STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR"

Transkripsi

1 STANDAR KOMPETENSI 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR 5.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks persegi merupakan invers dari matriks persegi lain 5.2 Menentukan determinan dan invers matriks 2 x Menggunakan determinan dan invers dalam penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel 5.4 Menggunakan sifat-sifat dan operasi aljabar vektor dalam pemecahan masalah 5.5 Menggunakan sifat-sifat dan operasi perkalian skalar dua vektor dalam pemecahan masalah. 5.6 Menggunakan transformasi geometri yang dapat dinyatakan dengan matriks dalam pemecahan masalah 5.7 Menentukan komposisi dari beberapa transformasi geometri beserta matriks transformasinya

2 TRANSFORMASI GEOMETRI A. Transformasi Transformasi adalah pemetaan suatu titik A pada suatu bidang ke titik A. Tiitik A disebut bayangan dari titik A. Transformasi ada dua, yaitu : 1. Transformasi Isometri Merupakan transformasi yang memindahkan suatu bangun geometri dari bentuk nya sebelum dan sesudah transformasi tidak berubah( besarnya tetap). Transformasi pegeseran,pencerminan,pemutaran,dan perkalian termasuk isometri. 2. Transformasi Non isometri Merupakan transformasi memindahkan suatu bangun geometri dari bentuknya semula sebelum dan sesudah transformasi mengalami perubahan ( besarnya berubah ). Transformasi perkalian termasuk transformasi nonisometri. Jenis jenis Transformasi Dalam transformasi dikenal empat transformasi dasar, yaitu: a) Pegeseran (translasi) B B A A C C Translasi b) Pencerminan (refleksi) B B A A C C Refleksi

3 c) Perputaran (rotasi) B C B A C O Rotasi A d) Perubahan sekala (dilatasi) C C A A B B Dilatasi a. Pergeseran Atau Translasi Pergeseran atau translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu. Jarak dan arah tertentu tersebut dapat diwakili oleh suatu ruas garis berarah atau oleh suatu pasangan bilangan terurut. dinamakan komponen translasi. Jika translasi T = memetekan titik P ( x, y ) maka berlaku hubungan x = x + a dan y = y + b. secara pemetaan dapat dituliskan: T = : P ( x,y ) P ( x + a, y + b ) Titik P disebut bayangan titik P oleh translasi T = y P (x+a, y+b) T= b O p(x.y) a X

4 Contoh: Bayangan titik ( 3,-7 ) oleh translasi adalah. a. ( 5, -3 ) c. ( 7, -5 ) e. ( 12, -4 ) b. ( -1, -9 ) d. ( 1, 9 ) Penyelesaian: Misalkan titik P ( 3, -7 ) T = : P ( 3, -7 ) P ( 3+4, -7+2 ) = P ( 7, -5 ) Jadi bayangan titik ( 3, -7 ) oleh translasi adalah ( 7, -5 ) Jawaban: C b. Pencerminan Atau Refleksi Pencerminan atau refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan titik-titik dengan menggunakan sifat bayangan oleh suatu cermin. Pencerminan dilambangkan dengan M a, dinamakan a adalah sumbu cermin. Sifat-sifat pencerminan adalah: a. Jarak dari titik asal kecermin sama dengan jarak cermin ke titik bayangan. b. Garis yang menghubungkan titik asal dengan titik bayangan tegak lurus terhadap cermin. Langkah-langkah menentukan bayangan titik A terhadap garis l a. Buatlah garis g yang melalui titik A dan memotong garis l tegak lurus. Misalkan g dan l berpotongan di titik N. b. Tentukan sebuah A pada terusan ruas garis AN sehingga = A N. c. Titik A adalah bayangan titik A terhadap garis l. Untuk menentukan bayangan titik A terhadap garis l L B B Menunjukkan refleksi garis AB terhadap sumbu Pencerminan l. A L A

5 Y Hasil pencerminan titik p(x,y) di tuliskan pada P n (-x,y) P(x,y) table dibawah ini: titik Sumbu pencerminan Bayangan O X P (x,y) Sumbu x Sumbu y (x,-y) (-x,y) P (x,-y) Pencerminan terhadap sumbu x Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap sumbu X, maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = x dan y = -y. M x : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( x,-y ) Pemetaan P ( x,y ) P ( x,y ) dapat pula ditentukan oleh persamaan matriks 0 = Matriks 1 0 dinamakan matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap 0 1 sumbu X. Pencerminan terhadap sumbu y Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap sumbu Y, maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = -x dan y = y. Secara pemetaan dapat ditulis: M y : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( -x,y ) Dengan persamaan matriks 0 = Matriks 1 0 dinamakan matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap 0 1 sumbu Y. Pencerminan terhadap titik asal O ( 0,0 ). Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap titik asal O ( 0,0 ), maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = -x dan y =- y. Secara pemetaan ditulis: M 0 : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( -x,-y ) Dengan persamaan matriks 0 = Matriks 1 0 dinamakan matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap 0 1 sumbu O ( 0,0 ).

6 Pencerminan terhadap garis y = x Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap garis y = x, maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = y dan y = x. Secara pemetaan ditulis: M y = x : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( y,x ) Dengan persamaan matriks 1 = Matriks 0 1 dinamakan matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap garis y 1 0 = x. Pencerminan terhadap garis y = -x Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap garis y = -x, maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = -y dan y = -x. Secara pemetaan ditulis: M y =- x : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( -y,-x ) Dengan persamaan matriks 0 1 = 1 0 Matriks 0 1 dinamakan matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap 1 0 garis y = -x. Pencerminan terhadap garis x = h Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap garis x = h, maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = 2h x dan y = y. Secara pemetaan ditulis: M x = h : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( 2h x, y ) Pencerminan terhadap garis y = k Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap garis y = k, maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = x dan y = 2k - y. Secara pemetaan ditulis: M y = k : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( x, 2k - y ) Pencerminan terhadap titik ( a,b ) Jika titik P ( x,y ) dicerminkan terhadap titik ( a,b ), maka bayangannya adalah titik P (x,y ) dengan x = 2a x dan y = 2b - y. Secara pemetaan ditulis: M ( a,b ) : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( 2a x, 2b - y ) Contoh: Jika garis x 2y 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu Y, maka persamaan bayangannya adalah

7 a. x + 2y 3 = 0 c. x + 2y + 3 = 0 e. x 2y 3 = 0 b. x 2y + 3 = 0 d. x 2y 3 = 0 Penyelesaian: Garis x 2y 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu Y 0 = = Dengan demikian x = -x x = -x dan y = y y = y Dengan mensubstitusikan x = -x dan y = y pada persamaan garis, maka diperoleh: ( -x ) -2 ( y ) -3 = 0 -x 2y 3 = 0 Jadi bayangan garis x 2y 3 = 0 oleh pencerminan terhadap sumbu Y adalah x 2y 3 =0 Jawaban: E c. Perputaran atau rotasi Perputaran atau rotasi adalah transformasi yang memindahkan titik-titik dengan cara memutar titik-titik tersebut sejauh terhadap suatu titik pusat rotasi. Perputaran atau rotasi pada bidang datar ditentukan oleh: 1. Titik pusat rotasi 2. Besar sudut rotasi 3. Arah sudut rotasi Sudut rotasi adalah sudut antara garis yang menghubungkan titik asal dan pusat rotasi dengan garis yang menghubungkan titik bayangan dan pusat rotasi. Jika ( sudut rotasi ) positif, arah putaran ( rotasi ) berlawanan dengan arah putaran jam. sebaliknya jika negatif, arah putaran searah dengan arah putaran jam. Suatu rotasi dengan pusat P dan sudut rotasi dinotasikan dengan R ( P, ). A Titik A pada gambar dirotasikan terhadap titik O Sejauh 120 o searah dengan perputaran jarum jam. Bayangan A adalah A. Rotasi yang berlawanan 120 o arah dengan perputaran jarum jam disebut rotasi A positif, dan begitu pula sebaliknya. a. Rotasi terhadap titik pusat O ( 0,0 ) Y p (x,y ) jika P(x,y) dirotasikan dengan pusat O(0,0) sebesar Berlawanan arah perputaran jarum jam, bayangannya Adalah P (x,y') dengan: R p(x,y) Y

8 O x = x x cos - y sin y = x sin + y cos Pembuktian: Misalkan: OP = R x = R cos y = R sin x = R cos (+) = R cos cos - R sin sin x = x cos sin. y = R sin (+) = R sin cos + R cos sin = y cos + x sin y = x sin + y cos. secara pemetaan ditulis: R ( O, ) : P ( x,y ) P ( x,y ) = P ( x cos - y sin, x sin + y cos ) Dengan persamaan matriks, pemetaan diatas ditulis: sin = cos sin cos cos sin Matriks dinamakan matriks yang bersesuaian dengan rotasi R ( O, ) sin cos Berikut ini adalah bayangan dan matriks yang bersesuaian dengan rotasi P ( x,y ) P ( x,y ) Rotasi Bayangan Matriks R ( O, 90 o ) ( -y, x ) R ( O, 90 o ) ( y, -x ) R ( O, 180 o ) R ( O, 270 o ) R ( O, -270 o ) ( -x,-y ) ( y, -x ) ( -y, x )

9 b. Rotasi terhadap titik pusat A ( a,b ) Y P (x,y ) R b A R p(x,y) O X Jika titik P ( x,y ) diputar sebesar berlawanan arah putaran jam terhadap titik pusat A ( a,b ), maka diperoleh bayangan P ( x,y ) dengan: x a = ( x a ) cos - ( y b ) sin y b = ( x a ) sin + ( y b ) cos Pembuktian: Misalkan: AP = R, maka x = +cos y = b + R sin x =cos y b = R sin x = +cos(+) x - = R cos cos sinsin x - = ( x ) cos ( )sin y = b + R sin (+ ) y b = R sin cos+cossin y b = (y-b) cos +( )sin y b =(x - ) sin +(y - b)cos [ terbukti ] Dengan persamaan matriks, pemetaan diatas ditulis: cos sin = sin cos + Contoh: Titik B ( 5, -1 ) dirotasikan terhadap titik P ( 2,3 ) sejauh 90 o searah putaran jam. Bayangan titik B adalah.. a. B ( -4, -3 ) c. B ( -5, -1 ) e. ( 0, -2 ) b. B ( -5, 1 ) d. B ( -2, 0 )

10 c. Perkalian atau dilatasi Perkalian atau dilatas adalah suatu transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan faktor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Faktor pengali tertentu disebut faktor dilatasi atau faktor sekala dan titik tertentu itu dinamakan pusat dilatas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu dilatasi ditentukan oleh: a. Faktor skala ( k ) b. Pusat dilatasi Jika yang dilatasikan suatu bangun, maka dilatasi akan mengubah ukuran tanpa mengubah bentuk bangun tersebut. Dilatasi yang berpusat di P dengan faktor skala k dinotasikan desngan, Berdasarkan nilai dari faktor skala k, bangun bayangan yang diperoleh dapat ditetapkan sebagai berikut: Jika k > 1, bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika 0 < k < 1, bangun bayangan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika -1 < k < 0 bangun bayangan diperkecil dan terletak tidak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. Jika k < -1, bangun bayangan diperbesar dan terletak tidak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun semula. a. Dilatasi terhadap titik pusat O ( 0,0 ) Jika titik P ( x,y ) didilatasikan terhadap titik pusat O ( 0,0 ) dengan faktor skala k, maka bayangannya adalah P ( x,y ) dengan x = kx dan y = ky secara pemetaan dapat ditulis:, : P ( x,y ) P ( kx, ky ) Dengan persamaan matriks, pemetaan diatas ditulis: = 0 0 Matriks 0 dinamakan matriks yang bersesuaian dengan dilatasi,. 0 b. Dilatasi terhadap titik pusat A ( a,b ) Jika titik P ( x,y ) didilatasikan terhadap titik pusat A ( a,b ) dengan faktor skala k, maka bayangannya adalah P ( x,y ) dengan x a = k ( x a ) dan y b = k ( y b ) Dengan persamaan matriks, pemetaan diatas ditulis: = Matriks 0 dinamakan matriks yang bersesuaian dengan dilatasi,. 0 Contoh:

11 Bayangan titik P ( -6,3 ) oleh dilatasi terhadap titik pusat O ( 0,0 ) dengan faktor sekala - adalah.. a. ( 3,- ) c. ( -6, 2 ) e. ( -, 3 ) b. ( - 3, ) d. ( 5, 2 ) Penyelesaian: = 0 0 = 0 0 = d. Transformasi Oleh Suatu Matriks Jika transformasi yang bersesuaian dengan matriks mentransformasikan titik A ( x,y ) Ke A ( x,y ), maka hubungan antara koordinat A dan A dinyatakan dengan persamaan matriks: = contoh: bayangan titik A ( 3, -4 ) oleh suatu transformasi yang bersesuaian dengan matriks adalah. a. A ( -9, -14 ) c. A ( 9, -32 ) e. A ( -5, -11 ) b. A ( 7, 9 ) d. A ( 12, -14 ) Penyelesaian: = ( 4) = ( 4) = = Dengan demikian x = -9 dan y = -14. Jadi, bayangan titik A ( 3, -4 ) oleh suatu transformasi yang bersesuaian dengan matriks 1 3 adalah A ( -9, -14 ) 2 5 Jawaban : A B. KOMPOSISI TRANSFORMASI Komposisi transformasi adalah pengerjaan dua atau lebih transformasi secara berurutan. Transformasi T 1 dilanjutkan dengan transformasi T 2 terhadap sasuatu titik A dapat ditulis: (T 2 o T 1 ) (A) T 2 (T 1 (A))

12 Sebaliknya, T 1o T 2 (baca:t 1 komposisi T 2 ) berarti transformasi T 2 dilanjutkan T 1. (T 1 o T 2 ) (A) T 1 (T 2 (A)) 1. Komposisi Translasi Jika ditranslasi T 1 = dan T 2 =, maka komposisi translasi T 1 dan T 2 dapat diwakili oleh sebuah translasi tunggal yang ditentukan oleh : T = + + Sifat- sifat komposisi translasi: 1) Untuk dua translasi berurutan berlaku : T 1 o T 2 = T 2 o T 1 (kumutatif) 2) Untuk tiga translasi berurutab berlaku : (T 1 o T 2 ) = T 1 o (T 2 o T 3 ) (asosoatif) Contoh : Titik A ( 6,3) ditranslasi oleh T 1 = 2 kemudian dilajutkan dengan 3 T 2 = 1 Bayangan titik A adalah 4 A. A ( 9, -4 ) B. A ( 7, 4 ) C. A ( 3, 10 ) D. A ( 9, 10) E. A ( 3, -4) Penyelesaian : T = T 2 o T 1 = = 1 1 = = 4 7 Jadi, bayangannya adalah A ( 7, 4) Jawaban : b 2. Komposisi Refleksi a) Komposisi Dua Refleksi Berurutan Terhadap Dua sumbu Sejajar B A B 1 C B 2 A A 1 A 2 G G 2 G 1 C C 1 C 2 B D G 1 adalah bayangan G karena refleksi terhadap sumbu AB

13 G 2 adalah bayangan G 1 karena refleksi terhadap sumbu CD G 2 adalah juga merupakan bayangan dari G karena refleksi terhadap sumbu AB dilanjutkan refleksi terhadap sumbu CD Perhatikan, melakukan refleksi dua kali berurutan terhadap sumbu sejajar sama dengan melakukan sebuah translasi. Masalah kita sekarang adalah menentukan suatu translasi yang ekuivalen dengan komposisi dua refleksi di atas. b) Komposisi dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang sejajar sumbu x Dua sumbu sejajar yang sejajar terhadap sumbu X misalkan titik P(x,y ) Dicerminkan terhadap garis y = a, kemudian dicerminkan terhadap garis Y = b, maka diperoleh bayangan P ( x, 2 (b-a) + y). Secara pemetaan dapat dituliskan : M y = b o M y = a : P(x,y) P (x,3 (b-a) + y) Misalkan titk P (x,y) dicerminkan terhadap garis y = b, kemudian dicerminkan terhadap garis y= a, maka diperoleh bayangan P (x, 2(a-b) + y) Secara pemetaan dapat dituliskan : M y = a o M y = b : P(x,y) P (x,2 (a-b) + y) c) Komposisi dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling tegak lurus G O G 2 A C G G 1 D G 2 B Segitiga G direfleksikan dua kali berurutan terhadap sumbu AB lalu sumbu CD G 1 adalah bayangan G karena refleksi terhadap sumbu AB G 2 adalah bayangan G 1 karena refleksi terhadap sumbu CD G 2 juga merupakan bayangan dari G karena refleksi berurutan terhadap sumbu AB dilanjutkan refleksi terhadap sumbu CD. Misalkan M 1 adalah refleksi terhadap AB dan M 2 adalah refleksi terhadap CD, d.komposisi dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang saling berpotongan

14 Garis l dan m berpotongan di titik P. Garis l dan m membentuk sudut. Titik A 1 adalah bayangan titik A Karena refleksi terhadap garis l. Titik A 2 adalah bayangan titik A 1 karena refleksi terhadap garis m. Titik A 2 merupakan bayangan titik A karena dua refleksi berurutan terhadap garis l dan garis m. Misalkan M 1 adalah refleksi terhadap sumbu l dan M 2 adalah refleksi terhadap sumbu m, c. Komposisi dua rotasi sepusat yang berurutan Perhatikan gambar titik A 1 adalah bayangan titik A karna rotasi sebesar a 1 terhadap pusat P dan A 2 adalah bayangan A 1 karna rotasi sebesar a 1 terhadap pusat P. Maka titik A dipetaka ke A 2 oleh rotasi terhadap pusat p sejauh a 1 + a 2. Jadi, transformasi tunggal ekuivalen dengan komposisi dua rotasi yang berurutan terhadap pusat P sejauh a 1 dan a 2 adalah rotasi terhadap pusat yang sama jauh (a 1 + a 2 ) Misalkan R 1 = rotasi terhadap pusat P sejauh a 1 = Rot(P,a 1 ) R 2 = rotasi terhadap pusat P sejauh a 2 = Rot(P,a 2 ) R 2 o R 1 = rotasi terhadap pusat P sejauh a 1 dilanjutkan rotasi terhadap pusat P sejauh a 2 = rotasi terhadap pusat P sejauh (a 1 + a 2 ) = rot(p, a 1 + a 2 ) Contoh 1. Tentukan bayangan titki (4,2) kerna rotasi sejauh a 1 = 10 o dilanjutkan rotasi sejauh a 2 =50 Terhadap pusat (0,0) Jawab :

15 Rotasi sejauh a 1 = 10 0 dilanjutkan rotasi sejauh a 2 = 50 ekuivalen dengan rotasi Rot(0,a 1 + a 2 ) = Rot (0,60 0 ) Misalkan (x 2,y2,)adalah bayangan titik (4,2) akibat rotasi 2 diatas, maka = = = Jadi, bayangan titik ( 4, 2 ) akibat rotasi terhadap pusat O sejauh 10 o dilanjutkan 50 o adalah titik ( 2-3,2 3+1 )

16 SOAL 1. Titik (4, 8) dicerminkan terhadap garis x = 6,dilanjutkan dengan rotasi (0,60 ),hasilnya adalah... a 4+4 3,4 4 3 b 4+4 3, c 4+4 3,4 4 3 d 4+4 3,4 4 3 e 4+4 3,4 3 4 UAN Garis dengan persamaan 2 6=0 dicerminkan terhadap garis = dilanjutkan dengan bersesuaian dengan matriks 2 1.persamaan bayangan adalah a 2+5+6=0 b 2+5 6=0 c 2+3 6=0 d 2+2 6=0 e 5+2+6=0 UAN Garis dengan garis persamaan =2+3dicerminkan terhadap sumbuh kemudian diputar dengan (,90 ).Persamaan bayangan adalah... a 2 3=0 b +2 3=0 c 2 3=0 d 2+ 3=0 e 2++3=0 EBTANAS Persamaan peta garis 2+4=0 yang dirotasikan dengan pusat 0(0,0) sejauh 90,dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis = adalah... a +2+4=0 b +2 4=0 c 2++4=0 d 2 4=0 e 2+ 4=0 UAN Bayangan, dengan (2,1),(6,1),(5,3) karena fefleksi terhadap sumbu dilanjutkan rotasi (,90 ) adalah... a ( 1, 2), " (1,6 ) dan ( 3, 5) b ( 1, 2), " (1, 6 ) dan ( 3, 5) c (1, 2), " ( 1,6 ) dan ( 3,5) d ( 1, 2), " ( 1, 6 ) dan ( 3, 5) e ( 1,2), " ( 1, 6 ) dan ( 3, 5) EBTANAS Luas bayangan persegi panjang dengan

17 ( 1,2 ), ( 3,2 ), ( 3, 1 ), ( 1, 1 ) karena dilatasi 0 3 dilanjutkan rotasi dengan pusat sejauh adalah a 36 satuan luas b 48 satuan luas c 72 satuan luas d 96 satuan luas e 108 satuan luas UAN Bayangan garis =2+2 yang dicerminkan terhadap garis = adalah... a =+1 b = 1 c = 1 d = +1 e = UAN Garis yang persamaannya 2+3=0 dipetakan dengan transformasi yang berkaitan dengan matriks 1 3.Persamaan bayangan garis itu adalah a 3+2 3=0 b ++3=0 c 3 2 3=0 d +3=0 e 3+2+3=0 SNMPTN Persamaan peta garis 2 +5=0 karena refleksi terhadap garis +3= 0 dilanjutkan dengan transformasi yang bersesuaian dengan matriks 2 4 adalah a =0 b =0 c =0 d 3+2 7=0 e +2 14=0 SNMPTN Persamaan bayangan garis = 6+3 karena transformasi oleh matriks karena kemudian dilanjutkan dengan matriks 0 2 adalah... a +2+3=0 b +2 3=0 c =0 d =0 e =0 1 2 SNMPTN Persamaan bayangan garis 4 3+5=0 oleh translasi sejauh matriks 2 3 dilanjutkan dengan pencerminan terhadap garis = adalah... a =0 b =0 c 4 3 9=0

18 d =0 e =0 UAN Titik (6, 1) (1,0) berturut-turut adalah bayangan titik (2,4), (,) karena percerminan terhadap garis = dilanjutkan dengan translasi = +3.Koordinat titik (,). a (6, 1) b ( 1,3) c (2, 3) d (2, 6) e (3, 1) UAN Bayangan lingkaran ( 2) + (+3) = 25,Oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks 0 1.dilanjutkan dengan pencerminan terhaddap garis = adalah a =0 b =0 c =0 d =0 e =0 SNMPTN Persamaan bayangan lingkaran =0 oleh Trnsformasi yang berkaitan dengan matriks 0 1 adalah a =0 b =0 c =0 d =0 e =0 UAN Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi pusat sejauh,dilanjutkan dilatasi (0,2)adalah =2+.persamaan kurrva semula adalah... a = +4 b = 4 c = ++4 d = 2 +1 e =2 1 UAN Banyangan garis =2+2 yang dicerminkan terhadap garis = adalah: a. =+1 b. = 1 c. = 1 d. = + 1

19 e. = UAN Persamaan bayangan kurva = 2 3 oleh rotasi 0,180, kemudian dilanjutkan oleh pencerminan terhadap garis = adalah a. = 2 3 b. = 2+3 c. = d. = 2 3 e. = UAN Segitiga ABC dengan (2,1),(6,1),(6,4) ditransformasikan dengan matriks transformasi 3 1. Luas bangun hasil transformasi segitiga adalah 0 1 a. 56 satuan b. 36 satuan c. 28 satuan d. 24 satuan e. 18 satuan Ebtanas Luas bayangan persegipanjang PQRS dengan ( 1,2),(3,2),(3, 1),( 1, 1) karena dilatasi 0,3 dilanjutkan rotasi pusat 0 bersudut adalah... a. 36 b. 48 c. 72 d. 96 e. 108 Ebtanas Persamaan peta kurva = 3+2 karena pencerminan terhadap sumbu x dilanjutkan dilatasi dengan pusat O dan faktor skala 3 adalah... a =0 b =0 c =0 d =0 e =0 UAN Diketahui koordinat titik P adalah (4, 1). Oleh karena translasi diperoleh bayangan titik P, yaitu ( 2, 4), nilai = a. -3 b. -1 c. 0 d. 2 e. 3 SNMPTN 2OO4 22. Titik (2, 4) adalah bayangan titik (3,5) oleh translasi. Translasi =.. a. b. c. d. e.

20 Ebtanas Jika garis =+5 ditranslasikan oleh, maka persamaan bayangannya adalah. a. =2+8 b. =+10 c. =+5 d. =2+5 e. =+8 SNMPTN titik (3, 5)dicerminkan terhadap sumbu. koordinat bayangan titik adalah. a. (3,5) b. ( 3, 5) c. ( 3, 5) d. ( 5,3) e. ( 5, 3) UAN Titik P ( -3, 7 ) ( 3,7) dicerminkan terhadap garis = koordinat bayangan titik adalah.. a. (3, 7) b. (3, 7) c. (7, 3) d. ( 7,3) e. ( 7, 3) UAN Titik (2,1) dirotasikan terhadap titik (0,0) sejauh 90 berlawanan arah putaran jam. Bayangan titik adalah a. ( 1,2 ) b. ( 2,1 ) c. (1, 2 ) d. ( 1, 2 ) e. (2,1 ) SNMPTN Bayangan titik oleh rotasi (0,45 ) adalah 2, 2. Koordinat titik adalah. a. (0, 0) b. (0, 2) c. (2, 0) d. ( 2,0) e. (0, 2) UAN Jika garis x 2y = 5 diputar sejauh 90 o terhadap titik ( 2,4 ) berlawanan arah putaran jam, maka persamaan bayangannya adalah. a. 2+= 19 b. 2+=19 c. =19 d. =19 e. =19

21 e. = 3 SNMPTN 2009 UAN Bayangan titik (2, 1) oleh dilatasi terhadap titik pusat (3,4)dengan faktor skala -3 adalah. a. ( 6,1) b. ( 3,15) c. (6,19) d. (3,15) e. (0,11) UAN Diketahui bayangan titik (3,2)oleh suatu transformasi adalah (3,7) dan bayangan titik (1,1) adalah (1,4). Matriks yang bersesuaian dengan transformasi tersebut adalah a b c d e SNMPTN Garis =2 3 ditranslasikan oleh dilanjutkan oleh translasi persamaan bayangan garis adalah. a. = 5 b. =2+5 c. =2 5 d. = titik (5,1)dicerminkan terhadap garis =1 kemudian dilanjutkan terhadap garis = 3 Bayangan terakhir titik adalah. a. (5, 7) b. (5, 3) c. ( 3,1) d. ( 3,3) e. (13,1) UAN Titit (2, 5) dicerminkan terhadap garis =3 kemudian dilanjutkan garis =1. Koordinat bayangan titik R adalah. a. (4, 5) b. ( 4,5) c. ( 4, 7) d. (4, 7) e. ( 4, 7) UAN Garis +=3 dicerminkan terhadap sumbu kemudian dicerminkan terhadap sumbu. persamaan bayangan adalah. a. = 3

22 b. += 3 c. +=3 d. += 3 e. =3 UAN Persamaan bayangan garis =2 3 yang direfleksikan terhadap garis = dan di lanjutkan garis = adalah.. a. 2++3=0 b. +2 3=0 c. 2 3=0 d. 2+ 3=0 e. 2 3=0 UAN Bayangan garis 2 6=0 jika dicermikan tehadap sumbu dilajutkan rotasi pusat sejauh 90 adalah.. a. 2+ 6=0 b. +2 6=0 c. 2 6=0 d. +2+6=0 e. 2+6=0 UAN Persamaan bayangan garis 4+3 2=0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matrik di lanjutkan matrik 1 adalah a =0 b =0 c. 2 2=0 d. +2 2=0 e =0 UAN Bayangan kurva = 3 jika dicerminkan terhadap sumbu dilanjutkan dengan dilatasi pusat dan faktor skala 2 adalah.. a. = + 6 b. = 6 c. = 6 d. =6 e. = 3 UAN Persamaan bayangan garis 4 +5=0 oleh transformasi yang bersesuaian dengan matrik 2 0 dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu adalah a =0

23 b =0 c =0 d =0 e =0 UAN Persamaan peta suatu kurva oleh rotasi pusat O bersudut, dilanjutkan dilatasi 0,2 adalah =2+. Persamaan kurva semula adalah a. = +4 b. = + 4 c. = ++4 d. = e. =2 1 UAN 2011

24 PEMBAHASAN 1. Titik P (x,y) dicermin terhadap x = a bayangan adalah P (2a-x,y). Titik P (4,-8) dicerrmin terhadap x = 6 bayangan adalah p (2.6-4,-8 ) = (8,-8). Selanjutnya titik P (2,-8) dirotasikan (0,60 0 ) untuk menghasilkan bayangan hasil P(x,y ) P (8,8) rot (0,60) P(x.y ). Matriks rotasi (0,60 0 ) adalah cos60 sin60 = sin60 cos60 3 " = " = Bayangan adalah akhirnya adalah (4+4 3, Jawaban: E 2. Matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap garis = adalah Garis yang persamaan 2 6=0 dicerminkan terhadap garis = dilanjutkan dengan bersesuaian dengan matriks 2 1 bayangannya ditentukan sebagai berikut: 1 0 " 2 1 " = = = " " = =1 0 1 = +2 = +2 dan = Substitusikan harga dan kedalam persamaan garis 2 6=0 didapat : 2( +2 ) ( ) 6= = =0 Jadi bayangan akhirnya adalah 2+5 6=0 Jawaban: B 3. Matriks yang bersesuaian dengan pencerminan terhadap sumbu addalah 1 0 dan 0 1 matriks yang bersesuaian dengan rotasi (,90 )adalah 1 0.bayangan garis 0 1 =2+3 dicerminkan terhadap sumbu kemudian diputar dengan (,90 ) ditentukan sebagai berikut: 1 =

25 = = = Di dapat = dan =.disubsitusikan harga = dan = kedalam persamaan garis =2+3 didapat ; =2 2 3=0. persamaan bayangan adalah; 2 3=0 Jawaban: A 4. Matriks yang rotasi dengan pusat (0,0)sejauh 90 adalah 0 1.Matriks rotasi 1 0 terhadap garis = adalah Persamaan peta garis 2+4=0 yang dirotasikan dengan pusat (0,0) percerminan terhadap garis = ditentukan sebagai berikut: = = = = = = Didapat = dan = ke dalam persamaan garis 2+4=0 di dapat : 2+4=0 2( )+4= =0 jadi persamaan bayanganya adalah: +2+4=0 Jawaban : A 5. Matriks refleksi terhadap sumbu adalah dan matriks rotasi (,90 ) adalah 0 1.Bayangan titik (.) karena refleksi terhadap sumbu dilanjutkan dengan 1 0 rotasi (,90 ) ditentukan sebagai berikut : " 1 = 0 " = = " = " Diperoleh = " dan = " atau " (, ).Bayangan ketiga titik karena refleksi terhadap sumbu dilanjutkan dengan rotasi (,90 ) adalah: (2,,1) "( 1, 2) (6,1) " ( 1, 6) (5,3) "( 3, 5)

26 Jawaban : D 6. Matriks dilatasi 0,3 adalah danrotasi dengan pusat sejauh 1 adalah Dilatasi 0,3 dilanjutkan dengan pusat sejauh,matriks komposisi trnsformasinya adalah =0.Persegi panjang dengan ( 1,2),(3,2), (3, 1),( 1, 1). =(3+1) +(2 2) = 16+0 = 4 dan =( 1+1) +( 1 2) = 9 = 3 Luas persegi panjang : = =4 3 =12. Luas bayangan persegi panjang karena dilatasi 0,3 dilanjutkan rotasi dengan pusat sejauh adalah = 0 3 =(0+9) 12= Jawaban : E 7. Matriks refleksi terhadap garis = adalah 0 1.Bayangan garis 2+2 yang 1 0 dicerminkan terhadap garis = ditentukan sebagai berikur: = = =.Subsitusikan = =. Kedalam persamaan garis 2+2 didapat: = = 2 = 1 = 1 Jawaban : C 8. 3 = = = = Didapat = Disubsitusikan nilai dan kedalam persamaan garis 2+3= ( 2 + )+3= =0 + +3=0 Persamaan bayangan ++3=0 Jawaban : B 9. Garis +3=0 = 3 (,) (2,) 2 +5=0 2(2( 3) ) +5=0 2( 6 ) +5=0 2 7=0

27 Garis 2 7=0 ini ditransformasikan oleh matriks Bayangannya ditentukan sebagai berikut: = = = = 2 didapat = 2 =.Subsitusikan harga-harga ini kedalam persamaan garis 2 7= = =0 +5 7= = =0 : 10. Bayangan ditentukan sebagai berikut: = = = = = = " = = Subsitusikan nilai-nilai dan kedalam persamaan garis = 6+3 didapat: = = = = =0 Jawaban : E =0 4( 2) 3(+3)+5= = =0 () = =0 Jadi,persamaan bayangan adalah =0 Jawaban : D

28 12. (2,4) (2,4) (,) =(6, 1) =2,= 6 (,) (,) (,) =(1,0)didapat +=1 + 2=1 = 1 ++3=0 6+3=0 =3, (3, 1) Jawaban : E 13. ( 2) + (+3) =25 (2, 3) =5 Matriks Pencerminan ; = h Matriks Komposisi Transformasi ; = = = = = = = = =. subsitusikan = dan = kedalam persamaan lingkaran ( 2) + (+3) =25 didapat ( 2) +(+3) =25 ( ) 4 +4+( ) 6 +9=25 ( ) +( ) = =0 Jawaban : D 14. = = = = = = =. subsitusikan = dan = kedalam persamaan =0 ( ) +( ) 4+( ) 6 3=0 ( ) +( ) = =0

29 Jawaban : C 15. Matriks Rotasi, 1 adalah 0.Matriks dilatasi,2 0 adalah 2 misal persamaan kurva semula adalah = ++ maka perbayangan ditentukan sebaggai berikut. = = =0 2 0 = = 0 0 = Didapat = = subsitusikan keduanya kedalam persamaan kurva = ++ h; = + + = ( ) + + = ( ) 2 persamaan garis bayangannya adalah; = 1 2 ( ) 2 = 2 = 1 2 ( ). Karena persamaan bayangannya adalah =2+ maka = 1,= 1,=2. Dengan demikian persamaan kurva semula adalah =2 1. Jawaban : E 16. Rumus dasarnya : (,) (,)... (1) Pencerminan terhadap garis y = x : (,) (,)... (2) Dari (1) dan (2) maka : = =... (3) Substitusi (3) kegaris =2+2 =2+2 2= 2 = 1 Hasil pencerminannya adalah = 1 Jawaban : C

30 Rotasi terhadap R (0,) cos sin = sin cos Maka rotasi terhadap R (0,180 ) = cos180 sin180 sin180 cos180 = Rotasi sudut sudut yang lain dapat dihitung sendiri menggunakan kaidah trigonometri. 2. Pencerminan terhadap garis = (,) (, ) matriksnya Bayangan oleh rotasi 0,180, kemudian dilanjutkan oleh pencerminan terhadap garis = adalah : = = = (,) = ;= Substitusikan pada kurva = 2 3 = 2 3 = 2 3 Jawaban: D 18. Misalkan = 3 1 maka luas bayangan atau transformasi ABC = det x luas 0 1 det = = 3 0 = 3 Luas : Luas = = = 4 3 = 6 Luas bayangan/ transformasi = det =3 6 =18 Jawaban: E 19. Dilatasi 0,3 0,3 (,) (3,3) Rotasi pusat O bersudut 0, (,), 0,3 (,) (,) (3,3) ( 3,3)

31 Sehingga : (,) ( 3,3) ( 1,2),(3,2),(3, 1),( 1, 1) ( 1,2) ( 6, 3) (3,2) ( 6,9) (3, 1) (3,9) ( 1, 1) (3, 3) Sehingga luas transformasinya adalah : Panjang (p) x lebar (l) = 12 x 9 = 108 satuan luas Jawaban: E 20. Pencerminan terhadap sumbu x : (,) (, ) Dilatasi terhadap titik pusat (0,0) dengan faktor skalar 3 :, (,) (,),3 (,) (3,3) Pencerminan terhadap sumbu x dilanjutkan dilatasi dengan pusat O dan faktor skalar 3 : (,) (, ) (3, 3) =3 = 1 3 = 3 = 1 3 Substitusi pada persamaan = 3+2 menjadi : 1 3 = = = = =0 21. Penyelesaian: = 2 : (4,1) ( 2, 4) ( 2, 4)= 2+4,+ ( 1) Jadi : 2=6 dan + ( 1)= 4 = 3 = 3 Jawaban: A 22. Penyelesaian: = (3,5) : P (3,5) Sehingga diperoleh : ((3+,5+)= (2, 4)

32 3+=2 = 1 5+= 4 = 9 Jadi transslasi = Jawaban : E 23. Penyelesaian: = Dengan demikian = +2 = 2, dan = +3 = 3 Dengan mensubtitusikan = 2 dan = 3 pada persamaan garis, Diperoleh: 3= ( 2)+ 5 = = + 6 Jadi, persamaan bayangan garis =+5 oleh translasi 2 adalah =+6 3 Jawabann: C 24. Penyelesaian : = (3, 5) (, ) Kita gunakan persamaan matriks untuk menentukan dan 0 = = ( 5) = 0.3+( 1)( 5) = 3 5 Jadi bayangan titik (3, 5) oleh pencerminan terhadap sumbu adalah (3,5) Jawaban: A 25. Penyelesaian: 0 1 = = ( 1).7 = 0.( 3)+ ( 1)( 3)+ 0.7 = 7 3 Jadi, bayangan titik ( 3,7) oleh pencerminan terhadap garis = adalah ( 7,3) Jawaban: D 26. Penyelesaian: 1 = = = 1 2 Dengan demikian = 1 dan = 2 Jadi bayangan titik (2,1) oleh rotasi terhadap titik (0,0) sejauh 90 berlawanan arah putaran jam adalah ( 1,2) Jawaban: A

33 27. Penyelesaian: Misalkan koordinat titik A adalah ( x, y ). sin = cos sin cos Karena = 45, maka cos45 sin45 = sin45 cos = = Dengan demikian, 2 2= 2.(1) 2+2= 2.(2) Dengan menyelesaikan persamaan 1 dan 2 diatas,diperoleh x=0 dan y=2. Jadi koordinat titik A adalah (0,2) Jawaban : B = = = 6 +2 Dengan demikian =6 =6 dan y =x+2 x=y 2 Dengan mensubsitusikan = 2 dan y=6 x pada persamaan,diperoleh; ( 2) 2(6 )= =5 + = =19 Jadi,persamaan bayangan garis 2=5 oleh rotasi sejauh 90 terhadap titik(2,4) berlawanan arah putaran jam adalah 2+=19 Jawaban : B 29.. = = = =6 19 Dengan demikian, = 6 dan, = 19 Jadi, banyangan titik P (2, 1) oleh dilatasi terhadap titik pusat A (3, 4 )adalah, ( 6, 9 ) Jawaban : C 30. = 3 = 7 3 2

34 . 3 7 = Dengan demikian 3+2=...(1) 3+2=7...(2) Untuk titik 1 = =+ + Dengan demikian +=1...(3) +=4..(4) Dengan menyelesaikan persamaan 1 dan 3 diperoleh =1 dan =0,dengan menyelesaikan persamaan 2 dan 4diperoleh = 1 dan =5.jadi,matriks yang bersesuaian dengan transformasi itu adalah: Jawaban : B 31. Misalkan 0 6 Dan = 2 4 T=T ot =2 2 = +2 2 =+2 +2 Dengan demikian =+2 = 2 dan =+2 Dengan mensubsitusikan = 2 dan = 2 kepersamaan =2 3 diperoleh : 2=2( 2) 3 2=2 4 3 =2 5 Jadi persamaan garis bayangan adalah =2 5 Jawaban : C 32. =(,) "(2( )+,) =(5,1) "(2( 3 1)+5,1="( 3,1) Jadi bayangan adalah ( 3,1) Jawaban : C 33. = o M =M ((P,Q)) o M =M ((3,1)) Pencerminan terhadap garis =3 dilanjutkan terhadap garis =1 ekuivalen dengan pencerminan terhadap titik (3,1) (,) (,) (2,2 ) (,) :(2, 5) (2.3 2,21 5= (4,7) Dengan demikian o M =R(2, 5) R (4,7)

35 Jadi bayangan adalah R (4,7) Jawaban D 34. Matriks = dan M = Matriks o = M = = = = Dengan demikian = = dan = = Dengan mensubsitusikan = = kepersamaan +=3 Diperoleh ; ( )+( )=3 =3 + = 3 Jadi persmamaan bayangan adalah += 3 Jawaban B 35. Langkah 1: =2 3 direfleksikan terhadap garis = matriks yang bersesuaian dengan = = = = Dengan demikian: = = = = =2 3 = 2 3 Langkah 2: = 2 3 direfleksikan terhadap garis =. Matriks yang bersesuaian dengan. == = = Dengan demikian = = =2 3 =2 3

36 2 3=0 Jawaban : C 36. Matriks = dan (0,90 )= Matriks = (0,90 ) = = = = Dengan demikian = dan = Dengan mensubstitusikan = dan = kepersamaan 2 6=0 diperoleh Jawaban : E 2 6=0 2 6=0 37. garis 4+3 2=0 ditransformasikan oleh matriks 0 1 dilanjutkan oleh = = (1) 1 0 = 1 2 = = = = = = = Hasil transformasi garis 4+3 2=0 adalah ( ) 2= =0 2 2=0 2 2=0

37 Jadi persamaan bayangannya adalah 2 2=0 Jawaban : C 38. Diketahui kurva = 3 dicerminkan terhadap sumbu kemudian 0,2 Ditanyakan bayangan akhir kurva Matriks yang berhubungan dengan refleksi terhadap sumbu adalah Matriks yang berhubungan dengan 0,2 adalah Dengan demikian matriks yang berhubungan dengan transformasi refleksi terhada sumbu dilanjutkan 0,2 adalah = Bayangan x dan y oleh transformasi diatas adalah = = 2 2 = 2, maka =... (1) = 2, maka =...(2) Substitusikan (1) dan (2) ke persamaan kurva = 3 = 3 = ( ) 3 = 6 ( ) Atau =6 Jadi bayangan kurva oleh transformasi diatas adalah =6 Jawaban : D 39. misalkan = transformasi yang bersesuaian dengan matriks = = transformasi pencerminan terhadap sumbu Y = Persamaan garis 4 +5=0 ditransformasikan oleh kemudian oleh.( ) Komposisi transformasi bersesuaian dengan perkalian matriks., yaitu

38 . = Bayangan 0 = = = 2 +3 = 2 = = +3 Dengan mensubstitusikan = pada = +3 maka diperoleh: = + 3 = = 3 = Substitusikan = dan = pada persamaan garis 4+= 50 diperoleh: 4 +5=0 kalikan kedua ruas dengn 6, sehingga di peroleh: = = =0 Jadi persamaan bayangan garis 4 +5=0 adalah 11=2 3=0 Jawaban: D 40. Rotasi, 1 =0 1 0 Dilatasi (0,2)= Rotasi, dilanjutkan dengan dilatasi (0,2) bersesuaian dengan matrik: = = = 0 2 = 2 0 = = 2 =2 Dimisalkan persamaan peta suatu kurva oleh rotasi (0,90 ) dilanjutkan dilatasi(0,2) adalah =2+ maka persamaan kurva semula : =2+ 2=2+2 (2 ) 2=2+2 4 =2 1 Jawaban : E : 2

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1. TRANSFORMASI GEOMETRI BAB Suatu transformasi bidang adalah suatu pemetaan dari bidang Kartesius ke bidang yang lain atau T : R R (x,y) ( x', y') Jenis-jenis transformasi antara lain : Transformasi Isometri

Lebih terperinci

Komposisi Transformasi

Komposisi Transformasi Komposisi Transformasi Setelah menyaksikan tayangan ini anda dapat Menentukan peta atau bayangan suatu kurva hasil dari suatu komposisi transformasi Transformasi Untuk memindahkan suatu titik atau bangun

Lebih terperinci

21. SOAL-SOAL TRANSFORMASI GOMETRI

21. SOAL-SOAL TRANSFORMASI GOMETRI 21. SOAL-SOAL TRANSFORMASI GOMETRI Maka rotasi terhadap R[, 18 ] = cos18 sin18 sin18 cos18 UAN22 1. Bayangan garis y = 2x + 2 yang dicerminkan terhadap garis y= x adalah: A. y = x + 1 C. y = 2 x - 1 E.

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRNSFORMSI GEOMETRI. TRNSLSI Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp.

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 SMA Santa Angela Tahun Pelajaran 26 27 Transformasi Geometri Matematika Wajib XI BAB I.PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini, anda akan mempelajari

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341)

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep pada topik transformasi geometri. Peserta didik memilki kemampuan mengaplikan konsep kalkulus dalam

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas DEFINISI Transformasi merupakan pemetaan titik, garis atau bidang ke titik, garis atau bidang lain pada bidang yang sama. Misalkan transformasi T memetakan titik P (, y) ke titik P(, y) dan

Lebih terperinci

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran)

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran) 9. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T = b a b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis =, dan

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL A. PILIHAN GANDA 4( ). d... A. 4( ) 5 B. 4( ) 4 C. + 8 9 4 + C D. + 8 + C E. 4 5 + C 5. Nilai ( 4 ) d... A. 6 D. B. 4 6 E. C. 8. Hasil dari. cos d... (UAN 4) A. (.sin.cos

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. ROTASI Rotasi adalah memindahkan posisi suatu titik (, y) dengan cara dirotasikan pada titik tertentu sebesar sudut tertentu.

Lebih terperinci

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b . TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T b a + b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis, dan garis

Lebih terperinci

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI OLEH: 1. RATMI QORI (06081181320002) 2. FAUZIAH (06081181320015) 3. NYAYU ASTUTI (06081281320018) 4. ISKA WULANDARI (06081281320038) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi. SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMA NEGERI 2 LAHAT : MATEMATIKA : XII / IPA : GANJIL STANDAR KOMPETENSI: 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits

King s Learning Be Smart Without Limits Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA TRANSFORMASI GEOMETRI Gambarkan setiap titik yang ditanyakan pada gambar dibawah untuk translasi yang di berikan!. A. PENGERTIAN TRANSFORMASI GEOMETRI Arti geometri

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini membahas tentang transformasi. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1 Daftar Isi 1 Mengapa Perlu Belajar Geometri 1 1.1 Daftar Pustaka.................................... 1 2 Ruang Euclid 3 2.1 Geometri Euclid.................................... 8 2.2 Pencerminan dan Transformasi

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI 1. ABCD sebuah persegi dengan koordinat titik-titik sudut A(1,1), B(2,1), C(2,2) dan D(1,2). Tentukan peta atau bayangan dari titik-titik sudut persegi itu oleh

Lebih terperinci

INDIKATOR 10 : Menyelesaikan masalah program linear 1. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y

INDIKATOR 10 : Menyelesaikan masalah program linear 1. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y INDIKATOR : Menyelesaikan masalah program linear. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y 8 8 X x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: Transformasi angun Datar Geometri transformasi adalah teori ang menunjukkan bagaimana bangun-bangun berubah kedudukan dan ukuranna menurut aturan tertentu. Contoh transformasi matematis ang paling umum

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Bab 0 TRNSFORMSI. KOMPETENSI DSR DN PENGLMN BELJR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran transformasi siswa mampu:. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana

Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut dengan manipulasi. Perubahan gambar dengan mengubah koordinat

Lebih terperinci

Materi Aljabar Linear Lanjut

Materi Aljabar Linear Lanjut Materi Aljabar Linear Lanjut TRANSFORMASI LINIER DARI R n KE R m ; GEOMETRI TRANSFORMASI LINIER DARI R 2 KE R 2 Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Transformasi Geometri Sederhana Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Grafika Komputer TRANSFORMASI 2D Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD)

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD) PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS/SEMESTER : XII IPA / 1 SK KD THP INDIKATOR THP MATERI PEMBELAJARAN RUANG LINGKUP *) 1 2 3 4 5 6 ALOKASI WKT 1. Menggunakan konsep integral

Lebih terperinci

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi)

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi) Peta Konsep Jurnal Peta Konsep Materi MIPA Mengenal Matriks Daftar Hadir MateriC M A T R I K S 4 Kelas XII, Semester 5 Penjumlahan Matriks Pengurangan Matriks Perkalian Matriks C. Penerapan Matriks pada

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII ( 3 ) SEMESTER I

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII ( 3 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII ( 3 ) SEMESTER I KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Sekolah : SMA/MA... Kelas / : XII Semester : I (SATU)

Lebih terperinci

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering

Lebih terperinci

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA

ISTIYANTO.COM. memenuhi persamaan itu adalah B. 4 4 C. 4 1 PERBANDINGAN KISI-KISI UN 2009 DAN 2010 SMA IPA PERBANDINGAN KISI-KISI UN 009 DAN 00 SMA IPA Materi Logika Matematika Kemampuan yang diuji UN 009 UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh dari penarikan kesimpulan Menentukan negasi pernyataan

Lebih terperinci

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a =

19. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah θ. = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a. a = 19. VEKTOR A. Vektor Secara Geometri 1. Ruas garis berarah AB = b a. Sudut antara dua vektor adalah θ 3. Bila AP : PB = m : n, maka: B. Vektor Secara Aljabar a1 1. Komponen dan panjang vektor: a = a =

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010

Soal UN 2009 Materi KISI UN 2010 Prediksi UN 2010 PREDIKSI UN 00 SMA IPA BAG. (Berdasar buku terbitan Istiyanto: Bank Soal Matematika-Gagas Media) Logika Matematika Soal UN 009 Materi KISI UN 00 Prediksi UN 00 Menentukan negasi pernyataan yang diperoleh

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2 MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 3 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. TRANSFORMASI a. Definisi Transformasi berarti perubahan kedudukan titik oleh suatu operasi tertentu. Operasi tertentu disini bisa

Lebih terperinci

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 SIMETRI PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep simetri lipat dan simetri putar serta penerapannya ke dalam papan geoboard. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP.

GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP. GEOMETRI Transformasi & Analitik Ruang D M M Refleksi M Saleh AF LKPP UNIVERSITAS HASANUDDIN BAB II TRANSFORMASI GEOMETRI DI A. Pendahuluan Salam hangat dan sejahtera bagi para pembelajar Kreatif! Bab

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Matematika

Antiremed Kelas 12 Matematika Antiremed Kelas Matematika Persiapan UAS Doc. Name: ARMAT0UAS Doc. Version : 06-08 halaman 0. Jika f(x)= (x x 5)dx dan f()=0, maka f(x) =... x + x - 5x - 6 4x - x + 5x - 4 5 5 x x x x - x + 5x - 5 x +

Lebih terperinci

SILABUS. 1 / Silabus Matematika XII-IA. : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. Nilai Karakter

SILABUS. 1 / Silabus Matematika XII-IA. : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. Nilai Karakter SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Reference Standar Kompetensi : SMA Negeri 5 Surabaya : : XII/1 : BSNP / CIE : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real:

18. VEKTOR. 2. Sudut antara dua vektor adalah. a = a 1 i + a 2 j + a 3 k; a = 2. Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian vektor dengan bilangan real: 8. VEKTOR A. Vektor Secara Geometri. Ruas garis berarah AB = b a. Sudut antara dua vektor adalah. Bila AP : PB = m : n, maka: B. Vektor Secara Aljabar a. Komponen dan panjang vektor: a = a a a = a = a

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Matematika Alokasi Waktu : 120 menit Kelas : XII IPA Penyusun Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi No Soal Menggunakan

Lebih terperinci

SOLUSI PREDIKSI SOAL MATEMATIKA UN 2015 TUGAS KELOMPOK 1 SATUAN PENDIDIKAN

SOLUSI PREDIKSI SOAL MATEMATIKA UN 2015 TUGAS KELOMPOK 1 SATUAN PENDIDIKAN SOLUSI PREDIKSI SOAL MATEMATIKA UN 0 TUGAS KELOMPOK SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN PROGRAM BANYAK SOAL WAKTU : SMA : MATEMATIKA : IPA : 0 BUTIR : 0 MENIT. Diketahui premis-prmis berikut: Premis : Jika

Lebih terperinci

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON

2009 ACADEMY QU IDMATHCIREBON NASKAH UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Jenjang Sekolah : SMA/MA Hari/Tanggal : Rabu/22 April 2009 Program Studi : IPA Waktu : 08.00 10.00 Petunjuk: Pilihlah satu jawababan yang tepat! 1. Perhatikan

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1986

Matematika EBTANAS Tahun 1986 Matematika EBTANAS Tahun 986 EBT-SMA-86- Bila diketahui A = { x x bilangan prima < }, B = { x x bilangan ganjil < }, maka eleman A B =.. 3 7 9 EBT-SMA-86- Bila matriks A berordo 3 dan matriks B berordo

Lebih terperinci

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan Hand-Out Geometri Transformasi Bab I. Pendahuluan 1.1 Vektor dalam R 2 Misalkan u = (x 1,y 1 ), v = (x 2,y 2 ) dan w = (x 3,y 3 ) serta k skalar (bilangan real) Definisi 1. : Penjumlahan vektor u + v =

Lebih terperinci

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrume n. - Menentukan nilai. Tugas individu. (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan Silabus Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMK : MATEMATIKA : XI / TEKNOLOGI, KESEHATAN, DAN PERTANIAN : GANJIL Standar Kompetensi:7. Menerapkan perbandingan, fungsi,, dan identitas

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 9/. Diberikan premis sebagai berikut : Premis : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik. Premis : Jika harga bahan pokok naik maka

Lebih terperinci

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2009 1. 1. Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara. 2. Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding. Ingkaran dari kesimpulan kedua premis diatas adalah... A. Saya giat belajar dan

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 2001

Matematika EBTANAS Tahun 2001 Matematika EBTANAS Tahun 00 EBT-SMA-0-0 Luas maksimum persegipanjang OABC pada gambar adalah satuan luas satuan luas C B(,y) satuan luas + y = satuan luas satuan luas O A EBT-SMA-0-0 Diketahui + Maka nilai

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6, 4 ). ( -1, 4 ) E. ( 5, 4 ) B. ( 6, 4) D. ( 1, 4 )

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = =

VEKTOR. Notasi Vektor. Panjang Vektor. Penjumlahan dan Pengurangan Vektor (,, ) (,, ) di atas dapat dinyatakan dengan: Matriks = Maka = = VEKTOR Notasi Vektor (,, ) (,, ) Vektor atau Matriks Maka di atas dapat dinyatakan dengan: Kombinasi linear vektor basis maka; ( ) + ( ) + ( ) + + (,, ) Panjang Vektor Misalkan + + (,, ), maka panjang

Lebih terperinci

MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E)

MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E) MATERI : GESERAN (TRANSLASI) KELOMPOK 6 (VI.E) Disusun Oleh: 1. ARI SUKA LESMANA 2. YULAIMA SUPRIHATIN 3. HERVI MARDIANA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA STKIP

Lebih terperinci

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional)

OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional) ocsz Pembahasan Soal OSN Guru 2012 OLIMPIADE SAINS NASIONAL KHUSUS GURU MATEMATIKA SMA OSN Guru Matematika SMA (Olimpiade Sains Nasional) Disusun oleh: Pak Anang Halaman 2 dari 26 PEMBAHASAN SOAL OLIMPIADE

Lebih terperinci

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75

( ) 2. Nilai x yang memenuhi log 9. Jadi 4x 12 = 3 atau x = 3,75 Here is the Problem and the Answer. Diketahui premis premis berikut! a. Jika sebuah segitiga siku siku maka salah satu sudutnya 9 b. Jika salah satu sudutnya 9 maka berlaku teorema Phytagoras Ingkaran

Lebih terperinci

TRYOUT UAS SMT GANJIL 2015

TRYOUT UAS SMT GANJIL 2015 TRYOUT UAS SMT GANJIL 201 1. Himpunan penyelesaian dari SPLDV dibawah ini adalah... 3x 2y = x + 3y = 2 A. (, -2 ) B. ( 2, - ) C. ( -2, ) D. ( -2, - ) E. ( -, 2 ) 2. Tentukan himpunan penyelesaian SPL TV

Lebih terperinci

ISOMETRI & HASIL KALI TRANSFORMASI

ISOMETRI & HASIL KALI TRANSFORMASI ISOMETRI & HASIL KALI TRANSFORMASI MATA KULIAH : GEOMETRI TRANNSFORMMASI DISUSUN OLEH : 1. ASMERI : 4007118 2. NITA FITRIA.N : 4007501 SEMESTER / KELAS : VI (ENAM). C PRODI : PEND. MATEMATIKA DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN

GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN GEOMETRI TRANSFORMASI SETENGAH PUTARAN Disusun Oleh : Kelompok Empat (V1 A) 1. Purna Irawan (4007178 ) 2. Sudarsono (4007028 p) 3. Mellyza Vemi R. (4007217 ) 4. Kristina Nainggolan (4007013 ) 5. Desi Kartini

Lebih terperinci

PAKET 4 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA

PAKET 4 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 2009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA Kumpulan Soal - Soal Latihan UN Matematika IPA SMA dan MA 009. (Suprayitno) 49 PAKET 4 LATIHAN UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN 009 MATA PELAJARAN MATEMATIKA PETUNJUK UMUM. Kerjakan semua soal - soal ini menurut

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 132 Tutur Widodo Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Kode Oleh Tutur Widodo. Lingkaran (x 6) + (y + ) = menyinggung garis x = di titik... (, 6) d. (, ) (, 6) e. (, ) c. (,

Lebih terperinci

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012

Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Tanggal Ujian: 13 Juni 2012 Soal-Soal dan Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 01 Tanggal Ujian: 13 Juni 01 1. Lingkaran (x + 6) + (y + 1) 5 menyinggung garis y 4 di titik... A. ( -6 4 ). ( -1 4 ) E. ( 5 4 ) B. ( 6 4) D. ( 1 4 ) BAB

Lebih terperinci

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran

VEKTOR II. Tujuan Pembelajaran Kurikulum 03 Kelas X matematika PEMINATAN VEKTOR II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami tentang pembagian vektor.. Memahami tentang

Lebih terperinci

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R}

f(-1) = = -7 f (4) = = 3 Dari ketiga fungsi yang didapat ternyata yang terkecil -7 dan terbesar 11. Rf = {y -7 y 11, y R} 1. Persamaan (m - 1)x 2-8x - 8m = 0 mempunyai akar-akar real, maka nilai m adalah... -2 m -1-2 m 1-1 m 2 Kunci : C D 0 b 2-4ac 0 (-8)² - 4(m - 1) 8m 0 64-32m² + 32m 0 m² - m - 2 0 (m - 2)(m + 1) 0 m -1

Lebih terperinci

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siswanto MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA INOVATIF Konsep dan Aplikasinya 3A untuk Kelas XII SMA dan MA Semester 1 Program Ilmu Pengetahuan Alam Berdasarkan Permendiknas

Lebih terperinci

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Relasi, Fungsi, dan Transformasi Modul 1 Relasi, Fungsi, dan Transformasi Drs. Ame Rasmedi S. Dr. Darhim, M.Si. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama pada mata kuliah Geometri Transformasi. Modul ini akan membahas pengertian

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MATEMATIKA PEMINATAN TP 2015 / 2016

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MATEMATIKA PEMINATAN TP 2015 / 2016 KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN MATEMATIKA PEMINATAN TP 2015 / 2016 Nama Sekolah : SMA NEGERI 56 JAKARTA Mata Pelajaran : MATEMATIKA PEMINATAN Kurikulum : KUR 2013 MATERI KELAS X P1 P2 P3 mor 1. Menganalisis

Lebih terperinci

SOAL UJIAN NASIONAL. PROGRAM STUDI IPA ( kode P 45 ) TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL UJIAN NASIONAL. PROGRAM STUDI IPA ( kode P 45 ) TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL UJIAN NASIONAL PROGRAM STUDI IPA ( kode P 4 ) TAHUN PELAJARAN 8/9. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A ... A B. x 3 C. 2 5 D E. 3 x Bentuk sederhana dari ... A. B. C. D. E. 3. Nilai dari =...

SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A ... A B. x 3 C. 2 5 D E. 3 x Bentuk sederhana dari ... A. B. C. D. E. 3. Nilai dari =... SOAL-SOAL TO UN MATEMATIKA IPA PAKET A 5. 4 4 Nilai dari 4 ( )4 5 4.0..... 4 5 4 5. Bentuk sederhana dari 5... 0 8 5 8 5 5 8 8 5 8 5 5 log 4. log log8. Nilai dari log 4 log 8 4 4 8 4 =.... 4. Nilai x yang

Lebih terperinci

IPA. Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

IPA. Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PEMBELAJARAN STANDAR ISI 2006 þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RP MATEMATIKA Untuk Menengah Atas 12 IPA CV. SINDHUNATA 12 A IPA (Standar

Lebih terperinci

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 2002 MATEMATIKA EBTANAS TAHUN UAN-SMP-- Notasi pembentukan himpunan dari B = {, 4, 9} adalah A. B = { kuadrat tiga bilangan asli yang pertama} B = { bilangan tersusun yang kurang dari } C. B = { kelipatan bilangan

Lebih terperinci

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004

Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 2004 Matematika Ujian Akhir Nasional Tahun 00 UAN-SMA-0-0 Persamaan kuadrat yang akar-akarnya dan adalah x + x + 0 = 0 x + x 0 = 0 x x + 0 = 0 x x 0 = 0 x + x + 0 = 0 UAN-SMA-0-0 Suatu peluru ditembakkan ke

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016 MATA PELAJARAN : MATEMATIKA WAJIB Penyusun : Team MGMP Matematika JENJANG : SMA SMA DKI Jakarta KURIKULUM : Kurikulum 2013 No Urut Kompetensi Dasar Bahan Kls/Smt Materi

Lebih terperinci

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010

TRY OUT MATEMATIKA PAKET 2B TAHUN 2010 TRY OUT MATEMATIKA PAKET B TAHUN 00. Diketahui premis- premis : () Jika Andi penurut maka ia disayang nenek. () Andi seorang anak penurut Ingkaran kesimpulan premis- premis tersebut adalah... Andi seorang

Lebih terperinci

UAN MATEMATIKA SMA IPA 2009 P45

UAN MATEMATIKA SMA IPA 2009 P45 1. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding Ingkaran dari kesimpulan kedua premis di atas adalah.

Lebih terperinci

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian

7. Himpunan penyelesaian. 8. Jika log 2 = 0,301 dan log 3 = 10. Himpunan penyelesaian 1. Persamaan kuadrat yang akarakarnya 5 dan -2 x² + 7x + 10 = 0 x² - 7x + 10 = 0 x² + 3x + 10 = 0 x² + 3x - 10 = 0 x² - 3x - 10 = 0 2. Suatu peluru ditembakkan ke atas. Tinggi peluru pada t detik dirumuskan

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1999

Matematika EBTANAS Tahun 1999 Matematika EBTANAS Tahun 999 EBT-SMA-99-0 Akar-akar persamaan kuadrat + = 0 adalah α dan β. Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya (α + ) dan (β + ) + = 0 + 7 = 0 + = 0 + 7 = 0 + = 0 EBT-SMA-99-0 Akar-akar

Lebih terperinci

MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS II. TRANSFORMASI MATRIKS & TRANSFORMASI. a b. a b DETERMINAN. maka determinan matriks A.

MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS II. TRANSFORMASI MATRIKS & TRANSFORMASI. a b. a b DETERMINAN. maka determinan matriks A. MATRIKS DAN TRANSFORTASI I. MATRIKS PENGERTIAN Matriks adalah kumpulan ilangan yang dinyatakan dalam aris kolom. Matriks A = 5 dengan ukuran (ordo) : X. Artinya matriks terseut tersusun atas aris kolom.

Lebih terperinci

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483

Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 2012 Kode 483 Tutur Widodo Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Pembahasan Matematika IPA SNMPTN 0 Kode 8 Oleh Tutur Widodo. Di dalam kotak terdapat bola biru, 6 bola merah dan bola putih. Jika diambil 8 bola tanpa pengembalian,

Lebih terperinci

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah...

SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN 2013/ a 16. definit positif adalah... SOLUSI UJIAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN PELAJARAN /. Nilai a yang menyebabkan fungsi kuadrat f x a x ax a a a a a a Solusi: [Jawaban D] a a a. () D a a a a a

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 2003

Matematika EBTANAS Tahun 2003 Matematika EBTANAS Tahun EBT-SMA-- Persamaan kuadrat (k + )x (k ) x + k = mempunyai akar-akar nyata dan sama. Jumlah kedua akar persamaan tersebut adalah EBT-SMA-- Jika akar-akar persamaan kuadrat x +

Lebih terperinci

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E.

1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6 B. -2 C. -4 Kunci : E Penyelesaian : D. -6 E. 1. Akar-akar persamaan 2x² + px - q² = 0 adalah p dan q, p - q = 6. Nilai pq =... A. 6-2 -4 Kunci : E -6-8 2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan Nilai 6x 0.y 0 =... A. 1 Kunci : C 6 36 3. Absis titik

Lebih terperinci

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG

KARTU SOAL UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH NEGERI PANGKALPINANG Jumlah 50 Bentuk Pilihan Ganda Standar Kompetensi : Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor Kompetensi Dasar : Menggunakan

Lebih terperinci

PERSAMAAN GARIS. Dua garis sejajar mempunyai gradien sama, sehingga persamaan garis yang sejajar l dan melalui titik (3,4) adalah

PERSAMAAN GARIS. Dua garis sejajar mempunyai gradien sama, sehingga persamaan garis yang sejajar l dan melalui titik (3,4) adalah PERSAMAAN GARIS. SIMAK UI Matematika Dasar 9, 9 Diketahui adalah garis l yang dinyatakan oleh det( A) dimana A x y, persamaan garis yang sejajar l dan melalui titik (,4) adalah... A. x y 7 C. x y E. x

Lebih terperinci

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2008

SOAL UN DAN PENYELESAIANNYA 2008 1. Ingkaran dari pernyataan, "Beberapa bilangan prima adalah bilangan genap." adalah... Semua bilangan prima adalah bilangan genap Semua bilangan prima bukan bilangan genap Beberapa bilangan prima bukan

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 SOAL DAN PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA/MA IPA TAHUN PELAJARAN 008/009. Perhatikan premis premis berikut! - Jika saya giat belajar maka saya bisa meraih juara - Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh

Lebih terperinci

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika

SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Latihan Soal UN 00 Paket Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah IPA SMA / MA IPA Mata Pelajaran : Matematika Dalam UN berlaku Petunjuk Umum seperti ini :. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban

Lebih terperinci

PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH

PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH PREDIKSI UAN MATEMATIKA SESUAI KISI-KISI PEMERINTAH. Apabila P dan q kalimat pernyataan, di mana ~p q kalimat bernilai salah, maka kalimat yang benar berikut ini, kecuali (d) p q (~p ~q) (~p ~q) ~ (~p

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 00 Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XII IPA Alokasi Waktu : 0

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA DOKUMEN SEKOLAH MATEMATIKA SMA/MA IPA PAKET NAMA : NO.PESERTA : TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH TAHUN UN PELAJARAN 0/0 SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA PUSPENDIK SMAYANI SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG 0 TRY

Lebih terperinci

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA

TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA DOKUMEN SEKOLAH MATEMATIKA SMA/MA IPA PAKET NAMA : NO.PESERTA : TRY OUT UJIAN NASIONAL TAH TAHUN UN PELAJARAN 0/0 SMA/MA PROGRAM STUDI IPA MATEMATIKA PUSPENDIK SMAYANI SMA ISLAM AHMAD YANI BATANG 0 TRY

Lebih terperinci

BAB-7 TRANSFORMASI 2D

BAB-7 TRANSFORMASI 2D BAB-7 TRANSFORMASI 2D Kita dapat melakukan transformasi terhadap objek, pada materi ini akan dibahas transformasi 2D yaitu translasi, skala, rotasi. By: I Gusti Ngurah Suryantara, S.Kom., M.Kom 7.1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Tentang. Isometri dan Refleksi

Tentang. Isometri dan Refleksi TUGS II GEOMETRI TRNSFORMSI Tentang Isometri dan Refleksi Oleh : EVI MEG PUTRI : 42. 35I Dosen Pembimbing : NDI SUSNTO S. Si M.Sc TDRIS MTEMTIK FKULTS TRBIYH INSTITUT GM ISLM NEGERI (IIN) IMM BONJOLPDNG

Lebih terperinci

RINGKASAN MATERI UN SMA

RINGKASAN MATERI UN SMA RINGKASAN MATERI UN SMA - 2016 EKSPONEN DAN LOGARITMA (3 SOAL) PROGRAM LINEAR (1 SOAL) PERSAMAAN KUADRAT DAN FUNGSI KUADRAT (3 SOAL) A. PERSAMAAN KUADRAT (P.K) Bentuk Umum ax 2 + bx + c = 0 Penyelesaian

Lebih terperinci

BAB V TRANSFORMASI 2D

BAB V TRANSFORMASI 2D BAB V TRANSFORMASI 2D OBJEKTIF : Pada Bab ini mahasiswa mempelajari tentang : Transformasi Dasar 2D 1. Translasi 2. Rotasi 3. Scalling Transformasi Lain 1. Refleksi 2. Shear TUJUAN DAN SASARAN: Setelah

Lebih terperinci

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia.

Siap UAN Matematika. Oleh. Arwan Hapsan. Portal Pendidikan Gratis Indonesia. Siap UAN Matematika Oleh Arwan Hapsan Portal Pendidikan Gratis Indonesia Http://okor.id Copyright okor.id Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebelum pembahasan mengenai irisan bidang datar dengan tabung lingkaran tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. A. Matriks Matriks adalah himpunan skalar (bilangan

Lebih terperinci

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR

SANGGAR 14 SMA JAKARTA TIMUR SANGGAR 4 SMA JAKARTA TIMUR SOAL TRY OUT BERSAMA KE- Selasa, 0 Januari 05. Diketahui dua premis: Premis : Jika Romeo sakit maka Juliet menangis Premis : Juliet tersenyum-senyum Negasi dari kerimpulan yang

Lebih terperinci

SILABUS MATEMATIKA Nama Sekolah : SMA NEGERI 4 OKU Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : XII / IPA Semester : I (GANJIL)

SILABUS MATEMATIKA Nama Sekolah : SMA NEGERI 4 OKU Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : XII / IPA Semester : I (GANJIL) Standar Kompetensi SILABUS MATEMATIKA Nama Sekolah : SMA NEGERI 4 OKU Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Program : XII / IPA Semester : I (GANJIL) Kompetensi Dasar Materi Ajar Kegiatan Pembelajaran Indikator

Lebih terperinci