Akhmad Nurcahyadi +62-21-515-1141 akhmad.nurcahyadi@dwsec-id.com For subscription of our Daily Focus, please contact us at research@dwsec-id.com Market Index Last Trade Chg (%) MoM YoY JCI 5,214.4 0.5 0.5 18.2 MSCI EM 959.9 0.5 1.8-2.2 HANG SENG 24,216.0 0.8 3.3 5.4 KOSPI 1,921.0-0.2 0.0-1.3 FTSE 6,542.2 0.6 3.2-3.8 DJIA 17,613.7-0.2 2.1 8.5 NASDAQ 4,661.5-0.1 0.2 13.4 Key Rates Last Trade Chg (bps) MoM YoY Policy Rate 7.75 0 25 25 3yr 7.46 0-21 -54 10yr 7.86-6 -37-83 FX Last Trade Chg (%) MoM YoY USD/IDR 12,601.00 0.0-0.9 4.6 USD/KRW 1,081.49-0.8-1.6 2.3 USD/JPY 117.93-0.4 0.1 13.2 USD/CNY 6.20-0.1 0.2 2.6 Commodities Last Trade Chg (%) MoM YoY WTI 45.9-0.4-21.0-47.0 Gold 1,230.6-0.2 3.1-1.2 Coal 61.8-1.0-0.6-25.4 Palm Oil 725.0 0.7 3.9-15.4 Rubber 123.4 0.0 10.6-27.5 Nickel 15,100.0-1.3-9.4 6.3 Copper 6,017.0-1.2-7.3-17.9 Tin 19,525.0-1.9-2.5-10.2 JCI Index VS MSCI Emerging Markets Promising outlook at a premium Sebagai akibat lebih rendahnya penjualan beberapa produk, Kalbe Farma (KLBF) memperkirakan pertumbuhan nilai penjualan tahun lalu hanya akan bertumbuh sekitar 8% hingga 9%, atau berada jauh dibawah pertumbuhan tahun lalu sebesar 17,4%YoY. Pelemahan pertumbuhan tersebut juga berada dibawah angka ekspektasi atau target pertumbuhan perusahaan (2014) yaitu sebesar 13%. Terlepas dari kinerja yang diharapkan akan lebih rendah dari target semula, pihak manajemen tetap meyakini tahun ini akan tetap mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi. KLBF mentargetkan pertumbuhan penjualan akan berkisar antara 10% hingga 15% tahun ini, sedangkan laba bersih juga diperkiran akan bertumbuh signifikan. Namun demikian, kami tetap melihat adanya potensi tidak tercapainya target tersebut bila kondisi tekanan pada nilai tukar rupiah terus berlanjut (seperti yang terjadi pada tahun lalu). Hal tersebut telah mendorong KLBF untuk menaikan harga jual produknya di tahun 2014 sebesar 3% dan berencana akan kembali menaikannya pada tahun ini sebagai upaya untuk menjaga marjin saat rupiah akan melemah semakin tajam. Disamping hal tersebut, KLBF juga tengah memfokuskan dan memperkuat bisnisnya di pasar luar ekspor, dengan harapan akan meneriman penjualan dalam bentuk US dolar. Adapun fokus pasar yang akan dikembangkannya antara lain adalah Asia Tenggara, Nigeria dan Afrika. Hingga saat ini kami masih melihat potensi pertumbuhan KLBF dan industry farmasi di Indonesia, sebagai akibat dari potensi berlanjutnya kenaikan belanja kesehatan di Indonesia. Program Jamkesmas yang telah mencakup sekitar 40% hingga 50% dari total populasi Indonesia (2014) dan ditargetkan akan mencapai 100% pada akhir tahun 2019 juga kami lihat akan menjadi katalis pertumbuhan lainnya. Tahun ini perusahaan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1.0tr (80% untuk peningkatan kapasitas produksi, 15% untuk pengembangan produk dan sisanya untuk ekspansi pasar di luar negeri). Berdasarkan penutupan transkasi perdagangan kemarin, KLBF ditransaksikan pada 41.1x current P/E dan 33.1x FY15F P/E atau berada diatas rata rata industrinya sebesar 22.7x P/E. JakCons Index and KLBF IJ (pt) JCI MSCI EM (pt) 1,200 5,500 4,500 1,000 3,500 800 05/13 02/14 11/14 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Research
Local flashes BBYB: Setelah IPO, Bank Yudha Bhakti Incar Laba Rp48,34 Miliar. PT Bank Yudha Bhakti Tbk menargetkan laba sebesar Rp48,34 miliar atau tumbuh 170% tahun ini. Bank Yudha Bhakti yang hari ini mencatat saham perdana di Bursa Efek Indonesia menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 33% menjadi Rp 2,665 triliun. Bank Yudha Bhakti melepas 11,93% saham ke bursa senilai Rp34,5 miliar. Michael Hoetabarat, Direktur Utama Bank Yudha Bhakti, mengatakan untuk mencapai target bank akan merelokasi jaringan kantor dan meluncurkan produk berbasis teknologi informasi seperti pelucuran ATM. (Bisnis Indonesia) PWON: Perusahaan Investasi Singapura lepas 4,9% sahamnya di PWON. The Government of Singapore Investment Corporation (GIC) telah menjual sebanyak 4,9 persen sahamnya di perusahaan real estate Indonesia, Pakuwon Jati Tbk (PWON) senilai hampir US$90 juta pada Senin, 12 Januari 2015. Penjualan dilakukan perusahaan investasi pemerintah negeri Singa itu sebanyak 2,36 miliar lembar saham seharga Rp478 per lembar, atau dengan harga 8,1 persen lebih rendah dari harga penutupan Rp520. (Iqplus) MEDC: Medco Energi Incar Blok Migas Baru Di Oman. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) menggenjot ekspansi dengan mengincar sejumlah blok minyak dan gas baru di Oman. Sekretaris Perusahaan Medco Energi Internasional Imron Gazali mengatakan negara di Timur Tengah tersebut menyimpan cadangan migas yang besar dengan dukungan struktur geologi dan sistem petroleum yang menunjang. Apalagi emiten berkode MEDC ini telah hampir 10 tahun beroperasi di Oman. (Bisnis Indonesia) BBNI: Bank BNI Targetkan Fee Based Income Naik 15%-20%. PT Bank Negara Indonesia Tbk membidik pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income) sebesar 15%-20% dari bisnis wealth management. Purnomo Soetadi, EVP Customer Product Development BNI, mengatakan perolehan fee based tahun lalu mencapai sekitar Rp400 miliar. Peningkatan fee based tahun ini akan ditopang penjualan produk investasi kepada nasabah perseroan. (Bisnis Indonesia) ANTM: Eksplorasi Emas, Nikel dan Bauksit, Antam Gelontorkan Dana Rp1 M. Perusahaan pelat merah di sektor pertambangan emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menganggarkan dana awal sebesar Rp1 miliar dalam menjalankan eksplorasi komoditas emas, nikel dan bauksit. "Eksplorasi emas dilaksanakan di daerah Pongkor, dan Papandayan, Jawa Barat, Batangsai Jambi dan Air Niru serta Telatang, Bengkulu," kata Sekretaris Perusahaan ANTM Tri Hartono. (Metro TV News) FASW: Fajar Surya Patok Target Penjualan Naik 10%. PT Fajar Surya Wisesa Tbk. (FASW) menargetkan pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini. Sekretaris Perusahaan Fajar Surya Wisesa Marco Hardy mengatakan pihaknya tidak bisa menggenjot produksi karena kapasitas pabrik perseroaan saat ini sudah mencapai titik maksimal. Kapasitas pabrik kami saat ini 1,2 juta ton per tahun, sedangkan yang sudah terpakai mencapai 1,1 juta ton, katanya. (Bisnis Indonesia) CSAP: Catur Sentosa Bidik Pendapatan Rp 8 Triliun. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), pengelola gerai Mitra10 dan Atria, menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini mencapai Rp 8 triliun atau tumbuh 15-20 persen dibandingkan proyeksi akhir 2014 senilai Rp 7 triliun. Sekretaris Perusahaan Catur Sentosa Idrus Widjajakusuma mengatakan, tahun ini, perusahaan akan lebih fokus ke ritel, seiring tren peningkatan pada segmen tersebut. Perseroan akan menggenjot pengembangan ritel bahan bangunan melalui Mitra10. (Berita Satu) 2
Technical analysis Recommendation Trading Buy Target price 5.226 Stop-loss 5.157 Close 5.214 Investor sentiment Sentiment penurunan harga minyak dan data ekonomi regional masih menjadi sentiment yang akan berpengaruh kepada perdagangan hari ini. Indikator GC = Golden-cross DC = Dead-cross UP = Up DN = Down NM = Normal Stoch DN MACD DN PSAR UP Volume UP AC = Accumulation Dis = Distribution OB = Overbought OS = Oversold Daily Chart Pada perdagangan kemarin indeks dibuka langsung menguat sampai kepada akhir sesi dimana volumepun menyertai penguatan ini, pergerakan indeks masih dalam trend sideways dengan range antara 5167-5243. Indicator stochastic dan MACD cenderung menurun walaupun PSAR masih memberikan Signal bullish. Hal ini mengidikasikan indeks masih akan melanjutkan penguatan pada hari ini. Intraday Chart Pada perdagangan kemarin indeks cenderung bergerak sideways dengan kecenderungan menguat seperti prediksi kami. Peningkatan volume yang significant hanya terjadi pada awal perdagangan, namun sepanjang hari indicator mendukung penguatan sehingga terbuka peluang pada hari ini masih akan naik. Chart 1. Daily chart Chart 2. Intraday chart Source: HOTS, Source: HOTS, 3
Stocks on our focus list Recommendation Trading Buy/Sell On Strength Target price 835 Stop-loss 795 Entry price 820 Close 820 Indikator GC = Golden-cross Stoch UP MACD UP PSAR UP Volume UP AC = Accumulation BPD Jabar Banten (BJBR) Setelah mengalami koreksi sehat saham perseroan kemarin kembali naik, kenaikan ini didukung oleh volume, semua indicator menunjukan adanya minat beli yang meningkat, demikian pula bila dilihat memakai chart 60 menit, namun indicator 60 menit menunjukan saham perseroan mulai masuk ke zona overbought. Kami melihat pada hari ini harga saham perseroan masih akan naik namun hati-hati dengan aski profit taking sehingga strategi yang digunakan trading beli diharga 820 dan jual di 835 namun tetap jaga stop loss di 795. DC = Dead-cross UP = Up DN = Down NM = Normal Dis = Distribution OB = Overbought OS = Oversold Chart 3. BJBR Source: HOTS, 4
Recommendation Sell Target price 1070 Entry price 1.095 Close 1.095 Indikator GC = Golden-cross Stoch DC MACD UO PSAR UP Volume UP AC = Accumulation PT. Erajaya Swasembada (ERAA) Saham perseroan dalam jangka pendek masih dalam trend turun, dimana pada perdagangan kemarin saham perseroan gagal ditutup di area positif, tidak dapat menembus resistance downtrend channelnya, indicator stochastic telah death cross. Bila melihat chart 60 menit saham perseroan pada awal perdagangan tertekan dan diperdagangkan dalam trend sideways namun pada jam terakhir tekanan jual kembali muncul, kami perkirakan saham perseroan masih akan terkena tekanan jual dengan target penurunan di level 1070. DC = Dead-cross UP = Up DN = Down NM = Normal Dis = Distribution OB = Overbought OS = Oversold Chart 4. ERAA Source: HOTS, 5
Recommendation Target price 510 Stop-loss 465 Selling Price 467 Close 479 Indikator GC = Golden-cross Buy On Weakness Stoch DN MACD DN PSAR DN Volume UP AC = Accumulation PT. Pakuwon Jati Tbk (PWON) Pada perdagangan kemarin, saham perseroan tertekan oleh aksi jual yang juga disertai peningkatan volume yang significant. Anjloknya harga telah menciptakan gap. Semua indicator menunjukan saham perseroan masih akan mengalami tekanan jual namun bila melihat dari chart 60 menit terlihat saham perseroan sudah mulai stabil, sehingga kami prediksi penurunan harga saham akan terbatas hari ini dan dapat dimanfaatkan untuk beli ketika koreksi dengan target untuk beberapa hari di 510. Sehingga strategi yang digunakan adalah beli ketika melemah namun tetap jaga level stop loss di 465. DC = Dead-cross UP = Up DN = Down NM = Normal Dis = Distribution OB = Overbought OS = Oversold Chart 5. PWON Source: HOTS, 6
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD (pt) JCI Composite Index (L) 5,300 USD/IDR (R) 5,200 5,100 5,000 4,900 4,800 4,700 4,600 10/14 10/28 11/11 11/25 12/9 12/23 1/6 Source: Bloomberg, (IDR) 12,900 12,700 12,500 12,300 12,100 11,900 11,700 11,500 11,300 Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative) (%, %p) 24 20 16 12 8 4 0-4 0.5 0.9 1.0 0.1 Note: Relative to MSCI EM Index Source: Bloomberg, Absolute Relative 20.6 18.8-1.8-1.2 1D 1W 1M 1Y Chart 8. Foreigner s net purchase (EM) Chart 9. Energy price (USDmn) 400 300 200 100 0-100 -200-300 -400-500 -600-26 -77 75 194 Note: The latest figure for India is January, 12 th Source: Bloomberg, Chart 10. Non-ferrous metal price 25-29 -63 1 Day 5 Days 338-203 21 42-476 Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India (USD/b) Brent (L) CPO(R) (USD) 90 2,500 80 2,400 2,300 70 2,200 60 2,100 50 2,000 40 1,900 10/14 10/14 11/14 11/14 12/14 12/14 1/15 Source: Bloomberg, Chart 11. Precious metal price (D-3M=100) Copper Nickel Tin 110 105 100 95 90 85 80 75 105 100 95 90 85 80 Silver Gold Platinum 70 10/14 11/14 12/14 1/15 Source: Bloomberg, 75 10/14 11/14 12/14 1/15 Source: Bloomberg, 7
Table. Key valuation metrics Company Name BANKING Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)* (IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14 Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,000 320,515 0.0-0.8-1.9 32.7 19.4 16.9 4.2 3.5 23.4 22.3 Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,750 250,833-0.7 0.2 0.0 22.2 12.7 11.1 2.5 2.1 20.8 20.5 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 11,825 291,713 0.6 2.6 1.5 41.2 12.2 10.8 3.0 2.5 27.0 25.0 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 6,150 114,689 1.2 2.1 2.5 45.6 11.3 10.0 2.1 1.8 19.7 19.3 Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,660 44,664 1.0 2.4 4.7 16.5 14.6 12.2 1.3 1.3 9.6 10.3 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 3,985 23,274-0.3 0.0-4.4-10.4 11.5 9.6 2.0 1.7 18.7 19.1 PROPERTY Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 1,075 5,058-2.3-1.4 0.0 59.3 14.2 10.9 2.0 1.7 16.4 18.2 Ciputra Property Tbk PT CTRP 855 5,258-0.6 4.3-1.7 28.6 12.5 10.0 N/A N/A 10.2 13.9 Pakuwon Jati Tbk PT PWON 479 23,068-7.9-7.0-6.1 49.7 12.0 11.2 4.2 3.3 40.2 32.5 Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 590 11,593 0.0 6.3 1.7 18.5 9.1 8.4 1.8 1.6 21.6 19.7 Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,970 36,193 1.8 3.7 10.4 29.2 12.7 14.2 2.7 2.4 24.3 17.2 CONSTRUCTION Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 1,140 3,887-0.4 5.1 3.6 86.9 24.1 19.7 4.8 4.3 19.3 21.2 Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 3,575 6,440-0.3 3.3 16.1 114.1 21.2 17.3 3.7 3.1 18.7 19.7 Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 3,620 22,260 0.6 1.8 8.2 86.6 33.8 27.1 6.0 5.2 18.5 19.2 Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,745 18,135 2.0 5.8 12.6 184.8 34.8 26.1 7.7 5.9 23.5 25.3 Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,430 13,910 0.4 2.5 17.2 180.4 33.6 26.3 5.1 4.4 16.2 17.1 RETAIL & CONSUMER Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 7,425 65,195 0.0 0.7 13.4 10.4 15.9 14.0 2.5 2.2 15.0 15.7 Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,810 84,844 1.4 0.0 2.0 26.6 40.0 33.2 9.0 7.7 23.5 24.3 Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 5,400 8,964 0.0 8.3 1.4-13.9 45.1 26.4 3.5 3.1 7.9 12.6 Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 33,000 251,790 2.8 1.6 6.5 22.1 45.5 40.9 55.1 49.4 125.7 126.5 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 12,725 74,199 1.8-1.0 8.8 25.4 28.0 24.2 5.2 4.7 19.3 19.8 Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 770 5,464 0.7-2.5 3.4-37.1 13.9 13.0 1.6 1.5 12.0 12.0 Mayora Indah Tbk PT MYOR 21,400 19,139-1.2-10.1-7.5-14.9 40.4 22.7 4.6 3.9 11.8 18.7 Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 760 13,034-0.7-5.0-3.2 5.6 23.0 20.0 5.6 4.6 26.2 25.5 Gudang Garam Tbk PT GGRM 60,000 115,445-0.2-3.9 0.5 40.8 21.5 18.8 3.5 3.1 17.2 17.2 Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,310 6,631 0.0 0.4 0.8 24.2 32.5 25.2 7.0 5.7 22.7 23.3 AUTOMOTIVE Astra International Tbk PT ASII 7,175 290,469 2.5 1.8 0.0 2.5 14.4 13.2 3.1 2.7 21.7 20.7 Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,800 10,508 0.0-0.7 21.0-27.6 25.7 15.7 1.8 1.7 5.3 8.1 Astra Otoparts Tbk PT AUTO 3,755 18,098-2.0-2.8-1.2 9.2 16.7 13.9 2.0 1.8 12.2 13.5 TELECOMMUNICATION Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,840 286,272 0.2 0.9 0.5 29.1 18.3 16.8 4.1 3.7 23.0 22.5 XL Axiata Tbk PT EXCL 4,400 37,552 1.7-7.1-12.9-15.8 232.1 30.4 2.5 2.3 3.1 7.2 Indosat Tbk PT ISAT 4,470 24,290-0.3 5.8 6.8 11.8 20.2 32.8 1.6 1.5-2.3 4.1 INFRASTRUCTURE Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 7,000 47,600 0.4 0.0 1.4 41.4 30.2 26.1 4.6 4.2 15.5 16.3 Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 9,425 45,207 0.3 2.4-1.3 61.1 32.1 24.4 8.6 5.7 30.0 27.1 MINING Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 1,085 10,349-0.5 5.9 11.9 9.6 N/A 28.0 0.8 0.8 0.0 3.3 Timah Persero Tbk PT TINS 1,185 8,826-0.4 1.3 0.0 28.5 15.4 13.0 1.6 1.5 11.3 13.3 Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 11,200 25,806-2.8-7.2-13.5 22.4 12.2 12.3 2.9 2.6 24.7 22.3 CEMENT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 24,650 90,742 1.9 1.8-1.7 12.3 17.5 16.0 3.6 3.2 21.5 20.9 Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 2,160 16,552-0.7-0.7-6.1-9.2 17.5 15.3 1.8 1.7 10.5 11.1 Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 16,150 95,794 1.3 1.4-2.3 4.0 16.8 15.4 4.0 3.5 25.1 24.3 Source: Bloomberg, *Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates 8
Sector performance Top 10 market cap performance Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%) Agricultural 2,331.3-0.4 BMTR IJ 2010 28,539 16.18 Mining 1,262.9 2.0 MNCN IJ 2900 41,401 8.4 Basic-Industry 541.5 1.1 CPRO IJ 132 5,342 7.32 Miscellaneous Industry 1,262.9 2.0 BHIT IJ 302 11,740 7.1 Consumer Goods 2,191.5 1.2 MSKY IJ 1800 12,715 5.88 Property & Construction 536.9-0.7 ELSA IJ 635 4,635 (2.31) Infrastructure 1,141.0-0.3 BJBR IJ 820 7,951 3.14 Finance 731.7 0.1 UNVR IJ 33000 251,790 2.80 Trade 894.0 1.8 SCMA IJ 3380 49,421 2.74 Composite 5,214.4 0.5 MPPA IJ 3080 16,564 2.67 Source: Bloomberg Top 5 leading movers Top 5 lagging movers Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close ASII IJ 2.5 7,175 PGAS IJ -3.0 5,625 UNVR IJ 2.8 33,000 PWON IJ -7.9 479 BMTR IJ 16.2 2,010 BMRI IJ -0.7 10,750 MNCN IJ 8.4 2,900 SMAR IJ -5.6 6,800 BBRI IJ 0.6 11,825 ADRO IJ -3.0 965 Source: Bloomberg Economic Calendar Time Currency Detail Forecast Previous 1:00am JPY Prelim Machine Tool Orders y/y 36.6% 2:45am EUR French CPI m/m 0.0% -0.2% Tentative EUR European Court of Justice Ruling 5:00am EUR Industrial Production m/m 0.0% 0.1% Tentative EUR German 10-y Bond Auction 0.74 1.1 8:30am USD Core Retail Sales m/m 0.1% 0.5% 8:30am USD Retail Sales m/m 0.2% 0.7% 8:30am USD Import Prices m/m -2.7% -1.5% 10:00am USD Business Inventories m/m 0.2% 0.2% 10:30am USD Crude Oil Inventories 1.2M -3.1M 1:01pm USD 30-y Bond Auction 2.85 2.8 2:00pm USD Beige Book 6:50pm JPY Core Machinery Orders m/m 4.8% -6.4% 6:50pm JPY PPI y/y 2.2% 2.7% Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory Disclaimers This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. PT Daewoo Securities Indonesia 2015. 9