DAILY REPORT 29 January 2014

Transkripsi

1 DAILY REPORT 29 January 2014 NEWS HEADLINES BUMI bisa buyback 20% saham BRMS Penjualan UNTR menurun 32% Penjualan alat berat INTA flat IBF, anak usaha INTA targetkan pembiayaan Rp 1,6 triliun tahun ini BBRI proyeksikan kredit tahun 2014 tumbuh 20%-22% YoY Woori Bank eksekusi saham SDRA Rp 713 miliar BCAP kuasai 24% saham BABP ASGR laba bersih tahun 2013 naik 24% jadi Rp 212 miliar KPIG bidik peningkatan pendapatan 54% Penawaran umum terbatas III KPIG disetujui KPIG rencana kembangkan bisnis properti BKSL cari pendanaan eksternal Rp 600 miliar untuk capex 2014 APLN marketing sales tahun 2013 naik 9,4% jadi Rp 6,35 triliun DSNG penjualan CPO capai Rp 2,35 triliun di tahun 2013 Produksi CPO DSNG tumbuh 30,7% jadi ton di tahun 2013 DSNG ekspor kayu olahan sebanyak 90% ke negara tujuan DSNG siapkan capex tahun 2014 sebesar USD 80 juta DSNG siapkan dana USD 40 juta untuk bangun 2 pabrik CPO JAWA targetkan kenaikan pendapatan 20% Anak usaha AMRT tambah gerai VIVA dirikan rumah produksi LTLS siapkan capex Rp 300 miliar MLIA realisasikan buyback Rp 6,62 miliar JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Indikator Support stochastics Level mengkomfirmasikan 4306/4270/4246 indeks berada dalam ruang jenuh beli, sebagai sinyalemen potensi penguatan bagi indeks terbatas Resistance Level 4366/4390/4426 dan risiko koreksi berpeluang lebih besar. Sinyalemen negatif bagi indeks Major Trend juga terkomfirmasi dari Down MACD, yang membentuk dead cros pattern, Minor Trend sebagai sinyal IHSG masuk Up dalam fase bearish JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG LQ MARKET REVIEW IHSG mampu ditutup menguat dengan kenaikan sebesar 18,87 poin (0,44%) menjadi 4.341,65 dari 4.322,78 walaupun mayoritas bursa Asia ditutup melemah. Hampir seluruh sektor perdagangan ditutup di zona positif dengan kenaikan tertinggi di sektor industri dasar sebesar 1,93%, diikuti dengan sektor konsumsi yang menguat 1,29%. Sedangkan sektor yang membukukan pelemahan terdalam yaitu sektor perkebunan sebesar 1,24% diikuti sektor pertambangan 0,88%. Adapun pergerakan bursa global maupun regional masih akan terus dipengaruhi oleh sentimen pertemuan The Fed yang akan dimulai pada Januari 2014 serta melemahnya data ekonomi China karena dikhawatirkan dapat memperlambat pemulihan ekonomi global. Pasar khawatir The Fed akan kembali memangkas program pembelian obligasinya sebesar US$10 miliar. Pemangkasan ini juga berpotensi menurunkan nilai mata uang khususnya di negara berkembang. Oleh sebab itu, pelaku pasar cenderung menahan diri dengan terus mencermati hasil pertemuan The Fed. Selain itu, Kementerian Perdagangan AS melaporkan data penjualan rumah baru di AS pada bulan Desember turun sebesar 7% dari bulan sebelumnya menjadi 414,000, lebih rendah dari estimasi sebesar Di sisi lain, biro statistik China mencatat, laporan keuntungan perusahaan industri China tumbuh sebesar 6% di bulan Desember 2013 dari tahun sebelumnya, setelah meningkat 9,7% di bulan sebelumnya. Indeks Hang Seng ditutup turun sebesar 15,46 poin (-0,07%) menjadi ,64 dari ,1, sedangkan Indeks Shanghai Composite ditutup menguat tipis sebesar 5,21 poin (0,26%) menjadi 2.038,51 dari 2.033,3. Indeks Nikkei 225 ditutup turun tipis sebesar 25,57 poin (- 0,17%) dari ,73 menjadi ,16 ditengah pelemahan mata uang Yen karena menurunnya permintaan untuk aset yang lebih aman di tengah upaya Turki serta China dalam mengendalikan pasar keuangan. Bank Sentral Turki mengadakan rapat penting untuk menghentikan pelemahan nilai mata uang Lira dengan spekulasi menaikkan tingkat suku bunga acuan. Sedangkan pemerintah China tengah berupaya mencegah gagal bayar (default) pada produk trust. Sementara itu, bursa saham Eropa tentatif bergerak mixed dengan kecenderuingan menguat. Adapun sentimen dari kawasan Eropa yaitu pertumbuhan perekonomian (GDP) Inggris pada 4Q13 tumbuh sebesar 2,8% YoY dari 1,9% pada periode sebelumnya. MARKET VIEW Para pelaku pasar memfokuskan perhatian pada FOMC meeting yang akan digelar pada 30 Januari Data ekonomi AS kuat kian menambah optimisme bank sentral AS terhadap pertumbuhan ekonomi yang akan solid tahun ini. Tentunya ini menjadi salah satu alasan bahwa the Fed diprediksi akan memangkas kembali program pembelian obligasinya (stimulus) untuk kali ke dua dalam enam pekan. Ditambah dengan mengacu laporan tenaga kerja bulan Desember yang membaik. Wacana tersebut terkonfirmasi berdasarkan pendapat dari sejumlah pejabat the Fed. Pada pertemuannya kali ini, pasar semakin was-was the Fed akhirnya mengambil jalan program pembelian obligasinya menjadi US$65 miliar setiap bulannya dari saat ini senilai US$75 miliar per bulan. Rapat the Fed menjadi pertemuan terakhir bagi Ben Bernanke. Hari ini sejumlah petinggi the Fed secara intensif akan mendiskusikan bagaimana cara terbaik untuk menggambarkan rencana mereka ketika pada akhirnya mereka harus menaikkan suku bunga jangka pendek. Pelemahan Rupee terhadap valuta-valuta utama dunia, mendorong Reserve Bank of India (RBI) kemarin menaikkan suku bunga dari 7.75% menjadi 8.00%. Reaksi spontan pasar terhadap kebijakan RBI ini, bursa saham India terkoreksi dan kurs Rupee melemah. Trend penurunan kurs mata uang negara berkembang (emerging economies) mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan bank sentral beberapa negara. Otoritas moneter Turki bahkan menggelar rapat darurat untuk membahas kinerja kurs Lira kemarin. Aksi jual mata uang negara emerging melanda pasar forex sejak pekan lalu. Selain Peso Argentina dan Rupee India, valuta Lira Turki merupakan salah satu aset yang terpukul oleh optimisme ekonomi di negara maju. Sementara itu, nilai tukar rupiah kemarin reltif terkendali, dan menjadi kunci penting bagi pergerakn indeks bursa Indonesia kemarin dan untuk hari ini. Jika nilai tukar rupiah kembali stabil akan menjadi katalis bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini. Resiliensi ekonomi Indonesia telah cukup mampu menghadapi sejumlah ujian dan tantangan eksternal maupun internal. Pertumbuhan ekonomi Indonesia terjaga positif dengan rata-rata 5,9% sepanjang 2009 hingga Sementara ini, meredanya tekanan indeks bursa global, yang ditandai dengan menguatnya indeks bursa Wall Street Selasa kemarin, ditambah dengan indeks bursa Asia pada pembukaan perdagangan sesi I menguat. Setidaknya hal ini menjadi salah satu faktor pendukung berlanjutnya kenaikan bagi IHSG pada perdagangan saham hari ini.

2 29 January 2014 Bumi Resources (BUMI) memiliki opsi pembelian kembali (buyback) sebanyak 20% saham Bumi Resources Minerals (BRMS) dari China Investment Corporation (CIC). Hal itu menyusul pengalihan 42% saham BRMS kepada CIC. United Tractors (UNTR) membukukan penurunan penjualan alat berat sebesar 32% menjadi unit pada Mayoritas penjualan diserap oleh sektor pertambangan. Meski penjualan turun, perseroan masih menguasai pasar alat berat nasional dengan pangsa pasar 41%. Tahun ini, UNTR berupaya meningkatkan penjualan ke sektor konstruksi. Intraco Penta (INTA) memproyeksikan penjualan alat berat tahun ini sekitar unit, kurang lebih sama dengan perolehan tahun lalu, seiring dengan melambatnya sektor tambang. Anak usaha Intraco Penta (INTA) yakni PT Intan Baruprana Finance (IBF) akan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) pertama senilai Rp 300 miliar untuk mendukung modal kerjanya dalam pembiayaan alat berat, transportasi dan mesin-mesin lainnya. MTN ini berjangka waktu 3 tahun dengan arranger BNI Securities. Perseroan menargetkan pembiayaan baru di tahun 2014 sekitar Rp 1,5 triliun-rp 1,6 triliun. Hingga akhir tahun 2013 Perseroan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,2 triliun. PT Intan Baruprana Finance (IBF), anak usaha Intraco Penta (INTA) yang bergerak dalam pembiayaan alat berat multi merek (multi brand), transportasi dan mesin-mesin lainnya, menargetkan dapat merealisasikan pembiayaan baru sebesar Rp 1,6 triliun pada tahun Perseroan mengkaji pendanaan eksternal atau pinjaman perbankan selain dari penerbitan Medium Term Notes (MTN) sebesar Rp 300 miliar. Sudah ada 2 bank yang berkomitmen untuk memberikan pinjaman kepada Perseroan. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memproyeksikan penyaluran kredit tahun 2014 akan tumbuh 20%-22% YoY. Penyaluran kredit ke segmen mikro di tahun 2014 diproyeksikan tumbuh hingga 23%, ke segmen konsumer sekitar 20%, ke sektor korporat diproyeksikan tumbuh 15%. BRI mengejar target laba tahun 2014 yang ditargetkan tumbuh minimal 12%. Woori Bank telah mengambil alih 27% saham Bank Himpunan Saudara 1906 (SDRA) senilai Rp 713,1 miliar. Transaksi itu terjadi pada harga Rp 933 per saham. Dengan demikian, Woori Bank resmi menguasai 33% saham SDRA. MNC Kapital Indonesia (BCAP) resmi menjadi pemilik 24% saham Bank ICB Bumiputera (BABP) per 27 Januari 2014, lebih kecil dari rencana awal 30%. BCAP mengambil alih kepemilikan saham yang sebelumnya dikuasai oleh ICB Financial Group Holdings AG. Astra Graphia (ASGR) menyatakan membukukan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 212 miliar atau naik 24% YoY dibandingkan sebelumnya Rp 171 miliar. Pendapatan tahun 2013 naik 20% YoY menjadi Rp 2,47 triliun dari Rp 2,06 triliun. Kenaikan laba bersih perseroan masih didominasi oleh lini bisnis solusi dokumen dengan kontribusi 50%-60%. Bisnis solusi dokumen itu mencakup jasa konsultasi pengadaan peralatan perkantoran. Perseroan menargetkan pendapatan tahun 2014 tumbuh 26%. Perseroan yakin target pendapatan tahun 2014 dapat tercapai seiring dengan usaha Perseroan yang fokus mengembangkan pelayanan ke konsumen korporasi. MNC Land (KPIG) membidik peningkatan pendapatan 54% menjadi Rp 895 miliar pada Peningkatan harga sewa ditambah penawaran unit apartemen diharapkan sebagai penopang. Perseroan memperkirakan pendapatan berulang (recurring income) bisa berkontribusi hingga Rp 795 miliar, sedangkan sisanya akan disumbangkan dari penjualan strata title di Surabaya. RUPSLB MNC Land (KPIG) memutuskan persetujuan penawaran umum terbatas III sebanyak 1,46 miliar saham. Saham baru tersebut ditetapkan pada harga Rp per saham. Dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk membiayai akuisisi Bali Nirwana Resort dari Bakrieland Development (ELTY) secara penuh dan selebihnya untuk memperbesar modal kerja. MNC Land (KPIG) berencana mengembangkan bisnis properti dengan menggarap Villa dan Kondotel. Sebelumnya, perseroan akan melakukan penawaran umum terbatas (PUT) atau yang biasa disebut dengan Right Issue sebanyak-banyaknya 1,4 miliar saham dengan target dana yang akan diperoleh sebesar Rp 2,2 triliun. Sebagian dana dari hasil Right Issue tersebut atau sebesar Rp 600 miliar akan dipergunakan untuk mengakuisisi lahan-lahan strategis baik secara langsung atau akuisisi terhadap perusahaan yang memiliki lahan. Sentul City (BKSL) mencari pendanaan eksternal sebesar Rp 600 miliar guna memenuhi kebutuhan belanja modal tahun 2014 sebesar Rp 1 triliun. Pendanaan eksternal itu terdiri dari beberapa opsi yaitu pinjaman perbankan dan obligasi. BKSL akan melanjutkan ekspansi di proyek kawasan superblok tahap II seluas 7 ha di Sentul, menambah 8 hotel baru di kawasan sentul, akan membangun kawasan industri berteknologi tinggi seluas 100 ha yang rencananya akan digarap bersama investor Jepang. BKSL menargetkan pendapatan dari pra penjualan bisa naik 15% YoY menjadi Rp 2,4 triliun. Agung Podomoro Land (APLN) mencatat marketing sales tahun 2013 sebesar Rp 6,35 triliun atau naik 9,4% YoY dari sebelumnya Rp 5,8 triliun. Kontribusi terbesar dari The Podomoro City extension sebesar 30%, diikuti Podomoro City Deli Medan 28,2%, Vimala Hills and Metro Parkt Residence Both 10,6%, The Borneo Bay Residences 6,8%, Grand Taruna 6,1% dan Soho@ Pancoran sebesar 4,3%. Perseroan akan membangun pusat perdagangan dan hotel budget di daerah Glodok, Jakarta, di lahan seluas hampir 1 hektar. Dharma Satya Nusantara (DSNG) membukukan pendapatan dari penjualan minyak sawit oil (CPO) pada tahun 2013 sekitar Rp 2,35 triliun. Produksi CPO Dharma Satya Nusantara di tahun 2013 tumbuh 30,7% YoY menjadi 335,75 ton. Rata-rata harga CPO yang dijual perseroan selama tahun 2013 adalah Rp 7 juta per ton CPO tidak termasuk pajak. Produksi Crude Palm Oil (CPO) Dharma Satya Nusantara (DSNG) pada tahun 2013 tumbuh 30,7% YoY menjadi ton dibandingkan tahun 2012 yang sebanyak ton. Produksi TBS meningkat 21,7% YoY menjadi 1,24 juta ton dibanding tahun 2012 yang sebanyak ton. Total TBS yang diproses menjadi minyak sawit, baik yang berasal dari kebun inti, plasma dan kebun kemitraan lainnya pada tahun 2013 meningkat 31,2% YoY menjadi 1.38 juta ton dari ton pada tahun Oil Extraction Rate (OER) minyak sawit di atas 24%. Free Fatty Acid (FFA) turun dari 2,70% pada 2012 menjadi 2,67% pada Dharma Satya Nusantara (DSNG) menyatakan telah mengekspor kayu olahan (lantai kayu, Panel, engineered doors dan engineered flooring) sebanyak 90% ke negara tujuan utamanya yaitu Eropa, China dan Jepang. Volume penjualan panel pada tahun 2013 mencapai 244,642 ton, engineered doors sebesar 51,989 ton dan enggineered flooring sebesar 1.073,412. Sedang pada tahun 2012 volume penjualan panel sebanyak ton, engineered doors sebesar ton dan enggineered flooring sebesar 1,166,657 ton. Harga mengalami peningkatan, dimana harga panel di tahun 2012 sebesar Rp 3,095,952 menjadi Rp 3,974,114 per meter kubik. Engineered doors dari Rp 683,267 menjadi Rp 1,059,251 psc dan engeered floring dari Rp 277,964 meter persegi menjadi Rp 314,104 meter persegi. Dharma Satya Nusantara (DSNG) menyiapkan anggaran belanja modal (capex) tahun 2014 sebesar USD 80 juta. Dana capex tersebut

3 29 January 2014 akan berasal dari kas internal perusahaan serta melalui pinjaman perbankan. Capex itu akan digunakan untuk menambah tanaman baru dan pembangunan pabrik di wilayah Kalimantan Timur. Dharma Satya Nusantara (DSNG) menyiapkan dana sebesar USD 40 juta untuk pembangunan 2 pabrik kelapa sawit (PKS) terbarunya di wilayah Kalimantan Timur. Biaya pembangunan pabrik berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam sebesar USD 20 juta setiap pabrik. Dana pembangunan kedua pabrik tersebut berasal dari dana capex tahun 2014 yang sebesar USD 80 juta. Saat ini perseroan tengah membangun 1 pabrik kelapa sawit yang dimulai pada kuartal III 2013 dan akan rampung di akhir tahun Sedang untuk 1 pabrik lagi baru akan dibangun pada kuartal II 2014 dan ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal III Penambahan pabrik ini dilakukan perseroan seiring dengan makin luasnya area perkebunan sawit yang menghasilkan. Jaya Agra Wattie (JAWA) memproyeksikan pendapatan perseroan tahun ini tumbuh 20% menjadi Rp 870 miliar. Target tersebut dapat tercapai bila harga jual CPO tetap stabil seperti 2 bulan terakhir. Anak usaha Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), Midi Utama Indonesia (MIDI) dan Sumber Indah Lestari, meneruskan ekspansinya tahun ini dengan membuka convenience store dan gerai health and beauty. Perseroan menargetkan untuk menggenapkan gerai health and beauty DAN+DAN menjadi 60 atau bertambah 34 gerai dari 26 gerai pada tahun lalu. Anak usaha Sarana Menara Nusantara (TOWR) yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) menerbitkan obligasi sebanyakbanyaknya Rp1 triliun yang terdiri dari 2 seri yaitu seri A dengan tenor 3 tahun dan seri B dengan tenor 5 tahun. Kupon obligasi tenor 3 tahun antara 10,00%-10,75% dan 10,25%-11,00% untuk obligasi enor 5 tahun. Dana hasil obligasi setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk membayar lebih awal sebagian dari pinjaman bank yang berdenominasi rupiah. Visi Media Asia (VIVA) berencana mendirikan anak usaha baru yang bergerak di bidang produksi rekaman acara siaran atau rumah produksi. Perseroan menargetkan rumah produksi tersebut selesai pada semester I Lautan Luas (LTLS) menyiapkan belanja modal Rp miliar pada tahun ini untuk mendukung rencana ekspansi perseroan. Perseroan akan melancarkan ekspansi di beberapa pabrik yang fokus pada bahan kimia khusus untuk pemeliharaan air. Mulia Industrindo (MLIA) merealisasikan pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp 6,62 miliar atau 26,47% dari dana yang dialokasikan sebesar Rp 25 miliar. Angka yang telah dibeli kembali tersebut setara dengan 16,08 juta saham. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah dalam tahap diskusi dengan pihak terkait untuk menerbitkan Peraturan OJK tentang kenaikan permodalan perusahaan pembiayaan (multifinance). Pembahasan ini merupakan revisi dari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 84 Tahun 2006 tentang multifinance. Dalam PMK tersebut diatur setiap pemain diwajibkan memiliki modal Rp 100 miliar dan khusus untuk multifinance syariah minimal Rp 40 miliar. Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, laju pertumbuhan industri otomotif lebih cepat dibanding dengan pembangunan infrastruktur jalan. Oleh sebab itu perlu ada kebijakan khusus untuk industri otomotif. Disebutkan, pengenaan pajak yang lebih tinggi untuk penjualan baru kendaraan bermotor sedikit banyak efektif menekan bertambahnya motor dan mobil di jalanan. Pengenaan tambahan pajak 10% untuk kendaraan bermotor akan sangat membantu mengurangi kemacetan.

4 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 97,17-0,24 TLKM (US) Natural Gas (US$)/mmBtu 4,96-0,07 ANTM (GR) 0, Gold (US$)/Ounce 1252,28-4,61 Nickel (US$)/MT 14140,00-10,00 Tin (US$)/MT 22125,00 300,00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 80,40 -- Coal (RB) (US$)/MT* 81,89 -- CPO (ROTH) (US$)/MT 845,00-7,50 CPO (MYR)/MT 2533,50-12,50 Rubber (MYR/Kg) 712,50-6,50 Pulp (BHKP) (US$)/per ton 771,26 1,75 *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Country Indices Change PER (X) PBV (X) %Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F Market Cap (USD Bn) USA DOW JONES INDUS ,56 0,57-3,91 14,31 13,14 2,66 2, ,5 USA NASDAQ COMPOSITE 4097,96 0,35-1,88 19,87 16,87 3,11 2, ,4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6572,33 0,33-2,62 12,84 11,82 1,75 1, ,7 CHINA SHANGHAI SE A SH 2133,34 0,26-3,66 7,90 6,88 1,09 0, ,5 CHINA SHENZHEN SE A SH 1127,51-0,31 2,15 17,50 13,95 2,28 1, ,8 HONG KONG HANG SENG INDEX 21960,64-0,07-5,77 9,70 8,86 1,20 1, ,3 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4341,65 0,44 1,58 13,21 11,29 2,41 2,12 329,4 JAPAN NIKKEI ,80 1,47-6,70 19,47 16,95 1,62 1, ,8 MALAYSIA KLCI 1781,25 0,13-4,59 15,71 14,33 2,11 1,96 301,1 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3062,41 0,66-3,32 13,44 12,15 1,23 1,17 392,9 FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR ,00-48, IDR/ USD 0,08 0,0003 EUR/IDR ,69 7,74 EUR / USD 1,37-0,0016 JPY/IDR 118,06-0,25 JPY / USD 0,01 0,0000 SGD/IDR 9.576,03-2,63 SGD / USD 0,79 0,0014 AUD/IDR ,99-5,49 AUD / USD 0,88 0,0022 GBP/IDR ,39-33,98 GBP / USD 1,66-0,0003 CNY/IDR 2.014,58 0,00 CNY / USD 0,17-0,0001 MYR/IDR 3.673,90 18,45 MYR / USD 0,30 0,0015 KRW/IDR 11,38 0, KRW / USD 0,09 0,0009 CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.78 BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.48 ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15 PBOC Rate (%) China 6.00 SHIBOR (RENMINBI) China 7.33

5 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS Description Dec'13 Nov'13 Description Rate (%) Inflation YTD % SBI (9M) 7.22 Inflation YOY % SBIS (9M) 7.22 Inflation MOM % Foreign Reserve (US$) GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,219,855 SBI BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 30 Jan* FOMC Rate Decision Tetap Jan* US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.2% dari 4.1% 30 Jan* US GDP Index Turun menjadi 1.2% dari 2.0% 30 Jan* US Personal Consumption Naik menjadi 3.7% dari 2.0% 30 Jan* US Initial Jobless Claims Naik menjadi 330 ribu dari 326 ribu 30 Jan* US Continuing Claims Turun menjadi juta dari juta 30 Jan* US Pending Home Sales MoM Turun menjadi (0.3%) dari 0.2% 30 Jan* US Pending Home Sales YoY Naik menjadi 0.6% dari (4.0%) 31 Jan* US Personal Income Tetap 0.2% 31 Jan* US Pending Spending Turun menjadi 0.2% dari 0.5% Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBCA IJ BBRI IJ UNVR IJ SMAR IJ INTP IJ ICBP IJ KLBF IJ ASII IJ CPIN IJ ADRO IJ BBNI IJ SCMA IJ GGRM IJ INCO IJ PGAS IJ TBIG IJ CTBN IJ AKRA IJ EXCL IJ BMRI IJ UPCOMING IPO'S Company PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo PT Puridelta Lestari Business IPO (IDR) Issued Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Manufacture & Industry TBA TBA NISP Sekuritas Real Estate Property ,80 TBA TBA Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

6 29 January 2014 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period SCPI Tender Offer , Feb 25 Mar 14 ICON Rights Issue 2: Dec Dec Dec 05 Feb 14 KPIG Rights Issue 7: Jan Feb Feb 20 Mar 14 TRIL Rights Issue 3: TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda EXCL RUPSLB 05-Feb-14 DKFT RUPST 11-Feb-14 PSKT RUPSLB 14-Feb-14 SQMI RUPSLB 25-Feb-14 ASJT RUPSLB 26-Feb-14 CNKO RUPSLB 28-Feb-14 MYRX RUPSLB 03-Mar-14

7 29 29 January January ADHI S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R ADHI - Daily 1/28/2014 Open 1690, Hi 1725, Lo 1680, Close 1715 (1.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,810.00, Fractal Up = 1,850.00, Fractal Down = 1,650.00, MA(Clos e,5) = 1,756.00, MA1(Close,8) = 1,763.75, 4,000 3,500 3,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp8100-Rp1780 Entry Rp1715, take Profit Rp1775 Stochastics Positif MACD 11.6 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1630 Positif MA Negatif ADHI - Stochastic %D(5,3,3) = 43.09, Stochastic %K = 26.93, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 ADHI - MACD (6,9) = 11.64, Signal() = ADHI - TSI(3,5,3) = ,500 12,869,500 1, ,850 2,000 1,810 1, ,756 1,715 1,500 1,650 1, , BBNI S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp4200-Rp 4400 Entry Rp4330, take Profit Rp4395 BBNI - Daily 1/28/2014 Open 4175, Hi 4340, Lo 4150, Close 4330 (2.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,075.00, Fractal Up = 4,40, Fractal Down = 4,10, MA(Clos e,5) = 4,271.00, MA1(Close,8) = 4,266.25, 5,500 5,000 20,454,900 4, ,420 4,500 4,330 4,271 4, ,180 4, ,000 4,075 3, , BBNI - Stochastic %D(5,3,3) = 69.13, Stochastic %K = 83.41, Overbought Level = 0, Oversold Level = BBNI - MACD (6,9) = 29.60, Signal() = Stochastics Positif MACD 29.6 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 4076 Positif MA Positif BBNI - TSI(3,5,3) =

8 29 29 January January INTP S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R INTP - Daily 1/28/2014 Open 20000, Hi 21300, Lo 20000, Close (5.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 21,750.00, Fractal Up = 21,750.00, Fractal Down = 20,500.00, MA(Clos e,5) = 20,975.00, MA1(Close,8) = 26, ,000 4,081,300 22, ,750 22,000 21,750 21,250 21, ,975 20,870 20,000 20,500 19, ,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp21000-Rp23000 Entry Rp21250, take Profit Rp23000 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif INTP - Stochastic %D(5,3,3) = 46.86, Stochastic %K = 52.47, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 INTP - MACD (6,9) = , Signal() = 1.07 INTP - TSI(3,5,3) = , KLBF S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R KLBF - Daily 1/28/2014 Open 1360, Hi 1410, Lo 1355, Close 1405 (3.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,310.00, Fractal Up = 1,425.00, Fractal Down = 1,390.00, MA(Close,5) = 1,399.00, MA1(Close,8) = 1,400.00, 1,600 62,205,900 1,500 1, ,425 1,405 1,400 1,400 1,399 1,390 1, ,310 1,300 1, ,200 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp1390-Rp1480 Entry Rp1405, take Profit Rp1480 Stochastics Positif MACD 4.0 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1359 Positif MA Positif KLBF - Stochastic %D(5,3,3) = 56.50, Stochastic %K = 57.25, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 KLBF - MACD (6,9) = 3.98, Signal() = 5.73 KLBF - TSI(3,5,3) = ,

9 29 29 January January SMGR S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R SMGR - Daily 1/28/2014 Open 13800, Hi 14175, Lo 13775, Close (0.2%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 15,000.00, Fractal Up = 15,900.00, Fractal Down = 13,925.00, MA(Close,5) = 14,40, MA1(Close,8) 20,000 = 19,000 18,000 17,000 5,896,900 15,900 16,000 15, ,000 15,000 14, ,625 14,420 14,000 14,000 13,925 13,000 13, ,000 RSI berada dalam area oversold Harga berada dalam area lower band Trading range Rp13800-Rp14600 Entry Rp14000, take Profit Rp14590 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Negatif SMGR - Stochastic %D(5,3,3) = 12.53, Stochastic %K = 9.59, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 SMGR - MACD (6,9) = , Signal() = SMGR - TSI(3,5,3) = , UNVR S R Trend Grafik Major Down Minor Down S R UNVR - Daily 1/28/2014 Open 27125, Hi 28050, Lo 27000, Close (2.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 28,360.95, Fractal Up = 28,775.00, Fractal Down = 25,800.00, MA(Clos e,5) = 27,995.00, MA1(Close,8) 38,000 = 36,000 34,000 RSI berada dalam area netral Harga berada dalam area upper band Trading range Rp27500-Rp28150 Entry Rp27700, take Profit Rp28150 Stochastics Positif MACD 60.4 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Negatif UNVR - Stochastic %D(5,3,3) = 54.55, Stochastic %K = 40.22, Overbought Level = 0, Oversold Level = 0 UNVR - MACD (6,9) = 60.39, Signal() = UNVR - TSI(3,5,3) = ,000 2,265,200 30,000 28, ,775 28, ,995 28,000 27, ,700 27,185 26,000 25,800 25,

10 29 January 2014 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec 28/01/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Sell Negatif Negatif Negatif LSIP Trading Sell Negatif Negatif Negatif SGRO Trading Buy Positif Positif Negatif Mining BUMI Trading Sell Negatif Negatif Negatif PTBA Trading Buy Positif Positif Negatif ADRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif MEDC Trading Buy Positif Positif Negatif INCO Trading Sell Negatif Negatif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Sell Negatif Negatif Negatif Basic Industry and Chemicals SMGR Trading Buy Positif Positif Negatif INTP Trading Buy Positif Positif Positif SMCB Trading Sell Negatif Negatif Negatif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Positif Positif Negatif GJTL Trading Sell Negatif Negatif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Buy Positif Positif Negatif GGRM Trading Buy Positif Positif Negatif UNVR Trading Buy Positif Positif Negatif KLBF Trading Buy Positif Positif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Negatif ASRI Trading Buy Positif Positif Negatif WIKA Trading Buy Positif Positif Negatif ADHI Trading Buy Positif Positif Negatif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Negatif JSMR Trading Buy Positif Positif Negatif ISAT Trading Buy Positif Positif Negatif TLKM Trading Buy Positif Positif Negatif CMNP Trading Sell Negatif Negatif Negatif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Negatif BBRI Trading Buy Positif Positif Negatif BBNI Trading Buy Positif Positif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Negatif BDMN Trading Buy Positif Positif Negatif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Negatif MPPA Trading Buy Negatif Positif Positif

11