BAB X RUANG HASIL KALI DALAM

dokumen-dokumen yang mirip
ALJABAR LINIER LANJUT

81 Bab 6 Ruang Hasilkali Dalam

Bab 1 Ruang Vektor. R. Leni Murzaini/

BAB V INTEGRAL KOMPLEKS

BAB III FUNGSI MAYOR DAN MINOR. Pada bab ini akan dibahas konsep-konsep dasar dari fungsi mayor dan fungsi

Dekomposisi Nilai Singular dan Aplikasinya

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sebagai koleksi (pengelompokan) dari objek-objek yang

Bab III Analisis Rantai Markov

SEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7

APLIKASI METODE SINGULAR VALUE DECOMPOSITION(SVD) PADA SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS

BAB III HASILKALI TENSOR PADA RUANG VEKTOR. Misalkan V ruang vektor atas lapangan F. Suatu transformasi linear f L ( V, F )

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

LAMPIRAN A PENURUNAN PERSAMAAN NAVIER-STOKES

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

SISTEM LINEAR MAX-PLUS KABUR WAKTU INVARIANT AUTONOMOUS

MEREDUKSI SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY PENUH DENGAN BILANGAN FUZZY TRAPESIUM

RANGKAIAN SERI. 1. Pendahuluan

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR

Bab 3. Teori Comonotonic. 3.1 Pengurutan Variabel Acak

Sifat-sifat Operasi Perkalian Modular pada Graf Fuzzy

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

Tinjauan Algoritma Genetika Pada Permasalahan Himpunan Hitting Minimal

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN DAN ALGORITMA PELABELAN PSEUDO EDGE-MAGIC. memiliki derajat maksimum dan tidak ada titik yang terisolasi. Jika n i adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BEBERAPA SIFAT TERKAIT SUBMODUL SEMIPRIMA

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai ring embedding dan faktorisasi. tunggal pada ring komutatif tanpa elemen kesatuan.

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c

Pendahuluan. 0 Dengan kata lain jika fungsi tersebut diplotkan, grafik yang dihasilkan akan mendekati pasanganpasangan

Fisika Dasar I (FI-321) Usaha dan Energi

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

Pembayaran harapan yang berkaitan dengan strategi murni pemain P 2. Pembayaran Harapan bagi Pemain P1

BAB V TEOREMA RANGKAIAN

Bab 3 Analisis Ralat. x2 x2 x. y=x 1 + x 2 (3.1) 3.1. Menaksir Ralat

3 METODE HEURISTIK UNTUK VRPTW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

APLIKASI PERKONGRUENAN DALAM MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH. Yuni Yulida dan Muhammad Ahsar K

P n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman

VLE dari Korelasi nilai K

KONSEP DASAR PROBABILITAS

DIMENSI PARTISI GRAF GIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING

SOLUTION INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA

P(A S) = P(A S) = P(B A) = dengan P(A) > 0.

UJI PRIMALITAS. Sangadji *

Contoh 5.1 Tentukan besar arus i pada rangkaian berikut menggunakan teorema superposisi.

Bab 2 AKAR-AKAR PERSAMAAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PADA GRAF PRISMA BERCABANG

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB VIB METODE BELAJAR Delta rule, ADALINE (WIDROW- HOFF), MADALINE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III. Monte Carlo dan metode least-square, maka pada bab ini diantaranya akan

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

JMP : Volume 5 Nomor 1, Juni 2013, hal SPEKTRUM PADA GRAF REGULER KUAT

PROPERTY DAN PERDAGANGAN SEBAGAI SEKTOR DOMINAN PADA DATA BURSA SAHAM. DENGAN Principal Component Analysis (PCA)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Game Theory

BAB V PENGEMBANGAN MODEL FUZZY PROGRAM LINIER

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 3 PRINSIP INKLUSI EKSKLUSI

REGRESI DAN KORELASI. Penduga Kuadrat Terkecil. Penduga b0 dan b1 yang memenuhi kriterium kuadrat terkecil dapat ditemukan dalam dua cara berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

II. TEORI DASAR. Definisi 1. Transformasi Laplace didefinisikan sebagai

Teori Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Matematika Keuangan Dan Ekonomi. Indra Maipita

SEMI RING POLINOM ATAS ALJABAR MAX-PLUS

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

MENCERMATI BERBAGAI JENIS PERMASALAHAN DALAM PROGRAM LINIER KABUR. Mohammad Asikin Jurusan Matematika FMIPA UNNES. Abstrak

Preferensi untuk alternatif A i diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pertemuan ke-4 Analisa Terapan: Metode Numerik. 4 Oktober 2012

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

III PEMODELAN MATEMATIS SISTEM FISIK

BAB II DASAR TEORI (2.1) Keterangan: i = jumlah derajat kebebasan q i. = koordinat bebas yang digeneralisasi Fq i = gaya yang digeneralisasi

APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

Review Thermodinamika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

Analisis Regresi 1. Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh. Pokok Bahasan :

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DIKTAT KULIAH ANALISIS NUMERIK ( CIV

Sistem Kriptografi Stream Cipher Berbasis Fungsi Chaos Circle Map Dengan Pertukaran Kunci Diffie-Hellman

Transkripsi:

BAB X RUANG HASIL KALI DALAM 0. Hasl Kal Dalam Defns. Hasl kal dalam adalah fungs yang mengatkan setap pasangan vektor d ruang vektor V (msalkan pasangan u dan v, dnotaskan dengan u, v ) dengan blangan rl dan memenuh 4 aksoma, yatu:. Smetrs : u, v v, u. Adtvtas : u+ v, u, + v,. Homogentas : ku, v k u, v, k skalar 4. Postvtas : u, u ³ 0 dan ( u, u 0 «u 0) Ruang vektor yang dlengkap hasl kal dalam sepert d atas dsebut ruang hasl kal dalam yang basa dsebut RHD. Contoh 0. Tunjukkan baha operas perkalan ttk-ttk standar d R Eucldes merupakan hasl kal dalam! Penyelesaan: Akan dtunjukkan baha perkalan ttk standar memenuh keempat aksoma hasl kal dalam, yatu: a, a,a b, b,b c c, c,c maka a, b, c Î Msalkan a ( ), b ( ), ( ). Smetrs. Adtvtas a, b ( a. b) ( ab ab ab) ( b a b a b a ) + + + + b, a...(terpenuh) Langkah Past Menuju Sukses 86

( ) ( a b, a b, a b).( c, c,c ) ( ac bc) ( ac bc) ( ac bc ) ( ac ac ac) ( bc bc bc) ( a. c) ( b. c) a + b, c a + b. c + + + + + + + + + + + + + + a, c + b,c...(terpenuh). Homogentas ka, b ( ka. b) ( kab kab kab) k( ab ab ab) k( a. b) + + + + k a, b...(terpenuh) 4. Postvtas a, a ( a. a) ( a + a + a(terpenuh) ) ³ 0... Dan a, a a + a + a(terpenuh) 0(0,0,0) «a... 0 ( ) RHD yang memlk hasl kal dalam berupa perkalan ttk standar sepert d atas basa dsebut RHD Eucldes. Contoh 0. Dketahu u, v ad + cf dengan u (a, b, c) dan v (d, e, f). Apakah u, v tersebut merupakan hasl kal dalam? Penyelesaan: Akan dtunjukkan apakah u, v tersebut memenuh keempat aksoma hasl kal dalam. Smetrs u, v ad + cf da + fc v, u K K K (terpenuh) Langkah Past Menuju Sukses 87

. Adtvtas Msalkan (g, h, ) u + v, (a + d,b + e,c + f),(g,h,). Homogentas ku, v () kad + ckf (a + d)g+ ( c + f) (ag+ c) + ( dg+ f) u, + v, K K K (terpenuh) k() ad + cf k u, v K K K (terpenuh) 4. Postvtas u, u u. u a + c(terpenuh) ³ 0 K K K ( ) ( ) Dan u, u a + c 0(0,0,0) tdak selalu «u 0 karena untuk nla ( ) u (0, b,0) dengan b ¹ 0 maka nla (tdak u, u terpenuh 0 K K K ) Aksoma postvtas tdak terpenuh maka u, v ad + cf dengan u (a, b, c) dan v (d, e, f) bukan merupakan hasl kal dalam. 0. Panjang Vektor, Jarak Antar Vektor, dan Besar Sudut dalam RHD Ketka kta membahas tentang panjang vektor, maka kta harus menghlangkan rumusan yang selama n kta gunakan mengena panjang vektor dalam ruang n Eucldes berdasarkan operas hasl kal ttk. Kta akan menghtung panjang suatu berdasarkan hasl kal dalam yang telah dberkan, dan sudah dbuktkan bersama sama baha hasl kal ttk dalan ruang n Eucldes juga merupakan hasl kal dalam jad konsep yang dgunakan n akan lebh luas darpada konsep sebelumnya. Msalkan V merupakan ruang hasl kal dalam, u, v Î V maka a. Panjang u u, u b. Jarak u dan v, d(u, v) u- v, u- v c. Msalkan f sudut antara u dan v dalam RHD, maka besar cosf adalah: cosf u, v u v Jka u dan v salng tegak lurus maka u+ v u + v Langkah Past Menuju Sukses 88

Contoh 0. Dketahu V adalah RHD dengan hasl kal dalam u, v ( u v + u v + u v ) dengan u ( u, u,u ), ( v, v,v ) v. Jka vektor-vektor u, v Î V dengan a (,,) dan b (,,), tentukan a. Besar cos a jka sudut yang dbentuk antara a dan b adalah a! b. Jarak antara a dan b! Penyelesaan: a, b cosf a b a, b. +.(.) +. 5 a b +. + 8 +. + Jad cosf a, b 5 5 a b 8 4 0. Bass Orthonormal Dketahu V ruang hasl kal dalam dan v,v, K,vn adalah vektor-vektor dalam V. Beberapa defns pentng a. H { v,v, K,v } dsebut hmpunan orthogonal bla setap vektor dalam V n salng tegak lurus, yatu v,v 0 untuk ¹ j j dan, j,,,n. b. G { v,v, K,vn} dsebut hmpunan orthonormal bla - G hmpunan orthogonal - Norm dar v,,,, n atau v,v Metode Gramm-Schmdt Metode Gramm-Schmdt dgunakan untuk merubah suatu hmpunan vektor yang bebas lner menjad hmpunan yang orthonormal. Jad, dalam hal n dsyaratkan hmpunan yang dtransformaskan ke hmpunan orthonormal adalah hmpunan yang bebas lner. Jka yang akan dtransformaskan adalah hmpunan vektor yang merupakan bass dar ruang vektor V maka metode Gramm-Schmdt akan menghaslkan bass orthonormal untuk V. Langkah Past Menuju Sukses 89

Sebelum membahas tentang metode n, akan dbahas tentang proyeks orthogonal vektor terhadap ruang yang dbangun oleh hmpunan vektor. Dketahu H { v,v, K,v } adalah hmpunan vektor yang bebas lner dar ruang n vektor V dengan dm ³ n dan S {,, K, } merupakan hmpunan yang n orthonormal. Jka W menyatakan ruang yang dbangun oleh,, K,n maka untuk setap vektor z dalam W, dapat dtulskan z k + k + K + knn dengan k, k, K, k n skalar. Jka u adalah sembarang vektor dalam V, maka tentunya u dapat dtulskan sebaga jumlah dar dua vektor yang salng tegak lurus msalkan z dan z, jad dapat dtulskan u z + z. Karena z dalam W, maka sebenarnya z merupakan proyeks orthogonal u terhadap W, sedangkan z merupakan komponen vektor u yang tegak lurus terhadap W. Jad untuk menentukan z, maka harus dtentukan nla k, k,, k n sedemkan hngga nla k merupakan panjang proyeks u terhadap, k merupakan panjang proyeks u terhadap dan seterusnya sehngga k n merupakan panjang proyeks u terhadap n. Proyeks orthogonal u terhadap adalah proy W (u) < u, >, dkarenakan,,, n merupakan vektor vektor yang orthonormal. Jad dapat dtulskan baha proyeks orthogonal u terhadap W adalah : Proy W (u) z < u, > + < u, > +... + < u, n > n dengan {,,, n } merupakan hmpunan orthonormal. Komponen u yang tegak lurus terhadap W adalah: z u (< u, > + < u, > +... + < u, n > n ) Msal dketahu K { v,v, K,vn} adalah hmpunan yang bebas lner, maka K dapat drubah menjad hmpunan S {,,, n } yang orthonormal dengan metode Gramm-Schmdt yatu: v. v. n proses normalsas yang palng sederhana karena hanya melbatkan satu vektor saja. Pembagan dengan v bertujuan agar memlk panjang, pada akhr langkah n ddapatkan orthonormal. v - v, v - v, Pada akhr langkah n ddapatkan dua vektor dan yang orthonormal.. M v - v, - v, v - v, - v, Langkah Past Menuju Sukses 90

n. n v - v, - v, - L v, n n n n n- n- v - v, - v, - L v, n n n n n- n- Secara umum oleh,,, -. v - v - pro pro W W () v () v dengan W merupakan ruang yang dbangun Pada metode n, pemlhan v,v, K,vn tdak harus mengkut urutan vektor yang dberkan tetap bebas sesua kengnan kta karena satu hal yang perlu dngat baha bass suatu ruang vektor tdak tunggal. Jad dengan mengubah urutan dar v,v,,v sangat memungknkan ddapatkan jaaban yang berbeda-beda. K n Pemlhan urutan dar v,v, K,vn yang dsarankan adalah yang mengandung hasl kal dalam yang bernla 0 yatu < v, v j > 0, dalam kasus n bsa dambl v v dan v v j dan seterusnya. Contoh 0.4 Dketahu H { a, b, c } dengan a (,, ), b (,, ), c (,,0 ) a. Apakah H bass R? b. Jka ya, transformaskan H menjad bass orthonormal dengan menggunakan hasl kal dalam Eucldes! Penyelesaan: a. Karena dm(r ) dan jumlah vektor dalam H, maka untuk menentukan apakah H merupakan bass R atau bukan, adalah dengan cara menghtung determnan matrks koefsen dar SPL Ax b dengan b adalah sembarang vektor é - dalam R, yatu det. Jka det 0 maka berart H bukan merupakan 0 ë bass R, sebalknya jka det ¹ 0 maka berart vektor-vektor d H bebas lner dan membangun R, jad H merupakan bass R. Dengan ekspans kofaktor sepanjang bars ketga, dperoleh: - - - - - 0 Karena det, n berart H merupakan bass dar R. b. Hasl kal dalam antara a, b, dan c a, b 4, a, c 0, b, c Langkah Past Menuju Sukses 9

Untuk memlh bass yang perhtungannya lebh sederhana dapat dambl v a, v c, v b a. b. a (,,) a c- c, c (-,,0) c- c, c {Karena a, c 0 maka c, a a, c c, 0} a a c. b- b,, -, -, - b b b a a b c c b- b, -, b b- b, a a- b, c c b- é é é é- 6 é 4 b, a a- b, c c - - 6 6 0 - ë ë ë - ë ë b- 6 b, a a- b, c c 6 6 Jad é s 6 -ë Normalsas hmpunan orthogonal ke hmpunan orthonormal Dketahu V RHD dan H { v,v, K,vn} Î V merupakan hmpunan orthogonal dengan v 0 maka bsa ddapatkan hmpunan orthonormal yang ddefnskan v sebaga S { s, s,, s n } dengan s,,,...,n. Kalau dlhat secara v seksama, sebenarnya rumusan n merupakan rumusan dar metode Gramm Schmdt yang telah mengalam reduks yatu untuk nla proy W (v) 0 akbat dar v, v,, v n yang salng orthogonal. Proses untuk mendapatkan vektor yang orthonormal basa dsebut dengan menormalsaskan vektor. Jka dm (V) n, maka S juga merupakan bass orthonormal dar V. Langkah Past Menuju Sukses 9

Contoh 0.5 Dketahu a (,, ), b (,5, ), c (,0, ) dan a, b,c Î. Jka R merupakan RHD Eucldes, Transformaskan a, b, c ke bass orthonormal! Penyelesaan a, b 0, a, c 0, b, c 0 a b c + - + ( ) 6 + + 5 0 - + + ( ) 0 5 Msalkan H {a, b, c} maka H merupakan hmpunan orthogonal. Dm(R ) jad dapat dtentukan bass orthonormal untuk R. a b c Msalkan s (,-,),(,5,),( s,0,) s - a 6 b 0 c 5 Bass orthonormal untuk R ì adalah ï ü í (,-,),(,5,),(,0,) - ï ý ïî 6 0 5 ïþ 0.4 Perubahan Bass Sepert dketahu baha suatu ruang vektor bsa memlk beberapa bass. Dar sfat nlah tentunya jka terdapat sembarang vektor x dalam suatu ruang vektor V yang memlk hmpunan vektor A dan B sebaga bassnya maka x tentunya merupakan kombnas lner dar vektor-vektor d A dan B. Kajan yang dlakukan sekarang n adalah melhat hubungan antar kombnas lner tersebut. Secara sstemats, langkah-langkahnya dapat dlhat sepert berkut n; Jka V ruang vektor, S { s, s,, s n } merupakan bass V maka untuk sembarang x Î V, dapat dtulskan : x ks + ks + K + k n sn dengan k, k,, k n skalar. k, k,, k n juga dsebut koordnat x relatf terhadap bass S. ék k x s dsebut matrks x relatf terhadap bass S. M k ë \n [ ] Jka S merupakan bass orthonormal, maka Langkah Past Menuju Sukses 9

[ x] é x, s, s x s M, ë x sn Jka A {x, x } dan B {y, y } berturut-turut merupakan bass dar V, maka untuk sembarang z Î V z z dan [ z ] B? bsa ddapatkan [ ] A é é ëb ëd éa x ddapatkan x a + b...() ëb y y a c MIsalkan [ x ] B dan [ x ] B Dar [ ] B Dar [ ] B Untuk [ ] éc x ddapatkan x c + d...() ëd y y ék z ddapatkan z k A x + k x...() ëk dan [ z ] B. Bagamana hubungan [ ] A Dengan melakukan substtus dar persamaan dan ke persamaan ddapatkan: z k ()() ay + by + k cy + dy ()() k a + k c y + k b + k d y In berart [ z] P[ z] B ék a + k c éa cé k k b + k d ëb d k ë ë P dsebut matrks transs dar bass A ke bass B. Secara umum, jka A { x, x,, x n } dan B { y, y,, y n } berturut-turut merupakan bass dar ruang vektor V, maka matks transs bass A ke bass B adalah: P é[ ] [ ] [ ] ë x x B L x B n B Jka P dapat dbalk, maka P - merupakan matrks transs dar bass B ke bass A. A Langkah Past Menuju Sukses 94

Contoh 0.6 Dketahu A { v, } dan B { x, y } berturut-turut merupaka bass R, dengan v (,), (,), x (,) dan y (-, -) Tentukan: a. Matrks transs dar bass A ke bass B! éæ - ö b. Htung ç ç ë çè ø A c. Htung éæ - ö ç ç ë çè ø B dengan menggunakan hasl pada (b)! d. Matrks transs dar bass B ke bass A! Penyelesaan éa é a. Msalkan [ v] B maka é - é a éa é 0, ddapatkan dan untuk ëb ë ë - ë b ëb ë- éc é é - é c éc é- [ ] B maka, maka ddapatkan ëd ë- ë - ë d ëd ë- 5 b. Msalkan Jad matrks transs dar bass A ke bass B adalah: éæ - ö ék ék é maka, ddapatkan ë A k -ë ë ç çè ø k ë 0 P é - ë- - 5 0 c. Dar (a) dan (b) ddapatkan P é - ë- - 5 0 P éæ - ö é - ç é é ç 5 ëè ø - - - A ë ë ë dan éæ - ö é ç ç ëè ø - A ë sehngga d. Matrks transs dar bass B ke bass A adalah P - dengan P merupakan matrks transs terhadap bass A ke bass B. 5 Jad P é - - - merupakan matrks transs dar bass B ke bass A. 4 ë 0 Langkah Past Menuju Sukses 95

Lathan. Dketahu a, b ab + a b dengan a) (a,a dan b) (b,b. Tunjukkan sfat Hasl kal dalam yang tdak dpenuh!. Dketahu a, b ab - ab + ab dengan a (a,a,) a dan b (b,b,) b. Perksa apakah a, b merupakan hasl kal dalam atau tdak! Jka tdak tentukan aksoma mana yang tdak dpenuh!. R merupakan RHD dengan hasl kal dalam u, v u v + u v + u v dengan u (u,u,) u dan v (v,v,) v. W adalah subruang R yang memlk bass B { (-,, ), (,, -) } a. Transformaskan B menjad bass orthonormal! b. Msalkan x (,, -4) d R, nyatakan x y + z dengan y Î orthogonal terhadap W. W dan z 4. R merupakan RHD dengan hasl kal dalam u, v u v + u v + u v dengan u (u,u,) u dan v (v,v,) v. W adalah subruang R yang memlk bass C { b (-, 0, -), b (,, ) } a. Htung sn b jka b adalah sudut antara b dan b! b. Tentukan jarak antara b dan b! c. Msalkan x (,, -) d R, nyatakan y dan z adalah komponen dar x, dengan y Î W dan z orthogonal terhadap W. Tentukan y dan z! é 5. Dketahu P merupakan matrks transs dar bass A terhadap bass B, -ë dengan A { a, a } dan B { b, b } merupakan bass R. Jka x a a, tentukan [x] B! ì é é0 é ü ì é é0 é ü - 6. Dketahu A ï í,, ï ý dan B ï í 0,, - ï ý ïî ë ë ë ïþ 0 ïî ë ë ë ïþ tentukan a. x b. Matrks transs dar bass A ke bass B c. [x] B, bass R. Jka [ ] é x, A ë Langkah Past Menuju Sukses 96