EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN"

Transkripsi

1 1 EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN Dr. Ir. Sunaryo M.Sc, I Nyoan Adriansyah Eail : adreetea03@gail.co Departeen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Progra Studi Teknik Perkapalan Telephone: (01)77 003, , Faxiile: (01) Kapus UI Depok 16 ABSTRAK Penupukan kendaraan di Pelabuhan Merak sudah sangat sering terjadi sehingga erugikan perindustrian dan asyarakat sebagai pengguna jasa penyeberangan. Naun sapai saat ini belu diteukan penyelesaian yang tepat untuk engurangi penupukan kendaraan tersebut. Sehingga evaluasi fasilitas pelabuhan dirasa perlu dilakukan untuk eningkatkan efektifitas kinerja pelabuhan dala elayani pengguna jasa penyeberangan baik dala kuantitas nya aupun dala kualitas yang encakup waktu serta kenyaanan bagi pengguna jasa pelabuhan.dala elaksanakan evaluasi ini harus diperhitungkan terlebih dahulu agar tercapai hasil yang diinginkan. Oleh karena itu penelitian kali ini akan enganalisa fasilitas pelabuhan yang endukung penyeberangan selat sunda. Penelitian ini lebih difokuskan untuk engurangi penupukan kendaraan roda atau lebih karena ebutuhkan tepat yang lebih lebar sehingga penupukan kendaraan akan encapai luar pintu pelabuhan dala kondisi tertentu. Penelitian kali ini dilakukan dengan etode pengupulan data dari pelabuhan dengan eninjau langsung lokasi pelabuhan serta wawancara langsung dari inforan yang pada dasarnya ingin enggabarkan kebutuhan evaluasi fasilitas pelabuhan untuk eningkatkan pelayanannya. Kunjungan ke tepat penelitian akan sering dilakukan oleh peneliti disebabkan peneliti diharuskan dapat enggabarkan keadaan dari halhal yang berhubungan dengan topik yang akan diteliti Selaa penelitian berlangsung, peneliti elakukan sebuah pengaatan secara uu dan enyeluruh terhadap seua hal yang dilakukan dan terdapat di sekitar Pelabuhan Merak khususnya yang berhubungan dengan proses loadingunloading. Kata kunci : fasilitas pelabuhan, pelayanan penyeberangan,pelabuhan erak, anajeen pelabuhan 1. PENDAHULUAN erupakan Negara yang sebagian besar wilayahnya erupakan lautan, oleh karena itu transportasi sebagian kooditas kebutuhan dala negeri dilakukan elalui laut,pihak penyedia jasa aupun pengguna jasa perlu eahai dan epelajari dengan seksaa peranan dan biayabiaya yang kiranya perlu diketahui dala elaksanakan penyeberangan antar Pulau. Evaluasi fasilitas, I Nyoan Adriansyah, FT UI, 013Universitas

2 Pengangkutan elalui laut adalah usaha perusahaan pelayaran niaga yang bergerak dala bidang penyediaan jasa angkutan laut. Perusahaan pelayaran niaga erupakan suatu usaha yang luas bidang kegiatannya dan eegang peran penting untuk eajukan aktivitas perdagangan dala dan luar negeri. Terasuk di dala usahanya eperlancar arus barang dari daerah produksi ke daerah konsuen sehingga untuk elaksanakannya bukan saja diperlukan pengetahuan engoperasikan kapal sebagai alat untuk enyediakan jasa angkutan uatan laut tetapi juga diperlukan pengetahuan engenai perdagangan dala dan luar negeri,organisasi, adinistrasi dan anajeen yang sehat, pengetahuan teknik,nautika,dan huku laut,terasuk asuransi dan anajeen angkutan laut. Deikian juga prosedur peadatan uatan dala ruang uat kapal sehingga tercapai peakaian aksial kapasitas pada ruang uat kapal dan juga peakaian kapasitas daya angkut aksiu kapal yang berarti untuk encapai keadaan kapal yang penuh. Selain itu, karena perusahaan pelayaran erupakan perusahaan yang endapat ibalan dari penjualan setiap jasa angkutan yang digunakan oleh setiap pengguna jasa, aka perlu diperhitungkan terlebih dahulu untung rugi setiap pelayaran agar endapatkan hasil yang lebih aksial. Untuk encapai tujuan itu,perlu diusahakan agar pelabuhan dapat eberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa. Hal ini tentu tidak lepas dari fasilitas penunjang yang diiliki oleh pelabuhan. Pelabuhan tentunya harus terus enjaga atau bila perlu engebangkan fasilitas yang ada sehingga akan eperlancar kegiatan pelabuhan.. TINJAUAN PUSTAKA Pelabuhan erupakan tepat berlabuhnya kapal untuk elakukan bongkaruat barang atau naikturun penupang dari oda transportasi laut dan begitu pula sebaliknya.kata Pelabuhan berasal dari kata Port & Harbour Harbour: Suatu perairan yang terlindung dari angin & gelobang Port. Suatu perairan tepat untuk berlabuh dan bersandar kapal untuk elakukan bongkar uat barang elalui terinal (deraga, lapangan penupang dll) serta erupakan titik perpindahan barang dan penupang dari transportasi laut ke darat,juga sebaliknya. Pelabuhan Merak juga enjadi salah satu sarana pendukung transportasi yang cukup berpengaruh terhadap aliran logistic dari Pulau Suatra ke Pulau Jawa aupun sebaliknya. Transportasi erupakan industri jasa yang engeban fungsi pelayanan publik dan isi pebangunan yang enjalankan fungsi sebagai katalisator pendukung pertubuhan ekonoi, pengebangan wilayah dan peersatu wilayah Negara Kesatuan Republik (NKRI). Pebangunan transportasi berpedoan pada siste transportasi nasional (sistranas), diarahkan untuk endukung perwujudan yang lebih sejahtera, aan, daai, adil dan deokratis. (Buku Putih Transportasi 006:3). Definisi Pelabuhan berdasarkan fungsinya dapat didefinisikan sebagai tepat pelayanan berbagai aktifitas dari kawasan air ke air aupun dari kawasan air ke kawasan darat, contohnya: Pengisian bahan bakar, repair, atau transfer cargo dan personil, bila area pelabuhan biasa digunakan untuk transfer koersial cargo dan Evaluasi fasilitas, I Nyoan Adriansyah, FT UI, 013Universitas

3 3 penupang biasa disebut sebagai Port. Ciriciri lokasi yang dapat dijadikan area pelabuhan: Terlindung dari gelobang lepas. Tingkat pasang surut air laut yang iniu dan arus yang stabil. Tersedia satu atau lebih kanal navigasi yang aan dala segala kondisi cuaca. Area yang cukup luas dan kedalaan laut yang eadai. Tersedianya ruang yang cukup.bagi kapal untuk bertabat. Terlindung dari angin kencang. Tabel Merak Sarana terinal pelabuhan penyeberangan Bentuk dan luas daerah berlabuh tergantung: Ø Julah aksial kapal yang akan dilayani Ø Ukuran kapal Ø Metode tabatan Ø Persyaratan pergerakan kapal Ø Kondisi lokasi Sarana yang diiliki Pelabuhan Merak antara lain: 3. METODOLOGI PENELITIAN Data dan inforasi yang dikupulkan oleh peneliti engenai faktorfaktor yang epengaruhi kelancaran pelayanan penyeberangan, inforasi dan data yang dibutuhkan eliputi data trip Pelabuhan Merak dan data fasilitas penunjang Pelabuhan Merak. Pengupulan data dilakukan dengan etode pengupulan data prier yaitu dengan elakukan tinjauan langsung ke daerah yang diaksud yaitu Pelabuhan Merak. Datadata yang diperlukan dala penelitian ini antara lain data foto dan data hasil wawancara dengan perwakilan dari divisi engineering Pelabuhan Merak. Dala penulisan penelitian ini,peneliti juga engupulkan datadata sekunder, yaitu data yang. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel Fasilitas Parkir Pelabuhan Penyeberangan Merak dikupulkan oleh Pelabuhan Merak. Data yang dipakai adalah data tahun 010 sapai dengan 01 yang telah diberikan kepada peneliti setelah einta izin resi dari PT.ASDP. data yang diaksud disini adalah data kapal,data penupang dan julah kendaraan, dan sarana yang efasilitasi PT. ASDP dala eberikan pelayanan pelayaran. Gabar Layout Pelabuhan Merak Evaluasi fasilitas, I Nyoan Adriansyah, FT UI, 013Universitas

4 Pebahasan ini eliputi hasil analisa penyebab keacetan di pelabuhan Merak yang terjadi dengan eninjau dari segi fasilitas pendukung yang diiliki oleh Pelabuhan Merak, antara lain deraga,julah kapal yang beroperasi, juga dari luasnya lahan parkir untuk enapung antrian kendaraan.1 Pengolahan Data Trip Pelabuhan Merak Data trip erupakan data julah kendaraan yang enggunakan jasa pelabuhan erak setiap tahunnya. Berikut adalah grafik julah kendaraan pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Merak. Julah Kendaraan Angkutan Penyeberangan Merak 3,000,000,000,000 1,000, Jula h Grafik.1 grafik kenaikan julah kendaraan Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa julah kendaraan yang enggunakan jasa penyeberangan Pelabuhan Merak terus eningkat, hal ini diakibatkan eningkatnya perekonoian rakyat yang juga dapat dilihat dari peningkatan julah kendaraan,hal ini juga perlu enjadi tinjauan karena regulasi dari peerintah kurang ketat dala pebatasan julah produksi kendaraan sehingga julah kendaraan enjadi tidak terkendali dan terus enerus bertabah setiap tahunnya. Setiap tahun terjadi kurang lebih terjadi peningkatan kendaraan setiap tahunnya.. Fasilitas Pelabuhan Merak Data ini encakup fasilitasfasilitas penunjang pelayanan Pelabuhan Merak dala elayani pengguna jasa, antara lain Gedung Terinal, aga, Movable Bridge, Side rap, dan Gang Way..1 DERMAGA PT ASDP IDONESIA FERRY CABANG MERAK Pada penelitian ini peninjauan juga dilakukan di deraga yang erupakan tepat bersandarnya kapal,hal ini perlu ditinjau untuk engetahui kondisi deraga,berikut rincian spesifikasi deraga yang ada di Pelabuhan Merak. N Spesifik ag o asi a I 1 10 Panjang 80 Lebar 3 Kedala 5.5 an Breastin 10 g unit Dholpin 5 Frontal 11 Frae unit 6 Cell 35 Fender unit 7 Morring Dolphin ag a II aga III aga IV ag a V unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit buah buah Tabel.1 aga PT.ASDP Dari data diatas dapat dilihat bahwa kedalaan deraga tidak saa sehingga kapal dengan ukuran tertentu tidak dapat sandar di seua deraga,diperlukan pengerukan untuk enabah kedalaan deraga sehingga seua kapal dapat Evaluasi fasilitas, I Nyoan Adriansyah, FT UI, 013Universitas

5 5 bersandar di seua deraga sehingga dapat eperlancar kegiatan penyeberangan karena kapal tidak harus enunggu deraga yang dituju agar kosong terlebih dahulu dan hal ini akan dapat engurangi keacetan di pelabuhan erak karena obil dan penupang akan lebih cepat untuk diangkut... Movable Bridge Movable bridge adalah jebatan yang dapat bergerak dan di gunakan untuk tepat lewat nya kendaraan untuk asuk ke kapal Movable bridge ini biasanya dilewati kendaraan besar seperti bus dan truk oleh karena itu harus apu enahan beban yang berat karena kendaraan tersebut biasanya ebawa uatan berat baik hasil ala aupun truk pengangkut kendaraan roda dua aupun roda epat. N Spesi o fikasi Panja 1 ng Lebar Kapa 3 sitas Lang kah Konst 5 ruksi Siste 6 Kerja ag aga aga aga a I II III IV aga V 60 Baja Baja Baja Baja Baja Hydr Hydr Hydr Hydr aulic aulic aulic aulic Tabel. Movable Bridge Pelabuhan Merak Hydr aulic Evaluasi fasilitas Movable bridge ini tidak bertujuan untuk eningkatkan julah kendaraan yang dapat diangkut perhari nya, tetapi lebih engedepankan keselaatan kendaraan,penupang serta barang angkutan yang akan asuk ke kapal...3 Side Rap Side rap pada Pelabuhan Merak hanya terdapat pada deraga 1 dan deraga 3, side rap ini berguna untuk sebagai jalur asuk kendaraan penupang yaitu obil dan otor enuju car deck dan bertujuan untuk epercepat proses loadingunloading. N Spesi o fikasi Panja 1 ng Lebar Kapa 3 sitas Lang kah Konst 5 ruksi Siste 6 Kerja ag a I aga II aga III aga IV aga V Baja Baja Hydr Hydr aulic aulic Tabel.3 Side Rap.. Gang Way (Passanger bridge) Dala penelitian ini peneliti juga eninjau passanger bridge yang erupakan salah satu fasilitas Pelabuhan Merak yang digunakan sebagai akses utaa bagi penupang pejalan kaki untuk enuju Evaluasi fasilitas, I Nyoan Adriansyah, FT UI, 013Universitas

6 6 kapal berikut ini adalah data fasilitas passanger bridge yang diiliki Pelabuhan Merak. Passanger bridge yang erupakan jalan asuk penupang pejalan kaki untuk asuk ke kapal hanya N terdapat di deraga 1,, dan aga 3 karena deraga dan Spesifikasi aga 1 aga aga 3 aga o 5 erupakan deraga khusus 5 untuk penyeberangan 1 Panjang kendaraan pengangkut. Lebar Kapasitas Luas Fasilitas Prasarana Langkah Bagian ini akan ebahas luas fasilitas prasarana 5 Konstruksi Baja Baja Baja khususnya bagian deraga siap uat karena pada 6 Siste Kerja Hydraulic Hydraulic Hydraulic deraga siap uat ditepati oleh kendaraan yang akan enyeberang. Tabel. Gang way (Passanger Bridge) 5. Kesipulan Berdasarkan hasil penelitian, tinjauan literatur, hasil wawancara dengan pihak pelabuhan juga hasil tinjauan langsung ke lapangan, peneliti enyipulkan ada beberapa hal yang enyebabkan penupukan kendaraan di Pelabuhan Merak, berikut ini adalah beberapa penyebabnya: 1. Meningkatnya julah kendaraan.. Kapal yang tidak bisa bersandar di seua deraga. 3. Julah kapal yang beroperasi.. Lahan parkir yang kurang eadai untuk enapung kendaraan. 5. Regulasi yang kurang ketat untuk ebatasi julah produksi kendaraan. Oleh karena itu peneliti elakukan penelitian dengan eninjau kebali fasilitas pendukung yang diiliki pelabuhan untuk engurangi penupukan kendaraan tersebut antara lain dari deraga,side rap,ovable bridge julah kapal yang beroperasi,juga lahan parkir untuk enapung kendaraan. Dari hasil penelitian ini peneliti enyipulkan diperlukan adanya peningkatan fasilitas untuk enghadapi naiknya julah pengguna jasa penyeberangan juga untuk eberikan rasa aan dan nyaan bagi para pengguna jasa. 6. DAFTAR PUSTAKA Adur, Servolus Alvian Evaluasi Posisi aga Ditinjau Dari Aspek Manuver Kapal Dan Kondisi Lingkungan. Jakarta : Fakultas Teknik Universitas Departeen perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.(000).Pedoan Pebangunan Pelabuhan.Jakarta Juniarko, Kiki. 01. Analisis Perbandingan Keekonoian Rute MerakBakauheni dengan Rute CigadingKiluan. Jakarta : Fakultas Teknik Universitas. Magindaan, EE. 01. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Noor PM 18 Tahun 01. Jakarta : Menteri Perhubungan Republik Mulyani, Sri. 01. Manajeen Traffic PT ASDP Dala Menangani Kepadatan Antrian Truk Penyeberangan MerakBakauheni. Banten : FISIP UNTIRTA Evaluasi fasilitas, I Nyoan Adriansyah, FT UI, 013Universitas

7 7 Ti Penyusun Buku Putih Transportasi. Jakarta : Keenterian Negara Riset Dan Teknologi Republik. Ti Penyusun Keputusan Menteri Pekerjaan Uu Noor 630/KPTS/M/009. Jakarta : Keenterian Pekerjaan Uu. Triatodjo, B. (1996).Pelabuhan.Yogyakarta:Beta Widyastuti, D.I. ( 000). Diktat Pelabuhan. Surabaya :Penerbit ITS. Ti Penyusun. Fasilitas Pokok Pelabuhan Penyeberangan, 009 (diakses 5 Juni 013). Evaluasi fasilitas, I Nyoan Adriansyah, FT UI, 013Universitas

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru

Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru Dr. Ir. Sunaryo M.Sc 1), Kiki Juniarko 2) 0806 459 236 Email : red.kijun@gmail.com Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uu Parkir didefinisikan sebagi tepat khusus bagi kendaraan untuk berhenti dei keselaatan. Parkir epunyai tujuan yang baik, akses yang udah dan jika seseorang tidak dapat earkir

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelabuhan Bakauheni Pelabuhan Bakauheni adalah pelabuhan yang terletak di kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau

Lebih terperinci

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK

ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK *Sunaryo 1, Agus Zuldi Hermawan 2 *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia 2) Mahasiswa Program Sarjana Reguler Program Studi Teknik

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

: Jl Raya Pelabuhan Merak, Gerem, Pulo Merak Cilegon-Banten. Kode Pos : Telp : (0254) , ,

: Jl Raya Pelabuhan Merak, Gerem, Pulo Merak Cilegon-Banten. Kode Pos : Telp : (0254) , , Pelabuhan Penyeberangan Merak Alamat : Jl Raya Pelabuhan Merak, Gerem, Pulo Merak Cilegon-Banten. Kode Pos : 42438 Telp : (0254) 571032, 571039, 571202 Luas area : 150.615 m2 Koordinat : 5 º55 51 LS -

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA ABSTRACT Tryas Purnaa 1, Retna Hidayah 2 1,2 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT-UNY retna.hidayah@uny.ac.id This study is

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

2016, No Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Rep

2016, No Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Rep No.1513, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPEPPTI. Gudang Tertutup. Persyaratan Uu dan Teknis. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM 25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan

Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan Dr. Ir. Sunaryo M.Sc 1), Slamet Kasiyanto 2) 0806 459 305 slamet.kasiyanto@ui.ac.id 1) Dosen Program Studi Teknik Perkapalan

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN DERMAGA BARU DALAM UPAYA MENGURAI KEPADATAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK. *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

ANALISIS PENAMBAHAN DERMAGA BARU DALAM UPAYA MENGURAI KEPADATAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK. *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia ANALISIS PENAMBAHAN DERMAGA BARU DALAM UPAYA MENGURAI KEPADATAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK * *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia 2) Mahasiswa Program Sarjana Reguler Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Seinar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 Noveber 207 APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Febryna Chaniago, Rikip Ginanjar 2, Rosalina

Lebih terperinci

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST

APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG

ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 3, Tahun 2017, Halaan 45-55 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy

Perancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,

Lebih terperinci

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI HAL Ii BAB I. PENDAHULUAN.. 1 A : Latar Belakang..

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3

ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3 ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN ARBAIYAH 1 Pada Luba 2, Khairul Fahi 3 e-ail : arbaiyah90@yail.co ABSTRAK Berdasarkan survey penelitian dahulu pada tikungan Padangluhong yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DIREKSI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang

Lebih terperinci

ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS PADA KAPAL K.M. CARAKA JAYA NIAGA 3 TAHAP III

ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS PADA KAPAL K.M. CARAKA JAYA NIAGA 3 TAHAP III ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS PADA KAPAL K.M. CARAKA JAYA NIAGA 3 TAHAP III Sulaian ABSTRAK Pada 15 tahun terakhir ini peerintah telah engebangkan siste transportasi laut secara

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pengebangan suber daya anusia (huan resources) telah enjadi fokus perhatian utaa dan upaya terpenting dari langkahlangkah pebangunan di negara kita yang sekarang

Lebih terperinci

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya berupa penarikan kesimpulan mengenai

Lebih terperinci

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 0 1 5 (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

Keywords: Railway, Jenggala, Operational Performance, Cross Capacity, IPA

Keywords: Railway, Jenggala, Operational Performance, Cross Capacity, IPA KAJIAN KINERJA OPERASIONAL KERETA API JENGGALA JURUSAN MOJOKERTO SIDOARJO (A Study On Operational Perforance of Jenggala Train, Mojokerto Sidoarjo Route) Irfan Nurdiansyah, Achad Wicaksono, Hendi Bowoputro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, OLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS RUAS JALAN SILIWANGI SEMARANG Eko Nugroho Julianto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Searang (UNNES) Gedung E4, Kapus

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI

BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI 5. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN 5.. Perhitungan Diensi Saluran Tersier Saluran tersier tidak direncanakan sebagai jalur navigasi sehingga perhitungan diensi untuk salutan

Lebih terperinci

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II PENYEARAH DAYA BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai

Lebih terperinci

Hubungan Senam Lansia terhadap Kualitas Hidup Lansia yang Menderita Hipertensi di Klinik HC UMMI Kedaton Bandar Lampung

Hubungan Senam Lansia terhadap Kualitas Hidup Lansia yang Menderita Hipertensi di Klinik HC UMMI Kedaton Bandar Lampung Fitria Saftarina dkk Hubungan Lansia terhadap Kualitas Hidup Lansia yang Menderita Hipertensi Hubungan Lansia terhadap Kualitas Hidup Lansia yang Menderita Hipertensi di Klinik HC UMMI Kedaton Bandar Lapung

Lebih terperinci

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di: JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 1, Tahun 2017, Halaan 246-262 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 1, Tahun 2017, Halaan 246-262 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERBANDINGAN

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali) Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Inforatika (JANAPATI) Volue 2, Noor 3, Deseber 2013 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali) I Wayan Krisna

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT KAPAL RO-RO PT ASDP INDONESIA FERRY

PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT KAPAL RO-RO PT ASDP INDONESIA FERRY PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT KAPAL RO-RO PT ASDP INDONESIA FERRY Rr. Endang Wahyuni Mega Silvia Deslida Saidah STMT Trisakti STMT Trisakti STMT Trisakti wahyuniendang25@yahoo.com megasilviakotto@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN GELOMBANG TERHADAP STABILITAS KAPAL AKIBAT PEMINDAHAN RUTE UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN GELOMBANG TERHADAP STABILITAS KAPAL AKIBAT PEMINDAHAN RUTE UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PENGARUH KETINGGIAN GELOMBANG TERHADAP STABILITAS KAPAL AKIBAT PEMINDAHAN RUTE UNIVERSITAS INDONESIA Rury Nur Utoo ), Dr. Ir. Sunaryo M.Sc ) ) Mahasiswa S, Teknik Perkapalan Dept.Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil JURNAL INTAKE---- Vol. 4, Noor, Oktober 013 ISSN: 087-486 Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil Jony Joko Raharjo Teknik

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Lilis Suryani Octavia Jurusan Manajeen Pendidikan, Fakultas Ilu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Eail:

Lebih terperinci

BAB III BIAYA TRANSPORTASI

BAB III BIAYA TRANSPORTASI BAB III BIAYA TRANSPORTASI Kopetensi Uu : Mahasiswa apu enjelaskan koponen biaya transportasi, analisis Multy Criteria Analysis (MCA), Analysis Hierarchy Process (AHP), dan elakukan kajian analisis kelayakan

Lebih terperinci

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik Sphaira Mobile Electronic Medical Record (-EMR) Mobile Application untuk pelayanan edis yang lebih baik Para narasuber di peluncuran aplikasi Sphaira Mobile pada tablet Windows 8 (ki-ka) Rudy Surjanto

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest

Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest Elektronika Universitas Brawijaya Malang 2017 Hal. i DAFTAR ISI LEMBAR IDENTIFIKASI -----------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Kata kunci: Pelabuhan Padangbai-Bali, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir.

Kata kunci: Pelabuhan Padangbai-Bali, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir. ABSTRAK Pelabuhan Padangbai merupakan salah satu pintu keluar/masuk pulau Bali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2016), dari tahun 2011 sampai 2015 aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Padangbai

Lebih terperinci

STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI

STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI E134 STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI Dewa Gde Mahatma Pandhit., Ir. Murdjito, M.Sc.Eng. dan Christino Boyke S.P., S.T., M.T. Bidang Studi Transportasi Laut, Jurusan Teknik Perkapalan,

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM TRANSPORTASI KAPAL FERRY STUDI KASUS PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG GILIMANUK. Ahmed Assqol Hany 1), A.A.B.

SIMULASI SISTEM TRANSPORTASI KAPAL FERRY STUDI KASUS PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG GILIMANUK. Ahmed Assqol Hany 1), A.A.B. SIMULASI SISTEM TRANSPORTASI KAPAL FERRY STUDI KASUS PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG GILIMANUK Ahmed Assqol Hany 1), A.A.B. Dinariyana 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK - ITS 2) Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN AREAL PERTANAMAN DAERAH IRIGASI UPT-1 SUNGAI PAKU BERDASARKAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER BENDUNGAN SUNGAI PAKU

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN AREAL PERTANAMAN DAERAH IRIGASI UPT-1 SUNGAI PAKU BERDASARKAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER BENDUNGAN SUNGAI PAKU NLISIS PERUBHN LUSN REL PERTNMN DERH IRIGSI UPT- SUNGI PKU BERDSRKN DEBIT IR PD SLURN PRIMER BENDUNGN SUNGI PKU Virgo Trisep Haris, Lusi Dwi Putri, Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru E-ail:lusidwiputri@unilak.ac.id

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT

ABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso

Lebih terperinci

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. 1.1. Latar

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA Ujian Tugas Akhir ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA Oleh : BONUS PRASETYO 4105.100.058 Pembimbing : FIRMANTO HADI, S.T., M.Sc. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pulau Jawa dan Sumatra merupakan

Lebih terperinci

Zulkifli Sayuti*, Busthan Azikin**, Adi Tonggiroh** *) Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin **) Teknik Geologi Universitas Hasanuddin

Zulkifli Sayuti*, Busthan Azikin**, Adi Tonggiroh** *) Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin **) Teknik Geologi Universitas Hasanuddin KAJIAN TEKNIS GEOMETRI JALAN ANGKUT TAMBANG DAN RENCANA PEMBUATAN SALURAN PENIRISAN DI TEPI JALAN ANGKUT TAMBANG (Studi Kasus : Pit Sea 11 Selatan PT. Kitadin TDM Kaliantan Tiur) Zulkifli Sayuti*, Busthan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu

Simulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Smith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu 6 Siulasi dan Analisis Kinerja Prediktor Sith pada Kontrol Proses yang Disertai Tundaan Waktu Neilcy Tjahja Mooniarsih Progra Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam

SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam Dapatkan soal-soal lainnya di http://foru.pelatihan-osn.co SOAL OLIPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan tiap triwulan pada tahun 2014 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 29 TAHUN 2016 TENTANG STERILISASI PELABUHAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 29 TAHUN 2016 TENTANG STERILISASI PELABUHAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 29 TAHUN 2016 TENTANG STERILISASI PELABUHAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT

KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHAAP AREA PELAYANAN I KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT Ridwan Alasyah 1, Sulwan Perana, Ida Farida Jurnal Air Baku Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syasu No. 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB III ANALISA TEORETIK BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan

BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG)

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) Yusri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk engetahui

Lebih terperinci

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT ^f^ f LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT rr * ^ u^"-' i ^ ^, ^ BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPAC : KABUPATEN GROBOGAN ' ""$ '^p" - " " \ BABl PENDAULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan Publik pada dasaya enyangkut

Lebih terperinci

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : RAMADHANI GURUH PRASETYO

Lebih terperinci

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA ' '' FinnjfT ' i ^ v - 'V KESEPKTN BERSM NTR MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONES KEPL KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI, DN JKS GUNG REPUBLIK INDONESI Noor : 11 /M EN LH/07/2011 Noor : B /2 0

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit

Lebih terperinci

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BUANGAN AKHIR PADA SISTEM DRAINASE KOTA PALANGKA RAYA UNTUK MENGURANGI GENANGAN

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BUANGAN AKHIR PADA SISTEM DRAINASE KOTA PALANGKA RAYA UNTUK MENGURANGI GENANGAN STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BUANGAN AKHIR PADA SISTEM DRAINASE KOTA PALANGKA RAYA UNTUK MENGURANGI GENANGAN Tri Utai Handayani. 1, Suhardjono. 2, Very Derawan, 2 2) Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas

Lebih terperinci

- Term inal adalah tempat alat-alat pengangkutan dapat. - Terminal adalah tempat berhenti, tempat kedudukan, tempat

- Term inal adalah tempat alat-alat pengangkutan dapat. - Terminal adalah tempat berhenti, tempat kedudukan, tempat BAB II TPKL SEBAGAI SIMPUL SIRKULASI 2.1. Terminal Sebagai Simpul Sirkulasi. 2.1.1. Pengertian Terminal. - Term inal adalah tempat alat-alat pengangkutan dapat berhenti dan memuat, membongkar barang, misalnya

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.430,2016 KEMENHUB. Jasa. Angkutan Penyeberangan. Pengaturan dan Pengendalian. Kendaraan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 27 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis

Prediksi Umur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunami dengan Metode Spectral Fatigue Analysis JURNAL TEKNIK ITS Vol., (Sept, ) ISSN: 3-97 G-59 Prediksi Uur Kelelahan Struktur Keel Buoy Tsunai dengan Metode Spectral Fatigue Analysis Angga Yustiawan dan Ketut Suastika Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas

Lebih terperinci