BAB II PENGELOLAAN KASUS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PENGELOLAAN KASUS"

Transkripsi

1 BAB II PENGELOLAAN KASUS A.Konsep dasar ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut Carpenito, (2009) yaitu keadaan ketika individu yang tidak NPO mengalami penurunan berat badan atau beresiko mengalami penurunan berat badan karena tidak adekuatnya asupan atau metabolisme zat nutrisi untuk kebutuhan metabolik. Sedangkan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut Hidayat, (2009) yaitu keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. 1. Pengkajian yang menjadi batasan karakteristik adalah : 1.1 Batasan Karakteristik Menurut Carpenito, (2009) adapun batasan karakteristik ada dua, yaitu batasan mayor (harus ada) dan batasan minor (mungkin ada). a. Batasan mayor (harus ada) Yaitu individu yang tidak NPO melaporkan atau menerima asupan makanan yang kurang dari kebutuhan diet harian yang dianjurkan (recommended daily allowance, RDA) dengan atau tanpa disertai penurunan berat badan dan / atau kebutuhan metabolik aktual atau potensial yang melebihi asupan disertai penurunan berat badan. b. Batasan minor (mungkin ada) Yaitu berat badan 10%-20% + di bawah berat ideal berdasarkan tinggi dan postur tubuh. Lipatan kulit trisep, lingkar lengan atas, dan lingkar otot lengan bagian tengah kurang dari 60% ukuran standart. Kelemahan dan rasa nyeri pada otot, iritabilitas mental dan konfus, penurunan kadar albumin serum, penurunan transverin serum atau kapasitas pengikat zat besi.

2 c. Menurut Sunita Almatsier (2006) diet rendah 30g protein pada pasien CKD(chronic kidney disease) Bahan makanan sehari Bahan makanan Berat (g) urt Beras /2 gls nasi Telur ayam 50 1 btr Daging 50 1 ptg sdg Sayuran gls Pepaya ptg sdg Minyak /2 sdm Gula pasir 60 6 sdm Susu bubuk 10 2 sdm Kue RP*) sdm Madu 20 2 sdm Agar-agar - 1 porsi *) Rendah protein Kue RP dapat diberikan dalam bentuk kue pie, kue cantik manis, kue klepon ubi, dan kue lain dengan nilai protein rendah. 1.2 Faktor yang berhubungan a. Patofisiologis Berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori yang dibutuhkan, sekunder akibat : luka bakar (fase pasca akut), infeksi, ketergantungan zat kimiawi, kanker, trauma. Berhubungan dengan disfagia, sekunder akibat : cedera serebrovaskuler (CVA), sklerosis amiotrofik lateral, serebral palsi, distrofi muscular, penyakit Parkinson, gangguan neuromuscular. Berhubungan dengan penurunan absorbsi nutrisi, sekunder akibat : penyakit corn, fibrosis kistik, intoleransi laktosa. Berhubungan dengan muntah yang disengaja, latihan fisik saat asupan kalori berlebihan, atau menolak makan, sekunder akibat anoreksia nervosa.

3 Berhubungan dengan keengganan untuk makan karena rasa takut akan keracunan, sekunder akibat perilaku paranoit. Berhubungan dengan anoreksia, agitasi fisik yang berlebihan, sekunder akibat gangguan bipolar, berhubungan dengan anorexia dan diare skunder akibat infeksi protozoa, berhubungan dengan muntah, anorexia, dan gangguan pencernaan, sekunder akibat pancreatitis. Berhubungan dengan anoreksia, gangguan metabolisme protein dan lemak, dan gangguan penyimpanan vitamin, sekunder akibat sirosis. b. Terkait pengobatan Berhubungan dengan kebutuhan protein dan vitamin utuk penyembuhan luka dan penurunan asupan, sekunder akibat : pembedahan, medikasi (kemoterapi), bedah rekontuksi mulut, rahang yang terikat, terapi radiasi. Berhubungan dengan absorbsi yang tidak adekuat akibat efek samping mendikasi : Kolkisina, Pirimitamin, Antasida, Neomisin, Para asam amino salisilet. Berhubungan dengan penurunan asupan oral, ketidaknyamanan dimulut, mual, dan muntah, sekunder akibat : terapi radiasi, kemoterapi, tosilektomi. c. Situasional (personal, lingkungan) Berhubungan dengan menurunnya keinginan untuk makan, sekunder akibat : Anoreksia, Depresi, Isolasi sosial, Mual muntah, Alergi. Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk memperolah makan (keterbatasan fisik, masalah keuangan atau transportasi). Berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengunyah (kerusakan gigi atau tanggalnya gigi, sakit karena pemasangan gigi palsu). Berhubungan dengan diare d. Tingkat kematangan Bayi/ anak: berhubungan dengan asupan yang tidak adekuat,sekunder akibat : Kurangnya stimulasi emosional/ sensori, Kurangnya pengetahuan pengasuh. Berhubungan dengan malabrsobsi, pembatasn diet, dan anoreksia, sekunder akibat : Penyakit seliak, Intoleransi laktosa, Fibrosis kistik. Berhubungan dengan kesulitan menghisap (bayi) dan disfagia, sekunder akibat serebral palsi, Bibir sumbing dan celah pallatum.

4 Berhubungan dengan penghisapan yang tidak adekuat, kelelahan, dan disypnea, sekunder akibat : Penyakit jantung congenital, Prematuritas, Sindrom virus. 2. Analisa data Analisa data ialah mengolah dan mengaitkan data fokus subjektif dengan data fokus objektif. 2.1 Data fokus Subjektif Informasi data subjektif yang harus dikaji : a. Batasan Karakteristik Perbandingan berat badan / tinggi badan: berat badan 3 bulan yang lalu, berat badan sekarang, berat badan ideal, tinggi badan. b. Asupan Biasa Diet untuk 24 jam : Apakah ini merupakan pola asupan yang biasa?, Apakah masukan kelompok makanan dasar sudah mencukupi?, Apakah asupan cairan sudah mencukupi? c. Faktor yang Berhubungan Nafsu makan (biasa, berubah), pola diet, makanan atau minuman yang tidak disenangi, favorit, tabu, praktik diet keagamaan. d. Tingkat Aktivitas Pekerjaan, latihan fisik (jenis, frekuensi). e. Upaya memperoleh makanan / mempersiapkan makanan (siapa) Kemampuan fungsional, transportasi, fasilitas dapur, pendapatan yang adekuat untuk kebutuhan makanan. f. Pengetahuan tentang Nutrisi Lima kelompok makanan dasar, asupan karbohidrat, lemat, garam yang direkomendasikan hubungan aktivitas dan metabolisme. g. Factor risiko fisiologis (evans-stoner, 1997) Gangguan neurologis: penyakit kronis (gagal ginjal, penyakit paru obstruksi kronis, HIV, penyakit hati), Malarbsobsi: penyakit infeksi usus besar. h. Kondisi psikososial (evans-stoner, 1997) Penyalah gunaan alcohol, penggunaan obat, kondisi rumah tangga, isolasi, depresi, intstitusionalisasi.

5 i. Medikasi (obat resep, obat bebas) Laporan mengenai : alergi, mual, muntah, anoreksia, keletihan, sariawan, disfagia, dyspepsia, kesulitan mengunyah, konstipasi, diare, nyeri. j. Pertimbangan geriatrik Kebutuhan energi yang menurun pada banyak lansia memerlukan [perubahan asupan nutrisi : usia >50 tahun, karbohidrat : 55%, protein : 20%, lemak : 25%, Kkal/hari : wanita : 1.900, pria : Data fokus Objektif 1) Batasan karakteristik Umum: penampilan (massa otot, distribusi lemak), tinggi dan berat badan, edema, rambut, kulit, kuku, mulut, gigi. 2) Pengukuran Antropometrik Lingkar lengan bagian tengah, lingkar otot lengan bagian tengah, lingkar kulit trisep. 3) Pemeriksaan laboratorium: penurunan per-albumin serum, penurunan transferin serum. 4) Faktor yang berhubungan: kemampuan untuk mengunyah, menelan, makan. 5) Kriteria Hasil Klien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan tingkat aktivitas dan kebutuhan metabolik. Indikator: mengidentifikasi kekurangan / defisiensi dalam asupan seharihari, menyebutkan metode untuk meningkatkan nafsu makan. 6) Intervensi Umum Mineral, dan Cairan yang adekuat, konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien, diskusikan bersama klien tentang kemungkinan penyebab penurunan nafsu makan, anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan, tawarkan makanan dalam jumlah sedikit, tetapi sering, bukan banyak, tetapi jarang, tawarkan makanan yang disajikan dalam keadaan yang dingin, pada kasus penurunan nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan hindari mengonsumsi cairan 1 jam sebelum dan sesudah makan, dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang

6 baik, atur agar porsi makan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat klien biasanya merasa paling lapar, lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan, tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut tersaji apabila memungkinkan, hilangkan bau-bauan pemandangan yang tidak sedap dari area makan, kontrol adanya nyeri dan mual sebelum makan, anjurkan orang terdekat klien untuk membawa makanan yang diperbolehkan dari rumah apabila memungkinkan, ciptakan lingkungan yang santai dan lakukan sosialisasi selama makan, beri dapat membantu menetapkan daftar materi nutrisi diet pada klien, yang tediri atas : asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat, pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total, dan lemak jenuh, penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang, asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat badan ideal. 7) Rasional Nutrisi menyediakan sumber energi, membentuk jaringan, dan mengatur proses metabolik tubuh. Konsultasi dapat membantu menetapkan diet yang memenuhi asupan kalori dan nutrisi yang optimal. Faktor-faktor seperti nyeri, keletihan, penggunaan analgestik, dan imobilitas dapat menyebabkan anoreksia. Upaya identifikasi tentang kemungkinan penyebab memudahakan kita untuk melakukan intervensi guna menghilangkan atau meminimalkannya (Foltz, 1997). Kondisi yang lemah lambat laun menurunkan keinginan dan kemampuan klien anoreksia untuk makan (Foltz, 1997). Distribusi total asupan kalori harian yang merata sepanjang hari membantu mencegah distensi lambung sehingga selera makan mungkin akan meningkat (Foltz, 1997). Pembatasan asupan cairan saat makan membantu mencegah distensi lambung (Foltz,1997). Kebersihan mulut yang kurang menyebabkan bau dan rasa yang tidak sedap yang dapat mengurangi nafsu makan.

7 Menyediakan makanan tinggi kalori dan tinggi protein pada saat klien merasa paling lapar akan meningkatkan kemungkinan klien untuk mengonsumsi kalori dan protein yang adekuat (Foltz, 1997). Perencanaan diet berfokus pada upaya mencegah kelebihan nutrisi. Mengurangi konsumsi lemak, garam, dan gula dapat menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes, penyakit kanker tertentu, dan hipertensi.

8 B. Asuhan Keperawatan pada pasien CKD (Chronik Kidney Disease) Pengkajian laporan dalam Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan Program DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan USU sebagai berikut : FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 71 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen protestan Pendidikan : Sekolah Rakyat Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl.Durian no.129 Tanggal Masuk RS : No. Register : Ruangan/ kamar : Asoka I/ XII Bed: 14 Golongan darah : B Tanggal pengkajian : Tanggal operasi : - Diagnosa Medis : CKD II. KELUHAN UTAMA Pasien mengatakan bahwa ia sering tidak nafsu makan, mual, dan muntah. III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG: A. Provocative/Palliative 1. Apa Penyebabnya : pasien tidak mengetahui apa penyebab dari rasa mual dan muntah yang dialaminya 2. Hal-Hal Yang Memperbaiki Keadaan: pasien mengatasinya dengan minum air hangat serta istirahat yang cukup.

9 B. Quantity/Quality 1. Bagaimana Dirasakan : pasien mengatakan di daerah uluhati 2. Bagaimana Dilihat: pasien tampak menahan sakit tetapi masih dapat bergerak dengan bebas. C. Region 1. Dimana Lokasinya : di daerah uluhati 2. Apakah Menyebar : tidak D. Severity Pasien mengatakan penyakitnya ini sangat mengganggu aktifitasnya sehingga harus menghentikan aktifitasnya E. Time Pasien mengatakan bahwa sakit yang dirasakannya seperti mual datang secara berkala IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami Pasien mengatakan bahwa dia pernah menderita gastritis dan sudah sembuh B. Pengobatan/tindakan yang pernah dilakukan Pasien mengatakan tindakan yang pernah dilakukan kepadanya yaitu dibawa ke rumah sakil imelda. C. Pernah dirawat/dioperasi Pasien mengatakan ia pernah dirawat di rumah sakit dan tidak pernah di operasi. D. Lama dirawat Pasien megatakan bahwa ia pernah di rawat selama 1 bulan karena gastritis dan sudah sembuh E. Alergi Pasien tidak memiliki riwayat alergi V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua Orang tua laki-laki pasien mengalami asam urat, dan orang tua perempuan tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti.

10 B. Saudara kandung Saudara kandung pasien tidak memiliki masalah kesehatan. C. Penyakit keturunan yang ada Tidak ada penyakit keturunan D. Anggota keluarga yang meninggal Kedua orang tua pasien, dan ketiga saudara perempuan pasien. E. Penyebab meninggal Pasien mengatakan bahwa tidak ada yang menyebabkan meninggal, hanya saja karena penuaan dan umur. VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya Menurut pasien penyakitnya datang karena sudah kehendak dari Tuhan dan ia berharap penyakitnya ini bisa sembuh B. Konsep diri: - Gambaran diri : pasien tampak lemah - Ideal diri : pasien mengatakan dia semangat untuk sembuh - Harga diri : pasien tidak malu dengan penyakit yang dideritanya - Peran diri : pasien bekerja sebagai wiraswasta - Identitas ; pasien adalah seorang ayah C. Keadaan emosi Keadaan emosi pasien terkontrol D. Hubungan sosial - Orang yang berarti : pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan orang yang berarti baginya sangat baik. - Hubungan dengan keluarga: pasien mengatakan bahwa hubungan dengan keluarganya baik. - Hubungan dengan orang lain: hubungan pasien dengan orang lain juga baik dan terarah. - Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: tidak adanya hambatan berhubungan dengan orang lain. -

11 E. Spiritual - nilai dan keyakinan: pasien beragama kristen protestan - kegiatan ibadah : kegiatan ibadah pasien sebelum ke rumah sakit yaitu ke gereja seminggu sekali tapi selama ia masuk rumah sakit pasien hanya bisa beribadah dengan cara berdoa saja, dan ia merasa selama tidak ke gereja ia pasti berdosa VII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum Tn.S tampak lemah B. Tanda-tanda vital - suhu tubuh : 36,5 0 C - tekanan darah: 140/80 mmhg - nadi : 85 x/i - pernafasan: 22 x/i - skala nyeri : 3 - tb: 165 cm - bb : 41 kg (sebelum sakit 61kg) C. Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut - Bentuk : simetris - Kulit kepala: bersih Rambut - Penyebaran dan keadaan rambut: penyebarannya merata,dan keadaan rambut kurang rapih - Bau : sedikit berbau - Warna rambut : putih Wajah - Warna kulit: sawo matang - Stuktur wajah : simetris Mata - Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris - Palpebra: tidak adanya kelainan

12 - Konjungtiva dan sklera : anemis - Pupil : - Cornea dan iris : cornea tidak ada kelainan, iris berwarna coklat. - Visus: tidak dilakukan pemeriksaan - Tekanan bola mata : tidak dilakukan pemeriksaan. Hidung - Tulang hidung dan posisi septum nasi : simetris - Lubang hidung : bersih dan tidak ada sekret - Cuping hidung : tidak adanya pernafasan cuping hidung Telinga - Bentuk telinga : simetris, kiri dan kanan tidak ada kelainan - Ukuran telinga : normal - Lubang telinga : bersih, tidak ada serumen - Ketajaman pendengaran : baik Mulut dan faring - Keadaan bibir : mukosa bibir anemis dan tidak terdapat sariawan - Keadaan gusi dan gigi : tidak ada caries dan gigi tampak sedikit kuning - Keadaan lidah : kurang bersih dan ada rasa pahit di lidah Leher - Posisi trachea : normal - Thyroid : tidak ada pembengkakan pada tyroid - Suara : suara pasien normal - Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe - Vena jugularis : tidak ada pembengkakan vena jugularis - Denyut nadi karotis : denyut nadi karotis teraba Pemeriksaan integumen - Kebersihan : bersih - Kehangatan : hangat - Warna : sawo matang

13 - Turgor : pucat - Kelembaban : kulit tidak lembab - Kelainan pada kulit :tidak ada kelainan Pemeriksaan thoraks/dada - Inspeksi thoraks : bentuk normal, simetris. - Pernafasan teratur, tidak ada gangguan nafas, - Pernafasan (frekuensi, irama) : frekuensi 22x/i dan irama teratur - Tanda kesulitan bernafas : tidak ada tanda kesulitan bernafas Pemeriksaan abdomen - Inspeksi : Tidak terdapatnya benjolan ataupun massa pada perut - Auskultasi : Terdengarnya suara resonan - Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan atau masa. Pemeriksaan Muskoloskeletal Ekstermitas Simetris, ekstermitas lengkap VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I. Pola Makan dan minum - Frekuensi makan/hari : pasien makan 3 kali sehari - Nafsu / selera makan : nafsu makan pasien berkurang yang biasanya pasien makan 1 piring, tetapi sekarang pasien makan hanya bisa setengah piring saja. - Nyeri ulu hati : pasien merasa nyeri pada ulu hatinya. - Mual dan muntah : pasien sering merasakan mual dan sesekali muntah - Waktu pemberian makan : pagi pada jam wib, siang pada jam wib, dan malam jam wib. - Jumlah dan jenis makanan: jenis makanan pada pasien adalah MII - Waktu pemberian cairan : pemberian cairan tidak dibatasi

14 II. III. IX. - Masalah makan dan minum: pasien tidak merasakan ada masalah pada saat minum, tetapi pada saat makan pasien susah untuk menghabiskan porsi makannya Perawatan diri / personal hygine - Kebersihan tubuh : cukup bersih, pasien mandi 2 kali sehari - Kebersihan gigi dan mulut :gigi tampak kuning, mulut pasien tidak bau - Kebersihan kuku kaki dan tangan : bersih, pasien mengatakan bahwa dia sering menggunting kukunya apabila kukunya mulai panjang Pola kegiatan / Aktivitas - Aktivitas pasien: Pasien mandi di kamar mandi tanpa harus dibantu oleh keluarganya, makan juga pasien dapat melakukannya sendiri di tempat tidurnya, eliminasi dilakukan sendiri di kamar mandi, dan ganti pakaian pasien dibantu oleh keluarganya. Pola Eliminasi I. BAB - Pola BAB : Normal 2x sehari - Karakter feses : normal - Riwayat perdarahan : - - BAB terakhir : pagi jam 9 - Diare : - - Penggunaan laktasif : - II. BAK - Pola BAK : normal (lancar) - Karakter urine : kuning bening - Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : - - Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : - - Penggunaan diuretik : - - Upaya mengatasi masalah

15 ANALISA DATA No Data Etiologi Masalah keperawatan 1. Ds : CKD Nutrisi kurang dari 2- Pasien mengatakan tidak nafsu kebutuhan tubuh. makan 1- pasien mengatakan sering mual Mual muntah/anoreksia muntah Asupan nutrisi Do : menurun - k/u Lemah - Konjungtiva : Anemis Penurunan berat - Nilai Hb = 6,9 gr/dl badan - BB : 41 kg(sebelum sakit 61kg) Nutrisi kurang dari - nafsu makan menurun kebutuhan tubuh - porsi makan tidak dihabiskan 2. Ds: CKD Kelelahan - pasien mengatakan ia cepat lelah Do : - wajah tampak lemas - konjungtiva anemis - nilai Hb = 6,9 gr/dl kerusakan nefron yang mengakibatkan penurunan kemampuan ginjal untuk mengabsorbsi eritrosit Anemia Kelelahan

16 MASALAH KEPERAWATAN 1. Resiko gangguan nutrisi 2. Kelelahan DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS) 1. Resiko kekurangan nutrisi b/d suplai nutrisi dalam darah turun d/d os mengatakan kurang nafsu makan. 2. Kelelahan b/d ketidakseimbangan cairan elektrolit dalam tubuh Hari / tanggal Selasa / 02 juni 2014 Perencanaan Keperawatan dan Rasional No.Dx Perencanaan Keperawatan Rasional 1 Tujuan: Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi Nafsu makan meningkat Mual muntah berkurang/hilang Asupan nutrisi dapat terpenuhi Kriteria hasil : - Nafsu makan meningkat - Mual muntah hilang - BB bisa meningkat Rencana tindakan : 1. Lakukan hubungan teraupetik dengan pasien 1. Membina hubungan saling percaya antara

17 dan keluarga. Kaji : 2. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai dan yang tidak disukai. Observasi : 3. Observasi dan catat intake makanan, dan kegiatan apa yang dilakukan. Tindakan Mandiri : 4. Anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering. Kolaborasi : 5. Kolaborasi dengan tim gizi 6. Lakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi Pendidikan kesehatan : 7. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan penyakitnya pasien, keluarga dan perawat 2. Mengidentifikasi defisiensi dan memudahkan intervensi 3. Mengetahui masukan nutrisi dan pengeluaran 4. Mencegah terjadinya mual muntah 5. Menentukan diet yang tepat untuk pasien 6. Mempercepat proses penyembuhan 7. Meningkatkan pengtahuan agar pasien lebih paham dan menjaga keseimbangan nutrisinya

18 Selasa, 03 juni Tujuan: Lelah pasien berkurang ataupun hilang Kriteria hasil: - Kelelahan teratasi - Aktifitas pasien meningkat - Anemia teratasi Rencana Tindakan 1. Anjurkan pasien untuk istirahat yang cukup 2. Anjurkan pasien untuk minum sesuai anjuran dokter 3. Berikan pengetahuan tentang kelelahan yang dialami pasien Rasional 1. Lelah dapat teratasi 2. Anemis berkurang 3. Pasien dapat mengatasi lelah sendiri

19 PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari / tanggal Rabu/ 04 juni 2014 Implementasi Keperawatan - Memberitahu tentang pola makan hidup sehat pada pasien - Menanyakan penyebab hilangnya nafsu makan pada pasien - Memberikan motivasi kepada klien tentang kebutuhan nutrisinya - Mengajarkan pasien makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Evaluasi S : Klien mengatakan nafsu makan masih menurun, mual dan muntah sebelum dan sesudah makan. O : Klien tampak lesu, porsi makanan tidak habis, berat badan 41kg. RR : 22 x/menit, HR : 85 x/menit. A : Masalah belum teratasi. - Pasien masih mengalami penurunan nafsu makan. P : intervensi dilanjutkan - Kaji kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi - Anjurkan untuk menaikkan berat badan. Rabu/ 04 juni Menganjurkan pasien untuk istirahat - Menganjurkan pasien minum sesuai anjuran dokter - Memberi pengetahuan kepada pasien tentang kelelahan yang dialaminya S : Pasien mengatakan cepat lelah dalam melakukan aktifitas O : Pasien tampak lelah A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan.

20 Hari / tanggal Kamis/ 05 juni 2014 Implementasi keperawatan - Memberitahu tentang pola makan hidup sehat pada pasien - Menanyakan penyebab hilangnya nafsu makan pada pasien - Memberikan motivasi kepada klien tentang kebutuhan nutrisinya - Mengajarkan pasien makan dalam jumlah sedikit tetapi sering Evaluasi S : Klien mengatakan nafsu makan meningkat mual dan muntah sebelum makan dan sesudah makan. O : Klien tampak lesu, porsi makan sudah habis lebih dari ½ porsi diet, berat badan 41 kg, BAB 2x/ A : Masalah sebagian teratasi. - Nafsu makan pasien meningkta. - Klien masih tampak lesu P : Intervensi dilanjutkan Kamis/ 05 juni Menganjurkan pasien untuk istirahat - Menganjurkan pasien minum sesuai anjuran - Memberi pengetahuan kepada pasien tentang kelelahan yang dialaminya S : Pasien mengatakan cepat lelah dalam melakukan aktifitas O : lelah pada pasien tampak sedikit bekurang A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A.

III. RIWAYAT KESEHATANSEKARANG A. Asuhan Keperawatan kasus I. PENGKAJIAN Nama/Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Status perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Alamat :Jl. Dusun I

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI MEDAN Lampiran 1 A. Asuhan Keperawatan Kasus Pengkajian dalam laporan Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan format yang telah ditentukan seperti berikut ini. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DR.PIRNGADI

Lebih terperinci

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah

I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Jenis Kelamin : Laki - laki. Status Perkawinan : Menikah PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama :Tn. G Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 tahun Status Perkawinan : Belum menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU Lampiran FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA Identitas Pasien Nama : Tn.D Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 67 Tahun Status Perkawinan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Tanggal Masuk RS : 09 Desember 2014 Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : Laki-laki : 34 thn : Sudah Menikah : Islam

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan

Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan Format Pengkajian Klien di Lingkungan V Kelurahan Harjo Sari II kecamatan Amplas Kota Medan I. BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat kota Medan

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN KLIEN B Asuhan Keperawatan Kasus 1 PENGKAJIAN I BIODATA IDENTITAS KLIEN Nama : An. N A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 10 tahun Status

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status perkawinan : sudah menikah Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.A Jenis kelamin : laki-laki Umur : 50 tahun Status perkawinan : sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA OLEH : MEYRIA SINTANI NIM : 2012.C.04a.0314 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin

Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS. 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN. Status Perkawinan : Kawin Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 1. Pengkajian I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.M.A Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 55 tahun Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.Dx Hari,tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Pukul 1. Kamis, 21 Mei Pain management S : klien mengatakan Nyeri 2015 (Manajemen

Lebih terperinci

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan :

Status Perkawinan : Menikah : Kristen Protestan Pendidikan : Lampiran 1 Format Pengkajian Pasien Di Rumah Sakit I. Biodata Identitas Pasien Nama : Tn. J Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 50 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Kristen Protestan Pendidikan :

Lebih terperinci

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI OLEH : KELOMPOK 5 HAPPY SAHARA BETTY MANURUNG WASLIFOUR GLORYA DAELI DEWI RAHMADANI LUBIS SRI DEWI SIREGAR 061101090 071101025 071101026 071101027 071101028 Nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 I.BIODATA PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.S jenis kelamin : Perempuan Umur : 67 tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN POST PARTUM RETENSIO PLACENTA ` Di Susun Oleh: Nursyifa Hikmawati (05-511-1111-028) D3 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2014 ASUHAN KEPERAWATAN

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA AKADEMI KEPERAWATAN PANTI WALUYA MALANG 1. IDENTITAS KLIEN Nama : Jenis Kelamin : Umur : Suku : Alamat : Agama : Pendidikan : Status Perkawinan : Tanggal

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KASUS

BAB III ANALISA KASUS BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. M Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 64 tahun Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pendidikan : SLTA Pekerjaan

Lebih terperinci

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28

Alamat : Jl. A. Hakim No. 28 Lampiran 1 A. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan : Tn. H : Laki-laki : 65 tahun : Menikah : Islam : Sarjana : Wiraswasta Alamat : Jl. A. Hakim

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 11 BAB II RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Januari 20007 jam 07.30 WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 1. Biodata. a. Identitas

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN FORMAT PENGKAJIAN PASIEN 1. Pengkajian I. Biodata Nama : Tn. T Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Sudah Menikah Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Petani Alamat : Jln.

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS A. KONSEP DASAR 1. Definisi Nutrisi Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Simalungun I. BIODATA FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur : Ny. R : Perempuan : 32 tahun Status Perkawinan : Janda Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Islam : SMP : Tidak

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama Jenis Kelamin Umur Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat : Tn.R : Laki-laki : 26 tahun : Islam : SMK : Wiraswasta : Jl.Panca

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke

: Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan Darah : o Tanggal Pengkajian : 18 mei 2015 Diagnosa Medis : stroke Lampiran I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.H Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 78 tahun Status Perkawinan : Menikah Pendidikan : SMP Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl. Bajak IV Gg. Hidayah Golongan

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar darah Hemoglobin (Hb) atau hematokrit di bawah normal. (Brunner & Suddarth, 2000:

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Alamat : An. B : 6 tahun : lakilaki : Jawa/Indonesia : Islam : Gunung Pati, Semarang No. Register : 5526221

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS Lampiran PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN KOMUNITAS I. BIODATA Nama : Ny. N Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 23 Tahun Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan secara langsung kepada pasien yang dirawat dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik di ruang C3 Lt.2 RSDK Semarang. Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN BAB III RESUME ASUHAN KEPERAWATAN Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 14 Mei 2007 jam 09.00 WIB dan memperoleh data 3 dari catatan keperawatan dan catatan medis, serta wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani

Lebih terperinci

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit P e n g e r t i a n D i e t DASAR DIETETIK M u s l i m, M P H l m u D i e t I Cabang ilmu gizi yang mengatur pemberian makan pada kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/sakit dengan memperhatikan syarat

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama

Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama Lampiran Asuhan Keperawatan Kasus PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USUU BIODATA I. IDENTITIAS PASIEN Nama : Tn M Jenis Kelamin : Laki - laki Umur : 19 tahun Status Perkawinan : belum menikah

Lebih terperinci

BAB II PENGOLAHAN KASUS

BAB II PENGOLAHAN KASUS BAB II PENGOLAHAN KASUS 2.1 Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi 2.1.1 Defenisi Nutrisi adalah zat-zat dan zat lain yang berhubungan denagn kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN KASUS

BAB II PENGELOLAAN KASUS BAB II PENGELOLAAN KASUS 1.1. Konsep Dasar Defisit Perawatan Diri 1. Definisi Defisit Perawatan Diri Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan

Lebih terperinci

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab :

haluaran urin, diet berlebih haluaran urin, diet berlebih dan retensi cairan beserta natrium ditandai dengan - Pemeriksaan lab : E. Analisa data NO DATA MASALAH PENYEBAB DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. DO : Kelebihan volume Penurunan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan - Terlihat edema derajat I pada kedua kaki cairan haluaran

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian I. Identitas Pasien Nama Umur Pendidikan Alamat Agama : Tn.G : 30 th : tamat SMA : Blora : Islam Tanggal masuk : 06/12/2009 Tgl pengkajian : 06/12/2009 No.cm : 06 80

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH

Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH Suatu model problem solving yang sistematis, menggunakan cara berpikir kritis dalam membuat keputusan menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan nutrisi dan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB.

BAB III TINJAUAN KASUS. Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam WIB. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal dilakukan pengkajian 14 Juni 2005 pada jam 10.30 WIB. 1. Biodata a. Identitas Pasien Nama Klien Ny. S, umur 35 tahun, jenis kelamin perempuan, alamat Kalisegoro

Lebih terperinci

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan melaporkan asuhan keperawatan pada klien Ny. S. dengan mioma uteri di ruang B-3 Gynekologi RSP Kariadi Semarang. Adapun data yang di peroleh dari wawancara,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri

CATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi. vital. nyeri, skala nyeri 36 LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/ Dx Tanggal 1,2,3 Rabu 04 juni 2014 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Pukul Tindakan keperawatan Evaluasi 14.00 Pantau KU pasien S: - Klien melaporkan 15.00

Lebih terperinci

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) INSTALASI GIZI RSU HAJI SURABAYA A. Rencana Asuhan Gizi NAMA PASIEN : An. Jacinda Widya USIA : 3 th 6 bl MRS : 8/5/2013 AHLI GIZI : Bu.Widyaningsih PENGKAJIAN DATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Status Gizi a. Definisi Status Gizi Staus gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam

Lebih terperinci

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan Sariawan Neng...! Kata-kata itu sering kita dengar pada aneka iklan suplemen obat panas yang berseliweran di televisi. Sariawan, gangguan penyakit pada rongga mulut, ini kadang ditanggapi sepele oleh penderitanya.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL 59 60 Kode : KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL Nama Jenis Kelamin Alamat Rumah Nomor Telepon/ HP Enumerator Tanggal

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. E Jenis Kelamin : Laki-Laki Umur : 36 tahun Status Perkawinan : Menikah

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN NY. S DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI IGD RS HAJI JAKARTA A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS No. Rekam Medis : 55-13-XX Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian pada Ny. S dilakukan pada tanggal 11 Mei 2007 sedangkan pasien masuk RSU Dr. Kariadi tanggal 8 Mei 2007 1. Biodata Biodata pasien Ny. S, 25 tahun, jenis

Lebih terperinci

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Anak bukan miniatur orang dewasa Anak sedang tumbuh dan berkembang Anak membutuhkan energi per kg BB lebih tinggi Anak rentan mengalami malnutrisi Gagal

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. A Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 71 Tahun Status Perkawinan : Berpisah Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat :Jalan

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG A. Definisi Ca ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel cepat disertai

Lebih terperinci

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8.

9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah afifah 14. windi yuniati 15. Gina I. 16. Nungki. 8. 1. Dika fernanda 2. Satya wirawicak 3. Ayu wulandari 4. Aisyah 5. Isti hidayah 6. Hanny dwi andini 7. Ranny dwi. H 8. Siti sarifah 9. Sonia mahdalena 10. Tri amalia 11. Mitha nur 12. Novita sari 13. Wardah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. BAB III TINJAUAN KASUS Asuhan keperawatan dilakukan terhadap Tn. S dari pengkajian thypoid di RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan

BAB I KONSEP DASAR. menderita deferensiasi murni. Anak yang dengan defisiensi protein. dan Nelson membuat sinonim Malnutrisi Energi Protein dengan BAB I KONSEP DASAR A. Konsep Medis Kurang Energi Protein (KEP) 1. Pengertian Malnutrisi sebenarnya adalah gizi salah, yang mencakup gizi kurang atua lebih. Di Indonesia dengan masih tinggi angka kejadian

Lebih terperinci

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan 5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Anak Preschool dengan ISPA A. Definisi Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan oleh infeksi jasad renik atau bakteri,

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM.

PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS. Susilowati, SKM, MKM. 1 PENATALAKSANAAN DIIT PADA HIV/AIDS Susilowati, SKM, MKM. 2 Masih ingat pebasket internasional Earvin Johnson? Pemain NBA tersohor itu membuat berita mengejutkan dalam karier bermain basketnya. Bukan

Lebih terperinci

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia A. Topik : Sistem Hematologi B. Sub Topik : Anemia C. Tujuan Instruksional 1. Tujuan Umum : Setelah penyuluhan peserta diharapkan dapat mengtahui cara mengatasi terjadinya

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

TUGAS SISTEM INTEGUMEN TUGAS SISTEM INTEGUMEN PENGKAJIAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS TINEA KRURIS Oleh : MUHAMMAD FAHRI NIM: 108 STYC 15 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti

Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak. mira asmirajanti Proses Keperawatan pada Bayi dan Anak mira asmirajanti introduction Perawat merawat manusia sebagai mahluk yang unik dan utuh, menerapkan pendekatan komprehensif dan merencanakan perawatan bersifat individual

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus Analisis Data No Data Etiologi Masalah 1. Data Subjektif : Gangguan sekresi saliva Nyeri Penghentian/Penurunan aliran Nyeri menelan pada rahang saliva bawah (kelenjar submandibula) Nyeri muncul saat mengunyah

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGI PADA Ny J UMUR KEHAMILAN 38 MINGGU 2 HARI DI PUSKESMAS PATTOPAKANG TANGGAL 9 DESEMBER 2013 No. Register : 01.01.018 Tanggal kunjungan : 9 Desember 2013, Jam 10.20

Lebih terperinci

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM)

KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM) KUESIONER SAKIT GULA (DIABETES MELITUS/DM) I. SOSIAL Identitas Diri 1. Nama Inisial : 2. Alamat : 3. Umur : 4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 5. BB terakhir : kg 6. TB terakhir : cm 7. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post partum spontan di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung Semarang pada tanggal 14 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata Pasien Pengkajian dilakukan pada hari Senin, tanggal 11 Mei 2009 jam 07.30 WIB dengan cara alloanamnesa, autoanamnesa, observasi pasien dan catatan medis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi. 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit RSUD dr. Moewardi 1. Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi RSUD dr. Moewardi adalah rumah sakit umum milik pemerintah Propinsi Jawa Tengah. Berdasarkan

Lebih terperinci

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda Nyeri di Sekitar Dada Charles mengungkapkan bahwa salah satu gejala utama dari adanya risiko serangan jantung adalah adanya rasa nyeri di sekitar dada. Tak

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 1 Senin/27 Januari 2014 2 Senin/27 Januari 2014 16.00 1. Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Kelompok III

Disusun Oleh : Kelompok III Disusun Oleh : Kelompok III 1. Saepuloh 2. Endri R. 3. Caca 4. Warini 5. Nursaidah 6. Nurhaenah SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON PROGRAM STUDI KEPERAWATAN 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN Masalah : Kurangnya

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis ASUHAN KEPERAWATAN Kasus : Nn.A (20 th) datang ke RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Klien mengatakan nyeri kepala, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di lengan kanan atas. A. Pengkajian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN NY. S DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DI IRNA C3 LT. 1 RSDK SEMARANG A. Pengkajian Pengkajian dilakukan tanggal 12 Mei 2009 pukul 09.00 WIB di ruang C3Lt1 (penyakit

Lebih terperinci