Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil
|
|
- Yenny Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Vol. 2, 2017 Perbandingan Mean Squared Error (MSE) Metode Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Pada Pendugaan Area Kecil Widiarti 1*, Rifa Raha Pertiwi 2, & Agus Sutrisno 3 Jurusan Mateatika, Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala Universitas Lapung Jl. Soearti Brojonegoro No.1 Rajabasa, Bandar Lapung E-ail: widiarti08@gail.co Abstrak Metode Epirical Best Linear Unbiased Prediction () erupakan salah satu etode pendugaan area kecil yang digunakan pada data kontinu dengan ensubtitusikan koponen raga yang tidak diketahui ke dala penduga BLUP. Keakuratan penduga salah satunya dapat diperoleh dengan cara engukur Mean Squared Error (MSE). Beberapa etode telah dikebangkan dala pendugaan MSE. Prasad dan Rao (1990) engebangkan penduga bagi MSE dengan enggunakan ekspansi deret aylor. Jiang-Lahiri-Wan (2002) engebangkan penduga bagi MSE dengan enggunakan etode Jackknife. Dala penelitian ini pendugaan MSE bagi dilakukan dengan kedua etode tersebut. Pendugaan MSE dilakukan secara epiris elalui data siulasi yang berdistribusi Noral dengan bantuan software R Hasil penelitian ini enunjukkan bahwa etode pendugaan MSE dengan etode Jiang-Lahiri-Wan relatif lebih baik karena enghasilkan nilai yang lebih kecil dibanding MSE Prasad dan Rao dan besarnya nilai raga pengaruh acak enyebabkan nilai MSE yang dihasilkan seakin besar. Kata kunci: Pendugaan Area Kecil; Epirical Best Linear Unbiased Prediction (); Mean Squared Error (MSE) 1 Pendahuluan Suatu area disebut kecil apabila contoh yang diabil pada area tersebut tidak encukupi untuk elakukan pendugaan langsung dengan hasil yang akurat. Pendekatan klasik untuk enduga paraeter area kecil didasarkan pada aplikasi odel desain penarikan sapel (design-based) yang dikenal sebagai pendugaan langsung (direct estiation). Dala konteks survei, penduga dikatakan langsung apabila pendugaan terhadap paraeter populasi di suatu area hanya didasarkan pada data sapel yang diperoleh dari area tersebut. Pendugaan langsung pada suatu area kecil erupakan penduga tak bias tetapi eiliki raga yang besar karena diperoleh dari ukuran sapel yang kecil [1]. Pendugaan tidak langsung (indirect estiation) erupakan salah satu upaya untuk enekan raga yang besar pada area kecil yaitu dengan eanfaatkan inforasi dari area sekitarnya yang berhubungan dengan paraeter yang diaati. Pendugaan tidak langsung tersebut dikenal sebagai pendugaan area kecil atau lebih dikenal dengan Sall Area Estiation (SAE). Berbagai etode pendugaan area kecil (sall area estiation) telah dikebangkan khususnya enyangkut etode yang berbasis odel (odel-based estiator). Beberapa etode yang tergolong dala etode berbasis odel adalah etode Epirical Bayes (EB), Hierarchical Bayes (HB), danepirical Best Linear Unbiased Prediction (). Metode EB dan HB digunakan untuk data biner atau cacahan sedangkan etode digunakan pada data kontinu. Metode erupakan perluasan dari etode BLUP. Pada etode BLUP diasusikan koponen raga dari pengaruh acak diketahui. Naun dala kenyataannya, koponen raga sulit untuk diketahui Manuscript received 20 Sepeteber 2017, revised 29 Septeber 2017 I - 56 Copyright 2017 F - UHAMKA. - All rights reserved
2 Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I - 57 sehingga diperlukan pendugaan terhadap koponen raga elalui data sapel. Metode ensubstitusikan koponen raga yang tidak diketahui ke dala penduga BLUP. Keakuratan penduga dapat diperoleh dengan cara engukur ean squared error-nya. Seakin kecil ean squared error suatu penduga aka penduga seakin akurat. Beberapa etode telah dikebangkan dala pendugaan MSE (θ ). Prasad dan Rao (1990) [2] engebangkan penduga bagi MSE (θ ) dengan enggunakan ekspansi deret aylor. Jiang-Lahiri-Wan (2002) [3] engebangkan penduga bagi MSE (θ ) dengan enggunakan etode jackknife. Jackknife erupakan suatu teknik resapling yang secara khusus digunakan untuk enentukan raga dan bias dugaan. Prinsip etode Jackknife adalah dengan cara enghilangkan satu buah data dan engulanginya sebanyak julah yang ada. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk ebandingkan nilai dugaan MSE pada penduga enggunakan etode yang dikebangkan Prasad dan Rao dengan etode yang dikebangkan Jiang-Lahiri-Wan dengan engikutsertakan peubah penyerta. Dala penelitian ini juga akan dikaji apakah ada pengaruh besarnya raga pengaruh acak atau raga area terhadap besarnya MSE. Perbandingan dilakukan secara epiris elalui data siulasi dengan bantuan software R dengan sebaran data berdistribusi noral. 2 Landasan eori Model area kecil erupakan odel dasar dala pendugaan area kecil. Dala pendugaan area kecil terdapatdua jenis odel dasar yang digunakan [1] yaitu : Basic Area Level (ype A) Model Basic Area Level Model atau dapat disebut sebagai odel berbasis area erupakan odel yang didasarkan pada ketersediaan data pendukung yang hanya ada untuk level area tertentu, yaitu x i = (x 1i, x 2i,, x pi ). Paraeter sall area yang ingin diaati adalah θ i. Paraeter sall area ini berhubungan linear dengan x i engikuti odel linear berikut : θ i = x i β + b i v i, i = 1, 2,, (1) dengan v i ~N(0, A) sebagai pengaruh acak yang diasusikan enyebar noral, sedangkan b i erupakan konstanta positif yang diketahui dan β = (β 1,, β p ) adalah vektor koefisien regresi berukuran p 1. Kesipulan engenai θ i dapat diketahui dengan engasusikan bahwa odel penduga langsung y i telah tersedia, yaitu : y i = θ i + e i, i = 1, 2,..., (2) dengan sapling error e i ~ N(0, D i ) dan D i diketahui. Dari kobinasi persaaan (2.1) dan (2.2) didapatkan odel gabungan : y i = x i β + b i v i + e i, i = 1, 2,..., (3) dengan asusi v i dan e i saling bebas. Rao (2003) [1] enyatakan bahwa odel tersebut erupakan bentuk khusus dari odel linear capuran Basic Unit Level (ype A) Model Basic Unit Level Model atau odel berbasis unit erupakan suatu odel diana data pendukung yang tersedia bersesuaian secara individu dengan data respon, isal x ij = (x ij1,, x ijp ) artinya untuk asing-asing anggota populasi j dala asing-asing area kecil i, naun terkadang cukup dengan rata-rata populasi X ı diketahui saja. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah odel Fay-Herriot. Model ini diperkenalkan oleh Fay dan Herriot (1979) [4] sebagai odel dasar untuk enaksir pendapatan per kapita pada sall area (dengan populasi yang kurang dari jiwa penduduk) di Aerika Serikat enggunakan odel dua level berikut : Level 1 : y i θ i ~N(θ i, D i ) Level 2 : θ i ~N(x i β, A) Model dua level diatas dapat dituliskan sebagai odel linear capuran : y i = θ i + e i = x i β + v i + e i, i = 1, 2,, (4) Model Fay-Herriot ini erupakan kasus odel area level seperti pada persaaan (3) dengan b i = 1, diana : y i : nilai pendugaan langsung berdasarkan rancangan survei x i : vektor variabel pendukung yang eleeneleennya diketahui β : vektor paraeter berukuran px1 v i : pengaruh acak area kecil dengan asusi v i ~N(0, A) e i : sapling error yang tidak terobservasi dengan asusi e i ~ N(0, D i ) Menurut Rao (2003) [1] penduga BLUP yang terbentuk bagi θ i = x i β + v i adalah : dengan θ i BLUP = x i β + v i = x i β + γ i (y i x i β ) (5) γ i = A A + D i β dapat diperoleh dengan etode generalized least square sehingga diperoleh Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
3 Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I - 58 β = (X V 1 X) 1 X V 1 y 3 diana X = x i, V = D i + A Penduga BLUP pada persaaan (2) asih bergantung pada koponen raga A yang pada prakteknya tidak diketahui nilainya, sehingga harus ditaksir dari data. Dengan ensubstitusi ke A pada persaaan (2) diperoleh penduga bagi θ i = x i β + v i sebagai berikut : dengan dan γ ı = θ i = x i β + γ (y ı i x i β ) (6), untuk i = 1, 2,,. 4 β = 1 x i x i i=1 (D i +A ) x i y i (D i +A ) i=1 (7) Diana γ ı dan β erupakan nilai γ i dan β saat A disubstitusikan dengan nilai dugaannya. Menurut Wan (1999) [5] nilai tersebut dapat diperoleh dengan etode oent yaitu = ax (0, ) Diana Dengan Dan = 1 y p i x i β OLS 2 i=1 D i (1 h i ) (8) h i = x i i=1 x i x i 1 x i β OLS = i=1 x i x i 1 ( x i y i Mean Squared Error i=1 ) Prasad dan Rao (1990) [2] enggunakan ekspansi deret aylor untuk enduga ean squared error sehingga diperoleh sebagai berikut: MSE PR θ i = g1i + g2i + 2g3i (9) Dengan g1i = D i, g2i = 1 g3i = 2 x i x i x i x i, 2D i 2 Seentara Jiang-Lahiri-Wan (2002) [3] enggunakan konsep jackknife untuk engoreksi bias dugaannya sehingga diperoleh sebagai berikut: 5 MSE JLW (θ i ) = g1i 1 u=1 g1i u g1i θ y i ; u θ y i ; 2 u=1 (10) + 1 Diana θ y i ; = θ i = xi β + θ y i ; u = x i β u + 6 g1i = D i +D i g1i u = (y i x i β ) u u + D i (y i x i β u ) u D i u +D i u dan β u erupakan penduga dan β setelah enghapus data area ke-u. Sehingga pada MSE JLW (θ i ) ini, untuk endapatkan nilai θ y i ; u harus dilakukan pendugaan ulang terhadap u dan β u untuk setiap area ke-u yang dihapus sejulah banyaknya area. 3 Metodologi Penelitian Data yang digunakan dala penelitian ini adalah berupa data siulasi dengan bantuan software R dan sebaran data berdistribusi noral. Pada kajian ini penulis enetapkan nilai A dan D i serta banyaknya area berdasarkan penelitian sebelunya diana Jiang, Lahiri dan Wan (2002) [3] dala Rao (2003) [1] enetapkan nilai D i = 1 dan banyaknya area = 30, 60 dan 90. Untuk elihat apakah ada pengaruh besarnya raga pengaruh acak atau raga area terhadap perolehan hasil MSE digunakan tiga nilai A yang berbeda yaitu A = 1, 5 dan 10. Metode pendugaan MSE yang digunakan dala penelitian ini yaitu ean squared error Prasad dan Rao (1990) [2] yang dikebangkan dengan aproksiasi deret aylor serta Jiang-Lahiri-Wan (2002) [3] dengan konsep jackknife. Siulasi pada software R 1. Mebangkitkan peubah acak x i sebagai peubah penyerta bagi variabel respon y i, digunakan epat peubah penyerta sebagai berikut : x 1 ~N(1480, ) x 2 ~N(721.8, ) x 3 ~N(14691, ) x 4 ~N(20.76, 40.69) Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
4 Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I - 59 Nilai tengah dan raga asing asing variabel x tersebut diabil dari nilai tengah dan raga variabel penyerta yang eengaruhi pengeluaran per kapita setiap kecaatan di Kabupaten Brebes tahun 2013 diana pada penelitian sebelunya Ningtyas et al (2015) [6] enggunakan data julah kelahiran penduduk (x 1 ), julah keatian penduduk (x 2 ), julah penduduk yang eiliki kendaraan roda 2 (x 3 ) dan julah sarana kesehatan (puskesas, poliklinik kesehatan desa, balai pengobatan, ruah sakit khusus, ruah bersalin dan ruah sakit uu) (x 4 ). Masing asing dibangkitkan sejulah banyaknya area yaitu 30, 60 dan Mebangkitkan data e i = (e 1, e 2,, e ) sebagai sapling error dengan e i ~N(0,1) 3. Menetapkan nilai β, pada penelitian ini digunakan epat nilai β yaitu , , , yang diperoleh dari penelitian sebelunya oleh Ningtyas et al (2015) [6] enggunakan data pengeluaran per kapita setiap kecaatan di Kabupaten Brebes tahun Mebangkitkan data θ i ~N(x i β, A) sejulah banyaknya area yaitu 30, 60 dan 90 juga untuk asingasing nilai A=1, 5 dan Meperoleh data y i sebagai nilai pendugaan langsung diana y i = θ i + e i 6. Menghitung nilai dugaan raga pengaruh acak () 7. Menghitung nilai dugaan ean squared error Prasad dan Rao (1990) [2] MSE PR (θ i ) dengan ensubstitusikan hasil dugaan raga pengaruh acak () (langkah 6) ke persaaan (9). Keudian enghitung rata-rata MSE Prasad dan Rao untuk setiap area (=30, 60 dan 90) dan raga pengaruh acak yang berbeda (A=1,5 dan 10). 8. Menghitung nilai dugaan ean squared error Jiang- Lahiri-Wan (2002) [3] MSE JLW (θ i ) dengan persaaan (10) dengan langkah sebagai berikut : a. Menghitung β dengan persaaan (7) b. Menghitung θ y i ; = θ i dengan ensubstitusikan hasil dan β pada langkah (6) dan (8.a) ke persaaan (6) c. Menghitung nilai dugaan raga pengaruh acak untuk setiap area ke-u yang dihapus ( u ) d. Menghitung β untuk setiap area ke-u yang dihapus (β u ) e. Menghitung θ y i ; u dengan ensubsstitusikan hasil u dan β u f. Mensubstitusikan hasil, u, θ y i ; dan θ y i ; u ke persaaan (10) sehingga diperoleh hasil dugaan ean squared error Jiang-Lahiri-Wan MSE JLW (θ i ) keudian enghitung rata-rata MSE untuk setiap area (=30, 60 dan 90) dan raga pengaruh acak yang berbeda (A=1, 5 dan 10). 9. Mebandingkan hasil (7) dan (8) 4 Hasil dan Pebahasan Seperti yang telah diuraikan sebelunya, bahwa untuk ebandingkan nilai MSE Prasad dan Rao dengan MSE Jiang-Lahiri-Wan, penulis enggunakan data siulasi yang dibangkitkan dengan software R dengan sebaran data berdistribusi noral. Nilai MSE Prasad dan Rao, diperoleh dengan terlebih dahulu encari nilai dugaan bagi raga pengaruh acak (A ). Seentara MSE Jiang-Lahiri-Wan tergolong lebih ruit, karena setelah didapatkan nilai dugaan bagi raga pengaruh acak () selanjutnya enghitung β dan ensubstitusikan nya ke θ y i ; = θ i. Setelah itu dihitung nilai u dan β u yaitu nilai dan β untuk setiap area ke-u yang dihapus untuk endapatkan nilai θ y i ; u. Hasil tersebut keudian disubstitusikan ke persaaan (10) sehingga diperoleh MSE Jiang-Lahiri-Wan. Setelah diperoleh nilai MSE untuk asing-asing julah area (= 30, 60, dan 90) dan raga pengaruh acak atau raga area (A= 1, 5, dan 10) keudian dihitung rata-rata nilai MSE kedua etode tersebut. Hasil rata-rata MSE tersaji pada abel 1 berikut : abel 1 Rata - rata Perolehan MSE Prasad-Rao dan Jiang-Lahiri-Wan Rata-Rata MSE Area A=1 A=5 A=10 () PR JLW PR JLW PR JLW 30 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , Berdasarkan abel 1 terlihat bahwa untuk asing-asing julah area () dan raga pengaruh acak (A), MSE dengan etode Jiang-Lahiri-Wan enghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan Prasad-Rao. Selain itu terlihat pula bahwa seakin banyak julah area rata-rata nilai MSE yang dihasilkan dari kedua etode tersebut pun relatif seakin kecil. Rata-rata MSE yang diperoleh baik dengan etode Prasad-Rao aupun Jiang-Lahiri-Wan untuk asing-asing nilai raga pengaruh acak atau raga area (A) enghasilkan nilai yang seakin besar. Ini enunjukkan bahwa nilai raga pengaruh acak atau raga area berpengaruh terhadap perolehan MSE, diana seakin besar nilai raga pengaruh acak aka seakin besar pula nilai MSE yang dihasilkan. Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
5 Widiarti, R. R. Pertiwi & A. Sutrisno I Sipulan dan Saran Berdasarkan uraian sebelunya, aka dapat disipulkan bahwa etode pendugaan ean squared error dengan etode Jiang-Lahiri-Wan lebih baik karena enghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan MSE Prasad dan Rao. Seakin besar julah area () aka nilai MSE dengan kedua etode relatif seakin kecil. Sebaliknya, seakin besar nilai raga area (A) aka nilai MSE enjadi seakin besar. Kepustakaan [1] Rao, J.N.K Sall Area Estiation. John Willey and Sons, Inc., New York. [2] Prasad, N.G.N., and Rao, J.N.K he Estiation of Mean Squared Errors of Sall Area. Estiators. Journal of the Aerican Statistical Association. 85, [3] Jiang, J., Lahiri, P., and Wan, S A Unified Jackknife Method. Annals of Statistics. 30, [4] Fay, R.E., and Herriot, R.A Estiates of Incoe for Sall Places: an Application of Jaes-Stein Procedure to Cencus Data. Journal of Aerican Statistical Association. 74, [5] Wan, S. M Jackknife Methods in Sall Area Estiation and Related Probles. (Dissertation). University of Nebraska. Lincoln. [6] Ningtyas, R., Rahawati, R., dan Wilandari, Y Penerapan Metode Epirical Best Linear Unbiased Prediction () Pada Model Penduga Area Kecil Dala Pendugaan Pengeluaran Per Kapita Di Kabupaten Brebes. Jurnal Gaussian. 4, Copyright 2017 F-UHAMKA. - All rights reserved Seinar Nasional EKNOKA ke - 2, Vol. 2, 2017
PROSIDING Seminar Nasional TEKNOKA (Teknologi, Kualitas dan Aplikasi) ke
PROSIDING Seminar Nasional TEKNOKA (Teknologi, Kualitas dan Aplikasi) ke - 2 2017 INOVASI DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI UNTUK INDONESIA BERKEMAJUAN PROSIDING Seminar Nasional TEKNOKA (Teknologi, Kualitas
Lebih terperinciKarakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased M. Adi Sidauruk, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Lampung E-mail:
Lebih terperinciBAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK 2-LEVEL. Model hirarki 2-level merupakan model statistik yang digunakan untuk
BAB III ESTIMASI PARAMETER PADA MODEL REGRESI LOGISTIK -LEVEL Model hirarki -level erupakan odel statistik ang digunakan untuk enganalisis data ang bersarang, atau data ang epunai struktur hirarki -level.
Lebih terperinciPENDUGAAN AREA KECIL TERHADAP ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN METODE EMPIRICAL BAYES BERBASIS MODEL BETA-BINOMIAL
PENDUGAAN AREA KECIL TERHADAP ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN METODE EMPIRICAL BAYES BERBASIS MODEL BETA-BINOMIAL Norlatifah 1), Gandhi Pawitan 2), Enny Supartini 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. INJAUAN PUSAKA.1 Penduga Area Kecil Rao (003) mengemukakan bahwa suatu area disebut kecil apabila contoh yang diambil pada area tersebut tidak mencukupi untuk melakukan pendugaan langsung dengan hasil
Lebih terperinci(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE
(R.4) PENGUJIAN DAN PEMODELAN ASOSIASI DUA VARIABEL KATEGORIK MULTI-RESPON DENGAN METODE BOOTSTRAP DAN ALGORITMA GANGE Giat Sudrajat Saruda, 2 Septiadi Padadisastra, 3 I Gede Nyoan Mindra Jaya Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 74 81 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BERAT SEMEN PT. SEMEN PADANG DENGAN BAGAN KENDALI SHEWHART DAN ROBUST RELIGEA
Lebih terperinciSTUDI SIMULASI BIAS ESTIMATOR GPH PADA DATA SKIP SAMPLING
Statistika, Vol., No., Noveber 0 STUDI SIMULASI BIAS ESTIMATOR GPH PADA DATA SKIP SAMPLING Gede Suwardika, Heri Kuswanto, Irhaah Jurusan Statistika,Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan Ala, Universitas
Lebih terperinciKAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL
PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional
Lebih terperinciPENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT
PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan
Lebih terperinciKAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM
KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA GRAFIK PENGENDALI CUMULATIVE SUM (CUSUM) DAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE () DALAM MENDETEKSI PERGESERAN RATARATA PROSES Oleh: Nurul Hidayah 06 0 05 Desen pebibing:
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, ahun 2015, Halaman 977-986 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN MEODE EMPIRICAL BES LINEAR UNBIASED PREDICION (EBLUP)
Lebih terperinciBAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU
BAB III UJI STATISTIK PORTMANTEAU DALAM VERIFIKASI MODEL RUNTUN WAKTU Salah satu langkah yang paling penting dala ebangun suatu odel runtun waktu adalah dari diagnosisnya dengan elakukan peeriksaan apakah
Lebih terperinciImplementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.
Lebih terperinciUji Rank Mann-Whitney Dua Tahap
Statistika, Vol. 7 No., 55 60 Mei 007 ji Rank Mann-Whitney Dua Tahap Teti Sofia Yanti Dosen Jurusan Statistika FMIPA NISBA. Abstrak ji rank Mann-Whitney adalah salah satu bentuk pengujian dala analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang
Lebih terperinciSistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant
Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah
Lebih terperinciPENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL
PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Lebih terperinciPENDUGAAN PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN BREBES
PENERAPAN METODE EMPIRICAL BEST LINEAR UNBIASED PREDICTION (EBLUP) PADA MODEL PENDUGA AREA KECIL DALAM PENDUGAAN PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN BREBES SKRIPSI Disusun Oleh : RAHAYU NINGTYAS 24010211130042
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber untuk membiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upah bagi para pekerja erupakan faktor penting karena erupakan suber untuk ebiayai dirinya dan keluarganya, dan bagi tenaga kerja yang berpendidikan upah erupakan hasil
Lebih terperinciPEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL. Abstract
Peodelan Inflasi (Alan Prahutaa) PEMODELAN INFLASI BERDASARKAN HARGA-HARGA PANGAN MENGGUNAKAN SPLINE MULTIVARIABEL Alan Prahutaa 1, Tiani Wahyu U, Rezzy Eko C 3, Dede Zurohtuliyosi 3 1 Dosen Jurusan Statistika
Lebih terperinciFAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA ABSTRACT
FAMILI BARU DARI METODE ITERASI ORDE TIGA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR DENGAN AKAR GANDA Elvi Syahriah 1, Khozin Mu taar 2 1,2 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika
Lebih terperinciBAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON
BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON 3. Metode Beda Hingga Crank-Nicolson (C-N) Metode Crank-Nicolson dikebangkan oleh Crank John dan Phyllips Nicholson pada pertengahan abad ke-, etode ini erupakan
Lebih terperinciREVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA
REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu
Lebih terperinciBAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )
BAB IV BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelunya bahwa dala engonstruksi field GF(3 ) diperoleh dari perluasan field 3 dengan eilih polinoial priitif berderajat atas 3 yang dala hal
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017
Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN. Proses produksi di bidang pertanian secara umum merupakan kegiatan
2 III. KERANGKA PEMIKIRAN Proses produksi di bidang pertanian secara uu erupakan kegiatan dala enciptakan dan enabah utilitas barang atau jasa dengan eanfaatkan lahan, tenaga kerja, sarana produksi (bibit,
Lebih terperinciKonstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil
Prosiding SI MaNIs (Seinar Nasional Integrasi Mateatika dan Nilai Islai) Vol.1, No.1, Juli 017, Hal. 1-5 p-issn: 580-4596; e-issn: 580-460X Halaan 1 Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang
Lebih terperinciANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK
ANALISIS ALGORITMA LOCALLY OPTIMAL HARD HANDOFF TERHADAP KECEPATAN DAN KORELASI JARAK Lucky T Sianjuntak, Maksu Pine Departeen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Suatera Utara, Medan e-ail : LuckyTrasya@gail.co
Lebih terperinciANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR
ANALISIS HOMOTOPI DALAM PENYELESAIAN SUATU MASALAH TAKLINEAR JAHARUDDIN Departeen Mateatika, Fakultas Mateatika dan Iu Pengetahuan Ala, Institut Pertanian Bogor Jln. Meranti, Kapus IPB Draaga, Bogor 1668,
Lebih terperinciPENGARUH PENDUGAAN RAGAM PENARIKAN CONTOH PADA SMALL AREA ESTIMATION
PENGARUH PENDUGAAN RAGAM PENARIKAN CONTOH PADA SMALL AREA ESTIMATION Anang Kurnia Khairil A. Notodiputro Departemen Statistika - IPB Center for Statistics and Public Opinions 1. Pendahuluan Otonomi daerah
Lebih terperinciBENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN
BENTUK NORMAL SMITH DAN MATRIKS BAIK KIRI/KANAN Yuiati (yui@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRACT The Sith noral for and left good atrix have been known in atrix theore. Any atrix over the principal
Lebih terperinciPenentuan Akar-Akar Sistem Persamaan Tak Linier dengan Kombinasi Differential Evolution dan Clustering
Jurnal Kubik, Volue No. ISSN : 338-0896 Penentuan Akar-Akar Siste Persaaan Tak Linier dengan Kobinasi Differential Evolution dan Clustering Jaaliatul Badriyah Jurusan Mateatika, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciKriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul
Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol., No., (Sept. ) ISSN: 3-9X D-77 Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Angka Gizi Buruk Di Jawa Tiur dengan Pendekatan Regresi Nonparaetrik Spline Riana Kurnia Dewi, I Nyoan Budiantara
Lebih terperinciTHE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA
THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan
Lebih terperinciANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA
ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi
Lebih terperinciModel Produksi dan Distribusi Energi
Model Produksi dan Distribusi Energi Yayat Priyatna Jurusan Mateatika FMIPA UNPAD Jl. Raya Jatinangor Bdg Sd K 11 E ail : yatpriyatna@yahoo.co Abstrak Salah satu tujuan utaa proses produksi dan distribusi
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF Agus Santoso Jurusan Statistik FMIPA Universitas Terbuka eail:aguss@ut.ac.id ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS
Jurnal Mateatika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 85 91 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND PENENTUAN BESAR CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERSAMA DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ILLINOIS FERDY NOVRI
Lebih terperinciESTIMASI LIKELIHOOD MAXIMUM PENALIZED DARI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK. Nur Salam 1
ISN: 978-60-4387-0- ESTIMASI LIKELIHOOD MAXIMUM PENALIZED DARI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK Nur Sala Universitas Labung Mangkurat (UNLAM Abstract The seiparaetric regression odel in atri for is where X
Lebih terperinciMETODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA ABSTRACT
METODE ITERASI TIGA LANGKAH DENGAN ORDE KONVERGENSI LIMA UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR BERAKAR GANDA Zuhnia Lega 1, Agusni, Supriadi Putra 1 Mahasiswa Progra Studi S1 Mateatika Laboratoriu Mateatika
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG
E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.3, Agustus 2013, 35-39 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG PUTU
Lebih terperinciKelebihan dan Kekurangan Homotopy Analysis Method (HAM) dan Homotopy Perturbation Method (HPM)
Prosiding Seirata FMIPA Universitas Lapung, 213 Kelebihan dan Kekurangan Hootopy Analysis Method (HAM) dan Hootopy Perturbation Method (HPM) Musli Ansori dan Suharsono S Jurusan Mateatika FMIPA Universitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemiskinan Berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar, ada tiga indikator kemiskinan yang digunakan, Pertama Head Count Index (HCI- P0) yaitu persentase penduduk yang dibawah garis
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek
Lebih terperinciAPLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST
APLIKASI INTEGER LINEAR PROGRAMMING UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PEMINDAHAN BARANG DI PT RST Andry Budian Sutanto dan Abdullah Shahab Progra Studi Magter Manajeen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopeber
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART
Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciDefinisi 3.3: RUANG SAMPEL KONTINU Ruang sampel kontinu adalah ruang sampel yang anggotanya merupakan interval pada garis bilangan real.
0 RUANG SAMPEL Kita akan eperoleh ruang sapel, jika kita elakukan suatu eksperien atau percobaan. Eksperien disini erupakan eksperien acak. Misalnya kita elakukan suatu eksperien yang diulang beberapa
Lebih terperinciPenyelesaian Algortima Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Problem (CSP) Satu Dimensi
Penyelesaian Algortia Pattern Generation dengan Model Arc-Flow pada Cutting Stock Proble (CSP) Satu Diensi Putra BJ Bangun, Sisca Octarina, Rika Apriani Jurusan Mateatika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinci1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik
1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Profil Kabupaten Jember Pengeluaran Per kapita
TINJAUAN PUSTAKA Profil Kabupaten Jember Berdasarkan data BPS (2009), Kabupaten Jember secara geografis terletak pada 113 0 30-113 0 45 Bujur Timur dan 8 0 00-8 0 30 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten
Lebih terperinciRespon Tanaman Jagung (Zea mays) pada Berbagai Regim air Tanah dan Pemberian Pupuk Nitrogen
Respon Tanaan Jagung (Zea ays) pada Berbagai Regi air Tanah dan Peberian Pupuk Nitrogen Burhanuddin Rasyid, Solo S.R. Saosir, Firan Sutoo Jurusan Ilu Tanah, Fak. Pertanian, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis
Lebih terperinciEstimasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algoritma Space Alternate Generalized Expectation (SAGE)
JUISI, Vol. 03, No. 02, Agustus 2017 1 Estiasi Sinyal Quantitative Ultrasound QUS dengan Algorita Space Alternate Generalized Expectation (SAGE) Musayyanah 1, Yosefine Triwidyastuti 2, Heri Pratikno 3
Lebih terperinciPEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS
Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY
BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY 3.1 Analisis Dinaika Model Hodgkin Huxley Persaaan Hodgkin-Huxley berisi epat persaaan ODE terkopel dengan derajat nonlinear yang tinggi dan sangat sulit
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian
39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang
Lebih terperinciKEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI
KEBERADAAN SOLUSI PERSAMAAN DIOPHANTIN MATRIKS POLINOMIAL DAN PENYELESAIANNYA MENGGUNAKAN TITIK-TITIK INTERPOLASI Laila Istiani R. Heri Soelistyo Utoo 2, 2 Progra Studi Mateatika Jurusan Mateatika FMIPA
Lebih terperinciMODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI
MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI Muhaad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Dede Irawan (23214031) Tanggal Percobaan: 29/03/16 EL3215 Praktiku Siste Kendali Laboratoriu Siste Kendali dan Koputer - Sekolah
Lebih terperinciPERBANDINGAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT
PERBANDINGAN BAGAN KENDALI MULTIVARIAT SHORT-RUN F DENGAN V DARMANTO NRP 131 01 07 DOSEN PEMBIMBING Dr. Muhaad Mashuri, MT. PROGRAM MAGISTER JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciKELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT
KELUARGA METODE ITERASI ORDE EMPAT UNTUK MENCARI AKAR GANDA PERSAMAAN NONLINEAR Kiki Reski Ananda 1 Khozin Mu taar 2 12 Progra Studi S1 Mateatika Jurusan Mateatika Fakultas Mateatika dan Ilu Pengetahuan
Lebih terperinciPerbandingan Bilangan Dominasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Comb
Perbandingan Bilangan Doinasi Jarak Satu dan Dua pada Graf Hasil Operasi Cob Reni Uilasari 1) 1) Jurusan Teknik Inforatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhaadiyah Jeber Eail : 1) reniuilasari@gailco ABSTRAK
Lebih terperinciJurnal Einstein 4 (1) (2016): 1-6. Jurnal Einstein. Available online
Jurnal Einstein Available online http://jurnal.unied.ac.id/2012/index.php/einstein Aplikasi Citra Landsat 8 Oli Untuk Menganalisa Kerapatan Vegetasi Bill Cklinton Sianjuntak dan Rita Juliani* Jurusan Fisika,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN
35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan
Lebih terperinci2-EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK DENGAN DUA CYCLE YANG BERSINGGUNGAN
Bulletin of Matheatics Vol. 03 No. 0 (20) pp. 39 48. 2-EKSPONEN DIGRAPH DWIWARNA ASIMETRIK DENGAN DUA CYCLE YANG BERSINGGUNGAN Mardiningsih Saib Suwilo dan Indra Syahputra Abstract. Let D asyetric two-coloured-digraph
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN
6 BAB II METODOLOGI PENELITIAN.1 Waktu dan Tepat Penelitian Gabar Peta kawasan hutan KPH Madiun Peru perhutani Unit II Jati. Pengabilan data penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sapai dengan bulan
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK II
DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPersamaan Schrödinger dalam Matriks dan Uraian Fungsi Basis
Bab 2 Persaaan Schrödinger dala Matriks dan Uraian Fungsi Basis 2.1 Matriks Hailtonian dan Fungsi Basis Tingkat-tingkat energi yang diizinkan untuk sebuah elektron dala pengaruh operator Hailtonian Ĥ dapat
Lebih terperinciDISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK
0 DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK Dala hal ini akan dibahas aca-aca fungsi peluang atau fungsi densitas ang berkaitan dengan dua peubah acak, aitu distribusi gabungan, distribusi arginal, distribusi bersarat,
Lebih terperinciBab III S, TORUS, Sebelum mempelajari perbedaan pada grup fundamental., dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup
GRUP FUNDAMENTAL PADA Bab III S, TORUS, P dan FIGURE EIGHT Sebelu epelajari perbedaan pada grup fundaental S, Torus, P, dan figure eight terlebih dahulu akan dipelajari sifat dari grup fundaental asing-asing
Lebih terperinciBAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM
BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM 4.1. Generator Bilangan Rando dan Fungsi Distribusi Pada siulasi seringkali dibutuhkan bilangan-bilangan yang ewakili keadaan siste yang disiulasikan. Biasanya, kegiatan
Lebih terperincimatematika K-13 PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA K e l a s
i K- ateatika K e l a s XI PEMBAGIAN HORNER DAN TEOREMA SISA Tujuan Peelajaran Setelah epelajari ateri ini, kau diharapkan eiliki keapuan erikut.. Menguasai konsep peagian suku anyak dengan etode Horner..
Lebih terperinciUser-Based Collaborative Filtering Dengan Memanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dalam Sistem Rekomendasi
User-Based Collaborative Filtering Dengan Meanfaatkan Pearson- Correlation Untuk Mencari Neighbors Terdekat Dala Siste Rekoendasi Arvid Theodorus 1, Djoko Budiyanto Setyohadi 2, Ernawati 3 Magister Teknologi
Lebih terperinciMETODE METODE PENGUJIAN UNTUK HIPOTESIS BERGANDA INTAN PERMATA SARI
METODE METODE PENGUJIAN UNTUK HIPOTESIS BERGANDA INTAN PERMATA SARI 341293 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN MATEMATIKA DEPOK 29 METODE METODE PENGUJIAN UNTUK
Lebih terperinciBAB III METODE PENULISAN. I. Mendeteksi adanya outlier pada model EGARCH (m,n) dengan menggunakan
BAB III METODE PENULISAN Metode penulisan yang berkaitan dengan tujuan penulisan skripsi adalah sebagai berikut: I. Mendeteksi adanya outlier pada odel EGARCH (,n) dengan enggunakan etode Rasio Likelihood
Lebih terperinciPERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN
PERANCANGAN TATA LETAK SEL UNTUK MEMINIMASI VARIASI BEBAN SEL DAN MAKESPAN Agus Ristono Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari 02 Tabakbayan Yogyakarta Indonesia 55281 Phone: + 62 274 485
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. History Analysis), metode respon spektrum (Response Spectrum Method), dangaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gepa dapat terjadi sewaktu waktu akibat gelobang yang terjadi pada sekitar kita dan erabat ke segala arah.gepa bui dala hubungannya dengan suatu wilayah berkaitan
Lebih terperinciPerancangan Sistem Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Sistem Fuzzy
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-58 Perancangan Siste Tracking Quadrotor untuk Sebuah Target Bergerak di Darat Menggunakan Siste Fuzzy Mochaad Raa Raadhan,
Lebih terperinciCLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES. Pertemuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA
CLASSIFIER BERDASAR TEORI BAYES Perteuan 4 KLASIFIKASI & PENGENALAN POLA Miniu distance classifiers elakukan klasifikasi berdasarkan jarak terpendek. Ada dua jenis yang dibahas:. The Euclidean Distance
Lebih terperinciSOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI
SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 013 TINGKAT PROPINSI FISIKA Waktu : 3,5 ja KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH
Lebih terperinciVolume 17, Nomor 2, Hal Juli Desember 2015
Volue 17, Noor 2, Hal. 111-120 Juli Deseber 2015 ISSN:0852-8349 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA MIND MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Efriana
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya
Lebih terperinciSIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA, DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR. Oleh : NURSUKAISIH
SIFAT-SIFAT OPERASI ARITMATIKA DETERMINAN DAN INVERS PADA MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Mateatika Oleh : NURSUKAISIH 0854003938
Lebih terperinciSolusi Treefy Tryout OSK 2018
Solusi Treefy Tryout OSK 218 Bagian 1a Misalkan ketika kelereng encapai detektor bawah untuk pertaa kalinya, kecepatan subu vertikalnya adalah v 1y. Maka syarat agar kelereng encapai titik tertinggi (ketika
Lebih terperinciMATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan
Kristal no.12/april/1995 1 MATRIKS DALAM LABORATORIUM oleh : Sugata Pikatan Di dala ateatika anda pasti sudah pernah berhadapan dengan sebuah siste persaaan linier. Cacah persaaan yang berada di dala siste
Lebih terperinciJurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
APLIKASI KENDALI ADAPTIF PADA SISTEM PENGATURAN TEMPERATUR CAIRAN DENGAN TIPOLOGI KENDALI MODEL REFERENCE ADAPTIVE CONTROLLER (MRAC) Ferry Rusawan, Iwan Setiawan, ST. MT., Wahyudi, ST. MT. Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT
ANALISIS ANTRIAN TIPE M/M/c DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT OLEH : Budi Setiawan 106 100 034 Dosen Pebibing : Dra. Laksi Prita W, M.Si. Drs. Sulistiyo, MT. JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS
Lebih terperinciPelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antimagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antimagic Total Labeling of Crown String Graph )
1 Pelabelan Total Super (a,d) - Sisi Antiagic Pada Graf Crown String (Super (a,d)-edge Antiagic Total Labeling of Crown String Graph ) Enin Lutfi Sundari, Dafik, Slain Pendidikan Mateatika, Fakultas Keguruan
Lebih terperinci1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1
DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....
Lebih terperinciANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA
ANALISIS EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF) BERBASIS EIGEN VALUE PROBLEM (EVP) PADA DATASET SUHU PERMUKAAN LAUT INDONESIA S. M. ROBIAL 1, S. NURDIATI 2, A. SOPAHELUWAKAN 3 Abstrak Data global Suhu Perukaan
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU
PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational
Lebih terperinciPENDUGAAN PARAMETER PROPORSI AREA KECIL BERDASARKAN GENERALIZED LINEAR MIXED MODEL. (Skripsi) Oleh NINA DAMAYANTI
PENDUGAAN PARAMETER PROPORSI AREA KECIL BERDASARKAN GENERALIZED LINEAR MIXED MODEL (Skripsi) Oleh NINA DAMAYANTI JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
Lebih terperinciPENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD
ISSN : 355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol., No.3 Deseber 015 Page 8035 PENANGANAN MASALAH COLD START DAN DIVERSITY REKOMENDASI MENGGUNAKAN ITEM-BASED CLUSTERING HYBRID METHOD The Handling of Cold
Lebih terperinciPENDEKATAN HIERARCHICAL BAYES SMALL AREA ESTIMATION (HB SAE) DALAM MENGESTIMASI ANGKA MELEK HURUF KECAMATAN DI KABUPATEN INDRAMAYU
PENDEKATAN HIERARCHICAL BAYES SMALL AREA ESTIMATION (HB SAE) DALAM MENGESTIMASI ANGKA MELEK HURUF KECAMATAN DI KABUPATEN INDRAMAYU Ari Shobri B 1), Septiadi Padmadisastra 2), Sri Winarni 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinci