BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48"

Transkripsi

1 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48 Dengan ini enyatakan bahwa telah dilaksanakan siding Kelayakan Landasan Progra Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A), pada : Hari : Juat Tanggal : 28 Maret 2014 Waktu : WIB Tepat : Gedung A Studi Grafis, Kapus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Dilakukan oleh : Naa : Fety Widi Ati NIM : Judul : Rest Area Jalan Raya Sragen-Ngawi K. 14 Sragen Dengan Konsep Rekreatif Dengan susunan Ti Penguji sebagai berikut : 1. Ir. Satrio Nugroho, MSi ; selaku dosen pebibing utaa 2. Ir. Agung Budi Sardjono, MT; selaku dosen pebibing ke dua 3. Ir. Eddy Indarto, MSi; selaku dosen penguji A. Pelaksanaan Sidang 1. Sidang Kelayakan Landasan Progra Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul Rest Area Jalan Raya Sragen-Ngawi K. 14 Sragen Dengan Konsep Rekreatif, dibuka oleh : Ir. Agung Budi Sardjono, MT, dan diulai sekitar pulul 9.00 WIB 2. Presentasi dilakukan oleh peserta dala waktu 15 enit dari judul Area Jalan Raya Sragen- Ngawi K. 14 Sragen Dengan Konsep Rekreatif, dengan ateri pokok sebagai berikut : Latar belakang dan alur pikir perencanaan dan perancangan Peaparan pengertian atau tinjauan engenai Rest Area Peaparan data dan lokasi perencanaan Peaparan Pendekatan Perencanaan dan Perancangan Rest Area Jalan Raya Sragen- Ngawi K. 14 Sragen Dengan Konsep Rekreatif. Peaparan Perencanaan dan perancangan Rest Area Jalan Raya Sragen-Ngawi K. 14 Sragen Dengan Konsep Rekreatif. 3. Pelaksanaan sidang tidak dihadiri oleh Ir. Satrio Nugroho, MSi karena beliau sedang elakukan ibadah uroh. 4. Sesi Tanya jawab dan asukan-asukan dari Ti Dosen Pebibing dan Penguji dilakukan setelah presentasi. a. Pertanyaan dari Bapak Ir. Eddy Indarto, MSi Diana gabar jalan arterinya pada peta anda? Harus nya ditapilkan ana jalurnya supaya jelas. Jawaban :

2 Untuk peta yang saya sajikan eang belu terdapat garis yanglain yang enunjukkan jalan arterinya pak. Untuk jalur nya adalah berikut ini. b. Pertanyaan dari Ir. Eddy Indarto, MSi LHR yang digunakan LHR seluruh pengguna jalan yang elintas? Jawaban : Iya pak..untuk LHR nya adalah LHR seluruh kendaraan yang elintas pada jalan tersebut. Masukan dari Ir. Eddy Indarto, MSi Seharsnya LHR yang digunakan adalah LHR ynag kendaraan jarak jauh saja, karena tidak ungkin tetangga anda yang lewat juka terasuk pengunjung yang easuki rest area itu. Masukan dari Ir. Eddy Indarto, MSi - Yang diaksut plasa adalah ruang terbuka, jangan diasusikan dengan berapa persen pengunjung yang datang. Karena pada buku sudah ada standarnya. Dan plaza itu eerupaka rung terbuka. - Untuk sirkulasi asih belu jelas. Dasar anda enentukan sirkulasi itu apa? Di dala buku sudah ada standarnya. c. Pertanyaan dari Ir. Eddy Indarto, MSi Mengapa enentukan tipe nya belakangan dan dengan enggunakan besaran ruang? Jawaban : Karena untuk elakukan penentuan itu itu harus dengan uji tingkatkelelahan pak, dan itu prosedurnya sangat panjang. Masukan dari Ir. Agung Budi Sardjono, MT Seharus nya eang ada elakukan uji trsebut. Pasti nanti akan dijelaskan angka lelah itu untuk rest area isal A itu antara berapa sapai berapa. Jadi tidak dengan luasaannya seperti ini. Dan bukan eenuhi dan tidak eenuhi saja. Berapa KDB anda, itu dapatnya dari ana? Kenapa 40 persen yang anda abil? Jawaban : Dari peraturan daerah setepat pak. Meang pada dasarnya kecaatan sabung acan belu asuk kedala wawasan perkotaan, sehingga KDB nya asuk ke yang sudah terdapat peraturannya. Karena rest area erupakan bangunan yang asa banyak dan terbuka, selain itu dibutuhkan tata hijau yang luas untuk erefresh pengunjung. Sehingga say engabil KDB iniu yaitu 40%.

3 B. Revisi Sinopsis Perbaikan sinopsis dilakukan berdasarkan asukan dan saran dari Ti Penguji. Perbaikanperbaikan diuraikan sebagai berikut : LHR yang digunakan adalah LHR kendaraan jarak jauh, atau bisa juga dengan studi banding. Perbaikan besaran dan kapasitas ruang yang selanjutnya progra ruang enyesuaikan juga Perencanaan dan perancangan arsitektur ini dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya untuk digunakan sebagaiana estinya. Judul : Rest Area Jalan Raya Sragen-Ngawi K. 14 Sragen Dengan Konsep Rekreatif. Naa : Fety Widi Ati NIM : Deikian berita acara siding kelayakan Sinopsis Landasan Progra Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dibuat sesuai dengan sesungguhnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Mengetahui, Searang, Maret 2014 Dosen Pebibing Utaa, Dosen Pebibing Kedua, IR. Satrio Nugroho, MSi Ir. Agung Budi Sardjono, MT NIP NIP Dosen Penguji, Ir. Eddy Indarto, MSi NIP

4 REST AREA JALAN RAYA SRAGEN-NGAWI KM.14 SRAGEN Oleh : Fety Widi Ati, Satrio Nugroho, Agung Budi Sardjono Di Jawa Tengah, perasalahan transportasi perlu endapatkan perhatian, terutaa jalan propinsi. Hal ini harus enjadi perhatian Kabupaten/kota di Jawa Tengah yang akan dihadapkan pada perasalahan baru yang eerlukan peecahan segera yaitu perasalahan transportasi. Jalan propinsi ini dilihat dari sisi transportasi eiliki peranan yang sangat penting karena erupakan jalan utaa yang enghubungkan Propinsi Jawa Tengah dengan kota-kota besar lain di luar Propinsi Jawa Tengah. Sragen erupakan salah satu kabupaten yang berada di sebelah paling tiur Propinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi Jawa Tiur. Jalan di wilayah Kabupaten Sragen enhubungkan kota-kota besar diluar Propinsi Jawa Tengah seperti Surakarta dan Surabaya. Ini terdapat tirik-titik lelah yang dapat enyebabkan kecelakaan yaitu di Ngawi dan Madiun pada arah tiur dan Karanganyar dan Surakarta dari arah barat. Dengan adanya titik lelah yang dapat enyebabkan kecelakaan sehingga pada jalan antar propinsi yang terletak di wilayah Kabupaten Sragen ini dibutuhkan prasarana transportasi berupa rest area yang dapat dianfaatkan bagi pengguna jalan yang ingin beristirahat seentara waktu. Oleh karena itu untuk engakoodasi berbagai aktualita yang terjadi pada ruas jalan arteri kelas 1 yg tepatnya di Jl. Raya KM.14 Sragen-Ngawi tersebut, perlu dikebangkan suatu fasilitas uu, yaitu berupa kawasan tepat istirahat (rest area) dengan konsep taan bagi pengguna jalan yang telah elakukan perjalanan jauh. Tepat istirahat (rest area) yang diaksud adalah baik pengeudi, penupang aupun kendaraannya bisa berhenti atau beristirahat untuk seentara karena alasan lelah serta dapat enghindari terjadinya kecelakaan. Kata Kunci : Istirahat, Rest Area, Sragen.

5 1. LATAR BELAKANG Sekarang ini penabahan julah kendaraan berotor tetap saja tidak dapat dihindari, sehingga enibulkan kepadatan jalan. Meningkatnya volue lau lintas yang terjadi pada jalan propinsi enciptakan suatu kebutuhan terhadap pengadaan jalan. Kondisi ini dapat enjadikan setiap jengkal dari ruas jalan rawan terhadap kecelakaan. Sragen erupakan salah satu kabupaten yang berada di sebelah paling tiur Propinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi Jawa Tiur. Jalan di wilayah Kabupaten Sragen enhubungkan kota-kota besar diluar Propinsi Jawa Tengah seperti Surakarta dan Surabaya. Ini terdapat tirik-titik lelah yang dapat enyebabkan kecelakaan yaitu di Ngawi dan Madiun pada arah tiur dan Karanganyar dan Surakarta dari arah barat. Untuk engakoodasi berbagai aktualita yang terjadi pada ruas jalan arteri kelas 1 yg tepatnya di Jl. Raya KM.14 Sragen-Ngawi tersebut, perlu dikebangkan suatu fasilitas uu, yaitu berupa kawasan tepat istirahat (rest area) dengan konsep taan bagi pengguna jalan yang telah elakukan perjalanan jauh. 2. RUMUSAN MASALAH Perlu tepat yang ewadahi pegeudi untuk berstirahat Diperlukan fasilitas yang rekreatif untuk eberikan kenyaanan bagi pengeudi dala beristirahat. Diperlukan area koersial untuk kegiatan perdagangan yang berhubungan dengan kegiatan beristirahat. 3. METODOLOGI Kajian diawali dengan epelajari pengertian tentang Istirahat, pengertian dan standarstandar engenai Rest area, tinjauan engenai area koersial, serta studi banding beberapa zrest area yang telah ada. Dilakukan juga tinjauan engenai Kabupaten Sragen, perkebangan lintas harian rata-rata di kabupaten tersebut, serta progra-progra peerintah yang endukungnya. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep rekreatif yang eliputi atraktif, dinais,variatif. Peilihan tapak dilakukan pada 2 alternatif lokasi dengan engacu pada RTRW Kabupten Sragen. 4. KAJIAN PUSTAKA 4.1. Tinjauan Rest Area Sebuah area istirahat, tepat berhenti, atau area layanan fasilitas uu, yang terletak disebelah besar jalan raai seperti jalan raya atau jalan lintas cepat, atau jalan bebas habatan. Para supir dan penupang dapat beristirahat akan atau engisi bensin tanpa eninggalkan ke sekunder jalan T J Rua K Ruang L Luas i u ng a cuci a total p peng nt untuk i ini e la isian or o n u h baha u bil/be - f fl n ngkel l (2) a o baka u ini a

6 Rest area adalah tepat istirahat dan pelayanan wisata (tip wisata)(poerwodarinto,1986). s i l w e r ini u ( u (2) i n Dari segi peahaan fasilitas, enurut wikipedia online adalah prasarana atau wahana untuk elakukan atau eperudah sesuatu i t a s t e r (2) 2) ( 2 ). Area istirahat pada uunya seperti pada area po bensin, resto, alun-alun, dan pusat layanan. Fasilitas pada area tersebut seperti taan, stasiun pengisian bahan bakar, WC, dan restoran. Pada fasilitas uu seperti area parkir atau kawasan peandangan bisa dijadikan sebagai tepat istirahat juga. Di sepanjang jalan raya dan beberapa jalan yang sisanya bisa dijadikan sebagai tepat berheti sejenak tetapi tidak ada fasilitas wc atau tepat akan (Roza,2010). i n i u ( b 4.2. Standarisasi Rest Area Standarisasi Luasan Miniu Rest Area Devinisi standarisasi oleh Departeen Pekerjaan u a h ) Uu (disertai lapiran No.15 Keputusan C Direktur Jendral Bina Marga) puasat dala seinar & 2 0 yang diikuti pejabat dinas Pariwisata. B 0 A Tabel 2. 1 Data Standar Luasan Miniu Rest Area Tipe A (2) B (2) C (2) Luas Miniu Suber: lapiran No.15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga No.76/KPTS/Db/1999 Fasilitas Pelayanan Areal Terbuka Parkir Standarisasi Faslitas Rest Area Tabel 2. 2 Standar Luasan Miniu SPBU Suber: lapiran No.15 Keputusan Direktur Jendral Bina Marga No.76/KPTS/Db/1999

7 Standarisasi Peilihan Tapak Untuk Rest Area Adalah suatu standar di dala enentukan tapak ideal bagi rest area, yang eliputi berbagai faktor baik segi fisik aupun sarana dan prasarana. Faktor-faktor tersebut adalah : Faktor bentuk Bentuk ideal adalah persegi panjang dengan rasio 3:2 Faktor keaanan dan keselaatan - Berada pada jalan yang relatif lurus datar - Miniu berjarak 500 dari tikungan atau persipangan - Jarak lahan ± 15 dari sisi bahu jalan sebelah luar yang diperkeras - Jalan asuk dan keluar tidak engganggu lalu lintas jalan raya dan tersendiri Faktor kualitas fisik dasar - Kestabilan tanah - Menghindari lahan yang cura (jalan yang enanjak enghilangkan kesan istirahat) Faktor aksesibilitas dan prasarana Yaitu tersedianya : - Jalan raya - Air bersih - Drainase dan libah - Listrik - Telepon 4.3. Kajian Rekreatif Tinjauan Rekreatif Rekreatif suatu keadaan yang enyenangkan, erefreshkan segala kejenuhan dala diri dengan encari sesuatu yang berbeda.kesan rekreatif dala rest area diterapkan elalui bentuk bangunan dan ruang serta penyediaan fasilitas yang variatif (Robert,1986) Selain itu yang disebut bangunan yang rekreatif adalah bangunan yang eiliki kriteria dinais, atraktif dan variatif Desain Rekreatif Desain arsitektur yang rekreatif di perlukan untuk endukung terciptanya suasana nyaan dan rileks di rest area. Banyak suber yang enguraikan tentang desain aristektur yang dapat enibulkan perasaan rileks antara lain : a. Desain arsitektur yang rekreatif erupakan respon dari tujuan suatu perancangan yang engandung uatan rekreasi di dalanya. Berarti desain yang tersebut dapat diartikan dengan suatu desain bangunan yang enghilangkan kepenatan bagi pengunjung yang enikatinya.( b. Menciptakan keindahan dala desain arsitektur sekaligus enghadirkan suasana rekreatif yang dilakukan elalui penataa furniture akan dijadikan sebagai bagian dari interior suatu bangunan.

8 Gabar Furniter Menciptakan Keindahan Di Interior Ruang Suber:interiorandlandscape.blogspot.co 5. Studi Banding 5.1. Rest Area Jati Soo Sragen Rest area Jati Soo erupakan rest area di Sabung Macan, Sragen dengan fasilitas yang lengkap seperti SPBU 24 ja (Preiu, Pertaax, Pertaax Plus, & Bio Solar), Masjid, Restaurant dengan aneka asakan, Sarana Parkir Gratis, Mini Market, penabahan angin ban dengan nitrogen & Toilet. Gabar. fasilitas Masjid, dan SPBU Suber : Dokuentasi Pribadi Kelopok kegiatan yang ada di rest Area ini eliputi: Kelopok pengunjung Pengunjung di kawasan ini datang untuk engisi bahan bakar, akan & inu, ebeli kebutuhan, ataupun sekedar hanya beristirahat elepas lelah sebelu elanjutkan perjalanan kebali. Kelopok pedagang Meliputi orang atau badan yang enjalankan usaha di kawasan ini seperti peilik restauran dan pengelola fasilitas koersil lainnya. Kelopok pengelola Meliputi pihak swasta yang engelola rest area dan SPBU dibawah pengawasan PT. Jasa Marga (Persero) Rest Area K 72 Tol Cipularang Tol Cipularang (Purbaleunyi) KM 72 arah Jakarta ke Bandung adalah Rest Area terbesar dengan fasilitas yang lengkap spt SPBU 24 ja (Preiu, Pertaax, Pertaax Plus, & Bio Solar), ATM, Masjid, Restaurant dengan aneka asakan, Sarana Parkir Gratis, Mini Market, Food Court, penabahan angin ban dengan Nitrogen & Toilet. Satu-satunya Rest Area dengan life usic ulai dari ja untuk enghilangkan kepenatan anda dala berkendaraan. Dala waktu dekat akan ada fasilitas trek bersepeda santai untuk enikati peandangan ala sekitar rest area.

9 Gabar 2. 1 Fasilitas Pelayanan Uu di Rest Area K 72 Suber : itra.keran.org 6. KAJIAN LOKASI 6.1 Karakteristik Fisik Datar Kab. Sragen Kabupaten Sragen erupakan salah satu kabupaten yang berada di sebelah paling tiur Propinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi Jawa Tiur. Kabupaten Sragen terletak pada 110,45-111,10 Bujur Tiur dan antara 7,15 7,20 Lintang Selatan. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut : Utara :Kabupaten Grobogan Tiur :Kabupaten Ngawi, Jawa Tiur Barat : Kabupaten Boyolali Selatan :Kabupaten Karanganyar

10 Secara adinistratif Kabupaten Sragen eiliki 20 Kecaatan, 208 Desa/Kelurahan, dukuh dan RT serta eiliki luas wilayah Ha. Kecaatan dengan julah desa terbanyak adalah Plupuh dan Tanon yang asing asing terdiri dari 16 desa. Sedangkan yang paling sedikit adalah Kecaatan Gesi, Tangen, dan Jenar yang asing-asing dengan julah 7 desa. 6.2 Tinjauan Jalan Raya Sragen-Ngawi K.14 7 Jalan Raya Sragen-Ngawi K 14 terletak di Desa Banaran, Kecaatan Sabung Macan, Kabupaten Sragen. Jalan ini erupakan jalan arteri 1 dengan uatan 10 ton, erupakan Jalan Nasional karena enghubungkan antara satu propinsi dengan propinsi lain. Kondisi jalan ini baik, dulunya terdapat kerusakan di beberapa badan jalan, naun sekarang telah diperbaik (BinaMarga,2014) Lintas harian di Jalan Raya Sragen-Ngawi K 14 tidak begitu padat. Berikut adalah volue harian rata-rata pada Jalan Raya Sragen-Ngawi K 14 : Berdasarkan Peraturan Peerintah Republik Indonesia No: 34 tahun 2006 tentang jalan, klasifikasi jalan enurut fungsinya terbagi enjadi epat jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. 7. KESIMPULAN PERANCANGAN 7.1. Progra Ruang

11

12 D 7.2. Tapak Terpilih Tapak terpilih berlokasi di Desa Banaran, Kecaatan Sabungacan dengan peraturan bangunan setepat sebagai berikut : Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 40% - 60 % dengan epertibangkan lokasi yang dekat dengan jalan arteri Koefisien Lantai Bangunan (KLB) 0,6 dengan tinggi bangunan aksial 3 lantai Garis sepadan jalan arteri prier adalah 20 dari as jalan. Alasan Peilihan Lokasi adalah : Sesuai dengan RTRW Kabupaten yang dituangkan dala Perda Th Kabupaten Sragen, akan direncanakan dan dirancang fasilitas rest area di Kecaatan Sabungacan. Kecaatan Sabungacan erupakan daerah pengebangan kegiatan perdagangan dan jasa. Selain itu selutuh sawah yang ada di sana erupakan sawah irigasi. Naun untuk pengebangan kedepannya pada Jalan Raya Stragen-Ngawi KM.14 Sragen erupakan lokasi yang kedepannya bisa dikebangkan kawasan terbangun DAFTAR PUSTAKA Aelia, Roza Waterfront dan Rest Area di Kawasan Sungai Siak Pekan Baru.Skripsi. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro Anonious, Peraturan Menteri Pekerjaan Uu No. 30/PRT/M/2006 Anonious, Keadaan Fisik Jalan Nasional. DPU Bina Marga Prov.Jawa Tengah: Daerah Wilayah Purwodadi-Sragen Bali post, edisi 3 juni 2007 diunduh dari google.co tanggal 26/03/2014 pukul 2.11 Elfiansyah, T.Ibnu Fasilitas Rest Area Tipe A pada Ruas Jalan Tol Cipularang.Thesis.Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

13 http//:diglibrary.itb.ac.id Kaus Besar Bahasa Indonesia Laurie, Michael Dasar-dasar Pertaanan. Departeent of Landscape Architecture. University of California. Interata. Bandung. terbitan kedua. Neufert, Ernst Data Arsitek- Jilid 2- Hal.112. Jakarta : Erlangga Robert E clark, Chilhood Education : bab recreation, 1986 APPENDIX : ILUSTRASI PERANCANGAN Situasi Siteplan Tapak Kawasan Denah Bangunan Utaa

14 Tapak Depan Banguan Utaa Tapak Belakang Bangunan Utaa Tapak Saping Kiri Banguan Utaa Tapak Saping kanan Bangunan Utaa Tapak Depan Pelayanan II Tapak Saping Kanan Tapak Depan SPBU

15 Tapak saping kanan SPBU Tapak Bengkel Tapak Saping Kiri Bengkel Tapak Saping Kanan Bengkel

16 Perspektif Kawasan Perspektif Site Persektif eksterior bangunan

REST AREA JALAN RAYA SRAGEN-NGAWI KM.14 SRAGEN

REST AREA JALAN RAYA SRAGEN-NGAWI KM.14 SRAGEN REST AREA JALAN RAYA SRAGEN-NGAWI KM.14 SRAGEN Oleh : Fety Widi Atmi, Satrio Nugroho, Agung Budi Sardjono Di Jawa Tengah, permasalahan transportasi perlu mendapatkan perhatian, terutama jalan propinsi.

Lebih terperinci

REST AREA JALAN RAYA SRAGEN-NGAWI KM.14 SRAGEN

REST AREA JALAN RAYA SRAGEN-NGAWI KM.14 SRAGEN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKUR (LP3A) REST AREA JALAN RAYA SRAGEN-NGAWI KM.14 SRAGEN Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn oleh

Lebih terperinci

REST AREA KM 22 JALAN TOL SEMARANG-SOLO

REST AREA KM 22 JALAN TOL SEMARANG-SOLO TUGAS AKHIR 37 Periode April - September 2011 REST AREA KM 22 JALAN TOL SEMARANG-SOLO LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA

STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA STUDI DESKRIPSI SISTEM PERPARKIRAN DI GALERIA MALL YOGYAKARTA ABSTRACT Tryas Purnaa 1, Retna Hidayah 2 1,2 Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT-UNY retna.hidayah@uny.ac.id This study is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 135. Tempat Istirahat Tipe A Di Jalan Tol Cikopo-Palimanan KM 166

TUGAS AKHIR 135. Tempat Istirahat Tipe A Di Jalan Tol Cikopo-Palimanan KM 166 TUGAS AKHIR 135 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Tempat Istirahat Tipe A Di Jalan Tol Cikopo-Palimanan KM 166 Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uu Parkir didefinisikan sebagi tepat khusus bagi kendaraan untuk berhenti dei keselaatan. Parkir epunyai tujuan yang baik, akses yang udah dan jika seseorang tidak dapat earkir

Lebih terperinci

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern TUGAS AKHIR PERIODE 124 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang Solo Penekanan Desain Arsitektur Post Modern Disusun oleh : Nama : Jovi Permata Anggriawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 37

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 37 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 37 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN : Gambar : DENAH RUANG KELAS ( PERATURAN DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN DASAR No.144/C/KP/2015 )

LAMPIRAN : Gambar : DENAH RUANG KELAS ( PERATURAN DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN DASAR No.144/C/KP/2015 ) Gambar : DENAH RUANG KELAS ( PERATURAN DIREKTUR JENDRAL PENDIDIKAN DASAR No.144/C/KP/2015 ) PERIODE 135 April September 2016 FAKULTAS TEKNIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TATA BOGA DI PENEKANAN DESAIN

Lebih terperinci

REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG

REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REST AREA JALAN TOL SEMARANG - BATANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : FURQON HAKIM

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 126/48 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Laporan Landasan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN STUDI

BAB 2 TINJAUAN STUDI BAB 2 TINJAUAN STUDI 2.1 Gambaran Umum Proyek Judul Proyek : Rest Area Ruas Jalan Tol Tema : Lokasi : Ruas tol Jakarta - Merak KM 13+500 Sifat Proyek : Nyata Pemilik/Pengelola : Swasta Luas Lahan : ± 3.8Ha

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 40

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 40 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 40 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi Sistem transportasi merupakan kegiatan profesional yang tidak dibatasi oleh batas geografi, kegiatan lalu

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) LAMPIRAN BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Judul Rest Area (Tempat Isirahat) : Berdasarkan Standar Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol No. 007/BM/2009, suatu tempat dan fasilitas yang disediakan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Manusia sebagai Makhluk Mobile Pada dasarnya manusia memiliki sifat nomaden atau berpindah tempat. Banyak komunitas masyarakat yang suka berpindah-pindah tempat

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( L P 3 A ) HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh: Nama : Lina

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Balai Pustaka Jakarta, Idem

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Balai Pustaka Jakarta, Idem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Rest Area di Mantingan Kabupaten Ngawi. 1.1.1 Arti Kata Rest : Istirahat

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS

PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

REST AREA TOL KANCI-PEJAGAN

REST AREA TOL KANCI-PEJAGAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TA 33 REST AREA TOL KANCI-PEJAGAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : MEHTY

Lebih terperinci

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG)

PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) PENGARUH PERTUMBUHAN KENDARAAN YANG BEROPERASI PADA RUAS JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS (STUDI KASUS PADA JALAN JEND. SUDIRMAN PALEMBANG) Yusri ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk engetahui

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 131 / 53

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 131 / 53 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 131 / 53 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Landasan Program

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. TINJAUAN UMUM KABUPATEN GROBOGAN Tinjauan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai lokasi terbangun dan kawasan sekitar lokasi. TINJAUAN GEOGRAFI DAN ADMINISTRATIF KABUPATEN

Lebih terperinci

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)

Hukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs)

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs) TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh judul Tugas

Lebih terperinci

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG

KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG KANTOR IMIGRASI KELAS 1 SEMARANG Oleh: Bitania Dyah Mustikaningrum, Abdul Malik, Sri Hartuti Wahyuningrum Sebagai pusat perdagangan, industri, serta sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Tengah, Semarang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. astudioarchitect.com Arsitektur tropis bangunan tinggi Ken Yeang / High Rise tropical Architecture of Ken Yeang

DAFTAR PUSTAKA. astudioarchitect.com Arsitektur tropis bangunan tinggi Ken Yeang / High Rise tropical Architecture of Ken Yeang DAFTAR PUSTAKA AS Hornby, Oxford Advanced Learner,s Dictionary, 1995, hal.45 Cyrill M Harris, Dictionary of Architecture and Construction, Mc Graw Hill Book Comp, 1975, hal.20 Cyril M Harris, Dictionary

Lebih terperinci

ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3

ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN. ARBAIYAH 1 Pada Lumba 2, Khairul Fahmi 3 ANALISIS GEOMETRIK TIKUNGAN PADANGLUHONG PASIR PENGARAIAN ARBAIYAH 1 Pada Luba 2, Khairul Fahi 3 e-ail : arbaiyah90@yail.co ABSTRAK Berdasarkan survey penelitian dahulu pada tikungan Padangluhong yang

Lebih terperinci

BAB V FONDASI RAKIT. Fondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan.

BAB V FONDASI RAKIT. Fondasi rakit merupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit melebar keseluruh bagian dasar bangunan. BAB V FONASI RAKIT I. PENAHULUAN Fondasi rakit erupakan bagian bawah struktur yang berbentuk rakit elebar keseluruh bagian dasar bangunan. Fondasi rakit digunakan jika lapis tanah eiliki kapasitas dukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH REST AREA DI MANTINGAN KABUPATEN NGAWI

PUBLIKASI ILMIAH REST AREA DI MANTINGAN KABUPATEN NGAWI PUBLIKASI ILMIAH REST AREA DI MANTINGAN KABUPATEN NGAWI Disusun dalam Rangka Pemenuhan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : Agustina Chandra Purnamasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Batang Tahun 2012 2017, infrastruktur jalan dibenahi dan ditambah. Salah satunya adalah penambahan

Lebih terperinci

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI

MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN.460-919) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana

Lebih terperinci

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra

Membelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran

Lebih terperinci

REST AREA DI KLEDUNG PASS WONOSOBO

REST AREA DI KLEDUNG PASS WONOSOBO TUGAS AKHIR PERIODE 107 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REST AREA DI KLEDUNG PASS WONOSOBO Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh:

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SPA HOTEL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Eko Arsitektur

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SPA HOTEL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Eko Arsitektur LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SPA HOTEL DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Eko Arsitektur Diajukan Oleh : Ariesta Arum Ramadhani 21020110141042 TUGAS AKHIR JAFT Periode

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN UMUM DAN PERSYARATAN TEKNIS GUDANG TERTUTUP DALAM SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO REDESAIN REST AREA SPBU REMBANG TUGAS AKHIR HASLIZA MARSHALITA

UNIVERSITAS DIPONEGORO REDESAIN REST AREA SPBU REMBANG TUGAS AKHIR HASLIZA MARSHALITA UNIVERSITAS DIPONEGORO REDESAIN REST AREA SPBU 43.592.01 REMBANG TUGAS AKHIR HASLIZA MARSHALITA 21020110120075 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN/PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEMARANG OKTOBER 2014 UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) SEKOLAH ALAM GUNUNGPATI

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) SEKOLAH ALAM GUNUNGPATI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) SEKOLAH ALAM GUNUNGPATI dengan Penekanan Desain Arsitektur Berkelanjutan Diajukan Oleh: Carista Sulanda M H (NIM. 21020112130111) Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 118

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 118 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 118 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan merupakan beberapa isu yang membutuhkan solusi melalui perancagan sebuah fasilitas bangunan untuk memecahkan masalah tersbut.

Lebih terperinci

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di: JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 3, Noor 3, Tahun 204, Halaan 586 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volue 3, Noor 3, Tahun 204, Halaan 586 596 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/jkts ANALISIS

Lebih terperinci

2016, No Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Rep

2016, No Noor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang- Undang Noor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Kooditi (Lebaran Negara Rep No.1513, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPEPPTI. Gudang Tertutup. Persyaratan Uu dan Teknis. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 130/52

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 130/52 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 130/52 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Laporan Program Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

Effriansyah wijaya kusuma /

Effriansyah wijaya kusuma / Halaman Judul Halamana Pengesahan Catatan Dosen Pembimbing Halaman Pernyataan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Abstrak Desain Premis DAFTAR ISI i ii iii iv v vii xi xiii xv xvi BAB

Lebih terperinci

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pengebangan suber daya anusia (huan resources) telah enjadi fokus perhatian utaa dan upaya terpenting dari langkahlangkah pebangunan di negara kita yang sekarang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaan i iii I PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN 11 Latar Belakang 1 12 Fungsi Pengawas dan Peeriksa 2 13 Pengawasan 2 14 Peeriksaan 3 II PEMERIKSAAN ISIAN DAFTAR VIMK14-L2

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI REST AREA DI JALAN LINGKAR SALATIGA. (dengan Pendekatan Green Building )

ARTIKEL PUBLIKASI REST AREA DI JALAN LINGKAR SALATIGA. (dengan Pendekatan Green Building ) ARTIKEL PUBLIKASI REST AREA DI JALAN LINGKAR SALATIGA (dengan Pendekatan Green Building ) Diajukan sebagai pelengkap dan syarat guna mencapai gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 130/52

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 130/52 BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 130/52 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan Landasan Program

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian

Lebih terperinci

KAJIAN TINGKAT PELAYANAN REST AREA JALAN TOL MENURUT PERSEPSI PENGGUNA (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek) TUGAS AKHIR TKP

KAJIAN TINGKAT PELAYANAN REST AREA JALAN TOL MENURUT PERSEPSI PENGGUNA (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek) TUGAS AKHIR TKP KAJIAN TINGKAT PELAYANAN REST AREA JALAN TOL MENURUT PERSEPSI PENGGUNA (Studi Kasus : Ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek) TUGAS AKHIR TKP - 481 Oleh: RULIANTO HARTOPO L2D 099 450 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH

Lebih terperinci

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang LEMBAR PENGESAHAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG disusun oleh : MARSYA PARAMITA S NIM L2B006052 Dinyatakan telah memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN AREAL PERTANAMAN DAERAH IRIGASI UPT-1 SUNGAI PAKU BERDASARKAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER BENDUNGAN SUNGAI PAKU

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN AREAL PERTANAMAN DAERAH IRIGASI UPT-1 SUNGAI PAKU BERDASARKAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER BENDUNGAN SUNGAI PAKU NLISIS PERUBHN LUSN REL PERTNMN DERH IRIGSI UPT- SUNGI PKU BERDSRKN DEBIT IR PD SLURN PRIMER BENDUNGN SUNGI PKU Virgo Trisep Haris, Lusi Dwi Putri, Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru E-ail:lusidwiputri@unilak.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Berlakunya Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, memiliki implikasi yang sangat luas dan menyeluruh dalam kebijaksanaan dan pengelolaan daerah. Wilayah

Lebih terperinci

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI SISTEM RESI GUDANG SOLUSI AGI PETANI Noviarina Purnai Putri Siste Resi Gudang ulai di kenal di Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Sebelu uncul Undang- Undang no 9 Tahun 2006 Tentang Siste Resi Gudang banyak

Lebih terperinci

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang

tahun ke tahun. Demand bidang perdagangan dan perekonomian kota Sragen dalam kurun waktu mencapai peningkatan 60%. Namun perkembangan yang 1.1 LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah disertai pertambahan penduduk dengan pergerakan yang tinggi mempengaruhi peningkatan mobilitas antar Propinsi, Kabupaten, Kecamatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan menyebabkan meningkatnya tuntutan manusia terhadap sarana transportasi. Untuk menunjang kelancaran pergerakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA TA 123 PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA TA 123 PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA DAFTAR PUSTAKA Anonymous, 1993, Garis Sempadan dan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Anonymous, 1993, Peraturan Menteri No. 63/PRT/1993

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) LAMPIRAN BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA

TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TERMINAL BUS TIPE A DI SURAKARTA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : TITIS WULANDARI

Lebih terperinci

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 134 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Dosen Pembimbing Utama: Sukawi, ST, MT Dosen Pembimbing Kedua: Ir.

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto Terminal merupakan suatu sarana fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat berkaitan dengan transportasi darat.

Lebih terperinci

SEKOLAH ALAM DI SEMARANG

SEKOLAH ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 Periode April September 2011 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEKOLAH ALAM DI SEMARANG (Penekanan Desain : Vernakular) Oleh : YOSUA KRISWINDIARTO L2B 007 079 Dosen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss,

I. PENDAHULUAN. Konsep teori graf diperkenalkan pertama kali oleh seorang matematikawan Swiss, I. PENDAHULUAN. Latar Belakang Konsep teori graf diperkenalkan pertaa kali oleh seorang ateatikawan Swiss, Leonard Euler pada tahun 736, dala perasalahan jebatan Konigsberg. Teori graf erupakan salah satu

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 135

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 135 Lampiran Berita Acara BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR PERIODE 135 Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan sidang kelayakan LP3A pada

Lebih terperinci

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH

Lebih terperinci

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup

Bab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PUSAT KAWASAN WISATA CANDI GEDUNGSONGO

LEMBAR PENGESAHAN. Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PUSAT KAWASAN WISATA CANDI GEDUNGSONGO LEMBAR PENGESAHAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur PUSAT KAWASAN WISATA CANDI GEDUNGSONGO Disusun oleh : REZA S. HANJAYA L2B 607 051 Dinyatakan telah memenuhi syarat Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III MTOD PRANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

Model Produksi dan Distribusi Energi

Model Produksi dan Distribusi Energi Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

TERMINAL BIS KOTA BEKASI

TERMINAL BIS KOTA BEKASI LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BIS KOTA BEKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : BUDI NUR ROCHMAN L2B 002 196 Periode

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Dengan ini dinyatakan telah dilaksanakan sidang kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur pada,

Lebih terperinci

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb

Perbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB VII HASIL PERANCANGAN. A. Lokasi dan Tapak Proyek 1. Lokasi Proyek Sebagai hasil rancangan, berikut penjelas lokasi proyek secara singkat:

BAB VII HASIL PERANCANGAN. A. Lokasi dan Tapak Proyek 1. Lokasi Proyek Sebagai hasil rancangan, berikut penjelas lokasi proyek secara singkat: 104 BAB VII HASIL PERANCANGAN A. Lokasi dan Tapak Proyek 1. Lokasi Proyek Sebagai hasil rancangan, berikut penjelas lokasi proyek secara singkat: U LOKASI PROYEK Gambar 7.1.Lokasi Proyek (diproses berdasarkan

Lebih terperinci

Sekolah Alam Semarang

Sekolah Alam Semarang LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Sekolah Alam Semarang Diajukan Oleh : Qabila Dzulhasri Z 21020113140130 Dosen Pembimbing I Ir. Budi Sudarwanto, MT Dosen Pembimbing II Prof.

Lebih terperinci