MODEL PENENTUAN HARGA DAN KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAIN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KAPASITAS PRODUKSI ABSTRAK
|
|
- Widyawati Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 ODEL PEETUA HARGA DA KEPUTUSA PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAI DEGA EPERTIBAGKA KAPASITAS PRODUKSI Evi Yuliawati, I yoman Pujawan dan Stefanus Eo Wiratno Jurusan Teni Industri Institut Tenologi Sepuluh opember (ITS) Surabaya Kampus ITS Suolilo Surabaya, evi_y_widodo@yahoo.com ; pujawan@ie.its.ac.id ABSTRAK Kompetisi dan persaingan pasar global mendorong perusahaan untu dapat memenuhi ebutuhan onsumen aan produ/jasa secara murah, berualitas dan cepat. Duungan tenologi informasi dan omuniasi yang berembang dengan cepat memunginan seluruh pelau industri untu meningatan daya saingnya dengan melauan oordinasi perencanaan produsi dan mengurangi biaya-biaya yang dianggap tida efisien. Tuntutan-tuntutan tersebut membuat oordinasi pengambilan eputusan antara elemen-elemen yang ada dalam supply chain menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untu menghasilan model dan penyelesaian penentuan harga dan eputusan produsi/order dengan mempertimbangan apasitas produsi. odel diformulasian sebagai on Linear Programming dengan fungsi tujuan memasimalan euntungan sebuah supply chain berdasaran ebijaan harga yang ditetapan secara bersama antara pabri dan distributor. Sema penentuan harga diawali etia pabri menetapan harga jualnya yang emudian direspon oleh distributor dengan mengembangan eputusan order dan harga jual e pelanggan. Berdasaran eputusan order dari distributor selanjutnya pabri aan melauan perencanaan produsi berdasaran permintaan yang masu. Percobaan dengan menggunaan data-data numeri dilauan untu membandingan performansi model. Perbandingan aan dilauan antara senario oordinasi supply chain dengan senario supply chain tanpa oordinasi, dan antara model dengan apasitas dengan model tanpa apasitas mili Zhao dan Wang (2002). Kemudian untu melihat pengaruh perubahan parameter terhadap perilau model dilauan analisis sensitivitas terhadap dua parameter yaitu apasitas produsi cap dan sensitivitas harga terhadap permintaan c. Kata unci : oordinasi supply chain, penentuan harga dan eputusan produsi/order, batasan apasitas produsi PEDAHULUA Kompetisi dan persaingan pasar global mendorong perusahaan untu dapat memenuhi ebutuhan onsumen aan produ/jasa secara murah, berualitas dan cepat. Duungan tenologi informasi dan omuniasi yang berembang dengan sangat cepat memunginan seluruh pelau industri untu meningatan daya saingnya dengan melauan oordinasi perencanaan produsi dan mengurangi biaya-biaya yang dianggap tida efisien. Tuntutan-tuntutan tersebut membuat oordinasi pengambilan eputusan antara elemen-elemen yang ada dalam supply chain menjadi sangat penting.
2 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Kebijasanaan pricing (penentuan harga) dalam supply chain merupaan permasalahan menari yang menjadi perhatian para peneliti, prinsip ebijaan ini adalah membagian euntungan yang diperoleh oleh distributor sebagai hasil emitraan dengan pabri. Penerapan strategi ini selain aan meningatan euntungan perusahaan pada supply chain juga aan mengurangi variabilitas permintaan dan produsi. Penelitian ini aan mengembangan model yang telah diperenalan oleh Zhao dan Wang (2002) tentang gabungan antara penentuan harga dan eputusan produsi/order untu supply chain yang tida mempertimbangan batasan apasitas pada pabri. engingat dalam enyataannya apasitas produsi pabri selalu terbatas maa penelitian ini berupaya untu memasuan batasan apasitas pada model. REVIEW PEELITIA TERDAHULU Sampai saat ini sudah cuup banya penelitian yang membahas mengenai gabungan antara penentuan harga dan eputusan produsi/order. odel pertama ali diperenalan oleh Whitin (1955). odel ini menggabungan penentuan harga dan model Economic Order Quantity tradisional, dimana permintaan berbanding linier terhadap harga, untu memasimalan euntungan yang dicapai perusahaan. Thomas (1970) melauan pengembangan model simultan untu penentuan harga dan eputusan produsi/order pada single produ dengan permintaan deterministi dalam ranga mencapai tujuan masimasi euntungan. Zhao et al. (2002) membahas oordinasi supply chain, satu pabri dan satu distributor, dengan single produ untu memasimasi euntungan yang diperolehnya. Hasil penelitian menunjuan bahwa dengan oordinasi antara elemen dalam supply chain dapat meningatan euntungan sebesar 21.1%. odel permintaan stoasti ditunjuan oleh Lee et al. (1986) dan Federgruen et al. (1999), model yang diembangan menggunaan fungsi concave untu masimasi euntungannya. Tida berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini juga fous untu single produ, harga yang dinamis dan finite dan infinite horison perencanaan. Ertex et.al. (2002) menjelasan model yang bertujuan untu mencapai euntungan masimal pada supply chain dua stage (pemaso dan pembeli) dengan single produ. Wang (2007) menetapan horison perencanaan pada single-period dalam mengembangan model dua stage supply chain, satu pabri dan satu distributor, dimana pabri harus membuat trade off eputusan outsourcing. Hsieh (2008) mengembangan model yang menunjuan oordinasi antara satu Original Equipment anufacturer (OE), satu pabri dan satu distributor. Pengambilan eputusan dilauan dalam ranga memasimalan euntungan supply chain pada tiga senario yang dibuat yaitu : (i) hubungan antara OE-pabri (ii) hubungan antara pabri -distributor dan (iii) hubungan antara OE-pabri-distributor. FORULASI ODEL DA ETODE PEYELESAIAYA Pada penelitian ini terdapat beberapa asumsi yang digunaan yaitu : permintaan bersifat deterministi namun bersifat dinamis dengan adanya pengaruh harga ( pricesensitive), lead time pemenuhan permintaan adalah nol, tida terjadi shortage dan baclogging dalam pemenuhan permintaan dari distributor serta pabri mengetahui secara lengap informasi tentang parameter biaya dan permintaan dari distributor. Parameter yang digunaan dalam model ini meliputi : P = Harga pada distributor selama periode P = Harga pada pabri selama periode Q = Jumlah produ yang diorder oleh distributor selama periiode A-11-2
3 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Q = Jumlah produ yang diprodusi oleh pabri selama periiode f(q ) = Fungsi untu biaya pada distributor, tida termasu biaya pembelian dari pabri f (Q ) = Fungsi untu biaya produsi pada pabri setiap periode, termasu didalamnya biaya bahan bau f (Q ) = Fungsi untu biaya pada distributor sehubungan dengan proses pembelian dan pemesanan. I = Jumlah persediaan distributor pada ahir periode I = Jumlah persediaan pabri pada ahir periode D (P ) = Permintaan pada distributor yang merupaan fungsi pricing pada periode h = Biaya penyimpanan per unit pada distributor setiap periode h = Biaya penyimpanan per unit pada pabri setiap periode a = Permintaan masimum pada periode b = Sensitivitas permintaan terhadap harga Cap = Kapasitas produsi masimal pada setiap periode c = Sensitivitas harga terhadap permintaan (1/ b ) cap P = Harga pada distributor selama periode setelah pertimbangan apasitas cap Q = Jumlah produ yang diorder oleh distributor selama periiode setelah pertimbangan apasitas Terdapat dua senario yang aan dibandingan dalam penelitian ini, yaitu senario oordinasi supply chain dan senario tanpa oordinasi supply chain. Selain itu aan dibandingan juga senario-senario tersebut dalam model apasitas terhadap model tanpa apasitas. Karateristi sistem untu supply chain yang tida teroordinasi antara pabri dan distributor adalah sebagai beriut : 1. Pabri menentuan harja jual epada distributor dimana harga jual bervariasi selama periode. 2. erespon harga yang ditetapan oleh pabri, distributor aan menentuan harga jualnya e pasar dan jumlah produ yang aan dipesan e pabri. Jumlah pesanan ditentuan berdasaran pertimbangan apasitas produsi dan jumlah persediaan yang dimilii pabri. 3. Pabri aan membuat rencana produsi sesuai pesanan dari distributor dengan mempertimbangan apasitas produsi dan persediaan yang dimilii. Beriut ini gambaran dari arateristi sistem senario supply chain untu model dengan batasan apasitas produsi. P Pabri Distributor Q < Cap + I-1 Q, P Q Cap + I-1 Q cap = Q P cap = P Q cap = Cap + I-1 P cap = P (1+c) Pabri Q cap I-1 Q Cap Gambar 1 Karateristi Sistem Pada penelitian ini permintaan pada distibutor bersifat deterministi dan price-sensitive yang artinya permintaan aan menurun secara linier bergantung pada harga, sehingga fungsi untu permintaan dapat ditulis sebagai beriut : D P a b P A-11-3
4 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 odel untu oordinasi Supply Chain : Pabri-Distributor Fungsi Tujuan ax Z P a b P f Q f P, Q, Q 1 Fungsi Pembatas I I 1 Q a b P 0 I I 1 Q Q 0 Q I 0 I 0 Q 0 Cap Q 0 a P b 1,..., 0 odel pada Pabri Fungsi Tujuan ax Z Q Fungsi Pembatas I I 1 Q Q 0 Q I Q 0 Cap 0 Q hi h I P Q f Q h I 1 1,..., Perbedaan dengan model mili Zhao dan Wang (2002) terleta pada fungsi pembatas edua dimana model menambahan batasan apasitas produsi pada pabri. odel pada Distributor Fungsi Tujuan ax Z P a b P P P, Q 1 Fungsi Pembatas I I 1 Q a b P 0 I 0 Q 0 a P 0 b 1,..., Q f Q hi A-11-4
5 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Algoritma Penyelesaian odel Penyelesaian model untu menghasilan nilai Q cap, P cap dan Q pada penelitian ini dilauan dengan menggunaan algoritma beriut : Langah 1 : Tetapan I 0 = 0 Langah 2 : Tentuan nilai dimana = 1,2,..., dan nilai a untu masing-masing. Langah 3 : Tetapan P (0) = 0 dan tentuan nilai P untu =1 Langah 4 : Tentuan h jia I 0 1 baru jia I 0 Langah 5 : enghitung nilai Q f 0 Langah 6 : enghitung nilai ' 1 1 P 2 a b ( ) a b f ' 1 ( Langah 7 : I I Q a b P Langah 8 : Tetapan nilai Cap Langah 9 : enghitung nilai Q 0 i i i. i i1 cap Langah 10 : enghitung nilai cap P Cap Q P (1 c) P I -1 jia Q jia Q P ) jia jia jia Q jia Q Cap Cap jia jia a b a b Cap Cap Langah 11 : Tentuan Q dengan Q cap - I -1 Q Cap Langah 12 : Ulangi nilai langah 3 sampai = PERCOBAA UERIK I I I 1 1 f f '(0) '(0) I-1-1 Parameter yang digunaan dalam analisis ini mengacu pada contoh numeri yang ada pada hasil penelitian Zhao dan Wang (2002). Parameter -parameter tersebut adalah sebagai beriut =3 ; b=1 ; h =0.5 ; h=1 ; I0=0 ; Cap=1.2 ; c =0.1 Beriut adalah hasil perhitungan untu tiga senario supply chain yaitu senario oordinasi supply chain, senario tanpa oordinasi dengan single price dan senario tanpa oordinasi dengan multiple price Tabel 1 Hasil Perhitungan untu Senario Koordinasi Supply Chain a Q P Z Q Cap P Cap Z Cap Z Cap + Z A-11-5
6 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Tabel 2 Hasil Perhitungan untu Senario Supply Chain Tanpa Koordinasi dengan Single Price a Q P Z Q Cap P Cap Z Cap Z Cap + Z Tabel 3 Hasil Perhitungan untu Senario Supply Chain Tanpa Koordinasi dengan ultiple Price a Q P Z Q Cap P Cap Z Cap Z Cap + Z AALISIS HASIL DA SESITIVITAS Pada bagian beriut aan dibandingan hasil perhitungan contoh numeri pada permasalahan penentuan harga dan eputusan produsi/order dengan mempertimbangan apasitas produsi untu tiga senario. Tabel 4 Perbandingan Tiga Senario Supply Chain SKEARIO Tanpa Koordinasi Dengan PARAETER Single Price ultiple Price Koordinasi Order Pabri Q Order Distributor Q Cap Keuntungan Pabri Z Keuntungan Distributor Z cap Keuntungan SC Z + Z cap Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari beberapa senario yang ada, senario oordinasi antara pabri-distributor memberian euntungan supply chain yang paling bai yaitu sebesar atau lebih tinggi 6.85% dari senario tanpa oordinasi dengan single price dan lebih tinggi 3.45% dari senario multiple price. Untu distributor juga mendapatan peningatan euntungan sebesar 60.59% (dari 3.53 menjadi 7.55) untu single price dan % (dari 3.52 menjadi 7.55) untu multiple price. amun seperti dapat dilihat pada tabel, peningatan euntungan supply chain dan distributor tida diiuti oleh peningatan euntungan yang diperoleh pabri, dimana pada senario ini pabri hanya memperoleh euntungan sebesar 4.15 atau turun 44.01% dari senario tanpa oordinasi dengan single price dan turun 46.73% dari senario multiple price. Selanjutnya aan dibandingan juga model pada penelitian ini dengan model penelitian tanpa apasitas Zhao dan Wang (2002). A-11-6
7 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Parameter Tabel 5 Perbandingan odel Kapasitas dan Tanpa Kapasitas odel Kapasitas (Penelitian ini) Tanpa Koordinasi Single Price ultiple Price Koordinasi Tanpa Kapasitas (Zhao dan Wang, 2002) Tanpa Koordinasi Single Price ultiple Price Koordinasi Order Pabri Q Order Distributor Q Cap Keuntungan Pabri Z Keuntungan Distributor Z cap Keuntungan SC Z + Z cap Tabel 5 memperlihatan bahwa dengan penambahan batasan apasitas euntungan yang diperoleh supply chain turun dari menjadi atau seitar 19.97%. odel dengan apasitas aan cenderung menghasilan euntungan yang lebih lebih rendah bila dibandingan dengan model tanpa apasitas. Ini terjadi arena pada model apasitas distributor terbebani oleh pertimbangan apasitas produsi pabri dalam melauan order. Hal ini mengaibatan pada penurunan order distributor, dan secara otomatis aan meningatan harga jualnya e pelanggan. Analisis Sensitivitas pada Kapasitas Produsi Cap Gambar di bawah memperlihatan bahwa semain besar apasitas produsi maa euntungan yang dicapai oleh pabri aan semain besar. Peningatan apasitas produsi beraibat pada meningatnya jumlah order. Keuntungan Kapasitas Produsi Supply Chain Distributor Pabri Gambar 2 Perubahan Keuntungan arena Perubahan Kapasitas Produsi (cap) Pada sisi distributor semain besar apasitas produsi maa euntungan yang diperolehnya cenderung menurun, namun dapat dilihat pada Gambar 2 terlihat terjadi enaian euntungan pada apasitas 1 dan 1.5, setelah apasitas 1.5 euntungan yang diperoleh distributor cenderung stabil. Penurunan euntungan distributor ini diaibatan oleh meningatnya biaya pembelian dan pemesanan yang ditanggung oleh distributor seiring dengan nainya jumlah order, selain itu harga distributor yang cenderung tetap atau turun yang mengaibatan berurangnya pendapatan yang diterima distributor juga merupaan sebab menurunnya euntungan distributor. Kemudian ondisi stabil dicapai semua piha setelah melewati apasitas produsi 1.42, hal ini menunjuan bahwa pada nilai apasitas tersebut adalah sama dengan ondisi oordinasi supply chain tanpa apasitas. Sehingga secara eseluruhan A-11-7
8 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 terlihat bahwa dengan peningatan apasitas produsi beraibat pada menurunnya euntungan supply chain. Analisis Sensitivitas pada Sensitivitas Harga Terhadap Permintaan c Pada bagian ini aan melihat pengaruh perubahan sensitivitas harga terhadap permintaan terhadap perilau model. Dari gambar di bawah dapat dilihat bahwa semain meningat nilai sensitivitas maa euntungan yang diperoleh oleh pabri adalah cenderung tetap. Hal ini terjadi arena jumlah order dari distributor dan jumlah produ yang aan dibuat oleh pabri relatif stabil, sehingga euntungan yang diperoleh oleh pabri juga relatif stabil. Pada distributor meningatnya nilai sensitivitas aan cenderung mengurangi euntungan yang diperoleh. Peningatan nilai sensitivitas tida menyebaban order bergera atau cenderung tetap. Penurunan euntungan ini disebaban oleh meningatnya harga distributor seiring dengan meningatnya nilai sensitivitas sehingga permintaan aan cenderung rendah, yang pada ahirnya aan menurunan euntungan distributor Keuntungan Sensitivitas Harga Terhadap Permintaan (c) Supply Chain Distributor Pabri Gambar 3 Perubahan Keuntungan arena Perubahan ilai Sensitivitas Harga terhadap Permintaan (c) KESIPULA DA SARA Dari penelitian yang telah dilauan dapat ditari beberapa esimpulan, yaitu : 1. odel dengan batasan apasitas produsi aan menghasilan perubahan terhadap uuran order dan euntungan, bai pada pabri, distributor maupun supply chain. Dimana jumlah order dan euntungan yang diterima masing-masing piha menjadi lebih rendah bila dibandingan dengan model tanpa batasan apasitas. 2. Perubahan dari senario supply chain tanpa oordinasi, bai untu single price maupun multiple price, menjadi senario oordinasi supply chain menyebaban peningatan euntungan supply chain. Sema perubahan euntungan yang terjadi adalah dimana euntungan senario single price lebih ecil bila dibandingan dengan senario multiple price, namun senario multiple price masih lebih ecil bila dibandingan dengan senario oordinasi. Kecenderungan perubahan euntungan yang sama terjadi juga pada model tanpa batasan apasitas. 3. Dari analisis sensitivitas dapat ditari beberapa esimpulan : semain meningat apasitas produsi pabri mengaibatan meningatnya euntungan pabri, namun euntungan yang diperoleh distributor dan supply chain cenderung menurun. ainya nilai sensitivitas harga terhadap permintaan mengaibatan menurunnya euntungan distributor dan supply chain, sedangan euntungan pada pabri relatif stabil. A-11-8
9 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 Saran digunaan untu memberian arahan bagi penelitian lanjutan guna melengapi dan menyempurnaan penelitian ini, beberapa diantaranya adalah : model diembangan dengan mempertimbangan lead time tida sama dengan 0, bisa deterministi atau probabilisti ; model penelitian yang sudah dibuat bisa juga diembangan dengan mengasumsian permintaan probabilisti ; model bisa juga diperluas dengan mempertimbangan apasitas tambahan yang mungin disediaan oleh pabri atau mempertimbangan emunginan untu outsourcing. DAFTAR PUSTAKA Copra, S., and eindl, P. (2004), Supply Chain anagement:strategy, Planning and Operation, 2 nd edition, ew Jersey, Prentice Hall. Ertex, Gurdal and Griffin, Paul. (2002), Supplier - and Buyer-Driven Channels in Two-Stage Supply Chain, IIE Transactions, 34, pp Federgruen, A. and Heching, A. (1999), Combined Pricing and Inventory Control Under Uncertainty, Operations Research, 47(3), pg.454. Hsieh, C.C., and Wu, C.H. (2008), Capacity Allocat ion, Ordering and Pricing Decisions in A Supply Chain with Demand and Supply Uncertainties, European Journal of Operational Research, vol.184, pp Kunreuther, H. and Richard, J.F. (1971), Optimal Pricing and Inventory Decisions for on-seasonal Items, Econometrica, 39(1), pg.173. Kunreuther, H. and Schrage L. (1973), Joint Pricing and Inventory Decisions For Constant Priced Items, anagement Science, 19(7), pg.732. Lee, H.L, Padmanabhan, V., and Whang, S. (1997), The Bullwhip Effect in Supp ly Chains, Sloan anagement Review, 38(3), pp Lee, H. and Rosenblatt,. (1986), A Generalized Quantity Discount Pricing odel to Increase Supplier s Profits, anagement Science, 32(9), pg Pujawan, I.yoman (2005), Supply Chain anagement, Guna Widya. Simchi-Levi, D., Kaminsy, P. and Simchi-Levi, E. (2000), Designing and anaging The Supply Chain, c-graw-hill International Edition. Taha, Hamdy A. (2003), Operations Research : An Introduction, Prentice Hall, 7 th edition. Thomas, Joseph (1970), Price-Production Decisions With Deterministic Demand, anagement Science, 16(11), pg.747. Whitin, T.. (1955), Inventory Control and Price Theory, anagement Science, 2(1), pg.61. Zhao, Wen and Wang, Yunzeng (2002), Coordination of Joint Pr icing-production Decisions in a Supply Chain, IEE Transactions, 34, pp A-11-9
10 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 A-11-10
11 Prosiding Seminar asional anajemen Tenologi VII Program Studi T-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008 A-11-11
KOORDINASI SUPPLY CHAIN SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA MODEL PENENTUAN HARGA & KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER
KOORDIASI SUPPLY CHAI SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR PADA ODEL PEETUA HARGA & KEPUTUSA PRODUKSI/ORDER Evi Yuliawati Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Industri Institut Tenologi Adhi Tama Surabaya Email:
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM SOLUSI PENENTUAN HARGA DAN KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAIN SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR
PERANCANGAN SISTE SOLUSI PENENTUAN HARGA DAN KEPUTUSAN PRODUKSI/ORDER PADA SUPPLY CHAIN SATU PABRIK-SATU DISTRIBUTOR Evi Yuliawati Jurusan Teni Industri Faultas Tenologi Industri Institut Tenologi Adhi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Statisti Inferensia Tujuan statisti pada dasarnya adalah melauan desripsi terhadap data sampel, emudian melauan inferensi terhadap data populasi berdasaran pada informasi yang
Lebih terperinciAplikasi diagonalisasi matriks pada rantai Markov
J. Sains Dasar 2014 3(1) 20-24 Apliasi diagonalisasi matris pada rantai Marov (Application of matrix diagonalization on Marov chain) Bidayatul hidayah, Rahayu Budhiyati V., dan Putriaji Hendiawati Jurusan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN
BAB IV PERHITUNGAN HARGA PREMI BERDASARKAN FUNGSI PERMINTAAN PADA TITIK KESETIMBANGAN Berdasaran asumsi batasan interval pada bab III, untu simulasi perhitungan harga premi pada titi esetimbangan, maa
Lebih terperinciPENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursakti ( )
PENERAPAN DYNAMIC PROGRAMMING DALAM WORD WRAP Wafdan Musa Nursati (13507065) Program Studi Teni Informatia, Seolah Teni Eletro dan Informatia, Institut Tenologi Bandung Jalan Ganesha No. 10 Bandung, 40132
Lebih terperinciOptimasi Non-Linier. Metode Numeris
Optimasi Non-inier Metode Numeris Pendahuluan Pembahasan optimasi non-linier sebelumnya analitis: Pertama-tama mencari titi-titi nilai optimal Kemudian, mencari nilai optimal dari fungsi tujuan berdasaran
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Gambar 3.1 Bagan Penetapan Kriteria Optimasi Sumber: Peneliti Determinasi Kinerja Operasional BLU Transjaarta Busway Di tahap ini, peneliti
Lebih terperinciBAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA
BAB III PENENTUAN HARGA PREMI, FUNGSI PERMINTAAN, DAN TITIK KESETIMBANGANNYA Pada penelitian ini, suatu portfolio memilii seumlah elas risio. Tiap elas terdiri dari n, =,, peserta dengan umlah besar, dan
Lebih terperinciPEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER
PEMODELAN OPTIMALISASI PRODUKSI UNTUK MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMROGRAMAN LINIER Tantri Windarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Surabaya Jl Raya Kedung Baru 98, Surabaya
Lebih terperinciANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE)
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 1 Otober 17 ANALISIS PETA KENDALI DEWMA (DOUBLE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE) DALAM PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI FJLB (FINGER JOINT LAMINATING BOARD)
Lebih terperinciStudi dan Analisis mengenai Hill Cipher, Teknik Kriptanalisis dan Upaya Penanggulangannya
Studi dan Analisis mengenai Hill ipher, Teni Kriptanalisis dan Upaya enanggulangannya Arya Widyanaro rogram Studi Teni Informatia, Institut Tenologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung Email: if14030@students.if.itb.ac.id
Lebih terperinciMODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM
MODEL REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI TAGIHAN AIR PDAM 1,2 Faultas MIPA, Universitas Tanjungpura e-mail: csuhery@sisom.untan.ac.id, email: dedi.triyanto@sisom.untan.ac.id Abstract
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Model Loglinier adalah salah satu asus husus dari general linier model untu data yang berdistribusi poisson. Model loglinier juga disebut sebagai suatu model statisti
Lebih terperinciMANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI (STUDI KASUS DI PT THAMRIN BROTHERS)
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2011 (SNATI 2011) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 17-18 Juni 2011 MANAJEMEN DISTRIBUSI MULTI PRODUK BERDASARKAN BOBOT PROSENTASE PENJUALAN DAN EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI
Lebih terperinciPenempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming
JURAL TEKIK POMITS Vol. 2, o. 2, (2013) ISS: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Penempatan Optimal Phasor Measurement Unit (PMU) dengan Integer Programming Yunan Helmy Amrulloh, Rony Seto Wibowo, dan Sjamsjul
Lebih terperinciANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT
Jurnal Sipil Stati Vol. No. Agustus (-) ISSN: - ANALISA STATIK DAN DINAMIK GEDUNG BERTINGKAT BANYAK AKIBAT GEMPA BERDASARKAN SNI - DENGAN VARIASI JUMLAH TINGKAT Revie Orchidentus Francies Wantalangie Jorry
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL. Sutriani Hidri. Ja faruddin. Syafruddin Side, ABSTRAK
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL Syafruddin Side, Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar email:syafruddinside@yahoo.com Info: Jurnal MSA Vol. 3
Lebih terperinciEstimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter
Estimasi Harga Saham Dengan Implementasi Metode Kalman Filter eguh Herlambang 1, Denis Fidita 2, Puspandam Katias 2 1 Program Studi Sistem Informasi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Unusa Kampus B
Lebih terperinciBAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK
BAB 3 PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK EUCLID, PATTERN MATCHING BERBASIS JARAK MAHALANOBIS, DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS PROPAGASI BALIK Proses pengenalan dilauan dengan beberapa metode. Pertama
Lebih terperinciPENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL
PENGUKURAN PENDAPATAN NASIONAL A. PENDEKATAN PRODUKSI (PRODUCTION APPROACH) Menghitung besarnya pendapatan nasional dengan menggunaan pendeatan produsi didasaran atas perhitungan dari jumlah nilai barang-barang
Lebih terperinciPenentuan Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perkotaan Menggunakan Metode Time Headway
Rea Racana Jurnal Online Institut Tenologi Nasional Teni Sipil Itenas No.x Vol. Xx Agustus 2015 Penentuan Nilai Eivalensi Mobil Penumpang Pada Ruas Jalan Perotaan Menggunaan Metode Time Headway ENDI WIRYANA
Lebih terperinciKata Kunci : Multipath, LOS, N-LOS, Network Analyzer, IFFT, PDP. 1. Pendahuluan
Statisti Respon Kanal Radio Dalam Ruang Pada Freuensi,6 GHz Christophorus Triaji I, Gamantyo Hendrantoro, Puji Handayani Institut Tenologi Sepuluh opember, Faultas Tenologi Industri, Jurusan Teni Eletro
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Fuzzy 2.1.1 Dasar-Dasar Teori Fuzzy Secara prinsip, di dalam teori fuzzy set dapat dianggap sebagai estension dari teori onvensional atau crisp set. Di dalam teori crisp
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU NILAI INTERVAL KADAR LEMAK TUBUH MENGGUNAKAN REGRESI INTERVAL DENGAN NEURAL FUZZY Tedy Rismawan dan Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas, Jurusan Teni
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI
PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMPEROLEH ASSOCIATION RULE ANTAR ITEMSET BERDASARKAN PERIODE PENJUALAN DALAM SATU TRANSAKSI Devi Fitrianah, Ade Hodijah Program Studi Teni Informatia, Faultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Keadaan dunia usaha yang selalu berubah membutuhan langah-langah untu mengendalian egiatan usaha di suatu perusahaan. Perencanaan adalah salah satu langah yang diperluan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus
Jurnal Teni Industri, Vol.1, No., Juni 013, pp.96-101 ISSN 30-495X Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Jasa Pengiriman Pos Kilat Khusus Apriyani 1, Shanti Kirana Anggaraeni,
Lebih terperinciAPLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK
APLIKASI METODE FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM) UNTUK OPTIMALISASI PENENTUAN LOKASI PROMOSI PRODUK Novhirtamely Kahar, ST. 1, Nova Fitri, S.Kom. 2 1&2 Program Studi Teni Informatia, STMIK
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY DENGAN SISTEM DELIVERY ORDER. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang
MOEL OPTIMASI ECONOMIC PROUCTION UANTITY ENGAN SISTEM ELIVERY ORER Nien Prima Puspita 1, Siti Khabibah, Lucia Ratnasari 1,, Jurusan Matematia FSM UNIP Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Abstract.
Lebih terperinciPengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produksi dan Perencanaan Pengiriman pada Produk Makanan Perishable
1 Pengembangan Model Integrasi antara Penjadwalan Produsi dan Perencanaan Pengiriman pada Produ Maanan Perishable Suci Fujianti dan Ahmad Rusdiansyah Teni Industri, Faultas Tenologi Industri, Institut
Lebih terperinciEstimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunakan Metode Reduksi Kalman Filter dengan Pendekatan Elemen Hingga
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS ol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Estimasi Konsentrasi Polutan Sungai Menggunaan Metode Redusi Kalman Filter dengan Pendeatan Elemen Hingga Muyasaroh, Kamiran,
Lebih terperinciIII DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT
III DESKRIPSI DAN FORMULASI MASALAH PENGANGKUTAN SAMPAH DI JAKARTA PUSAT 3.1 Studi Literatur tentang Pengelolaan Sampah di Beberapa Kota di Dunia Kaian ilmiah dengan metode riset operasi tentang masalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang Masalah untu mencari jalur terpende di dalam graf merupaan salah satu masalah optimisasi. Graf yang digunaan dalam pencarian jalur terpende adalah graf yang setiap sisinya
Lebih terperinciPENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT
Seminar Nasional Apliasi Tenologi Informasi 2007 (SNATI 2007) ISSN: 1907-5022 Yogyaarta, 16 Juni 2007 PENCARIAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA SEMUT I ing Mutahiroh, Indrato, Taufiq Hidayat Laboratorium
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Pencarian k Jalur Sederhana Terpendek dalam Graf
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No., (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) Implementasi Algoritma Pencarian Jalur Sederhana Terpende dalam Graf Anggaara Hendra N., Yudhi Purwananto, dan Rully Soelaiman Jurusan
Lebih terperinciADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoko Sumaryono ABSTRACT
Jurnal Teni Eletro Vol. 3 No.1 Januari - Juni 1 6 ADAPTIVE NOISE CANCELING MENGGUNAKAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Anita Nardiana, SariSujoo Sumaryono ABSTRACT Noise is inevitable in communication
Lebih terperinciPENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU
PENENTUAN FAKTOR KALIBRASI ACCELEROMETER MMA7260Q PADA KETIGA SUMBU Wahyudi 1, Adhi Susanto 2, Sasongo P. Hadi 2, Wahyu Widada 3 1 Jurusan Teni Eletro, Faultas Teni, Universitas Diponegoro, Tembalang,
Lebih terperinciPROGRAM SIMULASI UNTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS INFINITE IMPULSE RESPONSE UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL SIGNAL PROCESSING
Konferensi asional Sistem dan Informatia 28; Bali, ovember 15, 28 KS&I8-44 PROGRAM SIMULASI UTUK REALISASI STRUKTUR TAPIS IFIITE IMPULSE RESPOSE UTUK MEDIA PEMBELAJARA DIGITAL SIGAL PROCESSIG Damar Widjaja
Lebih terperinciBAB 2 TEORI PENUNJANG
BAB EORI PENUNJANG.1 Konsep Dasar odel Predictive ontrol odel Predictive ontrol P atau sistem endali preditif termasu dalam onsep perancangan pengendali berbasis model proses, dimana model proses digunaan
Lebih terperinciKENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN
KENDALI OPTIMAL PADA MASALAH INVENTORI YANG MENGALAMI PENINGKATAN Pardi Affandi, Faisal, Yuni Yulida Abstra: Banya permasalahan yang melibatan teori sistem dan teori ontrol serta apliasinya. Beberapa referensi
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK
PENERAPAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DALAM PENENTUAN INVESTASI BANK Nurul Khotimah *), Farida Hanum, Toni Bahtiar Departemen Matematia FMIPA, Institut Pertanian Bogor Jl. Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor
Lebih terperinciPenggunaan Induksi Matematika untuk Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Ekspresi Reguler
Penggunaan Indusi Matematia untu Mengubah Deterministic Finite Automata Menjadi Espresi Reguler Husni Munaya - 353022 Program Studi Teni Informatia Seolah Teni Eletro dan Informatia Institut Tenologi Bandung,
Lebih terperinciHUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG
Volume, Nomor, Juli 6 (ISSN: 56-6) HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA SEMARANG Firnanda Zia Azmi *) Tinu Istiarti **) Kusyogo Cahyo
Lebih terperinciKLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE
KLASIFIKASI DATA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION MOMENTUM DENGAN ADAPTIVE LEARNING RATE Warih Maharani Faultas Teni Informatia, Institut Tenologi Telom Jl. Teleomuniasi No.1 Bandung 40286 Telp. (022) 7564108
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 1912 CABANG SIDOARJO
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DI AJB BUMI PUTERA 191 CABANG SIDOARJO Yustina Ngatilah, 1 dan C. Indri Parwati 1 Teni Industri, UPN Veteran Jawa Timur, Teni Industri Institut
Lebih terperinciModifikasi ACO untuk Penentuan Rute Terpendek ke Kabupaten/Kota di Jawa
187 Modifiasi ACO untu Penentuan Rute Terpende e Kabupaten/Kota di Jawa Ahmad Jufri, Sunaryo, dan Purnomo Budi Santoso Abstract This research focused on modification ACO algorithm. The purpose of this
Lebih terperinciFUNGSI BANTU NONPARAMETRIK BARU UNTUK MENYELESAIKAN OPTIMASI GLOBAL
Seminar Nasional Matematia dan Apliasinya, 2 Otober 27 FUNGSI BANTU NONPARAMETRIK BARU UNTUK MENYELESAIKAN OPTIMASI GLOBAL Ridwan Pandiya #, Emi Iryanti #2 # S Informatia, Faultas Tenologi Industri dan
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI
PENYELESAIAN PERSAMAAN LOTKA-VOLTERRA DENGAN METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL SUTRIANI HIDRI Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Negeri Maassar Email: nanni.cliq@gmail.com Abstra. Pada artiel ini dibahas
Lebih terperinciBAB III METODE SCHNABEL
BAB III METODE SCHNABEL Uuran populasi tertutup dapat diperiraan dengan teni Capture Mar Release Recapture (CMRR) yaitu menangap dan menandai individu yang diambil pada pengambilan sampel pertama, melepasan
Lebih terperinciPERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV
PERENCANAAN JUMLAH TENAGA PERAWAT DI RSUD PAMEKASAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV Nama Mahasiswa : Husien Haial Fasha NRP : 1207 100 011 Jurusan : Matematia FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : Drs. Suharmadi, Dipl.
Lebih terperinciBAB III MODEL KANAL WIRELESS
BAB III MODEL KANAL WIRELESS Pemahaman mengenai anal wireless merupaan bagian poo dari pemahaman tentang operasi, desain dan analisis dari setiap sistem wireless secara eseluruhan, seperti pada sistem
Lebih terperinciPengaruh Masuknya Penambahan Pembangkit Baru kedalam Jaringan 150 kv pada Kapasitas Circuit Breaker
Pengaruh Masunya Penambahan Pembangit Baru edalam Jaringan 150 V pada Kapasitas Circuit Breaer Emelia, Dian Yayan Suma Jurusan Teni Eletro Faultas Teni Universitas Riau Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunaan data seunder bersifat runtun watu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data seunder tersebut
Lebih terperinciAKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA
AKURASI MODEL PREDIKSI METODE BACKPROPAGATION MENGGUNAKAN KOMBINASI HIDDEN NEURON DENGAN ALPHA Aris Puji Widodo, Suhartono 2, Eo Adi Sarwoo 3, dan Zulfia Firdaus 4,2,3,4 Departemen Ilmu Komputer/Informatia,
Lebih terperinciPENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN
PENENTUAN JENIS PRODUK KOSMETIK PILIHAN BERDASARKAN FAKTOR USIA DAN WARNA KULIT MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN Amethis Otaorora 1, Bilqis Amaliah 2, Ahmad Saihu 3 Teni Informatia, Faultas Tenologi
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA PD TEGAS
PENINGKATAN PRODUKSI DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA PD TEGAS Landjono Josowidagdo 1 ; Novira Primatari ; Sarah Sahputri Perdana 3 1, Peneliti BPPT, Jln. MH. Thamrin, Jaarta, landjonoj@yahoo.com 3
Lebih terperinciPengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa Sentimen Pada Review Buku
Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Januari 2018, Vol. 03, No. 01, hal 55-59 jurnal.untag-sby.ac.id/index.php/jhp17 E-ISSN : 2502-8308 P-ISSN : 2579-7980 Pengaruh Proses Stemming Pada Kinerja Analisa
Lebih terperinciANALISA KEPUASAN PELAKU TRANSPORTASI TERHADAP KINERJA MOBIL PENUMPANG UMUM JURUSAN BOJONEGORO-BABAT
ANALISA KEPUASAN PELAKU TRANSPORTASI TERHADAP KINERJA MOBIL PENUMPANG UMUM JURUSAN BOJONEGORO-BABAT Nama Mahasiswa : Abdul Chaim NRP : 310 100 114 Jurusan : Teni Sipil FTSP-ITS Dosen Pembimbing : Cahya
Lebih terperinciSOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK (STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS)
Prosiding Semirata15 bidang MIPA BKS-PTN Barat Hal 357-36 SOLUSI KESTABILAN PADA MASALAH MULTIPLIKATIF PARAMETRIK STABILITY SOLUTION OF PARAMETRIC MULTIPLICATIVE PROBLEMS) Budi Rudianto 1, Narwen Jurusan
Lebih terperinciKINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB 2012
KINETIKA REAKSI KIMIA TIM DOSEN KIMIA DASAR FTP UB Konsep Kinetia/ Laju Reasi Laju reasi menyataan laju perubahan onsentrasi zat-zat omponen reasi setiap satuan watu: V [ M ] t Laju pengurangan onsentrasi
Lebih terperinciVARIASI NILAI BATAS AWAL PADA HASIL ITERASI PERPINDAHAN PANAS METODE GAUSS-SEIDEL
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-1 Suraarta, Otober 016 VARIASI NILAI BATAS
Lebih terperinciPENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT
PENGARUH PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN PADA BULLWHIP EFFECT Puji Lestari, Liong Irena, I Gede Agus Widyadana Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya, Indonesia (Received:
Lebih terperinciMETODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET
METODE WATERMARKING UNTUK PENYISIPAN INDEKS DATA PADA IMAGE MENGGUNAKAN HAAR TRANSFORMASI WAVELET Maryanti 1, Nana Juhana, ST. 1, Manahan P.Siallagan S.Si, MT. 1 1) Jurusan Teni Informatia, FT, UNIKOM
Lebih terperinciPeningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)
1 Peningatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listri 20 V PT. PLN (Persero) APJ agelang enggunaan Static Series Voltage Regulator (SSVR) Putty Ia Dharmawati, Sjamsjul Anam, Adi Soeprijanto Jurusan Teni
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
1 Latar Belaang PENDAHULUAN Sistem biometri adalah suatu sistem pengenalan pola yang melauan identifiasi personal dengan menentuan eotentian dari arateristi fisiologis dari perilau tertentu yang dimilii
Lebih terperinciSKRIPSI PENENTUAN METODE LOT SIZING UNTUK MENGURANGI BULLWHIP EFFECT DAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN
SKRIPSI PENENTUAN METODE LOT SIZING UNTUK MENGURANGI BULLWHIP EFFECT DAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN Studi Kasus PT. Enseval Putera Megatrading Distributor MJI Jember Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperincitidak mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilakukan dengan memberikan kompensator terdesentralisasi. Fixed mode terdesentralisasi pertama
BB IV PENGENDLIN TERDESENTRLISSI Untu menstabilan sistem yang tida stabil, dengan syarat sistem tersebut tida mempunyai fixed mode terdesentralisasi, dapat dilauan dengan memberian ompensator terdesentralisasi.
Lebih terperinciPENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA
PENGARUH PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH UNIT MOTOR S CENTRE FINANCING PLAZA MOTOR DI SAMARINDA Adam Husaien Faultas Eonomi Manajemen Unversitas 17 agustus 1945,Samarinda Indonesia
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Keranga Pemiiran Pemerintah ahir-ahir ini sering dihadapan pada masalah persediaan pupu bersubsidi yang daya serapnya rendah dan asus elangaan di berbagai loasi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Relasi Dispersi Pada bagian ini aan dibahas relasi dispersi untu gelombang internal pada fluida dua-lapisan.tinjau lapisan fluida dengan ρ a dan ρ b berturut-turut merupaan
Lebih terperinciAPLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID
APLIKASI PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION DENGAN METODE PEMBELAJARAN HYBRID Ferry Tan, Giovani Gracianti, Susanti, Steven, Samuel Luas Jurusan Teni Informatia, Faultas
Lebih terperinciRuang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 37 45 Ruang Barisan Orlicz Selisih Dengan Fungsional Aditif Dan Kontinunya Sadjidon Jurusan Matematia Institut Tenologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinciPEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA
PEMANFAATAN METODE HEURISTIK DALAM PENCARIAN JALUR TERPENDEK DENGAN ALGORITMA SEMUT DAN ALGORITMA GENETIKA Iing Mutahiroh, Fajar Saptono, Nur Hasanah, Romi Wiryadinata Laboratorium Pemrograman dan Informatia
Lebih terperinciBAB IV APLIKASI PADA MATRIKS STOKASTIK
BAB IV : ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK 56 BAB IV ALIKASI ADA MARIKS SOKASIK Salah satu apliasi dari eori erron-frobenius yang paling terenal adalah penurunan secara alabar untu beberapa sifat yang dimilii
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunakan Metode Backpropagation
Seminar Nasional e 9: Reayasa Tenologi Industri dan Informasi Sistem Penduung Keputusan Penerima Beasiswa SMK Menggunaan Metode Bacpropagation Teti Rohaeti 1, Yoyon Kusnendar Suprapto 2, Eo Mulyanto 3
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang aan dilauan meruju epada beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah dilauan sebelumnya, diantaranya: 1. I Gst. Bgs. Wisuana (2009)
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK DENGAN PENAMBAHAN TURBULATOR PADA INTAKE MANIFOLD
ANALISIS UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK DENGAN PENAMBAHAN TURBULATOR PADA INTAKE MANIFOLD Abstra Setyawan Beti Wibowo, Soeadgihardo Siswantoro Program Diploma Teni Mesin, Seolah VoasiUniversitas
Lebih terperinciPERHITUNGAN CRITICAL CLEARING TIME MENGGUNAKAN PERSAMAAN SIMULTAN BERBASIS TRAJEKTORI KRITIS TANPA KONTROL YANG TERHUBUNG DENGAN INFINITE BUS
PROCEEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR ELEKTRO ITS, (4) -6 PERHITUGA CRITICAL CLEARIG TIME MEGGUAKA PERSAMAA SIMULTA BERBASIS TRAJEKTORI KRITIS TAPA KOTROL YAG TERHUBUG DEGA IIITE BUS M. Abdul Aziz Al Haqim, Prof.
Lebih terperinciEFISIENSI EKONOMI DAN SKALA USAHA TEKNOLOGI BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon. F) DI SULAWESI SELATAN
EFISIENSI EKONOMI DAN SKALA USAHA TEKNOLOGI BUDIDAYA UDANG WINDU (Penaeus monodon. F) DI SULAWESI SELATAN Ali Musa Pasaribu Program Pasca Sarjana Magister Administrasi Publi, FISIP Universitas Hang Tuah,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK POHON FUZZY
KARAKTERISTIK POHON FUZZY Yuli Stiawati 1, Dwi Juniati 2, 1 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya, 60231 2 Jurusan Matematia, Faultas Matematia dan
Lebih terperinciSTUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT
TUGAS AKHIR STUDI PENYELESAIAN PROBLEMA MIXED INTEGER LINIER PROGRAMMING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRANCH AND CUT OLEH : RISTA RIDA SINURAT 040803023 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaa Untu menacapai tujuan penulisan sripsi, diperluan beberapa pengertian dan teori yang relevan dengan pembahasan. Karena itu, dalam subbab ini aan diberian beberapa
Lebih terperinciPendekatan Regresi Nonparametrik Spline Untuk Pemodelan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Jawa Timur
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol., No., (0) -50 (0-9X Print) D- Pendeatan Regresi Nonparametri Spline Untu Pemodelan Laju Pertumbuhan Eonomi (LPE) di Jawa Timur Elfrida Kurnia Litawati dan I Nyoman Budiantara
Lebih terperinciAnalisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Parallel Interference Cancellation Multi Pengguna aktif Detection
Analisa Kinerja Kode Konvolusi pada Sistem Parallel Interference Cancellation Multi Pengguna atif Detection CDMA dengan Modulasi Quadrature Phase Shift Keying Berbasis Perangat Luna Saretta Nathaniatasha
Lebih terperinciMakalah Seminar Tugas Akhir
Maalah Seminar Tugas Ahir PENDETEKSI POSISI MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER MMA7260Q BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 Muhammad Riyadi Wahyudi, ST., MT. Iwan Setiawan, ST., MT. Abstract Currently, determining
Lebih terperinciMODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT)
MODEL OPTIMASI PEMETAAN MATA KULIAH BERPRASYARAT UNTUK RENCANA STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS PROGRAM STUDI MATEMATIKA FMIPA UT) Asmara Iriani Tarigan (asmara@ut.ac.id) Sitta Alief Farihati Jurusan Matematia
Lebih terperinciPenggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untuk Mencari Akar-akar Suatu Persamaan
Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 1(A) Januari 013 Penggunaan Metode Bagi Dua Terboboti untu Menari Aar-aar Suatu Persamaan Evi Yuliza Jurusan Matematia, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indonesia Intisari:
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Watu : 1x 3x 50 Menit Pertemuan : 7 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem
Lebih terperinciPerhitungan Kehilangan Pratekan Total dengan Memakai Teori Kemungkinan ABSTRAK
Jurnal APLIKASI Volume 5, Nomor 1, Agustus 2008 Perhitungan Kehilangan Pratean Total dengan Memaai Teori Kemunginan M. Sigit Darmawan Dosen Jurusan Diploma Teni Sipil, FTSP - ITS Email: msdarmawan@ce.its.ac.id
Lebih terperinciVI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice)
VI. PEMILIHAN MODA (Modal Split/Choice) 6.. UMUM Tujuan: Mengetahui proporsi pengaloasian perjalanan e berbagai moda transportasi. Ada dua emunginan situasi yang dihadapi dalam meramal pemilihan moda:
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PENGEMBANGAN BUKU KOMIK FISIKA POKOK BAHASAN NEWTON BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Farida Huriawati 1), Purwandari 1,2), Intan Permatasari 1,3) 1,2,3 Program Studi Pendidian
Lebih terperinciStudi Eksperimen Karakteristik Pengeringan Batubara Terhadap Variasi Sudut Blade Pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer
Studi Esperimen Karateristi Pengeringan Batubara Terhadap Variasi Sudut Blade Pada Swirling Fluidized Bed Coal Dryer Ahmad Sefrio dan Prabowo Teni Mesin, Faultas Tenologi Industri, Institut Tenologi Sepuluh
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR. Gumgum Darmawan Statistika FMIPA UNPAD
JMP : Vol. 9 No. 1, Juni 17, hal. 13-11 ISSN 85-1456 IDENTIFIKASI PERUBAHAN POLA CURAH HUJAN MELALUI PERIODOGRAM STANDAR Gumgum Darmawan Statistia FMIPA UNPAD gumgum@unpad.ac.id Budhi Handoo Statistia
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAKET (KURIR) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS FUZZY
Jurnal Manti Penusa Vol No Desember ISSN 88-9 ANALISIS EPUASAN ONSUMEN TERHADAP PELAYANAN PELAYANAN JASA PENGIRIMAN PAET (URIR DENGAN MENGGUNAAN METODE TOPSIS FUZZY Desi Vinsensia Program Studi Teni Informatia
Lebih terperinciPERHITUNGAN KEHILANGAN PRATEKAN (LOSS OF PRESTRESS) AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK PADA BETON DENGAN MEMPERHITUNGKAN VARIABILITAS SIFAT-SIFAT BETON
PERHITUNGAN KEHILANGAN PRATEKAN (LOSS OF PRESTRESS) AKIBAT SUSUT DAN RANGKAK PADA BETON DENGAN MEMPERHITUNGKAN VARIABILITAS SIFAT-SIFAT BETON M. Sigit Darmawan Dosen Diploma Teni Sipil ITS Email: msdarmawan@ce.its.ac.id
Lebih terperinciINTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON. Makalah. Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik. yang dibimbing oleh
INTEGRAL NUMERIK KUADRATUR ADAPTIF DENGAN KAIDAH SIMPSON Maalah Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numeri yang dibimbing oleh Dr. Nur Shofianah Disusun oleh: M. Adib Jauhari Dwi Putra 146090400111001
Lebih terperinciOPTIMASI PROSES DENSIFIKASI JERAMI PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
Optimasi Proses Densifiasi Jerami Padi sebagai Bahan Baar Alternatif (Zulifli) OPTIMASI PROSES DENSIFIKASI JERAMI PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Zulifli Jurusan Teni Kimia, Politeni Negeri Lhoseumawe,
Lebih terperinciUJI BARTLETT. Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung. Scheffe Multiple Contrast Procedure
8/9/01 UJI TUKEY UJI DUNCAN UJI BARTLETT UJI COCHRAN UJI DUNNET Elty Sarvia, ST., MT. Faultas Teni Jurusan Teni Industri Universitas Kristen Maranatha Bandung Macam Metode Post Hoc Analysis The Fisher
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE. Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman
JMP : Volume 4 Nomor 2, Desember 2012, hal. 271-278 BEBERAPA SIFAT HIMPUNAN KRITIS PADA PELABELAN AJAIB GRAF BANANA TREE Triyani dan Irham Taufiq Universitas Jenderal Soedirman trianisr@yahoo.com.au ABSTRACT.
Lebih terperinci