WEEKLY REPORT 05 Desember 2016

Transkripsi

1 WEEKLY REPORT 05 Desember 2016 NEWS HEADLINES WIKA bidik konstruksi LRT Jakpro Rp 5 triliun JSPT ekspansi kantor GAMA tingkatkan penjualan Springwood BMRI dan BBNI tingkatkan kredit sindikasi BBKP tunda rights issue hingga semester I 2017 BNLI catat rugi Rp 1,3 T per 10M16 SRTG lepas saham ADRO di harga Rp per saham ACES ekspansi Rp 250 miliar tahun 2017 RAJA targetkan pendapatan tahun 2017 tumbuh 10,54% YoY GIAA tetapkan harga Rp 476 EXCL akan sasar kota-kota di Sulsel untuk 4G LTE di tahun 2017 IMPC catatkan obligasi I tahun 2016 senilai Rp 500 miliar Beberapa komisaris & direksi TAXI mengundurkan diri MLPL dan SSMS masuk daftar transaksi margin OJK kaji konsep penerbitan green bond JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Perspektif teknikal mengindikasikan trend apresiasi IHSG dalam pekan ini. Indikasi trend positif IHSG ini terkonfirmasi dari leading indicator baik MACD maupun Stochastic yang mensinyalkan uptrend. Demikian dari lagging indikator baik MA5 dan MA20 mengkonfirmasikan positif bagi IHSG. IHGS akan menguji level JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG , , LQ , , MARKET REVIEW Bursa saham Eropa pada akhir pekan lalu ditutup melemah, mengantisipasi referendum konstitusi di Italia pada 4 Desember 2016 yang menginginkan perubahan lebih baik. Hasil referendum ini menentukan pemerintahan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi. Eropa concern atas referendum Italia terkait risiko instabilitas politik dan ekonomi. Sentix mensurvei, dalam perspektif lebih dari 1000 investor, Italia adalah negara yang paling mungkin untuk keluar dari zona Eropa dalam jangka waktu setahun dibanding Yunani. Sentix menulis, krisis Eropa kembali membayangi investor. Sementara European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) menyatakan Brexit merugikan Inggris dan Eropa dari sisi ekonomi. Gangguan sektor finansial Inggris bisa berdampak pada aliran dana utama di Eropa. Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris, Theresa May, berencana menyegerakan Brexit per Maret Bursa saham Asia pada akhir pekan lalu secara umum juga melemah, kecuali bursa Malaysia dan Indonesia. IHSG pada akhir pekan lalu ditutup menguat di level 5.245,956 (+0.908%). Selama sepekan lalu IHSG naik 2,4%. Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 (211) yang berlangsung kondusif menjadi sentimen positif di bursa saham Indonesia di tengah pelemahan bursa global. Selain itu progres program tax amnesty juga menjadi katalis. Jumlah penyertaan harta wajib pajak program tax amnesty hingga 2 Desember 2016 pk mencapai sekitar Rp 3970 triliun. Nilai deklarasi dalam negeri mencapai Rp 2841 triliun dan nilai repatriasi harta Rp 143 triliun. Meski masih relatif rendah dari target Rp 1000 triliun atau sekitar 14,3%, tetapi terdapat kenaikan sekitar Rp 21 triliun dari pencapaian Rp 3949 triliun pada 25 November Sementara penerimaan uang tebusan tax amnesty mencapai Rp 99,1 triliun atau sekitar 60,55% dari target penerimaan uang tebusan Rp 165 triliun di akhir program pada Maret Di sisi lain, investor saham mencatatkan net sell Rp 275,98 miliar pada Jumat lalu, yang diperkirakan concern atas kebijakan Fed Rate pada FOMC 15 Desember Nilai rupiah pekan lalu sempat melemah ke atas Rp /USD mengantisipasi FOMC. Selain itu biasanya karena meningkatnya permintaan USD pada akhir tahun. Pelemahan rupiah itu mengabaikan data inflasi bulan November 2016 yang relatif terkendali. Inflasi inti tercatat 3,07% YoY dibanding 3,08% pada Oktober. Meski inflasi bulanan tercatat 0,47% MtM dibanding 0,14% MtM pada Oktober Sementara pemerintah Cina melalui PBoC melakukan intervensi ke pasar dan melakukan upaya-upaya mengapresiasi Yuan serta menahan capital outflow menyusul depresiasi Yuan terhadap USD hingga sempat ke level terendahnya dalam 8 tahun terakhir. MARKET VIEW Risiko pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi terjadi kembali, pasalnya, kebijakan pajak yang akan dilakukan Donald Trump berpotensi menguatkan dolar AS. Menteri Keuangan terpilih di kabinet Donald Trump mengatakan bahwa fokus program kerjanya terletak pada stimulasi pertumbuhan perekonomian dan penambahan lapangan pekerjaan melalui perubahan aturan pajak. Mnuchin dalam programnya, akan memangkas pajak perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan perekonomian dan tingkat pendapatan yang tinggi. Dalam kebijakan ini, Mnuchin percaya bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) AS melebihi 3.2% (GDP saat ini). Sebagai tambahan, Mnuchin juga berencana untuk menurunkan pajak bagi masyarakat tingkat menengah kebawah. Potensi depresiasi rupiah dapat mengancam kekhawatiran pelaku di bursa saham. Selain itu, potensi apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama lainnya bisa terjadi, seiring dengan bank sentral AS kemungkinan yang akan menaikkan suku bunga pertama kalinya di tahun ini. Hal ini di pertegas oleh Gubernur The Fed Jerome Powell. Menurut Powell potensi dalam memutuskan kenaikan suku bunga kini sudah semakin menguat semenjak pertemuan dari kebijakan awal bulan lalu. Powell memberikan keterangan tambahan bahwa ekonomi secara jelas sudah memperlihatkan adanya penguatan semenjak mengalami perlambatan berada di semester pertama pada tahun ini. Komentar Powell ini memang sudah sejalan dengan yang sudah di katakan dari beberapa pembuat kebijakan the Fed yang lainnya dalam kali waktu terakhir ini. Dalam testimony di pertengahan bulan lalu, Janet Yellen, presiden the Fed sebutkan kemungkinan bisa menaikkan suku bunga segera. Berkenaan dengan potensi apresiasi dolar AS, Bank Indonesia (BI) akan tetap memantau perkembangan kurs secara cermat dan siap berada di pasar jika diperlukan. Volatilitas terhadap nilai tukar rupiah sudah terjadi sejak terpilihnya Trump menjadi Presiden AS. Untuk itu, selama ini selalu hadir di pasar valuta asing untuk menjaga nilai tukar rupiah. Selain itu, BI mendukung langkah pemerintah menjaga keseimbangan antara penguatan peran belanja pemerintah. Langkah untuk tetap meningkatkan komposisi belanja modal, khususnya proyek infrastruktur, tetap perlu dipertahankan karena dipelukan untuk menjaga stabilitas perekonomian, sekaligus memastikan efisiensi alokasi sumber daya yang dimiliki. Paskah aksi demo Bela Islam III yang berlangsung damai, kondisi keamanan secara nasional kondusif, diperkirakan perluang kenaikan IHSG dalam pekan ini cukup terbuka. Ditambah dengan probalitas kenaikan IHSG di Desember dalam sepuluh tahun terakhir tinggi, untuk itu terbuka lebar indeks pada Desember tahun ini akan naik. 1

2 Wijaya Karya (WIKA) mengincar tender konstruksi proyek light rail transit (LRT) koridor I Velodrome -Kelapa Gading milik Jakarta Propertindo (Jakpro) senilai Rp 5 triliun. Langkah ini merupakan upaya perseroan untuk mencapai target kontrak baru mencapai Rp 52,8 triliun. Hingga akhir November 2016, WIKA telah membukukan kontrak baru senilai Rp 43 triliun atau setara dengan 81,4% dari target tahun ini. Perseroan optimistis dapat mengejar target kontrak baru tahun ini didukung atas keikutsertaan mengikuti beberapa tender konstruksi dengan peluang menang berkisar 20-30%. Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT) berencana memulai proyek perkantoran pada 2017 kendati pasar perkantoran tengah dilanda kelebihan pasokan. Perkantoran itu akan menjadi bagian dari fase pertama pembangunan properti multifungsi (mixed use) di Mega Kuningan yang mencakup perkantoran, hotel, dan pusat gaya hidup. Investasi fase pertama diperkirakan mencapai US$150 juta hingga US$160 juta. Kembang Sari Buana, anak usaha Gading Development (GAMA), menargetkan penjualan 300 unit senilai Rp 100 miliar dari menara Springwood proyek The Spring Residences pada Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) berkomitmen meningkatkan penyaluran kredit sindikasi, terutama untuk mendukung pembangunan sarana infrastruktur. BMRI menargetkan penyaluran kredit sindikasi hingga akhir tahun ini mencapai Rp 20 triliun. Sementara itu, target penyaluran kredit tahun depan tumbuh 10% YoY. Sementara itu, BBNI memproyeksikan potensi nominal kredit sindikasi baru hingga kuartal I-2017 mencapai Rp 10 triliun. Pada 2017, BBNI optimistis total kredit sindikasi meningkat 15-20% YoY. Bank Bukopin (BBKP) menunda pelaksanaan penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue hingga semester I 2017 dari rencana semula pada akhir tahun Perseroan tengah mencari calon investor baru untuk menyerap rights issue. Saat ini likuditas Bank Bukopin sudah kembali stabil setelah sempat mengetat. Pada semester I 2017 perseroan berharap memperoleh Rp 2 triliun - Rp 3 triliun dari rights issue. Dalam rights issue tersebut, pemegang saham pengendali Bukopin yakni Bosowa Corporindo akan menyerap haknya dan mempertahankan porsi saham 30%. Sementara investor baru diperlukan apabila pemegang saham publik tidak berkeinginan menyerap saham dalam proses rights issue. Melalui rights issue tersebut nantinya rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) dapat m eningkat dari 15% menjadi 17%. Sedang di akhir tahun 2016 dan 2017 loan to deposit ratio (LDR) Bukopin diproyeksikan berada di level 88%-90%. Bank Permata (BNLI) hingga Oktober 2016 mencatatkan rugi bersih Rp 1,3 triliun dari bulan sebelumnya rugi Rp 1,24 triliun dan dari periode per Oktober 2015 yang masih mencatatkan laba bersih Rp 831 miliar. Pencadangan ditambah sebagai antisipasi terhadap kredit bermasalah ( non performing loan/npl) yang meningkat. Dua sektor yang berkontribusi besar terhadap rasio kredit bermasalah Bank Permata adalah industri pengolahan dan industri perdagangan besar dan kecil masing-masing sebesar 23% dan 28% dari total NPL. Di sisi lain, pendapatan bunga bersih turun 5,12% YoY menjadi Rp 5,1 triliun. BNLI memiliki tiga strategi untuk meningkatkan kinerja. Pertama, meningkatkan kualitas aset, memperkuat fungsi pengendalian internal dan akuntabilitas. Kedua, bank fokus ke fee based income. Ketiga, bank akan memperbaiki struktur pendanaan terutama dana murah dan meningkatkan pengembalian dan efisiensi. Saratoga Investama (SRTG) kembali melepas kepemilikan sahamnya di Adaro Energy (ADRO) sebanyak saham selama periode 28 November - 2 Desember Pelepasan saham tersebut di kisaran harga Rp Rp per saham atau senilai Rp 34,51 miliar untuk tujuan pengelolaan likuiditas perseroan. Dengan demikian kepemilikan Saratoga Investama di Adaro Energy tersisa 16,15% dari total saham ADRO. Ace Hardware Indonesia (ACES) akan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 250 miliar tahun depan. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembukaan sebanyak 10 gerai baru. Pembukaan gerai baru tidak hanya fokus di Jawa. Perseroan juga tertarik membuka gerai di kota-kota besar di luar Jawa, seperti Balikpapan dan Pekanbaru. ACES menargetkan pendapatan akan tumbuh 7% sepanjang tahun depan. Target tersebut diharapkan dapat menjaga rasio profit margin di posisi 10-11%. Rukun Rahardja (RAJA) menargetkan pendapatan tahun 2017 tumbuh 10,54% YoY menjadi USD 201,74 juta dibandingkan perkiraan tahun 2016 yang sekitar USD 182,50 juta. Kenaikan itu disebabkan oleh kenaikan distribusi gas alam serta kenaikan pendapatan tol fee yang bersumber dari operasional jaringan pipa Gresik Jawa Timur. Selain itu jaringan pipa Sei Gelam dan jaringan pipa Gresik sudah menghasilkan dengan beroperasi satu tahun penuh di tahun Perseroan juga mengharapkan bisa memenangkan lelang Jawa Bali Peaker 4 dan terealisasi pada tahun Perseroan memperkirakan laba bersih bisa diraih USD 6,27 juta dari laba bersih tahun sebelumnya USD 3,21 juta. Garuda Indonesia (GIAA) menetapkan harga pelaksanaan penambahan modal hasil penyertaan modal negara tanpa HMETD sebesar Rp 476. Perseroan berencana mencatatkan saham tambahan sebanyak lembar saham. Perusahaan menetapkan tanggal penerbitan atau distribusi saham baru pada 8 Desember Rencana penyertaan modal negara itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu. Namun, pemerintah baru menerbitkan peraturan sebagai dasar hukum rencana itu pada September XL Axiata (EXCL) menghadirkan layanan internet cepat 4G long term evolution (LTE) di Makassar, Sulawesi Selatan, sebagai upaya mendukung percepatan pembangunan di berbagai bidang digital saat ini. Setelah di Makassar dan Manado, perseroan akan menyasar beberapa kota lain di Sulawesi pada tahun Impack Pratama Industri (IMPC) mencatatkan obligasi I Tahun 2016 senilai Rp 500 miliar pada 5 Desember Obligasi itu terdiri dari seri A sebesar Rp 400 miliar dengan bunga 10% per tahun dan jangka waktu 36 bulan. Obligasi seri B obligasi senilai Rp 100 miliar dengan bunga 10,5% per tahun. Bertindak sebagai wali amanat adalah Bank Mega (MEGA). PT Pemeringkat Efek Indonesia memberi peringkat ida- untuk obligasi tersebut. Direktur Utama dan Komisaris Utama Express Transindo Utama (TAXI) serta beberapa komisaris dan direksi mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri tersebut akan efektif sejak 19 Januari 2017 atau setelah RUPS Luar Biasa. Saham Multipolar (MLPL) dan Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) masuk daftar efek margin dan daftar efek short sell. Dua saham itu menggantikan posisi saham XL Axiata (EXCL) dan Surya Semesta Internusa (SSIA). Pergantian tersebut berlaku sejak 1 Desember 2016 hingga 30 Desember Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah mengkaji konsep penerbitan green bond atau obligasi ramah lingkungan kepada perusahaan pasar modal. Green bond adalah obligasi yang memenuhi unsur keberlanjutan lingkungan. Nantinya akan ada kewajiban bagi perusahaan untuk melaporkan tingkat kepatuhan terhadap dampak lingkungan. Saat ini OJK masih menggodok peraturan, sehingga obligasi ramah lingkungan itu bisa digunakan untuk proyek yang bersifat berkelanjutan atau membantu mengurangi dampak lingkungan. OJK mengharapkan green bond bisa diterapkan semua sektor keuangan, seperti perbankan, pasar modal, perusahaan non-bank yang berada di lingkungan pasar modal termasuk industri keuangan non-bank. 2

3 COMMODITIES DUAL LISTING Description (USD) Change Description (USD) (IDR) Change (IDR) Crude Oil (US$)/Barrel TLKM (US) 29 9, Natural Gas (US$)/mmBtu ANTM (GR) Gold (US$)/Ounce Nickel (US$)/MT Tin (US$)/MT Coal (NEWC) (US$)/MT* Coal (RB) (US$)/MT* CPO (ROTH) (US$)/MT CPO (MYR)/MT Rubber (MYR/Kg) Pulp (BHKP) (US$)/per ton *weekly GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X) Market Country Indices Cap (USD %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F Bn) USA DOW JONES INDUS ,500.0 USA NASDAQ COMPOSITE ,200.6 ENGLAND FTSE 100 INDEX ,708.5 CHINA SHANGHAI SE A SH ,264.4 CHINA SHENZHEN SE A SH ,374.9 HONG KONG HANG SENG INDEX ,838.4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE JAPAN NIKKEI ,917.9 MALAYSIA KLCI SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13, IDR/ USD EUR/IDR 14, EUR / USD JPY/IDR JPY / USD SGD/IDR 9, SGD / USD AUD/IDR 10, AUD / USD GBP/IDR 17, GBP / USD CNY/IDR 1, CNY / USD MYR/IDR 3, MYR / USD KRW/IDR KRW / USD CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.16 BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.26 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03 BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.92 INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS IDR AVERAGE DEPOSIT Description November-16 October-16 Description Rate (%) Inflation YTD % M 6.13 Inflation YOY % M 6.38 Inflation MOM % M 6.29 Foreign Reserve (USD) Bn Bn 12M GDP (IDR Bn) 3,216, ,084,

4 BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 06 Dec Indonesia Consumer Confidence Index Dec US Trade Balance Defisit naik menjadi $41.2 Bn dari $36.4 Bn 06 Dec US Nonfarm Productivity Naik menjadi 3.2% dari 3.1% 06 Dec US Unit Labor Costs Tetap 0.3% 06 Dec US Factory Orders Naik menjadi 2.6% dari 0.3% 06 Dec US Durable Goods Orders Turun menjadi 0.7% dari 4.8% 07 Dec Indonesia Foreign Reserves Dec Indonesia Net Foreign Assets Dec US Consumer Credit Turun menjadi $17.50 Bn dari $19.29 Bn 08 Dec US Initial Jobless Claims Turun menjadi 250 ribu dari 268 ribu 08 Dec US Continuing Claims -- Ket: (*) US Time (^) Tentative LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Change (%) Index pt Stock Change (%) Index pt BBRI IJ KLBF IJ ASII IJ INDF IJ TLKM IJ TOWR IJ HMSP IJ TBIG IJ BMRI IJ INCO IJ BBCA IJ PTPP IJ UNVR IJ BKSW IJ UNTR IJ WSKT IJ GGRM IJ BCAP IJ BJBR IJ JKON IJ UPCOMING IPO'S Company PT Prodia Widyahusada PT Forza Land Indonesia PT Anugerah Berkah Mandiri PT Buyung Poetra Sembada Business IPO Issued (IDR) Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter Trade & Service Nov-02 Dec Dec 16 Citigroup, Credit Suisse, Medical Support Indo Premier Securities Property & Real Dec-06 Dec Dec 16 Sinarmas Sekuritas Estate Property & Real , TBA TBA RHB Securities, Mandiri, Estate CIMB Securities Consumer TBA TBA Bahana Securities 4

5 DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment BBCA Cash Dividend 30 Nov Dec Dec Dec 16 SCMA Cash Dividend 02 Dec Dec Dec Dec 16 UNVR Cash Dividend 05 Dec Dec Dec Dec 16 CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. (IDR) CUM Date EX Date Trading Period JSMR Rights Issue : Nov Nov Dec 08 Dec 16 SILO Rights Issue 8: Nov Nov Dec 13 Dec 16 INPC Rights Issue 29: Nov Dec Dec 14 Dec 16 PTPP Rights Issue : Dec Dec Dec 15 Dec 16 BEKS Rights Issue 2000: Dec Dec Dec 15 Dec 16 AGRO Rights Issue 3349: Dec Dec Dec 16 Dec 16 GREN Rights Issue 1:20 TBA 09 Dec Dec Dec 20 Dec 16 CENT Rights Issue 1: Dec Dec Jan 11 Jan 16 SKBM Rights Issue 20: Jan Jan Jan 17 Jan 16 UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda PNBN RUPSLB 08-Dec-16 MREI RUPSLB 08-Dec-16 SQMI RUPSLB 10-Dec-16 BNLI RUPSLB 13-Dec-16 PSKT RUPSLB 14-Dec-16 SKLT RUPSLB 15-Dec-16 DGIK RUPSLB 15-Dec-16 SUGI RUPSLB 16-Dec-16 CMNP RUPST 19-Dec-16 BPFI RUPSLB 19-Dec-16 BKSW RUPSLB 19-Dec-16 SQBB RUPSLB 20-Dec-16 SQBI RUPSLB 20-Dec-16 IGAR RUPSLB 20-Dec-16 BBRI RUPSLB 21-Dec-16 5

6 ITMG S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif ITMG Wedge 20,000 16,975 16,975 16,975 18,000 16,775 16, , ,000 16,170 15, , , ,000 15, ,425 13, ,000 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp Rp Entry Rp 16975, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Positif MA Positif 80 May Jun Jul August September October November December ITMG -Stochastic %D(6,3,3)= 55.15, Stochastic %K = 66.98,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= ITMG -MACD(5,3) = ,Signal()= ,780,000 ITMG -TSI(3,5,3) = 32.50, Volume()= 2,780, ,780, Created ITMGwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 2,780, ,000 8,000 ADRO S R Trend Grafik Major Up Minor Up S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi negatif ADRO Upward SlopingChannel 1, , ,700 1,665 1,665 1,665 1, ,600 1,623 1, , , ,400 1,530 1, ,200 Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 1625-Rp 1700 Entry Rp 1665, take Profit Rp 1700 Stochastics Negatif MACD Positif True Strength Index (TSI) 4.63 Positif Bollinger Band (Mid) 2386 Negatif MA Positif 80 May Jun Jul August September October November December ADRO - Stochastic %D(6,3,3)= 41.97, Stochastic %K = 42.16,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= ADRO - MACD(5,3) = -7.75,Signal()= ,361,800 ADRO - TSI(3,5,3) = 4.63, Volume()= 45,361, ,361, Created ADROwith - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and technical Volume()= analysis 45,361, ,

7 WTON S1 840 R1 900 Trend Grafik Major Down Minor Down S2 810 R2 930 WTON Downward Sloping Channel 870 MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif 1, , Harga berada dalam area upper band Trading range Rp 840-Rp 900 Entry Rp 870, take Profit Rp 900 Stochastics Positif MACD 3.09 Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 835 Positif MA5 824 Positif May Jun Jul August September October November December WTON -Stochastic %D(6,3,3)= 36.68, Stochastic %K = 64.58,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= WTON -MACD(5,3) = ,Signal()= ,763, WTON -TSI(3,5,3) = 37.65, Volume()= 15,763, ,763, Created WTONwith -William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting -6.25, and Volume()= technical analysis 15,763, BSDE S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R BSDEDownward Sloping Channel 2,400 2,300 MACD line dan signal line indikasi negatif Stochastics fast line & slow indikasi negatif Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1770-Rp 1850 Entry Rp 1810, take Profit Rp 1850 Stochastics Negatif MACD Negatif True Strength Index (TSI) 5.22 Positif Bollinger Band (Mid) 1829 Negatif MA Positif 2, ,100 2,060 2,060 1,900 1,845 1,810 1,800 1,810 1,810 1, ,738 1,700 1, May Jun Jul August September October November December 1, BSDE-Stochastic %D(6,3,3)= 37.45, Stochastic %K = 60.00,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= , BSDE-MACD(5,3) = ,Signal()= ,003, BSDE-TSI(3,5,3) = 5.22, Volume()= 26,003, ,003, Created BSDE-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 26,003, ,200 2,160 2,000

8 BBRI S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif BBRI BroadeningWedge 13,400 13,400 13,200 12,600 12,470.3 Stochastics fast line & slow indikasi positif Harga berada dalam area netral 12,000 11,550 11, ,400 11,300 11,300 11,300 11,000 10,800 10,855 Trading range Rp Rp Entry Rp 11300, take Profit Rp Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) Negatif MA Positif 10,425 10,200 10,245 10,245 9, May Jun Jul August September October November December BBRI - Stochastic %D(6,3,3)= 40.82, Stochastic %K = 65.10,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BBRI - MACD(5,3) = ,Signal()= ,200,40 BBRI - TSI(3,5,3) = -0.22,Volume()= 22,200, ,200, Created BBRI with - William's% AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 22,200, BBTN S R Trend Grafik Major Up Minor Down S R MACD line dan signal line indikasi positif Stochastics fast line & slow indikasi positif BBTNDownward Sloping Channel 2,100 2,000 1, ,900 Harga berada dalam area netral Trading range Rp 1635-Rp 1690 Entry Rp 1670, take Profit Rp ,800 1,740 1, , , ,700 1,670 1,670 1,670 1, ,600 1,635 1,590 Stochastics Positif MACD Positif True Strength Index (TSI) Positif Bollinger Band (Mid) 1708 Negatif MA Positif 1,500 1, May Jun Jul August September October November December 1, %D(6,3,3)= 36.35, Stochastic %K = 56.01,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= BBTN-Stochastic BBTN-MACD(5,3) = -3.82,Signal()= ,804,700 BBTN-TSI(3,5,3) = -2.64,Volume()= 14,804, ,804, Created BBTN-William's% with AmiBroker - advanced R(14)= charting , and Volume()= technical analysis 14,804,700.00

9 THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Support Resistance Indicators 1 Month Ticker Rec Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture AALI Trading Buy Positif Positif Positif LSIP Trading Sell Negatif Negatif Negatif SGRO Trading Sell Negatif Negatif Negatif Mining PTBA Trading Buy Positif Positif Positif ADRO Trading Buy Positif Positif Positif MEDC Trading Buy Positif Positif Positif INCO Trading Sell Negatif Negatif Negatif ANTM Trading Sell Negatif Negatif Negatif TINS Trading Buy Positif Positif Positif Basic Industry and Chemicals WTON Trading Buy Positif Positif Positif SMGR Trading Buy Positif Positif Positif INTP Trading Sell Positif Negatif Negatif SMCB Trading Sell Negatif Negatif Negatif Miscellaneous Industry ASII Trading Buy Positif Positif Positif GJTL Trading Sell Negatif Positif Negatif Consumer Goods Industry INDF Trading Sell Positif Negatif Negatif GGRM Trading Buy Positif Negatif Positif UNVR Trading Buy Positif Positif Positif KLBF Trading Buy Positif Negatif Positif Property, Real Estate and Building Construction BSDE Trading Buy Positif Positif Positif PTPP Trading Sell Negatif Negatif Positif WIKA Trading Buy Positif Positif Positif ADHI Trading Buy Positif Positif Positif WSKT Trading Buy Positif Negatif Positif Infrastructure, Utilities and Transportation PGAS Trading Buy Positif Positif Positif JSMR Trading Buy Positif Positif Positif ISAT Trading Buy Positif Negatif Positif TLKM Trading Buy Positif Positif Positif Finance BMRI Trading Buy Positif Positif Positif BBRI Trading Buy Positif Positif Positif BBNI Trading Buy Positif Positif Positif BBCA Trading Buy Positif Positif Positif BBTN Trading Buy Positif Positif Positif Trade, Services and Investment UNTR Trading Buy Positif Positif Positif MPPA Trading Buy Positif Negatif Positif

10