ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH MELALUI KAJIAN PARAMETER KEANDALAN, KERAWANAN DAN KELENTINGAN
|
|
- Ida Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN Pages pp ANALISIS KINERJA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN AIR BERSIH PDAM TIRTA MEULABOH MELALUI KAJIAN PARAMETER KEANDALAN, KERAWANAN DAN KELENTINGAN Cu Suciaina Silvia 1, Masimin 2, Azmeri 3 1) Magiser Teknik Sipil Program Banda Aceh 2,3) Fakulas Teknik Universias Syiah Kuala coesilvia@gmail.com Absrac: Fresh waer is a basic human need, hence, uilizaion of waer needs was no limied. PDAM Tira Meulaboh as local governmen waer managemen company has no been able o mee he needs of fresh waer for he communiy, where he level of service ha is produced is no running properly and opimally. Therefore, i is necessary o conduc a sudy relaed o he performance of he fresh waer disribuion service sysem, which he sudy aims o see he real condiion of he waer disribuion nework performance and problems of waer loss ha occurs in PDAM Tira Meulaboh. The mehod ha applied in his research is survey and quaniaive mehods which is suppored by he primary daa and secondary daa. Based on he resul of analysis on performance of he fresh waer disribuion nework o he use of discharge during he year 2013, from he 99 samples of exising cusomers in Johan Pahlawan found such cusomers who experienced inciden of failure/lack of a oal of 41 samples. These failures is caused by he disribuion nework condiions ha were no good, he exisence of illegal splicing which caused high waer loss, and he influence of he pump which is used by he communiy around he sudy area ha resuled in considerable pressure loss, so ha he minimum discharge of 23,4 m3/monh is no up o cusomers. The performance of nework sysem will be said o saisfy if i me he minimum reliabiliy level of 80%. The resul of analysis on he performance of waer disribuion nework sysem showed only 58,59% reliabiliy rae wih he lengh of he sysem is a faul condiions for 4,65 monhs, he average frequency of occurrence of failure as much as 2 imes, and he average occurrence of a defici of 12,55 %, hen he nework performance sysem is said o be no saisfacory. Keywords: Performance of disribuion nework, Waer Loss, Non Revenued Waer Absrak: Air bersih merupakan kebuuhan mendasar bagi manusia oleh karena iu pemanfaaan kebuuhan air pun idak erbaas. PDAM Tira Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih belum mampu memenuhi kebuuhan air bersih bagi masyaraka, dimana ingka pelayanan yang dihasilkan belum berjalan dengan baik dan opimal. Unuk iu perlu dilakukan sudi erkai dengan kinerja sisem pelayanan disribusi air bersih, dimana sudi ini berujuan unuk meliha kondisi nyaa dari kinerja jaringan disribusi air bersih dan permasalahan kehilangan air yang erjadi pada PDAM Tira Meulaboh. Meode yang digunakan pada peneliian ini adalah meode survei dan kuaniaif yang didukung oleh daa primer dan daa sekunder. Berdasarkan hasil analisis pada kinerja jaringan disribusi air bersih erhadap pemakaian debi selama ahun 2013, dari 99 sampel pelanggan yang ada di Kecamaan Johan Pahlawan didapai pelanggan yang mengalami kejadian gagal/kurang sebanyak 41 sampel. Kegagalan ini disebabkan oleh kondisi jaringan disribusi yang idak baik, adanya penyambungan ilegal yang menyebabkan ingginya kehilangan air, dan pengaruh pompa yang digunakan oleh masyaraka disekiar wilayah sudi mengakibakan erjadinya kehilangan ekanan yang cukup besar, sehingga debi minimal 23,4 m 3 /bulan idak sampai kepada pelanggan. Sisem kinerja jaringan akan dikaakan memuaskan jika ingka keandalan minimumnya erpenuhi sebesar 80%. Hasil analisis erhadap kinerja sisem jaringan disribusi air bersih menunjukkan ingka keandalan hanya 58,59% dengan lamanya sisem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan, raa-raa frekuensi erjadinya kegagalan sebanyak 2 kali, dan raa-raa erjadinya defisi sebesar 12,55%, maka sisem kinerja jaringan dikaakan belum memuaskan. Kaa Kunci : Kinerja jaringan disribusi, Kehilangan Air, Non Revenued Waer 77 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015
2 PENDAHULUAN Kebuuhan air bersih akan meningka seiring dengan adanya perambahan penduduk. Penanganan akan pemenuhan kebuuhan air bersih dapa dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Dengan sisem pengolahan dan sisem jaringan perpipaan yang ada, PDAM Tira Meulaboh sebagai perusahaan daerah pengelola air bersih seharusnya mampu unuk memenuhi kebuuhan air bersih bagi masyaraka. Peneliian ini difokuskan hanya pada wilayah koa Meulaboh yaiu Kecamaan Johan Pahlawan yang memiliki luas kecamaan 44,91 km², karena ingka pelayanan jaringan disribusi air bersih yang dihasilkan oleh PDAM Tira Meulaboh erhadap pelanggan di wilayah Kecamaan Johan Pahlawan belum berjalan dengan baik dan opimal (Syahpura, 2005). Belum baik dan belum opimalnya ingka pelayanan yang diberikan oleh PDAM Tira Meulaboh sanga dipengaruhi oleh beberapa fakor seperi perumbuhan penduduk, karakerisik masyaraka, ingka ekonomi dan saus sosial masyaraka yang beragam, perilaku aau pola penggunaan air oleh masyaraka. Berdasarkan fakor ersebu di aas, maka perlu dilakukan sudi menyangku kinerja sisem pelayanan disribusi air bersih. Sudi ini dilakukan agar didapakan kondisi nyaa erkai kondisi dari penyediaan air bersih pada wilayah layanan PDAM Tira Meulaboh. Dari hasil kajian sera analisa dari peneliian ini naninya diharapkan dapa memberi masukan erhadap sisem pelayanan pemenuhan kebuuhan air bersih dan menjadi konribusi bagi PDAM Tira Meulaboh erhadap peningkaan pelayanannya bagi pelanggan. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Pengoperasian Jaringan Air Bersih Indikaor kinerja jaringan harus dapa memberikan indikasi seberapa besar inensias kegagalan dan berapa lama kegagalan iu erjadi, sehingga kinerja jaringan air bersih dapa dikeahui. Parameer kinerja ersebu melipui keandalan (reliabiliy), keleningan (resiliency), sera kerawanan (vulnerabiliy) (Resu, 2003). Unuk menganalisa kinerja sisem jaringan disribusi air bersih, menggunakan sampel pelanggan yang pengambilan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (Idris, 2012). N n 1 Nxe (1) n = Jumlah sampel; N = Ukuran populasi; E = Nilai kriis (biasa digunakan 10%) Keandalan (reliabiliy) Parameer keandalan menunjukkan kemampuan dari suau jaringan pipa unuk memenuhi kebuuhan pelanggan. Secara maemais, keandalan dapa didefinisikan dimana nilai variable Z. Z unukr D 1 0 unu R D 2 (2) Volume 4, No. 3, Agusus
3 Z = Indikaor unuk menghiung kejadian, dimana R D; R = Besarnya debi layanan pipa pada periode waku erenu (m3/bulan); D = Kebuuhan air pada periode waku (). Dalam hal ini kebuuhan airnya merupakan debi keluaran minimum yang seharusnya sampai kepada pelanggan. Perhiungan baas normal kebuuhan air/pelanggan/bulan dengan anggapan jumlah penduduk sau pelanggan erdiri dari 6 orang per KK dan kebuuhan air iap orang per hari 130 lier/orang/hari, maka kebuuhan pelanggan seiap bulannya adalah 23,4 m3/pelanggan /bulan (BPPDU, 2006). Kerawanan (vulnerabiliy) Jika erjadi kegagalan, maka kinerja kerawanan menujukkan seberapa besar suau kegagalan iu erjadi. Dalam mengukur ingka kerawanan (vulnerabiliy), dapa digunakan variabel kekurangan (defici). DEF DR jika R D 0 jika R D (3) DEF = Kekurangan (defici) pada periode (m3/bulan) Kinerja kerawanan dapa didefinisikan dengan beberapa pengerian, seperi: Nilai maksimum defici, Nilai maksimum deficiraio dan Nilai maksimum defici-raio. Keleningan (resiliency) Kinerja keleningan (resiliency) adalah unuk mengukur kemampuan jaringan pipa dari keadaan gagal agar dapa kembali ke keadaan idak gagal aau ke keadaan memuaskan (saisfacory). Semakin cepa jaringan pipa dapa kembali ke keadaan memuaskan, maka konsekuensi akiba kegagalan ersebu akan semakin kecil, sehingga perlu dikeahui kapan jaringan pipa mengalami masa ransisi dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan aaupun sebaliknya, dimana dalam jangka panjang, masa ransisi jaringan pipa dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan akan sama dengan masa ransisi dari keadaan memuaskan ke keadaan gagal. unuk menghiung masa ransisi dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan dapa digunakan persamaan di bawah ini, dimana menggunakan variable W. W 1 unukr 1D 1 0 oherwise dan R D (4) W = Masa ransisi jaringan pipa dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan ; R -1 = Debi layanan jaringan pipa pada periode -1 (m3/bulan); D -1 = Kebuuhan air minimum yang diharapkan pada periode -1 (m3/bulan); Oherwise = keadaan dimana kondisi (R -1 < D -1 dan R D) idak dipenuhi 79 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015
4 Jumlah raa-raa jangka panjang erjadinya masa ransisi ini dapa diliha pada persamaan di bawah ini: ρ (5) = Probabilias aau reraa frekwensi masa ransisi jaringan pipa dari keadaan gagal ke keadaan memuaskan pada bulan sekarang; n = lamanya waku pengoperasian Lamanya jaringan pipa berada dalam keadaan gagal secara beruruan dapa diperlihakan pada persamaan di bawah ini: (6) Tgagal = Jangka waku raa-raa jaringan pipa berada dalam keadaan gagal secara beruruan (bulan). Dalam jangka panjang, waku raa-raa jaringan pipa berada dalam keadaan gagal secara beruruan adalah: (7) E[Tgagal] = Jangka waku raa-raa jaringan pipa berada dalam keadaan beruruan dalam jangka panjang (bulan); E lim T gagal n i n n 1 n 1 n. 1 (1 Z ) W E T 1 gagal W = Operaor expeced ; gagal secara 1-α = Kinerja jaringan pipa berada dalam keadaan gagal dalam jangka panjang. Kinerja keleningan dapa diliha pada persamaan di bawah ini: 1 E T gagal 1 (8) = Kinerja keleningan. METODE PENELITIAN Lokasi, waku dan jenis peneliian Lokasi peneliian ini dibaasi dan dilakukan hanya pada wilayah layanan Kecamaan Johan Pahlawan Kabupaen Aceh Bara uni WTP Lapang dengan luas wilayah 44,91 km 2, dikarenakan zona layanan Kecamaan Johan Pahlawan memiliki jumlah pelanggan yang lebih besar dibandingkan dengan zona layanan Meureubo dan Kaway XVI. Meode pengumpulan daa Meode pengumpulan daa melipui sumber daa dan jenis daa yang digunakan. Sumber dan jenis daa yang digunakan adalah daa sekunder yang diperoleh dari PDAM Tira Meulaboh. Jumlah sampel pelanggan yang didapa menggunakan rumus Slovin sebanyak 99 sampel pelanggan n x(0,1 99 Pelanggan 2 98,2 ) Volume 4, No. 3, Agusus
5 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis kinerja jaringan disribusi air bersih Analisis erhadap ingka layanan air bersih kepada pelanggan dilakukan berdasarkan debi aliran yang sampai kepada 99 sampel pelanggan, dengan asumsi dasar bahwa air yang ercaa pada kemampuan layanan jaringan air bersih. Dengan anggapan bahwa jumlah penduduk dalam sau pelanggan erdiri aas 6 orang meeran air pelanggan merupakan dan jumlah kebuuhan air unuk iap orang per harinya adalah 130 lier/orang/hari aau 23,4 m 3 /bulan. Dari hasil analisis ersebu menunjukkan bahwa dari 99 sampel pelanggan, yang mengalami kejadian gagal/kurang sebanyak 41 sampel, dimana mendapakan debi air kurang dari kebuuhan minimal yang harus erpenuhi sebesar 23,4 m 3 /bulan. Tabel 1. Daa Jumlah Pelanggan Per Zona Layanan 81 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015
6 Sumber: PDAM Tira Meulaboh Volume 4, No. 3, Agusus
7 Unuk hasil analisis ingka layanan dan ingka kegagalan dari pelayanan jaringan air bersih Kecamaan Johan Pahlawan Kabupaen Aceh Bara ahun 2013 dapa diliha pada abel di bawah ini. Tabel 2. Hasil Analisis Tingka Layanan dan Tingka Kegagalan 83 - Volume 4, No. 3, Agusus 2015
8 Sumber: Perhiungan Hasil dari analisis kinerja jaringan disribusi air bersih yang melipui keandalan, keleningan dan kerawanan pada wilayah sudi zona layanan Kecamaan Johan Pahlawan dapa diliha pada Tabel di bawah ini. Tabel 3. Hasil Analisis Kinerja Jaringan Disribusi Air Bersih Sumber: Perhiungan Volume 4, No. 3, Agusus
9 Berdasarkan Tabel ersebu menunjukkan bahwa didapakan debi andalan sebesar 58,59% dengan kejadian kekurangannya sebesar 41,41%. Analisis ingka kerawanan didapakan nilai nilai defisi reraa sebesar 2,94 m 3 /bulan, dimana nilai defisi maksimumnya adalah 5,07 m 3 /bulan dengan rasio defisi maksimumnya sebesar 21,65%. Sedangkan unuk nilai defisi minimumnya adalah sebesar 1,23 m 3 /bulan dengan rasio defisi minimumnya sebesar 5,27%. Dengan nilai analisis ingka kerawanan ersebu, maka secara raa-raa erjadi defisi/kekurangan air erhadap 99 sampel pelanggan yang ada di zona Kecamaan Johan Pahlawan adalah sebesar 12,55%. Jika meliha kepada analisa ersebu, maka secara keseluruhan kinerja keleningan berdasarkan hasil ersebu, maka secara keseluruhan lamanya reraa sisem mengalami defisi sekiar 4,65 bulan dengan frekuensi erjadinya kegagalan secara reraa sebanyak 2 kali. Dengan ingka keandalan dari kinerja jaringan disribusi air bersih oleh PDAM Tira Meulaboh hanya sebesar 58,59%, dan dengan lamanya sisem berada pada kondisi gagal selama 4,65 bulan, maka sisem kinerja jaringan disribusi air bersih pada zona layanan Kecamaan Johan Pahlawan dikaakan belum memuaskan. Sisem kinerja jaringan akan dikaakan memuaskan jika ingka keandalan minimumnya erpenuhi sebesar 80%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis erhadap kinerja sisem jaringan disribusi air bersih, disimpulkan: 1. Tingka keandalan sebesar 58,59% dengan kejadian kekurangannya sebesar 41,41%. dimana debi minimum reraa bulanannya kurang dari nilai baas normal sebesar 23,4 m 3 /bulan. 2. Tingka kerawanan didapakan nilai defisi reraa sebesar 2,94 m 3 /bulan, dimana nilai defisi maksimumnya adalah 5,07 m 3 /bulan dengan rasio defisi maksimumnya sebesar 21,65%. Unuk nilai defisi minimumnya adalah sebesar 1,23 m 3 /bulan dengan rasio defisi minimumnya sebesar 5,27%. Dengan nilai analisis ingka kerawanan ersebu,maka secara raa-raa erjadi defisi/kekurangan air erhadap 99 sampel pelanggan yang ada di zona Kecamaan Johan Pahlawan adalah sebesar 12,55%. 3. Tingka keleningan, secara keseluruhan lamanya reraa sisem mengalami defisi/kekurangan air adalah sekiar 4,65 bulan dengan frekuensi erjadinya kegagalan secara reraa adalah sebanyak 2 kali. Ini berari bahwa seiap erjadinya kegagalan, maka sisem akan erus berada dalam kondisi gagal sekiar 2,33 bulan. Sehingga indeks keleningan sisem aau kemampuan sisem unuk kembali pada kondisi normal adalah 0, Volume 4, No. 3, Agusus 2015
10 Saran 1. PDAM harus melakukan kajian dan perencanaan ulang erhadap kondisi jaringan disribusi air bersih saa ini. 2. Melakukan upaya pengendalian NRW dengan meode Sep Tes dan Sounding unuk mencari iik-iik kebocoran, agar pihak PDAM dapa dengan segera melakukan perbaikan pada jaringan-jaringan yang mengalami kebocoran secara berkala. DAFTAR PUSTAKA Badan peneliian dan Pengembangan Deparemen PU 2006, Pedoman /Peunjuk Teknik dan Manual, Bagian: 6 Volume VI Peunjuk Teknik Air Minum Perkoaan, Deparemen PU, Jakara. Idris, F., 2012, Analisa Kinerja Jaringan Disribusi Air Bersih Di Perumnas Lingke Kecamaan Syiah Kuala Koa Banda Aceh, Magiser Teknik Sipil Universias Syiah Kuala, Banda Aceh. Resu, A., 2003, Analisa Pelayanan Air Bersih PDAM di Kampung Pesaen Kelurahan Rejomulyo Semarang, Jurnal Tesis, Program Syahpura, B., 2005, Pengaruh Penambahan Debi Kebuuhan Pada Zona Layanan Air Bersih Di PDAM Tira Meulaboh, Fakulas Teknik Jurusan Teknik Lingkungan Universias Islam Sulan Agung, Semarang. Volume 4, No. 3, Agusus
IV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan pada kasus pengolahan ikan asap IACHI Peikan Cia Halus (PCH) yang erleak di Desa Raga Jaya Kecamaan Ciayam, Kabupaen Bogor,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam perencanaan pembangunan, daa kependudukan memegang peran yang pening. Makin lengkap dan akura daa kependudukan yang esedia makin mudah dan epa rencana pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah Dalam sisem perekonomian suau perusahaan, ingka perumbuhan ekonomi sanga mempengaruhi kemajuan perusahaan pada masa yang akan daang. Pendapaan dan invesasi merupakan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : ; e-issn :
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PERAMALAN VOLUME PENGGUNAAN AIR BERSIH DENGAN METODE WINTERS EPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENENTUKAN VOLUME
Lebih terperinciANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ)
hp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi OPSI Jurnal Opimasi Sisem Indusri ANALISIS KEHANDDALAN DAN LAJU KERUSAKAN PADA MESIN CONTINUES FRYING (STUDI KASUS : PT XYZ) Ahmad Muhsin, Ichsan Syarafi Jurusan
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Tempa Peneliian Peneliian mengenai konribusi pengelolaan huan rakya erhadap pendapaan rumah angga dilaksanakan di Desa Babakanreuma, Kecamaan Sindangagung, Kabupaen Kuningan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Usahaani belimbing karangsari adalah kegiaan menanam dan mengelola anaman belimbing karangsari unuk menghasilkan produksi, sebagai sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Sumber Daya Alam (SDA) yang ersedia merupakan salah sau pelengkap ala kebuuhan manusia, misalnya anah, air, energi lisrik, energi panas. Energi Lisrik merupakan Sumber
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilakukan di Dafarm, yaiu uni usaha peernakan Darul Fallah yang erleak di Kecamaan Ciampea, Kabupaen Bogor, Jawa Bara. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian dan Manfaa Peramalan Kegiaan unuk mempeirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang disebu peramalan (forecasing). Sedangkan ramalan adalah suau kondisi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Masalah persediaan merupakan masalah yang sanga pening dalam perusahaan. Persediaan mempunyai pengaruh besar erhadap kegiaan produksi. Masalah persediaan dapa diaasi
Lebih terperinciJurnal EKSPONENSIAL Volume 5, Nomor 2, Nopember 2014 ISSN
Peramalan Dengan Meode Smoohing dan Verifikasi Meode Peramalan Dengan Grafik Pengendali Moving Range () (Sudi Kasus: Produksi Air Bersih di PDAM Tira Kencana Samarinda) Forecasing wih Smoohing and Verificaion
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Produksi Produksi padi merupakan suau hasil bercocok anam yang dilakukan dengan penanaman bibi padi dan perawaan sera pemupukan secara eraur sehingga menghasilkan suau produksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Air merupakan kebuuhan pokok bagi seiap makhluk hidup di dunia ini ermasuk manusia. Air juga merupakan komponen lingkungan hidup yang pening bagi kelangsungan hidup
Lebih terperinciBab II Dasar Teori Kelayakan Investasi
Bab II Dasar Teori Kelayakan Invesasi 2.1 Prinsip Analisis Biaya dan Manfaa (os and Benefi Analysis) Invesasi adalah penanaman modal yang digunakan dalam proses produksi unuk keunungan suau perusahaan.
Lebih terperinciHUMAN CAPITAL. Minggu 16
HUMAN CAPITAL Minggu 16 Pendahuluan Invesasi berujuan unuk meningkakan pendapaan di masa yang akan daang. Keika sebuah perusahaan melakukan invesasi barang-barang modal, perusahaan ini akan mengeluarkan
Lebih terperinciVARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE
VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ACTUAL SYSTEM USAGE (ASU) PADA PEMANFAATAN STUDENTSITE Indra Nurhadi Program Sudi Manajemen Ekonomi, Fakulas Ekonomi, Universias Gunadarma Jl. Akses Kelapa Dua Cimanggis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Pada dasarnya peramalan adalah merupakan suau dugaan aau perkiraan enang erjadinya suau keadaan di masa depan. Akan eapi dengan menggunakan meodemeode erenu peramalan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian perkembangan kinerja keuangan PT. Goodyear Indonesia Tbk dilakukan dengan maksud unuk mengeahui sejauh mana perkembangan usaha perusahan yang
Lebih terperinciPENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)
PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Sudi pada karyawan eap PT PG Tulangan Sidoarjo) Niken Dwi Okavia Heru Susilo Moehammad Soe`oed Hakam Fakulas Ilmu Adminisrasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian Demografi Keadaan penduduk sanga era kaiannya dengan demografi. Kaa demografi berasal dari bahasa Yunani yang berari Demos adalah rakya aau penduduk,dan Grafein adalah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan (forecasing) adalah suau kegiaan yang memperkirakan apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang. Meode peramalan merupakan cara unuk memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju-laju
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya
III. METODE PENELITIAN A. Meode Dasar Peneliian Meode yang digunakan dalam peneliian ini adalah meode kuaniaif, yang digunakan unuk mengeahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya usaha melipui biaya
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Peneliian Keinginan Kelompok Tani Duma Lori yang erdapa di Desa Konda Maloba dan masyaraka sekiar akan berdirinya penggilingan gabah di daerahnya, elah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Perumbuhan ekonomi merupakan salah sau ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Perumbuhan ersebu merupakan rangkuman laju perumbuhan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di PT Panafil Essenial Oil. Lokasi dipilih dengan perimbangan bahwa perusahaan ini berencana unuk melakukan usaha dibidang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode
20 BAB 2 LADASA TEORI 2.1. Pengerian Peramalan Meode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Saisika. Salah sau meode peramalan adalah dere waku. Meode ini disebu sebagai meode peramalan dere waku karena
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort
3 METODE PENELITIAN 3. Waku dan Tempa Peneliian Peneliian dilaksanakan selama dua bulan dari bulan Agusus sampai Sepember 2008. Tempa yang dadikan obyek peneliian adalah Pelabuhan Perikanan Nusanara (PPN)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
40 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Baasan Operasional Konsep dasar dan baasan operasional pada peneliian ini adalah sebagai beriku: Indusri pengolahan adalah suau kegiaan ekonomi yang melakukan
Lebih terperinciPERHITUNGAN VALUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS SAHAM PT. XL ACIATA.Tbk)
Jurnal UJMC, Volume 3, Nomor 1, Hal. 15-0 pissn : 460-3333 eissn : 579-907X ERHITUNGAN VAUE AT RISK (VaR) DENGAN SIMUASI MONTE CARO (STUDI KASUS SAHAM T. X ACIATA.Tbk) Sii Alfiaur Rohmaniah 1 1 Universias
Lebih terperincipost facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan
3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekaan dan Meode Peneliian Jenis peneliian yang digunakan adalah jenis peneliian kualiaif dengan menggunakan daa kuaniaif. Daa kualiaif adalah mengeahui Gambaran pengelolaan
Lebih terperinciPENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ
PENGARUH GAJI, UPAH, DAN TUNJANGAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ Khairunnisa aubara 1, Ir. Sugiharo Pujangkoro, MM 2, uchari, ST, M.Kes 2 Deparemen Teknik Indusri, Fakulas Teknik, Universias
Lebih terperinciANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 7 No. 1, April 7 : 3-9 ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Sudi kasus pada CV Cia Nasional. Oleh Emmy Supariyani* dan M. Adi Nugroho *Dosen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan
BAB II LADASA TEORI 2.1 Pengerian peramalan (Forecasing) Peramalan (Forecasing) adalah suau kegiaan yang mengesimasi apa yang akan erjadi pada masa yang akan daang dengan waku yang relaif lama (Assauri,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB II TIJAUA TEORITIS 2.1 Peramalan (Forecasing) 2.1.1 Pengerian Peramalan Peramalan dapa diarikan sebagai beriku: a. Perkiraan aau dugaan mengenai erjadinya suau kejadian aau perisiwa di waku yang akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Poensi sumberdaya perikanan, salah saunya dapa dimanfaakan melalui usaha budidaya ikan mas. Budidaya ikan mas yang erus berkembang di masyaraka, kegiaan budidaya
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waku Peneliian mengenai kelayakan pengusahaan pupuk kompos dilaksanakan pada uni usaha Koperasi Kelompok Tani (KKT) Lisung Kiwari yang menjalin mira dengan Lembaga
Lebih terperinciKARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL. Sudarno Staf Pengajar Program Studi Statistika FMIPA UNDIP
Karakerisik Umur Produk (Sudarno) KARAKTERISTIK UMUR PRODUK PADA MODEL WEIBULL Sudarno Saf Pengajar Program Sudi Saisika FMIPA UNDIP Absrac Long life of produc can reflec is qualiy. Generally, good producs
Lebih terperinciPENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN
M-6 PENGGUNAAN DISTRIBUSI PELUANG JOHNSON SB UNTUK OPTIMASI PEMELIHARAAN MESIN Enny Suparini 1) Soemarini 2) 1) & 2) Deparemen Saisika FMIPA UNPAD arhinii@yahoo.com 1) ine_soemarini@yahoo.com 2) Absrak
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI
Achmadi, Analisis Anrian Angkuan Umum Bus Anar Koa Reguler di Terminal ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN UMUM BUS ANTAR KOTA REGULER DI TERMINAL ARJOSARI Seno Achmadi Absrak : Seiring dengan berkembangnya aku,
Lebih terperinciJTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013,
JTM, Volume 01 Nomor 02 Tahun 2013, 124-131 PENENTUAN INTERVAL WAKTU OPTIMUM KOMPONEN SLOT SCREEN PADA MESIN PUSHER CENTRIFUGE 0106M301B DI PT PETROKIMIA GRESIK Nicco Dimas Ari Nugroho S1 Pend Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah
37 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengerian-pengerian Kependudukan sanga era kaiannya dengan demgrafi. Kaa demgrafi berasal dari bahasa Yunani yang berari Dems adalah rakya aau penduduk, dan Grafein adalah
Lebih terperinciADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI
ADOPSI REGRESI BEDA UNTUK MENGATASI BIAS VARIABEL TEROMISI DALAM REGRESI DERET WAKTU: MODEL KEHILANGAN AIR DISTRIBUSI DI PDAM SUKABUMI Yusep Suparman Universias Padjadjaran yusep.suparman@unpad.ac.id ABSTRAK.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Peneliian Jenis peneliian kuaniaif ini dengan pendekaan eksperimen, yaiu peneliian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi erhadap objek peneliian sera adanya konrol.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN
PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN FOKUS PADA KUALITAS PELAYANAN Oong Karyono Teknik Indusri, Fakulas Teknik Universias Majalengka Email : oong_karyono@rockemail.com ABSTRAK Rumah saki umum daerah (RSUD) Kabupaen
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)
Journal Indusrial Servicess Vol. No. Okober 0 MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH) Abdul Gopar ) Program Sudi Teknik Indusri Universias
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
BAB 2 TINJAUAN TEORITI 2.1. Pengerian-pengerian Peramalan adalah kegiaan unuk memperkirakan apa yang akan erjadi di masa yang akan daang. edangkan ramalan adalah suau siuasi aau kondisi yang diperkirakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kawasan Pesisir Kabupaten Kulon Progo. Pemanfaatan/Penggunaan Lahan Saat Ini
METODE PENELITIAN Kerangka Pendekaan Sudi Penaagunaan lahan kawasan pesisir di Kabupaen Kulon Progo didasarkan pada karakerisik fisik, finansial usaha ani dan pemanfaaan saa ini. Karakerisik fisik adalah
Lebih terperinciGambar 2. Letak Geografis Kota Tangerang
METODOLOGI Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian dilakukan di wilayah adminisrasi Koa Tangerang, Propinsi Banen. Proses peneliian dimulai dengan pengumpulan daa, analisis dan diakhiri dengan penyusunan laporan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawaan (Mainenance) Mainenance adalah akivias agar komponen aau sisem yang rusak akan dikembalikan aau diperbaiki dalam suau kondisi erenu pada periode waku erenu (Ebeling,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Keahanan pangan (food securiy) di negara kia ampaknya cukup rapuh. Sejak awal ahun 1990-an, jumlah produksi pangan eruama beras, cenderung mengalami penurunan sehingga
Lebih terperinciMODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI
MODEL PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BANGLI Pande N. Sari Saraswai 1, I G. B. Sila Dharma 2, I Gs. Keu Sudipa 2 Absrak : Pengangkuan sampah di Koa Bangli saa ini menggunakan pola individual langsung (door
Lebih terperinciPeramalan Penjualan Sepeda Motor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis
JURNAL SAINS DAN NI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Prin) D-224 Peramalan Penjualan Sepeda Moor di Jawa Timur dengan Menggunakan Model Dinamis Desy Musika dan Seiawan Jurusan Saisika,
Lebih terperinciMODUL III ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI 3.. Tujuan Ö Prakikan dapa memahami perhiungan alokasi biaya. Ö Prakikan dapa memahami analisis kelayakan invesasi dalam pendirian usaha. Ö Prakikan dapa menyusun proyeksi/proforma
Lebih terperinciSEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galatia Ballangan)
SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Cherry Galaia Ballangan) SEBARAN STASIONER PADA SISTEM BONUS-MALUS SWISS SERTA MODIFIKASINYA (Saionary Disribuion of Swiss Bonus-Malus
Lebih terperinciPemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun
Pemodelan Daa Runun Waku : Kasus Daa Tingka Pengangguran di Amerika Serika pada Tahun 948 978. Adi Seiawan Program Sudi Maemaika, Fakulas Sains dan Maemaika Universias Krisen Saya Wacana, Jl. Diponegoro
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN METODE KOEFISIEN MANAJEMEN (BOWMAN S) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PERENCANAAN PRODUKSI PRINTER TIPE LX400 PADA PT X
USULAN ENERAAN METODE KOEISIEN MANAJEMEN (BOMAN S) SEBAGAI ALTERNATI MODEL ERENCANAAN RODUKSI RINTER TIE LX400 ADA T X Hendi Dwi Hardiman Jurusan Teknik Manajemen Indusri - Sekolah Tinggi Manajemen Indusri
Lebih terperinciPERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 PERENCANAAN ULANG SISTEM DRAINASE BANDARA ABDULRACHMAN SALEH MALANG, DALAM PENGEMBANGANNYA DARI STATUS MILITER MENUJU KOMERSIAL Akhlis Fiano Husandani,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Propinsi Sumaera Uara merupakan salah sau propinsi yang mempunyai perkembangan yang pesa di bidang ransporasi, khususnya perkembangan kendaraan bermoor. Hal ini dapa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Laar Belakang Dalam pelaksanaan pembangunan saa ini, ilmu saisik memegang peranan pening baik iu di dalam pekerjaan maupun pada kehidupan sehari-hari. Ilmu saisik sekarang elah melaju
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waku Peneliian Peneliian ini dilaksanakan di Tempa Pelayanan Koperasi (TPK) Cibedug, Kecamaan Lembang, Kabupaen Bandung, Jawa Bara. Pemilihan lokasi dilakukan secara
Lebih terperinciDAMPAK KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN BAKAU (MANGROVE) TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT PANTAI DI KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT
DAMPAK KERUSAKAN EKOSISTEM HUTAN BAKAU (MANGROVE) TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT PANTAI DI KECAMATAN SECANGGANG, KABUPATEN LANGKAT Agus Purwoko Absrak Peneliian ini berujuan unuk unuk mengkaji dampak yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Persediaan Persediaan adalah barang yang disimpan unuk pemakaian lebih lanju aau dijual. Persediaan dapa berupa bahan baku, barang seengah jadi aau barang jadi maupun
Lebih terperinciKontrol Optimal pada Model Economic Order Quantity dengan Inisiatif Tim Penjualan
Jurnal Teknik Indusri, Vol. 19, No. 1, Juni 17, 1- ISSN 111-5 prin / ISSN 7-739 online DOI: 1.97/ji.19.1.1- Konrol Opimal pada Model Economic Order Quaniy Inisiaif Tim Penjualan Abdul Laif Al Fauzi 1*,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Laar Belakang Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiaan uamanya menerima simpanan giro, abungan dan deposio. Kemudian bank juga dikenal sebagai
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN EMBAHASAN 4.1 Karakerisik dan Obyek eneliian Secara garis besar profil daa merupakan daa sekunder di peroleh dari pusa daa saisik bursa efek Indonesia yang elah di publikasi, daa di
Lebih terperinciBab IV Pengembangan Model
Bab IV engembangan Model IV. Sisem Obyek Kajian IV.. Komodias Obyek Kajian Komodias dalam peneliian ini adalah gula pasir yang siap konsumsi dan merupakan salah sau kebuuhan pokok masyaraka. Komodias ini
Lebih terperinciPERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER
PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER BERBASIS RESPON AMPLITUDO SEBAGAI KONTROL VIBRASI ARAH HORIZONTAL PADA GEDUNG AKIBAT PENGARUH GERAKAN TANAH Oleh (Asrie Ivo, Ir. Yerri Susaio, M.T) Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
PENGUJIAN HIPOTESIS 1. PENDAHULUAN Hipoesis Saisik : pernyaaan aau dugaan mengenai sau aau lebih populasi. Pengujian hipoesis berhubungan dengan penerimaan aau penolakan suau hipoesis. Kebenaran (benar
Lebih terperinciBAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II 3.1 Pendahuluan Daa dere waku adalah daa yang dikumpulkan dari waku ke waku unuk menggambarkan perkembangan suau kegiaan (perkembangan produksi, harga, hasil penjualan,
Lebih terperinciPEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN
PEMODELAN NILAI UKAR RUPIAH ERHADAP $US MENGGUNAKAN DERE WAKU HIDDEN MARKOV SAU WAKU SEBELUMNYA BERLIAN SEIAWAY, DIMAS HARI SANOSO, N. K. KUHA ARDANA Deparemen Maemaika Fakulas Maemaika dan Ilmu Pengeahuan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Prin) D-108 Simulasi Peredaman Gearan Mesin Roasi Menggunakan Dynamic Vibraion Absorber () Yudhkarisma Firi, dan Yerri Susaio Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Permasalahan Nyaa Penyebaran Penyaki Tuberculosis Tuberculosis merupakan salah sau penyaki menular yang disebabkan oleh bakeri Mycobacerium Tuberculosis. Penularan penyaki
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian dilaksanakan di iga empa berbeda. Unuk mengeahui ingka parisipasi masyaraka penelii mengambil sampel di RT 03/RW 04 Kelurahan Susukan dan RT 05/RW
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. universal, disemua negara tanpa memandang ukuran dan tingkat. kompleks karena pendekatan pembangunan sangat menekankan pada
BAB I PENDAHULUAN A. Laar Belakang Disparias pembangunan ekonomi anar daerah merupakan fenomena universal, disemua negara anpa memandang ukuran dan ingka pembangunannya. Disparias pembangunan merupakan
Lebih terperinciKAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN
JMP : Volume 4 omor, Juni 22, hal. 35-46 KAJIA PEMODELA DERET WAKTU: METODE VARIASI KALEDER YAG DIPEGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURA Winda Triyani Universias Jenderal Soedirman winda.riyani@gmail.com Rina
Lebih terperinciAbstrak Hampir seluruh aktivitas manusia di berbagai belahan bumi sangat bergantung terhadap ketersediaan air bersih.
1 Peramalan Volume Produksi Air Bersih di PDAM Kabupaen Bojonegoro berdasarkan Jumlah Pelanggan dan Volume Konsumsi Air Fasha Aulia Pradhani dan Adaul Mukarromah Jurusan Saisika, FMIPA, ITS Jl. Arief Rahman
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 2, MEI 2017
KELAYAKAN FINANSIAL UNIT USAHA JASA SEWA POMPA AIR UNTUK IRIGASI AIR PERMUKAAN DI DESA MEKAR MULYA KECAMATAN PALAS KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Financial Feasibiliy of Waer Pump Renal Services Business Uni
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengerian dan peunjuk yang digunakan unuk menggambarkan kejadian, keadaan, kelompok, aau
Lebih terperinciOleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /
4 Oleh : Debrina Puspia Andriani Teknik Indusri Universias Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id / debrina.ub@gmail.com www.debrina.lecure.ub.ac.id O. Dasar perhiungan depresiasi 2. Meode-meode depresiasi.
Lebih terperinciBAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun
43 BAB METODE PEMUUAN EKPONENA TRPE DAR WNTER Meode pemulusan eksponensial elah digunakan selama beberapa ahun sebagai suau meode yang sanga berguna pada begiu banyak siuasi peramalan Pada ahun 957 C C
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Teori Risiko Produksi Dalam eori risiko produksi erlebih dahulu dijelaskan mengenai dasar eori produksi. Menuru Lipsey e al. (1995) produksi adalah suau kegiaan yang mengubah
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN NUMERIK
BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK Dengan memperhaikan fungsi sebaran peluang berahan dari masingmasing sebaran klaim, sebagai mana diulis pada persamaan (3.45), (3.70) dan (3.90), perhiungan numerik idak mudah
Lebih terperinciJurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE DES (DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING) DENGAN TES (TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING) PADA PERAMALAN PENJUALAN ROKOK (STUDI KASUS TOKO UTAMA LUMAJANG) 1 Fajar Riska Perdana (1110651142) 2 Daryano,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
35 BAB LANDASAN TEORI Meode Dekomposisi biasanya mencoba memisahkan iga komponen erpisah dari pola dasar yang cenderung mencirikan dere daa ekonomi dan bisnis. Komponen ersebu adalah fakor rend (kecendrungan),
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA
ISSN 5-73X PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR ISIKA SISWA Henok Siagian dan Iran Susano Jurusan isika, MIPA Universias Negeri Medan Jl. Willem Iskandar, Psr V -Medan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO)
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI INVENTORY DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS KOPEGTEL MOJOKERTO) Arseo Pramono 1) 1) S1/Jurusan Sisem Informasi, STIKOM Surabaya, email: oejayaraya@gmail.com
Lebih terperinciAnalisis Model dan Contoh Numerik
Bab V Analisis Model dan Conoh Numerik Bab V ini membahas analisis model dan conoh numerik. Sub bab V.1 menyajikan analisis model yang erdiri dari analisis model kerusakan produk dan model ongkos garansi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengerian Supply Chain Managemen Supply chain managemen merupakan pendekaan aau meode dalam memanajemen hubungan perusahaan dengan supplier dan konsumen yang erjadi pada pengendalian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A III METODE PEELITIA Salah sau komponen peneliian yang mempunyai ari pening dalam kaiannya dengan proses sudi secara komprehensif adalah komponen meode peneliian. Meode peneliian menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciSISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA KITA
Reka Inegra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Indusri Ienas No.03 Vol.03 Jurnal Online Insiu Teknologi Nasional Juli 2015 SISTEM PERSEDIAAN KOMPONEN PADA MESIN CETAK BERDASARKAN LAJU KERUSAKAN DI PT KARYA
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
BAB 2 URAIAN EORI 2.1 Pengerian Peramalan Peramalan adalah kegiaan memperkirakan aau memprediksi apa yang erjadi pada waku yang akan daang, sedangkan rencana merupakan penenuan apa yang akan dilakukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Pemikiran Teoriis Pengerian proyek menuru Arifin yang dikuip dari Mariyanne (2006) adalah suau akivias di mana dikeluarkannya uang dengan harapan unuk mendapakan hasil
Lebih terperinciANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU
ANALISI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA AGROINDUSTRI TAHU STUDI KASUS DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT KECAMATAN PAYUNG SEKAKI KOTA PEKANBARU Muhammad Irfan Asrori, Yusmini, dan Shorea Khaswarina Fakulas Peranian
Lebih terperinciASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK
ASSESSMENT TECHNOLOGY DI DEPARTEMEN WORKSHOP PADA PT.TRIPANDU JAYA DENGAN METODE TEKNOMETRIK Reno Indriariningias, Nachnul Anshori, dan R.Andi Surya Kusuma Teknik Indusri Universias Trunojoyo Madura Email:
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoriis 3.1.1 Daya Dukung Lingkungan Carrying capaciy aau daya dukung lingkungan mengandung pengerian kemampuan suau empa dalam menunjang kehidupan mahluk hidup secara
Lebih terperinciPENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC TMP C CILACAP
Prosiding Seminar Nasional Maemaika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 PENENTUAN KONSTANTA PEMULUSAN YANG MEMINIMALKAN MAPE DAN MAD MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER BEA DAN CUKAI KPPBC
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waku dan Lokasi Peneliian Peneliian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2011 yang berlokasi di areal kerja IUPHHK-HA PT. Mamberamo Alas Mandiri, Kabupaen Mamberamo
Lebih terperinciJurnal Edik Informatika. Peramalan Kebutuhan Manajemen Logistik Pada Usaha Depot Air Minum Isi Ulang Al-Fitrah
Jurnal Edik Informaika Peneliian Bidang Kompuer Sains dan Pendidikan Informaika V.i(5-4) Peramalan Kebuuhan Manajemen Logisik Pada Usaha Depo Air Minum Isi Ulang Al-Firah Henny Yulius, Islami Yei Universias
Lebih terperinci