MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI
|
|
- Glenna Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN ) Volue 1, No., Maret 016 MENGUKUR MOMEN INERSIA BEBERAPA MODEL VELG SEPEDA MINI 1 Suraidin, Islahudin, 3 M. Firan Raadhan 1 Mahasiswa Sarjana Progra Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhaadiyah Matara &3 Dosen Progran Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhaadiyah Matara ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk enentukan besar oen inersia beberapa odel velg sepeda ini dan enentukan odel velg yang paling udah berotasi. Penelitian ini dilakukan di Laboratoriu Fisika Universitas Muhaadiyah Matara. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperien urni, Model velg yang digunakan dala penelitian ini adalah odel-odel velg yang sering dijual dipasaran yang epunyai jari-jari yang saa yaitu sebesar 0,11 dan assa yang berbeda, diantaranya velg palang tiga elengkung, velg palang lia lurus, dan velg yang jeruji. Dari hasil analisis data diperoleh besar oen inersia (I) yang relative konstan untuk asing-asing velg pada ketinggian (0,-1,0). besar oen inersia pada asing-asing velg sepeda ini yang ditinjau untuk ketinggian (0,- 1,0), antara lain yaitu velg palang tiga elengkung adalah I 4,00 0,40 (4,53 0,45) 10 palang lia lurus yang eiliki besar oen inersia yaitu I 6,66 0,66 (7,76 0,78) 10 velg jeruji yaitu I 15,3 1,54 18,4 1,81 10, velg dan sehingga odel velg yang udah dirotasikan adalah odel velg dengan oen inersia terkecil yaitu velg palang tiga elengkung. Kata kunci : Moen Inersia, Sepeda Mini PENDAHULUAN Menurut Giancoli(1998:1) Fisika adalah ilu pengetahuan yang paling endasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Naun dala kehidupan sehari-hari anusia banyak yang elakukan suatu aktifitas dan tanpa ereka sadari, bahwa apa yang ereka lakukan itu ada kaitannya dengan fisika, seperti pada orangorang yang berusaha agar dapat berjalan lebih cepat dan udah, untuk itu orang-orang encari penolong yang dapat eenuhi keinginan dan eperudah perjalanan ereka, usaha orangorang untuk encari penolong itu dapat di atasi seperti diteukannya sebuah kendaraan kecil dan sederhana yang dinaakan dengan sepeda. Sepeda juga dapat dikendarai dengan nyaan dan sepeda juga dapat encapai kecepatan yang cukup tinggi. Ada beberapa keuntungan yang didapatkan pada saat orang-orang eakai sepeda, diantaranya:harganya cukup urah, Bisa digunakan untuk berolahraga, Mepunyai kecepatan yang cukup tinggi dari pada kecepatan anusia, Tidak berasap atau tidak enggunakan BBM. Secara singkat dapat dikatakan, bahwa keuntungan enggunakan sepeda adalah sehat, heat, urah, ringan, dan aan. Di zaan odern yang ulai erasakan akibat buruk dari pengotoran lingkungan akibat kendaraan berotor dan juga eerlukan banyak energi ini, enggunakan sepeda sebagai kendaraan serbaguna. Bisowarno, 190 dala Islahudin, (006:1-) Tenaga anusia erupakan suber penggerak utaa jika enggunakan sepeda. Seakin kuat gayuh sepeda diputar, akin cepat penggerakan sepeda tersebut, selain tenaga anusia, bagian-bagian sepeda eiliki peranan yang sangat penting dala penggerak sepeda. Sekarang kita tahu bahwa velg itu epunyai odel yang beraca-aca, dari itu tentu saja kita eilih velg yang epunyai odel yang bagus dan dapat enggerakan sepeda agar bisa berjalan lebih cepat. Dala penelitian ini dititik beratkan pada velg sepeda, diana secara fisika velg sepeda enggunakan aplikasi teori atau persaaan fisika yang enyangkut asalah oen inersia beberapa odel velg sepeda. Moen inersia itu seperti pada gerak translasi, assa dijadikan ukuran kelebaan benda (inersia) yaitu ukuran yang enyatakan tanggapan benda terhadap perubahan pada keadaan geraknya. Jika assa benda besar, aka benda sukar dipercepat atau sukar diubah geraknya, sebaliknya jika assa benda kecil, aka benda udah dipercepat atau udah di ubah geraknya. Zaelani, dkk. (006:146)
2 KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN ) Volue 1, No., Maret 016 Pada gerak rotasi besaran yang analog dengan assa adalah oen inersia. Dengan deikian, oen inersia erupakan kelebaan benda yang berotasi/berputar terhadap subu putarnya. Moen inersia (I) dari sebuah partikel berassa didefinisikan sebagai hasil kali assa partikel dengan kuadrat jarak partikel dari titik poros/subu putar, r secara ateatisnya dapat ditulis I r (1) dengan I adalah oen inersia (kg ), adalah assa partikel (kg) dan r adalah jarak partikel terhadap titik poros (subu putar) () Dari persaaan di atas dapat kita katakan bahwa besar oen inersia sebuah partikel sebanding assa partikel itu, dan sebanding dengan kuadrat jarak partikel kesubu putarnya. Sebuah benda tegar disusun oleh banyak partikel-partikel terpisah. Karena itu oen inersia sebuah benda terhadap suatu subu putar dapat di pandang sebagai julah aljabar oen-oen inersia partikel-partikel penyusunnya. Jika assa partikel enyusun itu adalah 1,, 3... dan jarak asing-asing partikel tehadap subu putarnya adalah r 1, r, r 3... oen inersia benda terhadap subu tersebut adalah I 1r1 1r1 r 3r3... () i Berdasarkan uraian di atas, aka peneliti elakukan suatu penelitian yang berjudul engukur oen inersia beberapa odel velg sepeda ini, karena selaa ini asyarakat atau lebih khususnya pada tean-tean fisika hanya dapat endengar dan belajar tentang oen inersia pada seputar teori saja. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini erupakan penelitian eksperiental dengan percobaan di laboratoriu B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratoriu Fisika Universitas Muhaadiyah Matara dari tanggal 3 Juli - 3 Agustus C. Alat dan Bahan Penelitian Peralatan yang digunakan dala penelitian ini terdiri atas : 1. Tiga buah velg sepeda ini, berat dan odelnya sebagai berikut: a. sepeda ini palang tiga elengkung dengan berat,6 N b. sepeda ini palang lia lurus dengan berat 3,6 N c. sepeda ini jeruji dengan berat 4,7 N d. Ketiga velg sepeda ini tersebut eiliki jari-jari yang saa yaitu: 0,11. Pita eter 3. Beban 4. Gandas (as) velg sepeda ini tiga buah 5. Benang kecil (tidak berassa) 6. Stopwatch satu buah 7. Statif (tiang) 8. Pelor sepeda 9. Peluas pelor (guug) D. Desain penelitian Gabar 1 Desain Alat Penelitian Menyusun alat seperti pada gabar dan cara kerjanya kita akan ebahas pada teknik pengupulan data. E. TeknikPengupulan Data Proses pengupulan data beberapa langkah sebagai berikut : 1. Measang gandas (as) sebagai pusat rotasi velg a. Meoleskan peluas beku pada sepasang velg roda. b. Mencocokkan gandas (as) dengan velg roda sepeda.. Mengukur waktu beban jatuh ketika enyentuh lantai/alas pada velg. 6
3 KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN ) Volue 1, No., Maret 016 Ada beberapa hal yang dilakukan dala engukur waktu beban jatuh, antara lain: a. Measang gandas (as) pada velg jeruji. b. Melilitkan benang kecil pada bantalan poros velg batang jeruji. c. Menandai bagian pinggir velg dengan titik P sebagai titik awal putaran velg setelah beban enyentuh lantai/alas. d. Menggantungkan beban pada benang tak berassa. e. Menjatuhkan beban dari ketinggian 0,. f. Mengukur waktu beban jatuh sapai enyentuh tanah. g. Menghitung julah putaran yang dilakukan velg jeruji setelah beban jatuh. h. Menjatuhkan kebali beban ketinggian 0,, 0,4, 0,6, 0,8, dan 1,0. i. Mengukur waktu beban jatuh setelah enyentuh lantai. j. Menghitung julah putaran yang dilakukan velg jeruji pada asing-asing ketinggian tersebut setelah beban jatuh. Selanjutnya engulangi percobaan seperti diatas dengan enggunakan velg yang berbeda, karena velg yang digunakan dala praktek tiga buah, diantaranya: 1. jeruji. palang tiga elengkung 3. palang lia lurus F. Teknik Analisis Data Dala penelitian ini, saya enggunakan teknik analisis data sebagai berikut : 1. Menghitung besar oen inersia (I) beberapa odel velg sepeda ini dengan enggunakan persaaan : gt rn I r 1 (3) h rn h. Menghitung standar deviasi oen inersia asing-asing odel velg sepeda ini I I I I I sr st sh s (4) r t h keterangan : = assa beban jatuh (kg) r = lengan gaya berat () g = percepatan gravitasi bui (/s ) t = waktu beban jatuh (s) h = tinggi beban jatuh () I = oen inersia ( ) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Hasil percobaan assa benda yang jatuh pada velg sepeda ini eiliki nilai yang bervariasi karena assa velgnya berbeda-beda dan hasil pengaatan percobaan assa benda yang jatuh terdapat pada tabel 1. Tabel 1. Pengaatan Percobaan Massa Benda yang Jatuh pada Sepeda N Model h t t n n o () (s) (putaran) (s) (putaran) 1 3 jeruji palang tiga elengkung palang lia lurus 0, 3,55,9 0,4 5, 4,48 0,6 6,33 5,9 6,86 3 0,8 6,97 9,38 1,0 7,59 11,31 0, 1,73,53 0,4,58 5,76 0,6 3,16 3,0 9,09 0,8 3,59 11,74 1,0 4,05 13,53 0,,16 7,17 0,4 3,3 9,76 0,6 3,94 3,7 4 14,66 0,8 4,35 18,54 1,0 4,94 3,73 6,86 8,53 14,77 Dengan enggunakan persaaan (3) aka diperoleh besar oen inersia yang relatif konstan untuk beberapa odel velg sepeda ini pada ketinggian (0, 1,0), yang ditunjukan pada lapiran yang terdapat pada tabel 0 untuk seua odel velg sepeda pada ketinggian (0, 1,0) Contoh perhitungan dengan enggunakan persaaan 3 terdapat pada lapian halaan 7-9. Jika ditinjau untuk ketinggian beban jatuh (0, 1,0) aka besar oen inersia velg sepeda ini terdapat pada tabel. 63
4 Moen Inersia (10 - ) KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN ) Volue 1, No., Maret 016 Tabel. Besar oen inersia beberapa odel velg sepeda ini. No Model velg Moen inersia (I) (10-1 palang tiga elengkung palang lia lurus ) 4,00 0,40 (4,53 0,45) 6,66 0,66 (7,76 0,78) 3 jeruji 15,3 1,54 18,4 1,81 Dari tabel. Di peroleh bahwa velg yang eiliki oen inersia paling kecil adalah velg palang tiga elengkung. Jika disajikan dala bentuk grafik garis, aka besar oen inersia beberapa odel velg sepeda ini pada ketinggian beban jatuh (0,-1,0) ditunjukan pada gabar berikut. Gabar Grafik garis oen inersia velg sepeda ini pada ketinggian (0,-1,0) Dari grafik garis diatas peneliti dapat elihat bahwa oen inersia beberapa odel velg sepeda ini yang paling kecil terdapat pada odel velg palang tiga elengkung. B. Pebahasan Hasil analisis data penelitian yang dilakukan dala penelitian ini enunjukan bahwa beberapa odel velg sepeda ini yang terdapat di pasaran eiliki oen inersia yang berbedabeda. Besarnya oen inersia beberapa velg tersebut tergantung dari distribusi assa velg terhadap suber rotasi. Jika kita tinjau untuk ketinggian beban jatuh pada (0,-1,0), aka besar oen inersia velg palang tiga elengkung adalah I 4,00 0,40 (4,53 0,45) 10, 64 disusul velg palang lia lurus yang eiliki besar oen inersia paling kecil yaitu sebesar, I 6,66 0,66 (7,76 0,78) 10. Sedangkan velg yang eiliki oen inersia paling besar adalah velg yang berbentuk jeruji yaitu I 15,3 1,54 18,4 1,81 10 palang tiga elengkung yang eiliki oen inersia terkecil enunjukan bahwa velg tersebut paling udah diputar dan udah dihentikan dari putarannya. Hal ini tapak dari waktu yang dibutuhkan beban jatuh kelantai lebih sedikit dan julah putaran velg setelah beban jatuh lebih sedikit, sehingga percepatanvelg tiga elengkung eiliki nilai yang terbesar Dala penelitian ini odel velg yang paling udah dirotasikan adalah odel velg palang tiga elengkung, disusun disusun oleh odel velg palang lia lurus, dan yang terakhir atau yang sulit untuk dirotasikan adalah odel velg jeruji, diana beban jatuh ebutuhkan waktu paling laa untuk enyentuh lantai dan julah putarannya lebih banyak. Hal ini sesuai dengan pendapat Giancoli (001), bahwa benda yang oen inersianya besar lebih sulit ulai berotasi dan lebih sulit diberhentikan. Dengan deikian dapat dilihat ana odel velg yang udah dirotasikan dan ana odel velg yang sulit untuk dirotasikan. Model velg yang udah dirotasikan adalah odel velg palang tiga elengkung sehingga oen inersianya lebih kecil dari pada odel velg lia lurus dan odel velg jeruji. Untuk velg palang lia lurus sebagai eleen assa velg terdistribusi cukup jauh dari subuh rotasi velg. Sehingga oen inersianya lebih besar dari pada velg palang tiga elengkung, dan pada sepeda ini odel velg ini akan ebuat sepeda sulit untuk di jalankan. Sedangkan untuk odel velg yang jeruji sebagian besar eleen assanya terletak disekeliling velg jeruji. Sehingga lebih jauh dari pusat rotasi velg. Akibatnya oen inersia velg jeruji lebih besar dari odel velg yang lain. SIMPULAN DAN SARAN A. Sipulan Besar oen inersia (I) yang ditinjau untuk ketinggian beban jatuh (0,-1,0) untuk asing-asing velg sepeda ini, yaitu velg palang tiga elengkung eiliki I 4,00 0,40 (4,53 0,45) 10, odel velg palang lia lurus yang eiliki
5 KONSTAN: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika (ISSN ) Volue 1, No., Maret 016 I 6,66 0,66 (7,76 0,78) 10. dan odelvelg yangjeruji eiliki I 15,3 1,54 18,4 1,81 10 Dala penelitian ini, peneliti dapat enentukan bahwa odel velg sepeda ini yang paling udah dirotasikan adalah odel velg sepeda ini palang tiga elengkung karena oen inersianya lebih kecil dari pada odel velg yang palang lia lurus dan jeruji. B. Saran Perlu penelitian lebih lanjut pengukuran oen inersia untuk odel velg yang lain, seperti pada velg sepeda otor. Diharapkan penelitian lanjutan agar kesalahan pengukuran dihindarkan (diperkecil). Faktor-faktor yang enghabat yang enyebabkan besar nilai oen inersia berbedabeda dikontrol dengan cerat, terutaa letak titik pusat assa velg sepeda ini dan pengukuran waktu beban jatuh. DAFTAR PUSTAKA Edwar, dkk., Dasar Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua (Terjeahan). : Erlangga :Jakarta Daryanto. 000.Fisika Teknik. PT Bina Adiaksara dengan Penerbit PT Rineka Cipta : Jakarta Giancoli Fisika. Edisi Kelia, Jilid 1. Erlangga : Jakarta Islahudin. 006.Menghitung Moen Inersia pada Beberapa Model. Skripsi : Matara Suarjono, dkk., 005. Fisika Dasar 1. UNIVERSITAS NEGERI MALANG : Malang Sarajo, Aby G. 00. Seri Fisika Dasar Mekanika. Saleba Teknika : Jakarta Soejoto, Sustini E., Praktiku Fisika Dasar. Erlangga : Jakarta Tipler Fisika Untuk Sains dan Teknik, Jilid 1. Erlangga : Jakarta Zaelani, dkk., Bank Soal Bibingan Peantapan Fisika. YRAMA WIDIA : Bandung 65
Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus
Fisika-TEP FTP UB /6/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik pusat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik pusat assa benda koposit.
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciMODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN
43 MODUL PERTEMUAN KE 6 MATA KULIAH : MATERI KULIAH: Mekanika klasik, Huku Newton I, Gaya, Siste Satuan Mekanika, Berat dan assa, Cara statik engukur gaya.. POKOK BAHASAN: DINAMIKA PARTIKEL 6.1 MEKANIKA
Lebih terperinciGETARAN PEGAS SERI-PARALEL
1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa
Lebih terperinciSoal Latihan Mekanika I. (3-11 November 2011)
Soal Latihan (3-11 Noveber 2011) Kerjakan soal-soal berikut selaa 1 inggu untuk elatih keapuan Anda. Kerjakan 2-3 soal per hari. Sebelu engerjakan soal-soal tersebut, sebaiknya Anda engerjakan soalsoal
Lebih terperinciHukum II Newton. Untuk SMA kelas X. (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP)
Huku II Newton Untuk SMA kelas X (Modul ini telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokuen: Copyright 008 009 GuruMuda.Co Seluruh dokuen di GuruMuda.Co dapat digunakan dan disebarkan secara bebas untuk
Lebih terperinciSOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam
Dapatkan soal-soal lainnya di http://foru.pelatihan-osn.co SOAL OLIPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA
PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan
Lebih terperinciLampiran 1 - Prosedur pemodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol simpangan antar tingkat menggunakan program ETABS V9.04
50 Lapiran 1 - Prosedur peodelan struktur gedung (SRPMK) untuk kontrol sipangan antar tingkat enggunakan progra ETABS V9.04 Pada sub bab ini, analisis struktur akan dihitung serta ditunjukan dengan prosedur
Lebih terperinciBAB III METODE ANALISIS
BAB III METODE ANALISIS 3.1 Penyajian Laporan Dala penyajian bab ini dibuat kerangka agar eudahkan dala pengerjaan laporan. Berikut ini adalah diagra alir tersebut : Studi Pustaka Model-odel Eleen Struktur
Lebih terperinciSoal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 jam
Soal Seleksi Provinsi 2009 Bidang studi Fisika Waktu: 3 ja 1 (Nilai 15) Sebuah bola pada ketinggian h dari perukaan lantai, ditebakkan secara horizontal dengan kecepatan v 0. Bola engenai lantai dan eantul
Lebih terperinciGerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan
Gerak Haronik Sederhana Pada Ayunan Setiap gerak yang terjadi secara berulang dala selang waktu yang saa disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur aka disebut juga sebagai gerak haronik/haronis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciRANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)
RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciDinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/23/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus
Fisika-TEP FTP UB /3/3 Dinaika 3 TIM FISIKA FTP UB PUSAT MASSA Titik usat assa / centroid suatu benda ditentukan dengan ruus ~ x x ~ y y ~ z z Diana: x, y, z adalah koordinat titik usat assa benda koosit.
Lebih terperinciBAB III ANALISA TEORETIK
BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian
Lebih terperincidimana p = massa jenis zat (kg/m 3 ) m= massa zat (kg) V= Volume zat (m 3 ) Satuan massa jenis berdasarkan Sistem Internasional(SI) adalah kg/m 3
Zat dan Wujudnya Massa Jenis Jika kau elihat kapas yang berassa 1 kg dan batu berassa 1 kg, apa ada di benaku? Massa Jenis adalah perbandingan antara assa benda dengan volue benda Massa jenis zat tidak
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR
PENGARUH PERBEDAAN PANJANG POROS SUATU BENDA TERHADAP KECEPATAN SUDUT PUTAR Sri Jumini 1, Lilis Muhlisoh 2 1,2) Prodi Pendidikan Fisika, FITK UNSIQ Wonosobo jawa Tengah Email : umyfadhil@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016
ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS
Lebih terperinciImpuls dan Momentum By. Aan S. Arcadie
Iuls dan Moentu y. Aan S. Arcadie A. Iuls (I ---- Ns) ada saat Anda enendang bola, gaya yang diberikan kaki aada bola teradi dala waktu yang sangat singkat. Gaya seerti ini disebut sebagai gaya iulsif.
Lebih terperinciANTIREMED KELAS 11 FISIKA
ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan Doc. Nae: AR11FIS01UTS Version : 014-10 halaan 1 01. erak sebuah benda eiliki persaaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t) Seua besaran enggunakan satuan dasar SI.
Lebih terperinciSOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 2007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 jam
SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL (OSN) 007 Bidang studi : FISIKA Tingkat : SMA Waktu : 4 ja 1. (nilai 0) A. Sebuah obil bergerak enuruni suatu jalan yang iring (dengan sudut θ terhadap bidang horizontal)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa pelat lantai gedung rawat inap RSUD Surodinawan Kota Mojokerto dengan enggunakan teori garis leleh ebutuhkan beberapa tahap perhitungan dan analsis aitu perhitungan
Lebih terperinci= mv Momentum akhir setelah tumbukan pertama:
1.79. Sebuah bola baja berassa = 50 g jatuh dari ketinggian h = 1,0 pada perukaan horisontal sebuah papan tebal. Tentukan oentu total yang diberikan bola pada papan setelah terpental beberapa kali, bila
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi
Lebih terperinciDISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK
0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,
Lebih terperinciSELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015
SEEKSI OIMPIDE TINGKT KBUPTEN/KOT 14 TIM OIMPIDE FISIK INDONESI 15 Bidang Fisika Waktu : 18 enit KEMENTRIN PENDIDIKN DN KEBUDYN DIREKTORT JENDER PENDIDIKN DSR DN MENENGH DIREKTORT PEMBINN SEKOH MENENGH
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap
Lebih terperinciPEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT
PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciTHE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA
THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan
Lebih terperinciGERAK SATU DIMENSI. Sugiyanto, Wahyu Hardyanto, Isa Akhlis
GERAK SATU DIMENSI Sugiyanto, Wahyu Hardyanto, Isa Akhlis Bahan Ajar Mata Kuliah Koputasi Fisika A. Gerak Jatuh Bebas Tanpa Habatan Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu dengan besar kecepatan
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperincidengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².
Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui perubahan momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabelvariabel
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM
25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciMODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI
MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah
Lebih terperinciLaporan akhir fenomena dasar mesin BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dala bidang konstruksi sifat aterial yang dapat terdefleksi erupakan suatu hal yantg sangat enakutkan karena bila saja hal tersebut terjadi aka struktur yang dibangun
Lebih terperinciPENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENENTUAN e/ Kusnanto Mukti W/ M009031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperien dala enentukan besar uatan elektron pertaa kali dilakukan oleh J.J.Thoson. Dala percobaanya,
Lebih terperinciBAB 13 MOMEN INERSIA Pendahuluan
BAB 13 MOMEN INERSIA 13.1. Pendahuluan Pada pembahasan mengenai Torsi, gurumuda sudah menjelaskan pengaruh torsi terhadap gerakan benda yang berotasi. semakin besar torsi, semakin besar pengaruhnya terhadap
Lebih terperinciVIII. TORSI Definisi Torsi. (couples) yang menghasilkan perputaran terhadap sumbu longitudinalnya. [Torsi]
[orsi] VIII. OSI 8.1. Definisi orsi orsi adah suatu peuntiran sebuah batang yang diakibatkan oleh kopelkopel (couples) yang enghasilkan perputaran terhadap subu longitudinnya. Kopel-kopel yang enghasilkan
Lebih terperinciSolusi Treefy Tryout OSK 2018
Solusi Treefy Tryout OSK 218 Bagian 1a Misalkan ketika kelereng encapai detektor bawah untuk pertaa kalinya, kecepatan subu vertikalnya adalah v 1y. Maka syarat agar kelereng encapai titik tertinggi (ketika
Lebih terperinciGetaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
2.1.2. Pengertian Getaran Getaran adalah gerakan bolak-balik dala suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak tersebut. Seua benda
Lebih terperinciREVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA
REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu
Lebih terperinciGaris alir pada fluida mengalir terdapat dua jenis, yaitu:
DINAMIKA FLUIDA Garis alir pada fluida engalir terdapat dua jenis, yaitu:. Aliran lainar adalah aliran fluida yang engikuti suatu garis lurus atau elengkung yang jelas ujung dan pangkalnya serta tidak
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY
Lebih terperinciPESAWAT ATWOOD. Kegiatan Belajar 1 A. LANDASAN TEORI
odul Gerak Kegiatan Belajar A. LANDASAN TEOI PESAWAT ATWOOD Dalam gerak translasi murni, sifat benda tegar mempertahankan keadaan geraknya disebut sebagai sifat kelembaman atau inersial. Sifat kelembaman
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciBAB 4 KAJI PARAMETRIK
Bab 4 Kaji Paraetrik BAB 4 Kaji paraetrik ini dilakukan untuk endapatkan suatu grafik yang dapat digunakan dala enentukan ukuran geoetri tabung bujursangkar yang dibutuhkan, sehingga didapatkan harga P
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Energi atahari sebagai suber energi pengganti tidak bersifat polutif, tak dapat habis, serta gratis dan epunyai prospek yang cukup baik untuk dikebangkan. Apalagi letak geografis
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI KELOMPOK IF2B
JURNAL PRAKTIKUM GERAK LURUS BERATURAN DAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN ANGGI YUNIAR PUTRI 1301154492 KELOMPOK IF2B LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM UNIVERSITAS TELKOM 2015-2016
Lebih terperinciDiketik ulang oleh : Copyright Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, KIMIA, ASTRONOMI, INFORMATIKA, dll UNTUK
Copyright http://serbiserbi.co/ Bank Soal OLIMPIADE IPA, MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI, 1 2 SOAL PILIHAN GANDA 1. Tahukah kalian, salah satu keunikan dari laba-laba pelopat adalah keistiewaan penglihatannya.
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip
Lebih terperincieinstein cs Fisika Soal
[OSN-Kabupaten 2008] 1. Sebuah elevator nai e atas dengan percepatan a e. Saat etinggian elevator terhadap tanah adalah h dan ecepatannya adalah v e (anggap t = 0), sebuah bola dilepar vertial e atas dengan
Lebih terperinciKAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC
KAJI NUMERIK PORTABLE PORTABLE COLD STORAGE TERMOELEKTRIK TEC1-12706 Denny M. E Soedjono (1), Joko Sarsetiyanto (2), Dedy Zulhidayat Noor (3), Davit Priabodo 4) 1),2),3),4) Progra Studi D3 Teknik Mesin
Lebih terperinciDefinisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.
0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa
Lebih terperinciKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
1 KESEIMNGN END EGR (Soal abahan Persiapan Ujian Perbaikan) 1. n enyusun 5 buah batang ebentuk huruf R seperti pada gabar. entukanlah Koordinat titik berat tersebut! 2. Ru enyusun 4 buah batang ebentuk
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciFISIKA XI SMA 3
FISIKA XI SMA 3 Magelang @iammovic Standar Kompetensi: Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar: Merumuskan hubungan antara konsep torsi,
Lebih terperinciXpedia Fisika. Mekanika 02
Xpedia Fisika Mekanika 02 Doc. Nae: XPFIS0102 Version: 2012-07 halaan 1 01. Gaya yan dibutuhkan untuk enerakan bola hoki berassa 0,1 k konstan pada kecepatan 5 /s di atas perukaan licin adalah... (A) Nol
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciKajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis
p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Naskah diterbitkan: 30 Deseber 015 DOI: doi.org/10.1009/1.0110 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG
SUMER ELJR PENUNJNG PLPG 06 MT PELJRN/PKET KEHLIN FISIK VIII MOMENTUM DN IMPULS Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIN PENDIDIKN DN KEUDYN DIREKTORT JENDERL GURU DN TENG KEPENDIDIKN 06 .8 Materi Pokok: Moentu
Lebih terperinciSatuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N.m yang setara dengan joule.
Gerak Translasi dan Rotasi A. Momen Gaya Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit, dengan titik acuan adalah
Lebih terperinciVolume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015
Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciRUMUS-RUMUS FISIKA SMP (diurutkan berdasarkan SKL 2008)
RUMUSRUMUS FISIK SMP (diurutkan berdasarkan SKL 008) M : KELS / O : Design by Denny 008 SMPK 4 BPK PEBUR O RUMUS SIMBOL STU (SI) Massa Jenis ρ = V Peuaian panjang zat padat 3 Kalor o.. T t o a. Kalor untuk
Lebih terperinciPenerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah
Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA
Lebih terperinciBAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI
BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI IPA SEMESTER GENAP MATERI : DINAMIKA ROTASI Momen gaya : Simbol : τ Momen gaya atau torsi merupakan penyebab benda berputar pada porosnya. Momen gaya terhadap suatu poros tertentu
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta
Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa
Lebih terperincimomen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)
Dinamika Rotasi adalah kajian fisika yang mempelajari tentang gerak rotasi sekaligus mempelajari penyebabnya. Momen gaya adalah besaran yang menyebabkan benda berotasi DINAMIKA ROTASI momen inersia adalah
Lebih terperinciLEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN
LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN NAMA PRAKTIKAN : Raadhan Bestari T. Barlian GRUP PRAKTIKAN : Grup Pagi (08.00-11.00) KELOMPOK : 2 HARI/TGL. PRAKTIKUM : Kais, 17
Lebih terperinciMOMENTUM SUDUT DAN ROTASI BENDA TEGAR
BAB 7 Drs. Pristiadi Utoo, M.Pd. MOMENTUM SUDUT DAN ROTASI BENDA TEGAR STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep dan prinsip ekanika klasik siste kontinu dala enyelesaikan asalah. KOMPETENSI DASAR Setelah
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2. Disusun Oleh SAEFUL KARIM
RENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI UNTUK SMU KELAS 2 SEMESTER 2 Disusun Oleh SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI 2003 RENCANA PEMBELAJARAN GERAK ROTASI Mata Pelajaran Kelas/Semester Satuan
Lebih terperinciKajian Fisis pada Gerak Osilasi Harmonis
p-issn: 461-0933 e-issn: 461-1433 Halaan 59 Kajian Fisis pada Gerak Osilasi Haronis Esar Budi Progra Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Negeri Jakarta, Jl.
Lebih terperinciDampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya
Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT. terbuat dari acrylic tembus pandang. Saluran masukan udara panas ditandai dengan
BAB III PEMODELAN SISTEM DINAMIK PLANT 31 Kriteria rancangan plant Diensi plant yang dirancang berukuran 40cx60cx50c, dinding terbuat dari acrylic tebus pandang Saluran asukan udara panas ditandai dengan
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciLEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009
DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA P-01 PEMERINTAH DAERAH PROPINSI DKI JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SUB DINAS PENDIDIKAN SMK LEMBAR SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 008/009 Mata Diklat : MATEMATIKA
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH
SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 2 PESAWAT ATWOOD Nama : Nova Nurfauziawati NPM : 240210100003 Tanggal / jam : 2 Desember 2010 / 13.00-15.00 WIB Asisten : Dicky Maulana JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperinciDinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.
1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar. 3. Perhatikan gambar berikut. Jika sistem bola diputar pada sumbu di titik a, maka besar
Lebih terperinciA. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :
BAB VI KESEIMBANGAN BENDA TEGAR Standar Kompetensi 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah Kompetensi Dasar 2.1 Menformulasikan hubungan antara konsep
Lebih terperinciPERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR BAJA GEDUNG MIPA CENTER (TAHAP I) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JURNAL Diajukan untuk eenuhi persyaratan eperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN
6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan
Lebih terperinciStandard Operating Procedure Pelaksanaan Postest
Standard Operating Procedure Pelaksanaan Postest Elektronika Universitas Brawijaya Malang 2017 Hal. i DAFTAR ISI LEMBAR IDENTIFIKASI -----------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan
2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,
Lebih terperinciMembelajarkan Geometri dengan Program GeoGebra
Mebelajarkan Geoetri dengan Progra GeoGebra Oleh : Jurusan Pendidikan Mateatika FMIPA UNY Yogyakarta Eail: ali_uny73@yahoo.co ABSTRAK Peanfaatan teknologi koputer dengan berbagai progranya dala pebelajaran
Lebih terperinci