karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Bab 2 Tinjauan Pustaka

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali)

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas

Model Produksi dan Distribusi Energi

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik

BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

BAB III ANALISA TEORETIK

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

NARASI KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TOT PARAMETER TES CABOR ATLETIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

BAB II PENYEARAH DAYA

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

IDENTIFIKASI PENGINTEGRASIAN SOFT SKILLS MELALUI MATA PELAJARAN PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 SEWON SKRIPSI

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM


RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2017 TENTANG

ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS PADA KAPAL K.M. CARAKA JAYA NIAGA 3 TAHAP III

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

BAB III METODE PENELITIAN. penulis melakukan penelitian serta pengambilan data-data pada lokasi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

BAB III METODE ANALISIS

FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu

PEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK UNGGAS TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT FLU BURUNG SERTA DAMPAK EKONOMI STAMPING OUT

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA

EVALUASI PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANTARAN DAS DAYANAN KECAMATAN KOTAMOBAGU BARAT

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

MATRIKS RENSTRA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48

Measuring Efficiency Model of Woman Existence on Political Party

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

SIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU KABUPATEN KOTABARU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pengebangan suber daya anusia (huan resources) telah enjadi fokus perhatian utaa dan upaya terpenting dari langkahlangkah pebangunan di negara kita yang sekarang easuki Pebangunan Jangka Panjang Tahap kell (PJPTII). Bahkan enurut Departeen Pendidikan dan Kebudayaan (1992 : 1) pengebangan suber daya anusia telah enjadiv seaca etalase pagelaran keunggulan dan rahasia keberhasilan superasv*^' kejayaan setiap bangsa. Senada dengan itu Ohae (Depdikbud, 1992 : 1) enyatakan bahwa "the key to a nation future is its huan resources. The quality and nuber of it's educated people now deterines a country likely prosperity ordecline " (kunci perkebangan bangsa di asa depan adaiah suber daya anusia. Kualitas dan kuantitas tenaga terdidik pada saat ini erupakan faktor penentu kejayaan atau keunduran suatu bangsa). Sejalan dengan itu pula Sujak (1990 : VIII) engeukakan bahwa anusia erupakan salah satu suber yang ada dala organisasi yang epunyai nilai prakarsa dan enjadi peeran sentral pendayagunaan subersuber lain. Atau enurut aliran Stoic (Association For Supervision And Curriculu Developent, 1984 : 9) enyatakan bahwa anusia adalah ukuran bagi seua hal (an is the easure all things). Dala Garisgaris Besar Haluan Negara dijelaskan bahwa pengebangan suber daya anusia adalah upaya dan kegiatan untuk ewujudkan anus^ Indonesia seutuhnya yang eiliki ciriciri sebagai berikut, yaitu : anusia yang berian dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, andiri, aju, tangguh, cerdas, kreatif, terapil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasani dan rokhani. Pengebangan suber daya anusia adalah upaya untuk ebentuk anusia karya yang terapil, ahli, dan eiliki otivasi yang tinggi serta berental ideologi Pancasila yang antap.

Upaya pengebangan suber daya anusia sangat berkaitan erat dengan pebinaan pegawai, sehingga apabila einja istilah Mudjito (1992 : 4) engarah kepada pertaruhan untuk penepatan diri dala obilitas kearah struktur akupasi yang lebih layak. Dala hubungan ini, salah satunya adalah upaya untuk engebangkan suber daya anusia dan ebina para pengelola proses ^ pendidikan (petugas pendidikan) seperti guru, pengawas TK/SD, pebina pendidikarv^ dan tenaga kependidikan lainnya. Diantara sebentang daftar tenaga kependidikan tersebut, Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan sebagai tenaga adinistrasi kependidikan di tingkat kecaatan erupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pengelolaan pendidikan. Hanya sayangnya sapai saat ini pebinaan kepegawaian terhadap Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan napaknya asih belu enjadi perhatian utaa. Keapuan serta potensi ereka asih belu dikebangkan secara aksial dengan berbagai pertibangan (terbatasnya dana, peluang dan kesepatan). Pengebangannya baru sebatas pengoptialan tugas dan fungsinya sebagai kepala urusan, belu enyentuh kepada upaya untuk erubah sikap dan perilaku, engubah wawasan dan pandangannya. serta ebentuk keapuan profesi yang diperlukan. Sehingga kadangkadang bisa diaklui apabila ada sebagian kecil kepala urusan yang elaksanakan tugas dan tanggung jawabnya ^ hanya dengan seadanya. Dala arti pelaksanaan tugas yang dijalankan belu dapdf^c* engebangkan, eningkatkan, dan enabah wawasan profesinya serta tidak eberikan konservasi nilainilai. Padahal peranan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan erupakan rangkaian peranan yang sating ketergantungan satu saa lainnya khususnya dengan atasannya untuk keberhasilan pengelolaan pendidikan dasar pada tingkat Sekolah Dasar. Meskipun bukan dala posisi kunci, tetapi erupakan the an behind the syste. Akses ereka erupakan inti terdepan dala pelayanan adinistrasi pendidikan dala pengertian ketatausahaan dengan bentuk kegiatannya adalah penyusunan keteranganketerangan dan pencatatan secara tertulis dan sisteatis yang diperlukan untuk eperoleh sesuatu ikhtisar dari keseluruhan kegiatan pendidikan yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai bahan bagi atasannya untuk engabil keputusan. Dala posisi deikian, sangat

jelas dapat diasusikan bahwa para Kepala Urusan Tata Usaha tersebut eegang peranan penting dala epengaruhi aju undur jalannya pendidikan khususnya dala enyelesaikan pekerjaan yang bersifat adinistratif. Pada pelaksanaan tugasnya seharihari, Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan epunyai pekerjaan yang berdiensi banyak. Disebabkan karena terdapatnya ketentuan dala Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Noor : 0304/O/1984 tentang Perincian Tugas Satuan Organisasi, Koordinator Urusan Adinistrasi, Pengawas, dan Penilik di lingkungan Instansi Vertikal Departeen Pendidikan dan Kebudayaan utaanya dala pasal 108. 109 dan pasal 110 belu dapat dilaksanakan, aka ereka eiliki tugas rangkap. Tugas pokoknya di saping enyusun rencana dan progra kerja tahunan Kantor Depdikbud Kecaatan, elakukan urusan ruah tangga kantor, elakukan urusan keuangan, eberikan pelayanan ketata usahaan kepada tenaga kependidikan (Kepala Kantor Depdikbud Kecaatan, Pengawas TK/SD, Penilik Dikas, Penilik Kebudayaan, Penilik Olahraga dan Penilik Generasi Muda),dan enyusun laporan tahunan, juga disibukan dengan v urusanurusan lainnya seperti (a) urusan data dan statistik (enyusun instruent" pengupulan, pengolahan dan analisis data TK/SDAA/ajib Belajar, pendidikan asyarakat, pebinaan generasi uda, keolahragaan dan pengebangan kebudayaan, elakukan pengupulan dan penyipanan data serta penyusunan statistik TK/SDAA/ajib Belajar, pendidikan asyarakat, pebinaan generasi uda, keolahragaan dan pengebangan kebudayaan, enyajikan dan eberikan pelayanan data dan inforasi TK/SDA/Vajib Belajar, pendidikan asyarakat, pebinaan generasi uda, keolahragaan dan pengebangan kebudayaan, dan eilih data untuk bahan penyusunan rencana dan progra Kantor Depdikbud Kecaatan terasuk kepegawaian, perlengkapan, serta sarana dan prasarana fisik lainnya), (b) urusan kepegawaian (epersiapkan rencana pengadaan, penepatan, peindahan dan peerataan pegawai, epersiapkan usul kenaikan pangkat, kenaikan gaji, cuti, kenaikan pangkat pengabdian, peberian tanda penghargaan, serta peberhentian dan peensiunan pegawai, epersiapkan usmy) forasi pegawai, elakukan pengetikan penggandaan, pengarsipan darf^* dokuentasi kepegawaian, enyusun daftar urut kepangkatan pegawai dan

enyajikan data dan inforasi serta enyusun statistik kepegawaian) dan (c) urusan perlengkapan (enyusun rencana pengadaan, penyipanan, perawatan, inventarisasi dan usul penghapusan perlengkapan, elakukan pencatatan, penyipanan, pendistribusian, perawatan, inventarisasi barang perlengkapan, enyusun inventarisasi barang perlengkapan dan epersiapkan usul penghapusan barang perlengkapan). Tapak bahwa pekerjaan adinistrasi baik dala bentuk teknis aupun proses dala pengelolaan pendidikan yang dilakukan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan epunyai ruang lingkup yang sangat luas, dan epunyai beban bekerja yang tidak ringan. Dala arti keapuan yang diiliki ditinjau dari cakupan (coverage) beban kerja, beiu seibang dengan tugastugas yang dipikulnya. Meskipun belu ada penelitian yang khusus, diperkirakan belu optialnya Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan untuk elaksanak tugastugasnya selain karena beban kerja yang terlalu berat juga oleh latar belakang pendidikan yang diilikinya. Hal ini setidaktidaknya enyangkut dua hal, yaitu pertaa, sebagian besar Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan yang berkualifikasi kurang, dan yang kedua banyak diantaranya Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan yang kurang sesuai antara latar belakang pendidikan ereka dengan tugas yang ereka laksanakan. Seentara untuk enjadi Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan yang layak sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Noor : 0349/U/1996 tentang Uraian Jabatan Struktural di lingkungan Instansi Vertikal Depdikbud haruslah eiliki Ijazah D3 yang relevan, telah engikuti pelatihan Adinistrasi Uu dan pengalaan dala bidang k'etatausahaan inial 2 (dua) tahun. Naun dala kenyataannya Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan di lingkungan Kantor Depdikbud Kabupaten Majalengka eiliki latar belakang pendidikan yang berbedabeda dan> sangat bervariasi. Berdasarkan data aupun hasil prapenelitian ke Kantor Depdikbud Kecaatankecaatan asih banyak diteukan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan yang eiliki ijazah SMP/sederjat dan SMTA/sederajat. Di saping itu sebagian besar diantaranya belu pernah engikuti >r«"

3 1 3 kursus/pelatihan adinistrasi uu. Sebagai gabaran faktual, di halaan berikut disajikan kondisi dan perpoace para kepala urusan tersebut. Tabel 1 Latarbelakang pendidikan dan golongan kepangkatan Kepala Urusan Kantor Depdikbud Kecaatan di Kabupaten Majalengka. Pendidikan Golongan Kepangkatan II III a b c d a b c d Julah SMP/Sederajat SMTA/Sederajat 1 4 3 1 \ 10* \«Di/Dll/ Dlll/Sederajat 1 1 S1 Sederajat. 2 3 Julah 7 5 15 Suber: Dokuentasi KantorCepdikbud Kab. Majalengka, 1998. ' Dari julah 15 orang Kepala Urusan Kantor Depdikbud Kecaatan di Kabupaten Majalengka, pendidikannya berlatar belakang SMP sebanyak 1 (satu) orang, SMA sebanyak 5 (lia) orang, SMEA sebanyak 3 (tiga) orang, KPAA sebanyak 2 (dua) orang, SGPLB sebanyak 1 (satu) orang, S1 Adinistrasi Pendidikan 1 (satu) orang, S1 Filsapat Pendidikan sebanyak 1 (satu) orang dan S1 Adinistrasi Negara sebanyak 1 (satu) orang. Oleh sebab itu sudah barang tentu Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan di dala elaksanakap tugasnya akan ditentukan pula oleh latar belakang pendidikan yang diilikinya. Karena latar belakang pendidikan yang beraga, untuk kepentingan tugasnya jelas diperlukan pebinaan sehingga eiliki pola yang saa dala penyelesaian pekerjaannya. Pebinaan terhadap para Kepala Urusan diharapkan dapat enjadi wahana untuk berkebangnya suatu budaya yang akan ebentuk keterlibatan yang lebih jauh dari para kepala urusan dala setiap gerak dan langkah pekerjaannya sehingga akan enibulkan seangat bekerja, eningkatkan disiplin

kerja yang positif, eperbaiki produktifitas kerja dan lebih kreatif. Melalui pebinaan adalah intensitas pengendalian/daya dorong dala upaya agar Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan tetap dapat elaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya. Lebih jauh juga dapat enepatkan the right an in the right place (orang yang tepat pada tepat yang tepat). Di saping itu juga engarah kepada kondisikondisi seperti yang dilansir Sayda, (1996 : 637) untuk eningkatkan loyalitas, hubungan kerja, oril dan seangat kerja, disiplin kerja dan ental spritualnya. Juga \ Tangyong dan Satori (1986 :3) yaitu : (1) untuk untuk enggugah seangat agkr^v tetap eningkatkan keapuan profesionalnya, (2) agar apu dan au eningkatkan keapuan profesionalnya, (3) enciptakan ikli yang sehat dan bui yang subur bagi usaha peningkatan keapuan profesionai dan (4) harapan adanya keseragaan tindakan di dala enunaikan tugas seharihari. Sehingga pada akhirnya dapat eningkatkan adanya rasa tanggung jawab, rasa pengabdian, kesungguhan dan kegairahan bekerja, bagi segenap pegawai untuk elaksanakan tugasnya dan encapai prestasi dengan sebaikbaiknya (Musanef, 1996 : 20). Atau dala akna lain bahwa pebinaan profesi itu diarahkan agar Kepala Urusan itu dapat enjalankan tugasnya dengan baik dan produktif.. Arah terpenting dari pebinaan ini adalah perubahan sikap, perilaku, dan keapuan serta pengebangan wawasan dan pengetahuan. Pada aspek sikap akan terbentuknya kedewasaan dan keandirian serta eandang pekerjaan sebagai bagian yang integral dari kepentingan hidupnya. Seentara pada aspek. vi perilaku akan enciptakan pola pikir positif dan pebentukan pribadi yang tanggapt^ * dan tangguh dala enghadapi segala tantangan dan habatan. Perubahan pada aspek keapuan dapat ebentuk potensi seseorang enjadi apu untuk elaksanakan tugas seharihari secara kreatif, strategis dan konsepsional. Sedangkan perubahan wawasan dan pengetahuan enjadikan seseorang apu enganalisa terhadap berbagai^aspek pekerjaannya. Atau enurut Musanef (1996 : 17) enyatakan bahwa pebinaan pegawai diarahkan untuk enjain penyelenggaraan tugastugas pokok dan fungsi organisasi secara berdaya guna dan berhasil guna, untuk eningkatkan profesionalise dan keterapilan serta eupuk kegairahan dan etos kerja yang sebaikbaiknya, dan terwujudnya kopetitif pegawai

7. baik dala bentuk kuantitas aupun kualitas yang eadai sehingga apu enghasilkan prestasi kerja yang optial.., v. Sehubungan dengan peikiran tersebut di atas, penulis tertarik untuk^v engadakan penelitian engenai," Pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan, sebuah studi kasus di lingkungan Kantor Depdikbud Kabupaten Majalengka. Karena tetap aktual untuk diteliti dan eiliki relevansi tinggi dengan keberhasilan pendidikan serta napaknya pula penelitian terhadap pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan asih belu dan jarang enjadi perhatian para peneliti. Penelitian ini dilaksanakan guna eberikan subangan bagi pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan dan engungkapkan aknaakna baru yang diperlukan untuk pengebangan selanjutnya dan sebagai inforasi untuk eningkatkan kualitas' pebinaan yang pada akhirnya dapat eningkatkan kualitas keapuan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan. Sebab pebinaan akan eberikan suatu jalan ke arah tindakan yang lebih baik. ^.."% B. PERUMUSAN MASALAH Pebinaan Kepegawaian seperti yang tercantu dala TAP MPRRI Noor : ll/mpr/1998 diarahkan pada akin terwujudnya kepegawaian negara yang andal, antap dan eiliki kesetiaan penuh kepada politik negara dengan engebangkan karier berdasarkan prestasi kerja, keapuan profesional, keahlian dan keterapilan serta keantapan sikap ental aparat berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 terus dilaksanakan secara berencana elalui upaya pendidikan dan latihan, penugasan, bibingan dan konsultasi serta elalui pengebangan otivasi, kode etik dan disiplin kedinasan yang sehat dan. didukung siste inforasi kepegawaian yang antap serta dilengkapi siste peberian penghargaan yang wajar. Berdasarkan pada tujuan tersebut di atas, Departeen Pendidikan dan^u Kebudayaan Republik Indonesia berupaya elakukan berbagai usaha peningkatan

kualitas suber daya personil tenaga kependidikan dan tenaga adinistrasi kependidikan. Pebinaan ini diharapkan dapat eningkatkan profesionalise dan keterapilan serta eupuk kegairahan dan etos kerja yang sebaikbaiknya gur^i enghasilkan prestasi kerja yang optial. Dala hubungan ini, di satu pihak penunaian isi itu harus terwujud dala bentuk penyediaan tenaga kependidikan dan tenaga adinistrasi kependidikan yang eadai baik jenis dan utunya aupun julah dan penyebarannya. Di pihak lain, hasil pengaatan enunjukan bahwa keapuannya asih eerlukan banyak upaya pebinaan yang sungguhsungguh untuk ewujudkannya lebih lanjut. Mengingat ruang lingkup asalah di atas deikian luas dan kopleks, seentara keapuan dan waktu penelitian terbatas, aka dala pengkajian selanjutnya lebih diarahkan pada fokus asalah sebagai berikut : Bagaiana kegiatan Pebinaan keapuan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan di lingkungan Kantor Depdikbud Kabupaten Majalengka Jawa Barat dilaksanakan? Fokus asalah tersebut diruuskan dala bentuk pertanyaanpertanyaan penelitian. Secara garis besar, eria buah pertanyaan di buat dala penelitian ini. W^'U 1. Apa isi pebinaan Kepala Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan? 2. Peran apa yang dilaksanakan Pebina dala elakukan pebinaan Kepala Urusan tersebut? 3. Bagaiana koordinasi pebinaan tersebut dilaksanakan? 4. Kebijaksanaan apa yang enjadi dasar bagi pelaksanaan pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan tersebut? 5. Bagaianakah progra/bentuk pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan? 6. Masalahasalah apa yang dihadapi dala pelaksanaan pebinaan tenaga adinistrasi kependidikan khususnya dala upaya pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan baik berupa tantangan dan kendala aupun sebagai faktor potensi dan kekuatan? *'Ml

V. 0,. Dala pelaksanaan pengupulan data, keena pertanyaan penelitian tersebut dirinci ke dala beberapa pertanyaan yang lebih operasional. C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan utaa penelitian ini adalah eneukan prinsipprinsip adinistrasi pendidikan dala pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan di lingkungan Kantor Depdikbud Kabupaten Majalengka Jawa Barat. Sedangkan tujuan khususnya, penyusunan penelitian ini diaksudkan untuk dapat enjawab pertanyaan engenai bagaianakah siste pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan di lingkungan Kantor Depdikbud Kabupaten MajalengkaJawa Barat, sehingga pada akhirnya dapat eningkatkan kualitas keapuan profesinya. Serta lebih jauh dapat endapatkan gabaraw^j tentang isi, peran pebina, koordinasi, kebijaksanaan dasar, dan progra pebinaan tersebut. Pada sisi lainnya pula dapat digabarkan spesifikasi keadaan asalah dan faktor pendukung dari kegiatan pebinaan yang dilakukan. D. KEGUNAAN PENELITIAN 1. KEGUNAAN TEORITIS Penelitian ini berusaha engkaji dan endeskripsikan secara endala pelaksanaan pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan. Oleh karena itu hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat eperkaya khasanah studi adinistrasi pendidikan, terutaa dala pengelolaan pelaksanaan pendidikan. Sehingga pada akhirnya inforasi yang berhasil diungkapkan dala^a. tesis penelitian ini dapat eberikan subangan terhadap pengebangan dan l' peningkatan utu dan keberhasilan pendidikan. Lebih jauh pula hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi para ahasiswa Progra Pasca Sarjana IKIP Bandung dan peerhati pendidikan lainnya, sehingga dapat enabah wawasannya yang pada saatnya nanti dapat

engebangkan odel pengelolaan pebinaan yang ideal dan akseptable secara konkret dan jelas bagi peningkatan keapuan profesional tenaga adinistrasi kependidikan (Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan). 10 v 2. KEGUNAAN PRAKTIS Secara praktis tesis penelitian ini diharapkan dapat beranfaat bagi akselarasi pebangunan pendidikan dala peningkatan kualitas pebinaan Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan yang sesuai kondisi daerah khususrrya di kabupaten Majalengka serta epunyai nilai terapan bagi penyelenggaraan pebinaan di daerah lain..,! i Kegunaan praktis ini dapat dijadikan bahan pertibangan dan acuan alternati^ untuk eberikan arah dan konsep yang jelas engenai pelaksanaan pebinaan bagi peningkatan keapuan profesional Kepala Urusan Tata Usaha Kantor Depdikbud Kecaatan. Atau dapat dijadikan sebagai bahan asukan bagi Kantor Depdikbud Kabupaten Majalengka dan Kantor Depdikbud Kecaatan binaannya untuk enyelenggarakan kegiatan pebinaan agar lebih efektif encapai tujuan dan dapat dijadikan sebagai referensi bagi para pebina. Dan lebih khusus untuk peneliti adalah dapat dijadikan edia enabah wawasan tentang praktek pelaksanaan pebinaan. E. KERANGKA PEMIKIRAN Dari latar belakang asalah, peruusan asalah dan sejuiah pertanyaa^f penelitian, aka kerangka peikiran (paradiga penelitian) ini dapat digabarkan dala bentuk sebagai berikut:

" 5 1 7< cz 7s () "D 7 c: 5 > o < co 7s O > > DO TO co z.!» > 5* z > TO > o Z. TO CO O co rn co o TO 7s Co 7s 7s r () 2 o r~ TO JU 7s., c: 7n CO rn > 2: TO D > D z T "O T> D 7s O 7s n 7>: CD CO c: cz u > o 7s 1 O CD > > cz 2 ^ 5 > i Jh 111 > 7" Z CD > co