BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA"

Transkripsi

1 BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan 0

2 BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan 1

3 [halaan sengaja dikosongkan]

4 KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan pedoan bagi Pengawas/Peeriksa untuk elaksanakan pengawasan/peeriksaan dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2015 (VIMK15) Tahunan Tujuan utaa buku pedoan ini adalah enjelaskan bagaiana tata cara pengabilan sapel, ekanise lapangan, dan tata cara pengawasan/peeriksaan pelaksanaan VIMK15 Tahunan Mengingat pentingnya buku pedoan ini, saya inta agar seua pihak yang terkait khususnya para pengawas/peeriksa ebaca dan enggunakan buku pedoan ini secara sungguh-sungguh dala elaksanakan tugasnya, sehingga dapat diperoleh hasil pendataan yang aksial sesuai tujuan dan target yang telah ditetapkan Akhirnya saya ucapkan teria kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran BPS RI dan BPS Daerah serta para peeriksa/pengawas atas kontribusinya dala pelaksanaan Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2015 (VIMK15) Tahunan Selaat Bekerja Jakarta, Maret 2015 Direktur Statistik Industri Ir Eil Azan Sulthani, MBA Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK15 Tahunan iii

5 [halaan sengaja dikosongkan] iv Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v I PENDAHULUAN 1 I1 Uu 1 I2 Landasan Huku 2 I3 Tujuan 3 I4 Lingkup dan Cakupan 4 I5 Data yang dikupulkan 4 I6 Jadual Kegiatan & Pelaksanaan VIMK15 Tahunan 5 I7 Jenis Dokuen yang digunakan 5 I8 Alur dokuen Pelaksanaan VIMK15 Tahunan 7 I9 Statistik yang Dihasilkan 7 II PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 9 II1 Pengawasan VIMK15 Tahunan 9 II2 Peeriksaan VIMK15 Tahunan 12 III 13 III1 Peeriksaan Blok I: Keterangan Tepat 13 III2 Pengisian Blok II : Ringkasan 13 III3 Peeriksaan Blok III: Pendaftaran Usaha/Ruah Tangga 13 III4 Pengisian Blok IV: Keterangan Penarikan Sapel Utaa 16 III5 Peeriksaan Blok V: Catatan 16 III6 Peeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas 16 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan v

7 IV PENARIKAN SAMPEL 17 IV1 Prosedur Penarikan Sapel 17 IV2 Julah Sapel 18 IV3 Alokasi Sapel Usaha IMK Per Kabupaten/Kota di Provinsi 18 IV4 Alokasi Sapel Usaha Industri Mikro Per Blok Sensus di Kabupaten/Kota 21 IV5 Pengabilan Sapel Usaha Industri Kecil di Blok Sensus 25 IV6 Pengabilan Sapel Usaha Industri Mikrol di Blok Sensus 26 IV7 Contoh Penarikan Sapel 30 IV8 Pengisian Daftar VIMK15-DS2 31 V PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK15-S2 V1 Peeriksaan Secara Uu 33 V2 Peeriksaan Per Blok 34 LAMPIRAN 47 Lapiran 1: VIMK15 RB2 49 Lapiran 2: VIMK15 DS2 50 Lapiran 3: Contoh Daftar Sapel Blok Sensus (DSBS) Survei IMK Tahunan Lapiran 4: Contoh Penarikan Sapel Survei IMK Tahunan vi Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

8 BAB I PENDAHULUAN I1 Uu Peran sektor industri asih cukup penting di Indonesia Dala penghitungan produk doestik bruto, sektor Industri asih eberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pertubuhan ekonoi nasional Pada tahun 2014, kontribusi sektor industri sebesar 21,02 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 20,98 persen 1 Sektor industri tidak saja eberikan kontribusi dala pertubuhan ekonoi elalui peningkatan nilai tabah produksi tetapi juga berkontribusi dala penyerapan tenaga kerja Pada tahun 2013, sektor industri enyerap tenaga kerja sebesar 14 juta orang yang hapir encapai 70 persen terletak di industri ikro dan kecil Dala pengabilan kebijakan disektor industri pengolahan, peerintah tentunya eerlukan sebuah data dan inforasi yang akurat Terkait dengan penyediaan data industri pengolahan ikro dan kecil, Badan Pusat Statistik enyelenggarakan Survei Industri Mikro dan Kecil Tahun 2015 (VIMK15) Tahunan VIMK15 Tahunan diharapkan dapat eberikan profil dan data sektor industri ikro dan kecil baik secara nasional atau enurut provinsi Buku Pengawas (PMS) dala Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan Tahun 2015 (VIMK15) epunyai peran dan tanggung jawab yang sangat besar Seorang PMS erupakan seorang koordinator ti yang eipin beberapa pencacah (PCS) Ti kecil yang terdiri dari PMS dan beberapa PCS ini harus sudah terbentuk sebelu pelaksanaan lapangan diulai hingga penyerahan hasil VIMK15 PMS dan PCS secara uu harus apu bekerja 1 Berita Resi Statistik, No 17/02/ThXVIII, 5 Februari 2015 Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK15 Tahunan 1

9 saa, kopak, saling endukung, eiliki kesaaan atau orientasi pada penyelesaian asalah dan tujuan, serta saling eelihara hubungan yang baik sesuai kondisi dan situasi Sebagai koordinator, PMS elakukan proses anajeen terhadap kelopok PCS dala engupulkan data yang berkualitas dan sesuai dengan jadual Manajeen/Pengelolaan encakup proses kegiatan ulai dari persiapan (perencanaan), pebagian tugas, pengerahan petugas, koordinasi, hingga pengirian hasil lapangan Selain sebagai koordinator, PMS berfungsi sebagai peeriksa Peeriksaan erupakan proses pengawasan utu, yang dilakukan di lapangan segera setelah selesai wawancara sehingga perbaikan eungkinkan untuk wawancara ulang atau elengkapi kekurangan Peeriksaan dini akan enjadi proses pebelajaran bagi PCS PCS tidak elakukan kesalahan berulang serta dapat saling bertukar pengalaan sesaa anggota ti Dala pedoan ini akan dijelaskan secara rinci tentang tugas dan tanggung jawab PMS yang berfungsi sebagai pengawas dan peeriksa Oleh sebab itu, PMS harus apu eahai teknik pengabilan sapel, pengisian Daftar VIMK15-L2, VIMK15-DS2, dan VIMK15-S2, sehingga apu elaksanakan peeriksaan konsistensi isian baik dala blok aupun antar blok Diharapkan dengan adanya pedoan ini dapat diperoleh data berkualitas dan dapat dipercaya I2 Landasan Huku Landasan huku pelaksanaan VIMK15 Tahunan : a Undang-Undang No 16 Tahun 1997 tentang Statistik b Peraturan Peerintah RI No 51 Tahun 1999 tentang 2 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

10 Penyelenggaraan Statistik c Peraturan Presiden RI No 86 Tahun 2007 tentang Badan Pusat Statistik I3 Tujuan Secara uu VIMK15 Tahunan bertujuan untuk engetahui profil Industri Mikro dan Kecil (IMK) daerah potensi di Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kegiatan ekonoi secara akro VIMK15 Tahunan akan engupulkan dan enyajikan data tentang kegiatan perusahaan/usaha berskala ikro dan kecil yang rinci dan utakhir enurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) pada tingkat nasional aupun provinsi Secara khusus tujuan VIMK15 Tahunan adalah endapatkan inforasi dasar tentang berbagai inforasi engenai kegiatan ekonoi enurut 2 digit KBLI, seperti: a Banyaknya usaha b Banyaknya tenaga kerja c Pengeluaran untuk tenaga kerja d Struktur input dan output e Nilai harta f Perodalan g Alat/esin dan sarana pengolahan h Kesulitan dan keitraan i Pelayanan dan bibingan usaha Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 3

11 I4 Lingkup dan Cakupan VIMK15 Tahunan ini dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota daerah potensi seluruh provinsi di Indonesia dengan julah blok sensus terpilih sebanyak 7988 blok sensus dan encakup perusahaan/usaha Sasaran pencacahan eliputi perusahaan/usaha industri ikro dengan banyaknya tenaga kerja 1 sd 4 orang dan industri kecil dengan banyaknya tenaga kerja 5 sd 19 orang terasuk pengusaha/peilik I5 Data yang Dikupulkan Data dan keterangan yang dikupulkan perusahaan/usaha ikro dan kecil dala VIMK15 Tahunan yaitu : a Keterangan perusahaan eliputi kegiatan utaa perusahaan/usaha, keterangan pengusaha (naa, jenis kelain, uur, dan pendidikan),bentuk badan huku/badan usaha/perijinan, tahun ulai beroperasi/berproduksi secara koersial; b Pekerja, Hari Kerja, Ja Kerja perusahaan/usaha dan Balas Jasa Pekerja; c Biaya/pengeluaran selaa satu bulan (bulan Juni 2015/terakhir berproduksi); d Pendapatan selaa satu bulan (bulan Juni 2015/terakhir berproduksi); e Harta dan Modal Perusahaan (per 30 Juni 2015); f Alat/Mesin dan Sarana Pengolahan Utaa Perusahaan/Usaha g Kesulitan dan Keitraan h Pelayanan dan Bibingan Usaha i Distribusi dan Alokasi Peasaran selaa Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

12 I6 Jadual Kegiatan dan Pelaksanaan VIMK15 Tahunan Manajeen waktu sangat penting dala sebuah kegiatan Untuk itu jadual kegiatan dan pelaksanaan VIMK15 Tahunan yang dilaksanakan pada tahun 2015 disusun sebagaiana tabel di bawah ini Tabel 01: Jadual Pelaksanaan VIMK15 Tahunan No Kegiatan Waktu Pelaksanaan (1) (2) (4) 1 Persiapan Pebahasan Metodologi dan Instruennya Februari - Maret Pengirian VIMK15 DSBS Tahunan terpilih ke Provinsi 20 April Pengecekan DSBS di BPS Provinsi/Kabupaten/Kota 21 April - 10 Mei Penetapan DSBS terpilih oleh BPS RI 12 Mei Peutakhiran DSBS (listing) 1 27 Juni Penentuan Alokasi Sapel di Provinsi 29 Juni Pengirian Alokasi Sapel ke Kab/Kota 30 Juni Pengabilan Sapel oleh BPS Kab/Kota 1-2 Juli Pencacahan Saple (Daftar-S) 3 Juli 10 Agustus Peeriksaan 5 Juli 15 Agust Editing & Coding 5 Juli 15 Agust Pengolahan Data Entri 7 Juli - 30 Agustus Pengirian data hasil pengolahan data entry ke BPS RI Agustus Kopilasi & Pengecekan data hasil Tabulasi dari Daerah 11 Agustus - 15 Septeber Finalisasi Tabulasi Hasil di Pusat Septeber Penulisan Naskah Publikasi di Pusat 1-31 Oktober Pencetakan Publikasi di Pusat 1 Noveber Penyebaran/Disiinasi Publikasi (ARC) 27 Noveber 2015 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 5

13 I7 Jenis Dokuen yang Digunakan Jenis daftar (kuesioner) dan buku pedoan yang digunakan untuk survei Industri Mikro dan Kecil 2015 Tahunan serta kegunaannya dari asingasing daftar dan buku pedoan seperti tabel di bawah ini : Tabel 02: Jenis dokuen VIMK15 Tahunan No Naa dokuen Kegunaan Pengguna (1) (2) (3) (4) 1 Peta Hasil Scanning Mengetahui batas-batas blok sensus terpilih 2 Daftar VIMK15-DSBS (Daftar Sapel Blok Sensus) Mengetahui identitas blok sensus terpilih Pencacah/ Pengawas Pencacah/ Pengawas 3 Daftar VIMK15-L2 Pendaftaran perusahaan /usaha dala Pencacah/ Pengawas (Listing) blok sensus terpilih 4 Daftar VIMK15-DS2 (Daftar Sapel) Pengisian daftar sapel usaha/ perusahaan terpilih yang keudian akan dicacah setiap triwulan Pencacah/ Pengawas 5 Daftar VIMK15-S2 Pada saat pencacahan sapel usaha/ Pencacah/ Pengawas (Sapel) perusahaan pada Triwulan I 6 VIMK15-RB2 Pebuatan rekap usaha/perusahaan Pengawas (Rekap Blok Sensus) hasil listing Blok Sensus 7 Buku Pedoan 1 Pedoan Teknis BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota Provinsi/ Kabupaten/ Kota 8 Buku Pedoan 2 Pedoan Pencacah Pencacah / Pengawas 9 Buku Pedoan 3 Pedoan Peeriksaan/Pengawasan Pengawas 10 Buku Pedoan 4 Kasus Batas Klasifikasi Baku Lapangan Pencacah / Pengawas Usaha Indonesia Industri Manufaktur 11 Buku Pedoan 5 Pedoan Pengolahan Petugas entry, Kasie Integrasi Pengolahan Data dan Kasie Industri 6 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

14 I8 Alur Dokuen Pelaksanaan VIMK15 Tahunan Distribusi dokuen VIMK15 Tahunan ulai dari BPS RI hingga ke petugas seperti pada gabar di bawah ini: I9 Statistik yang dihasilkan Statistik yang dihasilkan dari kegiatan VIMK15 Tahunan berupa profil IMK yang terdiri dari a Julah Perusahaan Industri Mikro dan Kecil b Julah Tenaga Kerja Perusahaan Industri Mikro dan Kecil c Nilai Input Industri Mikro dan Kecil d Nilai Output Industri Mikro dan Kecil e Nilai Tabah Industri Mikro dan Kecil f Pengeluaran Tenaga Kerja Industri Mikro dan Kecil Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 7

15 8 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

16 BAB II II1 Pengawasan VIMK15 Tahunan Pengawas (PMS) harus engkoordinir persiapan tinya agar kegiatan lapangan berjalan dengan lancar Persiapan yang baik akan apu einialisir ti dari asalah ketidaklengkapan instruen survei dan apu enyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan Hal-hal yang perlu dipersiapkan ketika akan ke lapangan, yaitu: II11 Menyiapkan Dokuen dan Perlengkapan Sebelu berangkat ke lapangan, PMS ebantu PCS enyiapkan seua dokuen dan perlengkapan yang cukup untuk satu kali perjalanan yaitu: a Dokuen Survei: Surat Tugas atau Surat Pengantar Buku Pedoan Pencacah Salinan peta blok sensus sapel yang akan dikunjungi Daftar VIMK15-L2 untuk kunjungan pertaa Daftar VIMK15-DS2 dan Daftar VIMK15-S2 untuk kunjungan berikutnya b Perlengkapan: Pensil 2B Penghapus Rautan Tas untuk tepat kuesioner dan peralatan Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 9

17 II12 Koordinasi dengan Penguasa Wilayah Setepat PCS didapingi PMS sebelu ulai elaksanakan tugas di lapangan sebaiknya elakukan koordinasi dan peberitahuan kepada pejabat atau penguasa wilayah sapel terpilih, seperti Lurah/Kepala Desa atau Ketua RT/RW Jangan engabil risiko dituduh elakukan aktivitas gelap Setiap PCS harus dibekali dengan surat tugas atau pengantar, eskipun hal ini tidak enjain bahwa PCS akan diteria secara baik oleh asyarakat untuk elakukan survei PMS harus pandai berdiploasi dengan siapa saja, enjelaskan bahwa tugas dala survei ini saa sekali tidak erugikan pihak anapun VIMK15 ini sifatnya legal karena eiliki landasan huku yaitu UU No 16 tahun 1997 tentang Statistik II13 Kunjungan ke Blok Sensus PMS selain sebagai koordinator juga erangkap sebagai pengawas Tugas pertaa PMS adalah enunjukkan Blok Sensus (BS) yang enjadi wilayah kerja PCS Selanjutnya elakukan pendapingan PCS pada saat kunjungan awal listing dan pencacahan responden VIMK15 Tahunan Pendapingan diaksudkan agar PMS dapat eeriksa secara langsung isian Daftar VIMK15-L2 hasil listing dan VIMK15-S2 hasil pencacahan responden PMS dapat eberitahukan bila ada kekeliruan/kesalahan dan eberi petunjuk cara engatasinya Selain itu, PMS juga eberikan saransaran dan pengarahan kepada PCS tentang cara berwawancara atau eberikan penjelasan kepada responden Untuk kunjungan ke blok sensus di hari berikutnya PCS bisa elakukan sendiri tanpa pendapingan PMS Naun deikian harus tetap enjaga 10 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

18 koordinasi dengan PMS dan anggota ti lainnya Hal ini untuk ebantu ketika PCS eneukan perasalahan lapangan sehingga dapat diselesaikan dengan baik PMS dala kunjungan hari pertaa ke Blok Sensus harus elakukan hal-hal sebagai berikut: a Periksa lokasi dan batas-batas blok sensus yang dikerjakan oleh PCS harus sesuai dengan beban tugasnya b Periksa isian Daftar VIMK15-L2 atau VIMK15-S2 hasil pencacahan pada hari pertaa Hal ini dilakukan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan, dapat diketahui lebih dini dan segera beritahukan kepada PCS untuk enghindari kesalahan yang saa pada pencacahan berikutnya Berikan saran-saran dan pengarahan kepada PCS tentang cara berwawancara atau eberikan penjelasan kepada responden c Lakukan kunjungan ke lapangan untuk eastikan bahwa PCS benar-benar elaksanakan tugasnya dengan baik d Lakukan perteuan dengan PCS secara periodik untuk engidentifikasi berbagai asalah yang uncul di lapangan dan encari solusi untuk engatasi perasalahan tersebut e Ingatkan PCS untuk elakukan pencacahan dengan Daftar VIMK15- L2 sesuai dengan blok sensus terpilih dan VIMK15-S2 sesuai dengan Daftar Sapel VIMK15-DS2 f Ingatkan PCS agar enepati jadual pencacahan yang telah ditetapkan, karena keterlabatan pencacahan akan engganggu jadual kegiatan selanjutnya Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 11

19 II2 Peeriksaan VIMK15 Tahunan Peeriksaan lebih enitik-beratkan pada aspek kualitas data atau isiannya Oleh sebab itu, PMS harus elakukan peeriksaan terhadap isian Daftar VIMK15-L2 dan VIMK15-S2 hasil pencacahan PCS secara seksaa Peeriksaan ini dilakukan untuk setiap rincian aupun keterkaitannya dengan rincian lain Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian disesuaikan dengan jenis kegiatannya, terutaa yang berupa nilai Pada tahap peeriksaan harus eperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Dala elakukan peeriksaan terhadap Daftar VIMK15-L2 dan VIMK15-S2 harus berpedoan kepada Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan Jika dijupai ketidaklengkapan isian, kesalahan ataupun isian eragukan, beritahukan kesalahan tersebut kepada PCS dan bagaiana seharusnya Bila perlu, untuk perbaikan tersebut dilakukan dengan kunjungan ulang bersaa-saa PCS ke lapangan b Usahakan peeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya peeriksaan dilakukan sesegera ungkin setelah sejulah Daftar VIMK15-L2 atau VIMK15-S2 diteria dari PCS, tanpa harus enunggu seluruh dokuen diteria c Tepati jadual pengirian daftar VIMK15-L2 dan VIMK15-S2 serta dokuen-dokuen lainnya ke BPS Kabupaten/Kota 12 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

20 BAB III III1 Peeriksaan Blok I: Keterangan Tepat Periksa apakah penulisan dan isian pada kotak rincian 101 sd rincian 106 sudah sesuai dengan Daftar VIMK15-DSBS Tahunan Apabila asih salah/tidak sesuai lakukan perbaikan III2 Pengisian Blok II: Ringkasan Setelah elakukan peeriksaan untuk Blok III Pendaftaran Usaha/ Ruah Tangga, salin seua rincian berdasarkan petunjuk yang ada pada Daftar Isian VIMK15-L2 a Rincian 201 : Disalin dari Blok III Kolo (6) noor urut terakhir pada halaan terakhir yang terisi b Rincian 202 : Disalin dari Blok III Rincianc halaan terakhir kolo (19) sd kolo (42) c Rincian 203 : Disalin dari Blok IV kolo (1) sd kolo (24) R hi d Rincian 204 : Disalin dari Blok III Rincian c halaan terakhir kolo (18) III3 Peeriksaan Blok III: Pendaftaran Usaha/Ruah Tangga Pojok Kanan Atas Halaan dari halaan Sebelu elakukan peeriksaan terhadap konsistensi isian antar kolo yang saling berkaitan [Kolo (1) sd (42)], periksa apakah seluruh lebar atau halaan dari satu set Daftar VIMK15-L2 tersebut julahnya sudah lengkap Perhatikan juga apakah penulisannya sudah engikuti aturan Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 13

21 seperti yang tertuang pada Buku Pedoan Pencacah (Buku 2) Untuk elihat kelengkapan halaan/lebar dari satu set Daftar VIMK15-L2, agar dilihat apakah yang tertulis pada Halaan dari halaan khususnya angka di bagian depan dari lebar pertaa sapai dengan lebar terakhir sudah berurutan dari noor 1 sd noor terakhir, dan pada lebar terakhir angka di bagian depan harus saa dengan angka di bagian belakang Contoh: lebar pertaa tertulis Halaan 1 dari 8 halaan, dan lebar terakhir tertulis Halaan 8 dari 8 halaan Jika terjadi hal-hal berikut: a Angka di bagian depan dari lebar pertaa hingga lebar terakhir tidak berurutan b Angka di bagian depan tidak saa dengan angka di bagian belakang pada halaan terakhir, aka PMS harus enanyakan kepada PCS apakah terjadi kesalahan dala penulisan atau ada lebar yang tercecer/hilang Apabila ternyata ada lebar yang tercecer/hilang, aka PCS diinta untuk elakukan listing ulang dari lebar yang tercecer/hilang tersebut III31 Periksa isian per kolo harus urut a Periksa noor urut pada Kolo (2), Kolo (3), Kolo (6) dan Kolo (12) apakah sudah urut dari noor 1 sapai dengan noor terakhir dala 1 (satu) blok sensus b Periksa isian Kolo (7), Kolo (9), Kolo (13), Kolo (14), dan Kolo (15), apakah sudah tertulis dengan jelas, lengkap, dan benar Jika tulisan pada kolo-kolo tersebut kurang jelas dan kurang 14 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

22 lengkap, aka PMS engebalikan ke PCS untuk dilengkapi sehingga tidak enyulitkan tahapan selanjutnya III32 Konsistensi Isian Antar Kolo pada Blok III a Periksa jika Kolo (4) kode 1 atau 3 aka Kolo (6) sd (8) dan Kolo (11) harus terisi b Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 0 aka Kolo (6) kosong dan Kolo (7) harus tertulis penggunaan bangunan c Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 1 aka Kolo (12) harus terisi d Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 1, aka Kolo (12) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) atau (18) berisi tanda cek ( ) e Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 0, aka Kolo (12) dst kosong f Periksa jika Kolo (8) kode 1 aka Kolo (9) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) atau (18) berisi tanda cek ( ) g Periksa jika Kolo (10) kode 1, aka Kolo (4) berkode 3 h Periksa jika Kolo (4) kode 1, aka Kolo (10) berkode selain 1 atau kosong i Periksa, jika Kolo (12) terisi noor urut aka salah satu isian Kolo (17) atau (18) harus ada tanda cek ( ) j Periksa isian Kolo (16) harus engacu deskripsi Kolo (15) Perbaiki jika belu sesuai k Periksa penjulahan kode 1 pada Kolo (8) dan (11), serta penjulahan tanda cek ( ) untuk Kolo (19) sd (42) pada Rincian a, b, dan c, apakah sudah benar Lakukan perbaikan jika Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 15

23 terjadi kesalahan l Periksa jika Kolo (17) berisi tanda cek ( ), aka salah satu Kolo (19) sd (42) berisi tanda cek ( ) sesuai dengan kode 2 Digit KBLI pada Kolo (16) Periksa jika Kolo (18) berisi tanda cek ( ), aka Kolo (19) sd (42) kosong III4 Pengisian Blok IV : Keterangan Penarikan Sapel Utaa Blok ini wajib diisi oleh PMS dengan tatacara pengisian erujuk pada Bab IV Penarikan Sapel sub bab IV5 Pengabilan Sapel Usaha Industri Kecil di Blok Sensus dan IV6 Pengabilan Sapel Usaha Industri Mikro di Blok Sensus Apabila penarikan sapel dilakukan elalui koputer, aka buatlah hard copynya ( dicetak/print) dan lapirkan pada VIMK15-L2 III5 Peeriksaan Blok V : Catatan Periksa blok catatan, PMS dapat enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK15-L2 III6 Peeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas Periksa apakah pencacah dan pengawas telah enuliskan naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan telah ebubuhkan tanda tangannya Kalau belu, pencacah dan pengawas harus enuliskannya, sebagai pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas 16 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

24 BAB IV IV1 Prosedur Penarikan Sapel Rancangan penarikan sapel yang digunakan adalah penarikan sapel dua tahap terstratifikasi (stratified two-stage sapling) a Tahap pertaa, dari kerangka sapel blok sensus dipilih sejulah blok sensus secara probability proportional to size (PPS) dengan size banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran SE06 Penarikan sapel blok sensus antarstrata dilakukan secara independent b Tahap kedua, dari kerangka sapel usaha IMK, dipilih sejulah usaha industri ikro secara sisteatik dan diabil seluruh (take all) industri kecil sebagai sapel Bila julah industri kecil dala suatu provinsi elebihi target sapel usaha IMK, aka harus dilakukan peilihan sapel Berdasarkan rancangan penarikan sapel di atas, skea sapling ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 03: Prosedur Penarikan Sapel VIMK15 Tahunan Tahap Unit Sapling Populasi Sapel Metode Probabilita Fraksi Sapling (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Blok sensus Nh 2 Industri kecil Industri ikro k M hi k M hi M hi n h k M hi k hi hi pps size: usaha IMK pada SE 2006 (jika M k hi take all target sapel usaha IMK provinsi) sisteatik (jika M target sapel k hi usaha IMK provinsi) M M hi h0 n M hi h M h k M hi 1 sisteatik M hi k hi M k hi hi M hi Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 17

25 dengan: N h : Julah blok sensus pada strata h, n h : Julah blok sensus yang terpilih sapel pada strata h, M hi : Julah usaha IMK hasil pencacahan SE06 pada strata h blok sensus i, M h0 : Julah seluruh usaha IMK hasil pencacahan SE06 pada strata h, hi : Julah sapel usaha industri ikro pada strata h blok sensus i k hi : Julah sapel usaha industri kecil pada strata h blok sensus i k k k hi akan saa dengan M hi apabila hi provinsi tidak elebihi target sapel IMK IV2 Julah Sapel Survei IMK 2015 dirancang untuk estiasi 2 digit KBLI tingkat nasional dengan julah sapel sebanyak 7988 blok sensus dan encakup usaha/perusahaan IV3 Alokasi Sapel Usaha IMK Per Kabupaten/Kota di Provinsi Alokasi sapel usaha industri ikro dan kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Provinsi berdasarkan rekapitulasi julah usaha IMK hasil listing per kabupaten/kota Alokasi sapel industri ikro per kabupaten/kota dilakukan setelah enentukan target sapel industri kecil Dengan deikian, target sapel industri ikro di suatu provinsi adalah target sapel usaha IMK provinsi dikurangi dengan julah populasi industri kecil untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut Penghitungan target sapel usaha industri ikro engikuti ruusan berikut:, P P k P 18 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

26 dengan: : Target sapel usaha industri ikro pada suatu provinsi, P P : Target sapel usaha IMK pada suatu provinsi, k : Julah sapel industri kecil pada suatu provinsi, P Jika populasi usaha industri kecil hasil listing elebihi target sapel usaha IMK provinsi atau diketahui karakteristik industri kecil bersifat seraga (hoogen), aka usaha industri kecil tidak diabil seluruhnya sebagai sapel, tetapi dilakukan pengabilan sapel dengan terlebih dahulu enghitung target sapel industri kecil dala provinsi Hal ini dilakukan agar keterwakilan usaha dari populasi industri kecil dan ikro tetap terjaga Untuk kondisi di ana populasi usaha industri kecil hasil listing elebihi target sapel usaha IMK, aka alokasi sapel usaha IMK enurut industri kecil dan ikro di suatu provinsi dilakukan dengan cara: u p u M p P, M M IK p IM p dengan: u : kecil/ik, ikro/im : Target sapel usaha industri u di provinsi p, u p P : Target sapel usaha IMK di provinsi p, M : Populasi usaha industri u di provinsi p, u p IK M p : Populasi usaha industri kecil di provinsi p, IM M p : Populasi usaha industri ikro di provinsi p Untuk kondisi di ana karakteristik industri kecil bersifat seraga (hoogen), yaitu hoogenitas pada populasi usaha industri kecil dengan KBLI tertentu, aka alokasi sapel usaha industri kecil Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 19

27 pada KBLI tersebut ditentukan sebesar 15% dari populasi usaha industri kecil dengan KBLI tertentu tersebut Alokasi sapel usaha industri ikro per kabupaten/kota dilakukan dengan enerapkan power allocation (dengan α=0,5), yaitu proporsional dari akar julah usaha industri ikro di asing-asing kabupaten/kota terhadap julah usaha industri ikro di provinsi Untuk provinsi yang eiliki target sapel industri kecil seperti kasus di atas, aka untuk setiap target sapel usaha IK dan IM IM p asing-asing dialokasikan ke setiap kabupaten/kota dengan ruus: u K K 1 M u K M u K dengan: u : kecil/ik, ikro/im u : Target sapel usaha industri u di kabupaten/kota K, K u p : Target sapel usaha industri u di provinsi p, M K : Populasi usaha industri di kabupaten/kota K Melakukan pengecekan hasil alokasi sapel dengan target sapel Apabila terdapat ketidaksesuaian, aka dilakukan penyesuaian (adjustent) dengan engurangi atau enabah hasil alokasinya sehingga hasil alokasi sapel saa dengan target sapel Hasil alokasi sapel usaha IMK per kabupaten/kota dikiri ke setiap kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan alokasi sapel usaha industri ikro enurut KBLI untuk setiap blok sensus terpilih u p, IK p 20 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

28 IV4 Alokasi Sapel Usaha Industri Mikro Per Blok Sensus di Kabupaten/Kota Alokasi sapel usaha industri ikro enurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih dilakukan dengan eperhatikan julah usaha IMK hasil listing Alokasi sapel industri ikro enurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota dengan tahapan berikut: Rekapitulasi julah usaha industri ikro dan industri kecil enurut KBLI Berdasarkan hasil listing usaha IMK dari seluruh blok sensus sapel dengan enggunakan Daftar VIMK15-L2, BPS Kabupaten/Kota ebuat rekapitulasi julah usaha industri ikro dan industri kecil enurut KBLI dengan enggunakan Daftar VIMK15-RB2 sehingga eenuhi ruus sebagai berikut: dengan: di ana: M M M Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 21 k k h 1 M M h k 24 h 1 i 1 M : Julah populasi usaha IMK pada suatu kabupaten/kota, k M : Julah populasi usaha industri kecil pada suatu kabupaten/kota, M : Julah populasi usaha industri ikro pada suatu kabupaten/kota, M i : Julah populasi usaha industri ikro dengan KBLI i (i =1, M 2, 3,, 24) pada suatu kabupaten/kota, M h : Julah populasi usaha industri ikro pada blok sensus h (h = 1, 2, 3,, k) suatu kabupaten/kota, hi,

29 M : Julah populasi usaha industri ikro dengan KBLI i pada hi blok sensus h suatu kabupaten/kota Tabel 04 Rekapitulasi Julah Usaha/Perusahaan Industri Kecil dan Provinsi Mikro Menurut KBLI Per Blok Sensus di Kabupaten/Kota Dari Daftar VIMK15-RB2 (ditabahkan Kolo (30)) : Kabupaten/Kota : Kode Noor Julah Julah Industri Mikro Menurut KBLI Julah Julah Kec Des Blok Industr i 24 IM IMK a Sensus i Kecil (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (28) (29) (30) h k M k 1 M k 2 M k 3 M k h M k k M 11 M 21 M 31 M h1 M k1 M 12 M 22 M 32 M h2 M 2k M 13 M 23 M 33 M h3 M 3k M 1i M 2i M 3i M hi M ki M 24 M 24 M 24 M h24 M k24 M 1 M 2 M 3 M h M k M 1 M 2 M 3 M h M k Julah M k M 1 M 2 M 3 M i M 24 M M Catatan: M k : julah usaha industri kecil dala satu kabupaten/kota M : julah usaha industri ikro dala satu kabupaten/kota M i : julah usaha industri ikro KBLI i (i = 1, 2, 3,, 24) dala satu kabupaten/kota M h : julah usaha industri ikro dan kecil pada blok sensus h di kabupaten/kota 22 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

30 Menentukan target sapel usaha industri ikro per KBLI di kabupaten/kota Target sapel usaha industri ikro dala kabupaten/kota ( ) dialokasikan ke setiap KBLI ( ) secara proporsional dari akar julah i populasi usaha industri ikro pada suatu KBLI i terhadap total akar julah usaha industri ikro dari seluruh KBLI, dengan ruus: dengan: i 24 i 1 M i M i : Target sapel usaha industri ikro dengan KBLI i pada i suatu kabupaten/kota : Target sapel usaha industri ikro pada suatu kabupaten/kota M : Julah populasi usaha industri ikro dengan KBLI i pada i suatu kabupaten/kota, Julah sapel usaha industri ikro pada suatu KBLI ( i, i ) aksiu saa dengan populasinya ( M ) Apabila ternyata alokasi elebihi M i, aka kelebihannya dialokasikan ke usaha industri ikro KBLI lain Sebagai ringkasan, Tabel 05 enunjukkan hasil penghitungan ruus di atas i Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 23

31 Uraian Tabel 05 Rekapitulasi Julah Usaha/Perusahaan Industri Kecil dan Provinsi Kabupaten/Kota Julah Industri Kecil Mikro Menurut KBLI di Kabupaten/Kota Hasil Pendaftaran IMK : : Julah Populasi dan Sapel Industri Mikro Menurut KBLI i 24 Julah Industri Mikro (1) (2) (3) (4) (5) (26) (27) Populas i Sapel M k M k M 1 1 M 2 2 M 3 3 M i i M M Menentukan target sapel usaha industri ikro enurut KBLI per blok sensus Alokasi sapel usaha industri ikro per blok sensus untuk setiap KBLI ( ) dilakukan dengan secara proporsional akar julah usaha industri hi ikro dengan KBLI i hasil pendaftaran IMK (listing) pada suatu blok sensus h terhadap total akar julah usaha industri ikro dengan KBLI i dari seluruh blok sensus, dengan ruus: hi k h 1 M hi M hi i, dengan: hi : Target sapel usaha industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus h, M hi : Julah populasi usaha industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus h, 24 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

32 i : Target sapel usaha industri ikro dengan KBLI i pada kabupaten/kota Tabel 06 Alokasi Sapel Usaha/Perusahaan Industri Mikro per Blok Provinsi Sensus Menurut KBLI di Kabupaten/Kota : Kabupaten/Kota : Kode Noor Julah Sapel Industri Mikro Menurut KBLI Blok Kec Desa Sensus i 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (27) Julah h k h 1 k h 2 k h 3 k i 2 i 3 i hi ki i h 24 k IV5 Pengabilan Sapel Usaha Industri Kecil di Blok Sensus Dari hasil pendaftaran usaha IMK (listing) dengan Daftar VIMK15-L2, abil seluruh industri kecil yang eiliki julah tenaga kerja antara 5 19 orang, dengan langkah berikut: Berikan tanda lingkaran pada tanda cek ( ) di Blok III Kolo (18) Berikan pula lingkaran pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus dan noor perusahaan/usaha di Blok III Kolo (1) sd Kolo (3) dan Kolo (12) Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 25

33 Khusus untuk kabupaten/kota dengan populasi usaha industri kecil hasil listing elebihi target sapel usaha IMK dan telah dilakukan penghitungan alokasi sapel usaha industri kecil, aka pengabilan sapel usaha industri kecil dilakukan secara sisteatik Ketentuan pengabilan sapel secara sisteatik dapat engikuti ketentuan pengabilan sapel usaha ikro IV6 Pengabilan Sapel Usaha Industri Mikro di Blok Sensus Peilihan sapel usaha industri ikro dilakukan berdasarkan hasil pendaftaran usaha/perusahaan industri ikro (Daftar VIMK15-L2) di setiap blok sensus terpilih Tahap peilihan sapel usaha industri ikro adalah sebagai berikut: Meberikan noor urut pada sebelah kanan tanda cek ( ) pada Daftar VIMK15-L2 Blok III untuk asing-asing Kolo (19) sd Kolo (42) Penooran diulai dari angka 1 pada Kolo (19) halaan pertaa sapai dengan baris terakhir Kolo (19) halaan terakhir, dilanjutkan penooran dari angka 1 kebali pada Kolo (20) halaan pertaa sapai dengan Kolo (20) halaan terakhir, begitu seterusnya untuk Kolo (21) sd Kolo (42) Contoh : Untuk Kolo (19) halaan pertaa hingga halaan terakhir, peberian noor diulai dari : 1, 2, 3, 11 Keudian lanjutkan peberian noor pada Kolo (20) halaan pertaa hingga halaan terakhir diulai dengan noor 1, 2, 3, 7 Keudian lanjutkan untuk Kolo (21) halaan pertaa hingga halaan terakhir dengan noor 1, 2, 3, 4, 27 Selanjutnya peberian noor diulai dengan angka 1 untuk 26 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

34 setiap Kolo (22), Kolo (23), sapai dengan Kolo (42) Contoh peberian noor urut Daftar VIMK15-L2 Blok III Kolo (19) sd Kolo (42) halaan 1 sd terakhir: Halaan 1 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) Halaan 2 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) Halaan 5 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (33) (24) (25) (26) (42) Meeriksa terlebih dahulu apakah peberian noor urut di Blok III untuk setiap Kolo (19) sd Kolo (42) sudah benar Perbaiki kesalahan yang ada terlebih dahulu sebelu elakukan peilihan sapel Jika sudah benar, cek julah usaha industri ikro di setiap kolo (KBLI) pada Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 27

35 Blok III dengan ringkasan rekap pada Blok II, yaitu dengan cara ebandingkan antara noor urut terakhir di setiap Kolo (19) sd Kolo (42) dengan banyaknya usaha industri ikro enurut KBLI pada Daftar VIMK15 L2 Blok II Rincian 2a Jika diteukan perbedaan, periksa kebali penooran pada Blok III Kolo (19) sd Kolo (42) Menghitung interval (I) untuk setiap KBLI usaha industri ikro dengan cara: di ana: M I hi, hi hi I hi : Interval untuk pengabilan sapel usaha industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus h, M hi : Julah populasi usaha industri ikro dengan KBLI i hasil pendaftaran IMK pada blok sensus h, hi : Target sapel usaha industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus h Pada Daftar VIMK15-L2 Blok IV notasi yang dicantukan I, M, dan hi hi hi Menentukan unit sapel usaha industri ikro pertaa yang terpilih untuk tiap jenis KBLI (R 1hi) Angka Rando (AR) peilihan sapel telah ditentukan dengan paket progra berdasarkan distribusi Unifor yang bernilai antara 0 dan 1 dan dicantukan pada Daftar VIMK15-DSBS Tahunan untuk setiap blok sensus terpilih Penentuan sapel terpilih pertaa (R 1hi), dilakukan 28 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

36 dengan ruus: R 1 hi AR I hi Menentukan angka rando sapel berikutnya R 2hi, R 3hi, R hi dengan ruus berikut: R 2hi = R 1hi + R 3hi = R 2hi + R 4hi = R 3hi + I hi I hi I hi R hi = R (-1)hi + hi I, dengan hi Jika angka rando sapel terakhir yang terpilih elebihi julah usaha industri ikro dengan KBLI i di blok sensus terpilih (R hi kebali hasil penghitungan M hi ), periksa Meberikan tanda untuk sapel terpilih dengan elingkari noor urut tanda cek ( ) pada Daftar VIMK15-L2 Blok III di Kolo (19) sd Kolo (42) yang saa dengan angka rando terpilih (R hi) Meberikan pula tanda lingkaran pada Kolo (17), yang noor urut tanda cek ( )-nya pada Kolo (19) atau Kolo (20) sd Kolo (42) diberi lingkaran Meberikan pula tanda lingkaran pada noor segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus serta noor perusahaan/usaha pada Daftar VIMK15-L2 Blok III Kolo (1) sd Kolo (3) dan Kolo (12) yang noor urut tanda cek ( )-nya pada Kolo (19) atau Kolo (20) sd Kolo (42) diberi lingkaran Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 29

37 IV7 Contoh Penarikan Sapel Hasil pendaftaran dengan Daftar VIMK15-L2 di Blok Sensus 003B Desa Pringgodani Kecaatan Bantur Kabupaten Malang Provinsi Jawa Tiur sebagai berikut: i Julah usaha industri kecil sebanyak 3 usaha (angka yang tercantu pada Daftar VIMK15-L2 Blok III Kolo (18) Rincian c halaan terakhir = 3) ii Julah usaha industri ikro sebanyak 72 usaha (penjulahan dari noor urut terakhir dari setiap KBLI pada setiap Daftar VIMK15-L2 Blok III Kolo (19) sd Kolo (42) = 72) iii Julah usaha industri ikro kode KBLI 15 (industri kulit, barang dari M kulit, dan alas kaki) sebanyak 26 = hi iv Angka rando peilihan sapel yang tercantu pada Daftar VIMK15-DSBS Tahunan adalah 0,53 Hasil penghitungan alokasi sapel dan interval sebagai berikut: i Target sapel usaha industri ikro pada Blok Sensus 003B ini sebanyak 17 ii Target sapel usaha industri ikro KBLI 15 berjulah 10 industri = iii Interval untuk usaha industri ikro KBLI 15 adalah : = 26 / 10 = 2,6 Penentuan R 1, serta penghitungan R 2 R n i R1 = AR I = 0,53 2,6 = 1,378 1 ii hi Setelah didapat R 1 selanjutnya enghitung R 2 hingga R 10 dengan cara: I hi M hi hi 30 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

38 R2 = R1 + I = 1, ,6 = 3,978 4 R3 = R2 + I = 3, ,6 = 6,578 7 R4 = R3 + I = 6, ,6 = 9,178 9 R5 = R4 + I = 9, ,6 = 11, R6 = R5 + I = 11, ,6 = 14, R7 = R6 + I = 14, ,6 = 16, R8 = R7 + I = 16, ,6 = 19, R9 = R8 + I = 19, ,6 = 22, R10 = R9 + I = 22, ,6 = 24, Peilihan Sapel Usaha Industri Mikro i Berikan lingkaran di kolo KBLI 15, yaitu Kolo (24) pada noornoor tanda cek yang sesuai dengan angka rando terpilih Keudian lingkari pula pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut perusahaan/usaha pada VIMK15- L2 Blok III Kolo (1) sd Kolo (3) dan Kolo (12), serta Kolo (17) yang bersesuaian dengan tanda cek yang dilingkari ii Dengan cara yang saa, lakukan penghitungan interval dan elingkari noor urut tanda cek untuk KBLI yang lain IV8 PENGISIAN DAFTAR VIMK15-DS2 Pengisian Daftar VIMK15-DS2 dilakukan setelah selesai seluruh tahapan peilihan sapel dan peberian tanda lingkaran pada usaha industri ikro aupun usaha industri kecil Tahapan peindahan inforasi usaha industri ikro dan kecil dari Daftar VIMK15-L2 ke Daftar VIMK15-DS2 dilakukan dengan cara berikut: Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 31

39 a Blok I : Keterangan Tepat Disalin dari Blok I Daftar VIMK15-L2 rincian yang saa b Blok II : Target Sapel Perusahaan/Usaha Mengisi Blok II sesuai dengan target sapel yang ditentukan oleh BPS Kabupaten/Kota Julah pada Kolo (4) harus sesuai dengan Blok V Kolo (1) yang terisi c Blok V: Keterangan Industri Terpilih Kolo (2) sd Kolo (4) : Disalin dari noor urut segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus yang diberi lingkaran pada Daftar VIMK15-L2 Blok III Kolo (1) sd Kolo (3) ulai dari noor urut bangunan fisik terkecil Kolo (6) : Disalin dari dari Daftar VIMK15-L2 Blok III Kolo (13) naa perusahaan/usaha atau pengusaha/peilik yang noor urut bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran Kolo (7) dan Kolo (8) : Disalin dari VIMK15-L2 Blok III Kolo (14) dan Kolo (16) alaat lengkap dan KBLI yang noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran 32 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

40 BAB V V1 Peeriksaan Secara Uu a Periksa julah dokuen, harus sesuai dengan julah usaha yang enjadi tanggung jawab asing-asing pencacah b Periksa seua dokuen, kode klasifikasi usaha dan Kode 2-digit KBLI harus sudah dituliskan pada kotak yang tersedia di pojok kiri atas c Seua penulisan harus sudah enggunakan huruf KAPITAL, jika belu harus dikoreksi d Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang saling terkait e Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah enggunakan SATUAN STANDAR Apabila asih enggunakan satuan setepat harus dikonversi dari satuan setepat yang digunakan ke satuan standar f Periksa seua nilai harus dala satuan rupiah g Periksa isian pada kotak yang tersedia harus sesuai dengan keterangan/jawaban yang dilingkari h Seua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban Lainnya (tuliskan: ) harus ada isian Apabila asih kosong agar dikonfirasikan kepada petugas, jika perlu dilakukan kunjungan ulang i Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang eragukan, kurang jelas, dan sebagainya aka Blok Catatan Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 33

41 harus ada isian atau penjelasannya Apabila asih belu jelas, konfirasikan kepada pencacah dan lakukan perbaikan sebagaiana estinya j Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian dala kotak aka ganti isian kotak sesuai dengan kode yang dilingkari V2 Peeriksaan per Blok V21 Peeriksaan Blok I1 : Keterangan Tepat a Periksa isian Rincian 101 sd Rincian 108 harus sesuai dengan identitas VIMK15-DS2 b Rincian 102: Kabupaten/Kota harus dicoret yang tidak sesuai (Kabupaten/Kota atau Kabupaten/ Kota) Hal yang saa juga untuk Rincian 104 Desa/Kelurahan, harus dicoret yang tidak sesuai c Rincian 107 (noor urut sapel) dan Rincian 108 (noor urut perusahaan/usaha terpilih) harus saa dengan noor urut pada Daftar VIMK15-DS2, Blok V, Kolo (1) dan kolo (5) V22 Peeriksaan Blok II: Keterangan Perusahaan/Usaha a Rincian 201: (Naa Perusahaan/Usaha) dan Rincian 202 (Alaat Lengkap) harus saa dengan naa dan alaat perusahaan/usaha pada Daftar VIMK15-DS2 Blok V, Kolo (6) dan kolo (7) b Rincian 205: Periksa apakah kegiatan utaa perusahaan/usaha sudah sesuai dengan kode 5-digit KBLI kolo (3) Jika ragu, konfirasikan kebali ke pencacah untuk eastikan jenis produksi utaanya 34 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

42 Dua digit pertaa dari kode 5-digit KBLI harus saa dengan isian pada rincian 2 kolo (3) c Rincian 208: Harus ada isian Seandainya kosong konfirasikan kepada pencacah untuk dilengkapi d Rincian 210: Perhatikan kewajaran isian Sekalipun belu ada batasan tingkat kewajaran uur seorang pengusaha, sebaiknya tetap diperhatikan berapa kewajaran uur seorang pengusaha, isian aksiu 98 e Rincian 211 : Perhatikan konsistensi antara pendidikan tertinggi yang ditaatkan dengan uur pada isian Rincian 210, jika terdapat keraguan tanyakan kepada pencacah V23 Peeriksaan Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa a Rincian 301 Banyaknya pekerja, hari kerja dan rata-rata ja kerja per hari untuk kegiatan Juli 2014 sapai dengan Juni 2015 Perhatikan isian banyaknya pekerja untuk setiap bulan kegiatan, inial satu bulan ada isian Isian banyaknya pekerja iniu 1 orang Perhatikan pula isian banyaknya hari kerja pada Rincian 301b untuk setiap bulan kegiatan ulai Juli Juni 2015,, isian aksiu saa dengan julah hari pada bulan bersangkutan Bulan kegiatan tidak boleh kosong seua, paling tidak ada satu bulan kegiatan harus isi Perhatikan apakah Rincian 301c sudah diisi dengan benar dan wajar Lakukan pengecekan kewajaran isian rata-rata ja kerja per hari perusahaan/usaha Isian rata-rata ja kerja yang benar Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 35

43 adalah 1 sapai 24 ja b Rincian 302 Banyaknya pekerja (terasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar enurut jenis pekerja Lakukan tahapan peeriksaan sebagai berikut : Rincian 302 harus ada isian dan pastikan pengusaha pada Blok II terasuk dala rincian ini Rincian 302c Kolo (4) harus ada isian inial 1 Kolo (4) yaitu Julah dari Kolo (2) dan (3) untuk asingasing jenis pekerjaan Isian Rincian 302a Kolo (4) = Penjulahan Rincian 302a Kolo (2) dan 302a Kolo (3) Isian Rincian 302b Kolo (4) = Penjulahan Rincian 302b Kolo (2) dan 302b Kolo (3) Isian Rincian 302c Kolo (4) = Penjulahan Rincian 302c Kolo (2) dan 302c Kolo (3) Isian Rincian 2c Kolo (2) = Rincian 2a Kolo (2) + Rincian 2b Kolo (2) Isian Rincian 302c Kolo (3) = Rincian 302a Kolo (3) + Rincian 302b Kolo (3) Isian Rincian 302c Kolo (4) = Rincian 302a Kolo (4) + Rincian 302b Kolo (4) Isian rincian 302c Kolo (4) harus sesuai dengan isian Blok III rincian 301a kolo (6) sd kolo (8) yang terakhir terisi c Rincian 303 Nilai seluruh balas jasa Isian Rincian 3c Kol (2) = Rincian 3a Kol (2) + Rincian 3b Kol (2) 36 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

44 Isian Rincian 3d Kol (3) = Rincian 3a Kol (3) + Rincian 3b Kol (3) Jika rincian 303 terisi aka Rincian 302c Kolo 2 atau Rincian 302c Kolo 3 harus terisi V24 Peeriksaan Blok IV: Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Selaa Bulan Juni 2015 atau Bulan Terakhir Berproduksi a Rincian 401 Peakaian jenis bahan baku dan penolong Rincian 401a sd Rincian 401g terdapat isian aka Kolo (2) satuan standar harus terisi, Kolo (3) banyaknya bahan baku dan bahan penolong yang digunakan harus ada isian dan lihat kewajarannya dengan isian Kolo (4) nilai (rupiah), dengan patokan harga pasaran bahan baku dan penolong yang berlaku enurut satuan standar Rincian 1h (lainnya), nilainya isikan di Kolo (4) Jika Rincian 401a sd Rincian 401g Kolo (3) ada isian aka, Kolo (4) tidak boleh kosong (kecuali untuk jasa industri (akloon) ) Rincian 401h: erupakan penjulahan rincian 401a sd rincian 401g kolo nilai b Rincian 402 Peakaian peluas dan bahan bakar untuk proses produksi Jika Rincian 402a sd Rincian 402g terdapat isian, aka Kolo (3) banyaknya peakaian peluas dan bahan bakar yang digunakan harus ada isian, lakukan pengecekan kewajarannya dengan isian Kolo (4) biaya/pengeluaran nilai dala rupiah, dengan patokan harga pasaran bahan bakar dan peluas yang berlaku enurut satuan standar Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 37

45 c Rincian 415 Julah (Rincian 401 sd Rincian 414) Periksa penjulahan nilai pada Rincian 415 Kolo (4) apakah sudah sesuai dengan penjulahan Rincian 401 sapai dengan Rincian 414 V25 Peeriksaan Blok V: Nilai Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha Selaa Bulan Juni 2015 atau Bulan Terakhir Produksi Periksa apakah seua nilai produksi dan pendapatan yang ada pada Rincian 501 sd Rincian 504 Kolo (4) sudah benar dala satuan rupiah Jika terdapat keraguan konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang a Rincian 501 Nilai produksi Rincian 501a Kolo (1) jenis barang yang dihasilkan inial ada 1 (satu) jenis barang yang sesuai dengan KBLI dari produksi utaa yang dihasilkan perusahaan/ usaha Blok II Rincian 205 Kolo (3) Periksa penulisan jenis barang yang dihasilkan, banyaknya, dan nilai pada Rincian 501a sd Rincian 501d Kolo (1) telah dituliskan secara berurutan dan diulai dari nilai produksi terbesar ke nilai produksi yang terkecil Bila salah lakukan perbaikan Periksa seua nilai produksi enurut jenis barang yang dihasilkan apakah harga per jenis barang yang dihasilkan per satuan standar sesuai dengan harga pasar yang berlaku Jika terdapat keraguan, konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang 38 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

46 Lihat kewajaran nilai produksi di Blok V Rincian 501 dengan biaya/pengeluaran bahan-bahan yang digunakan (Rincian 401) Periksa penjulahan nilai pada Rincian 501f Kolo (4) harus erupakan penjulahan dari Rincian 501a sd 501e Kolo (4) Pada rincian 501 Kolo (1) sd (5) boleh kosong jika rincian 502 ada isian b Rincian 502 Pendapatan dari jasa industri (Makloon) Jika Blok IV Rincian 401 Kolo 4 tidak ada isian, aka Rincian 502 harus isi Jika Blok IV Rincian 401 ada isian, aka Rincian 502 bisa ada isian c Rincian 503 Pendapatan lainnya Periksa apakah ada pendapatan lainnya di luar Rincian 501 dan Rincian 502 d Rincian 504 Julah (Rincian 501f + Rincian Rincian 503) V26 Blok VI Ringkasan a Kolo (1) Pendapatan Salin dari isian Blok V Rincian 504 kolo (5) b Kolo (2) Biaya/Pengeluaran Merupakan penjulahan dari BLOK III Rincian 303c Kolo (4) + BLOK IV Rincian 415 Kolo (4) c Kolo (3) Selisih Merupakan pengurangan Blok VI kol (1) Blok VI Kolo (2) Jika isian kolo (3) inus ( - ), periksa kebali isian atau lakukan kunjungan ulang Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 39

47 V27 Peeriksaan Blok VII: Nilai Harta dan Modal Perusahaan/Usaha Periksa apakah isian nilai Rincian 701 sd 703e Kolo (2) per 30 Juni 2015 sudah dala satuan Rupiah a Rincian 701 Nilai Harta Perusahaan per 30 Juni 2015 Periksa rincian 701 adalah penjulahan dari rincian 702 dan rincian 703 b Rincian 702 Harta lancar Periksa kewajaran isian Rincian 702a sd 702b Kolo (2), Periksa penjulahan nilai pada Rincian 702 Kolo (2) = Rincian 702a Kolo (2) + Rincian 702b Kolo (2) c Rincian 703 Harta tetap Periksa kewajaran isian Rincian 703a sd 703e Kolo (2), Periksa penjulahan nilai pada Rincian 703 Kolo (2) = Rincian 703a Kolo (2) sd Rincian 703e Kolo (2) d Rincian 704 Suber odal Periksa julah dari Rincian 704 harus 100 erupakan hasil penjulahan persentase Rincian 704a + Rincian 704b Periksa jika Rincian 704a ilik sendiri=100, aka Rincian 705 harus kosong e Rincian 705 Suber odal dari pihak lain berasal dari Periksa julah dari Rincian 705 harus 100 erupakan hasil penjulahan persentase Rincian 705a sd Rincian 705g Periksa jika Rincian 705a pinjaan bank isi, aka Rincian 706, 707 dan 708 harus ada yang dilingkari 40 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

48 Jika 705g dilingkari, aka harus dituliskan suber odal lainnya f Rincian 708 Apakah pinjaan bank tersebut terasuk kredit bersubsidi? Jika kode 1 dilingkari, aka Rincian 709 harus ada yang dilingkari Jika kode 2 dilingkari, aka Rincian 709 tidak ada yang dilingkari g Rincian 710 Alasan utaa tidak einja dari bank Rincian 710 terisi jika Rincian 705a tidak terisi dan atau Rincian 704a =100 V28 Peeriksaan Blok VIII: Alat/esin dan sarana pengolahan utaa a Rincian 801 : Periksa isian pada kolo (1) s/d Kolo (6) b Jika kolo (1) ada isian, aka kolo (2) s/d kolo (6) harus ada isian V29 Peeriksaan Blok IX: Kesulitan dan keitraan a Rincian 901 Kesulitan utaa yang dialai oleh perusahaan selaa setahun yang lalu Periksa Rincian 901, jika kode 1 dilingkari aka Rincian 902 harus ada isian Jika salah satu kode 2 sd 8 atau kode 0 yang dilingkari langsung ke Rincian 903 Jika kode 8 dilingkari, aka harus dituliskan kesulitan utaa lainnya b Rincian 903 Apakah perusahaan/usaha pernah enjalin keitraan? Periksa Rincian 903 harus isi Periksa Rincian 903, jika kode 1 dilingkari, aka rincian 904 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 41

49 sd rincian 906 harus terisi Bila kode 2 dilingkari aka langsung ke Rincian 1001 c Rincian 904 Jenis keitraan yang pernah dilakukan oleh perusahaan/usaha selaa setahun yang lalu: Periksa Rincian 904 harus isi apabila Rincian 903 kode 1 dilingkari dan kosong apabila Rincian 903 kode 2 dilingkari Periksa Rincian 904, bila lebih dari satu yang dilingkari, aka yang dituliskan adalah penjulahannya Bila kode 32 dilingkari, aka harus dituliskan jenis keitraan lainnya tersebut d Rincian 905 Badan/lebaga yang pernah enjalin keitraan selaa setahun yang lalu Periksa Rincian 905 harus isi apabila Rincian 903 kode 1 dilingkari dan kosong apabila Rincian 903 kode 2 dilingkari Periksa Rincian 905, bila lebih dari satu yang dilingkari, aka yang dituliskan adalah penjulahannya Bila kode 16 dilingkari aka harus dituliskan badan/lebaga yang enjalin keitraan tersebut e Rincian 906 Apakah ada eorandu of understanding (MoU) perjanjian dala enjalin keitraan? Periksa Rincian 906 harus isi apabila Rincian 903 kode 1 dilingkari dan kosong apabila Rincian 903 kode 2 dilingkari f Rincian 907 Sebutkan tahun terakhir perusahaan/usaha enjalin keitraan Periksa Rincian 906, bila kode 1 dilingkari aka Rincian 907 harus isi, bila kode 2 dilingkari aka Rincian 907 kosong 42 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

50 V210 Peeriksaan Blok X: Pelayanan dan Bibingan Usaha a Rincian 1002 Jenis bantuan yang pernah diteria selain perusahaan/usaha Periksa Rincian 1002 bila kode 0 dilingkari aka Rincian 1003 kosong Periksa Rincian 1002 bila kode 32 dilingkari, aka harus dituliskan jenis bantuan lainnya b Rincian 1003 Badan/lebaga yang pernah eberi bantuan Periksa Rincian 1003 bila kode 32 dilingkari, aka harus dituliskan badan/lebaga lainnya yang eberi bantuan Periksa Rincian 1003, bila lebih dari satu yang dilingkari, aka yang dituliskan adalah penjulahannya c Rincian 1004 Alasan tidak pernah eneria bantuan Periksa Rincian 1004 bila kode 5 dilingkari, aka harus dituliskan alasan lainnya tidak pernah eneria bantuan d Rincian 1005 Jenis bibingan/pelatihan/penyuluhan yang pernah diikuti selaa setahun yang lalu Periksa Rincian 1005, jika kode 0 dipilih aka Rincian 1006 kosong Bila Rincian 1005 kode 8 dilingkari, aka harus dituliskan jenis bibingan lainnya Periksa Rincian 1005, bila lebih dari satu yang dilingkari, aka yang dituliskan adalah penjulahannya e Rincian 1006 Penyelenggara bibingan/pelatihan/penyuluhan Periksa Rincian 1006 harus terisi apabila Rincian 1005 tidak saa dengan 0 (nol) Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 43

51 Periksa Rincian 1006 bila kode 16 dilingkari, aka harus dituliskan jenis penyelenggara bibingan/pelatihan/penyuluhan lainnya Periksa Rincian 1006, bila lebih dari satu yang dilingkari, aka yang dituliskan adalah penjulahannya V211 Peeriksaan Blok XI: Distribusi dan alokasi peasaran selaa a Rincian 1101 Persentase produk yang dihasilkan Periksa penjulahan dari Rincian 1101a sd 1101d harus 100 b Rincian 1102 Alokasi peasaran (Persentase dari nilai produksi) Periksa penjulahan dari Rincian 1102a sd 1102d harus 100 V212 Peeriksaan Blok XII : Catatan Apabila ada hal-hal yang eerlukan keterangan, bisa dituliskan pada Blok ini Selain inforasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK15-S2 V213 Peeriksaan Blok XIII : Pengesahan Responden dan Petugas a Periksa naa peberi jawaban, jabatan, noor telepon/hp, tanggal pengesahan, dan tanda tangan apakah sudah diisi secara lengkap b Periksa apakah pencacah telah enuliskan di Kolo (2) naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangannya Apabila Kolo (2) asih kosong, pencacah harus engisi sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugassetelah selesai 44 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

52 elakukan peeriksaan terhadap seluruh isian dan telah elakukan perbaikan/pebetulan jika diperlukan, pengawas enulis di Kolo (3) naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangannya, sebagai bukti daftar isian telah diperiksa Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 45

53 46 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

54 Lapiran Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 47

55 48 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

56 Lapiran 1 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 49

57 Lapiran 2 50 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

58 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 51

59 15 Lapiran 3 52 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

60 Lapiran 4 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan 53

61 54 Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK15 Tahunan

62 DATA MENCERDASKAN BANGSA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA Jl Dr Sutoo No 6-8, Jakarta Telepon : (021) , , , Pedoan Pengawas/Peeriksa Fax VIMK15 Tahunan : (021) , 55 E-ail : bpshq@bpsgoid, Hoepage : wwwbpsgoid

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh

Lebih terperinci

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan i ii Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan tiap triwulan pada tahun 2014 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 5 (VIMK5-TAHUNAN) BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN

Lebih terperinci

BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH

BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 1 5 (VIMK15-TAHUNAN) BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP BUKU 1 KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan Laporan ditulis pada: October 24, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-DS1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan)

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan) Laporan ditulis pada: March 5, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum v BAB PENDAHULUAN. Umum Menjelang pasar bebas ASEAN atau penyatuan masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) tahun 25 penting bagi kita Bangsa Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian.

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 2 ini merupakan seri Buku Pedoman yang disusun dalam rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) tahun 2013. Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016 ABSTRAKSI Industri Pengolahan Mikro dan Kecil (IMK) berperan penting dalam menyokong perekonomian Indonesia pada saat terjadi krisis

Lebih terperinci

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real. 0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri mikro

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015 Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DIREKSI

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 215 TAHUNAN Industri Mikro Industri Kecil 2-digit KBLI: - 1-2 VIMK15-S2 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK15-DS2)

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. BUKU 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI Halaman i iii I. PENDAHULUAN 1.1. U m u m.... 1 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. T u j u a n... 3 1.4. Lingkup dan Cakupan... 4 1.5. Data dan Keterangan yang

Lebih terperinci

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap

Lebih terperinci

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8. BAB III BAHASAN KONSTRUKSI GF( ) Untuk engonstruksi GF( ) dala penelitian ini dapat dilakukan dengan engacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 28 Karena adalah bilangan pria, aka berdasarkan

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan

Lebih terperinci

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP KATA PENGANTAR Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Perikanan 2004 merupakan lanjutan dari kegiatan Sensus Pertanian 2003 untuk sub sektor budidaya perikanan. Tujuan Survei ini adalah mendapatkan data statistik

Lebih terperinci

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri mikro

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas ini disusun dalam rangka kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi 2016 ( Pendataan UMK dan UMB SE2016). Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas KATA PENGANTAR Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012 Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI

Lebih terperinci

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 1 (Triwulanan)

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 1 (Triwulanan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 1 (Triwulanan) Laporan ditulis pada: March 13, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc.

KATA PENGANTAR. Selamat bekerja. Jakarta, Agustus 2015 Kepala Badan Pusat Statistik. Dr. Suryamin, M.Sc. KATA PENGANTAR Kegiatan Pendaftaran (Listing) usaha/perusahaan Sensus Ekonomi 2016 (Listing SE2016) merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Sensus Ekonomi Tahun 2016. Kegiatan Listing SE2016 dimaksudkan

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE

(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE (R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE Giat Sudrajat Saruda, 2 Septiadi Padadisastra, 3 I Gede Nyoan Mindra Jaya Mahasiswa

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1329 K/30/MEM/2014 TENTANG PENETAPAN WILAYAH PERTAMBANGAN KEPULAUAN NUSA TENGGARA DENGAN

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya

BAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan

Lebih terperinci

Uji Rank Mann-Whitney Dua Tahap

Uji Rank Mann-Whitney Dua Tahap Statistika, Vol. 7 No., 55 60 Mei 007 ji Rank Mann-Whitney Dua Tahap Teti Sofia Yanti Dosen Jurusan Statistika FMIPA NISBA. Abstrak ji rank Mann-Whitney adalah salah satu bentuk pengujian dala analisis

Lebih terperinci

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL

PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3) REPUBLIK INDONESIA R A H A S I A SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 214 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL IM IK Kode 2-digit KBLI - 1-2 VIMK14-S2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Provinsi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesipulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelunya dapat disipulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan peahaan antara Kontraktor, Regulator

Lebih terperinci