ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS PADA KAPAL K.M. CARAKA JAYA NIAGA 3 TAHAP III

Transkripsi

1 ASPEK TEKNIS DAN EKONOMIS PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS PADA KAPAL K.M. CARAKA JAYA NIAGA 3 TAHAP III Sulaian ABSTRAK Pada 15 tahun terakhir ini peerintah telah engebangkan siste transportasi laut secara terpadu elalui pereajaan arada pelayaran arada nasional yang bertujuan untuk eningkatkan pertubuhan perekonoian secara akro. Salah satu progra untuk eningkatkan pertubuhan perekonoian nasional adalah elalui progra pengadaan kapal KM. Caraka Jaya Niaga. Kapal ini telah easuki tahap ke III, pada tahap I kapal ini erupakan kapal general cargo, pada tahap ke II kapal ini dikebangkan enjadi kapal general cargo dan sei container, pada tahap ke III kapal ini dikebangkan lagi enjadi kapal full container. Perkebangan kapal ini harus dikaji aspek teknis dan aspek ekonoisnya karena akan berpengaruh terhadap kebutuhan biaya pelayaran dan daya uat dari kapal itu sendiri. Kata Kunci : Caraka Jaya, teknis, ekonois: A. PENDAHULUAN. Untuk eningkatkan pertubuhan ekonoi nasional secara akro, peerintah pada 15 tahun terakhir ini telah engebangkan siste transportasi laut secara terpadu elalui pereajaan arada kapal niaga nasional, kepelabuhan, siste transportasi di darat aupun deregulasideregulasi terbaru dan debirokratisasi untuk engatur siste tersebut. Salah satu konsep pereajaan arada kapal niaga nasional adalah elalui progra pengadaan kapal Caraka Jaya Niaga. Progra ini telah easuki tahap III, yang erupakan pengebangan dari dua tahap sebelunya, tahap I dan tahap II. Pada tahap I, type dan fungsi kapal Caraka Jaya Niaga adalah general cargo dengan bobot ati (DWT) 3000 ton. Tahap II Kapal tersebut dikebangkan lagi dengan bobot ati 3650 ton, type general cargo dan sei container. Pada tahap III kapal Caraka Jaya Niaga 3 telah dikebangkan enjadi full container dengan bobot ati 4180 ton. Dari tabel 1 (lihat lapiran tabel) tersebut diperoleh gabaran dengan ukuran utaa yang saa (kecuali sarat air design) dan daya esin induk yang saa pula (kecuali KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap I) bobot ati (DWT) KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III lebih besar dibandingkan dengan dua type sebelunya. Bobot ati yang lebih besar konsekuensinya berpengeruh terhadap uatan (pay load). Pay yang lebih besar pada KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap 3 karena adanya odifikasi ruang uat (diperpanjang). Penabahan julah uatan jelas sekali terlihat pada koposisi julah peti keas. Deikian juga halnya dengan uatan curah, KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III ruangan curah sekitar , sedangkan pada tahap III ruang uat curah sekitar B. PENAMBAHAN MUATAN PETI KEMAS KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III, apabila engangkut uatan curah, bobot (DWT) yang bisa diangkut sekitar 4180 ton dengan sarat rata di tengah kapal sekitar 5,40. Sedang jika diuati peti keas, julahnya sekitar 208 TEU s (saa dengan bobot ati 3800 ton) dengan sarat rat-rata di tengah sekitar 5,00 (Suber : Loading Manual KM. Belawan-Caraka Jaya Niaga 3 tahap III yang dibangun PT. Dok Surabaya, penyerahannya bulan Juli 1998) Untuk kapal seukuran KM. Caraka Jaya Niaga 3, freeboard (daya apung cadangan) sesuai International Conference on Load Lines 1966 inial sekitar 1,65. Dengan daya apung cadangan tersebut berarti suer draft (sarat air kapal pada daerah tropis) aksial sekitar 6,15. Pada suer draft 6,00 (diperhitungkan lebih kecil dari suer draft aksial 6,15 untuk epertibangkan faktor keaanan pada daya apung cadangan), bobot ati kapal sekitar 4950 ton. Untuk lebih jelasnya perhatikan gabar 2 berikut : KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober

2 Dengan bobot ati sekitar 4950 ton, KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III asih kekurangan bobot ati sekitar 770 ton (jika diuati barang curah) sekitar 1150 ton jika diuati petikeas. Khusus untuk uatan petikeas, yang sebelunya 208 TEU s (kecuali dibangun di PT. PAL, 178 TEU s ) dapat dikebangkan lagi enjadi sekitar 296 TEU s petikeas dengan perincian sebagai berikut : Muatan geladak : 158 TEU s petikeas Muatan dala palkah : 138 TEU s petikeas Sebagian gabaran uu, koposisi uatan petikeas tersebut, yang terisi penuh sekitar 256 TEU s, sedangkan sisanya 40 TEU s dikosongkan pada uatan geladak (lihat gabar 3 di lapiran). Apabila pengaturan uatan petikeas seperti gabar tiga berikut ini, aka diperoleh pikiran awal bobot ati KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III sekitar 4950 ton dengan sarat air rata sekitar 6,00. Dapak dari penabahan uatan petikeas seperti konsep peikiran tersebut dapat berupa aspek teknis dan aspek ekonois. C. ASPEK TEKNIS Beberapa aspek teknis yang akan berpengaruh sebagai akibat penabahan uatan petikeas KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III antara lain : 1. Perubahan ruang uat dan letak deck crane. Untuk engoptialkan ruang uat di bawah geladak sedapat ungkin tidak ada ruang kosong. Sekat elintang ruang uat hanya satu buah untuk ebagi ruang palka enjadi dua ruang uat, kalaupun kapal asih dilengkapi deck crane, agar dipindahkan ke tepi geladak diatas ruang uat. Alas ganda pada ruang uat agar dibuat rata sehingga petikeas di bawah palka bisa diuat lebih banyak (lihat gabar 3 di lapiran) 2. Tutup Palka Dapak lain dari penabahan uatan petikeas adalah engubah jenis tutup palka, dari jenis folding yang eakai hidrolis enjadi jenis ponton. 3. Penabahan Wing Tank (tangki sayap) Agar kapal aan berlayar dala kondisi ballast (tanpa uatan petikeas yang terisi) perlu penabahan wing tank pada ruang uat sebagai tangki ballas, jika ballas pada dasar ganda tidak encukupi untuk aannya pelayaran. Pebuatan wing tank tersebut dilakukan dengan penabahan sekat eanjang pada sisi kanan dan kiri ruang uat. 4. Titik Berat Kapal Titik berat kapal vertikal aupun eanjang akan engalai perubahan, baik pada kondisi kapal kosong aupun dala kondisi uatan penuh dengan petikeas dan kondisi ballas. Hal ini diakibatkan penabahan sekat eanjang di ruang uat, perubahan ketebalan pelat dan profil serta penabahan uatan petikeas (di geladak dan di dala palka). Peninjauan titik berat yang terpenting adalah titik berat kearah vertikal (VCG) karena berhubungan langsung dengan penentuan tinggi etacentra kapal (GM), yang diatur dala kriteria stabilitas, IMO A Scantling Karena adanya penabahan uatan petikeas dan sarat kapal, tentunya akan berpengaruh terhadap ukuran scantling kapal, seperti pelat sisi, pelat dasar, pelat dasar ganda dan balok-balok pada dasardasar ganda dan geladak. 6. Freeboard Daya apung cadangan KM. Caraka Jaya Niaga 3 Tahap III sebelu dikebangkan, sekitar 240. Naun, jika ada penabahan uatan petikeas dengan bobot ati (DWT) sekitar 4950 ton, aka daya apung cadangan diperkirakan berkurang enjadi Daya apung cadangan asih dianggap wajar dan aan karena asih lebih besar jika dibandingkan daya apung iniu yang diisyaratkan dala International Conference on Load Line 1966, sekitar Untuk daya apung cadangan tersebut perhatikan tabel 2, perbandingan KM. Caraka Jaya Niaga 3 Tahap III dengan beberapa kapal petikeas lainnya. 7. Tri dan Stabilitas Kapal Akibat penabahan uatan petikeas, beberapa kriteria stabilitas kapal jelas akan berpengaruh terhadap kondisi pelayaran kapal. Sebagai gabaran uu, bahwa batas inial yang dianjukan dala regulasi IMO A-167 tentang intact stability, dapat dilihat pada table berikut ini : 8. Daya Mesin Kapal Bertabahnya sarat air kapal akan berpengaruh terhadap tahanan kapal, baik KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober

3 tahanan gelobang aupun tahanan gesek. Sebagai perkiraan awal daya esin., dapat diberikan gabaran elalui pendekatan teoritis secara forula yang diabil dari bahan kuliah Ship Design and Ship Theory oleh Harvald Phoels, yang di kuliahkan di Ujung Pandang dan Abon pada tahun 1979 yaitu : P D (PS) = (Displ 2/3 X Vs 3 )/Cd (K) Diana P D (PS) : Daya esin pada DHP Displ(t) :Displaceent kapal setelah penabahan uatan. Vs : kecepatan kapal (Knot) Cd : 400 [(1.3-(1.14-K) 2 ] 1/2 untuk 0.55<cb, 0.85 K : (Displ 1/3 XVs)/D prop X RPM prop ) D prop () : Diaeter Propeller : Putaran Propeller RPM prop Dengan forula tersebut, daya esin 2050 seperti sebelu penabahan uatan petikeas, diperkirakan asih apu enghasilkan kecepatan sesuai owner requireent yang tertuang dala spesifikasi teknis yaitu 11.9 Knot pada tenaga esin noral ditabah 15% cadangan (sea argin). Naun untuk enyakinkan, bahwa daya esin tersebut asih encukupi pada kecepatan 11.9 knot, dianjurkan untuk elakukan percobaan tahanan odel di laboratoriu hydrodinaika. 9. Penabahan Geladak Bangunan Atas Untuk enabah jarak pandang dari bangunan atas (wheel house) karena petikeas diatas geladak ditabah satu tier (susun), aka perlu untuk enabah satu tingkat bangunan atas (lihat gabar 3, Rencana Uu). Pada gabar 3 tersebut, tata letak ruangan akoodasi engalai perubahan. D. ASPEK EKONOMIS Untuk epertahankan perforance KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III seperti sebelu penabahan uatan petikeas, tentunya akan berpengaruh terhadap aspek ekonoi kapal tersebut. Dari satu sisi akan ada penabahan biaya pebangunan, karena ada beberapa perubahan pada konstruksi kapal, seperti penabahan sekat eanjang kanan kiri di ruang uat dan perubahan scantling untuk enahan beban, serta penabahan container fitting sebagai kedudukan petikeas karena julah petikeas yang diangkut lebih banyak. Naun dari sisi lainnya, akan ada penabahan pendapatan penghasilan dari sewa ruang uat karena kapasitas yang lebih besar. Pada pebahasan aspek ekonois ini perlu suatu kelayakan khusus untuk enilai sapai sejauh ana keuntungann E. KESIMPULAN DAN SARAN Kapal KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III erupakan pengebangan dari dua tahap sebelunya, tahap I dan tahap II. Pada tahap I, type dan fungsi kapal Caraka Jaya Niaga adalah general cargo dengan bobot ati (DWT) 3000 ton. Tahap II Kapal tersebut dikebangkan lagi dengan bobot ati 3650 ton, type general cargo dan sei container. Pada tahap III kapal Caraka Jaya Niaga 3 telah dikebangkan enjadi full container dengan bobot ati 4180 ton. Diharapkan kepada praktisi seperti perusahaan galangan kapal dan perusahaan pelayaran eberikan subangan peikiran bersaa akadeisi, peneliti atau siapa saja yang berkepentingan untuk engebangkan konsep peikiran tersebut. Selain aspek-aspek teknis yang disebutkan diatas, kiranya dikaji pula beberapa aspek tentang peakaian konsusi daya listrik (electric power consution), siste pengkondisian udara (air condition syste) di ruang ABK serta bentuk bodi dari labung kapal seperti bentuk haluan dan buritan. Aspek ekonoi yang akan berpengaruh akibat penabahan uatan julah petikeas kiranya dikaji lebih detail sapai diana keuntungannya. Alternatif lain adalah KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III eungkinkan untuk diodifikasi enjadi kapal pengangkut seen. F. DAFTAR PUSTAKA 1. Biro Klasifikasi Indonesia.1996.Rules for Hull Construction Volue II. Jakarta : Biro Klasifikasi Indonesia 2. Biro Klasifikasi Indonesia.2000.Rules for Machinery Volue III. Jakarta :Biro Klasifikasi Indonesia 3. Biro Klasifikasi Indonesia.2001.Rules for Hull Construction Volue II. Jakarta : Biro Klasifikasi Indonesia KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober

4 4. Nippon Kaiji Kyokai.1988 Outline Of Ships (Hull Part) Revised Edition. Jepang. : Nippon Kaiji Kyokai 5. Institut Teknologi Sepuluh Noveber.1982.Diktat Rencana Garis. Surabaya : Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Noveber 6. Institut Teknologi Sepuluh Noveber.1982.Diktat Rencana Uu. Surabaya : Fakultas Teknik Institut Teknologi Sepuluh Noveber. 7. Sukrisno, Uar.1980.Bagian-bagian Mesin dan Merencana. Jakarta : Erlangga. KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober

5 G. Lapiran Tabel dan Gabar N o Tahap Type Bobot Mati (ton) Ukuran Utaa () 1 I General Cargo 3000 LOA : LBP : B : H : 7.80 T : II General Cargo Seicontainer (115 TEU s ) 3 III Seicontainer (178 TEU s ) Fullcontainer (2008 TEU s ) 3650 LOA : LBP : B : H : 7.80 T : LOA : LBP : B : H : 7.80 T : 5.50 Daya Mesin (Ps) Radius pelayaran (il laut) Tabel 1. Pengebangan KM. Caraka Jaya Niaga 3 dari tahap I sapai Tahap III N o Ite Unit Kapal KM. Caraka Jaya Niaga 3 tahap III Proyek Palwa Buana Proyek Sea Lory Ukuran Utaa - LOA - LBP - B - H - T Daya cadangan Bobot Mati Petikeas Daya Mesin Julah ABK ton TEI s PS orang Aahus (Denark) Design IMA (Denark) Tabel 2. Perbandingan KM. Caraka Jaya Niaga 3 Tahap III dengan beberapa Kapal Petikeas. Keterangan : LOA : Panjang Seluruh LBP : Panjang antara garis tegak B : lebar H : Tinggi T : Sarat Design KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober

6 Gabar 3. Rencana uu KM. Caraka Jaya Niaga 3 Tahap III tanpa deck crane yang telah dikebangkan KAPAL, Vol. 3, No.3, Oktober