra bencana, saat bencana dan setelah bencana). Secara eseluruhan Pusesmas Suboh telah memenuhi 7 dari 27 indiator pada aspe esiapsiagaan bidang pelayanan esehatan. Penilan dari indiator tersebut menjadi 7/27x%=63% (termasu ategori cuup). Beriut ini adalah tabel yang mendesripsian hasil penilan esiapsiagaan bencana di bidang surveilans tahun 24.

4 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh Tabel 3 Hasil Penilan Kesiapsiagaan Bidang Surveilans Pusesmas Suboh Tahun 24. Indiator Kesiapsiagaan Bidang Surveilans / Tida a. Melauan pengamatan dan pencatatan bencana yang pernah terjadi b. Identifiasi desa rawan bencana c. Memilii buu Junis Surveilans Epidemiologi Penyait Menular, Keracunan Maanan & Bencana. Jumlah 3 Persentase (%) 3/3x% = % Kategori B Berdasaran tabel 3 dietahui bahwa Pusesmas Suboh sudah memenuhi semua indiator ytu melauan pengamatan dan pencatatan bencana, mengidentifiasi desa rawan bencana dan memilii buu Junis Surveilans Epidemiologi Penyait Menular, Keracunan Maanan & Bencana. Penilan dari indiator tersebut menjadi 3/3x%=% (termasu ategori cuup). Beriut ini adalah tabel yang mendesripsian hasil penilan esiapsiagaan bencana di bidang penyehatan lingungan tahun 24. Tabel 4 Hasil Penilan Kesiapsiagaan Bidang Penyehatan Lingungan Pusesmas Suboh Tahun 24. Indiator Kesiapsiagaan Bidang Penyehatan Lingungan a. Loasi Pengungsian. Tersedia loasi pengungsian di wilayah pusesmas 2. Tersedia sumber r bersih 3. Tersedia sarana pembuangan otoran dan limbah cr 4. Tersedia tempat pembuangan sampah a. Sumber Daya. tenaga esling di pusesmas 2. Tenaga esling yang terlatih PPGD 3. Tersedia PAC 4. Tersedia aporit 5. Tersedia aquatab 6. Tersedia mist blower / 7. Tersedia AICON 8. Tersedia antong plasti 9. Tersedia drum/jerigen. Tersedia MCK darurat. Tersedia desinfetan 2. Tersedia genset 3. Tersedia tenda untu pengungsian 4 Jumlah 6 Persentase (%) 6/7x% = 35% Kategori Kurang Berdasaran tabel 4 dietahui bahwa dari aspe loasi pengungsian Pusesmas suboh telah memilii tempat pengungsian bila suatu saat terjadi bencana ytu salah satunya di SDN Mojodungol yang dilengapi dengan sumber r bersih dan sarana pembuangan otoran dan limbah cr. Berdasaran aspe sumber daya telah mempuny tenaga esehatan lingungan dan telah mendapatan pelatihan mengen penanggulangan bencana dan memilii genset, tetapi pada aspe sumber daya yang belum terpenuhi ytu PAC, aporit, aquatab, mist blower, AICON, antong plasti, drum, MCK darurat, desinfetan dan tenda untu pengungsian. Secara eseluruhan dari aspe penyehatan lingungan Pusesmas Suboh sudah memenuhi 6 dari 7 indiator esiapsiagaan. Penilan dari indiator tersebut menjadi 6/7x%=35% (termasu ategori urang). Beriut ini adalah tabel yang mendesripsian hasil penilan esiapsiagaan bencana di bidang logisti tahun 24. Tabel 5 Hasil Penilan Kesiapsiagaan Bidang Logisti Pusesmas Suboh Tahun 24. Indiator Bidang Logisti /Tida a. Vasin. DPT 2. BCG 3. Polio 4. Hb Uniject 5. Campa b. Lemari es c. Freezer d. Thermos e. Cool pac f. Vasin carrier g. Spuit cc Penyait Diare a. Oralit b. Cran RL c. Tetrasilin Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25

5 5 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh Penyait DBD Penyait ISPA a. Amoxilin b. OBH c. OBP d. Maser Penyait Typhoid Indiator Bidang Logisti d. Kotrimox azole e. Metroneda zol f. Infus set g. Aqua h. Plester i. Betadin a. Abate b. Malathi on/ Ico n c. Swingfog d. Cirigen lite r e. Cirigen 5 lite r f. Solar g. Premiu m h. Mase r i. Sarung tan gan j. Cattle pa. Senter + bat era i l. Sepatu a. Infus Set /Tida Indiator Bidang Logisti Penyait Kulit b. Alohol c. Klora mp hen ico l Ca ps d. Klora mp hen ico l Sir up a. 24 b. Bec. Bed. Hid /Tida Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25

6 6 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh Indiator Bidang Logisti /Tida Indiator Bidang Logisti /Tida b. Te e. CT f. De c. A Penyait Mata a. Klora mp hen ico l Tet es Ma ta b. Terramy cin Zal f Ma ta Maanan Tambahan Bayi a. Susu b. Kacang Hijau c. Bisuit d. Blender maana n e. Vit A Umum a. Ka Jumlah 4 Persentase (%) 4/57x% = 72% Kategori Cuup Berdasaran tabel 5 dietahui secara eseluruhan dari aspe logisti Pusesmas Suboh sudah memenuhi 4 dari 57 indiator esiapsiagaan. Penilan dari indiator tersebut menjadi 4/57x% = 72% (termasu ategori cuup). Pembahasan Kesiapsiagaan umum termasu ategori urang arena hanya memenuhi dari 3 indiator. Indiator yang telah terpenuhi ytu organisasi dan tata lasana sementara indiator yang belum terpenuhi ytu peta daerah rawan bencana dan rencana ontingensi. Seharusnya dalam esiapsiagaan umum Pusesmas Suboh juga memilii peta daerah rawan bencana dan rencana ontingensi sesu dengan spesifiasi erawanan bencana setempat. Menurut Undang- Undang RI No. 24 Tahun 27 Tentang penanggulangan bencana, esiapsiagaan dilauan melalui pengorganisasian dan tata lasana yang telah ditetapan [4]. Organisasi dan tata lasana yang ada di Pusesmas Suboh berupa Tim Gera Cepat yang diterjunan untu melasanaan penilan awal situasi bencana dengan tujuan mengidentifiasi loasi ejadian secara tepat, watu terjadinya bencana, tipe bencana yang terjadi, periraan jumlah orban, risio potensial tambahan dan populasi yang terpapar oleh bencana. Hal tersebut sudah terpenuhi dan sesu dengan tugas yang telah ditetapan. Dalam situasi eadaan darurat bencana sering terjadi egagapan Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25

7 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh pananganan dan esimpangsiuran informasi dan data orban maupun ondisi erusaan sehingga mempersulit dalam pengambilan ebijaan untu penanganan darurat bencana, dengan adanya TGC ini hal tersebut dapat dihindari, sistem oordinasi aan terbangun dengan b, penyaluran bantuan, distribusi logisti terpantau sehingga egiatan penanganan tanggap darurat dapat teruur dan terarah. Pada indiator yang edua ytu peta daerah rawan bencana, Pusesmas Suboh tida memilii peta daerah rawan bencana hal ini disebaban Pusesmas Suboh urang mengerti pentingnya fungsi dari peta daerah rawan bencana tersebut hanya terdapat peta imunisasi dan daerah UCI. Melauan pembuatan peta wilayah erja yang menjadi tanggungjawab pusesmas meliputi daerah rawan bencana, peta sumber daya esehatan diwilayah erja, peta risio bencana, peta elemen-elemen masyaraat yang emunginan menjadi orban bencana dan peta potensi masyaraat dan lingungan merupaan salah satu fungsi dari pusesmas [3]. Hal tersebut menunjuan bahwa Pusesmas Suboh belum melauan fungsinya sebag pusat penggera pembangunan berawawasan esehatan. Peta daerah rawan bencana ini sebenarnya sangat berguna bagi pengambil eputusan terutama dalam antisipasi ejadian bencana alam. Masyaraat dan pemerintah dapat mengetahui dan memahami ondisi ebencanaan di lingungannya sehingga merea dapat membuat rencana esiapsiagaan. Pusesmas Suboh yang tida memilii peta daerah rawan bencana aan sulit mengetahui dan memahami ondisi di wilayah erja pusesmas terlebih lagi untu membuat rencana esiapsiagaan maupun rencana ontingensi. Pada indiator yang etiga ytu rencana ontingensi. Rencana ontingensi aan mampu meminimalisir dampa bencana, mencaup pengembangan senario dan periraan ebutuhan, dana, sumberdaya manusia dan lnnya, dan menentuan meanisme pengambilan eputusan [6]. Pusesmas Suboh tida mempuny rencana ontingensi arena belum mengerti arti dan pentingnya rencana ontingensi, padahal rencana ontingensi ini penting sebag upaya pencegahan dan pengurangan risio aibat bencana yang diantaranya mencaup proses pengaturan awal sehingga bisa membuat perencanaan atau menyusun strategi dan prosedur dalam menanggapi potensi risis atau edaruratan yang aan terjadi. Mengingat pentingnya rencana ontingensi ini merupaan bagian penting dari eseluruhan program esiapsiagaan maa sebnya Pusesmas Suboh dapat membuat rencana ontingensi sesu dengan Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25 spesifiasi erawanan bencana setempat ytu bencana tanah longsor. Kesiapsiagaan bidang pelayanan esehatan termasu ategori cuup arena telah memenuhi 7 dari 27 indiator. Pusesmas sebag pelayanan esehatan pertama yang ada diwilayah bencana menjadi sangat penting peranannya terutama dalam pengorganisasian layanan esehatan selama situasi bencana. Pelayanan pusesmas terfous dalam pencarian dan penyelamatan orban yang memerluan b personel medis (SDM) atau peralatannya [7]. Pusesmas Suboh sudah memilii sarana dan prasarana untu menunjang egiatan tersebut diantaranya terdapat UGD yang stand by 24 jam lengap dengan peralatan sesu standar, terdapat orang doter, 3 orang perawat dan sopir, tetapi dari 3 profesi ini hanya perawat saja yang mendapatan pelatihan PPGD. Sebnya b itu doter, perawat maupun sopir juga mendapatan pelatihan agar lebih cepat tepat dan tida eliru dan penanganan orban gawat darurat aibat bencana. Kesiapsiagaan bidang surveilans termasu ategori b arena telah memenuhi semua indiator esiapsiagaan. Menurut WHO dalam Kemenes RI Nomor 6/Menes/SK/VIII/23, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan dan analisis dan interpretasi data secara sistemati dan terus menerus serta penyebaran informasi epada unit yang yang membutuhan untu dapat mengambil tindaan [8]. Pusesmas mempuny tugas untu mengumpulan data mengen data bencana, sumber daya sarana, tenaga dan dana, sanitasi dasar, upaya esehatan, penanggulangan bencana, status esehatan dan gizi serta data mengen masalah pelayanan esehatan, melauan pengolahan data mengen masalah esehatan untu melihat besaran dan ecenderungan permasalahan esehatan untu peningatan pelayanan dan menyiapan data masalah esehatan dalam bentu tabel, grafi, pemetaan, dll untu dilaporan epada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota [9]. Kegiatan yang dilauan Pusesmas Suboh dalam surveilans ini ytu pengamatan dan pencatatan bencana yang pernah terjadi, dan identifiasi desa rawan bencana. Hal ini menunjuan bahwa Pusesmas Suboh telah melasanaan tugas surveilans pada masa bencana. Diharapaan egiatan yang telah dilauan tersebut dapat memberian informasi epada unit yang membutuhan terutama badan atau instansi yang tert bencana untu menentuan ebijaan penanggulangan bencana dan secara terus menerus dapat dilauan tida hanya saat bencana tersebut terjadi. Kesiapsiagaan bidang penyehatan lingungan termasu ategori urang arena hanya memenuhi 6 dari 7 indiator. Seharusnya Pusesmas Suboh 7

8 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh harus memenuhi semua indiator esiapsiagaan penyehatan lingungan hal ini tert dengan bagmana penanganan masyaraat di pengungsian. Kamp pengungsian sementara sering menciptaan daerah-daerah dengan epadatan pendudu tinggi sementara layanan yang sesu emunginan tida ada. Keurangan```````````` fasilitas r dan sanitasi dasar menurunan derajat higiene yang ada dan meningatan risio terjadinya penyait menular. Pemilihan loasi pengungsian sangat penting untu memastian bahwa amp tersebut memilii ases e layanan penyediaan r dan esehatan lingungan ln yang dapat diandalan [7]. Beberapa aspe yang belum tersedia seperti yang disebutan diatas dapat memicu terjadinya letupan penyait misalnya etidatersediaan tempat pembuangan sampah aan menyebaban sampah di penampungan berseraan dan menjadi sarang vetor (lalat, tius, nyamu) yang dapat menularan penyait pada manusia seperti diare, olera dan thypus. Hal ini bisa saja terjadi apabila vetor yang berasal dari sampah tersebut menghinggapi maanan (foodborne disease) dan etidatersediaan MCK darurat juga menjadi masalah arena banya penyait menular menyebar melalui maanan dan minuman yang terontamniasi feses, dengan demiian harus dilauan upaya dengan memastian pembuangan esreta yang saniter dan menyediaan beberapa bahan penyehatan lingungan yang digunaan untu menjamin tersedianya r yang bersih dan laya dipa oleh masyaraat. Kesiapsiagaan bidang penyehatan logisti termasu ategori cuup arena memenuhi 4 dari 57 indiator. Pusesmas Suboh telah siap sedia semua logisti pada berbag penyait. Namun untu antung mayat, tenda dan ambulans it piha pusesmas tida menyediaan, antung mayat dan tenda biasanya meminjam pada BPBD. Secara umum pusesmas sangat dibutuhan dalam upaya meningatan esehatan masyaraat terutama pada saat terjadi bencana, pusesmas harus memilii persediaan logisti terutama penyediaan obat yang memad. Penyediaan obat dalam situasi bencana merupaan salah satu unsur penunjang yang sangat penting dalam pelayanan esehatan pada saat bencana. Hal ini guna mencegah terjadinya penyait dan penularan penyait. Agar penyediaan obat dan perbealan esehatan tersebut dapat membantu pelasanaan pelayanan esehatan pada saat ejadian bencana, maa jenis obat dan perbealan esehatan harus sesu dengan jenis penyait [7]. Beberapa logisti yang disediaan Pusesmas Suboh telah disesuan dengan beberapa jenis penyait yang biasanya muncul pasca bencana diantaranya penyait diare, DBD, ISPA, Thypoid, penyait ulit, dan penyait mata hal ini bertujuan untu agar logisti yang disediaan tida terbuang percuma. Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25 Pusesmas Suboh tida memilii persediaan logisti husus untu bencana hal ini tert dengan masa adaluwarsa dan anggaran dana yang tida tersedia untu bencana namun etia ada bencana, maa logisti yang digunaan untu eadaan darurat adalah logisti yang tersedia di program dan selanjutnya Dinas Kesehatan aan memberian bantuan untu mensupl etia persediaan habis. Hal ini sesu dengan Pedoman Tenis Penanggulangan Kesehatan Aibat Bencana dari Departemen Kesehatan Republi Indonesia bahwa penyediaan dan pendistribusian obat dan perbealan esehatan dalam penanggulangan bencana pada dasarnya tida aan membentu sarana dan prasarana baru, tetapi menggunaan sarana dan prasarana yang telah tersedia, hanya intensitas peerjaannya ditingatan dengan memberdayaan sumber daya. Obat dan Perbealan Kesehatan yang tersedia di pustu dan pusesmas dapat langsung dimanfaatan untu melayani orban bencana, bila terjadi eurangan dapat meminta tambahan tambahan e Dines Kabupaten/Kota [9]. Simpulan dan Saran Hasil penilan esiapsiagaan bencana Pusesmas Suboh menunjuan esiapsiagaan secara umum termasu ategori urang, esiapsiagaan bidang pelayanan termasu ategori cuup, esiapsiagaan bidang surveilans termasu ategori b, esiapsiagaan bidang penyehatan lingungan termasu ategori urang dan esiapsiagaan bidang logisti termasu ategori cuup. Saran bagi Pusesmas Suboh Pada esiapsiagaan di bidang umum perlu membuat peta daerah rawan bencana dan rencana ontingensi, pada esiapsiagaan di bidang pelayanan esehatan perlu meningatan elengapan sarana dan prasarana yang urang ytu tenda untu pengungsian, identitas tim esiapsiagaan seperti seragam, spandu dan bendera untu identifiasi orban. Sumber daya manusia antara ln doter, perawat dan sopir perlu mendapatan pelatihan PPGD, Pada esiapsiagaan di bidang penyehatan lingungan perlu menyediaan tempat pembuangan sampah di penampungan, melengapi beberapa sumber daya yang masih urang ytu PAC, aporit, aquatab, mist blower, con dan MCK darurat, pada esiapsiagaan di bidang logisti perlu melengapi persediaan logisti yang belum ada seperti oralit, malation, OBP, infus set, blender, antung mayat, dan ambulans it. Dinas Kesehatan dapat memberian beal materi dan sosialisasi tentang penanggulangan bencana. Salah satunya dengan pemberian pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat bagi tenaga 8

9 Istiqomah et al. Kesiapsiagaan Bencana di Pusesmas Suboh pusesmas antara ln sopir ambulans, perawat, dan doter. Supervisi dan bimbingan tenis dalam ranga esiapsiagaan bencana. Daftar Pustaa [] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Rencana Nasional Penanganan Bencana Jaarta; 29. [2] Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Situbondo. Profil dan Wilayah Potensi Bencana di Kabupaten Situbondo. Situbondo; 24. [3] Indonesia. Ditjen Binesmas Depes. Pedoman Pusesmas dalam Penanggulangan Bencana. Jaarta; 25. [4] Indonesia. Undang-Undang RI No.24 Tahun 27. Penanggulangan Bencana:Jaarta; 27 [5] Ariunto S. Prosedur Penelitian: Suatu Pendeatan Prate Edisi Revisi IV. Jaarta: Rinea Cipta; 26. [6] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Indes Rawan Bencana Indonesia. Jaarta: BNPB. Jaarta; 2. [7] Pan American Health Organization. Bencana Alam Perlindungan Kesehatan Masyaraat. Jaarta: EGC; 26. [8] Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republi Indonesia No. 6. Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi. Jaarta; 23. [9] Indonesia. Kementerian Kesehatan Republi Indonesia: Pedoman Tenis Penanggulanga Krisis Kesehatan Aibat Bencana. Jaarta; 2. 9 Artiel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 25

HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL ABSTRAK HUBUNGAN SIKAP DENGAN PRAKTIK PERAWATAN BAYI SEHARI-HARI PADA IBU PRIMIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPEL PABUPATEN KENDAL Afifah *), Indri Subeti **) *) Mahasiswa Abid Unisa **)Dosen Abid Unisa ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Volume, Nomor, Juli 6 (ISSN: 56-6) HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Firnanda Zia Azmi *) Tinu Istiarti **) Kusyogo Cahyo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan bencana, baik yang disebabkan kejadian alam seperi gempa bumi, tsunami, tanah longsor, letusan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM

MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract

Lebih terperinci

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT

III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Farida Huriawati 1), Purwandari 1,2), Intan Permatasari 1,3) 1,2,3 Program Studi Pendidian

Lebih terperinci

BAB III METODE SCHNABEL

BAB III METODE SCHNABEL BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY Jurnal Manti Penusa Vol No Desember ISSN 88-9 ANALISIS EPUASAN ONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAET (URIR DENGAN MENGGUNAAN METODE TOPSIS FUZZY Desi Vinsensia Program Studi Teni Informatia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK DIGITAL DI SMK N 1 PUNDONG

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK DIGITAL DI SMK N 1 PUNDONG 328 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyaarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM BILANGAN BINER PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK

Lebih terperinci

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov

Aplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA BERDASARKAN FASILITAS KESEHATAN DASAR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KLASTER DUA TAHAP

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA BERDASARKAN FASILITAS KESEHATAN DASAR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KLASTER DUA TAHAP PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA BERDASARKAN FASILITAS KESEHATAN DASAR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS KLASTER DUA TAHAP Hazmira Yozza 1, Izzati Rahmi HG, Juliana Jurusan Matematia, Universitas Andalas,

Lebih terperinci

SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA SISTEM ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL DI TERMINAL BERLIAN PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Ruhana Khabibah, Hery Tri Sutanto 2, Yuliani Puji Astuti 3 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti

Lebih terperinci

PENGELOLAAN BENGKEL PRAKTIK SMK TEKNIK PEMESINAN DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGELOLAAN BENGKEL PRAKTIK SMK TEKNIK PEMESINAN DI KABUPATEN PURWOREJO 291 PENGELOLAAN BENGKEL PRAKTIK SMK TEKNIK PEMESINAN DI KABUPATEN PURWOREJO Purwanto 1) dan Thomas Suardi 2) 1) SMK YEPEKA Purworejo; 2) Universitas Negeri Yogyaarta pur24_pur24@yahoo.co.id; thomar234@yahoo.co.id

Lebih terperinci

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 1 DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR PERAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 2 1. PENDAHULUAN 2. PERAN FASYANKES PRIMER /DASAR DALAM PENANGGULANGAN BENCANA 3. DUKUNGAN

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni

Lebih terperinci

Pemilihan Pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Dengan Akad Murabahah (Studi Kasus Di Bank Muamalat Tbk Cabang Pembantu Samarinda Seberang)

Pemilihan Pembiayaan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) Dengan Akad Murabahah (Studi Kasus Di Bank Muamalat Tbk Cabang Pembantu Samarinda Seberang) Al-Tijary Jurnal Eonomi dan Bisnis Islam P-ISSN: 2460-9404; E-ISSN: 2460-9412 2016, Vol. 2, No. 1, Hal. 17-24 DOI prefix : 10.21093 Pemilihan Pembiayaan KPR (Kredit Pemilian Rumah) Dengan Aad Murabahah

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV Nama Mahasiswa : Husien Haial Fasha NRP : 1207 100 011 Jurusan : Matematia FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Drs. Suharmadi, Dipl.

Lebih terperinci

Peluang Peningkatan Tipe Terminal di Kecamatan Banyumaik (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati²

Peluang Peningkatan Tipe Terminal di Kecamatan Banyumaik (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati² Jurnal Teni PWK Volume 4 Nomor 4 2015 Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pw Peluang Peningatan Tipe di Kecamatan Banyumai (Analisis Demand dan Supply) Febriana Ayu K¹ dan Bitta Pigawati²

Lebih terperinci

Pengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker

Pengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker Pengaruh Masunya Penambahan Pembangit Baru edalam Jaringan 150 V pada Kapasitas Circuit Breaer Emelia, Dian Yayan Suma Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang

Lebih terperinci

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT

ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry

Lebih terperinci

MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS)

MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS) Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 17-18 Juni 2011 MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI

Lebih terperinci

Keragaman Struktur Tegakan Hutan Alam Sekunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest

Keragaman Struktur Tegakan Hutan Alam Sekunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest JMHT Vol. XIV, (2): 81-87, Agustus 28 ISSN: 215-157X Keragaman Strutur Tegaan Hutan Alam Seunder The Variability of Stand Structure of Logged-over Natural Forest Abstract Muhdin 1*, Endang Suhendang 1,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunaan adalah penelitian desriptif, yaitu penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subye

Lebih terperinci

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris

Optimasi Non-Linier. Metode Numeris Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran

Lebih terperinci

Kampus Unkris Jatiwaringin 2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana

Kampus Unkris Jatiwaringin   2) Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 10-14 Juliantia 1) Budi Tri Rahardjo 2), 1) Program

Lebih terperinci

MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE

MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE MENGHITUNG PELUANG PERSEBARAN TRUMP DALAM PERMAINAN CONTRACT BRIDGE Desfrianta Salmon Barus - 350807 Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung Bandung e-mail: if807@students.itb.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice)

VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) 6.. UMUM Tujuan: Mengetahui proporsi pengaloasian perjalanan e berbagai moda transportasi. Ada dua emunginan situasi yang dihadapi dalam meramal pemilihan moda:

Lebih terperinci

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming

Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul

Lebih terperinci

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK

BAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA achmad yurianto a_yurianto362@yahoo.co.id 081310253107 LATAR BELAKANG TREND KEBENCANAAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU

MODEL MATEMATIKA KONSENTRASI OKSIGEN TERLARUT PADA EKOSISTEM PERAIRAN DANAU MDEL MATEMATIKA KNSENTRASI KSIGEN TERLARUT PADA EKSISTEM PERAIRAN DANAU Sutimin Jurusan Matematia, FMIPA Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto SH Tembalang, Semarang 5075 E-mail: su_timin@yanoo.com

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bencana merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi kapan terjadinya dan dapat menimbulkan korban luka maupun jiwa, serta mengakibatkan kerusakan dan

Lebih terperinci

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK

APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK Novhirtamely Kahar, ST. 1, Nova Fitri, S.Kom. 2 1&2 Program Studi Teni Informatia, STMIK

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Apliasi Pada tahap implementasi ini merupaan penerapan apliasi dari hasil perancangan sistem yang ada untu mencapai suatu tujuan yang diinginan. Implementasimelasanaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan

Lebih terperinci

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga

Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,

Lebih terperinci

UJI MOST PROBABLE NUMBER

UJI MOST PROBABLE NUMBER UJI MOST PROBABLE NUMBER (MPN) COLIFORM DAN KANDUNGAN Escherichia coli PADA AIR MINUMAN DI KANTIN X CIMAHI Intan Kurnia.,Amd.AK ABSTRAK Air merupaan senyawa imia yang sangat penting bagi ehidupan mahlu

Lebih terperinci

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT

ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoo Sumaryono ABSTRACT Noise is inevitable in communication

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus Jurnal Teni Industri, Vol.1, No., Juni 013, pp.96-101 ISSN 30-495X Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus Apriyani 1, Shanti Kirana Anggaraeni,

Lebih terperinci

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway

Penentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA

Lebih terperinci

MAT. 12. Barisan dan Deret

MAT. 12. Barisan dan Deret MAT.. Barisan dan Deret i Kode MAT. Barisan dan Deret U, U, U3,..., Un,... Un a + (n-)b U + U +..., Un +... n?? Sn? BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )

PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( ) PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE)

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) Tahapan-tahapan pengerjaan yang dilauan dalam penelitian ini adalah sebagai beriut : 1. Tahap Persiapan Penelitian Pada tahapan ini aan dilauan studi literatur

Lebih terperinci

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE

KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108

Lebih terperinci

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa

Modifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa 187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this

Lebih terperinci

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA

BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan

Lebih terperinci

KOORDINASI SUPPLY CHAIN SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA MODEL PENENTUAN HARGA & KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER

KOORDINASI SUPPLY CHAIN SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA MODEL PENENTUAN HARGA & KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER KOORDIASI SUPPLY CHAI SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA ODEL PEETUA HARGA & KEPUTUSA PRODUKSI/ORDER Evi Yuliawati Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Industri Institut Tenologi Adhi Tama Surabaya Email:

Lebih terperinci

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT

PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium

Lebih terperinci

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK

PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER. Abstrak SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Oleh : Pandapotan Siagia, ST, M.Eng (Dosen tetap STIKOM Dinamia Bangsa Jambi) Abstra Sistem pengenal pola suara atau yang lebih dienal dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN

RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN RINGKASAN SKRIPSI MODUL PERKALIAN SAMSUL ARIFIN 04/177414/PA/09899 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM YOGYAKARTA 2008 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D

Variasi Spline Kubik untuk Animasi Model Wajah 3D Variasi Spline Kubi untu Animasi Model Wajah 3D Rachmansyah Budi Setiawan (13507014 1 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB III MODEL KANAL WIRELESS

BAB III MODEL KANAL WIRELESS BAB III MODEL KANAL WIRELESS Pemahaman mengenai anal wireless merupaan bagian poo dari pemahaman tentang operasi, desain dan analisis dari setiap sistem wireless secara eseluruhan, seperti pada sistem

Lebih terperinci

4. 1 Spesifikasi Keadaan dari Sebuah Sistem

4. 1 Spesifikasi Keadaan dari Sebuah Sistem Dalam pembahasan terdahulu ita telah mempelajari penerapan onsep dasar probabilitas untu menggambaran sistem dengan jumlah partiel ang cuup besar (N). Pada bab ini, ita aan menggabungan antara statisti

Lebih terperinci

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK

BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama

Lebih terperinci

MAKALAH STATISTIK 1. Disusun Oleh : Kelompok 6 Sesi : 12

MAKALAH STATISTIK 1. Disusun Oleh : Kelompok 6 Sesi : 12 MAKALAH STATISTIK 1 Disusun Oleh : Kelompo 6 Sesi : 12 1. Adzanny belina nusha (201466043) 2. Via ariesti Audini (201466140) 3. Meldiana agustin putri (201466063) 4. Ramdhan setiawan (201466117) 5. Miftahul

Lebih terperinci

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA BANK SULUT MANADO 1 Selvia Hana, Tohap Manurung 1 Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi Abstra Antrian merupaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PENDAHULUAN. Latar Belaan Perembanan dunia perbanan yan disertai denan meninatnya omplesitas ativitas perbanan semain memperteas pentinnya tata elola perusahaan yan sehat (ood corporate overnance)

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODULE EKONOMI PADA MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK SISWA KELAS X A SMA NEGERI 1 PANGGUL TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN E-MODULE EKONOMI PADA MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK SISWA KELAS X A SMA NEGERI 1 PANGGUL TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGEMBANGAN E-MODULE EKONOMI PADA MATERI UANG DAN PERBANKAN UNTUK SISWA KELAS X A SMA NEGERI 1 PANGGUL TRENGGALEK TAHUN AJARAN 2014/2015 Nelvy Warsi Enggal Lestari Prih Hardinto Lisa Rohmani Abstract

Lebih terperinci

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network

Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listrik Penyulang Renon Menggunakan Metode Artificial Neural Network Analisa Drop Tegangan dan Susut Daya pada Jaringan Listri Penyulang Renon Menggunaan Metode Artificial Neural Networ I Gede Dyana Arana Jurusan Teni Eletro Faultas Teni, Universitas Udayana Denpasar, Bali,

Lebih terperinci

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya

Studi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 1912 CABANG SIDOARJO

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 1912 CABANG SIDOARJO ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 191 CABANG SIDOARJO Yustina Ngatilah, 1 dan C. Indri Parwati 1 Teni Industri, UPN Veteran Jawa Timur, Teni Industri Institut

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR. Gumgum Darmawan Statistika FMIPA UNPAD

IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR. Gumgum Darmawan Statistika FMIPA UNPAD JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 17, hal. 13-11 ISSN 85-1456 IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR Gumgum Darmawan Statistia FMIPA UNPAD gumgum@unpad.ac.id Budhi Handoo Statistia

Lebih terperinci

PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER

PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER Tantri Windarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Surabaya Jl Raya Kedung Baru 98, Surabaya

Lebih terperinci

OP-015 PENGEMBANGAN SISTEM BANK SAMPAH DALAM UPAYA DAUR ULANG SAMPAH ELEKTRONIK STUDI KASUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS

OP-015 PENGEMBANGAN SISTEM BANK SAMPAH DALAM UPAYA DAUR ULANG SAMPAH ELEKTRONIK STUDI KASUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS OP-015 PENGEMBANGAN SISTEM BANK SAMPAH DALAM UPAYA DAUR ULANG SAMPAH ELEKTRONIK STUDI KASUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS Slamet Raharjo 1, Silvia Fitriani 1, Vera S. Bachtiar 1, Yenni Ruslinda 1, Indriyani

Lebih terperinci

Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa Sentimen Pada Review Buku

Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa Sentimen Pada Review Buku Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Januari 2018, Vol. 03, No. 01, hal 55-59 jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17 E-ISSN : 2502-8308 P-ISSN : 2579-7980 Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa

Lebih terperinci

MODEL PENENTUAN HARGA DAN KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KAPASITAS PRODUKSI ABSTRAK

MODEL PENENTUAN HARGA DAN KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KAPASITAS PRODUKSI ABSTRAK Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 ODEL PEETUA HARGA DA KEPUTUSA PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAI DEGA EPERTIBAGKA KAPASITAS PRODUKSI Evi Yuliawati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dijadikan tempat dalam penelitian ini adalah Tempat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Loasi an Watu Penelitian 3.1.1 Loasi penelitian Loasi yang ijaian tempat alam penelitian ini aalah Tempat Pelelangan Ian (TPI) Kota Gorontalo. 3.1. Watu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL (Studi Analitik Di Puskesmas Baturetno Kabupaten Wonogiri)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL (Studi Analitik Di Puskesmas Baturetno Kabupaten Wonogiri) FATOR YANG MMPNGARUHI JADIAN URANG NRGI RONIS PADA IBU HAMIL (Studi Analiti Di abupaten Wonogiri) *Sri Handayani *Putri Halimu Husna *) Staf Pengajar Aademi eperawatan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRA

Lebih terperinci

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER

SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER SISTEM ADAPTIF PREDIKSI PENGENALAN ISYARAT VOKAL SUARA KARAKTER Pandapotan Siagian, ST, M.Eng Dosen Tetap STIKOM Dinamia Bangsa - Jambi Jalan Sudirman Theoo Jambi Abstra Sistem pengenal pola suara atau

Lebih terperinci

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL

VARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf

Implementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1117, 2014 KEMENHAN. Dukungan Kesehatan. Penanggulangan Bencana. Standardisasi. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDARDISASI

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK

PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor

Lebih terperinci

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 4 No. 2, November 2017

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 4 No. 2, November 2017 P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 4 No. 2, November 2017 DIET KONSUMSI MAKANAN DAN PARENTAL FEEDING PADA KASUS STATUS GIZI LEBIH ANAK USIA DINI (Studi Kasus di RA Multazam

Lebih terperinci

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika

khazanah Sistem Klasifikasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation informatika hazanah informatia Jurnal Ilmu Komputer dan Informatia Sistem Klasifiasi Tipe Kepribadian dan Penerimaan Teman Sebaya Menggunaan Jaringan Syaraf Tiruan Bacpropagation Yusuf Dwi Santoso *, Suhartono Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB 2 TEORI PENUNJANG BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan

Lebih terperinci

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 360 / 009205 TENTANG PENANGANAN DARURAT BENCANA DI PROVINSI JAWA TENGAH Diperbanyak Oleh : BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH JALAN IMAM BONJOL

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR

PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR PENINGKATAN EFISIENSI & EFEKTIFITAS PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN PETAK BERJALUR Ngarap Im Mani 1) dan Lim Widya Sanjaya ), 1) & ) Jurs. Matematia Binus University PENGANTAR Perancangan percobaan adalah suatu

Lebih terperinci

Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan

Penentuan Konduktivitas Termal Logam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan Prosiding Seminar Nasional Fisia dan Pendidian Fisia (SNFPF) Ke-6 205 30 9 Penentuan Kondutivitas Termal ogam Tembaga, Kuningan, dan Besi dengan Metode Gandengan Dwi Astuti Universitas Indraprasta PGRI

Lebih terperinci

BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman

BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 271-278 BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman trianisr@yahoo.com.au ABSTRACT.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Watu Penelitian Penelitian ini dilauan di Jurusan Matematia Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Watu penelitian dilauan selama semester

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku Buku Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Tahun 2008 ini dapat diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Buku ini menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp

Lebih terperinci

MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT)

MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT) MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT) Asmara Iriani Tarigan (asmara@ut.ac.id) Sitta Alief Farihati Jurusan Matematia

Lebih terperinci

OSN 2014 Matematika SMA/MA

OSN 2014 Matematika SMA/MA Soal 5. Suatu barisan bilangan asli a 1, a 2, a 3,... memenuhi a + a l = a m + a n untu setiap bilangan asli, l, m, n dengan l = mn. Jia m membagi n, butian bahwa a m a n. Solusi. Andaian terdapat bilangan

Lebih terperinci

EVALUASI KOMPETENSI DASAR GURU DAN KUALITAS LULUSAN AKUNTANSI

EVALUASI KOMPETENSI DASAR GURU DAN KUALITAS LULUSAN AKUNTANSI Evaluasi Kompetensi Dasar... (Rahmadita Nurul1 EVALUASI KOMPETENSI DASAR GURU DAN KUALITAS LULUSAN AKUNTANSI BASIC COMPETENCY EVALUATION OF TEACHER AND THE QUALITY OF ACCOUNTING GRADUATES Oleh: Rahmadita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian alam di dunia yang terjadi selama tahun mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian alam di dunia yang terjadi selama tahun mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus mengalami peningkatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian alam di dunia yang terjadi selama tahun 2005-2014 mengalami fluktuasi dengan kecenderungan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari World Disater

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA 94 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA PENCARIAN RUTE TERPENDEK DI KOTA SURABAYA Yudhi Purwananto 1, Diana Purwitasari 2, Agung Wahyu Wibowo Jurusan Teni Informatia, Institut Tenologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE

PENERAPAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE PENERAPAN METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE Novhirtamely Kahar 1, Rii 2 12 Program Studi Teni Informatia, STMIK Nurdin Hamzah, Jambi ` E-mail:

Lebih terperinci

KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012

KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012 KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB Konsep Kinetia/ Laju Reasi Laju reasi menyataan laju perubahan onsentrasi zat-zat omponen reasi setiap satuan watu: V [ M ] t Laju pengurangan onsentrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Latar belaang Metode analisis yang telah dibicaraan hingga searang adalah analisis terhadap data mengenai sebuah arateristi atau atribut (jia data itu ualitatif) dan mengenai sebuah variabel,

Lebih terperinci