GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
|
|
- Iwan Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Lilis Suryani Octavia Jurusan Manajeen Pendidikan, Fakultas Ilu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Eail: Siti Ina Savira Jurusan Psikologi, Fakultas Ilu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Eail: Abstrak Kepeipinan dala pendidikan enjadi kunci dala pelaksanaan pendidikan yang efektif. peilihan gaya kepeipinan yang tepat oleh kepala sekolah akan apu ebawa sekolah kearah peningkatan kualitas dan pelayanan. penelitian ini bertujuan untuk endeskripsikan dan enganalisis tentang gaya kepeipinan kepala sekolah dala upaya eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan Di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya dan enelusuri tentang faktor yang epengaruhi gaya kepeipinan kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya. penelitian ini enggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan rancangan penelitian studi kasus. teknik pengupulan data yang digunakan adalah observasi terbuka nonpartisipan, wawancara sei terstruktur dan studi dokuentasi. teknik dala keabsahan data enggunakan kredibiltas, transferbilitas, dependabilitas dan konfirabilitas. Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) gaya kepeipinan kepala sekolah disipulkan dari delapan aspek yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu: (a) perilaku keseharian kepala sekolah enunjukkan sikap perhatian, terbuka, periang, tegas, bijaksana, disiplin dan koiten serta eiliki eosi yang stabil; (b) pendelegasian tugas dilakukan dengan adil dan peberian pengarahan; (c) pengabilan keputusan dilakukan dengan bersaa/ufakat; (d) pengawasan yang dilakukan dengan eantau progress secara langsung; (e) pengebangan sekolah eliputi pengebangan sarana dan prasarana sekolah, ekstrakurikuler, pebelajaran dan guru dan tenaga kependidikan; (f) kounikasi yang terbuka dan dua arah dengan enggunakan bahasa yang jelas dan udah dipahai; (g) otivasi dengan peberian dorongan/seangat dan eenuhi kebutuhan seluruh personil sekolah dan (h) penghargaan berupa pujian dan ucapan teriakasih. Dala eipin kepala sekolah enggunakan gaya kepeipinan kelopok. Sehingga dapat dipahai dala upaya eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan kepala sekolah elakukan peberdayaan guru dan tenaga kependidikan, pengebangan kopetensi guru dan tenaga kependidikan, peberian otivasi dan peberian penghargaan; (2) faktor yang epengaruhi gaya kepeipinan kelopok adalah: (a) diri peipin eiliki kepribadian, pengalaan asa lalu, serta harapan yang tinggi kepada seluruh personil sekolah untuk engebangkan sekolah; (b) ciri atasan yang engedepankan proses pelaksanaan tugas; (c) ciri bawahan yang enunjukkan seangat dan keauan untuk berubah; (d) persyaratan tugas dengan eberi pengarahan engenai kejelasan tugas; (e) ikli organisasi dan kebijakan apu ebantu eningkatkan kualitas suber daya anusia di lingkungan sekolah. Kata Kunci: gaya kepeipinan, kinerja guru, kinerja tenaga kependidikan PENDAHULUAN Pendidikan di indonesia eegang peran yang sangat penting dala pebangunan bangsa, khususnya pebangunan anusia. Pebangunan anusia seutuhnya tidak terlepas dari peran serta asyarakat, dan berbagai lebaga di bidang pendidikan. Hasil penilaian dari PISA (Prograe For International Assessent) yang dikoordinasikan oleh OECD (Organization For Econoic Cooperation And Developent) yang berkedudukan di paris perancis dala ( engeukakan bahwa utu pendidikan di indonesia endudukui peringkat ke 69 dari 76 negara. Hal ini enerangkan bahwa utu pendidikan di indonesia enepati urutan 8 terbawah, dan ini enunjukkan utu pendidikan di indonesia asih sangat rendah dibanding negara tetangga singapura yang enepati urutan pertaa. Sehingga lebaga pendidikan dituntut apu elaksanakan fungsi anajeen sekolah 7
2 8 Jurnal Dinaika Manajeen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal dengan baik agar apu engatasi perasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan adanya kepeipinan yang baik dari kepala sekolah. Robbin (Rohat, 2010:39) engeukakan bahwa, leadership is ability to influence a group toward the achievent goals. Kepeipinan dibutuhkan untuk epengaruhi suatu kelopok ke arah tercapainya tujuan. Untuk encapai sebuah tujuan organisasi, aka kepeipinan utlak harus dilakukan oleh seorang pipinan organisasi. Dala ewujudkan suatu organisasi yang baik seorang peipin perlu eiliki gaya kepeipinan sebagai alat dala epengaruhi bawahan untuk encapai tujuan organisasi. Kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya enerapkan pola kepeipinan yang tak biasa. Kepala sekolah erangkul seua personil sekolah untuk terlibat dala kegiatan sekolah. Meski keberadaan kepala sekolah terbilang baru naun kepala sekolah apu elakukan perubahan secara berkesinabungan untuk eajukan dan eningkatkan kualitas dan pelayanan sekolah. Meski berada di bawah naungan lebaga besar seperti Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, kepala SD Negeri Babatan I/456 Surabaya tetap kreatif dan inovatif engadakan progra-progra baru yang apu eningkatkan kualitas sekolah khususnya personil sekolah. Kepala sekolah eanfaatkan lebaga-lebaga yang enaungi sekolah secara aksial seperti elakukan konsultasi. Hasil penelitian Saani (Kusintardjo, 2003:8), enunjukkan bahwa, pola enajaen kepala sekolah, khususnya sekolah negeri, cenderung bersifat adinistratif dan sekedar elaksanakan kebijakan dari atas, dan tidak risau apakah kebijakan tersebut sesuai atau tidak dengan target pengebangan sekolah. Peran penting kepala sekolah dala ebina dan eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan seharusnya tidak hanya apu elakukan pebinaan adinistratif, tetapi juga apu elakukan pebinaan profesionalitas dengan eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan. Oleh karena itu gaya kepeipinan kepala sekolah dala upaya eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan enjadi hal yang sangat enarik untuk dijadikan fokus penelitian secara endala, aka peneliti akan engadakan penelitian tentang Gaya kepeipinan kepala sekolah dala upaya eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan) Dengan fokus penelitian yang diabil: (1) endeskripsikan dan enganalisis tentang gaya kepeipinan kepala sekolah dala upaya eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya; (2) enelusuri tentang faktor yang epengaruhi gaya kepeipinan kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya. METODE Pendekatan yang digunakan dal penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan rancangan studi kasus. Data dan suber data pada penelitian ini diperoleh dari data dari hasil wawancara kepada inforan, dan data-data lainnya berupa dokuentasi arsip-arsip serta foto-foto yang enunjang data utaa. Teknik pengupulan data pada penelitian ini enggunakan observasi terbuka non-partisipan, wawancara sei terstruktur dan studi dokuentasi. Teknik analisis data kualitatif ini dilakukan secara interaktif. Aktivitas dala analisis data pada penelitian ini adalah koleksi data, reduksi data, penyajian data, dan yang terakhir adalah kesipulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Gaya kepeipinan kepala SD Negeri Babatan I/456 Surabaya enunjukkan bahwa kepala sekolah berorientasi pada tugas dan bawahan engan enciptakan pola hubungan yang baik. Berdasarkan teuan penelitian di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya enunjukkan bahwa: (1) kepala sekolah enerapkan gaya kepeipinan yang yang diidentifikasi dari delapan aspek yaitu: (a) perilaku keseharian enunjukkan bahwa kepala sekolah eiliki sikap yang perhatiann, disiplin, inisiatif, terbuka, bijaksana, eiliki eosi yang stabil. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan gaya kepeipinan ti/kelopok enurut Northouse (2013:281) yang engeukakan bahwa kepeipinan ti bersifat koplek, sehingga peipin harus belajar terbuka dan objektif dala eahai dan endiagnosis asalah ti dan ahli dala eilih tindakan yang paling sesuai untuk ebantu pencapaian tujuan ti. Sedangkan eosi yang stabil erujuk pada gaya kepeipinan deokrasi enurut Usan
3 Lilis Suryani Octavia Tara, Siti Ina Savira, Gaya Kepeipinan Kepala Sekolah... 9 (2014:319), kepeipinan deokratis yang enghargai pendapat orang, siap berbeda, dan perbedaan tidak untuk dipertentangkan, tetapi untuk didapatkan hikahnya; (b) pendelegasian tugas dilakukan secara adil dan dengan eberikan penghrgaan terlebih dahulu. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan beberapa teori engenai gaya kepeipinan. Pertaa, gaya kepeipinan ti/kelopok enurut Northouese (2013:279) yang engeukakan bahwa tindakan kepeipinan tugas internal enyangkut keterapilan pebentukan struktur untuk hasil dengan elakukan peerencanaan, eperkirakan, enjelaskan peran dan endelegasikan tugas secara jelas. Kedua, gaya kepeipinan situasional enuurt Hersey And Blanchard (Thoha, 2015:66-67) dala bentuk delegasi peipin endiskusikan asalah bersaa dengan bawahan hingga tercapai sebuah kesepakatan untuk endelegasikan tugas kepada bawahan. Bawahan eiliki kontrol untuk eutuskan bagaiana cara pelaksanaan tugas. Ketiga, gaya kepeipinan kontingensi enurut Thoha (2015:38) Mengeukakan bahwa tugas-tugas dan seua yang berhubungan dengannya ditentukan dengan jelas. Aspek selanjutnya, (c) pengabilan keputusan dilakukan secara bersaa/usyawarah dengan elibatkan seluruh personil sekolah dan orang tua dari peserta didik. Teuan tersebut sesuai dengan gaya kepipinan deokrasi enurut Hadari dan Nawawi (2012:101) yang engeukakan bahwa gaya kepeipinan ini dala engabil keputusan-keputusan eentingkan usyawarah. Kedua, gaya kepeipinan ti/kelopok enurut Northouse (2013: ) yang engeukakan bahwa tindakan kepeipinan tugas internal efasilitasi pebuatan keputusan dengan koordinasi, engkobinasikan, berfokus pada tujuan dengan enjelaskan dan endapatkan kesepakatan dala pengabilan keputusan. Sedangkan tindakan kepeipinan hubungan internal tercipta dengan elakukan kolaborasi elibatkan dan easukkan anggota ti dala pengabilan keputusan. Ketiga, teori koariah dan Triatna (2010:75) engenai gaya kepeipinan transaksional yang enjelaskan bahwa peipin terlibat dala aspek-aspek procedural anagerial yang etodologis dan fisik. Hal tersebut enjelaskan bahwa peipin selalu terlibat dala setiap kegiatan di sekolah yang bersifat prosedural; (d) pengawasan dilakukan dengan elakukan kontrol atas keputusan yang diabil dengan eantau progress dari setiap tugas. Karakteristik tersebut erujuk pada gaya kepeipinan ti/kelopok yang dikeukakan oleh Northouse (2013:280) bahwa tindakan kepeipinan tugas internal selalu elakukan kontrol atas keputusan yang telah diabil; (e) pengebangan sekolah dilakukan secara bertahap dan berkesinabungan dengan koponen pengebangan eliputi, pengebangan pebelajaran, ekstrakurikuler, sarana dan prasarana, serta pengebangan guru dan tenaga kependidikan. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan beberapa teori engenai gaya kepeipinan. Pertaa gaya kepeipinan ti/kelopok Northouse (2013:280) bahwa bila setelah eantau kinerja ti peipin elihat bahwa anggota ti tidak eiliki keterapilan yang diperlukan untuk tugas, aka peipin bisa eilih intervensi untuk endidik anggota ti atau eberi ereka keterapilan atau pengebangan profesional (pelatihan) yang diperlukan. Sedangkan tindakan kepeipinan hubungan internal enjelaskan bahwa peipin eberikan pelatihan anggota ti dala keterapilan antar pribadi. Kedua, gaya kepeipinan visioner enurut Koariah dan Triatna (2010:82) bahwa kepala sekolah eiliki antusiase terhadap perkebangan lebaga yang dipipinnya. Ketiga gaya kepeipinan transforasional dari Yulk (2015:316) yang engeukakan bahwa dala elakukan engebangan individual peipin eberikan dukungan, dorongan dan pelatihan bagi pengikut. Aspek selanjutnya adalah (f) kounikasi yang dilakukan secara terbuka dan dua arah. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan beberapa teori engenai gaya kepeipinan. Pertaa gaya kepeipinan deokrasi enuurt Usan (2014:319) gaya kepeipinan ini endorong kelopok untuk berdiskusi dan berpartisipasi. Kedua, gaya kepeipinan ti/kelopok enurut Northouse (2013:280) dala pengabilan keputusan kepala sekolah elakukan koordinasi dan ediasi; (g) otivasi dengan eberikan dorongan seangat dan peenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan. Pertaa, gaya kepeipinan deokrasi enurut Aini (2010:35), yang engeukakan bahwa peipin bersikap aktif dala enggerakkan dan eotivasi bawahan. Kedua, gaya kepeipinan ti/kelopok enurut Northouse (2013:280), yang
4 10 Jurnal Dinaika Manajeen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal eaparkan bahwa tindakan kepeipinan hubungan internal dengan euaskan kebutuhan setiap anggota. Hasil tersebut enunjukkan bahwa kepala sekolah telah berusaha dan eenuhi kewajibannya sebagai otivator bagi bawahan/seluruh personil sekolah. Ketiga, gaya kepeipinan Path Goal enurut Northouse (2013:131), ebuat peipin eotivasi bawahan untuk encapai tujuan yang telah ditetapkan. Keepat, teori Yulk (2015:316) engenai gaya kepeipinan transforasional yang enjelaskan bahwa peipin eberikan otivasi/dorongan kepada bawahan untuk elakukan lebih dari yang diharapkan dan lebih sukses dari peipinnya; dan (h) penghargaan yang diberikan berupa pujian dan ucapan teriakasih. Gaya kepeipinan deokratis enurut hasil studi dari Lewin Et.Al (Usan, 2014:319) yang encoba untuk bersikap objektif dala euji dan engkritik. Sehingga dapat penghargaan yang diberikan oleh kepala sekolah berupa pujian apu epengaruhi seangat kerja guru dan staf untuk terus eperbaiki diri. Peaparan tersebut diatas dapat diringkas dala tabel sebagai berikut. Tabel 1. Ringkasan pebahasan Gaya kepeipinan Aspek/Karakt eristik Perilaku keseharian Pendelegasian tugas Teuan di lapangan Perhatian, terbuka, periang, tegas, bijaksana disiplin dan koiten serta eiliki eosi yang stabil. Pendelegasian tugas dilakukan secara adil, erata dan disesuaikan dengan bidang keahlian, eberikan pengarahan terlebih dahulu, peberian tanggung jawab dengan elibatkan dan eberdayakan seluruh personil Gaya kepeipi nan Visioner Deokrasi Situasional Kontingensi Aspek/Karakt eristik Pengabilan Keputusan Pengawasan Pengebangan Sekolah Gaya kepeipinan Teuan di lapangan sekolah. Bersaa/ufakat dengan engundang seluruh personil sekolah, pengabilan keputusan bersaa elalui kegiatan rapat dengan eberikan inforasi dari lebaga yang enaungi sekolah (dinas pendidikand an uptd) untuk keudian dipecahkan/dicari solusi secara bersaa, elakukan koordinasi dengan pebagian tugas, kepala sekolah selalu terlibat dala pengabilan keputusan. Guru: supervisi adinistrasi dan supervisi pebelajaran (kunjungan kelas) Tenaga kependidikan (staf): elakukan kontrol/peantaua n secara langsung dengan enanyakan progress dari tugas yang telah dikerjakan. Meiliki antusiase dala engebangkan Gaya kepeipi nan Deokrasi Transaksion al
5 Lilis Suryani Octavia Tara, Siti Ina Savira, Gaya Kepeipinan Kepala Sekolah Aspek/Karakt eristik Kounikasi Gaya kepeipinan Teuan di lapangan sekolah, seperti engebangkan ekstrakurikuler, engebangkan pebelajaran dengan berinovasi ebuat progra tabahan belajar bagi peserta didik kelas vi, progra sudut baca di tiaptiap kelas, gazebo dan taan baca, engebangkan kualitas guru dan tenaga kependidikan guna eningkatkan kinerja guru dengan eberdayakan guru dan tenaga kependidikan, engikutsertakan guru dan tenaga kependidikan dala kegiatan pelatihanpelatihan, workshop, pebinaan serta bekerjasaa dengan lebagalebaga dan perusahaanperusahaan yang apu enciptakan Kounikasi terbuka, kounikasi dua arah dengan eneria konsultasi, ide-ide dan eneria dan eberi kritik dan saran. Gaya kepeipi nan Visioner Transforas ional Deokrasi Aspek/Karakt eristik Motivasi Penghargaan Gaya kepeipinan Teuan di lapangan Meenuhi kebutuhan guru dan tenaga kependidikaan seperti akan dan inu, eberikan rasa aan, eberikan kenyaanan, enghargai setiap individu dengan eberikan dorongan seangat, eenuhi kebutuhan pebelajaran. Meberikan pujian dan ucapan teriakasih Gaya kepeipi nan Deokrasi Path goal Deokrasi Dala peilihan gaya kepeipinan akan ada koponen yang epengaruhinya. (2) koponen yang turut andil dala epengaruhi gaya kepeipinan kepala sekolah eliputi: (a) diri kepala sekolah yang eiliki pengalaan dala dunia pendidikan yaitu selain pernah enjabat sebagai kepala sekolah di beberapa sekolah negeri di surabaya, kepala sekolah juga pernah enjabat sebagai bendahara sekolah selaa lia tahun dan engunjungi negeri korea untuk elakukan kunjungan dan epelajari budaya pendidikan disana. Dala kepeipinannya terdahulu kepala sekolah lebih engutaakan hubungan dengan bawahan. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Chatterjee (2009:291) yang engeukakan bahwa jika peipin pernah sukses dengan cara enghargai bawahan/berpusat pada karyawan di asa yang lalu tidak enutup keungkinan/cenderung untuk enerapkan gaya yang saa yaitu berorientasi pada bawahan; (b) ciri atasan dala hal ini adalah lebaga yang enaungi sekolah yaitu Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Unit Pelaksana Teknis Daerah yang akan eantau secara langsung engenai perkebangan sekolah. Sehingga perilaku atasan enunjukkan berorientasi pada tugas yang ditekankan pada pelaksanaan
6 12 Jurnal Dinaika Manajeen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal tugas. Seperti yang dipaparkan kepala sekolah bahwa kota surabaya enepati peringkat 33 di Indonesia dengan predikat pelaksanaan ujian nasional terjujur. Sehingga kepala sekolah di seluruh surabaya dituntut dan diharapkan untuk elaksanakan ujian nasional dengan jujur. Dengan deikian kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya juga berorientasi pada proses dengan enyiapkan guru dan peserta didik sebaik ungkin dala enghadapi ujian nasional. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Chatterjee (2009:291) Yang engeukakan bahwa harapan dan perilaku atasan akan tercerin dala tindakan atasan, isalnya ketika atasan eberikan penghargaan kepada organisasi seperti bonus dan proosi akan epengaruhi anager dibawahnya, atau atasan yang berorientasi pada tugas akan enyebabkan pipinan juga akan enggunakan gaya tersebut yang serupa. Faktor selanjutnya adalah (c) ciri bawahan perilaku bawahan enunjukkan belu elaksanakan siste pengelolaan sekolah yang benar, hal ini tercerin dari tindakan-tindakan guru dan staf yang tidak disiplin engenai ja pulang. Sehingga dapat dipahai bahwa seluruh personil sekolah belu elaksanakan dan eatuhi peraturan yang berlaku. Perilaku bawahan yang seperti ini ebutuhkan pengarahan dan peodelan diri peipin sebagai panutan/contoh agar apu erubah pola/kebiasaan sebelunya. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Chatterjee (2009:291) yang engeukakan keterapilan, pelatihan dan sikap bawahan juga epengaruhi peilihan gaya kepeipinan; (d) persyaratan tugas yang diberikan kepala sekolah secara adil dan erata yang disesuaikan dengan skill/keapuan guru dan staf. Pada uunya personil sekolah lebih enyukai adanya pengarahan terlebih dahulu dari kepala sekolah engenai kejelasan tugas yang enyangkut bagaiana tugas dilaksanakan. Teuan penelitian tersebut sesuai dengan pendapat Chatterjee (2009:291) yang engeukakan bahwa, jika sifat dan tanggung jawab dari bawahan akan epengaruhi gaya kepeipinan yang digunakan oleh peipin. Seperti pelaksanaan setiap tugas bawahan akan epengaruhi gaya peipin, isalnya bawahan yang bekerja pada pengolahan data enyukai pengarahan yang lebih berorientasi kepada tugasnya; dan yang terakhir adalah (e) ikli organisasi dan kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah dengan berusaha eenuhi standar dengan endisiplinkan adinistrasi sekolah. Peberian pujian sebagai salah satu bentuk penghargaan dan apresiasi atas hasil kerja karyawan apu endorong enciptakan ikli organisasi yang kondusif. Teuan penelitian tersebut sejalan dengan pendapat Chatterjee (2009:291) yang engeukakan bahwa, ikli dan kebijakan organisasi epengaruhi harapan dan perilaku bawahan, isalnya kebijakan peberian penghargaan, ibalan dengan skala gaji yang ditunjang dengan insentif lain (dana pensiun, bonus, cuti) akan epengaruhi otivasi kerja bawahan. Dala hal ini kepala sekolah tidak eberikan ibalan berupa insentif naun hanya berupa ucapan dan pujian. Naun peberian penghargaan yang diberikan oleh kepala sekolah hanya berupa pujian belu eberikan penghargaan berupa cuti/insentif. PENUTUP Sipulan Sebagai akhir penelitian dan pebahasan dari bab ini penulis engungkapkan hasil penelitian dan pebahasan secara keseluruhan dala bentuk kesipulan. Sebagai berikut: 1. Gaya kepeipinan kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya dala upaya eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan enunjukkan ciri-ciri sebagai berikut. a. Kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya enunjukkan perilaku yang perhatian salah satunya dengan einjakan hele, terbuka dan tidak enutupi engenai aktivitas kepala sekolah, selalu bergebira/periang, tegas dala bertindak, disiplin dengan eatuhi kebijakan yang telah dibuat dan koiten untuk tidak elanggar dan eneria konsekuensi apabila elakukan pelanggaran, bijaksana dengan tidak udah terpengaruh oleh lingkungan dan tidak udah arah yang enunjukkan kepala sekolah eiliki eosi yang stabil. b. Pendelegasian tugas yang diberikan oleh kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya dilakukan dengan adil dan eberikan pengarahan terlebih dahulu engenai kejelasan tugas dan bagaiana
7 Lilis Suryani Octavia Tara, Siti Ina Savira, Gaya Kepeipinan Kepala Sekolah tugas harus dijalankan kepada guru/tenaga kependidikan yang diberikan tugas. c. Pengabilan keputusan yang dilakukan oleh kepala sekolah Di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya dengan elibatkan seluruh personil sekolah baik guru, tenaga kependidikan, penjaga sekolah, petugas kebersihan, dan tenaga keaaan untuk encapai keputusan bersaa/ufakat. Kepala sekolah juga selalu terlibat dala setiap pengabilan keputusan baik secara fisik aupun dengan alat kounikasi seperti telepon dan Whatsapp. d. Pengebangan sekolah yang dilakukan oleh kepala sekolah Di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya encakup beberapa aspek, eliputi pengebangan sarana dan prasarana sekolah, pengebangan pebelajaran, pengebangan ekstrakurikuler, dan pengebangan guru dan tenaga kependidikan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinabungan. e. Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya berbeda antara guru dan tenaga kependidikan. Pengawasan untuk tenaga kependidikan dilakukan secara langsung dengan eantau progress dari tugas yang diberikan. Sedangkan untuk guru dilakukan supervisi adinistrasi yang dilakukan setiap awal seester dan supervisi pebelajaran (kunjungan kelas) yang dilakukan pada tiap bulan dengan volue 2-3 orang guru kelas. f. Kounikasi yang dilakukan oleh kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya dengan kounikasi dua arah, terbuka sehingga tidak ada yang ditutup-tutupi dari staf serta enggunakan bahasa-bahasa yang udah dipahai oleh bawahan. g. Motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya berupa peenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan, baik kebutuhan fisik seperti rasa aan dan rasa nyaan, kebutuhan fisiologi seperti akan dan inu, kebutuhan pebelajaran seperti edia pebelajaran, kebutuhan harga diri seperti adanya pengakuan dari kepala sekolah engenai keapuan personil sekolah, dan kebutuhan aktualisasi diri seperti eberikan kesepatan untuk enunjukkan keapuan dan berkebang dala kegiatan loba serta tak lupa juga peberian dorongan/dukungan agar seangat dala bekerja. h. Penghargaan yang diberikan oleh kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya berupa penghargaan secara lisan seperti ucapan teriakasih dan pujian. Dari penjabaran tersebut diatas dapat disipulkan bahwa gaya kepeipinan yang digunakan oleh kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya cenderung atau lebih doinan enggunakan gaya kepeipinan kelopok/ti yang diterapkan dala pengelolaan sekolah. Dari gaya kepeipinan tersebut engarah kepada upaya-upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dala eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan eliputi, peberdayaan (elibatkan personil sekolah dala pebinaan/rapat, elibatkan dala pengabilan keputusan, pendelegasian tugas/perintah, kegiatan sekolah), pengebangan kopetensi guru dan tenaga kependidikan (engikutsertakan dala pelatihanpelatihan, pebinaan, penataran, workshop, supervisi guru oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah, pengawasan terhadap tenaga kependidikan, eanfaatkan organisasi-organsiasi kelopok yang terkait dengan pendidikan), peberian otivasi bagi guru dan tenaga kependidikan, serta peberian penghargaan bagi guru dan tenaga kependidikan. 2. Faktor yang epengaruhi gaya kepeipinan kepala sekolah eliputi. a. Ciri peipin yang eiliki kepribadian yang disiplin dan eiliki antusiase dala engebangkan sekolah berdasar pada pengalaan dan keapuan yang diiliki. b. Ciri atasan yang berorientasi pada tugas dan enekankan pada proses pelaksanaan tugas untuk ketercapaian hasil yang optial. c. Ciri bawahan yang au berubah dan eiliki harapan dan keauan tinggi untuk berkebang. d. Persyaratan tugas dengan eberikan pengarahan engenai kejelasan tugas terlebih dahulu. e. Ikli organsiasi yang terbuka dengan peberian penghargaan berupa pujian. f. Perilaku dan harapan rekanan tidak eiliki pengaruh karena kepala sekolah tidak ebentuk sebuah persahabatan Dari penjabaran tersebut diatas dapat disipulkan bahwa faktor yang epengaruhi gaya kepeipinan yang digunakan oleh kepala sekolah di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya eliputi, ciri
8 14 Jurnal Dinaika Manajeen Pendidikan Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal peipin, ciri atasan, ciri bawahan, persyaratan tugas dan ikli organsiasi dan kebijakan. Sedangkan perilaku dan harapan rekanan tidak berpengaruh karena kepala sekolah tidak ebentuk sebuah persahabatan di lingkungan sekolah. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang gaya kepeipinan kepala sekolah dala upaya eningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan (studi kasus di SD Negeri Babatan I/456 Surabaya) yang telah dilakukan, aka dapat dipaparkan beberapa saran saran yang ebangun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, yaitu diantaranya: 1. Untuk eningkatkan kinerja tenaga kependidikan, sebaiknya eberlakukan siste jurnal harian kepada staf tata usaha dan staf perpustakaan agar eudahkan dala peantauan/pengawasan kinerja dari tenaga kependidikan tersebut. 2. Untuk eningkatkan kedisiplinan guru dan tenaga kependidikan, sebaiknya kepala sekolah enerapkan siste reward dan punishent. 3. Untuk eudahkan pengelolaan sekolah dan tercapainya visi dan isi sekolah, sebaiknya disegerakan ebuat rencana pengebangan sekolah (rps) dan rencana strategis (renstra). 4. Untuk eningkatkan dukungan dari asyarakat engenai progra-progra sekolah, sebaiknya kepala sekolah engadakan kegiatan-kegiatan perteuan dengan orang tua/wali urid untuk lebih engenalkan diri kepala sekolah dan progra-progra yang diiliki sekolah kepada asyarakat luar, sehingga diharapkan akan ebuat asyarakat terlibatksecara langsung dala kegiatan-kegiatan sekolah. DAFTAR PUSTAKA Aini, Niswatul. Gaya Kepeipinan Kepala Sekolah dala Meningkatkan Kinerja Guru PAI di SMPN 3 Nganjuk. Malang: Universitas Isla Negeri Maulana Malik Ibrahi Malang. online: ( r/ pdf9]. Diakses Pada Tanggal: 8 Deseber 2015 Pukul WIB). Chatterjee, Bhaskar Huan Resource Manageent A Conteporary Text. New Delhi: Sterling Publisher Private Liited Koariah, Aan Dan Triatna, Cepi Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bui Aksara Kusintardjo Kepeipinan Pebelajaran Kepala Sekolah Dala Meningkatkan Kienrja Guru Studi Multi Kasus Pada Dua SMU Di Kota Malang. Disertasi tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Nawawi, Hadari dan Hadari, M. Martini Kepeipinan Yang Efektif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Northouse, Peter G Kepeipinan Teori dan Praktik. Edisi Keena. Jakarta: Indeks Rohat Kepeipinan Pendidikan Konsep Dan Aplikasi. Purwokerto: STAIN Press Thoha, Miftah Kepeipinan dala Manajeen. Jakarta: Rajawali Pers Usan, Husaini Manajeen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Edisi Keepat. Jakarta: Bui Aksara Yukl, Gary Kepeipinan dala Organisasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks
BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperincikarya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pengebangan suber daya anusia (huan resources) telah enjadi fokus perhatian utaa dan upaya terpenting dari langkahlangkah pebangunan di negara kita yang sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciVolume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015
Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciPenggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus
Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM BASIS DATA
MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciTHE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA
THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan
Lebih terperinciMembelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra
Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran
Lebih terperinciBAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)
BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciSphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik
Sphaira Mobile Electronic Medical Record (-EMR) Mobile Application untuk pelayanan edis yang lebih baik Para narasuber di peluncuran aplikasi Sphaira Mobile pada tablet Windows 8 (ki-ka) Rudy Surjanto
Lebih terperinciSISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI
SISTEM RESI GUDANG SOLUSI AGI PETANI Noviarina Purnai Putri Siste Resi Gudang ulai di kenal di Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Sebelu uncul Undang- Undang no 9 Tahun 2006 Tentang Siste Resi Gudang banyak
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta
Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
GAMBARAN MATERI DAN KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) YANG TERDAPAT PADA TUJUAN PEMBELAJARAN (RRP) DI SMAN SEKOTA PAINAN Nova Susanti Zafri Liza Husnita Progra Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Suatera Barat
Lebih terperinciGambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran
2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)
Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Muhaad Rofii*) *) Dosen Progra Studi Ilu Keperawatan FK Undip Searang / Mahasiswa Progra Magister Ilu Keperawatan Kekhususan Kepeipinan
Lebih terperinciSistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor
Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENGINTEGRASIAN SOFT SKILLS MELALUI MATA PELAJARAN PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 SEWON SKRIPSI
IDENTIFIKASI PENGINTEGRASIAN SOFT SKILLS MELALUI MATA PELAJARAN PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA DI SMK NEGERI 1 SEWON SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Meenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciBAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK
BAB II KLASIFIKASI TAYANGAN ACARA TELEVISI TERHADAP ANAK II.1 Pengertian Televisi Menurut Soerjokanto (2003, h.24) televisi erupakan siste elektronik yang engirikan gabar dia dan gabar hidup bersaa suara
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY
Lebih terperinciEVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN
1 EVALUASI FASILITAS PELABUHAN MERAK DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN PENYEBRANGAN Dr. Ir. Sunaryo M.Sc, I Nyoan Adriansyah 0906 516 75 Eail : adreetea03@gail.co Departeen Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciJSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY. (Studi Kasus SMK Muhammadiyah Kutowinangun)
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI RAPORT SISWA BERBASIS WEB DENGAN FASILITAS SMS GATEWAY (Studi Kasus SMK Muhaadiyah Kutowinangun) Rendy Eka S, Satyo Nuryadi 2 Progra Studi Teknik Inforatika,
Lebih terperinciNASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS
NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA TENTANG PENYELENGGARAAN JARINGAN UTILITAS PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI HAL Ii BAB I. PENDAHULUAN.. 1 A : Latar Belakang..
Lebih terperinciAPLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID
Seinar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 Noveber 207 APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Febryna Chaniago, Rikip Ginanjar 2, Rosalina
Lebih terperinciPEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA
PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik
Lebih terperinciFORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : SI4015 Mata Kuliah : Rekayasa Siste Inforasi Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 6 Dosen
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )
PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,
Lebih terperinciHukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)
Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesipulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelunya dapat disipulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan peahaan antara Kontraktor, Regulator
Lebih terperinciKESEPAKATAN BERSAMA ANTARA
' '' FinnjfT ' i ^ v - 'V KESEPKTN BERSM NTR MENTERI NEGR LINGKUNGN HIDUP REPUBLIK INDONES KEPL KEPOLISIN NEGR REPUBLIK INDONESI, DN JKS GUNG REPUBLIK INDONESI Noor : 11 /M EN LH/07/2011 Noor : B /2 0
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto
RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH
SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : RPP berbasis KTSP, Guru Disertifikasi, Mutu Pembelajaran
PENEVGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN RPP BERBASIS KTSP OLEH GURU SEJARAH YANG TELAH DISERTIFIKASI DI SMANEGERI 5 PEKANBARU Dra. Bedriati Ibrahi MS.i Universitas Riau ABSTRAK Kata kunci : RPP
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Maid Online : Sistem Pelayanan Restoran Berbasis Web yang Cepat dan Interaktif
1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA A. JUDUL Maid Online : Siste Pelayanan Restoran Berbasis Web yang Cepat dan Interaktif B. LATAR BELAKANG MASALAH Laanya antrian erupakan peandangan yang biasa kita jupai
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH
Perancangan Online Berbasis Web Pada PT ANH PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Akhsani Taqwiy ), Novan Wijaya 2) Koputerisasi Akuntansi, STMIK GI MDP eail: akhsani.taqwiy@dp.ac.id
Lebih terperinciPANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA
PANDUAN SELEKSI TINGKAT KAB/KOTA CERDAS CERMAT EMPAT PILAR MPR (PANCASILA, UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945, NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, BHiNNEKA TUNGGAL IKA, DAN KETETJ\PAN
Lebih terperinciPengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas
Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 2016, 134-144 Pengebangan Tes Kreativitas pada Pebelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi
Lebih terperinciBUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA
BADAN PUSAT STATISTIK BUKU 3 : PEDOMAN PENGAWAS / PEMERIKSA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN T A H U N 2 0 1 5 (VIMK15 TAHUNAN) Pedoan Teknis Pipinan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota VIMK15 Tahunan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,
I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: Economic Quantity Production, Nasution, A.H, Perencanaan dan Pengendalian Persediaan. ABSTRACT
PERECANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY MULTI ITEM DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA Dio Kharisa Putra, Rusindiyanto dan Budi Santoso
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan
2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciMATRIKS RENSTRA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
Visi : Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, profesional, dan berbudaya MATRIKS RENSTRA DINAS PRVINSI JAWA TIMUR - 2014 Misi Tujuan : 1. Mewujudkan peerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan pada
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN
43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)
Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 6, Noor 3, Tahun 2017, Halaan 45-55 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN DI KAWASAN JALAN PAHLAWAN, KOTA BANDUNG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Puji syukur kai panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahat yang dilipahkan kepada kita seua. Penyusunan Dokuen Rencana Pengebangan Desa Pesisir (RPDP) ini sudah terselesaikan dengan
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciAPLIKASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus: FANS MOTOR BANDUNG)
APLIKASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus: FANS MOTOR BANDUNG) Taufik Akbar, Ely Rosely, Ir., MBS. 2, Rochawati, ST. 3,2,3 Progra Studi Manajeen Inforatika Politeknik
Lebih terperinciDicetak oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika
PAKET FASILITASI PEMBERDAYAAN KK/MMP MATEMATIKA Pebelajaran SMA Untuk SMA Penulis: Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed. Penilai: Drs. M. Danuri, M.Pd. Editor: Sri Wulandari Danoebroto, M.Pd. Desain: Cahyo Sasongko,
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI
PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciBILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA
J. J. Siang BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA Intisari Dala tulisan ini dipaparkan engenai sejarah peneuan bilangan pria, pengujian bilangan pria besar, serta salah satu aplikasinya dala kriptografi
Lebih terperinciANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3
ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN ARBAIYAH 1 Pada Luba 2, Khairul Fahi 3 e-ail : arbaiyah90@yail.co ABSTRAK Berdasarkan survey penelitian dahulu pada tikungan Padangluhong yang
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciPERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS
UPAYA PENINGKATAN KECEPATAN EFEKTIF MEMBACA SISWA KELAS XI SMKS IBNU CHOLIL BANGKALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLOS Bagus Tri Handoko Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP PGRI BANGKALAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN
LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN NAMA PRAKTIKAN : Raadhan Bestari T. Barlian GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (08.00-11.00) KELOMPOK : 2 HARI/TGL. PRAKTIKUM : Kais, 17
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU Meidahrianti 1, Zulheran 2, Taufiq 2 1 Aluni Prodi Pendidikan
Lebih terperinciBUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK
BUKU 3 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BADAN PUSAT STATISTIK KATA PENGANTAR Buku 3 ini erupakan seri buku pedoan yang disusun dala rangka Survei Industri Mikro dan Kecil 2013 (VIMK13) Buku ini euat pedoan bagi
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciDampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya
Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:
Lebih terperinciSistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control
Siste Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Aswandi,Mursyidah 2, Chairul Azdaan 3 2,3 Jurusan Tekniknologi Inforasi dan Koputer Politeknik Negeri Lhokseuawe Jln. B.Aceh Medan
Lebih terperinciSIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU KABUPATEN KOTABARU
Proceeding Seinar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarasin, 7-8 Oktober 2015 SIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU KABUPATEN KOTABARU Akhad Syarief,
Lebih terperincip ean susun berdasarkan pean gun c reative proble solving. 2. T ahap Pelaksanaan Tind Pelaksanaan laksan tanggal 14 Mei 2013 kelas X Akuntansi 3 julah
AB V B ASL PENELTAN DAN PEMBAHASAN H.1 4 n Penelitia asil H 1 Negeri SMK laksan (PTK) kelas Penelitian, 28 julah X AK 3 kelas khususnya Liboto aki l - 1 Serta, 18 perepuan 10 laki 2 laksan Penelitian itra.
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID
PEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID Rody Verdika Cahyadi *), Kodrat Ian Satoto, and R. Rizal Isnanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciFITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU
Jurnal Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer (JTIIK) Vol., No. 1, April 015, hl. 73-78 FITUR LENGTH OF EDGE DAN MOMENT INVARIAN UNTUK GESTURE RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN KINECT UNTUK KONTROL LAMPU Rekyan
Lebih terperinciFORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : MI4002 Mata Kuliah : Perencanaan Basis Data Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Manajeen Inforatika Seester :
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI PENATALAYANAN JEMAAT GEREJA HKBP KUPANG BERBASIS WEB Gloria Manulangga, Sara Gulto2 Abstrak : Dengan seakin berkebangnya Teknologi Inforasi, peakaian koputer sebagai pengolah dan peroses
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK UNGGAS TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT FLU BURUNG SERTA DAMPAK EKONOMI STAMPING OUT
PENGETAHUAN DAN SIKAP PETERNAK UNGGAS TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT FLU BURUNG SERTA DAMPAK EKONOMI STAMPING OUT DI DESA ALLAKUANG KECAMATAN MARITENGNGAE KABUPATEN SIDRAP TAHUN 27 Sintha Lisa Puriahua 1 Abstract:
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciMENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI
KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.460-919) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Desy Verina Sari 0.2.480 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciDATA AWAL PERENCANAAN KARIR GDT
LAMPIRAN DATA AWAL PERENCANAAN KARIR GDT no abse n ite 1 ite 2 ite 3 ite 4 ite 5 ite 6 ite 7 ite 8 ite 9 ite 10 ite 11 ite 12 ite 13 ite 14 ite 15 ite 16 ite 17 ite 18 ite 19 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
Lebih terperinciKAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHADAP AREA PELAYANAN DI KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT
KAJIAN PEMANFAATAN AIR BAKU TERHAAP AREA PELAYANAN I KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT Ridwan Alasyah 1, Sulwan Perana, Ida Farida Jurnal Air Baku Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syasu No. 1
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA Zainul Arha Progra Studi Siste Inforasi FST-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda
Lebih terperinci