PENGGUNAAN PASIR LAHAR DINGIN DI KALI PUTIH SEBAGAI AGREGAT HALUS BETON

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN PASIR LAHAR DINGIN DI KALI PUTIH SEBAGAI AGREGAT HALUS BETON"

Transkripsi

1 v.0, n., p.7-8, Septembe 08 P-ISSN E-ISSN 4-39 PENGGUNAAN PASIR LAHAR DINGIN DI KALI PUTIH SEBAGAI AGREGAT HALUS BETON Fatkhuohim, Ahmad Mashadi, Muhammad Amin, Dwi Sat Agus Yuwana Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Univesitas Tida Coesponding autho: Abstak. Pasca letusan Gunung Meapi yang tejadi pada tanggal Oktobe 00 menghasilkan pasi laha dingin yang melimpah. Untuk itu peneliti mencoba mengadakan pengujian pasi laha dingin sebagai agegat halus. Penelitian ini betujuan untuk membandingkan nilai kuat dengan menggunakan pasi laha dingin yang diambil dai Kali Putih, Salam, Magelang dan pasi yang tidak tekena imbas laha dingin yang diambil dai Kali Blondo yang teletak di daeah Blondo, Magelang. Metode penelitian ini antaa lain : pengujian bahan, pembuatan benda uji, dan pelaksanaan pengujian setelah benda uji beumu 7, 4, dan 8. Dai hasil pengujian kuat dapat diketahui kuat pada masing-masing campuan dengan pebandingan volume beat PC : PS : 3k dengan Fas 0,. Bedasakan hasil pengujian mutu bahan pasi yang diambil dai Kali Putih, Salam, Magelang tehadap kandungan lumpu, beat satuan, beat jenis, penyeapan ai, dan analisa saingan memenuhi syaat PUBI 98 sebagai bahan pengisi campuan. Hasil pengujian mutu bahan pasi pembanding yang diambil dai Kali Blondo tehadap analisa saingan tidak memenuhi syaat PUBI 98. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat ata-ata, tetinggi ditunjukkan pada yang menggunakan pasi laha dingin yang beasal dai Kali Putih Hili, kuat ata-ata sebesa 79,5 kg/cm, dengan beat benda uji ata-ata sebesa,5kg. Kata kunci : pasi laha dingin,, kuat Abstact.Afte the euption of Mount Meapi, which occued on Octobe th 00 poduced an abundance of cold lava sand. The eseache attempted to conduct test of cold lava sand as fine aggegate concete. This study aims to compae the compessive stength of concete by using a cold lava sand taken fom the Kali Putih, Salam, Magelang and sand ae not affected by cold lava taken fom Kali Blondo located in the Blondo, Magelang. The method of this study include: testing of mateials, manufactuing of test specimens and test concete pefomance afte 7, 4, days and 8 days. Fom the test esult of concete compessive stength we can know stength combaine ineach mixtueby weight volume atio pc: ps; 3k with 0, wate cement atio. Based on the esults of testing the quality of the sand mateial taken fom the Kali Putih, Salam, Magelang to the mud content, unit weight, specific gavity, wate absoption,and sieve analysis PUBI 98 qualifies mixed concete.the esult of compaative testing of the quality of the sand mateial taken fom Kali Blondo to sieve analysis ae not eligible PUBI 98. The esults showed that the compessive stength of concete on aveage, the highest shown in the concete that uses cod lava sand deived fom the down steam of Kali Putih, the aveage compessive stength of 79,5 kg/cm, with the weight of the specimen by an aveage of, 5 kg. Key wods : sand lava cold, concete, compessive stength 7

2 v.0, n., p.7-8, Septembe 08 P-ISSN E-ISSN 4-39 PENDAHULUAN Pasca bencana eupsi meapi yang tejadi pada akhi Oktobe 00, Bedampak pada masyaakat yang tinggal dileeng meapi. Banyak waga yang kehilangan tempat tinggal kaena tekena awan panas dan tetimbun oleh abu vulkanik meapi. Dibalik bencana tesebut juga ada segi positifnya. Masyaakat yang tinggal disekita leeng meapi juga diuntungkan dengan melimpahnya mateial vulkanik yang dikeluakan gunung meapi, jika dileeng meapi tejadi hujan maka mateial vulkanik tebawa aus ai hujan yang akan tejadi di bawah akan banyak mateial, yang tebawa aus yaitu beupa laha dingin dan juga bebatuan. Laha dingin ini dibawa aus sungai yang ada di wilayah Yogya dan Magelang. Sebagian besa mateial laha dingin tesebut dapat dimanfaatkan oleh masyaakat untuk membangun umah, dan banyak waga yang menambang pasi untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peneliti mencoba mengamati pasi laha dingin pasca eupsi meapi. yang diambil dai alian sungai yang behulu di Gunung Meapi, yaitu di Kali Putih yang teletak di wilayah Muntilan, Magelang Jawa Tengah. laha dingin tesebut banyak dimanfaatkan oleh masyaakat sekita alian sungai sebagai bahan bangunan temasuk untuk bahan konstuksi umah. Penyusun melakukan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan pasi laha dingin. Penelitian tesebut dilakukan teutama untuk mengetahui kuat desak bila mateial laha dingin tesebut digunakan untuk stuktu bangunan yang biasa dipakai masyaakat pada umumnya. Beton meupakan salah satu bahan bangunan yang banyak digunakan dalam stuktu bangunan.pemakaiannya sendii sebagai bahan bangunan telah lama dikenal, mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan bahan bangunan lain. Pengetahuan tentang sifat-sifat, yang tahan tehadap panas (cuaca) sangat penting untuk meencanakan suatu stuktu yang tahan tehadap tempeatu tinggi dalam jangka waktu tetentu, di samping itu juga sangat bemanfaat untuk mempekiakan eduksi kuat bila tejadi kebakaan. Beton adalah campuan antaa semen, pasi, kikil (split), dan ai yang meupakan salah satu konstuksi yang sangat penting dalam stuktu bangunan, Fungsi dai adalah untuk menahan daya desak, sehingga dalam pengejaan pembuatan hendaknya dipehatikan dengan seksama, aga dapat tecapai mutu sesuai dengan yang dihaapkan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui dan membandingkan nilai kuat pada vaiasi umu 7, 4,, dan 8.dai pasi yang tekena laha dingin dengan pasi yang tidak tekena laha dingin, seta untuk mengetahui laju kenaikan kuat sampai dengan umu 8. Pada penelitian ini digunakan peencanaan campuan (mix design) konvensional yang seing digunakan masyaakat pada umumnya. Pada campuan konvensional yang biasa digunakan pada masyaakat umum dengan pebandingan Pc : Ps : 3 K. TINJAUAN PUSTAKA Beton tedii atas agegat, semen dan ai yang dicampu besama-sama dalam keadaan plastis dan mudah untuk dikejakan. Kaena sifat ini menyebabkan mudah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan pengguna. Sesaat setelah pencampuan, pada adukan tejadi eaksi kimia yang pada umumnya besifat hidasi dan menghasilkan suatu pengeasan dan petambahan kekuatan. meupakan paamete yang sangat penting pada setiap kontuksi yang menggunakan sebagai kontuksi utamanya. Campuan dengan caa pebandingan agegat halus dan agegat kasa yang tepat supaya didapat yang ekonomis. Dalam pelaksanaan pembuaatan adukan dipengauhi juga oleh keadaan lingkungan setempat khususnya pada peawatan, maka tinggi tempeatu akan mempecepat hidasi sehingga akan mempengauhi kecepatan kenaikan kekuatan. Salah satu pengembangan caa mempebaiki sifat dai kelemahan yaitu tidak mampu menahan gaya taik, dimana nilai kuat taik bekisa 9%-5 % dai kuat desaknya (Dipohusodo, 994). Setiap usaha pebaikan mutu kekuatan hanya disetai peningkatan kecil kuat taiknya. Nilai pendekatan yang dipeoleh dai hasil pengujian beulang kali mencapai kekuatan 0,50 0, fc, sehingga untuk nomal digunakan nilai 0,57 fc (Dipohusodo 999: 0). Tempeatu yang tinggi sangat mempengauhi dalam keadaan cai dan padat. Kebutuhan ai untuk suatu campuan meningkat dengan betambahnya tempeatu. Keugian lain yang dapat diakibatkan oleh tempeatu diantaanya adalah kekuatan lebih endah, lebih peka tehadap bleeding dan plasticcacking betambah besa (Gideon, dkk., 997). Menuut Made dan Widiasa (00), kuat behubungan eat dengan waktu hidasi, nilai fakto ai semen yang digunakan pada saat mencampu dan jenis semen yang digunakan. Waktu hidasi behubungan eat dengan kekuatan, semakin betambah umu semakin tinggi kekuatan yang dihasilkan walaupun dengan peningkatan kekuatan yang semakin kecil. Hasil pengujian kuat dan pemeabilitas pada yang dibuat dengan menggunakan peekat hidolik beupa PPC maupun PCI menunjukkan kecendeungan yang sama yaitu kuat meningkat dan koefisien pemeabilitas menuun dengan betumbuhnya umu hidasi. Hal ini dapat dihubungkan dengan pekembangan jumlah poduk hidasi yang dihasilkan semen dengan belalunya waktu (Made, 007). 77

3 v.0, n., p.7-8, Septembe 08 P-ISSN E-ISSN 4-39 Menuut Izal (005), akibat panas akan etak, lepas dan kehilangan kekuatannya kaena peubahan komposisi kimianya. Dengan mencoba membuat campuan dengan fakto ai semen yang bebeda-beda, yang tentunya di sekita kuat ataata yang dihaapkan, maka akan dipeoleh suatu gambaan campuan adukan yang cukup memuaskan. Beton yang dipadatkan dengan alat geta (vibato) akan memiliki kuat yang tinggi, kaena yang dihasilkan padat penuh. Sedangkan yang dipadatkan secaa manual akan memiliki kepadatan yang lebih endah daipada yang dipadatkan dengan vibato, kaena yang didapat tidak begitu padat. Fakto ai semen (fas) juga mempengauhi kuat, semakin endah fakto ai semen semakin tinggi kuat nya. Adapun hubungan fakto ai semen dan kuat silinde (Tjokodimulyo,99). METODE PENELITIAN Lokasi dai pasi laha dingin yang akan diteliti yaitu pasi dai sungai yang tekena alian laha dingin yang behulu di Gunung Meapi. Mateial pasi diambil dai Kali Putih, diwilayah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Pasi laha dingin di ambil dai sungai Kali Putih ditiga tempat yang bebeda tetapi masih satu alian. Bagian hulu di ambil pasinya di desa Sumbung kec.sumbung, untuk tengahnya diambil di desa jumoyo kec.salam, sedangkan untuk hili diambil didaeah Ngluwa, Sebagai pembandingnya di ambil pasi dai Sungai yang tidak tekena imbas dai alian laha dingin. Yaitu dai Sungai yang bemuaa di Sungai Blondo, Magelang, Jawa Tengah, Untuk penelitian bahan, pembuatan sampel, dan uji kuat di labotaoium Bahan Bangunan Pogam Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Univesitas Tida Magelang. Keempat tempat pengambilan pasi tesebut penting diteliti untuk mengetahui pebedaan gadasi dan hasil tes dai masing masing tempat. Dalam metode penelitian ini adalah suatu caa pelaksanaan penelitian dalam angka mencai jawaban atas pemasalahan yang ada. Bahan bahan yang bekaitan dengan semua bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : semen, semen yang digunakan cement Potland type I meek dagang tiga oda 50 kg. agegat halus yang digunakan dai kali putih dan sebagai pembandingnya dai kali blondo. Sedangkan agegat kasa yang digunakan batu pecah yang beasal dai kali pogo. Dalam penelitian ini menggunakan volume,didalam pembuatan benda uji nya dikaena disesuaikan dengan pengunaan dimasyaakat pada umumnya dalam pembuatan, yaitu dengan pebandingan pc: ps : 3 k seta dengan fas 0,. Dalam pembuatan benda uji, dilakukan telebih dahulu pemeiksaan agegat yang digunakan sepeti pemeiksaan beat jenis agegat halus, pemeiksaan analisis saingan agegat halus, pemeiksaan beat volume agegat halus pemeiksaan kada lumpu, butian yang lewat ayakan no 00. Pemeiksaan agegat kasa, pemeiksaan beat jenis agegat kasa, pemeiksaan analisis saingan agegat kasa, pemeiksaan beat volume agegat kasa, pengujian kuat desak benda uji dilakukan pembebanan sampai benda uji pecah dan dicatat pembebanan maksimumnya. Bagan Ali Penelitian Mulai Pesiapan bahan dan alat Pengujian bahanpasi laha dingin, pasi blondo dan keikil Menentukan f.a.s 0, Pembuatan Uji Analisis kuat Pembahasan Kesimpulan &saan Selesai Pembuatan Benda Uji Langkah-langkah yang dilakukan pada saat pembuatan benda uji adalah Untuk pengujian kuat (compessive stength) buah silinde untuk setiap lokasi pengambilan pasi laha dingin dengan diamete 5 cm dan tinggi 30 cm. Masingmasing umu 3 buah benda uji, dan sebagai cadangan. tesebut diuji untuk umu 7, 4,, dan 8. Kemudian dikalikan 4 dai tempat yang bebeda pada pengambilan pasi, sehingga jumlah benda uji yang dibuat bejumlah 0 4= 80 buah temasuk cadangan. sedangkan yang di uji 3 X 4 = buah benda uji untuk setiap umu. 78

4 v.0, n., p.7-8, Septembe 08 P-ISSN E-ISSN 4-39 Tabel 3.. Jumlah Pehitungan Benda Uji Tekan HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Pengujian Pasi Adapun hasil dai pengujian pasi yang No. 3 4 digunakan sepeti pada tabel I. Tabel 4.. Hasil Pengujian Pasi N o 3 4 Item yang di uji dengan pasi dai sumbung dengan pasi dai salam dengan pasi dai ngluwa dgn pasi dai kali blondo Hasil Pengujian Modulus halus buti Beat jenis Penyeap an ai Kada lumpu no Umu Beton 8 jumlah Satua n Total Benda Uji 48 Hul u Kali Putih Tenga h -,3,33 g/cm ³,70,7 Hili, 5,7 pasi Didapat dai hasil pengujian bahwa pasi dai kali putih pada daeah hulu temasuk pasi kasa, pada daeah tengah temasuk pasi agak kasa dan pada daeah hili temasuk pasi halus sedangkan dai kali blondo temasuk pasi halus. 4.. Campuan Beton Setelah di konvesikan dalam satuan beat didapat bahan penyusun dengan Kali Blond o,3,7,80,,80 4,85 4,5 0,7 5, 5 Kada ai,8 4,45, 4,03 Beat satuan,7,73,04 g/cm ³,7 8 N o pebandingan volume pc : ps : 3 k didapat sepeti pada tabel beikut ini. Tabel 4.. Komposisi Campuan Beton Kompos isi Satu Teng Hulu campu an ah an ( pc : ps : 3 k) Hili Kali Blon do Pc kg 34, 34, 34, 34, Pasi kg Keikil kg Ai kg Fas - 0, 0, 0, 0, 7 Nilai slump Beat volume cm 7 9,5 9 7 g/c m³ 4.3. Uji Silinde Beton Kompo sisi campu an No 3 4 ( pc : ps : 3 k) umu 7 umu 4 umu umu 8 Satu an,8 4 Hul u,84 Teng ah 4, 3 7, 8, 9 0,7 0,,,8 4 Hil i,84 Kali Blon do 3, 7 3, 3 4, 7,5, Hubungan Tekan Beton Dengan Umu Beton Umu meupakan salah satu facto yang mempengauhi besanya kuat suatu kaena dengan betambahnya umu (temasuk umu peawatan) maka kuat akan meningkat. Peawatan dalam hal ini adalah peawatan basah beupa peendaman. 79

5 Tekan ( kg/cm²) Tekan (kg/cm²) Tekan ( kg/cm ) Fatkhuohim, Mashadi, Amin, Yuwana v.0, n., p.7-8, Septembe 08 P-ISSN E-ISSN ,0 80,0 0,0 40,0 0,0 00,0 80,0 0,0 40,0 0,0 00,0 Gamba 4..Gafik pebandingan hubungan Tekan,dai semua umu Dai tabel 4.3. diatas telihat bahwa kekuatan meningkat seiing betambahnya umu. Peningkatan dai bebagai, tidak menunjukan peningkatan yang signifikan. Dai hasil penelitian ini bahwa mempunyai kuat di awal yang tinggi.namun secaa umum kekuatan akan meningkat seiing betambah umunya hingga mencapai kondisi optimimnya Analisis Data Kali Blondo Haga tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan n = dipeoleh 0,57 dan untuk % = 0,708. Kaena haga hitung diantaa dai tabel baik dai kesalahan 5% maupun % (0,708 > 0,895 > 0,57), maka dapat disimpulkan tedapat hubungan yang signifikan sebesa 0,895 antaa umu dan kuat. Koefisien deteminasinya 79,5 0,895 = 0,80. Hal ini beati kuat mengalami peningkatan 80,0% setiap umunya, melalui pesamaan egesi Y = 0,4 + 3,7X. Sisanya 9,90% ditentukan oleh fakto lain. 90,0 Pebandingan Hasil Tekan 4, 8,45 3,9 9,, 8,4 07,3 0,8 88,8 90,7 75, ,9,9 Blondo Hulu 0,3 Tengah Hili 7 4 Umu Beton () 8 Pasi Kali Blondo = Kali Putih Hulu Haga tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan n = dipeoleh 0,57 dan untuk % = 0,708. Kaena haga hitung diantaa dai tabel baik dai kesalahan 5% maupun % (0,708 > 0,8 > 0,57), maka dapat disimpulkan tedapat hubungan yang signifikan sebesa 0,8 antaa umu dan kuat. Koefisien deteminasinya = 0,8 = 0,8. Hal ini beati kuat mengalami peningkatan 8,% setiap umunya, melalui pesamaan egesi Y = 35,0 + 3,97X. Sisanya 3,78% ditentukan oleh fakto lain Pasi Kali Putih Hulu Gamba 4.3. Gafik Hubungan antaa Umu Beton dengan Tekan Beton fas 0, Kali Putih Hulu Kali Putih Tengah Haga tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan n = dipeoleh 0,57 dan untuk % = 0,708. Kaena haga hitung diantaa dai tabel baik dai kesalahan 5% maupun % (0,708 > 0,84 > 0,57), maka dapat disimpulkan tedapat hubungan yang signifikan sebesa 0,84 antaa umu dan kuat. Koefisien deteminasinya = 0,84 = 0,74. Hal ini beati kuat mengalami peningkatan 74,0% setiap umunya, melalui pesamaan egesi Y = 4,7 +,5X. Sisanya 5,40% ditentukan oleh fakto lain. y = 35, + 3,x R² = 0, Umu Beton () 70,0 50,0 30,0 y = 0,4 + 3,7 x R² = 0,9 0, Umu Beton ( ) Gamba 4.. Gafik Hubungan antaa Umu Beton dengan Tekan Beton fas Blondo 80

6 Tekan (kg/cm²) Tekan ( kg/cm² ) Fatkhuohim, Mashadi, Amin, Yuwana v.0, n., p.7-8, Septembe 08 P-ISSN E-ISSN y = 4,7 +,5x R² = 0,84 Gamba 4.4.Gafik Hubungan antaa Umu Beton dengan Tekan Beton fas 0, Kali Putih Tengah Kali Putih Hili Haga tabel untuk taaf kesalahan 5% dengan n = dipeoleh 0,57 dan untuk % = 0,708. Kaena haga hitung diantaa dai tabel baik dai kesalahan 5% maupun % (0,708 > 0,94 > 0,57), maka dapat disimpulkan tedapat hubungan yang signifikan sebesa 0,94 antaa umu dan kuat. Koefisien deteminasinya = 0,94 = 0,48. Hal ini beati kuat mengalami peningkatan 48,0% setiap umunya, melalui pesamaan egesi Y = 3,84 +,03X. Sisanya 5,90% ditentukan oleh fakto Pasi Kali Putih Tengah Umu Beton () Pasi Kali Putih Hili Gamba 4.5. Gafik Hubungan antaa Umu Beton dengan Beton fas 0, Kali Putih Hili Kesimpulan Secaa ata-ata kuat pasi laha dingin kali putih lebih baik di banding dengan pasi biasa yang diambil dai kali blondo. maksimum didapat pada pemakaian pasi laha dingin dai kali putih pada daeah hili sedangkan pada daeah hulu di dapat kekuatan y = 3,84 +,03x R² = 0, Umu Beton () lebih endah dibanding hili dan tengah. Sedangkan kekuatan yang paling endah di dapat dai pasi kali blondo. Saan Sebagai bahan masukan, bagi yang beminat untuk mengembangkan penelitian ini dan ingin mendapatkan hasil penilitian yang lebih baik, membeikan saan antaa lain :. Penelitian dapat dilanjutkan dengan vaiasi fas dan campuan yang bebeda dengan Sampel yang lebih banyak.. Pelu dilakukan penelitian mengenai kuat mota dengan mengunakan pasi laha dingin, 3. Untuk mendapatkan kondisi yang seagam atau homogen, sebaiknya pencampuan dilakukan menggunakan molen dan pengecoan dilakukan secaa besamaan. DAFTAR PUSTAKA Anonim, (98), Pesyaatan Umum Bahan Bangunan Di Indonesia (PUBI 98),Pusat Penelitian dan Pengembangan, DPU,Bandung. Anonim, (00), Petunjuk Penulisan Usulan dan Lapoan Tugas Akhi, Fakultas Teknik UTM, Magelang. Anonim,(97), Peatuan Beton Betulang Indonesia 97 N.I.-, Cetakan ke-7 Bandung: Depatemen Pekejaan Umum dan Tenaga Listik Diektoat Jendeal Ciptakaya Diektoat Penyelidikan Masalah Bangunan Aboe, A.,K.,00, Pasi Laha Dingin di kali Boyong/Code sebagai bahan susut, Juusan Teknik Sipil, FakultasTeknik UII, Yogyakata. Anandha, Y., 008, Teknik Bahan Konstuksi, Juusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik UTM, Magelang. Dipohusodo, I., 994, Stuktu Beton Betulang Bedasakan SK SNI-T Depatemen Pekejaan Umum RI, PT Gamedia Pustaka Utama, Jakata Gideon, HK., Sagel, P., dan Kole, P., 997, Pedoman Pengejaan Beton, Sei Beton, Elangga : Jakata. Haiadi, S.,U., 00, Pengauh CaaPemadatan dan Fakto ai Semen Tehadap Tekan dan Lentu Beton Rigid Pavement Pogam Studi Teknik Sipil UTM, Magelang. Izal, A., 005, Pengauh Fakto ai Semen dan Tempeatu Tehadap Tekan Beton, Junal Fakultas Teknik Unidayan, Baubau. Made, A., dan Widiasa, B., R., 00, Hubungan Antaa Tekan dan FAS Pada Beton Dengan Menggunakan Semen Potland-Pozolan, Junal Ilmiah Teknik Sipil Univesitas Udayana, Bali. Made, A., 007, Semina dan Pamean HAKI, Juusan Teknik Sipil Univesitas Udayana 8

7 v.0, n., p.7-8, Septembe 08 P-ISSN E-ISSN 4-39

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM AZHAR, SYARIFAH LIES FUAIDAH DAN M. NASIR ABDUSSAMAD Juusan Sosial Ekonomi Petanian, Fakultas Petanian Univesitas Syiah Kuala -

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY ISSN 085-05 Junal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 0(): 6 -, 04 HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY Dedek Suhendo dan Kistian Juusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Bedasakan pemasalahan, maka penelitian ini temasuk penelitian koelasional yang besifat deskiptif, kaena tujuan utama dai penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ekspeimen semu (quasi ekspeimental eseach, kaena penelitian yang akan dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Keangka Pemikian Konseptual Setiap oganisasi apapun jenisnya baik oganisasi non pofit maupun oganisasi yang mencai keuntungan memiliki visi dan misi yang menjadi uh dalam setiap

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR Lenty Mawani, Nico Demus Rive Fiman Hutabaat Juusan Teknik Elektomedik, Univesitas Sai mutiaa Indonesia Fakultas Sain Teknologi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan BAB II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bentuk penelitian yang dipegunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian koelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan umus

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG Junal Agibisnis, Vol. 9, No. 2, Desembe 2015, [ 137-148 ] ISSN : 1979-0058 ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif analitik, dengan menggunakan teknik analisis egesi dan koelasi. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Deskiptif Asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskiptif dapat diatikan sebagai penelitian yang

Lebih terperinci

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU Posiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU 1 Lian Apianna, 2 Sudawanto, dan 3 Vea Maya Santi Juusan Matematika,

Lebih terperinci

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI

PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN IRIGASI Junal Teknik Sipil ISSN 30-053 Pogam Pascasajana Univesitas Syiah Kuala Pages pp. 4-35 PERKIRAAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PENINGKATAN JARINGAN DAERAH RAWA BERDASARKAN PERKIRAAN BIAYA DAN LUAS AREAL LAYANAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti JUNAL ILMIAH ANGGAGADING Volume 4 No., Oktobe 004 : 99 104 PENGAUH MODEL PODUK TEHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selula Meek Nokia Pada PT. Bimasakti Oleh: Maju L. Tobing Dosen

Lebih terperinci

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com BAB I PENDAHULUAN.. Lata Belakang Masalah Peanan pemasaan dalam kebehasilan peusahaan telah diakui di kalangan pengusaha untuk mempetahankan kebeadaanya dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010 HUBUNGAN KINERJA MENGAJAR DOSEN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN IPA DI SD PADA MAHASISWA PROGRAM D PGSD KAMPUS VI KEBUMEN FKIP UNS TAHUN AKADEMIK 009 / 00 Wasiti Dosen PGSD FKIP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode meupakan caa keja yang digunakan untuk memahami, mengeti, segala sesuatu yang behubungan dengan penelitian aga tujuan yang dihaapkan dapat tecapai. Sesuai

Lebih terperinci

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. KORELASI Tedapat tiga macam bentuk hubungan anta vaiabel, yaitu hubungan simetis, hubungan sebab akibat (kausal) dan hubungan Inteaktif (saling mempengauhi). Untuk mencai hubungan antaa dua vaiabel atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini betujuan untuk mendeskipsikan dan menganalisis pengauh evaluasi dii dan pengembangan pofesi tehadap kompetensi pedadogik

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM E-Junal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 64-74 ISSN: 2303-175 PERHITUNGAN DA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM I GUSTI AYU KOMANG KUSUMA WARDHANI 1, I NYOMAN WIDA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisa Gaya-Gaya Pada Poos Lengan Ayun Dai gamba 3.1 data dimensi untuk lengan ayun: - Mateial yang digunakan : S-45 C - Panjang poos : 0,5 m - Diamete poos

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena 35 III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskiptif. Kaena penelitian ini mengkaji tentang Pengauh Kontol Dii dan Lingkungan Keluaga Tehadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif, suatu metode penelitian yang ditujukan untuk untuk menggambakan fenomenafenomena

Lebih terperinci

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II ISBN 978 602 9019 74 2 Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II Agus Muldiyanto, dan Purwanto Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang

Lebih terperinci

Analisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK

Analisis Numerik Ragam pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Interaksi Dinamis Struktur dengan Udara ABSTRAK Volume 6, Nomo 1, Pebuai 2009 Junal APLIKASI Analisis Numeik pada Pelat Utuh dan Retak: Studi Inteaksi Dinamis Stuktu dengan Udaa Agung Budipiyanto Pogam Diploma Teknik Sipil FTSP ITS email: agungbp@ce.its.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA Semina Nasional Teknologi Infomasi dan Multimedia 0 STMIK AMIKOM Yogyakata, 6-8 Febuai 0 ISSN : 0-80 PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA

Lebih terperinci

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan penelitian kuantitatif koelasional. Penelitian kuantitatif koelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ekspeimental. Pada penelitian ini akan ada kelompok ekspeimen dan kelompok

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa Hubungan Layanan Infomasi Dengan Keativitas Belaja Siswa Si Rahayu (090154) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Vetean Semaang ABSTRAK Keativitas meupakan bakat yang secaa potensial dimiliki

Lebih terperinci

pekerjaan atap (rangka kuda-kuda dan penutup atap). Atap adalah bagian

pekerjaan atap (rangka kuda-kuda dan penutup atap). Atap adalah bagian BAB IV RANGKA KUDA-KUDA DAN PENUTUP ATAP 4.1. Pengetian Atap Dalam studi analisis nilai pada tugas akhi ini, obyek yang diambil adalah pekejaan atap (angka kuda-kuda dan penutup atap). Atap adalah bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB PENDAHULUAN Lata Belakang Pada zaman moden sepeti saat sekaang ini, enegi listik meupakan kebutuhan pime bagi manusia, baik masyaakat yang tinggal di pekotaan maupun masyaakat yang tinggal di pedesaan

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Teoritis

BAB II Tinjauan Teoritis BAB II Tinjauan Teoitis BAB II Tinjauan Teoitis 2.1 Antena Mikostip 2.1.1 Kaakteistik Dasa Antena mikostip tedii dai suatu lapisan logam yang sangat tipis ( t

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Haga Tahanan Jenis Teoi yang mendasai metode tahanan jenis atau metode geolistik adalah hukum Ohm [7] yang mempunyai pesamaan : V I = (2.) R Dengan V menyatakan tegangan (volt),

Lebih terperinci

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak Pengauh Kualitas Tingkat Peneangan Lampu (I Wayan Teesna dkk.) PENGARUH KUALITAS TINGKAT PENERANGAN LAMPU, LINGKUNGAN KERJA DAN PERALATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA TEKNISI REPARASI ELEKTRONIK DI WILAYAH

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pemeras Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga

Rancang Bangun Mesin Pemeras Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga Rancang Bangun Mesin Pemeas Kelapa Tua sebagai Bahan Baku VCO Skala Rumah Tangga SEPTIAN ENGGAR PRATAMA PUTRA DAN ADI SUCIPTO Pogam Studi D III Juusan Mesin Poduksi Disnaketansduk Fakultas Teknologi Industi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG) B. Vey Chistioko 1,, Dian Ti Wiyanti 2 Pogam Studi Teknik Infomatika Juusan

Lebih terperinci

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor IV. STABILITAS LERENG I. Umum Leeng alam Bukit Galian Basement Leeng buatan Timbunan tanggul jalan bendung Gaya-gaya d o o n g Doong membuat tanah longso Lawan kuat gese tanah - Beat sendii tanah (γ b,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kaena dalam pengumpulan data, penulis menghimpun infomasi dai paa esponden menggunakan kuesione sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pendahuluan Bedasakan tujuan penelitian ini, yaitu mendapatkan ekspektasi banyaknya komponen listik moto yang akan diganti bedasakan Renewing Fee Replacement Waanty dua dimensi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini meupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis egesi. Analisis ini digunakan untuk mengetahui adakah pengauh antaa vaiabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN. Data Identitas Responden Fekuensi identitas esponden dalam penelitian ini tedii dai jenis kelamin dan pendidikan guu yang dapat dijelaskan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES

PENGARUH CONTRACTING CONTINYU SEBUAH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DALAM MENINGKATKAN SELF AWARNES Posiding Konfeda dan Semina Nasional BK PD ABKIN Sulawesi Selatan Optimalisasi Pean Pendidik Dalam Membangun Kaakte Bangsa Di Ea MEA 30 Makassa, 4-5 Maet 017 PENGARUH CONTRACTING CONTINU SEBUAH PENDEKATAN

Lebih terperinci

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT Sudianto Manullang Yasifati Hia Abstak Pengelolaan dana pensiun dapat menentukan dan mendoong peningkatan poduktivitas angkatan keja.

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA) Da.Heny Mahmudah Dosen unisla ABSTRAK Pada hakekatnya suatu peusahaan didiikan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek 9 BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaan Objek Penelitian Obyek pada penelitian ini bejumlah 43 siswa kelas VIIA dan VIIB SMP Mate Alma Ambaawa tahun ajaan 2011/2012. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Gambar 4.3. Gambar 44

Gambar 4.3. Gambar 44 1 BAB HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Pada bab kita telah membahas sifat-sifat geak yang behubungan dengan kecepatan dan peceaptan benda. Pembahasan pada Bab tesesbut menjawab petanyaan Bagaimana sebuah benda

Lebih terperinci

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Oleh : Aief Sudajat, S. Ant, M.Si PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 006 KASUS (k) SAMPEL BERHUBUNGAN Pada bagian

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN Asuni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjamasin Jl. A Yani Km. 5,5 Banjamasin,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 8 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian dapat behasil dengan baik dan sesuai dengan posedu ilmiah, apabila penelitian tesebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif pendekatan asosiatif simetis, yaitu hubungan yang besifat sebab-akibat

Lebih terperinci

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON

BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON 1 BAB PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON Sebelumnya telah dipelajai tentang hukum Newton: hukum I tentang kelembaban benda, yang dinyatakan oleh pesamaan F = 0; hukum II tentang hubungan gaya dan geak, yang

Lebih terperinci

KERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI

KERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI POSIDING SEMINA NASIONAL EKAYASA KIMIA DAN POSES 004 ISSN : 4-46 KEETAKAN KISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE COCHALSKI Nguah Made D.P.*, M.. Saha**, Md. adzi Sudin**, and Hamdan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG Setelah data dai kedua vaiabel yaitu vaiabel X dan vaiabel Y tekumpul seta adanya teoi yang

Lebih terperinci

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA Papes semina.uad.ac.id/index.php/quantum Semina Nasional Quantum #5 (018) 477-1511 (7pp) Pengembangan instumen penilaian kemampuan befiki kitis pada pembelajaan fisika SMA Suji Adianti, dan Ishafit Pogam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PONDASI MESIN. Perencanaan pondasi mesin yang baik memerlukan data-data penunjang yang

BAB IV ANALISA PONDASI MESIN. Perencanaan pondasi mesin yang baik memerlukan data-data penunjang yang BAB IV ANALISA PONDASI MESIN 4.1 Data Peencanaan Peencanaan pondasi mesin yang baik memelukan data-data penunjang yang digunakan untuk mengetahui sifat-sifat pembebanan pada pondasi mesin. Datadata penunjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian meupakan encana atau metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga umusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab

Lebih terperinci

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN

MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN MAKALAH SABUK ELEMEN MESIN Disusun Oleh : IWAN APRIYAN SYAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSA PUTRA KATA PENGANTAR Puji syuku kami panjatkan kehadiat Tuhan yang Maha Esa atas limpahan ahmat dan kaunia-nya,sehingga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan

TINJAUAN PUSTAKA A. Perambatan Bunyi di Luar Ruangan Kebisingan yang belebihan akan sangat bepengauh tehadap indea pendengaan. Seseoang yang telalu seing beada pada kawasan dengan kebisingan yang tinggi setiap hainya dapat mengalami gangguan pendengaan sementaa

Lebih terperinci

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Tekuk Torsi Lateral. Pertemuan 13, 14, 15

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Tekuk Torsi Lateral. Pertemuan 13, 14, 15 ata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Tekuk Tosi ateal Petemuan 13, 14, 15 TIU : ahasiswa dapat meencanakan kekuatan elemen stuktu baja beseta alat sambungna TIK : ahasiswa dapat

Lebih terperinci

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 015 : 185 189 PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Oleh: Endang Tiyani Staf

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di madasah Aliyah Negei (MAN) Model Medan yang bealamat di Jalan Williem Iskanda No. 7A Keluahan Sidoejo, Kecamatan

Lebih terperinci

PENGARUH RANGKAK, SUSUT, DAN RELAKSASI BAJA TERHADAP LENDUTAN BALOK JEMBATAN KOMPOSIT BETON PRATEGANG. I Nyoman Sutarja 1

PENGARUH RANGKAK, SUSUT, DAN RELAKSASI BAJA TERHADAP LENDUTAN BALOK JEMBATAN KOMPOSIT BETON PRATEGANG. I Nyoman Sutarja 1 Junal lmiah Teknik ipil Vol 10, No. 1, Januai 006 PENGARUH RANGKAK, UUT, DAN RELAKA BAJA TERHADAP LENDUTAN BALOK JEMBATAN KOMPOT BETON PRATEGANG. Nyoman utaja 1 Abstak: Lendutan meupakan peilaku stuktu

Lebih terperinci

Analisis Performansi Sistem Pendingin Ruangan Dikombinasikan dengan Water Heater

Analisis Performansi Sistem Pendingin Ruangan Dikombinasikan dengan Water Heater Junal Ilmia Teknik Mesin Vol. 4 No.. Apil 00 (57-6) Analisis Pefomansi Sistem Pendingin Ruangan Dikombinasikan dengan Wate Heate I Gusti Agung Pamaakayuda a), Ida Bagus Adinugaa b) Henda Wijaksana b),

Lebih terperinci

Komponen Struktur Tekan

Komponen Struktur Tekan Mata Kuliah : Peancangan Stuktu Baja Kode : CIV 303 SKS : 3 SKS Komponen Stuktu Tekan Petemuan 4, 5 Sub Pokok Bahasan : Panjang Tekuk Tekuk Lokal Tekuk Batang Desain Batang Tekan Batang batang tekan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengauh Hujan Tehadap Stabilitas Leeng Infiltasi ai hujan ke dalam lapisan tanah pada leeng akan menambah beban pada leeng sebagai akibat peningkatan kandungan ai dalam tanah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguaikan mengenai Identifikasi Vaiabel Penelitian, Definisi Vaiabel Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel,

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 016 PM -7 Hubungan Fasilitas, Kemandiian, dan Kecemasan Belaja tehadap Pestasi Belaja Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Puing Tahun

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian meupakan sesuatu yang menjadi pehatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaan dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap Vol. 3, No., 7-79, Januai 7 Model Matematika Sistem Pesediaan (Q, R) Yang Tekait Dengan Mutu Baang Dan Infomasi Pemintaan Lengkap Agus Sukmana Abstact This pape deals with an inventoy model fo continuous

Lebih terperinci

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017

Berkala Fisika Indoneia Volume 9 Nomor 1 Januari 2017 Bekala Fisika Indoneia Volume 9 Nomo 1 Januai 017 PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PENALARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA/FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMADIYAH MUNTILAN, KABUPATEN

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT) Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Seambi Akademica, Vol. IV, No. 1, Mei 016 ISSN : 337-8085 PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN Tamizi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C pepustakaan.uns.ac.id ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C Budi Santoso, Respatiwulan, dan Ti Atmojo Kusmayadi Pogam Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH? KONSEP DASAR Path analysis meupakan salah satu alat analisis yang dikembangkan oleh Sewall Wight (Dillon and Goldstein, 1984 1 ). Wight mengembangkan metode

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa .1. Bentuk Penelitian BAB II METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk mencai maksud dan pengauh antaa vaiable independen

Lebih terperinci

VDC Variabel. P in I = 12 R AC

VDC Variabel. P in I = 12 R AC SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas

Lebih terperinci

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11 GRAFITASI Si Isaac Newton yang tekenal dengan hukum-hukum Newton I, II dan III, juga tekenal dengan hukum Gafitasi Umum. Didasakan pada patikel-patikel bemassa senantiasa mengadakan gaya taik menaik sepanjang

Lebih terperinci

Torsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya

Torsi Rotor Motor Induksi 3. Perbaikan Faktor Daya SUDI EBAIKAN OSI DAN EFISIENSI MOO INDUKSI IGA FASA DENGAN MEMEBAIKI FAKO DAYA MOO INDUKSI Muhammad Fahmi Syawali izki, A.achman Hasibuan Konsentasi eknik Enegi Listik, Depatemen eknik Elekto Fakultas

Lebih terperinci

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH 48 Lampian ANGKET PERSEPSI SISWA TERHADAP PERANAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 MEDAN Nama : Kelas : A. Petunjuk Pengisian. Bacalah

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor 34 Analisis Pengauh Maketing Mix Tehadap Kepuasan Konsumen Sepeda Moto Ti Wahyudi 1), Yopa Eka Pawatya 2) 1,2) Pogam Studi Teknik Industi Juusan Teknik Elekto Fakultas Teknik Univesitas Tanjungpua. e-mail

Lebih terperinci

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA

MODIFIKASI DISTRIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETRI BOLA p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 MODIFIKASI DISTIBUSI MASSA PADA SUATU OBJEK SIMETI BOLA Yuant Tiandho Juusan Fisika, Univesitas Bangka Belitung Email: yuanttiandho@gmail.com Abstak Umumnya, untuk menggambakan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh 44 BAB III RACAGA PEELITIA.. Tujuan Penelitian Bedasakan pokok pemasalahan yang telah diuaikan dalam Bab I, maka tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mempeoleh jawaban atas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Volume 1, Nomo : 79 90 Mei 015 HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 01/013 Faisal 1, Razali 1, Yeni Malina 1 1 Pogam Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER BAB II MDAN ISTRIK DI SKITAR KONDUKTOR SIINDR II. 1 Hukum Coulomb Chales Augustin Coulomb (1736-1806), adalah oang yang petama kali yang melakukan pecobaan tentang muatan listik statis. Dai hasil pecobaannya,

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING T.M Syahu Ichsan (1111667 ) Mahasiswa Pogam Studi Teknik Infomatika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB III METODE PEELITIA A. Identifikasi Vaiabel Penelitian Pada bagian ini akan diuaikan segala hal yang bekaitan dengan identifikasi vaiabel penelitian, definisi opeasional vaiabel penelitian, subjek

Lebih terperinci

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut: Koelasi Pasial Koelasi Pasial beupa koelasi antaa sebuah peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas sementaa sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada petautan dengannya, sifatnya tetentu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskiptif kuantitatif, sepeti yang dikemukakan oleh Ali (1985: 84), Metode deskiptif digunakan

Lebih terperinci

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi.

III. TEORI DASAR. aliran listrik di dalam bumi dan cara mendeteksinya di permukaan bumi. . TEOR DSR 3.. Konsep Umum Geolistik ialah suatu metode dalam geofisika yang mempelajai sifat alian listik di dalam bumi dan caa mendeteksinya di pemukaan bumi. Pendeteksian ini meliputi pengukuan beda

Lebih terperinci

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PEMBAHASAN BAB V HASIL PEMBAHASAN A. Umum Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, dalam pelaksanaan eksperimen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB PENDAHULUAN. Lata belakang Pekembangan suatu teknologi sangat dipengauhi dengan pekembangan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa peanan ilmu pengetahuan, bisa dipastikan teknologi akan sulit untuk bekembang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Vetikal Dain Laju konsolidasi yang endah pada lempung jenuh dengan pemeabilitas endah dapat dinaikkan dengan menggunakan dainase vetikal (vetical dain) yang mempependek lintasan

Lebih terperinci

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN Rosyid Kholilur Rohman Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun Abstract The composition of concrete with a mixture 1: 2: 3 (volume

Lebih terperinci

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN BAB IV Hasil Simulasi Dan Analisa Pengukuan BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN 4.1. Pehitungan Saluan Pencatu Saluan pencatu yang digunakan pada Tugas Akhi ini menggunakan mikostip feedline.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negei 10 Salatiga yaitu pada kelas VII D dan kelas VII E semeste genap tahun ajaan 2011/2012.

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan **

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 2011 s/d 2013 PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH TABUNGAN SIMPEDA PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG MEDAN ISKANDAR MUDA PERIODE 011 s/d 013 TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan

Lebih terperinci

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi 1 Pengauh Total Quality Management Tehadap Kualitas Poduk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi (The Influence Of Total Quality Management On Poduct Quality At CV DUA SINGA Banyuwangi) Hidayati, Hadi Waluyo, Didik

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA RATA RATA TABUNGAN BANK PERSERO DAN INFLASI TERHADAP JUMLAH DANA TABUNGAN PADA BANK PERSERO (BANK BUMN) PERIODE 2011-2013 Ditulis untuk Memenuhi Syaat Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci