GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GEOMETRI. Transformasi & Analitik Ruang UNIVERSITAS HASANUDDIN. M Saleh AF. Geometri Transformasi Dan Analitik Ruang LKPP."

Transkripsi

1 GEOMETRI Transformasi & Analitik Ruang D M M Refleksi M Saleh AF LKPP UNIVERSITAS HASANUDDIN

2 BAB II TRANSFORMASI GEOMETRI DI A. Pendahuluan Salam hangat dan sejahtera bagi para pembelajar Kreatif! Bab ini merupakan bagian pertama bagi anda. Semoga anda terinspirasi dan menyenangi mata kuliah Geometri Transformasi dan Analitik Ruang ini dan anda dapat memahami konsep-konsep dasar dan muatan dalam bab ini tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Konsep geometri sama dan sebangun sudah dikenal dibangku SLTP/SLTA. Hal ini secara tidak langsung telah memperkenalkan transformasi yang menyebabkan objek-objek geometri menjadi sama dan sebangun. Misalnya sebuah segitiga dikatakan sama dan sebangun dengan segitiga lain jika dapat dilakukan penggeseran dan memutar satu segitiga menjadi tepat berimpit dengan segitiga yang lainnya. Jadi secara alamiah muncul pertanyaan tentang sifat-sifat dari transformasi yang didasarkan pada pergeseran dan rotasi. Dalam bab ini anda akan mempelajari konsep tentang Transformasi pada bidang digunakan untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada suatu bidang. Transformasi geometri adalah bagian dari geometri yang membahas tentang perubahan (letak bentuk dan penyajian) yang didasarkan pada gambar atau notasi matriks. Selanjutnya akan diperkenalkan tentang pencerminan translasi rotasi penskalaan geseran dilatasi dan komposisi transformasi. Pada bagian akhir bab ini diberikan soal-soal dan pembahasan masalah disekitar anda.

3 B. Sasaran Umum Setelah mempelajari bab ini para pembelajar kfreatif diharapkan akan dapat memahami pengertian transformasi geometri pencerminan (refleksi) translasi rotasi dan dilatasi terhadap suatu titik atau objek pada bidang rata serta komposisi transformasi dengan operasi matriks C. Sasaran Khusus Setelah mempelajari bab ini para pembelajar kreatif diharapkan akan dapat : a. menentukan bayangan sebuah titik atau objek terhadap suatu cermin garis yang di ketahui b. menentukan bayangan suatu objek terhadap sumbu-sumbu koordinat titik asal atau garis-garis tertentu yang diketahui. c. melakukan translasi sumbu koordinat terhadap suatu objek yang diketahui d. melakukan suatu rotasi objek terhadap titik asal atau terhadap sembarang titik yang diketahui e. menentukan refleksi (pencerminan) translasi dan rotasi sutu objek dengan menggunakan matriks berukuran x f. membuat geseran dan penskalaan serta dilatasi pada suatu objek terhadap sumbu-sumbu koordinat g. menentukan komposisi transformasi linier menggunakan matriks h. terlatih memecahkan soal-soal transformasi berdasarkan konsep atau dalil-dalil yang baku dan benar.

4 4 Selamat Datang Pada Trayek Seorang Pemuda Seorang pemuda berangkat dari rumahnya berjalan kaki selama jam untuk tiba di rumah tunangannya. Dirumah tersebut ia beristirahat selama jam kemudian pemuda tersebut pulang ke rumahnya dengan kendaraan motor tunangannya Gamabr.. Dapatkah anda membantu menemukan trayek perjalanan si Pemuda tersebut diantara gambar berikut yang menunjukkan perjalanan si pemuda sejak meninggalkan rumah hingga kembali kerumahnya. [deuxieme] km km 4 5 km 4 5 km km 5 4 km Gambar. Sumbu X : waktu dalam jam (t) ; Sumbu Y : Jarak dalam km.

5 5 Kegiatan Belajar.. TRANSFORMASI GEOMETRI.. Refleksi (Pencerminan) Refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan titik-titik pada bidang dengan menggunakan sifat suatu cermin datar. Gambar.a memperlihatkan bahwa titik dari titik adalah bayangan akibat refleksi terhadap sumbu D dinotasikan ( ). D M M Gambar.a : refleksi jika D adalah mediatris (garis tengah) segmen [MM ] jika Jika Sebuah titik M adalah invariant akibat ( ) maka ( ) jika dan hanya jika M sebuah titik pada D

6 6 Refleksi dalam bentuk matriks di : Misalkan datar. adalah transformasi linier pada bidang Suatu titik atau bangun dapat di refleksikan dengan delapan cara sebagai berikut (a) Refleksi terhadap sumbu x Perhatikan bahwa koordinat titik ( ) akan mempunyai bayangan ( ) bila dicerminkan terhadap sumbu x Gambar.b. adalah sebuah operator yang mencerminkan titik ( ) Jika terhadap sumbu x maka adalah transformasi linier sehingga dapat di lambangkan oleh matriks Dalam hal ini (.) disebut matrik stnadar untuk T. Hal ini diperoleh dari dan dimana berukuran yaitu : (e ) (e ) (e ) merupakan kolom pertama matrik A dan merupakan kolom kedua dari matriks A dimana adalah basis standar untuk y ( ) x ( ). (e ) dan y F x F Gambar.b : Refleksi terhadap sumbu x

7 7 Dengan demikian bayangan dari titik ( ) akibat refleksi terhadap sumbu x diperoleh dari rumus atau disingkat (.a) (b) (.b) Refleksi terhadap sumbu y Dengan cara serupa koordinat titik ( ) akan mempunyai bayangan ( ) bila dicerminkan terhadap sumbu y Gambar.. Jika adalah sebuah operator yang mencerminkan vector titik ( ) terhadap sumbu y maka matriks standar untuk Karena (e ) dan (e ) y ( ) adalah (.) y ( ) x F F x Gambar. Refleksi terhadap sumbu y

8 8 Jadi bayangan dari titik ( ) akibat pencerminan terhadap sumbu y dinyatakan dengan rumus (.4a) atau disingkat (c) (.4b) Refleksi terhadap titik asal Jika sebuah titik ( ) di refleksikan terhadap Gambar (.4) maka matriks standar untuk Sehingga titik asal O diberikan oleh (.5a) ( ) (d) O (.5b) ( ) Gambar.4 Refleksi terhadap titik asal O Refleksi terhadap garis Koordinat titik ( ) akan mempunyai bayangan ( ) bila dicerminkan terhadap garis Karena (e ) Gambar.4. dan (e )

9 9 maka matriks stnadar untuk Sehingga (.6a) y ( ) adalah : (.6b) y F ( ) x Gambar.4 Refleksi terhadap garis yx (e) Refleksi terhadap garis adalah Sehingga (f) (.7b) ℎ (garis yang sejajar sumbu y) Pencerminan titik ( ) terhadap garis.5 x (.7a) bayangan ( ) dimana F maka matriks standar untuk Refleksi terhadap garis ℎ ℎ menghasilkan dan Gambar

10 Jika di notasikan dalam matriks transformasi rumusnya adalah (g) Refleksi terhadap garis ℎ (.8) (sejajar sumbu x) Pencerminan titik ( ) terhadap garis bayangan ( ) dimana.6 dan menghasilkan Gambar Jika di notasikan dalam matriks transformasi rumusnya adalah y ( ) xh ( ) (ℎ ) ℎ y (.9) ( ) ( ) ( ) x Gambar.5 : Refleksi terhadap garis ℎ (h) yk Gambar.6 : Refleksi terhadap garis x Refleksi terhadap titik ( ) Bayangan dari titik ( ) bila direfleksikan terhadap titik ( ) adalah ( ) dengan Gambar.7 sehingga dan

11 y ( ) (.) ( ) ( ) ( ) x a x Gambar.7 : Refleksi terhadapa titik ( ).. Translasi di Translasi adalah perpindahan titik-titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu yang diwakili oleh ruas garis berarah (vector) atau dengan suatu pasangan bilangan(ℎ ) Gambar.5. M Trnaslasi dimana ℎ ℎ Gambar.8 M memetakan titik M(x y) ke titik M( ) ℎ dan dinotasikan sebagai : M(x y) M(x h y k) (.a)

12 Dalam bntuk matriks bayangan diperoleh dengan rumus ℎ (.b) disingkat (.c) Langkah-langkah translasi Letakkan suatu titik atau bangun F pada suatu bidang (D) Translasikan objek F dengan menambahkan jarak horisontal ℎ dan jarak pertikal sehingga dari posisi semula titik atau bangun F bergeser tanpa mengalami perubahan dimensigambar.9. y y y F x Gambar.9a : sebelum translasi O F x O Gambar.9b : setelah translasi x.. Perputaran (rotasi) Transformasi yang memindahkan titik-titik dengan memutar titik-titik tersebut sebesar sudut rotasi I disebut rotasi. Sebuah titik titik terhadap suatu titik pusat mempunyai bayangan di melalui rotasi pada pusat I dengan sudut sebagai ( )( ) disingkat di notasikan ( ) Gambar.

13 dengan sifat bahwa M M jika M I IM IM dan sudut ; jika M M M I Gambar. : Rotasi (a). Rotasi terhadap titik pusat () Misalkan dalam adalah transformasi linier yang memetakan yang merotasi setiap vector sebesar sudut berlawanan arah jarum jam terhadap titik asal Gambar. tampak bahwa adalah sin cos dipetakan ke adalah sin cos Secara geometrik jika untuk memutar cos sin yang (). Pada dan peta dari. Matriks A yang melambangkan transformasi ini akan memiliki entri-entri kolom pertama keduanya adalah ke cos sin cos sin dan kolom sehingga matrik transformasinya sin cos sembarang vector di (.) maka berlawanan arah jarum jam sebesar sudut maka tinggal mengalikan matriks dengan vector Gambar..

14 4 ( sin cos ) () (cos sin ) () Gambar. Gambar. Penurunan rumus (.) diperoleh sebagai berikut Pada koordinat polar titik ( ) dinyatakan sebagai cos dan sin dan bayangannya dinyatakan sebagai ( ) Gambar. dimana cos( ) ( cos )cos ( sin ) sin sin( ) ( cos ) sin ( sin )cos Setelah cos dan sin disubtitusi diperoleh cos sin dan sin cos atau dalam bentuk matriks di tuliskan : cos sin y r sin cos disingkat y ( ) r Gambar. ( ) x O ( ) A (.) ( ) r r ( ) Gambar. x

15 5 (b). Rotasi terhadap titik ( ) Jika suatu titik ( ) di putar sebesar sudut yang berlawanan arah jarum jam dengan pusat titik ( ) dan bayangannya adalah ( ) Gambar. dengan ( ) cos ( ) sin ( ) sin ( ) cos atau dalam bentuk matriks di tuliskan sebagai cos sin sin cos (.4)..4 Perkalian atau Dilatasi (Dilatation) Suatu transformasi yang berbentuk ( ) (.5) disebut dilatasi (perkalian) dengan faktor bilangan positif pusat dilatasi di O(). Jika dengan > menghasilkan gambar yang diperbesar (ekspansi) Gambar..a dan jika < < menghasilkan gambar yang diperkecil (reduksi) Gambar.b. Transformasi dilambangkan oleh matriks matriks identitas berukuran. Gambar semula dengan O Gambar.a : ekspansi k.5

16 6 Gambar.a adalah sebuah ekspansi yang memperbesar.5 yang berarti gambar dengan faktor sebesar.5.5 dan. Sedangkan Gambar.b adalah suatu reduksi yang memperkecil gambar dengan faktor sebesar " yang berarti dan " " ". O Gambar.b : reduksi k/ Karena transformasi dilambangkan oleh matriks matriks identitas berukuran maka rumus dengan dengan pusat () dapat dinyatakan trnasformasi (.5) dalam bentuk : disingkat (.6) ( ) atau dengan Dilatasi dengan pusat ( ) dinyatakan dengan rumus (.7) (.8) Penskalaan dan Geseran (Scaling and Shear) Jika koordinat x dari setiap titik pada bidang dikalikan dengan sebuah konstanta positif maka efeknya adalah memperbesar

17 7 atau memperkecil gambar bidang datar dalam arah x. < Jika < maka hasilnya adalah sebuah penskalaan yang > memperkecil (reduksi) gambar dalam arah x dan jika maka hasilnya akan memperbesar (ekspansi) gambar dalam arah x dengan matriks standar. (.9a) Dengan cara serupa matriks standar untuk penskalaan ke arah y adalah Geseran (.9b) Jika sebuah transformasi menggerakkan setiap titik ( ) sejajar ke posisi yang baru ( sumbu x sebesar. ) (. ) transformasi seperti ini disebut geseran (shear) ke arah x dengan matriks standar (.a) Demikian juga bila setiap titik ( ) sejajar sumbu y sebesar posisi yang baru ( ke ) (. ) transformasi seperti ini disebut geseran ke arah y dengan matriks standar (.b)

18 8 Tabel.: Tabel Pemetaan dan Matriks Transformasi No Jenis Transformasi Refleksi terhadap sumbu x Refleksi terhadap sumbu y Refleksi terhadap titik asal () Refleksi terhadap garis Refleksi terhadap garis Refleksi terhadap garis ℎ Refleksi terhadap garis Refleksi terhadap titik ( ) Rotasi terhadap titik () sebesar sudut berlawanan arah jam Rotasi terhadap titik ( ) sebesar sudut berlawanan arah jam Dilatasi terhadap titik pusat () dengan faktor skala > ℎ Translasi Scaling ke arah x dengan faktor > Scaling ke arah y dengan faktor > Geseran ke arah x dengan faktor Geseran ke arah y dengan faktor Bentuk transformasi Geometri umum Pemetaan / Bayangan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (ℎ ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( cos sin sin cos ) ( ) cos ( ) sin ( ) ( ) ( ) ( ℎ ) ( ) ( ) ( ) ( ( ) ( ( ) ( ) ) ( ) ( ) cos sin cos sin ( ) sin ( ) cos Matriks transformasi ℎ ℎ ) sin cos sin cos ℎ Sumber : Modul Geometri transformasi HSA

19 9 Matriks-matriks transformasi tersebut diasumsikan dapat dibalik (mempunyai invers). KOMPOSISI TRANSFORMASI DI Gabungan dari beberapa transformasi disebut komposisi transformasi. Transforma terhadap titik dilanjutkan transformasi ( ) dapat digambarkan dalam bentuk bagan urutan transformasi sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) yang dapat dituliskan dalam bentuk komposisi transformasi berikut dibaca transforma terhadap titik ( ) ( ) dilanjutkan dengan transformasi ( )... Komposisi untuk Transformasi yang berbentuk perkalian matriks (Multiplikatif) Jika adalah matriks yang bersesuaian dengan trnasformasi dan bersesuaian dengan trnasformasi adalah matriks yang ℎ dengan dan matriks- matriks yang dapat dibalik. Maka komposisi transformasi menghasilkan perkalian matriks berikut : (a) (b) ℎ (.) ℎ (.)

20 dimana Rumus ini dapat diperluas untuk berhingga banyaknya transformasi dengan memperhatikan urutan trnasformasinya... Komposisi untuk transformasi yang berbentuk penjumlahan matriks (Additive) Jika translasi dilanjutkan ℎ dan maka komposisi translasi dapat diwakili oleh translasi tunggal yang ditentukan oleh ℎ ℎ (.) Perhatikan diagram translasi berurutan yang mentranslasikan titik ( ) maka bayangan komposisi translasi adalah ℎ (.4) Sifat-sifat komposisi translasi (a) Jika dan dua translasi berurutan maka (komutatif) (b) Jika tiga translasi berurutan ( ) ( dan maka ) (asosiatif)

21 .. Transformasi Oleh Perkalian Matriks yang Dapat Dibalik Teorema. : Jika adalah perkalian oleh sebuah matriks berukuran yang dapat dibalik (mempunyai invers) maka efek dari T adalah sama seperti urutan yang sesuai dari gesesran dilasi (kontraksi ekspansi) dan refleksi. Bukti Karena matriks dapat dibalik maka dapat direduksi kepada identitas dengan urutan berhingga dari operasi baris elementer. Sebuah baris elementer dapat dilakkan dengan mengalikan sebuah matriks elementer dari kiri sehingga ada matriks-matriks elementer Dengan mengalikan dari kiri diperoleh atau sedemikian sehingga. (.5) pada (.5) (.6) Teorema. Jika : adalah perkalian oleh sebuah matriks berukuran yang dapat dibalik maka (a) Bayangan sebuah garis lurus adalah sebuah garis lurus (b) Bayangan sebuah garis lurus melalui titik asal adalah sebuah garis lurus melalui titik asal (c) Bayangan garis-garis lurus yang sejajar adalah garis-garis lurus yang sejajar

22 (d) Bayangan sebuah segmen garis yang menghubungkan titik adalah segmen garis yang menghubungkan bayangan P dan bayangan Q. (e) Bayangan dari tiga titik akan terletak pada sebuah garis jika dan hanya jika titik-titik tersebut terletak pada sebuah garis (koliner) Dengan kedua teorema ini dapat dijelaskan efek geometrik dari suatu transformasi oleh perkalian matrik yang dapat dibalik. Luas daerah bangun hasil transformasi Jika mtariks transformasi adalah mentransformasikan bangun ( ) yang menjadi maka luas bangun (.7) dimana ( ) nilai mutlak determinan A dan

23 . APLIKASI GEOMETRI TRANSFORMASI Pada bagian ini akan dibahas beberapa soal-soal untuk memperjelas konsep teori yang telah diuraikan sebelumnya.... Refleksi. Tentukan bayangan dari ruas garis yang berpangkal di titik () dan berujung di titik () melalui refleksi terhadap (a) sumbu x (b) sumbu y (c) titik asal (d) (f) (e) Penyelesaian (a). Refleksi garis AB terhadap sumbu x. Dengan rumus (.) maka Bayangan titik () adalah Bayangan titik () adalah (b).refleksi garis AB terhadap sumbu y. Dengan rumus (.a) maka Bayangan titik () adalah Bayangan titik () adalah

24 4 (c). Refleksi garis AB terhadap titik asal (). Dengan rumus (.5b) maka Bayangan titik () adalah Bayangan titik () adalah. Dengan rumus (.6b) (d). Refleksi garis AB terhadap garis maka Bayangan titik () adalah Bayangan titik () adalah (e). Refleksi garis AB terhadap garis (.7b) maka. Dengan rumus Bayangan titik () adalah Bayangan titik () adalah (e). Refleksi garis AB terhadap garis (sejajar sumbu x). Dengan rumus (.9) maka bayangan titik () adalah () 5 Bayangan titik () adalah ()

25 5 Hasil dari semua refleksi ini di tunjukkan dalam Gambar.4. Refleksi terhadap sumbu x Refleksi terhadap sumbu y Refleksi terhadap titik asal () 4 Refleksi terhadap garis 5 Refleksi terhadap garis 6 Refleksi terhadap garis ( ) (5) 6 ( ) 5 ( ) ( ) O B() A() ( ) 4 () ( ) ( ) Gambar.4 : Refleksi.. Translasi. Sebuah segitiga ABC dengan koordinat titik-titik sudut () () dan ( ) di translasikan pada vector 4. Tentukan dan gambar hasil translasi tersebut. Penyelesaian Dengan rumus (.b) maka bayangan hasil transformasitiaptiap titik sudut segitiga ABC adalah

26 6 4 5 ; 4 7 (5) Sehingga diperoleh titik-titik Gambar (74) dan y y A () B() C( ) A (5) x (a). sebelum translasi ; (7) B(74) C(7) (b). setelah translasi x Gambar.5.. Rotasi. Diberikan titik () dan (). Carilah bayangan segmen garis AB dengan rotasi 9 berlawanan arah jarum jam dengan pusat titik asal yaitu ( )( ) Penyelesaian. Dengan rumus (.a) maka ( )( ): ( )( ): cos 9 sin 9 sin 9 cos 9 cos 9 sin 9 sin 9 cos 9 Jadi hasil rotasi segmen garis AB adalah segmen dengan ( ) dan ( ) Gambar.6

27 7 B() A ( ) B ( ) A() O Gambar.6 Cara lain adalah sebagai berikut : ( )( ) Jadi kolom pertama adalah adalah 4. ( ) dan kolom kedua ( ). Tenukan bayangan parabola bila dirotasikan sebesar 9 berlawanan arah jarum jam dengan titik pusat rotasi ( ) Penyelesaian Ambil sembarang titik ( ) pada parabola sehingga. Rotasikan titik sebesar 9 berlawanan arah jarum jam dengan titik pusat rotasi ( ) ( ) sehingga diperoleh bayangan titik ( cos 9 sin 9 sin 9 cos 9 ) dengan

28 8 diperoleh persamaan atau dan Subtitusi pada parabola ( ) Jadi bayangan dari parabola berpusat di ( ) adalah 5. atau Dilatasi diperoleh 9 atau 6 8 akibat rotsi Sebuah segitiga ABC dengan koordinat titik-titik sudut () (4) dan / (4 ) Tentukan dilatasi dengan. dan transformasinya. Kemudian gambarkan hasil Penyelesaian Berdasarkan rumus dilatasi (.6) untuk masing-masing adalah dan / dan /. Tuliskan koordinat-koordinat x pada baris pertama dan y pada baris kdua dari titik-titik AB dan C demikian pula untuk bayangannya sehingga: Untuk / 4 4

29 9 Untuk / Jadi dilatasi dengan dengan faktor sebesar / ukuran segitiga ABC mengecil / Gambar.7b dan dengan / maka ukuran segitiga ABC akan membesar dengan dengan faktor A ().5 Gambar.7c B( /) C( /) (b).kontraksi A / () B(4) C(4 ) (a).gambar semula B"(6 ) A" () (c). Ekspansi C"(6.5 Gambar.7 : Dilatasi Cara lain dapat dilakukan dengan mendilatasikan setiap titiktitik segitiga ABC dan memberikan hasil yang sama.

30 ..5. Komposisi Geseran dan Refleksi (Composition of Shear and Reflection) 6. (a). Tentukan sebuah transformasi matriks dari yang mula-mula menggeser objek dengan sebuah faktor sebesar dalam arah x dan kemudian merefleksikannya terhadap garis (b).. Tentukan sebuah transformasi matriks dari yang mula-mula merefleksikan objek terhadap garis kemudian menggeser dengan sebuah faktor sebesar dalam arah x. (c). Berikan sebuah contoh figur dan untuk soal (a) dan (b) untuk memperlihatkan efek transformasi tersebut. Penyelesaian (a). Dari rumus (.a) matriks standar untuk geseran kearah x dengan faktor adalah dan dari rumus (.6a) matriks refleksi terhadap garis adalah Sehingga matriks standar untuk geseran yang di ikuti oleh refleksi adalah (b) dengan cara serupa maka matriks standar untuk refleksi yang di ikuti oleh geseran adalah

31 Dari kasus ini tampak bahwa sehingga efek penggeseran kemudian di ikuti refleksi berbeda dari efek refleksi kemudian di ikuti penggeseran. (c) Gambar.8 memperlihatkan efek transformasi pada sebuh persegi panjang (5) () (5) Figur semula Geseran pada arah Refleksi terhadap Gambar.8 () Figur semula () (7) Refleksi terhadap Geseran pada arah Verifikasi Perhatikan titik () dituliskan bayangannya adalah ( kompositnya (a). (b). ) atau dan misalkan maka aturan yang sesuai hasil 5 7 yang sesuai hasil

32 Jika di kehendaki mencari titik semula maka dapat dicari dengan rumus [ 7 ] yang merupakan titik semula. 7. (a) Tentukan hasil transformasi matriks titik ( ) dan 4 terhadap 5 (b) Kemudian cari efek geometrinya yang merupakan urutan transformasinya Penyelesaian adalah (a). Bayangan dari (b). Lakukan operasi baris elementer pada matriks transformasi 4 5 dengan dan sehingga Dengan 5 membaca ( ) dari belakang maka efek geometri 4 5 dari tarnsformasinya adalah (a). geseran ke arah x dengan factor (b). refleksi terhadap sumbu x di ikuti di ikuti

33 di ikuti (c). geseran kea rah y dengan factor (d). scaling kea rah x dengan skala Pemeriksaan : (a) (b) Nyatakan matriks 4 (c) ( ) sebagai hasil kali matriks- matriks elementer dan jelaskan efek geometric dari perkalian oleh A dalam geseran dilasi dan refleksi. Penyelesaian Matrik berukuran dapat direduksi pada matriks identitas sebagai berikut : 4 Ketiga operasi baris yang berurutan tersebut dapat dilakukan dengan mengalikan dari sebelah kiri oleh Invers masing-masing matriks ini adalah Berdasarkan (.6) maka

34 4 Tetapi bentuk maka A dapat dituliskan dalam Dengan membacanya dari arah kanan ke kiri terlihat bahwa efek pengalian matriks ekivalen dengan (a). Geseran oleh sebuah faktor dalam arah x (b). Kemudian menskalakannya dengan faktor sebesar arah y dalam (c). Kemudian merefleksikannya terhadap sumbu x (d). Kemudian menggesernya dengan sebuh faktor 9. Tentukan bayangan matriks Penyelesaian melalui transformasi garis Menurut teorema. matriks sehingga memetakan garis lain. pada arah y dapat dibalik ke dalam garis yang Misalkan (. ) adalah sebuah titik pada garis dan ( ) adalah bayangannya di bawah perkalian oleh maka atau

35 5 Karena A dapat dibalik yaitu maka A atau ( ) diperoleh Dengan mensubtitusikan (*) ke dalam Jadi ( diminta ( ( ) diperoleh. ) atau ) memenuhi persamaan garis yang Cari bayangan sebuah bujur sangkar dengan titik-titk sudut () () () dan () di bawah transformasi perkalian oleh matriks Penyelesaian dan tentukan luas daerah bayangannya Transformasikan setiap titik-titk sudut bujur sangkar untuk memperoleh bayangannya Jadi bayangan bujur sangkar dengan adalah sebuah jajaran genjang titik-titik sudut () ( ) ( ) dan () Gambar.9.

36 6 ( ) () O () () O () ( ) Gambar.9 Berdasarkan rumus (.7) maka luas jajaran genjang ( ) luas bujursangkar Pemeriksaan Alas jajaran genjang adalah sehingga luas jajaran genjang Ataupun. 8 8 satuan luas dan tinggi adalah Diketahui jajaran genjang ABCD dengan titik-titik sudut ( ) ( ) (4) dan jajaran genjang tersebut jika ( 5). Tentukan bayangan (a) di refleksikan terhadap sumbu x dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu y (b) di refleksikan terhadap sumbu y dilanjutkan dengan refleksi terhadap sumbu x Penyelsaian (a) Bayangan refleksi jajaran genjang ABCD terhadap sumbu x adalah

37 Hasil ini di refleksikan terhadap sumbu y sehingga bayangan jajaran genjang adalah (b) Bayangan refleksi jajaran genjang ABCD terhadap sumbu y adalah Hasil ini di refleksikan terhadap sumbu x sehingga bayangan jajaran genjang adalah Cara lain dapat digunakan komposisi dua refleksi yaitu refleksi terhadap sumbu y dilanjutkan refleksi terhadap sumbu x yaitu Tampak bahwa hasil (a) sama dengan hasil (b). Hal ini disebabkan karena dua refleksi berurutan terhadap sumbu-sumbu yang saling tegak lurus adalah bersifat komutatif.

38 8 RANGKUMAN GAMBAR PENCERMINAN (Reflection) SIMETRI TITIK (Simetri Pusat) O TRANSLASI ROTASI 9 O PENSKALAAN (Scaling) DILATASI GESERAN PADA ARAH X (Shear) (x sy y) (b). Geseran > (x y) (x sy y) (a). Gambar semula (c). Geseran <

39 9 Mencari Grafik aliran air Enam benda berikut mempunyai tinggi yang sama 8 dan memiliki volume yang sama. Keenam benda tersebut di aliri air / dengan debit konstan Gambar.. Grafik kenaikan permukaan air dalam ke enam benda tersebut selama awal pengisian hingga penuh merupakan fungsi dari waktu ditunjukkan dalam Gambar.. Temukan pasangan yang bersesuaian antara benda dan grafik kenaikan ] permukaan air tersebut. [ air A air air B air D C air E F Gambar Gambar.

40 4 Referensi David W Hnderson 995 Experiencing Geometry on plan and sphere Ithaca Nathalie Nakatani et Francis Nassiet 994 DIMATHEME Didier Paris P.A. Surjadi 979 Aljabar Linier dan Ilmu Ukur Analitik Jambatan Rawuh 988 GEOMETRI Karunika Jakarta Shanti Narayan 7 Analytical Solid Geometry S.Chand & Company LTD. New Delhi. 6. Suryadi 984 Ilmu Ukur Analitik Ruang Ghalia Indonesia Jakarta 7. Varberg Purcell Calculus and Geometry Prentice-Hall Inc New Jersey

Materi Aljabar Linear Lanjut

Materi Aljabar Linear Lanjut Materi Aljabar Linear Lanjut TRANSFORMASI LINIER DARI R n KE R m ; GEOMETRI TRANSFORMASI LINIER DARI R 2 KE R 2 Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1. TRANSFORMASI GEOMETRI BAB Suatu transformasi bidang adalah suatu pemetaan dari bidang Kartesius ke bidang yang lain atau T : R R (x,y) ( x', y') Jenis-jenis transformasi antara lain : Transformasi Isometri

Lebih terperinci

Komposisi Transformasi

Komposisi Transformasi Komposisi Transformasi Setelah menyaksikan tayangan ini anda dapat Menentukan peta atau bayangan suatu kurva hasil dari suatu komposisi transformasi Transformasi Untuk memindahkan suatu titik atau bangun

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRNSFORMSI GEOMETRI. TRNSLSI Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana

Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Geometri Sederhana Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut dengan manipulasi. Perubahan gambar dengan mengubah koordinat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR

STANDAR KOMPETENSI. 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR STANDAR KOMPETENSI 5. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah KOMPETENSI DASAR 5.1 Menggunakan sifat-sifat dan operasi matriks untuk menunjukkan bahwa suatu matriks

Lebih terperinci

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014

Transformasi Geometri Sederhana. Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Transformasi Geometri Sederhana Farah Zakiyah Rahmanti 2014 Grafika Komputer TRANSFORMASI 2D Transformasi Dasar Pada Aplikasi Grafika diperlukan perubahan bentuk, ukuran dan posisi suatu gambar yang disebut

Lebih terperinci

BAB IV TRANSFORMASI LINEAR. sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka kita mengatakan F

BAB IV TRANSFORMASI LINEAR. sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka kita mengatakan F BAB IV TRANSFORMASI LINEAR 4.. Transformasi Linear Jika V dan W adalah ruang vektor dan F adalah sebuah fungsi yang mengasosiasikan sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas DEFINISI Transformasi merupakan pemetaan titik, garis atau bidang ke titik, garis atau bidang lain pada bidang yang sama. Misalkan transformasi T memetakan titik P (, y) ke titik P(, y) dan

Lebih terperinci

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini PENDAHULUAN Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini membahas tentang transformasi. Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar. Pada kegiatan belajar 1 akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR Bab 0 TRNSFORMSI. KOMPETENSI DSR DN PENGLMN BELJR Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran transformasi siswa mampu:. Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,

Lebih terperinci

Sumber:

Sumber: Transformasi angun Datar Geometri transformasi adalah teori ang menunjukkan bagaimana bangun-bangun berubah kedudukan dan ukuranna menurut aturan tertentu. Contoh transformasi matematis ang paling umum

Lebih terperinci

King s Learning Be Smart Without Limits

King s Learning Be Smart Without Limits Nama Siswa Kelas : : LEMBAR AKTIVITAS SISWA TRANSFORMASI GEOMETRI Gambarkan setiap titik yang ditanyakan pada gambar dibawah untuk translasi yang di berikan!. A. PENGERTIAN TRANSFORMASI GEOMETRI Arti geometri

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2

MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 MODUL MATEMATIKA WAJIB TRANSFORMASI KELAS XI SEMESTER 2 SMA Santa Angela Tahun Pelajaran 26 27 Transformasi Geometri Matematika Wajib XI BAB I.PENDAHULUAN A. Deskripsi Dalam modul ini, anda akan mempelajari

Lebih terperinci

Matematika Teknik INVERS MATRIKS

Matematika Teknik INVERS MATRIKS INVERS MATRIKS Dalam menentukan solusi suatu SPL selama ini kita dihadapkan kepada bentuk matriks diperbesar dari SPL. Cara lain yang akan dikenalkan disini adalah dengan melakukan OBE pada matriks koefisien

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Aljabar Linear Kode / SKS : TIF-5xxx / 3 SKS Dosen : - Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini berisi Sistem persamaan Linier dan Matriks, Determinan, Vektor

Lebih terperinci

Matematika Semester IV

Matematika Semester IV F U N G S I KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan perbedaan konsep relasi dan fungsi Menerapkan konsep fungsi linear Menggambar fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi trigonometri

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 2 CONTOH SOAL A. ROTASI MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 14 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. ROTASI Rotasi adalah memindahkan posisi suatu titik (, y) dengan cara dirotasikan pada titik tertentu sebesar sudut tertentu.

Lebih terperinci

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1

1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1 Daftar Isi 1 Mengapa Perlu Belajar Geometri 1 1.1 Daftar Pustaka.................................... 1 2 Ruang Euclid 3 2.1 Geometri Euclid.................................... 8 2.2 Pencerminan dan Transformasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebelum pembahasan mengenai irisan bidang datar dengan tabung lingkaran tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. A. Matriks Matriks adalah himpunan skalar (bilangan

Lebih terperinci

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI

TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI TELAAH MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH I TRANSFORMASI GEOMETRI OLEH: 1. RATMI QORI (06081181320002) 2. FAUZIAH (06081181320015) 3. NYAYU ASTUTI (06081281320018) 4. ISKA WULANDARI (06081281320038) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp.

Lebih terperinci

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 BAHAN BELAJAR MANDIRI 3 SIMETRI PENDAHULUAN Secara umum bahan belajar mandiri ini menjelaskan tentang konsep simetri lipat dan simetri putar serta penerapannya ke dalam papan geoboard. Setelah mempelajari

Lebih terperinci

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Modul 1 Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus Drs. Sukirman, M.Pd. D alam Modul Pertama ini, kita akan membahas tentang Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II. ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd

MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II. ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd MODUL PEMBELAJARAN KALKULUS II ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI, M.Pd IDENTITAS MAHASISWA NAMA : KLS/NIM :. KELOMPOK:. Daftar Isi Kata Pengantar Peta Konsep Materi. BAB I Analisis Vektor a. Vektor Pada Bidang.6

Lebih terperinci

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si. VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen Sungkono No. 58 Telp. (0341)

Lebih terperinci

TE Teknik Numerik Sistem Linear. Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember

TE Teknik Numerik Sistem Linear. Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember TE9467 Teknik Numerik Sistem Linear Bidang Studi Teknik Sistem Pengaturan Jurusan Teknik Elektro - FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember O U T L I N E OBJEKTIF TEORI 3 CONTOH 4 SIMPULAN 5 LATIHAN OBJEKTIF

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI

SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI SOAL DAN PEMBAHASAN REFLEKSI DAN DILATASI 1. ABCD sebuah persegi dengan koordinat titik-titik sudut A(1,1), B(2,1), C(2,2) dan D(1,2). Tentukan peta atau bayangan dari titik-titik sudut persegi itu oleh

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan

Lebih terperinci

TRANSFORMASI GEOMETRI

TRANSFORMASI GEOMETRI TRANSFORMASI GEOMETRI 0 MODUL TRANSFORMASI GEOMETRI KELAS XII. IPA 16.1.6 Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip. 19580117.198101.1.003 PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Mayjen

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL

LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL LATIHAN ULANGAN BAB. INTEGRAL A. PILIHAN GANDA 4( ). d... A. 4( ) 5 B. 4( ) 4 C. + 8 9 4 + C D. + 8 + C E. 4 5 + C 5. Nilai ( 4 ) d... A. 6 D. B. 4 6 E. C. 8. Hasil dari. cos d... (UAN 4) A. (.sin.cos

Lebih terperinci

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara Sistem Koordinat Cartesius.. Geometri Analitik Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara persamaan

Lebih terperinci

Penerapan Transformasi Lanjar pada Proses Pengolahan Gambar

Penerapan Transformasi Lanjar pada Proses Pengolahan Gambar Penerapan Transformasi Lanjar pada Proses Pengolahan Gambar Pratama Nugraha Damanik 13513001 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b

20. TRANSFORMASI. A. Translasi (Pergeseran) ; T = b. a y. a y. x atau. = b. = b . TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T b a + b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis, dan garis

Lebih terperinci

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I Oleh Hendra Gunawan, Ph.D. Departemen Matematika ITB Sasaran Belajar Setelah mempelajari materi Kalkulus Elementer I, mahasiswa diharapkan memiliki (terutama):

Lebih terperinci

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1 GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT sofyan mahfudy-iain Mataram 1 Sasaran kuliah hari ini 1. Mahasiwa dapat menjelaskan konsep kemiringan garis/gradien 2. Mahasiswa dapat menentukan

Lebih terperinci

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j.

MATRIKS. a A mxn = 21 a 22 a 2n a m1 a m2 a mn a ij disebut elemen dari A yang terletak pada baris i dan kolom j. MATRIKS A. Definisi Matriks 1. Definisi Matriks dan Ordo Matriks Matriks adalah susunan bilangan (elemen) yang disusun menurut baris dan kolom dan dibatasi dengan tanda kurung. Jika suatu matriks tersusun

Lebih terperinci

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran)

19. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) B. Refleksi (Pencerminan) C. Rotasi (Perputaran) 9. TRANSFORMASI A. Translasi (Pergeseran) ; T = b a b a atau b a B. Refleksi (Pencerminan). Bila M matriks refleksi berordo, maka: M atau M. Matriks M karena refleksi terhadap sumbu, sumbu, garis =, dan

Lebih terperinci

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering

Lebih terperinci

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA

PENGANTAR DASAR MATEMATIKA A. Translasi B. Refleksi C. Rotasi D. Dilatasi E. Komposisi Transformasi dengan Matriks Pantograf adalah alat untuk menggambar ulang suatu gambar dengan cara membesarkan dan mengecilkan gambar tersebut.

Lebih terperinci

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Bilangan Real S PENDAHULUAN Drs. Soemoenar emesta pembicaraan Kalkulus adalah himpunan bilangan real. Jadi jika akan belajar kalkulus harus paham terlebih dahulu tentang bilangan real. Bagaimanakah

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat A Akar kuadrat GLOSSARIUM Akar kuadrat adalah salah satu dari dua faktor yang sama dari suatu bilangan. Contoh: 9 = 3 karena 3 2 = 9 Anggota Himpunan Suatu objek dalam suatu himpunan B Belahketupat Bentuk

Lebih terperinci

Perkalian Titik dan Silang

Perkalian Titik dan Silang PERKALIAN TITIK DAN SILANG Materi pokok pertemuan ke 3: 1. Perkalian titik URAIAN MATERI Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor dan dinyatakan oleh (baca: titik ). Untuk lebih jelas, berikut

Lebih terperinci

C. 9 orang B. 7 orang

C. 9 orang B. 7 orang 1. Dari 42 siswa kelas IA, 24 siswa mengikuti ekstra kurikuler pramuka, 17 siswa mengikuti ekstrakurikuler PMR, dan 8 siswa tidak mengikuti kedua ekstrakurikuler tersebut. Banyak siswa yang mengikuti kedua

Lebih terperinci

BAB-7 TRANSFORMASI 2D

BAB-7 TRANSFORMASI 2D BAB-7 TRANSFORMASI 2D Kita dapat melakukan transformasi terhadap objek, pada materi ini akan dibahas transformasi 2D yaitu translasi, skala, rotasi. By: I Gusti Ngurah Suryantara, S.Kom., M.Kom 7.1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TRANSFORMASI LINIER (Kajian Fungsi antar Ruang Vektor)

TRANSFORMASI LINIER (Kajian Fungsi antar Ruang Vektor) Outline TRANSFORMASI LINIER (Kajian Fungsi antar Ruang Vektor) Drs. Antonius Cahya Prihandoko, M.App.Sc PS. Pendidikan Matematika PS. Sistem Informasi University of Jember Indonesia Jember, 2009 Outline

Lebih terperinci

Bagian 2 Matriks dan Determinan

Bagian 2 Matriks dan Determinan Bagian Matriks dan Determinan Materi mengenai fungsi, limit, dan kontinuitas akan kita pelajari dalam Bagian Fungsi dan Limit. Pada bagian Fungsi akan mempelajari tentang jenis-jenis fungsi dalam matematika

Lebih terperinci

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd

IKIP BUDI UTOMO MALANG. Analytic Geometry TEXT BOOK. Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd IKIP BUDI UTOMO MALANG Analytic Geometry TEXT BOOK Alfiani Athma Putri Rosyadi, M.Pd 2012 DAFTAR ISI 1 VEKTOR 1.1 Vektor Pada Bidang... 4 1.2 Vektor Pada Ruang... 6 1.3 Operasi Vektor.. 8 1.4 Perkalian

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK

KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK 1 KEGIATAN BELAJAR 4 KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK Setelah mempelajari kegiatan belajar 4 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan kedudukan dua garis lurus di bidang dan di ruang 2.

Lebih terperinci

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi.

SILABUS. Mengenal matriks persegi. Melakukan operasi aljabar atas dua matriks. Mengenal invers matriks persegi. SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Program Semester : SMA NEGERI 2 LAHAT : MATEMATIKA : XII / IPA : GANJIL STANDAR KOMPETENSI: 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan

Lebih terperinci

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I) ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I) 1 MATERI ALJABAR LINIER VEKTOR DALAM R1, R2 DAN R3 ALJABAR VEKTOR SISTEM PERSAMAAN LINIER MATRIKS, DETERMINAN DAN ALJABAR MATRIKS, INVERS MATRIKS

Lebih terperinci

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1

Dari gambar jaring-jaring kubus di atas bujur sangkar nomor 6 sebagai alas, yang menjadi tutup kubus adalah bujur sangkar... A. 1 1. Diketahui : A = { m, a, d, i, u, n } dan B = { m, e, n, a, d, o } Diagram Venn dari kedua himpunan di atas adalah... D. A B = {m, n, a, d} 2. Jika P = bilangan prima yang kurang dari Q = bilangan ganjil

Lebih terperinci

Esther Wibowo

Esther Wibowo Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Topik Hari Ini Dasar Transformasi Translation Pemindahan, Penggeseran Scaling Perubahan Ukuran Shear Distorsi? Rotation Pemutaran Representasi Matriks Transformasi

Lebih terperinci

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN.. Tegangan Mekanika bahan merupakan salah satu ilmu yang mempelajari/membahas tentang tahanan dalam dari sebuah benda, yang berupa gaya-gaya yang ada di dalam suatu benda yang

Lebih terperinci

Aplikasi Aljabar Geometri dalam Menentukan Volume Parallelepiped Beserta Penurunan ke Rumus Umum dengan Memanfaatkan Sifat Aljabar Vektor

Aplikasi Aljabar Geometri dalam Menentukan Volume Parallelepiped Beserta Penurunan ke Rumus Umum dengan Memanfaatkan Sifat Aljabar Vektor Aplikasi Aljabar Geometri dalam Menentukan Volume Parallelepiped Beserta Penurunan ke Rumus Umum dengan Memanfaatkan Sifat Aljabar Vektor Ade Yusuf Rahardian / 13514079 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD)

PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD) PEMETAAN STANDAR ISI (SK-KD) MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS/SEMESTER : XII IPA / 1 SK KD THP INDIKATOR THP MATERI PEMBELAJARAN RUANG LINGKUP *) 1 2 3 4 5 6 ALOKASI WKT 1. Menggunakan konsep integral

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN TRANSFORMASI GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep pada topik transformasi geometri. Peserta didik memilki kemampuan mengaplikan konsep kalkulus dalam

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah : Matematika Diskrit 2 Kode / SKS : IT02 / 3 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi. Pendahuluan 2. Vektor.. Pengantar mata kuliah aljabar linier.

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT304. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Matriks dan Operasinya. 1. Pengertian Matriks

SILABUS MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT304. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Matriks dan Operasinya. 1. Pengertian Matriks JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN MATEMATIKA MINGGU KE SILABUS MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT304 POKOK & SUB POKOK TUJUAN INSTRUKSIONAL TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Lebih terperinci

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

Relasi, Fungsi, dan Transformasi Modul 1 Relasi, Fungsi, dan Transformasi Drs. Ame Rasmedi S. Dr. Darhim, M.Si. M PENDAHULUAN odul ini merupakan modul pertama pada mata kuliah Geometri Transformasi. Modul ini akan membahas pengertian

Lebih terperinci

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor

Vektor. Vektor. 1. Pengertian Vektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi Artikel Aljabar Vektor dan Matriks Oleh : Zie_Zie Vektor Vektor 1. Pengertian Vektor a. Definisi Vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah. Contohnya

Lebih terperinci

C. 23 April 1990 D. 13 April Dari gambar di atas, yang merupakan jaring-jaring kubus ialah... A.(i)

C. 23 April 1990 D. 13 April Dari gambar di atas, yang merupakan jaring-jaring kubus ialah... A.(i) 1. Pak Amir melaksanakan ronda setiap 6 hari sekali, sedangkan pak Agus melaksanakan ronda setiap 8 hari sekali. Jika Pak Amir dan pak Agus tugas ronda bersama-sama pada tanggal 20 Maret 1990, maka untuk

Lebih terperinci

Matematika EBTANAS Tahun 1991

Matematika EBTANAS Tahun 1991 Matematika EBTANAS Tahun 99 EBT-SMA-9-0 Persamaan sumbu simetri dari parabola y = 8 x x x = 4 x = x = x = x = EBT-SMA-9-0 Salah satu akar persamaan kuadrat mx 3x + = 0 dua kali akar yang lain, maka nilai

Lebih terperinci

IPA. Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

IPA. Untuk Sekolah Menengah Atas. þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus. þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PEMBELAJARAN STANDAR ISI 2006 þ Program Tahunan (Prota) þ Program Semester (Promes) þ Silabus þ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RP MATEMATIKA Untuk Menengah Atas 12 IPA CV. SINDHUNATA 12 A IPA (Standar

Lebih terperinci

Transformasi Bidang Datar

Transformasi Bidang Datar Bab Transformasi Bidang Datar Sumber: img07.imageshack.us Pada bab ini, nda akan diajak untuk menentukan kedudukan, jarak ang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam dimensi dua sehingga nda dapat menerapkan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMER ELJR PENUNJNG PLPG 2016 MT PELJRN/PKET KEHLIN GURU KELS S III GEOMETRI ra.hj.rosdiah Salam, M.Pd. ra. Nurfaizah, M.Hum. rs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.r.H. Pattabundu, M.Ed. Widya Karmila Sari chmad,

Lebih terperinci

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan. 2. Grup Definisi 1.3 Suatu grup < G, > adalah himpunan tak-kosong G bersama-sama dengan operasi biner pada G sehingga memenuhi aksioma- aksioma berikut: a. operasi biner bersifat asosiatif, yaitu a, b,

Lebih terperinci

INDIKATOR 10 : Menyelesaikan masalah program linear 1. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y

INDIKATOR 10 : Menyelesaikan masalah program linear 1. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y INDIKATOR : Menyelesaikan masalah program linear. Pertidaksamaan yang memenuhi pada gambar di bawah ini adalah... Y 8 8 X x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x + y ; x + y x + y 8; x

Lebih terperinci

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2

Aljabar Linier Elementer. Kuliah 1 dan 2 Aljabar Linier Elementer Kuliah 1 dan 2 1.3 Matriks dan Operasi-operasi pada Matriks Definisi: Matriks adalah susunan bilangan dalam empat persegi panjang. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut disebut

Lebih terperinci

SILABUS. tentu. Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat integral. Menyelesaikan masalah

SILABUS. tentu. Menentukan integral tentu dengan menggunakan sifat-sifat integral. Menyelesaikan masalah SILABUS Nama Sekolah : SMA PGRI 1 AMLAPURA Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas/Program : XII / IPA Semester : 1 STANDAR KOMPETENSI: 1. Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi)

M A T R I K S 4. C. Penerapan Matriks pada Transformasi 11/21/2015. Peta Konsep. C. Penerapan Matriks pada Transformasi. (1) Pergeseran (Translasi) Peta Konsep Jurnal Peta Konsep Materi MIPA Mengenal Matriks Daftar Hadir MateriC M A T R I K S 4 Kelas XII, Semester 5 Penjumlahan Matriks Pengurangan Matriks Perkalian Matriks C. Penerapan Matriks pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks

BAB I PENDAHULUAN. 3) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan invers matriks. 4) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan determinan matriks 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linier yang menjadi pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, aplikasi

Lebih terperinci

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2

MATEMATIKA. Sesi TRANSFORMASI 1. A. TRANSFORMASI a. Definisi. b. Transformasi oleh Matriks 2x2 MATEMATIKA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 3 Sesi NGAN TRANSFORMASI A. TRANSFORMASI a. Definisi Transformasi berarti perubahan kedudukan titik oleh suatu operasi tertentu. Operasi tertentu disini bisa

Lebih terperinci

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank 1 MODUL 2 GARIS LURUS Gambar 4. 4 Mesin Antrian Bank Persamaan garis lurus sangat berperan penting terhadap kemajuan teknologi sekarang ini. Bagi programmer handal, banyak aplikasi yang membutuhkan persamaan

Lebih terperinci

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan

Pengertian. Transformasi geometric transformation. koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan Pengertian Transformasi geometric transformation Transformasi = mengubah deskripsi koordinat dari objek Transformasi dasar: Translasi Rotasi Penskalaan Translasi Mengubah posisi objek: perpindahan lurus

Lebih terperinci

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI SAP (1) Buku : Suryadi H.S. 1991, Pengantar Aljabar dan Geometri analitik Vektor Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor Susunan

Lebih terperinci

GRAFIKA GAME. Aditya Wikan Mahastama. Rangkuman Transformasi Dua Dimensi UNIV KRISTEN DUTA WACANA TEKNIK INFORMATIKA GENAP 1213

GRAFIKA GAME. Aditya Wikan Mahastama. Rangkuman Transformasi Dua Dimensi UNIV KRISTEN DUTA WACANA TEKNIK INFORMATIKA GENAP 1213 GRAFIKA GAME Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Rangkuman Transformasi Dua Dimensi 5 UNIV KRISTEN DUTA WACANA TEKNIK INFORMATIKA GENAP 1213 Transformasi (Rangkuman) Grafika Komputer Semester Gasal

Lebih terperinci

SILABUS. 1 / Silabus Matematika XII-IA. : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. Nilai Karakter

SILABUS. 1 / Silabus Matematika XII-IA. : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah. Nilai Karakter SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/semester Reference Standar Kompetensi : SMA Negeri 5 Surabaya : : XII/1 : BSNP / CIE : 1.Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER

MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI 082334051324 Daftar Referensi : 1. Kreyzig Erwin, Advance Engineering Mathematic, Edisi ke-7, John wiley,1993 2. Spiegel, Murray R, Advanced

Lebih terperinci

MODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA

MODUL E LEARNING SEKSI -1 MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA 151 : 5099 : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA MODUL E LEARNING SEKSI - MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE MATA KULIAH : ESA DOSEN : : DRA ENDANG SUMARTINAH,MA TUJUAN MATA KULIAH : A.URAIAN DAN TUJUAN MATA KULIAH : Mahasiswa mempelajari Matriks, Determinan,

Lebih terperinci

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6

TRANSFORMASI. Kegiatan Belajar Mengajar 6 Kegiatan elajar Mengajar 6 TRNSFORMSI Drs. Zainuddin, M.Pd Tranformasi (perpindahan) ang dipelajari dalam matematika, antara lain translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan

Lebih terperinci

adalah. 1. Bentuk sederhana dari A. 5 B. 5 C. 25 D. 20 E Bentuk sederhana dari ToT MATEMATIKA PARIWISATA

adalah. 1. Bentuk sederhana dari A. 5 B. 5 C. 25 D. 20 E Bentuk sederhana dari ToT MATEMATIKA PARIWISATA 1. Bentuk sederhana dari 10 a c b A. 0 a b 2 a b 2 c c 6 2 adalah. 20 a c b B. 10 a c b C. 2 0 0 20 a b c D. 20 10 a b c E. 0 0 2 2. Bentuk sederhana dari 6 12 2 27 7 adalah... A. 12 B. C. 2 D. 8 E.. Bentuk

Lebih terperinci

8. Nilai x yang memenuhi 2 log 2 (4x -

8. Nilai x yang memenuhi 2 log 2 (4x - 1. Agar F(x) = (p - 2) x² - 2 (2p - 3) x + 5p - 6 bernilai positif untuk semua x, maka batas-batas nilai p p > l 2 < p < 3 p > 3 1 < p < 2 p < 1 atau p > 2 2. Fungsi kuadrat yang mempunyai nilai maksimum

Lebih terperinci

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia BAB II. FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN Fungsi dan Operasi pada Fungsi Beberapa Fungsi Khusus Limit dan Limit

Lebih terperinci

MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT 304

MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT 304 MATA KULIAH : ALJABAR MATRIKS (2 SKS) KODE: MT 304 Deskripsi: Perkuliahan ini bertujuan mengembangkan kemampuan mahasiswa memahami konsep-konsep dasar Aljabar Matriks sebagai bekal untuk mengajar matematika

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI

Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI Ringkasan Materi Kuliah Bab II FUNGSI. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR, DAN FUNGSI TRIGONOMETRI. TOPIK-TOPIK YANG BERKAITAN DENGAN FUNGSI.3 FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS. FUNGSI REAL, FUNGSI ALJABAR,

Lebih terperinci

MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA

MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA 1 MODUL 4 LINGKARAN DAN BOLA Sumber: www.google.co.id Gambar 6. 6 Benda berbentuk lingkaran dan bola Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai benda-benda yang berbentuk bola maupun lingkaran.

Lebih terperinci

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan

Integral lipat dua BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA. gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan BAB V INTEGRAL LIPAT 5.1. DEFINISI INTEGRAL LIPAT DUA gambar 5.1 Luasan di bawah permukaan 61 Pada Matematika Dasar I telah dipelajari integral tertentu b f ( x) dx yang dapat didefinisikan, apabila f

Lebih terperinci

BESARAN VEKTOR B A B B A B

BESARAN VEKTOR B A B B A B Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?

Lebih terperinci

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya FUNGSI dan LIMIT 1.1 Fungsi dan Grafiknya Fungsi : suatu aturan yang menghubungkan setiap elemen suatu himpunan pertama (daerah asal) tepat kepada satu elemen himpunan kedua (daerah hasil) fungsi Daerah

Lebih terperinci

PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN

PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN.` Definisi Suatu transformasi yang didasarkan pada fungsi dengan dinamakan transformasi kebalikan. Secara geometric, transformasi akan memetakan titik-titik yang mendekati

Lebih terperinci

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang

Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Aplikasi Geogebra dalam Pembelajaran Geometri Bidang Dendy Suprihady /13514070 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH TAHUN 2016 MATA PELAJARAN : MATEMATIKA WAJIB Penyusun : Team MGMP Matematika JENJANG : SMA SMA DKI Jakarta KURIKULUM : Kurikulum 2013 No Urut Kompetensi Dasar Bahan Kls/Smt Materi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENN PELKSNN PEMELJRN Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI / 4 Pertemuan ke - :, lokasi Waktu : 4 jam @ 45 menit Standar Kompetensi : Menentukan kedudukan jarak dan besar sudut ang melibatkan titik,

Lebih terperinci

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral Sudaratno Sudirham Studi Mandiri Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral ii Darpublic BAB 5 Bangun Geometris 5.1. Persamaan Kurva Persamaan suatu kurva secara umum dapat kita tuliskan sebagai F (, )

Lebih terperinci

FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks. yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H.

FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT. Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks. yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H. FUNGSI KOMPLEKS TRANSFORMASI PANGKAT Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fungsi Kompleks yang diampuh Oleh Ibu Indriati N.H Kelompok 6:. Amalia Ananingtyas (309324753) 2. Pratiwi Dwi Warih S (3093247506)

Lebih terperinci

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak 4 Lingkaran 4.1. Persamaan Lingkaran Bentuk Baku. Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak tetap dari suatu titik tetap. Titik tetap dari lingkaran disebut pusat lingkaran,

Lebih terperinci