KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG

Transkripsi

1 KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR NOMOR : 16 / PDAM / KPTS / 2018 TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR Menibang : a. bahwa dala rangka enjaga kesinabungan pelayanan air inu kepada pelanggan, aka dipandang perlu untuk eningkatkan peran serta asyarakat pelanggan khususnya serta asyarakat uu yang berhubungan dengan pelayanan jasa air inu; b. bahwa untuk eningkatkan peran serta asyarakat sebagaiana diaksud pada huruf a dipandang perlu enetapkan Ketentuan Biaya Pengaturan Pelayanan Pelanggan Air Minu Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar; c. bahwa berdasarkan pertibangan sebagaiana diaksud pada huruf a, dan huruf b diatas, perlu ditetapkan dala Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar. Mengingat : 1. Undang-Undang Noor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Noor 10,Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 2387); 2 Undang-Undang Noor 1 Tahun 1992 tentang Pebentukan Kotaadya Daerah Tingkat II Denpasar (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Noor 9; Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 3465); 3 Undang-Undang Noor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-Undang Noor 8 tahun 1974 tentang Pokok - Pokok Kepegawaian (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Noor 169,Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 3890); 4 Undang-Undang Noor 23 Tahun 2014 tentang Peerintahan Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Noor 224, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia Noor 5587), sebagaiana telah diubah beberapa kali, terakhir 1

2 dengan Undang-Undang Noor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Noor 23 Tahun 2014 tentang Peerintahan Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Noor 58, Tabahan Lebaran Negara Republik Indonesia 5679); 5 Peraturan Menteri Dala Negeri Noor 1 tahun 1984 tentang Tata Cara Pebinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah di Lingkungan Peerintah Daerah; 6 Peraturan Menteri Dala Negeri Noor 23 Tahun 2006 tentang Pedoan teknis dan Tata cara Pengaturan Tarif Air Minu pada Perusahaan Daerah Air Minu; 7 Peraturan Menteri Dala Negeri Noor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minu ( PDAM ); 8 Peraturan Daerah Kota Denpasar Noor 3 Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Air Minu ( Lebaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2009 Noor 3 ); 9 Peraturan Walikota Denpasar Noor 32 Tahun 2009 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar; 10 Peraturan Walikota Denpasar Noor 33 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar; 11 Peraturan Walikota Denpasar Noor 31 Tahun 2013 tentang Tarif Air Minu Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar; 12 Keputusan Walikota Denpasar Noor /1200/Hk/2015 tanggal 11 Deseber 2015 tentang Pengangkatan Direksi Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar Periode ; 13 Berita Acara Pelantikan dan Pengabilan Supah Jabatan Direksi Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar Periode Noor 539 / 001 / EK tanggal 4 Januari 2016; 14 Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Noor 539 / 011 / EK tanggal 4 Januari 2016; 15 Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar Noor : 118 / PDAM / KPTS / 2009 tanggal 31 Deseber 2009 tentang Peraturan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR TENTANG KETENTUAN BIAYA PENGATURAN PELAYANAN PELANGGAN AIR MINUM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA DENPASAR 2

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dala hal ini yang diaksud dengan : 1. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar ilik Peerintah Kota Denpasar yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Noor 03 Tahun 2009; 2. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Walikota Denpasar; 3. Air Minu adalah air yang eenuhi syarat - syarat kualitas untuk diinu; 4. Sarana dan prasarana penyediaan air inu adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang enghasilkan, enyediakan dan enyalurkan air inu untuk asyarakat; 5. Penyediaan air inu adalah usaha-usaha untuk enghasilkan, enyediakan dan enyalurkan air inu untuk asyarakat; 6. Kran Uu adalah sarana pelayanan untuk daerah - daerah peukian tertentu yang penduduknya cukup padat dan tingkat keapuan ekonoinya rendah; 7. Pipa Distribusi adalah pipa pebawa air inu dari reservoir sapai ke pipa dinas; 8. Pipa Dinas adalah pipa yang enghubungkan pipa distribusi sapai dengan eter air; 9. Pipa Persil adalah pipa beserta peralatan dan perlengkapan penyediaan air inu yang terletak dala persil pelanggan sesudah eter air; 10. Persil adalah suatu bidang tanah dengan atau tanpa bangunan yang akan atau telah enggunakan air inu dari Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar; 11. Meter air adalah alat untuk engukur peakaian air; 12. Pebatas aliran adalah alat untuk ebatasi aliran air yang keluar dari pipa dinas dengan aksud agar distribusi air inu kepada pelanggan erata; 13. Instalatur adalah suatu badan usaha atau usaha perorangan yang bergerak dala pekerjaan instalasi air inu; 14. Pelanggan adalah peakai air inu perorangan atau badan yang enggunakan Jasa Pelayanan air inu Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar; 3

4 BAB II BIAYA STANDAR SAMBUNGAN RUMAH DAN PENANDATANGANAN KONTRAK BERLANGGANAN AIR Pasal 2 (1) Biaya standar sabungan ruah ditetapkan sesuai dengan tabel sebagai berikut : NOMOR KONTRUKSI SOSIAL, NON NIAGA, NIAGA DAN INDUSTRI METER AIR 1 ½ ,00 2 ¾ , , ½ , ,00 (2) Tabel pada ayat (1) diatas berlaku untuk sabungan ruah dengan jarak aksial 6 ( ena ) eter dari pipa distribusi yang sudah ada, apabila ada penabahan pipa akan diatur lebih lanjut (3) Penabahan pipa sebagaiana tercantu dala ayat (2) diatas dikenakan tabahan biaya sebagai berikut : NOMOR DIAMETER PIPA STANDAR HARGA PENAMBAHAN PIPA DINAS PELAYANAN / M 1 ½ ,00 2 ¾ , , ½ , ,00 (4) Untuk sabungan ruah dengan pipa diatas diaeter 2 diperhitungkan standar biaya berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang berlaku; (5) Biaya pada ayat (1) s/d (4) diatas belu terasuk Pajak Pertabahan Nilai (PPN) 10 % yang enjadi tanggungan Pelanggan; (6) Kepada calon pelanggan yang telah eenuhi persyaratan dan kewajiban untuk ebayar biaya sabungan ruah sebagaiana tersebut pada ayat (1) s/d (5) diwajibkan enandatangani kontrak berlangganan air. 4

5 BAB III BIAYA PEMINDAHAN DAN PENGANGKATAN METER AIR, PENURUNAN / PENGANGKATAN PIPA AIR MINUM SERTA PENGGESERAN HYDRANT KEBAKARAN Pasal 3 PEMINDAHAN METER AIR (1) Peindahan eter air dikenakan biaya sebagai berikut : NOMOR DIAMETER PIPA BIAYA ( Rp ) 1 ½ dan ¾ , , ½ , ,00 (2) Perhitungan besarnya biaya pada ayat (1) diatas ditetapkan untuk peindahan eter air aksial dengan jarak 6 ( ena ) eter dala satu persil tanah; (3) Apabila perintaan peindahan eter air elebihi ukuran sebagaiana tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas diperhitungkan standar biaya berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang berlaku; Pasal 4 PENGANGKATAN METER AIR (1) Pengangkatan Meter air dikenakan biaya sebagai berikut : NOMOR DIAMETER PIPA BIAYA ( Rp ) 1 ½ ,00 2 ¾ , , ½ , ,00 2) Pengangkatan eter air inu sebagai ayat (1) diatas tidak terasuk pengebalian rabat, tegel dan sejenisnya. 5

6 PASAL 5 PENURUNAN / PENGANGKATAN PIPA DINAS (1) Penurunan / pengangkatan pipa dinas untuk satu lokasi dikenakan biaya sebagai berikut : NOMOR DIAMETER PIPA BIAYA ( Rp ) 1 ½ dan ¾ , , ½ , ,00 (2) Penurunan / pengangkatan pipa dinas diluar ketentuan sebagaiana tersebut pada ayat (1) diatas diperhitungkan standar biaya berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang berlaku. Pasal 6 PENGGESERAN HYDRANT KEBAKARAN (1) Penggeseran lokasi hydrant kebakaran untuk satu lokasi dikenakan biaya sebesar Rp ,- ( Epat juta dua ratus epat puluh tiga ribu rupiah ); (2) Perhitungan besarnya biaya pada ayat (1) pasal ini ditetapkan untuk penggeseran hydrant kebakaran aksial dengan jarak 6 ( ena ) eter; (3) Penggeseran lokasi hydrant kebakaran elebihi standar tersebut diatas diperhitungkan standar biaya berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang berlaku. BAB IV PENTERAAN / PENGUJIAN METER AIR Pasal 7 (1) Meter air yang dipasang pada persil ruah pelanggan adalah eter air yang telah ditera / diadakan pengujian oleh pihak yang berwenang; (2) Bilaana pelanggan eragukan akurasi eter air yang telah dipasang pada persilnya, aka pelanggan yang bersangkutan berhak engajukan perohonan untuk diadakan penteraan / pengujian kebali; (3) Bilaana pengujian eter air tersebut dilakukan atas perintaan pelanggan aka pelanggan yang bersangkutan harus ebayar biaya pengujian ( tera ) eter air sebesar Rp ,- ( dua puluh lia ribu rupiah ); (4) Biaya tersebut diatas sebagaiana di aksud pada pasal 7 Ayat (3), tidak dikenakan atas eter air yang beruur diatas 5 ( lia ) tahun; 6

7 (5) Bilaana pada pengujian itu ternyata bahwa eter air enunjukkan penyipangan elebihi 5% aka kelebihan itu akan diperhitungkan dengan peakaian enurut penunjukan eter air bulan yang bersangkutan atau rata rata peakaian 3 ( tiga ) bulan sebelunya; (6) Biaya pengujian ( tera ) eter air sebagaiana tersebut pada ayat (4) diatas hanya berlaku untuk eter air ½ s/d 3 ; (7) Biaya pengujian ( tera ) eter air dengan 4 keatas dilakukan diluar daerah dan biayanya ditanggung oleh pelanggan; (8) Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar berhak elakukan penggantian eter air ditepat pelanggan apabila hasil analisa peakaian air pelanggan yang bersangkutan dianggap ada kelainan. BAB V BIAYA BALIK NAMA Pasal 8 (1) Bagi pelanggan yang engalihkan penguasaan pengelolaan air inunya kepada orang lain aka yang bersangkutan dapat engajukan perohonan balik naa sesuai dengan persyaratan yang berlaku; (2) Perohonan balik naa dikenakan biaya sebesar Rp ,- ( Dua puluh lia ribu rupiah ) serta elunasi seua tunggakan rekening air / non air. BAB VI BIAYA KOMPENSASI PENGETESAN PENGURASAN PIPA DAN PELAYANAN AIR MINUM DENGAN MOBIL TANGKI Pasal 9 (1) Setiap rekanan / peborong yang elaksanakan pekerjaan peasangan pipa sebelu diserahkan kepada Perusahaan Daerah Air Minu, wajib elaksanakan pengetesan dan pengurasan pipa; (2) Untuk pengetesan / pengurasan pipa dibebankan biaya dengan tarif rata rata yang diperhitungkan sesuai dengan golongan tarif E 1 4 pada tingkat peakaian air diatas 20 M 3; (3) Pebayaran biaya tersebut pada ayat (1) diatas dilakukan selabat - labatnya 2 ( dua ) inggu setelah pekerjaan selesai dan dinyatakan dengan Berita Acara; (4) Pelayanan air inu dengan obil tangki diatur dengan Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar. 7

8 BAB VII KETENTUAN ANGSURAN Pasal 10 ANGSURAN PEMBAYARAN BIAYA SAMBUNGAN RUMAH Pebayaran biaya sabungan ruah dapat dilaksanakan secara angsuran sebagai berikut : (1) Biaya Standar : Biaya standar sabungan ruah sebagaiana tersebut pada pasal 2 ayat (1) dapat diangsur aksial sebanyak 10 ( sepuluh ) kali angsuran dengan pebayaran pertaa sebesar 20 % dari biaya yang ditetapkan dan dibayar pada saat penandatanganan surat perjanjian angsuran serta Keterlabatan pebayaran angsuran terhitung sejak tanggal jatuh tepo lebih dari 2 ( dua ) kali angsuran, dikenakan sanksi peutusan sabungan tanpa peberitahuan terlebih dahulu; (2) Biaya Non Standar ( Penabahan pipa distribusi ) : Biaya sabungan ruah non standar dapat diangsur aksial sebanyak 12 ( dua belas ) kali angsuran dengan pebayaran pertaa sebesar 20 % dari biaya yang ditetapkan dan dibayar pada saat penandatanganan surat perjanjian angsuran serta pengenaan sanksinya saa dengan yang tersebut pada ayat (1) diatas; (3) Bila yang bersangkutan engajukan perohonan untuk dibuka kebali sabungan ruahnya aka dikenakan denda sebagaiana tercantu pada pasal 14 ayat (1), (2) dan ayat (3) keputusan ini. Pasal 11 ANGSURAN REKENING AIR AKIBAT KEBOCORAN SETELAH METER AIR, AKIBAT PEMAKAIAN TINGGI DAN AKIBAT LAINNYA (1) Peilik persil selaku pelanggan bertanggung jawab atas segala beban biaya yang tibul terhadap sabungan air inu tersebut, apabila persil / ruah tersebut dikontrakkan atau dialihkan seentara penguasaannya; (2) Lonjakan pebayaran rekening air akibat kebocoran setelah eter air, akibat peakaian tinggi dan akibat lainnya adalah sepenuhnya enjadi tanggung jawab pelanggan; (3) Pebayaran rekening air akibat kebocoran setelah eter air, akibat peakaian tinggi dan akibat lainnya dapat dilakukan dengan cara angsuran yang dituangkan dala perjanjian pebayaran; (4) Pebayaran angsuran sebagaiana pada ayat (3) diatas dapat diangsur setingi tingginya 12 ( dua belas ) kali. 8

9 BAB VIII SANKSI Pasal 12 SANKSI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN REKENING AIR MINUM (1) a. Pelanggan air inu diharapkan ebayar rekening air inunya paling labat pada tanggal 20 setiap bulan ditepat pebayaran yang telah ditentukan; b. Apabila pada tanggal 20 jatuh pada hari libur / hari besar aka pebayaran terakhir ditetapkan sehari sesudah hari libur / hari besar dan atau dala hal-hal tertentu ditetapkan tersendiri; (2) Keterlabatan pebayaran rekening air inu dari tanggal 21 bulan ini sapai dengan tanggal 4 bulan berikutnya dikenakan sanksi berupa denda keterlabatan sebesar Rp ,- ( lia belas ribu rupiah ) setiap rekening; (3) Keterlabatan pebayaran rekening air inu dari tanggal 5 sapai dengan tanggal 20 bulan berikutnya akan diberikan surat peringatan yang disertai sanksi denda sebesar Rp ,- ( dua puluh lia ribu rupiah ); (4) Keterlabatan pebayaran rekening air inu 1 ( satu ) bulan setelah batas akhir waktu pebayaran, dikenakan sanksi denda sebesar Rp ,- ( seratus ribu rupiah ) dan aliran airnya akan diputus tanpa peberitahuan terlebih dahulu; (5) Bagi pelanggan yang sudah elewati batas akhir pebayaran sebagaiana tersebut pada ayat (4) pasal ini, naun aliran airnya belu di putus aka pengenaan sanksi denda dan adinistrasi tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pasal 13 PEMUTUSAN SEGEL Pengerusakan / peutusan segel pada eter air atau kran sebelu eter air dikenakan sanksi dan atau denda sebesar Rp ,- ( dua puluh lia ribu rupiah ). BAB IX PENYAMBUNGAN KEMBALI INSTALASI AIR MINUM Pasal 14 PENYAMBUNGAN KEMBALI DAN TUNGGAKAN REKENING AIR (1) Bagi pelanggan air inu yang belu elunasi pebayaran rekening air dan tidak elapaui waktu 2 ( dua ) bulan dari batas waktu akhir pebayaran aka apabila pelanggan enghendaki instalasi / saluran air inunya disabung kebali, dapat dilaksanakan setelah elunasi seluruh tunggakan air dan non air terasuk denda-denda lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 9

10 (2) Pelanggan air inu yang belu elunasi rekening air elapaui 2 ( dua ) bulan dari batas akhir pebayaran dan belu elebihi jangka waktu 3 ( tiga ) bulan, aka apabila pelanggan enghendaki instalasi / saluran air inunya disabung kebali, kepadanya dikenakan denda sebesar 50 % dari biaya standar sabungan baru serta elunasi seluruh tunggakan air dan non air terasuk denda - denda lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (3) Pelanggan air inu yang belu elunasi rekening air dan denda elapaui jangka waktu 3 ( tiga ) bulan dari batas akhir pebayaran aka apabila pelanggan enghendaki instalasi / saluran air inunya disabung kebali, kepadanya dikenakan denda sebesar 100% dari biaya sabungan baru serta elunasi seluruh tunggakan air dan non air terasuk denda - denda lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (4) Denda denda tersebut diatas, harus dilunasi terlebih dahulu seluruh tunggakan air dan non air terasuk denda denda lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (5) Biaya penyabungan kebali sabungan ruah dapat diangsur setinggi tingginya sebanyak 10 ( sepuluh ) kali. Pasal 15 METER AIR TERTIMBUN, KABUR, MATI, RUMAH TERKUNCI DAN LAIN-LAIN (1) Apabila terjadi angka eter tidak bisa dibaca sesuai dengan jadwal pebacaan setiap bulan akibat eter air tertibun, kabur, ati, ruah terkunci dan lain-lain aka untuk pebebanan peakaian air bulan bersangkutan akan ditafsir dengan rata-rata peakaian 3 ( tiga ) bulan sebelunya; (2) Meter air yang tertibun baik sengaja aupun tidak sengaja dikenakan sanksi berupa sebagaiana yang tercantu dala pasal 4 ayat (1). (1) Kerusakan eter air Pasal 16 KERUSAKAN DAN KEHILANGAN METER AIR a) Meter air yang engalai kerusakan baik sengaja aupun tidak sengaja pelaksanaan perbaikan / penggantiannya dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar; b) Kerusakan eter air yang telah terpasang pada persil pelanggan dengan sengaja dikenakan sanksi berupa biaya penggantian sebagai berikut : NOMOR DIAMETER BIAYA ( Rp ) 1 ½ ,00 2 ¾ , , ½ , , , ,00 10

11 (2) Meter Air yang telah terpasang pada persil pelanggan yang dinyatakan dengan Berita Acara kehilangan eter air akan dikenakan sanksi berupa pergantian sebagaiana tersebut pada ayat (1) hurup b diatas ditabah dengan biaya kehilangan air sebanyak 1 ( satu ) kali peakaian air rata-rata 3 ( tiga ) bulan sebelunya; (3) Bila biaya pergantian diselesaikan / dibayar lebih dari 1 ( satu ) bulan dari Berita Acara Kehilangan aka pada pelanggan yang bersangkutan dikenakan biaya sesuai ayat (1) hurup b diatas ditabah dengan biaya kehilangan air sebanyak 2 ( dua ) kali peakaian air rata-rata 3 ( tiga ) bulan sebelunya; (4) Bila biaya pergantian belu dapat diselesaikan lebih dari 2 ( dua ) bulan dari tanggal Berita Acara Kehilangan aka yang bersangkutan dianggap engundurkan diri sebagai pelanggan air inu dan untuk ebuka kebali sabungannya dikenakan denda sebagaiana diatur pada ketentuan ini sesuai Pasal 14 ayat (3) pada keputusan ini; (5) Penggantian eter air diluar ketentuan pada ayat (1) huruf b, diatas aka akan diperhitungkan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya yang berlaku; (6) Biaya penggantian eter air yang hilang / rusak akibat faktor ala pada pasal 16 ayat (1) huruf b tidak berlaku untuk eter air yang beruur diatas 5 ( lia ) tahun. Pasal 17 PEMASANGAN POMPA ISAP Apabila pelanggan terbukti easang popa isap yang secara langsung dihubungkan dengan saluran pipa distribusi / dinas Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar aka kepada yang bersangkutan agar elaksanakan sebagai berikut : (1) Melaksanakan pencabutan atau pebongkaran Popa Isap yang telah dipasang dala jangka waktu 14 ( epat belas ) hari dari tanggal berita acara hasil peeriksaan peasangan popa isap tersebut; (2) Apabila dala jangka waktu sebagaiana pada ayat (1) pasal ini belu dilakukan pencabutan atau pebongkaran popa isap tersebut, aka sabungan air inunya akan dicabut; (3) Kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 10 ( sepuluh ) kali rata rata peakaian 3 ( tiga ) bulan sebelunya. (4) Apabila pelanggan tersebut dala waktu 2 ( dua ) bulan dari pelaksanaan pencabutan belu dilaksanakan peasangan aka kepada yang bersangkutan dianggap engundurkan diri sebagai pelanggan air inu dan untuk pebukaan kebali sabungannya berlaku ketentuan pasal 14 ayat (3) pada keputusan ini; Pasal 18 PERUBAHAN KEDUDUKAN METER AIR Perubahan kedudukan eter air dari seula tanpa sepengetahuan perusahaan dikenakan sanksi berupa biaya penggantian eter air sesuai dengan pasal 16 ayat (1) huruf b ditabah 2 ( dua ) kali peakaian air rata-rata 3 ( tiga ) bulan sebelunya. 11

12 Pasal 19 SAMBUNGAN TANPA METER AIR Penyabungan air dari pipa distribusi tanpa sepengetahuan perusahaan dikenakan sanksi berupa denda sebesar biaya standar sabungan baru ditabah tafsiran peakaian air sebanyak 150 liter / orang / hari dikalikan dengan julah keluarga selaa setahun. Pasal 20 MENGHAMBAT JALANNYA METER AIR Menghabat jalannya eter air dengan enggunakan alat bantu sehingga engakibatkan terganggu jalannya angka eter air, dikenakan sanksi berupa denda sebesar 10 ( sepuluh ) kali peakaian air tertinggi ditabah peakaian air sebanyak 150 liter / orang / hari dikalikan dengan julah keluarga selaa setahun. Pasal 21 MERUSAK TANDA PELANGGAN Merusak tanda Pelanggan atau Barcode yang ditepel pada tebok ruah pelanggan baik sengaja aupun tidak sengaja yang engakibatkan sulit dilakukan pebacaan eternya aka akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp ,- ( dua puluh ribu rupiah ). Pasal 22 DENDA ATAS PENGERUSAKAN PIPA Segala kerusakan pipa air inu akibat kelalaian pekerjaan yang dilaksanakan oleh asyarakat / instansi peerintah dan atau swasta dikenakan sanksi berupa denda sebagai berikut : NOMOR DIAMETER PIPA BIAYA ( Rp ) 1 ½ ,00 2 ¾ , , ½ , , , , , , , , , , , , ,00 12

13 Pasal 23 BIAYA PERBAIKAN KEBOCORAN YANG DITANGGUNG OLEH KONSUMEN Biaya perbaikan kebocoran pada instalasi air inu akibat kelalaian yang dilaksanakan oleh asyarakat / instansi peerintah dan atau swasta ( konsuen ) dikenakan biaya sebagai berikut : NO URAIAN SATUAN HARGA ( Rp ) Galian Tanah Biasa Galian Tanah Keras Galian Tanah Berbatu Pebongkaran Jalan Aspal Pek. Potong Aspal Hotix Urugan Agregat Kelas A Urugan Agregat Kelas B Urugan Pasir Urugan Lie Stone Pebuangan Sisa Tanah Peb.Sisa Tanah dengan Truk Urugan Tanah Dipadatkan Pek.Cor Beton Cap.1 : 3 : , , , , , , , , , , , , , PEMASANGAN PIPA PVC a. b. c. d. e. f. g. Peasangan Pipa PVC ½ 1 Peasangan Pipa PVC 1 ½ 2 Peasangan Pipa PVC 3 4 Peasangan Pipa PVC 6 8 Peasangan Pipa PVC Peasangan Pipa PVC Peasangan Pipa PVC , , , , , , , PEMASANGAN FITTING PVC ( BEND, TEE, REDUCER, CAP, BLANK FLANGE, FLANGE SOCKET, VALVE SOCKET, GIBOULT JOINT DAN SEJENISNYA. a. b. c. d. e. f. Pada pipa diaeter ½ - 3/4 Pada pipa diaeter 1 2 Pada pipa diaeter 3 6 Pada pipa diaeter 8 10 Pada pipa diaeter Pada pipa diaeter , , , , , ,00 13

14 16. a. b. c. d. e. f. PEMASANGAN FITTING BAJA/GI ( BEND,TEE,REDUCER,CAP,BLANK FLANGE,FLANGE SOKCET,VALVE SOCKET,GIBOULT JOINT DAN SEJENISNYA ) Pada Pipa Diaeter ½ 1 Pada Pipa Diaeter 1 ½ 2 Pada Pipa Diaeter 3 6 Pada Pipa Diaeter 8 10 Pada Pipa Diaeter Pada Pipa Diaeter , , , , , , PEMASANGAN FITTING ( GATE VALVE, CHECK VALVE, BUTERFLY VALVE, WATER METER DAN SEJENISNYA.. a. b. c. d. e. f. Pada pipa diaeter ½ - 3/4 Pada pipa diaeter 1 2 Pada pipa diaeter 3 6 Pada pipa diaeter 8 10 Pada pipa diaeter Pada pipa diaeter , , , , , ,00 14

15 BAB X PENUTUP Pasal 24 (1) Dengan berlakunya Keputusan ini aka, Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar Noor : 22 / PDAM / KPTS / 2017 tentang Ketentuan Biaya Pengaturan Pelayanan Air Minu Perusahaan Daerah Air Minu Kota Denpasar, di cabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. (2) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Tebusan : disapaikan Kepada Yth. 1. Walikota Denpasar. 2. Dewan Pengawas PDAM. Kota Denpasar. 3. Para Pejabat dilingkungan PDAM. Kota Denpasar. 4. Arsip. 15