BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul WIB, dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi langsung kepada pasien dan keluarga. Pada kasus ini pasien bernama Balita W, jenis kelamin laki - laki, umur 4 tahun, anak pertama dari Ny. K (22 tahun) dan Tn.E (24 tahun), ber lamat di Sawah karang 004/023, Jebres, Jebres, Surakarta. Dari hasil anamnesa ibu mengatakan anaknya demam naik turun sejak 7 hari yang lalu, mual - muntah dan nafsu makan menurun. Pada umur 2 tahun anaknya pernah di rawat di Rumah Sakit dengan Bronkitis. Dari hasil pemeriksaan fisik didapat keadaan umum sedang, kesadaran komposmentis, suhu 38,5⁰C, muka tampak pucat, lidah kotor, bibir kering, dan pecah pecah, perut kembung dan nyeri perabaan di daerah ulu hati. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium uji widal ditemukan bahwa titer S.Thypi O dalam darah mencapai 1/

2 27 2. INTEPRETASI DATA DASAR Tanggal : 28 Maret 2016 Pukul : WIB a. Diagnosa Kebidanan Balita W umur 4 tahun dengan demam tifoid Data dasar DS = 1) Ibu mengatakan bahwa anaknya bernama balita W. 2) Ibu mengatakan anaknya berumur 4 tahun. 3) Ibu mengatakan anaknya demam sejak 7 hari yang lalu. 4) Ibu mengatakan anaknya mual, muntah 6 kali dalam semalam. 5) Ibu mengatakan nafsu makan anaknya menurun. DO = 1) Keadaan Umum : sedang 2) Kesadaran : composmetis 3) TTV : N : 124 x/menit R : 24 x/menit S : 38,5 0 C 4) BB/TB : 13,5 kg / 126 cm 5) LK/LLA : 50 cm / 17 cm 6) Inspeksi : lidah kotor, bibir kering dan pecah - pecah 7) Palpasi : terdapat nyeri tekan pada daerah ulu hati 8) Perkusi : terdapat kembung pada daerah abdomen 9) Titer S. Thypi O : 1/320 b. Masalah 1) Anak tidak nafsu makan

3 28 2) Hipertermi c. Kebutuhan 1) Penuhi kebutuhan nutrisi / cairan anak 2) Pencegahan kenaikan suhu 3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL DAN ANTISIPASI PENANGANANNYA Diagnosa Potensial dalam kasus ini adalah : a. Perdarahan usus b. Perforasi Antisipasi Penanganan : a. Monitor suhu tubuh b. Istirahat yang cukup 4. KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi 5. PERENCANAAN ASUHAN YANG MENYELURUH Tanggal : 28 Maret 2016 Pukul : WIB a. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital (vital sign). b. Berikan informasi pada keluarga tentang penyakit yang diderita anak serta anjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak. c. Kolaborasi dengan bagian gizi dalam pemberian diit makanan. d. Anjurkan pasien untuk banyak minum. e. Observasi intake/output

4 29 f. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi. g. Motivasi pasien untuk istirahat tirah baring selama demam. h. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan anak dan lingkungan sekitar i. Dokumentasikan hasil tindakan dalam catatan rekam medik 6. PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN DENGAN EFISIEN DAN AMAN Tanggal : 28 Maret 2016 Pukul : WIB a. Melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital (vital sign) tiap 6 jam. b. Memberikan informasi pada keluarga tentang penyakit yang di derita anak bahwa anaknya menderita demam tifoid serta menganjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak. c. Melakukan kolaborasi dengan bagian gizi dalam pemberian diit makanan berupa bubur. d. Menganjurkan pasien untuk banyak minum (sirup, teh manis, atau yang disukai) untuk mengganti cairan yang hilang akibat demam. e. Melakukan observasi masukan ( intake) yaitu cairan infus, gizi dan minum oral. f. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi yaitu: 1) Setelah infus RL, selanjutnya Ka EN3A 10 tpm makro 2) Injeksi Ceftriaxon 600 mg/12 jam (antibiotik)

5 30 3) Injeksi Ondansetron 2 mg/8 jam (antiemetik) 4) Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral (antipiretik) 5) Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral (vitamin) g. Memberikan motivasi pada pasien untuk istirahat tirah baring selama demam. h. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan anak dan lingkungan sekitar. i. Mendokumentasikan hasil tindakan dalam catatan rekam medik 7. EVALUASI Tanggal : 28 Maret 2016 Pukul : WIB a. Observasi telah dilakukan Hasil : pukul WIB KU : sedang Kesadaran : composmentis VS : N: 120 kali/menit S: 39,2⁰C R: 28 kali/menit b. Orang tua telah mengerti tentang penyakit yang diderita anaknya dan bersedia anaknya dirawat di rumah sakit c. Telah berkolaborasi dengan bagian gizi dalam pemberian diit makanan. d. Pasien bersedia untuk banyak minum. e. Observasi intake telah dilakukan. f. Kolaborasi dokter spesialis anak telah dilakukan, pasien mendapat terapi: 1) Infus Ka EN3A 10 tpm makro telah diberikan pukul WIB 2) Injeksi Ceftriaxon 600 mg/12 jam telah diberikan pukul WIB, rencana selanjutnya pukul WIB.

6 31 3) Injeksi Ondansetron 2 mg/8 jam telah diberikan pukul WIB, rencana selanjutnya pukul WIB. 4) Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral telah diberikan pukul WIB, rencana selanjutnya pukul WIB. 5) Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral telah diberikan pukul WIB, rencana selanjutnya pukul WIB. g. Ibu bersedia untuk menjaga pola istirahat anak selama demam h. Ibu bersedia menjaga kebersihan anak dan lingkungan sekitar i. Hasil tindakan telah didokumentasikan dalam catatan rekam medik CATATAN PERKEMBANGAN Catatan Perkembangan I Pada tanggal 29 Maret 2016, Ibu mengatakan anaknya sudah tidak demam seperti kemarin dan keluhan mual - muntah sudah tidak dirasakan lagi. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital keadaan umum sedang, anak sudah tidak demam lagi (suhu 36,4⁰C), inspeksi lidah kotor, bibir kering dan pecah pecah, palpasi terdapat nyeri tekan pada daerah ulu hati, perkusi abdomen kembung. Diagnosa kebidanannya yaitu Balita W umur 4 tahun dengan demam tifoid dalam perawatan hari kedua. Pelaksanaan yang dilakukan adalah memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga dengan hasil keadaan umum sedang, vital sign (suhu : 36,4⁰C nadi : 106 x/menit respirasi : 26 x/menit), melakukan observasi tanda-tanda vital tiap 6 jam dengan hasil terlampir, melanjutkan terapi sesuai advis dokter (Infus Ka EN3A 10 tpm makro, Injeksi Ceftriaxon 600 mg/12

7 32 jam, Injeksi Ondansetron 2 mg/8 jam, Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral, Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral)melanjutkan kolaborasi dengan bagian gizi untuk diit makanan dengan hasil pasien telah makan bubur yang diberikan dari Rumah Sakit, menganjurkan pasien dan keluarga agar tidak jajan sembarangan dengan hasil Ibu dan pasien bersedia untuk tidak jajan sembarangan, menganjurkan keluarga agar anaknya tirah baring dan istirahat yang cukup dengan hasil pasien telah istirahat tirah baring. Catatan Perkembangan II Hari ketiga (30 Maret 2016) Ibu mengatakan anaknya masih sakit perut tetapi anak sudah mau makan lebih banyak. Hasil pemeriksaan keadaan umum cukup, suhu tubuh 36,7 0 C, inspeksi lidah kotor, bibir kering dan pecah pecah, palpasi terdapat nyeri tekan pada daerah ulu hati, perkusi abdomen kembung. Diagnosa kebidanannya yaitu Balita W umur 4 tahun dengan demam tifoid dalam perawatan hari ketiga. Pelaksanaan yang dilakukan adalah memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga dengan hasil keadaan umum baik, vital sign (suhu 36,7⁰C nadi 112 x/menit respirasi 30 x/menit), melakukan observasi tandatanda vital tiap 6 jam dengan hasil terlampir, melanjutkan terapi sesuai advis dokter (Infus Ka EN3A 10 tpm makro, Injeksi Ceftriaxon 600 mg/12 jam, Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral, Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral), melanjutkan kolaborasi dengan bagian gizi untuk diit makanan dengan hasil pasien telah makan bubur yang diberikan dari Rumah Sakit, menganjurkan orangtua untuk tetap memberikan nutrisi pada anaknya dengan cara memberi

8 33 makanan sedikit-sedikit tapi seringdengan hasil orangtua bersedia memberikan kebutuhan nutrisi pada anak dengan memberi makan sedikit tapi sering, menganjurkan ibu menjaga kebersihan badan anak dengan cara mandi/sibin 2 kali sehari dan ganti baju 2 kali/hari dengan hasil pasien telah disibin dan ganti baju pukul WIB. Catatan Perkembangan III Pada hari keempat perawatan (31 Maret 2016) pasien tidak memiliki keluhan apapun dan besok sudah boleh pulang, keadaan umum baik dan suhu tubuh 36,3⁰C, inspeksi mulut dan bibir sudah tidak kering, anak sudah lebih sehat dan lebih bersemangat serta nafsu makan anak kembali pulih, palpasi tidak ada nyeri tekan, perkusi tidak ada kembung. Diagnosa kebidanannya yaitu Balita W umur 4 tahun dalam perawatan hari keempat. Pelaksanaan yang dilakukan adalah memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga dengan hasil keadaan umum baik, vital sign (suhu : 36,3⁰C nadi : 100 x/menit respirasi : 26 x/menit), melakukan observasi tandatanda vital tiap 6 jam dengan hasil terlampir, melanjutkan terapi sesuai advis dokter (Infus Ka EN3A 10 tpm makro, Injeksi Ceftriaxon 600 mg/12 jam, Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral, Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral), menganjurkan ibu untuk memberikan makan yang telah disediakan rumah sakit berupa bubur dan lauk-pauk kepada anaknya dengan cara memberikannya sedikit-sedikit tetapi sering dengan hasil anak mau makan sediki-sedikit tetapi sering, menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan makanan yang diberikan pada anak serta menjaga pola makan anak dengan hasil ibu

9 34 mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan, mengingatkan ibu dan pasien agar tidak jajan sembarangan dengan hasil ibu dan pasien bersedia untuk tidak jajan sembarangan. Catatan Perkembangan IV Pada hari Jum at, 1 April 2016 pasien tidak ada keluhan, nafsu makan anak bertambah, keadaan umum baik, suhu 36,6⁰C, inspeksi mulut dan bibir sudah tidak kering, anak sudah lebih sehat dan lebih bersemangat serta nafsu makan anak kembali pulih, palpasi tidak ada nyeri tekan, perkusi tidak ada kembung. Diagnosa kebidanannya yaitu Balita W umur 4 tahun dalam perawatan hari kelima. Pelaksanaan yang dilakukan yaitu memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga dengan hasil keadaan umum baik, vital sign (suhu : 36,6⁰C nadi : 110 x/menit respirasi : 30 x/menit), melanjutkan terapi sesuai advis dokter (Infus Ka EN3A 10 tpm makro, Injeksi Ceftriaxon 600 mg/12 jam, Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral, Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral), memberitahukan kepada ibu dan keluarga bahwa anak boleh pulang dan infus akan dilepas ( Ibu telah mengerti bahwa anaknya boleh pulang dan infus telah di lepas pukul WIB), menganjurkan pada orangtua untuk tetap memberikan nutrisi pada anaknya berupa makanan yang mengandung protein seperti telur, daging, susu dan lain-lain dengan cara memberi makanan sedikitsedikit tapi sering dan disajikan dalam tampilan yang menarik agar nafsu makan anak bertambah (Ibu bersedia memberikan nutrisi pada anaknya), memberikan terapi pulang sesuai advis dokter (pasien mendapat terapi oral :

10 35 Cefixime 2 x 70 mg, Ranivel 2 x ¾ sendok takar, Mulsanol 2 x 1 sendok takar), menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan lingkungan dan makanan yang diberikan pada anak serta menjaga pola makan anak (ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang diberikan), memberikan informasi pada ibu untuk mencegah terjadinya penyakit tifoid, yaitu dengan cara memasak air hingga matang sebelum dikonsumsi, melarang anak untuk membeli makanan yang dijual di pinggir jalan dan menerapkan cuci tangan pada anak sebelum menyentuh makanan (ibu mengerti dan bersedia melakukannya), memberitahukan ibu untuk membawa anaknya kontrol pada tanggal 4 April 2016 (ibu bersedia membawa anaknya kontrol pada tanggal 4 April 2014 di poli anak RSUD Surakarta). B. PEMBAHASAN Berdasarkan data-data yang didapatkan akan dibahas tentang kasus yang penulis ambil dibandingkan dengan teori yang ada, pelaksanaan studi kasus ini menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari tujuh langkah yaitu pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, kebutuhan terhadap tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dibawah ini akan di uraikan mengenai pembahasan dan identifikasi adanya perbedaan antara teori dan praktik. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari hasil anamnesa didapatkan identitas pasien dalam kasus ini adalah balita W umur 4 tahun, dengan keluhan pada saat masuk rumah

11 36 sakit yaitu demam naik turun sejak 7 hari yang lalu, mual - muntah serta adanya penurunan nafsu makan pada anak. Data obyektif pada balita W yaitu keadaan umum sedang, kesadaran komposmentis, suhu 38,5⁰C, perut kembung, lidah kotor, bibir kering dan pecah - pecah, terdapat nyeri perabaan pada ulu hati, sedangkan pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah uji widal dengan hasil titer S.Thypi O 1/320 sehingga dari hasil pemeriksaan ini dapat diketahui bahwa anak menderita demam tifoid. Hal ini sesuai dengan teori Sodikin (2012) bahwa demam tifoid sering ditemukan pada anak berumur diatas satu tahun dan keluhan utama menurut Ranuh (2013), Widagdo (2012) berupa berupa demam, mual muntah, sakit perut, sakit kepala, tidak nafsu makan, dan badan terasa lemas. Selain itu, menurut Susilaningrum, dkk (2013) untuk membuat diagnosa diperlukan titer zat anti terhadap antigen O yang bernilai 1/200 atau lebih. Sehingga dalam langkah pengkajian data dasar antara teori dan kasus Balita W dengan demam tifoid tidak ditemukan adanya kesenjangan. 2. Interpretasi Data Dasar Interpretasi data dasar meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan pasien. Diagnosa kebidanan pada kasus ini yaitu Balita W umur 4 tahun dengan demam tifoid. Diagnosa ini ditegakkan berdasarkan data subjektif dan objektif. Masalah yang muncul adalah anak tidak nafsu makan dan hipertermi. Berdasarkan diagnosa dan masalah yang ada,

12 37 kebutuhan pasien adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi/cairan tubuh dan mencegah kenaikan suhu. Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan. Praktik yang dilakukan di lahan sudah sesuai dengan teori Susilaningrum, dkk (2013) bahwa dari masalah yang muncul berupa anak tidak nafsu makan dan gangguan suhu tubuh maka kebutuhannya adalah penggantian cairan tubuh dan pencegahan kenaikan suhu. 3. Diagnosa Potensial dan Antisipasi Penanganan Pada kasus balita W umur 4 tahun diagnosa potensial yang mungkin muncul yaitu perdarahan usus dan perforasi. Antisipasi penanganannya terhadap kasus tersebut adalah monitor suhu tubuh dan istirahat yang cukup. Hal ini sesuai dengan teori Sodikin (2011) adalah terjadinya komplikasi yang berupa perdarahan usus, perforasi, peritonitis, dan komplikasi di luar usus. Sedangkan antisipasi yang dapat dilakukan bidan menurut Susilaningrum, dkk (2013) adalah kebutuhan nutrisi/cairan elektrolit, observasi intake/output, monitor suhu tubuh dan istirahat yang cukup. Sehingga pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik. 4. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera pada kasus Balita W umur 4 tahun dengan demam tifoid berupa kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi yaitu infus Ka EN3A 10 tpm makro,

13 38 injeksi Ceftriaxon 600 mg/12 jam, injeksi Ondansetron 2 mg/8 jam, Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral, Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral. Hal ini sesuai dengan teori bahwa kebutuhan terhadap tindakan segera pada pasien demam tifoid adalah kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi berupa terapi simptomatik dan antibiotik (Kepmenkes, 2006). Sehingga pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktik. 5. Perencanaan Asuhan yang Menyeluruh Dalam kasus Balita W umur 4 tahun dengan demam tifoid, perencanaan asuhan yang dilakukan oleh bidan adalah observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ( vital sign), berikan informasi pada keluarga tentang penyakit yang diderita anak serta anjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak, kolaborasi dengan bagian gizi dalam pemberian diit makanan, anjurkan pasien untuk banyak minum, observasi intake/output, kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi, motivasi pasien untuk istirahat tirah baring selama demam, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan anak dan lingkungan sekitar, dokumentasikan hasil tindakan dalam catatan rekam medik. Perencanaan asuhan pada balita dengan demam tifoid menurut Kepmenkes (2006), Susilaningrum dkk (2013), Sodikin (2011) yaitu motivasi pasien untuk istirahat yang cukup agar demam turun, pemberian nutrisi berupa cairan parenteral dan oral, observasi intake/output, anjurkan pasien untuk banyak minum, observasi suhu tubuh, respirasi dan nadi,

14 39 monitor dan evaluasi gejala klinis maupun laboratoris setiap hari secara teratur selama masa perawatan, beri penjelasan pada orang tua tentang penyakit anaknya bahwa penderita demam tifoid dengan gambaran klinik jelas sebaiknya dirawat di rumah sakit, anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan pada anak dan lingkungan sekitar, kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi. Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan praktik yaitu pada perencanaan tidak dilakukan monitor gejala laboratoris setiap hari secara teratur selama masa perawatan. 6. Pelaksanaan Asuhan Dengan Efisien Dan Aman Pelaksanaan yang dilakukan pada kasus ini merujuk pada perencanaan yang telah disusun pada langkah sebelumnya. Pelaksanaan pada kasus demam tifoid ini meliputi melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ( vital sign) tiap 6 jam, memberikan informasi pada keluarga tentang penyakit yang di derita anak bahwa anaknya menderita demam tifoid serta menganjurkan untuk rawat inap di rumah sakit untuk memperbaiki kondisi anak, melakukan kolaborasi dengan bagian gizi dalam pemberian diit makanan berupa bubur, menganjurkan pasien untuk banyak minum (sirup, teh manis, atau yang disukai) untuk mengganti cairan yang hilang akibat demam, melakukan observasi masukan ( intake) yaitu cairan infus, gizi dan minum oral, melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi (Setelah rehidrasi infus RL, selanjutnya Ka EN3A 10 tpm makro, Injeksi Ceftriaxon 600 mg/12 jam

15 40 (antibiotik), Injeksi Ondansetron 2 mg/8 jam (antiemetik), Progesic 4 x ¾ sendok takar per oral (antipiretik), Mulsanol 2 x 1 sendok takar per oral (vitamin)), memberikan motivasi pada pasien untuk istirahat tirah baring selama demam, menganjurkan ibu menjaga kebersihan anak dan lingkungan sekitar, mendokumentasikan hasil tindakan dalam catatan rekam medik. Pelaksanaan asuhan pada balita dengan demam tifoid menurut Kepmenkes (2006), Susilaningrum dkk (2013), Sodikin (2011) yaitu memotivasi pasien untuk istirahat yang cukup agar demam turun, memberikan nutrisi berupa cairan parenteral dan oral, mengobservasi intake/output, menganjurkan pasien untuk banyak minum, mengobservasi suhu tubuh, respirasi dan nadi, memonitor dan mengevaluasi gejala klinis maupun laboratoris secara teratur selama masa perawatan, memberi penjelasan pada orang tua tentang penyakit anaknya bahwa penderita demam tifoid dengan gambaran klinik jelas sebaiknya dirawat di rumah sakit, menganjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan pada anak dan lingkungan sekitar, kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi. Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan yaitu tidak dilakukannya observasi output. Selain itu dalam pelaksanaan juga terdapat perbedaan antara teori dan praktik di rumah sakit yaitu monitor gejala laboratoris. Hal itu tidak sesuai dengan teori Kepmenkes (20 06) tentang monitor gejala laboratoris pada demam tifoid.

16 41 7. Evaluasi Pada langkah evaluasi ini, setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Balita W selama 5 hari di rumah sakit, pasien dinyatakan sembuh berdasarkan gejala klinis pada waktu pulang. Pasien diperbolehkan pulang atas dasar hasil pemeriksaan terakhir yang sudah menunjukkan perbaikan, ditandai dengan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, S : 36,6ºC, N: 110 kali/menit, R: 30 kali/menit. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan anak tidak demam dalam 24 jam terakhir, nafsu makan membaik, tampak perbaikan secara klinis, mulut dan bibir sudah tidak kering, abdomen tidak kembung, tidak ditemukan nyeri perabaan pada abdomen, dan anak sudah lebih bersemangat. Menurut Sodikin (2011) prognosis demam tifoid pada anak baik apabila pasien cepat berobat. Mortalitas pada pasien yang dirawat kurang lebih 6%. Sehingga pada tahap ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus nyata yang penulis kaji.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009). BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data

Lebih terperinci

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut: A. lisa Data B. Analisa Data berikut: Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai No. Data Fokus Problem Etiologi DS: a. badan terasa panas b. mengeluh pusing c. demam selama

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan

BAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE LAPORAN KASUS / RESUME DIARE A. Identitas pasien Nama lengkap : Ny. G Jenis kelamin : Perempuan Usia : 65 Tahun T.T.L : 01 Januari 1946 Status : Menikah Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Pengkajian dilakukan pada hari/ tanggal Selasa, 23 Juli 2012 pukul: 10.00 WIB dan Tempat : Ruang Inayah RS PKU Muhamadiyah Gombong. Pengkaji

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengkajian I. 1. Pengkajian Data. Kegiatan pengumpulan data dimulai pada saat klien masuk

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengkajian I. 1. Pengkajian Data. Kegiatan pengumpulan data dimulai pada saat klien masuk 76 BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian I 1. Pengkajian Data Kegiatan pengumpulan data dimulai pada saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama proses asuhan kebidanan berlangsung. Data dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan penyebab kematian ke-5 di dunia dengan jumlah 5-10 juta anak per tahun, penyebab utama diare pada anak usia dini adalah infeksi virus selain oleh bakteri,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :

BAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa : BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama. digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tanggal Masuk : 26 Maret 2013 Pukul : 09.15 WIB Tempat : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo No Register : 015113 1. Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 15 April 2013 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta No. Register : 00015748 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan 54 BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk memperoleh data, dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut: BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan memahami penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.M nifas patologi dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil

BAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengkajian dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data melalui wawancara dan observasi parsipatif. Data subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II

Lebih terperinci

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan BAB III TIJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan asuhan keperawatan pada An. A dengan Gastroenteritis dehidrasi sedang di ruang luqman Rumah Sakit Roemani

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx. Tindakan dan Evaluasi Lampiran 1 Senin/ 17-06- 2013 21.00 5. 22.00 6. 23.00 200 7. 8. 05.00 05.30 5. 06.00 06.30 07.00 3. Mengkaji derajat kesulitan mengunyah /menelan. Mengkaji warna, jumlah dan frekuensi Memantau perubahan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 BAB III RESUME KEPERAWATAN Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 01 Januari 2008 sampai dengan 06 Januari 2008 pada Tn. S (45 tahun), dengan alamat Parang Barong VIII, kelurahan Tlogosari kulon,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Typhoid atau Typhus Abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. Typhi dengan masa tunas 6-14

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A Pengkajian 1 Biodata a Identitas Pasien Pasien bernama Nn. L, umur 14 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa jawa indonesia, agama Islam, pendidikan SMP kelas 2, alamat Demak,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis

BAB III TINJAUAN KASUS. Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis BAB III TINJAUAN KASUS Berikut ini adalah laporan asuhan keperawatan pada penderita Gastroenteritis di RSUD dr H Soewondo Kendal pada tanggal 18 April 2011 sampai dengan 20 April 2011 A. Pengkajian Pengkajian

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis kelamin Suku bangsa Agama Alamat : An. B : 6 tahun : lakilaki : Jawa/Indonesia : Islam : Gunung Pati, Semarang No. Register : 5526221

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis mengambil kasus pada keluarga An. E dengan salah satu anggota keluarga yang menderita DHF di Rumah Sakit Roemani Semarang Tanggal Pengkajian : 21 Mei 2007 A.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 15 Maret 2014 pukul 08.00 WIB,

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA) Mimatun Nasihah* Eka Ayu Apriliana** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KASUS

BAB III ANALISA KASUS BAB III ANALISA KASUS 3.1 Pengkajian Umum No. Rekam Medis : 10659991 Ruang/Kamar : Flamboyan 3 Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2011 Diagnosa Medis : Febris Typhoid a. Identitas Pasien Nama : Nn. Sarifah Jenis

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen

CATATAN PERKEMBANGAN. (wib) abdomen CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan NO. DX Hari/Tanggal Pukul (wib) Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) 1 Senin/27 Januari 2014 2 Senin/27 Januari 2014 16.00 1. Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah kondisi sehingga membuat kehamilan

Lebih terperinci

BAB Ш TINJAUAN KASUS

BAB Ш TINJAUAN KASUS BAB Ш TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan pada anak.f dengan typhus Abdominalis yang di rawat di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Asuhan keperawatan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan BAB III TINJAUAN KASUS Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan secara langsung kepada pasien yang dirawat dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik di ruang C3 Lt.2 RSDK Semarang. Pengumpulan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis

ASUHAN KEPERAWATAN. Latar belakang pendidikan. : Perumahan Pantai Perak gang 3 no 21 Semarang. Tanggal masuk RS : 6 September 2013 Diagnosa medis ASUHAN KEPERAWATAN Kasus : Nn.A (20 th) datang ke RS dengan keluhan demam tinggi selama 4 hari. Klien mengatakan nyeri kepala, mual, muntah, dan terdapat bintik merah di lengan kanan atas. A. Pengkajian

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Tempat : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Tanggal Masuk : 10 Maret 2014 No. Register : 297210 I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Pada

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Biodata Pasien Pengkajian dilakukan pada hari Senin, tanggal 11 Mei 2009 jam 07.30 WIB dengan cara alloanamnesa, autoanamnesa, observasi pasien dan catatan medis

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April Tanggal lahir : 21 Agustus : 8 bulan 7 hari BAB III TINJAUAN KASUS Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 April 2010 A. PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien a. Biodata Pasien Nama : An. A Tanggal lahir : 21 Agustus 2009 Umur Jenis kelamin Suku Bangsa Agama

Lebih terperinci

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

KONSEP TEORI. 1. Pengertian KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran

Lebih terperinci

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum

Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum B. Matriks Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi Data (Dx, Masalah, Kebutuhan) Dx Potensial /Masalah Potensial Antisipasi /Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA Nur Hasanah* dan Heti Latifah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun. DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Thypoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh salmonella thypi. Demam Thypoid dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Pengumpulan Data Dasar a. Data Subjektif Pada langkah I Varney yaitu diperoleh identitas ibu berupa nama, umur, riwayat obstetri dan data pemeriksaan.

Lebih terperinci

Pola buang air besar pada anak

Pola buang air besar pada anak Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan

Lebih terperinci

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI) RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI) JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DI RUMAH: BERI CAIRAN TAMBAHAN a. Jelaskan kepada ibu: - Pada bayi muda, pemberian ASI

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post

BAB V PENUTUP. Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post BAB V PENUTUP Setelah menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. W dengan post ovarektomi dextra atas indikasi kista ovarium yang merupakan hasil pengamatan langsung pada klien yang dirawat di ruang Bougenvile

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien 27 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 4.1.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ini dimulai dengan mengambil data pasien demam tifoid berasal dari register status pasien. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011.

BAB III TINJAUAN KASUS. RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. BAB III TINJAUAN KASUS Asuhan keperawatan dilakukan terhadap Tn. S dari pengkajian thypoid di RSUD dr. H. Soewondo Kendal pada tanggal 15 sampai dengan 18 April 2011. A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan antibiotik pada saat dirawat di rumah sakit. Dari jumlah rekam medik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diberikan antibiotik pada saat dirawat di rumah sakit. Dari jumlah rekam medik A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan di RSU Puri Asih Salatiga pada tanggal 23-25 Januari 2017. Data penelitian diperoleh dari 67 rekam medis pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup terutama disebabkan

Lebih terperinci

AGIN GINANJAR NOVIANTO NIM. P13002

AGIN GINANJAR NOVIANTO NIM. P13002 PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN DEMAM PADA ASUHAN KEPERAWATAN AN. A DENGAN THYPOID ABDOMINALIS DI RSUD SALATIGA DISUSUN OLEH : AGIN GINANJAR NOVIANTO NIM. P13002 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis

BAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen

Lebih terperinci

BAB Ш TINJAUAN KASUS

BAB Ш TINJAUAN KASUS BAB Ш TINJAUAN KASUS Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang asuhan keperawatan pada An. FSA dengan obs. Febris Typoid yang di rawat diruang lukman rumah sakit roemani muhammadiyah semarang. Asuhan

Lebih terperinci

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013

LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 LAPORAN JAGA 24 Maret 2013 Kepaniteraan Klinik Pediatri Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2013

Lebih terperinci

Laporan Pendahuluan Typhoid

Laporan Pendahuluan Typhoid Laporan Pendahuluan Typhoid Di UGD RSU AL-ISLAM H.M.MAWARDI KRIAN-SIDOARJO DISUSUN OLEH : Rani Nurlelasari 1101040 AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT SIDOARJO TAHUN AJARAN 2011-2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada

BAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Campak merupakan virus yang menyebar melalui percikan ludah (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada seluruh dunia meskipun sudah terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal. Hemoroid sangat umum terjadi. Pada usia lima puluhan, lima puluh persen individu mengalami berbagai tipe

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Tanggal 16 juni. Jam 09.00 1. Biodata a. Identitas pasien : Nama : An. P Umur : 4 bulan Jenis kelamin : laki laki Suku bangsa : Indonesia Agama : kristen Alamat : RT

Lebih terperinci

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan 5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN DIAGNOSA MEDIK DISPEPSIA DIRUANG KENANGA WANITA RSU CIAMIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN DIAGNOSA MEDIK DISPEPSIA DIRUANG KENANGA WANITA RSU CIAMIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.K DENGAN DIAGNOSA MEDIK DISPEPSIA DIRUANG KENANGA WANITA RSU CIAMIS I. BIODATA, Pengkajian : 02-November-2015 A. Identitas Klien/ Pasien 1. Nama : Ny. N 2. Umur : 42 tahun 3.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 26 Februari 2013 Tempat : RSUD Karanganyar No Register : 267784 1. Pengumpulan Data Dasar Tanggal : 26 Februari 2013 Pukul : 22.00 WIB a. Data Subyektif

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN Dilakukan pada tanggal : 13 Juni 2011 1. Biodata a. Identitas Klien Nama Jenis kelamin Umur Alamat : An. M : Laki-laki : 2 Tahun 10 bulan : Tandang 07/10 Semarang No.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS A. BIODATA 1. Identitas Pasien. Nama Umur Jenis kelamin Suku/Bangsa Agama : An. F : 3 tahun : Perempuan : Jawa / Indonesia : Islam Status pernikahan : - Pekerjaan : - Alamat : Kedung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 23 Maret 2016 pukul 11.30 WIB,

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN

BAB III RESUME KEPERAWATAN BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Asuhan Keperawatn Keluarga dilakukan pada tanggal 20 Juni 2010 pada keluarga Tn. L (45 th), dengan alamat Sambiroto kecamatan Tembalang, Semarang. Keluarga ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi penyakit multisistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Typhoid Abdominalis atau sering disebut Thypus Abdominalis merupakan penyakit infeksi akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit multisistemik

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. : RSUD Sunan Kalijaga Demak BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI DENGAN IKTERIK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK A. TINJAUAN KASUS 1. Pengkajian Tempat : RSUD Sunan Kalijaga Demak Hari / Tanggal : Rabu, 11

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia sejumlah 4,3 juta bayi baru lahir meninggal, dan di negara berkembang kurang lebih 70% dari jumlah kematian ini dapat dicegah dengan teknologi

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepasnya dari

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit

Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit P e n g e r t i a n D i e t DASAR DIETETIK M u s l i m, M P H l m u D i e t I Cabang ilmu gizi yang mengatur pemberian makan pada kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/sakit dengan memperhatikan syarat

Lebih terperinci

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP

PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP Pertemuan 5 PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP 1. Prinsip Pendokumentasian a. Pengertian : o Prinsip adalah suatu hal yang diyakini, yang mendasari sesuatu hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan masa konsepsi sampai dengan lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari mulai hari pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penyakit infeksi pencernaan yang merupakan masalah masyarakat di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian ini merupakan cross sectional survey karena pengambilan data dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Hidayat 2007). Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. O DENGAN CKD ON HD DI RUANG HEMODIALISA BLUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA OLEH : MEYRIA SINTANI NIM : 2012.C.04a.0314 YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang BAB III RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007 di ruang ginekologi RS Dr. Kariadi Semarang dan diperoleh data sebagai berikut: 1. Identitas pasien Nama Umur : Ny.K : 60 tahun

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien

BAB III TINJAUAN KASUS. Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan penulis paparkan hasil pengelolaan asuhan keperawatan pada klien post Sectio Caesaria dengan indikasi Preeklamsia di Ruang Baitu Nisa RS Sultan Agung pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang.

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang. BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian keperawatan dilakukan pada hari Senin, tanggal 22 Februari 2010 di ruang Baitul Athfal RSI Sultan Agung, Semarang. 1. Identitas a. Identitas Klien Nama klien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanggal dan jam masuk : 27 Februari 2013, Pukul WIB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanggal dan jam masuk : 27 Februari 2013, Pukul WIB BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tanggal dan jam masuk : 27 Februari 2013, Pukul 09.11 WIB Tempat : RSUD Sukoharjo No. register : 221.816 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan karena alat reproduksi ini langsung berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan kebidanan

Lebih terperinci

1. Keadaan umum : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I keadaan umum klien lemah.

1. Keadaan umum : Pada klien hiperemesis gravidarum grade I keadaan umum klien lemah. 8. SOAP Di dalam memberikan asuhan lanjutan digunakan tujuh langkah manajemen varney, sebagai catatan perkembangan dilakukan asuhan kebidanan SOAP dalam pendokumentasian. Sistim pendokumentasian asuhan

Lebih terperinci