FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU
|
|
- Budi Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK) Vol., No. 1, April 015, hl FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU Rekyan Regasari MP, ST., MT. 1, Budi Dara Setiawan, S.Ko., M.Cs., Issa Arwani, S.Ko., M.Sc. 3 1,,3 Progra Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer Universitas Brawaya Eail: 1 rekyan.rp@ub.ac.id, s.budidara@ub.ac.id, 3 issa.arwani@ub.ac.id (Naskah asuk: 9 Januari 015, diteria untuk diterbitkan: 17 Februari 015) Abstrak Teknologi Kinect adalah teknologi yang dikebangkan untuk gae. Kinect eungkinkan peain gae engontrol perainan dengan enggunakan gerakan dan suara. Hal ini dikarenakan di dala Kinect terdapat 3 hardware yang bekerja bersaa-saa. Tiga hardware tersebut yaitu color VGA video caera, sensor kedalaan, dan ulti array icrophones. Karena itu, penelitian ini encoba engebangkan sensor Kinect untuk keperluan endeteksi telapak tangan dan gesturnya untuk digunakan sebagai kontrol lapu. Hal ini dilakukan dengan enabahkan beberapa proses pengolahan citra. Pengenalan telapak tangan, enggunakan sensor VGA caera dan depth caera dala Kinect. Ketika seorang pengguna enjulurkan tangannya kearah sensor, keudian engangkat jarinya aka progra akan bereaksi. Jika jari yang diangkat aka progra akan engaktifkan saklar pada. Sedangkan jika 5 jari yang diangkat, aka progra akan engaktifkan saklar hidup. Dala penelitian ini ada fitur yang digunakan dan dibandingkan hasilnya. Fitur yang digunakan adalah fitur Moent Invariant dan Length of Edge. Hasil lebih baik diberikan jika pengenalan dilakukan dengan enggunakan Length of Edge. Dari seluruh data uji yang dipakai, untuk pengenalan dengan enggunakan fitur Length of Edge, akurasi aksial diperoleh sebesar 100%, sedangkan dengan enggunakan fitur Moent Invariant, akurasi aksial diperoleh sebesar 80%. Kata kunci: Moent Invarian, Length of Edge, gesture telapak tangan Abstract Kinect is a technology developed for gae. Kinect allows players to control gae play by using oveent and sound. This is because Kinect has 3 hardware that work together. The three hardware are VGA video caera, depth sensor and ulti-array icrophones. Therefore, this study attepts to use Kinect sensor for detecting the pal's gestures and use the as a light control. This is done by adding soe iage processing technique. The pal's gesture detection is done by using the VGA caera and depth caera in Kinect Sensor. When a user sticking his hand out and raise his fingers, then progra will gives response. If fingers are raised, progra will activate off switch, while if 5 fingers are raised, progra will activate on switch. There are two features are used in this study, and the results are copared. The features are Moent Invariant and Length of Edge. Better results given by recognition using the Length of Edge. Fro all the test data used, recognition using Length of Edge give 100% accuracy, while recognition using Moent Invariant features, give 80% in acuracy. Keywords: Moent Invarian, Length of Edge, pal gesture 1. PENDAHULUAN Kinect adalah perangkat yang dicipatakan untuk keperluan gae (perainan). Kinect dapat endeteksi gerakan pada tubuh anusia untuk engontrol perainan. Meskipun deikian, karena keapuannya untuk engenali gerakan tubuh itu, Kinect bisa digunakan untuk engontrol perangkat keras lainnya. Keapuan yang diiliki Kinect dikarenakan terdapat 3 inovasi hardware yang bekerja bersaa-saa di dala sensor Kinect. Sensor-sensir tersebut adalah color VGA video caera, sensor kedalaan, dan ulti array icrophones. 73 Beberapa penelitian yang enggunakan teknologi Kinect ini adalah penelitian oleh Irfan, 013, yang enggunakan Kinect untuk eandu robot huanoid yang telah dirancang. Seentara itu Achad Teguh Wibowo dkk pada tahun 013, eneliti jarak terbaik untuk enggunakan Kinect. Kinect dapat engenali gerakan tubuh dengan baik dengan jarak inial antara Kinect dengan tubuh adalah ± 0.84 dan jarak aksialnya adalah ± Di penelitiannya, Ia engunakan Kinect untuk enyalakan LED pada port yang diinginkan dengan enggunakan gerakan tubuh. Penelitian serupa yang sudah pernah dilakukan juga, yaitu penelitian enggunakan Kinect untuk endeteksi gerakan telapak tangan sebagai saklar
2 74 Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK), Vol., No. 1, April 015, hl lapu. (Regasari, 015). Dala penelitian tersebut, citra telapak tangan yang diabil dengan Kinect de ekstrak fiturnya dan keudian dilakukan klasifikasi. Fitur yang digunakan adalah Moent Invarian. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah akurasi sebesar 80%. Penelitian ini berusaha engebangkan pengenalan telapak tangan yang sudah pernah dilakukan sebelunya. Jika pada penelitian Regasari, 015 enggunakan fitur Moent Invarian, pada penelitian kali ini akan dibandingkan hasilnya jika enggunakan fitur Length of Edge. Ujicoba dilakukan dengan enggunakan prototype berupa software berbasis windows untuk ensiulasikan lapu pada dan enyala. Windows enyediakan SDK untuk ebuat kode progra yang terkoneksi dengan Kinect. Panduan ebuat progra berbasis windows untuk Kinect bisa dilihat pada (Catuhe, 01). Masalah yang diruuskan dala penelitian ini adalah: (1) Bagaiana endeteksi gestrur telapak tangan dengan enggunakan sensor Kinect. () Bagaiana hasil akurasi deteksi gesture dengan Kinect, ketika enggunakan fitur Moent Invariant dan Length of Edge.. KINECT Kinect adalah perangkata yang dibuat oleh Microsoft untuk erubah cara berain seseorang di dala perainan yang biasanya hanya enggunakan joystick, sekarang dapat berinteraksi dengan perainan dengan enggunakan gerakan badan (Zeng, 01). Kinect apu eningkatkan interkasi dengan peain karena eiliki 3 sensor, yaitu: depth sensor, color caera, dan, four-icrophone array. (Zeng, 01). Bentuk Kinect dapat dilihat dala Gabar MOMENT INVARIAN Moen Invarian dikenalkan oleh Hu pada tahun 196 yang erupakan fungsi nonlinear yang invarian terhadap rotasi, translasi dan skala. (Gonzales, R.and R. E. Wood. 00) Moen dapat enggabarkan area suatu objek, posisi, orientasi dan paraeter terdefinisi lainnya. Persaaan dasar dari oen suatu objek didefinisikan sebagai seperti di persaaan (1). x i y (1) (Flusser, Jan and Toas Suk, 009). Paraeter (i + j) adalah order dari oent, x dan y enyatakan koordinat titik pixel, sedangkan a xy enyatakan intensitas titik pada koordinat (x,y). Moen tingkat ke-0 (zero order oent dilabangkan dengan 00 ) dan ke-1 (first-order oents dilabangkan dengan 01 dan 10 ) didefinisikan sebagai persaaan (), (3), dan (4). 00 a xy () j a 10 x. a xy 01 y. a xy xy (3) (4) (Flusser, Jan and Toas Suk, 009) Pada citra biner, a xy akan bernilai 0 atau 1. Jika objek dari suatu citra bernilai 1, dan latar blakangnya bernilai 0, aka oent tingkat ke-0 ( 00 ) enggabarkan area dari objek. Untuk encari titik pusat dari area atau asa (centroid) digunakan persaaan (5). ' x 10 dan y ' (5) (Flusser, Jan and Toas Suk, 009) 01 dengan (x,y ) erupakan pusat koordinat dari objek. Moen pusat (central oent) adalah oen yang bersesuaian dengan pusat area, didefinisikan pada persaaan (6). ' i ' j x x y y axy (6) (Flusser, Jan and Toas Suk, 009) Gabar 1. Kinect untuk Xbox. (a) Kinect untuk Xbox 360. (b)beberapa sensor dala Kinect suber: Zeng, 01 dan oen pusat yang ternoralisasi dinyatakan dengan persaaan (7). 00 (7) (Flusser, Jan and Toas Suk, 009) i j 1, dengan dan (i+j) (oen tingkat ke-1 adalah selalu invarian).
3 Rekyan, dkk, Gesture Recognition Dengan Menggunakan Kinect Untuk Kontrol Lapu 75 Dari oen ternoralisasi pada persaaan (7), sekupulan oen-oen Invarian (invariant oents) dapat didefinisikan. Moen-oen ini sangat berguna dala ebuat vektor ciri untuk pengenalan objek. Ada 7 buah nilai oen yang dabarkan dari persaaan (8) hingga (14) (8) (9) (10) (Flusser, Jan and Toas Suk, 009) (11) (1) (13) (14) Tujuh nilai Moent Invarian tersebut adalah invarian terhadap transforasi citra terasuk di dalanya skala, translasi dan rotasi. Bagaianapun juga tujuh Moen Invarian ini tidak invarian terhadap perubahan kontras. 4. LENGTH OF EDGE Pada penelitian ini, diperkenalkan fitur Length of Edge, yaitu fitur yang enggabarkan panjang tepian dari sebuah objek pada citra. Satuannya adalah pixel. Fitur ini didapatkan dengan cara enghitung banyaknya pixel yang erupakan tepian objek, atau keliling dari sebuah objek. Penjelasannya bisa dilihat seperti dala Gabar Gabar. Fitur Length of Edge Pada Gabar, angka 1 enunjukkan tepian dari objek. pada gabar tersebut, fitur Length of Edge-nya sebesar 15. Fitur ini dipilih sebab gestur tangan yang digunakan elibatkan jari. Panjang tepian objek tangan dengan 5 jari terbuka akan eiliki panjang tepian yang lebih panjang jika dibandingkan dengan objek tangan yang digengga. Tentunya ukuran tangan yang digunakan harus saa, untuk itu perlu dilakukan penyekalaan objek tangan ke dala ukuran yang seraga. 5. METODE PENELITIAN Metode untuk endeteksi telapak tangan, enggunakan etode yang saa dala penelitian Regasari tahun 015, yaitu enggunakan sensor depth caera dan RGB caera pada Kinect. Depth caera dapat endeteksi tingkat kedalaan (jarak relatif) objek-objek yang ditangkap dala sensor ini. Sedangkan rgb caera adalah kaera biasa, yang enangkap gabar dan enterjeahkannya ke dala warna dasar yaitu: erah, hau dan biru. Dari kedua sensor tersebut akan diabil citra telapak tangan. Citra telapak tangan akan bisa terdeteksi pada progra, jika pengguna enjulurkan tangannya kearah sensor. Warna kulit dideteksi dengan enggunakan RGB caera. Dan agar yang terabil hanya telapak tangan saja, aka pengguna diharuskan enjulurkan telapak tangannya ke arah sensor, dan dideteksi dengan enggunakan depth caera. Prinsip kerjanya adalah, sensor akan enagkap warna kulit yang terdekat. Jika pengguna enjulurkan telapak tangannya, aka hanya tepak tangannya yang terlihat, wajah dan lengannya tidak akan terlihat, sebab posisinya lebih jauh dari telapak tangan. Setelah bentuk telapak tangan didapat, citra tersebut dipotong (crop) dan diubah ukurannya (resize) sehingga objek tangan akan eenuhi citra. Ketentuannya adalah: 1. Ukuran pixel dari citra yang digunakan harus tetap. Dala penelitian ini, ukurannya diubah enjadi 85 x 85 pixel.. Gabar tangan harus eenuhi citra (stretch). Artinya ujung atas tangan berada di ujung atas citra, ujung bawah tangan berada di ujung bawah citra, dan begitu juga dengan ujung kiri dan kanannya. Langkah selanjutnya adalah engekstraksi fitur Moent Invarian dan lengt of edge. Penelitian ini enggunakan dua aca gestur. Gesture tersebut bisa dilihat pada gabar 3. Dari citra telapak tangan yang diperoleh, keudian diolah, untuk endapatkan fitur. Fitur-fitur yang diperoleh digunakan untuk pengenalan bentuk. Dala penelitian ini, fitur yang digunakan adalah oent inverian, dan Length of Edge (panjang tepian objek).
4 76 Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK), Vol., No. 1, April 015, hl (a) (b) dikarenakan, walaupun wajah, leher, dan lengan eiliki warna yang saa dengan telapak tanga (warna kulit), tetapi letaknya jauh dibelakang telapk tangan. Gabar 3. Gabar gesture tangan yang digunakan dala penelitian; (a) gesture enyala; (b) gesture pada Pada tahap perancangan dibuat desain pengenalan gestur, dan desain software siulasi serta desain pengujian. Rancangan siste secara uu ditunjukkan oleh Gabar AKUSISI CITRA TELAPAK TANGAN Pada penelitian ini, sensor Kinect yang digunakan adalah sensor Kinect for Xbox. Di dala sensor Kinect ini terdapat beberapa sensor, dan yang dipergunakan dala penelitian ini adalah RGB caera dan depth caera. RGB caera digunakan untuk engabil gabar yang eiliki warna kulit. Referensi warna kulit yang digunakan, engabil hasil penelitian oleh Lin, Chiunhsiun tahun 005. Sedangakan depth caera digunakan untuk engabil gabar-gabar yang erupakan warna kulit, tetapi yang paling dekat dengan posisi Kinect berada. Ini berarti, jika seseorang enjulurkan tangannya kearah Kinect, aka wajah, leher, dan lengannya tidak akan tertangkap kaera. Hal ini 7. EKSTRAKSI FITUR Pada penelitian ini ada fitur yang digunakan, dan diujicoba secara terpisah, yang pertaa adalah fitur dengan enggunakan Moent Invariant, dan yang kedua adalah enggunakan Length of Edge atau panjang pixel dari tepian objek tangan Moent Invarian Dala proses engenali gesture, setiap gesture tangan akan dicari 7 nilai oen invariannya. Tujuh nilai oen ini keudian akan diukur jaraknya dengan nilai oent yang diiliki oleh data latih data latih yang sudah ada. Jarak diukur dengan enggunakan ruus Euclidean distance. Nilai data latih yang terdekat akan diadopsi sebagai hasil. Naun sebelu pengukuran jarak dilakukan. Setiap nilai oent dinoralisasi dulu dengan enggunakan nilai log absolute dari nilai aslinya. Persaaannya bisa dilihat pada persaaan (15) noral = log(abs(nilai oent)) (15) 7.. Length of Edge Pada pengukuran Length of Edge, yang diukur adalah julah pixel putih yang ada pada tepian tangan. Dasar peikirannya adalah jika 5 jari terangkat, aka panjang tepiannya akan seakin panjang, jika dibandingkan dengan ketika hanya jari yang terangkat. Metode ini eiliki batasan agar bisa berhasil diterapkan, antara lain: Gesture tangan diarahkan ke sensor Pengabilan citra tangan Gesture tangan Depth caera dan rgb caera pada kinect Ektraksi fitur dengan oent invarian NYALA/ PADAM Cocokkan dengan data training MOMENT INVARIAN: E E E E E E- Ekstraksi fitur dengan length of edge Cocokkan dengan threshold Length of edge: 1670 px Gabar 4. Bagan alir proses penelitian
5 Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK) Vol., No. 1, April 015, hl Ukuran pixel dari citra yang digunakan harus tetap. Dala penelitian ini, ukurannya diubah enjadi 85 x 85 px.. Gabar tangan harus eenuhi citra (stretch). Artinya ujung atas tangan berada di ujung atas citra, ujung bawah tangan berada di ujung bawah citra, dan begitu juga dengan ujung kiri dan kanannya. Dari beberapa kali percobaan, didapatkan bahwa, untuk ukuran citra 85 x 85, jika kelia jari diangkat, panjang tepiannya akan lebih besar dari 1550 px. Maka angka inilah yang enjadi nilai threshold. Artinya, jika sebuah citra tangan diukur fitur Length of Edge-nya, keudian didapatkan angka lebih dari 1550 px, aka artinya kelia jari terbuka. 8. IMPLEMENTASI Ada dua skenario yang dilakukan dala penelitian ini. Yang pertaa adalah skenario untuk enguji tentang jenis fitur yang digunakan. Hal ini untuk engetahui fitur ana yang enghasilkan hasil yang lebih baik, oen ivariant atau Length of Edge. Skenario yang kedua adalah dengan encoba tangan dari orang yang berbeda. Skenario kedua ini diujikan untuk hasil yang terbaik pada skenario pertaa, sehingga nanti kita bisa elihat, apakah fitur tersebut reliable terhadap perbedaan tangan. Persentase akurasi didapat dari persaaan (16) julah pengenalan yang benar julah total uji coba x 100% (16) Hasil ipleentasi progra untuk elakukan pengujian dapat dilihat pada gabar 5. Gabar 5 Hasil ipleentasi 1 Menyala Menyala 1 Pada Menyala 0 3 Meyala Menyala 1 4 Menyala Menyala 1 5 Menyala Menyala 1 6 Pada Pada 1 7 Pada Pada 1 8 Pada Pada 1 9 no coand Pada 0 10 Pada Pada Pengujian dengan Length of Edge Dari tabel terlihat bahwa hasil akurasinya adalah 13/13 x 100% = 100% benar. hal ini disebabkan karena eang dala beberapa kali percobaan, seua nilai Length of Edgenya berada diatas threshold untuk gesture ati, dan berada di bawah threshold untuk gesture enyala. Taber. Hasil pengujian dengan length of edge Length Noor of Hasil yang Hasil Gesture Edge diharapkan (pixel) Tabel 1. Hasil pengujian dengan Moent Invarian Noor Hasil Yang Kebenaran Hasil gesture Diharapakan Kebenaran Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala 1 9. HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1. Pengujian dengan Moent Invarian Berdasarkan tabel 1, didapatkan akurasi sebesar 8/10 x 100% = 80%. Dari dua percobaan yang salah, salah satunya salah deteksi (gesture no ), dan yang satu lagi tidak dapat engenali (gesture no 9) Pengujian Length of Edge dengan orang yang berbeda. Untuk pengujian dengan orang yang berbeda, hasilnya dapat dilihat pada tabel 3. Ternyata tabel tersebut enunjukkan hasil yang baik. Percobaan dapat enghasilkan akutrasi yang baik karena nilai Length of Edgenya juga sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi karena proses resize yang dilakukan. Dengan adanya resizing, aka ukuran telapak tangan akan selalu saa, eskipun orangnya berbeda. Naun perlu dicatat bahwa gestur yang digunakan untuk ebedakan enyala dan
6 78 Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK), Vol., No. 1, April 015, hl pada, bentuknya berbeda jauh. Dua jari untuk enyala, dan lia jari untuk pada. Jika engangkat 4 jari, bisa jadi hasilnya akan berbeda, sehingga perlu dilakukan pengukuran ulang terhadap threshold yang digunakan. Tabel 1 Hasil pengujian fitur Length of Edge pada orang yang berbeda Length Noor Hasil yang Kebenaran of Hasil Gesture diharapkan Edge Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Mati Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala Menyala 1 Keterbatasan dari fitur length of edge ini adalah sangat tergantung dengan ukuran citra yang digunakan. Ukuran citra yang berubah akan enyebebkan threshold yang digunakan juga berubah. Besarnya tentu harus elalui percobaan kebali. Hal ini berbeda dengan fitur Moent Invariant yang tidak dipengaruhi (infarian) dengan ukuran. 11. DAFTAR PUSTAKA Catuhe, D. 01. Prograing With the Kinect For Windows Software Developent Kit. Microsoft Press. Irfan, Shahrul, Juni 013, Kinect Controlled Huanoid Robot Based On Huan Body Gesture. Regasari, R., Setiawan, B.D., Arwani, I., 015, "Moent Invariant Untuk Pengenalan Citra Telapak Tangan Dari Kinect". Konferensi Nasional Siste Inforasi 015 (KNSI015), Manado. Wibowo, Achad Teguh, dkk, Juni 013, Teknologi Natural User Interface Menggunakan Kinect sebagai Peicu Kerja Perangkat Keras bebasis Fuzzy Inference Syste, Jurnal EECCIS vol 7 no 1. Flusser, Jan and Toas Suk Moent and Moent Invarian in Pattern Recognition. Prague, Czech Republic: WILEY. Gonzales, R.and R. E. Wood. 00. Digital Citra Processing, Second Edition., New Jersey: Prentice Hall, Inc. Zeng, W., 01, Microsoft Kinect Sensor and Its Effect, IEEE MultiMedia, April-June KESIMPULAN Dari ipleentasi dan percobaan yang telah dilakukan dapat disipulkan sebagai berikut: 1) Pada penelitian ini, untuk endapatkan gabar telapak tangan, digunakan sensor berupa RGB caera dan depth caera. Sedangakan fitur yang digunakan untuk engenali adalah fitur oen invarian untuk percobaan pertaa, dan fitur Length of Edge untuk percobaan kedua. ) Pada percobaan dengan fitur Length of Edge, ukuran gabar harus saa, sehingga perlu dilakukan resizing. Nilai threshold optial yang digunakan adalah sebesar 1550 pixel. Tingkat akurasi pengenalan gestur tangan untuk enyalakan lapu tergantung dari fitur pengenalan yang digunakan. jika enggunakan fitur oen invarian, nilai akurasi aksialnya adalah sebesar 80% dan dengan enggunakan Length of Edge tingkat akurasinya sebesar 100%.
BAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini enjelaskan engenai berbagai teori yang digunakan untuk elakukan penelitian ini. Bab ini terdiri dari penjelasan engenai penghitung pengunjung, lalu penjelasan engenai
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANORAMIC IMAGE MOSAIC DENGAN METODE 8 PARAMETER PERSPECTIVE TRANSFORMATION
IMPLEMENTSI PNORMIC IMGE MOSIC DENGN METODE 8 PRMETER PERSPECTIVE TRNSFORMTION Rud dipranata, Hendra Litoo, Cherr G. Ballangan Teknik Inforatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciMAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningrum*, Imam Santoso**, R.
1 MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS TEKSTUR MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI PAKET WAVELET Rosanita Listyaningru*, Ia Santoso**, R.Rizal Isnanto** Abstrak - Tekstur adalah karakteristik yang penting
Lebih terperinciKriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul
Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA
Lebih terperinciPerbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan
2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,
Lebih terperinciSISTEM PENGEPASAN BAJU BERBASIS PUSTAKA XNA MENGGUNAKAN KAMERA KINECT
ISSN 5-4667 JURNAL LINK VOL /No. /Septeber 4 SISTEM PENGEPASAN BAJU BERBASIS PUSTAKA XNA MENGGUNAKAN KAMERA KINECT Sigit Wasista, Setiawardhana, Henrita Paskaria 3,,3 Progra Studi D4 Teknik Koputer, Departeen
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )
PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM
KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciKombinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Telur Ayam Kampung Sebelum Inkubasi
Dijaya, Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Aya Kapung Sebelu Inkubasi 05 Kobinasi Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur untuk Identifikasi Kesuburan Telur Aya Kapung Sebelu
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)
Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lumrah. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya teknologi adalah pengetahuan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keterlibatan teknologi dalam kehidupan manusia merupakan suatu hal yang lumrah. Hal ini disebabkan karena pada hakikatnya teknologi adalah pengetahuan terhadap penggunaan
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciPEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN
6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciUser-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi
User-Based Collaborative Filtering Dengan Meanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dala Siste Rekoendasi Arvid Theodorus 1, Djoko Budiyanto Setyohadi 2, Ernawati 3 Magister Teknologi
Lebih terperinciIdentifikasi Penyakit Periodontitis Kronis pada Citra Dental Panoramic dengan Algoritma Line Strength dan Line Tracking
Identifikasi Penyakit Periodontitis Kronis pada Citra Dental Panoraic dengan Algorita Line Strength dan Line Tracking Dosen Pebibing : Dr H Agus Zainal Arifin, SKo, MKo Anny Yuniarti, SKo, MCopSc Ia Cholissodin
Lebih terperinciBAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FUZZY LOGIC PADA KURSI RODA ELEKTRIK DENGAN KENDALI SUARA
Website : jurnal.j.ac.id/index.php/senastek PENERAPAN METODE FUZZY LOGIC PADA KURSI RODA ELEKTRIK DENGAN KENDALI SUARA Azanul Khairi Ridia 1*, Anton Hidayat 2, Derisa 3 *1,3 Siste Koputer Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciJurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online
Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unied.ac.id/2012/index.php/einstein Aplikasi Citra Landsat 8 Oli Untuk Menganalisa Kerapatan Vegetasi Bill Cklinton Sianjuntak dan Rita Juliani* Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH
SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciKLASIFIKASI JENIS POHON MANGGA GADUNG DAN CURUT BERDASARKAN TESKTUR DAUN
SESINDO 011-Jurusan Siste Inforasi ITS KLASIFIKASI JENIS POHON MANGGA GADUNG DAN CURUT BERDASARKAN TESKTUR DAUN Soffiana Agustin 1), Eko Prasetyo ) 1,) Progra Studi Teknik Inforatika, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciSistem Keamanan Ruangan Berbasis WEB Menggunakan Webcam dan Sensor PIR
Siste Keaanan Ruangan Berbasis WEB Menggunakan Webca dan Sensor PIR Ahad Syafiul Ua Ahad.syafiul94@gail.co Universitas Jeber Babang Supeno babangsupeno@gail.co Universitas Jeber Widya Cahyadi cahyadi@unej.ac.id
Lebih terperinciCLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA
CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES Perteuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA Miniu distance classifiers elakukan klasifikasi berdasarkan jarak terpendek. Ada dua jenis yang dibahas:. The Euclidean Distance
Lebih terperinciPERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciPenyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciGambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran
2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.
Lebih terperinciBAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM
BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciPENGARUH DISTRIBUSI PEMBOBOTAN TERHADAP POLA ARRAY PADA DELAY AND SUM BEAMFORMING
INDEPT, Vol., No., Juni 0 ISSN 087 945 PENGARUH DISTRIBUSI PEBOBOTAN TERHADAP POLA ARRAY PADA DELAY AND SU BEAFORING Ananto E. Prasetiadi Dosen Tetap Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL
BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan
Lebih terperinciMembelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra
Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT
ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperincimatematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s
i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciFORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/8 Kode Mata Kuliah : S14009 Mata Kuliah : Struktur Data Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 3 Dosen : Atep
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pengaruh Alur Permukaan Sirip pada Sistem Pendingin Mesin Kendaraan Bermotor
Jurnal Kopetensi Teknik Vol. 1, No. 1, Noveber 009 1 Studi Eksperien Pengaruh Alur Perukaan Sirip pada Siste Pendingin Mesin Kendaraan Berotor Sasudin Anis 1 dan Aris Budiyono 1, Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciFORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : SI4015 Mata Kuliah : Rekayasa Siste Inforasi Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 6 Dosen
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hitam di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-37 Pengendalian Kualitas Proses Produksi Teh Hita di PT. Perkebunan Nusantara XII Unit Sirah Kencong Qulsu Dwi Anggraini, Haryono, Diaz
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciPENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)
Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,
Lebih terperinciKonstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil
Prosiding SI MaNIs (Seinar Nasional Integrasi Mateatika dan Nilai Islai) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-5 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaan 1 Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB Aey Indah Pratiwi Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Lebih terperinciAPLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST
APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber
Lebih terperinciSeminar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, Juli 2011
Seinar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, 19-22 Juli 2011 UNIT SENTRAL DATA SEBAGAI MEDIA PENGONTROL PERALATAN LISTRIK BERBASIS ATMEGA8515 DAN POWER LINE CARRIER Ferry Trivianto ferry@student.eepis-its.edu
Lebih terperinciTHE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA
THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciPEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP
E-Jurnal Mateatika Vol. 3, No. Januari 204, 25-32 ISSN: 2303-75 PEMILIHAN KRITERIA DALAM PEMBUATAN KARTU KREDIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY AHP JOKO HADI APRIANTO, G. K. GANDHIADI 2, DESAK PUTU EKA
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kartu Prabayar IM3 PT Indosat (Indonesia Satellite Coorporation) adalah salah satu perusahaan penyelenggara jasa telekounikasi internasional yang terkeuka di Indonesia. Selain
Lebih terperinciLampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01
Lapiran 3 LKS Siulasi Tertutup 01 A. Standar Kopetensi Menerapkan konsep kelistrikan dala berbagai penyelesaian asalah dan berbagai produk teknologi. B. Kopetensi Dasar Meforulasikan besaran-besaran listrik
Lebih terperinciDESAIN KONTROL PATH FOLLOWING QUADCOPTER DENGAN ALGORITMA LINE OF SIGHT
Seinar Nasional Inoasi Dan Aplikasi eknologi Di Industri 27 ISSN 285-428 IN Malang 4 Pebruari 27 DESAIN KONROL PAH FOLLOWING QADCOPER DENGAN ALGORIMA LINE OF SIGH Anggara risna Nugraha urusan eknik Elektro
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta
Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa
Lebih terperinciFAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT
FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA Elvi Syahriah 1, Khozin Mu taar 2 1,2 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika
Lebih terperinciBILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA
J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengenalan Objek Visual Untuk Pengamanan dan Pemantauan Fasilitas PLTA
Perancangan Siste Pengenalan Objek Visual Untuk Pengaanan dan Peantauan Fasilitas PLTA Abdillah Triningtyas, Dr. Ir. Achad Affandi, DEA., Dr. Ir. Wirawan, DEA Bidang Studi Telekounikasi Multiedia Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor
Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3
Lebih terperinciPERBANDINGAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT
PERBANDINGAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT SHORT-RUN F DENGAN V DARMANTO NRP 131 01 07 DOSEN PEMBIMBING Dr. Muhaad Mashuri, MT. PROGRAM MAGISTER JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG
Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperinciPERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PENJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP
PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN UNTUK PERJADUALAN PRODUKSI JENIS FLOW SHOP (Didik Wahyudi) PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA HEURISTIK RAJENDRAN
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID
PEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID Rody Verdika Cahyadi *), Kodrat Ian Satoto, and R. Rizal Isnanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU
BAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU Salah satu langkah yang paling penting dala ebangun suatu odel runtun waktu adalah dari diagnosisnya dengan elakukan peeriksaan apakah
Lebih terperinciAPLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID
Seinar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 Noveber 207 APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Febryna Chaniago, Rikip Ginanjar 2, Rosalina
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan
Lebih terperinciSISTEM PENGENAL JENIS POHON MANGGA BERDASARKAN TEKSTUR DAUN MENGGUNAKAN SVM DAN FK-NNC
EKSPLORA INFORMATIKA 11 SISTEM PENGENAL JENIS POHON MANGGA BERDASARKAN TEKSTUR DAUN MENGGUNAKAN SVM DAN FK-NNC Eko Prasetyo Progra Studi Teknik Inforatika, Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Surabaya
Lebih terperinciPersamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis
Bab 2 Persaaan Schrödinger dala Matriks dan Uraian Fungsi Basis 2.1 Matriks Hailtonian dan Fungsi Basis Tingkat-tingkat energi yang diizinkan untuk sebuah elektron dala pengaruh operator Hailtonian Ĥ dapat
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK
ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co
Lebih terperinciINSTANTON. Casmika Saputra Institut Teknologi Bandung
INSTANTON Casika Saputra 02200 Institut Teknologi Bandung Abstrak. Solusi klasik pada kasus Double Well Potential dala ekanika kuantu dala iaginary tie Euclidian eberikan dua buah solusi yaitu solusi trivial
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciPelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )
1 Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antiagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antiagic Total Labeling of Crown String Graph ) Enin Lutfi Sundari, Dafik, Slain Pendidikan Mateatika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciKajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis
p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Negeri Jakarta, Jl.
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinci