DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2 21 Peeriksaan Blok I : Pengenalan Tepat 5 22 Peeriksaan Blok II : Ringkasan 5 23 Peeriksaan Blok III : Pendaftaran Usaha/Ruah Pojok Kanan Atas Halaan dari Halaan Konsistensi Isian Antar Kolo pada Blok III 6 24 Peeriksaan Blok V : Catatan 7 25 Peeriksaan Blok VI : Keterangan Petugas 7 III PENARIKAN SAMPEL 31 Prosedur Penarikan Sapel 8 32 Julah Sapel Alokasi Sapel Usaha IMK per Kabupaten/Kota di suatu Provinsi Alokasi Sapel Industri Mikro per Blok Sensus di suatu Kabupaten/Kota Pengabilan Sapel Industri Kecil di setiap Blok Sensus Pengabilan Sapel Industri Mikro di setiap Blok Sensus Pengisisan Daftar VIMK14-DS Contoh Penarikan Sapel 20 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan iii

2 IV PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14 S2 41 Peeriksaan Secara Uu Peeriksaan untuk Setiap Blok Peeriksaan Blok I1 : Keterangan Tepat Peeriksaan Blok I2 : Keterangan Perusahaan/Usaha Peeriksaan Blok II : Keterangan Pengusaha Peeriksaan Blok III : Keterangan Pekerja dan Balas Jasa Peeriksaan Blok IV : Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Selaa Bulan Juni 2014 atau Bulan Terakhir Berproduksi Peeriksaan Blok V : Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha Selaa Juni Peeriksaan Blok VI : Ringkasan Peeriksaan Blok VII : Nilai Harta Pengusaha/Usaha Peeriksaan Blok VIII : Suber Modal Perusahaan/Usaha (per 30 Juni 2014) Peeriksaan Blok IX : Alat/Mesin dan Sarana Pengolahan Utaa Peeriksaan Blok X : Kesulitan dan Keitraan Peeriksaan Blok XI : Pelayanan dan Bibingan Usaha Peeriksaan Blok XII : Distribusi dan Alokasi Peasaran 2013/ Peeriksaan Blok XIII : Catatan Peeriksaan Blok XIV : Keterangan Responden Peeriksaan Blok XV : Keterangan Petugas 35 LAMPIRAN 1 Daftar VIMK14-RB Daftar VIMK14-DS2 38 iv Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

3 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan v

4 BUKU 3

5 Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Jl Dr Sutoo No 6-8, Jakarta Telepon : (021) , , , Fax : (021) , E-ail : bpshq@bpsgoid, Hoepage : wwwbpsgoid

6 v BAB 1 PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh jajaran petugas yang ada dala struktur organisasi survei dari tingkat pusat sapai dengan tingkat daerah Agar pencacahan perusahaan/usaha Industri Mikro dan Kecil Tahunan (IMK Tahunan) enghasilkan data yang akurat perlu dilakukan pengawasan atas jalannya pencacahan dan peeriksaan kuesioner/daftar isian Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan Tahun 2014 (VIMK14 Tahunan) Hal ini dilakukan selain untuk enghindari kesalahan dala penentuan sapel usaha terpilih, pengisian Daftar VIMK14-L2 dan VIMK14-S2 juga peberian kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Agar pelaksanaan VIMK14 Tahunan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, diperlukan buku pedoan untuk peeriksaan isian Daftar VIMK14-L2, VIMK14-DS2, dan VIMK14-S2 Buku pedoan ini enjelaskan secara rinci tentang konsistensi isian Daftar VIMK14-L2, VIMK14-DS2, dan VIMK14-S2 baik konsistensi isian dala blok aupun konsistensi isian antar blok, juga enjelaskan tata cara penarikan sapel Diharapkan dengan adanya pedoan ini dapat diperoleh hasil yang aksial sesuai dengan yang diharapkan Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 1

7 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa Pengawasan dan peeriksaan epunyai fungsi yang strategis dala upaya enghasilkan data yang berkualitas Oleh sebab itu, kegiatan pengawasan pelaksanaan lapangan dan peeriksaan hasil pencacahan oleh pengawas harus dilaksanakan secara optial Kegiatan tersebut perlu dilakukan engingat pengawas erupakan saringan terdepan dari organisasi pengupulan data Jika hal ini dapat dilaksanakan dengan baik, aka kesalahan atau isian yang eragukan dapat diketahui secara lebih dini Pengawas epunyai peran ganda, yaitu petugas yang berperan tidak hanya berkaitan dengan aspek lapangan tetapi juga berkaitan dengan aspek kualitas data Aspek lapangan, eberikan arti bahwa pengawas epunyai tanggung jawab dala hal ketepatan waktu dan sasaran serta kelancaran aktivitas pelaksanaan tugas pencacah di lapangan Aspek kualitas, lebih ditekankan kepada bagaiana seorang pengawas dapat elakukan peeriksaan kualitas isian sesuai dengan rabu-rabu yang telah ditetapkan dari instruen yang digunakan, sehingga dapat enghasilkan data yang berkualitas 13 Pengawasan Pengawas atau PMS bertugas ebibing PCS yang dibawahinya Pada hari pertaa dilakukan pencacahan VIMK14 Tahunan, PMS endapingi PCS elakukan pencacahan di wilayah tugas PCS bersangkutan Keudian PMS eeriksa secara langsung isian Daftar VIMK14-L2, VIMK14- DS2, dan VIMK14-S2 hasil pencacahan, PMS eberitahu apabila ada kekeliruan/kesalahan dan eberi petunjuk cara engatasinya Selain itu, PMS juga eberikan saran-saran dan pengarahan kepada PCS tentang cara berwawancara atau eberikan penjelasan kepada responden 2 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

8 Pada tahap pengawasan dilakukan hal-hal sebagai berikut: a Periksa apakah lokasi dan batas-batas blok sensus yang dikerjakan PCS sudah sesuai dengan beban tugasnya b Yakinkan bahwa tidak satupun sapel perusahaan/usaha terlewat cacah atau dobel cacah yang dilakukan PCS satu dengan PCS lainnya c Ikut terjun ke lapangan pada tahap awal pencacahan untuk engawasi dan elakukan peeriksaan isian Daftar VIMK14-L2, VIMK14-DS2, dan VIMK14-S2 Hal ini dilakukan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan, dapat diketahui lebih dini dan dapat segera diberitahukan kepada PCS, untuk enghindari kesalahan yang saa pada pencacahan berikutnya d Lakukan pengecekan di lapangan untuk elihat apakah PCS benarbenar elaksanakan tugasnya dengan baik e Melakukan perteuan dengan pencacah yang enjadi tanggung jawabnya secara periodik, untuk engidentifikasi berbagai asalah yang ungkin dijupai di lapangan dan encari jalan keluar untuk engatasi perasalahan tersebut f Ingatkan PCS agar elakukan pencacahan dengan Daftar VIMK14-L2 sesuai dengan blok sensus terpilih dan VIMK14-S2 sesuai dengan Daftar Sapel VIMK14-DS2 g Ingatkan PCS agar enepati jadual pencacahan yang telah ditetapkan, karena keterlabatan pencacahan akan engganggu jadual kegiatan selanjutnya 14 Peeriksaan Lain halnya dengan pengawasan, peeriksaan lebih enitikberatkan pada aspek kualitas data atau isiannya Oleh sebab itu PMS harus elakukan peeriksaan terhadap isian Daftar VIMK14-L2, VIMK14-DS2, dan VIMK14-S2 hasil pencacahan PCS secara seksaa Peeriksaan ini dilakukan untuk setiap Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 3

9 rincian aupun keterkaitannya dengan rincian lain yang saling berhubungan Perhatikan kebenaran dan kewajaran isian disesuaikan dengan jenis kegiatannya, terutaa yang berupa nilai Pada tahap peeriksaan harus eperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Dala elakukan peeriksaan terhadap Daftar VIMK14-L2, VIMK14- DS2, dan VIMK14-S2 harus berpedoan kepada Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan Tahun 2014 Jika dijupai ketidaklengkapan isian, kesalahan ataupun isian eragukan, beritahukan kesalahan tersebut kepada PCS dan beritahu pula bagaiana seharusnya Bila perlu, untuk perbaikan tersebut dilakukan dengan kunjungan ulang bersaa-saa PCS ke lapangan b Usahakan peeriksaan dilakukan secara bertahap, artinya peeriksaan dilakukan sesegera ungkin setelah sejulah Daftar VIMK14-L2 atau VIMK14-S2 diteria dari PCS, tanpa harus enunggu seluruh dokuen diteria c Tepati jadual pengirian daftar VIMK14-L2, VIMK14-DS2, dan VIMK14-S2 serta dokuen-dokuen lainnya ke BPS Kabupaten/Kota 4 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

10 Kerangk BAB 2 PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2 21 Peeriksaan Blok I: Pengenalan Tepat Periksa apakah penulisan dan isian pada kotak Rincian 1 sd 6 sudah sesuai dengan daftar blok sensus yang terdapat dala Daftar VIMK14-DSBS Apabila asih salah/tidak sesuai agar diperbaiki 22 Peeriksaan Blok II: Ringkasan Salin seua rincian berdasarkan petunjuk yang ada pada Daftar Isian VIMK14-L2, setelah elakukan peeriksaan untuk Blok III Pendaftaran Usaha/Ruah Tangga 23 Peeriksaan Blok III: Pendaftaran Usaha/Ruah Tangga 231 Pojok Kanan Atas Halaan dari halaan Sebelu elakukan peeriksaan terhadap konsistensi isian antar kolo yang saling berkaitan [Kolo (1) sd (42)], periksa apakah seluruh lebar atau halaan dari satu set Daftar VIMK14-L2 tersebut julahnya sudah lengkap Perhatikan juga apakah penulisannya sudah engikuti aturan seperti yang tertuang pada Buku Pedoan Pencacah (Buku 2) Untuk elihat kelengkapan halaan/lebar dari satu set Daftar VIMK14-L2, agar dilihat apakah yang tertulis pada Halaan dari halaan khususnya angka di bagian depan dari lebar pertaa sapai dengan lebar terakhir sudah berurutan dari noor 1 sd noor terakhir, dan pada lebar Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 5

11 terakhir angka di bagian depan harus saa dengan angka di bagian belakang Contoh: lebar pertaa tertulis Halaan 1 dari 8 halaan, dan lebar terakhir tertulis Halaan 8 dari 8 halaan Jika terjadi hal-hal berikut: i Angka di bagian depan dari lebar pertaa hingga lebar terakhir tidak berurutan ii Angka di bagian depan tidak saa dengan angka di bagian belakang pada halaan terakhir, aka pengawas enanyakan kepada pencacah apakah terjadi kesalahan dala penulisan atau ada lebar yang tercecer/hilang Apabila ternyata ada lebar yang tercecer/hilang, aka pencacah diinta untuk elakukan pencacahan ulang terhadap usaha dari lebar yang tercecer/hilang tersebut 232 Konsistensi Isian Antar Kolo pada Blok III 1 Periksa noor urut pada Kolo (2), Kolo (3), Kolo (6) dan Kolo (12) apakah sudah urut dari noor 1 sapai dengan noor terakhir dala 1 (satu) blok sensus 2 Periksa isian Kolo (7), Kolo (9), Kolo (13), Kolo (14), dan Kolo (15), apakah sudah tertulis dengan jelas, lengkap dan benar Jika tulisan pada kolo-kolo tersebut kurang jelas dan kurang lengkap, aka tanyakan ke pencacah dan harus dilengkapi, karena apabila tidak jelas dan kurang lengkap aka akan enyulitkan tahapan kegiatan selanjutnya 3 Periksa, jika Kolo (12) terisi noor urut aka salah satu isian Kolo (17) atau Kolo (18) harus ada tanda cek ( ) 4 Periksa isian Kolo (16) harus engacu deskripsi Kolo 6 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

12 (15) Perbaiki jika belu sesuai 5 Periksa salah satu isian Kolo (19) sd (42) harus ada tanda cek ( ) dan sudah sesuai dengan isian Kolo (16) 6 Periksa penjulahan kode 1 pada Kolo (8) dan kolo (11), serta penjulahan tanda cek ( ) untuk Kolo (19) sd (42) pada Rincian a, b dan c, apakah sudah benar Lakukan perbaikan jika terjadi kesalahan 7 Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 1 aka Kolo (12) harus terisi 8 Periksa jika Kolo (4) kode 2 dan Kolo (5) berisi 0 aka Kolo (6) kosong dan Kolo (7) harus tertulis penggunaan bangunan 9 Periksa jika Kolo (4) kode 1 atau 3 aka Kolo (6) sd (8) dan Kolo (11) harus terisi 10 Periksa jika Kolo (4) kode 1, aka Kolo (10) berkode selain 1 atau kosong 11 Periksa jika Kolo (8) kode 1 aka Kolo (9) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) atau Kolo (18) berisi tanda cek ( ) 12 Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 1, aka Kolo (12) sd (16) harus terisi, salah satu Kolo (17) atau Kolo (18) berisi tanda cek ( ) 13 Periksa jika Kolo (8) kode 0 dan Kolo (11) berkode 0, aka Kolo (12) dst kosong 14 Periksa jika Kolo (10) kode 1, aka Kolo (4) berkode 3 15 Periksa jika Kolo (17) berisi tanda cek ( ), aka Kolo (4) berkode 3 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 7

13 16 Periksa jika Kolo (17) berisi tanda cek ( ), aka salah satu Kolo (19) sd (42) berisi tanda cek ( ) dan Kolo (16) berisi kode yang sesuai dengan isian Kolo (19) sd (42) 17 Periksa jika Kolo (18) berisi tanda cek ( ), aka Kolo (19) sd (42) kosong 24 Peeriksaan Blok V: Catatan Apabila ada hal-hal yang eerlukan keterangan, dapat dituliskan pada blok ini Selain inforasi dari responden, pencacah dan pengawas dapat enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK14-L2 25 Peeriksaan Blok VI: Keterangan Petugas Periksa apakah pencacah dan pengawas telah enuliskan naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan telah ebubuhkan tanda tangannya Kalau belu, pencacah dan pengawas harus enuliskannya, sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas 8 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

14 BAB 3 PENARIKAN SAMPEL 31 Prosedur Penarikan Sapel Rancangan penarikan sapel yang digunakan adalah penarikan sapel dua tahap terstratifikasi (stratified two-stage sapling) Tahap pertaa, dari kerangka sapel blok sensus dipilih sejulah blok sensus secara probability proportional to size (PPS) dengan size banyaknya usaha IMK hasil pendaftaran SE06 Penarikan sapel blok sensus antar strata dilakukan secara independent Tahap kedua, dari kerangka sapel usaha IMK, dipilih sejulah usaha IM secara sisteatik, dan engabil seluruh IK (take all) sebagai sapel Bila julah industri kecil dala suatu provinsi elebihi target sapel usaha IMK, aka harus dilakukan peilihan sapel Berdasarkan prosedur diatas, dapat dibuat skea sapling seperti pada tabel berikut ini: Tahap Unit Sapling Populasi Sapel Metode Probabilita Fraksi Sapling (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Blok pps size M hi M 1 Nh n n h sensus ik2006 M h h0 M 2 Industri kecil Industri ikro k M hi M hi k M hi Take all sisteatik hi M hi hi M hi h0 hi Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 9

15 dengan : N h : Julah blok sensus pada strata h, n h : Julah blok sensus yang terpilih sapel pada strata h, M hi : Julah usaha IMK hasil pencacahan SE06 pada strata h blok sensus i, M : Julah seluruh usaha IMK hasil pencacahan SE06 pada strata h, h0 hi : Julah sapel usaha industri ikro pada strata h blok sensus i : Julah sapel usaha industri kecil pada strata h blok sensus i k hi k hi akan saa dengan IMK provinsi 32 Julah Sapel k M hi apabila k hi tidak elebihi target sapel Julah sapel Survei IMK 2014 dirancang untuk estiasi 2 digit KBLI tingkat nasional pada periode tertentu di saat dilakukan pendaftaran usaha Julah sapel sebanyak 7988 blok sensus 33 Alokasi Sapel Usaha IMK per Kabupaten/Kota di suatu Provinsi Khusus untuk industri kecil, seluruh usaha di setiap blok sensus terpilih dilakukan pencacahan IMK, kecuali jika julahnya elebihi target sapel usaha IMK atau karakteristik industrinya hoogen aka harus dilakukan peilihan sapel Untuk industri ikro, pencacahan dilakukan hanya pada usaha terpilih Alokasi sapel usaha industri ikro dan kecil (IMK) dilakukan oleh BPS Provinsi berdasarkan rekapitulasi julah IMK hasil listing per kabupaten/kota Alokasi sapel industri ikro per kabupaten/kota dilakukan setelah terlebih dahulu engabil populasi industri kecil sebagai sapel Dengan deikian, target sapel industri ikro di provinsi tersebut adalah target sapel IMK provinsi dikurangi dengan julah industri kecil untuk seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut k P P P, dengan: = Target sapel industri ikro pada suatu provinsi, P 10 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

16 P k P = Target sapel IMK pada suatu provinsi, k = Julah sapel industri kecil pada suatu provinsi, ( M bila sapel industri kecil saa dengan populasinya (take all)) Alokasi sapel industri ikro per kabupaten dilakukan secara power allocation (dengan α=0,5), yaitu proporsional terhadap akar julah industri ikro di asing-asing kabupaten/kota, dan dapat ditulis sebagai berikut: P k P dengan: K P K K n K 1 M K M K P, : target sapel usaha industri ikro di kabupaten/kota K, : target sapel usaha industri ikro di provinsi P, M : populasi usaha industri ikro di kabupaten/kota K Hasil alokasi sapel industri ikro per kabupaten/kota dikiri kebali ke setiap kabupaten/kota untuk selanjutnya dilakukan alokasi sapel usaha industri ikro enurut KBLI 34 Alokasi Sapel Industri Mikro per Blok Sensus di suatu Kabupaten/Kota Alokasi sapel industri ikro enurut KBLI pada setiap blok sensus terpilih dilakukan dengan eperhatikan julah IMK hasil listing Alokasi sapel industri ikro enurut KBLI per blok sensus dilakukan di BPS Kabupaten/Kota dengan tahapan seperti berikut: 1 Rekapitulasi julah industri ikro dan julah industri kecil enurut KBLI Berdasarkan hasil listing IMK dari seluruh blok sensus sapel dengan enggunakan VIMK14-L2, BPS Kabupaten/Kota ebuat rekapitulasi Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 11

17 julah industri ikro dan julah industri kecil enurut KBLI dengan enggunakan Daftar VIMK14-RB2 sehingga eenuhi ruus sebagai berikut: M k M M M, k h 1 24 i 1 dengan: M = Julah populasi IMK pada suatu kabupaten/kota, k M = Julah industri kecil pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro pada suatu kabupaten/kota, M M i = Julah industri ikro dengan KBLI i (i =1, 2, 3,, 24) pada suatu kabupaten/kota, M h = Julah industri ikro pada blok sensus ke-h pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro dengan KBLI i, pada blok sensus ke-h hi (h = 1,2,3, k) hi, Kode Kec Tabel 1 Rekapitulasi Julah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI per Blok Sensus di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK Provinsi : Kabupaten /Kota : Kode Desa Blok Sensus Julah Industri Kecil Julah Industri Mikro (M ) enurut KBLI Julah IMK I 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (28) (29) h k M k 1 M k 2 M k 3 M k h M k k M 11 M 21 M 31 M k1 M 12 M 22 M 32 M 2k M 13 M 23 M 33 M 3k M 1i M 2i M 3i M hi M ki M 241 M 242 M 243 M k24 Julah M k M 1 M 2 M 3 M i M 24 M M1 M2 M3 Mh Mk 12 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

18 Catatan : M k = julah industri kecil dala satu kabupaten/kota M i =julah industri ikro KBLI i (i=1, 2, 3,,24) dala satu kabupaten/kota M = julah industri ikro dan kecil pada blok sensus ke-h h 2 Menentukan target sapel industri ikro per KBLI di suatu kabupaten/kota Target sapel industri ikro dala satu kabupaten/kota ( ) dialokasikan ke setiap KBLI ( i) secara proporsional akar julah industri ikro pada suatu KBLI i terhadap total akar julah industri ikro dari seluruh KBLI, dengan ruus: dengan: i M i M i i = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota, M = Julah industri ikro dengan KBLI i pada suatu i kabupaten/kota, = Target sapel industri ikro pada suatu kabupaten/kota, = Target sapel IMK pada suatu kabupaten/kota, k = Julah sapel industri kecil pada suatu kabupaten/kota, ( k k = M bila sapel industri kecil saa dengan populasinya (take all)) Julah sapel industri ikro pada suatu KBLI ( i) aksiu saa, dengan populasinya ( M i ) Apabila ternyata alokasi i elebihi aka kelebihannya dialokasikan ke industri ikro KBLI lain M i, Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 13

19 Tabel 2 Rekapitulasi Julah Industri Kecil dan Industri Mikro Menurut KBLI di Suatu Kabupaten dari Hasil Pendaftaran IMK Provinsi : Kabupaten/Kota : Jul ah Indu stri Kecil Julah populasi dan sapel Industri Mikro enurut KBLI i 24 Jula h (1) (2) (3) (4) (5) (26) (27) Populasi M k Sapel M k M 1 1 M 2 2 M 3 3 M i i M M 3 Menentukan target sapel industri ikro enurut KBLI per blok sensus Alokasi sapel industri ikro per blok sensus ( hi) untuk setiap KBLI dilakukan dengan secara proporsional akar julah industri ikro hasil pendaftaran IMK (listing) pada suatu blok sensus h dengan KBLI i terhadap total akar julah industri ikro dari seluruh blok sensus dengan KBLI i, dengan ruus: dengan: hi hi k h 1 M hi M hi = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus ke h, M hi = Julah industri ikro dengan KBLI h pada blok sensus ke h, i = Target sapel industri ikro dengan KBLI i pada suatu kabupaten/kota i, 14 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

20 Tabel 3 Alokasi Sapel Industri Mikro per Blok Sensus Menurut KBLI di Suatu Kabupaten/Kota Provinsi : Kabupaten/Kota : Julah populasi dan sapel Industri Mikro enurut Kode Kode Blok KBLI Kec Desa Sensus i 24 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (27) Julah h k h 1 k h 2 k h 3 k i 2 i 3 i hi ki i 35 Pengabilan Sapel Industri Kecil di setiap Blok Sensus h 24 k Dari hasil pendaftaran IMK (listing) dengan Daftar VIMK14-L2, abil seluruh industri kecil yang eiliki julah tenaga kerja antara 5-19 orang, dengan langkah sebagai berikut : a Berikan tanda lingkaran pada tanda cek ( ) di Blok III Kolo (18) b Berikan pula lingkaran pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus dan noor perusahaan/usaha di Blok III Kolo (1), (2), (3), dan (12) 36 Pengabilan Sapel Industri Mikro di setiap Blok Sensus Peilihan sapel industri ikro dilakukan berdasarkan hasil pendaftaran IMK industri ikro (Daftar VIMK14-L2) di setiap blok sensus terpilih Tahap peilihan sapel industri ikro adalah sebagai berikut: Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 15

21 a Berikan noor urut pada sebelah kanan tanda cek ( ) pada Daftar VIMK14-L2 Blok III untuk asing-asing Kolo (19) sd (42) Penooran diulai dari angka 1 pada Kolo (19) halaan pertaa sapai dengan baris terakhir Kolo (19) halaan terakhir, keudian penooran diulai dari angka 1 kebali pada Kolo (20) halaan pertaa sapai dengan halaan terakhir, begitu seterusnya untuk Kolo (21) sd Kolo (42) Contoh : Untuk Kolo (19) halaan pertaa hingga halaan terakhir, peberian noor diulai dari : 1, 2, 3, 11 Keudian lanjutkan peberian noor pada Kolo (20) halaan pertaa hingga halaan terakhir diulai dengan noor 1, 2, 3, 7 Keudian lanjutkan untuk Kolo (21) halaan pertaa hingga halaan terakhir dengan noor 1, 2, 3, 4, 27 Selanjutnya peberian noor diulai dengan angka 1 untuk setiap Kolo (22), (23) sapai dengan Kolo (42) Contoh peberian noor urut Daftar VIMK14-L2 Blok III Kolo (19) sd (42) halaan 1 sd terakhir: Halaan 1 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

22 2 1 Halaan 2 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 17

23 Halaan 5 dari 5 halaan (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (42) b Periksa terlebih dahulu, apakah peberian noor urut di Blok III untuk tiap Kolo (19) sd (42) sudah benar atau ada yang terlewat Perbaiki kesalahannya lebih dahulu sebelu elakukan peilihan sapel Jika sudah benar, cek julah industri ikro di setiap KBLI pada Blok III dengan rekapnya pada Blok II, yaitu dengan cara ebandingkan antara noor urut terakhir di tiap Kolo (19) sd (42) dengan banyaknya industri ikro enurut KBLI pada Daftar VIMK14 L2 Blok II Rincian 2a Jika diteukan perbedaan, periksa kebali penooran pada Blok III Kolo (19) sd (42) c Hitung interval (I) untuk tiap asing-asing industri ikro dengan cara: I hi M hi, hi 18 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

24 diana: I hi = Interval untuk pengabilan sapel industri ikro dengan KBLI i pada blok sensus ke-h, M hi = Julah industri ikro dengan KBLI i hasil pendaftaran IMK, pada blok sensus ke-h, hi = Target sapel industri ikro dengan KBLI i, pada blok sensus ke h d Menentukan unit sapel industri ikro pertaa yang terpilih (R 1hi) untuk tiap jenis KBLI Angka rando peilihan sapel telah ditentukan dengan paket progra berdasarkan distribusi Unifor yang bernilai antara 0 dan 1 Untuk enentukan sapel terpilih pertaa (R 1hi), dilakukan dengan ruus: R 1 hi AR I hi e Tentukan angka rando berikutnya R 2hi, R 3hi, R hi dilakukan dengan ruus sebagai berikut: R 2hi = R 1hi + I R 3hi = R 2hi + I hi hi R 4hi = R 3hi + I hi R hi = R (-1)hi + I, dengan hi hi Angka rando terakhir yang terpilih harus kurang dari julah industri ikro dengan KBLI i di blok sensus terpilih (R hi M hi ) f Berikan lingkaran pada noor urut tanda cek ( ) di Kolo (19) atau (20) sd (42) sesuai dengan KBLI pada Blok III Daftar VIMK14-L2 yang saa dengan angka rando terpilih (R hi) g Berikan pula tanda lingkaran pada Kolo (17), yang noor urut tanda cek ( )-nya pada Kolo (19) atau (20) sd (42) diberi lingkaran Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 19

25 h Berikan pula tanda lingkaran pada noor segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus serta noor perusahaan/usaha pada Blok III Daftar VIMK14-L2 Kolo (1), (2), dan (3) serta Kolo (12) yang noor urut tanda cek ( ) nya pada Kolo (19) atau (20) sd (42) diberi lingkaran 37 Pengisian Daftar VIMK14-DS2 Pengisian Daftar VIMK14-DS2 dilakukan setelah selesainya seluruh tahapan peilihan sapel industri ikro aupun peberian tanda lingkaran pada seluruh industri kecil Tahapan peindahan inforasi industri ikro dan kecil dari Daftar VIMK14-L2 ke Daftar VIMK14-DS2 dilakukan dengan cara sebagai berikut: a Salin noor urut segen, bangunan fisik, dan bangunan sensus yang diberi lingkaran pada Daftar VIMK14-L2 Blok III Kol (1), (2), dan (3) ke Daftar VIMK14-DS2 Blok V Kolo (2), (3), dan (4) ulai dari noor urut bangunan fisik terkecil b Salin pula naa perusahaan/usaha atau pengusaha/peilik pada Blok III Daftar VIMK14-L2 Kolo (13) ke dala Daftar VIMK14-DS2 Blok V Kol (6), yang noor urut bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran c Salin pula alaat lengkap dan KBLI pada VIMK14-L2 Blok III Kol(19) sd Kol (42) yang noor urut tanda cek ( )-nya diberi lingkaran, ke Daftar VIMK14-DS2 Blok V kol (7) dan kol (8) 38 Contoh Penarikan Sapel a Hasil listing (VIMK14-L2) blok sensus 003B Desa Pringgodani Kecaatan Bantur Kabupaten Malang Provinsi Jawa Tiur, sebagai berikut: 20 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

26 Julah indutri kecil sebanyak 3 usaha (julah kode 1 pada Daftar VIMK14-L2 Blok III Kolo (18) halaan terakhir = 3) Julah industri ikro sebanyak 72 usaha (penjulahan noor urut terakhir pada Daftar VIMK14-L2 Blok III Kolo (19) sd (42) = 72) Julah industri ikro kode KBLI 19 (industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki) sebanyak 26 Angka rando peilihan sapel yang tercantu dala DSBS adalah 0,53 b Hasil penghitungan alokasi sapel, dan interval sebagai berikut: Target sapel industri ikro pada blok sensus 003B ini sebanyak 17 Target sapel industri ikro KBLI 19 berjulah 10 industri Interval untuk industri ikro KBLI 19 adalah 26/10 = 2,6 c Penentuan R 1, serta penghitungan R 2 R n R1 = AR I = 0,53 2,6 = 1,38 1 Setelah didapat R 1 selanjutnya enghitung R 2 hingga R 10 dengan cara: R2 = R1 + I = 1,38 + 2,6 = 3,98 4 R3 = R2 + I = 3,98 + 2,6 = 6,58 7 R4 = R3 + I = 6,58 + 2,6 = 9,18 9 R5 = R4 + I = 9,18 + 2,6 = 11,78 12 R6 = R5 + I = 11,78 + 2,6 = 14,38 14 R7 = R6 + I = 14,38 + 2,6 = 16,98 17 R8 = R7 + I = 16,98 + 2,6 = 19,58 20 R9 = R8 + I = 19,58 + 2,6 = 22,78 23 R10 = R9 + I = 22,78 + 2,6 = 24,78 25 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 21

27 d Peilihan Sapel Industri Mikro Berikan lingkaran di kolo KBLI 19, yaitu Kolo (24) pada noor-noor tanda cek yang sesuai dengan angka rando terpilih Keudian lingkari pula pada noor urut segen, bangunan fisik, bangunan sensus, dan noor urut perusahaan/usaha Kolo (12), serta Kolo (17) yang bersesuaian dengan tanda cek yang dilingkari Dengan cara yang saa, lakukan penghitungan interval dan elingkari noor urut tanda cek untuk KBLI yang lain 22 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

28 BAB 4 PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-S2 41 Peeriksaan Secara Uu a Periksa banyaknya dokuen, harus sesuai dengan banyaknya usaha yang enjadi tanggung jawab asing-asing pencacah b Periksa seua dokuen, kode klasifikasi usaha dan Kode 2-digit KBLI harus sudah dituliskan pada kotak yang tersedia di pojok kanan atas c Periksa untuk setiap perubahan/ganti, pindah alaat, tutup, dan lainlain, harus sudah diberi penjelasan pada Daftar Sapel VIMK14-DS2 d Periksa isian kode klasifikasi usaha di pojok kanan atas halaan depan Daftar VIMK14-S2 harus sesuai dengan isian pada Blok III Rincian 2c Kolo (6) Bila kode 1 (Industri Mikro) aka isian pada Blok III Rincian 2c Kolo (6) adalah 1-4 Bila kode 2 (Industri Kecil) aka isian pada Blok III Rincian 2c Kolo (6) adalah 5-19 e Seua penulisan harus sudah enggunakan huruf KAPITAL, jika belu harus dikoreksi dan diperbaiki f Perhatikan pula tingkat kewajaran dan konsistensi isian yang saling terkait g Periksa untuk seluruh satuan yang dituliskan oleh petugas, harus sudah enggunakan satuan standar Apabila asih enggunakan satuan setepat agar diusahakan untuk eberikan catatan konversi dari satuan setepat yang digunakan ke satuan standar h Periksa seua nilai harus dala satuan rupiah Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 23

29 i Periksa isian pada kotak yang tersedia harus sesuai dengan keterangan/jawaban yang dilingkari j Pilihan jawaban yang ultiple (lebih dari satu), aka isian dala kotak harus erupakan penjulahan kode-kode yang dilingkari k Seua isian keterangan/jawaban pada pilihan jawaban Lainnya (tuliskan: ) harus ada isian Apabila asih kosong agar dikonfirasikan kepada petugas untuk dicek ke lapangan l Jika terdapat rincian yang seharusnya isi tetapi kosong, ada hal-hal yang eragukan, kurang jelas, dan sebagainya lihat Blok XIII: Catatan Apabila asih belu jelas, konfirasikan kepada petugas pencacah agar dapat dilakukan perbaikan Jika terdapat ketidaksesuaian antara kode yang dilingkari dengan isian dala kotak aka ganti isian kotak sesuai dengan kode yang dilingkari 42 Peeriksaan untuk Setiap Blok 421 Peeriksaan Blok I1: Keterangan Tepat a Periksa isian identitas pada Blok I, harus sudah sesuai dengan identitas pada Daftar VIMK14-DS2 b Rincian 2: Kabupaten/Kota harus sudah dicoret untuk yang tidak diperlukan (Kabupaten/Kota atau Kabupaten/ Kota) Hal yang saa juga untuk Rincian 4 Desa/Kelurahan, harus sudah dicoret untuk yang tidak sesuai c Rincian 7 (noor urut sapel) dan Rincian 8 (noor urut perusahaan) harus saa dengan noor urut pada Daftar VIMK14-DS2, 24 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

30 Blok V, Kolo (1) dan (5) 422 Peeriksaan Blok I2: Keterangan Perusahaan/Usaha a Rincian 5: periksa kegiatan utaa perusahaan/usaha Pada isian KBLI apakah sudah sesuai dengan isian kegiatan utaa perusahaan/usaha Jika ragu, konfirasikan kebali ke pencacah b Rincian 6: Cek konsistensinya dengan naa perusahaan/usahanya c Rincian 7: Isian inial 1900 dan aksial 2014 d Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau eragukan, konfirasikan kepada pencacah untuk dapat dilakukan perbaikan 423 Peeriksaan Blok II: Keterangan Pengusaha a Rincian 1 harus ada isian Jika kosong, konfirasikan kepada pencacah untuk dilengkapi b Rincian 3: Perhatikan kewajaran isian Meskipun kita tidak epunyai batasan tingkat kewajaran uur seorang pengusaha, sebaiknya tetap diperhatikan berapa kewajaran uur seorang pengusaha, isian aksiu 98 c Rincian 4: Perhatikan konsistensi antara pendidikan tertinggi yang ditaatkan dengan uur pada isian Rincian 3, jika terdapat keraguan tanyakan kepada pencacah Tahapan peeriksaan Isian rincian 3 saa dengan 12 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan 2 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 25

31 Isian rincian 3 saa dengan 15 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan 3 Isian rincian 3 saa dengan 18 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan 4 Isian rincian 3 saa dengan 19 aka isian rincian 4 lebih kecil saa dengan Peeriksaan Blok III: Keterangan Pekerja dan Balas Jasa Rincian 1 Banyaknya pekerja (terasuk pengusaha), hari kerja dan rata-rata ja kerja per hari untuk kegiatan Juli 2013 sapai dengan Juni 2014 a Perhatikan isian banyaknya pekerja (Rincian 1a) Untuk setiap bulan kegiatan pada Rincian 1, isian banyaknya pekerja iniu 1 orang b Perhatikan pula isian banyaknya hari kerja (Rincian 1b) Untuk setiap bulan kegiatan ulai bulan Juli Deseber 2013 dan Januari Juni 2014, isian aksiu saa dengan julah hari pada bulan bersangkutan Bulan kegiatan tidak boleh kosong seua, paling tidak ada satu bulan kegiatan harus isi c Perhatikan apakah Rincian 1c sudah diisi dengan benar dan wajar Lakukan pengecekan kewajaran isian rata-rata ja kerja per hari perusahaan/usaha Isian rata-rata ja kerja yang benar adalah 1 24 ja Rincian 2 Banyaknya pekerja (terasuk pengusaha) dibayar dan tidak dibayar enurut jenis pekerja selaa Juni 2014 atau bulan terakhir berproduksi 26 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

32 Lakukan tahapan peeriksaan sebagai berikut: Rincian 2 harus ada isian dan pastikan keterangan pengusaha pada Blok II terasuk dala rincian ini Rincian 2c Kolo (6) harus ada isian inial 1 Kolo (6) yaitu Julah dari Kolo (2) sd (5) untuk asing-asing jenis pekerja Isian Rincian 2a Kol (6) = Rincian 2a Kol (2) + Rincian 2a Kol (3) + Rincian 2a Kol (4) + Rincian 2a Kol (5) Isian Rincian 2b Kol (6) = Rincian 2b Kol (2) + Rincian 2b Kol (3) + Rincian 2b Kol (4) + Rincian 2b Kol (5) Isian Rincian 2c Kol (2) = penjulahan Rincian 2a kol (2) + Rincian 2b Kol (2) Isian Rincian 2c Kol (3) = penjulahan Rincian 2a kol (3) + Rincian 2b Kol (3) Isian Rincian 2c Kol (4) = penjulahan Rincian 2a kol (4) + Rincian 2b Kol (4) Isian Rincian 2c Kol (5) = penjulahan Rincian 2a kol (5) + Rincian 2b Kol (5) Isian Rincian 2c Kol (6) = penjulahan Rincian 2a kol (6) + Rincian 2b Kol (6) Rincian 3 Nilai seluruh balas jasa yang dikeluarkan pengusaha (terasuk pengusaha yang dibayar) enurut jenis kelain selaa Juni 2014 atau bulan terakhir berproduksi dala rupiah Cerati apakah rincian ini telah diisi dala satuan rupiah dengan benar dan sudah wajar, keudian lakukan langkah berikut ini: Isian Rincian 3c Kol (2) = Rincian 3a Kol (2) + Rincian 3b Kol (2) Isian Rincian 3d Kol (3) = Rincian 3a Kol (3) + Rincian 3b Kol (3) Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 27

33 Perhatikan kewajaran isian Jika Blok III Rincian 3a dan Rincian 3b terisi, aka Rincian 1a serta Rincian 2c Kol (2) dan atau Kol (3) harus terisi 425 Peeriksaan Blok IV: Biaya/Pengeluaran Perusahaan/Usaha Selaa Bulan Juni 2014 atau Bulan Terakhir Berproduksi a Periksa apakah seua biaya/pengeluaran yang ada pada Rincian 1 sd Rincian 14 Kolo (4) sudah benar dala satuan rupiah Jika terdapat keraguan konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang b Rincian 1a sd Rincian 1g terdapat isian aka Kolo (3) banyaknya bahan baku dan penolong yang digunakan harus ada isian dan lihat kewajarannya dengan isian Kolo (4) nilai (rupiah) pada bulan terakhir berproduksi, dengan patokan harga pasaran bahan baku dan penolong yang berlaku enurut satuan standar c Jika rincian 1a sd 1g Kolo (1) ada isian, aka Kolo (2) dan (3) tidak boleh kosong d Jika Rincian 2a sd Rincian 2g terdapat isian, aka Kolo (3) banyaknya peakaian peluas dan bahan bakar yang digunakan harus ada isian, lakukan pengecekan kewajarannya dengan isian Kolo (4) biaya/pengeluaran pada bulan Juni 2014 (nilai dala rupiah), dengan patokan harga pasaran bahan bakar dan peluas yang berlaku enurut satuan standar e Hitung kebali Rincian 15 kolo (4) apakah sudah sesuai dengan penjulahan Rincian 1 sd Rincian Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

34 426 Peeriksaan Blok V: Produksi dan Pendapatan Perusahaan/Usaha Selaa Juni 2014 atau Bulan Terakhir Berproduksi a Rincian 1 Nilai produksi bukan akloon Rincian 1a Kolo (1) jenis barang yang dihasilkan harus sesuai dengan 5-digit KBLI Kolo (2) dari kegiatan utaa perusahaan/usaha (Blok I2 Rincian 5) Periksa penulisan jenis barang yang dihasilkan, satuan standar, banyaknya, dan nilai pada Rincian 1a sd Rincian 1d Kolo (1) telah dituliskan secara berurutan dan diulai dari nilai produksi terbesar ke nilai produksi yang terkecil Bila salah lakukan perbaikan Periksa seua nilai produksi enurut jenis barang yang dihasilkan apakah harga per jenis barang yang dihasilkan per satuan standar sesuai dengan harga pasar yang berlaku Jika terdapat keraguan konfirasikan pada pencacah untuk engetahui apakah perlu dilakukan perbaikan dan kunjungan ulang Lihat kewajaran nilai produksi di Blok V Rincian 1 dengan biaya/pengeluaran bahan-bahan yang digunakan (Blok IV Rincian 1) pada bulan Juni 2014 atau Bulan Terakhir Berproduksi Periksa penjulahan nilai pada Rincian 1f Kolo (4) harus erupakan penjulahan dari Rincian 1a sd 1e Kolo (4) b Rincian 2 Pendapatan dari jasa industri (akloon) Jika Blok V Rincian 1 tidak ada isian, aka Rincian 2 harus isi Jika Blok V Rincian 1 ada isian, aka Rincian 2 bisa ada isian Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 29

35 c Rincian 3 Pendapatan dari kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Periksa apakah ada pendapatan dari kegiatan lain di luar Rincian 1 Rincian 3a Kolo (5) erupakan keuntungan/kerugian penjualan barang dala bentuk yang saa Rincian 3b Kolo (5) erupakan bunga atas sipanan, bagi hasil, dan sejenisnya Rincian 3c Kolo (5) erupakan nilai subangan, hadiah dan sejenisnya Rincian 3d Kolo (5) erupakan nilai pendapatan dari kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha selain Rincian 3a, 3b, dan 3c Periksa kebenaran isian Rincian 3 Kolo (5), apakah sudah erupakan penjulahan dari nilai pada Rincian 3a, 3b, 3c, dan 3d Jika Rincian 3 Kolo (5) Rincian 1f Kolo (5), aka tanyakan kebali ke pencacah d Rincian 4 Julah (Rincian 1f + Rincian 2+ Rincian 3) Periksa penjulahan nilai pada Rincian 4 Kolo (5) harus erupakan penjulahan dari Rincian 1f Kolo (5) + Rincian 2 Kolo (5) + Rincian 3 Kolo (5) 427 Peeriksaan Blok VI: Ringkasan a Periksa isian pendapatan di Kolo (1), apakah sudah sesuai dengan isian Blok V Rincian 4 Kolo (5) b Periksa isian biaya/pengeluaran di Kolo (2), apakah sudah sesuai dengan penjulahan Blok III Rincian 3c Kolo (4) dan Blok IV Rincian 15 Kolo (4) 30 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

36 c Periksa isian selisih di Kolo (3), apakah sudah sesuai dengan pengurangan antara Kolo (1) dan (2) Jika hasilnya inus (-), harap diteliti kebali isian Blok III, Blok IV dan Blok V Jika ternyata asih inus (-), aka tanyakan kepada PCS dan tuliskan alasan di blok catatan 428 Peeriksaan Blok VII: Nilai Harta Perusahaan/Usaha Periksa apakah isian nilai Rincian 1a sd 2e Kolo (2) per 30 Juni 2014 sudah dala rupiah a Harta lancar Periksa kebenaran isian Rincian 1a sd 1b Kolo (2), apakah sudah sesuai Periksa penjulahan nilai pada Rincian 1 Kolo (2) = Rincian 1a Kolo (2) + Rincian 1b Kolo (2) b Harta tetap Periksa kebenaran isian Rincian 2a sd 2e Kolo (2), apakah sudah sesuai Periksa penjulahan nilai pada Rincian 2 kolo (2) erupakan penjulahan Rincian 2a Kolo (2) sd Rincian 2e Kolo (2) 429 Peeriksaan Blok VIII: Suber Modal Perusahaan/Usaha (per 30 Juni 2014) a Rincian 1 Suber odal Periksa Rincian 1 harus 100, erupakan hasil penjulahan persentase Rincian 1a + Rincian 1b b Rincian 2 Suber odal dari pihak lain berasal dari Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 31

37 Periksa Rincian 2 harus 100, erupakan hasil penjulahan persentase Rincian 2a sd Rincian 2h c Rincian 3 Berapa besarnya pinjaan bank? Periksa Rincian 3, rincian ini harus terisi jika Rincian 2a terisi d Rincian 4 Persentase nilai agunan yang digunakan untuk pinjaan bank tersebut? Periksa Rincian 4 harus sesuai dengan kode yang dilingkari e Rincian 5a Apakah pinjaan bank tersebut terasuk kredit bersubsidi? Periksa Rincian 5a harus sesuai dengan kode yang dilingkari f Rincian 5b Jenis pinjaan bank terasuk Jika Rincian 5a kode 1 aka periksa isian Rincian 5b harus sesuai dengan kode yang dilingkari g Rincian 6 Alasan utaa tidak einja dari bank: Periksa Rincian 6 jika Rincian 2a kosong, isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari 4210 Peeriksaan Blok IX : Alat/Mesin dan Sarana Pengolahan Utaa Periksa isian pada Kolo (1) sd Kolo (5) Jika Kolo (1) ada isian, aka Kolo (2) sd Kolo (4) dan atau Kolo (5) harus ada isian 4211 Peeriksaan Blok X: Kesulitan dan Keitraan a Rincian 1a: Kesulitan utaa 32 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

38 Periksa Rincian 1a harus terisi sesuai dengan kode yang dilingkari Jika salah satu kode 2 sd 8 atau kode 0 yang dilingkari langsung ke Rincian 2a Jika kode 8 dilingkari, aka harus dituliskan kesulitan utaa lainnya b Rincian 1b: Alasan utaa kesulitan bahan baku Periksa Rincian 1b jika Rincian 1a kode 1 dilingkari Periksa Rincian 1b harus terisi sesuai dengan kode yang dilingkari Jika Rincian 1b kode 4 dilingkari aka harus dituliskan alasan utaa kesulitan bahan baku lainnya c Rincian 2a: Apakah perusahaan/usaha pernah enjalin keitraan? Periksa Rincian 2a harus terisi sesuai dengan kode yang dilingkari Jika Rincian 2a kode 2 dilingkar,i langsung ke Blok XI Rincian 1 Jika Rincian 2a kode 2 dilingkari langsung ke Blok XI Rincian 1 d Rincian 2b: Jenis keitraan yang pernah dilakukan oleh perusahaan/usaha selaa setahun yang lalu Periksa Rincian 2b jika Rincian 2a kode 1 dilingkari Periksa Rincian 2b harus terisi sesuai dengan penjulahan kode yang dilingkari Jika Rincian 2b kode 32 dilingkari aka harus dituliskan jenis keitraan lainnya e Rincian 2c: Badan/lebaga yang pernah enjalin keitraan selaa setahun yang lalu Periksa Rincian 2c harus terisi sesuai dengan penjulahan kode Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 33

39 yang dilingkari Jika Rincian 2c kode 16 dilingkari, aka harus dituliskan jenis keitraan lainnya f Rincian 2d: Apakah ada eorandu of understanding (MoU) perjanjian dala enjalin keitraan? Periksa Rincian 2d harus terisi sesuai dengan kode yang dilingkari g Rincian 2e: Sebutkan tahun terakhir perusahaan/usaha enjalin keitraan Periksa isian Rincian 2e inial saa dengan tahun pertaa berproduksi dan aksial Peeriksaan Blok XI: Pelayanan dan Bibingan Usaha a Rincian 1: Apakah perusahaan/usaha saat ini enjadi anggota koperasi? Periksa Rincian 1 harus terisi sesuai dengan kode yang dilingkari b Rincian 2a: Jenis pelayanan/bantuan yang pernah diteria perusahaan/usaha selaa setahun yang lalu Periksa Rincian 2a harus terisi sesuai dengan penjulahan kode yang dilingkari Jika Rincian 2a kode 32 dilingkari aka harus dituliskan jenis pelayanan/bantuan yang pernah diteria lainnya Jika Rincian 2a kode 0 dilingkari langsung ke Rincian 3 c Rincian 2b: Badan/lebaga yang pernah eberi pelayanan/bantuan Periksa Rincian 2b harus terisi sesuai dengan penjulahan kode yang dilingkari 34 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

40 Jika Rincian 2b kode 32 dilingkari aka harus dituliskan badan/lebaga lainnya yang pernah eberi pelayanan/bantuan lainnya d Rincian 3: Alasan utaa tidak pernah eperoleh pelayanan/bantuan Periksa Rincian 3 jika Rincian 2a kode 0 dilingkari Periksa Rincian 3 harus terisi sesuai dengan kode yang dilingkari Jika Rincian 3 kode 5 dilingkari aka harus dituliskan alasan utaa tidak pernah eperoleh pelayanan/bantuan lainnya e Rincian 4a: Jenis bibingan/pelatihan/penyuluhan yang pernah diikuti selaa setahun yang lalu Periksa Rincian 4a harus terisi sesuai dengan penjulahan kode yang dilingkari Jika Rincian 4a kode 8 dilingkari, aka harus dituliskan jenis bibingan/pelatihan/penyuluhan lainnya f Rincian 4b: Penyelengara bibingan/pelatihan/penyuluhan Periksa Rincian 4b harus terisi sesuai dengan penjulahan kode yang dilingkari Jika Rincian 4b kode 16 dilingkari aka harus dituliskan penyelengara bibingan/pelatihan/penyuluhan lainnya 4213 Peeriksaan Blok XII: Distribusi dan Alokasi Peasaran 2013/2014 a Rincian 1: Persentase produk yang dihasilkan untuk kebutuhan Periksa penjulahan dari Rincian 1a sd 1d harus 100 b Rincian 2: Persentase (dari nilai produksi) alokasi peasaran Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 35

41 Periksa penjulahan dari Rincian 2a sd 2b harus Peeriksaan Blok XIII: Catatan Apabila ada hal-hal yang eerlukan keterangan, bisa dituliskan pada Blok ini Selain inforasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa enabahkan catatan untuk eperjelas asalah yang berkaitan dengan isian Daftar VIMK14-S Peeriksaan Blok XIV: Keterangan Responden Periksa apakah responden telah enuliskan dengan lengkap dan jelas Rincian 1 sd Rincian 4, dan ebubuhkan tanda tangan 4216 Peeriksaan Blok XV: Keterangan Petugas Periksa apakah Rincian 1 sd Rincian 4 sudah terisi dengan lengkap dan jelas Kolo (2) isian untuk pencacah: naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangan serta noor hp Apabila Kolo (2) asih kosong, pencacah harus engisi sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Setelah selesai elakukan peeriksaan terhadap seluruh isian dan telah elakukan perbaikan/pebetulan jika diperlukan, pengawas enulis di Kolo (3) naa, tanggal pelaksanaan kegiatan dan ebubuhkan tanda tangannya, sebagai bukti 36 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

42 Lapiran 1 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 37

43 Lapiran 2 38 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan

44 Buku Pedoan Pengawas/Peeriksa VIMK14 Tahunan 39

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi

Lebih terperinci

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang Keberhasilan suatu kegiatan survei tidak terlepas dari tanggung jawab, fungsi dan peran seluruh

Lebih terperinci

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan

Pedoman Pemeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan Pedoan Peeriksa/Pengawas VIMK14 Triwulanan i ii Pedoan Pengawas/ Peeriksa VIMK14 Triwulanan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas

Lebih terperinci

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA

BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 0 1 5 (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan

KATA PENGANTAR. Pedoman Teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota VIMK14 Triwulanan KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan tiap triwulan pada tahun 2014 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

BUKU 1: PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN BPS PROVINSI/KABUPATEN/KOTA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 5 (VIMK5-TAHUNAN) BADAN PUSAT STATISTIK BUKU : PEDOMAN TEKNIS PIMPINAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Januari 2013 Deputi Bidang Statistik Produksi. Dr. Adi Lumaksono, MA NIP BUKU 1 KATA PENGANTAR Buku 1 ini erupakan seri Buku Pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 Buku ini euat pedoan bagi para Pipinan

Lebih terperinci

BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH

BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 1 5 (VIMK15-TAHUNAN) BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2: PEDOMAN PENCACAH SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL R A H A S I A REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 TRIWULAN I Januari Maret BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA KATA PENGANTAR Survei Industri Besar dan Sedang Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari survei Industri Besar dan Sedang tahun sebelumnya. Buku Pedoman Pengawas ini dibuat untuk pelaksanaan lapangan di tingkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja. KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa dalam Survei Usaha Terintegrasi 2005 (SUSI05) digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi para pengawas dalam melakukan pengawasan/pemeriksaan terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3) REPUBLIK INDONESIA R A H A S I A SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 214 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL IM IK Kode 2-digit KBLI - 1-2 VIMK14-S2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Provinsi

Lebih terperinci

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 215 TAHUNAN Industri Mikro Industri Kecil 2-digit KBLI: - 1-2 VIMK15-S2 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK15-DS2)

Lebih terperinci

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I. KETERANGAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-DS1 BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Lebih terperinci

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK 0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,

Lebih terperinci

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan.  INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2014-2016 http://www.bps.go.id BADAN PUSAT STATISTIK Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2015 Tahunan Laporan ditulis pada: October 24, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN II : APRIL - JUNI VIMK13-S2 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS) REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 213 BADAN PUSAT STATISTIK PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I : JANUARI - MARET VIMK13-S1 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 ) BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2017 pala Badan Pusat Statistik. Suhariyanto KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pengawas ini disusun dalam rangka kegiatan Pendataan Usaha Mikro Kecil dan Usaha Menengah Besar Sensus Ekonomi 2016 ( Pendataan UMK dan UMB SE2016). Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan

Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2012-2014 BADAN PUSAT STATISTIK KATALOG BPS : 6104008 Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan INDUSTRI MIKRO DAN

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.

Definisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real. 0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. BUKU 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI Halaman i iii I. PENDAHULUAN 1.1. U m u m.... 1 1.2. Landasan Hukum... 3 1.3. T u j u a n... 3 1.4. Lingkup dan Cakupan... 4 1.5. Data dan Keterangan yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA SKP13-S REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN 2013 BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) (2) 1. Provinsi : 2. Kabupaten/Kota*) : 3. Kecamatan : 4. Desa/Kelurahan*) : 5. Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL VIMK12-S 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *) Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8.

BAB III m BAHASAN KONSTRUKSI GF(3 ) dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan mengacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 2.8. BAB III BAHASAN KONSTRUKSI GF( ) Untuk engonstruksi GF( ) dala penelitian ini dapat dilakukan dengan engacu pada konsep perluasan filed pada Bab II bagian 28 Karena adalah bilangan pria, aka berdasarkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan)

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan) Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Triwulan 2 (Triwulanan) Laporan ditulis pada: March 5, 2015 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id

Lebih terperinci

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK INDUSTRI MIKRO - 1 INDUSTRI KECIL - 2 KODE KBLI 2 digit BLOK I: PENGENALAN TEMPAT (3) 1. Provinsi 2. Kabupaten/Kota *) 3. Kecamatan 4. Desa/Kelurahan *) 5. Nomor

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) VIMK11-S REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK TRIWULAN IV ( OKTOBER - DESEMBER ) 1. Provinsi BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS) (1) (2) (3) 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kabupaten/Kota *)

Lebih terperinci

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS) VIMK10-S 1. Provinsi REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL 2010 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK10-DS)

Lebih terperinci

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015

Volume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015 Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum

1 PENDAHULUAN. v BAB. 1.1 Umum v BAB PENDAHULUAN. Umum Menjelang pasar bebas ASEAN atau penyatuan masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) tahun 25 penting bagi kita Bangsa Indonesia untuk memperkuat sistem perekonomian.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan 2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2013 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Usaha Koperasi Simpan Pinjam Tahun

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2016 ABSTRAKSI Industri Pengolahan Mikro dan Kecil (IMK) berperan penting dalam menyokong perekonomian Indonesia pada saat terjadi krisis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP

KATA PENGANTAR. Selamat Bekerja. Jakarta, Juni 2004 Kepala Badan Pusat Statistik. DR. Soedarti Surbakti NIP KATA PENGANTAR Survei Rumah Tangga Usaha Budidaya Perikanan 2004 merupakan lanjutan dari kegiatan Sensus Pertanian 2003 untuk sub sektor budidaya perikanan. Tujuan Survei ini adalah mendapatkan data statistik

Lebih terperinci

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni Direktorat Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sakernas Agustus 2017 i Pedoman Pengawas KATA PENGANTAR Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) merupakan salah satu sumber data ketenagakerjaan yang penting di Indonesia. Data hasil Sakernas telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2014 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri mikro

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) KATALOG BPS: 1402030 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA PENANGKAPAN IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SPI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013)

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2014 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH

SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN 6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan

Lebih terperinci

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan

MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DIREKSI

Lebih terperinci

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS)

SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) KATALOG BPS: 1402028 SENSUS PERTANIAN 2013 SURVEI RUMAH TANGGA USAHA BUDIDAYA IKAN TAHUN 2014 PEDOMAN PEMERIKSA (ST2013-SBI.PMS) BADAN PUSAT STATISTIK Kata Pengantar Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan

Lebih terperinci

BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK

BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 2 PEDOMAN PENCACAHAN BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 2 ini merupakan seri Buku Pedoman yang disusun dalam rangka Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) tahun 2013. Buku ini memuat pedoman

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2011-2012.

Lebih terperinci

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.

Lebih terperinci

Uji Rank Mann-Whitney Dua Tahap

Uji Rank Mann-Whitney Dua Tahap Statistika, Vol. 7 No., 55 60 Mei 007 ji Rank Mann-Whitney Dua Tahap Teti Sofia Yanti Dosen Jurusan Statistika FMIPA NISBA. Abstrak ji rank Mann-Whitney adalah salah satu bentuk pengujian dala analisis

Lebih terperinci

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan

Lebih terperinci

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012

Pertemuan ke-3 Persamaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 27 September 2012 Perteuan ke-3 Persaaan Non-Linier: Metode ½ Interval (Bisection) 7 Septeber 01 Analisa Terapan Terapan:: Metode Nuerik Dr.Eng. Agus S. Muntohar Metode Bisection Dasar Teorea: Suatu persaaan ()0, diana

Lebih terperinci

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi

Penyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015

Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Tahunan, 2015 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Tahunan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri mikro

Lebih terperinci

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM

KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA

PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Tahunan

Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Tahunan Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Industri Mikro Dan Kecil 2014 Tahunan Laporan ditulis pada: January 6, 2016 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php

Lebih terperinci

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil Prosiding SI MaNIs (Seinar Nasional Integrasi Mateatika dan Nilai Islai) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-5 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaan 1 Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang

Lebih terperinci

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015

Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan, 2015 ABSTRAKSI Survei Industri Mikro dan Kecil (VIMK) Triwulanan merupakan survei yang dilakukan secara sampel terhadap perusahaan industri

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS KOPERASI, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN LEMBAR PENGESAHAN / PENOLAKAN DAFTAR PERUSAHAAN ( DIISI OLEH PETUGAS KPP ) 1. Naa Perusahaan : 2. Noor Tanda Daftar Perusahaan : 2

Lebih terperinci