DAILY REPORT 05 February 2014

dokumen-dokumen yang mirip
DAILY REPORT 14 February 2014

DAILY REPORT 24 January 2014

DAILY REPORT 11 February 2014

DAILY REPORT 02 January 2014

DAILY REPORT 09 January 2014

DAILY REPORT 29 January 2014

DAILY REPORT 30 January 2014

WEELY REPORT 10 February 2014

DAILY REPORT 28 February 2014

WEEKLY REPORT 04 August 2014

DAILY REPORT. 09 October 2013

DAILY REPORT 23 Januari 2015

DAILY REPORT 29 November 2013

DAILY REPORT 06 March 2014

DAILY REPORT 20 February 2014

WEEKLY REPORT 10 March 2014

WEEKLY REPORT 02 Maret 2015

DAILY REPORT 21 March 2014

DAILY REPORT 19 March 2014

DAILY REPORT 31 October 2013

DAILY REPORT 25 March 2014

DAILY REPORT 03 Jun 2014

DAILY REPORT 24 October 2013

DAILY REPORT 11 Maret 2016

DAILY REPORT 13 May 2014

DAILY REPORT 17 September 2014

DAILY REPORT 25 October 2013

DAILY REPORT 17 April 2014

DAILY REPORT 12 April 2016

WEEKLY REPORT 18 August 2014

DAILY REPORT 22 April 2016

DAILY REPORT 12 Desember 2013

DAILY REPORT 08 January 2014

DAILY REPORT 07 November 2013

WEEKLY REPORT 18 November 2013

DAILY REPORT 14 November 2013

DAILY REPORT 05 August 2014

WEEKLY REPORT 14 Maret 2016

DAILY REPORT 14 May 2014

DAILY REPORT 27 April 2016

DAILY REPORT 15 November 2013

DAILY REPORT 03 Desember 2013

DAILY REPORT 01 November 2013

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

WEEKLY REPORT 14 September 2015

DAILY REPORT 20 April 2016

DAILY REPORT 19 Desember 2013

DAILY REPORT 03 September 2014

WEEKLY REPORT 25 November 2013

WEEKLY REPORT 20 January 2014

DAILY REPORT 25 Februari 2016

WEEKLY REPORT. 07 October 2013

DAILY REPORT 26 Maret 2015

DAILY REPORT 25 Mei 2016

DAILY REPORT 09 August 2016

DAILY REPORT 18 Maret 2016

WEEKLY REPORT 01 Februari 2016

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

WEEKLY REPORT 13 Desember 2016

DAILY REPORT 15 April 2016

DAILY REPORT 22 Maret 2016

DAILY REPORT 02 November 2016

WEEKLY REPORT 16 Desember 2013

WEEKLY REPORT 11 Juli 2016

DAILY REPORT 23 Aug 2017

WEEKLY REPORT 04 May 2015

DAILY REPORT 24 November 2016

DAILY REPORT 26 Agustus 2015

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAILY REPORT 18 Jun 2014

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

WEEKLY REPORT 27 Desember 2016

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART. Major trend Up. CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Bn) IHSG LQ

WEEKLY REPORT 19 Desember 2016

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

DAILY REPORT. 03 October 2013

WEEKLY REPORT 11 April 2016

Global Market Review POINT OF INTEREST. Global Indices - as of Commodity - current price. Today s Released Calendar - Global Macroeconomics

Weekly Report. 19 February 2018 NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

WEEKLY REPORT 16 Februari 2015

Monthly View. Februari PT. Mega Capital Indonesia

DAILY REPORT 08 May 2014

DAILY REPORT 11 Jun 2014

DAILY REPORT 22 April 2014

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

DAILY REPORT 06 Januari 2015

DAILY REPORT 22 September 2015

DAILY REPORT 12 Agustus 2015

DAILY REPORT 28 Agustus 2015

DAILY REPORT 06 August 2014

RISK AND RETURN PT. BARITO PACIFIC, Tbk

WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

Indonesia Outlook

DAILY REPORT 17 Jun 2014

DAILY REPORT 06 Oktober 2015

DAILY REPORT 17 September 2015

WEEKLY REPORT 06 March 2017

BAB III METODE PENELITIAN

DAILY REPORT 24 Februari 2015

DAILY REPORT 17 Desember 2013

Transkripsi:

DAILY REPORT 05 February 2014 NEWS HEADLINES ANTM akan melakukan secondary offering pada 2015 Target produksi batubara ADRO 54-56 juta ton Capex ADRO tahun ini USD 200-250 juta META rencana lanjutkan buyback SIMP bersama IMAS dirikan perusahaan patungan DSSA dirikan anak usaha baru SCMA incar pertumbuhan 15% KAEF terus ekspansi jaringan klinik Investasi ECII di SMRU jangka pendek RALS targetkan penjualan 2014 naik 10% ISAT akan alihkan pengguna StarOne ke layanan GSM DAVO bidik penjualan Rp 815 miliar ALMI dan INAI akan stock split dengan rasio 1:2 Pendapatan berulang CTRA Rp 1 triliun pada 2013 CTRS incar Rp 100 miliar di Papua DILD bukukan marketing sales Rp 2,53 triliun tahun 2013 DILD perkirakan marketing sales Rp 2,8 triliun tahun ini BBCA keluarkan dana Rp 200 miliar untuk dirikan BCA Life MEGA targetkan kredit tahun 2014 tumbuh 17% JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Posisi Support IHSG Level yang berhasil ditutup 4326/4300/4280 menguat tipis akhir perdagangan pekan lalu, memberikan pandangan positif dari perspektif teknikal. Indikator Resistance MACD Level dan Stocahstic 4373/4393/4419 mensinyalkan trend indeks dalam bullish pattern Major Trend untuk pekan ini. Resitance Down level di 4510 dan support level di 4286. Minor Trend Up JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4352.256-34.003 3130 3986.55 LQ-45 726.627-7.531 976 2726.47 MARKET REVIEW Data trade balance Indonesia bulan Desember 2013 yang mencatatkan surplus USD 1,52 miliar tidak mampu menahan imbas sentimen negatif global. Akibatnya koreksi IHSG kontinu. Nikkei225 terkoreksi paling dalam diantara bursa regional sebesar 4,18%, diikuti Hangseng melemah 2,89%. Penguatan Yen diperkirakan menjadi penyebab utama melemahnya Nikkei secara tajam. Indeks bursa regional lain rata-rata ditutup melemah di atas 1%. Sedang IHSG mengalami koreksi paling rendah di akhir perdagangan yaitu melemah 0,775% di level 4352,256. Yen menguat 3,2% pada Januari 2014, merupakan penguatan bulanan terbesar sejak April 2012. Pasar juga mengantisipasi dampak dari kenaikan pajak menjadi 8% pada April ini yang akan menguji ketahanan pemulihan pertumbuhan ekonomi Jepang yang selama ini mulai membaik. Ekonom memperkirakan kenaikan pajak itu akan memicu kontraksi 4,1% annualized pada 2Q 2014. Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, menyatakan tidak akan menambah program stimulus yang saat ini berjumlah lebih dari 7 triliun Yen, setidaknya setelah mengevaluasi dampak dari kenaikan pajak tersebut serta tren gaji di Jepang. Kenaikan pajak itu diperkirakan akan membatasi pergerakan bursa Jepang dan juga berakibat pada menurunnya konsumsi konsumer. Tekanan di bursa Asia itu berimbas ke bursa Eropa di awal perdagangannya kemarin dan tentatif bergerak turun. Tekanan terhadap pasar saham global itu dipicu oleh lemahnya data makro, terutama dua negara ekonomi besar yaitu Amerika Serikat dan Cina. Pasar concern atas pertumbuhan manufaktur AS dan Cina yang lebih rendah dari perkiraan. Selain itu berlanjutnya tapering off AS meningkatkan kekhawatiran investor global. Indeks manufaktur Inggris pada Desember 2013 yang dirilis Markit Economics tercatat turun dari 57,2 menjadi 56,7 di Januari 2014 atau lebih rendah dari median estimasi ekonom sebesar 57,3. European Central Bank (ECB) menyatakan akan meningkatkan standar modal bank besar di Eropa dari 5% atas risk-weighted assets menjadi 5,5% atau setara dengan parameter stress-test yang ditetapkan oleh European Banking Authority. ECB menyatakan tujuan assessment itu adalah untuk mengembalikan kepercayaan terhadap sistem banking Eropa dan mendukung pemulihan industri banking. Isu terbaru adalah krisis currency, dimana mata uang beberapa negara terdepresiasi, yaitu Rupee India, Lira Turki serta devaluasi Peso Argentina. MARKET VIEW Hasil data perdagangan Indonesia pada periode Desember mencatatkan surplus dengan kenaikan hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya, yakni menjadi US$1.52 miliar dari bulan November hanya sebesar US$789.3 juta menjadi catatan positif bagi pelaku pasar. Hal lainnya, dampak banjir yang mulai mereda menyebabkan distribusi barang lebih lancar. Namun, yang harus menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah meningkatkan perbaikan jalan yang rusak akibat banjir yang melanda. Selain itu, pelaku pasar tetap mewaspadai inflasi pada bulan Februari, karena Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) masih tinggi. Sebelumnya, berdasarkan data BPS, IHPB Januari naik 1,81% dibandingkan bulan sebelumnya dan Inflasi Januari tercatat sebesar 1,07% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk kenaikan tarif dasar listrik belum akan berpengaruh terhadap inflasi bulan Februari, karena membutuhkan waktu terutama untuk mentransfer beban biaya tersebut ke harga barang atau konsumen. Sementara itu, dampak banjir mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana infrastruktur yang diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah. Kerusakan infrastruktur akibat banjir bisa menambah alokasi anggaran yang semula Rp208 triliun. Memang sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan belanja tambahan di bidang infrastruktur sebesar Rp 27 triliun. Banyaknya kerusakan infrastruktur akibat musibah banjir yang melanda ibu kota dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, telah membuka peluang bisnis bagi perusahaan jasa konstruksi. Untuk itu, perusahaan konstruksi masih optimis terhadap pertumbuhan laba 2014. Adhi Karya (ADHI) menargetkan laba 2014 sebesar Rp570.6 miliar atau naik 40.19% dari laba 2013 (unaudited) yang sebesar Rp407 miliar, sementara Wijaya Karya (WIKA) menargetkan laba 2014 sebesar Rp678.65 miliar atau naik 22.27% dari perkiraan laba 2013 sebesar Rp555.06 miliar dan Waskita Karya (WSKT) menargetkan laba 2014 sebesar Rp442 miliar atau naik 21.7% dari target tahun 2013 yang sebesar Rp363 miliar. Kurs rupiah terhadap dolar AS yang terlihat stabil, pasar saham bisa menjadi lebih menarik jika nilai tukar rupiah terus membaik. Tentunya harus didukung dengan kondisi ekonomi Indonesia yang kian membaik, terutama, upaya pemerintah untuk menekan currentaccount deficit berhasil. Sementara itu, pemerintah memperkirakan currentaccount deficit akan menyempit di bawah 3% dari total gross domestic product (GDB) tahun 2014 atau lebih rendah dibandingkan estimasi sebelumnya pada tahun 2013 sebesar 3.4%. Sentimen internal tersebut, perlu mendapat dukungan dari ekternal demi memuluskan IHSG ke teritori positif. Penguatan atas indeks bursa Wall Street pada perdagangan Selasa kemarin, dilanjutkan dengan kenaikan Indeks Nikkei pada pembukaan perdagangan hari ini membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak ke zona hijau.

5 February 2014 Adaro Energy (ADRO) memproyeksikan produksi batu bara tahun ini di kisaran 54-56 juta ton. Target produksi tersebut naik tipis dari realisasi produksi batu bara pada 2013 sebesar 52,27 juta ton. Realisasi produksi tersebut mencapai batas atas dari rentang panduan produksi untuk 2013 yang ditetapkan sebesar 50-53 juta ton. Sementara dari sisi penjualan, perseroan berhasil menjual 53,47 juta ton batu bara sepanjang 2013. Adaro Energy (ADRO) menganggarkan belanja modal (capex) tahun ini sekitar USD 200-250 juta. Perseroan juga menargetkan perolehan EBITDA tahun ini sekitar USD 750 juta sampai dengan USD 1 miliar. Selain itu, biaya kas batu bara (tidak termasuk royalti) ditargetkan sebesar USD 35-38 per ton, serta nisbah kupas yang direncanakan sebesar 5,78 kali. Aneka Tambang (ANTM) berencana akan melakukan secondary offering untuk 5% saham milik pemerintah pada tahun 2015. Rencananya pelepasan saham tersebut dalam bentuk private placement maupun ditawarkan ke publik. Saat ini pemerintah menguasai 65% saham ANTM dan 35% dimiliki publik, rencananya kepemilikan publik akan ditingkatkan menjadi 40% agar mendapat insentif keringanan pajak. Nusantara Infrastructure (META) berencana melanjutkan pembelian kembali sahamnya (shares buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan belum menentukan periode pelaksanaan pembelian kembali saham II. Perseroan menyatakan pembelian kembali saham II yang akan dilakukan ini tidak akan mempengaruhi pendapatan perseroan, tetapi penggunaan kas perseroan untuk proses pembelian kembali saham II berpotensi mengurangi penghasilan bunga deposito perseroan. Perseroan akan mempertimbangkan kondisi pasar serta kondisi keuangan dan usaha perseroan dalam pembelian kembali saham II. Kimia Farma (KAEF) terus membuka Klinik Kimia Farma (KKF) seiring berlakunya layanan jaminan sosial kesehatan mulai awal tahun ini. Perseroan akan membangun 100-150 unit klinik dan apotek sepanjang tahun ini, dengan anggaran dana Rp 30 miliar. Salim Ivomas Pratama (SIMP) pada 30 Januari 2014 bersama PT Wahana Inti Selaras (WIS), anak usaha Indomobil Sukses International (IMAS), telah mendirikan perusahaan patungan bernama PT Prima Sarana Mustika (PSM) yang terutama bergerak di bidang usaha pembangunan jalan, tanggul, parit, pembukaan lahan perkebunan, land clearing, pembangunan kawasan perkebunan, jasa penyewaan alat-alat berat dan perdagangan alat-alat pertanian. Dian Swastatika Sentorsa (DSSA) mendirikan anak usaha baru dengan nama DSSE Energi Mas Utama (DSSE-EMU). Perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, industri dan jasa. DSSE-EMU didirikan bersama oleh Sinar Mas Tunggal pada 30 Januari 2014. Adapun modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 370,80 miliar yang terdiri dari 370.800 saham. DSSA memiliki saham di DSSE-EMU sebanyak 370.790 saham dan Sinar Mas Tunggal sebanyak 10 saham. Surya Citra Media (SCMA) menargetkan pendapatan iklan pada tahun ini naik minimal 15% dibandingkan tahun lalu. Pendapatan pada tahun ini akan turut didorong iklan pemilihan umum. Pendapatan dari iklan politik bisa berkontribusi 15% terhadap total pendapatan iklan dalam 1 bulan. Pendapatan iklan pada tahun ini akan didukung olhe pendapatan iklan pada program olahraga dan film televisi. Sementara itu, pendapatan iklan pada 2013 diproyeksi tumbuh 12%-15%, dibandingkan dengan pendapatan iklan 2012 sebesar Rp 2,73 triliun. Electronic City Indonesia (ECII) menegaskan investasinya di SMR Utama (SMRU) hanya bersifat jangka pendek. Guna memaksimalkan posisi keuangan ECII, perseroan melakukan berbagai upaya termasuk melakukan diversifikasi investasi berjangka pendek. Ramayana Lestari Sentosa (RALS) selama bulan Januari 2014 bukukan penjualan sebesar Rp500 miliar atau naik 17% YoY dengan pertumbuhan antar-toko mencapai 10%. Kenaikan tersebut ditopang penambahan 8 toko baru pada tahun 2013 lalu serta hari raya Imlek. Untuk tahun 2014 ini perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp8.9 triliun atau tumbuh 10% dari target tahun 2013 yang sebesar Rp8.05 triliun. Perseroan menganggarkan belanja modal 2014 sebesar Rp400 miliar. Indosat (ISAT) akan mengalihkan pengguna StarOne ke layanan GSM yang dimiliki Indosat, yakni IM3 mau pun Mentari. Hal itu dilakukan menyusul rencana penghapusan Fixed Wireless Access (FWA) oleh pemerintah pada tahun 2015. Transisi tersebut akan dilakukan secara bertahap. Penghapusan FWA itu mendorong operator Code Division Multiple Acces (CDMA) melakukan sejumlah langkah antisipasi. Davomas Abadi (DAVO) menargetkan penjualan tahun ini mencapai Rp 815 miliar, tumbuh 35% dbandingkan estimasi pendapatan tahun lalu Rp 602 miliar. Target penjualan tersebut akan ditopang 68% dari segmen produk lemak kakao dan sisanya merupakan hasil pemasaran bubuk kakao. Perseroan belum mampu memaksimalkan kapasitas produksi terpasang. Tahun ini, hanya sekitar 20% utilitas produksi yang dapat dipenuhi dari kapasitas normal yang mencapai 700 ton lemak kakao dan sekitar 700 ton bubuk kakao. Rugi bersih tahun ini diperkirakan mencapai Rp 177 miliar akibat tingginya beban pokok penjualan dan komponen pengeluaran operasional atas biaya administrasi umum lainnya. Alumindo Light metal Industry (ALMI) dan Indal Alumunium Industry (INAI) akan melakukan stock split dengan rasio 1:2 dari nominal Rp500 menjadi Rp250, Kedua saham emiten tersebut akan mulai diperdagangkan dengan nominal baru pada 12 Februari 2014. Plaza Indonesia Realty (PLIN) bersama- dengan Kawasan Industri Jababeka (KIJA), Ciputra Development (CTRA), PT Best Engineering Contractor and Agencies Indonesia, PT Karunia Jaya Sukses, PT Muara Wisesa Samudra, PT Taman Harapan Indah, PT Saratoga Intiperkasa, dan PT Mitra Lintas Surya mendirikan suatu perusahaan baru bernama PT Pembangunan Kota Tua Jakarta. Tujuan pembentukan perusahaan itu adalah untuk merevitalisasi Kota Tua Jakarta sebagai usaha pelestarian warisan budaya, area wisata, tujuan investasi, serta tempat promosi budaya. Penyertaan saham dalam pembangunan Kota Tua Jakarta adalah 10%. PT. Pembangunan Kota Tua Jakarta selanjutnya akan beroperasi secara komersial. Ciputra Development (CTRA) membukukan pendapatan berulang (recurring income) senilai Rp 1 triliun sepanjang 2013. Untuk tahun ini, perseroan memperkirakan recurring income bisa mencapai Rp 1,3 triliun, yang berasal dari proyek Ciputra World 1 yang sudah beroperasi secara penuh. Selain recurring income, sepanjang 2013, perseroan juga telah membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp 8,9 triliun, atau meningkat 21,91%

5 February 2014 dari pencapaian 2012 senilai Rp 7,3 triliun. Pada tahun ini, marketing sales ditargetkan mampu mencapai angka Rp 10 triliun. Perseroan optimistis mampu mencapai target tersebut karena perseroan berencana menaikkan harga jual. Ciputra Surya (CTRS) mengincar penjualan senilai Rp 100 miliar dari proyek mereka tahun ini di Jayapura, Papua. Perseroan berencana mengeksekusi proyek tersebut pada tahun ini dan langsung memulai penjualan awalnya. Pada tahun ini, CTRS menargetkan pertumbuhan penjualan yang sama dengan 2013 yaitu sekitar Rp 4 triliun. Intiland Development (DILD) membukukan marketing sales hingga akhir Desember 2013 sebesar Rp 2,53 triliun atau meningkat 53,3% YoY dibandingkan perolehan tahun 2012 senilai Rp 1,65 triliun. Peningkatan nilai marketing sales itu didorong oleh momentum peluncuran beberapa proyek baru. Selain itu adanya tren meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk properti, baik pada segmen hunian, perkantoran, maupun kawasan industri, baik untuk kepentingan bisnis maupun investasi. Pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar 93,77% dari total nilai marketing sales 2013 atau Rp 2,37 triliun. Sedang sisanya sebesar Rp 157,87 miliar atau 6,22% dari pendapatan berkelanjutan (recurring income). Kontributor tertinggi dari produk-produk mixed-use & high rise sebesar Rp 1,626 triliun, atau 63,4%, kontributor berikutnya dari kawasan perumahan sebesar Rp 601,66 miliar atau 23,72%, kawasan Industri berkontribusi sebesar Rp 259,65 miliar atau 10,23%, hospitality Rp 23,69 miliar atau sekitar 0,93%, dan sisanya sebesar Rp. 42,55 miliar atau 1,67% dari sumber pendapatan lainnya. Intiland Development (DILD) memperkirakan nilai marketing sales tahun 2014 sebesar Rp 2,8 triliun atau meningkat sekitar 10% YoY dibandingkan perolehan marketing sales tahun 2013 sebesar Rp 2,53 triliun. Manajemen Intiland optimis sektor properti nasional akan tetap tumbuh dengan mempertimbangkan masih besarnya kebutuhan masyarakat terhadap produk-produk properti, baik untuk keperluan fasilitas hunian atau investasi. Bank Central Asia (BCA) mengeluarkan dana sebesar Rp 200 miliar untuk mendirikan anak usaha yang bergerak di bidang asuransi jiwatu bernama BCA Life. Perseroan menargetkan akhir tahun 2014 anak usaha tersebut akan beroperasi. Bank Mega (MEGA) menargetkan pertumbuhan kredit tahun 2014 sebesar 17% karena tingginya suku bunga acuan atau BI Rate.

COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 97,79 0,60 TLKM (US) 36 11.080 15 Natural Gas (US$)/mmBtu 5,29-0,09 ANTM (GR) 0,05 841 0 Gold (US$)/Ounce 1253,11-1,62 Nickel (US$)/MT 13880,00-100,00 Tin (US$)/MT 22125,00 100,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 79,90 -- Coal (RB) (US$)/MT* 80,14 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 857,50-7,50 CPO (MYR)/MT 2515,50 11,50 Rubber (MYR/Kg) 703,50-0,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 768,84-2,42 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS. 15445,24 0,47-6,83 13,84 12,68 2,55 2,36 4.411,0 USA NASDAQ COMPOSITE 4031,52 0,86-3,47 19,55 16,65 3,07 2,80 6.354,7 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6449,27-0,25-4,44 12,61 11,61 1,71 1,58 1.333,4 CHINA SHANGHAI SE A SH 2127,62-0,82-3,92 7,88 6,88 1,09 0,96 2.383,8 CHINA SHENZHEN SE A SH 1128,92-0,72 2,27 17,53 13,94 2,28 1,96 1.451,6 HONG KONG HANG SENG INDEX 21397,77-2,89-8,19 9,47 8,64 1,17 1,08 1.636,7 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4352,26-0,78 1,83 13,29 11,35 2,42 2,13 329,9 JAPAN NIKKEI 225 14008,47-4,18-14,01 18,19 15,65 1,49 1,39 2.607,6 MALAYSIA KLCI 1778,83-1,40-4,72 15,54 14,23 2,09 1,94 299,4 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2965,80-0,84-6,37 13,04 11,79 1,19 1,13 381,1 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 12.202,50-37,50 1000 IDR/ USD 0,08 0,0003 EUR/IDR 16.492,04 9,37 EUR / USD 1,35-0,0004 JPY/IDR 120,00-0,39 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.619,78 8,43 SGD / USD 0,79 0,0002 AUD/IDR 10.876,82 32,52 AUD / USD 0,89-0,0011 GBP/IDR 19.926,19 43,37 GBP / USD 1,63 0,0005 CNY/IDR 2.013,17-1,32 CNY / USD 0,16 0,0000 MYR/IDR 3.664,96 7,41 MYR / USD 0,30 0,0015 KRW/IDR 11,26-0,03 100 KRW / USD 0,09 0,0001 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.81 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 5.44

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Jan'14 Dec'13 Description Rate (%) Inflation YTD % 8.38 8.38 SBI (9M) 7.22 Inflation YOY % 8.22 8.38 SBIS (9M) 7.22 Inflation MOM % 1.07 0.55 Foreign Reserve (US$) 99.3867 99.3867 GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 05 Feb Indonesia GDP YoY Turun menjadi 5.30% dari 5.62% 05 Feb Indonesia GDP QoQ Turun menjadi -1.60% dari 2.96% 05 Feb Indonesia GDP Annual YoY Turun menjadi 5.70 dari 6.23% 06 Feb* US Trade Balance Defisit naik menjadi $36.0 Bn dari $34.3 Bn 06 Feb* US Unit Labor Costs Naik menjadi -0.5% dari -1.4% 06 Feb* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 335 ribu dari 348 ribu 06 Feb* US Continuing Claims Naik menjadi 3 juta dari 2991 ribu 07 Feb* US Unemployment Rate Tetap 6.7% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt GGRM IJ 42600 2.04 1.78 UNVR IJ 27850-1.94-4.56 KLBF IJ 1410 1.81 1.28 ASII IJ 6250-1.57-4.40 EMTK IJ 5700 2.70 0.92 BMRI IJ 8525-2.01-4.40 SIDO IJ 910 5.20 0.73 TLKM IJ 2195-1.13-2.74 BBCA IJ 9850 0.25 0.66 UNTR IJ 18300-3.56-2.74 ULTJ IJ 4800 2.67 0.39 INTP IJ 20900-2.56-2.20 DSNG IJ 2370 7.73 0.39 CTBN IJ 6500-19.75-1.39 BDMN IJ 4345 0.81 0.36 CPIN IJ 3960-1.74-1.25 ICBP IJ 10775 0.47 0.32 PGAS IJ 4745-0.94-1.19 VIVA IJ 293 5.78 0.29 BBNI IJ 4220-1.17-1.00 UPCOMING IPO'S Company PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Manufacture & Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas Real Estate Property 205-255 10,80 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

5 February 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment PLIN 42.50 Cash Dividend 19 Feb-14 20 Feb-14 24 Feb-14 10 Mar-14 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ALMI Stock Split 1:2 -- 11 Feb-14 12 Feb-14 12 Feb-14 INAI Stock Split 1:2 -- 11 Feb-14 12 Feb-14 12 Feb-14 SCPI Tender Offer -- 100,000 -- -- 24 Feb 25 Mar 14 ICON Rights Issue 2:1 300 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec 05 Feb 14 KPIG Rights Issue 7:2 150 05 Feb-14 06 Feb-14 12 Feb 25 Mar 14 TRIL Rights Issue 3:38 100 TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda EXCL RUPSLB 05-Feb-14 DKFT RUPST 11-Feb-14 PSKT RUPSLB 14-Feb-14 SQMI RUPSLB 25-Feb-14 BBTN RUPST 25-Feb-14 TKGA RUPSLB 25-Feb-14 ASJT RUPSLB 26-Feb-14 BMRI RUPST 27-Feb-14 CNKO RUPSLB 28-Feb-14 MYRX RUPSLB 03-Mar-14

5 February 5 February 2014 2014 SMGR S1 13600 R1 14050 Trend Grafik Major Down Minor Down SMGR - Daily 2/4/2014 Open 13500, Hi 13975, Lo 13500, Close 13875 (-0.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 14,350, Fractal Up = 14,575.00, Fractal Down = 13,775.00, MA(Close,5) = 14,095.00, MA1(Close,8) = S2 13100 R2 14600 13875 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area lower band Trading range Rp1800-Rp14600 Entry Rp13875, take Profit Rp14600 Stochastics 18.50 Positif MACD -113.8 Positif True Strength Index (TSI) -37.04 Positif Bollinger Band (Mid) 14596 Negatif MA5 14095 Negatif 18,000 17,000 16,000 8,607,400 15,672.6 14,596.3 15,000 14,575 14,350 14,237.5 14,000 14,095 13,875 13,775 13,000 13,519.9 12,000 11,000 August September October November December 2014 February SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 34.30, Stochastic %K = 32.57, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 34.2974 5 34.2974 3 32.5675 32.5675 1 20 SMGR - MACD (6,9) = -113.79, Signal() = -103.46 300 200 100 0-103.461-100 -113.788-200 -300 SMGR - TSI(3,5,3) = -37.04 0000 - - -35.8753-37.0432 - - SMCB S1 2050 R1 2075 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 2000 R2 2125 2065 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area upper band Trading range Rp2050-Rp2110 Entry Rp2065, take Profit Rp2110 Stochastics 4.28 Positif MACD -33.6 Positif True Strength Index (TSI) -86.57 Positif Bollinger Band (Mid) 2247 Negatif MA5 2108 Negatif SMCB - Daily 2/4/2014 Open 2040, Hi 2065, Lo 2025, Close 2065 (0.5%) Auto Trading System(91,0.312) = 2,148.52, Fractal Up = 2,345.00, Fractal Down = 2,250, MA(Clos e,5) = 2,108.00, MA1(Close,8) = 2,171.88, 3,000 2,800 2,600 6,088,200 2,430.59 2,400 2,345 2,250 2,247 2,200 2,171.88 2,148.52 2,108 2,065 2,000 2,063.41 August September October November December 2014 February SMCB - Stochastic %D(5,3,3) = 5.98, Stochastic %K = 9.80, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 9 7 5 3 20 9.79532 1 9.79532 5.98423 SMCB - MACD (6,9) = -33.60, Signal() = -30.16 5.98423 - -30.1638 - -33.5999 - - SMCB - TSI(3,5,3) = -86.57 0000 - - - - -81.7115-86.5716

5 February 5 February 2014 2014 WIKA S1 1920 R1 1980 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1850 R2 2050 WIKA - Daily 2/4/2014 Open 1900, Hi 1965, Lo 1900, Close 1955 (-1.0%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,875.00, Fractal Up = 1,985.00, Fractal Down = 1,830, MA(Close,5) = 1,934.00, MA1(Close,8) = 1,917.50, 2,400 1955 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band 2,200 17,911,900 2,100.57 1,985 1,955 2,000 1,934 1,917.5 1,875 1,853.75 1,800 1,830 1,600 1,606.93 1,400 84.3353 August September October November December 2014 February 84.3353 WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 81.96, Stochastic %K = 84.34, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 81.9576 81.9576 80 Trading range Rp1930-Rp2045 Entry Rp1955, take Profit Rp2045 Stochastics 72.99 Positif MACD 15.6 Positif True Strength Index (TSI) 30.13 Positif Bollinger Band (Mid) 1854 Positif MA5 1934 Positif WIKA - MACD (6,9) = 15.58, Signal() = 14.97 WIKA - TSI(3,5,3) = 30.13 15.5813 14.9735 - - - - 30.1307 23.6235 0000 - - - - KLBF S1 1380 R1 1430 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1320 R2 1490 1410 KLBF - Daily 2/4/2014 Open 1370, Hi 1415, Lo 1360, Close 1410 (1.8%) Auto Trading System(91,0.312) = 1,425.00, Fractal Up = 1,425.00, Fractal Down = 1,310, MA(Clos e,5) = 1,405.00, MA1(Close,8) = 1,400, MA2(Close 1,5 1,50 65,030,400 1,469.88 1,425 1,4 1,425 1,410 1,405 1,3 1,400 1,383.75 1,3 1,310 1,297.62 1,2 1,20 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1390-Rp1480 Entry Rp1410, take Profit Rp1480 Stochastics 66.32 Positif MACD 2.7 Positif True Strength Index (TSI) 1.42 Positif Bollinger Band (Mid) 1384 Positif MA5 1405 Positif 1,1 August September October November December 2014 February 81.1939 KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 81.19, Stochastic %K = 75.47, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 81.1939 9 80 75.4658 7 75.4658 5 3 1 KLBF - MACD (6,9) = 2.69, Signal() = 3.11 1 3.10947 2.68601-1 - KLBF - TSI(3,5,3) = 1.42 1.41754 1.4173 0000 - - -

5 February 5 February 2014 2014 PGAS S1 4700 R1 4800 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 4575 R2 4900 4745 RSI berada dalam area overbought Harga berada dalam area upper band Trading range Rp4725-Rp4900 Entry Rp4745, take Profit Rp4900 Stochastics 85.50 Positif MACD 31.2 Positif True Strength Index (TSI) 33.83 Positif Bollinger Band (Mid) 4540 Positif MA5 4733 Positif PGAS - Daily 2/4/2014 Open 4690, Hi 4795, Lo 4690, Close 4745 (-0.9%) Auto Trading System(91,0.312) = 4,501.84, Fractal Up = 4,765.00, Fractal Down = 4,390, MA(Close,5) = 4,733.00, MA1(Close,8) = 4,701.25, 4,154.97 88.5297 August September October November December 2014 February 88.5297 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 88.53, Stochastic %K = 87.79, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 87.79 9 87.79 80 7 PGAS - MACD (6,9) = 31.19, Signal() = 32.38 PGAS - TSI(3,5,3) = 33.83 6,000 5,600 23,083,500 5,200 4,925.03 4,765 4,745 4,800 4,733 4,701.25 4,540 4,501.84 4,400 4,390 5 3 1 32.3816 31.1909 - - - - 33.8269 32.446 0000 - - - CMNP S1 3250 R1 3400 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3100 R2 3550 3335 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp3300-Rp3525 Entry Rp3335, take Profit Rp3525 Stochastics 68.92 Positif MACD 9.7 Positif True Strength Index (TSI) 11.15 Positif Bollinger Band (Mid) 3258 Positif MA5 3307 Positif CMNP - Daily 2/4/2014 Open 3315, Hi 3355, Lo 3205, Close 3335 (0.2%) Auto Trading System(91,0.312) = 3,400, Fractal Up = 3,395.00, Fractal Down = 3,105.00, MA(Clos e,5) = 3,307.00, MA1(Close,8) = 3,325.00, 3,800 3,600 277,400 3,416.41 3,400 3,395 3,400 3,335 3,325 3,307 3,258 3,200 3,105 3,099.59 3,000 2,800 August September October November December 2014 February CMNP - Stochastic %D(5,3,3) = 67.76, Stochastic %K = 69.54, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 10 80 9 69.5392 69.5392 7 67.757 67.757 5 3 CMNP - MACD (6,9) = 9.68, Signal() = 10.10 5 3 1991 1 9.68442-1 - CMNP - TSI(3,5,3) = 11.15 11.1476 9.34492 0000 - - -

5 February 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 04/02/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy 21350 21350 22250 20550 21125 21700 22275 Positif Positif Negatif 25800 20650 LSIP Trading Buy 1630 1630 1700 1570 1615 1660 1705 Positif Positif Negatif 1980 1470 SGRO Trading Buy 1805 1805 1805 1735 1780 1825 1870 Positif Positif Positif 2075 1700 Mining BUMI Trading Sell 302 302 282 282 295 308 321 Negatif Positif Negatif 375 288 PTBA Trading Sell 9125 9125 8890 8875 9050 9225 9400 Negatif Negatif Negatif 11600 8975 ADRO Trading Buy 895 895 930 855 880 905 930 Positif Positif Negatif 1170 870 MEDC Trading Sell 2345 2345 2290 2285 2325 2365 2405 Negatif Negatif Negatif 2525 1900 INCO Trading Buy 2305 2305 2430 2160 2250 2340 2430 Positif Positif Negatif 2800 2115 ANTM Trading Sell 1005 1005 985 985 1000 1015 1030 Negatif Negatif Negatif 1200 950 TINS Trading Buy 1275 1275 1320 1220 1255 1290 1325 Positif Positif Negatif 1630 1270 Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy 13875 13875 14500 13125 13600 14075 14550 Positif Positif Negatif 15900 12800 INTP Trading Buy 20900 20900 21600 20275 20725 21175 21625 Positif Positif Negatif 22500 18300 SMCB Trading Buy 2065 2065 2110 2000 2040 2080 2120 Positif Positif Negatif 2415 2035 Miscellaneous Industry ASII Trading Buy 6250 6250 6400 6100 6200 6300 6400 Positif Positif Negatif 7400 6050 GJTL Trading Sell 1890 1890 1970 1790 1850 1910 1970 Negatif Negatif Positif 1955 1575 Consumer Goods Industry INDF Trading Buy 6825 6825 6990 6700 6800 6900 7000 Positif Positif Negatif 7350 6400 GGRM Trading Buy 42600 42600 43525 38725 41125 43525 45925 Positif Positif Positif 45525 38500 UNVR Trading Sell 27850 27850 27400 27375 27700 28025 28350 Negatif Negatif Negatif 28775 25350 KLBF Trading Buy 1410 1410 1480 1320 1375 1430 1485 Positif Positif Positif 1455 1160 Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Sell 1420 1420 1390 1380 1405 1430 1455 Negatif Negatif Negatif 1600 1200 ASRI Trading Sell 505 505 490 490 500 510 520 Negatif Negatif Negatif 550 424 WIKA Trading Buy 1955 1955 2045 1850 1915 1980 2045 Positif Positif Positif 1990 1540 ADHI Trading Buy 1790 1790 1870 1705 1760 1815 1870 Positif Positif Positif 1850 1425 Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy 4745 4745 4900 4585 4690 4795 4900 Positif Positif Positif 4845 4120 JSMR Trading Sell 4980 4980 4915 4910 4960 5000 5050 Negatif Negatif Negatif 5450 4400 ISAT Trading Sell 4100 4100 3950 3950 4040 4130 4220 Negatif Negatif Negatif 4300 3900 TLKM Trading Buy 2195 2195 2280 2105 2165 2225 2285 Positif Positif Negatif 2275 2025 CMNP Trading Buy 3335 3335 3525 3090 3240 3390 3540 Positif Positif Positif 3450 3025 Finance BMRI Trading Buy 8525 8525 8850 8175 8400 8625 8850 Positif Positif Negatif 9525 7450 BBRI Trading Buy 8275 8275 8600 7900 8150 8400 8650 Positif Positif Negatif 8850 6750 BBNI Trading Buy 4220 4220 4295 4145 4195 4245 4295 Positif Positif Negatif 4420 3660 BBCA Trading Buy 9850 9850 10125 9525 9725 9925 10125 Positif Positif Negatif 10350 9250 BDMN Trading Buy 4345 4345 4500 4005 4220 4435 4650 Positif Positif Positif 4650 3550 Trade, Services and Investment UNTR Trading Sell 18300 18300 17700 17700 18150 18600 19050 Negatif Negatif Negatif 21200 17900 MPPA Trading Buy 2035 2035 1970 1970 2010 2050 2090 Positif Positif Positif 2050 1720