BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional dan daerah di Indonesia. Sedangkan pebangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya bersifat enunjang dan elengkapi pebangunan di bidang ekonoi dengan engharapkan bahwa pebangunan ekonoi akan engurangi jurang perbedaan antara yang kaya dengan yang iskin. Tingkat pertubuhan ekonoi yang ingin dicapai dala upaya pebangunan, baru akan terwujud apabila julah fisik barang dan jasa yang dihasilkan dala suatu perekonoian enjadi bertabah besar pada tahuntahun berikutnya, naun dengan hanya engacu pada pertubuhan tanpa engupayakan peerataan akan engakibatkan kesenjangan di antara lapisan asyarakat. Menurut Gunawan Suodiningrat (988) kebijaksanaan yang engarah pada pertubuhan ekonoi yang tinggi tidak sepenuhnya eberikan hasil yang positif pada setiap pelaku kebijaksanaan ekonoi, beban sosial seakin berat, pengangguran eningkat, distribusi pendapatan tidak erata, julah penduduk dibawah garis keiskinan seakin eningkat.
2 Seentara itu, untuk engejar ketinggalan dari negara-negara aju, pertubuhan ekonoi yang tinggi bagi negara yang sedang berkebang adalah penting. Pertubuhan ekonoi eliputi proses pebentukan kapital yang terus-enerus untuk enabah alat-alat produksi. Keadaan tersebut ditunjang dengan penggunaan suber daya pebangunan secara efisien, terasuk dala eanfaatkan suber daya anusia yang banyak julahnya dan berkeapuan eadai untuk enggerakkan seua kegiatan di dala proses pertubuhan ekonoi yang diharapkan. Pertubuhan penduduk sangat pesat akan berakibat pada peningkatan julah tenaga kerja. Angkatan tenaga kerja erupakan bagian dari tingkat kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dala kegiatan produktif. Tingkat kerja sendiri diaksudkan sebagai penduduk usia kerja yaitu berusia 0 tahun ke atas sapai dengan usia 65 tahun. Sedangkan tingkat eployent adalah banyaknya tenaga kerja yang bekerja. Julah angkatan kerja berkaitan erat dengan tingkat eployent. Pengaruh tingkat eployent yaitu apabila seakin banyak julah tenaga kerja yang bekerja dala suatu negara aka pertubuhan ekonoi akan eningkat (Suroto, 992:23). Di Indonesia julah pengangguran usia kerja engalai kenaikan setiap pelitanya. Pada Pelita I tercatat 80,5 juta penduduk usia kerja, pada Pelita IV julahnya enjadi 20, 4 juta, keudian enjadi 35 juta pada akhir Pelita V. selaa kurun waktu Pebangunan Jangka Panjang (PJP) I secara relatif telah terjadi peningkatan julah angkatan kerja yaitu 4,3 juta
3 (Pelita I) enjadi 85,8 juta (Pelita V). tingkat pengangguran terbuka yang seula enurun pada Pelita III (66%) engalai pertubuhan sapai dengan 4,36% pada akhir Pelita V (Indikator Kesejahteraan Rakyat, 995:85). Istilah pengangguran yang diaksud adalah pengangguran terbuka, yang diartikan sebagia ereka yang terasuk angkatan kerja yang encari pekerjaan dan tidak bekerja saa sekali (Mantra, 983:92). Pertubuhan ekonoi Jawa Tiur didukung oleh sektor Pertabangan dan Penggalian engalai pertubuhan tertinggi sebesar 54,77 persen, sektor listrik, Gas dan Air Bersih engalai kenaikan sebesar 2,38 persen diikuti oleh sektor Pengangkutan dan Kounikasi sebesar 5,37 persen, sektor Jasa-jasa engalai kenaikan sebesar,63 persen, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan engalai kenaikan sebesar 0,96 persen, sedangkan sektor pertanian engalai kenaikan sebesar 0,70 persen. Meskipun hapir seua sektor engalai kenaikan, naun secara keseluruhan kenaikan tersebut belu apu endongkrak pertubuhan ekonoi yang signifikan. Penyebabnya adalah sektor-sektor yang epunyai andil besar dala pebentukan PDRB asih engalai kekaikan yang relatif kecil yaitu sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan, sektor Hotel dan Restoran, dan sektor Pertanian. Sedangkan sektor Pertabangan dan Penggalian dengan kenaikan yang fantastis selaa dua tahun terakhir, dengan kenaikan lebih dari 50 persen, share nya terhadap PDRB hanya 2,23 persen. Usaha peulihan ekonoi pasca krisis napaknya belu banyak ebawa hasil, terbukti tahun 2000 hanya tubuh sebesar 3,25 persen, seentara tahun
4 200 hanya sebesar 3,34 persen. Dengan elihat pertubuhan dua tahun terakhir bisa disipulkan peulihan ekonoi yang dilakukan di Jawa Tiur perlahan-lahan ulai enapakkan peningkatan (BPS, beberapa edisi) Besarnya penepatan kerja di tahun 2000 di Jawa Tiur hanya encapai 8 persen dari julah pencari kerja. Ini berarti ada penurunan sekitar persen dibandingkan tahun lalu. Penghapusan pencari kerja adalah sebesar 20 persen dan sisanya yang belu ditepatkan sebesar 62 persen. Sedangkan julah perintaan yang dipenuhi hapir encapai 64 persen dari lowongan yang tersedia dan penghapusan lowongan sebesar 8 persen. Dengan deikian sisa lowongan sebesar 8 persen. Penepatan tenaga kerja tahu 200 hanya encapai 8 persen dari julah pencari kerja. Julah pencari kerja tahun 2002 sebesar 326.88 orang, eningkat,85 persen dibanding tahun 200. yang sudah ditepatkan sebanyak 32.62 orang. Julah pencari kerja pada tahun 2003 sebesar 379.435 orang, eningkat 6,32 persen dibanding tahun 2002. Sedangkan Julah pencari kerja pada tahun 2004 sebesar 429.00 orang, eningkat 6,32 persen dibanding tahun 2002 (BPS, beberapa edisi) Angka tersebut sebenarnya kurang bisa enunjukkan julah ereka yang perlu diprioritaskan untuk diberi pekerjaan. Oleh karena itu, dala erencanakan pebangunan ekonoi harus epertibangkan penggunaan tanaga kerja (an power planning) yang tepat. (Suroto, 992:).
5 Berdasarkan perasalahan diatas aka penulis ingin elakukan penelitian tentang ANALISIS KAUSALITAS ANTARA PDRB DAN TINGKAT EMPLOYMENT DI JAWA TIMUR TAHUN 979-2004, dengan enggunakan etode Kausalitas Granger. B. Peruusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut,aka dala penelitian ini diajukan pokok perasalahan sebagai berikut, yaitu: "Bagaiana analisis hubungan kausalitas antara PDRB dan tingkat eployent di Jawa Tiur Tahun 979-2004?" C. Tujuan Penelitian Dengan elihat peruusan asalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk enganalisis hubungan kausalitas antara PDRB dan tingkat eployent di Jawa Tiur Tahun 979-2004. D. Manfaat Penelitian Adapun anfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi peerintah daerah sebagai bahan asukan dala enentukan langkah-langkah dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengabilan keputusan yang enyangkut pebangunan ekonoi dan asalah tenaga kerja di Jawa Tiur. 2. Penelitian dapat eberikan subangan peikiran dan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.
6 E. Metode Penelitian Metode yang digunakan dala penelitian ini adalah uji kausalitas Granger, yang digunakan untuk enguji arah hubungan antara dua variabel secara epirik. Dala hal ini variabel yang digunakan adalah PDRB dan tingkat eployent. Uji kausalitas Granger enggunakan data urut waktu (tie series), data PDRB dan tingkat eployent yang digunakan ulai tahun 979 sapai dengan 2004, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Uji kausalitas Granger pada penelitian ini diforulasikan dengan persaaan regresi sebagai berikut : X t = α ixt i + β jyt j + U t Y t = λ ixt i + δ jyt j + U t2 Keterangan : X t Y t U t, U t2 = PDRB (dala jutaan rupiah) = Tingkat kesepatan kerja (dala orang) = Julah Lag = Variabel pengganggu α, β, λ, δ = Koefisien asing-asing variabel Diasusikan bahwa gangguan U t dan U t2 tidak berkorelasi
7 Pada uji kausalitas Granger ada 4 keungkinan hasil yang diperoleh dari regresi di atas :. i 0 α dan δ j = 0 2. i = 0 α dan δ j 0 3. i = 0 α dan δ j = 0 4. i 0 α dan δ j 0, aka terdapat kausalitas satu arah dari variabel tingkat eployent terhadap variabel PDRB di Jawa Tiur., aka terdapat kausalitas satu arah dari variabel PDRB terhadap variabel tingkat eployent Jawa Tiur., aka terdapat kausalitas baik antara variabel PDRB terhadap tingkat eployent aupun antara variabel tingkat eployent terhadap variabel PDRB di Jawa Tiur., aka terdapat kausalitas dua arah baik antara variabel PDRB terhadap tingkat eployent aupun antara variabel tingkat eployent terhadap variabel PDRB di Jawa Tiur.
8 F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang asalah, peruusan asalah, tujuan penelitian, anfaat penelitian, dan sistetika skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini ebahas tentang pengertian pertubuhan ekonoi, asalah-asalah pertubuhan ekonoi, pengertian tenaga kerja, angkatan kerja, pengangguran dan bekerja, teori pertubuhan ekonoi Ada Sith, hubungan antar variable pertubuhan ekonoi dan tingkat eployent, studi epiris dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini ebahas jenis dan suber data, definisi variabel yang digunakan dala penelitian keudian odel di estiasikan dan di uji validitas nya. BAB IV ANALISIS DATA Dala bab ini enerangkan tentang deskripsi data dan hasil analisis data. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesipulan dan saran-saran yang sesuai dengan hasil penelitian.